bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.unair.ac.id/109012/4/4. bab 1 pendahuluan .pdf ·...
TRANSCRIPT
1
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surabaya merupakan kota perdagangan yang ramai dan merupakan pusat industri
di Hindia Belanda. Pada awal abad ke-16 banyak pedagang asing berdatangan di
kota ini termasuk di antaranya ialah Portugis, Arab, Belanda, India, dan lain-lain.
Mereka umumnya melakukan transaksi jual-beli berupa penjualan lada, beras,
jagung, dan lain-lain. Dipilihnya kota Surabaya sebagai entrepot perdagangan
karena didukung dengan letak yang strategis serta didukung oleh aktivitas
pelabuhan Gresik yang ramai.1
Gambar 1.1
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tahun 1900-an
Sumber: https://klipingarsipsurabayatempoedoloeblog.wordpress.com/pelabuhan-
tanjung-perak-pl-00/
Kemudian seiring meningkatnya transaksi perdagangan di kota Surabaya
menimbulkan bangsa Eropa tertarik untuk menguasai kota tersebut, salah satunya
1 J.C Van Leur, Perdagangan dan Masyarakat Indonesia (Esai-esai Tentang Sejarah
Sosial dan Ekonomi Asia) (Yogyakarta: Ombak, 2017), hlm. 56.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
yaitu Belanda. Belanda melakukan transaksi perdagangan di kota tersebut dengan
mendirikan pos perdagangan dan benteng-benteng yang digunakan untuk
menghalau musuh. Kemudian kota Surabaya pada masa pemerintahan Gubenur
Jendral Herman Willem Daendels mengalami perkembangan signifikan dalam
gaya hidup masyarakat.2 Ia mempengaruhi gaya hidup masyarakat Surabaya
dengan melarang kegiatan yang berbau feodalisme, mengenakan pakaian gaya
Perancis, menanamkan semangat kemiliteran, melakukan pembangunan terhadap
pelabuhan yang terbengkalai, dan lain-lain. Pada tahun 1809 pemerintah Hindia
Belanda berusaha untuk memindahkan pusat kota Hindia Belanda dari Batavia ke
Surabaya dengan alasan bahwa kota tersebut terletak pada daratan yang sangat
rendah sehingga terjadi banjir, munculnya wabah penyakit, memudahkan Belanda
untuk menghalau serangan dari Inggris.3 Namun usaha pemindahan tersebut tidak
terwujud karena situasi yang mendesak hingga jabatan Gubenur Jendral Herman
Willem Daendels yang singkat. Akan tetapi meskipun pemerintahan Herman
Willem Daendels berjalan singkat, ia berhasil mengubah gaya hidup masyarakat
Surabaya dari feodalisme menuju liberal.
Lalu pada tahun 1830 terjadi kekosongan kas pemerintahan Belanda karena
perang Jawa serta munculnya gerakan kemerdekaan Belgia pada tahun 1830 yang
dipimpin oleh Leopold I sehingga pemerintahan Belanda memikirkan bagaimana
cara untuk menambah pemasukan Belanda. Akhirnya Van Den Bosch
mengusulkan untuk memberlakukan tanam paksa sebagai pemasukan pemerintah
2 G.H. Von Faber, Nieuw Soerabaia: De Geschiedenis van Indie’s Voornamste Koopstad in
de Eeerste Kwarteeuw Sedert Hare Instelling 1906-1931 (Surabaya: Boekhandel en Drukkerij,
1936). hlm 25. 3 Dr. Purnawan Basundoro, Pengantar Sejarah Kota (Yogyakarta: Ombak, 2012),
hlm. 65.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Belanda yang kosong dengan menanam tanaman-tanaman yang laku di pasar
internasional.
Kemudian kebijakan tanam paksa berdampak pada pemasukan Hindia
Belanda sehingga negara tersebut dapat membayar hutang-hutang yang
ditangguhkan. Namun kebijakan ini mendapat kritik dari kalangan liberal Belanda
seperti Baron Van Hoevell, Frans Van Putten, dan lain-lain.4 Dengan kritik
tersebut maka pemerintah Belanda menggantikan sistem tanam paksa dengan
kebijakan politik pintu terbuka dengan sistem liberal. Pada masa ini terjadi
peralihan gaya hidup masyarakat Surabaya dari tradisional menuju modern pada
tahun 1870 dan mencapai puncaknya ketika politik etis diberlakukan pada tahun
1902.
