bab i fatkhul huda
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan
kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup
seseorang. Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan
umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat
disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari yang
bersangkutan atau disekitarnya. Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini,
proses kehilangan dan berduka sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu
yang mengalami proses ini ada keinginan untuk mencari bentuan kepada orang
lain. Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat
apabila menghadapi kondisi yang demikian.
Dalam kultur Barat, ketika klien tidak berupaya melewati duka cita setelah
mengalami kehilangan yang sangat besar artinya, maka akan terjadi masalah
emosi, mental dan sosial yang serius. Kehilangan dan kematian adalah realitas
yang sering terjadi dalam lingkungan asuhan keperawatan. Sebagian besar
perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan
duka cita. Ketika merawat klien dan keluarga, parawat juga mengalami
kehilangan pribadi ketika hubungan klien-kelurga-perawat berakhir karena
perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian.
Di Indonesia jumlah penderita penyakit jiwa berat sudah cukup
memprihatinkan, yakni mencapai 6 juta orang atau sekitar 2,5% dari total
penduduk. Berdasarkan hasil survei kesehatan mental rumah tangga ( SKMRT)
pada tahun 2010 yang di lakukan terhadap penduduk di 11 kota madya oleh
jaringan epidemiologi psikatri Indonesia, di temukan 185 per 1000 penduduk
rumah tangga dewasa meunnjukan adanya gejalah gangguan kesehatan jiwa baik
yang ringan maupun yang berat. Dengan analogi lain bahwa satu dari lima
penduduk Indonesia menderita gangguan jiwa dan mental akibat respon
kehilangan.
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Lambert 2012), dan merupakan pengalaman yang pernah dialami
oleh setiap individu dalam rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun
dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan mungkin terjadi secarabertahap atau
mendadak, bias tanpa kekerasan atau traumatik, di antisipasi atau tidak di
harapkan atau di duga, sebagian atau total dan bias kembali atau tidak dapat
kembali. Biasanya pasien yang mengalamin respon kehilangan umumnya tampak
sering menangis,mengalami gangguan pola tidur,kehilangan nafsu makan, seulit
berkonsentrasi.
Berdasarkan fenomena diatas dapat dilakukan dengan cara melakukan
keperawatn yang komprehensif untuk menurunkan tingkat emosi pada pasien
sehingga pasien dapat menghadapi dan menerima kehilangan, serta memberikan
pemahaman agar klien dapat menerima kehilangan dalam konteks kultur mereka
sehingga kehidupan mereka dapat berlanjut (Potter & Perry, 2012).