assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, › upload › dms › 45 › ... ·...
TRANSCRIPT
Renstra Periode 2017 - 2022 i
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia serta
ridlho-Nya, Rencana Strategis Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten Tahun 2017-2022 telah dapat disusun.
Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-
Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana
Strategis sebagai dasar pelaksanaan pembangunan di daerah dalam
kerangka waktu jangka menengah (lima tahun), yang berpedoman pada
RPJMD.
Rencana Strategis Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
Tahun 2017-2022 adalah sebagai acuan untuk melaksanakan
pembangunan di Badan Penghubung Daerah dan sebagai pelaksana
kebijakan di bidang hubungan antar lembaga. Sesuai dengan tugas dan
fungsinya, Renstra Badan Penghubung Daerah disusun dengan
memperhatikan keselarasan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017-2012. Di
samping itu, Rencana Strategis Badan Peghubung Daerah Provinsi
Banten Tahun 2017-2022 merupakan acuan bagi Badan Penghubung
dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam periode 2017-
2022.
KATA PENGANTAR
Renstra Periode 2017 - 2022 ii
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022, dan semoga
keberadaan dokumen ini dapat bermanfaat dalam rangka pelaksanaan
pembangunan daerah di Provinsi Banten.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Desember 2017
BADAN PENGHUBUNG DAERAH
PROVINSI BANTEN
Plt. Kepala Badan Penghubung Daerah
Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM Pembina
NIP. 19631124 200112 2001
Renstra Periode 2017 - 2022 iii
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ I-1
1.2. Dasar Hukum .......................................................... I-8
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................ I-12
1.4. Sistematika Penulisan …………………………………….. I-13
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI BANTEN ...............................................................
II-1
2.1. Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi .................................................... II-1
2.2. Sumber Daya Badan Penghubung ........................................................ II-7
2.3. Kinerja Pelayanan ................................................................................... II-12
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan .............................. II-15
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. ................... III-1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi .....................................................................................................
III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih .................................................................
III-17
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD ............................................. III-21
3.4 Penentuan Isu Strategis ………………………………….. III-22
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN ......................................................................
IV-1
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .................................................... V-1
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN .......................................................................
VI-1
BAB. VII. KINERJA PELAYANAN BIDANG URUSAN .......................................... VII-1
BAB VIII PENUTUP ................................................................................................................ VIII-1
LAMPIRAN (MATRIKS PROGRAM)
DAFTAR ISI
Renstra Periode 2017 - 2022 iv
Tabel 2.1 Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung
Provinsi Banten Menurut Stasus dan Golongan
Tahun …………………………………………………….
II - 8
Tabel 2.2 Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung
Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun
2017 ……………………………………………………...
II - 9
Tabel 2.3 Daftar Kendaraan Roda 2 (dua) Tahun 2017 ……….. II – 10
Tabel 2.4 Daftar Kendaraan Roda 4 (empat) Tahun 2017 ……. II - 10
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan ………………………. II - 13
Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pelayanan ………………….. II – 14
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi ……………………………………………………
III- 15
Tabel 3.2 Misi, Tujuan dan Indikator Tujuan ……………………. III – 20
Tabel 4.1 Tujuan Sasaran Jangka Menengah ………………….. IV – 4
Tabel 5.2 Strategi dan Arah Kebijakan ………………………….. IV – 1
Tebel 6.1 Program dan Kegiatan ………………………………… VI – 4
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Badan Penghubung ………………... VII - 1
DAFTAR TABEL
Renstra Periode 2017 - 2022 v
Gambar s2.1 Struktur Organisasi Kantor Penghubung Provinsi Banten .................................................................................................... II - 1
DAFTAR GAMBAR
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 1
1.1 LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah yang mendasari tentang Rencana Strategis Badan
Penghubung Daerah, Renstra merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
kegiatan, Renstra mengakomodir Tugas Pokok dan Fungsi Program Nasional dan
Daerah, program dan kegiatan di tuangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis
(Renstra). Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten mengacu atas
dasar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
dituangkan dalam Program dan Kegiatan 5 tahunan yaitu Renstra.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah mengalami dua kali perubahan yaitu Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 serta mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, yang dijabarkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008,
menyebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6
(enam) bulan setelah Gubernur/Wakil Gubernur terpilih dilantik, memuat visi,
misi dan program kepala daerah, arah kebijakan keuangan daerah, strategi
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 2
pembangunan daerah, kebijakan umum, program Perangkat Daerah, program
lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan, rencana kerja dalam kerangka
regulasi yang bersifat indikatif dan rencana kerja dalam kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif.
Dalam Dokumen RPJPD Provinsi Banten 2005- 2025 dinyatakan RPJMD tahap
keempat tahun 2017-2022 merupakan (Tahap Akselerasi II), mengingat
pelantikan Gubernur dan wakil gubernur Provinsi Banten dan jadwal
pengesahan RPJMD pada tahun yang sama 2017 maka tahun pemberlakuannya
menjadi RPJMD Provinsi Banten tahun 2017-2022. Mengingat tahun 2017
sedang berjalan termasuk periode RPJMD tahun periode sebelumnya sehingga
dalam penetapan indikator kinerja capainnya sebagai patokan angka dasar / base
line tahun 2016 dan target indikator kinerja awal dimulai tahun 2018 sedangkan
capaian indikator kinerja akhir tahun 2022
Lahirnya Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 berdampak pada beberapa
perubahan kewenangan dari Pusat ke Provinsi dan dari Kabupaten/Kota ke
Provinsi maka untuk itu Renstra Badan Penghubung Daerah harus menyesuakan
dan menyelaraskan dengan aturan perubahan Undang undang Tahun 2014,
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 sebagai turunan dari UU 23 Tahun
2014 begitu juga atauran turunannya yang lain yaitu Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan, Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun
2016 tentang Uraian tugas jabatan pimpinan tinggi, administrator dan pengawas
perangkat daerah.
Badan Penghubung adalah Organisasi setingkat Eselon III, a yang memiliki
kekhususan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yaitu
Badan Penghubung adalah sebagai menunjang koordinasi pelaksanaan urusan
pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat, disamping itu
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 3
Badan Penghubung tidak dilakukan Pemetaan dan skoring besaran kelembagaan,
sehingga tidak memiliki tipologi, artinya Badan Penghubung adalah Wakil Daerah
Banten di Jakarta yang berperan sebagai :
• Duta Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Wakil dan Simpul Hubungan
Pusat dan Daerah ;
• Etalase Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Simpul Informasi (Pusat
Informasi Banten di Jakarta) bagi Kementerian/Lembaga Non
Kementerian/Swasta dan Lembaga lain di Jakarta juga sebagai menyerap
informasi di Jakarta maupun di daerah;
• Show Windows Banten di Jakarta : berfungsi sebagai sarana ivent,
promosi, tampilan dan pameran
Dari definisi tersebut bahwa Badan Penghubung sebagai Duta Banten di Jakarta
adalah wakil daerah Banten di Jakarta yang berperan sebagai fasilitator
pelayanan terhadap pimpinan, masyarakat maupun terhadap organisasi
perangkat daerah Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten/Kota yang berfungsi
sebagai wakil daerah ataupun sebagai penghubung.
Badan Penghubung berfungsi sebagai pusat informasi Banten di Jakarta artinya
Badan penghubung menjembatani tentang informasi yang diperlukan baik dari
Pemerintah Daerah Banten ataupun Pemerintah Pusat.
Badan Penghubung sebagai show Window Banten di Jakarta artinya sebagai
jendela informasi untuk Ivent, Promosi, tampilan dan pameran di Jakarta.
Untuk mendukung dan mensukseskan program daerah melalui RPJMD Provinsi
Banten Badan Penghubung melalui Renstra Tahun 2017 – 2022 berdasarkan isu
strategis dan mengacu pada Tugas dan Fungsi serta berdasarkan pada peranan
yang sudah dilaksanakan maka Badan Penghubung menuangkan kedalam
Indikator Kinerja Utama sehingga akan menjadi landasan Program prioritas dan
indikator kinerja program.
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 4
Dokumen Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Periode
Tahun 2017-2022 merupakan dokumen rincian kegiatan program kegiatan 5
Tahun yang menjabarkan tentang Visi ,Misi, Tujuan ,sasaran, Strategi , Kebijakan,
Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Rencana Program dan Kegiatan dengan
Pendanaan Indikatif .
Mengacu pada siklus perencanaan tersebut Badan Penghubung menuangkan Visi
dalam Renstra ini yaitu “Gerbang Terdepan sebagai wakil Banten di Ibukota
Negara” yang ditempuh melalui 4 (empat) misi yaitu :
1. Meningkatkan kualitas tata kelola administrasi perkantoran yang
akuntabel;
2. Meningkatkan Fasilitasi Promosi, Informasi, Investasi Daerah dan Hubungan
Kelembagaan;
3. Meningkatkan fungsi fasilitasi, Koordinasi dan pelayanan penyelenggaraan
pemerintah daerah ;
4. Meningkatkan Pemberdayaan, Pelayanan dan Perlindungan Masyarakat
Banten di Ibu kota Negara .
Untuk terwujudnya Visi dan Misi yang akan dilaksanakan diperlukan sinkronisasi
perencanaan antar Organisasi yaitu : Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Pada Periode Tahun 2017 – 2022 ini Renstra harus benar-benar
mengacu pada RPJMD Periode Tahun 2017 -2022 dimana dalam dokumen
masing-masing harus ada keterkaitan antara program Provinsi dengan
Organisasi Perangkat.
Tahun Periode 2018 -2022 Provinsi Banten mengangkat Visi yaitu “Banten yang
Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah ” dengan
instrument misi yaitu Misi 1). Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance; Misi 2). Membangun dan Meningkatkan kualitas
infrastruktur Misi; Misi 3). Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan
berkualitas Misi 4). Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 5
berkualitas Misi 5). Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan
ekonom.i
Renstra merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja. Dalam
penyusunannya, Renstra dilakukan secara komprehensif, terpadu dan
menyeluruh, serta mengacu pada program RPJMD Banten dengan
mengakomodir masukan dan usulan/aspirasi masyarakat, pemangku
kepentingan yang sesuai dengan kinerja dan fungsi Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten.
Perubahan mendasar melalui peraturan perundangan ini adalah dengan
adanya pembenahan sistem perencanaan pembangunan yang lebih hirarki dan
sinergis di tingkat pusat dan daerah. Perubahan tersebut diantaranya
menyangkut kewajiban perangkat daerah dalam menyiapkan rencana kerja
sebagai acuan penyelenggaraan pembangunan oleh perangkat daerah
bersangkutan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, baik untuk jangka waktu
lima tahunan maupun tahunan.
Seiring dengan perubahan paradigma dan perencanaan pembangunan
tersebut serta dalam rangka pemantapan pelaksanaan otonomi daerah maka
pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan otonomi daerah melalui Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam kerangka
pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan daerah juga
diatur mengenai sistem perencanaan pembangunan daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan tahunan daerah dalam UU No. 25 Tahun 2004
dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 untuk Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah ( Renstra SKPD ) yang merupakan dokumen perencanaan untuk jangka
waktu 5 (lima ) tahun yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 6
Panjang Daerah ( RPJMD) dan berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.
Sebagai tindak lanjut dari dokumen perencanaan strategis tersebut maka Satuan
Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah
(Renja - OPD) untuk pelaksanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh
Organisasi Perangkat Daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
Terkait dengan kewajiban Organisasi Perangkat Daerah dalam penyiapan
rencana kerja untuk jangka waktu lima tahunan, yang diamanatkan dalam UU
Nomor 32 Tahun 2004 pada Pasal 151 Ayat 1 bahwa “ Satuan Kerja Perangkat
Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD
memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJMD
dan bersifat indikatif “ sedangkan dalam UU NO. 25 Tahun 2004 pada pasal 1
ayat 7 ditetapkan ketentuan umum mengenai “ Renstra SKPD sebagai
dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima)
tahunan. Demikian pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
sebagaimana bunyi pasal 12 bahwa kepala SKPD menyusun rancangan Renstra –
SKPD sesuai dengan rancangan awal RPJMD serta Renstra – SKPD disampaikan
oleh kepala SKPD kepada Bappeda, yang selanjutnya Bappeda menyempurnakan
rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD dengan menggunakan
Renstra – SKPD sebagai masukan.
Penyusunan dan penetapan Renstra – OPD sebagaimana diatur dalam UU
No. 25 tahun 2004 merupakan bagian dari proses penyusunan dan
penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang meliputi tahapan-
tahapan pokok sebagai berikut :
1. Kepala Bapeda menyiapkan rancangan awal RPJMD sebagai penjabaran
dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah
kebijakan keuangan daerah (pasal 14 ayat 2);
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 7
2. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan rancangan Renstra-
SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada
rancangan awal RPJMD (pasal 15 ayat 3);
3. Kepala Bappeda menyusun rancangna RPJMD dengan menggunakan
rancangan Renstra – OPD dengan berpedoman pada RPJP Daerah (pasal
15 ayat 4);
4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah
Daerah ( pasal 16 ayat 4);
5. Musrenbang Jangka Menengah Daerah dilaksanakan paling lambat 2 (dua)
bulan setelah Kepala Daerah dilantik (pasal 17 ayat 2);
6. Kepala Bappeda menyusun rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil
Musrenbang Jangka Menengah Daerah (pasal 18 ayat 2);
7. RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah Kepala Daerah dilantik (pasal 19 ayat 3);
8. Renstra - OPD ditetapkan dengan Peraturan pimpinan satuan kerja
perangkat daerah disesuaikan dengan RPJMD (pasal 19 ayat 4).
Berikut adalah proses penyusunan dokumen Renstra :
1. Persiapan penyusunan Renstra, yang meliputi :
Penyusunan keputusan Kepala Badan tentang pembentukan tim
penyusun Renstra;
Orientasi mengenai Renstra;
Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra; dan
Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan Badan
Penghubung.
2. Penyusunan rancangan awal Renstra yang meliputi :
Pengolahan data dan informasi
Analisis gambaran umum Badan Penghubung Daerah
Perumusan permasalahan pembangunan daerah
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 8
erumusan isu strategis dan analisa SWOT.
Perumusan penjelasan Visi Misi, tujuan dan sasaran.
Perumusan strategi dan arah kebijakan selama lima tahun.
Perumusan rencana indikasi program prioritas yang disertai pendanaan.
Penetapan indikator kinerja Badan Penghubung.
Pembahasan dengan OPD Propinsi Banten sebagai bahan penyusunan
rancangan Renstra OPD.
Pelaksanaan forum konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dari
masyarakat dan Stekholder.
