acara 1.docx

Upload: sanjaya

Post on 05-Oct-2015

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM KLIMATOLOGI DASARACARA IPENGENALAN ALAT-ALAT METEOROLOGI

Disusun oleh:Astri Yuliana(13323)Hastarina Nurul M.(13333)Cut Annisa Nabila (13369)Livana Aulia(13387)Oka Azwar Sanjaya(13502)Risa Peranata(13508)

Golongan/Kelompok: A2/5Asisten: Taufik Yoga Utama

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGIJURUSAN TANAHFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2014

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangSetiap makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan anasir-anasir iklim, seperti temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari, curah hujan, dan evaporasi. Pengukuran anasir iklim sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia pertanian pengukuran anasir iklim sangat penting karena anasir iklim akan mempengaruhi jenis tanaman, jadwal tanam dan teknik budidaya suatu komoditas. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat mengenai iklim dan cuaca pada suatu wilayah.Data-data yang lengkap dan akurat tersebut hanya bisa didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung. Oleh karena itu, diperlukan alat-alat pengukur meteorologi yang mempunyai tugas dan fungsi tertent sehingga dapat diketahui nilai dari beberapa anasir iklim. Alat-alat tersebut ditempatkan di suatu tempat tertentu yang memenuhi setiap persyaratan yang biasa disebut sebagai Stasiun Meteorologi Pertanian atau AWS (Automatic Weather Station). AWS adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus-menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan mengenai keadaan biologi dri tananman dan objek pertanian lainnya. Menurut persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut hingga akan mendapatkan gambaran umum mengenai rerata keadaan iklimnya, batas-batas ekstrim dan juga pola siklusnya.Koordinasi secara luas mengenai pengumpulan dan pengelolaan data meteorologi dilakukan oleh World Meteorology Organization (WMO) yang berkedudukan di Geneva. Sedangkan di Indonesia Indonesia sendiri, koordinasi dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dibawah Dinas Perhubungan (Dishub) yang berkedudukan di Jakarta (Attaqy et al., 2014). Alat-alat pengukur anasir cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan tersebut antara lain alat pengukur curah hujan, alat pengukur kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu udara, alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu tanah, alat pengukur suhu air, alat pengukur panjang penyinaran matahari, alat pengukur intensitas penyinaran matahari, alat pengukur kecepatan angin, dan alat pengukur evaporasi.

B. Tujuan1. Mengenal stasiun meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur anasir cuaca yang biasa digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.2. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunan alat, serta macam dan kualitas data yang dihasilkan dari suatu alat pengukur anasir cuaca.

II. TINJAUAN PUSTAKASejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika (Anonim, 2011).Stasiun cuaca merupakan lokasi pengamatan atau pengukuran unsur cuaca. Stasiun cuaca dapat dibagi dalam empat golongan tergantung pada tujuan pengamatannya. Keempat golongan tersebut adalah stasiun sinoptik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum keadaan umum suatu atmosfer suatu daerah yang berukuran luas, ukuran benua, pada saat atau waktu yang sama, yang telah ditentukan. Stasiun klimatologi yang bertujuan mendapatkan data klimatologis yang pengukurannya dilakukan secara kontinu dan meliputi periode waktu yang lama, paling sedikit 10 tahun. Stasiun meteorologi pertanian menghasilkan serempah data meteorologis dan data biologis atau data lain yang dapat menyumbangkan hubungan antara cuaca dan pertumbuhan tanaman dan hewan. Informasi meteorologis secara rutin diamati antara lain adalah lapisan atmosfer yang paling bawah, suhu dan kelengasan tanah pada berbagai kedalaman, curah hujan, durasi penyinaran dan radiasi matahari, turbulensi dan percampuran udara di lapisan paling bawah. Stasiun hujan berfungsi untuk mengamati curah hujan (Prawirowardoyo, 1996).Menurut Prawirowardoyo (1996), alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf), alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer).Informasi tentang klimatologi sangat diperlukan karena dapat digunakan sebagai penduga keadaan suhu, kelembapan udara, intensitas cuaca, curah hujan dan angin pada suatu wilayah pada waktu tertentu. Untuk memperoleh data-data tersebutdilakukan pengamatan di lokasi stasiun meteorologi atau cuaca (Lakitan,1997).Temperatur udara di seluruh dunia diukur dalam atap sangkar yang disebut layar Stevenson dengan tinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Tingginya telah disetujui oleh WMO sebagai tinggi yang sesuai untuk memperkecil efek temperatur dari permukaan bumi dimana radiasi mengubah penggambaran lebih cepat alat itu ditempatkan (Klein et al., 2006).Iklim dan cuaca di suatu tempat terbentuk dari ramuan berbagai unsur-unsur seperti suhu tekanan, kelembaban udara, presipitasi, penguapan, keawanan dan radiasi iklim adalah gabungan dari berbagai keadaan cuaca kadang ditemukan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca (Trusilowati, 2005).Iklim juga merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis tanaman yang dapat tumbuh pada suatu daerah. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian (Critchfield, 1979).

