acara 1 asli

36
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA 1 “SIDIK CEPAT PENETAPAN TEKTUR,STRUKTUR DAN KONSISTENSI TANAH DI LABORATORIUM” OLEH : NAMA : HENDRA PANGARIBUAN NPM : E1J012075 Co.Ass : BELLY LAMOR RAMANANDA LABORATORIUM ILMU TANAH FAPERTA UNIB

Upload: hendra-setiawan-pangaribuan

Post on 01-Jan-2016

141 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara 1 Asli

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

ACARA 1

“SIDIK CEPAT PENETAPAN TEKTUR,STRUKTUR DAN

KONSISTENSI TANAH DI LABORATORIUM”

 

OLEH :

NAMA : HENDRA PANGARIBUAN

NPM  : E1J012075

Co.Ass : BELLY LAMOR RAMANANDA

LABORATORIUM ILMU TANAH

FAPERTA UNIB

2013

Page 2: Acara 1 Asli

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TEKSTUR

1.      Latar Belakang

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir (sand ), debu

(silt), dan lempung (clay). Penentuan kelas tekstur dilapangan digunakan dengan

rasa peraba yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori kasar ,licin, dan

lekat. Kekasaran,kelicinan ,dan kelekatan tanah selanjutnya digunakan untuk

menetukan kualitas proporsi pasir, debu dan lempung.

Prinsip dalam penetapan proporsi kualitas fraksi penyusun tanah dengan metode

rasa mengikuti beberapa definisi sebagai berikut :

A.    Pasir, adalah bahan yang terasa kasar apabila kita remas dengan jari . butir butir

pasir juga dapat terlihat langsung oleh mata.

B.     Debu, adalah material yang tidak terasa kasar ataupun lekat, melainkan terasa

licin seperti sabun bila dibasahi dan diremas dengan jari .

C.     Lempung, biasanya membentuk bongkahan tanah keras apabila kering , dan

terasa lekat apabila salam keadaan basah ,dalam keadaan lembab ,lempung dapat

dibuat pita dengan memilin diantara ibu jari dan jari telunjuk .

D.    Geluh, adalah campuran ketiga fraksi tersebut ( pasir, debu, lempung ).

Tanah bertekstur halus (dominant liat) memiliki permukaan yang lebih halus

dibanding dengan tanah bertekstur kasar (dominan pasir). Sehingga tanah – tanah

Page 3: Acara 1 Asli

yang bertekstur halus memiliki kapasitas adsorpsi unsur – unsur hara yang lebih

besar. Dan umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar.

Karna banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan oleh

tanaman. Tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiltrasinya lebih cepat.

Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air lebih

besar dari pada tanah pasir karna memiliki permukaan yang lebih luas. Tanah –

tanah berliat memiliki persentase porus yang lebih banyak yang berfungsi dalam

retensi air (water retension). Tanah – tanah bertekstur kasar memiliki makro porus

yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakan udara dan air.

2. Tujuan Praktikum

1.      Menentukan kelas tekstur dengan metode rasa perabaan di laboratorium

2.      Melatih mahasiswa menguasai sidik cepat penetapan tekstur sebelum

melakukan deskripsi profil di lapangan

1.2. STRUKTUR TANAH

1. Latar Belakang

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan

ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk

agregat dari hasil proses pedogenesis.

Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana, partikel pasir, debu dan

liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan struktur yang baik,

Page 4: Acara 1 Asli

partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil)

oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (makropori)

membentuk sirkulasi air dan udara juga akar tanaman untuk tumbuh ke bawah

pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil ( mikropori)

memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut

granular.

Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran

atanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu

sama lain oleh perekat seperti : bahan organic, oksida besi dll. Didaerah curah

hujan yang tinggi umumnya ditemukan struktur tanah remah atau gramuler

dipermukaan dan gumpal dihorison bawah.

