bab 13b

71
Bab 13B Nonparametrik: Data Peringkat II

Upload: bayle

Post on 05-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 13B. Nonparametrik: Data Peringkat II. ------------------------------------------------------------------------------ Bab 13B ------------------------------------------------------------------------------. Bab 13B NONPARAMETRIK: DATA PERINGKAT II A. Pendahuluan 1. Data Statistika - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 13B

Bab 13B

Nonparametrik: Data Peringkat II

Page 2: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Bab 13B

NONPARAMETRIK: DATA PERINGKAT II

A. Pendahuluan

1. Data Statistika

• Dua kelompok data digabungkan dan disusun dalam satu peringkat

• Peringkat yang dimiliki tiap kelompok dipisahkan dan dijumlahkan

• Jumlah peringkat ini dijadikan dasar untuk pengujian hipotesis

Page 3: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

-----------------------------------------------------------------------------

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan pada satu sampel atau sampel berpasangan

• Satu sampel atau sampel berpasangan (selisih sampel berpasangan menghasilkan satu sampel)

• Pengujian hipotesis dikenal sebagai uji Wilcoxon (satu sampel atau sampel berpasangan)

Pengujian hipotesis dilakukan pada dua sampel independen

• Dua sampel independen

• Pengujian hipotesis dikenal sebagai uji U atau uji Mann-Whitney

Page 4: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

B. Uji Wilcoxon Satu Sampel

1. Tujuan Pengujian Hipotesis

• Pengujian hipotesis dilakukan terhadap median, apakah median sama dengan suatu nilai tertentu

M > M0 M < M0 M ≠ M0

• Pengujian dapat juga dilakukan terhadap rerata (walaupun pengujian rerata dapat dilakukan secara parametrik), apakah rerata sama dengan suatu nilai tertentu

> 0 < 0 ≠ 0

• Dua kelompok data terbentuk dari kelompok data di atas median (atau rerata) dan kelompok data di bawah median (atau rerata)

Page 5: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

2. Pembentukan Peringkat

Data X dikelompokkan berdasarkan letak mereka pada

X M0 atau X 0

Kelompok di atas diberi tanda + dan kelompok di bawah diberi tanda (sama adalah 0, diabaikan)

Data 10 13 14 13 15 11 10 9 12 9 11 13 16

Median M0 = 12,5

Data Simpangan Data Simpangan

X X M0 X X M0

10 2,5 9 3,5 13 0,5 12 0,5 14 1,5 9 3,5 13 0,5 11 1,5 15 2,5 13 0,5 11 1,5 16 3,5 10 2,5

Page 6: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Dua kelompok data itu disusun dalam satu peringkat

Urutan Pering- Pering- Tanda peringkat simpang kat se- kat + an mentara 0,5 1 2,5 2,5 0,5 2 2,5 2,5 0,5 3 2,5 2,5 0,5 4 2,5 2,5 1,5 5 6 6 1,5 6 6 6 1,5 7 6 6 2,5 8 9 9 2,5 9 9 9 2,5 10 9 9 3,5 11 12 12 3,5 12 12 12 3,5 13 12 12 34,5 56,5 J+ J

Page 7: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 1

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut

99 100 90 94 135 108 107 111 119 104 127 109 117 105 125

Untuk median M0 = 107

Data simpangan Data simpangan

X X 107 X X 107

99 8 119 + 12

100 7 104 3 90 17 127 + 20

94 13 109 + 2

135 + 28 117 + 10

108 + 1 105 2107 0 125 + 18

111 + 4

Page 8: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Dua kelompok data itu disusun dalam satu peringkat

Urutan Pering- Pering- Tanda peringkat simpang kat se- kat + an mentara 1 1 1 1 2 2 2,5 2,5 2 3 2,5 2,5 3 4 4 4 4 5 5 5 7 6 6 6 8 7 7 7 10 8 8 8 12 9 9 9 13 10 10 10 17 11 11 11 18 12 12 12 20 13 13 13

28 14 14 14 64,5 40,5 J+ J

Page 9: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 2

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut terhadap median M0 = 3,50

1,80 3,30 5,65 2,25 2,50 3,50 2,753,25 3,10 2,70 3,00

Contoh 3

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut terhadap median M0 = 97,5

93,6 89,1 97,7 84,4 97 8 94,5 88,3 97,5 83,7 94,6 85,5 82,6

Contoh 4

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut terhadap rerata 0 = 8,41

8,30 9,50 9,60 8,75 8,40 9,10 9,25 9,80 10,05 8,15 10,00 9,60 9,80 9,20 9,30

Page 10: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 5

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut terhadap median M0 = 163,5

188,0 211,2 170,8 212,4 156,9 223,1235,9 183,9 214,4 221,0 162,0 222,8 174,1 210,3 195,2

