analisa epidemiologi baru print

Upload: jhon-racun

Post on 07-Jan-2016

251 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

contoh laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN ANALISA KASUS EPIDEMIOLOGIPUSKESMAS KARANGTENGAH DEMAKSGD 3

Nama :Asih Nurvita PurnamasariDonna KaranFitria RamadhaniInas Mayda El zahwaSeplisyia Dwi AstriaMaharani Ratna PuspitaM.Muslim AbdullahMuhammad Fikri IrfaniKiki Andika MaulanaRifka Fitria Wulandari

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil analisa kasus epidemiologi di Puskesmas Karangtengah, Demak. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Skill Lab yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada kepala Puskesmas Karangtengah, Demak dr. Sri Joko Nugroho, drg. Florentina Retno serta segenap karyawan Puskesmas yang telah membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini ini.Kami berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi kita bersama.

Semarang, 22 September 2015

Penyusun

PENDAHULUAN

1. Identitas dan Data demografi puskesmas Karangtengah, demak

Nama Puskesmas: Puskesmas Karangtengah Kode Puskesmas: 3321070201 Jenis Puskesmas: Rawat Jalan Data Puskesmas Nama Puskesmas: Puskesmas Karangtengah Nama Kecamatan: Karangtengah Alamat: Jl. Raya Buyaran, Semarang Demak KM. 19 Desa Karangsari Telepon: (0291) 686239 Email: [email protected]

- Berdasarkan data dari petugas Surveylen, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karangtengah berjumlah 63.316 jiwa, yang terdiri dari 30.849 (48,72%) laki-laki dan 32.467 (51,28%) perempuan. Jumlah KK kurang lebih 18.943 KK. - Secara berurutan jumlah penduduk terbanyak di Desa Donorejo sebanyak 6.664 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Ploso sejumlah 2.574 jiwa. - Jumlah desa di wilayah kecamatan karang tengah sebanyak 17 desa, desa sampang luas wilayah 4,29 km2, desa klitih 3,99 km2, desa pidodo 3,04 km2, desa donorejo 4,11 km2, desa grogol 2,47 km2, desa ploso 1,6 km2, desa pulosari 2 km2, desa karang sari 2,15 km2, desa karangtowo 1,54 km2, desa dukun 3,01 km2, desa kedunguter 2,54 km2, desa batu 5,66 km2, desa wonokerto 2,79 km2, desa wonosowo 2,78 km2, desa rejosari 2,05 km2, desa wonoagung 2,82 km2, desa tambakbulusan 4,7 km2.

2. Rekapitulasi laporan bulanan poli gigi tahun 2013 dan 2014NoKegiatanJumlahRata2/bulan

Kunjungan pasien2013201420132014

1Jumlah pasien baru1100124992104

2Jumlah pasien lama1256111710493

3Jumlah peserta BPJS4254683539

4Jumlah pasien umum17111594142133

5Karies gigi3863963233

6Penyakit pulpa dan jaringan periapikal8147176759

7Penyakit gusi dan jaringan periodontal6857865765

3. Data jumlah pasien 10 besar penyakit tahun 2013 dan 2014Tahun 2013

Tahun 2014

PEMBAHASANA. Data penyakit gigi dan mulut tahun 2013 dan 2014 Puskesmas Karangtengah, Demak.

a) Kesimpulan dengan menganalisis data Kasus penyakit pulpa dan periapikal tahun 2013 sebanyak 38% dan tahun 2014 sebanyak 35 % Kasus penyakit gusi dan periodontal tahun 2013 sebanyak 32% dan tahun 2014 sebanyak 38 % Karies gigi tahun 2013 sebanyak 18% dan tahun 2014 sebanyak 19 %

b) Masalah Kasus penyakit gusi dan periodontal dari tahun 2013 ke tahun 2014 cukup tinggi Kasus karies gigi dari tahun 2013 ke tahun 2014 cukup tinggi

c) Prioritas masalah menggunakan tabel teknik kriteria matriks penetapan prioritas masalah

Teknik Kriteria Matrik Penetapan Prioritas MasalahNoDaftar masalahIndikatorTRJumlah

PSRIDUSBPBPC

1.Gusi dan jaringan periodontal332121122144

2.Karies gigi21213212296

Kesimpulan dari matrik penetapan masalah diatas bahwa yang menjadi prioritas utama masalah adalah kasus gusi dan jaringan periodontal di masyarakat masih tinggi.

