ape 1.docx

15
2.1 Pengertian Alat Permainan Edukatif Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan berguna untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif, dan sosial anak (Marmi & Rahardjo, 2012: 146). Menurut Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007: 63) alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Sementara Badru Zaman (2007: 63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK. Alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan baik yang berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang sudah dibuat () 2.2 Tujuan Alat Permainan Edukatif (APE) Adanya berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: Menurut Ariesta (2009: 2) tujuan APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai alat bantu orang tua dan guru atau pendidik untuk: A. Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai kegiatan guna menemukan pengalaman baru yang bermanfaat untuk eksplorasi dan bereksperimen dalam

Upload: theresia-sulistyaningrum-ii

Post on 14-Nov-2015

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

2.1 Pengertian Alat Permainan EdukatifAlat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya dan berguna untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif, dan sosial anak (Marmi & Rahardjo, 2012: 146).Menurut Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007: 63) alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Sementara Badru Zaman (2007: 63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK. Alat permainan edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan baik yang berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang sudah dibuat ()2.2 Tujuan Alat Permainan Edukatif (APE)Adanya berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: Menurut Ariesta (2009: 2) tujuan APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai alat bantu orang tua dan guru atau pendidik untuk:A. Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai kegiatan guna menemukan pengalaman baru yang bermanfaat untuk eksplorasi dan bereksperimen dalam peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan pengembangan bahasa, kecerdasan, fisik, sosial, dan emosional anak B. Mempejelas materi pelajaran yang diberikan pada anakC. Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain (Belajar)2.3 Manfaat Alat Permainan Edukatif Manfaat yang diperoleh dari APE bagi anak usia dini adalah berikut:a. Mengaktifkan alat indra secara kombinasi sehingga dapat meningkatkan daya serap dan daya ingat anak didik.b. Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan, kemampuan, dan usia anak didik sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anakc. Memiliki kemudahan dalam penggunaannya bagi anak sehingga lebih mudah terjadi interaksi, memperkuat tingkat pemahaman , dan mengembangkan daya ingat anakd. Membangkitkan minat sehingga mendorong anak untuk memainkannyae. Memiliki nilai guna sehingga besar manfaatnya bagi anakf. Memiliki nilai efisiensi sehingga mudah dalam pengadaan dan penggunaannya2.4 Fungsi Alat Permainan Edukatif Menurut Badru Zaman (2007: 7.15) terdapat beberapa fungsi penggunaan Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif di TK yaitu:1. Membantu dan mendukung proses pembelajaran anak TK agar lebih baik, menarik dan jelas.2. Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.3. Memberi kesempatan pada anak TK memperoleh pengetahuan baru dan memperkaya pengalamannya dengan berbagai alat permainan.4. Memberi kesempatan pada anak TK untuk mengenal lingkungan dan mengajarkan pada anak untuk mengetahui kekuatan dirinya.Fungsi Alat Permainan Edukatif menurut ( Depdiknas, 2003 ), Alat-alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut adalah: A. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada yang menggunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus dalam permainan yang menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut anak-anak tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh melalui kegiatan belajar tersebut. B. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui. Kondisi tersebut sangat mendukung anak dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang secara wajar. Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan tertentu misalnya menyusun balok-balok menjadi suatu bentuk bangunan tertentu, pada saat tersebut ada suatu proses yang dilalui anak sehingga anak mengalami suatu kepuasaan setelah melampaui suatu tahap kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut. Proses-proses seperti itu akan dapat mengembangkan rasa percaya secara wajar dimana anak merasakan bahwa tiada suatu kesulitan yang tidak ditemukan penyelesaiannya.C. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar merupakan fokus pengembangan pada anak usia TK. Alat permainan edukatif dirancang dan dikembangkan untuk memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut. Sebagai contoh pengembangan alat permainan dalam bentuk boneka tangan akan dapat mengembangan kemampuan berbahasa anak karena ada dialog dari tokoh-tokoh yang diperankan boneka tersebut, anak memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal yang disampaikan melalui tokoh-tokoh boneka tersebut, dan pada saat yang sama anak-anak memperoleh pelajaran berharga mengenai karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh para tokok yang disimbolkan oleh boneka-boneka tersebut.D. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya. Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar misalnya dengan teman-temannya. Ada alat-alat permainan yang dapat digunakan bersama-sama antara satu anak dengan anak yang lain misalnya anak-anak menggunakan botol suara secara bersama-sama dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan suatu irama yang merdu hasil karya anak-anak. Untuk menghasilkan suatu irama yang merdu dengan perbedaan botol-botol suara tersebut perlu kerjasama, komunikasi dan harmonisasi antar anak sehingga dihasilkan suara yang merdu.2.5 Bentuk-bentuk Permainan Edukatif Bagi AnakPerlu diketahui bahwa kegiatan bermain tidak selalu membutuhkan mainan. Namun demikian, tidak semua mainan yang dimainkan oleh anak-anak pada saat ini memiliki unsur pendidikan atau edukasi, dimana permainan itu dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Bila kita mengamati anak-anak yang sedang bermain, maka kegiatan bermain dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:1. Bermain banyak gerak (aktif)Bermain banyak gerak memiliki ciri banyak gerak, seperti; lari, lompat, menendang, dan lain-lain. Cara ini bermanfaat bagi anak dalam hal