III.METODOLOGIPraktikum Klimatologi Dasar Acara I yang berjudul Pengenalan Alat-Alat Meteorologi dilakukan pada hari Selasa, tanggal 16 September 2014 di Laboratorium Agroklimatologi dan AWS Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Alat-alat yang diamati meliputi alat pengukur curah hujan, yaitu ombrometer tipe observatorium dan ombrograf; alat pengukur kelembaban nisbi udara, yaitu psikometer sangkar, psikrometer tipe assman, sling psikrometer, dan higrograf; alat pengukur suhu udara, yaitu termometer biasa, termometer maksimum, termometer minimum, dan termometer maksimum-minimum Six Bellani; alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, yaitu termohigrometer dan termohigrograf; alat pengukur suhu tanah, yaitu termometer permukaan tanah, termometer selubung kayu, termometer tanah tipe bengkok, termometer tanah tipe simons, stick termometer, dan termometer maksimum-minimum tanah; alat pengukur suhu air, yaitu termometer maksimum-minimum air; alat pengukur panjang penyinaran matahari, yaitu solarimeter tipe jordan dan solarimeter tipe Combell-Stokes; alat pengukur intensitas penyinaran matahari, yaitu aktinograf dwi logam; alat pengukur kecepatan angin, yaitu cup anemometer, hand anemometer, dan biram anemometer; alat pengukur penguapan air, yaitu panci evaporasi kelas A dan Piche evaporimeter; serta AWS (Automatic Weather Station).Dalam praktikum ini, alat-alat pengukur anasir cuaca diamati dan dicatat nama, kegunaan, satuan, ketelitian, keterangan singkat, prinsip kerja, cara kerja, cara pengamatan, dan cara pemasangan alat. Selanjutnya dilakukan pengamatan pada stasiun meteorologi khusus bidang pertanian dan dicari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dibuat uraian singkat mengenai alat pengukur anasir cuaca yang diamati serta perbandingan mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing alat, baik dari segi ketelitian maupun kepraktisan dalam pengamatan.

IV. HASIL PENGAMATAN1. Alat Pengukuran Curah Hujan1.1. Ombrometer tipe Observatorium

3

Gambar 1.1. Ombrometer tipe observatorium.

Keterangan Gambar:a. Mulut penakar seluas 100 cmb. Corong sempitc. Tabung penampung dengan kapasitas setara 300-500 mm CHd. Kran

Fungsi : Mengukur jumlah hujan harian Satuan alat : mm Satuan pengukuran : mm Ketelitian alat : 0,5 mm Prinsip kerja: Penampung curah hujan Cara kerja: Air hujan masuk kemulut penangkar kemudian melalui corong sempit masuk ketabung penampung. Membuka kran untuk mengambil airnya, dilakukan 3 kali (pukul: 07.00, 13.00, 18.00 WIB).

1.2. Ombrograf

Gambar 1.2. Ombograf.

Keterangan Gambar:a. Mulut penakarb. Corong sempitc. Tabung penampung Id. Tabung penampung utama (kapasitas setara 60 mm CH)e. Saluran pembuangan air dengan sistem bejana berhubunganf. Silinder kertas grafikg. Pelampu Fungsi: Mengukur dan mencatat jumlah hujan Satuan Alat: mm Satuan Pengukuran: mm Ketelitian Alat: 2 mm Prinsip kerja : prinsip pelampung. yaitu: pencatatan tinggi air komulatif dengan pena pencatat yang dihubungkan dengan pelampung di dalam tabung pelampung. Cara kerja: Air hujan ditampung dalam silinder yang didalamnya terdapat sebuah pelampung yang dapat bergerak keatas oleh air hujan yang tertampung. Curah hujan kemudian dicatat pada pias dengan sebuah pena pencatat yang digerakan oleh pelampung tersebut. Jika pena tersebut mencapai batas atas 20 mm artinya, pelampung dalan silinder akan terbuang melalui sifon pada silinder dan pena kemudian turun kebatas bawah yaitu titik 0 mm dari pias disebabkan pelampungnya turun kembali kekedudukan semula.

2. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara2.1. Psikrometer Sangkar

Gambar 1.3. Psikometer sangkar

Keterangan Gambar:a. Statifb. Termometer bola basahc. Termometer bola keringd. Kain kasa yang dibasahie. Bejana tempat air Fungsi: Mengukur kelembaban nisbi udara. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : % Ketelitian Alat : 0,50C Prinsip kerja: Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK) Cara kerja: Adanya suhu bola kering (T) dan suhu bola basah (t) T lebih rendah dari padat karena untuk penguapan air pada kran yang menbalut bola termometer bola basah, memerlukan bahang. Bahan yang diperlukan tersebut diambil dari udara yang bersentuhan dengan bola basah tersebut sehingga termometer bola basah menunjukan suhu udara tersebut yang lebih rendah. Lw adalah tekanan uap air jenuh pada suhu T yang dapat ditentukan atau dapat dicari dari diagram atau tabel yang memuat tekanan uap jenuh pada berbagai suhu.

2.2. Sling Psikrometer

Gambar 1.4. Sling psikometer

Keterangan Gambar:a. Termometer bola basahb. Termometer bola keringc. Pegangan

Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : % Ketelitian Alat : 0,2C Prinsip kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK) Cara kerja : Sama dengan sling psikometer namun dusini pemutaran digantikan oleh kipas, yaitu dengan cara kunei (skrup pemutar pegas) diputar kipas berputar kalor pengeringan TBB.

2.3. Psikrometer Tipe Assman

Gambar 1.5. Psikometer tipe AssmanKeterangan Gambar:a. Termometer bola basahb. Termometer bola keringc. Kipasd. Sekrup pemutar pegase. Saluran angin Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : % Ketelitian Alat : 0,2C Prinsip Kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK) Cara kerja : Sama dengan sling psikometer namun dusini pemutaran digantikan oleh kipas, yaitu dengan cara kunci (skrup pemutar pegas) diputar kipas berputar kalor pengeringan TBB.

2.4. Higrograf

Gambar 1.6. Higrograf

Keterangan Gambar:a. Rambutb. Sistem tuasc. Pena / penera grafikd. Silinder kertas grafik

Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat. Satuan Alat : % Satuan Pengukuran : % Ketelitian Alat : 0,1 % Prinsip kerja : Berdasarkan perubahan panjang bahan higroskopis jika menyerap atau menguap air. Cara kerja : Dengan cara menggerakan tuas sehingga terjadi peregangan pada rambut, rambut sebagai sensor dan piasnya dibuat dapat harian atau mingguan.