2. Tujuan praktikum

  Menentukan bentuk, ukuran dan kekuatan struktur tanah secara cepat

  Melatih mahasiswa dalam penetapan struktur berbagai macam tanah sebelum

terjun ke lapangan

1.3. KONSISTENSI TANAH

1. Latar Belakang

Konsistensi tanah merupakan kekuatan daya kohesi butir – butir tanah atau

daya adhesi butir – butir tanah dengan benda ain. Hal ini ditunjukan oleh daya

tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Tanah yang memilki

konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat

pengolah tanah. Oleh karena tanah dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basah

Page 5: Acara 1 Asli

atau kering maka penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan keadaan

tanah tersebut.

Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu:

basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi

tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity).

Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air

tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan

konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.

Dalam keadaan lembab, tanah dibedakan ke dalam konsistensi gembur

(mudah diolah) sampai teguh ( agak sulit dicangkul). Dalam keadaan kering tanah

dibedakan kedalam konsistensi lunak sampai keras. Dalam keadaan basa

dibedakan plastisitasnya yaitu dari plastis sampai tidak plastis atau kelekatannya

yaitu dari tidak lekat sampai lekat.

Dalam keadaan lembab atau kering konsistensi tanah ditentuka dengan

meremas segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah

dikatakan berkonsistensi gembur bila lembab atau lunak bila kering. Bila

gumpalan tanah sukar hancur dengan remasan tersebut tanah dikatakan

berkonsistensi teguh (lembab) atau keras (kering).

2. Tujuan Praktikum

  Menetapkan konsistensi tanah dalam keadaan basah, lembab dan kering

  Melatih mahasiswa alam penetapan konsistensi tanah sebelum terjun kelapangan

Page 6: Acara 1 Asli

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

Penetapan kelas tekstur akan mengikuti bagian air,yaitu suatu metode yang

dikembangkan oleh Notohadiprawiro(1985).

Ada beberapa macam definisi tanah, menurut Joffe dan Marbut ( ahli ilmu

tanah dari USA ), tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan

berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam atau natural forces

terhadap bahan-bahan alam (natural material ) dipermukaan bumi.Tanah tersusun

atas : bahan mineral, udara dan air tanah. Susunan utama tanah berdasarkan

volume dari jenis tanah dengan tekstur berlempung, berdebu dengan catatan

tanaman dapat tumbuh dengan baik yaitu udara 25 %, air 25 %, mineral 45 % dan

bahan organik 5%.

Sifat fisik tanah mempunyai banyak kemungkinan untuk dapat

digunakansesuai dengan kemampuan yang dibebankan kepadanya. Kemampuan

untuk menjadi lebih keras dan menyangga kapasitas drainase, menyimpan air,

plastisitas, mudah untuk ditembus akar, aerase dan kemampuan untuk menahan

retensi unsur-unsur haratanaman. Semuanya erat hubungannya dengan

kondisi fisik tanah. Salah satu sifat fisik tanah yang terpenting adalah tekstur

tanah.Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah.

Teristimewatekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat

atau kelompok partikeldengan ukuran lebih kecil dari kerikil. Tekstur

Page 7: Acara 1 Asli

tanah sering berhubungan dengan permeabilitas, daya tahan memegang

air, aerase dan kapasitas tukar kation sertakesuburan tanah. Walaupun

faktor-faktor lainnya dapat mengubah hubungan tersebut.Dalam klasifikasi tanah

(taksonomi tanah) tingkat famili, kasar halusnya tanahditunjukkan dalam

sebaran besar butir (particle size distribution) yang

merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan

memperhatikan pula fraksi tanahyang lebih besar / kasar dari pasar (Anonim,

2009)

