makalah€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas...

19
MAKALAH TEORI BELAJAR KOGNITIF Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori-Teori Belajar Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, MA Oleh : 1. Aufaa (1600118024) 2. Badrul Ahadi (1600118025) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG TAHUN 2016

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

MAKALAH

TEORI BELAJAR KOGNITIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Teori-Teori Belajar

Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, MA

Oleh :

1. Aufaa (1600118024)

2. Badrul Ahadi (1600118025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2016

Page 2: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

1

TEORI BELAJAR KOGNITIF

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Makalah

Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh

individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi

terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan

pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana

melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar

yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi

pribadinya. Definisi lain mengemukakan bahwa belajar merupakan

adanya interaksi antara stimulus dan respon.1 Menurut Omar hamalik

aktivitas belajar tersebut bersifat kompleks karena merupakan suatu

proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek,

baik yang bersumber dari dalam diri maupun dari luar diri manusia.2

Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakukan melalui pengalaman.3

Terdapat banyak definisi mengenai belajar dari para pakar

pendidikan, hal ini karena para pakar melakukan penelitian tentang

belajar dan melahirkan teori-teori belajar. Terdapat beberapa aliran yang

berkenaan dengan teori belajar ddiantaranya adalah aliran empirisme,

nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah

akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran

kognitivisme.

1 Slavin, R.E, Educational Phychology, theory and Practice (Sixth edition Boston: Allyn

and Bacon, 2000) h. 143

2 Oemar Hamalik. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. (Bandung : Tarsito,

2002), h. 21

3 Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Bumi aksara, 2007) h. 27

Page 3: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

2

2. Tujuan Penulisan

a. Mahasiswa dapat menjelaskan serta pengertian dari teori belajar

kognitif.

b. Mahasiswa dapat merumuskan pokok-pokok dari teori kognitif.

c. Mahasiswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dari teori kognitif.

d. Mahasiswa mampu mengetahui serta mengimplikasikan teori belajar

kognitif dalam proses belajar mengajar.

B. PERMASALAHAN

1. Apakah Pengertian Teori Belajar Kognitif ?

2. Bagaimana Karakteristik dan Macam Teori Belajar Kognitif ?

3. Siapa Saja Tokoh Teori Belajar Kognitif ?

4. Bagaimana Aplikasi dan Impilkasi Teori Belajar Kognif dalam

Pembelajaran ?

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Teori Belajar Kognitif

Secara bahasa Kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare”

artinya berfikir.4 Dan istilah kognitf juga berasal dari kata “cognition”

artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition

(kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.5

Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi

populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia/satu konsep umum

yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku

mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan,

memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi,

pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan,

memperkirakan, berpikir dan keyakinan.

4 Fauziah Nasution, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2011, hal : 17

5 Ecols John dan Hasan Sadzili, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2002 hal. 224

Page 4: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

3

Sedangkan secara istilah dalam pendidikan Kognitif adalah salah

satu teori di antara teori-teori belajar di mana belajar adalah

pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh

pemahaman. Dalam model ini, tingkah laku seseorang ditentukan oleh

persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan

tujuan, dan perubahan tingkah laku, sangat dipengaruhi oleh proses

belajar berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.6

Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik,

teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil

belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak

sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti

model belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya

sebagai hubungan stimulus-respon, model belajar kognitif merupakan

suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual.

Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku sesorang

ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang

berhubungan dengan tujuan belajarnya. Perubahan Belajar merupakan

persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah

laku yang nampak.

Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian bahawa dari

sistuasi saling berhubungan dengan seluruh kontek situasi tersebut.

Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi atau materi pelajaran

menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya

secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori ini berpandangan

bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,

retensi, pengolahan infirnasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.

Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang ssangat

komplek. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus

yang diitrerima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang

6 Al Rasyidin & Wahyudin Nur Nasution, Teori Belajar dan pembelajaran, Jakarta

:Perdana Publishing, 2011, hal : 32

Page 5: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

4

sudah dimiliki dan sudah terbentuk dalam diri sesorang berdasarkan

pemahman dan pengalaman-pengalaman sebelumnnya. Dalam praktek

pembelajaran, teori kognitif antara lain tampak dalam rumusan-rumusan

seperti: “tahap-tahap perkembangan” yang dikemukakan oleh J.Piaget,

“advance organizer” oleh Ausubel, “pemahaman konsep” oleh Bruner,

“hirarki belajar” oleh gagne, “webteaching” oleh norman dan

sebagainya.7

2. Karakteristik Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada

hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara

stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang

sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.

Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan

tingkah laku yang bisa diamati.

Adapun ciri-ciri teori belajar kognitif adalah :

a. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia

b. Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian

c. Mementingkn peranan kognitif

d. Mementingkan kondisi waktu sekarang

e. Mementingkan pembentukan struktur kognitif

3. Tokoh-Tokoh Teori Belajar Kognitif

a. Jean Piaget dengan teorinya “Cognitive Developmental”

Menurut Pieget, proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan,

yaitu asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. Asimilasi, adalah proses

penyatuan informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam

benak siswa. Akomodasi, adalah proses penyesuaian struktur kognitif

7 Asri Budiningsih, Belajar dan pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hal. 34.

Page 6: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

5

ke dalam situasi baru. Equilibrasi, adalah proses penyesuaian

berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.8

Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila

disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta

didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen

dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya

dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak

memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi

dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal

dari lingkungan.9

Menurut Piaget aspek perkembangan kognitif meliputi empat

tahap,10 yaitu:

1) Sensory-motor (sensori-motor)

Selama perkembangan dalam periode ini berlangsung sejak anak

lahir sampai usia 2 tahun, intelegensi yang dimiliki anak tersebut

masih berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada perilaku

terbuka. Meskipun primitif dan terkesan tidak penting, intelegensi

sensori-motor sesungguhnya merupakan intelegensi dasar yang

amat berarti karena ia menjadi pondasi untuk tipe-tipe intelegensi

tertentu yang akan dimiliki anak tersebut kelak.

2) Pre operational (praoperasional)

Perkembangan ini bermula pada saat anak berumur 2-7 tahun dan

telah memiliki penguasaan sempurna mengenai objek permanence,

artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya

suatu benda yang ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut

sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat dan tak didengar lagi.

8 Siregar, Eveline dan Nara Hartini, Teori Belajar dan pembelajaran (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2015), Hal. 32

9 Di kutip dari : http://meetabied.wordpress.com/2016/09/20/teori-perkembangan-

kognitif-piaget//

10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal : 26

Page 7: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

6

Jadi, padangan terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dari

pandangan pada periode sensori-motor, yakni tidak lagi bergantung

pada pengamatan belaka.

3) Concrete operational (konkret-operasional)

Dalam periode konkret operasional ini belangsung hingga usia

menjelang remaja, kemudian anak mulai memperoleh tamnbahan

kemampuan yang disebut sistem of operations (satuan langkah

berfikir). Kemampuan ini berfaedah bagi anak untuk

mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu

dalam sistem pemikirannya sendiri.

4) Formal operational (formal-operasional)

Dalam perkembngan formal operasional, anak yang sudah

menjelang atau sudah menginjak masa remaja, yakni usia 11-15

tahun, akan dapat mengatasi masalah keterbatasan pemikiran.

Dalam pperkembangan kognitif akhir ini seorang remaja telah

memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan

(serentak) maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni:

(a) kapasitas menggunakan hipotesis

(b) kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak

Dalam dua macam kemampuan kognitif yang sangat berpengaruh

terhadap kualiatas skema kognitif itu tentu telah dimiliki oleh orang-

orang dewasa. Oleh karenanya, seorang remaja pelajar yang telah

berhasil menempuh proses perkembangan formal operasional secara

kognitif dapat dianggap telah mulai dewasa.11

b. Jerome Bruner Dengan teorinya “Discovery Learning”

