asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes melituss
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
1/20
Asuhan Keperawatan Pada klien dengan Diabetes MelitusPengertian
Diabetes mellitus adalah serangkaian gangguan dimana tubuh tidak mampu mengatur secara
tepat pengolahan, atau metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Ini disebabkan oleh
kekurangan baik sebagian maupun mutlak insulin hormone penting, yang dihasilkan dan
dilepaskan oleh sel sel khusus (dikenal sebagai sel sel beta) yang terletak dibagian pancreas
(Mewright, A. 2006 hal 143 ).
Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, B. 2002 hal:1220).
Diabetes Melllitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
(Sudoyo W,A.dkk. 2009: hal: 1880).
Diabetes Mellitus adalah masalah yang mengancam hidup (kasus darurat) yang disebabkan oleh
defisiensi insulin relative atau absolute ( Doenges,M.G.2001 hal: 726).
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
2/20
Etiologi
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetika,
imunologi dan mungkin pada lingkungan (misalnya : infeksi ataupun virus).
Faktor genetik
Faktor-faktor genetik penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi mewarisi
suatu predisposisi atau kecendrungan genetik kearah terjadinya diabetes type I. Kecendrungan
genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte
Antygen) tertentu. Resiko terjadinya diabetes type I meningkat 3-5 kali lipat pada indifidu yang
memiliki salah satu dari type HLA ini.
Faktor-faktor imunologi
Pada diabetes type I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini merupakan respon
abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang di anggap seolah-olah sebagai jaringan asing.
Faktor lingkungan
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
Diabetes type II faktor genetik diperkirakan memegang peranan penting dalam proses terjadinya
resistensi insulin, selain itu terdapat pula faktor- faktor resiko seperti : Usia (resistensi insulin
cendrung meningkat pada usia diatas 65 tahun), obesitas, riwayat keluarga, kelompok etnik
(penduduk asli amerika memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya diabetes type
II).
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
3/20
Usia
Resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun
Obesitas
Pada penderita terdapat banyak orang yang gemuk yang sering timbul middleage (40-60) jika
memakan kalori hanya untuk melakukan pekerjaan sehari hari maka sering kali gejala diabetes
melitus timbul.
Riwayat keluarga
Kurang lebih 25 % dari penderita diabetes melitus mempunyai anggota keluarga yang menderita
diabetes melitus, ini menunjukan faktor keturunan.
Gaya hidup
Pola makan yang tidak teratur akan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung kalori tanpa diiringi dengan olaraga atau aktifitas yang sesuai.
Patofisiologi
Proses Penyakit
Pada diabetes tipe I sel-sel beta dari pulau langerhans telah mengalami kerusakan gula dalam
darah, sehingga dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Jika
sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan penderita harus
mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya untuk mengatur metabolisme
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua
glukosa yang tersaring keluar, akibatnya, glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria).
Ketika glukosa yang berlebih di ekskresikan ke dalam urin, eksresi ini akan disertai pengeluaran
cairan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat
dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih
(poliuria) dan rasa haus (polidipsia). Defisiensi urin juga mengganggu metabolisme protein dan
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
4/20
lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera
makan (polifagia) akibat menurunnya simpanan kalori. Gejala lainnya mencangkup kelelahan
dan kelemahan.
Pada diabetes tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pankreas tidak cukup atau sel-sel lemak
dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadi gangguan pengiriman gula ke sel
tubuh. Diabetes tipe II dikenal dengan istilah Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM). Diabetes tipe II paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari
30 tahun dan obesitas. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat (selama bertahun-
tahun) dan progresif, maka diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami
pasien, gejala tersebut sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria,
polidipsia, luka pada kulit yang lama sembuhnya, infeksi vagina atau pandangan yang kabur
(jika kadar glukosanya sangat tinggi) (Smeltzer, C. 2002 hal 1223).
Klsifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus adalah sebagai berikut:
Tipe I : diabetes mellitus tergantung insulin/ insulin dependent diabetes mellitu s (IDDM)
Tipe II : diabetes mellitus tidak tergantung insulin/ insulin non dependent diabetes mellitus (NIDDM)
Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya, seperti kelainana
pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena obat atau zat kimia, kelainan reseptor insulin dan
kelainan genetik.
Diabetes mellitus gestasional / gestational diabetes mellitus (GDM) / diabetes kehamilan intolerasi
glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan ke dalam NIDDM. Pada pertengahan
kehamilan terjadi peningkatan hormon pertumbuhan dan hormone chronic somatomatropin
(HCS).Hormon ini menigkat untu menghasilkan suplai asam amino dan glukosa ke fetus.
