a persiapanpbbm

100
Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat MODUL A Persiapan & Pencegahan Dibuat Oleh Yayasan IDEP dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID dan Masyarakat Indonesia untuk keterangan lebih lanjut : www.idepfoundation.org/pbbm

Upload: mikhwanul-jumar

Post on 20-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: A PersiapanPBBM

Panduan Umum

Penanggulangan

BencanaBerbasis Masyarakat

M O D U L A

Persiapan & Pencegahan

Dibuat Oleh Yayasan IDEP dengan dukungan dari BAKORNAS PBP, CRS, MPBI, UNESCO, USAID dan Masyarakat Indonesia

u n t u k k e t e r a n g a n l e b i h l a n j u t : w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b b m

Page 2: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 2

Catatan

Page 3: A PersiapanPBBM

MODUL A Persiapan & Pencegahan

Bencana

Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM)

Page 4: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 4

Daftar Isi Modul A - Persiapan dan Pencegahan

A.1 Pentingnya Persiapan A 7

A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) A 11

Apa KMPB itu? A 11

Manfaat KMPB A 11

Memilih Anggota KMPB A 11

Organisasi KMPB A 12

Tentang Pelatihan KMPB A 12

A.3 Tugas KMPB A 13

Struktur Organisasi KMPB A 13

Perincian Tugas Setiap Regu KMPB A 15

Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB A 15

Perincian Tugas Koordinator Bagian A 16

Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini A 17

Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan A 19

Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis A 20

Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu A 21

Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan A 22

Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara A 23

Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran A 24

Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi A 25

Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar A 27

Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan A 29

Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan A 30

Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum A 32

Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial A 33

Hubungan KMPB dengan Sukarelawan A 35

Pengkoordinasian Relawan A 35

Page 5: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 5

A.4 Tentang Bencana A 41

Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana A 42

Banjir A 42

Bahaya Wabah Penyakit A 44

Perawatan Luka Yang Terbuka A 45

Pembersihan di Rumah Setelah Banjir A 45

Tanah Longsor A 48

Gunung Berapi A 50

Badai dan Angin Topan A 54

Gempa Bumi A 57

Tsunami A 62

Konflik Sosial A 65

Serangan Teroris A 69

A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana A 73

Mengenali Kemungkinan Resiko A 73

Mendata Prasarana Masyarakat A 74

Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat A 75

A.6 Peta Bahaya A 79

Proses Pembuatan Peta Bahaya A 79

Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya A 79

Lampiran Keterangan A 79

Alat Pembantu A 79

Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini? A 80

Tahap-Tahap Pembuatan Peta A 80

1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol A 80

2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya A 84

3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan A 86

A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan A 91

Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan A 91

Tindakan Pembuatan Rencana A 91

Tentang Pengungsian A 95

Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian A 95

Menilai Bahaya Bencana A 95

Kemungkinan Bencana Susulan A 95

Tersedianya Kebutuhan A 95

Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian A 96

Page 6: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 6

Catatan

Page 7: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 7

A.1 Pentingnya Persiapan

Tujuan

Mengurangi resiko

Untuk mencegah bencana secara mutlak memang mustahil. Namun ada banyak

tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana atau

mengurangi dampak bencana.

Bisa dilihat pada contoh dibawah ini

Untuk mencegah banjir, sebelum musim hujan masyarakat bisa membersihkan saluran

air, got dan sungai serta tidak membuang sampah di sembarang tempat, apalagi di

sungai.

Mengurangi Korban

Apabila masyarakat sudah mempersiapkan diri, akan lebih mudah untuk menentukan

tindakan penyelamatan pada saat bencana terjadi. Persiapan yang baik akan bisa

membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.

Bisa dilihat pada contoh dibawah ini

Masyarakat yang dilanda bencana gunung berapi berkali-kali bisa mempersiapkan diri

dengan membuat perencanaan serta mendapatkan pelatihan yang diperlukan.

Meringankan Penderitaan

Untuk mengurangi penderitaan akibat suatu bencana, masyarakat perlu mempunyai

persiapan supaya bisa cepat bertindak apabila terjadi bencana.

Bisa dilihat pada contoh dibawah ini

Umumnya pada kasus bencana, masalah utama adalah persediaan air bersih.

Akibatnya banyak masyarakat yang terjangkit penyakit menular. Dengan melakukan

persiapan terlebih dahulu kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber air bersih

bisa mengurangi kejadian penyakit menular.

Menjalin kerjasama

Tergantung dari cakupan bencana dan kemampuan masyarakat, penanganan bencana

bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri atau, apabila diperlukan bisa bekerja sama

dengan pihak-pihak yang terkait. Untuk menjamin kerja sama yang baik, pada tahap

persiapan ini masyarakat perlu menjalin hubungan dengan pihak-pihak tersebut.

Page 8: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 8

Catatan

Page 9: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)

• Apa KMPB itu?

• Manfaat KMPB

• Memilih Anggota KMPB

• Organisasi KMPB

• Tentang Pelatihan KMPB

• Hubungan KMPB dengan Sukarelawan

Page 10: A PersiapanPBBM
Page 11: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 11

A.2 Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)

Apa KMPB itu?

KMPB terdiri dari anggota-anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan,

yang dibentuk atas hasil keputusan masyarakat bersama. Masyarakat sendiri berhak

untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi resiko dan dampak bencana.

Banyak contoh yang berhasil telah diterapkan oleh kelompok-kelompok masyarakat

di negara-negara lain.

Manfaat KMPB

Jam-jam pertama adalah masa kritis bagi korban bencana. Banyak korban yang

akhirnya meninggal atau menjadi cacat seumur hidup karena tidak mendapatkan

pertolongan segera. Oleh karena itu perlu disiapkan sebuah kelompok masyarakat

untuk mampu menanggulangi hal-hal seperti itu. Tugas utama Kelompok Masyarakat

Penanggulangan Bencana (KMPB) ini adalah membuat perencanaan untuk mengurangi

dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya. Apabila diperlukan, KMPB bisa

bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam menanggulangi bencana dibawah

koordinasi Satlak PBP.

Memilih Anggota KMPB

Anggota kelompok harus dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam melaksanakan

tugas yang dibutuhkan. Biasanya, orang-orang yang sehat secara fisik dan mental,

serta mampu mengatasi tekanan akibat bencana bisa menjadi anggota kelompok ini.

Berikut ini adalah formulir A-01 yang bisa digunakan untuk mencatat anggota KMPB.

Page 12: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 12

Cara mengisi Formulir A-01, Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana

(KMPB) -Tulis Semua Anggota Regu-regu KMPB yang telah dipilih, menurut regu dan

jabatan di dalam regu tersebut.

Organisasi KMPB

Besarnya jumlah anggota KMPB ini tergantung pada besarnya wilayah dan besarnya

cakupan kemungkinan bencana. Untuk sebuah desa di Indonesia, yang rata-rata

mempunyai 500 keluarga, anggota yang diperlukan untuk membentuk KMPB adalah

45 orang. Kelompok ini kemudian dibagi menjadi 11 regu yang masing-masing memiliki

tugas khusus. Masing-masing regu memilih seorang koordinator. Pilih orang-orang

yang mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas yang ditunjuk.

