bab 2 tinjauan pustaka 2.1 dasar teori 2.1.1 pengertian sistem

46
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “System” dan mempunyai suatu pengertian yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan secara teratur. Beberapa ahli berpendapat mengenai sistem diantaranya adalah: 1. Sistem menurut Tohari, diacu dalam Harta, dan Kusworo (2016) adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. 2. Menurut Jogiyanto, diacu dalam Susanti (2016) sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan urutan-urutan operasi. Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa ( who) yang mengerjakan, kapan ( when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Sistem

Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani

yaitu “Systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “System” dan

mempunyai suatu pengertian yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau

elemen-elemen yang saling berhubungan secara teratur.

Beberapa ahli berpendapat mengenai sistem diantaranya adalah:

1. Sistem menurut Tohari, diacu dalam Harta, dan Kusworo (2016) adalah

kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait,

saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai

tujuan.

2. Menurut Jogiyanto, diacu dalam Susanti (2016) sistem yang merupakan

jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan urutan-urutan operasi.

Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan

instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)

yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)

mengerjakannya. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu

dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

9

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini

merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah

sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa

hal tersebut bisa dikatakan sebagai sesuatu sistem. Adapun karakteristik yang

dimaksud adalah sebagai berikut: (Rifani, 2015)

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen ynag saling berinteraksi, artinya

saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih

besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

10

bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar

tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan

harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup

sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran

dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritasi sistem

yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,

di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input

yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem

informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat

digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain

yang menjadi input bagi subsistem lain.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

11

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan

mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem

tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran

atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem Sumber: Rifani, 2015

Sub

Sistem

Sub

Sistem

Sub

Sistem

Sub

Sistem

Input Proses

s

Ouput

Boundary

Boundary

Interface

Lingkaran Luar

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

12

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Rifani (2015), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara

satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang

berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu

sistem dapat diklasifikasikan dari bebrapa sudut pandang, seperti contoh sistem

yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan

sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa

pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan Sistem

fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem

produksi, sistem penjualan, dan sistem administrasi personalian, dan lain

sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalaui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan

pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human

Machine System. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya,

karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

13

lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang

dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.2 Informasi

Informasi menurut Jogiyanto adalah data yang telah dibentuk menjadi

sesuatu yang memiliki artidan berguna bagi manusia. Informasi menurut

Ladjamudin diacu dalam Hermawan, dkk. (2015) adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk

mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Sedangkan menurut Abdul diacu dalam Hermawan, dkk. (2015), informasi

merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

14

2.1.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau

ditentukan oleh tiga hal, yaitu relevan (relevancy), akurat (accuracy), dan tepat

waktu (timeliness) (Susanti, 2016).

1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus

memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara

orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan

masing-masing pengguna informasi tersebut.

2. Ketepatan Waktu (Timeliness), usia informasi menyatakan lama waktu sejak

informasi dihasilkan hingga saat sekarang.

3. Akurat (Accurate), derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan

keandalan reliabilitas informasi. Informasi benar-benar bebas kesalahan

dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakuratan adalah bias dan kesalahan

acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika data diukur, dihimpun, diproses,

atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat transaksi

merupakan penyebab ketidakakuratan informasi yang dihasilkan. Kesalahan

acak disebabkan gangguan yang biasa disebut derau (noise). Kesalahan

seperti ini biasa terjadi dalam proses komunikasi dan berlangsung secara

acak.

Berbagai sumber kesalahan ketidakakuratan informasi sebagai berikut:

a. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.

b. Tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

c. Data hilang atau tidak terolah.

d. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

15

e. Berkas sejarah induk salah (atau keliru memilih berkas sejarah).

f. Kesalahan dalam prosedur pengolah (disebabkan kesalahan program

komputer).

g. Kesalahan yang disengaja.

Akurat dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam

mengumpulkan data memproses data. Proses umpan balik, dengan cara mengirimkan

informasi ke pemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi tersebut.

2.1.2.2 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang

diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam

suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga

tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu

masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi

digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan. (Jogiyanto,

2010:11)

Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan dapat

mengambil keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang

rata-rata akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang

akan mendatangkan kerugian. Namun demikian informasi yang sempurna

mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil

sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi

tersebut tidak memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

16

sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling). Informasi ini tidak

sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan dan bukan suatu hal yang

pasti.

2.1.3 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasiskan komputer

yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis

objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik

yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan

sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani

data yang bereferensi geografi: masukan, manajemen data (penyimpanan dan

pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, keluaran (Maharani, at all.,

2017).