Pada awal abad ke-20 merupakan periode penting bagi pemerintah Hindia
Belanda. Penerapan kebijakan politik etis, terutama yang menyangkut tentang
masalah sosial berdampak besar terhadap perubahan sosial masyarakat bumi
putera. Pemerintah Hindia Belanda telah menciptakan suatu sekat terhadap etnis
tertentu melalui penerapan wijkenstelsel yang bertujuan untuk menjaga kemurnian
etnis dan mencegah pemberontakan.5 Kebijakan ini mengakibatkan etnis tertentu
seperti Tionghoa, Arab dan Belanda menjadi terisolasi sehingga mereka
membentuk gaya hidup eksklusif.
Pemerintah Hindia Belanda memberikan keleluasaan dengan membuka
sekolah-sekolah pamong praja dan membangun infrastruktur yang digunakan
4 Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia
Jilid V (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hlm. 45. 5 Mona Lohanda, The Kapitan Cina Of Batavia 1837-1942 (London: The School of
Oriental and African Studies University of London,1994), hlm. 29.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
untuk kepentingan pemerintah Hindia Belanda.6 Politik etis memberikan dampak
bagi perubahan gaya hidup terutama dalam hal pakaian, makanan, pola konsumsi
dan lain-lain. Contoh pengaruh gaya hidup terhadap politik etis bisa dilihat pada
gaya pakaian yang dikenakan oleh siswa Hoogere Burger School. Pakaian pada
masa itu didominasi oleh pemakaian kemeja dan jas serta gaya pakaian bersifat
necis.7 Selain gaya pakaian, mereka terpengaruh oleh budaya Eropa dalam hal
bahasa, pertemanan dan makanan. Melalui pengaruh tersebut, masyarakat
Surabaya menerapkan gaya hidup dengan berfoya-foya dan menonton film di
bioskop bersama teman-teman.8 Kesadaran nasionalisme di Hindia Belanda turut
mempengaruhi pola pikir masyarakat bumi putera seperti pengenalan peci yang
digunakan sebagai identitas masyarakat bumiputera dan digunakan dalam rapat-
rapat organisasi pergerakan nasional. Contoh penggunaan peci tersebut terdapat
pada Kongres Sarekat Islam di Surabaya. perubahan gaya hidup terjadi pada
makanan seperti rijstaffel9 pada makanan Belanda sehingga menimbulkan
asimilasi budaya Belanda dengan pribumi. Peristiwa itu telah mengubah
pandangan hidup masyarakat bumiputera dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya peristiwa tersebut telah mengakibatkan kota Surabaya
mengalami perkembangan dalam kegiatan perdagangan. Kemudian dari kegiatan
perdagangan tersebut muncul berbagai pusat perbelanjaan di kota Surabaya seperti
6 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (Yogyakarta: Serambi, 2008), hlm
342. 7 Henk Schulte Nordholt, Outward Appearances Trend, Identitas, Kepentingan
(Yogyakarta: LKiS, 2005), hlm. 21. 8 Dukut Imam Widodo, Soerabaia Tempo Doeloe Buku I (Surabaya: Dinas Pariwisata
Surabaya, 2002), hlm. 165. 9 Rijstafel merupakan makanan yang berasal dari perpaduan budaya Indonesia dan Belanda.
Makanan ini selalu disajikan di atas meja dengan makanan seperti sup, kentang, kerupuk, sate
ayam, babi, sayur lodeh, dll.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Toko Chiyoda, Mall Siola yang dikunjungi oleh para pengunjung dari berbagai
wilayah di Hindia Belanda. Munculnya tempat perbelanjaan mempengaruhi gaya
hidup masyarakat Surabaya untuk hidup mewah dan memunculkan sikap
hedonisme dan tidak puas terhadap barang kebutuhan hidup sehingga kegiatan
berbelanja merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat urban kota Surabaya.
Kota Surabaya merupakan tempat dimana kita dapat menemukan berbagai
gaya hidup yang berada di kawasan urban. Salah satu ciri menonjol dari gaya
hidup tersebut ialah banyaknya tempat hiburan seperti Simpang Club, munculnya
kawasan prostitusi, klub-klub dan lain-lain. Peran para priyayi dan pegawai
pemerintah Hindia Belanda turut mempengaruhi gaya hidup masyarakat Surabaya
dengan memperkenalkan gaya hidup mewah, bersenang-senang di klub,
berkumpul dengan teman-teman dan menikmati sarana lainnya.