Tentang Pelatihan KMPB

Untuk meningkatkan kemampuan regu-regu ini, bisa diadakan pelatihan-pelatihan

khusus untuk tiap-tiap regu. Banyak organisasi yang menyediakan pelatihan-pelatihan

khusus ini. KMPB bisa menghubungi organisasi-organisasi tersebut melalui telepon

atau dengan mengirim permohonan secara tertulis. Alamat dan nomor teleponnya

bisa didapatkan melalui buku telepon di kantor telepon atau kantor pos setempat.

Setelah mendapatkan pelatihan, anggota KMPB bisa memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentang pelatihan yang didapat.

Untuk lebih jelas mengenai instansi yang memberikan pelatihan khusus untuk regu

masing-masing, lihat Lampiran Tambahan.

��������� Nita Tobing��������������������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto

����������������� 24 Juni 1999�� ���� ���� ������� ������� ������

1 Siti Sundari Kelompok KMPB Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08

2 Armansyah Bagian Penanggulangan Koordinator 081 234 234xxx RT 12/RW 08

3 Suroso Regu Deteksi Dini Koordinator 987 xxx RT 33/RW 02

4 Made Nurbawa Regu Pemetaan Koordinator 085 637 23xxx RT 42/RW 10

5 Agus Samijaya Bagian Operasi Koordinator 987 xxx RT 11/RW 11

6 Dewanda G Regu Perintis Koordinator 082 361 23xxx RT 03/RW 21

7 Suharto B Regu SAR & Tandu Koordinator tidak ada RT 12/RW 22

8 Maria Dolores Regu SAR & Tandu Anggota 081 344 34xxx RT 03/RW 23

9 Herman Purnomo Regu Keamanan Koordinator 987 xxx RT 03/RW 24

10 Yuyun Raharja Pengungsian / Fasilitas Sementara Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16

11 Pieter Tambunan Regu Kebakaran Koordinator 82 561 89xxx RT 03/RW 12

12 Yani Hartati Bagian Komunikasi Koordinator 987 xxx RT 12/RW 13

13 Nita Tobing Dokumentasi & Administrasi Koordinator tidak ada RT 12/RW 14

14 Ratna Effendi Dokumentasi & Administrasi Anggota 987 xxx RT 13/RW 20

15 Ni Ketut Wulandari Media & Hubungan Luar Koordinator 987 xxx RT 42/RW 10

16 Ni Putu Ariati Bagian Kesejahteraan Koordinator tidak ada RT 11/RW 11

17 Tony Suriajaya Pertolongan Pertama & Kesehatan Koordinator 081 191 59xxx RT 03/RW 21

18 Trisna Purwati Regu Dapur Umum Koordinator 081 191 59xxx RT 55/RW 16

19 Nancy Latu Regu Dapur Umum Anggota tidak ada RT 03/RW 12

20 Heti Damayanti Regu Hubungan Sosial Koordinator tidak ada RT 12/RW 13

�����������������������������������������������

Page 13: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 13

A.3 Tugas KMPB

Struktur Organisasi KMPB

Koordinator Umum KMPB

Bagian Bagian Bagian Bagian Penanggulangan Operasional Komunikasi Kesejahteraan

(PN) (OP) (KM) (SJ)

P N - 1 O P - 1 K M - 1 S J - 1

Regu Regu Regu Admin & Regu Kesehatan &

Deteksi Dini Perintis Dokumentasi Pertolongan Pertama

P N - 2 O P - 2 K M - 2 S J - 2

Regu Regu SAR Regu Media & Regu Dapur

Pemetaan & Tandu Hubungan Luar Umum

O P - 3 K M - 3 S J - 3

Regu Regu Regu Hubungan

Keamanan Relawan Sosial

O P - 4

Regu

Pengungsian

O P - 5

Regu

Kebakaran

Page 14: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 14

Bagian / Regu Persiapan/Pencegahan Penanganan PemulihanBekerja Sama / Pelatihan Dari

Koordinator Umum KMPB

Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan KMPB. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan seluruh anggota KMPB, juru bicara masyarakat.

Koordinator (PN) Bagian Penaggulangan

Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Penanggulangan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.

PN-1-Regu Deteksi Dini

Analisa lingkungan, sarana & prasarana, mengurangi kemungkinan bencana

Memantau perkembangan bencana, bencana susulan, dan dampak bencana

Tentukan tindakan pemulihan, menganalisa kerusakan akibat bencana

Dinas Pengairan / BMG

PN-2-Regu PemetaanMengumpulkan data dan pembuatan peta bahaya

Membantu Bagian Operasi Pemetaan pemulihan BMG / PMI / SATLAK

Koordinator (OP) Bagian Operasi

Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Operasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.

OP-1 – Regu Perintis

Membantu Regu Deteksi Dini dalam usaha pencegahan. Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Memperbaiki jalan/buka jalan baru, menyiapkan tempat pengungsian

Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi /

OP-2 – Regu SAR & Tandu

Mencari, menyelamatkan & memindahkan korban, menangani yang meninggal

Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam

OP-3 – Regu Keamanan

Mengamankan jalur daerah bencana, dan menjamin keamanan

Menjaga tempat penyimpanan persediaan, menjaga keamanan daerah

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi

OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas

Persiapan lokasi pengungsian, mengawasi proses pengungsian

Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Kelompok Pencinta Alam

OP-5 – Regu Kebakaran

Memadamkan kebakaran, mematikan aliran listrik, membantu Regu SAR

Pembangunan kembali, pembuatan fasilitas sanitasi dan permukiman sementara

BMG / PMI / SATLAK / Polisi / M. Kebakaran

Koordinator (KM) Bagian Komunikasi

Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Bagian Komunikasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.

KM-1– Regu Dokumen & Administrasi

Menyalin & menyebarkan formulir, menyimpan Buku PBBM, menjaga komunikasi

POSKO KMPB, menyebarkan & bantu isi formulir, menjaga komunikasi

POSKO KMPB, menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, melaporkan kegiatan

PMI / Dinas Sosial

KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar

Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Menghubungi Instansi gawat darurat, meminta bantuan, hubungan luar, laporan2

Meneliti sumber dukungan, menjaga hubungan luar, laporan ke donor

LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial

KM-3 – Regu RelawanMengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu didalam KMPB

Menghubungi Instansi relawan dan menempatkan relawan di Regu terkait

Menjaga hasil pekerjaan semua relawan dan mencari relawan bila dibutuhkan

LSM / PMI / SAR / Kelompok Pencinta Alam

Koordinator (SJ) Bagian Kesejahteraan

Disetiap tahap penanggulangan bencana bertangung jawab atas kesuluruh kegiatan Bagian Kesejahteraan. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Bagian, juru bicara masyarakat.

SJ-1– Regu PP & Kesehatan

Mendapatkan pelatihan & kebutuhan medis, hubungan dengan instansi2 kesehatan

Memilih tempat & melakukan PPGD, menilai kondisi korban & penyembuhannya

Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, membuat laporan kesehatan

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

SJ-2 – Regu Dapur Umum

Mendapatkan pelatihan & kebutuhan dapur umum, hubungan dengan organisasi2

Menyediakan makanan & minuman untuk masyarakat & orang yang bertugas

Menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

SJ-3 – Regu Hubungan Sosial

Mendapatkan pelatihan & membina hubungan dengan organisasi2 yang terkait

Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkan

Penempatan orang ke penampungan sementara & penyaluran bantuan barang

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

Ringkasan Tugas KMPB Dalam Setiap Tahap

Page 15: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 15

Perincian Tugas Setiap Regu KMPB

Perincian Tugas Koordinator Umum KMPB

Setelah berkoordinasi dengan SATLAK PBP, koordinator Umum KMPB dapat

menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan.

