acara 2

23
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA : Tekstur Khusus Mineral NAMA : Said Zaidun HARI/TANGGAL : Rabu/4-02-2015 NIM : D611 13 310 No. Sampel : 01 No. Peraga : - Warna : Kuning Cerat : Putih Kilap : Kaca Belahan : Tidak ada belahan Pecahan : Choncoidal Kekerasan : 7 Berat Jenis : 2.65 Gram/ cm 3 Tenacity : Brittle Komposisi kimia : SiO 2 Sistem Kristal : Heksagonal

Upload: said-zaidun

Post on 15-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fgdg

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 01 No. Peraga: - Warna: KuningCerat : PutihKilap : KacaBelahan : Tidak ada belahanPecahan : ChoncoidalKekerasan : 7Berat Jenis : 2.65 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : SiO2Sistem Kristal : HeksagonalGolongan Mineral : SilikatTekstur: ScharoidalNama Mineral : KuarsaKeterangan : Mineral nomor urut 01 ini meliliki warna mineral putih kekuningan, dengan cerat putih dan kilap kaca. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekerasan 7 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 2,65. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia SiO2. Mineral ini memiliki sistem kristal Heksagonal dengan sistem kristal Scharoidal dengan nama mineral Kuarsa.Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam. Setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pneumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya, serta penurunan tekanan akibat semakin jauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa. Selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula.Scharoidal Merupakan tekstur khusus pada kuarsa yang terakumulasi pada satu tempat yang berbentuk seperti gula pasir yang mengumpul.Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 02 No. Peraga: - Warna: KuningCerat : HitamKilap : LogamBelahan : Tidak ada belahanPecahan : ChoncoidalKekerasan : 3.4 - 4Berat Jenis : 4.2 Gram/ cm3Tenacity : Brittle, MelleableKomposisi kimia : CuFeS2Sistem Kristal : TetragonalGolongan Mineral : SulfidaTekstur: Disemnet, VeinNama Mineral : KalkopiritKeterangan : Mineral nomor urut 02 ini meliliki warna mineral Kuning, dengan cerat Hitam dan kilap Logam. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekerasan 3.5 - 4 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 4.2 gram/cm3 Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle dan Melleable memiliki komposisi kimia CuFeS2. Mineral ini memiliki sistem kristal Tetragonal dengan Tekstur Disemnet dan Vein dengan nama mineral Kalkopirit.Genesa atau proses pembentukan dari mineral ini tidak terlepas dari proses alterasi mineral dan mineralisasi, yaitu hidrotermal high temperatur. Dimana magma sisa dari proses magmatisme masuk ke dalam rongga-rongga batuan samping atau wallrock dan menghasilkan vein atu urat-urat hidrotermal mineral kalkopirit. Selain dari proses hidrotermal, pembentukan kalkopirit juga dapat melalui proses skarn, yaitu proses alterasi dan mineralisasi yang berhubungan dengan proses metamorfisme kontak. Cairan sisa dari proses diferensiasi magma yang mengandung volatil dan mineral mengintrusi celah atau rekahan batuan yang ukurannya sangat kecil yaitu > 2 mm. Magma sisa ini mengisi rongga tersebut dan mengalami mineralisasi, mineral ini biasanya berasosiasi dengan mineral galena,argentit,spalerit,pirit,barit dan pirrotit.Disemnet Merupakan tekstur khusus yang tidak terkonsentrasi pada satu tempat yaitu menyebar dan Vein late yaitu vein yang kurang dari 1 cm .Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 03 No. Peraga: - Warna: KuningCerat : PutihKilap : KacaBelahan : Tidak ada belahanPecahan : ChoncoidalKekerasan : 7Berat Jenis : 2.65 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : SiO2Sistem Kristal : HeksagonalGolongan Mineral : SilikatTekstur: ColloformNama Mineral : KuarsaKeterangan : Mineral nomor urut 01 ini meliliki warna mineral putih kekuningan, dengan cerat putih dan kilap kaca. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekerasan 7 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 2,65. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia SiO2. Mineral ini memiliki sistem kristal Heksagonal dengan sistem kristal Scharoidal dengan nama mineral Kuarsa.Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam. Setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pneumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya, serta penurunan tekanan akibat semakin jauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa. Selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula.Colloform Merupakan tekstur khusus pada kuarsa yang berbentuk bulat-bulat timbul.Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 04 No. Peraga: - Warna: HitamCerat : HitamKilap : LogamBelahan : Tidak ada belahanPecahan : EvenKekerasan : 5.5Berat Jenis : 4.8 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : FeCr2O4Sistem Kristal : IsometrikGolongan Mineral : Oksidan dan HidroksidaTekstur: VeinNama Mineral : ChromiteKeterangan : Mineral nomor urut 04 ini meliliki warna mineral Hitam dengan cerat hitam dan kilap logam. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan even. Memiliki tingkat kekerasan 5.5 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 4.8. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia FeCr2O4. Mineral ini memiliki sistem kristal Isometrik dengan Tekstur Vein dengan nama mineral Chromite.Proses pembentukan mineral ini yaitu terbentuk karena proses kristalisasi magma pada suhu 1200 C. Terdapat pada batuan beku basa dan ultra basa Seperti pada peridotit,dan pada batuan metamorf seperti serpentinit.Dan pada sebagian permukaan bijih besi padat. Biasanya berasosiasi dengan olivun,talk, serpentin, uvarovite, piroksin, biotit, magnetit, anortit. Kromit dapat terjadi sebagai endapan primer, yaitu: tipe cebakan stratiform dan podiform, atau sebagai endapan sekunder berupa pasir hitam dan tanah lateritVein Merupakan tekstur khusus mineral yang berbentuk seperti urat.Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 05 No. Peraga: - Warna: CoklatCerat : HitamKilap : TanahBelahan : 1 arahPecahan : -Kekerasan : 3Berat Jenis : 3.2 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si8O10(OH,F)2Sistem Kristal : MonoklinGolongan Mineral SilikaTekstur: MossNama Mineral : BiotitKeterangan : Mineral nomor urut 05 ini meliliki warna mineral Coklat dengan cerat hitam dan kilap Tanah. Mineral ini memiliki 1 belahan tidak memiliki bentuk pecahan. Memiliki tingkat kekerasan 3 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 3.2. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si8O10(OH,F)2 . Mineral ini memiliki sistem kristal Monoklin dengan Tekstur Moss dengan nama mineral Biotit.Moss Merupakan tekstur khusus mineral yang berbentuk seperti bulatan-bulatan yang tidak timbul.

Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 06 No. Peraga: - Warna: PutihCerat : PutihKilap : KacaBelahan : Tidak ada belahanPecahan : ChoncoidalKekerasan : 7Berat Jenis : 2.65 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : SiO2Sistem Kristal : HeksagonalGolongan Mineral : SilikatTekstur: Comb dan Crystal ZoneNama Mineral : KuarsaKeterangan : Mineral nomor urut 06 ini meliliki warna mineral putih, dengan cerat putih dan kilap kaca. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekerasan 7 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 2,65. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia SiO2. Mineral ini memiliki sistem kristal Heksagonal dengan sistem kristal Scharoidal dengan nama mineral Kuarsa.Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam. Setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pneumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya, serta penurunan tekanan akibat semakin jauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa. Selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula.Comb Merupakan tekstur khusus pada kuarsa yang berbentuk seperti sisir dan Crystal zone adalah tekstur khusus pada mineral yang berbentuk seperti lapisan-lapisan Kristal yang batas lapisannya terlihat jelasReferensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 07 No. Peraga: - Warna: PutihCerat : PutihKilap : KacaBelahan : SempurnaPecahan : EvenKekerasan : 3Berat Jenis : 4.48 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : BaSO4Sistem Kristal : OrtombikGolongan Mineral : SulfatTekstur: AcicularNama Mineral : BariteKeterangan : Mineral nomor urut 07 ini meliliki warna mineral putih, dengan cerat putih dan kilap kaca. Mineral memiliki belahan sempurna dengan pecahan Even. Memiliki tingkat kekerasan 3 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 4.48. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia BaSO4. Mineral ini memiliki sistem kristal Orthorombik dengan tekstur Acicular dengan nama mineral BariteAcicular Merupakan tekstur khusus pada mineral yang berbentuk seperti menjarum. Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL ACARA: Tekstur Khusus Mineral NAMA: Said Zaidun HARI/TANGGAL: Rabu/4-02-2015 NIM: D611 13 310

No. Sampel: 08 No. Peraga: - Warna: PutihCerat : PutihKilap : KacaBelahan : Tidak ada belahanPecahan : ChoncoidalKekerasan : 7Berat Jenis : 2.65 Gram/ cm3Tenacity : BrittleKomposisi kimia : SiO2Sistem Kristal : HeksagonalGolongan Mineral : SilikatTekstur: StockworkNama Mineral : KuarsaKeterangan : Mineral nomor urut 08 ini meliliki warna mineral putih, dengan cerat putih dan kilap kaca. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan pecahan concoidal. Memiliki tingkat kekerasan 7 berdasarkan skala mosh dan berat jenis sekitar 2,65. Mineral ini memiliki sifat tenacity Brittle memiliki komposisi kimia SiO2. Mineral ini memiliki sistem kristal Heksagonal dengan tekstur Stockwork dengan nama mineral Kuarsa.Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat asam. Setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan pneumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya, serta penurunan tekanan akibat semakin jauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa. Selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula.Stockwork Merupakan tekstur khusus pada kuarsa yang berbentuk seperti vein yang saling berpotongan.Referensi :Graha, S, D. 1987. Batuan dan Mineral. Nova : Bandung.Hartosuwarno, S. 2012. Endapan Mineral. Laboratorium Petrologi dan Bahan Galian Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran : Yogyakarta.

LAMPIRAN