Pembahasan dengan DPRD untuk memperoleh masukan dan saran yang
diwujudkan dengan Pokok-pokok Pikiran DPRD.
3. Penyusunan rumusan Renstra :
Rancangan Renstra SKPD.
Pelaksanaan Forum OPD Penyusunan Renstra dilaksanakan untuk :
masukan usulan, penajaman, penyelarasan, klarifikasi Renstra
4. Perumusan rancangan akhir RPJMD meliputi :
Penyusunan rancangan akhir Renstra dengan memperhatikan hasil
Froum Renstra
1.2 LANDASAN HUKUM
Rencana Strategis Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Periode
Tahun 2017-2022 ini disusun dengan berlandaskan pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 9
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140);
8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 10
tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional Tahun 2008-2028;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4817);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Tanjung Lesung;
17. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
18. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi Tahun 2010-2025;
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 11
19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
20. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
Yang Berkeadilan;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
4);
23. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);
24. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi
Banten Tahun 2011 No. 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten No.
32);
25. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten
Nomor 8 Tahun 2016, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
66);
26. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi BAnten Tahun 2017 - 2022;
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 12
27. Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 83 Tahun 2017 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Tipe, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Banten;
28. Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang Uraian
tugas jabatan pimpinan tinggi, administrator dan pengawas perangkat
daerah, lampiran V point F.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Dokumen Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun
2017-2022 disusun dan ditetapkan dengan maksud agar memberikan arahan
sekaligus menjadi pedoman dan acuan penyelenggaraan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun kedepan dalam menyusun Renja dan sebagai dasar
merumuskan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Badan Penghubung Provinsi Banten
Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka
menengah; Menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan ,
Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan dalam kebijakan Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsinya selama periode tahun 2017 - 2022 ;
2 Menetapkan pedoman dalam penyusunan Renja Badan Penghubung Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten dan perencanaan penganggaran;
Menetapkan program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi Badan Penghubung Provinsi Banten selama periode tahun 2017
– 2022;
3 Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu
antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 13
serta dengan Provinsi yang berbatasan. Memberikan acuan dan pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Penghubung Provinsi Banten
(Rencana Kerja Tahunan);
4 Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan Badan Penghubung Provinsi Banten baik tahunan maupun
lima tahunan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi
BAnten berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang diatur
pada pasal 40 ayat (4) dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan perencanaan dan
penganggaran terpadu diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteri. [Pasal 37] :
Sesuai dengan amanat peraturan perundangan dan Permendagri di atas,
maka dengan sendirinya menjadikan kewajiban bagi Badan Penghubung
Daerah Provinsi Banten untuk menyiapkan Rencana Strategis sebagai acuan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang menjadi tugas dan
fungsinya dalam jangka waktu lima tahunan, disatu sisi, kewajiban ini juga
lahir atas dasar kebutuhan dalam penyiapan landasan operasional seiring
dengan memasukinya era pembangunan Provinsi Banten untuk lima tahun.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Penghubung Provinsi Banten Periode
Tahun 2017 – 2022 adalah dokumen perencanaan Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program ,dan indikasi kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta bepedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017 –
2022 dan bersifat indikatif.
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 14
Selanjutnya Rencana Strategis Badan Penghubung Provinsi Banten Tahun
2017 -2022 diharapkan akan mampu menjadi pedoman dan acuan dalam
penyelenggaraan program dan kegiatan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan tahun 2017 - 2022.
Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022
disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan Badan Penghubung Daerah
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten
2.2. Sumber Daya Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Penghubung
Daerah Provinsi Banten
BAB III Permasalahan dan Isu-isu Strategis Badan Penghubung
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala dan Wakil Kepala Daerah
3.3 Telaahan Renstra K/L
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten
Pendahuluan Renstra Periode Tahun 2017 - 2022 I - 15
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 1
2.1. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR BADAN PENGHUBUNG DAERAH
Badan Penghubung Daerah adalah Organisasi Perangkat Daerah Setingkat Eselon III.a
yang tidak dilakukan Pemetaan dan skoring besaran kelembagaan, sehingga tidak memiliki
tipologi Kekhususan Badan Penghubung adalah untuk menunjang koordinasi pelaksanaan
urusan pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat, yaitu Ibu Kota Negara dan
juga Badan Penghubung yaitu berdisi sendiri yaitu tidak diatur penggabungan dengan Badan
lain berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016.
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten,Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Banten 2016 dan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Uraian tugas jabatan pimpinan tinggi, administrator dan pengawas perangkat daerah, lampiran
V point F terdiri dari:
1. Kepala Badan;
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
3. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelanggaran Pemerintah Daerah;
4. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat;
5. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan.
Dengan digambarkan struktur organisasi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
secara diagramatis sebagai berikut:
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Badan Daerah Banten
Setingkat Eselon II a
2.2.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGHUBUNG DAERAH
KEPALA BADAN
Kepala Sub Bidang
Fasilitasi Pelayanan
Masyarakat
Kepala Sub Bagian Tata
Usaha
Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan.
Kepala Sub Bidang
Fasilitasi Penyelanggaran
Pemerintah Daerah
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 2
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Badan Penghubung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129 huruf f Peraturan Gubernur
Nomor 83 Tahun 2016 merupakan unsur penunjang Urusan Pemerintahan Daerah. Badan
Penghubung dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Badan Penghubung mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan koordinasi
pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan pembangunan dengan Pemerintah Pusat dan
membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
hubungan antar lembaga.
Badan Penghubung dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan fungsi dan
kewenangan :
1. Pelaksanaan koordinasi, mediasi dan fasilitasi antara Pemerintah Daerah dengan
Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah Daerah, Perwakilan
Negara Sahabat dan Pihak Swasta;
2. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;
3. Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;
4. Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.
Terkait dengan Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang perangkat daerah
bahwa berdasarkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2017 bahwa uraian tugas
Badan Penghubung adalah sebagai berikut :
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Badan Penghubung Daerah mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
1) Merumuskan program kerja di lingkungan Badan Penghubung Daerah berdasarkan
rencana strategis Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung Daerah sesuai
dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai
sesuai rencana;
3) Membina bawahan di lingkungan Badan Penghubung Daerah dengan cara mengadakan
rapat/pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;
4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan Penghubung Daerah
sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang
berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;
5) Merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi
penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya; 6) Merumuskan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Pelayanan dan Pembinaan
Masyarakat Banten di Jabodetabek dan Mahasiswa Banten di luar Provinsi Banten, Data
dan Informasi, Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 3
7) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi ketatausahaan umum dan rumah tangga;
8) Menyelenggarakan Pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini Indonesia Indah;
9) Menyelenggarakan Pengelolaan Wisma Banten di Jakarta;
10) Menyelenggarakan koordinasi kegiatan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah Daerah, Perwakilan Negara
Sahabat dan Pihak Swasta;
11) Merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi dalam
pelaksanaan tugas;
12) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan Penghubung Daerah
dengan cara membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan data;
13) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung Daerah sesuai
dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja Badan Penghubung
Daerah; dan
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Badan Penghubung dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
administrasi Badan Penghubung Daerah. b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan program kerja Badan
Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyusun bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset, rumah
tangga dan kearsipan lingkup badan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
6) Melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian perlengkapan, rumah
tangga, kearsipan dan inventarisasi aset di lingkup Badan Penghubung Daerah;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 4
7) Melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan keuangan,
kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan inventarisasi aset badan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
8) Menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana strategis Badan Penghubung
Daerah, bahan rencana pembangunan jangka menengah daerah lingkup Badan
Penghubung Daerah;
9) Menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik, dan
keuangan;
10) Menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta kehumasan Badan
Penghubung Daerah;
11) Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan lingkup Badan Penghubung
Daerah;
12) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan lingkup Badan
Penghubung Daerah;
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah a. Kepala Sub Bidang
Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub
Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. b. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 5
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar
dari kesalahan;
5) Menyusun bahan rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi
Penyelengaraan Pemerintah Daerah dengan menguraikan pokok-pokok petunjuk
prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman pelaksanaan;
6) Melaksanakan fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah di luar daerah
Provinsi Banten serta melaksanakan fasilitasi apabila diminta oleh DPRD Provinsi, Bupati,
Walikota, DPRD Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah Provinsi Banten di Jakarta;
7) Melaksanakan fasilitasi Kementerian/lembaga ke Banten;
8) Mengoordinasikan kegiatan kedinasan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah;
9) Melaksanakan pelayanan dan pengelolaan Wisma Banten di Jakarta; 10) Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja
di masa mendatang;
11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Penyelengaraan
Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat a. Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Penghubung Daerah
dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan,
koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat. b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat berdasarkan Program
Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 6
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan
Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan
berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menginventarisasi, mensistematisasikan, menganalisis dan menyajikan data dan informasi
masyarakat Banten se– Jabodetabek dan Mahasiswa Banten di luar Provinsi Banten;
6) Melaksanakan Fasilitasi pelayanan masyarakat Banten di Jabodetabek;
7) Melaksanakan pembinaan terhadap mahasiswa asal Banten di luar daerah Provinsi
Banten;
8) Melaksanakan fasilitasi rapat pertemuan mahasiwa Banten di luar daerah Provinsi Banten;
9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan
Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan
kinerja di masa mendatang;
10) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan
rencana kegiatan mendatang; dan 11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan a. Kepala Sub
Bidang Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada Sub Bidang Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan. b. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Sub Bidang Fasilitasi Promosi,
Investasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan
Kelembagaan berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan
Kelembagaan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Promosi,
Investasi dan Hubungan Kelembagaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 7
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
terhindar dari kesalahan;
5) Menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan dengan menguraikan pokok-pokok petunjuk prosedur dan
hubungan kerja sebagai pedoman pelaksanaannya;
6) Mengoordinasikan, menginformasikan dan mengolah data tentang promosi, Investasi,
Kelembagaan dan informasi daerah;
7) Menyusun dan mengoordinasikan pelaksanaan pertemuanpertemuan para calon investor
baik dalam maupun luar negeri;
8) Melaksanakan pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini Indonesia Indah;
9) Memberikan layanan informasi dalam aspek ekonomi, pembangunan sosial, budaya dan
pariwisata melalui media cetak dan elektronik;
10) Melaksanakan koordinasi promosi potensi daerah dengan Perangkat Daerah terkait,
dalam event pameran nasional yang dilaksanakan di luar daerah Provinsi Banten;
11) Melaksanakan dan mengembangkan teknologi informasi (website) dan data base jaringan
lingkup Badan Penghubung Daerah;
12) Melaksanakan fasilitasi pelestarian seni budaya Banten di Anjungan Daerah Banten Taman
Mini Indonesian Indah;
13) Melaksanakan koordinasi fasilitasi promosi kebudayaan dan kesenian Banten yang
diselenggarakan di luar daerah Provinsi Banten;
14) Mengoordinasikan kegiatan hubungan antar Lembaga Pemerintah, Kementerian/Lembaga,
dan Swasta maupun lembaga masyarakat;
15) Melaksanakan koordinasi kerjasama pembangunan daerah dengan Lembaga Pemerintah
Provinsi, Kementerian/Lembaga, dan Swasta maupun lembaga masyarakat;
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
2.2 SUMBER DAYA BADAN PENGHUBUNG
2.2.1 Gambaran Umum Dan Komposisi Pegawai Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hingga tahun 2017, Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten didukung oleh 45 orang pegawai yang terdiri dari 26 orang berstatus Aparatur
Sipil Negara (ASN), dan 22 orang Tenaga Kerja Sementara (TKS). Dari 25 orang pegawai yang
berstatus ASN terdistribusi dalam 2 orang pegawai dengan golongan ruang IV, 20 orang pegawai
dengan golongan ruang III, serta 4 orang pegawai dengan golongan ruang II.
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 8
Berdasarkan jumlah jabatan struktural, hingga tahun 2017 dari 5 eselon yang tersedia
telah terisi sepenuhnya, dimana hal ini mencerminkan tugas-tugas pada satuan organisasi telah
terdistribusi secara optimal. Hingga tahun 2017, Kepala Sub Bagian/Sub Bidang membawahi 10
pelaksana yang berstatus ASN, Sub Bidang Fasilitasi Penyelanggaran Pemerintah Daerah
dengan 4 (empat) orang staf berstatus ASN, Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat 3 (tiga)
orang staf berstatus ASN dan Sub Bidang Fasilitasi Promosi 4 (empat) orang berstatus ASN,
Kondisi tersebut dirasakan kurang mendukung pencapaian efektifitas terhadap pelaksanaan
tugas pada tataran eselon IV, khususnya bila dikaitkan dengan beban tugas yang ada maupun
kebutuhan dan keanekaragaman koordinasi, kerjasama dan pembinaan lembaga dan aktifitas
promosi daerah yang perlu difasilitasi dan diselenggarakan setiap tahunnya.
Tabel 2.2.1.1
Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Menurut Golongan Ruang Tahun 2017
NO
. GOLONGAN RUANG
JUMLAH PEGAWAI KET
(Orang)
1 2 3 4
1 IV/E -
2 IV/D -
3 IV/C -
4 IV/B 1
5 IV/A 2
6 III/D 5
7 III/C 2
8 III/B 7
9 III/A 5
10 II/D 2
11 II/C 1
12 II/B 1
13 II/A -
14 I/D -
15 I/C -
16 I/B -
17 I/A -
JUMLAH 26
Dengan keterbatasan jumlah pegawai di lingkungan Badan Penghubung, masih perlunya
pengembangan Sumber daya untuk mendukung kinerja teknis Badan Penghubung sehingga
diperlukan tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di masa mendatang, dengan
demikian dibutuhkannya peningkatan kompetensi pegawai untuk mendukung peranan Badan
Penghubung yang begitu komplek, baik melalui peningkatan status pendidikan maupun keahlian
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 9
fungsional, sedangkan pada bidang kesekertariatan diperlukan juga peningkatan kemampuan
perencanaan pembangunan, keuangan, kepegawaian, manajerial dan komunikasi.
Pada tahun 2017 Jumlah dan Distribusi Pegawai Badan Penghubung Daerah menurut
tingkat pendidikan :
Tabel 2.2.1.2 Jumlah dan Distribusi Pegawai Kantor Penghubung
Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013
NO
. TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
JUMLAH PEGAWAI
(Orang) KET
1 2 3 4
1 DOKTORAL (S3) -
2 MAGISTER (S2) 4
3 SARJANA (S1) 18
4 DIPLOMA/AKADEMI (DIII) 1
5 SMU/SMK 3
6 SMP -
7 SD -
JUMLAH 26
2.2.2 Sarana Dan Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor yang menjamin kelancaran dan
keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten.
