a persiapanpbbm
TRANSCRIPT
Panduan Umum
Penanggulangan
BencanaBerbasis Masyarakat
M O D U L A
Persiapan & Pencegahan
Dibuat Oleh Yayasan IDEP dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID dan Masyarakat Indonesia
u n t u k k e t e r a n g a n l e b i h l a n j u t : w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 2
Catatan
MODUL A Persiapan & Pencegahan
Bencana
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 4
Daftar Isi Modul A - Persiapan dan Pencegahan
A.1 Pentingnya Persiapan A 7
A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) A 11
Apa KMPB itu? A 11
Manfaat KMPB A 11
Memilih Anggota KMPB A 11
Organisasi KMPB A 12
Tentang Pelatihan KMPB A 12
A.3 Tugas KMPB A 13
Struktur Organisasi KMPB A 13
Perincian Tugas Setiap Regu KMPB A 15
Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB A 15
Perincian Tugas Koordinator Bagian A 16
Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini A 17
Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan A 19
Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis A 20
Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu A 21
Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan A 22
Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara A 23
Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran A 24
Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi A 25
Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar A 27
Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan A 29
Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan A 30
Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum A 32
Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial A 33
Hubungan KMPB dengan Sukarelawan A 35
Pengkoordinasian Relawan A 35
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 5
A.4 Tentang Bencana A 41
Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana A 42
Banjir A 42
Bahaya Wabah Penyakit A 44
Perawatan Luka Yang Terbuka A 45
Pembersihan di Rumah Setelah Banjir A 45
Tanah Longsor A 48
Gunung Berapi A 50
Badai dan Angin Topan A 54
Gempa Bumi A 57
Tsunami A 62
Konflik Sosial A 65
Serangan Teroris A 69
A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana A 73
Mengenali Kemungkinan Resiko A 73
Mendata Prasarana Masyarakat A 74
Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat A 75
A.6 Peta Bahaya A 79
Proses Pembuatan Peta Bahaya A 79
Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya A 79
Lampiran Keterangan A 79
Alat Pembantu A 79
Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini? A 80
Tahap-Tahap Pembuatan Peta A 80
1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol A 80
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya A 84
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan A 86
A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan A 91
Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan A 91
Tindakan Pembuatan Rencana A 91
Tentang Pengungsian A 95
Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian A 95
Menilai Bahaya Bencana A 95
Kemungkinan Bencana Susulan A 95
Tersedianya Kebutuhan A 95
Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian A 96
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 6
Catatan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 7
A.1 Pentingnya Persiapan
Tujuan
Mengurangi resiko
Untuk mencegah bencana secara mutlak memang mustahil. Namun ada banyak
tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana atau
mengurangi dampak bencana.
Bisa dilihat pada contoh dibawah ini
Untuk mencegah banjir, sebelum musim hujan masyarakat bisa membersihkan saluran
air, got dan sungai serta tidak membuang sampah di sembarang tempat, apalagi di
sungai.
Mengurangi Korban
Apabila masyarakat sudah mempersiapkan diri, akan lebih mudah untuk menentukan
tindakan penyelamatan pada saat bencana terjadi. Persiapan yang baik akan bisa
membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.
Bisa dilihat pada contoh dibawah ini
Masyarakat yang dilanda bencana gunung berapi berkali-kali bisa mempersiapkan diri
dengan membuat perencanaan serta mendapatkan pelatihan yang diperlukan.
Meringankan Penderitaan
Untuk mengurangi penderitaan akibat suatu bencana, masyarakat perlu mempunyai
persiapan supaya bisa cepat bertindak apabila terjadi bencana.
Bisa dilihat pada contoh dibawah ini
Umumnya pada kasus bencana, masalah utama adalah persediaan air bersih.
Akibatnya banyak masyarakat yang terjangkit penyakit menular. Dengan melakukan
persiapan terlebih dahulu kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber air bersih
bisa mengurangi kejadian penyakit menular.
Menjalin kerjasama
Tergantung dari cakupan bencana dan kemampuan masyarakat, penanganan bencana
bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri atau, apabila diperlukan bisa bekerja sama
dengan pihak-pihak yang terkait. Untuk menjamin kerja sama yang baik, pada tahap
persiapan ini masyarakat perlu menjalin hubungan dengan pihak-pihak tersebut.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 8
Catatan
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)
• Apa KMPB itu?
• Manfaat KMPB
• Memilih Anggota KMPB
• Organisasi KMPB
• Tentang Pelatihan KMPB
• Hubungan KMPB dengan Sukarelawan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 11
A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)
Apa KMPB itu?
KMPB terdiri dari anggota-anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan,
yang dibentuk atas hasil keputusan masyarakat bersama. Masyarakat sendiri berhak
untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi resiko dan dampak bencana.
Banyak contoh yang berhasil telah diterapkan oleh kelompok-kelompok masyarakat
di negara-negara lain.
Manfaat KMPB
Jam-jam pertama adalah masa kritis bagi korban bencana. Banyak korban yang
akhirnya meninggal atau menjadi cacat seumur hidup karena tidak mendapatkan
pertolongan segera. Oleh karena itu perlu disiapkan sebuah kelompok masyarakat
untuk mampu menanggulangi hal-hal seperti itu. Tugas utama Kelompok Masyarakat
Penanggulangan Bencana (KMPB) ini adalah membuat perencanaan untuk mengurangi
dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya. Apabila diperlukan, KMPB bisa
bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam menanggulangi bencana dibawah
koordinasi Satlak PBP.
Memilih Anggota KMPB
Anggota kelompok harus dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam melaksanakan
tugas yang dibutuhkan. Biasanya, orang-orang yang sehat secara fisik dan mental,
serta mampu mengatasi tekanan akibat bencana bisa menjadi anggota kelompok ini.
Berikut ini adalah formulir A-01 yang bisa digunakan untuk mencatat anggota KMPB.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 12
Cara mengisi Formulir A-01, Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana
(KMPB) -Tulis Semua Anggota Regu-regu KMPB yang telah dipilih, menurut regu dan
jabatan di dalam regu tersebut.
Organisasi KMPB
Besarnya jumlah anggota KMPB ini tergantung pada besarnya wilayah dan besarnya
cakupan kemungkinan bencana. Untuk sebuah desa di Indonesia, yang rata-rata
mempunyai 500 keluarga, anggota yang diperlukan untuk membentuk KMPB adalah
45 orang. Kelompok ini kemudian dibagi menjadi 11 regu yang masing-masing memiliki
tugas khusus. Masing-masing regu memilih seorang koordinator. Pilih orang-orang
yang mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas yang ditunjuk.
Tentang Pelatihan KMPB
Untuk meningkatkan kemampuan regu-regu ini, bisa diadakan pelatihan-pelatihan
khusus untuk tiap-tiap regu. Banyak organisasi yang menyediakan pelatihan-pelatihan
khusus ini. KMPB bisa menghubungi organisasi-organisasi tersebut melalui telepon
atau dengan mengirim permohonan secara tertulis. Alamat dan nomor teleponnya
bisa didapatkan melalui buku telepon di kantor telepon atau kantor pos setempat.
Setelah mendapatkan pelatihan, anggota KMPB bisa memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pelatihan yang didapat.
Untuk lebih jelas mengenai instansi yang memberikan pelatihan khusus untuk regu
masing-masing, lihat Lampiran Tambahan.
��������� Nita Tobing��������������������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto
����������������� 24 Juni 1999�� ���� ���� ������� ������� ������
1 Siti Sundari Kelompok KMPB Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08
2 Armansyah Bagian Penanggulangan Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08
3 Suroso Regu Deteksi Dini Koordinator 987 xxx RT 33/RW 02
4 Made Nurbawa Regu Pemetaan Koordinator 085 637 23xxx RT 42/RW 10
5 Agus Samijaya Bagian Operasi Koordinator 987 xxx RT 11/RW 11
6 Dewanda G Regu Perintis Koordinator 082 361 23xxx RT 03/RW 21
7 Suharto B Regu SAR & Tandu Koordinator tidak ada RT 12/RW 22
8 Maria Dolores Regu SAR & Tandu Anggota 081 344 34xxx RT 03/RW 23
9 Herman Purnomo Regu Keamanan Koordinator 987 xxx RT 03/RW 24
10 Yuyun Raharja Pengungsian / Fasilitas Sementara Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16
11 Pieter Tambunan Regu Kebakaran Koordinator 82 561 89xxx RT 03/RW 12
12 Yani Hartati Bagian Komunikasi Koordinator 987 xxx RT 12/RW 13
13 Nita Tobing Dokumentasi & Administrasi Koordinator tidak ada RT 12/RW 14
14 Ratna Effendi Dokumentasi & Administrasi Anggota 987 xxx RT 13/RW 20
15 Ni Ketut Wulandari Media & Hubungan Luar Koordinator 987 xxx RT 42/RW 10
16 Ni Putu Ariati Bagian Kesejahteraan Koordinator tidak ada RT 11/RW 11
17 Tony Suriajaya Pertolongan Pertama & Kesehatan Koordinator 081 191 59xxx RT 03/RW 21
18 Trisna Purwati Regu Dapur Umum Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16
19 Nancy Latu Regu Dapur Umum Anggota tidak ada RT 03/RW 12
20 Heti Damayanti Regu Hubungan Sosial Koordinator tidak ada RT 12/RW 13
�����������������������������������������������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 13
A.3 Tugas KMPB
Struktur Organisasi KMPB
Koordinator Umum KMPB
Bagian Bagian Bagian Bagian Penanggulangan Operasional Komunikasi Kesejahteraan
(PN) (OP) (KM) (SJ)
P N - 1 O P - 1 K M - 1 S J - 1
Regu Regu Regu Admin & Regu Kesehatan &
Deteksi Dini Perintis Dokumentasi Pertolongan Pertama
P N - 2 O P - 2 K M - 2 S J - 2
Regu Regu SAR Regu Media & Regu Dapur
Pemetaan & Tandu Hubungan Luar Umum
O P - 3 K M - 3 S J - 3
Regu Regu Regu Hubungan
Keamanan Relawan Sosial
O P - 4
Regu
Pengungsian
O P - 5
Regu
Kebakaran
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 14
Bagian / Regu Persiapan/Pencegahan Penanganan PemulihanBekerja Sama / Pelatihan Dari
Koordinator Umum KMPB
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan KMPB. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan seluruh anggota KMPB, juru bicara masyarakat.
Koordinator (PN) Bagian Penaggulangan
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Penanggulangan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
PN-1-Regu Deteksi Dini
Analisa lingkungan, sarana & prasarana, mengurangi kemungkinan bencana
Memantau perkembangan bencana, bencana susulan, dan dampak bencana
Tentukan tindakan pemulihan, menganalisa kerusakan akibat bencana
Dinas Pengairan / BMG
PN-2-Regu PemetaanMengumpulkan data dan pembuatan peta bahaya
Membantu Bagian Operasi Pemetaan pemulihan BMG / PMI / SATLAK
Koordinator (OP) Bagian Operasi
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Operasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
OP-1 – Regu Perintis
Membantu Regu Deteksi Dini dalam usaha pencegahan. Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Memperbaiki jalan/buka jalan baru, menyiapkan tempat pengungsian
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi /
OP-2 – Regu SAR & Tandu
Mencari, menyelamatkan & memindahkan korban, menangani yang meninggal
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam
OP-3 – Regu Keamanan
Mengamankan jalur daerah bencana, dan menjamin keamanan
Menjaga tempat penyimpanan persediaan, menjaga keamanan daerah
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas
Persiapan lokasi pengungsian, mengawasi proses pengungsian
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam
OP-5 – Regu Kebakaran
Memadamkan kebakaran, mematikan aliran listrik, membantu Regu SAR
Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara
BMG / PMI / SATLAK / Polisi / M. Kebakaran
Koordinator (KM) Bagian Komunikasi
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Komunikasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
KM-1– Regu Dokumen & Administrasi
Menyalin & menyebarkan formulir, menyimpan Buku PBBM, menjaga komunikasi
POSKO KMPB, menyebarkan & bantu isi formulir, menjaga komunikasi
POSKO KMPB, menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, melaporkan kegiatan
PMI / Dinas Sosial
KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar
Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Menghubungi Instansi gawat darurat, meminta bantuan, hubungan luar, laporan2
Meneliti sumber dukungan, menjaga hubungan luar, laporan ke donor
LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial
KM-3 – Regu RelawanMengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu didalam KMPB
Menghubungi Instansi relawan dan menempatkan relawan di Regu terkait
Menjaga hasil pekerjaan semua relawan dan mencari relawan bila dibutuhkan
LSM / PMI / SAR / Kelompok Pencinta Alam
Koordinator (SJ) Bagian Kesejahteraan
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertangung jawab atas kesuluruh kegiatan Bagian Kesejahteraan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.
SJ-1– Regu PP & Kesehatan
Mendapatkan pelatihan & kebutuhan medis, hubungan dengan instansi2 kesehatan
Memilih tempat & melakukan PPGD, menilai kondisi korban & penyembuhannya
Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, membuat laporan kesehatan
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
SJ-2 – Regu Dapur Umum
Mendapatkan pelatihan & kebutuhan dapur umum, hubungan dengan organisasi2
Menyediakan makanan & minuman untuk masyarakat & orang yang bertugas
Menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
SJ-3 – Regu Hubungan Sosial
Mendapatkan pelatihan & membina hubungan dengan organisasi2 yang terkait
Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkan
Penempatan orang ke penampungan sementara & penyaluran bantuan barang
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
Ringkasan Tugas KMPB Dalam Setiap Tahap
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 15
Perincian Tugas Setiap Regu KMPB
Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB
Setelah berkoordinasi dengan SATLAK PBP, koordinator Umum KMPB dapat
menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan.
Koordinator ini juga diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan bagian-
bagian dan regu-regu dengan menjalin kerjasama yang baik.
Disamping itu juga bertanggung jawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta
memenuhi kebutuhan organisasi disetiap tahap penanggulangan bencana.
Setelah berkoordinasi dengan Satlak PBP, Koordinator Umum KMPB dapat
menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan.