Perubahan gaya hidup masyarakat Surabaya juga diikuti dengan munculnya
kawasan-kawasan urban yang dibangun oleh pemerintah kota Surabaya pada abad
ke-20. Munculnya teknologi seperti listrik yang di gunakan pada tahun 1908 serta
pembangunan jalur trem di kawasan kota Surabaya mempercepat pengaruh gaya
hidup dan aktivitas perdagangan kota Surabaya. 10
Kemudian pada tahun 1932 terjadi Krisis Malaise yang melanda dunia
akibat stok saham di Wall Street menurun sehingga memperlambat laju
perekonomian kota Surabaya. Pada masa ini seluruh aktivitas ekonomi Kota
Surabaya mengalami pelambatan dan terjadi lonjakan pengangguran yang sangat
10 G.H Von Faber (1936), op.cit., hlm. 24.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
tinggi di kota Surabaya.11 Krisis ini mengakibatkan meredupnya aktivitas
perekonomian di Kota Surabaya yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah
barang yang dihasilkan. Krisis Malaise memaksa orang-orang untuk menghemat
pengeluarannya karena mahalnya harga-harga barang pada saat itu. Banyak
gedung-gedung hiburan ditutup karena tidak memiliki banyak peminat sehingga
gaya hidup mewah para priyayi mulai ditinggalkan. Akibatnya aktivitas hiburan di
kota Surabaya mengalami penurunan dalam jumlah pengunjung.
Meningkatnya aktivitas pencurian dan pembunuhan di kota Surabaya akibat
krisis Malaise mengakibatkan pemerintahan Hindia Belanda turun tangan dalam
menghadapi permasalahan ini dengan membentuk PID (Politieke Inlichtingen
Dienst) yang berfungsi untuk menangkap orang-orang yang di anggap
membahayakan kedudukan pemerintahan Hindia Belanda serta memberantas
penyakit masyarakat yang timbul akibat gaya hidup mewah seperti mabuk-
mabukan, judi, pencurian, penggelapan uang, dan lain-lain.12 Namun tidak lama
setelah itu pada tahun 1942 kota Surabaya diserang oleh Jepang ketika perang
Pasifik berlangsung sehingga masyarakat Surabaya mengungsi ke tempat lain.13
Akibat dari perang tersebut menimbulkan terhentinya segala aktivitas di
perkotaan.
1.2 Rumusan Masalah
11 William H. Frederick, Pandangan dan Gejolak Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi
Indonesia (Surabaya 1926-1946) (Jakarta: Gramedia, 1989), hlm. 35. 12 Marieke Blombergen, Polisi Hindia Belanda: Dari Kepedulian dan Ketakutan (Jakarta:
Kompas, 2011), hlm. 256. 13 William Frederick, op.cit., hlm. 105.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Berdasarkan latar belakang di atas, skripsi ini akan menjawab permasalahan
bagaimana pengaruh gaya hidup kolonial dapat mempengaruhi masyarakat
Surabaya serta menggeser nilai-nilai tradisional. Dalam hal ini perubahan tersebut
terjadi pada tahun 1900-1942 di mana pada saat itu muncul teknologi modern
yang berguna bagi manusia. Pertanyaan ini terdiri dari tiga pertanyaan yang
membahas mengenai perilaku sosial, reaksi kelompok-kelompok yang menolak
perubahan gaya hidup karena kekhawatiran meningkatnya angka kejahatan dan
sebagainya. Rumusan masalah tersebut akan dijabarkan melalui beberapa
pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimana dampak politik etis terhadap gaya hidup masyarakat
Surabaya khususnya kaum bumi putera?
2. Bagaimana reaksi masyarakat dalam menyikapi pergeseran budaya yang
terjadi di Surabaya tahun 1900-1942?
