bab ii kajian teori 2.1 . kajian teori 2.1.1. belajar 2.1.1.1. … · 2013. 4. 25. · 10 bab ii...

30
10 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 . Kajian Teori 2.1.1. Belajar 2.1.1.1. Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; membaca, berlatih; bertingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Dalam KLBI, 2005). Menurut Suryabrata (1998) mengemukakan bahwa belajar itu membawa perubahan, perubahan tersebut didapatkan dari kecakapan baru, dan perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Ahmadi dan Supriono (1991) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Moh. Surya (1981), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 10

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1 . Kajian Teori

    2.1.1. Belajar

    2.1.1.1. Pengertian Belajar

    Menurut Slameto (2010) belajar adalah suatu proses usaha yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

    yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungan.

    Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu;

    membaca, berlatih; bertingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

    pengalaman (Dalam KLBI, 2005).

    Menurut Suryabrata (1998) mengemukakan bahwa belajar itu

    membawa perubahan, perubahan tersebut didapatkan dari kecakapan

    baru, dan perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Ahmadi dan

    Supriono (1991) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

    individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

    interaksi dengan lingkungannya. Moh. Surya (1981), belajar adalah suatu

    proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

  • 11

    individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan

    Syaiful (2009) mengungkapkan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan

    jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

    menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan

    psikomotorik. Winkel (1996) belajar adalah suatu aktivitas mental /psikis

    yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan yang

    menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

    keterampilan dan nilai sikap.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

    belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang

    menghasilkan perubahan sebagai peningkatan dalam kecakapan, sikap,

    pemahaman, keterampilan dan daya pikir dalam interaksi dengan

    lingkungannya.

    2.1.1.2. Hasil Belajar

    Menurut A. Tabrani Rusyan (2000) hasil belajar merupakan hasil

    yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar

    mengajar tertentu atau setelah ia menerima pengajaran dari seorang guru

    pada suatu saat. Menururt Sudjana (2005) hasil belajar adalah perubahan

    tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor

    yang dimiliki siswa setelah menerima pembelajaran. Dan menurut Dede

    Rosyada (2004) hasil belajar adalah mengembangkan berbagai metode

    untuk mencatat dan memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan

  • 12

    informasi-informasi tersebut dan guru menjadi partner siswa dalam

    proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi

    yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama.

    Sedangkan menurut Yuni Tri Hewindati dan Adi Suryanto (2004) hasil

    belajar merupakan suatu proses di mana suatu organisme mengalami

    perubahan perilaku karena adanya pengalaman dan proses belajar telah

    terjadi jika di dalam diri anak telah terjadi perubahan, perubahan tersebut

    diperoleh dari pengalaman sebagai interaksi dengan lingkungan. Jadi

    hasil belajar merupakan kemampuan yang di peroleh individu setelah

    memperoleh pembelajaran yang berupa perubahan tingkah laku baik

    berupa pengetahuan, pemahamanan, sikap dan keterampilan untuk

    menjadi lebih baik dari sebelumnya

    Hasil belajar menempatkan seseorang dari tingkat abilitas yang

    satu ke tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan tingkat abilitas

    menurut Bloom dalam Sardiman A.N. 2004 meliputi tiga ranah, yaitu:

    Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Dalam penelitian ini penulis lebih

    menekan pada ranah kognitif saja. Tujuan pengajaran dalam kawasan

    kognitif menurut Bloom dalam Gulo,2002 terdiri atas enam tingkatan.

    Tingkatan pertama pengetahuan adalah kemampuan untuk mengetahui,

    mengenal, mengingat segala sesuatu yang pernah ditemukan dari suatu

    aktivitas atau kegiatan seperti istilah, fakta, aturan, urutan, metode , dan

  • 13

    sebagainya. Pengetahuan merupakan kemampuan yang paling dasar

    dalam ranah kognitif.

    Tingkatan kedua Pemahaman , yaitu kemampuan memahami

    merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi

    yang telah diketahui. Sejauh mana seseorang dapat memahami segala

    materi yang telah dipelajari untuk di sesuaikan ke dalam struktur kognitif

    yang ada, sehingga menjadikan struktur kognitif yang lama menjadi

    berubah yang berarti orang yang bersangkutan mengalami perubahan

    dalam perilakunya. Peristiwa inilah yang disebut dengan mengerti atau

    memahami. Kemampuan ini termasuk didalamnya adalah kemampuan

    menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, memahami isi pokok,

    mengartikan tabel, dan sebagainya.