Feature yang dimaksud adalah kenampakan obyek dalam peta yang

berbentuk titik, garis, atau poligon. Informasi ini disimpan sebagai atribut atau

karakteristik dari feature yang disajikan secara grafis (Team RePPMIT

Bakosurtanal, 1991). Sehingga aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat

menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan

pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan Sistem Informasi Geografis

dari sistem informasi lainnya. (Bhirowo, A, 2013 diacu dalam Hege, dkk., 2014).

Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi

komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima

komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

17

1. Hardware

Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware

yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi

lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam

SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses

analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat.

Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi

Geografis adalah: Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer,

Plotter, dan Scanner.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu

melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi

geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen

software SIG adalah Tools untuk melakukan input dan transformasi data

geografis.

3. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara

fundamental, SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis, yaitu model

data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi

point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis,

seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru koordinat-

koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai

pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan

grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

18

masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image

tersebut digambarkan.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena

tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik.

Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga

menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan

aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda

untuk setiap permasalahan.

Gambar 2.2 Komponen GIS Sumber: https://www.slideshare.net/arisutantojogja/

2.1.4 Peta

2.1.4.1 Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan

datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

19

penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun

pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama.

Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak

ditemukan pada peta misalnya adalah:

1. Judul

Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas

tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin

diletakkan di kanan atas.

2. Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk

memahami peta.

3. Orientasi/tanda arah

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta.

Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat

dapat sebagai petunjuk arah.

4. Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di

lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah

legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam

peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.

b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki

panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili

jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

20

c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

5. Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada

di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis

simbol peta antara lain:

a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional

b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan

dengan jarak

c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan

simbol yang mencakup area tertentu

d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.

e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga atau

dibandingkan dengan harga atau nilai lainnya.

f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam

bentuk persentase.

g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol

bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil

simbol bola berarti volume semakin kecil.

Jenis Peta Berdasarkan Skala adalah sebagai berikut:

1. Peta Kadaster

Pengertian peta kadaster adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu

wilayah dengan skala 1: 5000 – 1: 100, contoh peta kadaster adalah peta desa.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

21

2. Peta Skala Besar

Pengertian peta skala besar adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu

wilayah dengan skala 1: 250.000 – 1: 5000, Contoh peta skala besar adalah

peta kecamatan.

3. Peta Skala Menengah

Pengertian peta skala menengah adalah sebuah peta yang menggambarkan

suatu wilayah dengan skala 1: 500.000 – 1: 250.000, contoh peta skala

menengah adalah peta kabupaten.

4. Peta Skala Kecil

Pengertian peta skala kecil adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu

wilayah dengan skala 1: 1.000.000 – 1: 500.000, contoh peta skala kecil

adalah peta propinsi.

5. Peta Skala Geografis

Pengertian peta skala geografis adalah sebuah peta yang menggambarkan

suatu wilayah dengan skala lebih dari 1: 1.000.000, contoh peta skala

geografis adalah peta Negara atau peta dunia.

2.1.4.2 Fungsi Peta

Peta memiliki beberapa fungsi di antaranya:

1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif suatu tempat dari suatu tempat lainnya.

2. Menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah.

3. Menunjukkan bentuk dari unsur-unsur permukaan bumi yang disajikan.

4. Menghimpun unsur-unsur permukaan bumi tertentu dalam suatu bentuk

penegasan.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

22

2.1.4.3 Jenis Peta

Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:

1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi yang

sebenarnya, misalnya peta relief.

2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar,

misalnya kertas, kain atau kanvas.

3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu pita

magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya

menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor

komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan

teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.

2.1.5 Sistem Koordinat

Sistem Koordinat adalah sekumpulan aturan yang menetukan bagaimana

koordinatnya merepresentasikan unsur-unsur titik koordinasi.

Titik koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude dan

longitude suatu daerah. Kaitannya dengan latitude dan longitude adalah, kedua

garis lintang dan bujur inilah (latitude = garis lintang, longitude = garis bujur)

yang menentukan di perolehnya suatu nilai derajat dari suatu titik yang diukur.

Titik Koordinat sekolah diperlukan untuk menentukan suatu lokasi sekolah

secara detail. Dengan mengetahui titik koordinat sekolah kita bisa mengetahui

alamat dan letak geografis sekolah. Beberapa data yang memerlukan titik

koordinat misalnya adalah Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan lain

sebagainya.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

23

2.1.5.1 Sistem Koordinat Dasar

Pada saat ini sudah banyak dikenal sistem koordinat. Sistem-sistem ini

merepresentasikan koordinat-koordinat unsur titik baik dalam ruang 2D maupun

3D. Kedua sistem koordinat ini sering dirujuk sebagai sistem koordinat kartesian.