Koordinator ini juga diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan bagian-

bagian dan regu-regu dengan menjalin kerjasama yang baik.

Disamping itu juga bertanggung jawab atas dukungan dan pemecahan masalah serta

memenuhi kebutuhan organisasi disetiap tahap penanggulangan bencana.

Setelah berkoordinasi dengan Satlak PBP, Koordinator Umum KMPB dapat

menyampaikan beberapa informasi pada waktu dibutuhkan.

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator KMPB

B-01 Daftar Komunikasi Harian

D-01 Evaluasi Persiapan dan Pencegahan Bencana

D-02 Evaluasi Penanganan Bencana

D-03 Evaluasi Kordinator & Regu KMPB

Semua formulir ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di tahap

Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.

Page 16: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 16

Perincian Tugas Koordinator Bagian

Didalam KMPB ada empat koordinator bagian :

1. Koordinator Bagian Penanggulangan (PN), yang bertanggung jawab untuk:

PN-1 – Regu Peringatan Dini

PN-2 – Regu Pemetaan

2. Koordinator Bagian Operasi (OP), yang bertanggung jawab untuk:

OP-1 – Regu Perintis

OP-2 – Regu SAR & Tandu

OP-3 – Regu Keamanan

OP-4 – Regu Pengungsian / Fasilitas Sementara

OP-5 – Regu Kebakaran

3. Koordinator Bagian Komunikasi (KM), yang bertanggung jawab untuk:

KM-1 – Regu Dokumentasi & Administrasi

KM-2 – Regu Media & Hubungan Luar

KM-3 – Regu Relawan

4. Koordinator Bagian Kesejahteraan (SJ), yang bertanggung jawab untuk:

SJ-1 – Regu Pertolongan Pertama & Kesehatan

SJ-2 – Regu Dapur Umum

SJ-3 – Regu Hubungan Sosial

Koordinator-koordinator bagian ini bertugas menjadi penampung masalah yang

dihadapi anggota masing-masing bagian. Koordinator bagian juga bertugas untuk

mencari jalan keluarnya, dengan mengikut-sertakan seluruh anggota. Masing-masing

Koordinator bagian ini diharapkan untuk bisa mendukung penuh segala kegiatan regu-

regu dengan menjalin kerjasama yang baik. Koordinator bagian bertanggung jawab

atas dukungan dan pemecahan masalah serta memenuhi kebutuhan bagian mereka

disetiap tahap penanggulangan bencana. Koordinator bagian ini juga bisa menjadi

juru bicara pada waktu dibutuhkan.

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Koordinator bagian

B-01 Daftar Komunikasi Harian

Page 17: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 17

Perincian Tugas PN1 - Regu Peringatan Dini

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Perkiraan dan penelitian lingkungan. Untuk menentukan kemungkinan bencana,

regu ini perlu melakukan perkiraan dan analisa keadaan lingkungan wilayah itu. Tugas

ini juga termasuk mencari keterangan tentang bencana yang pernah terjadi di wilayah

itu. Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal ini, lihat bagian A.5.

Mengadakan hubungan dengan organisasi-organisasi deteksi dini - Untuk

mempelajari tentang gejala bencana, regu ini sebaiknya membina hubungan secara rutin

dengan organisasi-organisasi deteksi dini (seperti BMG dll.). Hasil dari pengetahuan

ini dilaporkan kepada koordinator bagian dan kepada masyarakat.

Membuat penilaian awal tentang sarana dan prasarana yang ada di desa - Untuk

melakukan ini, lihat bagian A.5 halaman A.63. Penilaian ini diperlukan untuk mendata

nilai kerusakan apabila bencana terjadi.

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mengurangi kemungkinan bencana.

Contoh: Kalau ada kemungkinan tanah longsor, regu ini bisa menganjurkan masyarakat agar

menanam pohon-pohon di daerah bukit yang gundul.

Semua anggota Regu Operasi bisa membantu dalam kegiatan-kegiatan diatas ini.

Dalam Tahap Penanganan

• Memantau perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi kemungkinan bencana susulan

• Menilai dampak bencana yang terjadi. Tugas ini bisa merupakan kerjasama dengan instansi deteksi dini.

Dalam Tahap Pemulihan

• Menentukan kebutuhan untuk aliran listrik, sistem komunikasi sementara, sanitasi dan pengolahan sampah

Page 18: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 18

• Menentukan prioritas kebutuhan sarana dan prasarana yang mendesak untuk mengurangi penderitaan masyarakat. Prioritas-prioritas ini termasuk sarana-sarana penting yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, seperti:

• Air bersih

• MCK untuk umum

• Jalan ke lokasi bencana

• Alat komunikasi hubungan masyarakat dengan pihak luar

• Alat penerangan / listrik

• Sekolah Sementara

• Gudang penyimpanan persediaan

• Tempat permukiman sementara

• Sarana Kerohanian Sementara

• Pos kesehatan

• Sumber daya manusia dan bahan-bahan

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

Dinas Pengairan (banjir) / BMG (gunung berapi dan gempa bumi)

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-04 Tindakan Yang Diperlukan

A-05 Bencana Yang Pernah Terjadi

A-06 Perkiraan Aset Desa

A-10 Rencana Tindakan Pencegahan

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-04 Laporan Kondisi Sarana

C-07 Data Perkiraan Kondisi dan Kebutuhan Sanitasi

C-08 Data Perkiraan Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 19: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 19

Perincian Tugas PN2 – Regu Pemetaan

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Tugas pertama untuk regu ini adalah mengumpulkan data dan keterangan dari

masyarakat dan keadaan lingkungan.

Hasil pengumpulan ini kemudian menjadi unsur-unsur yang diperlukan untuk pembuatan

peta bahaya.

Untuk petunjuk lengkap tentang proses pembuatan Peta Bahaya ini, lihat bagian A.6

Dalam Tahap Penanganan

Membantu Bagian Operasi

Dalam Tahap Pemulihan

• Menentukan tenaga kerja dan bahan-bahan setempat yang tersedia untuk kebutuhan pemulihan

• Pemetaan pemulihan - untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian C.9

Bisa Bekerja Sama / Mendapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-08 Data Peta Bahaya

A-09 Perkiraan Lokasi Penduduk

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 20: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 20

Perincian Tugas OP1 - Regu Perintis

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan

dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

Menjamin kelancaran jalur keluar masuk dari lokasi bencana dan membantu dalam

menyiapkan tempat penampungan pengungsi.

Pada kasus bencana tertentu, terkadang lokasinya sulit dijangkau atau karena

rusaknya jalan ke wilayah tersebut. Pada kondisi seperti ini, Regu Perintis berperanan

penting dalam memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk jalur pengungsi dan

bantuan.

Dalam Tahap Pemulihan

Membantu pembangunan kembali, termasuk pembuatan fasilitas sanitasi dan

permukiman sementara.

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi

Page 21: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 21

Perincian Tugas OP2 - Regu SAR dan Tandu

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan,

dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Menolong, menyelamatkan, mencari korban dan menangani korban yang meninggal

• Melakukan pemilahan korban bencana menurut kondisinya

• Mencari orang yang belum ditemukan

• Menyediakan laporan orang yang belum ditemukan, dan kondisi korban ke Posko KMPB

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai korban meninggal dan korban terluka lihat

bagian B.3. Pada lampiran 25 ada petunjuk pembuatan tandu dan pertolongan

penderita gawat darurat (PPGD).