Struktur tanah adalah salah satu sifat dasar tanah yang sangat

mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan

tanah sebagai media pertanaman. Struktur digunakan untuk mendeskripsikan

agregasi secara umum atau susunan bagian padat tanah. Suatu penampang tanah

dapat didomonasi oleh suatu corak tanah tertentu. Kadang-kadang berbagai corak

agregasi akan dijumpai ketika meneliti horizon demi horizon suatu profil

tanah. Bentuk-bentuk struktur dalam keadaan tidak terganggu terjadi dari dua

keadaad=n non structural, yaitu: zarah lepas dan masiv. Pasir merupakan contoh

pertama bahan organic mengikat zarah lepas menjadi keolompok-kelompok atau

agregat-agregat(Anonym, 2011)

Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi

butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Keadaan

tersebut ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah

bentuk. Gaya yang akan mengubah bentuk tersebut misalnya pencangkulan,

pembajakan, dan penggaruan. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa tanah-tanah

Page 8: Acara 1 Asli

yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada

alat pengolah tanah.

Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu:

1. basah

2. lembab

3. kering

Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air

tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan

penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang.

Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air

tanah kering udara.

Pada kondisi basah, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat plastisitas

dan tingkat kelekatan. Tingkatan plastisitas         ditetapkan dari tingkatan sangat

plastis, plastis, agak plastis, dan tidak plastis (kaku). Tingkatan kelekatan

ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat, dan sangat lekat.

Pada kondisi lembab, konsistensi tanah dibedakan ke dalam tingkat kegemburan

sampai dengan tingkat keteguhannya. Konsistensi lembab dinilai mulai dari:

lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, dan ekstrim teguh. Konsistensi

tanah gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan konsistensi tanah

teguh berarti tanah tersebut agak sulit dicangkul.

Pada kondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan

tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang lunak sampai keras, yaitu

Page 9: Acara 1 Asli

meliputi: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras (Yurike,

2011)

Macam macam struktur tanah :

1. Struktu tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya

diameternya tidak lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam

keadaan lepas disebut “Crumbs” atau Spherical.

2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu

vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya

membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat

mencapai 10 cm.

3. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu

vertikalnya. Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi

(deposited).

4. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu

horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi

dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat.

Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner.(

B.Klasifikasi Tekstur Tanah

Pengelompokan tanah terdiri dari : pasir, debu, liat

1) Pasir

- memiliki ciri terasa kasar jika dipegang - berbutir

- tidak lengket - tidak bias dibentuk bola

Page 10: Acara 1 Asli

atau gulungan

- pengalirkan air (porous/permeable)

2) Debu/Endapan

- terasa tidak kasar - masih terasa berbutir

- agak melekat - dapat dibentuk bola atau tegak

3) Liat

- terasa berat - halus

- dapat dibentuk bola dengan baik - sangat

- juka dibentuk pita panjang mencapai 5 cm atau lebih - mudah

digulung

- agak sulit menyerapkan air (tidak porous /impermeable)

( wikipedia.org/wiki/tekstur.)

Faktor yang mempengaruhi pembentukan agregat

1. Bahan Induk

Variasi penyusun tanah tersebut mempengaruhi pembentukan agregat-agregat

tanah serta kemantapan yang terbentuk. Kandungan liat menentukan dalam

pembentukan agregat, karena liat berfungsi sebagai pengikat yang diabsorbsi pada

permukaan butiran pasir dan setelah dihidrasi tingkat reversiblenya sangat lambat.

Kandungan liat > 30% akan berpengaruh terhadap agregasi, sedangakan

kandungan liat < 30% tidak berpengaruh terhadap agregasi.

2. Bahan organik tanah

Bahan organik tanah merupakan bahan pengikat setelah mengalami pencucian.

Pencucian tersebut dipercepat dengan adanya organisme tanah. Sehingga bahan

Page 11: Acara 1 Asli

organik dan organisme di dalam tanah saling berhubungan erat.

3. Tanaman

Tanaman pada suatu wilayah dapat membantu pembentukan agregat yang mantap.

Akar tanaman dapat menembus tanah dan membentuk celah-celah. Disamping itu

dengan adanya tekanan akar, maka butir-butir tanah semakin melekat dan padat.