2.1.5.2 Sistem Koordinat Global

Untuk memudahkan komunikasi, penyamanan persepsi dan menghindari

proses konversi dan transformasi digunakan sistem koordinat global yang

dinyatakan dalam satuan bujur (λ), lintang (φ) dan tinggi (h) yang bisa mencakup

area keseluruhan permukaan bumi.

2.1.6 Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun

semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya

rangsang (www.bnn.go.id).

Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa

narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang

memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan

kecanduan.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

24

1. Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)

Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa

memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut

UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan

pada risiko ketergantungan.

a. Narkotika Golongan 1

Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat

berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek

kecanduan.

b. Narkotika Golongan 2

Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan

sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,

beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2

juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.

c. Narkotika Golongan 3

Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang

cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi. Seperti

yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa

didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia.

Jika berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di

antaranya adalah:

1) Narkotika Jenis Sintetis

Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit.

Golongan ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

25

penelitian. Contoh dari narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin,

Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.

2) Narkotika Jenis Semi Sintetis

Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang

kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya.

Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.

3) Narkotika Jenis Alami

Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan

langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya

yang masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat.

Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk

bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah

kematian.

2.1.7 Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)

Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode yang

digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer.

Metode System Development Life Cycle atau sering disingkat dengan SDLC

merupakan pengembangan yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasikan perangkat lunak. Pengembangan sistem informasi yang

berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak

sumber daya dan dapat memakan waktu untuk menyelesaikannya (Ladjamudin,

diacu dalam Hermawan, dkk., 2015).

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

26

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem

itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut di terapkan, dioperasikan, dan

dipelihara. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu

bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-

langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Tahapan dalam pengembangan sistem dinamakan System Development

Life Cycle karena pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut

menurun dari perencanaan, analisis, desain, implementasi dan perawatan. Hal ini

dapat digambarkan sebagai berikut (Supriyanto diacu dalam Hermawan, dkk.,

2015):

Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Sumber: Supriyanto diacu dalam Hermawan, dkk. (2015)

2.1.8 UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah standarisasi bahasa

pemodelan untuk membangun perangkat lunak yang dibangun dengan

menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek (Shalahuddin dan Rosa,

diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).

Perencanaan Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem

Implementasi Sistem

Perawatan Sistem

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

27

Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah class

diagram, object diagram, use case diagram, activity diagram, dan sequence

diagram.

2.1.8.1 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendifinisian

kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa

yang disebut atribut dan metode atau operasi objek (Shalahuddin dan Rosa, diacu

dalam Aprianti & Maliha, 2016).

Simbol-simbol yang ada pada class diagram ditunjukan oleh Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Kelas pada struktur sistem

Antarmuka/interface

Sama dengan konsep interface dalam

pemograman berorientasi objek

Asosiasi/association

Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi

biasanya disertai dengan multiplicity.

Assosiasi berarah/directed

association

Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu

digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi

biasanya disertai dengan multiplicity.

Generalisasi

Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus)

Nama_interface

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

28

Kebergantungan/depedency

Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antarkelas.

Agregasi/agreegation Relasi antarkelas dengan makna semua-bagian

(whole part)

2.1.8.2 Use Case Diagram

Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin,

diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).

Simbol-simbol use case diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit

atau aktor.

Aktor/ actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat di

luar sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri. Walaupun simbol dari aktor adalah

orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di

awal frase atau aktor.

Asosiasi/association

Komunikasi antar aktror dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend

«extends»

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri

nama aktor

nama use case

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

29

sendiri walau tanpa use case tambahan itu;

biasanya use case tambahan memiliki nama

depan yang sama dengan use case yang

ditambahkan.

Generalisasi /

generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-

khusus) antara dua buah use case dimana fungsi

yang satu adalah fungsi yang lebih uum dari

lainnya

Menggunakan /include / use

case

<<include>>

«uses»

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan memerlukan

use case ini untuk menjalankan fungsinya atau

sebagai syarat dijalankan use case ini.

2.1.8.3 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Shalahuddin

dan Rosa, diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).

Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

Aktivitas

aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja.

Pencabangan/decision

Asosiasi pencabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

30

Penggabungan/join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi satu

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

akhir.

2.1.8.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan

diterima antar objek (Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Aprianti & Maliha,

2016).

