artikel tentang anak

Upload: rubiyanto

Post on 30-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    1/30

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    2/30

    3. Bagaimana sikap orang tua terhadap pendidikan anaknya?

    4. Bagaimana cara pembinaan orang tua terhadap anak putus sekolah di Kecamatan

    Jangka?5. Bagaimanakah cara masyarakat menanggulangi anak putus sekolah di Kecamatan

    Jangka?

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas maka timbullahkeinginan penulis untuk mengangkat permasalahan ini dalam sebuah karangan ilmiah

    (skripsi)dengan menetapkan sebagai jud

    ABSTRAK

    Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah

    berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanyakarena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga,

    dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka KabupatenBireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-

    sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul Anak Putus Sekolah dan Cara

    Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Permasalahan dalampenelitian ini adalah apayang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan

    Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah

    serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban

    dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah diKecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap

    orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metodelapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan

    wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapafaktor penyebab anak

    putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisiekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang

    menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan

    masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan danupaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan

    mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan

    menyadarkanorang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak

    serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaanyangdilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan

    kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai de

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    3/30

    VIVAnews - Faktor ketidak mampuan membiayai sekolah atau faktor ekonomi menjadi

    faktor penyebab yang paling dominan putus sekolah. Kenyataan itu dibuktikan dengantingginya angka rakyat miskin di Indonesia yang anaknya tidak bersekolah atau putus

    sekolah karena tidak ada biaya.

    Pendidikan murah atau gratis yang banyak diwacanakan dan diinginkan kalanganmasyarakat, memang akan menolong jika ditinjau secara faktor ekonomi, namun

    kebijakan ini harus juga ditunjang dengan kebijakan yang lain untuk menuntaskan faktor-

    faktor penyebab putus sekolah lainnya. Karena faktor ekonomi bukan penyebab satu-

    satunya putus sekolah yang masih tinggi.

    Penyebab putus sekolah itu ternyata bermacam-macam, baik internal maupun eksternal

    dari diri siswa sendiri. Aspek internalnya, yaitu tidak ada keinginan atau motivasi untuk

    melanjutkan sekolah dalam diri anak. Lalu penyebab eksternalnya adalah selain faktor

    ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan melanjutkan sekolah anak-anaknya.

    Kondisi orang tua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan sang anak atau tidak

    begitu memahami makna penting pendidikan juga menyumbang terhadap kemungkinan

    putus sekolah sang anak. Faktor lainnya juga seperti kondisi keluarga anak yangperhatian orang tuanya kurang juga merupakan penyebab kasus anak putus sekolah.

    Lokasi fasilitas sekolah yang jauh, tidak terjangkau, tenaga pengajar yang kurang jugamenjadi faktor penyebab putus sekolah Kemudian fenomena pengaruh dari gaya hidup

    yang konsumtif dan hedonis juga membuat banyak anak-anak yang memutuskan untukmeninggalkan bangku sekolah tersebut.

    Mereka ini akhirnya terjebak dalam hidup konsumtif dan hedonis serta meninggalkan

    pendidikannya. Selain itu, secara umum di beberapa daerah termasuk di Kabupaten

    Kayong Utara (KKU), pola pikir orang tua juga berpengaruh terhadap melanjutkan atauputus sekolahnya anak-anak mereka.

    Karena masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu dianggap

    kurang penting, kemudian juga setengah memaksa anaknya membantu mencari nafkah,seperti di daerah pedalaman yang masyarakatnya hidup menggarap lahan pertanian danjauh dari jangkau fasilitas pendidikan, atau di daerah kepulauan yang anak-anaknya

    terpaksa ikut melaut bahkan bekerja di jermal-jermal, ini harus ditangani.

    Karena biasanya, jika anak-anak ini sudah terbiasa memegang uang dalam arti

    menghasilkan pendapatan, maka mereka akan menganggap pendidikan itu tak penting.Bahkan secara kultural, juga ada orangtua yang memang tidak ingin anaknya melanjutkan

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    4/30

    sekolah karena alasan tertentu, ini merupakan sebagian dari faktor penyebab anak putus

    sekolah.

    Oleh karena itu, selain menerapkan kebijakan pendidikan murah nan gratis termasukmenyediakan fasilitas pendidikan yang terjangkau dan menyediakan tenaga pengajar

    yang siap sedia untuk terjun berjuang ditempatkan di mana saja (bukan yang hanyamengejar status PNS kemudian numpuk di daerah perkotaan).

    Maka agenda lain yang tak kalah pentingnya, bahkan termasuk sangat penting dalamupaya menekan angka anak putus sekolah adalah mengubah pola pikir yang menganggap

    enteng pendidikan, dan menanamkan pola pikir baru kepada para orang tua bahwa

    pendidikan itu penting.

    Sosialisasi atau proses penyadaran ini harus terus dilakukan secara massif dan denganmelibatkan setiap elemen masyarakat dengan sasaran para orang tua peserta didik.

    Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak bangsa sekaligus merupakan

    agenda penyadaran di kalangan orangtua bahwa pendidikan sangat penting untuk bekalmasa depan anak.

    Karena itu, jika sudah ada kebijakan pendidikan yang murah dan gratis, maka faktor-

    faktor lain yang menjadi penyebab putus sekolah juga harus disentuh, sebab akan

    menjadi mubazir jika pemerintah dapat menyediakan sekolah murah dan gratis, tapibelum tentu menjadi jaminan masalah anak putus sekolah bisa teratasi jika faktor-faktor

    lainnya tak teratasi.

    NILAH.COM - Penyebab anak putus sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta

    (DIY) tidak hanya karena faktor ekonomi, seperti tidak memiliki biaya atau anak

    harus bekerja membantu orang tuanya mencari nafkah.

    Namun, Dinas Pendidikan Provinsi DIY menemukan pula anak-anak yang tidak sekolah

    karena faktor budaya. Hal itu banyak ditemukan di Gunungkidul.

    Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DIY Prof Dr Suwarsih Madya, mengatakan dalam

    penelitian di Gunungkidul itu ditemukan, masyarakat yang secara ekonomi merekamampu bahkan berlebih. Namun, mereka tidak menyekolahkan anak-anak mereka.

    "Budaya yang mereka anut mengatakan, sekolah itu tidak penting," katanya.

    Menurut Kepala Dinas Pendidikan, mereka yang berpandangan seperti itu tidak salah dan

    tidak boleh disalahkan. "Karena cara berpikir mereka memang seperti itu," katanya.Karena itu yang harus dilakukan Dinas Pendidikan adalah melakukan pendekatan dengan

    cara pendekatan budaya juga.

    Untuk itu, jelasnya, dalam waktu dekat ini Dinas Pendidikan Provinsi DIY akan segeramengadakan kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Agar perguruan tinggi

    negeri itu menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan investigasi lapangan.

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    5/30

    "Tujuannya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan masyarakat memiliki

    pandangan seperti itu, pandangan yang tidak berpihak pada pendidikan," katanya.

    Kelompok masyarakat seperti ini, kata Suwarsih, selama ini ternyata lolos dari perhatian.Karena itu, Dinas akan segera melakukan berbagai langkah agar pandangan yang tidak

    pro pendidikan itu bisa dikikis. [R1]

    Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung

    http://M.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

    Filsafat Pendidikan Islam

    Tinjauan Umum tentang Ekonomi Islam

    Faktor Penyebab Putus Sekolah

    Posted by: Abied on: 30 Oktober 2009

    In: Berita| Cerita|Hidup| Pendidikan|Pengetahuan Umum|Refleksi

    Comment!

    A. Pengertian Putus Sekolah

    Berdasarkan fakta yang kongkrit, bahwa setipan anak yang telah memasuki usia balita

    atau berusia sekitar 7 tahun akan membutuhkan pendidikan, baik itu pendidikan didalam

    rumah tangga maupun dalam lingkungan yang formal seperti sekolah, kursus atau bahkan

    dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan tidak hanya di dapat melalui pendidikanformal atau yang sering disebut sekolah, tetapi pendidikan juga didapat dalam lingkungan

    informal yang bersumber dari keluarga, masyarakat dan lingkungan.

    Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi atau kesalah pahaman dalam persoalan pengertian pendidikan dan putus sekolah, maka penulis akan lebih dahulu mencoba

    mengemukakan pengertian pendidikan itu sendiri.

    Pendidikan dapat diartikan sebagai perbuatan mendidik, pengetahuan tentang mendidik.1

    Pendidikan dapat pula diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannyasesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat.

    Pendidikan dapat pula diartikan sebagai sebuah proses timbal balik dari pribadi-pribadi

    manusia dalam menyesuaikan diri dengan manusia lain dan dengan alam semesta.

