bab ii kajian pustaka a. matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/bab ii.pdf · 10 bab ii kajian...

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas apabila dibandingkan dengan ilmu yang lain. Matematika seringkali dipahami sebagai mata pelajaran yang terkait dengan angka, rumus dan hitung menghitung. Menurut Russeffendi dalam Suwangsih (2006: 3) “kata matematika berasal dari perkataan Latin yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Makna itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Kemudian terdapat pula beberapa definisi para ahli mengenai matematika dalam Suwangsih (2006: 4) antara lain: 1. Russeffendi Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. 10 Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Upload: duonglien

Post on 28-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Matematika

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

apabila dibandingkan dengan ilmu yang lain. Matematika seringkali

dipahami sebagai mata pelajaran yang terkait dengan angka, rumus dan

hitung menghitung.

Menurut Russeffendi dalam Suwangsih (2006: 3) “kata matematika

berasal dari perkataan Latin yang mulanya diambil dari perkataan Yunani

mathematike yang berarti mempelajari. Makna itu mempunyai asal

katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,

science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang

hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar

(berpikir)”. Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika

berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).

Kemudian terdapat pula beberapa definisi para ahli mengenai matematika

dalam Suwangsih (2006: 4) antara lain:

1. Russeffendi

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak

didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil

dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara

umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

10

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

11

2. James dan James

Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk,

susunan besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan

lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar,

analisis, dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa

matematika terbagi dalam empat bagian yaitu aritmatika, aljabar,

geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan

dan statistika.

3. Johnson dan Rising

Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,

pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang

menggunakan istilah yang didefiniskan dengan cermat, jelas dan

akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa

simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika adalah

pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori

dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan

kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan

matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada

keterurutan dan keharmonisannya.

4. Reys – dkk

Matematika adalah suatu telaahan tentang pola dan hubungan,

suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

12

5. Kline

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat

sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu

terutama untuk membantu manusia dalammemahami dan menguasai

permasalahan sosial, ekonomi, dan alam”.

Menurut Hujodo (1979: 96) “bahwa hakekat matematika berkenaan

dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur

menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-

konsep yang abstrak”.

Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2010: 1)

“matematika adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur

yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak di defenisikan, ke aksioma

atau postulat, dan akhirnya ke dalil”. Menurut Soedjadi dalam Heruman

(2010: 1) “matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada

kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya matematika

merupakan suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya terdapat berbagai

konsep, teori, dalil-dalil yang bersifat abstrak yang tersusun secara hirarkis

dan penalarannya deduktif. Selain itu, matematika merupakan suatu ilmu

pengetahuan yang sangat membantu ilmu-ilmu pengetahuan lain, karena

matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari disetiap ilmu

pengetahuan yang ada.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

13

B. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah

Ibtidaiyah (MI) menurut KTSP 2006

Mata pelajaran matematika merupakan ilmu yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

di bidang teknologi informasi dan komonikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori

peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi

di masa depan diperlukan pernguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa

mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan

bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki

kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan

kompetitif. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam

dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk

mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu dimaksudkan pula

untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam

pemecahan masalah dan mengkomonikasikan ide atau gagasan dengan

menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam

pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

14

tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tinggal, dan masalah dengan

berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan

memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami

masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan

menafsirkan solusinya. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran

matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai

dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah

kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing menguasai konsep

matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah

diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komonikasi seperti

komputer, alat peraga, atau media lainnya.

C. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Setiap mata pelajaran di SD mempunyai tujuan yang hendak dicapai

begitu pula dengan mata pelajaran matematika. Adapun tujuan mata

pelajaran matematika khususnya di SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)

menurut Susanto (2015: 190) agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan manipulasi

antar konsep dan mengaplikasi konsep alogaritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

15

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

Berdasarkan tujuan mata pelajaran matematika diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran matematika agar setiap

peserta didik dapat memahami konsep-konsep, menjelaskan konsep, serta

menggunakan penalarannya dalam memecahkan masalah matematika dan

dapat mengomonikasikan gagasannya untuk menerapkan konsep

matematika dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tahap Penguasaan Matematika

Pada mata pelajaran matematika terdapat tahap-tahap penguasaan

matematika. Menurut Tim Direktorat Pembinaan SD (2011: 1) terdapat

empat tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi pelajaran

matematika di dalam pembelajaran, yaitu:

1. Tahap penanaman konsep, merupakan tahap pengenalan awal

tentang konsep yang akan dipelajari siswa. Pada tahap ini pengajaran

memerlukan penggunaan benda konkret sebagai alat peraga.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

16

2. Tahap pemahaman konsep, merupakan tahap lanjutan setelah konsep

ditanamkan. Pada tahap ini penggunaan alat peraga mulai dikurangi

dan bentuknya semi konkret sampai pada akhirnya tidak diperlukan

lagi.

3. Tahap pembinaan keterampilan, merupakan tahap yang tidak boleh

dilupakan dalam rangka membina pengetahuan siap bagi siswa.

Tahap ini diwarnai dengan latihan-latihan seperti mencongak dan

berlomba. Pada tahap pengajaran ini alat peraga sudah tidak boleh

digunakan lagi.

4. Tahap penerapan konsep, yaitu penerapan konsep yang sudah

dipelajari ke dalam bentuk soal-soal terapan (cerita) yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Tahap ini disebut juga sebagai

pembinaan ketrampilan memecahkan masalah.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa tahapan

penguasaan matematika terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1) penanaman

konsep; 2) pemahaman konsep; 3) pembinaan keterampilan; dan 4)

penerapan konsep. Dimana disetiap tahapan terdapat ciri khas dari setiap

tahapan-tahapan tersebut. Tahap pertama yaitu penanaman konsep, pada

tahap ini dalam pembelajaran menggunakan benda konkret sebagai alat

peraga. Pada tahap pemahaman konsep merupakan tahapan yang bertujuan

agar siswa lebih memahami suatu konsep, sehingga alat peraga yang

digunakan bentuknya semi konkret sampai pada akhirnya tidak

dipergunakan lagi. Pada tahap pembinaan keterampilan, diharapkan siswa

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

17

dapat lebih terampil dalam penggunaan berbagai konsep ketrampilan.

Disamping itu, pada tahapan ini alat peraga sudah tidak boleh

dipergunakan lagi. Pada tahapan yang terakhir penerapan konsep, dalam

pembelajaran sudah mulai mempelajari soal-soal cerita yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

E. Pengertian Media Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar di kelas, merupakan interaksi atau

hubungan antara guru dengan siswa yang saling terkait dalam pelaksanaan

yang telah direncanakan oleh guru. Supaya lebih memudahkan kegiatan

belajar mengajar dalam kelas dapat digunakan media pembelajaran untuk

menyampaikan konsep atau materi pelajaran agar lebih mudah dipahami

oleh siswa. Adapun pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli

adalah sebagai berikut:

Menurut Thiagarajan (1920: 67) mengemukakan bahwa “the term

“media” means different things to different people. In its broadest sense, it

denotes any means of transmitting information”. Hal tersebut berarti

bahwa media bagi setiap orang berbeda-beda. Setiap orang mempunyai

tujuan dan cara pandangan yang berbeda, sehingga hal tersebut yang

membedakan penggunaan media. Selain itu¸ media juga merupakan sarana

pemindahan informasi.

Menurut Susilana (2011: 6)“ kata media berasal dari kata lain,

merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah kata tersebut

mempunyai arti perantara atau pengantar”. Kemudian telah banyak pakar

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

18

dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media

dalam Susilana (2011: 6). Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa

media adalah sebagai berikut:

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluaan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru.

2. National Education Asociatiation (NEA) memberikan batasan

bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak

maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.

3. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan

perangsangan bagi siswa supaya terjadi proses belajar.