    Ketiga Penerapan (Application), merupakan kemampuan untuk

    menggunakan konsep, prinsip, prosedur atau teori yang sudah dimiliki

    untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, misalnya menggunakan

    konsep matematika untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai

    bidang. Kemampuan ini termasuk didalamnya adalah kemampuan

    memecahkan masalah, membuat bagan, menggunakan konsep, kaidah,

    prinsip, metode, dan sebagainya.

    Keempat Analisis (Analysis), merupakan kemampuan untuk

    menguraikan suatu bahan atau materi kedalam unsur-unsurnya kemudian

    menghubungkan bagian bagian tersebut dengan cara menyusun dan

  • 14

    menggorganisasikan. Kelima Sintesis (synthesis) yaitu kemampuan untuk

    mengumpulkan dan mengorganisasikan semua unsur yang diketahui

    sehingga membentuk suatu bagian yang utuh dan baru. Keenam evaluasi

    (evaluation) yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan

    pendapat atau memberi penilaian berdasarkan kriteria tertentu baik

    bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

    Dari ke-6 tingkatan tersebut dapat diperoleh suatu bagan

    kemampuan kognitif menurut Bloom sebagai berikut:

    Bagan Hierarkis Jenis Perilaku dan Kemampuan Internal

    menurut Taksonomi Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2002)

    Kemampuan menilai berdasar

    norma seperti menilai mutu

    karangan

    Kemampuan menyusun seperti karangan,

    rencana program kerja.

    Kemampuan memisahkan, membedakan, seperti merinci

    bagian-bagian, hubungan antara, dan sebagainya.

    Kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, memahami isi pokok,

    mengartikan tabel

    Kemampuan memecahkan masalah, membuat bagan, menggunakan konsep,

    kaidah, prinsip, metode, dan sebagainya.

    Kemampuan mengetahui atau mengingat istilah, fakta, aturan, urutan, metoda

    1. Pengetahuan

    2. Pemahaman

    3. Penerapan

    4. Analisis

    5. Sintesis

    6. Evaluasi

    Rendah

    Tinggi

  • 15

    2.1.1.3. Faktor – Faktor Yang Mempengarui Hasil Belajar

    Menurut Shabri (2005), hasil belajar yang dicapai siswa

    dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan dan faktor

    yang datang dari diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa seperti

    kemampuan belajar (intelegensi), motivasi belajar, minta dan perhatian,

    sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis.

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam

    Anni, (2005) yaitu sebagai berikut.

    1) Faktor Internal

    Faktor internal mencakup kondisi fisik seperti kesehatan organ tubuh,

    kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi

    sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.

    Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki siswa akan

    berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar.

    2) Faktor Eksternal

    Faktor eksternal antara lain kesulitan materi yang dipelajari,

    tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar

    masyarakat. Faktor eksternal ini juga akan mempengaruhi kesiapan,

    proses dan hasil belajar siswa

    Clark dalam Shabri (2005) mengemukakan bahwa hasil belajar

    siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

    dipengaruhi oleh lingkungan. Artinya, selain faktor dari diri siswa

  • 16

    sendiri, masih ada faktor-faktor di luar dirinya yang dapat

    menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.

    Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

    mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran.

    Kualitas pengajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik kelas.

    Variabel karakteristik kelas antara lain:

    1) Ukuran kelas (class size). Artinya, banyak sedikitnya

    jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang biasanya

    digunakan adalah 1:40, artinya, seorang guru melayani 40

    orang siswa. Diduga makin besar jumlah siswa yang harus

    dilayani guru dalam satu kelas maka makin rendah kualitas

    pengajaran, demikian pula sebaliknya.

    2) Suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan

    memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal,

    dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang

    ketat dengan otoritas yang ada pada guru. Dalam suasana

    belajar demokratis ada kebebasan siswa belajar,

    mengajukan pendapat, berdialog dengan teman sekelas dan

    lain-lain.

    3) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Kelas harus

    diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa.

  • 17

    Artinya, kelas harus menyediakan sumbersumber belajar

    seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain.