Dalam Tahap Pemulihan

Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat fasilitas sanitasi dan

permukiman sementara (lihat lampiran 55 untuk petunjuk).

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 22: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 22

Perincian Tugas OP3 - Regu Keamanan

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan dan mendapat pelatihan.

Membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Mengamankan jalur, menutup daerah bencana dari orang yang tidak berkepentingan dan menjamin keamanan

• Melarang orang yang tidak berwenang untuk masuk ke daerah bencana

• Menjaga keamanan lokasi bencana agar regu lainnya bisa melakukan tugas tanpa gangguan

• Menutup daerah bencana dengan memberikan tanda batas. Tanda bisa dibuat dengan tali, yang kemudian diganti polisi dengan garis batas polisi

Dalam Tahap Pemulihan

• Mengatur masuknya bantuan ke lokasi bencana

• Memasang tanda petunjuk jalan terdekat mulai dari luar batas desa sampai ke lokasi bencana untuk kemudahan jalur bantuan

• Memperbaiki kerusakan jalan untuk kelancaran kendaraan yang lewat

• Mencegah terjadinya tindakan kriminil di lokasi bencana dan menjaga tempat penyimpanan persediaan

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-03 Daftar Kehadiran di Lokasi Bencana

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 23: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 23

Perincian Tugas OP4 - Regu Pengungsian/Konstruksi Sementara

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Menentukan lokasi yang aman untuk mengungsi dan membantu Regu Peringatan

Dini dalam usaha pencegahan. Mendapat pelatihan, dan membina hubungan dengan

organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Mendirikan POSKO, fasilitas sementara dan pos-pos bantuan kemanusiaan

• Mempersiapkan fasilitas dan lokasi apabila masyarakat perlu melakukan pengungsian

• Memperhitungkan kebutuhan kendaraan. Memanfaatkan kendaraan yang dimiliki warga setempat, dan apabila tidak cukup bisa minta bantuan pada warga sekitar

Lihat bab A.8 untuk keterangan lebih lanjut tentang pengungsian

Dalam Tahap Pemulihan

• Koordinasi konstruksi pemukiman sementara, termasuk sanitasi dan kebutuhan lain

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-11 Persiapan Pengungsian

B-01 Daftar Komunikasi Harian

C-02 Data Perkiraan Keadaan Pengungsian

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 24: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 24

Perincian Tugas OP5 - Regu Kebakaran

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Membantu Regu Peringatan Dini dalam usaha pencegahan.

Mendapat pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Memadamkan kebakaran

• Mematikan aliran listrik

• Memindahkan barang berbahaya

• Membantu Regu SAR dalam pencarian korban

Setelah Pemadam Kebakaran pemerintah tiba di lokasi, Regu Kebakaran KMPB bisa

memberikan keterangan tentang sumber air yang tersedia dan membantu kegiatan

yang diperlukan.

Dalam Tahap Pemulihan

Membantu pembangunan kembali, termasuk membuat sanitasi dan pemukiman

sementara.

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

BMG / PMI / SATLAK / TNI / Polisi / Pemadam Kebakaran

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

B-01 Daftar Komunikasi Harian

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 25: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 25

Perincian Tugas KM1 - Regu Dokumentasi dan Administrasi

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli dan menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian, menyebarluaskan brosur kepada masyarakat.

Dalam Tahap Penanganan

• Menyimpan Buku Panduan PBBM asli

• Mengatur POSKO KMPB, memberi keterangan kepada orang yang datang dan mengatur hubungan ke luar

• Mempersiapkan daftar-daftar tugas untuk semua regu dan membagikannya kepada regu-regu sesuai dengan tugasnya. Daftarnya bisa didapat dari Buku Formulir dan Tugas Relawan pada saat penanganan bencana

• Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, membantu mengisi formulir

• Membantu pelapor dalam mengisi permohonan pencarian

• Memerima laporan daftar kelompok kondisi korban dan membuat laporan jumlah korban

• Mengurus papan pengumuman - dan mengisi keterangan umum yang bisa dilihat oleh masyarakat

• Mengisi daftar orang yang belum ditemukan. Hasilnya ditempelkan pada papan pengumuman di Posko KMPB dan diserahkan kepada Regu SAR dan Tandu untuk pelaksanaan pencarian

• Menjaga komunikasi diantara setiap regu dan bagian

Dalam Tahap Pemulihan

• Mengatur POSKO KMPB

• Memperbanyak dan menyebarkan formulir, mengarsip hasilnya, menyimpan Buku Panduan PBBM asli, membantu pengisian formulir

• Membuat kesimpulan kebutuhan, menentukan prioritas penyaluran sumber daya yang tersedia, mengurus pembukuan dalam proses pemenuhan kebutuhan

Page 26: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 26

• Menerima bantuan, menyalurkan bantuan uang, menyerahkan bantuan barang ke Bagian Kesejahteraan untuk disalurkan, menjamin ketransparanan, mempelajari dokumen-dokumen

• Mengumpulkan dan meneliti data kebutuhan kesejahteraan

• Membuat laporan - melakukan pencatatan seluruh proses pemulihan untuk kemudian bisa dilaporkan dalam rapat umum KMPB

• Menjaga komunikasi di antara semua regu dan bagian

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

PMI / Dinas Sosial

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-01 Anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB)

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-05 Permohonan Pencarian / Missing Person Tracing Form

B-06 Daftar Orang Yang Belum Diketemukan

B-07 Daftar Kelompok Kondisi Korban

B-08 Laporan Jumlah Korban

C-09 Data Keluarga Yang Perlu Bantuan

C-10 Rangkuman Kebutuhan Perorangan / Keluarga

C-11 Rangkuman Kebutuhan Masyarakat Secara Umum

C-12 Data Perkiraan Aset Yang Dimiliki Masyarakat

C-13 Kwitansi Penerimaan Uang

C-14 Bukti Penerimaan Barang

C-15 Kwitansi Pengeluaran Uang

C-16 Bukti Penyaluran Barang

C-17 Penyaluran Bantuan Kepada Keluarga / Orang

C-18 Jurnal Rangkuman Transaksi Keuangan

C-19 Jurnal Rangkuman Transaksi Barang

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat di

tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.