Bruner menekankan bahwa proses belajar akan berjalan dengan

baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui

contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupan. Bruner meyakini

11 Ibid, hal : 26

Page 8: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

7

bahwa pembelajaran tersebut bisa muncul dalam tiga cara atau bentuk,

yaitu: enactive, iconic dan simbolic.12

Pembelajaran enaktif mengandung sebuah kesamaan dengan

kecerdasan inderawi dalam teori Piaget. Pengetahuan enaktif adalah

mempelajari sesuatu dengan memanipulasi objek–melakukan

pengatahuan tersebut daripada hanya memahaminya. Anak-anak didik

sangat mungkin paham bagaimana cara melakukan lompat tali

(‘melakukan’ kecakapan tersebut), namun tidak terlalu paham

bagaimana menggambarkan aktifitas tersebut dalam kata-kata, bahkan

ketika mereka harus menggambarkan dalam pikiran. Pembelajaran

ikonik merupakan pembelajaran yang melalui gambaran; dalam bentuk

ini, anak-anak mempresentasikan pengetahuan melalui sebuah gambar

dalam benak mereka. Anak-anak sangat mungkin mampu menciptakan

gambaran tentang pohon mangga dikebun dalam benak mereka,

meskipun mereka masih kesulitan untuk menjelaskan dalam kata-kata.

Pembelajaran simbolik, ini merupakan pembelajaran yang dilakukan

melalui representasi pengalaman abstrak (seperti bahasa) yang sama

sekali tidak memiliki kesamaan fisik dengan pengalaman tersebut.

Sebagaimana namanya, membutuhkan pengetahuan yang abstrak, dan

karena simbolik pembelajaran yang satu ini serupa dengan operasional

formal dalam proses berpikir dalam teori Piaget.

Jika dikorelasikan dengan aplikasi pembelajaran, Discovery

learningnya Bruner dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Belajar merupakan kecenderungan dalam diri manusia, yaitu Self-

curiousity (keingintahuan) untuk mengadakan petualangan

pengalaman.

2) Belajar penemuan terjadi karena sifat mental manusia mengubah

struktur yang ada. Sifat mental tersebut selalu mengalir untuk

mengisi berbagai kemungkinan pengenalan.

12 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran....., hal. 40-41.

Page 9: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

8

3) Kualitas belajar penemuan diwarnai modus imperatif kesiapan dan

kemampuan secara enaktif, ekonik, dan simbolik.

4) Penerapan belajar penemuan hanya merupakan garis besar tujuan

instruksional sebagai arah informatif.

5) Kreatifitas metaforik dan creative conditioning yang bebas dan

bertanggung jawab memungkinkan kemajuan.

c. Ausubel dengan Teori Belajar Bermakna.

Psikologi pendidikan yang diterapkan oleh Ausubel adalah bekerja

untuk mencari hukum belajar yang bermakna, teori-teori belajar yang

ada selama ini masih banyak menekankan pada belajar asosiatif atau

belajar menghafal. Belajar demikian tidak banyak bermakna bagi

siswa.13 Berikut ini konsep belajar bermakna David Ausubel.

Pengertian belajar bermakna. Menurut Ausubel ada dua jenis

belajar : (1) Belajar bermakna (meaningful learning) dan (2) belajar

menghafal (rote learning). Belajar bermakna adalah suatu proses

belajar di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian

yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Sedangkan belajar

menghafal adalah siswa berusaha menerima dan menguasai bahan yang

diberikan oleh guru atau yang dibaca tanpa makna.

Sebagai ahli psikologi pendidikan Ausubel menaruh perhatian

besar pada siswa di sekolah, dengan memperhatikan/memberikan

tekanan-tekanan pada unsur kebermaknaan dalam belajar melalui

bahasa (meaningful verbal learning). Kebermaknaan diartikan sebagai

kombinasi dari informasi verbal, konsep, kaidah dan prinsip, bila

ditinjau bersama-sama. Oleh karena itu belajar dengan prestasi hafalan

saja tidak dianggap sebagai belajar bermakna. Maka, menurut Ausubel

supaya proses belajar siswa menghasilkan sesuatu yang bermakna, tidak

harus siswa menemukan sendiri semuanya. Malah, ada bahaya bahwa

siswa yang kurang mahir dalam hal ini akan banyak menebak dan

13 Ibid, hal. 43.

Page 10: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

9

mencoba-coba saja, tanpa menemukan sesuatu yang sungguh berarti

baginya. Seandainya siswa sudah seorang ahli dalam mengadakan

penelitian demi untuk menemukan kebenaran baru, bahaya itu tidak

ada; tetapi jika siswa tersebut belum ahli, maka bahaya itu ada.

Ia juga berpendapat bahwa pemerolehan informasi merupakan

tujuan pembelajaran yang penting dan dalam hal-hal tertentu dapat

mengarahkan guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa.