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator KMPB
B-01 Daftar Komunikasi Harian
D-01 Evaluasi Persiapan dan Pencegahan Bencana
D-02 Evaluasi Penanganan Bencana
D-03 Evaluasi Kordinator & Regu KMPB
Semua formulir ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap
Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 16
Perincian Tugas Koordinator Bagian
Didalam KMPB ada empat koordinator bagian :
1. Koordinator Bagian Penanggulangan (PN), yang bertanggung jawab untuk:
PN-1 – Regu Peringatan Dini
PN-2 – Regu Pemetaan
2. Koordinator Bagian Operasi (OP), yang bertanggung jawab untuk:
OP-1 – Regu Perintis
OP-2 – Regu SAR & Tandu
OP-3 – Regu Keamanan
OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas Sementara
OP-5 – Regu Kebakaran
3. Koordinator Bagian Komunikasi (KM), yang bertanggung jawab untuk:
KM-1 – Regu Dokumentasi & Administrasi
KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar
KM-3 – Regu Relawan
4. Koordinator Bagian Kesejahteraan (SJ), yang bertanggung jawab untuk:
SJ-1 – Regu Pertolongan Pertama & Kesehatan
SJ-2 – Regu Dapur Umum
SJ-3 – Regu Hubungan Sosial
Koordinator-koordinator bagian ini bertugas menjadi penampung masalah yang
dihadapi anggota masing-masing bagian. Koordinator bagian juga bertugas untuk
mencari jalan keluarnya, dengan mengikut-sertakan seluruh anggota. Masing-masing
Koordinator bagian ini diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan regu-
regu dengan menjalin kerjasama yang baik. Koordinator bagian bertanggung jawab
atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan bagian mereka
disetiap tahap penanggulangan bencana. Koordinator bagian ini juga bisa menjadi
juru bicara pada waktu dibutuhkan.
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator bagian
B-01 Daftar Komunikasi Harian
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 17
Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Perkiraan dan penelitian lingkungan. Untuk menentukan kemungkinan bencana,
regu ini perlu melakukan perkiraan dan analisa keadaan lingkungan wilayah itu. Tugas
ini juga termasuk mencari keterangan tentang bencana yang pernah terjadi di wilayah
itu. Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal ini, lihat bagian A.5.
Mengadakan hubungan dengan organisasi-organisasi deteksi dini - Untuk
mempelajari tentang gejala bencana, regu ini sebaiknya membina hubungan secara rutin
dengan organisasi-organisasi deteksi dini (seperti BMG dll.). Hasil dari pengetahuan
ini dilaporkan kepada koordinator bagian dan kepada masyarakat.
Membuat penilaian awal tentang sarana dan prasarana yang ada di desa - Untuk
melakukan ini, lihat bagian A.5 halaman A.63. Penilaian ini diperlukan untuk mendata
nilai kerusakan apabila bencana terjadi.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mengurangi kemungkinan bencana.
Contoh: Kalau ada kemungkinan tanah longsor, regu ini bisa menganjurkan masyarakat agar
menanam pohon-pohon di daerah bukit yang gundul.
Semua anggota Regu Operasi bisa membantu dalam kegiatan-kegiatan diatas ini.
Dalam Tahap Penanganan
• Memantau perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi kemungkinan bencana susulan
• Menilai dampak bencana yang terjadi. Tugas ini bisa merupakan kerjasama dengan instansi deteksi dini.
Dalam Tahap Pemulihan
• Menentukan kebutuhan untuk aliran listrik, sistem komunikasi sementara, sanitasi dan pengolahan sampah
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 18
• Menentukan prioritas kebutuhan sarana dan prasarana yang mendesak untuk mengurangi penderitaan masyarakat. Prioritas-prioritas ini termasuk sarana-sarana penting yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti:
• Air bersih
• MCK untuk umum
• Jalan ke lokasi bencana
• Alat komunikasi hubungan masyarakat dengan pihak luar
• Alat penerangan / listrik
• Sekolah Sementara
• Gudang penyimpanan persediaan
• Tempat permukiman sementara
• Sarana Kerohanian Sementara
• Pos kesehatan
• Sumber daya manusia dan bahan-bahan
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
Dinas Pengairan (banjir) / BMG (gunung berapi dan gempa bumi)
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-04 Tindakan Yang Diperlukan
A-05 Bencana Yang Pernah Terjadi
A-06 Perkiraan Aset Desa
A-10 Rencana Tindakan Pencegahan
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-04 Laporan Kondisi Sarana
C-07 Data Perkiraan Kondisi dan Kebutuhan Sanitasi
C-08 Data Perkiraan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 19
Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Tugas pertama untuk regu ini adalah mengumpulkan data dan keterangan dari
masyarakat dan keadaan lingkungan.
Hasil pengumpulan ini kemudian menjadi unsur-unsur yang diperlukan untuk pembuatan
peta bahaya.
Untuk petunjuk lengkap tentang proses pembuatan Peta Bahaya ini, lihat bagian A.6
Dalam Tahap Penanganan
Membantu Bagian Operasi
Dalam Tahap Pemulihan
• Menentukan tenaga kerja dan bahan-bahan setempat yang tersedia untuk kebutuhan pemulihan
• Pemetaan pemulihan - untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian C.9
Bisa Bekerja Sama / Mendapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-08 Data Peta Bahaya
A-09 Perkiraan Lokasi Penduduk
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 20
Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan
dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
Menjamin kelancaran jalur keluar masuk dari lokasi bencana dan membantu dalam
menyiapkan tempat penampungan pengungsi.
Pada kasus bencana tertentu, terkadang lokasinya sulit dijangkau atau karena
rusaknya jalan ke wilayah tersebut. Pada kondisi seperti ini, Regu Perintis berperanan
penting dalam memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk jalur pengungsi dan
bantuan.
Dalam Tahap Pemulihan
Membantu pembangunan kembali, termasuk pembuatan fasilitas sanitasi dan
permukiman sementara.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 21
Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan,
dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Menolong, menyelamatkan, mencari korban dan menangani korban yang meninggal
• Melakukan pemilahan korban bencana menurut kondisinya
• Mencari orang yang belum ditemukan
• Menyediakan laporan orang yang belum ditemukan, dan kondisi korban ke Posko KMPB
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai korban meninggal dan korban terluka lihat
bagian B.3. Pada lampiran 25 ada petunjuk pembuatan tandu dan pertolongan
penderita gawat darurat (PPGD).
Dalam Tahap Pemulihan
Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat fasilitas sanitasi dan
permukiman sementara (lihat lampiran 55 untuk petunjuk).
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 22
Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan.
Membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Mengamankan jalur, menutup daerah bencana dari orang yang tidak berkepentingan dan menjamin keamanan
• Melarang orang yang tidak berwenang untuk masuk ke daerah bencana
• Menjaga keamanan lokasi bencana agar regu lainnya bisa melakukan tugas tanpa gangguan
• Menutup daerah bencana dengan memberikan tanda batas. Tanda bisa dibuat dengan tali, yang kemudian diganti polisi dengan garis batas polisi
Dalam Tahap Pemulihan
• Mengatur masuknya bantuan ke lokasi bencana
• Memasang tanda petunjuk jalan terdekat mulai dari luar batas desa sampai ke lokasi bencana untuk kemudahan jalur bantuan
• Memperbaiki kerusakan jalan untuk kelancaran kendaraan yang lewat
• Mencegah terjadinya tindakan kriminil di lokasi bencana dan menjaga tempat penyimpanan persediaan
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 23
Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Menentukan lokasi yang aman untuk mengungsi dan membantu Regu Peringatan
Dini dalam usaha pencegahan. Mendapat pelatihan, dan membina hubungan dengan
organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Mendirikan POSKO, fasilitas sementara dan pos-pos bantuan kemanusiaan
• Mempersiapkan fasilitas dan lokasi apabila masyarakat perlu melakukan pengungsian
• Memperhitungkan kebutuhan kendaraan. Memanfaatkan kendaraan yang dimiliki warga setempat, dan apabila tidak cukup bisa minta bantuan pada warga sekitar
Lihat bab A.8 untuk keterangan lebih lanjut tentang pengungsian
Dalam Tahap Pemulihan
• Koordinasi konstruksi pemukiman sementara, termasuk sanitasi dan kebutuhan lain
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-11 Persiapan Pengungsian
B-01 Daftar Komunikasi Harian
C-02 Data Perkiraan Keadaan Pengungsian
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 24
Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan.
Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Memadamkan kebakaran
• Mematikan aliran listrik
• Memindahkan barang berbahaya
• Membantu Regu SAR dalam pencarian korban
Setelah Pemadam Kebakaran pemerintah tiba di lokasi, Regu Kebakaran KMPB bisa
memberikan keterangan tentang sumber air yang tersedia dan membantu kegiatan
yang diperlukan.
Dalam Tahap Pemulihan
Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat sanitasi dan pemukiman
sementara.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Pemadam Kebakaran
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
B-01 Daftar Komunikasi Harian
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 25
Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli dan menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian, menyebarluaskan brosur kepada masyarakat.
Dalam Tahap Penanganan
• Menyimpan Buku Panduan PBBM asli
• Mengatur POSKO KMPB, memberi keterangan kepada orang yang datang dan mengatur hubungan ke luar
• Mempersiapkan daftar-daftar tugas untuk semua regu dan membagikannya kepada regu-regu sesuai dengan tugasnya. Daftarnya bisa didapat dari Buku Formulir dan Tugas Relawan pada saat penanganan bencana
• Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, membantu mengisi formulir
• Membantu pelapor dalam mengisi permohonan pencarian
• Memerima laporan daftar kelompok kondisi korban dan membuat laporan jumlah korban
• Mengurus papan pengumuman - dan mengisi keterangan umum yang bisa dilihat oleh masyarakat
• Mengisi daftar orang yang belum ditemukan. Hasilnya ditempelkan pada papan pengumuman di Posko KMPB dan diserahkan kepada Regu SAR dan Tandu untuk pelaksanaan pencarian
• Menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian
Dalam Tahap Pemulihan
• Mengatur POSKO KMPB
• Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli, membantu pengisian formulir
• Membuat kesimpulan kebutuhan, menentukan prioritas penyaluran sumber daya yang tersedia, mengurus pembukuan dalam proses pemenuhan kebutuhan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 26
• Menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, menyerahkan bantuan barang ke Bagian Kesejahteraan untuk disalurkan, menjamin ketransparanan, mempelajari dokumen-dokumen
• Mengumpulkan dan meneliti data kebutuhan kesejahteraan
• Membuat laporan - melakukan pencatatan seluruh proses pemulihan untuk kemudian bisa dilaporkan dalam rapat umum KMPB
• Menjaga komunikasi di antara semua regu dan bagian
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
PMI / Dinas Sosial
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-01 Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-05 Permohonan Pencarian / Missing Person Tracing Form
B-06 Daftar Orang Yang Belum Diketemukan
B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban
B-08 Laporan Jumlah Korban
C-09 Data Keluarga Yang Perlu Bantuan
C-10 Rangkuman Kebutuhan Perorangan / Keluarga
C-11 Rangkuman Kebutuhan Masyarakat Secara Umum
C-12 Data Perkiraan Aset Yang Dimiliki Masyarakat
C-13 Kwitansi Penerimaan Uang
C-14 Bukti Penerimaan Barang
C-15 Kwitansi Pengeluaran Uang
C-16 Bukti Penyaluran Barang
C-17 Penyaluran Bantuan Kepada Keluarga / Orang
C-18 Jurnal Rangkuman Transaksi Keuangan
C-19 Jurnal Rangkuman Transaksi Barang
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di
tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 27
Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Menghubungi instansi gawat darurat
• Menyampaikan informasi bantuan yang diperlukan di lapangan
• Melaporkan keadaan kepada SATLAK PBP
• Menjaga hubungan dengan organisasi-organisasi yang bisa memberi bantuan pada saat darurat seperti ini dan mendorong pengunaan sumber daya dan SDM lokal
Dalam Tahap Pemulihan
• Pencarian dan pengenalan sumber bantuan, termasuk (1) Sumber perseorangan (swasta) (2) Pemerintah dan (3) Organisasi-organisasi bantuan yang resmi
• Dibawah koordinasi SATLAK PBP, bekerja sama dengan sumber bantuan
• Menjelaskan keadaan masyarakat
• Menindak-lanjuti sesuai dengan persyaratan yang diminta
• Melaporkan perkembangan keadaan setempat kepada sumber bantuan
• Melaporkan kembali tanggapan dari sumber bantuan kepada masyarakat
• Dibawah koordinasi SATLAK PBP, menjaga hubungan dengan Media masa
• Mempersiapkan pernyataan pers dan lembaran fakta
• Membantu jurubicara dalam wawancara apabila diperlukan
• Memilih dan mempersiapkan orang yang akan diwawancarai
• Mendampingi orang pada saat diwawancarai
• Menjelaskan isi lembaran fakta dan pernyataan pers kepada orang yang akan diwawancarai supaya bisa dimengerti sebelum saat wawancara
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 28
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
B-01 Daftar Komunikasi Harian
C-20 Daftar Kontak Media
C-21 Pernyataan Pers
C-22 Lembar Fakta Situasi / FAQ
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 29
Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
• Mendapat pelatihan
• Mengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu MPB
• Mengorganisir relawan yang dapat membantu dalam persiapan
Dalam Tahap Penanganan
• Membuat daftar kebutuhan relawan
• Menghubungi instansi relawan
• Mencatat data-data pribadi relawan
• Menempatkan relawan dalam regu terkait
• Mengatur penginapan dan kebutuhan relawan
Dalam Tahap Pemulihan
• Menjaga hasil pekerjaan semua relawan
• Mencari relawan lain bila dibutuhkan
• Mengevaluasi pekerjaan relawan dan melaporkannya kepada koordinator KMPB untuk disebar-luaskan
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
LSM / PMI / SAR / Kelompok Pecinta Alam
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-02 - Data Pribadi Sukarelawan A-03 - Daftar Sukarelawan
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat
di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 30
Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Mendapatkan pelatihan dan memperkirakan kebutuhan medis serta membina
hubungan dengan organisasi yang terkait.
Setelah mendapatkan pelatihan, regu ini harus mampu melakukan pertolongan
dasar seperti bantuan pernafasan, pengobatan luka, penghentian pendarahan dan
penanganan trauma.
Lihat Lampiran 25 tentang Pertolongan Penderita Gawat Darurat (PPGD).