    Sedangkan pengertian sekolah menurut WJS. Poerwodarminta adalah bangunan ataulembaga untuk belajar dan memberi pelajaran.2

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian

    putus sekolah adalah seseorang yang telah masuk dalam sebuah lembaga pendidikan baik

    http://inilah.com/newsletter/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/filsafat-pendidikan-islam/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/tinjauan-umum-tentang-ekonomi-islam/http://id.wordpress.com/tag/berita/http://id.wordpress.com/tag/cerita/http://id.wordpress.com/tag/cerita/http://id.wordpress.com/tag/hidup/http://id.wordpress.com/tag/pendidikan/http://id.wordpress.com/tag/pendidikan/http://id.wordpress.com/tag/pengetahuan-umum/http://id.wordpress.com/tag/pengetahuan-umum/http://id.wordpress.com/tag/pengetahuan-umum/http://id.wordpress.com/tag/refleksi/http://id.wordpress.com/tag/refleksi/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#respondhttp://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn1http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn2http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn2http://inilah.com/newsletter/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/filsafat-pendidikan-islam/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/tinjauan-umum-tentang-ekonomi-islam/http://id.wordpress.com/tag/berita/http://id.wordpress.com/tag/cerita/http://id.wordpress.com/tag/hidup/http://id.wordpress.com/tag/pendidikan/http://id.wordpress.com/tag/pengetahuan-umum/http://id.wordpress.com/tag/refleksi/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#respondhttp://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn1http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn2
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    6/30

    itu pada tingkat SD, SMP, maupun SMA untuk belajar dan menerina pelajaran tetapi

    tidak sampai tamat atau lulus kemudian mereka berhenti atau keluar dari sekolah.

    Pengertian putus sekolah dapat pula diartikan sebagai Drop-Out (DO) yang artinyabahwa seorang anak didik yang karena sesuatu hal, biasa disebabkan karena malu, malas,

    takut, sekedar ikut-ikutan dengan temannya atau karena alasan lain sehingga merekaputus sekolah ditengah jalan atau keluar dan tidak lagi masuk untuk selama-lamanya.3

    2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Putus Sekolah dan Kegagalan Pendidikan

    Pendidikan adalah merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia yangsekaligus dapat membedakan antara manusia dengan hewan. Hewan juga belajar, tetapi

    lebih ditentukan oleh instiknya. Sedangkan bagi manusia belajar berarti bahwa rangkaian

    kegiatan menuju pendewasaan guna mencapai sebuah kehidudpan yang lebih berarti.Oleh karena itu pendidikan atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah sekolah

    adalah merupakan bagian dari suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Sekolah dalam hal

    ini pendidikan menempati posisi yang sangat sentral da nstrategis dalam membangunkehidupan secara tepat dan terhormat.

    Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia secara

    keseluruhan. Setiap manusia berhak mendapatkan atau memperoleh pendidikan, baik

    secara formal, informal maupun non formal, sehingga pada gilirannya ia akan memilikimental, akhlak, moral dan fisik yang kuat serta menjadi manusia yang berbudaya tinggi

    dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.

    Namun jika kita melihat kenyataan dalam melaksanakan, khususnya mereka yang berada

    di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang ternyata kebanyakan anak-anak remaja

    mereka banyak yang putus sekolah dan memilih bekerja untuk membantu orang tuadalam hal menambah penghasilan orang tuanya. Hal inilah yang menyebabkan

    banyaknya remaja putus sekolah di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

    Adapun faktor-faktor penyebab banyaknya remaja putus sekolah di KecamatanAnggeraja sebagai akibat kegagalan pendidikan adalah kurangnya sarana dan prasarana

    pendidikan serta kurangnya mutu pendidikan. Faktor lain yang menyebabkan banyaknya

    remaja putus sekolah adalah kurangnya ikhwal serta peranan orang tua dan jugabanyaknya pengaruh lingkungan sosial.6

    Adapun faktor lain yang menyebab banyaknya remaja putus sekolah dan kegagalan

    pendidikan menurut Bapak Umar Hatta salah satu guru di SMA Negeri I Anggerajamengatakan bahwa ada 3 permasalahan pokok yang menyebabkan banyaknya remajarawan DO atau putus sekolah sebagai berikut:

    1. Kurangnya perhatian atau pengawasan orang tua terhadap kegiatan belajar anak di

    rumah.

    http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn3http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn4http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn3http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn4
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    7/30

    2. Figur orang tua yang senantiasa melihat keberhasilan seseorang dari ukuran yang

    praktis dan pragmatis. Artinya dimata orang tua yang terpenting adalah si anak

    dapat cepat bekerja dan mencari uang sendiri.3. Kesadaran akan kebutuhan belajar anak kurang.7

    Adapun faktor lain di luar faktor keluarga menurut pak Umar adalah masalahlingkungan sosial masyarakat desa, dimana sudah menjadi rahasia umum bahwa lulusan

    SLTP banyak yang tidak melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Atas (SMA),atau bahkan ke jenjang perguruna tinggi, tetapi malah mereka lebih memilih untuk

    mencari kerja.8

    Selain itu ada juga faktor lain yang menyebabkan banyaknya remaja putus sekolah yang

    mengakibatkan pendidikan menjadi gagal adalah akibat media massa, dimana banyakremaja-remaja usia sekolah yang tergantung dan bahkan terpengaruh dengan hadirnya

    stasiun TV yang banyak menawarkan berbagai macam acara-acarah menarik, sehingga

    acapkali belajar pun rela mereka tinggalkan demi untuk mengikuti acara-acara di TV,

    seperti acarah-acarah sinetraon, Filem India, acara KDI, AFI, dan acara-acarah lain yangmenarik, sehingga banyak remaja/pelajar yang lebih memili untuk menonton dari pada

    belajar dan mengerjakan tugas.

    Faktor yang lain yang juga merupakan penyebab banyaknya remaja putus sekolah diKecamatan Anggeraja yang pada akhirnya akan terjadi kegagalan pendidikan adalah

    masalah lingkungan sekolah, yang mana disekitar Kecamatan Anggeraja jumlah sekolah

    yang relati kurang . Faktor lain yaitu jarak antara sekolah dan rumah relatuf jauh,sehingga kebanyakan remaja mengatakan kepada orang tuanya bahwa mereka ke sekolah

    tetapi ternyata mereka tidak sampai di sekolah. Meskipun hal ini jarang terjadi namun

    kadang-kadang dapat mempengaruhi remaja untuk tidak masuk sekolah dan akhirnya

    tidal lagi melanjutkan sekolahnya atau dengan kata lain mereka telah putus sekolah.Kerasanya guru atau pengajar dalam memberikan sansi atau hukuman kepada siswa yang

    berbuat suatu kesalahan, terutama hukum yang bersifat fisik mengakibatnya banyaknya

    anak sekolah yang trauma dan akhirnya mereka lebih memilih untuk tidak melanjutkansekolahhnya.

    Adapun masalah keterbatasan dan kurangnya dorongan dari orang tua murid juga

    termasuk penyebab banyknya remaja putus sekolah sehingga menyebabkan mutupendidikan menjadi rendah yang akhirnya terjadi kegagalan pendidikan. Kesibukan orang

    tua yang sangat padat, sampai-sampai tidak ada waktu juga untuk mengetahui serta

    membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak-anaknya di sekolah.

    Disamping itu tidak jarang pula terjadi akibat orang tua itu sendiri yang ternyata adalahsama sekali tidak pernah mengenal bangku sekolah, sehingga wajar jika mereka tidak

    mampu mendampingi anak-anaknya ketika mengerjakan PR di rumah.9

    Kasus siswa atau remaja yang tinggal kelas atau bahkan putus sekolah dan prestasi

    belajar buruk/kurang bukan semata karena pengartuh TV. Memang diakui sebagaiabak/remaja putus sekolah akibat pengaruh TV, namun ada faktor lain seperti faktor

    psikologis anak itu sendiri dalam banyak hal juga berpengaruh. Salah satu guru SD di

    http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn5http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn6http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn7http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn7http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn5http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn6http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn7
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    8/30

    Kecamatan Anggeraja menuturkan bahwa adanya kebiasaan buruk dari murid-murid,

    yaitu bersikap cuek atau acuh tak acuh dalam menerima mata pelajaran dan mengerjakan

    PR. Didugah oleh Ibu Hajrah bahwa acapkali dirasakan murid-murid yang masuk kelastanpa kurang bersemangat dan bahkan bersikap acuh terhadap penjelasan-penjelasan

    yang diberikan oleh guru dimuka kelas, justru murid-murid sepertinya tampak gembira

    kalau guru menyatakan bahwa hari ini tidak ada pelajaran atau kosong.10 Terkadang jugasering kita jumpai banyak remaja-remaja entah sengaja atau tidak, tetapi sering

    meninggalkan bukunya di sekolah sehingga anak-anak pulang hanya orangnya sendiri

    saja tidak membawa pulang juga peralatan sekolahnya, sehingga jarang atau bahkan tidakpernah anak-anak belajar di rumah kalau tidak mendesak ada PR dan bahkan PR itu

    sering kali mereka kerjakan menjelang masuk sekolah.