4. Asociation of Education Comunication Technology (AECT)

memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan

saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

5. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

Menurut Sadiman (2011: 7) menjelaskan bahwa “media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi”.

“Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan

atau informasi yang bertujuan instruksional atau mendukung maksud-

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

19

maksud pengajaran” (Arsyad, 2006: 4). Menurut Sudjana (2005: 1) “media

pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen

metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru”.

Menurut Daryanto (2013: 5) “media pendidikan saja yakni media yang

digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran”.

“Media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para

siswa dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar” (Indriana, 2011:

15). Menurut Hamalik (1986: 23) “media pendidikan adalah alat, metode,

dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektipkan

komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan

dan pengajaran di sekolah”. Menurut Estiningsih dalam Sukayati (2009: 6)

mengemukakan bahwa “alat peraga merupakan media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari”.

Menurut Sanjaya (2012: 57) “media dalam pembelajaran merupakan

segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang

dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau

menanamkan ketrampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya”.

Menurut Sundayana (2014: 6) menjelaskan bahwa

“media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat

dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan

pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran,

dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan

dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa”.

Berdasarkan berbagai pengertian di atas, media merupakan seluruh

bahan atau alat yang digunakan oleh guru atau pendidik untuk

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

20

mempermudah penyampaian informasi kepada siswa sehingga siswa lebih

mudah untuk memahami maksud dan tujuan dari guru. Dikarenakan

konsep-konsep pembelajran matematika yang bersifat abstrak, sedangkan

pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal

yang abstrak. Maka salah satu jembatannya agar siswa mampu berpikir

abstrak tentang matematika adalah dengan menggunakan media atau alat

peraga.

Penggunaan media dan alat peraga bertujuan agar memperjelas apa

yang disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti

oleh siswa. Dengan menggunakan media diharapkan dapat memperlancar

pembelajaran, sehingga menurunkan keabstrakan dari suatu konsep agar

siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari.

F. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Setiap media pembelajran memiliki ciri-ciri yang berbeda sesuai

dengan tujuan dan maksud pengelompokan dari media tersebut. Menurut

Gerlach dan Ely dalam Sundayana (2014: 17) mengemukakan tiga ciri

media pendidikan antara lain:

1. Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan suatu peristiwa

atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun

kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer

dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya (direkam)

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

21

dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja

diperlukan.

2. Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan

waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau

tiga menit dengan teknik pengmbilan gambar time lapse recording.

3. Ciri Distributif

Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu

objek ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan

stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.

Menurut Arsyad (2006: 12) media pembelajaran memiliki tiga ciri

sebagai berikut:

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property), menggambarkan kemampuan

media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu

peristiwa atau objek.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property), berarti media harus

memiliki kemampuan dalammemanipulasi objek atau kejadian.

3. Ciri Distributif (Distributive Property), berarti media harus mampu

untuk disebarluaskan dan diproduksi dalam jumlah yang besar.

Berdasarkan pendapat di atas, maka ciri-ciri media pendidikan ada

tiga meliputi ciri fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Ciri fiksatif

merupakan ciri media yang dapat menggambarkan kemampuan media

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

22

untuk menyimpan suatu peristiwa, ciri manipulatif merupakan ciri media

untuk dapat memanipulasi suatu kejadian atau peristiwa. Pada ciri

distributif merupakan ciri media yang mampu untuk diadakan dalam

jumlah atau kapasitas yang besar.

G. Faktor-faktor yang Menentukan Ketepatan Penggunaan Media

Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai sangat

mempengaruhi dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut

Indriana (2011: 28-31), beberapa faktor yang sangat menentukan tepat atau

tidaknya sesuatu dijadikan media pengajaran dan pembelajaran antara lain:

1. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran

Kesesuaian dengan tujuan pengajaran adalah menyesuaikan

media pengajaran dengan tujuan instruksional umum atau khusus

yang ada dalam setiap mata pelajaran. Bisa juga disesuaikan dengan

tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Atau, bahkan kita bisa

menyesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

berbagai indikatornya.