Dalam hal ini guru bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dan

mempresentasikan apa yang perlu dipelajari oleh siswa, sedangkan

peran siswa di sini adalah menguasai yang disampaikan gurunya.

Belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful learning) yang

dikemukakan oleh Ausubel adalah bila informasi yang akan dipelajari

peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki

peserta didik itu sehingga peserta didik itu mampu mengaitkan

informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Belajar seharusnya merupakan apa yang disebut asimilasi

bermakna, materi yang dipelajari di asimilasikan dan dihubungkan

dengan pengetahuan yang telah dipunyai sebelumnya. Untuk itu

diperlukan dua persyaratan:14

1) Materi yang secara potensial bermakna dan dipilih oleh guru dan

harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan

masa lalu peserta didik.

2) Diberikan dalam situasi belajar yang bermakna, faktor motivasional

memegang peranan penting dalam hal ini, sebab peserta didik tidak

akan mengasimilasikan materi baru tersebut apabila mereka tidak

mempunyai keinginan dan pengetahuan bagaimana melakukannya.

Sehingga hal ini perlu diatur oleh guru, agar materi tidak dipelajari

secara hafalan.

14 Ibid...,

Page 11: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

10

Berdasarkan uraian di atas maka, belajar bermakna menurut

Ausubel adalah suatu proses belajar di mana peserta didik dapat

menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah

dimilikinya dan agar pembelajaran bermakna, diperlukan 2 hal yakni

pilihan materi yang bermakna sesuai tingkat pemahaman dan pengetahuan

yang dimiliki siswa dan situasi belajar yang bermakna yang dipengaruhi

oleh motivasi.

Dengan demikian kunci keberhasilan belajar terletak pada

kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa.

Ausubel tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan

(discovery learning) lebih bermakna daripada kegiatan belajar penerimaan

(reception learning). Sehingga dengan ceramahpun, asalkan informasinya

bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistematis, akan

dihasilkan belajar yang baik.

4. Aplikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran

Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu

aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi

perceptual, dan proses internal. Kegiatan pembelajaran yang berpihak

pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan. Dalam

menemukan tujuan pembelajaran, mengembangkan strategi dan tujuan

pembelajaran, tidak lagi mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam

pendekatan behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif

dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna

bagi siswa. Sedangkan kegiatan pembelajarannya mengikuti prinsip-

prinsip sebagai berikut:15

a. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses

berfikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-

tahap tertentu.

15 Ibid...,

Page 12: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

11

b. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar

dengan baik terutama jika mendengarkan benda-benda kongrit.

c. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan,

karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan

akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.

d. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi perlu mengkaitkan

pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah

memiliki si belajar.

e. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun

dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke

kompleks.

f. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar mneghafal.

g. Adanya perbedaan individual pada diri siswa pelu diperhatikan karena

faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

5. Implikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran

Dalam perkembangan setidaknya ada tiga teori belajar yang

bertitik tolak dari teori kognitivisme ini yaitu: Teori perkembangan

piaget, teori kognitif Brunner dan Teori bermakna Ausubel. Ketiga tokoh

teori penting ini yang dapat mengembangkan teori belajar kognitif.16

Teori Kognitif Piaget Brunner Ausubel, Proses belajar terjadi

menurut pola tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umur

siswa. Proses belajar sebenarnya terjadi terdiri dari tiga tahapan, yaitu :17

a. Asimilasi (Proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif

yang sudah ada)

b. Akomodasi (proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi

yang baru;)

c. Equilibrasi (Penyesuaian Kesinambungan antara asimilasi dan

akomodasi.

16 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 35.

17 Siregar, Eveline dan Nara Hartini, Teori Belajar dan pembelajaran (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2015), Hal. 32

Page 13: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

12

Proses belajar lebih ditentukan oleh karena cara kita mengatur

materi pelajaranan bukan ditentukan oleh umur siswa. Proses belajar

terjadi melalui tahap-tahap:18

a) Enaktif (aktivitas)

b) Ekonik (visual verbal)

c) Simbolik

Dari ketiga macam teori diatas jelas masing-masing mempunya

implikasi yang berbeda, namun secara umum teori kognitivisme lebih

mengarah pada bagaimana memahami struktur kognitif siswa, dan ini

tidaklah mudah, Dengan memahami struktur kognitif siswa, maka dengan

tepat pelajaran disesuaikan sejauh mana kemampuan siswanya.