3. Mengapa gaya hidup Eropa di Surabaya mengalami kemunduran pada
zaman Malaise?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak politik etis terhadap
gaya hidup masyarakat Surabaya serta untuk mengetahui beberapa reaksi
masyarakat mengenai gaya hidup di Surabaya yang berkembang pesat. Kemudian
penelitian ini berakhir pada kemunduran gaya hidup masyarakat Surabaya akibat
Malaise. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan khazanah ilmu
pengetahuan mengenai gaya hidup masyarakat Surabaya pada masa kolonial
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Hindia Belanda terutama pada masa penerapan politik etis, kemajuan serta
kemundurannya dengan batasan spasial kota Surabaya. Karena gaya hidup
masyarakat Surabaya pada masa Hindia Belanda belum dibahas pada kajian ilmu
sejarah lainnya, maka penelitian ini diharapkan untuk memberikan pemahaman
kepada para akademisi yang ingin meneliti tentang sejarah gaya hidup masyarakat
Surabaya pada tahun 1900-1942 serta mengaplikasikannya ke dalam beberapa
metode sejarah yang lain.
1.4 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup spasial dalam skripsi ini adalah kota Surabaya. Kota ini
merupakan tempat yang ramai dalam kegiatan perdagangan serta banyak para
pedagang melakukan transaksi jual-beli di kota tersebut. Kota Surabaya dijuluki
sebagai kota dagang dan merupakan pusat birokrasi Hindia Belanda setelah
Batavia.14 Wilayah ini dikelilingi oleh sungai Kalimas, Pegirian, Brantas yang
mengaliri perkotaan tersebut. Di dalam kota tersebut terdapat sebuah keraton yang
menjadi tempat tinggal bagi para bupati.15
Kota ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat pendatang
sehingga terjadi proses migrasi dari desa ke kota. Sehingga mempercepat
terjadinya perubahan gaya hidup di kota Surabaya. Selain itu masyarakat
Surabaya yang multikultur dan egaliter dapat mudah untuk menerima budaya baru
tersebut. Dalam hal ini gaya hidup masyarakat Surabaya didominasi oleh gaya
hidup urban sehingga menciptakan kelas-kelas sosial antara para priyayi dengan
14 Ibid., hlm 23. 15 Dr. Purnawan Basundoro, op.cit., hlm. 68.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
kaum bumiputera.16 Dalam catatan sejarah terdapat beberapa interaksi dengan
para pedagang asing seperti Cina, Arab, dan Eropa dan menjalin kontak dengan
masyarakat setempat sehingga menimbulkan adanya asimilasi budaya.
Batasan temporal dalam skripsi ini menggunakan rentang waktu tahun
1900-1942. Batasan temporal awal dalam skripsi ini menggunakan tahun 1900
karena pada tahun itu mulai terjadi transisi perubahan gaya hidup dari tradisional
menuju modern. Pada saat itu muncul teknologi berupa mesin uap, mesin jahit,
alat pintal dan moda transportasi berupa trem, kereta api, mobil dan lain-lain.17
Pembukaan terusan Suez pada tahun 1869 mengakibatkan terjadinya persaingan
diantara negara kolonial dalam menanamkan pengaruhnya di wilayah jajahan,
sehingga terjadi benturan budaya satu sama lain. Munculnya komunitas-
komunitas Asia dan Eropa di Surabaya menimbulkan akulturasi budaya dengan
masyarakat pribumi. Komunitas tersebut terdiri dari Armenia, Jerman, Jepang,
dan lain-lain. Pada masa itu kesadaran nasionalisme masyarakat Surabaya mulai
menguat dengan diikuti oleh modernisme di bidang industri, pakaian, transportasi
dan lain-lain, sehingga memunculkan inovasi gaya hidup akibat dampak dari