2. Kesesuaian dengan materi yang diajarkan (instructional content)

Media pengajaran harus disesuaikan dengan materi yang

diajarkan, yakni bahan atau yang akan disampaikan dalam proses

belajar dan mengajar. Selain itu, juga harus memperhatikan dan

menyesuaikan dengan tingkat kedalaman yang akan dicapai dalam

proses pembelajaran.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

23

3. Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan dan

waktu

Fasilitas pendukung, lingkungan, dan waktu yang tersedia

merupakan faktor yang sangat penting dalam efektivitas dan

efesiensi penggunaan media pembelajaran. Betapa pun bagusnya

media yang digunakan, apabila lingkungan dan fasilitas pendukung

serta waktu yang ada tidak mendukung, maka tujuan pembelajaran

menggunakan media tersebut tidak akan tercapai dengan baik.

4. Kesesuaian dengan karakteristik siswa

Sebuah media bisa sesuai dan cocok dengan karakteristik siswa

tertentu, tapi adakalanya tidak cocok dengan siswa yang lain. Karena

itu, pendidik harus mengetahui karakteristik siswa untuk bisa

disesuaikan dengan media yang akan digunakan dalam proses belajar

dan mengajar.

5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa

Gaya belajar siswa juga sangat mempengaruhi efektivitas

penggunaan media pengajaran. Siswa yang memiliki gaya belajar

tipe visual akan dengan mudah memahami materi jika media yang

digunakan adalah media visual seperti televisi, video, grafis, dan lain

semacamnya. Siswa yang memiliki gaya belajar auditif akan sangat

merespon dengan baik media pembelajaran yang menggunakan

media auditoris. Ia akan lebih responsif dengan mendengarkan

daripada melihat tayangan atau menulis. Gaya belajar siswa yang

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

24

kinestetik lebih suka melakukan dibandingkan membaca atau

mendengarkan, sehingga media pengajaran yang sifatnya langsung

melakukan atau praktik langsung akan lebih disukai oleh siswa

kinestetik ini.

6. Kesesuaian dengan teori yang digunakan

Teori sangat menentukan dalam pemilihan media. Teori

menjadi faktor penting digunakannya sebuah media. Penggunaan

media tidak boleh dilakukan dengan hanya merujuk pada pilihan dari

seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang sudah tepat

digunakan dalam pengajaran. Ketidaksesuaian antara media dengan

teori yang digunakan akan berakibat fatal. Mungkin saja, tujuan

pembelajaran bisa dicapai, akan tetapi hal itu tidak akan efektif dan

efisien, serta kurang memuaskan berkaitan dengan tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa terdapat

berbagai faktor yang menentukan ketepatan penggunaan media

pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan

tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi yang diajarkan, sesuai dengan

lingkungan dan kondisi yang ada. Sebab apabila media yang digunakan

sesuai dan tepat maka penggunaan media pun dapat secara maksimal.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

25

H. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai fungsi penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Menurut Sudjana dan Rivai dalam Sundayana (2014: 8)

terdapat enam pokok fungsi media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar yaitu:

1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif

2. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan

situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus

dikembangkan oleh seorang guru.

3. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan

pelajaran.

4. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini

dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih

menarik perhatian peserta didik.

5. Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajarserta dapat

membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan

oleh guru

6. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar

mengajar.

Adapun fungsi media pembelajaran menurut Susilana (2011: 10)

yaitu:

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

26

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk

mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan

proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media

pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri

tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka

menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media

pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan

ajar.

4. Media pembelajran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar

untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses

belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media

pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih

mudah dan lebih cepat.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

27

menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap

sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk

berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit

verbalisme.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya fungsi media merupakan alat untuk membantu

menciptakan pembelajaran yang lebih efektif sehingga semakin

memudahkan siswa dalam memahami materi.

