epidemiologi merokok

23
EPIDEMIOLOGI MEROKOK KELOMPOK 12 SULFIANAH BURHAN (K11105130) GUNAWATY (K11105103) NURJANNAH (K11105053) AMALIAH SUBIAR (K11105074) SURIAH (K11105087) RINA MANGOPO (K11107231) LA HADI (K11107214) SITTI HARSITA (K11105109)

Upload: han-idris

Post on 19-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Epidemiologi merokok

TRANSCRIPT

Page 1: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

EPIDEMIOLOGI MEROKOKKELOMPOK 12

SULFIANAH BURHAN (K11105130)GUNAWATY (K11105103)NURJANNAH (K11105053)

AMALIAH SUBIAR (K11105074)SURIAH (K11105087)

RINA MANGOPO (K11107231)LA HADI (K11107214)

SITTI HARSITA (K11105109)

Page 2: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

PENDAHULUAN

Banyak pengetahuan tentang bahaya merokok dan kerugian yang ditimbulkan oleh tingkah laku merokok, namun tingkah laku ini tetap saja dilakukan. Lebih-lebih yang mencolok adalah merokok di tempat-tempat yang jelas terpampang himbauan untuk tidak merokok.

Tembakau atau rokok termasuk zat adiktif karena menimbulkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan). Oleh karena itu tembakau ( rokok) termasuk dalam golongan NAZA

Page 3: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Dari penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari menunjukkan bahwa tembakau/ rokok adalah :

Pintu pertama narkotika. Rokok merupakan pembunuh No.3 setelah

jantung koroner & kanker . 1 batang rokok umur memendek 12 menit. 10.000/hari mati karena merokok (dunia). 57.000 orang/ tahun mati karena merokok

(Indonesia). Kenaikan konsumsi rokok Indonesia tertinggi

di dunia (44%).

Page 4: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

± 1,1 milyar penduduk dunia merokok (World Bank, 1999).Thn 2025, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat s/d 1,6 milyar. Dengan jumlah perokok sebanyak 75% dari populasi.

WHO melaporkan Indonesia adalah salah satu dari 5 negara yang terbanyak perokoknya di dunia (Adiatma ,1992).

Sehubungan dengan kebiasaan merokok, ada yang aneh dengan bangsa kita ini, jika negara lain menunjukkan trend penurunan kebiasaan merokok, di Indonesia justru memperlihatkan KENAIKAN, meski dililit problem ekonomi. Lebih celaka lagi, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk konsumsi rokok justru jauh lebih besar dibandingkan anggaran kesehatan perkapita.

Page 5: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Survey yg dijabarkan oleh Dr. Martha Tilaar tentang perokok di In -donesia mnrt jenis kelamin menyatakan jumlah perokok di Indonesia memang masih lebih banyak di kalangan pria ( 60 % pria merokok ) dan wanita yang merokok 10 %.

Survey yang dilakukan menurut Medika Jurnal Kedokteran Indonesia Maret 2006, bahwa laki-laki remaja lebih banyak menjadi perokok dan hampir 2/3 dan kelompok umur produktif adalah perokok.

Selama 5 thn terjadi peningkatan, pada pria prevalensi perokok tertinggi adalah kelompok umur 25 &29 tahun(Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula lebih jauh lebih banyak dari perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi penduduk )

Page 6: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

TINJAUAN PUSTAKA

ICD rokok pada Chapter XIX, Injury, poisoning, and certain other consequences of external causes (soo.798) dan rokok memiliki kode T65. 2 yaitu toxic effectsof substance chiefly non medicinal as to source

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain

Page 7: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.

Page 8: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

SEJARAH ROKOK dunia mengenal rokok pada abad ke-15 seiring dengan

awal perjalan Colombus dan para pelaut spanyol ke sebuah benua baru yang kemudian dikenal dengan nama benua Amerika pada tahun 1518.

Eropa UTara baru mengenal rokok pada tahun 1850 yakni di saat tenTara Inggris pulang dari peperangan yang dikenal dengan nama “Crimean war”dengan membawa rokok dalam genggaman mereka.

Permulaan munculnya kebiasaan merokok di Negara-negara arab dan Negara islam baru terjadi di akhir abad 10 hijriah. Kebiasaan ini mereka kenal dari orang yahudi dan nasrani yang datang ke Negara mereka

Masyarakat mesir baru mengenal rokok sekitar tahun 1601 atau sekitar 1603. konon orang pertama yamg memperkenalkannya adalah ahmad bin Abdullah al kharjiy.