Page 27: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 27

Perincian Tugas KM2 - Regu Media dan Hubungan Luar

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Mendapatkan pelatihan dan membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Menghubungi instansi gawat darurat

• Menyampaikan informasi bantuan yang diperlukan di lapangan

• Melaporkan keadaan kepada SATLAK PBP

• Menjaga hubungan dengan organisasi-organisasi yang bisa memberi bantuan pada saat darurat seperti ini dan mendorong pengunaan sumber daya dan SDM lokal

Dalam Tahap Pemulihan

• Pencarian dan pengenalan sumber bantuan, termasuk (1) Sumber perseorangan (swasta) (2) Pemerintah dan (3) Organisasi-organisasi bantuan yang resmi

• Dibawah koordinasi SATLAK PBP, bekerja sama dengan sumber bantuan

• Menjelaskan keadaan masyarakat

• Menindak-lanjuti sesuai dengan persyaratan yang diminta

• Melaporkan perkembangan keadaan setempat kepada sumber bantuan

• Melaporkan kembali tanggapan dari sumber bantuan kepada masyarakat

• Dibawah koordinasi SATLAK PBP, menjaga hubungan dengan Media masa

• Mempersiapkan pernyataan pers dan lembaran fakta

• Membantu jurubicara dalam wawancara apabila diperlukan

• Memilih dan mempersiapkan orang yang akan diwawancarai

• Mendampingi orang pada saat diwawancarai

• Menjelaskan isi lembaran fakta dan pernyataan pers kepada orang yang akan diwawancarai supaya bisa dimengerti sebelum saat wawancara

Page 28: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 28

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

LSM / PMI / AJI / Dinas Sosial

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

B-01 Daftar Komunikasi Harian

C-20 Daftar Kontak Media

C-21 Pernyataan Pers

C-22 Lembar Fakta Situasi / FAQ

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 29: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 29

Perincian Tugas KM3 - Regu Relawan

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

• Mendapat pelatihan

• Mengumpulkan informasi tentang relawan yang bisa membantu MPB

• Mengorganisir relawan yang dapat membantu dalam persiapan

Dalam Tahap Penanganan

• Membuat daftar kebutuhan relawan

• Menghubungi instansi relawan

• Mencatat data-data pribadi relawan

• Menempatkan relawan dalam regu terkait

• Mengatur penginapan dan kebutuhan relawan

Dalam Tahap Pemulihan

• Menjaga hasil pekerjaan semua relawan

• Mencari relawan lain bila dibutuhkan

• Mengevaluasi pekerjaan relawan dan melaporkannya kepada koordinator KMPB untuk disebar-luaskan

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

LSM / PMI / SAR / Kelompok Pecinta Alam

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-02 - Data Pribadi Sukarelawan A-03 - Daftar Sukarelawan

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat

di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman bencana.

Page 30: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 30

Perincian Tugas SJ1 - Regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Mendapatkan pelatihan dan memperkirakan kebutuhan medis serta membina

hubungan dengan organisasi yang terkait.

Setelah mendapatkan pelatihan, regu ini harus mampu melakukan pertolongan

dasar seperti bantuan pernafasan, pengobatan luka, penghentian pendarahan dan

penanganan trauma.

Lihat Lampiran 25 tentang Pertolongan Penderita Gawat Darurat (PPGD).

Regu ini juga perlu menghubungi instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan

proses penanganan korban pada waktu bencana terjadi. Catat nomor telepon, nama

instansi dan nama orang yang dihubungi, serta kapasitas dan jenis perawatan yang

ditangani instansi-instansi itu dalam formulir A-05 (Daftar Rumah Sakit/PUSKESMAS/

Klinik)

Dalam Tahap Penanganan

• Dibawah pengawasan dokter yang ada mengumpulkan semua persediaan obat-obatan yang sudah ada pada masyarakat. Bisa diminta dari Puskesmas, klinik, dokter praktek, bidan praktek, dsb

• Mengurus Pos Kesehatan

• Melakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan pertolongan medis untuk mengurangi penderitaan korban bencana

• Memberikan alternatif tempat untuk melakukan perawatan bagi korban

• Membuat penelitian dan laporan tentang perkiraan kebutuhan kesehatan umum

• Menilai kondisi mental korban dan langkah-langkah pertolongannya

Dalam Tahap Pemulihan

• Memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat (obat-obatan / vitamin / kesehatan mental dll). Membuat laporan kesehatan

• Perawatan Untuk Pasien-pasien Rawat Jalan - Korban yang kembali dari rumah sakit biasanya masih memerlukan pengobatan dan perawatan lanjutan

Page 31: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 31

• Bekerja-sama dengan organisasi-organisasi kesehatan untuk bisa mendapatkan, menyimpan, menyalurkan dan menjaga persediaan peralatan medis dan obat-obatan dibawah pengawasan dokter, apoteker dan petugas kesehatan yang ada

• Membuat laporan yang kemudian diserahkan kepada regu Dokumentasi dan Administrasi untuk meminta bantuan dari luar

• Bertanggung jawab atas persediaan peralatan dan obat-obatan dibawah pengawasan dokter, apoteker, dan petugas kesehatan yang ada

• Membuat laporan rutin tentang situasi kesehatan masyarakat dan perkembangannya untuk diteruskan kepada Kepala PUSKESMAS setempat

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

A-07 Daftar Rumah Sakit / PUSKESMAS / Klinik

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-02 Daftar Pemilahan Korban Bencana / TRIAGE

C-06 Data Perkiraan Kebutuhan Kesehatan Umum

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 32: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 32

Perincian Tugas SJ2 - Regu Dapur Umum

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Mendapatkan pelatihan, memperkirakan kebutuhan untuk mendirikan dapur umum,

juga membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Membawa perlengkapan memasak. Memberikan saran kepada penduduk tentang peralatan yang mampu dibawa

• Membawa barang yang berguna untuk keadaan darurat (terpal, tali, dsb)

• Memenuhi kebutuhan dasar seperti minuman, makanan dan lainnya, untuk masyarakat dan semua orang yang bertugas

Dalam Tahap Pemulihan

Menyiapkan dan menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan.

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

Page 33: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 33

Perincian Tugas SJ3 - Regu Hubungan Sosial

Dalam Tahap Persiapan dan Pencegahan

Mendapatkan pelatihan, membina hubungan dengan organisasi yang terkait.

Dalam Tahap Penanganan

• Mengurus Pos Kesejahteraan

• Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu Media dan Hubungan Luar

• Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat

• Menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada regu atau bagian yang membutuhkannya.

(Lihat bagian C.4 halaman C.19 untuk keterangan lebih lanjut tentang perkiraan

kebutuhan.)

Dalam Tahap Pemulihan

• Mengurus Dapur Umum

• Mengatur penempatan orang ke lokasi penampungan sementara

• Melakukan penilitian dan mempersiapkan daftar kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat yang sedang dilanda bencana, termasuk kebutuhan dasar perorangan atau keluarga, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan permukiman

• Mencari sumber daya yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan darurat

• Bekerja sama dengan Regu Dokumentasi dan Adminstrasi untuk menyalurkan langsung barang yang sudah diperoleh kepada keluarga atau orang-orang yang membutuhkannya

• Mengumpulkan perkiraan kebutuhan dasar dan melaporkannya kepada Regu

Page 34: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 34

Media dan Hubungan Luar

Setelah Dinas Sosial datang, regu ini akan bekerja-sama untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat, seperti:

• Air

• Makanan

• Kebutuhan kesehatan

• Cadangan pangan

• Sanitasi (pembuangan tinja, sabun dan alat cuci)

• Tempat perlindungan

• Bahan bakar dan alat-alat masak

• Kebutuhan pokok lainnya (seperti pakaian dan selimut-selimut)

Bisa Bekerja Sama / Dapat Pelatihan Dari

Dinas Sosial / Dinas Kesehatan / PMI

Formulir-Formulir PBBM Yang Bisa Diisi Oleh Regu Ini

B-01 Daftar Komunikasi Harian

B-09 Daftar Penentuan Kebutuhan Darurat

C-01 Data Keadaan Umum Masyarakat

C-03 Kebutuhan Dasar Perorangan Atau Keluarga

C-04 Data Perkiraan Kebutuhan Rumah Tangga

C-05 Data Perkiraan Kebutuhan Permukiman

Semua formulir dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiap-siagaan

masyarakat di tahap Persiapan dan Pencegahan dalam menghadapi ancaman

bencana.