    Kurangnya waktu belajar yang cukup buat remajah/anak sekolah pada akhirnya membuat

    mereka kelabakan sendiri jika PR dari sekolah. Bisa dikatakan bahwa anak-anakacenderung akan belajar hanya jika ada Prnya saja, jangankan belajar untuk materi yang

    akan datang, materi yang sudah diajarkan saja tidak jarang anak-anak tidak belajar untuk

    mengulangnya lagi. Seringkali didapati murid-murid mengerjakan PR secara dadakan,dengan membawa PR tersebut ke sekolah dan dikerjakan bersama-sama dengan teman-temananya yang lain yang kebetulan sudah mengerjakan PR. Biasanya mereka datang

    pagi-pagi sekali ke sekolah, dan menungguh teman-temannya yang sudah mengerjakan

    PR. Dengan berbekal PR pinjaman teman-temannya merekapun mencontek.11

    Seperti halnya soaal standarisasi untuk menentukan seorang siswa layak atau tidak naik

    kelas, masalah pemberian sanksi bagi siswa yang tidak mengerjakan Rp, bagi seorang

    guru adalah sesuatu yang sangat dilematis. Di satu sisi jika guru bertindak lunak, tetapi di

    sisi yang lain jika guru bertindak kasar, mungkin siswa yang bersangkutan akan malasdan tidak masuk sekolah, atau bahkan pada akhirnya siswa tersebut lebih memilih untuk

    tidak lanjut lagi dan akhirnya mereka putus sekolah. Disamping itu, para guru umumnyajuga menyadari bahwa untuk siswa yang sehari-harinya merangkap antara belajar danbekerja, entah itu di rumah atau bekerja di sektor publik, faktor kelelahan pisik juga

    sangat mempengaruhi stamina siswa untuk dapat belajar dengan baik.

    Menurut Bapak Ilham yang sehari harinya bekerja sebagai ketua BP3 di SD Negeri

    .. Anggeraja, faktor-faktor yangmenyebabkan sehingga banyak remaja usia sekolahtidak naik kelas yang akhirnya memilih untuk tidak lanjut lagi/memilih untuk putus

    sekolah, sebenarnya sangat komplek. Secara garis besarnya ada 3 faktor utama yang

    menyebabkan prestasi belajar anak di sekolah tidak maksimal adalah sebagai berikut :

    1. Keadaan anak itu sendiri yang memang lebih senang bekerja dari pada belajar, bagi anak-anak yang senang bekerja ini karena mereka sudah tahu bagaimana

    enaknya kalau mendapatkan uang sendiri, sehingga mereka menganggap bahwa

    dengan adanya uang tersebut mereka dapat melakukan apa saja demi memenuhikeinginannya.

    2. Masalah ekonomi, dimana anak-anak disuruh untuk bekerja membantu orang

    tuanya untuk mencari uang demi tambahan penghasilan dan demi untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari.

    http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn8http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn9http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn9http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn8http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn9
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    9/30

    3. Masalah kecerobohan orang tua dalam hal pengawasan, sehingga sering dijumpai

    orang tua dan anak sedang asyik menonton TV sampai larut malam, apalagi kalau

    ada stasiun TV yang menayangkan siaran langsung sepak bola.13

    Walaupun disadari bahwa ketiga faktor di atas bukanlah satu-satunya faktor penyebab

    banyaknya remaja putus sekolah, namun faktor kemiskinan dalam banyak hal dipandangsebagai kondisi yang sifatnya sangat struktural, yang artinya bahwa masalah ekonomi

    memiliki peranan besar dalam memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluargayang secara kenyataan memiliki ekonomi yang relatif kurang/keluarga miskin.

    Seperti diketahui bahwa pada keluarga miskin di pedesaan khususnya di Kecamatan

    Anggeraja umumnya masyarakat berpenghasilan yang relatif kurang yaitu antara RP.

    300.000 sampai RP. 400.000 perbulan dimana hal ini hanya cukup untuk keperluansehari-hari/pas-pasan, sekedar cukup untuk hidup dan makan saja. Kalau kemudian

    keluarga tersebut memaksakan diri untuk menyekolahkan anaknya secara penuh, maka

    dampak yang paling mereka rasakan, bukan pada biaya yang harus mereka tanggung

    untuk membiayai keperluan sekolah, tetapi yang justru mereka rasakan sangat beratadalah kemungkinan mereka akan kehilangan satu sumber penghasilan keluarga yang

    produktif yang selama ini disumbangkan oleh pekerjaan anak itu bagi orang tuanya.

    Untuk mengatasi persoalan tersebut, biasanya setiap orang tua yang memiliki ekonomilemah/miskin mengambil 3 pilihan untuk menjembatami dua kepentingan yang bertolak

    belakang, keinginan untuk menyekolahkan anak dan keharusan anak untuk bekerja demi

    membantu penghasilan orang tua.

    1Drs. Khaeruddin.,Ilimu Pendidikan Islam. (Cet. I; CV. Berkah Utami, Makassar, 2003),

    h.2.

    2Lihat W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia., (Cet. XV; Jakarta:CV, h. 889.

    3Bangong Suyanto et-al (Ed)., Pekerjaan Anak di Sektor Berbahaya., (Cet. I; Surabaya:Lutfansah Mediatama, 2001), h. 77.

    6 Lihat Bagong Suyanto, et-al (Ed).,Ibid. h. 80.

    7Umar Hatta., Wawancara di Anggeraja pada tanggal.. 2005

    8LihatIbid., h. 81.

    9 LihatIbid., h. 81

    10 Ibu Hajrah., Guru SD.. , Wawancara, di Cakke, tanggal 25 pebruari 2005.

    11LihatIbid., h. 86.

    http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn10http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref1http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref2http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref3http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref4http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref5http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref6http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref7http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref8http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref9http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftn10http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref1http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref2http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref3http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref4http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref5http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref6http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref7http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref8http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref9
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    10/30

    13Bapak.., Wawancara di Cakke pada tanggal 2005

    Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.

    Salam

    =====================================================

    Baca juga Postingan Terkait Lainnya :

    Pembinaan bagi Anak Jalanan

    Keterampilan yang Harus Dimiliki Guru dalam Mengajar

    Kejahatan Asusila bagi Anak di Bawah Umur

    Fawatih as-Suwar

    Hubungan dan Urgensi Ulumur Quran dengan Tafsir Al-Quran

    Teknik yang dapat dilakukan Guru dalam Mengatasi Hambatan

    Proses Pembelajaran Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan

    Tinjauan Umum tentang Ekonomi Islam

    Tinggalkan Balasan

    Nama Anda

    Surel Anda

    Your URL

    Tulisan

    Beritahu saya mengenai komentar-komentar selanjutnya melalui surel.

    http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref10http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/pembinaan-bagi-anak-jalanan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/keterampilan-yang-harus-dimiliki-guru-dalam-mengajar/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/kejahatan-asusila-bagi-anak-di-bawah-umur/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/fawatih-as-suwar/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/hubungan-dan-urgensi-ulumur-quran-dengan-tafsir-al-quran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/teknik-yang-dapat-dilakukan-guru-dalam-mengatasi-hambatan-dalam-proses-pembelajaran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/teknik-yang-dapat-dilakukan-guru-dalam-mengatasi-hambatan-dalam-proses-pembelajaran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/tinjauan-umum-tentang-ekonomi-islam/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/faktor-penyebab-putus-sekolah/#_ftnref10http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/pembinaan-bagi-anak-jalanan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/keterampilan-yang-harus-dimiliki-guru-dalam-mengajar/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/kejahatan-asusila-bagi-anak-di-bawah-umur/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/fawatih-as-suwar/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/hubungan-dan-urgensi-ulumur-quran-dengan-tafsir-al-quran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/teknik-yang-dapat-dilakukan-guru-dalam-mengatasi-hambatan-dalam-proses-pembelajaran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/teknik-yang-dapat-dilakukan-guru-dalam-mengatasi-hambatan-dalam-proses-pembelajaran/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/2009/10/30/tinjauan-umum-tentang-ekonomi-islam/
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    11/30

    Selamat datang di MeetAbied Blog.

    Blog ini adalah tempat seorang abid bernama Abied menuliskan beberapa hal tentang

    hidup dan cinta.

    Silakan lakukan Copy Paste untuk setiap artikel.Hak Cipta selamanya pada Allah...

    Semoga Bermanfaat ...

    Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.

    Salam ...

    Oktober 2009

    S S R K J S M

    Jul Nov

    1 2 3 4

    5 6 7 8 9 10 11

    12 13 14 15 16 17 18

    19 20 21 22 23 24 25

    26 27 28 29 30 31

    Cari Tulisan

    Pencarian untuk:Cari

    Posting Terbaru

    Meningkatkan Kinerja Windows XP Anda menjadi 30 Kali Lebih Cepat!

