bab 3 geometri terurut

Upload: sara-latupeirissa

Post on 30-Oct-2015

108 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • / Geometri Terurut 60

    BAB 3

    PENGENALAN GEOMETRI TERURUT

    Di Kazan, Nikola Ivanovich Lobachevsky mengikuti Kazan

    Gymnasium pada tahun 1802. dan lulus tahun 1807.

    Manfaat utama teori yang ditemukan Lobachevsky adalah

    perkembangan geometri Non-Euclide yang tidak berbeda

    dari Janos Bulyai. Sebelumnya para matematikawan

    mencoba membuat kesimpulan 5 postulat euclide dari

    aksioma-aksioma lain.kelima postulat euclide adalah postulat

    kesejajaran euclide biasanya diganti dengan postulat John

    Playfair yang mengatakan bahwa diberikan sebuah garis

    dan sebuah titik di luar garis, hanya ada satu garis yang

    sejajar dengan garis tersebut yang melalui sebuah titik

    diluar garis tersebut. geometri Lobachevsky menerima

    semua postulat geometri euclidedengan membuang postulat

    kesejajarannya. Lobachevsky mengganti postulat kesejajaran

    euclide dengan suatu postulat bahwa ada lebih dari satu

    garis yang sejajar dengan suatu garis tertentu yang melalui

    suatu titik diluar garis tersebut.geometri lobachevsky

    memandang bahwa setiap segitiga jumlah besar sudutnya

    kurang dari 180 derajat. perkembangan geometri non-euclide

    Lobachevsky disebut geometri hiperbolik.

    Pada Geometri Terurut ditentukan titik-titik A,

    B, C..... sebagai unsur yang tidak didefinisikan dan

    Lobachevsky Lahir di

    Nizhny Novgorad, Rusia.

    orangtuanya bernama Ivan

    Maksimovich Lobachevsky

    dan Praskovia Alexan

    drovina Lobachevsky.

    Pada tahun 1800 ayahnya

    meninggal dan ibunya

    pindah ke Kazan.

  • Geometri Terurut / 61

    relasi keantaraan sebagai relasi yang tidak

    didefinisikan. Relasi ini dinyatakan dengan [A B C],

    yang berarti B terletak antara A dan C. Jika B tidak

    terletak antara A dan C, maka dikatakan tidak

    [ABC].

    Aksioma-aksioma pada Geometri Terurut:

    Aksioma 3.1

    Ada paling sedikit dua titik

    Aksioma 3.2

    Jika A dan B dua titik berlainan, maka ada satu

    titik C yang memenuhi [A B C].

    Aksioma 3.3

    Jika [A B C], maka A dan C berlainan A C

    Aksioma 3.4.

    Jika [A B C], maka [C B A] tetapi tidak [B C A]

    Dari aksioma-aksioma di atas diturunkan teorema-

    teorema seperti berikut.

    Teorema 3.1

    Jika [A B C], maka tidak [C A B]

    Bukti: Menurut Aksioma 3.4

    Jika [C A B], maka tidak [A B C]

    Ini ekuivalen dengan jika [A B C], maka tidak [CAB]

    Teorema 3.2

    Jika [A B C], maka A, B dan C berlainan atau A B C

    Bukti:

    Andaikan B = C, maka [A B B]

    Jika [A B B] maka [B B A] (aksioma 3.4)

    Jika [A B B] maka tidak [B B A] (aksioma 3.4).

    Kontradiksi

    Jadi BC

    Andaikan A = B, maka [A A C]

    Jika [A A C], maka [C A A] (menurut Aksioma 3. 4)

  • / Geometri Terurut 62

    Jika [A A C], maka tidak [C A A] (menurut Teorema

    3.1) terdapat kontradiksi, jadi A B.

    Aksioma 3.3 didapat A C

    Terbukti, bahwa A B C

    Definisi 3.1

    Jika A dan B dua titik berlainan, maka segmen AB

    atau ruas garis AB ialah himpunan titik P yang

    memenuhi [A P B]. Dikatakan titik P terletak pada

    segmen AB.

    Teorema 3.3

    Titik A maupun titik B tidak terletak pada segmen AB

    Bukti :

    Andaikan A atau B terletak pada segmen AB maka

    terdapat [AAB] atau [A B B]. Ini bertentangan

    dengan Teorema 3.2. Jadi A maupun B tidak

    terletak pada segmen AB.