3. Alat Pengukur Suhu Udara3.1. Termometer Biasa

Gambar 1.7. Termometer biasaKeterangan Gambar:a. Reservoirb. Pipa kapiler berisi raksa atau alkohol

Fungsi : Mengukur suhu udara. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran: C Ketelitian Alat : 0,5C Prinsip kerja: Berdasarkan kepekaan zat cair terhadap perubahan suhu. Cara kerja: Jika suhu naik air raksa mengembang dan panjang kolom air raksa dalam tabung bertambah, sebaliknya jika penurunan suhu air raksa mengerut dan kolom dalam air raksa memendek

3.2. Termometer Maksimum Udara

Gambar 1.8. Termometer maksimum udara

Keterangan Gambar:a. Reservoirb. Celah Sempitc. Pipa kapiler berisi raksa

Fungsi: Mengukur suhu udara maksimum. Satuan Alat: C Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat: 0,25C Prinsip kerja: Muai ruang zat cair. Cara kerja : Termometer dilengkapi dengan indek yang hanya dapat bergerak kearah reservior jika raksa menyusut, jika suhu naik maka air raksa yang mengembang dapat melewati celah sempit, pada penurunan suhu air raksa akan menyusut tetapi penyempitan tidak tidak melewatkan air raksa didalam tabung menuju tandon/reservoir.

3.3. Termometer Minimum Udara

Gambar 1.9. Termometer minimum udara

Keterangan Gambar:a. Reservoirb. Indeks penunjuk suhu minimumc. Pipa kapiler berisi alkohol

Fungsi : Mengukur suhu udara minimum. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat : 0,25C Prinsip kerja : Muai ruang zat cair. Cara kerja : Dalam tabung terdapat indeks, kalau suhu naik alkohol yang mengembang dapat melewati celah sempit. Pada penurunan suhu alkohol akan menyusut dan tegangan permukaan pada permukaan alkohol didalam tabung dapat menggeser indeks menuju kearah tandon/reservoir. Kalau suhu naik kembali, alkohol mengembang melewati dan meninggalkan indeks tetap pada tempatnya.

3.4. Termometer Maksimum Minimum Six Bellani

Gambar 1.10. Termometer maksimum minimum Six Bellani

Keterangan Gambar:a. Reservoirb. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max).c. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min)d. Indeks penunjuk suhu maksimume. Indeks penunjuk suhu minimumf. Tombol pengembali indeks

Fungsi : Mengukur suhu udara max dan min Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat : 1C Prinsip kerja : Muai ruang zat cair Cara kerja : Didasarkan pada pemuaian alkohol dan air raksa yang dimodifikasi dengan adanya indeks menunjukan suhu maksimum ditunjukkan oleh air raksa, jika suhu mengembang. Jika suhu turun indek petunjuk suhu minimum akan bergerak turun atau ke kolom reservoir.

4. Alat Pengukur Suhu Udara Sekaligus Kelembaban Nisbi Udara4.1. Termohigrometer

Gambar 1.11. Termohigrometer

Keterangan Gambar :a. Spiral Dwi Logam / Bimetalb. Spiral benda higrokopisc. Jarum penunjuk skala suhu (biru)d. Jarum penunjuk skala kelembaban (merah)e. Ventilasi Fungsi : Mengukur suhu & kelembaban nisbi pada satu waktu. Satuan alat : C dan % Satuan pengukuran: C dan % Ketelitian alat : 5C dan 1% Prinsip kerja: Memuai higroskopitas dan muai logam Cara kerja : Alat digantung dan biarkan dengan interval tertentu, lihat jarum yang menunjuk skala kelembaban itulah kelembaban serta jarum yang menunjuk skala suhu itulah suhu.

4.2. Termohigrograf

Gambar 1.12. Termohigrograf

Keterangan Gambar:a. Lempeng dwi logam/bimetalb. Rambutc. Sistem tuas higrografd. Sistem tuas termohigrografe. Penaf. Silinder kertas grafik

Fungsi: Mengukur suhu dan kelembaban udara dalam 1 waktu. Satuan Alat: C dan % Satuan Pengukuran: C dan % Ketelitian Alat : 5C (termometer) dan 0,5% (higrometer) Prinsip kerja: Perbedaan muai logam putih dan hitam Cara kerja:1) Termograf : kenaikan suhu udara menyebabkan keping dwi logam memuai dan menggerakkan sistem tuas sehingga pena pencatat suhu udara bergerak dan menggores pada kertas grafik.2) Higrograf : kenaikan kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut mengembang dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan menggoreskan pada kertas grafik.

5. Alat Pengukur Suhu Air5.1. Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air

Gambar 1.13. Termometer maksimum-minimum permukaan air.

Keterangan Gambar:a. Reservoirb. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max).c. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min)d. Indeks penunjuk suhu maksimume. Indeks penunjuk suhu minimumf. Pelindung reservoirg. Pelampung

Fungsi : Mengukur suhu maksimum dan minimum permukaan air Satuan Alat : C Satuan Pengukuran: C Ketelitian Alat: 0,5C Prinsip kerja: Pemuaian air raksa Cara kerja: Kenaikan suhu permukaan air menyebabkan alkohol dan air raksa memuai, pemuaian air raksa mendorong stif pada suhu tertentu. Bola suhu udara dingin air raksa mengkerut terdapat perbedaan tekanan atau kolom hampa dan kolom alcoholpada termometer minimun, maka air raksa bergerak ketermometer minimum mendorong stif sampai menuju suhu minimum tertentu.

6. Alat Pengukur Suhu Tanah6.1. Termometer Permukaan Tanah

Gambar 1.14. Termometer permukaan tanah.Keterangan Gambar:a. Termometer zat cairb. Rerservoirc. Statif kaki tigad. Tabung pelindung reservoir ventilasi

Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah Satuan Alat: F Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat: 1F Prinsip kerja: Pemuaian air raksa Cara kerja: Perubahan suhu tanah akan menaikan air raksa menunjukkan suhu tanah pada skala tertentu.

6.2. Termometer Tanah Selubung Kayu

Gambar 1.15. Termometer tanah selubung kayu.