    Dari informasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

    siswa, yaitu:

    1) Faktor pada diri siswa diantaranya intelegensi, kecemasan

    (emosi), motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

    kebiasaan belajar, ketekunan, dan faktor fisik dan psikis.

    2) Faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana

    belajar (termasuk di dalamnya guru), fasilitas dan sumber

    belajar yang tersedia.

    2.1.2. Metode Ceramah

    Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling

    banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini

    dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta

    didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini

    sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang

    bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah

    merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan

    dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan

    sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini

    digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi

  • 18

    pelajaran. Menurut Suryono (1992). Metode ceramah adalah penuturan

    atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya guru dapat

    menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang

    disampaikan kepada murid-muridnya. Menurut Roestiyah N.K ( 2001).

    Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk

    menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok

    persoalan serta masalah secara lisan. Menurut Team Didaktik Metodik

    (1995). “Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan

    oleh guru terhadap siswa didepan kelas”. Muhibbin Syah, (2000) Metode

    ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi

    dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya

    mengikuti secara pasif.

    2.1.2.1 Kelemahan Metode Ceramah

    Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

    1. Membuat siswa pasif

    2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa

    3. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)

    4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi

    rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih

    besar menerimanya.

    5. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.

  • 19

    6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-

    kata).

    7. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah,

    2000)

    2.1.2.2 Kelebihan Metode Ceramah

    Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

    1. Guru mudah menguasai kelas.

    2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

    3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

    4. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

    Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode

    ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari

    seorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.

    2.1.3. Media Pembelajaran

    Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi

    menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media merupakan bentuk jamak dari

    kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah

    media dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara

    atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

  • 20

    Berbicara mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang

    sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi ke arah yang

    relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media

    pembelajaran. Briggs (1977), menyebutkan bahwa media adalah segala alat

    fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

    Sementara itu Schramm (1977), berpendapat bahwa media pembelajaran

    merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang

    dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dengan demikian media

    pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan

    pesan pembelajaran. National Education Association (1969),

    mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah “sarana komunikasi

    dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat

    keras.”

    Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media

    pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

    merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat

    mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.” Media

    pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar

    dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana

    penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi

    pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar

    atau fasilitator atau sumber lain kedalam simbol-simbol komunikasi, baik

  • 21

    simbol verbal maupun symbol non verbal atau visual. Untuk

    menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru

    menggunakan alat bantu mengajar berupa Media power point, gambar, atau

    alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar,

    serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu

    visual. Menurut Rossi dan Breidel (1966) media pembelajaran adalah

    seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan

    pendidikan seperti media powerpoint ,radio, televisi, buku, koran, mejalah,

    dan sebagainya kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka

    merupakan media pembelajaran. (AECT Task Force,1977) ( dalam

    Latuheru,1988), segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam

    suatu proses penyajian informasi. Robert Heinich dkk (1985)

    mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi

    antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari

    sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985), mengemukakan

    bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim

    (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada

    penerima pesan atau informasi (receiver). Jerold Kemp (1986) dalam

    Pribadi (2004) mengemukakan beberapa faktor yang merupakan

    karakteristik dari media, antara lain :

    a. kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)

    b. faktor ukuran (size); besar atau kecil

  • 22

    c. faktor warna (color): hitam putih atau berwarna

    d. faktor gerak: diam atau bergerak

    e. faktor bahasa: tertulis atau lisan

    f. faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja,

    atau gabungan antara gambar dan suara.

    Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media

    pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen

    yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan

    pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan

    penerima pesan menerima suatu konsep.

    2.1.3.1 Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

    1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan

    dengan tepat dan berdaya guna.

    2. Untuk mempermudah bagi guru dalam menyampaikan imformasi

    materi kepada peserta didik.

    3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau

    menerima materi yang disampaikan oleh guru.

    4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih

    banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan

    oleh guru.

  • 23

    2.1.3.2 Manfaat Media Pembelajaran

    Menurut Anonimos (2007), manfaat media pembelajaran sebagai

    berikut:

    1. Media pembelajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak

    terhadap materi pengajaran yang disajikan.

    2. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar

    anak didik berdasarkan latar belakang social ekonomi.

    3. Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam memberi

    pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.

    4. Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak

    didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan

    belajar mengajar mareka.