d) Alternatif jalan keluar

Alternatif Jalan KeluarMasalahPenyebabAlternatif Jalan Keluar

Kasus gusi dan jaringan periodontal yang masih tinggi1. PHBS2. Karies dan kalkulusa. Pembentukan kegiatan UKGMb. Penyuluhan mengenai cara dan jadwal menyikat gigi yang baik dan benarc. Penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulutd. Penyuluhan mengenai dampak karies dan kalkulus terhadap jaringan periodontale. Bekerja sama dengan instansi kedokteran gigi untuk mengadakan bakti sosial perawatan gigi dan mulut

e) Prioritas jalan keluar dengan Tabel Prioritas Jalan Keluar

Prioritas Jalan KeluarNo.Daftar Alternatif Jalan KeluarEfektivitasJumlah

MIVC

1.Pembentukan kegiatan UKGM322112

2.Penyuluhan mengenai cara dan jadwal menyikat gigi yang baik dan benar332118

3.Penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut333127

4.Penyuluhan mengenai dampak karies dan kalkulus terhadap jaringan periodontal433136

5.Bekerja sama dengan instansi kedokteran gigi untuk mengadakan bakti sosial perawatan gigi dan mulut32226

f) Aplikasi Pemecahan Masalah Kesehatan Gigi dan MulutDari matriks diatas dapat dilihat bahwa prioritas utama permasalahan kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit gusi dan jaringan periodontal yang masih tinggi. Selanjutnya, dari tabel alternatif jalan keluar dan tabel prioritas jalan keluar maka program yang diharapkan menyelesaikan permasalahan yaitu:1. Pembentukan kegiatan UKGM2. Penyuluhan mengenai cara dan jadwal menyikat gigi yang baik dan benar3. Penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut4. Penyuluhan mengenai dampak karies dan kalkulus terhadap jaringan periodontal5. Bekerja sama dengan instansi kedokteran gigi untuk mengadakan bakti sosial perawatan gigi dan mulut

g) Gambaran Problem Solving dan Permasalahan KesgilutNo.InputProsesOutput

1.Pembentukan kegiatan UKGMDMasyarakat dibentuk dan dilatih untuk menjadi kader kesehatan masyarakat.

Tenaga: dokter gigi, perawat gigiMeningkatnya peran masyarakat dalam mengurangi permasalahan kesehatan gigi dan mulut.

2.Penyuluhan mengenai cara dan jadwal menyikat gigi yang baik dan benarKegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan memperagakan mengenai cara dan jadwal menyikat gigi yang baik dan benar.

Tenaga: dokter gigi, perawat gigi, kader UKGMD Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara dan jadwal menyikat gigi yang benar. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyikat gigi dengan baik dan benar.

3.Penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut

Kegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesgilut

Tenaga: dokter gigi, perawat gigi, kader UKGMDMeningkatkan pengetahuan masyarakat tentang makanan dan minuman yang baik dan buruk untuk kesgilut

4.Penyuluhan mengenai dampak karies dan kalkulus terhadap jaringan periodontalKegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai dampak karies dan kalkulus bagi jaringan rongga mulut.

Tenaga: dokter gigi, perawat gigi. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersishan gigi dan mulut Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan perawatan (kunjungan) untuk kariesnya

5.Bekerja sama dengan instansi kedokteran gigi untuk mengadakan bakti sosial perawatan gigi dan mulut

Kegiatan dilakukan dengan mengajukan kerjasama dengan instansi kedokteran gigi untuk mengadakan bakti sosial perawatan gigi dan mulut.

Tenaga : dokter gigi, perawat gigi, instansi kedokteran gigiMeningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut

h) Menentukan prioritas masalah dengan Matriks USG dan pemecahan masalah dengan matriks Uji Kapner dan Tregoe

Matriks USG Masalah SpesifikNo.Isu/Masalah PokokKriteriaTotalPeringkat

USG

1.Kurang aktifnya kegiatan UKGM3336IV

2.Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara dan jadwal menyikat gigi3328III

3.Kurangnya konsumsi makanan yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut43210II

4.Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak karies terhadap kesehatan jaringan periodontal54413I

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi masalah spesifik adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak karies terhadap kesehatan jaringan periodontal, sehingga menjadi prioritas untuk dicari alternatif pemecahannya.Dengan menggunakan Matrik Uji Kapner dan Tregoe yang mempertimbangkan segi hasil, kemudahan pelaksanaan biaya, tenaga dan waktu, diperoleh hasil bahwa alternatif kegiatan yang paling memungkinkan dan dipilih untuk direkomendasikan adalah sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel Uji Kepner dan TregoeKriteriaBobotAlternatif IAlternatif IIAlternatif III

NNTNNTNNT

Hasil4502006024050200

Pelaksanaan5603007035050250

Biaya4702807028060240

Tenaga5502505025050250

Waktu3401205015050150

Jumlah21270115030012702601090

Keterangan: Alternatif I: meningkatkan kesadaran masyarakatAlternatif II: melaksanakan penyuluhan dan edukasi mengenai dampak karies Alternatif III: menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari

Dari alternatif pemecahan masalah yang nilainya paling besar adalah alternatif II yaitu melaksanakan penyuluhan dan edukasi mengenai dampak karies.