    Teorema 3.4

    Segmen AB = segmen BA

    Bukti

    Segmen AB = himpunan titik P sedemikian hingga

    [APB] (definisi)

    = himpunan titik P sedemikian hingga

    [BPA] (aksioma 3.4)

    = segmen BA (definisi)

    Definisi 3.2

    Interval AB ialah segmen AB ditambah ujung-

    ujungnya yaitu A dan B.

    Jadi AB= A + AB + B

    Sinar A/B (dari A menjauhi B) ialah himpunan

    titik-titik P yang memenuhi [P A B].

  • Geometri Terurut / 63

    Garis AB ialah interval AB ditambah sinar-sinar

    A/B dan B/A. Jadi garis AB = A/B + AB + B/A Akibat :

    Interval AB = interval BA

    Garis AB = garis BA,

    Bukti

    Interval AB = segmen AB ditambah A dan B = segmen AB ditambah B dan A

    = segmen BA ditambah B dan A

    = interval BA

    Aksioma 3.5

    Jika C dan D titik-titik berlainan pada garis AB,

    maka A pada garis CD.

    Teorema 3.5

    Jika C dan D titik-titik berlainan pada garis AB, maka

    garis AB = garis CD.

    Bukti :

    Jika A, B, C dan D tidak semuanya berlainan, maka

    dapat dimisalkan B = D dan akan dibuktikan,

    bahwa garis AB = garis BC.

    Untuk membuktikan, bahwa garis AB = garis BC,

    kita tunjukkan, bahwa setiap titik pada garis BC

    adalah juga titik pada garis AB dan sebaliknya.

    i) C pada garis AB (premis)

    Misalkan X pada garis AB. maka menurut

    Aksioma 3.5, B pada garis CX

    B pada garis CX

    C pada garis CX (C ujung CX)

    Maka menurut aksioma 3.5, X pada garis BC.

    Jadi, jika X pada garis AB, maka X pada garis BC.

  • / Geometri Terurut 64

    Kesimpulan garis AB himpunan bagian dari garis

    BC

    ii) Misalkan Y pada garis BC,

    C pada AB (premis)

    B pada AB (B ujung AB)

    maka menurut Aksioma 3.5, A pada garis BC.

    Y pada garis BC

    A pada garis BC

    menurut Aksioma 3.5, maka B pada garis AY

    B pada garis AY

    A pada garis AY (A ujung AY)

    Jadi menurut Aksioma 3.5, Y pada garis AB.

    Jika Y pada garis BC, maka Y pada garis AB.

    Kesimpulan garis BC himpunan bagian dari garis

    AB

    Dari i) dan ii) terbukti bahwa garis AB = garis BC.

    Jika D B, maka dengan jalan yang sama dapat

    dibuktikan, bahwa garis BC sama dengan garis CD,

    sehingga garis AB = garis BC = garis CD. Jadi jika

    A, B, C dan D semua berlainan garis AB = garis CD.

    Akibat 1: Dua titik berlainan terletak tepat pada

    satu garis. Dua garis berlainan (jika ada)

    mempunyai paling banyak 1 titik persekutuan.

    Titik persekutuan ini disebut titik potong

    kedua garis itu.

    Akibat 2: Tiga titik berlainan A, B dan C pada

    suatu garis memenuhi tepat hanya salah satu

    dari relasi-relasi [A B C], [B C A], atau [C A B].

    Aksioma 3.6

  • Geometri Terurut / 65

    Jika AB suatu garis, ada suatu titik C tidak pada

    garis ini.

    Teorema 3.6

    Jika C tidak pada garis AB, maka A tidak pada BC, juga

    B tidak pada AC. Garis-garis BC, CA dan AB berlainan.

    Bukti :

    Andaikan A pada garis BC

    B pada garis BC (B ujung BC)

    Jadi C pada garis AB, kontradiksi dengan C tidak

    pada garis AB.

    Kesimpulan A tidak pada garis BC

    Dengan cara yang sama untuk yang lain.

    Definisi 3.3

    1. Titik-titik yang terletak pada garis yang sama

    disebut Collinear (kolinier atau segaris).

    2. Tiga titik noncollinear A, B, C menentukan

    suatu segitiga ABC yang memuat tiga titik ini,

    yang disebut titik-titik sudut, dan tiga segmen

    AB, BC, CA yang disebut sisi-sisi.

    Aksioma 3.7

    Jika A B C suatu segitiga, [B C D] dan [C E A], maka

    pada garis DE, ada suatu titik F yang memenuhi [A

    F B].