    5. Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik

    untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan

    kenyataan.

    6. Media pengajaran dapat mengurangi verbalisme

    2.1.3.3 Pembelajaran Media Power Point

    Pembelajaran media power point adalah salah satu solusi yang

    dapat guru lakukan untuk membenahi model pembelajaran yang

    dilaksanakan dalam menyampaikan materi ajar di kelas. Terlebih lagi

    dengan semakin pesatnya perkembangan IPTEK, menuntut guru untuk

    lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran. Jika sarana

  • 24

    tersebut telah disediakan oleh sekolah maka sekurang-kurangnya guru

    diharapkan mampu mengoprasikan dan memanfaatkannya semaksimal

    mungkin. Namun jika tidak, di sanalah dituntut pula ketrampilan guru

    untuk membuatnya sendiri. Cara guru untuk mendesain pembelajaran

    yang lebih baik salah satunya dengan memanfaatkan media power point.

    Media pembelajaran Power point ini yang digunakan oleh guru sangat

    berpengaruh terhadap hasil belajar mengajar karena materi pelajaran

    dapat disajikan dengan lebih baik, lebih efisien, lebih menarik dan dapat

    lebih mudah untuk diterima dan dimengerti oleh siswanya.

    Keuntungan menggunakan media belajar, memperjelas penyajian

    pesan agar tidak terlalu banyak alat peraga yang digunakan. Mengatasi

    keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya. Objek yang terlalu

    besar, bisa digantikan dengan realitas, gambar, film, atau model, Objek

    yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar.

    Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

    lewat rekaman power point. Objek-objek yang terlalu kompleks dapat

    disajikan dalam model, diagram, dan lain-lain.

    Penggunaan media power point secara tepat dan bervariasi

    dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media power point

    berguna untuk :

    a. Menimbulkan kegairahan belajar.

    b. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

  • 25

    kemampuan dan minatnya.

    c. Sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

    kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,

    maka guru akan kesulitan bila harus diatasi sendiri. Lebih sulit lagi bila

    latar belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini

    dapat diatasi dengan menggunakan media power point:

    a. Memberikan perangsang yang sama.

    b. Mempersamakan pengalaman.

    c. Menimbulkan persepsi yang sama.

    Media power point mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat

    dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.

    Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan

    dasar yang harus dimiliki guru dalam pemilihan media pembelajaran.

    Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan

    berbagai media pembelajaran secara bervariasi.

    Media power point dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,

    jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut:

    a. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi: media Audio,

    media Visual dan media Audio Visual.

    b. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi: media

    dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang

    terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.

  • 26

    c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi:

    media sederhana dan media komplek.

    d. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi: media grafis

    (dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.

    Salah satu contoh media belajar power point tersebut adalah

    dengan menggunakan komputer atau yang lebih dikenal dengan media

    pembelajaran bantuan komputer. Komputer adalah hasil dari kemajuan

    teknologi elektronika dan informatika yang berfungsi sebagai alat bantu

    untuk menulis, menggambar, menyunting gambar atau foto, membuat

    animasi, mengoperasikan program analisis ilmiah, simulasi dan untuk

    kontrol peralatan. Perkembangan teknologi komputer baik hardware

    maupun softwarenya saat ini sangat mendukung untuk mengembangkan

    model pembelajaran edutainment sekaligus sebagai media

    pembelajarannya.

    Aplikasi software Microsoft PowerPoint yang sering digunakan

    untuk presentasi atau mengajar dapat dioptimalkan penggunaannya

    dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimilikinya seperti

    hyperlink, insert picture, table grafik movie, sound beserta efek

    animasinya (custom animation) dalam menampilkan gambar bangun,

    garis, teks dan gambar secara kolaboratif. Pada prinsipnya program ini

    terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan operasionalnya. Unsur

    rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang

  • 27

    warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah

    tersedia. Unsur rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak, atau dibuat

    dengan gerakan tertentu sesuai keinginan. Seluruh tampilan dari program

    ini dapat diatur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai

    timing yang diinginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan

    mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian

    bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik

    dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara

    manual.

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan

    bahan ajar dengan menggunakan Media PowerPoint diantaranya:

    a. Jangan terlalu banyak tulisan yang ditampilkan.

    b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.

    c. Seimbangkan antara gambar dan animasi dengan bahan ajar yang ingin

    disampaikan.

    d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.