Regu ini juga perlu menghubungi instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan
proses penanganan korban pada waktu bencana terjadi. Catat nomor telepon, nama
instansi dan nama orang yang dihubungi, serta kapasitas dan jenis perawatan yang
ditangani instansi-instansi itu dalam formulir A-05 (Daftar Rumah Sakit/PUSKESMAS/
Klinik)
Dalam Tahap Penanganan
• Dibawah pengawasan dokter yang ada mengumpulkan semua persediaan obat-obatan yang sudah ada pada masyarakat. Bisa diminta dari Puskesmas, klinik, dokter praktek, bidan praktek, dsb
• Mengurus Pos Kesehatan
• Melakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan pertolongan medis untuk mengurangi penderitaan korban bencana
• Memberikan alternatif tempat untuk melakukan perawatan bagi korban
• Membuat penelitian dan laporan tentang perkiraan kebutuhan kesehatan umum
• Menilai kondisi mental korban dan langkah-langkah pertolongannya
Dalam Tahap Pemulihan
• Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat (obat-obatan / vitamin / kesehatan mental dll). Membuat laporan kesehatan
• Perawatan Untuk Pasien-pasien Rawat Jalan - Korban yang kembali dari rumah sakit biasanya masih memerlukan pengobatan dan perawatan lanjutan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 31
• Bekerja-sama dengan organisasi-organisasi kesehatan untuk bisa mendapatkan, menyimpan, menyalurkan dan menjaga persediaan peralatan medis dan obat-obatan dibawah pengawasan dokter, apoteker dan petugas kesehatan yang ada
• Membuat laporan yang kemudian diserahkan kepada regu Dokumentasi dan Administrasi untuk meminta bantuan dari luar
• Bertanggung jawab atas persediaan peralatan dan obat-obatan dibawah pengawasan dokter, apoteker, dan petugas kesehatan yang ada
• Membuat laporan rutin tentang situasi kesehatan masyarakat dan perkembangannya untuk diteruskan kepada Kepala PUSKESMAS setempat
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
A-07 Daftar Rumah Sakit / PUSKESMAS / Klinik
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE
C-06 Data Perkiraan Kebutuhan Kesehatan Umum
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 32
Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Mendapatkan pelatihan, memperkirakan kebutuhan untuk mendirikan dapur umum,
juga membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Membawa perlengkapan memasak. Memberikan saran kepada penduduk tentang peralatan yang mampu dibawa
• Membawa barang yang berguna untuk keadaan darurat (terpal, tali, dsb)
• Memenuhi kebutuhan dasar seperti minuman, makanan dan lainnya, untuk masyarakat dan semua orang yang bertugas
Dalam Tahap Pemulihan
Menyiapkan dan menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan.
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 33
Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial
Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan
Mendapatkan pelatihan, membina hubungan dengan organisasi yang terkait.
Dalam Tahap Penanganan
• Mengurus Pos Kesejahteraan
• Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu Media dan Hubungan Luar
• Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat
• Menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada regu atau bagian yang membutuhkannya.
(Lihat bagian C.4 halaman C.19 untuk keterangan lebih lanjut tentang perkiraan
kebutuhan.)
Dalam Tahap Pemulihan
• Mengurus Dapur Umum
• Mengatur penempatan orang ke lokasi penampungan sementara
• Melakukan penilitian dan mempersiapkan daftar kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat yang sedang dilanda bencana, termasuk kebutuhan dasar perorangan atau keluarga, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan permukiman
• Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat
• Bekerja sama dengan Regu Dokumentasi dan Adminstrasi untuk menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada keluarga atau orang-orang yang membutuhkannya
• Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 34
Media dan Hubungan Luar
Setelah Dinas Sosial datang, regu ini akan bekerja-sama untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, seperti:
• Air
• Makanan
• Kebutuhan kesehatan
• Cadangan pangan
• Sanitasi (pembuangan tinja, sabun dan alat cuci)
• Tempat perlindungan
• Bahan bakar dan alat-alat masak
• Kebutuhan pokok lainnya (seperti pakaian dan selimut-selimut)
Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari
Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI
Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini
B-01 Daftar Komunikasi Harian
B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat
C-01 Data Keadaan Umum Masyarakat
C-03 Kebutuhan Dasar Perorangan Atau Keluarga
C-04 Data Perkiraan Kebutuhan Rumah Tangga
C-05 Data Perkiraan Kebutuhan Permukiman
Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan
masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman
bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 35
Hubungan KMPB dengan Sukarelawan
Pengkoordinasian Relawan
Apa itu relawan?
Relawan atau sukarelawan adalah sumber daya manusia yang tersedia secara sementara yang
seharusnya menawarkan diri kepada masyarakat anda keahlian atau keterampilan tertentu yang
diperlukan saat bencana. Sering banyaknya orang yang datang menawarkan diri sehingga perlu
diatur dengan baik. Masyarakat setempat berhak untuk mengatur relawan-relawan tersebut.
Misalnya dengan cara memasang pengumuman agar para relawan itu mendaftarkan diri di desa
/ daerah yang bersangkutan.
Koordinator relawan mengawasi seluruh kegiatan sukarelawan, termasuk penerimaan, pelatihan
dan penjadwalan para relawan. Anda mungkin akan mendapatkan banyak penawaran bantuan
relawan. Kadang-kadang terlalu banyak relawan yang tidak terlatih dan tidak terkoordinasi di lokasi
bencana justru dapat memperburuk keadaan. Dengan demikian, adalah sangat penting untuk
mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang memerlukan dukungan relawan.
Relawan dapat sangat berguna untuk dua maksud utama:
• Untuk menyediakan ketrampilan khusus yang dibutuhkan pada saat bencana, seperti penterjemahan, penggalian dana, penyusunan data, dukungan medis yang khusus, dlsb.
• Menjadi tenaga tambahan bagi anggota regu yang ada dalam bencana berskala besar, atau ketika banyak dari anggota regu penanggulangan tidak ada/tidak tersedia saat bencana terjadi.
Regu Relawan diberikan tugas untuk mencari penjelasan tentang kebutuhan relawan
untuk regu masing-masing.
Kemudian, Regu Relawan perlu mencari relawan yang sesui dengan kebutuhan
tersebut. Informasi tentang relawan yang tersedia dapat diperoleh melalui iklan, televisi,
radio, jaringan LSM, internet, atau informasi dari mulut ke mulut.
Apabila ada relawan yang bersedia, Regu Relawan perlu mencatat data-data pribadinya, menempatkan
dalam regu terkait, memantau aktivitas, dan mengatur penginapan dan kebutuhan relawan.
Formulir dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan
dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk
mengetahui keperluan relawan tambahan, penampatan dan pengaturan relawan.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 36
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-02
Data Pribadi Sukarelawan / Volunteers' Personal Information
Nama Lengkap / Full Name : Kebangsaan / Nationality :
Hand Phone : Telp Kantor / Office Ph. :
Telp Rumah / Home Ph. : Email :
Telp lain / Home Ph. : Banjar / Kampung / RT-RW :
Telp Rumah / Other Ph. : Kabupaten / Regency :
Alamat Jalan / Street Address: Pekerjaan / Current Job :
Kota - Town / City : Organisasi/Organisation :
Beri tanda 'X' di bidang pengetahuan/pengalaman / Please put an ‘X’ for areas of knowledge / experience.
�������������������������������� ���������������������
�������������� ������������������
���������������������� �������������������������������
�������������� ��������������������
���������������������� �������������������������
��������������������� �����������������������
����������������������������������� ��������������� x
Administrasi / Administration ��������������������� x �������������������������� ����������������������
��������������������� �����������������������
������������������������ ������������������������������ x Ketrampilan teknis / Engineering �����������������������������
��������������������� �������������������������
������������������� ��������������������������
�������������� �����
�������� �����������������������
Manajemen/Management ���������������
Kendaraan/Transportation
�������������� ���������������������������������������
�����������������������������
������������������������������
Komputer / Computer Skills
����� x Kemampuan bahasa / Language level
��������������� x ��������������������������������������������������
��������� x ����������������������������� 5�������� x ������������������������ 3������������������� x ���������������������� 0
Komunikasi & Media / Media
��� x ������������������������
����������������� x �������������������� x ����������������������� x ��������������������� x �����������������������
��������������� �������������������������������
�������������������������������������
Kesehatan / Health
������������������������������������������������������������ �����������������������������������������������������������������������
����������������������������������������������������������������������������
��������������������������������������������������������������������������Nua Dua, Jimbaraan ����������12 Dec 2001
����������������������������������������������������������������
Ya
Malaria Tropikana
Hepatitis B, Tetanus, Cacar, Campak, Dipteri
����������������� ������
Yayasan IDEP
Tingkat ketrampilan dari 1 = terendah / 5 = tertinggi.
Indicate level of skill 1 = lowest / 5 = highest
Pengalaman sbg sukarelawan sebelumnya
Previous experience as a volunteer
Indonesia 0361 901 5xx [email protected] Nyuh Kuning
Berapa lama dapat menjadi sukarelawan?
How long can you volunteer ?
Putra Wijaya XX124629221 0361 9015XX 362 9015XX
Jl Hanoman 46 Ubud - Bali
Gianyar Media designer
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 37
Cara mengisi Formulir A-02 Daftar Pribadi Sukarelawan.
Minta relawan untuk melengkapi data-data yang ada dalam formulir. Bantu mereka
untuk memahami pentingnya menginformasikan tingkat ketrampilan mereka, sehingga
mereka dapat ditempatkan sesuai dengan bidangnya. Minta mereka untuk mengisi
keterangan tentang kesehatan dan penyakit dengan jujur termasuk vaksinasi yang
telah diterima.
Beberapa hal yang perlu diingat dengan pengunaan tenaga relawan
Apabila relawan akan ditugaskan di daerah bencana yang rawan penyakit (belum
lengkap persediaan sanitasi dll) kesehatan mereka dan sejarah vaksinasi sangat
penting.
Apabila mereka belum mempunyai vaksinasi yang sesuai kebutuhan setempat
sebaiknya mereka mendapatkan sebelum mereka tiba di lokasi bencana, sesuai
dengan saran dari dokter. Apabila relawan jatuh sakit, hal itu akan menjadi beban
untuk KMPB.
Relawan akan membutuhkan makanan dan tempat untuk tinggal. Hal itu perlu disiapkan
dan dipertimbangkan sebelum mereka diterima.
Apabila relawan belum berpengalaman dalam daerah bencana, mereka sebaiknya
membaca bagian buku panduan PBBM ini yang terkait dengan tugas-tugas mereka dan
mempelajari keadaan setempat. Untuk itu Regu Relawan bertugas untuk memberikan
pengarahan secara umum mengenai keaadan setempat, struktur organisasi KMPB
setempat dan orientasi fasilitas pada saat mereka datang. Perincian tugas yang lengkap
sebaiknya disampaikan oleh Koordinator Regu tertentu dimana mereka ditugaskan.
Beberapa hal yang perlu disampaikan
• Mengutamakan amanat kemanusiaan
• Menghargai kebudayaan dan adat istiadat
• Tidak memandang ras, agama, atau kebangsaan penerimanya
• Tidak mengejar kepentingan politik atau keagamaan tertentu
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 38
Menempatkan & Evaluasi hasil kerja relawan
Sesudah ada tawaran dan lamaran dari relawan, Regu Relawan bertangung jawab
untuk menempatkan relawan tersebut dalam regu yang paling cocok dengan keahlian
/ keterampilan yang mereka miliki.
Dengan masukan dari Koordinator Regu yang menerima relwan, Regu Relawan
bertangung jawab untuk mengevaluasi hasil kerja semua relawan. Apabila hasil kerja
mereka tidak sesuai dengan kebutuhan KMPB dan masyarakat setempat, sebaiknya
relawan tersebut dipulangkan.
Formulir A-03 dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan
dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk
mengetahui keperluan relawan tambahan, penempatan dan pengaturan relawan.
Cara mengisi Formulir A-03 Daftar Penempatan Sukarelawan. Catat nama, alamat /
nomor telepon yang dapat dihubungi, dan ketrampilan setiap relawan yang membantu.
Ketika mereka bertugas, catat posisi yang diberikan pada mereka dan pengawas yang
bertugas untuk mengawasi mereka. Penempatan relawan dapat saja dilakukan sesuai
dengan keperluan.
����������������������������������������������� ��������� Nita Tobing�������� Desa Wonokerto
���������
���
30-Jun Ngurah Mahardika Dokter hewan, inggris, jerman 081238057xx 0361 2434xx OP1 - Banu
1-Jul Gery Kenneth Insinyur, Indonesia, Inggris 08115578xx 0361 9015xx OP4 - Sandi Harun
2-Jul Muhamad Abdulah Tukang air tidak ada 021 35667xx OP4 - Sandi Harun
3-Jul Savitri Perawat tidak ada 0361 2434xx SJ1 - Savitri
4-Jul Taufik Abdulah Tukang Sumur tidak ada 022 57465xx OP4 - Sandi Harun
5-Jul Suryadhi Kemal Tukang las tidak ada 022 57465xx OP4 - Sandi Harun
6-Jul Fanny Muhammad tidak ada tidak ada 022 57465xx OP2 - Benny
7-Jul Christine Scheepers Dokter, Jerman 081238057xx 036 19015xx SJ1 - Savitri
8-Jul Herman Nieper Dokter, Jerman 08123857x 0361 9015xx SJ1 - Savitri
9-Jul Samantha Muller Bidan, Indonesia, Inggris 081159342xx 021 49903xx SJ1 - Savitri
10-Jul Petra Becht Ahli Bencana, Prancis, Indonesia 0811594590xx 021 49903xx KM2- Suryani
11-Jul Petra Becht Ahli Bencana, Prancis, Indonesia 0811594590xx 021 49903xx KM3 - Wayan
12-Jul Karlina Perawat tidak ada 021 35667xx SJ1 - Savitri
13-Jul Wisnu Tukang Bangunan tidak ada 0361 2434xx OP4 - Sandi Harun
14-Jul Suryanta Montir tidak ada 0361 2434xx OP2 - Benny
15-Jul Bayu SAR, P3K tidak ada 0361 2434xx OP2 - Benny
�����������������������������
�����������������������������������������������������
���������������������������
����������
������������������
perawat
membangun rumah
membangun rumah
mencari relawan ahli
hubungan donor
bidan
membangun rumah
evakuasi mayat
evakuasi mayat
membangun rumah
membangun rumah
membangun rumah
perawat
evakuasi mayat
dokter
dokter
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Tentang Bencana
Dua Kondisi Bencana
1. Kondisi Darurat
2. Kondisi Non-Darurat
Mengenai Beberapa Jenis Bencana
• Banjir
• Tanah Longsor
• Gunung Berapi
• Badai dan Angin Topan
• Gempa Bumi
• Tsunami
• Konflik Sosial
• Serangan Teroris
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 41
A.4 Tentang Bencana
Dua Kondisi Bencana
1. Kondisi Darurat
Adalah kondisi bencana mendadak, dimana tidak ada waktu untuk melakukan
persiapan kecuali menyelamatkan diri. Ciri-ciri :
• Tidak ada gejala atau peringatan
• Keselamatan jiwa terancam
• Keadaan tidak terkendali
Hal yang dilakukan
• Lari ke tempat yang aman
• Selamatkan diri dan keluarga tanpa memikirkan harta benda
Perlu dibawa
Yang menempel di badan
2. Kondisi Non-Darurat
Kondisi bencana dimana masih ada waktu untuk melakukan persiapan.