Selain itu celah-celah tersebut dapat terbentuk dari air yang diserp oleh tnaman

tesebut.

4. Organisme tanah

Organisme tanah dapat mempercepat terbentuknya agregat. Selain itu juga mampu

berperan langsung dengan membuat lubang dan menggemburkna tanaman.Secara

tidak langsung merombak sisa-sisa tanaman yang setelah dipergunakan akan

dikeluarlan lagi menjadi bahan pengikat tanah.

5. Waktu

Waktu menentukan semua faktor pembentuk tanah berjalan. Semakin lama waktu

berjalan, maka agregat yang terbentuk pada tanah tersebut semakin mantap.

6. Iklim

Iklim berpengaruh terhadap proses pengeringan, pembasahan, pembekuan,

pencairan. Iklim merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

pembentukan agregat tanah. ( wikipedia.org/wiki/agregat-tanah.)

(I) Konsistensi Basah

1.1 Tingkat Kelekatan, yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya adhesi antara

butir-butir tanah dengan benda lain, ini dibagi 4 kategori:

(1) Tidak Lekat (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau

Page 12: Acara 1 Asli

benda lain.

(2) Agak Lekat (Nilai 1): yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari tangan atau

benda lain.

(3) Lekat (Nilai 2): yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain.

(4) Sangat Lekat (Nilai 3): yaitu dicirikan sangat melekat pada jari tangan atau

benda lain.

1.2 Tingkat Plastisitas, yaitu menunjukkan kemampuan tanah membentuk

gulungan, ini dibagi 4 kategori berikut:

(1) Tidak Plastis (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah.

(2) Agak Plastis (Nilai 1): yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah

kurang dari 1 cm.

(3) Plastis (Nilai 2): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1

cm dan diperlukan sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut.

(4) Sangat Plastis (Nilai 3): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih

dari 1 cm dan diperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebut.

(II) Konsistensi Lembab

Pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang, konsistensi dibagi 6 kategori

sebagai berikut:

(1) Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan tanah tidak melekat satu sama lain atau antar

butir tanah mudah terpisah (contoh: tanah bertekstur pasir).

(2) Sangat Gembur (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah sekali hancur

bila diremas.

(3) Gembur (Nilai 2): yaitu dicirikan dengan hanya sedikit tekanan saat meremas

Page 13: Acara 1 Asli

dapat menghancurkan gumpalan tanah.

(4) Teguh / Kokoh (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan agak kuat

saat meremas tanah tersebut agar dapat menghancurkan gumpalan tanah.

(5) Sangat Teguh / Sangat Kokoh (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukannya

tekanan berkali-kali saat meremas tanah agar dapat menghancurkan gumpalan

tanah tersebut.

(6) Sangat Teguh Sekali / Luar Biasa Kokoh (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan

tidak hancurnya gumpalan tanah meskipun sudah ditekan berkali-kali saat

meremas tanah dan bahkan diperlukan alat bantu agar dapat menghancurkan

gumpalan tanah tersebut.( Anonymous, 2010)

(III) Konsistensi Kering

Penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara, ini dibagi

6 kategori sebagai berikut:

(1) Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan butir-butir tanah mudah dipisah-pisah atau

tanah tidak melekat satu sama lain (misalnya tanah bertekstur pasir).

(2) Lunak (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah hancur bila diremas

atau tanah berkohesi lemah dan rapuh, sehingga jika ditekan sedikit saja akan

mudah hancur.

(3) Agar Keras (Nilai 2): yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika

diberi tekanan pada remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan

saja belum mampu menghancurkan gumpalan tanah.

(4) Keras (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan makin susah untuk menekan gumpalan

Page 14: Acara 1 Asli

tanah dan makin sulitnya gumpalan untuk hancur atau makin diperlukannya

tekanan yang lebih kuat untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah.