Contoh 6

Hitunglah jumlah peringkat pada data berikut terhadap rerata 0 =30

23,8 26,0 26,9 27,4 28,0 30,3 30,7 31,2 31,3 32,8 33,2 33,9 34,3 34,9 35,0 35,9 36,1 36,4 36,6 37,2 37,3 37,9 38,2 39,6 40,6 41,1 42,3 42,8 44,0 45,8

Page 11: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 7

Hitung jumlah peringkat pada sampel data terhadap rerata 0 = 60

61,38 62,55 60,40 59,48 60,77 62,06 61,10

60,53 56,36 66,63 63,45 65,48 60,03 64,93

64,50 62,65 59,38 67,70 66,13 66,56 65,47

66,40 62,46 58,58 57,75 67,33 61,62 57,40

58,02 60,93 61,42 55,77 45,33 73,36 75,40

48,82 43,35 69,57 77,33 53,50 50,88 49,32

49,88 68,88 71,68 46,28 54,65 72,98 72,08

Page 12: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 8

Hitung jumlah peringkat pada sampel data berikut terhadap median M0 = 31,45

25,20 26,00 26,80 26,85 26,95 27,00 27,15 27,65 27,75 27,80 27,95 28,50 28,60 28,65 28,70 28,75 28,75 28,80 28,80 28,90 28,95 29,10 29,55 30,40 30,50 30,55 30,70 31,45 32,25 32,30 32,55 33,10 33,10 33,20 33,25 33,35 33,40 33,90 34,20 34,30 34,35 34,50 34,75 34,85 34,90 35,00 35,05 36,10 36,65 37,70 38,80 39,35 39,90 40,45 41,00

Page 13: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

3. Pengujian Hipotesis

• Jika median atau rerata adalah seperti H0 maka jumlah J+ dan J- adalah seimbang

• Kalau J+ dan J- tidak seimbang (sampai batas tertentu) maka H0 ditolak

• Pada sampel besar (n > 25) distribusi probabilitas pensampelan didekatkan ke distribusi probabilias normal

• Pendekatan ke distribusi probabilitas normal ini dibagi lagi untuk tanpa peringkat sama dan untuk dengan peringkat sama

• Pada sampel kecil (n 25) terdapat tabel khusus untuk nilai kritis pengujian hipotesis

Page 14: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

4. Uji Hipotesis Sampel Besar Tanpa Peringkat Sama

• Jika median atau rarata seperti pada H0 maka jumlah J+ dan J- adalah seimbang

• Keseimbangan ini ditentukan oleh jarak ke rerata berdasarkan kekeliruan baku

• Jika median (atau rerata) lebih dari M0 (atau 0) maka J+ akan besar dan J- akan kecil

• Jika median (atau rerata) kurang dari M0 (atau 0) maka J- akan besar dan J+ akan kecil

• Batas besar atau kecil ditentukan oleh nilai kritis pada distribusi probabilitas normal untuk taraf signifikansi tertentu

Page 15: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Rerata dan kekeliruan baku

• Rerata

• Kekeliruan baku

4

1)(

nnJ

24

121 ))((

nnnJ

Page 16: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 9

Pada taraf signifikansi 0,05, diuji apakah median lebih dari 100, diperoleh data sampel

n = 30 J+ = 363 J- = 102

Peringkat + Peringkat + 1 1 16 16 2 2 17 17 3 3 18 18 4 4 19 19 5 5 20 20 6 6 21 21 7 7 22 22 8 8 23 23 9 9 24 24 10 10 25 25 11 11 26 26 12 12 27 27 13 13 28 28 14 14 29 29 15 15 30 30

363 102

Page 17: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Hipotesis

H0 : M = 100

H1 : M > 100

• Sampel

n = 30 J+ = 363 J- = 102

• Distribusi probabilitas pensampelan

Distribusi probabilitas normal

Rerata

Kekeliruan baku

52324

13030

4

1,

))(()(

nnJ

624824

613130

24

121,

))()(())((

nnnJ

Page 18: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Statistik uji

Di sini kita menggunakan J+

• Kriteria pengujian

Taraf signifikansi 0,05

Pengujian pada ujung atas

Nilai kritis z(0,95) = 1,645

Tolak H0 jika z > 1,645

Terima H0 jika z 1,645

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05 tolak H0

6826248

5232363,

,

,

J

JJz

Page 19: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 10

Pada taraf signifikansi 0,05, uji X > 30 apabila sampel adalah seperti pada contoh 6

Contoh 11

Pada taraf signifikansi 0,05, uji X > 60 apabila sampel adalah seperti pada contoh 7

Contoh 12

Pada taraf signifikansi 0,05, uji M0 < 500, jika sampel acak menunjukkan

n = 35 J+ = 210 J- = 420

Page 20: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

-----------------------------------------------------------------------------

5. Uji Hipotesis Sampel Besar dengan Peringkat Sama

• Diperlukan koreksi peringkat sama pada kekeliruan baku

• Selain koreksi ini, pengujian hipotesis adalah sama seperti pada kasus tanpa peringkat sama