Manifestasi Klinis
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
5/20
Tanda dan gejala yang khas secara umum :
Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh kadar glukosa darah meningkat sampai melampui daya serap ginjal
terhadap glukosa sehingga terjadi osmotik diuresis yang banyak mengambil cairan dan elekrolit
sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri,
sehingga untuk mengimbangi klien banyak minum.
Poliphagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel sel yang membutuhkan sehingga sel
mengalami starvasi (lapar). Respon yang terjadi klien akan terus menerus lapar. Walaupun
sudah banyak makan tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh
darah.
Tanda dan gejala umum : penurunan berat badan, kelelahan, gatal gatal, mengantuk,
kesemutan, obesitas dan terdapat luka yang lama sembuh.
Berat badan menurun
Akan timbul gejala lemas, cepat lelah, tenaga kurang. Hal ini disebapkan kehabisan glikogen
yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bagian tubuh
yang lain yaitu lemak dan protein karena tubuh terus merasakan lapar maka tubuh selanjutnya
memecah cadangan makanan yang ada ditubuh termasuk yang berada dijaringan otot dan lemak
sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus.
Mudah lelah
Hal ini disebabkan karena kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa maka tubuh
berusaha mendapat peleburan zat dari bagian tubuh yang lain yaitu protein dan lemak.
Pandangan kabur
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
6/20
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa-sarbitol fruktasi) yang disebabkan
karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga
menyebabkan pembentukan katarak.
Komplikasi
Komplikasi pada Diabetes Mellitus dibagi menjadi :
Komplikasi metabolik akut
Komplikasi Diabetik (DKA)
Diabetik Ketoasidosis adalah gangguan metabolik yang mengancam hidup secara potensi akut
yang terjadi sebagai akibat dari defisiensi insulin yang lama, DKA merupakan komplikasi pada
Diabetes Mellitus Tipe II.
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
7/20
Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik (HHNK)
HHNK adalah metabolik yang mengancam hidup biasanya terjadi pada Diabetes Mellitus Tipe II.
Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan keadaan dengan glukosa darah dibawah 60 mg/dl. Ini terjadi bila terlalu
banyak insulin / agen hipoglikemia oral yang dipergunakan bila obat obatan digunakan tetapi orang
tersebut tidak makan.
Komplikasi kronik jangka panjang
Komplikasi mikrovaskuler (melibatkan pembuluh darah kecil) antara lain sebagai berikut :
Retinopati diabetika
Menyerang kapiler dan arteriora retina.
Nefropati diabetika
Menyerang glomerulus ginjal
Komplikasi makrovaskuler (melibatkan pembuluh darah sedang dan besar) antara lain :
Penyakit arteri koroner, infark miokard
Penyakit serebrovaskuler seperti TIA (Transien Iskemik Attack)
Neuropati diabetika
Menyerang saraf saraf perifer
Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama pengobatan adalah usaha untuk menormalkan, mengontrol kadar gukosa darah,
aktifitas insulin dan untuk mengurangi berkembangnya komplikasi vaskuler dan neuropati.
Penatalaksanaan dalam menangani penyakit ini meliputi 5 komponen yaitu:
Diet
Diet dan pengobatan adalah pelaksanaan dalam pengontrolan gula darah pada penyakit Diabetes
Mellitus.
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
8/20
Intake kalori
Menentukan kebutuhan kalori dasar dengan mempetimbangkan usia, jenis kelamin, BB, dan
tingkat aktivitas.
Distribusi kalori
Dalam pengaturan jumlah kalori harian, perencanaan pemberian makanan harus difokuskan.
Olahraga
Berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah dan mempengaruhi faktor resiko terhadap
kardiovaskuler juga dapat meningkatkan pengambilan kadar gula dalam darah oleh otot tubuh
dan meningkatkan penggunaan insulin, hal ini mengatur siklus darah dan sirkulasi darah.
Kadar Gula Darah
Monitor kadar gula darah dalam batas normal / tidak.
Pengobatan
Penggunaan insulin yang cukup pada Diabetes Mellitus Tipe II.
diberikan terapi obat oral.
Glucobay, glucopage, glibenklamid, metformin
Pendidikan Kesehatan
Apabila pasien pulang beri penyuluhan tentang penyakit dan perawatan Diabetes Mellitus
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dimana data dikumpulkan melalui
proses menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan, mendokumentasikan data dalam format
yang dapat dibuka kembali.
