bab 1 thaharah

2
BAB 1 THAHARAH Thaharah menurut bahasa ialah bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah adalah sifat hukum yang mewajibkan hilangnya hadas dan najis.(an-NURI 1995: 4). A. NAJIS DAN HADASTS 1. Pengertian. Didalam kamus Arab-Indonesia, Najis berasal dari kata NAJASUN yang berarti kotor. Dengan kata lain ialah kotoran yang menempel pada badan, pakaian, dan tempat. Adapun Hadast ialah kondisi badan secara hukum dinyatakan kotor karena sesuatu sebab seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau ddubur. 2. Alat-alat Bersuci dan Beristinja’. adapun benda yang dipakai untuk bersuci yaitu air yang suci, jika tidak ada air, maka dapat menggunakan benda padat seperti tiga batu, kayu, tisu, dan lain sebagainya yang digunakan untuk bersuci. 3. Macam-macam Air. Didalam buku fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, menerangkan bahwa air itu terbagi empat macam, seabagai berikut; a. Air Mutlak. Hukumnya ialah suci lagi menyucikan, artinya ia bersuci pada dirinya dan menyucikan bagi lainnya, seperti: 1) Air Hujan 2) Air Laut 3) Air Telaga 4) Air yang Berubah b. Air Musta’mal (telah terpakai). Air musta’mal ialah air yang telah terpisah dari anggota-anggota orang yang berwudlu’dan mandi. Hukumnya suci lagi menyucikan

Upload: rahmad-az

Post on 10-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Thaharah

BAB 1 THAHARAH

Thaharah menurut bahasa ialah bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah adalah sifat hukum yang mewajibkan hilangnya hadas dan najis.(an-NURI 1995: 4).

A. NAJIS DAN HADASTS1. Pengertian.

Didalam kamus Arab-Indonesia, Najis berasal dari kata NAJASUN yang berarti kotor. Dengan kata lain ialah kotoran yang menempel pada badan, pakaian, dan tempat. Adapun Hadast ialah kondisi badan secara hukum dinyatakan kotor karena sesuatu sebab seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau ddubur.

2. Alat-alat Bersuci dan Beristinja’.adapun benda yang dipakai untuk bersuci yaitu air yang suci, jika tidak ada air, maka dapat menggunakan benda padat seperti tiga batu, kayu, tisu, dan lain sebagainya yang digunakan untuk bersuci.

3. Macam-macam Air.Didalam buku fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, menerangkan bahwa air itu terbagi empat macam, seabagai berikut;a. Air Mutlak.

Hukumnya ialah suci lagi menyucikan, artinya ia bersuci pada dirinya dan menyucikan bagi lainnya, seperti:

1) Air Hujan2) Air Laut3) Air Telaga4) Air yang Berubah

b. Air Musta’mal (telah terpakai).Air musta’mal ialah air yang telah terpisah dari anggota-anggota orang yang

berwudlu’dan mandi. Hukumnya suci lagi menyucikan

c. Air Yang Bercampur Dengan Barang Yang Suci.Yang dimaksud dengan air yang bercampur dengan barang yang suci ialah

seperti bercampur dengan sabun, kembang, tepung dan yang lain sebagainya yang biasanya terpisah dengan air. Hukumnya tetap menyucikan selama kemutlakannya masih terpelihara.

d. Air Yang Bernajis.Air yang bernajis ialah pada air itu terdapat najis. Dalam hal ini terdapat