B. Data Jumlah Pasien 10 Besar Penyakit pada tahun 2013 dan 2014a) Kesimpulan dengan menganalisis data Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada tahun 2013 sebesar 37% dan pada tahun 2014 sebesar 63 % Influenza/virus yang tidak diketahui pada tahun 2013 sebesar 36% dan pada tahun 2014 sebesar 63 % Pusing sebesar pada tahun 2013 sebesar 35% dan pada tahun 2014 sebesar 65 %b) Masalah Penderita ISPA cukup tinggi Penderita influenza cukup tinggi Penderita pusing cukup tinggic) Prioritas masalah menggunakan tabel teknik kriteria matriks penetapan prioritas masalah

Teknik Kriteria Matrik Penetapan Prioritas MasalahNoDaftar masalahIndikatorTRJumlah

PSRIDUSBPBPC

1.Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)331322122432

2.Influenza32121112248

3.Pusing21111212216

Kesimpulan dari matrik penetapan masalah diatas bahwa yang menjadi prioritas utama masalah adalah kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)d) Alternatif jalan keluar

Alternatif Jalan KeluarMasalahPenyebabAlternatif Jalan Keluar

Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)1. Ekonomi rendah2. PHBS kurang3. Pendidikan rendah4. Gizi kurang

a. Penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit ISPA b. Penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnyac. Sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai konsumsi gizi seimbang untuk daya tahan tubuh yang baik

e) Prioritas jalan keluar dengan Tabel Prioritas Jalan Keluar

Prioritas Jalan KeluarNoDaftar Alternatif Jalan KeluarEfektivitasJumlah

MIVC

1.Penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPA332118

2.Penyuluhan mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

33119

3.Sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai konsumsi gizi seimbang untuk daya tahan tubuh yang baik22114

f) Aplikasi Pemecahan Masalah Kesehatan Umum Dari matriks diatas dapat dilihat bahwa prioritas utama permasalahan adalah kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Selanjutnya, dari tabel alternatif jalan keluar dan tabel prioritas jalan keluar maka program yang diharapkan menyelesaikan permasalahan yaitu:1. Penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPA2. Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya3. Sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai konsumsi gizi seimbang untuk daya tahan tubuh yang baik

g) Gambaran Problem Solving

No.InputProsesOutput

1.Penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPAKegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPA.Tenaga: petugas kesehatan Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sehingga lebih peduli

2.Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

Kegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya. Tenaga: petugas kesehatanMeningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

3.Sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai konsumsi gizi seimbang untuk daya tahan tubuh yang baik

Kegiatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan edukasi konsumsi gizi seimbang Tenaga: petugas kesehatanMeningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya konsumsi gizi seimbang

h) Menentukan prioritas masalah dengan Matriks USG dan pemecahan masalah dengan matriks Uji Kapner dan Tregoe

Matriks USG Masalah SpesifikNo.Isu/Masalah PokokKriteriaTotalPeringkat

USG

1.Kurangnya penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPA3339I

2.Kurangnya penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

3328II

3.Kurangnya sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai konsumsi gizi seimbang3115III

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi masalah spesifik adalah kurangnya penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit ISPA.Dengan menggunakan Matrik Uji Kapner dan Tregoe yang mempertimbangkan segi hasil, kemudahan pelaksanaan biaya, tenaga dan waktu, diperoleh hasil bahwa alternatif kegiatan yang paling memungkinkan dan dipilih untuk direkomendasikan adalah:

Tabel Uji Kepner dan TregoeKriteriaBobotAlternatif IAlternatif II

NNTNNT

Hasil58040070350

Pelaksanaan57035060300

Biaya25010050100

Tenaga36519560180

Waktu35015050150

Jumlah1.1951.080

Keterangan alternatif Alternatif I: Penyuluhan dan sosialisasi penyakit ISPA Alternatif II: Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara menghimbau masyarakat untuk selalu memakan makanan yang bergizi

Dari alternatif pemecahan masalah yang nilainya paling besar adalah alternatif I yaitu penyuluhan dan sosialisasi penyakit ISPA.