Ciri-ciri :
• Ada gejala atau peringatan
• Ada waktu untuk mempersiapkan diri
• Ada waktu untuk melaksanakan rencana
Hal yang dilakukan
Berkumpul untuk mendapatkan keterangan dan pengarahan. Bila disarankan untuk
mengungsi:
• Segeralah mempersiapkan diri dan keluarga
• Persiapkan transportasi dan sarana yang dibutuhkan
• Sebelum berangkat, kuncilah rumah dan matikan saluran listrik dan gas Elpiji
Perlu dibawa
• Barang, surat-surat berharga dan kebutuhan pokok seperti: kebutuhan sandang dan pangan
• Jika memungkinkan bawa juga ternak
• Bawa peralatan yang membantu seperti: alat masak, obat-obatan, tali dan terpal
Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana
Banjir
Banjir terjadi apabila sejumlah besar air menggenangi permukaan tanah yang
biasanya kering. Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi dan paling
banyak merugikan baik dalam segi kemanusiaan maupun ekonomi. 90% dari kejadian
bencana alam (tidak termasuk bencana kekeringan), berhubungan dengan banjir.
Penyebab Banjir
Hujan dalam jangka waktu yang panjang atau hujan deras selama berhari-hari.
Erosi tanah atau buruknya penanganan sampah yang menyebabkan air dari sungai
dan saluran-saluran meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
Pembangunan dan perkembangan tempat permukiman, dimana tanah kosong
diubah menjadi jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air
hujan. Perkembangan tempat permukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko
banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya
serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di di kota-kota besar yang perkembangannya
tidak terencana dengan baik.
Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat hujan deras yang panjang.
Keadaan tanah dan tanaman. Tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai
daya serap air yang besar . Tanah yang tertutup semen, paving atau aspal sama sekali
tidak menyerap air.
Di daerah bebatuan, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan banjir
kiriman.
Persiapan Dalam Pencegahan Kemungkinan Banjir
Untuk menghindari resiko banjir, sebaiknya membuat bangunan di daerah yang aman
seperti di dataran yang tinggi dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Untuk
daerah-daerah yang beresiko banjir, sebaiknya:
Mengerti akan bahaya banjir, termasuk banjir yang pernah terjadi dan mengetahui
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 43
letak daerah, apakah cukup tinggi untuk terhindar dari banjir.
Melakukan persiapan untuk mengungsi dan melakukan latihan pengungsian.
Mengetahui jalan yang tergenang air dan yang masih bisa dilewati. Setiap orang harus
mengetahui ke mana harus pergi apabila terjadi banjir.
Mengembangkan program penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya
banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhitungkan bahaya
banjir dalam perkembangan masa depan.
Memasang tanda bahaya pada jembatan yang rendah agar tidak dilalui orang pada
saat banjir. Adakan perbaikan apabila diperlukan.
Mengatur aliran air ke luar daerah pada daerah pemukiman yang beresiko banjir.
Menjaga agar sistem pembuangan air kotor tetap bekerja pada saat terjadi banjir.
Tindakan di Rumah-rumah
• Simpan surat-surat penting di dalam tempat yang kedap air
• Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebih tinggi, sekurang-
kurangnya 30cm di atas garis ketinggian banjir maksimum
• Pada saat banjir, tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 44
Bahaya Wabah Penyakit
Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bisa menyebabkan
tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah dan tempat
sampah yang terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang
tidak baik.
Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupun air
sumur yang telah tercemar oleh air banjir. Air banjir membawa banyak bakteri, virus,
parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya.
Penyakit Diare –Diare mempunyai masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari. Ikuti petunjuk-
petunjuk kebersihan di bawah ini untuk menghindari resiko terjangkit Diare. Orang yang
terjangkit penyakit ini harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan
terlalu lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak.
Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk – Banjir bisa meningkatkan perkembang-
biakan nyamuk secara luas. Bibit-bibit penyakit yang dibawa oleh serangga ini termasuk
Demam Berdarah, Malaria dll. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang
nyamuk, kosongkan air yang tergenang dan tutup tempat-tempat air yang terbuka.
Unsur-unsur Kimia seperti pestisida, pupuk kimia dan unsur-unsur dengan bahan
dasar minyak, bisa mencemari sumber air yang juga bisa membawa resiko.
Mencegah tersebarnya penyakit di daerah banjir
Air Untuk Minum dan Memasak
Disaat dan sesudah terjadinya banjir, penting untuk memperhatikan kebersihan air
yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
• Jangan menggunakan air yang telah tercemar untuk mencuci piring , menggosok gigi, mencuci, membuat es, dsb.
• Rebus atau proses air sebelum digunakan. Merebus air bisa membunuh bakteri dan parasit. Rebus dan biarkan air mendidih sekurang-kurangnya selama 7 menit. Jangan minum air mentah.
• Jangan minum air mentah.
• Air juga bisa diolah dengan chlorine atau yodium, atau dengan mencampur 6 tetes chlorine pemutih pakaian tanpa pewangi (5.25% sodium hypochlorite) dalam 4 liter air. Campur dengan baik dan biarkan, kalau bisa dibawah sinar matahari, selama 30 menit. Cara ini cukup baik untuk mengolah air tapi tidak bisa membunuh semua kuman atau parasit.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 45
Hal-hal Penting Tentang Sanitasi dan Kebersihan
Air banjir bisa mengandung kotoran dari limbah air kotor dan limbah industri. Walaupun
kontak dengan kulit tidak membahayakan, namun mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar air banjir, bisa beresiko bagi kesehatan masyarakat.
Pada saat bencana, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah dasar
kebersihan ini.
Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih:
• Sebelum memasak atau makan
• Setelah buang air
• Setelah melakukan pembersihan
• Setelah menangani apa saja yang telah tercemar air banjir
Perawatan Luka Yang Terbuka
• Jaga kebersihan luka dengan mencucinya dengan air sabun dan berikan salep atau cairan antibiotik.
• Apabila luka menjadi merah atau membengkak, harus segera dirawat oleh petugas kesehatan.
Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir. Seringlah mencuci tangan mereka,
terutama sebelum makan.
Pembersihan di Rumah Setelah Banjir
Setelah menentukan suatu daerah aman dari banjir, semua permukaan harus dibersihkan dan diberi obat pembasmi kuman untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Jika memungkinkan, pakai sepatu karet dan sarung tangan selama melakukan
proses pembersihan ini.
• Dinding, lantai dan permukaan lain harus dibersihkan dengan air sabun dan diberi obat pembasmi kuman dengan campuran 1 cangkir cairan pemutih per 20 liter air
• Perhatian khusus diberikan pada tempat-tempat bermain anak-anak dan tempat-tempat makanan seperti dapur, meja makan, lemari makanan, kulkas, dll.
• Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan, seperti kasur, kursi-kursi dengan jok, dll, keringkan di luar rumah di bawah panas matahari dan kemudian diberi obat pembasmi kuman. Barang-barang yang tidak bisa dibersihkan sebaiknya dibuang saja.
Perlu diingat bahwa bibit-bibit penyakit seperti bakteri dan jamur masih bisa tumbuh
dan berkembang lama setelah tindakan pembersihan ini selesai. Oleh sebab itu
disarankan pada masyarakat yang daerahnya telah dilanda banjir untuk mengadakan
tindakan pembersihan ini berulang kali.
SANITASI SANGAT PENTING
Bakarlah sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakar sebaiknya ditanam dalam
lubang khusus. Minimal jarak lubang sampah dari pemukiman
20 meter dan 500 meter dari sumber air bersih.
Buanglah barang-barang yang sudah kotor terkena air banjir.
BEBERAPA CARA UNTUK MENJAGA SANITASI . . .
Buatlah pagar untuk mengelilingi tempat air bersih supaya binatang tidak masuk
Jangan buang air besar maupun air kecil di dekat tempat air bersih ataupun rumah pemukiman
Lingkungan rumah bersih dan aman adalah keluarga yang
sehat dan aman !
. . . karena sanitasi yang baik dapat mengurangi kemungkinan sakit !
Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih:
• Sebelum memasak atau makan
• Setelah buang air
• Setelah melakukan pembersihan
• Setelah memegang apa saja yang telah tercemar air banjir
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 47
Informasi tentang sanitasi di halaman sebelumnya dapat difotokopi dan
disebarluaskan kepada masyarakat jika dibutuhkan.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mencegah terjadinya banjir. Untuk mendapat jawaban yang tepat,
pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat
bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dl.
Cara mengisi
Formulir A-04 –
Tindakan Yang Diperlukan:
Pada bagian pengetahuan, isi
kolom yang sesuai dengan
hasil perundingan dan jelaskan
tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan.
Kemudian, isi kolom
pencegahan dan persiapan
dengan tindakan-tindakan hasil
perundingan tersebut dan tentukan
prioritasnya.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Desa Pringga Pengisi : SuhermanBanjir Tgl Mengisi : 15-Jan-01
1 �
2 �
3 �
4 �
1 2 3
1 � �
2 � �
3 � �
4 � �
5 � �
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10
11
12 � �
13
14
15
16
Sudah Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Pencegahan
Pembersihan saluran-saluran air Melakukan deteksi dini
Hindari membangun di lokasi yang rawan Bangun tanggul / tembok penahan
Keterangan
* Prioritas
Membuat jadwal kerja bakti
Melatih masyarakat untuk bisa berenang
Membuat Peta Bahaya
Membuat rencana pengungsian
Keterangan
Sampah yang menyumbat jalan air sungai & saluran air
Setiap kali ada hujan deras yang lebih dari 2 hari
Cara pencegahannya
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
Daerah di pinggir sungai
Perlu diadakan pembersihan dan pengelolaan sampahLokasi rawan di wilayah ini
Pengetahuan
tentang…
Penyebab
Belum
Tahu
Sudah
Tahu
Lokasi :
Belum
Tindakan yang Diperlukan Jenis bencana :
Bagian No Tindakan
Bagian No Penjelasan
Lain-lain
No.16 - Kerja bakti 1 bulan sekali, hariminggu terakhir. No. 9 &No. 10 Perlupelatihan. N0. 6 Sudah ada rencana tapibelum ada bahan.
Persiapan
Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian
Rebus air selama 7 menit akan membunuh
bakteri penyebab penyakit
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 48
Tanah Longsor
Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam
jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal
yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng
yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu
utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusiapun bisa menjadi penyebab tanah
longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.
Gejala Umum (sumber: MPBI)
1. Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
2. Muncul mata air secara tiba-tiba
3. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh
4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Wilayah-Wilayah Yang Rawan Akan Tanah Longsor
• Pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut
• Berada pada daerah yang terjal dan gundul
• Merupakan daerah aliran air hujan
Awas: Material yang terbawa pada saat terjadinya tanah longsor selain tanah juga
bisa berupa bebatuan dan lumpur. Kecepatan luncuran tanah longsor, terutama pada
posisi yang terjal, bisa mencapai 75 kilometer/jam.
Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
• Tidak menebang atau merusak hutan
• Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro, dsb., pada lereng-lereng yang gundul
• Membuat saluran air hujan
• Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal
• Memeriksa keadaan tanah secara berkala
• Mengukur tingkat kederasan hujan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 49
Cara-cara Menghindari Korban Jiwa dan Harta Akibat Tanah Longsor
• Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan
• Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
• Membuat Peta Bahaya, untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian A.6
• Melakukan deteksi dini
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mencegah terjadinya tanah longsor. Untuk mendapat
jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama,
kemudian masyarakat bisa merundingkan dan menentukan tindakan persiapan dan
pencegahannya.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Lokasi : Desa Wonokerto Pengisi : SulastriJenis bencana : Tanah Longsor Tgl Mengisi : 1 Des 2003
1 �
2 �
3 �
4 �
1 2 3
1 � �
2 � �
3 � �
4 � �
5 � �
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10 � �
11 � �
12 � �
13
14
15
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04
Tindakan yang Diperlukan
Lain-lain
No. 8 Sedang dilaksanakanpembangunannya, No. 7 sudahdirencanakan tapi sedang menunggubahan, No. 10 , No. 11 & No. 14 Perlupelatihan Membuat rencana pengungsian
Membuat Peta Bahaya Melakukan deteksi dini
Gladi untuk rencana pengungsian
Memeriksa kondisi tanah secara berkala
* PrioritasSudah Belum
Belum
Tahu
Sudah
Tahu Keterangan
Penebangan pohon yang berlebihan Akan lebih parah apabila penebangan tidak dihentikan
Sebelah barat desa
Penebangan harus dihentikan
Bagian No
Penyebab
Kemungkinan terjadinya di wilayah iniPengetahuan
tentang…
Penjelasan
Lokasi rawan bencana di wilayah ini
Cara pencegahannya
Melarang penebangan pohon dan hutan Penanaman pohon-pohon kembali Membuat saluran / selokan air Membangun tanggul / tembok penyangga lereng
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Persiapan
Keterangan
Pemeliharaan tanggul di utara desa
Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian
Bagian No Tindakan
Pencegahan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 50
Gunung Berapi
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung
berapi terbentuk.
Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius
18km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90km.
Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar
sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di
bumi ini.
Hasil letusan gunung berapi (sumber: MPBI)
• Gas vulkanik
• Lava dan aliran pasir serta batu panas
• Lahar
• Tanah longsor
• Gempa bumi
• Abu letusan
• Awan panas (Piroklastik)
Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi.
Gas-gas yang dikeluarkan antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),
Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO
2) dan Nitrogen (NO
2) yang membahayakan
bagi manusia (MPBI)
Lava adalah cairan magma bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah
gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai
atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.