melatih keterampilan macam-macam hal. Kebanyakan anak laki-laki menyukai permainan jenis ini. Dengan bermain aktif seolah-olah anak menyalurkan tenaganya yang berlebihan. Termasuk dalam bermain aktif contohnya adalah engklek, lompat karet, main bola dan lain-lain.2. Bermain dengan sedikit gerak (pasif)Bermain dengan sedikit gerak memiliki ciri tidak banyak menggunakan tenaga yang berlebihan, suasana bermain lebih tenang dan santai. Misalnya bermain bekel, papan bongkar pasang, kartu kategori, melihat-lihat buku gambar, membaca, mendengarkan musik dan lain-lain. Pada umumnya anak perempuan lebih menyukai permainan jenis ini. Seringkali permainan diiringi dengan berpura-pura atau khayal, misalnya masak-masakan, main tamu-tamuan dan lain-lain. Suka tidaknya seorang anak laki-laki atau anak perempuan terhadap jenis bermain pasif atau aktif tergantung pada watak dan kepribadian anak, dan tidak pada jenis kelaminya. Untuk anak laki-laki dan anak perempuan kedua jenis permainan ini sangat baik atau sama-sama baik untuk perkembangan mereka, asal selalu diusahakan agar anak selalu mendapatkan kesempatan untuk menjajaki lingkungannya dan kedua jenis permainan dilakukan secara seimbang. Anak yang suka bermain aktif sebaiknya diarahkan juga agar sebagian waktunya digunakan untuk bermain pasif, misalnya untuk membaca buku, mendengarkan musik atau jenis permainan lainnya yang bersifat tenang. Sebaliknya, bila anak suka bermain pasif saja, sebaiknya didorong untuk bermain aktif, sehingga perkembangan otot-otot tubuh dan perkembangan sosial atau bergaul dengan teman-temannya ikut berkembang (BP-4, 1994: 10).Selain itu jenis alat permainan edukatif dapat dideskripsikan sebagai berikut:1. Alat Permainan TradisionalDalam permainan edukatif ini anak disuguhi bahan mentah yang harus ia upayakan sendiri agar menjadi sesuatu yang berbentuk. Mislannya balok bangunan, papan pasak dan sebaginya. Berbagai jenis yang lain adalah merupakan Team Work yang pengerjaannya secara kelompok, sehingga melatih anak bersosialisasi secara langsung dengan lingkungan, seperti permainan kelereng (asah sosial). Sedang alat permaian tradisional yang dapat mengasah kecerdasan otak anak, antara lain: catur, halma atau dakon. Alat permainan edukatif tradisional ini cenderung memiliki banyak manfaat, selain sederhana dalam desain, serba guna, aman, tahan lama dan merangsang atau menstimulasi otak anak, permainan edukatif dengan menggunakan alat tradisional ini lebih murah dan tidak menjadikan anak anti sosial, karena pada umumnya permainan dengan alat-alat ini melibatkan dua anak atau lebih (kelompok dalam kegiatan) (John Freman dan Utami Munandar, 1996: 253-254).2. Alat Permainan eloktronik atau modernBerbagai model alat permainan ini seperti; video game, computer, nitendo, maupun tamiya merupakan alat permainan edukatif yang sangat menarik. Anak-anak usia dini sudah banyak yang dapat mengoperasikannya hanya dengan memencet tombol-tombol game, maupun remot kontrol yang melengkapi alat permainan ini. Dr. Endang Warzili Ghazali kepala UPF Psikiater RSUD Doktor Soetomo menyatakan:selama ini pola permainan modern cenderung seperti kebanyakan pola pendidikan formal anak yang mengharuskan mereka duduk terkurung dalam kamar berjam-jam, sehingga pola permainan itu membahayakan mental anak. Selain membuat anak terbiasa dengan menghargai egonya sendiri, anak-anak terdorong untuk menjadi anti sosial (Irawati Istadi, 2003: 129).Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Midred Parten terhadap aktivitas permainan anak-anak prasekolah (usia 2-5 tahun) dari segi perilaku sosial, ditemukan 6 kategori permainan anak-anak, yaitu:1. Permainan Unoccupied. Anak memperhatikan dan melihat segala sesuatu yang menarik perhatiannya dan melakukan gerakan-gerakan bebas dalam bentuk tingkah laku yang tidak terkontrol.2. Permainan Solitary. Anak dalam sebuah kelompok asyik bermain sendirisendiri dengan bermacam-macam alat permainan, sehingga tidak terjadi kontak antara satu sama lain dan tidak peduli terhadap apa pun yang sedang terjadi.3. Permaian Onlooker. Anak melihat dan memperhatikan anak-anak lain bermain. Anak ikut berbicara dengan anak-anak lain dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tetapi ia tidak ikut terlibat dalam aktivitas permainan tersebut.4. Permainan Parallel. Anak-anak bermain dengan alat-alat permainan yang sama, tetapi tidak terjadi kontak antara satu dengan yang lain atau tukar menukar alat permainan.5. Permainan Assosiative. Anak bermain bersama-sama saling pinjam alat permainan, tetapi permaianan itu tidak mengarah pada satu tujuan, tidak ada pembagian peranan dan pembagian alat-alat permainan.6. Permainan Cooperative. Anak-anak bermain dalam kelompok yang terorganisir, dengan kegiatan-kegiatan konstruktif dan membuat sesuatu yang nyata, di mana setiap anak mempunyai peranan sendiri-sendiri. Kelompok ini dipimpin dan diarahkan oleh satu atau dua orang anak sebagai pimpinan kelompok (Desmita, 2005: 142-143).2.6 Jenis-jenis Permainan Edukatif Bagi Anak TKDewasa ini terdapat beraneka ragam jenis alat permainan edukatif yang telah dikembangkan untuk anak TK. Pada umumnya jenis APE untuk anak TK dirancang dan dikembangkan berakar pada jenis permainan yang telah dikembangkan lebih dulu oleh para pakar pendidikan anak dari negara maju, walaupun ada juga beberapa jenis APE yang dirancang dan dibuat oleh guru sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat.Jenis-jenis APE untuk anak TK yang telah dikembangkan ini diilhami oleh alat-alat permainan yang diciptakan oleh para ahli pendidikan anak seperti Maria Montessori, George Cuisenaire, Peabody dan Frobel. APE-APE tersebut banyak ditemukan pada TK-TK di Indonesia.Selanjutnya akan dijelaskan secara singkat jenis alat permainan edukatif yang diciptakan oleh para ahli tersebut.1. APE untuk kemampuan berbahasa Untuk pengembangan kemampuan berbahasa ini, kakak beradik Elizabeth Peabody membuat boneka tangan. APE ini terdiri atas dua boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka tersebut dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap. APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa yaitu kosa kata yang dekat dengan anak. Oleh karena itu tematema yang dipilih dan diramu harus sesuai dengan pengetahuan dan budaya anak setempat. Walaupun tokohnya tidak menggunakan P Mooney dan Joey tetapi jenis APE ini mengilhami pembuatan boneka tangan yang dikembangkan di Indonesia. Boneka tangan yang dimainkan dengan tangan ini dikembangkan dengan menggunakan panggung boneka yang dilengkapi layar yang dapat diganti sesuai cerita anak-anak TK di Indonesia.