Keberadaan kantor dan Wisma Banten berlokasi di Jalan Tebet Timur Raya No. 51, sedangkan
Anjungan Daerah berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah. Kedudukan dan kondisi kantor
tersebut dirasakan sangat penting sebagai front office, sebagai Duta Banten di Jakarta, etalase,
show windows Banten di Jakarta, keberadaan tersebut secara rasional dapat berpengaruh
terhadap pencitraan Pemerintah Provinsi Banten di Jakarta sebagai pusat Ibu Kota Negara .
Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten adalah wakil Banten di Jakarta diperlukan kerjasama
stakeholders/lembaga Pemerintan Daereah Provinsi, Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat dan
Pihak Swasta.
Keberadaan kantor saat ini, terdiri dari ruang utama yang meliputi ruang kerja 1 (satu)
Sub Bag Tata Usaha, 3 Sub Bidang, Ruang Rapat, Media Center, Loby, 2 toilet, 7 Kamar Wisma
lantai 2, Ruang Makan Besement, Toilet, Pantry, Ruang Pimpinan, Mushola, Teras, Gudang, pos
satpam, taman, dan termasuk tempat parkir roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat) yang memuat 12
(dua belas) kendaraan. Disamping itu, dalam rangka penyelenggaraan pelayanan, tersedia
perpustakaan mini serta perangkat audiovisual (TV, VCD, in focus, handy came, dan wireless
tape).
Sebagai daya dukung kelancaran pelaksanaan tugas aparatur, sarana penunjang
operasionalnya juga perlu diperhatikan, hal ini dianggap penting karena kelancaran dan
efesiensi penyelenggaraan tugas dan fungsi yang mencakup administrasi, kearsipan,
perencanaan maupun pelayanan sangat membutuhkan dukungan perangkat komputer, baik
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 10
yang bersifat hardware maupun software. Di samping itu terdapat pula harapan untuk
mengembangkan sistem komputerisasi dalam penyelenggaraan berbagai pelayanan pada Badan
Penghubung Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Banten di masa mendatang.
Berdasarkan kondisi saat ini, jumlah perangkat komputer dan laptop yang tersedia
kurang maksimal untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, dimana bila dibandingkan dengan
jumlah pegawai ASN yang berjumlah 26 orang. Dari jumlah sarana yang ada, hampir rata-rata
kondisinya sudah kurang baik (rusak), termasuk kondisi printer.
Selanjutnya dalam mendukung kebutuhan mobilisasi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten dan pelayanan fasilitasi pimpinan, hingga
tahun 2017 tersedia sebanyak 9 (sembilan) unit kendaraan roda dua (sepeda motor) dan 6
(enam) unit kendaraan roda empat (Inova, Toyota Kijang, Avanza, Xenia, Toyota HIace).
Keberadaan kendaraan roda empat, dalam masa-masa tertentu dirasakan kurang mencukupi.
Adapun daftar dan kondisi sarana Kendaraan Dinas aparatur di Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten hingga Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2.2.1 Daftar Kendaraan Roda 2 Sarana dan Prasarana Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET
1. Kendaraan Roda 2 Honda Supra 1 Baik Tahun 2003
2 Kendaraan Roda 2 Honda NF 125 TD 3 Baik Tahun 2007
3 Kendaraan Roda 2 Honda Vario 1 Baik Tahun 2009
4. Kendaraan Roda 2 Honda Mega Pro 1 Baik Tahun 2009
5. Kendaraan Roda 2 Honda EF02N
12M2 A/T
3 Baik Tahun 2015
Tabel 2.2.2.2 Daftar Kendaraan Roda 4 Sarana dan Prasarana Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET
1. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang
Super KF 83 Long
1 Baik Tahun 2003
2. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang Inova
Type E
1 Baik Tahun 2008
3. Kendaraan Roda 4 Toyota Avanza
Type E
1 Baik Tahun 2008
4. Kendaraan Roda 4 Daihatsu Xenia
Type R
1 Baik Tahun 2013
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 11
NO NAMA/JENIS BARANG JUMLAH KONDISI KET
5. Kendaraan Roda 4 Toyota Hi Ace 1 Baik Tahun 2014
6. Kendaraan Roda 4 Toyota Kijang Inova
Type G A/T
1 Baik Tahun 2016
Anjungan Daerah Banten mencerminkan dan menggambarkan tentang miniature, corak
budaya dan seni yaitu : Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,
Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon
sebagai bentuk keragaman seni dan budaya khas Banten di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Tampilan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata
bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5
kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6 ° 18'6.8''LS, 106° 53'47.2''BT. Di Indonesia,
hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak
jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau
arsitektur tradisional yang dibuat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan
kebudayaan yang dimiliki. Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), menggambarkan suku-suku
bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan Provinsi dibangun di sekitar danau
dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas delapan zona; Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan
menampilkan bangunan khas setempat.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan rangkuman kebudayaan bangsa
Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi
Indonesia yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta
menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah.
Badan Penghubung Provinsi Banten disamping diberi kewenangan untuk mengelola
Anjungan Daerah juga ditugaskan untuk mengisi dan memfasilitasi tampilan seni budaya
seluruh daerah di Banten sebagai ajang promosi dan informasi Banten di Anjungan Daerah
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Wisma Banten adalah hasil cita-cita seluruh masyarakat Banten sebagai simbul sarana
untuk pelaksanaan kegiatan di Jakarta, wisma Banten disamping sarana tempat peristirahatan
pelaksanaan kegiatan di Jakarta juga sebagai potensi penghasil retribusi daerah, lahirnya
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 12
keberadaan wisma bersamaan dengan keberadaan gedung kantor Penghubung yang berada
pada lokasi Jl. Tebet timur Raya Nomor 51 Jakarta Selatan pada tahun 2008.
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten 2012-2016
Badan Penghubung adalah termasuk Badan Daerah yang merupakan unsur penunjang
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan demikian bahwa Badan
Penghubung tidak termasuk Urusan Wajib ataupun urusan pilihan. Sebagaimana Misi 1 dalam
RPJMD yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Badan
Penghubung diwajibkan ikut serta dalam mendukung untuk mensukseskan melalui program
kegiatan dalam kurun waktu 5 tahun.
Dengan demikian Badan Penghubung tidak termasuk dalam urusan tetapi termasuk ke
dalam urusan penunjang pemerintahan, Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum
melakukan Urusan Pemerintahan dan membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga yaitu :
a. Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;
b. Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;
c. Fasilitasi layanan dan penyebaran informasi daerah dalam bentuk promosi pariwisata
daerah;
d. Fasilitasi layanan dan penyampaian informasi pusat dan daerah dalam bentuk kedinasan;
e. Fasilitasi dan dukungan penyelenggaraan promosi produk unggulan daerah di Jakarta ;
f. Fasilitasi dan dukungan peningkatan Retribusi Banten.
g. Melaksanakan hubungan antar lembaga dan mewakilli Perangkat Daerah Provinsi dalam
melaksanakan tugas – tugas tertentu di Jakarta;
h. Memfasilitasi hubungan kerja dan tugas – tugas koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten / Kota dengan Pemerintah maupun lembaga non Pemerintah di Jakarta;
i. Pengembangan sistem Layanan berbasis Web dan penyebarluasan informasi dan promosi;
j. Fasilitasi pembinaan dan pemberdayaan paguyuban masyarakat Banten di Jabodetabek;
k. Memberikan pelayanan kepada Pejabat, Pegawai Pemerintah Provinsi, Pimpinan dan
Anggota DPRD Provinsi Banten yang melaksanakan tugas dinas ke Jakarta;
l. Melaksanakan tugas pengelolaan Anjungan Banten sebagai “Show Window “
m. Memfasilitasi penyelenggaraan pementasan Seni Budaya Banten ;
n. Memfasilitasi pembinaan sanggar seni budaya Banten di Jabodetabek.
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 13
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kantor Penghubung
Provinsi Banten
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Pengelolaan Sistem LEyanan Informasi Promosi di Kantor Penghubng
25,87 % 100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
2 Rasio Ketersediaan Dokumen Perencanaan , Evaluasi dan Pelaporan
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
3 Rasio Pembangunan , Pengadaan, Pemeliharaan dan Reahabilitasi Prasarana dan Sarana Aparatur
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
4 Data dan Informasi Pembangunan 100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2017 - 2022
II - 14
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Anggar
an Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Rasio Ketersediaan Dokumen
Perencanaan , Evaluasi dan
Pelaporan
356,450,000 286,535,500 365,000,000 681,570,400 872,690,000 356,320,000 233,531,000 363,089,600 573,412,510 856,420,400 100 82 99 84 98
Rasio Pembangunan , Pengadaan,
Pemeliharaan dan Reahabilitasi
Prasarana dan Sarana Aparatur
1,143,550,000 2,265,774,000 2,169,000,000 4,706,570,400 4,058,277,896 1,136,705,746 1,653,150,746 2,096,240,556 4,260,266,625 3,842,392,156 99 73 97 91 95
Pengelolaan Sistem Layanan
Informasi Promosi1650000000 2,067,690,500 2,866,000,000 3925716790 4,168,148,916 1,993,194,600 1,632,399,100 2,590,050,050 3,297,177,983 3,842,392,156 121 79 90 84 92
Data dan Informasi Pembangunan 100,000,000 100,000,000 132,588,000 160,000,000 70,787,500 98,679,500 111,306,000 159,556,200 71 99 84 100
4,720,000,000 5,500,000,000 9,446,445,590 9,259,116,812 3,129,900,346 3,356,337,346 7,844,340,512
Rata-rata
Pertumbuhan
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 15
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Provinsi Banten ke depan,
periode tahun 2017 – 2022, maka diperlukan pemahaman terhadap kondisi
internal (kelembagaan) dan kondisi eksternal , berdasarkan pencapaian kinerja
selama periode tahun 2017 – 2022, kajian dan telaahan diperlukan sebagai
bahan evaluasi dalam tahapan perencanaan apakah sebagai tolok ukur
keberhasilan kinerja kegiatan dan apakah bisa dilakukan peningkatan ataupun
prioritas sesuai dengan isu strategis, serta tantangan yang dihadapi di masa
mendatang, sebagai bahan pijakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten pada periode 2017 – 2022.
Badan Penghubung sebagai urusan penunjang pemerintahan harus turut serta
dan berperan aktiv untuk mensukseskan program kerja tentang yang jadi
masalah pemerintahan yang tertuang dalam misi 1 :
• Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
1. Penerapan E-Planing, E-Monev dan E-Budgeting
2. Reformasi Birokrasi
3. Peningkatan predikat LAKIP dari CC ke BB
4. Peningkatan predikat tata kelola keuangan daerah
5. Peningkatan pelayanan publik untuk mewujudkan kepuasan masyarakat.
6. Penurunan indek persepsi korupsi
7. Wewujudkan harmonisasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
Kabupaten/Kota
Maka dengan masalah tersebut Badan Penghubung harus berupaya nyata
dengan berpijak pada tufoksi dan pernanan sebagai wakil daerah dengan
menanalisis permasalahan tersebut dengan langkah-langkah yaitu :
3.5.1 Kekuatan (Strength)
Fundamental sebagai ukuran yang harus di nilai untuk perkembangan
kedepan, pada sisi kelembagaan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
sebagai suatu kekuatan meliputi:
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 16
1. PP Nomor 18 Tahun 2016 Pasal 7 untuk menunjang Koordinasi pelaksanaan
urusan pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat, daerah
provinsi dapat membentuk Badan Penghubung daerah di Ibu kota negara;
2. Eksistensi dan keberdayan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang hubungan antar lembaga
serta promosi dan informasi daerah;
3. Pengelolaan data dan informasi dengan adanya sistem data base dan
Website
4. Pusat Informasi di Jakarta;
5. Dukungan Fasilitasi terhadap pimpinan dan dinas;
6. Pintu Gerbang Investasi dimana lokasi kedudukan Badan Penghubung di
Ibukota Negara;
7. Duta Banten di Jakarta
8. Wisma sebagai penghasil Retribusi;
9. Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah sebagai sarana promosi
dan Informasi daerah.
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 17
3.5.2. Kelemahan (Weakness)
Faktor kelemahan yang masih terdapat pada Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten yang perlu di antisipasi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya diantaranya adalah :
1. Kuantitas pegawai belum memadai terhadap kebutuhan pelaksanaan tugas
dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten;
2. Tingkat pengetahuan dan kemampuan masih belum optimal dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi yang tepat dan terarah;
3. Sarana dan Prasarana pendukung dinas belum memadai;
4. Belum optimalnya peran dan fungsi Badan Penghubung sebagai penunjang
penyelenggara pemerintahan;
5. Belum maksimalnya peranan Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah.
6. Masih adanya kekurangan tenaga ahli untuk bidang-bidang pekerjaan
tertentu;
7. Bidang urusan dan pekerjaan yang multi dimensional dan lebih bersifat
pelayanan/fasilitator;
8. Dibidang promosi belum terdukung dengan SDM dan bahan-bahan promosi
secara memadai, baik yang diproduksi sendiri maupun kiriman dari
Pemerintah Kabupaten dan Kota;
3.5.3. Analisis Lingkungan
3.5.3.1.Peluang (Opportunity)
Peluang yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
ke depan sebagai berikut :
1. Rencana perubahan yang mendukung dan dapat dimanfaatkan dalam
penyelenggaran tugas dan fungsi Badan Penghubung Provinsi Banten
untuk menjadi lebih representatif dan proposional;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 18
2. Paradigma dan pendekatan dalam perencanaan pembangunan nasional
dan daerah secara terpadu (UU No. 25 Tahun 2004 dan UU 23 Tahun 2014)
antar tingkat Pemerintahan dan partisifatip, menekankan semakin
perlunya efektivitas dan efisiensi hubungan kerja antar tingkat
pemerintahan;
3. Bertumbuhkembangnya hubungan kerja dan kemitraan antar kantor
Penghubung Provinsi Banten dengan berbagai lembaga pemerintahan
dan non pemerintahan ;
4. Pintu Gerbang Investasi;
5. Pusat Informasi Banten di Jakarta;
6. Duta atau Banten di Jakarta;
7. Kesempatan dan minat swasta maupun lembaga lainnya untuk ikut
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan di Provinsi Banten.
3.5.3.2.Ancaman (Treath)
Ancaman yang dapat mengganggu dan menghambat penyelenggaraan
tugas dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten adalah sebagai
berikut :
1. Masih dirasakannya tumpang tindih tugas dan fungsi dengan OPD Provinsi
Banten lainnya;
2. Belum optimalnya pembinaan partisipasi masyarakat Provinsi Banten di
Jakarta dan sekitarnya;
3. Persaingan antar daerah dalam mempromosaikan keunggulan dan daya
tarik daerah;
4. Perkembangan situasi sosial politik yang berpengaruh terhadap minat
dan kemauan pihak eksternal untuk berpartisipasi dalam pembangunan
di Provinsi Banten
5. Belum maksimalnya peran dan fungsi sebagai penghubung Banten di
Jakarta;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 19
6. Keterbukaan Informasi Publik menuntut informasi yang akurat dan
transparan.