Page 35: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 35

Hubungan KMPB dengan Sukarelawan

Pengkoordinasian Relawan

Apa itu relawan?

Relawan atau sukarelawan adalah sumber daya manusia yang tersedia secara sementara yang

seharusnya menawarkan diri kepada masyarakat anda keahlian atau keterampilan tertentu yang

diperlukan saat bencana. Sering banyaknya orang yang datang menawarkan diri sehingga perlu

diatur dengan baik. Masyarakat setempat berhak untuk mengatur relawan-relawan tersebut.

Misalnya dengan cara memasang pengumuman agar para relawan itu mendaftarkan diri di desa

/ daerah yang bersangkutan.

Koordinator relawan mengawasi seluruh kegiatan sukarelawan, termasuk penerimaan, pelatihan

dan penjadwalan para relawan. Anda mungkin akan mendapatkan banyak penawaran bantuan

relawan. Kadang-kadang terlalu banyak relawan yang tidak terlatih dan tidak terkoordinasi di lokasi

bencana justru dapat memperburuk keadaan. Dengan demikian, adalah sangat penting untuk

mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang memerlukan dukungan relawan.

Relawan dapat sangat berguna untuk dua maksud utama:

• Untuk menyediakan ketrampilan khusus yang dibutuhkan pada saat bencana, seperti penterjemahan, penggalian dana, penyusunan data, dukungan medis yang khusus, dlsb.

• Menjadi tenaga tambahan bagi anggota regu yang ada dalam bencana berskala besar, atau ketika banyak dari anggota regu penanggulangan tidak ada/tidak tersedia saat bencana terjadi.

Regu Relawan diberikan tugas untuk mencari penjelasan tentang kebutuhan relawan

untuk regu masing-masing.

Kemudian, Regu Relawan perlu mencari relawan yang sesui dengan kebutuhan

tersebut. Informasi tentang relawan yang tersedia dapat diperoleh melalui iklan, televisi,

radio, jaringan LSM, internet, atau informasi dari mulut ke mulut.

Apabila ada relawan yang bersedia, Regu Relawan perlu mencatat data-data pribadinya, menempatkan

dalam regu terkait, memantau aktivitas, dan mengatur penginapan dan kebutuhan relawan.

Formulir dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan

dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk

mengetahui keperluan relawan tambahan, penampatan dan pengaturan relawan.

Page 36: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 36

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-02

Data Pribadi Sukarelawan / Volunteers' Personal Information

Nama Lengkap / Full Name : Kebangsaan / Nationality :

Hand Phone : Telp Kantor / Office Ph. :

Telp Rumah / Home Ph. : Email :

Telp lain / Home Ph. : Banjar / Kampung / RT-RW :

Telp Rumah / Other Ph. : Kabupaten / Regency :

Alamat Jalan / Street Address: Pekerjaan / Current Job :

Kota - Town / City : Organisasi/Organisation :

Beri tanda 'X' di bidang pengetahuan/pengalaman / Please put an ‘X’ for areas of knowledge / experience.

�������������������������������� ���������������������

�������������� ������������������

���������������������� �������������������������������

�������������� ��������������������

���������������������� �������������������������

��������������������� �����������������������

����������������������������������� ��������������� x

Administrasi / Administration ��������������������� x �������������������������� ����������������������

��������������������� �����������������������

������������������������ ������������������������������ x Ketrampilan teknis / Engineering �����������������������������

��������������������� �������������������������

������������������� ��������������������������

�������������� �����

�������� �����������������������

Manajemen/Management ���������������

Kendaraan/Transportation

�������������� ���������������������������������������

�����������������������������

������������������������������

Komputer / Computer Skills

����� x Kemampuan bahasa / Language level

��������������� x ��������������������������������������������������

��������� x ����������������������������� 5�������� x ������������������������ 3������������������� x ���������������������� 0

Komunikasi & Media / Media

��� x ������������������������

����������������� x �������������������� x ����������������������� x ��������������������� x �����������������������

��������������� �������������������������������

�������������������������������������

Kesehatan / Health

������������������������������������������������������������ �����������������������������������������������������������������������

����������������������������������������������������������������������������

��������������������������������������������������������������������������Nua Dua, Jimbaraan ����������12 Dec 2001

����������������������������������������������������������������

Ya

Malaria Tropikana

Hepatitis B, Tetanus, Cacar, Campak, Dipteri

����������������� ������

Yayasan IDEP

Tingkat ketrampilan dari 1 = terendah / 5 = tertinggi.

Indicate level of skill 1 = lowest / 5 = highest

Pengalaman sbg sukarelawan sebelumnya

Previous experience as a volunteer

Indonesia 0361 901 5xx [email protected] Nyuh Kuning

Berapa lama dapat menjadi sukarelawan?

How long can you volunteer ?

Putra Wijaya XX124629221 0361 9015XX 362 9015XX

Jl Hanoman 46 Ubud - Bali

Gianyar Media designer

Page 37: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 37

Cara mengisi Formulir A-02 Daftar Pribadi Sukarelawan.

Minta relawan untuk melengkapi data-data yang ada dalam formulir. Bantu mereka

untuk memahami pentingnya menginformasikan tingkat ketrampilan mereka, sehingga

mereka dapat ditempatkan sesuai dengan bidangnya. Minta mereka untuk mengisi

keterangan tentang kesehatan dan penyakit dengan jujur termasuk vaksinasi yang

telah diterima.

Beberapa hal yang perlu diingat dengan pengunaan tenaga relawan

Apabila relawan akan ditugaskan di daerah bencana yang rawan penyakit (belum

lengkap persediaan sanitasi dll) kesehatan mereka dan sejarah vaksinasi sangat

penting.

Apabila mereka belum mempunyai vaksinasi yang sesuai kebutuhan setempat

sebaiknya mereka mendapatkan sebelum mereka tiba di lokasi bencana, sesuai

dengan saran dari dokter. Apabila relawan jatuh sakit, hal itu akan menjadi beban

untuk KMPB.

Relawan akan membutuhkan makanan dan tempat untuk tinggal. Hal itu perlu disiapkan

dan dipertimbangkan sebelum mereka diterima.

Apabila relawan belum berpengalaman dalam daerah bencana, mereka sebaiknya

membaca bagian buku panduan PBBM ini yang terkait dengan tugas-tugas mereka dan

mempelajari keadaan setempat. Untuk itu Regu Relawan bertugas untuk memberikan

pengarahan secara umum mengenai keaadan setempat, struktur organisasi KMPB

setempat dan orientasi fasilitas pada saat mereka datang. Perincian tugas yang lengkap

sebaiknya disampaikan oleh Koordinator Regu tertentu dimana mereka ditugaskan.

Beberapa hal yang perlu disampaikan

• Mengutamakan amanat kemanusiaan

• Menghargai kebudayaan dan adat istiadat

• Tidak memandang ras, agama, atau kebangsaan penerimanya

• Tidak mengejar kepentingan politik atau keagamaan tertentu

Page 38: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 38

Menempatkan & Evaluasi hasil kerja relawan

Sesudah ada tawaran dan lamaran dari relawan, Regu Relawan bertangung jawab

untuk menempatkan relawan tersebut dalam regu yang paling cocok dengan keahlian

/ keterampilan yang mereka miliki.