peradaban Eropa. Oleh karena itu masyarakat Surabaya meniru hal-hal yang
berkaitan dengan barat seperti misalnya penggunaan pakaian jas dan kemeja
sehingga terjadi peralihan perubahan gaya pakaian dari tradisional menuju
modern.18
16 William Frederick, op.cit., hlm. 67. 17 Kees Van Dijk, Pacific Strife the Great Powers and Their Political Economic Rivalries
in Asia and the Western Pacific, 1870-1914 (Amsterdam: Amsterdam University Press, 2015),
hlm. 13-18 18 Henk Schulte Nordholt, op.cit., hlm. 18
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Selain itu perubahan ini diikuti dengan berubahnya pola hidup masyarakat
bumiputera ke pola pikir barat karena masyarakat bumiputera merasa bahwa ada
sifat inferior terhadap Belanda sehingga menimbulkan rasa kepatuhan terhadap
pola hidup masyarakat Belanda. Kemajuan teknologi memberikan dampak
signifikan terhadap perubahan gaya hidup masyarakat Surabaya, yakni munculnya
alat cetak dan kamera diikuti oleh perkembangan pers sehingga masyarakat bisa
mengetahui kabar dari luar negeri maupun dalam negeri. Iklan menjadi sarana
masyarakat untuk mempromosikan gaya hidup dengan menonjolkan pakaian,
makanan, transportasi melalui ilustrasi dan cerita-cerita yang berada di koran
seperti misalnya pada koran Soerabaja Handelsblad, Pewarta Soerabaia di
Surabaya. Kemudian batasan temporal akhir dalam penelitian ini diambil pada
tahun 1942 di mana terjadi peristiwa Perang Dunia II yang menyebabkan
terhentinya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Surabaya. Hal ini
dikarenakan pemerintah pendudukan Jepang melarang segala hal yang berbau
barat dan segala kegiatan pada saat itu difokuskan untuk perang Asia Timur
Raya.19
1.5 Tinjauan Pustaka
Buku mengenai Pengantar Sejarah Kota karya Purnawan menjelaskan
mengenai sejarah perkotaan di Surabaya dari era Kolonial hingga pasca
kemerdekaan. Buku ini menjelaskan perkembangan sosial kota Surabaya dalam
pendekatan sosiologi dan antropologi. Kota Surabaya dihuni oleh etnis yang
19 Adrian Vickers, A History of Modern Indonesia (Cambridge: Cambridge University
Press, 2005), hlm. 65.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
beragam mulai dari suku Jawa, Bugis, Bali, Ambon, dan lain-lain. Kota Surabaya
merupakan kota yang memiliki pelabuhan strategis dan ramai. Surabaya
merupakan daerah pesisir yang memiliki beragam hasil industri seperti kapur,
genteng, alat bubut, dan lain-lain. Perencanaan kota Surabaya telah diatur oleh
C.C Citroen. Dalam penelitian Dr. Purnawan Basundoro mengenai arsitektur
perkotaan kota Surabaya dan kehidupan sosial masyarakat perkotaan, ia
menggunakan sudut pandang sosiologi perkotaan sebagai tumpuan dalam
penjelasan mengenai struktur kota di Surabaya.
Buku yang lain ialah Pandangan dan Gejolak Masyarakat Kota Surabaya
1926-1942 yang ditulis oleh William. H Frederick berdasarkan disertasi
Universitas Hawaii. Disertasi ini menjelaskan mengenai struktur masyarakat kota
Surabaya yang ditandai dengan munculnya organisasi pergerakan Budi Utomo
dan Sarekat Islam di Surabaya serta menjelaskan bagaimana interaksi masyarakat
kota Surabaya dengan kaum minoritas lainnya.20 William Frederick meneliti kota
Surabaya dengan sudut pandang sosial, ekonomi dan budaya. Hal ini dapat
diamati pada gerakan rakyat miskin di Surabaya yang merebut tanah di kota
Surabaya sehingga mereka mendirikan pemukiman kumuh untuk bertahan hidup.
