bab 1 sgd 2

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Plagiarisme atau plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiarisme adalah suatu bentuk tindak kriminal yang dapat dijerat dengan hukum pidana karena dapat dikatakan sebagai pencurian terhadap hak cipta milik orang lain. Tindakan plagiarisme yang dilakukan di dunia akademis dapat dijerat dengan sanksi pemecatan dari instansi akademik, pencabutan gelar, dan sebagainya. Kismi salah satu mahasiswa fakultas kedokteran yang tidak percaya diri dan sering ceroboh dalam mengambil keputusan. Karena ketidakpercayaan dirinya, ia melakukan tindakan plagiarisme yaitu menjiplak tandatangan dosen dan juga menjiplak karya tulis orang lain dalam menyelesaikan tugasnya untuk membuat karya tulis ilmiah (KTI). Sehingga dosen perihatin atas tindakan yang dilakukan Kismi sebagai seorang mahasiswa kedokteran. 1

Upload: for-document

Post on 16-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB 1 SGD 2

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 SGD 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Plagiarisme atau plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiarisme adalah suatu bentuk tindak kriminal yang dapat dijerat dengan hukum pidana karena dapat dikatakan sebagai pencurian terhadap hak cipta milik orang lain. Tindakan plagiarisme yang dilakukan di dunia akademis dapat dijerat dengan sanksi pemecatan dari instansi akademik, pencabutan gelar, dan sebagainya.

Kismi salah satu mahasiswa fakultas kedokteran yang tidak percaya diri dan sering ceroboh dalam mengambil keputusan. Karena ketidakpercayaan dirinya, ia melakukan tindakan plagiarisme yaitu menjiplak tandatangan dosen dan juga menjiplak karya tulis orang lain dalam menyelesaikan tugasnya untuk membuat karya tulis ilmiah (KTI). Sehingga dosen perihatin atas tindakan yang dilakukan Kismi sebagai seorang mahasiswa kedokteran.

1

Page 2: BAB 1 SGD 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SKENARIO

Sidang kelulusan tahap akademik fakultas kedokteran akan diselenggarakan 2 minggu

lagi. Dalam siding itu akan diputuskan mahasiswa mana yang dapat meneruskan pendidikan

ke tahap klinik. Salah satu syarat yang dipertimbangkan dalam sidang itu adalah nilai karya

tulis ilmiah (KTI) yang dibuat oleh mahasiswa. Kismi bertekad untuk masuk dalam daftar

mahasiswa yang akan disidang. Namun KTI Kismi masih harus direvisi seluruhnya. Ketiga

orang dosen pembimbingnya menyatakan bahwa KTI Kismi merupakan bentuk plagiarisme

yang berat. Selain itu, saat diskusi dengan dosen ternyata Kismi sama sekali tidak mengerti

materi yang ia tulis. Karena ingin menjalani judicium dalam 2 minggu, Kismi secepatnya

menyelesaikan mengetik KTI-nya. Ia segera mengirim sms ke dosen pembimbing yang

paling baik yang tertulis sbb: ‘’asswrwb dok saya minta ujian kti besok lusa ya. Saya akan

ikut judicium kelulusan minggu depan. Trims’’.

Kismi mengundang dua dosen pembimbingnya yang hadir pada hari yang ditentukan. Padahal, semua dosen harus hadir. Pertemuan ujian dijadwalkan pada hari yang lain, dan dosen pembimbing ketiga diundang atas inisiatif dosen pembimbing yang lain. Tiga hari kemudian Kismi diuji lagi. Pertemuan tidak berlangsung lama. Karya tulisnya ternyata tidak direvisi sama sekali, masih merupakan plagiat. Lebih buruk lagi, terbongkar bahawa Kismi memalsukan tanda tangan dosen pembimbing ketiga. Ternyata dosen itu tidak pernah ia temui selama penyusunan KTI nya. Semua dosen pembimbing prihatin atas cara berfikir dan perilaku Kismi, karena tindakannya termasuk bukan saja academic misconduct dan academic dishonesty, tetapi sudah masuk ranah hukum.

2.2. TERMINOLOGI

2.2.1. JUDICIUM

Proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik. Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa  dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan rapat yudisium.

2.2.2. ACADEMIC MISCONDUCT

Perilaku mahasiswa yang tidak jujur yang mengakibatkan pelanggaran standar akademik. Contoh tindakan yang academic misconduct mencakup (akan tetapi tidak

2

Page 3: BAB 1 SGD 2

dibatasi oleh) plagiarisme, tindakan curang, falsifikasi, mengubah data penelitian, menandatangani presensi mahasiswa lainnya, menghilangkan berkas mahasiswa lain secara sengaja, memfasilitasi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan academic misconduct, dan sebagainya.

2.2.3. PLAGIARISME

Penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

2.2.4. REVISI

Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.

2.2.5. ACADEMIC HONESTY

Upaya untuk mempertahankan kejujuran akademik dalam berbagai bentuk, sehingga hasil karya mahasiswa/institusi mencerminkan upaya mahasiswa/institusi tersebut secara akurat.