Dengan masukan dari Koordinator Regu yang menerima relwan, Regu Relawan

bertangung jawab untuk mengevaluasi hasil kerja semua relawan. Apabila hasil kerja

mereka tidak sesuai dengan kebutuhan KMPB dan masyarakat setempat, sebaiknya

relawan tersebut dipulangkan.

Formulir A-03 dibawah ini bisa digunakan oleh Regu Relawan untuk mendata relawan

dan keahlian / ketrampilan mereka. Isian dari formulir ini juga akan berguna untuk

mengetahui keperluan relawan tambahan, penempatan dan pengaturan relawan.

Cara mengisi Formulir A-03 Daftar Penempatan Sukarelawan. Catat nama, alamat /

nomor telepon yang dapat dihubungi, dan ketrampilan setiap relawan yang membantu.

Ketika mereka bertugas, catat posisi yang diberikan pada mereka dan pengawas yang

bertugas untuk mengawasi mereka. Penempatan relawan dapat saja dilakukan sesuai

dengan keperluan.

����������������������������������������������� ��������� Nita Tobing�������� Desa Wonokerto

���������

���

30-Jun Ngurah Mahardika Dokter hewan, inggris, jerman 081238057xx 0361 2434xx OP1 - Banu

1-Jul Gery Kenneth Insinyur, Indonesia, Inggris 08115578xx 0361 9015xx OP4 - Sandi Harun

2-Jul Muhamad Abdulah Tukang air tidak ada 021 35667xx OP4 - Sandi Harun

3-Jul Savitri Perawat tidak ada 0361 2434xx SJ1 - Savitri

4-Jul Taufik Abdulah Tukang Sumur tidak ada 022 57465xx OP4 - Sandi Harun

5-Jul Suryadhi Kemal Tukang las tidak ada 022 57465xx OP4 - Sandi Harun

6-Jul Fanny Muhammad tidak ada tidak ada 022 57465xx OP2 - Benny

7-Jul Christine Scheepers Dokter, Jerman 081238057xx 036 19015xx SJ1 - Savitri

8-Jul Herman Nieper Dokter, Jerman 08123857x 0361 9015xx SJ1 - Savitri

9-Jul Samantha Muller Bidan, Indonesia, Inggris 081159342xx 021 49903xx SJ1 - Savitri

10-Jul Petra Becht Ahli Bencana, Prancis, Indonesia 0811594590xx 021 49903xx KM2- Suryani

11-Jul Petra Becht Ahli Bencana, Prancis, Indonesia 0811594590xx 021 49903xx KM3 - Wayan

12-Jul Karlina Perawat tidak ada 021 35667xx SJ1 - Savitri

13-Jul Wisnu Tukang Bangunan tidak ada 0361 2434xx OP4 - Sandi Harun

14-Jul Suryanta Montir tidak ada 0361 2434xx OP2 - Benny

15-Jul Bayu SAR, P3K tidak ada 0361 2434xx OP2 - Benny

�����������������������������

�����������������������������������������������������

���������������������������

����������

������������������

perawat

membangun rumah

membangun rumah

mencari relawan ahli

hubungan donor

bidan

membangun rumah

evakuasi mayat

evakuasi mayat

membangun rumah

membangun rumah

membangun rumah

perawat

evakuasi mayat

dokter

dokter

Page 39: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Tentang Bencana

Dua Kondisi Bencana

1. Kondisi Darurat

2. Kondisi Non-Darurat

Mengenai Beberapa Jenis Bencana

• Banjir

• Tanah Longsor

• Gunung Berapi

• Badai dan Angin Topan

• Gempa Bumi

• Tsunami

• Konflik Sosial

• Serangan Teroris

Page 40: A PersiapanPBBM
Page 41: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 41

A.4 Tentang Bencana

Dua Kondisi Bencana

1. Kondisi Darurat

Adalah kondisi bencana mendadak, dimana tidak ada waktu untuk melakukan

persiapan kecuali menyelamatkan diri. Ciri-ciri :

• Tidak ada gejala atau peringatan

• Keselamatan jiwa terancam

• Keadaan tidak terkendali

Hal yang dilakukan

• Lari ke tempat yang aman

• Selamatkan diri dan keluarga tanpa memikirkan harta benda

Perlu dibawa

Yang menempel di badan

2. Kondisi Non-Darurat

Kondisi bencana dimana masih ada waktu untuk melakukan persiapan.

Ciri-ciri :

• Ada gejala atau peringatan

• Ada waktu untuk mempersiapkan diri

• Ada waktu untuk melaksanakan rencana

Hal yang dilakukan

Berkumpul untuk mendapatkan keterangan dan pengarahan. Bila disarankan untuk

mengungsi:

• Segeralah mempersiapkan diri dan keluarga

• Persiapkan transportasi dan sarana yang dibutuhkan

• Sebelum berangkat, kuncilah rumah dan matikan saluran listrik dan gas Elpiji

Perlu dibawa

• Barang, surat-surat berharga dan kebutuhan pokok seperti: kebutuhan sandang dan pangan

• Jika memungkinkan bawa juga ternak

• Bawa peralatan yang membantu seperti: alat masak, obat-obatan, tali dan terpal

Page 42: A PersiapanPBBM

Penjelasan Mengenai Beberapa Jenis Bencana

Banjir

Banjir terjadi apabila sejumlah besar air menggenangi permukaan tanah yang

biasanya kering. Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi dan paling

banyak merugikan baik dalam segi kemanusiaan maupun ekonomi. 90% dari kejadian

bencana alam (tidak termasuk bencana kekeringan), berhubungan dengan banjir.

Penyebab Banjir

Hujan dalam jangka waktu yang panjang atau hujan deras selama berhari-hari.

Erosi tanah atau buruknya penanganan sampah yang menyebabkan air dari sungai

dan saluran-saluran meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Pembangunan dan perkembangan tempat permukiman, dimana tanah kosong

diubah menjadi jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air

hujan. Perkembangan tempat permukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko

banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya

serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di di kota-kota besar yang perkembangannya

tidak terencana dengan baik.

Bendungan dan saluran air yang rusak, walaupun tidak sering terjadi namun bisa

menyebabkan banjir terutama pada saat hujan deras yang panjang.

Keadaan tanah dan tanaman. Tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai

daya serap air yang besar . Tanah yang tertutup semen, paving atau aspal sama sekali

tidak menyerap air.

Di daerah bebatuan, daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan banjir

kiriman.

Persiapan Dalam Pencegahan Kemungkinan Banjir

Untuk menghindari resiko banjir, sebaiknya membuat bangunan di daerah yang aman

seperti di dataran yang tinggi dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Untuk

daerah-daerah yang beresiko banjir, sebaiknya:

Mengerti akan bahaya banjir, termasuk banjir yang pernah terjadi dan mengetahui

Page 43: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 43

letak daerah, apakah cukup tinggi untuk terhindar dari banjir.

Melakukan persiapan untuk mengungsi dan melakukan latihan pengungsian.

Mengetahui jalan yang tergenang air dan yang masih bisa dilewati. Setiap orang harus

mengetahui ke mana harus pergi apabila terjadi banjir.

Mengembangkan program penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya

banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhitungkan bahaya

banjir dalam perkembangan masa depan.

Memasang tanda bahaya pada jembatan yang rendah agar tidak dilalui orang pada

saat banjir. Adakan perbaikan apabila diperlukan.