Simbol-simbol sequence diagram dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

Atau

Nama aktor

Tanpa waktu aktif

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri, walaupun simbl dari aktor adalah

gambarr orang tapi aktor belum tentu merupakan

orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata

benda di awal frase nama aktor.

Garis hidup/lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Nama objek : nama

kelas

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Nama Aktor

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

31

Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang terhubung dengan

waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang

dilakukan didalamnya.

Pesan tipe create

<<create>>

Menyatakan suatu objek membuat objek yang

lain, arah panah mengarah pada objek yang

dibuat.

Pesan tipe call

1: nama_matode()

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain atau

dirinya sendiri.

Pesan tipe send

1: masukan

Menyatakan bahwa sutau objek mengirimkan

data atau masukan atau informasi ke objek

lainnya, arah panah mengarah pada objek yang

dikirimi.

Pesan tipe return 1: keluaran

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau menghasilkan

suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah

mengarah pada objek yang menerima kembalian.

2.1.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram ini merupakan gambaran bentuk hubungan

antara file-file yang ada, dimana entity adalah suatu kesatuan atau kesimpulan

data yang memiliki kateristik yang sama. Entity bisa berupa orang, tempat

benda, peristiwa atau konsep yang bias memberikan atau yang mengandung suatu

informasi.

Tabel 2.5 Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Keterangan

Entity

Atribut

Atribut dengan key (kunci)

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

32

Relasi atau aktifitas dalam Entity

Hubungan satu dan pasti

Hubungan banyak dan pasti

Langkah-langkah membuat ERD:

1. Tentukan entity-entity yang diperlukan.

2. Tentukan relationship antar entity-entity.

3. Tentukan cardinality ratio dan participation constraint.

4. Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entity.

5. Tentukan key di antara atribut-atribut.

6. Hindari penamaan entity, relationship dan atribut yang sama.

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

1. Satu ke Satu (one to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga

sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.4 Relasi One to One

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

33

2. Satu ke Banyak (one to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.5 Relasi One to Many

3. Banyak ke Satu (many to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 2.6 Relasi Many to One

4. Banyak ke Banyak (many to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas A.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

34

Gambar 2.7 Relasi Many to Many

2.1.10 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi

proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-

simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan

dokumentasi.

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari

prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa saja yang

dikerjakan pada sistem. Bagan alir dokumen (document flowchart) atau bagan alir

formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari

laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Bagan alir program atau flowchart merupakan metode untuk

menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan

simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar.

(Mustikowati, 2013).

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

35

Tabel 2.6 Simbol Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator

Permulaan/akhir Program

Garis Alir (Flow Line) Arah Aliran Program

Preparation Proses

Inisialisasi/permberian

Harga Awal

Proses Proses Perhitungan/ proses

pengolahan data

Input/output data Proses input/output data,

parameter, informasi

Predefined proses (sub

program)

Permulaan sub program/

proses menjalankan sub

program

Decision Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk

langkah selanjutnya

On page connector Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

satu halaman

Off page connector Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

halaman berbeda

2.1.10 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.1.10.1 PHP

PHP menurut (Kadir, 2008 diacu dalam Susanti, 2016) merupakan

singkatan dari Personal Home Page Hypertext Processor. PHP merupakan bahasa

script yang ditempatkan dalam server dan diproses diserver hasilnya dikirimkan

ke klien, tempat pemakainya menggunakan browser. Seperti bahasa

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

36

pemrograman yang lain, PHP memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Adapun

kelebihan dari PHP antara lain:

1. PHP merupakan suatu bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi

dalam penggunaannya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, juga pada

Apache yang bersifat open source.

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan

interpreted pada PHP lebih cepat dan mudah, karna banyak milis-milis dan

developer yang siap membantu pengembangannya.

4. PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk

dipahami.

PHP dapat berjalan pada 3 operating system, yaitu Linux, Unix dan

Windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu console.

2.1.10.2 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan

banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database

sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL anatara lain

disebabkan karena MySQL menggunakan SQL (Structure Query Language)

sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk

digunakan, cepat kinerja query dan mencakupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Selain itu MySQL juga bersifat

open source dan free (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada

berbagai platform (kecuali windows yang bersifat shareware). MySQL

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

37

didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public Lisence) mulai

versi 3.23, pada bulan juli 2000 (Sari & Saputra, 2014).

2.1.10.3 XAMPP

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya

sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman

PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan

mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma

menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database

Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya (Solichin,

2010: 9).