Pengkajian merupakan data dasar pasien terdiri dari riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik dan
hasil pemeriksaan diagnostik. Data subjektif terdiri dari apa yang dilaporkan, diyakini, dan
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
9/20
dirasakan klien, sedangkan data objektif adalah apa yang dapat diobservasi contohnya tanda
tanda vital, tingkah laku, pemeriksaan diagnostik.
Pengkajian pada klien dengan Diabetes Mellitus :
Data Biografi
Yang terdiri atas nama, usia klien, jenis kelamin, dan tempat tinggal.
Riwayat kesehatan
Yang terdiri dari kesehatan masa lalu, kesehatan sekarang dan riwayat keluarga
Aktifitas istirahat
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur, istirahat,
takikardi dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan istirahat.
Tanda : Letargi Disorientasi, takikardia dan takipnea, pada keadaan istirahat atau dengan
aktivitas,penurunan kekuatan oto, koma.
Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi: infark miokard akut, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstermitas
ulkus pada kaki penyembuhan lama.
Tanda : Takikardia, perubahan tekanan arah dan postral, hipertensi nadi yang menurun / tidak ada
disritmia, kulit panas, kemerahan, mata cekung, krekels : DVJ (GJK).
Integritas Ego
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak atau berjalan, stres: tergantung pada orang lain, masalah finansial
yang berhubungan dengan kondisi
Tanda : Takikardi, takipnea, pada keadaan aktifitas / keadaan istirahat, letargi disorientasi, ansietas, peka
ransang
Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih (infeksi),
ISK baru/berulang.nyeri tekan abdomen, diare.
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
10/20
Tanda : Urine encer, pekak, kuning, poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria/anuria jika terjadi
hipoivolemia berat), Urin berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya asites, bising
usus lemah dan menurun: hiperaktif (diare).
Makanan dan Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual, muntah dan tidak mengikuti diet: peningkatan masukan
glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus.
Tanda : Kulit kering/bersisik, turgor kulit jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah. pembesaran
kelenjar tiroid (peningkatan kebutuhan metabolic dengan peningkatan gula darah), bau
halitosis/manis, bau buah (napas aseton).
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
11/20
Nyeri / Ketidaknyamanan
Gejala : Abdomen tegang atau nyeri (sedang/berat).
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi tampak sangat berhati hati.
Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan tanpa sputum purulen (tergantung adanya
infeksi/tidak).
Tanda : Lapar udara, batuk dengan tanpa sputum purulen (infeksi). rekuensi pernapasan cepat.
Neurosensori
Gejala : Pusing, sakit kepala, kesemutan, kelemahan pada otot, gangguan penglihatan.
Tanda : Disorientasi, mengandung letargi, stupor / koma (tahap lanjut), gangguan memori (baru, masa
lalu), kacau mental, refleksi tendom dalam (RTD) menurun (koma), aktivitas kejang (tahap
lanjut dari Diabetk Ketoasidosis {DKA}).
Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal dan ulkus pada kulit.
Tanda : Demam,diaphoresis, Kulit rusak, lesi/ulserasi. Menurunnya kekuatan umum/rentang gerak,
parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup
tajam). S
Seksualitas
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi), masalah impoten pada pria, kesulitan pada wanita.
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
12/20
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab:
Glukosa darah : Meningkat 100-200 mg/dl,atau lebih.
Aseton plasma (keton) : Positif secara mencolok.
Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
Osmolatitas serum: Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l.
Elektrolit: Natrium: Mungkin normal,meningkat atau menurun, Kalium, Normal atau peningkatan
semu (perpindahan seluler), selanjutnya Akan menurun. Fosfor : Lebih sering menurun
Hemoglobin glikosilat: kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan
kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir. Dan karenanya sangat bermanfaat dalam
membedakan Diabetik ketoasidosis dengan kontrol tidak adekuat versus Diabetik Ketoasidosis
yang berhubungan dengan insiden (mis, Infeksi Saluran Kemih baru).
Gas darah arteri: biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO 3 (asidosis
metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik. Trombosit darah: Ht mungkin meningkat
atau normal (dehidrasi): leukositois, hemokonsentrasi, merupakan respons terhadap stres atau
infeksi. Ureum/kreatinin: mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/penurunan fungsi ginjal).
Amilase darah: Mungkin meningkat yang mengindentifikasikan adanya pankreatitis akut sebagai
penyebab dari Diabetik Ketoasidosis. Insulin darah: Mungkin menurun/bahkan sampai tidak ada
(pada tipe 1) atau normal sampai tinggi (tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi
insulin/gangguan dalam penggunaanya (endogen/eksogen). Resisten insulin dapat berkembang
sekunder terhadap pembentukan antibodi (autoantibodi).