• Koreksi peringkat sama untuk setiap peringkat sama

Pada peringkat sama terdapat t data

Koreksi

Kekeliruan baku menjadi

48

3 ttT

Tnnn

J 24

121 ))((

Page 21: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 13

Pada taraf signifikansi 0,05, diuji M0 ≠ 100, dengan sampel menunjukkan peringkat sebagai berikut

Peringkat + Peringkat + 1 1 16 16 2 2 17 17 3 3 18 18 5 5 20 20 5 5 20 20 5 5 20 20 7 7 22 22 8 8 23 23 9,5 9,5 24 24 9,5 9,5 25,5 25,5 11 11 25,5 25,5 12 12 27 27 13,5 13,5 28 28 13,5 13,5 29 29 15 15 30 30 289 139

J+ J-

Page 22: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Hipotesis

H0 : M = 100

H1 : M ≠ 100

• Sampel

n = 30 J+ = 289 J- = 139

• Distribusi probabilitas pensampelan

Didekatkan ke distribusi probabilitas normalKoreksi peringkat sama

Peringkat t (t3 – t) / 48 5 3 0,5 9,5 2 0,125 13,5 2 0,125 20 3 0,5 25,5 2 0,125 Σ T = 1,375

Page 23: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Rerata

Kekeliruan baku

• Statistik uji

60,48375,124

)61)(31)(30(

24

)12)(1(

Tnnn

J

52324

3130

4

1,

))(()(

nnJ

163,160,48

5,232289

J

JJz

Page 24: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Kriteria pengujian

Taraf signifikansi 0,05

Pengujian dua ujung

Nilai kritis z(0,025) = 1,960

z(0,975) = 1,960

Kriteria pengujian

Tolak H0 jika z < 1,960 atau z > 1,960

Terima H0 jika 1,960 z 1,960

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

Contoh 14

Pada taraf signifikansi 0,05, uji hipotesis X ≠ 60 untuk data pada contoh 8

Page 25: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

5. Uji Hipotesis Sampel Kecil

• Sampel adalah kecil jika n 25

• Makin tidak seimbang nilai J+ dan nilai J- makin jauh kita dari H0

• Sampai pada ketidakseimbangan tertentu, kita menolak H0

• Ada dua kemungkinan untuk menentukan batas yakni nilai besar atau nilai kecil

• Disediakan tabel nilai kritis khusus untuk J, yakni nilai yang terkecil di antara J+ dan J-

• Kriteria pengujian adalah

Tolak H0 jika J < Jtabel

Terima H0 jika J Jtabel

Page 26: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis J pada Uji Wilcoxon

n = 0,01 = 0,05

6 -- 0

7 -- 2

8 0 4

9 2 6

10 3 8

11 5 11

12 7 14

13 10 17

14 13 21

15 16 25

16 20 30

17 23 35

18 28 40

19 32 46

20 38 52

21 43 59

22 49 66

23 55 73

24 61 81

25 68 89

Page 27: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 15

Dari sampel pada contoh 1, uji hipotesis M ≠ 107 pada taraf signifikansi 0,05

• Hipotesis H0 : M = 107

H1 : M ≠ 107• Sampel

Dari contoh 1, ditemukan bahwa

n = 15 J+ = 64,5 J- = 40,5 J = 40,5

• Kriteria pengujian

Dari tabel diperoleh Jtabel = 25Tolak H0 jika J < 25Terima H0 jika J 25

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

Page 28: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 16

Dengan data pada contoh 2, uji hipotesis M ≠ M0 pada taraf signifikansi 0,05

Contoh 17

Dengan data pada contoh 3, uji hipotesis M ≠ M0 pada taraf signifikansi 0,05

Contoh 18

Dengan data pada contoh 4, uji hipotesis ≠ 0 pada taraf signifikansi 0,05

Contoh 19

Dengan data pada contoh 5, uji hipotesis M ≠ M0 pada taraf signifikansi 0,05

Page 29: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

C. Uji Wilcoxon Sampel Berpasangan

1. Pendahuluan

• Sampel berpasangan berarti bahwa setiap data di dalam sampel adalah berpasangan

Misal

Harga Toko A Toko B

beras Xberas Yberas

gula Xgula Ygula

sabun Xsabun Ysabun

• Nilai pasangan sampel dikurangi satu dari lainnya maka diperoleh satu nilai selisih

• Selanjutnya nilai selisih ini dapat diperlakukan seperti pada uji Wilconxon satu sampel

Page 30: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

2. Pengujian Hipotesis

• Tujuan pengujian hipotesis adalah menguji apakah distribusi populasi berpasangan itu sama atau tidak sama

Misal apakah harga di Toko A sama dengan harga di Toko B

• Kesamaan distribusi populasi ini dilakukan dengan mencari selisih mereka secara berpasangan