    Teorema 3.7

    Antara dua titik berlainan ada suatu titik lain.

    Bukti :

    Misalkan A dan B kedua titik itu seperti pada

    gambar berikut.

  • / Geometri Terurut 66

    Menurut Aksioma 3.6 ada suatu titik E

    tidak pada AB.

    Menurut Aksioma 3.2 ada suatu titik C

    memenuhi [A E C].

    Mengingat Teorema 3.5 maka garis AC

    sama dengan garis AE, B tidak terletak

    pada garis ini, maka ABC suatu segitiga.

    Menurut Aksioma 3.2 ada suatu titik D

    yang memenuhi [B C D].

    Menurut Aksioma 3.7 ada titik F antara A

    dan B. terbukti.

    Contoh 3.1

    Didefinisikan, bahwa suatu segmen ialah himpunan

    titik-titik. Apakah himpunan ini dapat berupa

    himpunan kosong?

    Jawab:

    Jika A dan B dua titik berlainan, maka segmen AB

    ialah himpunan titik P yang memenuhi [A P B].

    Dikatakan titik P terletak pada segmen AB.

    Menurut Teorema 3.7 yang mengatakan, bahwa

    antara dua titik berlainan ada suatu titik lain, maka

    himpunan titik P tersebut tidak mungkin berupa

    himpunan kosong.

    A

    D

    C

    E

    F B

  • Geometri Terurut / 67

    Teorema 3.8

    Jika ABC suatu segitiga dan [B C D] dan [C E A], maka

    pada garis DE ada suatu titik F yang memenuhi [A F B

    ] dan [D E F].

    Bukti :

    Karena F terletak pada garis DE, maka ada 5

    kemungkinan:

    a) F = D; b. F = E;

    c) [E F D]; d. [F D E] e) [D E F]

    Kemungkinan:

    a) Jika F = D, maka [B C D] dan [A D B], jadi A, B

    dan C collinear. Kontradiksi dengan ABC suatu

    segitiga.

    Jadi F D.

    b) Jika F = E, maka [C E A] dan [A E B], jadi A, B

    dan C collinear. Kontradiksi dengan ABC suatu

    segitiga. Jadi F E

    c) Jika [E F D], maka perhatikan gambar berikut.

    Dalam segitiga D C E dengan [C E A] dan [E F D]

    Menurut Aksioma 3.2 pada A F ada X yang

    memenuhi [D X C].

    Karena AF dan CD tidak mungkin

    berpotongan lebih dari satu kali, maka X =

    B, sehingga terdapat [D B C].

    Kontradiksi dengan ketentuan [B C D]. Jadi

  • / Geometri Terurut 68

    tidak mungkin [E F D]

    d) Jika [F D E], maka gambarnya adalah sebagai

    berikut.

    Dalam segitiga AFE dengan [A F B], maka

    menurut Aksioma 3.7 pada garis BD ada suatu

    titik X sedemikian, sehingga [A X E].

    Karena BD dan AE tidak berpotongan di lebih

    dari satu titik, maka X = C, sehingga terdapat [A

    C E]. Ini bertentangan dengan ketentuan [A E

    C].

    Jadi tidak mungkin [F D E].

    Jadi kemungkinan hanya [D E F].

    Contoh 1.2

    Tunjukkan bahwa suatu garis mempunyai titik yang

    tidak terhingga banyaknya.

    Jawab:

    Menurut definisi garis AB ialah interval AB

    ditambah sinar-sinar A/B dan B/A. Jadi garis

    AB = A/B + AB + B/A.

    Garis AB ialah himpunan titik P yang

    memenuhi [P A B] digabung dengan himpunan

    titik P yang memenuhi [A P B] dan digabung

    lagi dengan himpunan titik P yang memenuhi

    [A B P] dan ditambah titik-titik A dan B.

  • Geometri Terurut / 69

    Sehingga banyaknya titik pada garis AB tidak

    terhingga (Aksioma 3.2 dan Teorema 3.8).