    Dalam memanfaat media Power Point sebagai media belajar ada

    langkah-langkah yang dapat menjadi acuan sehingga proses belajar

    menjadi lebih menarik dan memberi kesan elegan dan professional bagi

    pendidi:

    a. Pergunakan desain yang konsisten. Hal ini bisa dilakukan dengan

    menggunakan slide master, sehingga layout, font, bulleting, dan

  • 28

    animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir pembelajaran.

    b. Batasi jumlah baris dalam setiap slide. Jumlah baris dalam slide yang

    terlalu banyak menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh,

    sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang lebih parah, siswa

    tidak akan dapat mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan

    poin-poin pokok dalam setiap slide, kemudian gurulah yang harus

    mengembangkan ketika melakukan pembelajaran.

    c. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga dapat

    dibaca dengan baik oleh siswa.

    d. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang berlebihan.

    Animasi dengan diiringi sound effect yang berlebihan justru

    menyebabkan siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan

    pelajaran, tapi justru menjadi lebih tertarik dan terpaku dengan

    animasi yang dihadirkan atau sounds yang diperdengarkan.

    Menurut Sudjana dan Rivai (2001) mengatakan bahwa media

    power point pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

    dalam pengajaran yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi

    hasil belajar yang dicapainya. Alasanya berkenaan dengan manfaat

    media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: (a)

    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

    menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pengajaran akan lebih jelas

    maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan

  • 29

    memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, (c)

    Metode mengajar akan lebih bervariasi, (d) Siswa lebih banyak

    melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian

    guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

    mendemonstrasikan dan lain-lain.

    2.1.4 Power Point

    Microsoft Power point merupakan salah satu bagian aplikasi MS

    Office yang dapat digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan

    presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis

    yang terbagi dalam slide-slide. Setiap slide dapat berisi penjabaran topik

    yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan, gambar maupun tabel. Dengan

    adanya animasi dan multimedia yang menyertainya maka penyajian

    presentasi akan lebih hidup, menarik dan efektif.

    Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan

    sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana,

    dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas

    penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa,

    dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari

    slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan

    dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat

    tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita.

    Seluruh tampilan dari program ini dapat diatur sesuai keperluan, apakah akan

  • 30

    berjalan sendiri sesuai timing yang diinginkan, atau berjalan secara manual,

    yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk

    penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara

    peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya

    menggunakan cara manual, jika dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, akan

    mempermudah penyerapan siswa karena siswa cenderung lebih mudah

    mengingat sesuatu yang unik dan menarik seperti gambar-gambar, animasi

    dalam pembelajaran.

    Menurut Suroso, (2000) Power Point adalah program aplikasi yang

    banyak digunakan untuk keperluan presentasi yang melibatkan banyak

    peserta. Power point sering digunakan untuk menarik perhatian peserta

    dengan teks, gambar, grafik, suara, dan film. Presentasi power point itu

    sendiri adalah suatu cara yang digunakan untuk memperkenalkan atau

    menjelaskan tentang segala hal yang dirangkum dan dikemas ke dalam

    beberapa slide. Dengan menyimak slide yang ditanyakan, para peserta didik

    akan lebih mudah memahami penjelasan yang disajikan oleh guru.

    Power point terdiri dari beberapa versi, versi yang mungkin sering

    ditemui adalah power point XP. 2003 dan 2007. Power Point XP dan versi

    2003 mempunyai tampilan dan komponen yang sama. Namun, Power Point

    2007 mempunyai komponen-komponen yang cukup berbeda dari versi-versi

    sebelumnya.

  • 31

    2.1.4.1. Microsoft Power Point 2007

    Membuat presentasi menggunakan Microsoft power point 2007

    tidaklah sulit saat dimelihat hasil akhirnya. Dengan berbagai macam

    fasilitas yang disediakan Microsoft power point, dengan cukup klik pada

    mouse, maka akan terbentuk sebuah halaman presentasi dengan tampilan

    yang menarik dan atraktif.

    Microsoft power point telah menyediakan fiktur-fiktur layout

    atau tata letak interface yang siap digunakan. Fitur- fitur tersebut antara

    lain Slide Layout, Slide Design, Themes, dan Quick Style Effect.