Gambar 1. Boneka Tangan yang dikembangkan di Indonesia

Gambar 2. Panggung Boneka

2. APE ciptaan MontessoriMaria Montessori menciptakan alat permainan edukatif yang memudahkan anak untuk mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari anak tanpa perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya telah dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera menyadarinya. APE ciptaan Montessori ini banyak terdapat di TK khususnya anak TK di Indonesia walaupun alat permainannya itu sendiri sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak TK di Indonesia.Beberapa contoh APE ciptaan Montessori adalah Puzzle bentuk geometri.

Gambar 3.Puzel Geometri

Gambar 4. Silinder yang berukuran dengan ukuran serial

Gambar 5. Berbagai bentuk geometriJenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berakar dari konsep Montessori ini diantaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidang II dan kantong keterampilan tangan yang konsepnya untuk melatih kemandirian.

Gambar 6. Papan Bidang I

Gambar 7. Papan Bidang II

Gambar 8. Kantong keterampilan tangan3. Balok CuisenaireGeorge Cuisenaire menciptakan balok Cuisenaire untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan bilangan dan untuk peningkatan keterampilan anak dalam bernalar. Balok ini terdiri dari balok-balok yang berukuran1 x 1 x1 cm dengan warna kayu asli2 x 1 x1 cm berwarna merah3 x 1 x 1 cm berwarna hijau muda4 x 1 x 1 cm berwarna merah muda5 x 1 x 1 cm berwarna kuning6 x 1 x 1 cm berwarna hijau tua7 x 1 x1 cm berwarna hitam8 x 1 x 1 cm berwarna coklat9 x 1 x 1 cm berwarna biru tua10 x 1 x 1 cm berwarna jingga

Gambar 9. Balok Cuisenaire