Selain itu dalam perkembangannya terdapat berbagai tokoh-tokoh yang berperan
dalam pergerakan nasional Indonesia seperti Doel Arnowo, Soemarsono, HOS
Cokroaminoto dan lain-lain. Dalam buku ini William Frederick meneliti
hubungan kekerabatan warga Surabaya yang bersifat egaliter dan memiliki
solidaritas tinggi. Buku ini memuat bagaimana kehidupan masyarakat Surabaya di
20 William Frederick, op.cit., hlm. 12.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
bawah pemerintahan Hindia Belanda yang dipengaruhi oleh gaya hidup Eropa
pada masyarakat Surabaya. Munculnya berbagai perkumpulan di Surabaya seperti
Simpang Societeit berfungsi untuk mempertemukan masyarakat Surabaya dari
berbagai golongan seperti etnis Arab, Armenia, Tionghoa dan lain-lainnya. Buku
ini juga mengamati proses terjadinya konflik antar masyarakat yang
mempengaruhi kehidupan kota Surabaya antara kaum priyayi dan golongan
rendah.21
Kemudian buku yang berjudul Cars, Conduit and Kampongs yang ditulis
oleh Freek Colombijn dan beberapa peneliti lainnya mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan topik perkotaan mulai dari alat transportasi, perencanaan ruang
kota, proses terbentuknya kota serta menjelaskan tentang perkembangan kota-kota
di Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari peneliti yang meneliti
mengenai permasalahan dalam kajian urban. Kemudian buku ini memuat
penelitian yang dilakukan oleh Sarkawi B. Husain. dan Johny Alfian Khusyairi
menjelaskan mengenai perebutan ruang kota yang dilakukan oleh kaum miskin di
Surabaya terutama mengenai lahan pemakaman Tionghoa yang akan dijadikan
sebagai lahan pemukiman di daerah Kalianak serta menjelaskan modernisasi
transportasi dan perbedaan sosial dalam masyarakat Surabaya pada tahun 1920-an
yang berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat Surabaya. 22
Surabaya City of Work A Socioeconomic History yang ditulis oleh H.W Dick
menjelaskan mengenai keadaan kota Surabaya dilihat dari sudut pandang sosial-
ekonomi. Ia menggunakan objek penelitian yaitu kota Surabaya pada tahun 1900-
21 William H. Frederick, op.cit., hlm. 32. 22 Freek Colombijn, dkk. Cars, Conduit, and Kampongs the Modernization of the
Indonesian City (Leiden: Brill, 2015), hlm. 255.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
1995 di mana pada saat itu terjadi perubahan gaya hidup secara mendasar dan
berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Kota Surabaya. Sejarah Kota Surabaya
digambarkan dalam buku ini dengan baik dan jelas. Ia meneliti secara
komprehensif mengenai kota Surabaya mulai dari bangunan, lingkungan, etnis,
keadaan sosial dan lain-lain.23
Buku Soerabaia Tempo Doeloe merupakan kumpulan-kumpulan tulisan dari
Dukut Imam Widodo mengenai perkembangan kota Surabaya pada masa lalu dan
memuat gaya hidup masyarakat Surabaya pada masa kolonial Hindia Belanda.
Buku ini ditulis berdasarkan catatan-catatan dalam rubrik Jawa Pos yang berjudul
Soerabaia Tempo Doeloe.24
Nieuw Soerabaia yang ditulis oleh G.H Von Faber memuat tentang
beberapa gaya hidup masyarakat Surabaya dari pakaian, makanan, minuman,
arsitektur dan beberapa gaya hidup lainnya. G.H Von Faber menuliskan sejarah
kota Surabaya pada masa modern dengan melakukan pengamatan dan memotret
keadaan kota Surabaya. Ia menjelaskan beberapa aspek sejarah kota Surabaya
pada masa modern dengan menarik dan disertai dengan gambar-gambar yang
memperkuat bukti-bukti sejarah.
1.6 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini saya menggunakan judul Perubahan Gaya Hidup
Masyarakat Surabaya Tahun 1900-1942 dengan memfokuskan kajian terhadap
budaya Eropa yang berpengaruh terhadap pola perilaku masyarakat perkotaan
pada masa Hindia Belanda. Budaya Eropa merupakan suatu bentuk kebiasaan
23 Howard Dick, Surabaya City of Work: A Socioeconomic History 1900-2000 (Ohio: Ohio
University Press, 2002), hlm. 6. 24 Dukut Imam Widodo, op.cit., hlm. 5.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
yang terjadi karena peristiwa Revolusi Industri di Eropa dan gerakan pencerahan
(Aufklarung). Hal ini memotivasi bangsa Eropa untuk meninggalkan budaya
tradisional dan beralih ke budaya modern. Munculnya gaya hidup mewah dan
berbagai tempat hiburan seperti bioskop, taman hiburan, perkumpulan pemuda
akan menjadi fokus kajian dalam skripsi ini. Penelitian ini termasuk dalam kajian
sejarah budaya dan sosial dimana setiap peristiwa melibatkan masyarakat sebagai
pelaku sejarah.