    Blogosphere, dunia yang tak pernah berhenti

    Semenit Pelukan untuk Ibu

    Aku Tak Butuh Apa-Apa Lagi

    Green Hill Campus : SMA Negeri 1 Bone-Bone

    Posting Terlaris

    http://meetabied.wordpress.com/2009/07/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/29/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/semenit-pelukan-untuk-ibu/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/aku-tak-butuh-apa-apa-lagi/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/green-hill-campus-sma-negeri-1-bone-bone/http://meetabied.wordpress.com/2009/07/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/29/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/semenit-pelukan-untuk-ibu/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/aku-tak-butuh-apa-apa-lagi/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/green-hill-campus-sma-negeri-1-bone-bone/
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    12/30

    Kumpulan Judul Skripsi Pendidikan Matematika

    Kumpulan Kata-Kata Mutiara Cinta Khalil Gibran

    Pentingnya Landasan Filsafat Ilmu Pendidikan Bagi Pendidikan

    Kedudukan Filsafat Ilmu dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Kontribusinya

    dalam Krisis Masyarakat Modern

    Kumpulan Kata-kata Mutiara Cinta (Originally Posted) Konsep Pendidikan Seumur Hidup

    Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam

    Hubungan Filsafat Ilmu dan Penelitian

    Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan

    Keterampilan yang Harus Dimiliki Guru dalam Mengajar

    Kategori

    Komentar Terakhir

    anto di Hubungan Filsafat Ilmu dan

    Dangstars di Meningkatkan Kinerja Windows X

    dayat pribadi di Blogosphere, dunia yang tak pe

    makmur fadli di Kenapa Pembelajaran Matematika

    mamah aline di Meningkatkan Kinerja Windows

    X

    noun di Meningkatkan Kinerja Windows X

    Berry Devanda di Blogosphere, dunia yang tak pe

    Blogroll

    Almascatie

    Antobilang

    Arul

    Asepsaiba

    Bicara Matematika

    Boyindra

    deKing

    http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/kumpulan-judul-skripsi-pendidikan-matematika/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/kumpulan-kata-kata-mutiara-cinta-khalil-gibran/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/pentingnya-landasan-filsafat-ilmu-pendidikan-bagi-pendidikan-suatu-tinjauan-filsafat-sains/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan-kontribusinya-dalam-krisis-masyarakat-modern/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan-kontribusinya-dalam-krisis-masyarakat-modern/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/03/kumpulan-kata-mutiara-originally-posted/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/02/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan-islam/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/hubungan-filsafat-ilmu-dan-penelitian/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/keterampilan-yang-harus-dimiliki-guru-dalam-mengajar/http://[email protected]/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/hubungan-filsafat-ilmu-dan-penelitian/#comment-872http://dadangsupriadi.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-870http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-870http://heckerlaye.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/#comment-869http://fadliraifa81.blogspot.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/18/kenapa-pembelajaran-matematika-di-sma-tidak-pernah-menyenangkan/#comment-868http://nyegik.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-867http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-867http://westlifeit.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-866http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-866http://berrydevanda.blogspot.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/#comment-865http://almascatie.com/http://antobilang.wordpress.com/http://asruldinazis.wordpress.com/http://asepsaiba.wordpress.com/http://mathematicse.wordpress.com/http://boyindra.com/http://deking.wordpress.com/http://berrydevanda.blogspot.com/http://westlifeit.wordpress.com/http://nyegik.com/http://fadliraifa81.blogspot.com/http://heckerlaye.wordpress.com/http://dadangsupriadi.wordpress.com/http://[email protected]/http://id-id.facebook.com/people/Muhammad-Zainal-Abidin/1200108775http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/kumpulan-judul-skripsi-pendidikan-matematika/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/12/kumpulan-kata-kata-mutiara-cinta-khalil-gibran/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/pentingnya-landasan-filsafat-ilmu-pendidikan-bagi-pendidikan-suatu-tinjauan-filsafat-sains/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan-kontribusinya-dalam-krisis-masyarakat-modern/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan-kontribusinya-dalam-krisis-masyarakat-modern/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/03/kumpulan-kata-mutiara-originally-posted/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/31/konsep-pendidikan-seumur-hidup/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/02/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan-islam/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/hubungan-filsafat-ilmu-dan-penelitian/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/fungsi-dan-peranan-lembaga-pendidikan/http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/keterampilan-yang-harus-dimiliki-guru-dalam-mengajar/http://[email protected]/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/22/hubungan-filsafat-ilmu-dan-penelitian/#comment-872http://dadangsupriadi.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-870http://heckerlaye.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/#comment-869http://fadliraifa81.blogspot.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/11/18/kenapa-pembelajaran-matematika-di-sma-tidak-pernah-menyenangkan/#comment-868http://nyegik.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-867http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-867http://westlifeit.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/meningkatkan-kinerja-windows-xp-anda-menjadi-30-kali-lebih-cepat/#comment-866http://berrydevanda.blogspot.com/http://meetabied.wordpress.com/2009/12/15/blogosphere-dunia-yang-tak-pernah-berhenti-%E2%80%A6/#comment-865http://almascatie.com/http://antobilang.wordpress.com/http://asruldinazis.wordpress.com/http://asepsaiba.wordpress.com/http://mathematicse.wordpress.com/http://boyindra.com/http://deking.wordpress.com/
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    13/30

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    14/30

    Yang Belajar

    55,608 Orang

    Blog pada WordPress.com.

    Albeo theme by Design Disease

    Sekolah Mahal Penyebab Siswa DOBy redaksiSenin, 04-Juni-2007, 07:17:52 374 clicks

    SERANG - Angka putus sekolah (drop out) di Banten masih tinggi. Mereka

    berpotensi untuk menjadi pengangguran sehingga tidak siap menghadapi masadepan.

    Ada beberapa faktor yang menyebabkan para remaja putus sekolah, antara lain biaya

    sekolah yang terlalu mahal, sekolah membosankan, tidak dapat membeli buku danperalatan belajar, dan guru melakukan kekerasan, beber pakar pendidikan asal UIN

    Sunan Gunung Djati Bandung Dr Yunita, MPd dalam diskusi Forum Penulis Radar

    Banten (FPRB), Sabtu (2/6), di aula gedung percetakan Radar Banten lantai dua.

    Selain itu, sambungnya, faktor lain yang tidak kalah mempengaruhi remaja putus sekolahyaitu orang tua tidak memberikan motivasi, prestasi buruk dalam pelajaran di sekolah,

    serta ada diskriminasi dari pihak sekolah. Murid-murid yang mengalami putus sekolah

    http://id.wordpress.com/http://id.wordpress.com/http://designdisease.com/http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=12182http://www.radarbanten.com/friend.php?op=FriendSend&artid=12182http://www.kpk.go.id/modules/news/index.php?lang=indonesiahttp://www.topseratus.com/http://sawali.info/2007/11/11/membudayakan-aktivitas-ngeblog-di-kalangan-guru/http://yuk.ngeblog.web.id/http://www.ayongeblog.com/http://id.wordpress.com/http://designdisease.com/
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    15/30

    akan mengalami kesulitan di masa mendatang, tegasnya.

    Dalam pandangannya, sebagian besar siswa yang putus sekolah tidak berpikir panjang

    terhadap akibat drop out. Biasanya mereka tidak siap menghadapi apa yang terjadi dimasa depan. Akibatnya, mereka sangat memungkinkan untuk menempuh jalan hidup

    yang keliru, ujar perempuan asal Ciceri, Serang, ini.

    Yunita menegaskan, harus ada solusi terbaik untuk mengatasi angka putus sekolah.Dalam pandangan ibu ini, keterlibatan keluarga merupakan salah satu kontribusi yang

    sangat penting terhadap penyelesaian dan keberhasilan sekolah anak-anak mereka.

    Prediksi yang paling akurat terhadap pencapaian sekolah bagi seorang siswa adalahseberapa jauh dorongan dari keluarga siswa untuk terus bersekolah, imbuh ahli kimia

    ini.

    Yunita mengajak kepada orangtua siswa untuk terlibat dalam kegiatan belajar anaknya

    untuk memberikan motivasi agar tetap bersekolah dan giat belajar sehingga mampumenciptakan transisi yang lebih baik, menjaga kualitas pekerjaan mereka, dan

    mengembangkan rencana yang realistis untuk masa depan mereka.

    Di akhir pembicaraan, Yunita berbagi tip kepada orangtua dalam membantu dan

    mengontrol anak-anaknya. Anak-anak perlu bantuan. Ada beberapa hal penting yangharus dilakukan orangtua kepada anak. Antara lain, sampaikan kepada anak-anak

    pentingya masa depan, pastikan anak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), batasi waktuanak untuk menonton televisi, bermain video games, diskusikan berbagai masalah dan

    prestasi sekolah, ujarnya.

    Fitri Hilmiyati, MPd mahasiswa S3 UNJ yang juga dosen IAIN SMH Banten yang

    menjadi pembicara lain, menambahkan, remaja putus sekolah bukan karena disengaja.Berdasarkan survei teridentifikasi remaja putus sekolah karena biaya sekolah mahal,

    tidak ada motivasi, tidak sanggup membeli seragam sekolah, dan sebagainya, ujarnya.

    Fitri membeberkan, data pada rencana aksi daerah Banten untuk pendidikan (2005-2009bahwa 1.260.121 anak usia sekolah 7-12 tahun (usia SD/MI) sebanyak 1.201.818 yang

    sedang sekolah dan yang tidak sekolah 58.303 anak. Untuk anak usia 13-15 tahun (usia

    SLTP/MTs) terdapat sebanyak 565.088 orang, sebanyak 434.908 sedang sekolah dan130.180 tidak bersekolah, tandasnya.

    Bu Iroh, salah satu peserta dari MTsN Serang, mengamini bahwa faktor utama remaja

    putus sekolah karena sekolah mahal. Faktor paling utama penyebab putus sekolahkarena sekolah mahal. Karena itu pemerintah harus urun rembug mengatasi masalah ini,

    ujarnya.

    (alt)

    umat, 30/11/2007 10:02 WIBDua Solusi Menolong Anak Putus Sekolah

    Rangga Pramudya - suaraPembaca

    Jakarta - Anak putus sekolah yang tidak mampu itu sebenarnya menjerit meminta

    sekolah namun di dalam hatinya. Walaupun memakai wajah polos seperti orang yangtidak bisa berbuat apa apa. Saya merasa bersalah jika saya hanya bisa membuat kritikan.

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    16/30

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    17/30

    kesempatan untuk mendapatkan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain. Tapi,

    manusia itu menyia-nyiakannya. Sebagai contohnya adalah kita yang punya uang banyak

    untuk sekolah tapi hanya untuk main-main dan senda gurau belaka. Itulah wujud bagiorang orang yang tidak bersyukur dan nantinya akan di azab.