I. Kriteria Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam pembelajaran hendaknya sesuai

dengan kriteria-kriteria yang mendukung keberhasilan proses

pembelajaran. Menurut Sudjana (2005: 4) dan Sundayana (2014: 17)

dalam memilih media terdapat kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran

dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran

yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat

memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan

mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada

waktu mengajar.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

28

4. Ketrampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam

proses pengajaran.

5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut

dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan

dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga

makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para

siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, pada dasarnya untuk menentukan

penggunaan media terdapat beberapa kriteria-kriteria pemilihan yang harus

diperhatikan. Media tersebut hendaknya sesuai dengan tujuan, konsep dan

bahan pelajaran. Selain itu, keterampilan guru menjadi faktor yang penting

dalam menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut harus diperhatikan

dalam pemilihan media, kerena akan menjadi sia-sia jika sebagus dan

sebaik apapun media pembelajaran namun guru tersebut tidak bisa

menggunakan media secara maksimal.

J. Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran yang digunakan mempunyai nilai dan

manfaat yang berbeda, sesuai dengan tujuan penggunaan media dalam

proses belajar mengajar. Menurut Susilana (2011: 10) media pembelajaran

juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

29

1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang

dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung

kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui

pemanfaatan media pembelajaran.

2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar

didapatkan ke dalam lingkungan belajar.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.

4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media

film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatkan anak

panah, atau memperlihatkan suatu ledakan.

Berdasarkan pendapat tersebut, pada dasarnya nilai dan manfaat

media pembelajaran adalah untuk memudahkan menyalurkan objek atau

sesuatu yang abstrak, menjadi sesuatu yang konkrit dan menampilkan

objek yang terlalu besar atau kecil.

K. Media dalam Pembelajaran Matematika SD

Pada pembelajaran matematika SD, agar bahan atau materi yang

disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat

bantu pembelajaran, yaitu media. “Media adalah alat bantu pembelajaran

yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru

mempresentasikan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan

siswa untuk dapat terlibat langsung dengan pembelajaran matematika”

(Muhsetyo, 2008: 2.3).

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

30

“Thus, concrete objects, semi-concrete materials (pictures,

illustrations, video tapes, computers and other related

technology), as well as the abstract must become an inherent

part of the teaching and learning process in mathematics.

Inappropriate selection of materials of instruction hinder pupil

achievement. Then too, the methods of instruction need careful

attention” (Ediger: 2013)

Berdasarkan pendapat Ediger tersebut, dapat diartikan bahwa benda-

benda konkret, bahan semi-beton (gambar, ilustrasi, kaset video, komputer

dan teknologi terkait lainnya), serta abstrak harus menjadi bagian yang

melekat dari proses mengajar dan belajar matematika. Pemilihan bahan

atau media yang tidak pantas atau tidak tepat dapat menghambat prestasi

murid. Kemudian juga, metode pengajaran perlu perhatian dalam

pembelajaran matematika. Pada jurnal penelitian lain, Ediger (2013) juga

mengemukakan bahwa

“In all situations in teaching mathematics, pupils need to

experience interesting activities to achieve vital objectives of

instruction. They also need to perceive purpose or reasons for

acquiring important knowledge and skills”.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengajar matematika,

siswa harus mengalami kegiatan yang menarik untuk mencapai tujuan

penting dari pembelajaran. Siswa juga perlu memahami tujuan atau alasan

untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang penting dan yang

dipelajari tersebut. Melalui media pembelajaran sirkuit pintar ini peneliti

bertujuan untuk membuat siswa tertarik belajar matematika dan

diharapkan siswa dapat memahami tujuan pembelajaran menggunakan

media pembelajaran.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

31

Menurut Muhsetyo (2008: 2.3) juga menjelaskan bahwa

“media dalam pembelajaran matematika relatif sama dengan

media dalam pembelajaran bidang yang lain, yaitu dapat

dikelompokkan berupa media: (1) sederhana, misalnya papan

tulis, papan grafik; (2) cetak, misalnya buku, modul, LKS,

petunjuk praktik atau praktikum; (3) media elektronik,

misalnya OHT (Over Head Transparency) atau OHP (Over

Head Projector), audio (radio, tape), audio & video (TV,

VCD, DVD), kalkulator, komputer, dan internet.