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
13/20
Pemeriksaan fungsi tiroid: Peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa dan
kebutuhan akan insulin.
Urin: Gula dan aseton positif: berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat. Kultur dan
sensitifitas: Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan infeksi
pada luka.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan tahap kedua dari tahap proses keperawatan, sering disebut
juga sebagai analisa dan identifikasi masalah yang merupakan suatu proses analisa data dengan
menggunakan penentu diagnosa keperawatan. Dimana pertimbangan, keputusan dan kesimpulan
dibuat tentang makna dari data yang sudah dikumpulkan dalam upaya untuk menentukan apakah
ada atau tidak intervensi keperawatan yang diperlukan.
Tipe konsep diagnose, ada 4 yaitu :
Aktual, yaitu respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan / proses kehidupan yang didukung
oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor faktor (etiologi)
yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan dan pemeliharaan diagnosa.
Resiko, yaitu menunjukkan responsi manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang
rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang member kontribusi pada peningkatan kerentanan.
Keadaan sehat (potensial) yaitu menguraikan responsi manusia terhadap tingkat kesehatan pada
individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan yang lebih
tinggi.
Sindrom yaitu diagnose keperawatan yang terdiri atas kelompok diagnose keperawatan aktual /
resiko yang diperkirakan ada karena situasi atau peristiwa tertentu.
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
14/20
Diagnosa keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus :
Kekurangan volume cairan b/d diuresis osmotik, kehilangan gastric berlebihan:diare, muntah,
masukan di batasi: Mual kacau mental.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan insulin,
penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolism protein lemak.
Resiko tinggi terjadinya infeksi b/d kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit
Resiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual b/d perubahan kimia endogen :
ketidakseimbangan glukosa / insulin dan elekrolit
Kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolik, peningkatan kebutuhan energi
Ketidakberdayaan b/d penyakit jangka panjang / progresif tidak dapat diobati
Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang pemajanan,
tidak mengenal informasi
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses keperawatan, dimana tujuan atau hasil ditentukan
dari intervensi yang dipilih. Adapun rencana keperawatan adalah bukti tertulis dari tahap kedua
dan tahap tahap keperawatan yang mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien, tujuan hasil
keperawatan dan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani masalah
kebutuhan pasien.
Permulaan untuk merencanakan keperawatan umumnya adalah membuat prioritas masalah
sehingga perhatian perawat dan tindakan yang dilakukan difokuskan dengan tepat. Dalam
menentukan prioritas masalah diurutkan berdasarkan hierarki maslow. Setelah memprioritaskan
masalah pasien tetapkan tujuan tindakan. Adapun tujuan itu ada dua yaitu tujuan jangka panjang
dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah tujauan yang tidak dicapai sebelum
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
15/20
pemulangan tetapi menentukan perhatian yang terus menerus dari pasien atau orang lain. Tujuan
jangka pendek adalah tujuan yang biasanya harus dipakai sebelum pemulangan atau perpindahan
ketingkat keperawatan yang akut.
Tahap berikutnya dalam menentukan proses keperawatan adalah menentukan hasil. Dalam
menentukan hasil harus terdiri dari SMART yaitu Spesifik, Measurable, Achivable, Reliable,
Time.
Perencanaan keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus :
Kekurangan volume cairan b/d diuresis osmotik
: Volume cairan/hidrasi pasien seimbang
a Hasil : Intake dan output cairan seimbang, turgor kulit elastis, pengisian kapiler baik, TTV dalam batas
normal.
nsi :
Observasi TTV tiap 8 jam
Ukur intake dan output cairan setiap 8 jam
Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari
Kaji turgor kulit, suhu, warna dan kelembaban
Catat hal hal yang dilaporkan seperti mual dan muntah
Kolaborasi pemberian cairan dan pemeriksaan Laboratorium (elektrolit, DPL, BUN).
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidkseimbangan insulin, penurunan intake oral
: mual, nyeri abdomen
: Kebutuhan nutrisi terpenuhi
a Hasil : Berat badan stabil, makan habis satu porsi, tidak ada mual dan muntah, insulin cukup
nsi :
Timbang berat badan setiap hari sesuai indikasi
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
16/20
Auskultasi bising usus
Catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual, muntah
Berikan makanan cairan yang mengandung zat makanan dan elekrolit segera jika pasien sudah dapat
mentoleransinya terus melalui pemberian cairan melalui oral
Identifikasih makanan yang di sukai termasuk kebutuhan etnik/kultural.
Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasih.
Kolaborasi dengan ahli diet untuk diet rendah kalori dan dan protein.