    Sesungguhnya belum tentu orang miskin itu benar-benar tidak mampu. Mereka hanyabermasalah dalam segi ekonomi. Sulitnya mencari sekeping uang. Menurut saya jika

    orang-orang miskin tersebut memiliki uang lalu bisa sekolah. Bisa jadi orang miskin

    tersebut mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

    Nah, di sini. Jiwa kepemimpinan yang baik seperti apa? Jawabannya cukup sederhana

    yakni menyayangi dan memberi pertolongan tulus dari dasar hati kepada orang yang

    dirasa tidak mampu. Sekali lagi, jangan menganggap remeh orang miskin.

    Kita amati bersama. Pasal 34 menetapkan bahwa "Fakir miskin dan anak anak terlantar

    dipelihara oleh Negara". Sebelum saya memberikan solusi menolong anak putus sekolah

    yang tidak mampu. Kita amati lagi baik baik.

    Pasal 27 ayat (2) yang menetapkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaandan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Saya pun bertanya dengan tenangnya

    hati. Apakah para pengatur negara dan pemerintah setempat sudah lulus ujian mengenai

    pasal pasal. Atau mereka membuat pasal sendiri tanpa sepengetahuan rakyat. Bukannya

    pasal 34 dan 27 ini bertentangan dengan fenomena pengasingan orang miskin yang sudahtidak dianggap lagi oleh negara sekarang ini.

    Janganlah terlalu memandang sebuah opini dan teori. Implementasikan atau laksanakandengan seikhlas-ikhlasnya. Dua solusi untuk menolong anak putus sekolah yang tidak

    mampu yang sangat kita sayangi menurut pendapat rakyat Indonesia yang baik adalah:

    1. Membangun sekolah rakyat yang baik diperuntukkan bagi anak terlantar dan tidak

    mampu. Tidak dipungut biaya apa pun dikarenakan ketidaksanggupanmembiayainya karena kemiskinan di mana pendirian sekolah tersebut seluruhnya

    ditanggung pemerintah setempat. Pemerintah setempat memiliki kewajiban

    melindungi dengan sikap tegas. Sekolah rakyat tersebut disetarakan dengan SD,SMP, SMA, dan Universitas yang berkualitas.

    2. Jika negara dan pemerintah setempat tidak sanggup membiayai pembangunan

    sekolah bahkan yang sederhana sekali pun, kita, terutama warga negara yangmemiliki uang gaji berlebih seharusnya memberikan sebagian uangnya kepada

    anak miskin untuk bersekolah. Itu saja.

    Saya sangat suka mendengarkan informasi di radio. Saya jadi lebih pandai danmengetahui informasi seluruhnya. Daripada menonton televisi yang minim ilmu. Hanya

    hiburan yang menghancurkan diri sendiri. Beritanya misal. Milyaran rupiah uang

    pemerintah dikorup dan mungkin hanya untuk dihambur-hamburkan.

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    18/30

    Orang miskin saja yang ingin mendapatkan secuil nasi sangatlah sulit. Mereka justru

    membawa-bawa dosa entah ke mana. Dengan seenaknya lagi.

    Bukankah alangkah baiknya jika uang milyaran tersebut untuk membangun sekolah

    rakyat yang baik. Yaitu mampu melahirkan lulusan yang cerdas dan Sumber Daya

    Manusia yang bagus. Lumayan kan negara kita memiliki SDM yang bagus. Belum lagiSumber Daya Alamnya yang dikatakan dunia bahwa Indonesia memiliki SDA terbesar

    dan nomor 1 terkaya sedunia.

    Bisa jadi Indonesia menjadi Negara paling maju dan pintar di seluruh dunia. Pintar yang

    bagaimana? Pasti kita semua bertanya. Yakni pintar mengolah SDA yang ada di negara

    kita. Sebagai contohnya adalah kayu dan rotan yang saat ini diam-diam lagi diincar

    Negara lain.

    Membangun sekolah rakyat tersebut tidak perlu super mewah cukup sederhana saja.

    Katanya biar hemat dan efisien (melakukan kegiatan dengan benar). Namun, gurunya itu.

    Gurunya itu diusahakan menumbuhkan sikap GIGIH.

    Apa itu GIGIH? GIGIH adalah sebangsa kerja keras tapi dilakukan secara terus-menerusuntuk mencapai kualitas yang baik tentunya. Karena guru termasuk faktor utama

    menjadikan SDM kita bagus atau tidaknya walaupun ada faktor utama yang lain semisal

    lingkungan teman kita.

    Kita amati dengan baik pasal berikut ini. Saya menyebutkan beberapa pasal dari tadi

    bukan berarti kita lupa dengan ajaran agama kita. Pasal 31 ayat (1) yang menetapkan

    bahwa "tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran". Semoga para pengaturnegara dan pemerintah khususnya paham mengenai pasal ini. Insya Allah.

    Jadi, kesimpulan yang saya jelaskan di atas adalah anak putus sekolah yang tidak mampusebenarnya bisa ditolong yakni tanpa disadari adalah kita pelakunya. Bukan masyarakat

    yang tidak mampu pelakunya melainkan kita yang memiliki uang berlebih.

    Alangkah baiknya jika uang kita yang banyak itu diberikan sebagian kepada anak-anak

    miskin hanya untuk sekolah. Agar anak-anak kita besok bisa mengolah SDA yang

    tersedia di Indonesia karena mereka sudah memiliki ilmu mengolah dan dididik dengan

    baik sekaligus dinamis.

    Rangga Pramudya

    Mangunjaya Purwokerto Lor

    [email protected]

    02817661899(msh/msh)

    Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel

    anda!

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    19/30

    Baca juga :

    Siapa Peduli Masa Depan Anak Gelandangan

    Alokasikan APBN Premium ke Pendidikan Masyarakat Kurang Mampu

    Dalam Hal Pendidikan Bangsa Indonesia Tidak Serius

    PKBM: Alternatif bagi Siswa Putus Sekolah

    Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003memuat tentang pendidikan nonformal yang berbunyi Pusat KegiatanBelajar Masyarakat (PKBM) adalah suatu lembaga pendidikan

    nonformal yang dibentuk dan dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat

    yang secara khusus berkonsentrasi pada usaha-usaha pembelajaran dan

    perberdayaan masyarakat (komunitas tertentu) sesuai dengan kebutuhankomunitas tersebut.

    Berdasarkan pernyataan di atas, maka salah satu alternatif sebagai solusi bagianak-anak yang putus sekolah PKBM merupakan tempat yang cocok dan sesuai untuk

    dijadikan wadah pembelajaran. Mengapa demikian? Karena Pusat Kegiatan Belajar

    Masyarakat berfungsi sebagai sekolah atau tempat belajar. Mengapa anak-anak usiasekolah cenderung untuk tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi? Ada

    dua factor yang menjadi penyebab seorang anak putus sekolah yaituFaktor Intren danFaktor Ekstren.

    Faktor Intren yaitu faktor yang ditimbulkan oleh diri anak itu sendir atau yangberasal dari dalam diri anak. Faktor ini meliputi; (1) kemampuan belajar anak yang

    kurang sehingga anak malas untuk sekolah, (2)kemampuan beradaptasi terhadap

    http://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/092838/859136/471/siapa-peduli-masa-depan-anak-gelandanganhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/091351/859122/471/alokasikan-apbn-premium-ke-pendidikan-masyarakat-kurang-mampuhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/23/100327/856510/471/dalam-hal-pendidikan-bangsa-indonesia-tidak-seriushttp://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=3861__zoneid=259__cb=72230ff10b__maxdest=http://nadinechandrawinata.blogdetik.com/nadz-hope-blogging-contest/http://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=3488__zoneid=258__cb=7427e81b8b__maxdest=http://microsite.iring808.com/armada/http://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/092838/859136/471/siapa-peduli-masa-depan-anak-gelandanganhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/091351/859122/471/alokasikan-apbn-premium-ke-pendidikan-masyarakat-kurang-mampuhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/23/100327/856510/471/dalam-hal-pendidikan-bangsa-indonesia-tidak-serius
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    20/30

    lingkungan kurang, akhirnya anak merasa bahwa belajar itu tidak berarti, (3) kemampuan

    mengaktualisasi diri kurang, sehingga anak tidak memiliki rasa percaya diri, karena rasa

    percaya diri dapat membunuh potensi dan kreatifitas anak termasuk untuk belajar.

    Faktor Ektren yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor ini meliputi hal-hal sebagai berikut;

    (1) ekonomi keluarga yang kurang mendukung anak untuk sekolah, sehingga anak

    tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

    (2) Motivasi keluarga yang kurang dirasakan oleh anak, misalnya keluarga kurangmemperhatikan anak tentang keadaan belajar atau pendidikannya.

    (3) Keluarga yang brokenhome, dapat mempengaruhi pendidikan anak. Misalnya

    anak merasa malu terhadap teman-temannya sehingga tidak mau sekolah lagi.

    (4) Lingkungan yang kurang mendukung, maksudnya lingkungan pergaulan dantempat tinggal merupakan factor yang sangat mempengaruhi anak untuk sekolah.

    Contohnya anak tidak mau belajar atau sekolah biasanya teman-teman bergaulnya pun

    tidak mau belajar atau tidak mau sekolah karena anak cenderung mencontoh perilaku

    yang dekat dengan dirinya.