(MPBI)
Lahar juga merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tinggal di lereng
gunung berapi. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran
bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai Lahar letusan
dan Lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau
kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan
sedangkan Lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan
di sekitar puncaknya (MPBI)
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 51
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan
panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang
panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dan
lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas,
dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam. Awan panas jatuhan
adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh
kekuatan letusan yang besar.
Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan
jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh
hembusan angin.
Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti
kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak pernafasan sampai
tidak bisa bernafas. (MPBI)
Abu Letusan gunung berapi adalah material letusan yang sangat halus. Karena
hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Dampak abu letusan
• Permasalahan pernafasan
• Kesulitan penglihatan
• Pencemaran sumber air bersih
• Menyebabkan badai listrik
• Mengganggu kerja mesin dan
kendaraan bermotor
• Merusak atap
• Merusak ladang
• Mengubah infrastruktur
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 52
Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi
• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk
mengungsi
• Membuat perencanaan penanganan bencana
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
• Mempersiapkan kebutuhan dasar
Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah yang rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
aliran lahar
• Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
• Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
• Jangan memakai lensa kontak
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan
Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya Letusan Gunung Berapi
• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin motor, rem, persneling dan pengapian
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 53
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mengurangi dampak letusan gunung berapi. Untuk mendapat
jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama.
Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan
dan pencegahan, dll.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
����������������������������������������������� ��������� Desa Kertanaga ��������� Husni Thamrin������������������������ ��������������� ������������� 28 Agustus 2003
� �
� �
� �
� � �
� � �
� � �
� � �
�
�
� � �
� � �
� � �
� � �
��
�� � �
��
��
��
��
Gunung Berapi
���������
No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuatrencana, No. 7 Sudah ada tapi belummencukupi, Masyarakat masihmemerlukan pelatihan dari Instansiterkait
���������
����������
Pengetahuan tentang awan panas
�����
����
�����
����
Menentukan lokasi pengungsian
Mempersiapkan peralatan keselamatan diri
��������
Hindari membangun di daerah yang rawan
Memindahkan desa dari aliran lava
Membangun tanggul penangkal aliran lava
����������
������
���������������� ��
���������������� �������
�����������
������������
��������
�������������������������������������
�����������������������������������
Menghubungi organisasi bantuan
Menyiapkan sistem tanda bahaya
Keterangan
Kelihatannya masih aktif
Di seputar lereng gunung
����������������������������������������������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 54
Badai dan Angin Topan
Angin Topan adalah udara bertekanan rendah yang berbahaya yang terjadi di lautan tropis.
Angin Topan bisa mempunyai kekuatan hembusan angin sampai 200km per jam yang
didampingi dengan hujan yang sangat lebat dan menyebabkan badai didaerah pesisir.
Badai dan Angin Topan Bisa Membahayakan Karena
Kekuatan angin dan hujan bisa:
• Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan
• Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil
• Merusak jaringan listrik
• Menyebabkan erosi di daerah pesisir
• Menyebabkan banjir
• Membahayakan keselamatan
Tindakan Persiapan dan Pencegahan Terhadap Badai dan Angin Topan
Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan
beberapa tindakan persiapan dan pencegahan, seperti :
• Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian - megetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini
• Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian - akan mempercepat
dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti
Mengembangkan rencana tindakan
• Kapan harus bersiap untuk menghadapi badai dan angin topan?
• Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi?
• Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana persiapan
dan pencegahan.
Menyiapkan Kebutuhan Yang Diperlukan
Pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-
bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan batereinya,
dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 55
Menyelamatkan Barang-barang Dari Bahaya Banjir
Tindakan ini mencakup pembangunan tanggul karung-karung pasir untuk menghindari
masuknya air ke dalam rumah, memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang
lebih tinggi, dll. Memindahkan barang-barang yang berada di luar rumah yang bisa
terseret banjir dan terbawa angin.
Pencegahan di Rumah-rumah
Menutup jendela-jendela dan pintu-pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian
terhadap angin, disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak
ada angin yang masuk.
Persediaan Penerangan Dan Makanan
Dalam bencana badai dan angin topan sering terjadi jaringan listrik terganggu atau
sama sekali rusak. Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan
cepat, maka perlu persediaan lilin atau lampu senter dengan cadangan baterei di
dalam rumah. Persediaan makanan bagi setiap anggota keluarga untuk sedikit-dikitnya
tiga hari adalah suatu keharusan.
Mendengarkan Radio Untuk Informasi Darurat
BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) adalah instansi pemerintah yang bertanggung
jawab atas penelitian dan peringatan akan bahaya. Biasanya badan ini menyiarkan
peringatan kepada masyarakat melalui radio.
Pada Saat Badai dan Angin Topan
Tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun
tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan
untuk tinggal di dalam rumah :
• Semua persediaan sudah disiapkan
• Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah
• Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi
Hindari Banjir
Apabila banjir masuk kedalam rumah, jika memungkinkan, naik ke tempat yang lebih
tinggi. Waspada terhadap ‘pusat’ angin topan. Pusat badai dan angin topan ini biasanya
mencapai radius 30 – 50 km luasnya dimana badainya bisa mencapai radius 600 km.
Pada saat ‘pusat’ badai ini lewat, keadaan biasanya lebih tenang dan tidak berawan,
namun ini bukan berarti badai telah berlalu.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 56
Setelah Badai Berlalu
Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak
kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk
memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
• Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman. Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.
• Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekeringnya.
• Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.
• Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat
dalam usaha mengurangi dampak badai dan angin topan. Untuk mendapat jawaban yang
tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat
bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
����������������������������������������������� ��������� Desa Kertanaga ��������� Husni Thamrin������������������������ ��������������� ������������� 28 Agustus 2003
� �
� �
� �
� � �
� � �
� � �
� � �
�
�
� � �
� � �
� � �
� � �
��
�� � �
��
��
��
��
Gunung Berapi
���������
No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuatrencana, No. 7 Sudah ada tapi belummencukupi, Masyarakat masihmemerlukan pelatihan dari Instansiterkait
���������
����������
Pengetahuan tentang awan panas
�����
����
�����
����
Menentukan lokasi pengungsian
Mempersiapkan peralatan keselamatan diri
��������
Hindari membangun di daerah yang rawan
Memindahkan desa dari aliran lava
Membangun tanggul penangkal aliran lava
����������
������
���������������� ��
���������������� �������
�����������
������������
��������
�������������������������������������
�����������������������������������
Menghubungi organisasi bantuan
Menyiapkan sistem tanda bahaya
Keterangan
Kelihatannya masih aktif
Di seputar lereng gunung
����������������������������������������������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 57
Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi karena pergesekan antara lempeng-lempeng tektonik yang berada
jauh di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa
dan menimbulkan goncangan di permukaan.
Indonesia sangat rawan gempa karena berada dekat dengan lempeng-lempeng yang
aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung
berapi yang juga aktif.
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan dan jalan-jalan
yang hebat dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah
longsor dan tsunami (silahkan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada buku ini).
Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan yang roboh atau
obyek berat yang lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang banyak yang terperangkap
dalam bangunan yang runtuh.
Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa jam atau hari atau
bahkan minggu setelah yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama.
Bahaya gempa susulan adalah penghancuran bangunan yang telah goyah akibat
gempa pertama.
Apa yang sebaiknya dilakukan saat gempa
1. Bila anda berada dalam bangunan, jongkok atau tiarap di lantai. Gunakan bangku,
meja, atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan.
2. Tetap disana dan bersiap untuk pindah. Tunggu sampai goncangan berhenti dan
aman untuk bergerak.
3. Menjauhlah dari jendela kaca, perapian, kompor, atau peralatan rumah tangga yang
mungkin akan jatuh. Tetap didalam untuk menghindari terkena pecahan kaca atau
bagian-bagian bangunan.
4. Jika malam hari dan anda di tempat tidur, jangan lari keluar. Cari tempat yang aman
di bawah tempat tidur atau meja yang kuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa
sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. Ada
baiknya kita mempunyai lampu senter didekat tempat tidur. Saat gempa malam
hari, alat murah ini sangat berguna untuk menerangi jalan mencari tempat aman,
terutama bila listrik menjadi padam akibat gempa. Lilin dan lampu gas sangat
berbahaya, dan sebaiknya tidak digunakan.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 58
5. Jika anda berada di tengah keramaian, cari perlindungan. Tetap tenang dan mintalah
yang lain untuk tenang juga. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka,
jauh dari pepohonan besar atau bangunan, dan waspada akan kemungkinan gempa
susulan.
6. Jika anda diluar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi, dan jaringan
listrik. Hindari rekahan akibat gempa yang dapat sangat berbahaya.
7. Jika anda mengemudi, berhentilah jika aman, tapi tetap dalam mobil. Menjauhlah
dari jembatan, jembatan layang, atau terowongan. Pindahkan mobil jauh dari lalu
lintas. Jangan berhenti dekat pohon tinggi, lampu lalu lintas, atau tiang listrik.
8. Jika anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh, waspadalah
dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa.
9. Jika anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang agak tinggi atau beberapa
ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa
menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 59
Saat anda dan keluarga terlepas dari bahaya akibat gempa awal
1. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang terluka
atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan
pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang
luka serius yang justru menyebabkan luka semakin parah.
2. Periksa keamanan. Periksa hal-hal berikut setelah gempa :
• Api atau bahaya kebakaran
• Kebocoran gas. Tutup saluran gas jika kebocoran diduga dari adanya bau. Jangan
dibuka sebelum diperbaiki oleh tenaga ahlinya
• Kerusakan saluran listrik: matikan meteran listrik
• Kerusakan kabel listrik: menjauhlah dari kabel listrik sekalipun meteran telah dimatikan
• Barang-barang yang jatuh di kloset dan lemari (saat anda membukanya)
• Periksa pesawat telepon. Pastikan telepon pada tempatnya.
3. Lindungi diri anda dari bahaya tidak langsung dengan memakai celana panjang,
baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini
akan melindungi anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.
4. Bantu tetangga yang memerlukan bantuan. Orang tua dan orang cacat mungkin
perlu bantuan tambahan. Mereka yang jumlah anggota keluarganya besar juga
memerlukan bantuan pada keadaan darurat.
5. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk obat-
obatan yang tumpah.
6. Waspada dengan gempa susulan. Sebagian besar gempa susulan lebih lemah dari
gempa utama. Namun, beberapa dapat cukup kuat untuk merobohkan bangunan yang
sudah goyah akibat gempa pertama. Tetaplah berada jauh dari bangunan. Kembali ke
rumah hanya bila pihak berwenang sudah mengumumkan keadaan aman.
• Gunakan lampu senter. Jangan gunakan korek api, lilin, kompor gas, atau obor.
• Gunakan telepon rumah hanya dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
• Nyalakan radio untuk informasi, laporan kerusakan, atau keperluan relawan di
daerah anda.
• Biarkan jalan bebas rintangan untuk mobil darurat
Merencanakan Siaga Gempa Bumi
Merencanakan kesiagaan terhadap bencana tidak hanyameliputi perencanaan fisik
bangunan. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan
kemana harus pergi bila situasi darurat terjadi.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 60
Prinsip Rencana Siaga untuk Rumah Tangga
Sederhana - Rencana darurat rumah tangga mestinya cukup sederhana sehingga
mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat
mencekam sehingga mudah terjadi kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya
berisi beberapa rincian saja.
Tentukan Jalan Melarikan Diri - Pastikan anda dan keluarga tahu jalan yang paling
aman untuk meninggalkan rumah setelah gempa. Jika anda berencana meninggalkan
daerah atau desa anda, rencanakan beberapa jalan, dengan memperhitungkan
beberapa jalan putus atau tertutup akibat gempa.
Tentukan tempat bertemu
Dalam keadaan anggota keluarga terpencar, misalnya ibu di rumah, ayah sedang di
tempat kerja, sementara anak-anak sedang di sekolah saat gempa terjadi, tentukan
tempat bertemu.
Tentukan dua tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi yang aman dan dekat
rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat anggota keluarga bertemu pada keadaan
darurat. Tempat kedua, dapat berupa bangunan atau taman di luar desa, digunakan
dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap orang mestinya
tahu tempat tersebut.
Menyiapkan Rumah Tahan Gempa
• Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan penguatan rumah seperti serambi, pintu kaca geser, garasi, dan pintu garasi
• Periksa apakah rumah anda kokoh pada fondasinya
• Jika mempunyai saluran air panas dan gas, pastikan tertanam dengan kuat. Gunakan sambungan pipa yang lentur
• Letakkan barang yang besar dan berat dibagian bawah rak dan pastikan rak tertempel mati pada tembok
• Simpan barang pecah belah di bagian bawah rak/lemari yang berlaci dan dapat dikunci
• Gantungkan benda berat seperti gambar, lukisan, dan cermin jauh dari tempat tidur, sofa, atau kursi dimana orang duduk
• Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak dan sambungan gas yang bocor.
• Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi rumah, dan pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 61
• Instalasi pipa air dan gas yang lentur untuk menghindari kebocoran air dan gas
• Simpan racun serangga atau bahan yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat
aman, terkunci serta dan dari jangkauan anak-anak.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mengurangi dampak gempa bumi. Untuk mendapat jawaban yang
tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat
bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Pengisi : G SarjanaTgl : 12 Okt 2002
1 �
2 �
3 �
4 �
1 2 3
1 � �
2 � �
3 � �
4
5
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10
11 � �
12 � �
13 � �
14
15
Perbaikan bangunan agar tahan gempa
Merencanakan lokasi pengungsian Peralatan penyelamatan diri tersedia
Kerjasama dgn pemerintah utk peringatan dini
Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat Pelatihan relawan
Desa KutaGempa Bumi
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04
Penyuluhan ttg gempa bumi & rumah tahan gempa
PenjelasanBagian No
Lokasi :
Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :
Cara pencegahannya
Belum
Persiapan
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
Lokasi rawan di wilayah ini
Bagian No Tindakan
Pengetahuan
tentang …
Penyebab
* PrioritasSudah
Keterangan
Sering terjadi gempa tektonik
Sering terjadi
Pembangunan gedung bertingkat
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Belum
Tahu
Sudah
Tahu
Lain-lain
Penataan bangunan (1) danperbaikan bangunan agar tahangempa (3) sulit dilakukan. Sistemperingatan dini berbasis masyarakat(11) menggunakan peralatan dansumber daya lokal seperti kentungandan pecalang. Pelatihan pertolonganpertama (12) sudah pernahdilakukan oleh beberapa warga,seperti anggota penyelamat pantaidan mahasiswa.
