makalah ikd2 teori orem
Post on 21-Dec-2015
37 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini,tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada
junjunan kita Nabi Muhammad SAW,kepada keluarganya,sahabatnya sehingga
sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah “ILMU
KEPERAWATAN DASAR 2” adapun judul makalah ini yaitu Teori Orem.
Dalam proses pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dan dorongan baik materil atau moril dan dari semua pihak, maka dari itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan untuk
pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................B. .Tujuan penulisan.......................................................................................C. .Rumusan masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Dorothea E. Orem........................................................................B. Teori Sistem Keperawatan Orem...............................................................C. Model Keperawatan Orem.........................................................................D. Tujuan Keperawatan Orem........................................................................E. .Kekuatan dan Kelemahan Teori Orem.....................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................B. Saran..........................................................................................................
Daftar pustaka....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas
keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan
hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan
asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk
dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori
keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan memberi solusi yang
tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan
berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori
tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam
tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya
ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk
kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila
mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh
kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis,
dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat
dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self
care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan
dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi
praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia
hanya berfokus pada lingkup praktik.
B.Tujuan penulisan
1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori
self care deficit, teori nursing system.
3. Agar dapat mengetahui model keperawatan orem”s secara umum.
4. Mengetahui tujuan keperawatn pada orem
5. Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan olehDorothea Orem meliputi : teori
self care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4.Menjelaskan tujuan keperawatan pada orem
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM
Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan
terkemuka di Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore,
Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada
tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai
seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik
dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar
Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota
subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui
kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi
keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya
dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang
kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di ahun 1995.
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di
Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika
selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas
pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada
bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan
disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of
Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,
yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh
individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan
itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
B.TEORI SISTEM KEPERAWATAN OREM
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
vii
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu :
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan
antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
1. Pemeliharaan intake udara
2. Pemeliharaan intake air
3. Pemeliharaan intake makanan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan
kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat
perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila :
1. Anak belum dewasa
2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa
yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
1. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.
2. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.
3. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
ix
C.MODEL KEPERAWATAN OREM
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care
(perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu
dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,
kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan
pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada
dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas
kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan
keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia
menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima
dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),
keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan
tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara
kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku
secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai
hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain),
hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal.
Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan)
melainkan juga menentukan relationship (hubungan). Self Care akan
meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan
(konsep diri). Konsep diri merupakan representasi fisik seseorang individu, pusat
inti dari “aku” dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi.
Konsep terdiri dari ada lima komponen yaitu:
1. Gambaran Diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak
sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu. Gambaran diri ini harus
realistis (nyata) karena lebih banyak seseorang menerima dan menyukai tubuhnya
akan lebih aman sehingga harga dirinya meningkat.
Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara, perubahan suara,
menstruasi. Hal ini merupakan perubahan yang dapat mempengaruhi gambaran
diri seseorang.
2. Ideal Diri
Idel diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai
dengan standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe orang atau
sejumlah aspirasi cita-cita nilai yang di capai. Ideal diri di mulai berkembang
pada masa kanak-kanak yang di pengaruhi oleh orang-orang penting yang
memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa remaja, ideal diri akan di bentuk
melalui proses indentifikasi pada orang tua, guru dan teman. Ideal diri sebaiknya
di tetapkan lebih tinggi dari kemampuan individu saat ini tapi masih dalam batas
yang dapat di capai. Ini di perlukan oleh individu untuk memacu dirinya ketingkat
yang lebih tinggi.
3. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribaditerhadap hasil yang di capai dengan
menganalisa seberapa jauh periluku memenuhi ideal diri.
Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syuarat sebagai individu
yang berarti dan penting walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri di peroleh
dari penghargaan diri sendiri dan dari orang lain yaitu perasaan dicintai, dihargai,
dan dihormati.
4. Peran
xi
Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat. Posisi di massyarakat dapat menjadikan
stressor terhadap peran karena stuktur sosial yang menimbulkan kesukaran atau
tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan.
5. Indentitas
Indentitas adalah kesadaran diri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang
merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri terhadap sebagai suatu kesatuan
yang utuh seseorang yang mempuyai perasaan indentitas yang diri kuat adalah
seseorang yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain termasuk
persepsinya terhadap jenis kelamin, mempuyai otonomi yaitu mengerti dan
percaya diri, respek diri mampu dan menguasai diri, mengatur diri sendiri dan
menerima diri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar
yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang
mempunyai tiga tahap dalam proses oksigenasi yaitu , ventilasi (proses keluar dan
masuknya udara kedalam system pernapasan), perfusi dan difusi. Pemeliharaan
dalam pengambilan air, pemeliharaan dalam pegambilan makanan, pemeliharaan
kebutuhan, proses eliminasi, pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,
pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial,
kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat
dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi,
pengetahuan dan keinginan manusia.
D. TUJUAN KEPERAWATAN OREM
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
xiii
E. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI OREM
Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan.
Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan,
tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan
praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan
dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat
statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu
berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
B. Saran
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan penulisan berikutnya.
xv
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and
Their Work. United State of America : Mosby Elsevier
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth Edition
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
http://www.sentra-edukasi.com/201 3 /0 4 /teori -keperawatan -orem - pada.html#.ShnqxWcTI9Q
http://www.slideshare.net/septianraha/teori-model-keperawatan-doretea-orem-27763816
top related