Pengelompokan diatas dapat saja diganti berdasarkan alasan

tertentu, misalnya media sederhana dan media modern

(berbasis elektronik), media cetak dan media non-cetak, media

proyeksi dan media non-proyeksi, dan sebagainya”.

Berdasarkan pendapat tersebut, pada dasarnya penggunaan media

pembelajaran dalammatematika hampir sama dengan mata pelajaran

lainnya. Penggunaan media pembelajaran matematika disesuaikan dengan

materi, tujuan dan kriteria siswa sehingga penggunaan media pembelajaran

matematika dapat secara maksimal. Menurut Muhsetyo (2008: 2.16) juga

mengemukakan bahwa

“banyak macam media pembelajaran, tetapi guru perlu

memilih media yang sesuai berdasarkan karakteristik

audiens/siswa, karakteristik materi/bahan matematika,

ketersediaan media, biaya yang tersedia, serta kemampuan

mengoperasikan alat (termasuk ketersediaan operator).

Keterbatasan-keterbatasan dalammemilih sesuai kriteria perlu

diperhatikan sehingga tidak ada usaha untuk memaksakan

keinginan yang pada akhirnya juga akan merugikan banyak hal

dan banyak pihak (waktu, biaya, tenaga). Perlu juga

diperhatikan bahwa masing-masing media tentu mempunyai

dampak positif, sehingga pertimbangan dalam penggunaan

media menjadi lebih mendalam”.

Berdasarkan pendapat tersebut, pada dasarnya di jaman seperti ini

guru hendaknya mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran

yang tepat, atau bahkan guru perlu merancang dan membuat suatu media

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

32

yang inovatif agar pendidikan di Indonesia juga semakin maju. Mengingat

pula perkembangan teknologi komonikasi dan informasi yang akhir-akhir

ini terus berkembang pesat.

L. Pengertian Sirkuit Pintar Matematika

Menurut Kak Seto dalam Yusuf (2011: 3) menjelaskan bahwa dunia

anak adalah dunia bermain dan penuh keceriaan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa siswa lebih suka suasana bebas tanpa adanya tekanan.

Terdapat banyak cara dalam proses belajar siswa untuk menghafalkan

sebuah rumus, bersumber hal tersebut dengan diciptakannya suatu media

pembelajaran sirkuit pintar matematika. Menurut Yusuf (2011: 21) “media

sirkuit pintar merupakan hasil pengembangan dari permainan ular tangga

yang sudah familiar bagi siswa. Sirkuit pintar tersebut merupakan sebuah

media permainan yang bernilai edukatif, produktif, menyenangkan dan

diharapkan dapat memberi manfaat lebih dalam pembelajaran”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa media

sirkuit pintar bernilai edukatif karena dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran dan menjadikan siswa terampil dan kreatif. Sirkuit pintar

matematika dapat diterapkan pada materi-materi yang membutuhkan daya

ingat terhadap rumus dan konsep. Pada sirkuit pintar matematika terdiri

dari delapan komponen yaitu papan permainan, dadu, bidak, kartu bengkel

soal, indeks kartu, kantongku, aturan permainan, dan kotak kayu.

Papan permainan berfungsi sebagai lintasan sirkuit si pemain, dadu

berfungsi untuk menunjukan tempat pemain melangkah, bidak berfungsi

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

33

sebagai penunjuk posisi pemain. Bidak pada media sirkuit pintar

matematika diganti dengan mobil-mobilan yang bertujuan agar

penggunaan sirkuit pintar matematika bermain layaknya dalam sebuah

pertandingan balap mobil diatas lintasan sirkuit, kartu bengkel soal

merupakan soal pertanyaan yang harus dijawab oleh pemain, kantongku

berfungsi untuk meletakkan jawaban pemain. Indeks kartu merupakan

petunjuk khusus dari kartu bengkel soal, aturan permainan berisikan

aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pemain, dan kotak kayu berfungsi

untuk mengemas seluruh komponen dari media permainan sirkuit pintar

matematika.