D. ANALISIS

1. Analisis Terhadap Teori Belajar Kognitif

Dapat dipahami bahwa kognitif atau pemikiran untuk menjelaskan

semua aktivitas mental yang berhubungan dengan presepsi, pikiran,

ingatan, memecahkan masalah, dan semua proses psikologis yang dengan

bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,

membayangkan, memperkirakan, menimbang, menilai, dan memikirkan

lingkungannya.

Dengan belajar teori kognitif ini dapat mengembangkan sikap yang

baik berkaitan dengan proses memahami lingkungan sekita menambah

kepekaan terhadap sesama serta menjadi manusia yang analitik bukan

hanya sekadar penerima informasi saja. Mengenai teori belajar kognitif

secara pemahaman saya, ini merupakan suatu cara belajar yang

memaknainya dengan metode hafalan. Segala pengetahuan yang masuk

sebagai hasil dari proses membaca dan sebagainya yang membutuhkan

proses panjang. Dalam teori ini terlampau mengandalkan proses hafalan

atau mengingat, tanpa hal demikian nampaknya susah untuk menerapkan

pengetahuan kepada peserta didik. Teori ini membentuk sikap kritis siswa

18 Ibid, hlm 34

Page 14: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

13

dalam menanggapi sesuatu dan menganalisa secara mendalam serta

mencari jalan keluar atas masalah yang ada.

Mengenai teori belajar kognitif, ada sebuah ayat yang berkaitangan

dengan teori belajar tersebut, yakni dalam Surat An-Nahl ayat 125 sebagai

berikut :

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.

Maksud hikmah disini ialah perkataan yang tegas dan benar yang

dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. Jadi seseorang

yang sudah mempunyai kemampuan kognitif yang baik maka seseorang

itu dapat membedakan yang baik dan yang buruk untuk dilakukan.

Sedangkan dalam Surat Shaad ayat 20 :

Artinya : Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya

hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.

Pada tafsir ayat ini, hikmah yang dimaksud adalah kenabian,

kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal perbuatan. Selain kedua ayat di

atas, ada beberapa ayat lagi yang berbeda penafsiran mengenai kata

hikmah, di ayat lain hikmah bisa berarti kefahaman Al-Qur’an dan

sunnah, pendalaman agama, dan pelajaran dari kisah-kisah terdahulu.

Namun pada intinya kesemua penafsiran itu tetap merujuk kepada satu

Page 15: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

14

makna; hikmah adalah kepahaman yang diberikan oleh Allah swt kepada

seseorang untuk memustuskan atau mengajarkan sesuatu dengannya

Selain itu, orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang

sudah barang tentu karena memiliki kelebihan dalam hal kemampuan otak,

apabila tidak disertai dengan iman akan cenderung memanipulasi

(mengubah seenaknya) kebenaran dari Allah yang semestinya

dipertahankan. Adanya orang-orang seperti ini telah ditegaskan oleh Allah

dalam Al-Qur’an, Q.S Al-Baqarah : 75

ث م أفتطمعون أن يؤمنوا لكم وقد كان فريق منهم يسمعون كلام الل

فونه من بعد ما عقلوه وهم يعلمون يحر“Maka apakah kamu (wahai kaum muslim) sangat mengharapkan mereka

akan percayakepadamu, sedangkan segolongan dari mereka mendengar

firman Allah, lalu merekamengubahnya setelah memahaminya, padahal

mereka mengetahui?. (75)

Dari sinilah maka pendidikan dan pengajaran perlu diupayakan

sedemikian rupa agar ranah kognitis para siswa dapat berfungsi secara

positif dan bertanggungjawab dalam arti tidak menimbulkan nafsu

serakah dan kedustaan yang tidak hanya akan merugikan diri sendirinya

saja, tetapi juga merugikan orang lain.

Teori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan

proses belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia

yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga

dan menilai. Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang

pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi

karena ada variabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang.

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil

belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara

stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir

yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan

pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk

perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Dari beberapa teori belajar

kognitif diatas (khusunya tiga di penjelasan awal) dapat pemakalah ambil

Page 16: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

15

sebuah sintesis bahwa masing masing teori memiliki kelebihan dan

kelemahan jika diterapkan dalam dunia pendidikan juga pembelajaran.