Bagian-bagian penting Xampp:

1. Ht.doc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan diajalankan,

seperti berkas PHP, HTML, dan Skrip lainnya.

2. PHPMyadmin merupakan bagian untuk mengelola basis data Mysql yang ada

dikomputer.

3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan service Xampp, seperti

menghentikan stop layanan, ataupun memulai start.

2.1.10.4 Adobe Dreamweaver CS3

Dalam membuat website diperlukan sebuah perangkat lunak editor untuk

menuliskan kode-kode pemrograman web yang diperlukan untuk merancang

sebuah website. Salah satu perangkat lunak editor yang paling sederhana yang

paling banyak digunakan adalah Notepad. Namun seiring pesatnya perkembangan

perangkat lunak, sebuah perusahaan terkemuka yang bernama Adobe, Inc

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

38

meluncurkan sebuah perangkat lunak editor berbasis GUI yang dikhususkan

untuk pembuatan website yang diberi nama Adobe Dreamweaver CS. Adobe

Dreamweaver CS merupakan versi pengembangan perangkat lunak editor yang

sebelumnya bernama macromedia Dreamweaver MX, yang merupakan perangkat

lunak milik perusahaan macromedia, Inc.

Adobe Dreamweaver CS3 merupakan HTML editor professional yang

berfungsi mendesain, melakukan editing dan mengembangkan aneka website (Sari

, dan Saputra., 2014).

Hasil tampilan jendela halaman Adobe Dreamweaver dapat dilihat pad

gambar berikut:

Gambar 2.8 Tampilan Jendela Awal Adobe Dreamweaver CS3

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

39

Keterangan gambar:

1. Pada Bagian Open a RecentItem

Adobe DreamweaverCS3 menyediakan kemudahan akses ke website yang

sudah pernah dibuka ataupun dibuat. Dengan ini seorang user tidak perlu lagi

harus memilih dan memanggil file yang ingin dibuka.

2. Pada Bagian

Create New memudahkan user untuk memilih format halaman yang akan

dibuat. Selain pilihan format halaman tersebut, user juga dapat menentukan

site (defining a site) secara langsung melalui menuSite.

3. Pada Bagian Create form Samples

Adobe Dreamweaver CS3 menyediakan menu untuk membuat dokumen baru

berdasarkan atas contoh format yang sudah ada, seperti halaman

menggunakan CSS dan halaman menggunakan Framesets.

Adobe dreamweaver CS3 juga menyediakan tools yang sangat membantu

meningkatkan pembuatan website.

Berikut ini merupakan tampilan lembar kerja Adobe Dreamweaver CS3:

Gambar 2.9 Lembar Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Insert Bar

Tag Selection

Document Window

Property Inspector

Document Toolbar Panel Group

Files Panels

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

40

Keterangan gambar:

1. Document Window

Document window menampilkan dokumen yang sedang dibuat atau sedang

diedit.

2. Insert Bar

Insert Bar berisi tool-tool untuk memasukkan berbagai objek ke dalam

website, seperti gambar, table, dan layer ke dalam dokumen.

3. Document Toolbar

Document Toolbar berisi tool-tool yang biasa digunakan untuk menentukan

tampilan dokumen dan juga menentukan judul halaman dari toolbar ini.

4. Files Panel

Files Panel memperlihatkan group file berdasarkan site yang sedang

dikerjakan.

5. Tag Selection

Dalam mendesain website selalu menemukan adanya <head>, <body>,

<table> dalam kode HTML, <head> atau <body> atau <table>, inilah yang

disebut tag.

6. Property Inspector

Property Inspector berisi berbagai fungsi yang diterapkan pada object dari

dokumen. Dengan menggunakan Property Inspector, dengan cepat dapat

memformat ataupun mengedit object dokumen.

7. Panel Groups

Panel Groups berisi panel dari berbagai fungsi Dreamweaver seperti design,

code, applications dan lainnya.

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

41

2.1.10.5 Web Browser

Menurut Hastanti, dkk. (2015), pengertian web browser adalah sebuah

perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan

interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Dengan

web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server web.

Web browser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet

browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk

membaca halaman web di suatu komputer.

Sebagian besar browser mendukung bermacam format tambahan pada

HTML seperti format gambar JPEG, PNG and GIF image formats, dan dapat

dikembangkan dukungannya misal terhadap SVG dengan menambahkan/

menggunakan plugin.