Keterangan Penataan pembangunan
Pencegahan
Membuat tempat aman warga berkumpul Membuat peta jalan menyelamatkan diri
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 62
Tsunami
Bencana lain yang biasanya terjadi di daerah pesisir, yang walaupun jarang tetapi tetap berbahaya adalah tsunami.
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti “gelombang pelabuhan”, karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir.
Kapan Tsunami terjadi?
Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari.
Tanda peringatan akan terjadinya bencana Tsunami bisa dilihat dibawah ini.
Gejala Yang Mungkin Terjadi
• Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat.
• Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang merupakan tanda peringatan datangnya tsunami.
• Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan membahayakan,
tapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar.
Akibat Tsunami
• Banjir dan gelombang pasang
• Kerusakan pada sarana dan prasarana
• Pencemaran air bersih
Bagaimana Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami
“Bila ada tsunami jangan panik ! Kita bisa selamat kalau siap.”
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 63
Prinsip-prinsip sebagai cara untuk menyelamatkan diri:
1. Kalau lagi berada di pantai atau dekat laut, dan merasakan bumi bergetar, langsung lari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah, atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan Tsunami
2. Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di sekitarnya
3. Selamatkan diri anda, bukan barang anda
4. Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari
5. Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit
6. Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal dirumah anda, bila rumah anda selamat! Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo, dan orang cacat
Mengurangi Dampak Dari Tsunami
• Hindari bertempat tinggal di daerah sekitar 100 meter (terlalu dekat) dari tepi pantai. Berdasarkan penelitian daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan angin ribut
• Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya
• Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat
Hal Yang Perlu Dilakukan Pada Saat Menjelang Tsunami
Saat mengetahui ada gejala, segera sampaikan pada semua orang. Segera lakukan
pengungsian, karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi
sangat terbatas. Mengungsi ke daerah yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai. Ikuti
perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bisa dipercaya.
Setelah Terjadinya Tsunami
• Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN
• Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman
• Jauhi reruntuhan bangunan
• Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat, atau lembaga keagamaan!
• Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesama warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk
segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 64
• Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerjasama dengan sesama serta lembaga
pemerintah, adat, keagaamaan, atau lembaga swadaya masyarakat.
• Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman anda untuk
memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus
dilakukan bila ada tanda-tanda tsunami akan datang.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mengurangi dampak tsunami. Untuk mendapat jawaban yang tepat,
pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa
merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Pengisi : G SarjanaTgl : 12 Okt 2002
1 �
2 � �
3 �
4 �
1 2 3
1 � �
2 � �
3
4
5
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10 � �
11 � � �
12 � � �
13 � � � �
14
15
Lain-lain
Sistem peringatan dini berbasismasyarakat (6) menggunakanperalatan dan sumber daya lokalseperti kentungan dan pecalang.Pelatihan pertolongan pertamasudah pernah dilakukan olehbeberapa warga, seperti anggotapenyelamat pantai danmahasiswa.
Keterangan Penyuluhan tentang tsunami
Pembuatan rencana tempat pengungsian
Pencegahan
Pembuatan Sistem Peringatan Dini
Pemetaan lokasi rawan tsunami
* Prioritas
Apakah memang bisa dicegah
Sudah
Keterangan
Informasi simpang -siur
Pernah terjadi dulu sekali
Seluruh desa dekat laut
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Belum
Tahu
Sudah
Tahu
Belum
Persiapan
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
Lokasi rawan di wilayah ini
Bagian No Tindakan
Pengetahuan
tentang…
Penyebab
Desa KutaTsunami
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04
Penanaman kembali hutan bakau
PenjelasanBagian No
Lokasi :
Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :
Cara pencegahannya
Pemetaan lokasi aman tsunami
Pembuatan peta jalur evakuasi
Pelatihan relawan
Kerjasama dgn pemerintah untuk sistem peringatan dini
Kerjasama dengan media massa untuk penyuluhan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 65
Konflik Sosial
Konflik sosial adalah salah satu bagian dari dampak ketidak-puasan dalam kehidupan
masyarakat. Apabila diikuti dengan tindakan kekerasan, bisa mengakibatkan bencana
bagi masyarakat. Konflik sosial mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan harta
benda yang bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan, terutama pada anak-
anak.
Konflik sosial dan kekerasan adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih, yang
memiliki pendapat yang berbeda.
Secara sederhana kekerasan bisa diartikan sebagai tindakan yang menyebabkan
kerusakan fisik, mental, lingkungan dan / atau melanggar hak azasi manusia.
Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
• Ketidak-seimbangan / ketidak-adilan dalam hal ekonomi, politik, sosial, hukum dan budaya
• Perebutan kepentingan sumber daya alam
• Kecemburuan perseorangan / kelompok
• Ketersinggungan perseorangan / kelompok
Bentuk Konflik Sosial Dengan Kekerasan
• Perkelahian antar perseorangan, kelompok dan masyarakat
• Pembantaian satu masyarakat pada masyarakat lainnya
Akibat Bencana Konflik Sosial
• Korban jiwa, luka-luka
• Bangunan rusak
• Hancurnya sarana umum
• Trauma sosial
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 66
Tahapan Konflik
Sebelum memasuki bagian dari pencegahan konflik, sebaiknya mengerti tentang
beberapa tahapan dalam konflik sosial, seperti dibawah ini:
Sebelum konflik
Periode dimana rasa ketidak-sesuaian antara dua pihak atau lebih yang memicu
munculnya konflik. Mungkin salah satu pihak telah mengetahui adanya persoalan
tetapi karena ingin menghindari bentrokan, tidak diselesaikan. Atau kedua belah pihak
memang sengaja meredam perasaan masing-masing.
Konfrontasi
Pada tahap ini konflik mulai terbuka. Pihak-pihak yang mempunyai masalah dan
pendukungnya mulai melakukan aksi saling menantang. Masing-masing pihak mungkin
telah mengumpulkan kekuatan dan mungkin telah mencari sekutu dengan harapan
bisa memenangkan konfrontasi. Keadaan menjadi sangat tegang, masing–masing
pihak siap untuk berkonfrontasi.
Krisis
Ini merupakan puncak konflik, ketika tindakan kekerasan antara kedua pihak terjadi.
Dalam konflik yang berskala besar bisa seperti perang yang akhirnya memakan
korban. Sangat sulit untuk mengadakan perundingan pada tahap ini. Komunikasi
antara pihak-pihak yang berselisih mungkin terputus. Pernyataan-pernyataan yang
keluar cenderung saling menuduh dan menentang.
Dampak
Satu pihak akan mungkin menaklukkan pihak lainnya, atau mungkin melakukan gencatan senjata
(jika perang tejadi). Satu pihak mungkin akan menyerah atas desakan pihak lain. Kedua belah pihak
mungkin akan setuju untuk berunding, dengan atau tanpa bantuan perantara. Turun tangannya
pihak yang berwenang mungkin memaksa kedua pihak untuk menghentikan pertikaian. Apapun
keadaannya, tingkat ketegangan mulai menurun dengan kemungkinan adanya penyelesaian.
Sesudah Konflik
Melalui perundingan biasanya situasi bisa diredam dan kemungkinan hubungan bisa menjadi
normal kembali. Namun, jika masalah yang menjadi penyebab tidak diselesaikan dengan
baik, konflik akan tetap ada.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 67
Langkah-langkah Penyelesaian
Pada intinya penyelesaian konflik merupakan tanggung jawab dan kerja sama antara
seluruh pihak yang terkait, yaitu masyarakat, organisasi dan pemerintah. Untuk itu
perlu dilakukan beberapa langkah penyelesaian dengan menentukan langkah yang
akan diambil dan pihak yang melaksanakan.
Hindari Konflik Sosial Dengan
• Menghargai pendapat orang lain
• Membina komunikasi yang baik dan terbuka antar masyarakat
• Memperkuat rasa persatuan dan menegakkan hukum
• Memahami permasalahan yang timbul dan mencari jalan keluarnya
• Membentuk forum antar agama, politik dan adat
• Mengadakan kegiatan sosial bersama seperti pertandingan olahraga, pasar malam, dsb.
Catatan: Pelaku / korban dari kerusuhan kebanyakan adalah orang yang hanya ikut-ikutan
tanpa mengetahui penyebab terjadinya. Mengapa harus menjadi korban yang sia-sia?
Menghindari Kerumunan Massal
• Jangan mudah percaya pada isu atau gosip yang tidak jelas sumbernya
• Mintalah keterangan yang pasti dari pihak yang berwenang
• Hindari kerumunan orang yang tidak jelas maksud dan tujuannya
• Kerumunan massal biasanya sangat mudah dihasut untuk membuat kerusuhan
• Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan, serahkan kepada pihak yang
berwajib untuk menyelesaikannya
• Jika merasa terancam, segera minta bantuan pada pihak Kepolisian untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
• Jika menemukan kesulitan untuk berunding, minta bantuan pihak lain sebagai
penengah dalam perundingan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 68
Catatan: Konfl ik besar kemungkinan berasal dari masalah kecil yang tidak terselesaikan.
Selesaikan langsung masalah yang timbul dengan berunding sebelum masalahnya
menjadi lebih besar.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat
dalam usaha mencegah terjadinya konfl ik sosial. Untuk mendapat jawaban yang tepat,
pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa
merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Pengisi : A HardiTgl Mengisi : 20-Feb-04
1 �
2 �
3 �
4 �
1 2 3
1 � �
2 � �
3 � �
4 � �
5
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10
11 � �
12
13
14
15
16
Keterangan
Persiapan
Membuat rencana pengungsian Menentukan lokasi pengungsian Menyiapkan sistem tanda bahaya Merencanakan tindakan pencegahan
Pencegahan
No 6 & No 8 - Perlu seringmengadakan pertemuan. No 16 - Pemuka Agama & Adat telahmelakukan penyuluhan. No 10 & No13 -Perlu pelatihan
Jangan mau dihasut; masalah dirundingkanCara pencegahannya
Penyebab
Keterangan
Persoalan tanah dan kehidupan yang makin sulit
Kalau keadaan masih seperti ini akan sering terjadi
Biasanya di tempat anak-anak muda minum
Belum
Tahu
Sudah
TahuPenjelasanBagian No
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
Lokasi rawan di wilayah ini
Membentuk sistem komunikasi Forum agama & kelompok masyarakat Membuat kegiatan sosial bersama
Pengetahuan
tentang…
Pemahaman perbedaan dalam masyarakat
Lain-lain
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Desa SengkuniKonflik Sosial
Lokasi :
Bagian No Tindakan
Mengadakan penyuluhan tentang perbedaan
Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :
Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �* Prioritas
Sudah Belum
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 69
Serangan Teroris
Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini bisa
menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan serangan teroris adalah
untuk menyebarkan ketakutan pada masyarakat karena tuntutannya tidak dipenuhi.
Bentuknya bermacam-macam, namun yang sering dilakukan adalah serangan bom.
Jenis serangan lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau
sabotase sarana penting seperti sarana air bersih, listrik dan lainnya.
Sasaran Serangan Teroris
• Kantor pemerintahan
• Industri penting
• Sarana utama transportasi
• Sarana umum
• Tempat keramaian
Penyebab Jatuhnya Korban Di Lokasi
• Ledakan bom
• Kebakaran gedung, gas, listrik dll
• Tertimpa reruntuhan bangunan
• Keracunan
Langkah-langkah Pencegahan
Dalam melakukan tindakan pencegahan ini dibutuhkan kewaspadaan seluruh pihak
baik masyarakat, pemerintah maupun perorangan dalam:
• Menjaga keamanan lingkungan (siskamling, penjagaan keamanan)
• Melaporkan kepada aparat terdekat jika menemukan sesuatu yang mencurigakan
Untuk Perlindungan Terhadap Bangunan
• Memperketat penjagaan keamanan dengan melakukan pemeriksaan terhadap
orang-orang yang mencurigakan dan memasang palang pada jalan masuk untuk
memeriksa kendaraan bermotor di wilayah bangunan penting (kantor, hotel, dll)
• Memasang sistem pencegah dan pemadam kebakaran pada bangunan penting
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 70
Untuk Pelayanan Darurat dan Keamanan
Memasang alat pendeteksi, dan kaca cermin untuk memantau bagian bawah mobil, dan alat pelacak bahan peledak.
Membuat rencana transportasi korban ke rumah sakit.
Mempersiapkan pemadam kebakaran
Membangun pusat penerangan dan komunikasi.
Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat
setempat dalam usaha mengurangi dampak serangan teroris. Untuk mendapat jawaban
yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di dalam formulir ini perlu dibahas bersama.
Kemudian masyarakat bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan
pencegahan, dll
Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan
tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Pengisi : G SarjanaTgl Mengisi : 12 Okt 2002
1 �
2 �
3 �
4 �
1 2 3
1 �
2 � �
3 � �
4 � �
5 � �
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10 � �
11 � �
12
13
14
15
Sistem Komunikasi
Belum
Tahu
Sudah
Tahu
Lain-lain
No 10, No 11 &No 13 - Perlupelatihan. No. 16 - Razia KTP telahdilakukan
Keterangan
Pemeriksaan kendaraan di pintu masuk
Pendidikan dalam kewaspadaan masyarakat
Menentukan lokasi pengungsian
Pencegahan
Pelatihan PPGD
Keterangan
Tapi belum jelas
Bisa terjadi kapan saja
Bisa terjadi dimana saja
Memeriksa orang-orang di pintu masuk
* Prioritas
Laporkan semua yang mencurigakan
Sudah Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �
Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :
Cara pencegahannya
Belum
Persiapan
Kemungkinan terjadinya di wilayah ini
Lokasi rawan di wilayah ini
Bagian No Tindakan
Pengetahuan
tentang…
Melaporkan orang yang mencurigakan
PenjelasanBagian No
Penyebab
Lokasi : Desa KutaSerangan Teroris
Melaporkan bungkusan yg mencurigakan
Daftar petugas-petugas kesehatan Sistem pemadam kebakaran
Pemeriksaan identitas pendatang
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Memperkirakan Faktor Resiko Bencana
• Mengenali Kemungkinan Resiko
• Mendata Sarana dan Prasarana Masyarakat
• Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 73
A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana
Mengenali Kemungkinan Resiko
Untuk menilai kemungkinan resiko bencana, perlu dilakukan pengumpulan keterangan
dari masyarakat yang telah mempunyai pengalaman dalam hal ini.