• Selisih data berpasangan ini digunakan untuk pengujian hipotesis

• Karena selisih hanya terdiri atas satu sampel maka pengujian hipotesis dilakukan melalui uji Wilcoxon satu sampel yakni melalui

Uji sampel besar tanpa peringkat sama

Uji sampel besar dengan peringkat sama

Uji sampel kecil

Page 31: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 20

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi populasi X dan populasi Y apabila 30 pasangan sampel acak adalah

X 17 16 21 14 17 20 21 19 23 16

Y 19 16 21 13 17 20 17 15 22 15

X 25 16 20 19 17 20 20 17 23 25

Y 20 13 15 16 18 19 21 12 15 23

X 19 21 17 19 24 28 24 18 21 19

Y 17 19 20 21 23 24 16 16 18 20

• Hipotesis

H0 : Distribusi populasi X dan Y sama

H1 : Distribusi populasi X dan Y tidak sama

Page 32: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Sampel

X Y d X Y d 17 19 2 20 19 1 16 16 0 20 21 1 21 21 0 17 12 5 14 13 1 23 15 8 17 17 0 25 23 2 20 20 0 19 17 2 21 17 4 21 19 2 19 15 4 17 20 3 23 22 1 19 21 2 16 15 1 24 23 1 25 20 5 28 24 4 16 13 3 24 16 8 20 15 5 18 16 2 19 16 3 21 18 3 17 18 1 19 20 1

Dengan d, pengujian selanjutnya mengikuti uji Wilcoxon satu sampel

Page 33: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 21

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi populasi X dan Y untuk sampel

X 69,9 46,0 63,7 55,9 53,9 72,9 53,9 36,5

Y 49,9 45,9 47,5 57,9 47,1 50,3 36,7 31,4

Contoh 22

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi populasi X dan Y untuk sampel

X 6,3 3,6 4,5 6,3 5,7 4,7 4,8 5,6 6,6 5,5

Y 6,4 3,4 4,8 6,6 5,4 5,8 5,1 6,2 6,1 6,8

X 5,8 4,0 5,4 3,1 4,2

Y 6,3 4,7 6,8 4,4 4,8

Page 34: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 23

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi populasi X dan Y untuk sampel

X 1160 1870 1980 1520 3155 1485 1150

Y 1500 2220 2080 2160 3040 2030 1370

X 1740 3260 4950 1440 1770 2850 2860

Y 2370 4060 5070 1680 1750 3730 3430

X 1530 3770 2260 3370 2570 2810

Y 1570 3750 2840 3500 2640 3260

Page 35: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

D. Uji U Mann-Whitney pada Dua Sampel Independen

1. Pendahuluan

• Pengujian dilakukan dengan data jumlah peringkat seperti pada uji Wilconxon

• Pengujian dilakukan pada dua populasi independen untuk kesamaan median (atau rerata)

• Dua sampel, misalkan X dan Y, digabung dan disusun dalam satu peringkat

• Peringkat untuk X dan Y dipisahkan dan masing-masing dijumlahkan sebagai jumlah peringkat

• Dari jumlah peringkat ini dihitung statistik U yang digunakan untuk pengujian hipotesis

Page 36: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

2. Jumlah Peringkat dan Statistik U

• Sampel data X dan sampel data Y digabung dan disusun ke dalam peringkat

• Peringkat untuk X dipisahkan dan dijumlahkan menjadi wX

• Peringkat untuk Y dipisahkan dan dijumlahkan menjadi wY

• Dengan wX dan wy dihitung statistik uji UX, UY, dan dalam hal tertentu statistik U

• Statistik U digunakan untuk pengujian hipotesis pada taraf signifikansi tertentu

2

12

1

)(

)(

YYYY

XXXX

nnwU

nnwU

Page 37: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 24

Sampel X dan Y adalah sebagai berikut

X 1,9 0,5 2,8 3,1Y 2,1 5,3 1,4 4,6 0,9

Digabung dan disusun ke dalam peringkat dan dipilah

Asal Data Peringkat Per X Per Y X 0,5 1 1 Y 0,9 2 2 Y 1,4 3 3 X 1,9 4 4 Y 2,1 5 5 X 2,8 6 6 X 3,1 7 7 Y 4,6 8 8 Y 5,3 9 9 18 27

wX wY

Page 38: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Statistik U

nX = 4 wX = 18

nY = 5 wY = 27

Contoh 25

Hitunglah wX dan UX serta wY dan UY pada sampel berikut

X 16 20 13 24 18 21 19 16

Y 25 32 17 11 24 12 21 10

122

6527

2

1

82

5418

2

1

))(()(

))(()(

YYYY

XXXX

nnwU

nnwU

Page 39: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 26

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 15 18 14 22 25 16

Y 23 11 26 24 17 19 15

Contoh 27

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 43 38 39 44 53 42 55 47

Y 41 40 52 48 46 51 57 45

Contoh 28

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 16 20 13 24 18 21 19 16

Y 25 32 17 11 24 12 21 10

Page 40: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 29

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 22,1 24,0 26,3 25,4 24,8 23,7 26,1 23,3 Y 24,1 20,6 23,1 22,5 24,0 26,2 21,6 22,2 21,9 25,4