Berikut ini tampilan Web Browser dengan menggunakan Mozila Firefox:

Gambar 2.10 Halaman Mozila Firefox

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

42

2.1.10.6 Website

Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari

sebuah domian yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun

atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu

halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan Hyperlink

sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext. Menurut

jenisnya website terbagi dalam 2 tipe yaitu sebagai berikut:

1. Website Statis

Website statis merupakan sebuah website yang bisa dibuat dengan

menggunakan bahasa pemrograman web HyperText Markup Language atau

HTML dan memiliki isi halaman web yang relatif sama, tetap atau tidak

berubah dalam waktu tertentu. Para pemilik website statis diharuskan

melakukan sunting manual jika ingin mengubah isi dari halaman web mereka.

2. Website Dinamis

Website dinamis adalah sebuah website yang memiliki isi halaman web yang

dapat diubah sesuai keinginan pemilik website secara realtime ketika sedang

online. Biasanya programer web menambahkan halaman khusus backend

untuk pemilik web yang berfungsi sebagai halaman khusus tempat melakukan

penyuntingan terhadap isi dari halaman website.

2.1.10.7 Google Map API

Definisi menurut Wikipedia Google Maps adalah sebuah jasa peta globe

virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan

di http://maps.google.com. Google Maps menyediakan gambar resolusi tinggi

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

43

satelit untuk daerah perkotaan sebagian besar di Amerika Serikat (termasuk

Hawaii, Alaska, PuertoRico, dan US Virgin Islands), Kanada, dan Inggris, serta

sebagai bagian dari Australia dan banyak negara lainnya.

Seperti banyak aplikasi web lainnya Google, Google Maps menggunakan

JavaScript secara ekstensif. Beberapa tujuan dari penggunaan Google Maps API

adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi

dan lain sebaginya. Hampir semua hal yang berhubungan dengan peta dapat

memanfaatkan Google Maps (Maharani, dkk., 2017).

2.2 Tinjauan Penelitian

Berikut ini penelitian yang terdahulu yang berhubungan dengan sistem

informasi geografis letak penempatan papan reklame dan pajak reklame:

1. Rastuti, dkk. (2015) penelitiannya dengan judul Sistem Informasi Geografis

Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis WEB. Pada penelitian ini

penulis akan memanfaatkan teknologi SIG untuk data lokasi potensi wilayah

yang terdiri dari kecamatan, perusahaan dan nstansi-intansi terkait yang

memerlukan informasi tentang letak potensi wilayah di bidang pertanian,

perkebunan dan perindustrian yang ada di Kabupaten Banyuasin.

2. Rohim, dkk. (2015) penelitian dengan judul Semarang Charity Map,

Penyajian Peta Donasi Kota Semarang Berbasis Blogger Javascripst. Pada

penelitian ini, merancang sebuah peta online atau web map dengan penyajian

data donasi sosial ke dalam sebuah sistem informasi geografis online dengan

menggunakan platform blogger dalam membangun situs dengan bahasa

pemrograman Javascript dan HTML dan ArcGis Desktop.

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

44

3. Hartadi, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Perancangan Sistem

Informasi Lokasi Lembaga Bimbingan Belajar di Kota Padang”, penulis

merancang Sistem Informasi Geografis (SIG) lokasi lembaga bimbel di Kota

Padang berbasis web.SIG ini dibangun dengan menggunakan metode

waterfall. Pembangunan SIG ini diawali dengan melakukan analisis

kebutuhan, perancangan sistem, serta implementasi dan pengujian sistem.

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang

diperlukan dalam membangun sistem. Perancangan sistem meliputi

perancangan arsitektur, basis data, dan perancangan user interface.

Implementasi sistem menggunakan basis data PostgreSQL dengan ekstensi

PostGIS, serta bahasa pemrograman PHP dan Javascript.

4. Dewi, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Sistem Informasi Geografis

Lokasi Lembaga Pendidikan Berbasis Islam (R.A s.d Pesantren) di

Kabupaten Cilacap”. Penelitian ini sistem informasi geografis lokasi dan

profil tentang lembaga pendidikan berbasis Islam yang ada di Kabupaten

Cilacap secara lebih lengkap. Sistem informasi geografis dibangun berbasis

web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL,

dan basis peta Google Maps API.