Jika keseluruhan teori diatas memiliki kesamaan yang sama-sama dalam

ranah psikologi kognitif, makadisisi lain juga memiliki perbedaan jika

diaplikasikan dalam proses pendidikan. Sebagai misal,

Teori bermakna ausubel dan discovery Learningnya bruner

memiliki sisi pembeda. Dari sudut pandang Teori belajar Bermakna

Ausubel memandang bahwa justru ada bahaya jika siswa yang kurang

mahir dalam suatu hal mendapat penanganan dengan teori belajar

discoveri, karena siswa cenderung diberi kebebasan untuk

mengkonstruksi sendiri pemahaman tentang segala sesuatu. Oleh

karenanya menurut teori belajar Bermakna guru tetap berfungsi sentral

sebatas membantu mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman yang

hendak diterima oleh siswa namun tetap dengan koridor pembelajaran

yang bermakna. Dari poin diatas dapat pemakalah ambil garis tengah

bahwa beberapa teori belajar kognitif diatas, meskipun sama-sama

mengedepankan proses berpikir, tidak serta merta dapat diaplikasikan

pada konteks pembelajaran secara menyeluruh. Terlebihuntuk

menyesuaikan teori belajar kognitif ini dengan kompleksitas proses dan

sistem pembelajaran sekarang maka harus benar-benar diperhatikan

antara karakter masing-masing teori dan kemudian disesuakan dengan

tingkatan pendidikan maupun karakteristik peserta didiknya.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan

persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang

dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori adalah bahwa setiap orang

telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam

bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan

Page 17: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

16

dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan

struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang.

Di antara para tokoh teori kognitif, paling tidak ada tiga yang

terkenal yaitu piaget, Bruner, dan Ausubel. Menurut Piaget, kegiatan

belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap perkembangan tertentu dan

umur seseorang, serta melalui proses asimilasi, akomodasi dan

equilibrasi. Sedang kan Bruner mengatakan bahwa belajar terjadi lebih

ditentukan oleh cara seseorang mengatur pesan dan informasi, dan bukan

ditentukan oleh umur. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap

anaktif, ikonik, dan simbolik. Sementara itu Ausubel mengatakan bahwa

proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan

pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Proses

belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus,

memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi

yang sudah dipahami.

Dalam kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif amat

dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar

perlu mengaitkan pengetahuan beru dengan struktur kognitif yang telah

dimiliki siswa. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau

logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Pebedaan individual pada

diri siswa perlu diperhatikan, karena faktor ini sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa.

2. Saran

Hendaknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara

mendalam oleh para calon guru dan para guru demi menyukseskan proses

pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan tentang kognitif siswa, guru

akan mengalami kesulitan dalam membelajarkannya di kelas, yang pada

akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang

dilakukan oleh guru di kelas. Karena faktor kognitif yang dimiliki oleh

siswa merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Faktor kognitif merupakan

Page 18: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

17

jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan siswa melalui kegiatan

belajar baik secara mandiri maupun secara kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono Widodo , Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

2008

Al Rasyidin & Wahyudin Nur Nasution, Teori Belajar dan pembelajaran, Jakarta

:Perdana Publishing, 2011

Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogjakarta:

Ar- Ruzz Media, 2007.

Budiningsih, Asri. Belajar dan pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005),

hal. 34.

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar Surabaya,

2006.

Di kutip dari : http://meetabied.wordpress.com/2016/09/20/teori-perkembangan-

kognitif-piaget// diakses tanggal 20 September 2016

Ecols John dan Hasan Sadzili, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2002.

Hamalik, Oemar . Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. (Bandung :

Tarsito, 2002), h. 21

_________ , Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Bumi aksara, 2007) h. 27

Ecols John dan Hasan Sadzili, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2002 hal. 224

Nasution, Fauziah. Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2011

Siregar, Eveline dan Nara Hartini, Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2015

Slavin, R.E, Educational Phychology, theory and Practice, Sixth edition Boston:

Allyn and Bacon, 2000

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003

Page 19: MAKALAH€¦ · nativisme dan kognitivisme dalam makalah ini selanjutnya pemakalah akan membahas teori belajar kognitif yang merupakan turunan dari aliran kognitivisme. 1 Slavin,

18