Contoh 30

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 34 28 46 42 56 85 48 25 37 49 Y 43 49 41 55 39 45 65 50 47 51

Contoh 31

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 102 114 127 111 122 108 117 115 Y 105 114 120 124 132 118 125 125 123

Page 41: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 32

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 64 59 47 74 48 55 48 71 59 63 64 Y 73 58 55 72 64 62 63 72 49 55

Contoh 33

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 63 86 60 29 81 38 27 10 16 46 25 32 72 45 73 39 91

Y 50 78 44 49 41 82 31 55 58 79 66 23 88 37 51 13 43 54 48 83 26 74 63

Contoh 34

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 70 70 30 70 90 55 90 30 45 70 60 65 63 30 35 25 20

Y 20 10 75 66 95 66 82 67 70 70 10 30 47 15 35 60 30 30 90 80 50 30 66 83

Page 42: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 35

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 14,8 7,3 5,6 6,3 9,0 4,2 10,6 12,5 12,9 16,1 11,4 2,7

Y 12,7 14,2 12,6 2,1 17,7 11,8 16,9 7,9 16,0 10,6 5,6 5,6 7,6 11,3 8,3 6,7 3,6 1,0 2,4 6,4 9,1 6,7 18,6 3,2 6,2 6,1 15,3 10,6 1,8 5,9 9,9 10,6 14,8 5,0 2,6 4,0

Contoh 36

Hitunglah w dan U pada sampel data berikut ini

X 652 556 618 500 500 526 511 538 440 547 605 500 437 481 572 589 605 436 724 515 552 722 778 677 680 428

Y 876 556 493 348 530 780 569 546 766 819 710

Page 43: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 37

Hitunglah w dan U dari sampel berikut ini

X 6 7 7 7 7 7 8 8 9 10 10 10 10 12 12 13

Y 6 8 8 10 10 10 11 11 12 12 12 12 13 13 13 14 14 14 15 15 15 16

17

Page 44: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

3. Pengujian hipotesis

• Bergantung kepada ukuran sampel, pengujian hipotesis dipilah menjadi tiga kategori

(1) nterbesar 8

(2) 9 nterbedar 20

(3) nterbesar > 20

• Kategori (1) 1 menggunakan tabel khusus langsung ke nilai probabilitas

• Kategori (2) menggunakan tabel khusus

• Kategori (3) menggunakan distribusi probabilitas pensampelan yang didekatkan ke distribusi probabilitas normal

Page 45: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

4. Uji Hipotesis pada n > 20 Tanpa Peringkat Sama

• Distribusi probabilitas pensampelan didekatkan ke distribusi probabilitas normal dengan

Rerata

Kekeliruan baku

• Rarata U terletak sama jauh dari Ux dan UY sehingga pengujian hipotesis dapat menggunakan

U yang besar untuk pengujian pada ujung atas

U yang kecil untuk pengujian pada ujung bawah

2YX

U

nn

12

1)( YXYX

U

nnnn

Page 46: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 38

Pada taraf signifikansi 0,05 uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel acak

Asal Peringkat Per X Per Y X 1 1 Y 2 2 Y 3 3 Y 4 4 X 5 5 Y 6 6 Y 7 7 Y 8 8 Y 9 9 Y 10 10 Y 11 11 Y 12 12 X 13 13 Y 14 14 Y 15 15 Y 16 16

Y 17 17 Y 18 18

Page 47: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Asal Peringkat Per X Per Y

X 19 19

Y 20 20

X 21 21

Y 22 22

X 23 23

Y 24 24

X 25 25

Y 26 26

X 27 27

Y 28 28

Y 29 29

Y 30 30

wX = 134 wY = 331

UX = 134 – (8)(9) / 2 = 98

UY = 331 – (22)(23) / 2 = 78

Page 48: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Hipotesis

H0 : Populasi X dan Y sama

H1 : Populasi X dan Y tidak sama

• Sampel

nX = 8 wX = 134 UX = 98

nY = 22 wY = 331 UY = 78

• Distribusi probabilitas pensampelan

Distribusi probabilitas normal dengan

Rerata

Kekeliruan baku

882

)22)(8(

2 YX

U

nn

32,2112

)31)(22)(8(

12

)1(

YXYX

U

nnnn

Page 49: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Statistik uji

• Kriteria pengujian

Taraf signifikansi 0,05

Pengujian pada ujung atas

Nilai kritis z(0,95) = 1,645

Tolak H0 jika z > 1,645

Terima H0 jika z 1,645

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

(Catatan: pengujian dapat juga dilakukan pada ujung bawah dengan mengambil Ukecil)