    (5) Pendidikan keluarga yang kurang mendidik, banyak kejadian di sekitar kita,

    ada orang tua yang terlalu sayangnya kepada anak segala keinginan anak diturutinya

    sehingga ketika anak tidak mau belajar atau tidak mau sekolah pun diikutinya. Cara

    memdidik anak seperti ini pun bisa mengakibtanya anak putus sekolah.

    Jika kita tanya kepada anak-anak putus sekolah, baik yang sudah berkeluarga atau

    belum berkeluarga rata-rata jawaban mereka menyesal karena tidak melanjutkan jenjang

    pendidikan selanjutnya. PKBM atau pusat kegiatan belajar masyarakat merupakan pusatbelajar nonformal yang diakui oleh Dinas Pendidikan Pusat sebagai tempat belajar yang

    peruntukan anak-anak putus sekolah. Pembelajara yang diberikan disesuaikan dengan

    jenjang pendidikan yang ada pada pendidikan formal.

    Program yang dilaksanakan pada pusat kegiatan belajar masyarakat memilkikesetaraan dengan:

    (1) Pendidikan anak usia dini atau kelompok bermain. Pada kelompok ini materiyang diajarkan sama dengan materi pada taman kanak-kanak yang acuannya adalah

    kurikulum yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan setempat. Waktu dan hari belajarbiasanya disesuaikan dengan ketentuan para pengelola pusat kegiatan tersebut.

    (2) Sekolah dasar atau disebut dengan Paket A. Paket A ini diselengggarakan

    kegiatan belajar gratis atau tanpa dipungut biaya belajar.

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    21/30

    (3) Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau disebut dengan paket B, untuk paket

    ini pihak pengelola pusat kegiatan belajar mengratiskan anak-anak yang ingin belajar.

    (4) Sekolah Menengah Umum atau disebut dengan paket C. Kegiatan belajar pada

    paket C ini, anak-anak dipungut biaya tetapi biaya yang dikeluarkan tidak sebesar biayayang dipungut oleh lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan ini.

    (5) Kursus merupakan program life skil bagi anak-anak dan orang dewasa yang

    ingin memperoleh ketrampilan untuk bekal hidupnya. Mejahit dan komputer adalah

    kursus yang dapat diberikan pada kegiatan pusat belajar masyarakat ini.

    Waktu dan hari belajar pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),

    biasanya diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik (anak yang ingin

    belajar).

    Para pengelola sangat memperhatikan karakteristik perkembangan mereka sebagaicalon siswa dan latar belakang calon siswa tersebut. Hal ini tujuannya adalah agar anak-

    anak yang datang ke tempat pusat kegiatan belajar masyarakat tersbut merasa betah dan

    diperhatikan. Sehingga siswa jangan terkejut jika belajarnya ada yang satu Minggu tigakali, dua kali, dan bahkan boleh satu kali.

    Materi pembelajaran adalah sama dengan materi yang diadopsi dari kurikulum

    tingkat satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh BNSP Indonesia. Tenaga pendidik juga

    adalah orang-orang yang mempunyai kesetaraan mengajarnya dengan jenjang satuanpendidian yang ada. Pengajar rata-rata lulusan perguruan tinggi yang disesuaikan bidang

    jurusannya masing-masing.

    Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini juga tidak mewajibkan anak-anak atau

    siswa mengenakan pakaian seragam, untuk hal ini siswa diberikan kebebasan untukberpakaian tetapi unsur kesopanan berpakaian merupakan hal yang paling utama. Artinya

    walaupun kegiatan ini tidak terikat oleh aturan-aturan seperti pada jenjang pendidikan

    formal sopan santun tetap menjadi prioritas pada pusat kegiatan belajar ini. Sarana danprasarana yang pasti tidaklah selengkap dan sebaik yang ada pada jenjang pendidikan

    formal, tetapi masih layak dan memadai untuk digunakan sebagai tempat belajar.

    Pentingnya Pusat Kegiatan Sanggar Belajar Masyarakat (PKBM) ini, telah banyak

    dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum dan khusus bagi mereka yang telah lulus

    atau pernah mengikuti kegiatan di sana. Sehingga hampir di setiap kelurahan yang ada diPropinsi Jambi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat didirikan.

    Pusat kegiatan belajar dalam hal ini pengelola memberikan peluang yang luas

    kepada masyarakat untuk mendaftarkan anak-anaknya yang putus sekolah karena faktor-faktor penyebab yang telah disampaikan sebelumnya. Keluasan ini dibuktikan oleh

    pengelola kepada masyarakat dengan cara memberikan kemudahan baik dari pendaftaran,

    administrasi, pembiayaan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pusat kegiatan

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    22/30

    belajar ini.

    Fasilitas kelulusan diberikan ijazah berupa ijazah paket yang disetarakan dengan

    satuan jenjang pendidikan yang ada. Ijazah ini dikeluarkan oleh dinas pendidikan

    setempat. Ijazah ini bisa dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan melajutkan sekolahyang lebih tinggi, misalnya paket A bisa digunakan untuk melanjutkan jenjang

    pendidikan SMP formal, paket B bisa melanjutkan jenjang pendidikan SMA formal, dan

    paket C bisa digunakan untuk melajutkan jenjang pendidikan perguruan tinggi baik negerimaupun swasta.

    Untuk memperoleh tanda bukti kelulusan ini (ijazah) harus melalui ujian yang

    diselenggarakan oleh dinas pendidikan kota yang penyelenggaraannya sama seperti

    penyelanggaran ujian pendidikan formal. Materi-materi tes yang diujikan dikeluarkanoleh pusat Jakarta. Hanya saja jadwal ujian biasanya diselenggarakan setelah selesainya

    diadakan ujian pada pendidikan formal.

    Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ini merupakan salah satu alternative

    pencerahan bagi anak-anak yang putus sekolah. Mereka dapat belajar sambil bekerja,bagi yang sudah terlanjur menikah pada usia dini pun dapat melanjutkan pendidikannya,

    anak yang pembosan belajar setiap hari boleh belajar di sini, prinsipnya siapun boleh

    belajar di sini tanpa dibatasi usia yang penting mau untuk belajar.

    Suatu hal yang menggembirakan, jika anak-anak putus sekolah bisa memanfaatkan

    pusat kegiatan belajar masyarakat ini sebagai suatu solusi yang terbaik buat mereka.

    Tempat ini adalah wahana yang baik dariapada anak-anak putus sekolah berkeliaran tidak

    menentu dan tidak terarah yang akhirnya bisa membawa dampak negatif dalam

    kehidupan bermasyarakat. Misalnya, sering tawuran, minuman keras, dan bahkanmengganggu orang yang sedang melitasi jalan, kebut-kebutan di jalan raya, dan

    sebagainya.

    Dalam permendiknas No. 22 tahun 2006, salah satu prinsip kurikulum adanyabelajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan proses pengembangan, pembudayaan, dan

    pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

    mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formal, nonformal, daninformal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang

    serta arah pengembangan manusia seutuhnya. (BERSAMBUNG)

    Rubiati, S.Pd

    Guru SMP Negeri 15 Kota Jambi

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    23/30

    Jumat, 30/11/2007 10:02 WIBDua Solusi Menolong Anak Putus Sekolah

    Rangga Pramudya - suaraPembaca

    Jakarta - Anak putus sekolah yang tidak mampu itu sebenarnya menjerit meminta

    sekolah namun di dalam hatinya. Walaupun memakai wajah polos seperti orang yangtidak bisa berbuat apa apa. Saya merasa bersalah jika saya hanya bisa membuat kritikan.

    Saya akan mencoba dengan sepenuh hati memberikan solusinya. Tapi silahkan dengarpengalaman saya sewaktu di SMA berikut ini.

    Saya memiliki teman. Wajahnya seperti orang lugu. Memang teman saya orang miskin.Saya sebagai penyayang teman yang berhati baik tidak ada perbedaan apa pun. Semua

    teman yang baik sama.

    Sekarang ia menjadi buruh pabrik statusnya kontrak tiga bulan di Jakarta. Semoga saja iabisa mengatasi "operasi orang miskin" di Jakarta. Uang gajinya hanya untuk ditabung dan

    langkah selanjutnya digunakan untuk masuk kuliah.

    Jika dilihat dari prestasi ia sangat bagus. Berikut adalah prestasinya selama mengikuti

    kegiatan sekolah:

    1. Selama SMP, SMA ia selalu mendapat juara kelas.

    2. Dipilih dalam pengurus OSIS.3. Dipilih menjadi dewan Pramuka.

    4. Ikut kegiatan Pramuka di luar dengan kedisiplinan luar biasa.

    5. Ikut les Bahasa Inggris dan TOEFL.6. Cemerlang dalam hal matematika.

    7. Ikut kegiatan PMR di sekolah.

    8. Ikut kegiatan PKS mendapatkan sertifikat dari kepolisian.

    Ia memiliki lebih dari delapan sertifikat formal di rumahnya. Namun sayangnya, ia masih

    tidak bisa kuliah karena uang gaji yang ditabungnya belum cukup untuk membayar uang

    masuk kuliah.

    Contoh teman saya yang lain adalah sebut saja si "An" laki laki. Terlebih dia selama

    menjalani pendidikan sekolah sampai SMA dia selalu mendapat juara satu di kelas mana

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    24/30

    pun dia berada.