Page 9: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

KANDUNGAN SEBATANG ROKOK

Nikotin Tar merupakan racun bagi tubuh Insektisida Polycyclic Carcinogens

Page 10: EPIDEMIOLOGI MEROKOK
Page 11: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

BAHAYA ROKOK Infeksi saluran pernapasan Emphysema Alergi Hipertensi Bronchitis Penyakit jantung koroner Infeksi lidah dan rongga mulut Berbagai masalah kehamilan Infeksi pada lambung dan usus dua belas jari Mengentalnya aliran darah Sariawan Obstruksi jalan napas kronik Infeksi tenggorokan dan terganggunya pita suara Sakit mata

Page 12: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

BAHAYA ROKOK Sakit pada sistem pencernaan Kecemasan Pusing Menggigil Meningkatnya detak jantung Sakit pada dada Asma Melemahnya aktivitas peredaran darah Berkurangnya energi dan vitalitas Meningkatnya keasaman pada lambung Melemahnya kemampuan dalam merasakan rasa padam makanaan di lidah dan

melemahnya kemampuan penciuman pada hidung Rendahnya kemampuan untuk mampu melahirkan anak yang sehat Lemahnya kemampuan seksual Impotensi Sulit tidur Influenza Kanker

Page 13: EPIDEMIOLOGI MEROKOK
Page 14: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

TIPE PEROKOK

Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif, ada tiga sub type antara lain:

Pleasure Relaxtion, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

Stimulation To Pik Them Up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

Pleasure To Handling The Cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok, misalnya merokok dengan pipa.

Page 15: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

TIPE-TIPE PEROKOK Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan

negative. Banyak yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negative, misalnya bila marah, cemas ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.

Perilaku merokok yang adiktif. Bagi yang sudah adiksi akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah memebeli rokok, walau tengah malam sekalipun.

Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena utuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah kebiasaan rutin sehingga perilaku merokok menjadi suatu yang otomatis.

Page 16: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Upaya penanggulangan bahaya rokok bagi kesehatan Larangan menjual rokok bagi mereka di bawah umur yang

ditetapkan pemerintah (18-21tahun ). Larangan keras merokok di tempat-tempat umum. Larangan menggunakan teknologi tinggi dalam penjualan

rokok. Menaikan cukai bagi rokok. Mendesak pabrik rokok untuk selalu menyertakan larangan

rokok dalam setiap bungkus rokok yang diproduksinya. Mendesak pemegang saham pabrik rokok untuk

menginformasikan kadar Nikotin dan Tar yang mereka produksi.

Mengawasi kampanye khusus akan iklan rokok dan memiliki hak untuk membatasi atau melarangnya.

Melakukan kampanye gerakan anti rokok

Page 17: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

HASIL DAN PEMBAHASAN

Vitalitas Hubungan Seksual Gas karbonmonoksida yang bersatu dengan aliran darah

yang mengurangi kadar oksigen yang ada padanya. Dengan demikian, produksi hormone testoteron dalam tubuh pun menjadi kurang.

Nikotin menghambat penyaluran darah ke berbagai organ tubuh. Berkurangnya aliran darah menghambat penyaluran nutrisi ke seluruh organ tubuh sehingga tubuh menjadi tidak terangsang oleh berbagai sentuhan seksual ataupun sejenisnya.

Selain itu tumpulnya fungsi paru-paru seorang perokok membuatnya menjadi cepat lelah dan putus asa atas ketidakmampuannya berhubungan seksual. Hal terburuk lainnya adalah rokok membuat gigi berwarna kuning layaknya Tar dan nafas pun menjadi kurang enak baunya, dan hal ini mengurangi daya Tarik seksual seorang perokok.

Page 18: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Keadaan Pasien Lemah Syahwat Karena Kebiasaan Merokok

Dr. Joe Freud dari Universitas San Fransisico di Amerika Serikat mengemukakan salah satu dampak negafif dari rokok adalah membuat seseoranglemahbsyahwat dan tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan baik.

Page 19: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Rokok Dan Impotensi

Dampak negative dari rokok tidak hanya pada menurunkan vitalitas hubungan seksual saja, bahkan terkadang dampaknya bisa membuat seorang perokok menjadi impoten. Rokok telah menghambat bahkan mengurangi produksi sperma. Para ahli kesehatan meyakini bahwa semua itu disebabkan pengaruh Nikotin secara langsung kepada system produksi sperma.

Page 20: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

Pengaruh Rokok pada Wanita Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan

reproduksi tersebut dapat bermacam-macam bentuknya, mulai dari gangguan haid, early menopause (lebih cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita perokok terjadi pula peningkatan risiko munculnya kasus kehamilan di luar kandungan dan keguguran. Selain itu, sebagaimana yang tertulis dengan jelas dalam setiap kemasan rokok, kebiasaan merokok dapat menyebabkan timbulnya kecacatan pada janin.

Page 21: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

PENUTUP

KESIMPULAN Merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu Tar, Nikotin, Karbon Monoksida, dsb.

Page 22: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

SARAN

Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran, atau sekolah paramedis.

Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada usia sekolah. 

Membangkitan kasadaran tentang bahaya merokok kecanduan rokok, dampak sosial dan ekonomi akibat rokok pada publik, terutama anak-anak, dewasa muda, serta usia produktif dengan mengikutsertakan media elektronik dan nonelektronik.  Melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan keterlibatan industri rokok pada usia anak, dewasa muda, serta usia produktif

Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.

Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.

Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu

Page 23: EPIDEMIOLOGI MEROKOK

SEKIANdan

TERIMA KASIH