47,032,21

8898

U

UbesarUz

Page 50: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

5. Uji Hipotesis pada n > 20 dengan Peringkat Sama

• Adanya peringkat sama menyebabkan dilakukannya koreksi karena peringkat sama

• Pada suatu peringkat sama terdapat t data maka koreksi menjadi

• Kekeliruan baku mengalamai koreksi sehingga menjadi

12

3 ttT

YX

YXU

nnn

Tnn

nn

nn

121

3

)(

Page 51: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 39

Pada taraf signifikansi 0,05 uji hipotesis kesamaan distribusi populasi dengan sampel pada contoh 33

Contoh 40

Pada taraf signifikansi 0,05 uji hipotesis kesamaan distribusi populasi dengan sampel pada contoh 34

Contoh 41

Pada taraf signifikansi 0,05 uji hipotesis kesamaan distribusi populasi dengan sampel pada contoh 35

Contoh 42

Pada taraf signifikansi 0,05 uji hipotesis kesamaan distribusi populasi dengan sampel pada contoh 36

Contoh 43

Pada taraf signifikansi 0,05 uji hipotesis kesamaan distribusi populasi dengan sampel pada contoh 37

Page 52: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

6. Uji Hipotesis pada Ukuran Sampel 9 nbesar 20

• Dasar pengujian hipotesis adalah sama dengan pengujian pada sampel besar

• Hipotesis H0 menunjukkan bahwa ada keseimbangan di antara UX dan UY

• Jika salah satu U terlalu besar, melampaui batas keacakan, maka H0 ditolak

• Jika salah satu U terlalu kecil, melampaui batas keacakan, maka H0 ditolak

• Batas ini disusun dalam tabel nilai kritis sebagai kriteria pengujian hipotesis

• Batas yang ditabelkan adalah U yang kecil sehingga dalam pengujian hipotesis ini U adalah nilai terkecil di antara UX dan UY

Page 53: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

= 0,001 pada satu ujung atau = 0,002 pada dua ujung

n2

n1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 0 0 0 0 4 0 0 0 1 1 1 2 2 3 3 3 5 1 1 2 2 3 3 4 5 5 6 7 7 6 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 8 5 6 8 9 11 12 14 15 17 18 20 21 9 7 8 10 12 14 15 17 19 21 23 25 26 10 8 10 12 14 17 19 21 23 25 27 29 32 11 10 12 15 17 20 22 24 27 29 32 34 37 12 12 14 17 20 23 25 28 31 34 37 40 42 13 14 17 20 23 26 29 32 35 38 42 45 48 14 15 19 22 25 29 32 36 39 43 46 50 54 15 17 21 24 28 32 36 40 43 47 51 55 59 16 19 23 27 31 35 39 43 48 52 56 60 65 17 21 25 29 34 38 43 47 52 57 61 66 70 18 23 27 32 37 42 46 51 56 61 66 71 76 19 25 29 34 40 45 50 55 60 66 71 77 82 20 26 32 37 42 48 54 59 65 70 76 82 88

Page 54: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

= 0,01 pada satu ujung atau = 0,02 pada dua ujung

n2

n1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 3 1 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 5 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 6 7 8 9 11 12 13 15 16 18 19 20 22 7 9 11 12 14 16 17 19 21 23 24 26 28 8 11 13 15 17 20 22 24 26 28 30 32 34 9 14 16 18 21 23 26 28 31 33 36 38 40 10 16 19 22 24 27 30 33 36 38 41 44 47 11 18 22 25 28 31 34 37 41 44 47 50 53 12 21 24 28 31 35 38 42 46 49 53 56 60 13 23 27 31 35 39 43 47 51 55 59 63 67 14 26 30 34 38 43 47 51 56 60 65 69 73 15 28 33 37 42 47 51 56 61 66 70 75 80 16 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 82 87 17 33 38 44 49 55 60 66 71 77 82 88 91 18 36 41 47 53 59 65 70 76 82 88 94 100 19 38 44 50 56 63 69 75 82 88 94 101 107 20 40 47 53 60 67 73 80 87 93 100 107 114

Page 55: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

= 0,025 pada satu ujung atau = 0,05 pada dua ujung

n2

n1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 4 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 13 13 5 7 8 9 11 12 13 14 15 17 18 19 20 6 10 11 13 14 16 17 19 21 22 24 25 27 7 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 8 15 17 19 22 24 26 29 31 34 36 38 41 9 17 20 23 26 28 31 34 37 39 42 45 48 10 20 23 26 29 33 36 39 42 45 48 52 55 11 23 26 30 33 37 40 44 47 51 55 58 62 12 26 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 13 28 33 37 41 45 50 54 59 63 67 72 76 14 31 36 40 45 50 55 59 64 67 74 78 83 15 34 39 44 49 54 59 64 70 75 80 85 90 16 37 42 47 53 59 64 70 75 81 86 92 98 17 39 45 51 57 63 67 75 81 87 93 99 105 18 42 48 55 61 67 74 80 86 93 99 106 112 19 45 52 58 65 72 78 85 92 99 106 113 119 20 48 55 62 69 76 83 90 98 105 112 119 127