M. Kelebihan dan Kekurangan Sirkuit Pintar Matematika

Media sirkuit pintar matematika mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Adapun kelebihan sirkuit pintar matematika yaitu:

1. Menjadikan suasana yang menyenangkan.

2. Meningkatkan interaksi antar pemain dalam bersaing menjadi yang

terbaik. Mereka saling mengoreksi, mengingatkan, berdiskusi,

bermain dengan jujur dan saling menghormati satu sama lain.

3. Meningkatkan konsentrasi penuh.

4. Meningkatkan keterampilan dan kreatifitas pemain.

Adapun kekurangan sirkuit matematika yaitu:

1. Membutuhkan waktu dalam proses pembuatan dan proses pemakaian

yang cukup panjang.

2. Bisa jadi siswa tidak paham dengan aturan permainan.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

34

3. Keterbatasan materi yang digunakan dalam permainan.

N. Langkah-langkah Permainan Sirkuit Pintar Matematika

Media sirkuit pintar matematika merupakan pengembangan dari

permainan ular tangga. Media sirkuit pintar matematika terdiri dari

delapan komponen, yaitu: papan permainan, dadu, bidak, kartu bengkel

soal, indeks kartu, kantongku, kotak kayu, dan aturan permainan. Adapun

langkah-langkah permainan sirkuit pintar matematika adalah sebagai

berikut:

1. Buka kotak kayu.

2. Siapkan papan permainan, bidak, dan dadu.

3. Semua bidak berada pada kotak start.

4. Letakkan dadu ditengah papan permainan.

5. Siapkan kantongku yang berisi kertas untuk menjawab soal.

6. Letakkan kartu bengkel soal mengelilingi papan permainan secara

tertutup dan berurutan sesuai dengan nomor.

7. Letakkan indeks kartu disamping kartu bengkel soal.

8. Permainan siap dimulai.

O. Materi Bangun Datar Kelas 5 Semester 2

Tabel 2.1Materi Bangun Datar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

6. Memahami sifat-sifat bangun

dan hubungan antar bangun

6. 1 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

35

Sifat-Sifat Bangun Datar

1) Bangun Datar Persegi

a) Jumlah titik sudut ada empat

b) Jumlah sisi ada empat

c) Keempat titik sudut berupa sudut siku-siku

d) Keempat sisinya sama panjang

2) Bangun Datar Persegi Panjang

a) Jumlah titik sudut ada empat

b) Banyak sisi yang sejajar ada dua pasang

c) Pasangan sisi yang sejajar sama panjang

d) Persegi panjang merupakan bangun segi empat

3) Bangun Datar Segitiga

a) Jumlah sudut-sudut segitiga 180º

b) Jumlah sisi ada tiga

c) Jumlah titik sudut ada tiga

4) Bangun Datar Trapesium

a) Mempunyai sepasang sisi yang sejajar

b) Jumlah keempat sudutnya 360º

c) Jumlah sudut yang berdekatan antara sisi sejajar 180º

5) Bangun Datar Jajargenjang

a) Sisi-sisi yang berhadapan dan sama panjang

b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

c) Keempat sudutnya tidak siku-siku

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

36

d) Jumlah sudut yang berdekatan 180º

e) Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama

panjang

6) Bangun Datar Layang-layang

a) Mempunyai satu sumbu simetri

b) Mempunyai dua sisi yang sama panjang

c) Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar

7) Bangun Datar Lingkaran

a) Jarak setiap titik pada sisinya dengan pusat lingkaran selalu

sama

b) Tidak mempunyai titik sudut

c) Tidak mempunyai sisi

8) Bangun Datar Belah Ketupat

a) Panjang keempat sisinya sama

b) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi

dua sama panjang

c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

d) Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri

P. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulio Rudi (2013: 1)

merupakan penelitian pengembangan dengan judul Perancangan Media

Pembelajaran Interaktif Matematika untuk siswa kelas 5 SD. Penelitian ini

membuktikan bahwa dengan adanya media pembelajaran dapat

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

37

memudahkan siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berangkat

dari penelitian di atas, maka dalam hal ini peneliti akan mengembangkan

media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah

media pembelajaran sirkuit pintar matematika pada materi bangun datar

kelas V SD.