Pada pelaksanaan Renstra Tahun 2017–2022 teridentifikasi pada
pelaksanaan program dan kegiatan mengidentifikasi permalasahan sebagai
berikut :
1. Terdapat harga satuan Pergub tidak sesuai dengan kondisi harga di Jakarta;
2. Terdapat tenaga administrasi dan pengelolaan wisma belum tercantum
dalam Pergub;
3. SDM yang ada belum cukup dalam menangani Perencanaan dan Program
4. SDM yang ada belum cukup dalam menangani pelaporan;
5. Sering terlambatnya informasi dari daerah mengenai agenda kegiatan
pimpinan di Jakarta sehingga mempengaruhi progres fisik dan keuangan
tidak seimbang;
6. Belum maksimalnya koordinasi sektoral dalam kegiatan yang terkait
hubungan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga berakibat
beberapa jadwal kegiatan tergeser;
7. Belum semua OPD Provinsi Banten melibatkan/ mengikutsertakan/
memfungsikan Badan Penghubung Daerah dalam melakukan koordinasi ke
Pemerintah Pusat serta kegiatan-kegiatan selama di Jakarta;
8. Hasil koordinasi hanya bersifat mencari data untuk konsumsi Badan
Penghubung Daerah, serta yang bersifat rapat koordinasi dengan
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi lainnya ;
9. Belum tersedianya data secara lengkap jenis dan jumlah Paguyuban Warga
Banten di Jabodetabek;
10. Belum ada data base investor/pengusaha dalam dan luar negeri;
11. Belum adanya legalitas untuk mencantumkan produk kesenian dan produk
unggulan Banten yang dapat mencerminkan jatidiri Provinsi Banten;
Gambaran Umum Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra Periode Tahun 2018 - 2022 II - 20
17. Mengingat Beban tugas dan kesenjangan kewenangan Badan
Penghubung/Perwakilan, para Kepala Badan sepakat perlu adanya
peningkatan kelembagaan menjadi Esselon II;
18. Perlu adanya jaringan kerja antara Badan Penghubung Daerah/Perwakilan
dengan Kabupaten/Kota;
19. Mendirikan sekretariat tersendiri di lingkungan Kementerian Dalam Negeri
RI, serta Belum teroptimalisasinya jaringan komunikasi dan koordinasi antar
Organisasi/Perhimpunan Mahasiswa Banten seluruh Indonesia.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Badan Penghubung Provinsi Banten
Badan Penghubung Daerah merupakan unsur penunjang urusan
pemerintahan daerah dibentuk dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 yang tidak dilakukan Pemetaan dan skoring besaran
kelembagaan, sehingga tidak memiliki tipologi.
Kekhususan Badan Penghubung adalah untuk menunjang koordinasi
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat,
daerah provinsi dapat membentuk Badan Penghubung Daerah Provinsi di Ibu
Kota Negara.
Badan Penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
seorang Kepala Badan setingkat eselon IIIa yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dengan tugas
pokok membantu Gubernur melaksanakan koordinasi pelaksanaan urusan
pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat dan membantu
Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang hubungan antar lembaga dalam melaksanakan tugas pokok tersebut
sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi dan kewenangan :
a. Pelaksanaan koordinasi, mediasi dan fasilitasi antara Pemerintah Daerah
dengan Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah
Daerah, Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;
b. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;
d. Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah
Daerah; dan
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 2
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Terkait dengan Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang
perangkat daerah bahwa berdasarkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 38
Tahun 2017 bahwa uraian tugas Badan Penghubung adalah sebagai berikut :
Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Badan Penghubung Daerah
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merumuskan program kerja di lingkungan Badan Penghubung Daerah
berdasarkan rencana strategis Badan Penghubung Daerah sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung
Daerah sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan
pimpinan agar target kerja tercapai sesuai rencana;
3) Membina bawahan di lingkungan Badan Penghubung Daerah dengan cara
mengadakan rapat/pertemuan dan bimbingan secara berkala agar
diperoleh kinerja yang diharapkan;
4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan
Penghubung Daerah sesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan
dan hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan
kelancaran pelaksanaan tugas;
5) Merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidang
tugasnya; 6) Merumuskan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
kegiatan Fasilitasi Pelayanan dan Pembinaan Masyarakat Banten di
Jabodetabek dan Mahasiswa Banten di luar Provinsi Banten, Data dan
Informasi, Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan;
7) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi ketatausahaan umum dan
rumah tangga;
8) Menyelenggarakan Pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini
Indonesia Indah;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 3
9) Menyelenggarakan Pengelolaan Wisma Banten di Jakarta;
10) Menyelenggarakan koordinasi kegiatan antara Pemerintah Daerah dengan
Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah
Daerah, Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;
11) Merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi
dalam pelaksanaan tugas;
12) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan
Penghubung Daerah dengan cara membandingkan rencana dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan
rencana yang akan data;
13) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Penghubung
Daerah sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
akuntabilitas kinerja Badan Penghubung Daerah; dan
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Badan Penghubung dalam melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan administrasi Badan Penghubung Daerah. b. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kepala Sub
Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan program kerja
Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari
kesalahan;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 4
5) Menyusun bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis
pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, inventarisasi aset, rumah tangga dan kearsipan lingkup
badan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) Melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian
perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan inventarisasi aset di lingkup
Badan Penghubung Daerah;
7) Melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan
keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan
inventarisasi aset badan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8) Menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana strategis Badan
Penghubung Daerah, bahan rencana pembangunan jangka menengah
daerah lingkup Badan Penghubung Daerah;
9) Menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan
pertanggungjawaban, laporan fisik, dan keuangan;
10) Menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi, serta kehumasan
Badan Penghubung Daerah;
11) Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan lingkup Badan
Penghubung Daerah;
12) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
lingkup Badan Penghubung Daerah;
13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan
kinerja di masa mendatang;
14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas
kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 5
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah a. Kepala
Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan bahan
perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi serta
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. b. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang
Fasilitasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyusun bahan rumusan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang
Fasilitasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah dengan menguraikan pokok-
pokok petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman
pelaksanaan;
6) Melaksanakan fasilitasi Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah
di luar daerah Provinsi Banten serta melaksanakan fasilitasi apabila diminta
oleh DPRD Provinsi, Bupati, Walikota, DPRD Kabupaten/Kota, Perangkat
Daerah Provinsi Banten di Jakarta;
7) Melaksanakan fasilitasi Kementerian/lembaga ke Banten;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 6
8) Mengoordinasikan kegiatan kedinasan Gubernur, Wakil Gubernur, dan
Sekretaris Daerah;
9) Melaksanakan pelayanan dan pengelolaan Wisma Banten di Jakarta; 10)
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan
mendatang;
12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat a. Kepala Sub Bidang
Fasilitasi Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,
melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat. b.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Kepala
Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Masyarakat
berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung Daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang
Fasilitasi Pelayanan Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 7
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
agar terhindar dari kesalahan;
5) Menginventarisasi, mensistematisasikan, menganalisis dan menyajikan data
dan informasi masyarakat Banten se– Jabodetabek dan Mahasiswa Banten
di luar Provinsi Banten;
6) Melaksanakan Fasilitasi pelayanan masyarakat Banten di Jabodetabek;
7) Melaksanakan pembinaan terhadap mahasiswa asal Banten di luar daerah
Provinsi Banten;
8) Melaksanakan fasilitasi rapat pertemuan mahasiwa Banten di luar daerah
Provinsi Banten;
9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada
dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
10) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan 11)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Kepala Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan
a. Kepala Sub Bidang Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Badan Penghubung Daerah dalam penyusunan
bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi
serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Sub Bidang Promosi,
Investasi dan Hubungan Kelembagaan. b. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi
dan Hubungan Kelembagaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1) Merencanakan kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan berdasarkan Program Kerja Badan Penghubung
Daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 8
2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi
Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan;
3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bidang
Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib
dan lancar;
4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bidang Fasilitasi Promosi,
Investasi dan Hubungan Kelembagaan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5) Menyusun bahan petunjuk teknis pelaksanaan tugas Sub Bidang Promosi,
Investasi dan Hubungan Kelembagaan dengan menguraikan pokok-pokok
petunjuk prosedur dan hubungan kerja sebagai pedoman
pelaksanaannya;
6) Mengoordinasikan, menginformasikan dan mengolah data tentang
promosi, Investasi, Kelembagaan dan informasi daerah;
7) Menyusun dan mengoordinasikan pelaksanaan pertemuanpertemuan para
calon investor baik dalam maupun luar negeri;
8) Melaksanakan pengelolaan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini
Indonesia Indah;
9) Memberikan layanan informasi dalam aspek ekonomi, pembangunan
sosial, budaya dan pariwisata melalui media cetak dan elektronik;
10) Melaksanakan koordinasi promosi potensi daerah dengan Perangkat
Daerah terkait, dalam event pameran nasional yang dilaksanakan di luar
daerah Provinsi Banten;
11) Melaksanakan dan mengembangkan teknologi informasi (website) dan data
base jaringan lingkup Badan Penghubung Daerah;
12) Melaksanakan fasilitasi pelestarian seni budaya Banten di Anjungan Daerah
Banten Taman Mini Indonesian Indah;
13) Melaksanakan koordinasi fasilitasi promosi kebudayaan dan kesenian
Banten yang diselenggarakan di luar daerah Provinsi Banten;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 9
14) Mengoordinasikan kegiatan hubungan antar Lembaga Pemerintah,
Kementerian/Lembaga, dan Swasta maupun lembaga masyarakat;
15) Melaksanakan koordinasi kerjasama pembangunan daerah dengan
Lembaga Pemerintah Provinsi, Kementerian/Lembaga, dan Swasta maupun
lembaga masyarakat;
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Dari tugas dan fungsi seerta uraian kegiatan ada beberapa permasalahan yaitu
eksternal dan internal. Permasalahan adalah sebagai suatu pernyataan tentang
keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu adanya perbedaan
antara kinerja yang ditargetkan dengan yang terjadi sehingga harus dilakukan
penyelesaiannya. Dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah
Provinsi Banten 2017-2022 dan Rencana Strategis ini, kerangka yang harus
difahami oleh pemangku kepentingan tentang permasalahan disampaikan
sebagai berikut :
1. Permasalahan yang di definisikan merujuk dari bab 2 tentang gambaran
kondisi umum Badan Penghubung yaitu kinerja pembangunan yang telah di
capai pada periode sebelumnya, kemudian membuat capaian kinerja baru
dan kinerja pembangunan yang belum tercapai, kemudian berusaha dicapai
pada periode berikutnya.
2. Permasalahan disampaikan dalam deskripsi pernyataan dan didukung dengan
indikasi perangkaan yang menjadi perbedaan antara yang terjadi saat ini
dengan yang hendak dicapai dalam periode lima tahun.
4. Permasalahan yang disampaikan harus memiliki hubungan logis dan rasional
untuk untuk dapat di selesaikan melalui pernyataan dalam indikator kinerja
utama impack yaitu sesuatu yang akan dirubah, outcome yaitu sesuatu yang
akan dicapai, dan output yaitu sesuatu yang akan dikerjakan.
5. Permasalahan yang diselesaikan melalui indikasi pencapaian indikator kinerja
utama dalam ruang lingkup struktur, tugas pokok dan fungsi yang terkait,
maksudnya, setiap tingkatan struktur, eselon tiga dan eselon empat,
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 10
mengemban penyelesaian permasalahnnya dengan indikasi pencapaian
indikator kinerja utamanya. Karenanya setiap tingkatan eselon harus tahu
dan memahami benar, untuk apa keberadaan dan fungsi organisasi
perangkat daerah, tugas dan fungsi kepala perangkat daerah, tugas dan
fungsi kepala bidangnya, tugas dan fungsi Kepala Sub Bidang/ Kasubag Tata
Usaha terhadap masalah masalah yang baru, masalah yang belum selesai
pada periode sebelumnya dan antisipasi masalah baru pada periode yang
akan datang, dengan melihat pada Bab II Gambaran umum Badan
Penghubung Daerah, dengan melihat pencapaian kinerja pencapaian data
indikator kinerja pelayanan umum.
Rangkaian tersebut merupakan hubungan sebab akibat, sebab yang
belum tepat menentukan permasalahnnya akan berakibat salah sasaran dalam
menentukan kebijakan program dan kegiatannya sehingga akan berdampak pada
penentuan isu strategis dan indikator kinerja utamanya. Dari permasalahan tugas
pokok dan pencapaian kinerja Renstra Tahun 2012 – 2017 adalah sebagai
berikut :
1. Masih terdapat Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Penghubung belum
terbina Diklat teknis ataupun Administrasi sehingga belum optimalnya
terhadap peningkatan kapasitas, dedikasi, loyalitas dan integritas;
2. Belum tersusunnya kinerja secara menyeluruh yang menerapkan Standar
Operasional Prosedur ( SOP ) pelayanan;
3. Belum Optimalnya biaya dan sarana yang ada dalam memfasilitasi promosi
dan event yang lebih lebih besar secara nasional ataupun internasional;
4. Belum Optimalnya kerja Tim Pameran, Event dan Promosi dengan OPD
Provinsi , Kabupaten/Kota dan Stakeholder ;
5. Belum terbangunnya jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih
sinergis, kontinyu dan saling menguntungkan.
6. Belum terbina dan belum diberdayakannya masyarakat Banten oleh Badan
Penghubung yang ada di Jakarta
7. Belum terbentuknya Tim Negosiasi dan Penyelesaian permasalahan Teknis
OPD di Pemerintah Pusat;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 11
8. Belum terbentuknya Tim Teknis/Jabatan Fungsional Promosi Wisata dan
Investasi Banten di Jakarta;
9. Kewenangan Tugas dan fungsi keprotokolan di Jakarta dalam hal pelayanan
terhadap Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Perangkat Daerah/Pimpinan
dilakukan secara selektif dan memperhitungkan kemampuan daya dukung
fasilitas yang ada.
10. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat
daerah.
11. Belum memadainya dukungan prasarana dan sarana Badan Penghubung;
12. Belum memadainya kualitas SDM dan profesionalisme apartur pemerintah
Badan Penghubung.
13. Belum Optimal dan belum memadainya penerapan perencanaan
pembangunan partisipatif melalu Forum Renja OPD.