Berikut adalah formulir yang diisi oleh Regu Peringatan Dini untuk mengetahui
kemungkinan bencana di suatu wilayah, berdasarkan keterangan yang didapat dari
penduduk setempat yang telah mengalami bencana sebelumnya, serta statistik yang
diperoleh dari instansi terkait.
Cara mengisi Formulir A-05 - Bencana Yang Pernah Terjadi: Isi kolom-kolom
menurut judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.
����������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto �������������
��������������������������� ��������� Nita Tobing 30 Mei 2001
������
���������
������
���������
���������
��������
1 Tebing Utara 1/2 hektar tidak ada
2 Bagian UtaraDesa
1/2 hektar listrik & Air
3 Tebing Utara 1/4 hektar tidak ada
4 Bagian UtaraDesa
1 hektar listrik, Air,Puskesmas
5 Pinggir Sungai 2 hektar jembatan,jalan
5 Bagian SelatanDesa
2 hektar sekolah & kantor desa
�����������������������
��������
���������
�����
�������
���������
������
�����
������
��������������
����������������
����
��������
�������
������������������������
�������
5 PieterTambunan32
Sayangnya penebangan pohon tidak terkendalikan, masyarakat harus melakukan penanaman kembali. Harus seringdiadakan kerja bakti untuk membersihkan sungai.
TanahLongsor
Hujan & penebanganpohon
21-Mar-82
23-Feb-79 BanjirBandang
Pembuanganlimbah,penebanganpohon & pembangunan
30
������
�����
���������
TanahLongsor
2 bulan Hujan & penebanganpohon
23-Feb-79YuyunRaharja
3 3 minggu
YaniHartati
3 8
6 bulan 21
12-13 24
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 74
Mendata Prasarana Masyarakat
Pendataan prasarana seperti gedung sekolah, PUSKESMAS, sarana ibadah dan juga
rumah masyarakat berguna untuk mengetahui berapa besar nilai kerusakan jika terjadi
bencana di wilayah tersebut.
Formulir dibawah ini adalah untuk mencatat persediaan sarana yang ada di suatu
wilayah. Keterangan dari formulir ini bisa digunakan dalam pembuatan peta bahaya.
Apabila nilai sebenarnya tidak diketahui, cukup dibuat dengan memperkirakan nilai
serta jumlah sarana-sarana tersebut.
Data penilaian ini akan dibutuhkan dalam proses permohonan bantuan di tahap Pemulihan.
Untuk memudahkan pengisian formulir ini, bisa mengacu pada buku profi l desa.
Cara mengisi Formulir A-06 - Perkiraan Aset Desa: Isi kolom-kolom menurut
judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh atau dengan melakukan
perkiraan.
�����������������������������������������������
��������� ��������� ��������� Suroso�������� Desa Wonokerto ������������� 24-Jan-01
�����������
�������
����������
������������������������������ ����������������
204 22 4,040,000,000Rp 32,000,000Rp
12 4 210,000,000Rp 47,000,000Rp
3 1 180,000,000Rp 50,000,000Rp
3 - 175,000,000Rp -
2 1 54,000,000Rp 23,000,000Rp
- 1 - 820,000,000Rp
224 29 4,659,000,000Rp 972,000,000Rp
�����������������������������������
���������
�����������������
�������������
����������������
��������������������������������
���������������������
������
��������
��������������������������������
����������������������
������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 75
Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat
Pada saat bencana terjadi, korban yang menderita cedera berat harus dibawa ke rumah
sakit secepatnya. Untuk ini sebelumnya regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan
sudah mempersiapkan daftar instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan
pada waktu diperlukan.
Untuk membantu proses ini, bisa digunakan Formulir A-05 - Daftar Rumah Sakit
– Pada waktu menghubungi instansi-instansi tersebut, perlu dicatat nomor telepon,
nama instansi dan nama orang yang dihubungi serta kapasitas dan jenis perawatan
yang ditanganinya.
Cara mengisi Formulir A-07 - Daftar Rumah Sakit: Isi kolom-kolom menurut judul
diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.
����������������������������������������������� ������������� 0.001��������������������������������������� ��������
��������� Made Nurbawa ������������� 18-Apr-97
�� ���������������� ����������������
�������
�����������
��������������������
� RSUD Bangli Luka bakar, patah tulang,gangguan pernapasan
340 15 km 0361 2347xxx
� Wisma Prashanti Operasi Patah Tulang 130 2 km 0361 4343xxx
� Dharma Kerthi Gangguan pernapasan , patahtulang
310 2,5 km 0349 322xxx
� Manuaba Patah tulang, luka bakar 110 17 km 0342 767xxx
Desa Wonokerto
Widyawati Putri Dewi (Dokter RS)
Kholik Saputra (Pegawai RS)
Chandra Kusuma (Dokter RS)
I Nym Palgunadi (HUMAS RS)
��������������������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 76
Catatan
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Peta Bahaya
Proses Pembuatan Peta Bahaya
• Hal-hal yang Dimuat Di Dalamnya
• Lampiran Keterangan
• Alat Pembantu
Yang Bertanggung Jawab Dalam
Pembuatan Peta ini
Tahap-Tahap Pembuatan Peta
1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 79
A.6 Peta Bahaya
Proses Pembuatan Peta Bahaya
Dengan mengenal daerah sekitar dan mengenal potensi bencana yang bisa terjadi,
akan bisa mempermudah pembuatan rencana pencegahannya. Dengan alasan ini
diperlukan sebuah peta yang bisa menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
bencana seperti: daerah rawan bencana, jalur jalur bantuan, sumber air dan lainnya.
Peta ini harus bisa menggambarkan situasi desa dan wilayah sekitarnya sejelas mungkin,
sedangkan potensi bencana bisa dicantumkan sebagai lampiran keterangan peta.
Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya
• Umum – Wilayah desa dan sekitarnya, jalan penghubung, gunung, lembah, lahan
perkebunan dan sebagainya
• Sumber Alam – Sungai, laut, mata air, hutan, lahan pertanian dan sebagainya
• Bangunan penting – Kantor, sekolah, pabrik, balai pertemuan, tempat ibadah,
PUSKESMAS dan sebagainya. Ada banyak hal lain, sesuai dengan keadaan
setempat, yang bisa dimuat di dalam peta ini
Lampiran Keterangan
Meliputi keterangan yang berhubungan dengan bencana yang mungkin terjadi di wilayah
tersebut, seperti: potensi bencana, jenis bencana, besarnya dampak bencana, jumlah
penduduk, ,jumlah ternak, perekonomian dan lainnya. Hal-hal lain yang juga perlu
dimuat antara lain: lokasi untuk mengungsi, jalur jalan yang terbaik ke tempat-tempat
penting seperti rumah sakit, kantor polisi, kantor Bupati / Wali kota dan lainnya.
Alat Pembantu
Yang dibutuhkan dalam pembuatan peta bahaya ini adalah peta desa (jika ada), profil
desa (bisa diperoleh di kantor desa), alat tulis, penggaris dan kertas (sebaiknya yang
berukuran besar seperti A2 atau A3).
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 80
Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini?
Jika bencana terjadi di suatu wilayah maka yang mengalami dampaknya adalah
masyarakat, maka proses pembuatan peta ini adalah tanggung jawab Regu Pemetaan
dan seluruh masyarakat, ditunjang oleh pemerintah dan organisasi lainnya. Proses ini
bisa dilakukan oleh KMPB bersama pihak luar.
Tahap-Tahap Pembuatan Peta
Pembuatan Peta ini dibagi menjadi tiga tahap:
1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol
A - Data yang bisa diperoleh dari buku profil desa adalah:
a) Jumlah penduduk
b) Jumlah dan nama dusun
c) Batas desa
d) Luas desa
e) Pembagian penduduk menurut jenis kelamin
f) Pembagian penduduk menurut umur
g) Jumlah ternak
h) Luas lahan pertanian
i) Panjang jalan desa
j) Sarana transportasi seperti kendaraan
k) Sumber daya desa seperti pertambangan dan perikanan
l) Catatan terjadinya bencana dan jumlah korban yang jatuh, baik harta benda atau jiwa
m) Sarana umum seperti pasar, sekolah, lapangan umum, tempat ibadah,
PUSKESMAS, rumah sakit dan lainnya
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 81
B - Data pada tingkat dusun bisa meliputi:
a) Data jumlah penduduk setiap dusun
b) Jumlah penduduk menurut
a. Jenis kelamin
b. Umur - untuk memudahkan pembagian umur sebaiknya penduduk dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
i. Anak-anak dan remaja, 0-16 tahun
ii. Dewasa, 17-56 tahun
iii.Orang Tua, 57 tahun ke atas
c) Jumlah bangunan dan sarana yang ada.
d) Jumlah dan panjang jalan
e) Luas lahan pertanian dan peternakan
f) Sarana umum
g) Catatan mengenai potensi bencana yang bisa terjadi dan yang sudah terjadi, serta
jumlah korban yang ditimbulkan.
C - Keterangan tambahan yang perlu dikumpulkan
a) Jalur jalan yang terbaik untuk jalur bantuan ke lokasi bencana dan jalur masyarakat ke lokasi pengungsian
b) Sumber-sumber yang diperlukan untuk menghadapi bencana seperti sumber air untuk menghadapi kebakaran, mata air untuk pasokan air bersih bagi pengungsi dan lainnya.
Keterangan ini bisa diperoleh dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar desa.
D - Memasukkan data dan pemberian simbol
Tentunya tidak seluruh keterangan bisa dicantumkan ke dalam peta. Sebagian akan
masuk sebagai lampiran keterangan. Perlu dipilih keterangan mana yang akan
dimasukkan ke dalam lampiran keterangan seperti:
• Jumlah penduduk
• Luas wilayah
• Keterangan yang akan dimasukan pada gambar peta, dll
Untuk keterangan yang akan dimasukkan ke dalam peta perlu dibuatkan simbol yang
mudah dimengerti. Pemilihan simbol ini bebas, sesuai dengan pertimbangan pembuat
peta. Berikut adalah salah satu contoh formulir yang bisa membantu pembuatan
keterangan tambahan dan pemberian simbol.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 82
Formulir-formulir dibawah ini perlu dilakukan oleh Regu Pemetaan sebelum
proses pembuatan peta bahaya.
Formulir A-08 Data Peta Bahaya adalah data rincian tentang sarana, sumber daya
manusia dan alam, batas-batas wilayah, jalan-jalan dll. Keterangan tersebut sangat
berguna untuk ketepatan peta bahaya dengan keadaan di wilayah yang sebenarnya.
Cara mengisi Formulir A-08 - Data Peta Bahaya: keterangan untuk mengisi formulir
ini bisa mengacu pada buku profi l desa. Isilah kolom-kolom dengan data yang sesuai
dengan judul diatasnya.
�����������������������������������������������
���������������� ��������� Made Nurbawa �������������
Dusun AirBah
RW 01 RW 02 RW 03
� � � � � � � � � ��
� �������������������������� ����� 104 96 70 81 351� �������������� ����� 108 106 96 46 356� ��������� ����� 324 219 118 265 926� ���������������������� ����� 9 34 10 12 65� ������������������� ����� 21 17 18 32 88� ���������� ���� 1 1 - - 2� ������������ ��������� 4 3 1 3 11� ����������� ��������� 5 2 4 2 13� ������������ ���� 6 3 1 2 12�� ����������� ���� 3 1 - 3 7�� ������ ���� 1,024 1,401 461 810 3,696�� ���������������� �� 14 21 17 13 65�� ����������� ���� 1 1 1 1 4�� �������������� ���� 1 1 2 - 4�� ��������������������������� �� 2 4 3 1 10�� �������� ���� 2 1 1 2 6�� ������������� ���� 5 3 4 - 12�� ������������ ���� 1 1 1 2 5�� ������������ ���� - - 1 2 3�� ������� ���� - 1 - 1 2�� ��������� ���� - - - 2 2�� ������ ���� - - 1 - 1�� ������� ���� - - - - -�� ��������������������� �� - - - - -�� ���������������������������� �� 4 3 1 2 10�� ����������������������������� �� 3 2 1 1 7
������
������
�������� Desa Wonokerto02-Feb-98
�� ���������� ������
������
������
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 83
Formulir A-09 Perkiraan Lokasi Orang adalah untuk memperkirakan posisi orang
pada tempat dan waktu yang berbeda. Keterangan ini perlu untuk kemudahan usaha
pencarian orang pada saat bencana terjadi.
Cara mengisi Formulir A-09 - Perkiraan Lokasi Orang – Isi kolom-kolom sesuai
dengan pemantauan pada berbagai waktu dan lokasi di tempat.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-09 Lokasi :
Perkiraan Lokasi Orang Jenis bencana :
Tgl Mengisi : 31 Januari 1999Pengisi : Made Nurbawa
Siang
Hari
Malam
Hari
Siang
Hari
Malam
Hari
Siang
Hari
Malam
Hari
402 478 66
50
24 504 528 24
25 14
343 21 9
745 502 600 - 528 113
Keterangan dan catatan
Desa Wonokerto
Tanah Longsor
Jumlah orang di masing-masing tempat
Tinggal di…
Lokasi Orang
Kantor pemerintah
Bangunan sekolah
Perumahan
Tempat kegiatan ekonomi ( pasar,
supermarket, mal)
Daerah sentral industri (pabrik)
Di Daerah Rawan
Bencana
Jumlah Orang
Bekerja di…
Tempat ibadah
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 84
2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya
Peta ini adalah sebuah gambaran yang mewakili keadaan sebenarnya di suatu wilayah.
Pembuatannya akan lebih baik kalau menggunakan skala, tetapi bisa juga tidak.
Yang paling penting peta ini harus tepat dan mudah dimengerti. Jika memungkinkan,
sebaiknya mengacu kepada peta yang sudah ada. Namun jika peta tersebut belum
ada maka langkah berikut bisa membantu.
Langkah-langkah Penggambaran
Simbol-simbol yang perlu
diisi di dalam peta bahaya
seperti ini bisa dibuat
sendiri sesuai dengan
keadaan ditempat.