C. Data capaian target kegiatan di program pelayanan kesehatan dasar di puskesmas Karangtengah, Demak tahun 2013 dan 2014

Tahun 2013 :1. KIACakupan kunjungan ibu hamil 97,6%2. GiziCakupan gizi anak 98,92%

Tahun 2014 :1. GiziCakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%2. KIAKunjungan bayi 101,68%3. Pengobatan dasarCakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 63%4. Kesehatan LingkunganCakupan desa siaga aktif 100%

D. Data capaian target kegiatan di program promosi kesehatan di Puskesmas tahun 2013 dan tahun 2014

Tahun 2013 :1. Pemetaan PHBS 187 KK 100 %2. Pemetaan keluarga sadar gizi 187 KK 100 %3. Asi eksklusif 60 KK 100 % Tahun 2014:1. Pemetaan PHBS 200 KK 100 %2. Pemetaan keluarga sadar gizi 200 KK 100 %3. Asi eksklusif 75 KK 100 %

Hasil Pengamatan Poli Gigi dan Poli Umum di Puskesmas Karangtengah Demak

A. Poli Umum 1. Kondisi tata ruang poli umum sudah cukup baik dilengkapi dengan peralatan medis yang mencukupi seperti kasur pasien, tabung oksigen, sterilisator, tensi, paru reflek, termometer, timbangan berat badan, dan pengukur tinggi badan. Kondisi ruangan ber AC dilengkapi dengan ventilasi namun jendela tidak terbuka sehingga sirkulasi udara kurang baik2. Ergonomi, posisi dokter saat menangani pasien sesuai standar operasional3. Asepsis, sudah baik4. Pelaksanaan K3 di poli umum belum sesuai SOP dimana harusnya dokter memakai proteksi diri seperti masker dan handscoen5. Kegiatan pengelolaan limbah di poli umum tidak begitu banyak karena berupa limbah kering. Yang menjadi permasalahan adalah pengelolaan limbah air di laboratorium yang belum terlaksana dengan baik6. Kondisi sanitasi dalam ruangan maupun lingkungan puskesmas sudah baik

Solusi1. K3 lebih diperhatikan

B. Poli Gigi1. Kondisis tata ruang sudah baik, ruangan dilengkapi dengan AC, dental chair, komputer, wastafel, tempat sampah, almari, dan alat sterilisasi2. Kondisi peralatan tiap tahun terpenuhi3. Ergonomi sudah sesuai SOP4. Asepsis, sudah baik karena menggunakan 2 tutup botol cairan anti HIV diencerkan dengan 1 liter air, kemudian alat dicuci, disterilisasi, dan dimasukkan ke almari kaca5. Pelaksanaan K3 sudah baik sesuai standar SOP yaitu dokter memakai masker dan handscoen6. Pengelolaan limbah cair kurang baik, seharusnya limbah masuk ke septik tank, namun yang sekarang langsung masuk ke selokan7. Kondisi sanitasi ruangan kurang karena tidak ada sirkulasi udara

Solusi1. Perhatikan pembuangan limbah agar dapat dikelola lebih baik2. Penyediaan alat penyaring udara dalam ruangan

C. Laboratorium1. Limbah medis dan limbah organik masih sama pembuangannya. Untuk wastafel hanya ada 1, seharusnya disediakan 2 wastafel (untuk mencuci tangan dan mencuci preparat).2. K3 sudah baik3. Kebersihan ruangan lab kurang

Solusi1. Lebih diperhatikan kebersihan ruangannya

D. IGD (Instalasi Gawat Darurat)1. Ruangan kurang steril dan kotor.2. Penataan ruang masih sangat kurang3. Alat dan bahan tidak diletakkan pada tempatnya4. Tidak ada wastafel5. Ruangan kurang luas

Solusi1. Pengelolaan ruangan harus ditingkatkan karena IGD merupakan ruangan pertama yang digunakan untuk pasien darurat sehingga kondisi harus selalu terjaga kebersihannya

PENUTUP

Kesimpulan : ISPA menjadi permasalahan paling tinggi jika dilihat dari keadaan demografi pasien karena PHBS yang rendah dari masyarakat, maka dinas kesehatan dan puskesmas karangtengah dapat memberi edukasi kepada warga untuk selalu hidup sehat dan bersih serta menjaga kebersihan lingkungan.

Penyakit gusi dan jaringan periodontal menjadi permasalahan paling tinggi di bidang kesehatan gigi mulut karena banyaknya masyarakat yang kurang sadar akan kesehatan gigi dan mulut sehingga terjadi penumpukan plak dan kalkulus tinggi yang menyebabkan penyakit gusi yang tinggi, maka puskesmas atau dinas kesehatan dapat memberi tambahan tenaga kesehatan gigi dan mulut di setiap puskesmas pembantu dan PKD sehingga semua masyarakat yang mengalami penyakit gusi dan periodontal dapat berkurang.

Lampiran DokumentasiPoli Gigi

Poli Umum