    Meskipun demikian, di dalam buku ini juga akan menjelaskan cara

    membuat tampilan interface presentasi menggunakan software pengolah

    imege serta proses pengeditan gambar yang akan digunakan di dalam

    interface atau keperluan presentasi.

    2.1.4.2 Fungsi Microsoft Power Point

    Software Microsoft power point sangat berguna dalam

    mendukung kesuksesan sebuah pembelajaran. Dalam Microsoft power

    point ini dapat dimasukan elemen-elemen seperti gambar atau movie,

    yaitu salah satu elemen yang sangat mudah untuk di mengerti oleh

    audience.

    2.1.4.3 Kelebihan Microsoft Power Point 2007

    Software Microsoft power point merupakan salah satu Software

    yang di rancang khusus untuk membuat presentasi atau memudahkan

  • 32

    pengguna untuk membuat bahan ajar. Dengan diluncurkannya versi

    Microsoft power point 2007 terbaru membuat Software semakin mudah

    digunakan khususnya untuk pemula dan dunia pendidikan. Dengan

    fasilitas baru yang ditawarkan berupa, Ribbon menu, diharapkan para

    pengguna tidak akan di pusingkan lagi oleh susunan menu yang

    bercabang-cabang dalam mempersiapkan materi ajar. Namun program

    ini juga memiliki kelebihan sebagai berikut :

    a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan

    animasi,baik animasi teks maupun animasi gambar atau foro.

    b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi

    tentang bahan ajar yang tersaji.

    c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

    d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang

    sedang disajikan.

    e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara

    berulang-uang.

    f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket

    / Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.

    2.1.4.1 Kekurangan Microsoft Power Point 2007

    1. Fitur baru tidak bisa diedit di PowerPoint 97-2003, melainkan di-

    convert dalam bentuk format gambar.

  • 33

    2. Bob Gaskins dan Dennis Austin(1987). Perubahan desain yang drastis

    sehingga mengharuskan pengguna baru untuk mempelajari lagi dan

    membutuhkan waktu hingga terbiasa, antarmuka baru yang dihadirkan

    tidak selalu intuitif, tab kontekstual dan style gallery agak

    mengganggu, pengguna Office edisi sebelumnya (2000 dan 2003)

    perlu menginstal converter untuk dapat membukan file Office 2007,

    penyimpan file untuk web terasa lebih kompleks dibanding pada edisi

    sebelumnya, fitur baru tidak bisa diedit di PowerPoint 97-2003,

    melainkan di-convert dalam bentuk format gambar.

    2.1.5 Hakekat IPA

    Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman

    belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

    keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sedangkan disebutkan dalam

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

    Pendidikan IPA di Sekolah Dasar (SD) berupa mata pelajaran yang

    mulai di ajarkan pada jenjang kelas tinggi. IPA sebagai cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis dan bukan hanya kumpulan pengetahuan

    yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga

    merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA di SD dan MI diharapkan

    dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/1987

  • 34

    alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

    menerapkan didalam kehidupan sehari-hari.

    2.1.5.1 Ruang Lingkup IPA di SD

    Ilmu pengetahuan alam (IPA) sebagai disiplin ilmu yang

    berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

    sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa

    fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses

    penemuan. Pengajaran IPA diharapakan dapat menjadi wahana bagi peserta

    didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

    pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari

    hari. Proses pelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

    langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajah dan

    memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA sebaiknya

    dilaksanakan secara inkuiri untuk menumbuhkan kemampuan fisik,

    bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek

    penting kecakapan hidup. Oleh karena itu Pendididkan IPA menekankan

    pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan

    dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,

    menyebutkan bahwa Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk SD/MI meliputi

    aspek-aspek berikut:

  • 35

    1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

    tumbuhan, dan interaksinya dengan tumbuhan, serta kesehatan.

    2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat,

    dan gas.

    3. Energi dan perubahanya, yang meliputi: gaya, bunyi, panas,

    magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

    4. Bumi dan alam semesta, yang meliputi: tanah, bumi, tata surya,

    dan benda-benda langit lainnya.