Q. Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran matematika di SD sebagian besar guru belum

menggunakan media pembelajaran dan masih bersifat teacher center pada

saat pembelajaran. Tidak adanya penggunaan media pembelajaran dapat

menjadi penghambat dalam proses belajar mengajar. Padahal dengan

adanya media pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk memahami

konsep atau materi pelajaran. Salah satu tugas guru sebagai pendidik

adalah menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif dan dapat

memotivasi siswa untuk bersemangat dalam belajar. Oleh karena itu, guru

harus memiliki kemampuan dalam memilih metode pembelajaran dan

kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan karakteristik siswa sehingga siswa akan lebih memahami materi

pelajaran.

Tahap berpikir siswa SD usia tujuh sampai dua belas tahun adalah

tahap operasional kongkret, sehingga logika berpikir siswa merupakan

manipulasi dari objek atau benda konkret. Selain itu, berdasarkan kerucut

pengalaman Edgar Dale siswa akan lebih mengingat pelajaran apabila

siswa tersebut melakukan sesuatu (what they do). Media pembelajaran

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

38

matematika ini melibatkan peran aktif siswa, sehingga diharapkan siswa

akan lebih memahami materi yang disampaikan.

Bersumber dari observasi dan wawancara terhadap guru kelas dan

siswa kelas V SD Negeri Pakunden diperoleh keterangan bahwa dalam

melakukan pembelajaran matematika guru belum optimal dalam

menggunakan media pembelajaran. Beberapa siswa juga menyampaikan

bahwa kurang menyukai dan cepat merasa bosan terhadap mata pelajaran

matematika. Kemudian berdasarkan hasil analisis peneliti bersama guru

terhadap media pembelajaran pada buku, dapat disimpulkan bahwa media

sudah sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, namun peneliti akan

lebih mengembangkan bentuk, tampilan, dan materi pada media permainan

sirkuit pintar matematika yang merupakan pengembangan dari permainan

ular tangga.

Pada pengembangan media permainan matematika terdapat proses

revisi oleh para pakar yang bertujuan untuk memvalidasikan atau menilai

produk yang dikembangkan oleh peneliti. Produk media tersebut direvisi

sampai dinyatakan valid atau layak sehingga dapat digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar. Bagan kerangka berpikir penelitian adalah

sebagai berikut:

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

39

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Hasil observasi dan wawancara

di SD N Pakunden

Hasil analisis peneliti bersama

guru terhadap media

pembelajaran

1. Penggunaan media kurang optimal

2. Belajar sambil melakukan

3. Tahap berpikir siswa operasional konkret

Revisi

Pengembangan media

sirkuit pintar matematika

Belum

Layak

Sudah

Layak

Digunakan

dlm

pembelajaran

1. Pembelajaran menarik dan meningkatkan

prestasi siswa

2. Respon guru positif

3. Respon siswa positif

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Matematikarepository.ump.ac.id/3478/3/BAB II.pdf · 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas

40

R. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Bentuk pengembangan media permainan sirkuit pintar matematika

pada materi bangun datar baik.

2. Pengembangan media permainan sirkuit pintar matematika pada

materi bangun datar layak.

3. Respon guru terhadap media permainan sirkuit pintar matematika

pada materi bangun datar baik.

4. Respon siswa terhadap pengembangan media permainan sirkuit

pintar matematika pada materi bangun datar baik.

5. Penggunaan pengembangan media permainan sirkuit pintar

matematika berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Pengembangan Media Permainan..., Ari Meiza Nurkhasanah, FKIP UMP, 2015