Page 56: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Nilai Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

= 0,05 pada satu ujung atau = 0,10 pada dua ujung

n2

n1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 0 0 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11 4 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18 5 9 11 12 13 15 16 18 19 20 22 23 25 6 12 14 16 17 19 21 23 25 26 28 30 32 7 15 17 19 21 24 26 28 30 33 35 37 39 8 18 20 23 26 28 31 33 36 39 41 44 47 9 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 10 24 27 31 34 37 41 44 48 51 55 58 62 11 27 31 34 38 42 46 50 54 57 61 65 69 12 30 34 38 42 47 51 55 60 64 68 72 77 13 33 37 42 47 51 56 61 65 70 75 80 84 14 36 41 46 51 56 61 66 71 77 82 87 92 15 39 44 50 55 61 66 72 77 83 88 94 100 16 42 48 54 60 65 71 77 83 89 92 101 107 17 45 51 57 64 70 77 83 89 96 102 109 115 18 48 55 61 68 75 82 88 95 102 109 116 123 19 51 58 65 72 80 87 94 101 109 116 123 130 20 54 62 69 77 84 92 100 107 115 123 130 138

Page 57: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 44

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y, pada sampel acak yang berbentuk peringkat berikut

Asal Peringkat Per X PerY Y 1 1 X 2 2 Y 3 3 X 4 4 Y 5 5 X 6 6 Y 7 7 Y 8 8 X 9 9 Y 10 10 X 11 11 Y 12 12 Y 13 13 Y 14 14 Y 15 15 Y 16 16 32 104

wX wY

Page 58: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Hipotesis

H0 : Populasi X dan Y adalah samaH1 : Populasi X dan Y tidak sama

• Sampel

nX = 5 wX = 32 nY = 11 wY = 104

Yang terkecil di antaranya dijadikan U

U = 17

382

1211104

2

1

172

6532

2

1

))(()(

))(()(

YYYY

XXXX

nnwU

nnwU

Page 59: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

• Kriteria pengujian

Taraf signifikansi 0,05

Pengujian dua ujung

Dari tabel pada = 0,05 dua ujung

untuk n1 = 5 dan n2 = 11

Utabel = 9

Tolak H0 jika U < 9

Terima H0 jika U 9

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05 terima H0

Page 60: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 45

Pada taraf signifikansi 0,05 uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 29

Contoh 46

Pada taraf signifikansi 0,05 uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 30

Contoh 47

Pada taraf signifikansi 0,05 uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 31

Contoh 48

Pada taraf signifikansi 0,05 uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 32

Page 61: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

7. Uji Hipotesis pada ukuran Sampel nbesar 8

• Pengujian hipotesis untuk sampel 8 menggunakan tabel nilai kritis khusus

• Tabel nilai kritis ini telah langsung dihitung dalam bentuk probabilitas P(U)

• Nilai p ditemukan melalui n1, n2, dan U; di sini U adalah yang terkecil di antara UX dan UY

• Nilai p langsung dibandingkan dengan taraf signifikansi dengan

Tolak H0 jika P(U) <

Terima H0 jika P(U)

Page 62: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik U

Pada Uji Mann-Whitney

n2 = 3 n2 = 4

n1 n1

U 1 2 3 U 1 2 3 4

0 0,250 0,100 0,050 0 0,200 0,067 0,028 0,014

1 0,500 0,200 0,100 1 0,400 0,133 0,057 0,029

2 0,750 0,400 0,200 2 0,600 0,267 0,114 0,057

3 0,600 0,350 3 0,400 0,200 0,100

4 0,500 4 0,600 0,314 0,171

5 0,650 5 0,429 0,243

6 0,571 0,343

7 0,443

8 0,557

Page 63: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

n2 = 5

n1

U 1 2 3 4 5 0 0,167 0,047 0,018 0,008 0,004 1 0,333 0,095 0,036 0,016 0,008 2 0,500 0,190 0,071 0,032 0,016 3 0,667 0,286 0,125 0,056 0,028 4 0,429 0,196 0,095 0,048 5 0,571 0,286 0,143 0,075 6 0,393 0,206 0,111 7 0,500 0,278 0,155 8 0,607 0,365 0,210 9 0,452 0,274 10 0,548 0,345 11 0,421 12 0,500 13 0,579