    Ruang lingkup pelajaran IPA kelas IV semester II SD Kalibeji

    pada poko bahasan gaya, berikut aspek-aspek yang akan diteliti:

    1. Gaya mempengaruhi gerak suatu benda

    2. Gaya mempengaruhi benda diam

    3. Gaya mempengaruhi benda bergerak

    4. Gaya mempengaruhi buntuk suatu benda

    2.1.5.2 Tujuan pelajaran IPA

    Tujuan mata pelajaran IPA di SD dalam kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP) 2006 yaitu:

    1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

    berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya.

    2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

    yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • 36

    3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

    adanya hubungan yang saling mempengarui antara IPA, lingkungan,

    teknologi dan masyarakat.

    4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

    memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

    5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

    menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

    6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

    keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

    7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

    sebagai dasar untuk melanjudkan pendidikan ke SMP/MTs.

    2.2 Penelitian yang Relevan

    Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani, Nur Indah, pada tahun 2010

    dengan judul : “ Penggunaan Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negri 1 Karangwader

    Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2009/2010.

    Program PJJ SI PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana. “ Hasil

    penelitian ini menunjukan bahwa menggunakan power point dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV semester

    II SD Negri 1 Karangwader Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan

    tahun ajaran 2009/2010. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1,

    prosentase siswa yang tuntas yaitu sebesar 55,88%. Pada siklus 2, prosentase

    siswa yang tuntas yaitu sebesar 88,24%, jadi terdapat kenaikan ketuntasan

    belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 32,36%.

  • 37

    Berdasarkan analisis judul yang pernah digunakan peneliti di atas

    maka metode ceramah dengan menggunakan media power point dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan analisis tersebut maka peneliti

    melakukan penelitian dengan Metode ceramah dengan menggunakan media

    power point pada pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    2.3 Kerangka Berpikir

    Gambar 2.1

    Salah satu faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari

    faktor model pembelajaran yang digunakan yang berpengaruh terhadap hasil

    belajar anak karena model pembelajaran sangat penting dalam keberhasilan

    seseorang dalam belajar. Pada pembelajaran Metode ceramah siswa hanya

    mendengarkan, mengantuk, dan tidak ada kesempatan bertanya sehingga

    siswa tidak ada keinginan mengajukan pertanyaan, kurangnya semangat untuk

    ingin tahu. Kondisi ini menyebabkan, materi yang diberikan oleh guru kurang

    mendapatkan hasil blajar yang baik, sehingga menyebabkan siswa menjadi

    pasif. Tetapai setelah dibandingkan dengan model pembelajaran dengan

    Proses

    Pembelajaran

    Hasil belajar

    cukup bagus Siswa pasif Metode

    ceramah

    Metode ceramah

    dengan

    menggunakan

    media power point

    Siswa aktif Hasil belajar

    lebih bagus

  • 38

    metode ceramah menggunakan media power point ternyata siswa yang

    diajarkan melalui media power point ini ternyata lebih aktif dibandingkan

    dengan metode ceramah. Dalam hal ini media power point berguna untuk :

    a. Menimbulkan kegairahan belajar.

    b. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

    kemampuan dan minatnya.

    c. Sifat unik tiap siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

    kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka

    guru akan kesulitan bila harus diatasi sendiri. Lebih sulit lagi bila latar

    belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi

    dengan metode ceramah dengan menggunakan media power point:

    - Memberikan perangsang yang sama.

    - Mempersamakan pengalaman.

    - Menimbulkan persepsi yang sama sehingga dapat menimbulkan

    keaktifan dalam belajar bagi anak.

    Metode ceramah dengan menggunakan media power point dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa akan terdorong untuk belajar

    secara aktif, karena model pembelajaran ini sangat diperlukan dalam proses

    belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    Salah satu faktor yang berpengaruh dalam hasil belajar adalah dari

    faktor model pembelajaran yang digunakan yang dapat berpengaruh terhadap

    hasil belajar anak karena model pembelajaran sangat penting dalam

  • 39

    keberhasilan seseorang dalam belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan

    bahwa metode ceramah dengan media power point dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    2.4 Hipotesis Penelitian

    Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    a. Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode ceramah

    terhadap hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya kelas IV SDN

    Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012.

    b. Ada pengaruh yang signifikan antara metode ceramah dengan

    penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar IPA

    pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun

    Pelajaran 2011/2012

    c. Ada pengaruh yang signifiksn antara pengunaan metode ceramah dan

    metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap

    peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV

    SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012.