14. Badan Penghubung sebagai Wakil Banten di Jakarta berfungsi sebagai wakil
pemerintah Banten di Jakarta;
15. Badan Penghubung sebagai Pusat Informasi Banten di Jakarta berfungsi
sebagai media informasi tentang pembangunan Banten, informasi tentang
OPD Banten dan pemerintah Pusat;
16. Tingkat pengetahuan dan kemampuan masih belum optimal dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi yang tepat dan terarah;
17. Belum optimalnya peran dan fungsi Badan Penghubung sebagai penunjang
penyelenggara pemerintahan;
18. Belum maksimalnya peranan Anjungan Daerah Banten di Taman Mini
Indonesia Indah;
19. Masih adanya kekurangan tenaga ahli untuk bidang-bidang pekerjaan
tertentu;
20. Dibidang promosi belum terdukung dengan SDM dan bahan-bahan promosi
secara memadai, baik yang diproduksi sendiri maupun kiriman dari
Pemerintah Kabupaten dan Kota;
21. Belum optimalnya pemanfaatan dan target Retribusi Wisma
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 12
Disamping beberapa permasalah yang dihadapi oleh Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten, Badan Penghubung juga berperan sebagai duta Banten (wakil
Banten di Jakarta) dengan peranan yang strategis, yaitu:
1. Sebagai Etalase Daerah di Jakarta, berfungsi menyerap informasi di Jakarta
maupun di daerah;
2. Sebagai Simpul informasi bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian/Swasta/Lembaga lain di Jakarta;
3. Sebagai Simpul hubungan pusat dan daerah menyangkut ketatalaksanaan
dalam konteks informasi dan diplomasi;
4. Adanya Anjungan Daerah Banten di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
merupakan sarana yang cukup strategis dalam memperkenalkan/
menginformasikan mengenai Provinsi Banten. Dengan adanya Anjungan
Daerah Banten, display maupun miniature Provinsi Banten dapat
diperkenalkan sehingga membuka cakrawala informasi bagi banyak
masyarakat untuk mengenal Provinsi Banten;
5. Adanya Wisma Banten sebagai penghasil Retribusi.
Permasalahan Tugas pokok dengan staekholder:
1. Biro Administrasi Pimpinan dan Rumah Tangga (Protokol);
2. Biro Pemerintahan (wakil Banten di Jakarta);
3. Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Informasi, Komunikasi dan
publikasi);
4. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Invetasi);
5. Dinas Pariwisata (Promosi);
6. Badan Kesbangpol;
7. Dinas Pendidikan.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 13
Pokok-pokok Pikiran DPRD Provinsi Banten Komisi I :
1. BADAN PENGHUBUNG BELUM DAPAT MENJADI DUTA PROVINSI BANTEN
Badan Penghubung harus memiliki aparatur yang memahami kondisi
Banten, baik dari aspek politik, sosial, ekonomi dan potensi Banten ke
depan. Tidak sekedar mengedepankan budaya saja. Hal ini ditujukan
supaya opini terhadap Provinsi Banten menjadi semakin baik.
Untuk itu Badan Peghubung perlu mendapat porsi koordinasi dengan
forkominda terkait isu-isu yang berkembang di Provinsi Banten termasuk
meningkatkan kapasitas aparatur Badan Penguhubung dalam konteks
politik, ekonomi dan sosial.
2. LEMAHNYA BADAN PENGHUBUNG DALAM MEMBERIKAN SUPPORT
KOMUNIKASI TERHADAP KEMENTERIAN DAN PEMERINTAH PUSAT
Perlunya kapasitas aparatur yang memadai di Badan Penghubung adalah
bagaimana membantu pemerintah provinsi Banten dalam melakukan
komunikasi dengan pemerintah pusat dan kementerian untuk hal-hal yang
memberikan kemanfaatan bagi Provinsi Banten. Meskipun bukan
merupakan tugas utama tetapi membantu Pemerintah Provinsi Banten
(Gubernur dan wakil gubernur Banten) dalam memperoleh kemudahan-
kemudahan dari pemerintah pusat.
3. BADAN PENGHUBUNG MASIH LEMAH DALAM INNOVASI PROMOSI
INVESTASI
Badan Penghubung dapat melakukan berbagai inovasi dalam membantu
masuknya investasi ke Provinsi Banten dengan melakukan promosi baik
didalam maupun di luar negeri. Berbagai kegiatan dapat dilakukan, misalnya
dengan mengundang dan melakukan jamuan berbagai kalangan usaha ke
badan penghubung yang diikuti dengan berbagai upaya untuk dapat
melakukan berbagai Perjanjian (MoU) dengan kalangan usaha.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 14
Masalah Eksterna masyarakat, DPRD, OPD Provinsi Banten dan
Kabupaten/Kota :
• Masyarakat : Perlu adanya Fasilitasi Pelayanan Masyarakat di Badan
Penghubung (Wakil Banten di Jakarta) terkait dengan perlindungan hokum,
kesehatan dan pendidikan
• OPD dan DPRD penanganan terkait Permasalahan, Sengketa, fasilitasi,
tindak lanjut di Jakarta (di selesaikan oleh Badan Penghubung)
• Masyarakat, DPRD, OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota : Badan Penghubung
dan Staekholder harus berinovasi dan melakukan Ivent secara nasional dan
Internasional
Isu Strategis Provinsi Banten :
Buruknya tata kelola pemerintahan di Provinsi Banten yang berdampak terhadap
kualitas pelayanan publik dan menghambat program reformasi birokrasi.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 15
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Badan Penghubung Banten
Aspek Capaian (Kondisi Saat
Ini)
Standar yang
dugunakan
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah Internal
(Kewenangan
Perangkat Daerah)
Eksternal (Diluar
(Kewenangan
Perangkat Daerah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase
koordinasi Badan
Penghubung
terhadap K/L
80 %
80 %
1. Aparatur
Badan
Penghubung
2. Dukungan
Anggaran
3. OPD lain
Kementerian dan
Lembaga
Pemerintah dan Non
Pemerintah
Belum terkoordinasi
dengan baik antara
Badan Penghubung
dengan Kementerian dan
Lembaga Pemerintah
dan Non Pemerintah
Presentase 80 % 80 % 1. Aparatur Kedutaan besar Belum terkoordinasi
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 16
koordinasi badan
penghubung
terhadap
kedutaan besar
Badan Penghubung
2. Dukungan
Anggaran
3. OPD lain
dengan baik antara
Badan Penghubung
dengan Kedutaan Besar
Presentase
koordinasi badan
penghubung
terhadap Badan
Penghubung
Provinsi lain
80 % 80 %
Aparatur Badan
Penghubung
2. Dukungan
Anggaran
3. OPD lain
Badan Penghubung
Badan Penghubung
Provinsi Lain
Belum terkoordinasi
dengan baik antara
Badan Penghubung
dengan Badan
Penghubung Provinsi
Lain
Skala kepuasaan
pelayanan badan
penghubung
terhadap
masyarakat
B B Angket (kotak saran) Masyarajat Banten
dan Non Banten
Belum terlayani dengan
baik pelayanan Badan
Penghubung dengan
Masyarakat Banten dan
Non Banten
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 17
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Sebagaimana diamanatkan dalam peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun
2005-2025, bahwa RPJMD 2012 – 2017 merupakan tahap akselerasi – I dengan
fokus pembangunan yang diprioritaskan pada 7 lingkup.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, bahwa setiap Opd wajib menyusun Perencanaan
Pembangunan (Renstra), lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah berdampak pada kebijakan dan kewenangan
daerah yaitu provinsi, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten dan Peraturan
Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi, Tipe,
susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten sejalan
dengan Gubernur baru dan Organisasi Perangkat Daerah yang baru dibentuk.
Merujuk pada kerangka pemahaman Rencana pembangunan jangka panjang
Nasional, RPJPN tahun 2005 – 2025, berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, RPJPD Provinsi Banten 2005-2025 serta
mengakselerasikan dengan Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional ,
RPJMN Tahun 2015-2019, mempertimbangkan perkembangan lingkungan
strategis, kearifan lokal yang menjujung tinggi konsep iman dan Taqwa dalam
implementasinya Akhlaquk karimah maka perlu diwujudkan suatu kondisi
masyarakat yang dinamis, masyarakat yang maju dan berdaya saing, sehingga
dirumuskan dalam Visi, yaitu menggambarkan arah pembangunan dan kondisi
masa depan, dalam Visi pembangunan Provinsi Banten yang akan dicapai
selama lima tahun mendatang (2017-2022), yaitu:
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 18
VISI :
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN
BERAKHLAQUL KARIMAH.
Provinsi Banten yang Maju berarti adanya perubahan dan kondisi semula ke
arah yang lebih baik. Cara-cara lama dalam mengelola pemerintahan
ditinggalkan, selanjutnya cara baru dalam mengelola permerintahan yang
menerapkan prinsip – prinsip good governanace.
Beberapa indikator-indikator pengeloiaan pemerintahan yang lebíh maju adalah:
adanya inovasi dalam tata kelola pemerintahan (lebih efisien, efektif, transparan,
akuntabel disertal perbaikan hubungan kelembagaan dengan kabupaten/kota),
dan adanya perubahani mindset atau perubahan budaya lama yang tidak sesuai
dengan tuntutan masyarakat.
Provinsi Banten yang Mandiri mengacu pada kemampuan keuangan daerah
untuk mendukung dan menjalankan pembangunan daerah. Suatu daerah
dikatakan mandiri bila pendapatan asli daerahnya dalam APBD cukup dominan,
sehingga tidak tergantung oleh bantuan atau subsildi pemerintah pusat.
Beberapa indikator Mandiri disini menunjukkan kemampuan fiskal yang cukup
untuk merealisasïkan berbagai program pemerintah daerah.
Provinsi Banten yang Berdaya Saing berarti kemampuan daerah mengelola dan
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki serta menghilangkan berbagal
hambatan sehingga berhasil menjadi tujuan investasi dibandingkan dengan
daerah lainnya. Beberapa parameter berdaya saing ini, berupa kemudahan,
fasilitasi dan daya tarik investasi di Provinsi Banten seperti infrastruktur yang
memadai, keamanan yang terjamin, pelayanan perijinan yang mudah dan
berkepastian hukum, sumber daya manusia yang berkualitas, serta ketersediaan
energi.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 19
Provinsi Banten yang Sejahtera berarti kemampuan daerah dalam mengelola
aspek manusia yang diukur dengan pencapian angka Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Beberapa parameter Sejahtera, diukur dengan angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) , yang pencapaiannya melalui kontribusi tiga
indikator utama yaítu pencapaian indikator pendidikan, pencapaian indikator
kesehatan, dan pencapaian indikator daya beli masyarakat.
Provinsi Banten yang AkhIakul Karimah berarti harapan daerah dalam
menekankan pada perilaku kehidupan masyarakat dan pemerintah yang
mencerminkan penerapan nilai-nilai agama , yaitu nilai-nilai yang sesuai dengan
hakikat ketuhanan, keberadaan manusia berserta alam seìsinya.
Beberapa parameter akhlakul karimah ini, tingkat kerukunan umat beragama
pada masyarakat , implemetasi terhadap rumusannya pada lingkungan aparatur
permerintahan daerah, dan lingkungan pendidikan dengan partisipasi tokoh
masyarakat dan alim ulama di Provinsi Banten.
MISI
Misi adalah pernyataan tentang upaya yang harus dilakukan dalam usaha
mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses
pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Visi Provinsi Banten
2017-2022 tersebut akan ditempuh melalui lima misi pembangunan daerah
sebagai berikut :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance);
2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan berkualitas;
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 20
Tabel 3.2
Misi, Tujuan dan Indikator Tujuan
MISI 1 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
1.1 Mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi
1.1.1 Capaian Indeks Kepuasan
Masyarakat
SASARAN
1.1.1.1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja
pemerintahan daerah
1.1.1.2 Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
1.1.1.3 Meningkatnya Pengawasan dan
Pembinaan penyelenggaraan
Pemerintahan
1.1.1.4 Mewujudkan pelayanan
pemerintah yang berbasis teknologi
informasi
1.1.1.5 Meningkatkan Kualitas
Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Daerah
1.1.1.6 Terwujudnya Reformasi Birokrasi
1.1.1.7 Menpercepat Reformasi Birokrasi
Melalui Peningkatan integritas
aparatur
1.1.1.8 Meningkatkan Pendapatan Daerah
1.1.1.9 Mewujudkan ketentraman dan
ketertiban umum daerah
1.1.1.10 Mewujudkan Wawasan
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 21
Kebangsaan untuk mendukung
NKRI
1.1.1.11 Mewujudkan Sistem
Penanggulangan Kebencanaan yang
efektif
1.1.1.12 Terkendalinya Laju Pertumbuhan
Penduduk
1.1.1.13 Meningkatnya kualitas administrasi
kependudukan
3.3. Telaahan Renstra Badan Penghubung
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Penghubng Daerah
Provinsi Banten Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, Visi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten 2017 -
2022 selanjutnya perlu ditunjang dengan pernyataan dan Instrumen yaitu Misi,
Misi adalah sebagai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi yang
telah ditetapkan. Berkaitan dengan penetapan Misi Badan Penghubung Daerah
Proovinsi Banten Periode Tahun 2017 – 2022 Program Kegiatan dalam RPJMD
wajib diresfon dan didukung untuk dilaksanakan oleh Badan Penghubung
Daerah Provinsi Banten.
Beberapa indikator pengelolaan pemerintahan yang lebíh maju adalah:
adanya inovasi dalam tata kelola pemerintahan (lebih efisien, efektif, transparan,
akuntabel disertal perbaikan hubungan kelembagaan dengan kabupaten/kota),
dan adanya perubahan mindset atau perubahan budaya lama yang tidak sesuai
dengan tuntutan masyarakat.
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 22
Keberdayaan lembaga pemerintah daerah harus semakin ditingkatkan,
sehingga dengan semakin meningkatnya kemampuan lembaga Pemerintah
Daerah dalam menjalin hubungan kerja maupun kerjasama antar lembaga dalam
proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta meningkatnya
persepsi dan partisipasi dengan masyarakat akan dapat mendorong memajukan
pembangunan di Provinsi Banten.
Sasaran Renstra Badan Penghubung Daerah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-
2022,
adalah:
1. Meningkatkan Kualitas kelembagaan dan ketatalaksaan;
2. Meningkatkan Fasilitasi, Koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan
3.4. Penentuan Isu Strategis
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, dan menentukan tujuan. Untuk mewujudkan hal tersebut, dilakukan
melalui peningkatan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata
laksana dengan mempertimbangkan sistem informasi dan teknologi serta
penegakan hukum, serta menerapkan prinsip-prinsip urgan management sesuai
dengan kondisi setempat. Dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan penekanan pada
pemberdayaan masyarakat, kerjasama dengan lembaga keuangan, Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan kerangka kerjasama lainnya.