(5) Sangat Keras (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang lebih

kuat lagi untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah makin

sangat sulit ditekan dan sangat sulit untuk hancur.

(6) Sangat Keras Sekali / Luar Biasa Keras (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan

diperlukannya tekanan yang sangat besar sekali agar dapat menghancurkan

gumpalan tanah atau gumpalan tanah baru bisa hancur dengan menggunakan alat

bantu (pemukul).

Metode pengukuran konsistensi tanah ada 2 yaitu :

a.     Secara Kualitatif

Metode pengukuran konsistensi tanah secara kualitatif yaitu penentuan ketahanan

massa tanah terhadap remasan, tekanan atau pijitan tangan pada berbagai kadar air

tanah.

b.     Secara Kuantitatif

Metode pengukuran konsistensi tanah secara kuantitatif sering diistilahkan dengan

angka Atterberg.

Beberapa faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah:

(1) tekstur tanah, sruktur tanah, kadar air tanah.

(2) sifat dan jumlah koloid organik dan anorganik tanah. ( Anonymous, 2010)

Page 15: Acara 1 Asli

BAB III

METODOLOGI

A.    Bahan dan Alat

a)      Tekstur

         Bahan yang digunakan berupa contoh tanah kering angin < 2mm , botol

semprot dan akuades. Sedangkan alat yang digunakan terdiri dari cangkul ,pisau

sekop, dan meteran

b)      Stuktur tanah

         Bahan yang digunakan berupa contoh bongkahan tanah dari berbagai lapisan

dan jenis tanah ,sedangkan alat yang digunakan terdiri dari cangkul ,pisau,sekop

dan meteran.

c)      Konsistensi tanah

         Bahan yang digunakan berupa contoh bongkahan tanah dari berbagai lapisan

dan aquades,sedangkan alat yang digunakan terdiri dari cangkul ,pisau,sekop dan

meteran.

B.     Cara Kerja

a)      Tekstur

         Penetapan kelas tekstur denagn metode rasa perabaan mengikuti bagian alir

yang dikemukakan oleh Notohadiprawiro(1985) pada gambar  1.1

b)      Struktur Tanah

         Penetapan struktur dengan metode langsung melihat di lapangan

c)      Konsistensi Tanah

Page 16: Acara 1 Asli

         Tanah basah

  Kelekatan (stickiness) ditentukan dengan menekan gumpalan kecil tanah diantara

ibu jari dan jari telunjuk . Nilai kelekatan dibagi menjadi:

  tidak lekat . setelah ditekan tidak ada tanah yang menempel

pada ibu jari/ jari telunjuk

  agak  lekat. Setelah ditekan tanah menempel pada kedua jari

tetapi akan lepas dan tidak meninggalkan bekas pada salah satu jari

tersebut.

  Lekat . setelah ditekan tanah menempel di kedua jari . saat

jari lepas tanah cenderung streched dan tetap menempel pada

kedua jari.

  Sangat lekat . setelah ditekan tanah menempel erat di kedua

jari , streched dan tidak lepas dari kedua jari

  Keliatan = plastisitas (plasticy) ,ditentukan dengan membuat tanah stik diantara

ibu jari dan jari telunjuk . nilai plastisitas tanah dibagi menjadi:

         tidak plastis . gelintir tanah tidak dapat dibentuk .

         agak plastis gelintir tanah dapat dibentuk tetapi tmudah berubah bentuk.

         plastis . gelintir tanah dapat dibentuk untuk mengubah bentuknya dibutuhkan

tekanan sedang .

         sangat plastis gelintir tanah dapat dibentuk dengan baik dan sangat tahan

terhadap tekanan.

         Tanah Lembab

Page 17: Acara 1 Asli

Untuk penentuan konsistensi dipilih tanah yang lembab lalu diremas remas

dengan tangan . nilai konsistensi ditentukan sebagai berikut :

  Lepas (loose).tanah tidak dapat berbentuk gumpalan

  Sangat gembur (very friable)tanah sangat mudah hancur oleh sedikit

tekanan ,tetapi dapat disatukan lagibila kita kepal.