    Memang si "An" ini kecerdasan dan kegigihannya sangat kuat. Sekarang ia menganggurdan mengisi waktu luangnya dengan membaca ilmu dari hari ke hari. Teman saya ini juga

    bermasalah dalam keuangan karena orang tuanya hanya penjual gorengan.

    Sebenarnya masih ada puluhan teman saya yang pintar dan cerdas tapi ia orang yang

    tidak mampu. Kita lihat bersama teman saya yang kaya dan keluarganya banyak uangnya.

    Ia tidak pernah mendapatkan ranking dan nol prestasi. Bahkan ia nakal sekali karenatertipu kesenangan dunia. Kini ia bisa kuliah karena uangnya banyak.

    Marilah kita khususnya para mahasiswa tentunya mensyukuri karena kita bisa menikmati

    kuliah. Mensyukurinya bagaimana? Yakni dengan wujud rajin belajar dan menebarkankebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

    Perlu diketahui bahwa seburuk buruknya manusia adalah manusia yang memiliki

    kesempatan untuk mendapatkan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain. Tapi,manusia itu menyia-nyiakannya. Sebagai contohnya adalah kita yang punya uang banyak

    untuk sekolah tapi hanya untuk main-main dan senda gurau belaka. Itulah wujud bagiorang orang yang tidak bersyukur dan nantinya akan di azab.

    Sesungguhnya belum tentu orang miskin itu benar-benar tidak mampu. Mereka hanya

    bermasalah dalam segi ekonomi. Sulitnya mencari sekeping uang. Menurut saya jikaorang-orang miskin tersebut memiliki uang lalu bisa sekolah. Bisa jadi orang miskin

    tersebut mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

    Nah, di sini. Jiwa kepemimpinan yang baik seperti apa? Jawabannya cukup sederhana

    yakni menyayangi dan memberi pertolongan tulus dari dasar hati kepada orang yang

    dirasa tidak mampu. Sekali lagi, jangan menganggap remeh orang miskin.

    Kita amati bersama. Pasal 34 menetapkan bahwa "Fakir miskin dan anak anak terlantar

    dipelihara oleh Negara". Sebelum saya memberikan solusi menolong anak putus sekolahyang tidak mampu. Kita amati lagi baik baik.

    Pasal 27 ayat (2) yang menetapkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan

    dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Saya pun bertanya dengan tenangnyahati. Apakah para pengatur negara dan pemerintah setempat sudah lulus ujian mengenai

    pasal pasal. Atau mereka membuat pasal sendiri tanpa sepengetahuan rakyat. Bukannya

    pasal 34 dan 27 ini bertentangan dengan fenomena pengasingan orang miskin yang sudahtidak dianggap lagi oleh negara sekarang ini.

    Janganlah terlalu memandang sebuah opini dan teori. Implementasikan atau laksanakandengan seikhlas-ikhlasnya. Dua solusi untuk menolong anak putus sekolah yang tidak

    mampu yang sangat kita sayangi menurut pendapat rakyat Indonesia yang baik adalah:

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    25/30

    1. Membangun sekolah rakyat yang baik diperuntukkan bagi anak terlantar dan tidak

    mampu. Tidak dipungut biaya apa pun dikarenakan ketidaksanggupan

    membiayainya karena kemiskinan di mana pendirian sekolah tersebut seluruhnyaditanggung pemerintah setempat. Pemerintah setempat memiliki kewajiban

    melindungi dengan sikap tegas. Sekolah rakyat tersebut disetarakan dengan SD,

    SMP, SMA, dan Universitas yang berkualitas.2. Jika negara dan pemerintah setempat tidak sanggup membiayai pembangunan

    sekolah bahkan yang sederhana sekali pun, kita, terutama warga negara yang

    memiliki uang gaji berlebih seharusnya memberikan sebagian uangnya kepadaanak miskin untuk bersekolah. Itu saja.

    Saya sangat suka mendengarkan informasi di radio. Saya jadi lebih pandai dan

    mengetahui informasi seluruhnya. Daripada menonton televisi yang minim ilmu. Hanyahiburan yang menghancurkan diri sendiri. Beritanya misal. Milyaran rupiah uang

    pemerintah dikorup dan mungkin hanya untuk dihambur-hamburkan.

    Orang miskin saja yang ingin mendapatkan secuil nasi sangatlah sulit. Mereka justrumembawa-bawa dosa entah ke mana. Dengan seenaknya lagi.

    Bukankah alangkah baiknya jika uang milyaran tersebut untuk membangun sekolahrakyat yang baik. Yaitu mampu melahirkan lulusan yang cerdas dan Sumber Daya

    Manusia yang bagus. Lumayan kan negara kita memiliki SDM yang bagus. Belum lagi

    Sumber Daya Alamnya yang dikatakan dunia bahwa Indonesia memiliki SDA terbesardan nomor 1 terkaya sedunia.

    Bisa jadi Indonesia menjadi Negara paling maju dan pintar di seluruh dunia. Pintar yang

    bagaimana? Pasti kita semua bertanya. Yakni pintar mengolah SDA yang ada di negarakita. Sebagai contohnya adalah kayu dan rotan yang saat ini diam-diam lagi diincar

    Negara lain.

    Membangun sekolah rakyat tersebut tidak perlu super mewah cukup sederhana saja.

    Katanya biar hemat dan efisien (melakukan kegiatan dengan benar). Namun, gurunya itu.

    Gurunya itu diusahakan menumbuhkan sikap GIGIH.

    Apa itu GIGIH? GIGIH adalah sebangsa kerja keras tapi dilakukan secara terus-menerus

    untuk mencapai kualitas yang baik tentunya. Karena guru termasuk faktor utamamenjadikan SDM kita bagus atau tidaknya walaupun ada faktor utama yang lain semisal

    lingkungan teman kita.

    Kita amati dengan baik pasal berikut ini. Saya menyebutkan beberapa pasal dari tadibukan berarti kita lupa dengan ajaran agama kita. Pasal 31 ayat (1) yang menetapkan

    bahwa "tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran". Semoga para pengatur

    negara dan pemerintah khususnya paham mengenai pasal ini. Insya Allah.

    Jadi, kesimpulan yang saya jelaskan di atas adalah anak putus sekolah yang tidak mampu

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    26/30

    sebenarnya bisa ditolong yakni tanpa disadari adalah kita pelakunya. Bukan masyarakat

    yang tidak mampu pelakunya melainkan kita yang memiliki uang berlebih.

    Alangkah baiknya jika uang kita yang banyak itu diberikan sebagian kepada anak-anak

    miskin hanya untuk sekolah. Agar anak-anak kita besok bisa mengolah SDA yang

    tersedia di Indonesia karena mereka sudah memiliki ilmu mengolah dan dididik denganbaik sekaligus dinamis.

    Rangga Pramudya

    Mangunjaya Purwokerto Lor

    [email protected]

    02817661899(msh/msh)

    Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel

    anda!

    Baca juga :

    Siapa Peduli Masa Depan Anak Gelandangan

    Alokasikan APBN Premium ke Pendidikan Masyarakat Kurang Mampu

    Dalam Hal Pendidikan Bangsa In

    http://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/092838/859136/471/siapa-peduli-masa-depan-anak-gelandanganhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/091351/859122/471/alokasikan-apbn-premium-ke-pendidikan-masyarakat-kurang-mampuhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/23/100327/856510/471/dalam-hal-pendidikan-bangsa-indonesia-tidak-seriushttp://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=3861__zoneid=259__cb=2b9f5ad18d__maxdest=http://nadinechandrawinata.blogdetik.com/nadz-hope-blogging-contest/http://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=3488__zoneid=258__cb=bc44326c28__maxdest=http://microsite.iring808.com/armada/http://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/092838/859136/471/siapa-peduli-masa-depan-anak-gelandanganhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/29/091351/859122/471/alokasikan-apbn-premium-ke-pendidikan-masyarakat-kurang-mampuhttp://suarapembaca.detik.com/read/2007/11/23/100327/856510/471/dalam-hal-pendidikan-bangsa-indonesia-tidak-serius
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    27/30

    Selasa, 27 Januari 2009

    ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA

    ANAK PUTUS SEKOLAH

    DAN CARA PEMBINAANNYAPutus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernahberakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya

    karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga,

    dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di suatu daerah . Oleh karena itupenulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah.

    Pembahasan ini berjudul Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di suatu daerah .

    Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putussekolah di suatu daerah.

    Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta

    bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari

    permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di suatudaerah, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua,

    serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metodelapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan

    wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak

    putus sekolah di suatu daerah.Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang

    mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di suatu

    daerah putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putussekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan

    dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan

    demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak.Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai

    keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang

    sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya daripikiran yang menyimpang.

    1. Latar Belakang Masalah

    Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrahtanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna.

    Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut;

    hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna. Setiap orang tua menginginkan anak-anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelaksuatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari mereka baik dari aspek kedewasaan

    pikiran maupun kondisi ekonomi.