2.2.6. KTI

Tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

2.3. PERMASALAHAN

2.3.1.Kenapa Kismi hanya mengundang dua dosen pembimbing?2.3.2 Mengapa ke dua dosen tersebut mau hadir, padahal seharusnya semua dosen yang

hadir dalam sidang KTI?2.3.3.Mengapa Kismi tidak merevisi KTI pada 3 hari berikutnya?2.3.4.Apakah sanksi yang akan di berikan pada Kismi?2.3.5.Standart KTI yang baik seharunya seperti apa?2.3.6.Apa yang menyebabkan Kismi merupakan tindakan plagiat?2.3.7.Kesulitan apa yang di hadapi Kismi dalam penyusunan KTI?2.3.8.Syarat apa saja yang di pertimbangkan dalam sidang judicium, selain KTI?2.3.9.Apakah benar cara Kismi mengundang dosen untuk menghadiri sidang KTI melalui sms?2.3.10. Apa yang membuat mahasiswa kedokteran tidak bisa melanjutkan ke tahap klinik?2.3.11. Bagaimana etika berkomunikasi dengan dosen?2.3.12. Sebutkan jenis – jenis plagiarisme?

2.4. PEMBAHASAN

2.4.1. a. Karena Kismi lebih dekat kepada dua dosen tersebut.

3

Page 4: BAB 1 SGD 2

b. Karena Kismi yakin dengan dua dosen tersebut dia bisa lulus dan dosen ketiga yang di takuti.c. Karena dia sudah menjiplak tanda tangan dosen yang ketiga.

2.4.2. a. Karena Kismi mengundang ke dua dosen dan menganggap semua dosen telah di undang.b. Karena ingin menjalankan kewajibannya.c. Kedua dosen merupakan keluarga dari Kismi.d. Karena Kismi hanya memiliki nomor ke dua dosen saja.

2.5.3. a. Karena Kismi malas untuk merevisi.b. Menganggap waktunya terlalu singkat dan ingin mengejar masuk dalam daftar mahasiswa yang ikut sidang.

2.4.4. a. Tidak di berikan izin untuk mengikuti sidang akademik kembalib. Tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tahap berikutnya.c. Akan di Drop Out.d. Akan di tunda.

2.4.5. a. Referensi, sumber pustaka yang jelas, telah di revisi, di tulis secara ilmiah berdasarkan penelitian.b. Mengikuti prosedur dalam pembuatan KTI yang baik.

c. Mendapatkan tanda tangan dosen pembimbing

2.4.6 a. Tidak mempunyai referensi yang baik.b. Tidak mau di pusingkan dalam membuat KTI.c. Tidak bisa membuat karya ilmiah sendiri dengan baik.d. Malas membuat KTI, sehingga mengcopy paste saja.e. Karena Kismi ingin lebih cepat melanjutkan ke tahap klinik.f. Tidak mengerti prosedur pembuatan KTI yang baik.

2.4.7 a. Fasilitan b. Managemen waktuc. Tidak mengetahui cara membuat KTId. Kurang pemahaman terhadap hakekat argumentasi, pemahaman, keilmuan dan pemecahan masalahe. Kesulitan dalam berfikir sehingga melakukan plagiarisme

2.4.8 a. Bebas mata kuliahb. Melunasi segala bentuk pembayaranc. Bebas perpustakaan

2.4.9 Salah, karena Kismi menggunakan bahasa yg informal.2.4.10 a. Belum lulus judicium, karena masalah KTI

b. Belum lulus ujian konferhensipc. Belum ada keterampilan klinikd. Belum melengkapi administrasi

2.4.11 a. Berlaku sopanb. Menerapkan salam, senyum, sapa

4

Page 5: BAB 1 SGD 2

c. Menggunakan bahasa yang baik

2.4.12 a. Plagiarisme Ide : Mengakui ide orang lain sebagai idenya sendirib. Plagiarisme Isi : Mengambil isi atau data penemuan orang lainc. Plagiarisme Total : Menjiplak secara keseluruhan data orang laind. Plagiarisme Tulisan : Menjiplak karya tulis orang lain dan menjadikannya sebagai karya sendirie. Plagiarisme Polos :

Sedang : Mengambil sekitar 30% sampai dengan 70% karya tulis orang lain

Ringan : Menjiplak kurang dari 30%

5

Page 6: BAB 1 SGD 2

BAB III

KESIMPULAN

3.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan pada skenario ‘’Tekad Kuat yang Menyesatkan’’, kami

menyimpulkan bahwa tindakan Kismi tidak layak dicontoh sebagai mahasiswi

kedokteran. Karena ia menyelesaikan setiap tugasnya dengan cara melakukan

plagiarisme. Perilaku mahasiswa yang tidak jujur yang mengakibatkan pelanggaran

standar akademik merugikan diri sendiri dan menimbulkan kekecewakan bagi orang

lain. Oleh karena itu tindakan plagiarisme seharusnya tidak dilakukan karena kita

masih menjalankan pendidikan yang menganjurkan untuk kritis dalam berfikir dan

bertindak.

6

Page 7: BAB 1 SGD 2

DAFTAR PUSTAKA

1. UNY., “ Yudisium Dan Wisuda Tersedia”, http://www.uny.ac.id/akademik/yudisium-dan-wisuda, (diakses tanggal 17 September 2014)

2. Supriyadi, Didik., “Integritas Akademik”, http://mmr.ugm.ac.id/index.php/integritas-akademik, (diakses tanggal 17 September 2014)

3. Wikipedia “Plagiarisme”, http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme, (diakses tanggal 17 September 2014)

4. Arti Kata., “Definisi Revisi”, http://artikata.com/arti-347865-revisi.html, (diakses tanggal 17 September 2014)

5. Komunikasi Praktis., “Karya Tulis Ilmiah: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-Jenis”, http://www.komunikasipraktis.com/karya-tulis-ilmiah-pengertian-karakteristik-dan-jenis-jenis, (diakses tanggal 17 September 2014)

7