Keterangan Gambar:a. Ujung sensor sampai jeluk 5 cmb. Termometer zat cairc. Pegangan tangand. Selubung kayu pelindung termometer

Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah dengan jeluk 5cm Satuan Alat: F Satuan Pengukuran: C Ketelitian Alat: 1 F Prinsip kerja : Pemuaian air raksa Cara kerja: Termometer ditancapkan pada kedalaman yang diinginkan (0-10 cm), atau yang akan diamati, perubahan panas yang diterima oleh sensor akan memuaikan air raksa menunjukan skala tertentu pada saat itu.

6.3. Termometer Tanah Tipe Bengkok

Gambar 1.16. Termometer tanah tipe bengkok.Keterangan Gambar:a. Reservoir untuk jeluk tanah 20 cmb. Pipa kapiler berisi raksa

Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah dengan jeluk 20 cm. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat : 1C Prinsip kerja : muai air raksa Cara kerja : Tanah digali pada kedalaman yang diinginkan (20 cm) setelah ujung reservior dimasukan kenaikan suhu tanah menyebabkan air raksa memuai dan akan mengisi kolom hampa udara sampai pada skala tertentu.

6.4. Termometer Tanah Tipe Symons

Gambar 1.17. Termometer tanah tipe Simons.Keterangan Gambar:a. Pipa pelindung termometerb. Bagian sensorc. Termometer zat caird. Reservoire. Rantai

Fungsi: Mengukur suhu tanah kedalaman 50 cm. Satuan Alat : C Satuan Pengukuran: C Ketelitian Alat: 0,5C Prinsip kerja : Pemuaian air raksa Cara kerja :1) Cara Pemasangan :a. Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.b. Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.2) Cara Pengamatan :a. Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.b. Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.

6.5. Stick termometer (jeluk 100 cm)

Gambar 1.18. Stick termometer.

Keterangan Gambar:a. Tangkai pemutarb. Jarum penunjuk suhuc. Tabung bejana berisi spiral logam sebagai penghantard. Ujung peka

Fungsi : Mengukur suhu tanah kedalaman 100 cm. Satuan Alat: C Satuan Pengukuran: C Ketelitian Alat: 1C Prinsip kerja : Muai zat cair bertekanan tinggi pada tabung bejana. Cara kerja : Adanya tekanan, air raksa memuai dan akan menggerakan klep/pipa logam lunak sehingga gerigi berputar dan menggerakkan jarum penunjuk sampai skala tertentu.

6.6. Termometer maksimum dan minimum tanah

Gambar 1.19. Termometer maksimum-minimum tanah.

Keterangan Gambar:a. Bagian sensorb. Pipa berisi zat cair (air raksa)c. Jarum hitam penunjuk suhu sesaatd. Jarum hijau penunjuk suhu maksimume. Jarum merah penunjuk suhu minimum

Fungsi : Mengukur suhu max dan min tanah. Satuan Alat: C Satuan Pengukuran : C Ketelitian Alat: 0,5C Prinsip kerja : Pemuaian air raksa pada tabung Bourdan Cara Kerja: Termometer yang diletakkan di dalam tanah jika suhu naik maka akan ditunjukan oleh naiknya cairan air raksa dan jarum hijau yang akan berfungsi penunjuk suhu maksimum, sedang bila suhu turun akan ditunjukkan oleh naiknya cairan alkohol dan ditunjukan oleh jarum merah yang berfungsi sebagai penunjuk suhu minimum.

7. Alat Pengukur Panjang Penyinaran7.1. Solarimeter tipe Jordan

Gambar 1.20. Solarimeter tipe Jordan.

Keterangan Gambar:a. Silinder setengah lingkaran dengan sudut 60b. Celah sempit tempat masuknya sinarc. Pelindung celah sempitd. Sekrup pengatur kemiringan

Fungsi : Mengukur panjang penyinaran Satuan Alat: jam Satuan Pengukuran: % Ketelitian Alat: 0,5 jam Prinsip kerja: Berdasarkan reaksi fotokremis Cara kerja: Berkas sinar yang masuk akan bereaksi dengan kalium Fero sianida atau Ferro amonim sitrat yang sebelumnya telah dioleskan pada kertas pias.Garam pero akan beroksidasi sehingga membentuk noda apabila kertas pias kita cuci dengan aquades. Dari panjang noda yang terbentuk akan dapat diukur panjang penyinaran aktual.

7.2. Solarimeter tipe Combell-Stokes

Gambar 1.21. Solarimeter tipe Combell-StokesKeterangan Gambar:a. Lensa bola kaca pejal, r = 7,3 cmb. Busur pemegang bola kaca pejalc. Sekrup pengunci kedudukan lensad. Sekrup pengatur kemiringane. Mangkuk tempat kertas pias

Fungsi: Mengukur panjang penyinaran Satuan Alat: jam Satuan Pengukuran : % Ketelitian Alat : 0,5 jam Prinsip kerja alat: Pemfokusan sinar pada bola kristal Cara kerja : Sinar yang datang difokuskan pada bola kristal yang dibawahnya ada kertas pias, jika sinar terfokus akan membuat/menimbulkan geresan hitam pada kertas hitam. Goresan ini yang digunakan yang digunakan untuk mengukur intensitas sinar matahari, ini dilakukan setiap hari. Pias combell-stokes tidak akan terbakar jika radiasi matahari minimum belum tercapai (kira-kira 0,2 sampai (n) cm-2 menit-1).

8. Alat Pengukur Intensitas Penyinaran8.1. Aktinograf Dwi Logam

Gambar 1.22. Aktinograf dwi logam.

Keterangan Gambar:a. Lempeng logam warna putihb. Lempeng logam warna hitamc. Lembar kaca pyrexd. Pena / penera grafike. Silinder kertas grafik

Fungsi : Mengukur intensitas penyinaran matahari Satuan Alat: cm Satuan Pengukuran : kal/cm per hari Ketelitian Alat : 1 cm Prinsip kerja : Berdasarkan perbedaaan muai antara lempeng logam hitam dengan lempeng logam putih. Cara kerja: Logam putih memantulkan radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimanya sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnya intensitas radiasi matahari yang ditangkap oleh sensor.