    Oleh karena itu, di setiap benak para orang tua bercita-cita menyekolahkan anak-anakmereka supaya berpikir lebih baik, bertingkah laku sesuai dengan agama serta yang

    paling utama sekolah dapat mengantarkan anak-anak mereka ke pintu gerbang

    kesuksesan sesuai dengan profesinya.

    http://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.htmlhttp://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.html
  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    28/30

    Setelah keluarga, lingkungan kedua bagi anak adalah sekolah. Di sekolah, guru

    merupakan penanggung jawab pertama terhadap pendidikan anak sekaligus sebagai suri

    teladan. Sikap maupun tingkah laku guru sangat berpengaruh terhadap perkembangandan pembentukan pribadi anak.

    Pada perspektif lain, kondisi ekonomi masyarakat tentu saja berbeda, tidak semua

    keluarga memiliki kemampuan ekonomi yang memadai dan mampu memenuhi segalakebutuhan anggota keluarga. Salah satu pengaruh yang ditimbulkan oleh kondisi

    ekonomi seperti ini adalah orang tua tidak sanggup menyekolahkan anaknya pada jenjang

    yang lebih tinggi walaupun mereka mampu membiayainya di tingkat sekolah dasar. Jelasbahwa kondisi ekonomi keluarga merupakan faktor pendukung yang paling besar

    kelanjutan pendidikan anak-anak., sebab pendidikan juga membutuhkan dana besar.

    Hampir di setiap tempat banyak anak-anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan,

    atau pendidikan putus di tengah jalan disebabkan karena kondisi ekonomi keluarga yangmemprihatinkan. Kondisi ekonomi seperti ini menjadi penghambat bagi seseorang untuk

    memenuhi keinginannya dalam melanjutkan pendidikan. Sementara kondisi ekonomi

    seperti ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya orang tua tidak mempunyai pekerjaan

    tetap, tidak mempunyai keterampilan khusus, keterbatasan kemampuan dan faktorlainnya.

    Putus sekolah bukan merupakan persoalan baru dalam sejarah pendidikan. Persoalan initelah berakar dan sulit untuk di pecahkan, sebab ketika membicarakan solusi maka tidak

    ada pilihan lain kecuali memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Ketika membicarakan

    peningkatan ekonomi keluarga terkait bagaimana meningkatkan sumber daya

    manusianya. Sementara semua solusi yang diinginkan tidak akan lepas dari kondisiekonomi nasional secara menyeluruh, sehingga kebijakan pemerintah berperan penting

    dalam mengatasi segala permasalahan termasuk perbaikan kondisi masyarakat.Menurut

    pengamatan sementara, sebagian anak-anak di suatu daerah mengalami putus sekolahterutama anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di tingkat atas. Maka hal yang

    menjadi rumusan masalah di sini adalah sebagai berikut:

    1. Berapa banyak anak putus sekolah di suatu daerah ?2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya anak putus sekolah di suatu

    daerah?

    3. Bagaimana sikap orang tua terhadap pendidikan anaknya?4. Bagaimana cara pembinaan orang tua terhadap anak putus sekolah di suatu daerah?5.

    Bagaimanakah cara masyarakat menanggulangi anak putus sekolah di suatu daerah?

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas maka timbullah

    keinginan penulis untuk mengangkat permasalahan ini dalam sebuah karangan ilmiah(skripsi)dengan menetapkan sebagai judul adalah: Anak Putus Sekolah dan Cara

    pembinaannya di suatu daerah .

    II. Penjelasan Istilah

    Untuk menghindari kekeliruan dan lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judulskripsi ini penulis merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam

    judul tersebut. Adapun istilah- istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagai berikut:

    1. Anak

    Artinya orang atau binatang yang baru di teteskan. Anak adalah turunan kedua sesudah

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    29/30

    orang yang dilahirkan. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa anak adalah

    manusia yang hidup setelah orang yang melahirkannya, anak itu merupakan rahmat Allah

    kepada manusia yang akan meneruskan cita-cita orang tuanya dan sebagai estafet untukmasa yang akan datang. Adapun anak yang penulis maksudkan dalam skripsi ini adalah

    anak sebagai keturunan kedua dari sepasang suami istri yang terikat dengan tali

    pernikahan yang sah yang tidak terlepas dari didikan orang tua baik didikan agamamaupun pendidikan umum sehingga anak bisa bersaing dan tercapai cita-citanya.

    2. Anak Putus Sekolah

    Putus sekolah (dalam bahasa Inggris dikenal dengan Putus sekolah) adalah prosesberhentinya siswa secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar.

    Anak Putus sekolah yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah terlantarnya anak

    dari sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah

    satunya kondisi ekonomi keluarga yang tidak memadai.3. Cara Pembinaannya

    Cara: 1). Aturan sistem. 2). Gaya, laku, ragam. 3). Adat, resam, kebiasaan. Pembinaan

    merupakan suatu proses kegiatan yang di lakukan secara berdaya guna memperoleh hasil

    yang baik.Adapun pembinaan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah suatu usaha untuk

    pembinaan kepribadian yang mandiri dan sempurna serta dapat bertanggungjawab, atausuatu usaha, pengaruh, perlindungan dalam bantuan yang di berikan kepada anak yang

    tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih cepat untuk membantu anak agar cakap

    dalam melaksanakan tugas hidup sendiri, pengaruh itu datangnya dari orang dewasa

    (diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku pintar hidup sehari-hari, bimbingandan nasehat yang memotivasinya agar giat belajar), serta di tujukan kepada orang yang

    belum dewasa.

    Menurut Yurudik Yahya, pembinaan adalah suatu bimbingan atau arahan yangdilakukan secara sadar dari orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa agar menjadi

    dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang kepribadian yang

    dimaksud mencapai aspek cipta, rasa dan karsa. Istilah pembinaan atau berarti pendidikan yang merupakan pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

    dewasa kepada anak yang belum dewasa. Selanjutnya pembinaan atau kelompok orang

    lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam artimental.

    Dari penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembinaan merupakan suatu

    proses yang di lakukan untuk merubah tingkah laku individu serta membentuk

    kepribadiannya, sehingga apa yang di cita-citakan dapat tercapai sesuai dengan yangdiharapkan.

    III. Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang hendak penulis capai dalam pembahasan ini

    adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di suatudaerah.2.Faktor-faktor apa yang menyebabkan anak putus sekolah.3.Bagaimana sikap

    orang tua terhadap anak putus sekolah?4. Bagaimana usaha masyarakat dalam

    menanggulangi anak putus sekolah di suatu daerah.

    IV. Postulat dan Hipotesis

    Bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas, maka penulis perlu mengemukakan

    beberapa postulat yang kedudukannya sebagai dasar pemikiran dalam suatu wilayah.

  • 8/14/2019 Artikel Tentang Anak

    30/30

    Winarno Surachman mengemukakan bahwa: Anggapan dasar (postulat) yang menjadi

    tumpuan dasar segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi dalam

    suatu penelitian. Postulat ini menjadi titik pangkal, di mana dengan adanya postulat initidak lagi menjadi keragu-raguan penyelidik. Adapun postulat (anggapan dasar) dalam

    masalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Anak-anak wajib memperoleh pendidikan, terutama pada usia 9 (sembilan) sampai 15(lima belas) tahun, karena sesuai dengan peraturan pemerintah.

    2. Tanggung jawab pendidikan anak berada pada tangan orang tua, guru dan

    masyarakat.Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka yang menjadi hipotesis (dugaansementara) adalah sebagai berikut:

    a. Kebanyakan anak putus sekolah di suatu daerah disebabkan oleh kurangnya biaya dan

    kesadaran orang tua dalam menyekolahkan anaknya.

    b. Anak putus sekolah di suatu daerah berdampak negatif dalam masyarakat.c. Cara pembinaan terhadap anak putus sekolah di suatu daerah belum optimal.

    V. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah Keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari

    populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada.Berdasarkan populasi di atas maka yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini

    adalah 3 desa yang terdapat dalam suatu daerah yang mempunyai anak putus sekolah.Sampel yang penulis ambil di sini adalah masing-masing 2 orang dari 3 desa. Sampel ini

    dianggap dapat mewakili seluruh populasi dan dapat memberikan data yang penulis

    perlukan. Tiga desa tersebut menurut pengamatan penulis adalah desa yang banyak

    terdapat anak putus sekolah.

    Diposkan oleh triogirl0k di 23:230 komentar

    Langgan: Entri (Atom)

    Pengikut

    Arsip Blog

    2009 (1)

    o Januari (1)

    ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA

    Mengenai Saya

    triogirl0kLihat profil lengkapku

    http://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.htmlhttp://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.html#commentshttp://triogirl0k.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://void%280%29/http://triogirl0k.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&max-results=1http://void%280%29/http://triogirl0k.blogspot.com/2009_01_01_archive.htmlhttp://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11034846480601257494http://www.blogger.com/rearrange?blogID=2462251429978249693&widgetType=Profile&widgetId=Profile2&action=editWidgethttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=2462251429978249693&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive2&action=editWidgethttp://www.blogger.com/rearrange?blogID=2462251429978249693&widgetType=Followers&widgetId=Followers2&action=editWidgethttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2462251429978249693&postID=5228710443333829487http://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.htmlhttp://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.html#commentshttp://triogirl0k.blogspot.com/feeds/posts/defaulthttp://void%280%29/http://triogirl0k.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&max-results=1http://void%280%29/http://triogirl0k.blogspot.com/2009_01_01_archive.htmlhttp://triogirl0k.blogspot.com/2009/01/anak-putus-sekolah-dan-cara.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11034846480601257494