    Teorema 3.9

    Suatu garis tidak mungkin memotong ketiga sisi suatu

    segitiga (sisi berupa segmen)

    Teorema 3.10

    Jika [A B C] dan [B C D], maka [A B D]

    Teorema 3.11

    Jika [A B C] dan [A B D] serta C D, maka:

    1) [B C D] atau [B D C], dan

    2) [A C D] atau [A D C] lihat gambar a), b)

    Teorema 3.12

    Jika [A B D] dan [A C D] dan B C, maka [A B C]

    atau [A C B] lihat gambar c), d)

    Teorema 3.13

    Jika [A B C] dan [A C D], maka [B C D] dan [A B D]

    lihat gambar e)

    a)

    b)

    c)

    d)

    A

    B

    C

    D

    A

    B

    C

    D

    A

    B

    D

    C

    A

    B

    C

    D

    A

    C

    B

    D

  • / Geometri Terurut 70

    e)

    Definisi 3.3

    Jika [A B C] dan [A C D], kita tulis [A B C D]

    Urutan 4 titik ini mempunyai sifat, jika [A B C D],

    maka [D C B A]. Urutan titik-titik ini dapat diperluas

    sebagai berikut. Seperti telah kita ketahui sebarang titik

    O pada segmen AB membagi segmen itu dalam dua

    segmen, AO dan OB.

    Sebarang titk O pada sinar dari A membagi sinar

    dalam suatu segmen dan suatu sinar, A O dan O/A.

    Sebarang titik pada garis membagi garis dalam

    dua sinar berlawanan, jika [A O B], maka sinar-sinar

    itu ialah O/A dan O/B, sinar O/A yang memuat titik

    B, kadang-kadang lebih mudah disebut sinar OB.

    Untuk n > 1, maka n titik berlainan membagi

    garisnya dalam 2 sinar dan n-1 segmen. Titik titiknya

    dapat T1, T2, .Tn sedemikian hingga kedua sinar itu

    T1/Tn dan Tn/T1,

    A

    B

    C

    D

    A

    0

    B

    A

    0

    A

    0

    B

  • Geometri Terurut / 71

    sedang n 1 segmen itu T1T2, T2T3,.. Tn-1Tn,

    masing-masing tidak memuat titik itu. Kita katakan,

    bahwa titik-titik itu dalam urutan T1T2. Tn dan ditulis

    [T1T2, T2T3, .., Tn]. Syarat perlu dan cukup untuk ini

    ialah : [T1T2T3], [T2 T3 T4], [T3 T4 T5], .. [Tn-2 Tn-1 Tn].

    Marilah kita perhatikan kembali Aksioma 3.8.

    Perkembangan logika yang terbaik dari suatu subjek

    menggunakan himpunan aksioma yang paling

    sederhana atau yang paling lemah. Pasch memberikan

    pernyataan yang lebih kuat tentang Aksioma 3.7 Ia

    menyatakan :

    Jika sebuah garis dalam bidang suatu segitiga memotong

    satu sisi, maka ia juga akan memotong sisi yang lain

    (atau melalui suatu titik sudut).

    Aksioma 3.7 yang kita pakai yaitu suatu

    aksioma dari Peano, lebih baik, karena

    a. kata bidang tidak dipakai sama sekali

    b. garis DE memasuki segitiga ABC dengan cara

    yang khusus, yaitu sebelum memotong CA ia

    berasal dari titik D pada C/B

    Aksioma ini cukup kuat dan dari ini dapat

    diturunkan Teorema 3.14. Jika Teorema 3.14 ini

    diambil sebagai aksioma, maka dari ini tidak dapat

    diturunkan Aksioma 3.7 sebagai Teorema.

    Teorema 3.14

    Jika ABC suatu segitiga dan [A F B] dan [B C D] maka

    pada garis DF, ada suatu titik E yang memenuhi [C E

    A].

    T1

    T2

    T3

    Tn

  • / Geometri Terurut 72

    Bukti :

    Diambil G pada B/F dan dipandang BOF dengan

    [F B G] dan [B C D]. Maka menurut aksioma VII

    pada garis GC ada titik H sedemikian, sehingga [D

    H F]. Menurut Teorema 3.8 [G C H].

    Menurut Teorema 3.10, karena [A F H] dan [F B G],

    maka [A F G]. Di pandang AFD dengan [A F G]

    dan [D H F]. Maka menurut Aksioma 3.7 pada garis

    GH ada suatu titik K sedemikian, sehingga [D K A],

    dan menurut Teorema 3.8 [G H K]. Karena [G C H]

    dan [G H K], maka [C H K]. Jadi ada segitiga ACK

    dengan [A K D] dan [K H C], maka menurut

    Aksioma 3.7 pada garis DH (atau garis DF) ada

    suatu titik E yang memenuhi [C E A] terbukti.