Pada isu Tata Kelola Pemerintahan, keterkaitanya dengan RPJMN 2015-
2019 pada misi ke 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum, misi 4. Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera ,misi ke 7. Mewujudkan
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 23
masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan, dan keterkaitannya dengan
NAWACITA Ke 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya, Ke 8. Melakukan revolusi karakter bangsa
Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten yang didalamnya termasuk
mengelola Anjungan Daerah Banten dengan memperhatikan isu-isu strategis
pada misi 1 yaitu : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) yangterkait dengan program Tata kelola pemerintahan :
• Belum optimalnya integritas dan kompetensi aparatur;
• Belum optimalnya tertib pengelolaan anggaran;
• Belum optimalnya sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan.
Isu Strategis Badan Penghubung :
1. Badan Penghubung sebagai Duta Banten/Wakil Daerah di Ibukota Negara
2. Menurut PP Nomor 18 Tahun 2016 Pasal 7 untuk menunjang Koordinasi
pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah
pusat, daerah provinsi dapat membentuk Badan Penghubung daerah di Ibu
kota negara;
3. Pelayanan Masyarakat Banten di Jabodetabek;
4. Sebagi Pintu Gerbang Investasi dimana lokasi kedudukan Badan
Penghubung di Ibukota Negara;
5. Tersusunnya kinerja secara menyeluruh yang menerapkan Standart
Operasional Prosedur ( SOP ) pelayanan;
6. Mengoptimalkan kerja Tim yaitu : Pameran, Event dan Promosi dengan
OPD Provinsi , Kabupaten/Kota dan Stakeholder ;
7. Membangun jaringan promosi dengan berbagai pihak yang lebih sinergis,
kontinyu dan saling menguntungkan;
8. Membentuk Tim Negosiasi dan Penyelesaian permasalahan Teknis OPD di
Pemerintah Pusat;
9. Membentuk Tim Teknis Promosi Wisata dan Investasi Banten di Jakarta;
Isu Strategis Pembangunan Kantor Penghubung Provinsi Baten III - 24
10. Kewenangan Tugas dan fungsi keprotokolan di Jakarta dalam hal pelayanan
terhadap Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Perangkat
Daerah/Pimpinan;
11. Badan Penghubung berperan sebagai Pusat Informasi Banten di Jakarta
berfungsi sebagai media informasi tentang pembangunan Banten,
informasi tentang OPD Banten dan pemerintah Pusat;
12. Menyediakan sarana promosi dan meyiapkan SDM serta menyiapkan
bahan-bahan promosi secara memadai, baik yang diproduksi sendiri
maupun dari Pemerintah Kabupaten dan Kota;
13. Mengoptimalkan pemanfaatan dan target Retribusi Wisma.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Setrategi dan Kebijakan Renstra 2017 - 2022 IV - 1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menenga
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan yang telah ditetapkan
tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi
menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada
setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan
setiap urusan pemerintahan .
Renstra yang memuat visi dan misi Badan Penghubung Daerah Banten
merupakan penjabaran atau implementasi sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sedangkan Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan Badan Penghubung Provinsi Banten, yaitu hasil yang
akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat
diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari
tujuan.
Untuk mewujudkan misi, dijelaskan dengan tujuan yaitu berisi
Pernyataan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi
selama lima tahun yang didasarkan pada isu-isu analisis strategis, disertakan
pula indikator kinerja tujuan, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
tujuan yang akan dicapai selama lima tahun dan secara bertahap dapat diurai
pencapaiannya setiap tahun. Berdasarkan lima misi yang telah ditetapkan, maka
diurai masing masing misi dengan pernyataan tujuan dan indikator tujuannya
sebagaimana ditampilkan dalam tabel.
Sasaran adalah Hasil yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan
spesifik, mudah dicapai, rasional memperhatikan isu strategis daerah, disertakan
pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang akan dicapai selama lima tahun dan secara bertahap dapat diurai
pencapaiannya setiap tahun.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Setrategi dan Kebijakan Renstra 2017 - 2022 IV - 2
Berdasarkan pernyataan tujuan dan indikator tujuan yang telah
ditetapkan, maka dilakukan cascading down yaitu menurunkan rencana
pencapaian indikator tujuan kepada indikator sasaran yang memberikan
kontribusi terhadap pencapaian indikator tujuan yang hendak dicapai target
kinerjanya, sebagaimana ditampilkan dalam tabel.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Setrategi dan Kebijakan Renstra 2017 - 2022 IV - 4
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Penghubung :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Satuan TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 8 9
1
Terwujudnya kelembagaan
Pemerintah Daerah yang
berakhlakul karimah dengan
efektif, efesien, transparan,
akuntabel, dan sumber daya
apartur yang berintegritas,
berkompetensi dan melayani
masyaraka
Tercapainya
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Yang Akuntabel,
Efektif dan
Efisien
Capian Laporan
Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten Nilai 60 70 75 80 88 90 .5
Pelayanan Publik
Yang berkualitas
Capaian Pelayanan
Publik % 100 100 100 100 100 100
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Setrategi dan Kebijakan Renstra 2017 - 2022 V - 1
Strategi merupakan Langkah langkah yang berisikan program indikatif
untuk mewujudkan visi, misi, pembangunan daerah, setiap strategi bisa untuk
satu atau beberapa sasaran atau sebaliknya satu sasaran menggunakan
beberapa strategi. Strategi memiliki parameter keberhasilan dan kegagalan yang
berupa capaian indikator kinerja, pengelolaan kapasitas birokrasi, sistem
menejemen atau implmentasi teknologi.
Misi: Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Terwujudnya kelembagaan Pemerintah Daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif, efesien, transparan, akuntabel, dan sumber daya apartur yang berintegritas, berkompetensi dan melayani masyarakat Terwujudnya Kompetensi Aparatur
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Akuntabel, Efektif dan Efisien
Meningkatkan pelayanan public yang dilakukan setiap perangkat daerah yang melayani langsung kepada masyarakat
Melakukan standarisasi bisnis proses pada setiap perangkat daerah dan mendetailkannya pada standard operasional dan prosedur (SOP) pelayanan, serta meminta respon angket langsung untuk menuju pelayanan prima
Pelayanan Publik Yang berkualitas
Meningkatkan Fasilitasi, Koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan Sertifikas
Peningkatan Koordinasi, mediasi dan fasilitasi pelaksanaan urusan pemerintahan
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 1
Program Badan Penghubung Daerah Banten bagian dari program prioritas
RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Penghubung Daerah Provisi
Banten. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program dan pagu
per Organisasi sebagaimana tercantum dalam rancangan awal RPJMD,
selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas
yang didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD. Program
prioritas Badan Penghubung Daerah dilaksanakan dalam rangka mendukung
penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan tugas dan fungsi, termasuk
pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM). Program prioritas Badan Penghubung Daerah untuk mendukung
pencapaian tujuan pembangunan daerah sebagaimana program prioritas RPJMD
termasuk ke dalam urusan wajib: Otonomi Daerah, Pemerintah Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian .
Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi
selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan
dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Strategi yang dilaksanakan perlu
didukung oleh kebijakan yang bersifat umum dan dikaitkan dengan prioritas
pembangunan beserta program yang akan dilaksanakan.
Setelah kebijakan umum dan program pembangunan dibuat, langkah selanjutnya
adalah meletakkan program pembangunan daerah sesuai bidang pada tiap
urusan pemerintahan. Tahap ini sangat penting dalam perumusan RPJMD karena
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 2
hasil dari perumusan program pembangunan daerah menghasilkan rencana
pembangunan yang kongkrit dalam bentuk kegiatan prioritas pembangunan.
Arah kebijakan umum ini merupakan penjabaran lebih detil dari visi misi kepala
daerah yang terdiri dari program dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang dikelompokkan pada masing-masing urusan dan meliputi program dalam
kerangka regulasi. Prioritas pembangunan daerah sebagai janji politik Kepala
Daerah periode 2017 – 2022 salah satunya misi 1 yaitu :Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) yaitu :
1. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN;
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
3. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Dari tiga indicator tersebut diarahkan pada sasaran sebagai berikut :
1. Organisasi;
2. Peraturan Perundang-undangan;
3. Sumber Daya Manusia;
4. Kewenangan Pelayanan Publik, serta pola piker (mindset) dan budaya kerja
(culture mindset) aparatur sipil negara (ASN/PNS). Dll
Dari 4 (empat) Sasaran dan 3 (tiga) indikator akan diterapkan terhadap :
1. Penerapan E-Planing, E-Monev dan E-Budgeting
2. Reformasi Birokrasi
3. Peningkatan predikat LAKIP dari CC ke BB
4. Peningkatan predikat tata kelola keuangan daerah
5. Peningkatan pelayanan publik untuk mewujudkan kepuasan masyarakat.
6. Penurunan indek persepsi korupsi
7. Wewujudkan harmonisasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
Kabupaten/Kota
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 3
Untuk mewujudkan Program dan tujuan dan sasaran RPJMD diperlukan strategi
dan arah kebijakan yang selanjutnya dijabarkan dalam program pembangunan
sesuai dengan fungsi Badan Penghbung, dengan prioritas program beserta
indikator kinerja program.
Badan Penghubung Daerah tidak termasuk dalam urusan wajib dan pilihan
artinya bahwa Badan Penghubun adalah termasuk dalam penunjang
pemerintahan dengan 3 peranan yang sesuai dengan Tuposi dan indicator
Kinerja Utama yaitu :
• Duta Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Wakil dan Simpul Hubungan
Pusat dan Daerah ;
• Etalase Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Simpul Informasi (Pusat
Informasi Banten di Jakarta) bagi Kementerian/Lembaga Non
Kementerian/Swasta dan Lembaga lain di Jakarta juga sebagai menyerap
informasi di Jakarta maupun di daerah;
• Show Windows Banten di Jakarta : berfungsi sebagai sarana ivent,
promosi, tampilan dan pameran
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) tujuannya adalah Mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif,efisien,transparan,akuntabel,dan sumberdaya aparatur berintegritas, berkompetensi dengan indicator tujuan adalah Capaian Indeks Kepuasan dan Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis dengan sasaran adalah : Indikator Sekretariat Tata Usaha :
Indikator Kinerja
Program
Indiator
Kinerja
Awal
RPJMD
Tahun
2018 Tahun
2019 Tahun
2020 Tahun
2021 Tahun 2022
Kinerja
Akhir
Nilai IKM (Satuan: %)
2,5 2,80 3,00 3,20 3,40 3,60 3,60
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 4
Indikator Sub Bid
Indikator Kinerja
Program
Indiator
Kinerja
Awal
RPJMD
Tahun
2018 Tahun
2019 Tahun
2020 Tahun
2021 Tahun
2022 Kinerja
Akhir
Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bidang Urusan dan Program Pembangunan Badan Penghubung yaitu Administrasi Pemerintan yang terdapat 2 (dua) Program Kegiatan : 1. Program Tata Kelola Pemerintahan 2. Program Pembangunan Kemitraan Dari 2 (dua) Program yang ada Program Tata Kelola Pemerintahn dengan indikator kinerja program yaitu Nilai IKM (satuan : skala) sedangkan Program Pembangunan Kemitraan dengan indikator kinerja yaitu cakupan koordinasi Badan Penghubung terhadap mitra strategis. Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan dalam RPJMD maka program yang akan
dilaksanakan pada Badan Penghubung Provinsi Banten dalam kurun waktu 2017
– 2022 adalah sebagai berikut :
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM NO KEGIATAN
Program Tata Kelola Pemerintahan
Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
1 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
2 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
3 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
4 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
6 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
7 Peningkatan Kapasitas Aparatur
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 5
8 Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
9 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Program Pembangunan Kemitraan
Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis
1 Pelayanan Masyarakat
2 Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan
3 Penyelengaraan Pemerintah Daerah
Program dan Kegiatan Renstra 2017 -2022 VI - 6
PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2017 -2022
BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI BANTEN (TERLAMPIR)
Pengukuran Kinerja Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra 2017 -2022 VII - 1
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil dan/atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu sasaran, program atau kegiatan.
Indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah pada akhir periode masa jabatan dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat
mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode
RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja Badan Penghubung Daerah Banten yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai OPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan
gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari
akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap
tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
Pengukuran kinerja dalam hal ini adalah Indikator kinerja dari
pelaksanaan rencana pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Penghubung
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pengukuran Kinerja Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra 2017 -2022 VII - 2
Daerah Provinsi Banten selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2017
sampai dengan 2022.
Indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan salah satu
tolok ukur keberhasilan dan atau kegagalan dari pelaksana Perencanaan
pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten selama kurun waktu tahun 2017 sampai dengan 2022, yang secara
operasional dilaksanakan setiap tahun anggaran.
Rencana tolok ukur kinerja sebagai pengukuran kinerja pelaksanaan
rencana pembangunan oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten pada
tingkat program secara rinci akan sesuai dengan sebagaimana yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Banten Tahun 2017-2022.