  Gembur (friable) tanah mudah hancur dengan tekanan lemah sampai

sedang diantara ibu jari dengan telunjuk dan dapat disatukan lagi bila dikepal

  Teguh (firm).tanah dapat dihancurkan dengan tekanan sedang pada ibu

jari dan jari telunjuk

  Sangat teguh (very firm) .tanah hanya hancur dengan tekanan kuat .

  Luar biasa teguh (extremely firm). Tanah tidak dapat dihancurkan

diantara ibu ibu jari dan jari telunjuk ,dan hanya dapat dipecahkan sedikit demi

sedikit.

         Tanah Kering

Untuk mengevaluasi konsistensi tanah kering dipilih tanah kering angin dan

dihancurkan dengan tangan .nilai konsistensi ini adalah :

  Lepas (loose) tanah tidak saling menempel

  Lunak (soft). Masa tanah sangat mudah dihancurkan dan mudah hancur

menjadi tepung atau butir butir tunggal

  Agak keras . tanah mudah dipecahkan demgan menekan ibu jari dan jari

telunjuk.

  Keras . tanah mempunyai resistensi sedang dan sulit dipecahkan diantara

ibu jari dan jari telunjuk.

Page 18: Acara 1 Asli

  Sangat keras .tanah sangat resisten terhadap tekanan,dapat dipecahkan

dengan tangan tapi tidak pecah dengan ibu jari dan telunjuk

  Luar biasa keras . tanah luar biasa ini resisten terhadap tekanan dan

tidak dapat dipecahkan dengan tangan.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Page 19: Acara 1 Asli

4.1 Hasil Pengamatan

Lapisan Tekstur         

             

Struktur Konsistensi Warna Batas

horizon

kelerenga

n

Atas

( top soil)

Lempung

(clay)

Granular

(Butiran)

4.sangat teguh

(Very firm)

7,5YR 3/3

Dark brown

Bawah

(Sub soil)

Liat berbasir

(sandy clay)

Lempeng 2 Gembur

( Friable )

2,5YR 6/8

light red

Vertisol

(Baur)

Bawah

150

4.2 Pembahasan

Praktikum yang dilakukan di laboratorium tanah adalah untuk mengetahui

tekstur ,struktur,konsistensi,warna,batas horizon,dan kelerengan pada lapisan atas

dan bawah,dengan alat dan bahan yang sudah disediakan,sehingga praktikan harus

cepat dalam menentukan suatu tektur dan strukturtanah.

Tekstur tanah yang diamati pada bagian atas adalah lempung,sedangkan

pada bagian bawah liat berasir.Struktur tanah yang ada dalam pengamatan di

laboratorium tanah ialah, pada bagian atas granular ( Butiran),sedangkan bagian

bawah strukturnya lempung. Untuk dapat menentukan struktur tanah ini tidak

dapat ditentukan hanya dengan melihat saja, akan tetapi harus di rasa secara

langsung oleh praktikan dengan indra perabah.

Konsistensi tanah adalah ketahan tanah terhdap gaya-gaya yang bekerja

padanya untuk mengubah bentuk atau untuk memecah bongkahan. Dalam hal ini

Page 20: Acara 1 Asli

penentuan ketahan tanah tersebut dapat di peroleh sebai berikut : konsistensi

empat (4), yaitu tanahnya hanya hancur dengan tekanan yang kuat,itu pada bagia

Top soil.Untuk sub soil konsistensi yang didapat adalah dua (2),yaitu gembur

(Friable),tanahnya mudah hancur dengan tekanan lemah sampai sedang diantara

ibu jari dengan telunjuk dan dapat disatukan lagi bila di kepalPenilaian

konsistensi tersebut dapat dilakukan dengan tangan dengan cara meremas-remas

tanah tersebut, dengan ketentuan penilaian sebagai berikut :