5. Widjiyati, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Sistem Informasi

Geografis Penyebaran Pasien Narkoba”. Penelitian ini untuk memetakan

sebaran narkoba dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang

menghasilkan laporan rancangan system berbentuk dokumen, menghasilkan

data visualisasi peta. Dan dari penelitian ini dapat memberikan informasi

yang baik mengenai jumlah pasien narkoba di wilayah Sumatra Utara, agar

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

45

nantinya Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam melakukan penyuluhan

tidak salah sasaran.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema

sederhana menurut pokok-pokok penelitian dan hubungannya. Kerangka pikir

dalam skema ini diharapkan dapat menggambarkan isi penelitian dan

identifikasinya. Sehingga pengolahan sumber data menjadi terarah. Kerangka

pikir dari penelitian ini seperti yang di tunjukkan pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Kerangka Pemikiran

Mulai

Perencanaan Analisa

Uji Coba

Perancangan

Penerapan

Selesai

- Studi Pendahuluan - Identifikasi Masalah

- Tujuan Penelitian

- Pengumpulan Data

- Bahasa Pemrograman Menggunakan

PHP, MYSQL, Google Map API. - Peta Pernyebaran pengguna

Narkotika.

- Menggunakan Editor Adobe

Dreamweaver CS3.

- Pengujian dilakukan dengan

menjalankan program

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

46

2.4 Tinjauan Umum Kantor Polsek Air Batu

2.4.1 Sejarah Kantor Polsek Air Batu

Polsek Air Batu didirikan melalui dua tahap yang pertama Polsek Air Batu

didirikan pada pada tanggal 25 Januari 1972, terletak di Jalan Lintas Sumatera Air

Batu KM 185 – 186 Kab. Asahan, diatas tanah milik salah seorang warga yang

dikontrakan selama 2 tahun. Yang kedua bangunan Polsek Air Batu pindah ke

Jalan Lintas Sumatera KM 188 – 189 Kab. Asahan diatas tanah milik

Pemerintahan Kec. Air Batu yang diresmikan pada tanggal 24 November 1974.

Berdasarkan pembangunan ini bahwa Polri selalu berusaha untuk

meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya dibidang keamanan dan

ketertiban masyarakat, untuk mewujudkan ini semua Polri khususnya Polres

Asahan mengidentifikasi wilayah hukumnya untuk membentuk Pospol (Pos

Polisi) dan Pospol menjadi Polsek sesuai kebutuhan yang bertugas

menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam rangka memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat, penegak hukum dan pemberian perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas–tugas Polri lain di

wilayah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan yang

berlaku dalam organisasi Polri sehingga memudahkan pelayanan Polri terhadap

masyarakat karena wilayah tugas yang jauh untuk dijangkau dari Polres demi

tetap terpeliharanya keamanan dan ketertiban di tengah–tengah masyarakat.

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

47

2.4.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah satu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan

Page 41: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

48

Struktur Organisasi Polsek Air Batu

Gambar 2.12 Struktur Organisasi Kantor Polsek Air Batu

Page 42: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

49

2.4.3 Tugas dan Wewenang

a. Kapolsek

1. Memimpin, membina dan mengawasi / mengendalikan serta megarahkan

staf dan unit – unit

2. Memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain sesuai

perintah Kapolres

3. Membina hubungan kerjasama dengan organisasi / lembaga / tokoh sosial

masyarakat dan instansi pemerintah khususnya pemerintah kecamatan

dalam kontek otonomi daerah

4. Memberikan bantuan teknis dan bantuan operasional kepada Penyidik

Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) dalam pelaksanaan tugas diwilayah

5. Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat untuk mendorong

peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan

perundang – undangan, serta peran serta masyarakat dalam pengamanan

swakarsa.

6. Kapolsek dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh Ur Taud, Ba Ur Pubaket,

KA SPK, Para Kanit dan Bahabinkamtibmas.

b. Taud ( Tata Usaha Urusan Dalam )

1) Taud adalah unsur pelayanan pada Polsek yang bertugas menyelenggarakan

dan melaksanakan pelayanan urusan ketata-urusan dan urusan dalam guna

mendukung pelaksanaan tugas Polsek.

Page 43: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

50

2) Melaksanakan urusan ketata usahaan yang meliputi korespodensi,

dokumentasi, termasuk pemeliharaan dan ketatalaksanaan perkantoran dan

kearsipan.

3) Taud polsek dipimpin oleh Kepala Tata Usaha dan Urusan dalam Polsek,

disingkat KA Taud Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas

kewajibannya kepada Kapolsek.

c. Baur Pulbaket

1) Sebagai unsur pelaksana pada Polsek yang bertugas menyelenggarakan dan

melaksanakan fungsi intelijen yang meliputi Deteksi kriminalitas,

pengumpul bahan – bahan keterangan terutama untuk kepentingan Intel

Dasar, pemberian surat ijin / Surat Keterangan Catatan Kepolisian /

rekomendasi serta pengamanan kegiatan masyarakat / pemerintahan maupun

pengamanan ke dalam.