9. Alat Pengukuran Kecepatan Angin9.1. Cup Anemometer

Gambar 1.23. Cup anemometer.Keterangan Gambar:a. Mangkok anemob. Pencatat jarakc. Tiang penyangga

Fungsi : Mengukur kecepatan angin Satuan Alat : km Satuan Pengukuran : km/jam Ketelitian Alat: 1 km Prinsip kerja: GGL induksi Cara kerja : Dengan adanya baling-baling/mangkok yang berputar jika adanya angin, kecepatan sudut putar mangkok terhadap sumbu vertikal dan kecepatan sudut putar baling-baling pada sumbu horizontal sebanding dengan laju angin dan dengan desain sistem mangkok dan baling-baling yang baik. Dengan mengukur banyaknya baling-baling berputar melalui alat mekanik dapat diketahui kecepatan anginnya.

9.2. Hand Anemometer

Gambar 1.24. Hand anemometer.Keterangan Gambar:a. Mangkok anemometerb. Speed meterc. Skala beaufordd. Tangkai pegangan tangan Fungsi : Mengukur kecepatan angin Satuan Alat: m/s Satuan Pengukuran: m/s Ketelitian Alat: 1 m/s Prinsip kerja: GGL induksi Cara kerja: Angin menggerakkan anemometer (motor yang ada dalam kumparan) sehingga menimbulkan arus listrik yang akhirnya menimbulkan gerakan jarum penunjuk skala.

9.3. Biram Anemometer

Gambar 1.25. Biram anemometer.

Keterangan Gambar:a. Kipas anemob. Jarum pencatat jarak per 100 mc. Jarum pencatat jarak per 1000 md. Pengunci

Fungsi: Mengukur kecepatan angin Satuan Alat: m Satuan Pengukuran : m/s Ketelitian Alat: 1 m/s Prinsip kerja: Sistem mekanik Cara kerja : Benda mencari angin (posisi terkunci) memutar kunci yang akan menyebabkan kipas bergerak/jam. Kunci dibuka maka jarum akan bergerak tentukan interfal waktu.

10. Alat Pengukur Evaporasi10.1. Piche Evaporimeter

Gambar 1.26. Piche evaporimeter.

Keterangan Gambar:a. Tabung kaca tempat air yang berskala dalam satuan mm.b. Kawat penjepit tempat meletakkan kertas berpori.c. Penggantung

Fungsi : Mengukur evaporasi Satuan Alat: ml Satuan Pengukuran: mm Ketelitian Alat: 0,1 ml Prinsip kerja: Selisih tinggi permukaan air. Cara kerja: Air yang terdapat dalam pinche evaporimeter akan menguap (yang terdapat pada tabuing yang berisi air). Kertas saring dan air dihubungkan dengan pipa kapiler yang menjaga supaya kertas saring selalu kering dan jenuh. Dari pembacaan berturut-turut volume air yang tinggal ditabung pengukur dapat diketahui banyaknya air yang hilang karena penguapan setiap saat.

10.2. Panci Evaporasi kelas A

Gambar 1.27. Panci evaporimeter kelas A.

Keterangan Gambar:a. Panci evaporasi (d:120,7cm, t:25cm, tbl: 0,8cm)b. Rangka kayu / besic. Tabung peredam riak atau gelombang (d : 10cm)d. Hook (batang kall) dan skala ukur (nonius)e. Sekrup pemutar batang pengukuran.

Fungsi: Megukur penguapan Satuan Alat: mm Satuan Pengukuran: mm Ketelitian Alat: 0,02 mm Prinsip kerja : Perbedaan ketinggian antara awal pengukuran dan akhir pengukuran akibat penguapan air. Cara kerja: Setiap pemutar batang pengukur disetel sehingga hook menempel pada awal air, tunggu beberapa menit dan disetel kembali sehingga hook menempel pada air dan diukur antar selisih awal dan akhir akibat evaporasi.

V. PEMBAHASANUntuk mengetahui keadaan iklim di suatu wilayah sangat diperlukan alat-alat tertentu untuk mengukur berbagai anasir-anasir iklim yang ada. Keberadaan alat-alat meteorologi sangat membantu dalam peramalan cuaca yag tentunya sangat bermanfaat dalam bidang pertanian. Alat-alat meteorologi yang ada bermanfaat untuk mengukur anasir-anasir iklim seperti ; curah hujan, kelembaban nisbi udara, suhu udara, suhu tanah, suhu air, intensitas penyinaran matahari, kecepatan angin dan evaporasi. Namun alat-alat meteorologi yang digunakan selain memiliki keunggulan juga memiliki beberapa kekurangan, berikut ini akan diuraikan kelebihan dan kekurangan masing-masing alat:0. Alat pengukur curah hujan0. Ombrometer Tipe ObservatoriumAlat ini berfungsi mengkur curah hujan dengan prinsip kerja penampungan curah hujan. Pengukuran dilakkan dengan cara mengukur air yang terdapat di dalam tabung penampungan dengan menggunakan gelas ukur. Air hujan yang tertampung dikeluarkan melewati keran. Agar percikn air hujan yang jatuh ke tanah tidak masuk ke alat ombrometer, maka alat ini harus diletakkan pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.Kelebihan yang dimiliki alat ini adalah penggunaannya mudah dan praktis. Ketelitian alat yang mencapai 0,2 mm juga merupakan keunggulan yang dimiliki alat ini, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh lebih valid. Ada pun kekurangan alat ini terletak pada proses pengamatan yang harus dilakukan berulang-ulang karena diamati secara harian.1. OmbrografAlat ini memiliki beberapa perbedaan dengan ombrometer tipe observatorium. Alat ini diletakkan pada posisi 40 cm dai permukaan tanah dengan prinsip kerja sistem pelampung. Alat ombrograf ini juga dilengkapi dengan kertas grafik untuk pencatatan curah hujan yang dipasang pada suatu silinder yang dapat berputar secara otomatis. Ombrograf digunakan untuk mengukur curah hujan dalam periode mingguan. Kelebihan dari ombrogaf yaitu pengamatannya lebih efisien jika dibandingkan dengan ombrometer, karena grafik secara otomatis akan terbentuk bersamaan dengan berubahnya volume air pada tabung penampung. Selain itu, data yang berbentuk grafik juga sangat membantu pengamat dalam melihat data secara berkesinambungan. Kekurangan dari alat ini adalah ukuran tampungan airnya yang hanya 60 mm. Hal ini menyebabkan curah hujan yang lebih dari 60 mm tidak bisa lagi diukur.Selain itu ketelitian yang hanya 2 mm menjadikan hasil pengamatan alat ini kurang valid jika dibandingkan dengan ombrometer tipe observatorium.

2. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara1. Psikrometer SangkarPsikrometer ini disebut dengan psikrometer sangkar karena memang diletakkan di dalamsebuah sangkar yang disebut dengansangkar meteo. Prinsip kerja alat ini adalah berdasarkan hukum termodinamika. Alat ini terdiri atas dua termometer yang terletaksaling berdeatan yaitu thermometerbola kering dan termometer bola basah. Kelebihan alat ini adalah dapat diketahui sekaligus nilai titk uap dan titik embun udara pada waktu pengamatan. Ada pun kelemahan alat ini terletak pada kemampuannya yang terbatas hanya pada kecepatan angin 3-5 m/s.1. Sling PsikrometerSling psikrometer memiliki mekanisme yangberbeda dengan alat psikrometer sangkar dalam hal mengeringkan termometer bola basah. Untuk mengeringkan TBB alat ini harus diputar sebanyak 33 kali. Jumlah putaran sebanyak 33 kali juga bertujuan untuk menstabilkan suhu termometer, karena umumnya setelah putaran ke 33 suhu pada termometer udah konstan (tidak naik dan tidak turun). Kelebihan alat ini adalah ketelitiannya yang mencapai 0,2C. Sedangkan kekurangan alat ini adalah pengoperasiannya yang membutuhkan tenaga ekstra karena harus memutar alat tersebut sebanyak 33 kali dan kurang praktis.1. Psikrometer tipe AssmanPsikrometer tipe assman merupakan psikrometer yang menggunakan kipas untuk mengeringkan termometer bola basah. Keunggulan alat ini terletak pada pengoperasiannya yang mudah. Pengamat hanya perlu memutar pengatur pegas kipas satu kali maka kipas berputar dan kemudian tinggal menunggu termometer bola basah kering. Namun kelemahannya,kemampuanalat ini hanya terbatas pada kecepatan udara 5 m/s saja.1. HigrometerPada alat higrometer terdapat dua skala, skala yang pertama menunujukkan kelembaban udara dan yang kedua menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya alat higrometer ini diletakkan pada tempat yang akan diukur kelembabannya, selanjutnya ditunggu dan dibaca skalanya. Kelembaban ditandai dengan huruf h sedangkan suhu ditandai dengan derajat celsius. Kelemahannya alat ini rentan terhadap jamur, sehingga harus disimpan pada tempat dengan kelembaban rendah. Ada pun kelebihannya alat ini bisa digunakan untuk mengetahui dua data yaitu temperatur dan kelembaban nisbi udara.1. HigrografSelain alat psikrometer sangkar, alat lain yang dalam penggunaannya juga diletakkan di dalam sangkar meteo adalah alat higrograf. Alat ini bekerja dengan prinsip berdasarkan sifat kembang kerut benda higrokopis. Benda higroskopis yang digunakan dalam higrograf ini adalah rambut ekor kuda. Alasan penggunaan rambut ekor kuda ini adalah karena rambut ekor kuda memiliki higroskopisitas yang tinggi. Keunggulan alat ini adalah dapat mengukur kelembaban relatif secara langsung. Selain itu juga terdapat tabel untuk mengubah pembacaan temperatur ke data kelembaban udara. Kekurangannya, hubungan kelembaban dan pemasangan tidak linear.

3. Alat Pengukur Suhu Udara1. Termometer Biasa (glass thermometer)Termometer ini merupakan termometer yang umum digunakan di sekolah-sekolah. Prinsip kerja alat ini adalah muai ruang zat cair. Sebagai alat pengukur suhu, alat ini diisi dengan air raksa. Apabila suhu tinggi air raksa akan memuai,skalanya akan naik dan menunjukkan suhu tertentu, sebaliknya apabila suhu turun maka air raksa akan akan mengerut dan skalanya akan turun dan menunjukkan derajat suhu yang lebih rendah. Kelebihan dari alat ini yaitu mudah dalam penggunaan dan pengamatannya karena air raksa sebagai pengukur suhu tampak mengkilap. Adapun kekurangannya adalah air raksa yang digunakan memiliki tingkat pemuaian yang kecil. 1. Termometer MaksimumBerbeda dengan glass thermometer, termometer maksimum bekerja dengan prinsip muai ruang air raksa yang dimodifikasi dengan adanya penyempitan pipa kapiler. Penyempitan pipa kapiler ini terdapat pada tabung dekat bola tandonnya. Apabila suhu naik maka air raksa akan naik melewati pipa kapiler sempit tersebut. Namun apabila suhu turun air raksa menyusut namun tidak bisa melewati pipa kapiler, sehingga suhu yang terbaca hanya suhu maksimum saja. Kelebihan alat ini yaitu lebih teliti dalam mengukur suhu maksimum, karenawalaupun menyusut, air raksa tidak bisa turun kembali disebabkan adanya pipa kapiler yang menghalangi. Kekurangannya adalah air raksa memiliki tingkat pemuaian kecil.1. Termometer MinimumPada termometer ini, zat cair yang digunakan adalah alkohol sebagai unsur pengukurnya. Ketika suhu udara naik alkohol akan memuai dan pada saat suhu turun alkohol akan menysut. Ujung yang paling jauh dari tandon menunjukkan suhu paling rendah udara pada saat pengamatan. Kelebihan yang dimiliki termometer ini adalah pada zat cair yang digunakan yaitu larutan alkohol yang memiliki titik beku rendah sehingga bisa digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah. Adapun kekurangannya adalah kenampakan dari alkohol yang tidak semengkilap air raksa, sehingga sedikit sulit dalam pembacaan skala hasil pengamatan.1. Termometer maksimum minimum six-BellaniAlat ini merupakan perpaduan dua termometer sekaligus yaitu termometer maksimum dan termometer minimum, sehingga zat cair yang digunakan pun terdiri atas air raksa alkohol. Prinisp kerja alat ini berdasarkan muai ruang zat cair(alkohol dan air raksa). Termometer six bellani memiliki dua termometer yaitu termometer maksimum yang diisi air raksa dan termometer minimum yang berisi alkohol. Kelebihan alat ini adalah pengamat dapat mengetahui suhu udara baik maksimum maupun minimum secara bersama-sama. Kelemahan alat ini terletak pada perbedaan pemuaian antara raksa dan alkohol sehingga kemungkinan data yang didapat kurang valid.

4. Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara1. TermohigrometerTermohigrometer memiliki kelebihan karena dalam satu alat terdapat dua data yaitu data suhu udara dan kelembaban nisbi udara. Suhu udara didasarkan pada prinsip kerja termometer muai dwi logam sedangkan kelembaban nisbi udara didasarkan pada prinsip kerja hygrometerhigroskopis rambut. Kelebihannya alat ini adalah didapatkannya dua data sekaligus dalam satu alat dan penggunaannya pun sederhana dan praktis. Kelemahannya alai ini harus dilindungi dari sinar matahari dan tetesan air hujan sehingga tidak dapat diletakkan di tempat yang terbuka.1. TermohigrografTermohigrograf memiliki prinsip kerja yang sama dengan termohigrometer, yaitu pengamatan dilakukan melalui data yang tercatat pada kertas grafis. Alat ini menggunakan kertas grafis maka data yang dambil lebih jelas. Kekurangannya adalah rambut yang digunakan sebagia benda higrokopis harus benar-benar bersih agar sifat higroskopis dari benda tersebut tetap terjaga.

5. Alat pengukur suhu tanahSebagai media tumbuh, tanah berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa dilihat dari hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari membran sel, dan aktivitas fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri (Tisdale and Nelson, 1966).Suhu tanah dapat diketahui dengan menggunakan termometer. Beberapa macam termometer yang dapat mengukur suhu tanah antara lain termometer permukaan tanah, termometer selubung kayu, termometer bengkok, termometer Simons, stick termometer, dan termometer maksimum-minimum tanah. Termometer-termometer tersebut dapat mengukur suhu tanah pada kedalaman tertentu.a. Termometer permukaan tanahTermometer ini merupakan termometer yang digunakan untuk mengetahui suhu tepat di permukaan tanah. Kelebihan dari alat ini yaitu dapat mengetahui suhu dengan cepat (kurang dari 2 menit), dan praktis dalam penggunaannya. Adapun kelemahan yang dimiliki yaitu alat harus diletakkan di permukaan tanah datarsupaya rangkaian alat ini dapat berdiri dengan baik, selain itu penggunaannya terbatas hanya untuk di permukaan tanah.b. Termometer selubung kayuTermometer yang berprinsip pada muai zat cair ini dapat digunakan untuk mengukur suhu tanah pada kedalaman 0-10 cm. Adanya selubung kayu membuat termometer lebih aman terhadap gesekan atau goresan yang dikhawatirkan dapat merusak termometer. Selain itu, selubung kayu ini dapat membuat pengukuran suhu menjadi lebih akurat karena tidak terkontaminasi suhu disekitarnya. Kelebihan lainnya adalah bentuknya yang relatif sederhana sehingga mudah digunakan. Kelemahan termometer selubung kayu ini adalah satuan derajat yang digunakan merupakan Fahrenheit, dengan tingkat ketelitian 1F. Apabila diinginkan hasil dalam Celcius, maka harus dikonversikan terlebih dahulu.c. Termometer bengkokTermometer bengkok menggunakan prinsip pemuaian air raksa dan dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan kedalaman 20 cm. Kelebihan yang dimiliki alat ini yaitu bentuknya yang bengkok memudahkan dalam pengamatan, dapat menjangkau tanah lebih dalam dibanding termometer permukaan tanah dan termometer selubung kayu serta memiliki ketelitian yang tinggi (0.1C). Kekurangan alat ini adalah termometer tidak memiliki pelindung baik berupa kayu atau logam sehingga dikhawatirkan termometer dapat rusak bahkan pecah. Bor juga dibutuhkan saat proses membuat lubang.d. Termometer SimonsTermometer Simons merupakan termometer yang dapat mengukur suhu tanah dengan kedalaman mencapai 50 cm. Pipa pelindung yang dimiliki ini dapat menghindarkan termometer dari kerusakan. Adapun kekurangannya antara lain pembacaan pada skala harus dilakukan secara cepat karena nilai pada skala cepat berubah setelah termometer diangkat dari pipa pelindung, dibutuhkan pula bor atau alat bantu lainnya dalam pembuatan lubang, termometer Simons juga memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibanding termometer lainnya.e. Stick termometerStick termometer ini menggunakan prinsip muai zat cair bertekanan pada tabung bejana. Kelebihan yang dimiliki alat ini yaitu jangkauannya paling dalam (mencapai 100 cm), tabung bejana memiliki ujung yang lancip sehingga tidak membutuhkan bor untuk memasukkannya kedalam tanah. Namun alat ini memiliki ketelitian yang rendah apabila dibandingkan dengan termometer jenis lain. Selain itu, gesekan antara ujung termometer dengan tanah saat proses pelubangan dapat membuat ujung termometer menjadi panas sehingga akan berpengaruh pada suhu akhir pengamatan.f. Termometer maksimum-minimum tanahTermometer yang menggunakan prinsip pemuaian zat cair pada tabung Bourdan ini memiliki tiga jarum penunjuk suhu yang berbeda. Kelebihannya yaitu dapat mengukur suhu maksimum, suhu minimum, dan suhu sesaat secara sekaligus. Kelemahannya adalah hanya dapat mengukur suhu tanah sampai kedalaman 20 cm.