    Contoh 3.3

    Buktikan.bahwa jika ABC suatu segitiga dan [B L C],

    [C M A] dan [A N B], maka ada suatu titik E yang

    memenuhi [A E L] dan [M E N].

    A B

    C

    G

    F

    D

    K H

    E

    A N B

    L

    D E

    M

    C

  • Geometri Terurut / 73

    Diketahui segitiga ABC, [B L C], [C M A] dan [A N B]

    Dibuktikan : ada titik E yang memenuhi [A E L] dan

    [M E N].

    Bukti :

    Dipandang segitiga C N B dengan [B N A] (karena

    [A N B] dan [B L C]. Menurut Teorema 3.14 pada

    garis A L ada titik D yang memenuhi [C D N].

    Dipandang segitiga C M N dengan [C D N] dan [C

    M A]. Maka menurut Teorema 3.14 pada garis AD

    ada titik E yang memenuhi [M E N]. Karena [A D

    L], maka garis AD sama dengan garis AL. Jadi ada

    titik E yang memenuhi [M E N] dan [A E L]

    Terbukti.

    Contoh 3.4

    Jika ABC suatu segitiga, maka ketiga sinar B/C, A/C,

    A/B mempunyai transversal (yaitu suatu garis yang

    memotong ketiganya). Buktikan!

    Diketahui segitiga ABC

    Dibuktikan : B/C, A/C, A/B mempunyai transversal

    Bukti :

    Ambillah titik B pada B/C dan titik A pada A/B dan

    dipandang segitiga BAB. Dipenuhi [BBC] dan

    [BAA].

    A A

    B

    B

    D

  • / Geometri Terurut 74

    Maka menurut Aksioma 3.7 pada garis CA ada

    suatu titik D yang memenuhi [A D B] dan

    menurut Teorema 3.8 [C A D]. Jadi garis AB

    merupakan transversal dari B/C, A/C dan A/B

    Terbukti.

    Contoh 1.5

    Jika ABC suatu segitiga, maka B/C, C/A dan A/B

    tidak mempunyai transversal.

    Diketahui segitiga ABC

    Buktikan ; B/A, C/A, A/B tidak mempunyai

    transversal.

    Bukti :

    Ambillah B pada B/C dan A pada A/B.

    Telah terbukti (pada soal 4) bahwa AB memotong

    A/C jadi tidak mungkin AB memotong C/A.

    Maka B/C, C/A dan A/B tidak mempunyai

    transversal. Terbukti.

    Definisi 3.4

    1. Jika A, B, C tiga titik noncolinier, bidang ABC

    adalah himpunan semua titik yang colinier

    dengan pasangan titik-titik pada satu atau dua

    sisi dari segitiga ABC.

    2. Suatu segmen, interval, garis atau sinar

    dikatakan terletak dalam bidang, jika semua

    A

    A B

    B

  • Geometri Terurut / 75

    titiknya terletak dalam bidang itu.

    Aksioma 3.1 sampai 3.7 dapat digunakan

    membuktikan letak dalam bidang. Aksioma lainnya

    yang dapat digunakan adaladh aksioma yang

    dikemukakan Hilbert, yaitu:

    1. Sekarang tiga titik noncolinier dalam bidang

    menentukan dengan lengkap bidang tersebut.

    2. Jika dua titik berlainan pada suatu garis m

    terletak pada bidang , maka setiap titik dari m

    terletak dalam bidang .

    Definisi 3.5

    Suatu sudut terdiri dari suatu titik O dan dua sinar

    yang noncoliner yang titik pangkalnya O. Titik O

    disebut titik sudut dan sinar-sinar itu adalah sisi-sisi

    sudut.

    Aksioma 3.8 (Dalam ruang dimensi dua)

    Semua titik ada dalam satu bidang

    Aksioma 3.9

    Untuk setiap partisi dari semua titik pada suatu garis

    dalam dua himpunan yang tidak kosong, sedemikian

    hingga tidak ada titik dari masing-masing himpunan

    yang terletak antara dua titik dari himpunan lainnya,

    maka ada satu titik dari satu himpunan yang terletak

    antara setiap titik dari himpunan itu dan setiap titik

    himpunan lainnya.

    LATIHAN 3.

    1. Jika [A B D] dan [A C D] dan B C, buktikan [A

    B C]. atau [A C B].

  • / Geometri Terurut 76

    2. Buktikan Teorema 3.9

    3. Buktikan Teorema 3.10

    4. Buktikan Teorema 3.11