Berikan pengobatan insulin sesuai program pengobatan
Resiko tinggi infeksi (sepsis) b/d kadar glukosa tinggi penurunan fungsi leukosit
: Infeksi tidak terjadi
a Hasil : Tidak ada tanda tanda infeksi, TTV dalam batas normal, kadar glukosa dalam batas normal
nsi :
Observasi tanda tanda infeksi
Ganti balutan dengan teknik satu kali / sehari
Observasi TTV tiap 8 jam
Jaga kulit tetap kering, linen kering dan kencang
Pertahankan teknik aseptic pada prosedur invasive
Kolaborasi Pemeriksaan Lab, Pus, Lekosit, GDS.
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
Resiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual b/d perubahan kimia endogen :
ketidakseimbangan glukosa insulin dan elektrolit
: Perubahan sensori perceptual tidak terjadi
a Hasil : Berorientasi pada tempat dan nama, tidak terjadi cedera, TTV dalam batas normal
nsi :
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
17/20
Obervasi TTV
Orientasi kembali (tempat, orang, waktu) sesuai dengan kebutuhan
Dorong untuk melakukan kegiatan sehari hari sesuai kemampuan
Lindungi pasien dari cidera (gunakan restrain) ketika tingkat kesadaran pasien terganggu
Bantu pasien untuk ambulasi / perubahan posisi
Berikan pengobatan sesuai dengan obat yang di tentukan untuk mengatasi diabetik ketoasidosis
sesuai indikasi.
Pantau nilai laboratorium, seperti glukosa darah, osmolalitas darah, Hb/Ht, ureum kreatinin.
Kelelahan b/d penurunan produksi energy metabolik, peningkatan kebutuhan energi : status
hipermetabolik / infeksi
: Kelelahan tidak terjadi
a Hasil : Klien dapat beraktivitas secara bertahap, TTV dalam batas normal
nsi :
Hindari aktivitas yang menimbulkan kelelahan
Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat
Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Tingkatkan periode istirahat
Observasi TTV sebelum dan setelah melakukan aktivitas
Ketidakberdayaan b/d penyakit jangka panjang yang tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang
lain.
: Penyakit jangka panjang tidak terjadi
a Hasil : Klien dapat menerima keadaan penyakitnya, klien mandiri
nsi :
Anjurkan pasien / keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang perawatan di rumah sakit
Anjurkan pasien untuk membuat keputusan sehubungan dengan perawatannya
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
18/20
Tentukan apakah ada perubahan yang berhubungan dengan orang terdekat
Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga
Kaji bagaimana pasien telah menangani masalahnya di masa lalu.
Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan
umpan balik positif sesuai dengan usaha yang di lakukan.
Kurang pengetahuan mengenai penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal
sumber informasi
: Pengetahuan klien bertambah
a Hasil : Klien mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatan
nsi :
Ciptakan lingkungan saling percaya denagn mendengarkan penuh perhatian dan selalu ada untuk
pasien
Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makan tinggi serat dan cara untuk melakukan makan di
luar rumah.
Demonstrasikan cara pemeri ksaan gula darah dengan menggunakanfinger stick dan berikan
kesempatan kepada pasien untuk mendemonstrasikan kembali.
Bekerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan
Instruksikan pentingnya pemeriksaan secara rutin
Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan Diabetes
Mellitus
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
19/20
Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan tahap keempat dalam proses keperawatan dimana perawat
melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan sesuai dengan masalah
keperawatan yang telah di rumuskan dimana kegiatan pelaksanaan, perawat yang akan
melaksanakan juga meliputi dari persiapan untuk melakukan tindakan.
Ada tiga tipe tindakan keperawatan yaitu tipe tindakan independen (mandiri) yaitu tindakan yang
di prakarsai oleh perawat untuk membantu klien mengatasi masalah, tipe tindakan dependen
(ketergantungan) yaitu tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai program dokter atau profesi
lain, tindakan kolaboratif merupakan tindakan keperawatan atas dasar kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
Tindakan keperawatan sebagai dokumentasi dan dapat juga di perlukan sebagai pertanggung
jawaban perawat secara legal terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas selama ini termasuk
pencatatan pernyataan evaluasi dari revisi rencana tindakan keperawatan dan intervensi jika
perlu lebih lanjt, pernyataan evaluasi memberikan informasih yang penting tentang pengaruh
intervensi yang di rencanakan pada keadaan sehat klien.
Evaluasi keperawatan ini memiliki dua jenis yaitu : evaluasi formatif yaitu pernyataan formatif
yang mereflesikan observasi perawat dan analisis terhadap klien, terhadap
-
8/13/2019 Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melituss
20/20