6. Alat pengukur suhu airSuhu air diketahui dapat memengaruhi organisme yang berada di sekitarnya. Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi disekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu air adalah termometer maksimum-minimum permukaan air.a. Termometer maksimum-minimum permukaan airTermometer maksimum-minimum permukaan air menggunakan prinsip kerja muai air raksa untuk mengamati suhu maksimum, dan muai alkohol untuk mengamati suhu minimum. Kelebihan yang dimiliki alat ini yaitu dapat mengamati suhu maksimum dan suhu minimum sekaligus, dan terdapat pelampung sehingga termometer dapat diletakkan secara horisontal di atas permukaan air. Adapun kelemahan yang dimiliki alat ini yaitu hanya dapat digunakan untuk mengukur suhu air di permukaan, dan hanya dapat bekerja secara efektif pada air yang bebas dari pengganggu (contohnya hewan, tanaman air, dan lain-lain).

7. Alat pengukur panjang penyinaran matahariPada dasarnya sinar matahari merupakan unsur yang paling penting dalam bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi tanaman hijau yang melalui proses fotosintesis diubah menadi tenaga kimia. Kedua, sinar matahari memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang menentukan kebutuhan air tanaman.Lamanya penyinaran akan berpengaruh akan berpengaruh terhadap metabolisme yang berlangsung pada tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi tumbuhan tersebut untuk memanfaatkannya melalui proses fotosintesis. Lama penyinaran matahari sendiri dapat diketahui menggunakan solarimeter. Beberapa tipe solarimeter antara lain solarimeter tipe Jordan dan solarimeter tipe Combell-Stokes.a. Solarimeter tipe JordanSolarimeter tipe Jordan merupakan salah satu alat yang mampu mengukur panjang penyinaran matahari dengan bantuan kertas pias yang sebelumnya telah dioleskan dengan Kalium Ferro Sianida atau Ferro Ammonium Sitrat. Prinsip kerja alat ini adalah reaksi fotokhemis. Reaksi fotokhemis merupakan reaksi kimia yang disebabkan oleh cahaya atau radiasi ultraviolet. Foton yang masuk diserap oleh molekul pereaksi menghasilkan molekul tereksitasi atau molekul radikal bebas (Alberty, 1984). Noda yang terbentuk dalam kertas pias diukur dan dihitung berdasarkan rumus:

PP: Panjang penyinaranPP Aktual: Noda yang terukur pada kertas piasPP Potensial: Panjang penyinaran yang seharusnya dapat terjadi bila udara cerah selama 1 periode

Kelebihan yang dimiliki solarimeter tipe Jordan ini adalah terdapatnya pelindung celah sehingga dapat melindungi kertas pias dari adanya hujan, angin, dan lain-lain. Sedangkan kelemahannya yaitu cukup rumit dalam pemasangannya, harus diletakkan ditempat tinggi dan terbuka, jauh dari pohon atau bangunan yang dapat menghalangi datangnya sinar matahari, tidak bisa menangkap cahaya matahari saat matahari tepat berada tegak lurus dengan solarimeter, dibutuhkan larutan Kalium Ferro Sianida atau FerroAmmonium Sitrat dengan kepekatan tertentu sehingga kurang praktis, serta kertas pias harus disimpan rapat-rapat dan dijauhkan dari sinar matahari sebelum digunakan.b. Solarimeter tipe Combell-StokesAlat ini berfungsi sebagai alat pengukur besar penyinaran matahari yang terjadi dalam satu hari yang dapat dilihat dari pias matahari tersebut (Anonim, 2013). Solarimeter tipe Combell-Stokes ini dapat mengukur panjang penyinaran matahari dengan menggunakan prinsip pembakaran pias.Kelebihan solarimetertipe Combell-Stokes dibanding dengan solarimeter tipe Jordan yaitu ketelitiannya mencapai 0.1 jam (bila pengukuran mengikuti ketentuan), lebih teliti dibanding solarimeter tipe Jordan yang hanya dapat mengukur dengan ketelitian 0.5 jam, tidak memerlukan berbagai jenis khemikalia.Selain itu, solarimeter tipe Combell-Stokes juga dapat menangkap cahaya matahari ketika matahari matahari berada tepat tegak lurus dengan alat. Adapun kelemahan yang dimiliki alat ini antara lain cukup rumit dalam pemasangannya, harus diletakkan ditempat tinggi dan terbuka, jauh dari pohon atau bangunan yang dapat menghalangi datangnya sinar matahari.

8. Alat Pengukur Intensitas Penyinaran Matahari1. Aktinograf Dwi LogamAlat ini memiliki dua logam berbeda warna yaitu logam hitam dan logam putih. Prinisp kerja alat ini adalah beda muai kedua logam (logam hitam dan logam putih). Logam hitam dan logam putih mempunya muai panjang yang berbeda, karema memang sifat dari kedua logam itu pun berbeda. Logam hitam menyerap energi cahaya mtahari lebih banyak. Ada pun logam putih cenderung memantulkan cahaya. Kelebihannya alat ini dapat digunakanuntuk pencatatan rutin dan alatnya mudah dibawa. Kekurangannnya alat ini hanya bisa merekam intensitas radiasi gelombang pendek matahari total saja.

9. Alat pengukur kecepatan anginAngin merupakan salah satu unsur meteorologi yang memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cuaca dan iklim disuatu tempat. Angin dapat dibatasi sebagai gerakan horizontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi bahwa seluruh gerakan udara secara vertical kecepatannya dapat diabaikan karena relative rendah yaitu