Pengaruh perubahan gaya hidup masyarakat Surabaya telah dijelaskan
dalam buku G.H Von Faber berjudul Nieuwe Soerabaia. Ia menjelaskan bahwa
dalam sejarah kota Surabaya terdapat perkumpulan-perkumpulan yang terdiri dari
para pemuda yang hidup mewah serta akulturasi budaya Eropa dalam hal pakaian,
perkawinan, arsitektur, bahasa dan lain-lain sehingga budaya tersebut melebur
dalam kehidupan sosial masyarakat Surabaya Secara spesifik penelitian ini akan
berfokus pada gaya hidup Eropa pada para pemuda dan kaum priyayi di kota
Surabaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gaya hidup adalah pola
tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat.25 Kata
perubahan dalam skripsi ini mengacu pada perubahan pola tingkah laku
masyarakat yang disebabkan oleh munculnya gerakan-gerakan yang bersifat
liberalisme yang mengakibatkan terjadinya penurunan karakter masyarakat,
kenakalan remaja, konflik dengan masyarakat lainnya. Hal ini terjadi karena
25 https://kamuslengkap.id/kamus/kbbi/arti-kata/gaya-hidup/ diakses pada tanggal 20
Februari 2021 jam 08.19 WIB
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
faktor-faktor gaya hidup yang kurang sehat seperti minuman keras, berjudi, balap
motor, pemerasan, prostitusi dan lain-lain.
Piere Bordeaux dalam teorinya mengatakan bahwa kehidupan manusia di
bentuk atas dasar, habitus, modal, ranah, kekerasan simbolik. Habitus menurut
Pierre Bordeaux merupakan sebuah keniscayaan yang direalisasikan dan dialihkan
ke dalam disposisi yang melahirkan praktik bermakna dan persepsi yang
memberikan makna; habitus adalah disposisi umum dan dapat digerakkan yang
mengandung aplikasi universal dan sistematis hal-hal yang telah dipelajari secara
langsung terhadap keniscayaan yang inheren dalam kondisi-kondisi belajar.
Thorstein Veblen dalam teori leisure class menjelaskan, gaya hidup sangat
ditentukan oleh stratifikasi sosial dan kenikmatan gaya hidup hanya dinikmati
oleh kaum kaya26 seperti contoh gaya hidup di masa Hindia Belanda banyak
dipengaruhi oleh gaya Eropa dan mereka sering menghabiskan waktu mereka di
pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada malam hari dan bermain biliar
sambil bermabuk-mabukan. 27
Perubahan gaya hidup merupakan suatu hal yang berkesinambungan dalam
kehidupan masyarakat. Gaya hidup pada setiap masyarakat selalu berubah-ubah
dari waktu ke waktu sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam bentuk
pakaian, pola hidup, makanan, arsitektur dan lain-lain. Namun dalam
perkembangannya gaya hidup mengalami pergeseran akibat munculnya faktor-
faktor yang mempengaruhi pergeseran tersebut seperti misalnya modernisasi,
26 Thorstein Veblen, The Theory of Leisure Class: An Economic Study of Institution (New
York:1899), hlm. 1. 27 Frances Gouda, Dutch Culture Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-
1942 (Yogyakarta: Serambi,2004), hlm. 50.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
berkembangnya peralatan teknologi yang pesat, munculnya golongan terpelajar
dan lain-lain. Hal itu juga dialami masyarakat Surabaya pada tahun 1900-1942.
1.7 Metode penelitian
Dalam penelitian ini saya menggunakan sumber primer berupa arsip-arsip
mengenai perubahan gaya hidup di Surabaya dengan menggunakan pendekatan
ilmu-ilmu sosial berupa sosiologi, antropologi dan ilmu politik. Penelitian ini
menggunakan studi pustaka sebagai acuan untuk memperkuat teori-teori
permasalahan sosial dan perubahan gaya hidup masyarakat di Surabaya dan
menggunakan pendekatan sosial dan antropologi sebagai teori dasar untuk
menjelaskan tentang bagaimana perkembangan gaya hidup masyarakat Surabaya
dan apa saja yang mempengaruhi terbentuknya pola gaya hidup masyarakat
Surabaya. Dalam penelitian itu saya menggunakan tahapan heuristik dan
melakukan analisis sejarah sehingga dapat menemukan fakta sejarah dari
penelitian tersebut.28 Untuk metode pengumpulan sumber sejarah, penulis
menggunakan sumber berupa buku Nieuw Soerabaia yang ditulis oleh wartawan
Surabaya bernama G.H Von Faber. Buku ini memuat kehidupan masyarakat
Surabaya dibidang sosial, budaya, ekonomi, politik. Ia meneliti pengaruh gaya
hidup melalui pengamatan terhadap pola perilaku masyarakat Surabaya. Selain itu
ia menulis perkembangan arsitektur dari abad ke-19-20 dengan jelas dan rinci.