Adapun Indikator kinerja dari pelaksanaan rencana pembangunan yang
dilaksanakan oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten tahun 2017 - 2022
pada tingkat program adalah sebagai berikut :
Pengukuran Kinerja Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra 2017 -2022 VII - 4
Tabel. 7.1
Indikator Kinerja mengacu Pada Sasaran dan Tujuan RPJMD
NO INDIKATOR KINERJA
Satuan TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 4 5 6 7 8 8 9
1
Capian Laporan Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten
Nilai 60 70 75 80 88 90
Capaian Pelayanan Publik
% 100 100 100 100 100 100
Pengukuran Kinerja Badan Penghubung Provinsi Banten Renstra 2017 -2022 VII - 5
Tabel 7.2
Definisi Operasioanal
NO OPD IKU (eselon II) dan
OUTCOME (eselon III) Definisi Operasional Rumus Perhitungan
1 Badan
Penghubung
Indikator Kinerja Utama (esselon III)
1. Capaian pelayanan
publik
Kepuasaan pelayanan badan
penghubung Sbg wakil dari pemerintah daerah
terhadap lembaga dan masyarakat,
1) Indikator : jml lembaga yang dilayani dibagi jml lembaga :
= 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖
𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎𝑥 100%
2) Capaian Masyarakat yang dilayani (Orang)
Nilai Persepsi
Jumlah Masyarakat yang dilayani (Orang)
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 >1000 A Sangat Baik
2 501-999 B Baik
3 <500 C Cukup
Indikator Kinerja Program (esselon IV)
1. Cakupan koordinasi
Badan Penghubung
Terhadap Mitra
Strategis
Prosentase Koordinasi Badan Penghubung
terhadap K/L, Kedutaan Besar, OPD, Badan
Penghubung Perwakilan dan Swasta
Jumlah yang dikoordinasikan :
Jumlah Persentase
=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾/𝐿 ,𝐾𝑒𝑑𝑢𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟,𝑂𝑃𝐷,𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑤𝑎𝑠𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾/𝐿,𝐾𝑒𝑑𝑢𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟,𝑂𝑃𝐷,𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑤𝑎𝑠𝑡𝑎𝑥 100 %
Penutup VIII - 1
RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss BBaaddaann PPeenngghhuubbuunngg DDaaeerraahh PPrroovviinnssii BBaanntteenn PPeerriiooddee TTaahhuunn
22001177‐‐22002222 iinnii ssuuddaahh ddiisseellaarraasskkaann ddeennggaann rreessttrruukkttuurriissaassii pprrooggrraamm ddaann kkeeggiiaattaann sseerrttaa
mmeennggaaccuu PPeerraattuurraann DDaaeerraahh NNoommoorr 77 TTaahhuunn 22001177 tteennttaanngg RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann
JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh RRPPJJMMDD TTaahhuunn 22001177‐‐22002222.. RReennssttrraa BBaaddaann PPeenngghhuubbuunngg
DDaaeerraahh TTaahhuunn 22001177--22002222 iinnii aaddaallaahh fflleekkssiibbeell ddaann ddaappaatt bbeerruubbaahh sseewwaakkttuu--wwaakkttuu
sseessuuaaii ddeennggaann ssiittuuaassii//kkoonnddiissii oobbjjeekkttiiff yyaanngg bbeerrkkeemmbbaanngg ddaann sseellaalluu bbeerrkkaaiittaann ddeennggaann
kkeeppeerrlluuaann ssttrraatteeggiiss yyaanngg mmeennddeessaakk.. PPeellaakkssaannaaaann RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss iinnii ssaannggaatt
mmeemmeerrlluukkaann ppaarrttiissiippaassii,, sseemmaannggaatt,, ddaann kkoommiittmmeenn ddaarrii sseelluurruuhh aappaarraattuurr BBaaddaann
PPeenngghhuubbuunngg DDaaeerraahh PPrroovviinnssii BBaanntteenn,, kkaarreennaa aakkaann mmeenneennttuukkaann kkeebbeerrhhaassiillaann
pprrooggrraamm ddaann kkeeggiiaattaann yyaanngg tteellaahh ddiissuussuunn.. DDeennggaann ddeemmiikkiiaann RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss iinnii
nnaannttiinnyyaa bbuukkaann hhaannyyaa sseebbaaggaaii ddookkuummeenn aaddmmiinniissttrraassii ssaajjaa,, kkaarreennaa sseeccaarraa ssuubbssttaannssiiaall
mmeerruuppaakkaann ppeenncceerrmmiinnaann ttuunnttuuttaann ppeemmbbaanngguunnaann yyaanngg mmeemmaanngg ddiibbuuttuuhhkkaann oolleehh
ssttaakkeehhoollddeerrss sseessuuaaii ddeennggaann vviissii ddaann mmiissii ddaaeerraahh yyaanngg iinnggiinn ddiiccaappaaii.. PPrrooggrraamm ddaann
kkeeggiiaattaann ddaallaamm RReennssttrraa iinnii hhaarruuss mmeemmuuaatt tteennttaanngg uussuullaann ppeemmaannggkkuu kkeeppeennttiinnggaann
yyaaiittuu :: mmaassyyaarraakkaatt,, DDPPRRDD,, OOPPDD,, ssttaakkeehhoollddeerr,, ttuuggaass ddaann ppookkookk ddaann llaaiinnnnyyaa yyaanngg
hhaarruuss tteerrttuuaanngg ddaallaamm RReennssttrraa.. KKeeiinnggaannaann ddaann jjaannjjii ppiimmppiinnaann ddaaeerraahh hhaarruuss
ddiillaakkssaannaakkaann ddaann ddiippeerrttaanngggguunnggjjaawwaabbkkaann kkeeppaaddaa ppuubblliikk,, sseehhiinnggggaa sseelluurruuhh
kkoommppoonneenn oorrggaanniissaassii hhaarruuss iikkuutt tteerrlliibbaatt ddaann bbeerrttaanngggguunnggjjaawwaabb ddaallaamm mmeennccaappaaii
ttuujjuuaann.. OOlleehh kkaarreennaa iittuu ssuummbbeerr ddaayyaa mmaannuussiiaa mmeerruuppaakkaann kkoommppoonneenn oorrggaanniissaassii yyaanngg
ssaannggaatt vviittaall ddaann bbeerrffuunnggssii sseebbaaggaaii ppeenneennttuu uuttaammaa ddaallaamm mmeennccaappaaii ttuujjuuaann yyaanngg
hhaarruuss ddiikkeelloollaa sseeccaarraa pprrooffeessiioonnaall ddaann pprrooppoorrssiioonnaall bbeerrddaassaarrkkaann ppeerraattuurraann
ppeerruunnddaanngg--uunnddaannggaann yyaanngg bbeerrllaakkuu sseerrttaa kkeebbiijjaakkaann ddaann pprroosseedduurr yyaanngg tteeppaatt.. AAkkhhiirr
kkaattaa sseemmooggaa RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss BBaaddaann PPeenngghhuubbnngg DDaaeerraahh PPrroovviinnssii BBaanntteenn iinnii ddaappaatt
ddiiiimmpplleemmeennttaassiikkaann ddeennggaann bbaaiikk sseessuuaaii ddeennggaann ttaahhaappaann--ttaahhaappaann yyaanngg tteellaahh
ddiitteettaappkkaann sseeccaarraa kkoonnssiisstteenn ddaallaamm rraannggkkaa mmeenndduukkuunngg tteerrwwuujjuuddnnyyaa ggoooodd
ggoovveerrnnaannccee mmeellaalluuii rreennccaannaa ttaahhuunnaann ddaallaamm bbeennttuukk RReennccaannaa KKeerrjjaa ((RReennjjaa)) BBaaddaann
PPeenngghhuubbuunngg DDaaeerraahh..
Dokumen perencanaan jangka menengah Badan Penghubung Daerah yang
tertuang dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 yang merupakan acuan dalam rangka
pelaksanaan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang terdiri dari :
BAB VIII P E N U T U P
Penutup VIII - 2
1. visi;
2. misi;
3. Tujuan ;
4. Sasaran;
5. strategi;
6. kebijakan;
7. program;
8. Indikator Kinerja.
Dalam rangka mengimplementasi Renstra Badan Penghubung Provinsi Banten
Tahun 2017 - 2022 maka perlu diperhatikan kaidah pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten berkewajiban untuk mengupayakan
pencapaian dan implementasi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra Badan Penghubung
Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022 serta telah diselaraskan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017 -
2022;
2. Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten berkewajiban untuk menyusun
Rencana Kerja (Renja) Badan Penghubung Provinsi Banten (Rencana Kerja
Tahunan) dengan berpedoman pada Renstra Badan Penghubung Provinsi
Banten Tahun 2017 - 2022 serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Banten;
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Renstra Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022, Badan Penghubung
Provinsi Banten berkewajiban untuk melaksanakan pengendalian dan evaluasi
kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten untuk rencana jangka menengah selama 5 (lima) tahun, yang diawali
dengan rencana tahunan;
4. Diupayakan bahwa pelaksanaan dari rencana secara implemetasi harus
memperhatikan pelayanan publik, serta berbasis biaya yang memperhatikan
hasil dan menggunakan biaya secara efektif dan efisien.
Keberhasilan implementasi pelaksanaan Renstra Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten, sangat tergantung dari kesepahaman, kesepakatan dan komitmen
bersama antara Pelaksana Program Kegiatan di Badan Penghubung Daerah dengan
staekholder.
Penutup VIII - 3
Badan Penghubung Daerah adalah Organisasi Perangkat Daerah Setingkat
Eselon III.a yang tidak dilakukan Pemetaan dan skoring besaran kelembagaan,
sehingga tidak memiliki tipologi Kekhususan Badan Penghubung adalah untuk
menunjang koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan
dengan pemerintah pusat, yaitu Ibu Kota Negara dan juga Badan Penghubung yaitu
berdisi sendiri yaitu tidak diatur penggabungan dengan Badan lain berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016.
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten,Peraturan Gubernur
Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten 2016 dan Peraturan
Gubernur Provinsi Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang Uraian tugas jabatan
pimpinan tinggi, administrator dan pengawas perangkat daerah, lampiran V point F
terdiri dari:
Badan Penghubung Daerah merupakan unsur penunjang urusan
pemerintahan, Badan Penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh seorang Kepala Badan setingkat eselon IIIa yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok
membantu Gubernur melaksanakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan
dan pembangunan dengan pemerintah pusat dan membantu Gubernur dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan antar
lembaga dalam melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud
menyelenggarakan fungsi dan kewenangan :
1. Pelaksanaan koordinasi, mediasi dan fasilitasi antara Pemerintah Daerah
dengan Pemerintah Pusat, Lembaga-lembaga Pusat, Perwakilan Pemerintah
Daerah, Perwakilan Negara Sahabat dan Pihak Swasta;
2. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan bidang tugasnya;
3. Pembinaan masyarakat daerah Provinsi Banten di Jakarta;
4. Pengumpulan data dan informasi serta kegiatan promosi Pemerintah Daerah;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Dengan demikian Badan Penghubung adalah Wakil Daerah Banten di Jakarta yang
berperan sebagai :
• Duta Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Wakil dan Simpul Hubungan Pusat
dan Daerah ;
Penutup VIII - 4
• Etalase Banten di Jakarta : berfungsi sebagai Simpul Informasi (Pusat Informasi
Banten di Jakarta) bagi Kementerian/Lembaga Non Kementerian/Swasta dan
Lembaga lain di Jakarta juga sebagai menyerap informasi di Jakarta maupun di
daerah;
• Show Windows Banten di Jakarta : berfungsi sebagai sarana ivent, promosi,
tampilan dan pameran
Dari definisi tersebut bahwa Badan Penghubung sebagai Duta Banten di Jakarta
adalah wakil daerah Banten di Jakarta yang berperan sebagai fasilitator pelayanan
terhadap pimpinan, masyarakat maupun terhadap organisasi perangkat daerah
Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten/Kota yang berfungsi sebagai wakil daerah
ataupun sebagai penghubung.
Badan Penghubung berfungsi sebagai pusat informasi Banten di Jakarta artinya
Badan penghubung menjembatani tentang informasi yang diperlukan baik dari
Pemerintah Daerah Banten ataupun Pemerintah Pusat.
Badan Penghubung sebagai show Window Banten di Jakarta artinya sebagai jendela
informasi untuk Ivent, Promosi, tampilan dan pameran di Jakarta.
Arah kebijakan umum ini merupakan penjabaran lebih detil dari visi misi kepala
daerah yang terdiri dari program pada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang dikelompokkan pada masing-masing urusan dan meliputi program dalam
kerangka regulasi. Prioritas pembangunan daerah sebagai janji politik Kepala
Daerah periode 2017 – 2022 pada misi 1 yaitu Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) yaitu :
1. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN;
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
3. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Dari tiga indicator tersebut diarahkan pada sasaran sebagai berikut :
1. Organisasi;
2. Peraturan Perundang-undangan;
3. Sumber Daya Manusia;
4. Kewenangan Pelayanan Publik, serta pola piker (mindset) dan budaya kerja
(culture mindset) aparatur sipil negara (ASN/PNS). Dll
Dari 4 (empat) Sasaran dan 3 (tiga) indikator akan diterapkan terhadap :
1. Penerapan E-Planing, E-Monev dan E-Budgeting
2. Reformasi Birokrasi
3. Peningkatan predikat LAKIP dari CC ke BB
Penutup VIII - 5
4. Peningkatan predikat tata kelola keuangan daerah
5. Peningkatan pelayanan publik untuk mewujudkan kepuasan masyarakat.
6. Penurunan indek persepsi korupsi
7. Wewujudkan harmonisasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
Kabupaten/Kota
Untuk mewujudkan Program dan tujuan dan sasaran RPJMD diperlukan strategi dan
arah kebijakan yang selanjutnya dijabarkan dalam program pembangunan sesuai
dengan fungsi Badan Penghbung, dengan prioritas program beserta indikator
kinerja program.
Badan Penghubung Daerah tidak termasuk dalam urusan wajib dan pilihan artinya
bahwa Badan Penghubun adalah termasuk dalam penunjang pemerintahan dengan
3 peranan yang sesuai dengan Tuposi dengan diterjemahkan ke dalam Indikator
Kinerja Utama yaitu :
NO INDIKAT
OR KINERJA
DEFINISI RUMUS
1 Nilai
IKM
Untuk
memudahkan
interpretasi
terhadap
penilaian IKM
yaitu antara 25
- 100 maka
hasil penilaian
tersebut diatas
dikonversikan
dengan nilai
dasar 25
(Eselon III)
IKM =
IKM Unit Pelayanan x 25
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50
C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25
B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 - 100 A Sangat Baik
2 Capaian
pelayanan
publik
Kepua
saan pelayanan
badan
penghubung
Sbg wakil dari
pemerintah
daerah terhadap
lembaga dan
masyarakat
(Eselon III)
1) Indikator : jml lembaga yang dilayani dibagi jml lembaga
:
= %
2) Capaian Masyarakat yang dilayani (Orang) Nilai
Persepsi
Jumlah Masyarakat
yang dilayani (Orang)
Mutu
Pelayanan
Kinerja Unit
Pelayanan
1 >1000 A Sangat Baik
2 501-999 B Baik
3 <500 C Cukup
3 Cakupan
koordinas
i Badan
Penghubu
ng
Terhadap
Mitra
Strategis
Indikator
Kinerja
Program
(esselon IV)
Jumlah yang dikoordinasikan :
Jumlah Persentase
=
%
Penutup VIII - 6
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) tujuannya adalah Mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerahyang berakhlakul kariman dengan efektif,efisien,transparan,akuntabel,dan sumberdaya aparatur berintegritas, berkompetensi dengan indicator tujuan adalah Capaian Indeks Kepuasan dan Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis dengan sasaran adalah : Indikator Sekretariat Tata Usaha :
Indikator Kinerja Program
Indiator Kinerja Awal
RPJMD
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022 Kinerja Akhir
Nilai IKM (Satuan: %)
2,5 2,80 3,00 3,20 3,40 3,60 3,60
Indikator Sub Bidang :
Indikator Kinerja Program
Indiator Kinerja Awal
RPJMD
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Kinerja
Akhir
Cakupan koordinasi Badan Penghubung Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bidang Urusan dan Program Pembangunan Badan Penghubung
Bidang Urusan/Program Pembangunan Organisasi Perangkat Daerah/Indikator
Kinerja Program
Administrasi Pemerintahan Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
Program Tata Kelola Pemerintahan Nilai IKM (Satuan: skala)
Program Pembangunan Kemitraan Cakupan koordinasi Badan Penghubung
Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)
Dengan kegiatan selama periode 2017 – 2022 yaitu :
1. Kegiatan Pelayanan Terhadap Masyarakat;
2. Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
3. Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan;
4. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran;
5. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor;
Penutup VIII - 7
6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor;
7. Peningkatan Kapasitas Aparatur;
8. Koordinasi dan Konsultasi ke dalam dan keluar daerah;
9. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
10. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan;
11. Penyadiaan Data dan Informasi Pembangunan.
Demikian Renstra Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022
yang telah tersusun ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja (Renja) Badan Penghubung padasetiap tahunnya dan dalam
melaksanakan pembangunan daerah sesuai dengan peran dan fungsinya masing-
masing. Meskipun demikian, Badan Penghubung menyadari masih terdapat
kekurangan dari apa yang disajikan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan
dan saran yang dapat menyempurnakan Renstra ini, agar tercapainya tujuan
“Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah”.
BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI BANTEN
Plt. Kepala Badan Penghubung Daerah
Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM Pembina
NIP. 19631124 200112 2001
2018 2019 2020 2021 2022 2018 Rp 2019 Rp 2020 Rp 2021 Rp 2022 Rp
2,5 2,8 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
3,633,222,681 3,832,232,354 3,822,926,624 3,899,366,545 3,899,366,545
1 2.5 2.8 3.00 1.05 3.20 1.00 3.40 1.02 3.60 1.00 3.60
1 61,620,400 64,995,656 64,837,828 66,134,269 66,134,269
19 Dok 18 17 17 17 17 86
1 Penyusunan Laporan Evaluasi Program
dan Kegiatan
3 Dok 3 3 3 3 3 15
2 Penyusunan Perencanaan Program dan
Kegiatan Tahunan
9 Dok 9 9 9 9 9 45
3 Penyusunan RENSTRA SKPD 2 Dok 1 1
4 Penyusunan Laporan Evaluasi dan
Pengendalian
5 Dok 5 5 5 5 5 25
2 157,978,125 166,631,372 166,226,745 169,550,471 169,550,471
2 Dok 7 7 7 7 7 35
1 Penyusunan Profil Kinerja Program
Perangkat Daerah
1 Dok 2 2 2 2 2 10
2 Pembuatan Visualisasi Peragkat Daerah Dok 1 1 1 1 1 5
3 Penyusunan Statistik Sektoral dan
Informasi Geospasial Tematik
Dok 2 2 2 2 2 10
4 pengelolaan PPID 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
5 Peyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
3 57,885,000 61,055,649 60,907,389 62,125,240 62,125,240
3 Dok 22 22 22 22 22 110
1 Penyusunan Dokumen Laporan Keuangan 3 Dok 17 17 17 17 17 85
2 Penyusunan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP) Aparat Pengawas
Instansi Pemerintah (APIP)
Dok 2 2 2 2 2 10
3 Penyusunan Dokumen Laporan Pajak Dok 3 3 3 3 3 15
4 188,750,000 199,088,776 198,605,333 202,576,473 202,576,473
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perelengkapan dan Peralatan Kantor
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
5 409,555,000 431,988,364 430,939,376 439,556,065 439,556,065
1 Tahun 3 3 3 3 3 15
1 Pemeliharaan Gedung dan Halaman
Kantor dan Anjungan Banten
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
2 Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Operasional
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
3 Pemeliharaan Inventaris Kantor 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
6 1,561,516,656 1,647,048,688 1,643,049,194 1,675,902,179 1,675,902,179
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
Capaian Indeks Kepuasan
Masyarakat
Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berakhlakul kariman dengan
efektif, efisien,transparan,
akuntabel,dan sumber daya
aparatur berintegritas,
berkompetensi serta melayani
masyarkat
Melakukan standarisasi
bisnis proses pada setiap
perangkat daerah dan
mendetailkannya pada
standar operasional dan
prosedur (sop) pelayanan ,
serta meminta respon angket
langsung untuk menuju
pelayanan prima
Meningkatkan pelayanan
publik yang dilakukan setiap
perangkat daerah yang
melayani langsung kepada
masyarakat
Tercapainya Penyelenggaraan
Pemerintahan yang
Akuntabel, Efektif, dan
efisien
Nilai IKM (Satuan: skala)
1 Capaian Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi
Banten
CC A
VISI : BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAQUL KARIMAH
KELOMPOK
SASARAN
Target Capaian Kinerja Program & Anggaran
Program Tata Kelola
Pemerintahan
Misi: MENCIPTAKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
B BB BB BB A
Tercapainya kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan yang
berkualitas
Meningkatkan Kualitas
kelembagaan dan
ketatalaksaan
1 1
MATRIK BESAR KETERKAITAN RPJMD-RENSTRA PROVINSI BANTEN 2017-2022
OPD : BADAN PENGHUBUNG PROVINSI BANTEN
IRISAN RPJMD DAN RENSTRA
TUJUAN RPJMD/RENSTRASASARAN
RPJMD/RENSTRA
STRATEGI
RPJMD/RENSTRA
ARAH KEBIJAKAN
RPJMD/RENSTRA
INDIKATOR TUIUAN
RPJMD/SASARAN RPJMD
KONDISI
AWAL
TAHUN
2017
TARGET CAPAIANKONDISI
AKHIRPROGRAM
INDIKATOR PROGRAM(OUTCOME)/KEGIATAN
(OUTPUT)/ SUB KEGIATAN
Indikator
Kinerja Awal
RPJMD/
RENSTRA
2017
BIDANG
URUSAN/PERANG
KAT DAERAH
ESS III/IV
Indikator
Kinerja
Akhir
RPJMD /
RENSTRA
URUSAN
PEMERINTAH
FUNGSI
PENUNJANG /
DPKD
Kasubag Tata Usaha 1
Kepala Badan
Tersedianya Barang dan Jasa Perkantoran,
Satuan : Tahun
Tersusunnya Dokumen Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan, Satuan : Dokumen
Tersedianya Data Pembangunan Sektoral,
satuan : Dokumen
Tersusunnya Laporan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset, Satuan : Dokumen
Tersedianya Sarana Prasarana Kantor, Satuan
: Tahun
1 Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berakhlakul karimah
dengan efektif, efisien,
transparan, akuntabel, dan
sumber daya aparatur
berintegritas, berkompensi
serta melayani masyarakat
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset
Pengadaan Sarana Prasarana Kantor
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
Peningkatan Akuntabilitas
Pengelolaan Pelaksanaan
Program Kegiatan
1
Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Kantor,
Satuan : Tahun
2018 2019 2020 2021 2022 2018 Rp 2019 Rp 2020 Rp 2021 Rp 2022 Rp
KELOMPOK
SASARAN
Target Capaian Kinerja Program & Anggaran
TUJUAN RPJMD/RENSTRASASARAN
RPJMD/RENSTRA
STRATEGI
RPJMD/RENSTRA
ARAH KEBIJAKAN
RPJMD/RENSTRA
INDIKATOR TUIUAN
RPJMD/SASARAN RPJMD
KONDISI
AWAL
TAHUN
2017
TARGET CAPAIANKONDISI
AKHIRPROGRAM
INDIKATOR PROGRAM(OUTCOME)/KEGIATAN
(OUTPUT)/ SUB KEGIATAN
Indikator
Kinerja Awal
RPJMD/
RENSTRA
2017
BIDANG
URUSAN/PERANG
KAT DAERAH
ESS III/IV
Indikator
Kinerja
Akhir
RPJMD /
RENSTRA
1 Operasional kantor Tidak tetap 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
2 Penyediaan Barang Habis Pakai 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
3 Penyediaan Bahan Cetak 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
4 Penyediaan Makan dan Minum Kantor 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
5 Penyediaan Promosi dan Publikasi 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
6 Penyediaan Operasional Jasa Kantor 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
7 Pelaksanaan HUT Banten dan Banten Expo 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
8 Penyediaan BBM 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
7 54,317,500 57,292,740 57,153,617 58,296,411 58,296,411
3 Dok, Keg 18 18 18 18 18 90
1 Administasi Kepegawaian 2 Dok 15 15 15 15 15 75
2 Peningkatan Kompetensi Aparatur 1 Keg 3 3 3 3 3 15
8 1,141,600,000 1,204,131,109 1,201,207,142 1,225,225,437 1,225,225,437
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
1 Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 1 Tahun 1 1 1 1 1 5
2 Koordinasi dan Konsultasi Kedalam
Daerah
1 Tahun 1 1 1 1 1 5
1,832,777,319 1,933,167,646 1,928,473,376 1,967,033,455 1,967,033,455
1 Pelayanan Publik Yang
berkualitas
1 Meningkatkan Fasilitasi,
Koordinasi pelaksanaan
urusan pemerintahan
1 Peningkatan Koordinasi,
mediasi dan fasilitasi
pelaksanaan urusan
1 0 100 100 1.054774972 100 0.997571721 100 1.019995132 100 1 100
1 297,716,973 314,024,412 313,261,873 319,525,586 319,525,586
17 Dok, org,
Keg
207 207 207 207 207 1,035
1 Fasilitasi Pimpinan, pejabat Pemda, pusat
dan tamu dalam rangka Koordinasi, Raker
dan Kunker
12 Kali 180 180 180 180 180 900
2 Fasilitasi Pimpinan, pejabat Pemda, pusat
dan tamu pada Event Nasional,
Internasional dan Kegiatan MPU, APPSI
serta lainnya
4 Kali 24 24 24 24 24 120
3 Rakor Tim Fasilitasi Pimpinan Kabupaten
Kota se Provinsi Banten
Kali 1 1 1 1 1 5
4 Rakor Tim Fasilitasi Pimpinan Badan
Penghubung Daerah se Indonesia di
Jakarta
Kali 1 1 1 1 1 5
5 Pelayanan dan pengelolaan Wisma Tahun 1 1 1 1 1 5
2 299,180,173 315,567,759 314,801,472 321,095,969 321,095,969
16 Kali,
Tahun
126 126 126 126 126 630
1 Penyediaan Data Base Masyarakat Banten
di Jakarta
Dokumen 1 1 1 1 1 5
2 Pelayanan Terhadap Masyarakat Banten di
Jakarta
Orang 120 120 120 120 120 600
3 Sarasehan Masyarakat Banten di Jakarta Keg 1 1 1 1 1 5
4 Fasilitasi Pembinaan Mahasiswa asal
Banten
Keg 4 4 4 4 4 20
5 Fasilitasi Rakor Mahasiswa asal Banten Keg 1 1 1 1 1 5
3 1,235,880,173 1,303,575,475 1,300,410,031 1,326,411,900 1,326,411,900
48 Event,
Keg,
Bulan,Kali
48 60 60 60 60 292
1 Fasilitasi Pentas Seni Budaya Banten di
Jabodetabek
3 Event 3 5 5 5 5 23
2 Partisipasi Dalam Rangka HUT Banten 2 Event 2 2 2 2 2 10
3 Fasilitasi Pentas Seni dan Promosi di Event
Nasional & Regional
2 Event 2 3 3 3 3 14
4 Fasilitasi Partisipasi Dalam Rangka Pekan
Raya Jakarta
Event 1 1 1 1 4
5 Pengelolaan Media Informasi dan Publikasi
Badan Penghubung Provinsi Banten
5 Keg 5 5 5 5 5 25
6 Partisipasi Anjungan Banten pada
Kegiatan di TMII
6 Keg 6 10 10 10 10 46
7 Bulan Promosi 8 Kabupaten/Kota di TMII 4 Keg 4 4 4 4 4 20
8 Fasilitasi Pelestarian Seni Budaya Banten
di Anjungan Banten TMII
1 Keg 1 1 1 1 1 5
9 Penunjang Kegiatan Kantor dan Anjungan 12 Bulan 12 12 12 12 12 60
10 Fasilitasi Kerjasama Pemerintah Daerah
pada Kegiatan MPU dan APPSI
4 Kali 4 4 4 4 4 20
11 Fasilitasi Layanan Koordinasi K/L Pusat,
Daerah, Kedutaan Besar dan Swasta
13 Kali 13 13 13 13 13 65
1 Capaian Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi
Banten
CC
2 Capaian Pelayanan PublikPeningkatan Koordinasi,
mediasi dan fasilitasi
pelaksanaan urusan
Meningkatkan Fasilitasi,
Koordinasi pelaksanaan
urusan pemerintahan
Pelayanan Publik Yang
berkualitas
A
Program Pembangunan
Kemitraan
Program Tata Kelola
Pemerintahan
B BB BB BB A
100100 100 100 100 100
Cakupan koordinasi Badan Penghubung
Terhadap Mitra Strategis (Satuan: %)
Tercapainya kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan yang
berkualitas
Meningkatkan Kualitas
kelembagaan dan
ketatalaksaan
1 1
URUSAN
PEMERINTAH
FUNGSI
PENUNJANG /
DPKD
Kepala Badan
Kasubag Tata Usaha 1
Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Fasilitasi Pelayanan Masyarakat
Fasilitasi Promosi, Investasi dan Hubungan
Kelembagaan
Sub Bidang Fasilitasi
Promosi, Investasi
dan Hubungan
Kelembagaan
3
Sub Bidang Fasilitasi
Pelayanan
Masyarakat
2
Sub Bidang Fasilitasi
Penyelanggaran
Pemerintah Daerah
1
Terlaksananya Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, Satuan: Dokumen, Orang,
Kegiatan
Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan
Masyarakat, Satuan: Kali, Tahun
Terlaksananya Fasilitasi Promosi, Investasi
dan Hubungan Kelembagaan: Event, Keg
Meningkatnya Kapasitas Aparatur, Satuan :
Dokumen, Kegiatan
Terlaksannya Koordinasi Kedalam dan Keluar
Daerah, Satuan : Tahun
1 Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
berakhlakul karimah
dengan efektif, efisien,
transparan, akuntabel, dan
sumber daya aparatur
berintegritas, berkompensi
serta melayani masyarakat
Peningkatan Kapasitas Aparatur
Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
100
Peningkatan Akuntabilitas
Pengelolaan Pelaksanaan
Program Kegiatan
1