   Konsistensi tanah basa :

0.      Tidak lekat

1.      Agak lekat

2.      Lekat

3.      Sangat lekat

  Kansistensi tanah lembab

0.      Lepas (loose)

1.      Sangat gembur (very friable)

2.      Gembur (friable)

3.      Teguh (frim)

4.      Sangat teguh (very frim)

5.      Luar biasa teguh (extremely frim).

Page 21: Acara 1 Asli

  Konsistensi tanah kering

0.      Lepas (loose)

1.      Lunak (soft)

2.      Agak kasar

3.      Kasar

4.      Sangat kasar

5.      Luar biasa kasar.

Pada warna tanah didapatkan hasil,pada sub soil 2,5YR 6/8 yaitu light red,untuk

top soilnya adalah 7,5YR 3/3 yaitu Dark brown.

KESIMPULAN

Struktur tanah merupakan salah satu sifat dasar tanah yang sangat

mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap pengaruh

Page 22: Acara 1 Asli

tanah sebagai media pertanaman. Bentuk bentuk struktur tanah ada 7 yaitu :

Granular,Remah,Lempeng,Gumpal membulat,Gumpal bersudut,Prisma, Dan

Tiang. Faktor-faktor yang mempengaruhi strutur tanah ialah tekstur tanah,aktifitas

organism,bahan organic, kandungan liat,dan perakaran sedangkan factor – factor

yang dipengaruhi oleh struktur tanah adalah pergerakan air , perakaran tanah,

pengolahan , konsistensi, erosi, dan porositas

1.      Konsisteni tanah dipengaruhi oleh tekstur, sifat dan jumlah koloid organik

maupun anorganik, struktur dan yang terutama adalah kadar air tanah.

2.       Urutan konsistensi kering dari yang paling keras adalah rendzina, vertisol,

ultisol, alfisol, dan entisol.

3.       Urutan konsistensi basah paling lekat adalah rendzina, vertisol, ultisol, entisol,

dan alfisol.

4.      Semakin tinggi kandungan lempung dalam tanah maka semakin tinggi

konsistensi tanahnya dan semakin banyak kandungan pasir dalam tanah maka

semakin rendah konsistensi tanahnya.

Saran

Page 23: Acara 1 Asli

  Dalam pengamatan yang dilakukan di llaboratorium secar langsung ini,

praktikan harus sangat dituntut untuk hiperaktif, akan apa-apa yang ada dan yang

dilihat.

  Akan sangat mudah memahami tektur tanah ,struktur tanah,dan juga warna

tanah atau yang lainnya,jika peralatan dalam pengamatan lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Acara 1 Asli

Anonim, 2009. http://lingkungangeografi.blogspot.com/2009/02/tekstur-dan-

struktur-tanah.html diakses tanggal 8 Oktober 2012

Anonym, 2011. http://nabilussalam.wordpress.com/2011/09/30/struktur-tanah/ Di

akses pada tanggal 8 oktober 2012.

Anonymous. 2010. ilmutanahuns.files.wordpress.com/…/konsistensi-tanah.pdf. 

Anonymous. 2010. ariyanto.staff.uns.ac.id/files/2010/04/kesuburan-05.pdf..

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta.

Noto hadi prawiro,T.1985.Sidik Cepat Ciri Tanah di Lapangan.Ghlia Indonesia.

94 pp.

Yurike, 2011. http://blog.ub.ac.id/yurike/2011/05/01/konsistensi-tanah/. Di akses

pada tanggal 8 Oktober 2012.

Wikipedia. 2012. Tanah . From http://id.wikipedia.org/wiki/tanah, 09 Oktober 2012

Wikipedia. 2012. Tekstur tanah. From http://id.wikipedia.org/wikw/tekstur , 09 Oktober

2012