1. Menggambar Peta Dasar
1) Gambarkan peta dasar wilayah dan sekitarnya
2) Sebutkan Arah Utara
3) Gambarkan garis-garis perbatasan desa
2. Mengambar daerah, jalan dan sungai
1) Bagi peta tersebut dalam beberapa wilayah
dusun dengan garis batas yang jelas
2) Gambarkan semua jalan di daerah.
Penentuan gambar jalan akan membantu untuk
menentukan posisi sarana penting.
3) Gambarkan sungai dan jembatan yang ada
U
Desa A
Desa C
DesaB
U
Desa A
Desa C
DesaB
1
2
Laki laki dewasa
Wanita dewasa
Anak anak
Laki-laki lanjut usia
Wanita lanjut usia
Puskesmas
Jalan dusun
Jalan desa
Batas dusun
S i m b o l - s i m b o l P e t a B e n c a n a
Batas desa
Ternak
Lahan pertanian
Balai desa
Gardu listrik
Tempat aman mengungsi
Sekolah
Tempat ibadah
Jalan terdekat ke RSUD
Kantor desa
Sungai
Jembatan
Mata air
Danau
Hydrant
Wilayah gunung melutus
Wilayah tsunami
Wilayah tanah longsor
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 85
3. Menempatkan Sarana Penting
1) Kantor
2) Sekolah
3) Balai pertemuan
4) Tempat ibadah
5) Lapangan
6) PUSKESMAS, Klinik dan lainnya
4. Menentukan Daerah Rawan Bencana
1) Mulai menentukan daerah-daerah rawan
bencana di desa tersebut
2) Tunjukkan luas cakupan dari kemungkinan
bencana itu
3) Jika disuatu daerah kemungkinan terjadi lebih
dari satu bencana maka sebaiknya simbol
tersebut dibiarkan bertumpangan
5. Menempatkan Perumahan
1) Langkah selanjutnya adalah penempatan
simbol-simbol rumah pada posisi yang tepat
2) Penempatan simbol ternak dan lahan
pertanian
3) Jika memungkinkan jumlah orang, ternak dan
lahan pertanian dimuat di keterangan peta
6. Menentukan Sumber Daya Alam
1) Hutan
2) Laut
3) Pertambangan
4) Danau
5) Mata air
6) Sungai
7) dll – sesuai dengan keadaan setempat
U
Desa A
Desa C
DesaB
U
Desa A
Desa C
DesaB
U
Desa A
Desa C
DesaB
5
4
U
Desa A
Desa C
DesaB
3
6
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 86
7. Keterangan Tambahan
Tandai jalan terbaik ke :
1) RSU, PUSKESMAS
2) Kantor polisi
3) Desa terdekat
4) Sarana-sarana umum seperti : gardu listrik,
telpon, dll
8. Daerah Pengungsian
Tandai daerah yang dianggap aman untuk
mengungsi, juga jalur yang terbaik ke
arah lokasi pengungsian. Syarat daerah
pengungsian yang baik adalah : Mudah
dijangkau, aman dan luas untuk pengungsi
dan tersedia kebutuhan dasar seperti
air dan lahan untuk membuat tempat
perlindungan
9. Langkah Terakhir Pembuatan Peta
Setelah semua proses pembuatan peta
dijalankan, periksalah kembali dan segera
perbaiki jika ada kesalahan. Jika sudah,
maka peta bahaya ini siap untuk disebarkan
dan diperlihatkan pada masyarakat.
3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
Sesuai dengan perkembangan penduduk dan pembangunan yang cepat berubah,
maka peta bahaya ini juga perlu disesuaikan dengan perubahan keadaan.
U
Desa A
Desa C
DesaB
POLISI
Ke Kantor Bupati
U
Desa A
Desa C
DesaB
POLISI
Ke Kantor Bupati
Ke DaerahPenggungsi
7
8
9
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 87
Untuk menjamin keterlibatan masyarakat
dan menjaga keterbukaan, setiap laporan
dan keterangan perlu ditempelkan di papan
pengumuman seperti di bawah ini...
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 88
Catatan
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Rencana Persiapan dan Pencegahan
• Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan
• Tindakan Pembuatan Rencana
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 91
A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan
Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan
Untuk bisa mencapai hasil yang maksimal sebuah rencana harus mempunyai tujuan
dan cara pelaksanaan yang tepat.
Secara sederhana tujuan bisa diartikan sebagai hasil maksimal dari tindakan,
sedangkan pelaksanaannya merupakan semua usaha dalam mencapai tujuannya.
Buatlah rencana menurut kemampuan sendiri tanpa ketergantungan dari luar.
Tindakan Pembuatan Rencana
Setelah semua keterangan terkumpul, periksalah kembali, dan dari hasilnya bisa
dibuat sebuah rencana yang bisa berguna pada waktu diperlukan.
Rencana yang baik adalah rencana yang :
1. Mempunyai tujuan yang jelas. Hasil yang ingin dicapai harus jelas untuk
mempermudah pengawasan pelaksanaannya.
2. Mudah dalam pelaksanaannya. Rencana akan mudah dilaksanakan apabila
didasari atas kemampuan dan sumber daya yang ada.
3. Masuk akal. Mungkin atau tidaknya suatu rencana untuk bisa dilaksanakan
perlu dipertimbangkan secara matang. Di samping kemampuan dan sumber
daya, penyesuaian waktu juga harus dipikirkan, karena dengan mengetahui
waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rencana akan mempermudah
pelaksanakan rencana selanjutnya.
4. Mempunyai prioritas. Dalam usaha pencegahan bencana ada berbagai macam
cara pemecahan masalah , maka setiap rencana harus ditentukan prioritasnya.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 92
Bandingkan dengan contoh formulir berikut.
Formulir dibawah ini digunakan oleh Regu Peringatan Dini untuk menentukan masalah,
prioritas, tindakan pemecahan dan sumber daya yang diperlukan. Keteranganya
didapat dari formulir A-04 Bencana Yang Pernah Terjadi.
Cara mengisi Formulir A-10 – Rencana Tindakan Pencegahan
Pahami isi formulir, pertimbangkan dengan baik kemungkinan setiap usulan, lalu isilah
kolom dengan jelas.
Isilah sumber daya yang diperlukan, penanggung jawab, waktu dan biaya yang
dibutuhkan. Tentukan siapa yang akan menjadi pelaksana.
����������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto��������������������������� ��������� Made Nurbawa������������������������������������������������������� ������������� 8 Juli 2000
� � �
1 Tebing di utara desayg rawan longsor
Perbaikan tanggul dantembok penyangga � Batu, semen dan pasir
Gotongroyong
Rp 24.000.000,00 (Bantuan Bupati)
2 Hutan yang gunduldi utara desa
Penanaman kembalihutan di sebelah utara �
Bibit pohon, pupuk,peralatan menanam
Anak sekolahSMU
350 bibit pohon(Dinas Kehutanan)
3 Tanda bahaya Membuat sistem tandabahaya �
Peralatan bunyi-bunyian(peluit, kentongan dll)
Ibu-ibu PKK Swadaya
����������������������
������������������������������
�� ������������� ���������������������������� ���������
M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n
P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )
Rencana Pengungsian
• Tentang Pengungsian
• Dalam Menentukan Pengungsian
• Menilai Bahaya Bencana
• Kemungkinan Bencana Susulan
• Tersedianya Kebutuhan
• Penduduk Yang Daerahnya Digunakan
• Menentukan Lokasi Pengungsian
• Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 95
A.8 Rencana Pengungsian
Tentang Pengungsian
Pengungsian adalah proses pemindahan orang ke tempat yang aman dari ancaman
bahaya. Pengambilan keputusan untuk melakukan pengungsian adalah hal yang
penting pada saat bencana. Keputusan yang tepat dalam melakukan pengungsian
sangat menentukan dalam mengurangi resiko bencana.
Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian
Menilai Bahaya Bencana
Perlu atau tidaknya melakukan pengungsian ditentukan dengan menilai lebih dulu
besarnya dampak bencana. Penilaian ini bisa dilakukan secara naluri atau melalui
pengamatan langsung.
Kemungkinan Bencana Susulan
Pada banyak kasus, bencana yang terjadi diikuti dengan bencana susulan yang
kadang-kadang bisa mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban.
Misalnya pada awal konflik sosial, mungkin hanya sedikit korban yang jatuh. Oleh
karena itu, sebelum konflik menjadi lebih serius perlu dilakukan perundingan.
Saran: keputusan yang diambil hendaknya dirundingkan terlebih dahulu dengan kepala
desa dan pihak lainnya secara seksama.
Tersedianya Kebutuhan
Tersedianya kebutuhan masyarakat dalam pengungsian perlu untuk diperhatikan.
Kebutuhan ini meliputi:
• Tempat perawatan korban
• Tempat perlindungan yang aman
• Tempat untuk melakukan koordinasi bantuan
• Sarana yang tersedia
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 96
Menentukan Lokasi Pengungsian
Pengungsian adalah tindakan pemindahan masyarakat dari ancaman bahaya. Halaman
ini sangat memberatkan masyarakat yang harus meninggalkan rumahnya. Sebaiknya
tempat yang dipilih oleh Regu Pengungsian dalam tahap persiapan ini juga disetujui
oleh masyarakat.
Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian
Perlu diperhatikan bahwa besar kemungkinan penduduk yang daerahnya digunakan
untuk pengungsian mengalami pengaruh-pengaruh akibat bencana. Apabila
pengungsian dilakukan hal-hal mengenai penduduk yang daerahnya dipergunakan
untuk pengungsian perlu dipertimbangkan, termasuk:
Melibatkan perwakilan dari masyarakat yang daerahnya digunakan untuk pengungsian
dalam mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kedua pihak.
Mengundang anggota-anggota masyarakat yang daerahnya digunakan untuk
pengungsian dalam rapat-rapat umum untuk membicarakan:
• Rencana penanganan akomodasi
• Makanan dan air
• Sanitasi
Rancangan tempat perlindungan, konstruksi dan pengaruhnya pada lingkungan.
Rancangan tempat perlindungan hendaknya bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan
tenteram bagi orang-orang yang berlindung, dan harus menyatu dengan lingkungan,
baik dalam lingkungan budaya maupun alam sekitarnya.
Pertimbangan dalam memilih tempat pengungsian
• Tempat yang aman dari ancaman bencana
• Cukup luas untuk menampung pengungsi dan kegiatan pertolongan
• Kemudahan jalur transportasi pengungsian
• Fasilitas air bersih dan sarana lainnya
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 97
Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu
• Tanah Longsor - Tempat datar dan aman dari bencana
• Gunung Berapi - Tempat tinggi dan terlindung dari abu dan gas
• Tsunami - Tempat yang tinggi dan jaraknya 1 km atau lebih dari tepi pantai
• Banjir - Dataran tinggi
• Gempa Bumi - Diluar bangunan/tempat terbuka
• Konfl ik Sosial - Tempat yang netral dari pihak-pihak yang bertikai
• Serangan Teroris - Tempat jauh dari keramaian, sarana umum & bangunan penting
Berikut adalah formulir yang digunakan oleh Regu Pengungsian untuk dirundingkan dengan
masyarakat setempat dalam mempersiapkan pengungsian. Untuk mendapat jawaban
yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian
masyarakat bisa berunding untuk menentukan tindakan persiapan pengungsian.
Cara mengisi Formulir A-011 – Persiapan Pengungsian: Pada bagian pengetahuan,
isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan
dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom persiapan dengan tindakan-tindakan
hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.
Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-11 Lokasi : Desa WonokertoPersiapan Pengungsian Pengisi : SurosoUntuk pilihan prioritas yang paling tepat isi tanda : � Tgl Mengisi :
1 �
2 �
3 �
4
1 2 3
1 � �
2 � �
3 � �
4 � �
5 � �
6 � �
7 � �
8 � �
9 � �
10
Lain-lain 11
12
Persiapan Data pelayanan gawat darurat
Menjamin keamanan
Membuat rencana pengungsian
Mengetahui jalan yang terbaik menuju ke lokasi pengungsian
Transportasi untuk pengungsian
Rencana pemindahan korban ke rumah sakit
Menentukan lokasi pengungsian
Belum
Dilaksa
nakan
* PrioritasBagian No Tindakan
Latihan untuk pelaksanaan pengungsian
Membuat peta bahaya
Perlu pelatihan
Bagian No Penjelasan
Pengetahuan
tentang…
Cakupan bencana untuk menentukan mengungsi atau tidak
Proses pengungsian
Kebutuhan pengungsi
KeteranganSudah
Dilaksa
nakan
20-Sep-98
Masyarakat sangatmemerlukan pelatihanmengenai pengungsian.Sudah menghubungibeberapa instansi tetapibelum mendapatjawaban.
Sudah
Tahu
Perlu pelatihan
Belum
Tahu Keterangan
Perlu pelatihan
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 98
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 99
Kesimpulan
Untuk mengembangkan rencana penanggulangan
bencana secara lengkap, seluruh buku panduan ini perlu
dipelajari, dipertimbangkan dan diuji coba. Sebaiknya
hasil rencana penanggulangan bencana ini, termasuk peta
bahaya, ditempelkan di tempat umum agar bisa dilihat dan
dipertimbangkan oleh masyarakat. Semua pendapat dan
saran yang diberikan harus dipertimbangkan dan jika perlu,
dimasukkan ke dalam rencana.
Menilai Perkembangan Pelaksanaan
Rencana ini perlu sewaktu-waktu diperiksa dan disesuaikan
dengan keadaan, ancaman, nomor telepon dan sumber daya
yang berubah. Proses ini diperlukan untuk bisa menjamin
kesesuaian rencana dengan keadaan yang sebenarnya.
Pelaksanaan Rencana
Seluruh anggota KMPB dengan mengikut-sertakan
masyarakat perlu melakukan latihan-latihan uji coba untuk
menjamin ketepat-gunaan rencana ini dan memperkuat
kemampuan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Mengawasi Perkembangan Pelaksanaan
Pada pelaksanaannya semua kegiatan perlu diawasi
untuk mengetahui berapa jauh kemajuan yang dicapai dan
masalah-masalah yang dihadapi. Pengawas pelaksanaan ini
sebaiknya dilakukan oleh beberapa orang yang ikut dalam
proses pembuatan rencana.
Selamat atas kebijaksanaan untuk mengembangkan rencana
penanggulangan bencana masyarakat ini. Semoga segala
usaha yang penuh tantangan ini akan berhasil mencegah
dan mengurangi resiko bencana.
PERSIAPAN & PENCEGAHAN
A 100
Catatan