asuhan keperawatan klien dengan thalasemia

Upload: mardisupriyansah

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia

    1/4

    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia 

    Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif.

    Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. dimana terjadi kerusakan sel darah

    merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)

    Komplikasi yang dapat terjadi pada Klien Dengan Thalasemia

    • Fraktur patologis

    • Hepatosplenomegali

    • angguan !umbuh Kembang

    • Disfungsi organ

    !anda Dan ejala Klien Dengan Thalasemia

    Klasifikasi Thalasemia

    "ecara molekuler talasemia dibedakan atas #

    1.   Thalasemia α€(gangguan pembentukan rantai α)

    $.   Thalasemia β (gangguan p%embentukan rantai β)

    &.   Thalasemia β'δ (gangguan pembentukan rantai β dan δ  yang letak gen nya diduga

     berdekatan).

    .   Thalasemia δ  (gangguan pembentukan rantai δ)

    "ecara klinis talasemia dibagi dalam $ golongan yaitu #

    1.   Thalasemia ayor (bentuk homo*igot) emberikan gejala klinis yang jelas

    $.   Thalasemia inor biasanya tidak memberikan gejala klinis

    ejala Klinis Thalasemia

    Thalasemia mayor+ gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun+

    yaitu#

    • ,emah

    • -ucat

    • -erkembangan fisik tidak sesuai dengan umur 

    http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-klien-dengan.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-klien-dengan.html

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia

    2/4

    • erat badan kurang

    • !idak dapat hidup tanpa transfusi

    Thalasemia intermedia # ditandai oleh anemia mikrositik+ bentuk hetero*igot.

    !halasemia minor/thalasemia trait # ditandai oleh splenomegali+ anemia berat+ bentukhomo*igot.

    -ada anak yang besar sering dijumpai adanya#

    • i*i buruk 

    • -erut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah diraba

    • ktiitas tidak aktif karena pembesaran limpa dan hati (Hepatomegali )+ ,impa yang

     besar ini mudah ruptur karena trauma ringan saja

    ejala khas adalah#

    • entuk muka mongoloid yaitu hidung pesek+ tanpa pangkal hidung+ jarak antara

    kedua mata lebar dan tulang dahi juga lebar.

    • Keadaan kuning pucat pada kulit+ jika sering ditransfusi+ kulitnya menjadi kelabu

    karena penimbunan besi

    -atofisiologi Thalasemia

    -enyebab anemia pada thalasemia bersifat primer dan sekunder. -enyebab primer adalah

     berkurangnya sintesis Hb dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel'sel

    eritrosit intrameduler. -enyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat+bertambahnya

    olume plasma intraaskuler yang mengakibatkan hemodilusi+ dan destruksi eritrosit oleh

    system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.

    -enelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi D2 pada gen sehingga produksi rantai

    alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. !ejadinya hemosiderosis merupakan hasil

    kombinasi antara transfusi berulang+peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis

    yang tidak efektif+ anemia kronis serta proses hemolisis.

    •  2ormal hemoglobin adalah terdiri dari Hb' dengan dua polipeptida rantai alpa dan

    dua rantai beta.

    • -ada eta thalasemia yaitu tidak adanya atau kurangnya rantai eta dalam molekul

    hemoglobin yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit memba3a oksigen.

    • da suatu kompensator yang meninghkatkan dalam rantai alpa+ tetapi rantai eta

    memproduksi secara terus menerus sehingga menghasilkan hemoglobin defektie.

    Ketidakseimbangan polipeptida ini memudahkan ketidakstabilan dan disintegrasi. Hal

    ini menyebabkan sel darah merah menjadi hemolisis dan menimbulkan anemia dan

    atau hemosiderosis.

    http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/asuhan-keperawatan-kasus-hepatomegali.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-trauma.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-trauma.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/asuhan-keperawatan-kasus-hepatomegali.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-trauma.html

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia

    3/4

    • Kelebihan pada rantai alpa pada thalasemia eta dan ama ditemukan pada

    thalasemia alpa. Kelebihan rantai polipeptida ini mengalami presipitasi dalam sel

    eritrosit. lobin intra'eritrositk yang mengalami presipitasi+ yang terjadi sebagai

    rantai polipeptida alpa dan beta+ atau terdiri dari hemoglobin tak stabil'badan Hein*+

    merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis.

    • 4eduksi dalam hemoglobin menstimulasi bone marro3 memproduksi 45 yang

    lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marro3+ produksi 45 diluar menjadi

    eritropoitik aktif. Kompensator produksi 45 terus menerus pada suatu dasar kronik+

    dan dengan cepatnya destruksi 45+ menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi

    hemoglobin. Kelebihan produksi dan distruksi 45 menyebabkan bone marro3

    menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.

    -emeriksaan -enunjang

    • Hasil apusan darah tepi didapatkan gambaran perubahan'perubahan sel dara merah+yaitu mikrositosis+ anisositosis+ hipokromi+ poikilositosis+ kadar besi dalam serummeninggi+ eritrosit yang imatur+ kadar Hb dan Ht menurun.

    • 6lektroforesis hemoglobin# hemoglobin klien mengandung HbF dan $ yang tinggi+

     biasanya lebih dari &0 7 kadang ditemukan hemoglobin patologis.

    -enatalaksanaan Thalasemia

    • Hingga kini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien thalasemia.

    !ransfusi darah diberikan jika kadar Hb telah rendah sekali (kurang dari 8 gr7) atau

     bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu makan.

    • -emberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian

    transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan *at besi

    yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian

    Defero9amine(desferal).

    • "plenektomi dilakukan pada anak yang lebih tua dari $ tahun sebelum terjadi

     pembesaran limpa/hemosiderosis+ disamping itu diberikan berbagai itamin tanpa

     preparat besi.

    Diagnosa :ang mungkin uncul -ada suhan Kepera3atan Klien Dengan Thalasemia

    1. -erubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang

    diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel.

    $. ctiity ;ntolerance  berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen

    dan kebutuhan.

    &. Ketidakseimbangan nutrisi# kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    kegagalan untuk mencerna atau absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukansel darah merah normal.

    http://perawatpskiatri.blogspot.com/http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-activity.htmlhttp://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-activity.htmlhttp://perawatpskiatri.blogspot.com/http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-activity.html

  • 8/17/2019 Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia

    4/4

    . 4esiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan

    neurologis.