2) Memberikan pengawasan terhadap orang asing yang ada di wilayah Polsek,

yaitu mendeteksi dan mengidentifikasi segala kegiatan orang asing.

3) Urusan pengumpulan bahan keterangan Polsek dalam pelaksanaan tugasnya

dilaksanakan oleh Bintara Urusan Pengumpulan Bahan Keterangan Polsek

disingkat Baur Pulbaket Polsek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

tugas kewajibannya kepada Kapolsek.

d. KA SPK

1) Sentra Pelayanan Kepolisian adalah unsur pelayanan utama pada Polsek

dipimpin oleh Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian disingkat KA SPK,

Page 44: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

51

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kapolsek, dalam

melaksanakan tugas sehari – hari dibawah kendali Kapolsek

2) Memberikan pelayanan Kepolisian kepada masyarakat yang membutuhkan

bantuan dalam bentuk menerima laporan pengaduan dan menyelesaikan

perkara ringan / perselisihan antar warga sesuai dengan ketentuan hukum.

3) Melaksanakan penjagaan markas termasuk penjagaan tahanan dan barang

bukti yang berada di Mapolsek.

4) Melaksanakan tugasnya dibagi dalam 3 ( tiga ) regu, diatur berdasarkan

pembagian waktu ( plug / shift ) dan bertugas 8 jam.

e. Kanit Patroli

1) Unit Patroli Polsek adalah unsure pelayanan utama pada polsek yang

bertugas melaksanakan fungsi kesamaptaan Kepolisian khususnya fungsi

Samapta.

2) Dalam rangka pelaksanaan tugasnya dengan memperhatikan pengarahan

Kapolsek dan petunjuk teknis Pembina fungsi unit samapta.

3) Membuat rute patrol yang akan dilaksanakan, menentukan titik – titik temu

dan jam – jam kerawanan.

4) Unit patroli Polsek dipimpin Kepala Unit Patroli Polsek, disingkat Kanit

Patroli Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas

kewajibannya kepada Kapolsek.

Page 45: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

52

f. Kanit Reskrim

1) Unit Reskrim Polsek adalah unsur pelaksana pada Polsek yang bertugas

menyelenggarakan dan melaksanakan upaya represif Kepolisian dalam

rangka penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana yang terjadi

dalam wilayahnya.

2) Dalam rangka melaksanakan upaya refresif Kepolisian yang meliputi

Penyelidikan yaitu mencari dan mengumpulkan informasi, penindakan yang

meliputi pemanggilan / penangkapan / penahanan, penggeledahan dan

penyitaan dengan memperhatikan pengarahan Kapolsek dan petunjuk teknis

Pembina fungsi Unit Reskrim Polsek.

3) Menyelenggarakan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

rangka pembuktian ilmiah melalui kegiatan identifikasi dan kriminalitas.

4) Membuat surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan ( SP2HP )

kepada korban / pelapor.

5) Melakukan kordinasi dengan Pengadilan Negeri yang berkaitan dengan ijin

penyitaan dan memori putusan terdakwa.

6) Unit Reskrim Polsek dipimpin oleh Kepala Unit Reserse Kriminil Polsek

disingkat Kanit Reskrim Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

tugas kewajibannya kepada Kapolsek.

g. Bhabinkamtibmas

1) Bhayangkara Bimbingan Kemanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat

Bhabinkamtibmas adalah unsure pelayanan pada Polsek yang bertugas

Page 46: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem

53

menyelenggarakan dan melaksanakan Bimbingan keamanan dan ketertiban

masyarakat.

2) Mewujudkan kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat serta kesadaran

tentang kamtibmas untuk menekan munculnya kejahatan dan gangguan

kamtibmas lainnya.

3) Mengkoordinir dan membina Keamanan Swakarsa

4) Membangun kemitraan dengan tokoh – tokoh sosial

5) Mengadakan tatap muka dan kemitraan dengan tokoh – tokoh dalam

masyarakat

6) Bhabinkamtibmas Polsek bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas

kewajibannya kepada kapolsek.

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau juga mungkin salah.

Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta

membenarkannya. Berdasarkan latar belakang pada rumusan masalah dalam

penelitian ini maka penulis menuangkan rumusan hipotesis pada sistem ini:

1. Ternyata sistem ini sangat berdampak positif terhadap masyarakat yang

khususnya peta penyebaran pengguna Narkotika wilayah hukum Polsek Air

Batu .

2. Sistem ini mampu memberikan informasi dengan cepat dan mudah bagi admin

serta masyarakat Asahan dalam menyajikan data persebaran pengguna

Narkotika.