Page 64: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

n2 = 6

n1

U 1 2 3 4 5 6 0 0,143 0,036 0,012 0,005 0,002 0,001 1 0,286 0,071 0,024 0,010 0,004 0,002 2 0,428 0,143 0,048 0,019 0,009 0,004 3 0,571 0,214 0,083 0,033 0,015 0,008 4 0,321 0,131 0,057 0,026 0,013 5 0,429 0,190 0,086 0,041 0,021 6 0,571 0,274 0,129 0,063 0,032 7 0,357 0,176 0,089 0,047 8 0,452 0,238 0,123 0,066 9 0,548 0,305 0,165 0,090 10 0,381 0,214 0,120 11 0,457 0,268 0,155 12 0,545 0,331 0,197 13 0,396 0,242 14 0,465 0,294 15 0,535 0,350 16 0,409 17 0,469 18 0,531

Page 65: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik U

Pada Uji Mann-Whitney

n 2 = 7

n1

U 1 2 3 4 5 6 7

0 0,125 0,028 0,008 0,003 0,001 0,001 0,000

1 0,250 0,056 0,017 0,006 0,003 0,001 0,001

2 0,375 0,111 0,033 0,012 0,005 0,002 0,001

3 0,500 0,167 0,058 0,021 0,009 0,004 0,002

4 0,625 0,250 0,092 0,036 0,015 0,007 0,003

5 0,333 0,133 0,055 0,024 0,011 0,006

6 0,444 0,192 0,082 0,037 0,017 0,009

7 0,556 0,258 0,115 0,053 0,026 0,013

8 0,333 0,158 0,074 0,037 0,019

9 0,417 0,206 0,101 0,051 0,027

10 0,500 0,264 0,134 0,069 0,036

11 0,583 0,324 0,172 0,090 0,049

12 0,394 0,216 0,117 0,064

13 0,464 0,265 0,147 0,082

14 0,538 0,319 0,183 0,104

15 0,378 0,223 0,130

Page 66: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik U

Pada Uji Mann-Whitney

n2 = 7

n1

U 1 2 3 4 5 6 7

16 0,438 0,267 0,159

17 0,500 0,314 0,191

18 0,562 0,365 0,228

19 0,418 0,267

20 0,473 0,310

21 0,527 0,355

22 0,402

23 0,451

24 0,500

25 0,549

Page 67: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

n2 = 8

n1

U 1 2 3 4 5 6 7 8 0 0,111 0,022 0,006 0,002 0,001 0,000 0,000 0,000 1 0,222 0,044 0,012 0,004 0,002 0,001 0,000 0,000 2 0,333 0,089 0,024 0,008 0,003 0,001 0,001 0,000 3 0,444 0,133 0,042 0,014 0,005 0,002 0,001 0,001

4 0,556 0,200 0,067 0,024 0,009 0,004 0,002 0,001 5 0,267 0,097 0,036 0,015 0,006 0,003 0,001 6 0,356 0,139 0,055 0,023 0,010 0,005 0,002 7 0,444 0,188 0,077 0,033 0,015 0,007 0,003 8 0,556 0,248 0,107 0,047 0,021 0,010 0,005 9 0,315 0,141 0,064 0,030 0,014 0,007 10 0,387 0,184 0,085 0,041 0,020 0,010 11 0,461 0,230 0,111 0,054 0,027 0,014 12 0,539 0,285 0,142 0,071 0,036 0,019 13 0,341 0,177 0,091 0,047 0,025 14 0,404 0,217 0,114 0,060 0,032 15 0,467 0,262 0,141 0,076 0,041 16 0,533 0,311 0,172 0,095 0,052

Page 68: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Tabel Probabilitas Kritis untuk Statistik UPada Uji Mann-Whitney

n2 = 8

n1

U 1 2 3 4 5 6 7 8 17 0,362 0,207 0,116 0,065 18 0,416 0,245 0,140 0,080 19 0,472 0,286 0,168 0,097 20 0,528 0,331 0,198 0,117 21 0,377 0,232 0,139 22 0,426 0,268 0,164 23 0,475 0,306 0,191 24 0,525 0,347 0,221 25 0,389 0,253 26 0,433 0,287 27 0,478 0,323 28 0,522 0,360 29 0,399 30 0,439 31 0,480 32 0,520

Page 69: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 49

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 24

• Hipotesis

H0 : Populasi X dan Y adalah sama

H1 : Populasi X dan Y tidak sama

• Sampel

Dari contoh 24 diketahui

nx = 4, nY = 5, wX = 18, wY = 27,

Ux = 8, UY = 12

sehingga U = 8

Page 70: Bab 13B

-----------------------------------------------------------------------------Bab 13B

-----------------------------------------------------------------------------

• Kriteria pengujian

Taraf signifkansi = 0,05

Dari tabel n2 = 5, n1 = 4, dan U = 8,

ditemukan bahwa

P(U) = 0,365

P(U) > 0,05

• Keputusan

Pada taraf signifikansi 0,05, terima H0

Contoh 50

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 25

Page 71: Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------Bab 13B

------------------------------------------------------------------------------

Contoh 51

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 26

Contoh 52

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 27

Contoh 53

Pada taraf signifikansi 0,05, uji kesamaan distribusi probabilitas populasi X dan Y untuk sampel pada contoh 28