Selain itu situs Delpher berguna untuk mencari sumber-sumber primer dan
sekunder berkaitan dengan gaya hidup masyarakat Surabaya melalui koran,
majalah, pamflet, dan lain-lain.
28 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), hlm. 15.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Lalu sumber lainnya ialah buku yang memuat catatan mengenai
perkembangan gaya hidup serta sumber daya alam yang berada di Hindia Belanda
terutama di Kota Surabaya yakni buku J. Stroomberg berjudul Hindia Belanda
1930 berdasarkan catatan dari J. Stroomberg ketika ia bekerja di Algemeensche.
Buku itu berisi catatan-catatan penting mengenai klasifikasi sumber daya alam
dan perusahaan yang berdiri di Hindia Belanda seperti Nederlansch Handel
Matschapij, Royal Dutch Shell, Philips dan berbagai perusahaan lainnya.29 Buku
ini dilengkapi dengan perhitungan statistik dan tabel yang berfungsi untuk
mempermudah peneliti dalam mengerjakan skripsi sehingga buku ini dapat
dijadikan acuan untuk sumber primer sejarah.
1.8 Sistematika Penulisan
Bab I menjelaskan tentang sistematika penulisan skripsi yang terdiri bagian
pendahuluan, rumusan masalah, metode penelitian, dan batasan ruang lingkup.
Bagian ini menjelaskan permasalahan penelitian mengenai latar belakang kota
Surabaya dan gaya hidup yang memengaruhi masyarakat perkotaan dan
menjelaskan sistematika penulisan penelitian. Oleh karena itu bab ini akan
menjawab rumusan masalah dengan menggunakan pendekatan sejarah perkotaan
dan ilmu sosial.
Bab II menjelaskan tentang penerapan politik etis di kota Surabaya serta
dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Surabaya.
Politik etis melahirkan berbagai perkumpulan-perkumpulan yang didominasi oleh
29 J. Stroomberg, Hindia Belanda 1930 (Yogyakarta: IrcisoD, 2018), hlm. 78.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
kaum elite sehingga menimbulkan masyarakat menjadi semakin terbuka dan
menerima pengaruh dari luar. Lahirnya gerakan nasionalisme di Surabaya seperti
Sarekat Islam dan Budi Oetomo turut menyadarkan masyarakat akan pentingnya
pendidikan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak sosial. Munculnya
tempat perbelanjaan seperti mall, toko, pasar mengakibatkan terbentuknya gaya
hidup yang berujung pada sikap hedonisme. Bab ini terbagi menjadi tiga subbab.
Subbab pertama menjelaskan keadaan sosial masyarakat Surabaya sebelum di
berlakukannya politik etis. Lalu subbab kedua menjelaskan kondisi masyarakat
Surabaya pada saat politik etis berlangsung, dan subbab ketiga menjelaskan
mengenai kehidupan sosial masyarakat Eropa di Surabaya pada kurun waktu
1900-1942.
Bab III berfokus pada penyebab yang ditimbulkan dengan gaya hidup yang
semakin menyebar pada masyarakat Surabaya pada saat itu. Kemudian dalam bab
ini menjelaskan penyebab perkembangan gaya hidup masyarakat serta
menjelaskan gambaran dan aktivitas masyarakat Surabaya pada saat gaya hidup
Eropa di Surabaya mengalami perkembangan yang signifikan.
Bab IV berisi reaksi mengenai gaya hidup Eropa terhadap masyarakat
Surabaya hingga mencapai kemunduran pada zaman Malaise. Bab ini akan
menjelaskan beberapa reaksi kelompok etnis di Surabaya baik dari etnis Tionghoa
maupun Arab terkait dengan gaya hidup Eropa, reaksi organisasi pergerakan
terhadap perubahan gaya hidup di Surabaya serta menjelaskan beberapa aspek
yang menyebabkan kemunduran gaya hidup di kota Surabaya pada masa krisis
Malaise.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
SKRIPSI GAYA HIDUP MASYARAKAT… MUHAMMAD MAHIRRAHMAN
Bab V berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang berkaitan dengan
proses dan terbentuknya gaya hidup masyarakat di Surabaya. Bab ini akan
menjawab rumusan masalah yang telah di simpulkan dalam bab-bab sebelumnya.