Mengatur aliran air ke luar daerah pada daerah pemukiman yang beresiko banjir.

Menjaga agar sistem pembuangan air kotor tetap bekerja pada saat terjadi banjir.

Tindakan di Rumah-rumah

• Simpan surat-surat penting di dalam tempat yang kedap air

• Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebih tinggi, sekurang-

kurangnya 30cm di atas garis ketinggian banjir maksimum

• Pada saat banjir, tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah

Page 44: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 44

Bahaya Wabah Penyakit

Pada saat dan sesudah banjir, ada beberapa tempat yang bisa menyebabkan

tersebarnya penyakit menular, seperti : tempat pembuangan limbah dan tempat

sampah yang terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang

tidak baik.

Bakteri bisa tersebar melalui air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupun air

sumur yang telah tercemar oleh air banjir. Air banjir membawa banyak bakteri, virus,

parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya.

Penyakit Diare –Diare mempunyai masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari. Ikuti petunjuk-

petunjuk kebersihan di bawah ini untuk menghindari resiko terjangkit Diare. Orang yang

terjangkit penyakit ini harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan

terlalu lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak.

Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk – Banjir bisa meningkatkan perkembang-

biakan nyamuk secara luas. Bibit-bibit penyakit yang dibawa oleh serangga ini termasuk

Demam Berdarah, Malaria dll. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang

nyamuk, kosongkan air yang tergenang dan tutup tempat-tempat air yang terbuka.

Unsur-unsur Kimia seperti pestisida, pupuk kimia dan unsur-unsur dengan bahan

dasar minyak, bisa mencemari sumber air yang juga bisa membawa resiko.

Mencegah tersebarnya penyakit di daerah banjir

Air Untuk Minum dan Memasak

Disaat dan sesudah terjadinya banjir, penting untuk memperhatikan kebersihan air

yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

• Jangan menggunakan air yang telah tercemar untuk mencuci piring , menggosok gigi, mencuci, membuat es, dsb.

• Rebus atau proses air sebelum digunakan. Merebus air bisa membunuh bakteri dan parasit. Rebus dan biarkan air mendidih sekurang-kurangnya selama 7 menit. Jangan minum air mentah.

• Jangan minum air mentah.

• Air juga bisa diolah dengan chlorine atau yodium, atau dengan mencampur 6 tetes chlorine pemutih pakaian tanpa pewangi (5.25% sodium hypochlorite) dalam 4 liter air. Campur dengan baik dan biarkan, kalau bisa dibawah sinar matahari, selama 30 menit. Cara ini cukup baik untuk mengolah air tapi tidak bisa membunuh semua kuman atau parasit.

Page 45: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 45

Hal-hal Penting Tentang Sanitasi dan Kebersihan

Air banjir bisa mengandung kotoran dari limbah air kotor dan limbah industri. Walaupun

kontak dengan kulit tidak membahayakan, namun mengkonsumsi makanan atau

minuman yang tercemar air banjir, bisa beresiko bagi kesehatan masyarakat.

Pada saat bencana, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah dasar

kebersihan ini.

Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih:

• Sebelum memasak atau makan

• Setelah buang air

• Setelah melakukan pembersihan

• Setelah menangani apa saja yang telah tercemar air banjir

Perawatan Luka Yang Terbuka

• Jaga kebersihan luka dengan mencucinya dengan air sabun dan berikan salep atau cairan antibiotik.

• Apabila luka menjadi merah atau membengkak, harus segera dirawat oleh petugas kesehatan.

Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir. Seringlah mencuci tangan mereka,

terutama sebelum makan.

Pembersihan di Rumah Setelah Banjir

Setelah menentukan suatu daerah aman dari banjir, semua permukaan harus dibersihkan dan diberi obat pembasmi kuman untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Jika memungkinkan, pakai sepatu karet dan sarung tangan selama melakukan

proses pembersihan ini.

• Dinding, lantai dan permukaan lain harus dibersihkan dengan air sabun dan diberi obat pembasmi kuman dengan campuran 1 cangkir cairan pemutih per 20 liter air

• Perhatian khusus diberikan pada tempat-tempat bermain anak-anak dan tempat-tempat makanan seperti dapur, meja makan, lemari makanan, kulkas, dll.

• Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan, seperti kasur, kursi-kursi dengan jok, dll, keringkan di luar rumah di bawah panas matahari dan kemudian diberi obat pembasmi kuman. Barang-barang yang tidak bisa dibersihkan sebaiknya dibuang saja.

Perlu diingat bahwa bibit-bibit penyakit seperti bakteri dan jamur masih bisa tumbuh

dan berkembang lama setelah tindakan pembersihan ini selesai. Oleh sebab itu

disarankan pada masyarakat yang daerahnya telah dilanda banjir untuk mengadakan

tindakan pembersihan ini berulang kali.

Page 46: A PersiapanPBBM

SANITASI SANGAT PENTING

Bakarlah sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakar sebaiknya ditanam dalam

lubang khusus. Minimal jarak lubang sampah dari pemukiman

20 meter dan 500 meter dari sumber air bersih.

Buanglah barang-barang yang sudah kotor terkena air banjir.

BEBERAPA CARA UNTUK MENJAGA SANITASI . . .

Buatlah pagar untuk mengelilingi tempat air bersih supaya binatang tidak masuk

Jangan buang air besar maupun air kecil di dekat tempat air bersih ataupun rumah pemukiman

Lingkungan rumah bersih dan aman adalah keluarga yang

sehat dan aman !

. . . karena sanitasi yang baik dapat mengurangi kemungkinan sakit !

Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih:

• Sebelum memasak atau makan

• Setelah buang air

• Setelah melakukan pembersihan

• Setelah memegang apa saja yang telah tercemar air banjir

Page 47: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 47

Informasi tentang sanitasi di halaman sebelumnya dapat difotokopi dan

disebarluaskan kepada masyarakat jika dibutuhkan.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mencegah terjadinya banjir. Untuk mendapat jawaban yang tepat,

pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat

bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dl.

Cara mengisi

Formulir A-04 –

Tindakan Yang Diperlukan:

Pada bagian pengetahuan, isi

kolom yang sesuai dengan

hasil perundingan dan jelaskan

tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan.

Kemudian, isi kolom

pencegahan dan persiapan

dengan tindakan-tindakan hasil

perundingan tersebut dan tentukan

prioritasnya.

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Desa Pringga Pengisi : SuhermanBanjir Tgl Mengisi : 15-Jan-01

1 �

2 �

3 �

4 �

1 2 3

1 � �

2 � �

3 � �

4 � �

5 � �

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10

11

12 � �

13

14

15

16

Sudah Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �

Pencegahan

Pembersihan saluran-saluran air Melakukan deteksi dini

Hindari membangun di lokasi yang rawan Bangun tanggul / tembok penahan

Keterangan

* Prioritas

Membuat jadwal kerja bakti

Melatih masyarakat untuk bisa berenang

Membuat Peta Bahaya

Membuat rencana pengungsian

Keterangan

Sampah yang menyumbat jalan air sungai & saluran air

Setiap kali ada hujan deras yang lebih dari 2 hari

Cara pencegahannya

Kemungkinan terjadinya di wilayah ini

Daerah di pinggir sungai

Perlu diadakan pembersihan dan pengelolaan sampahLokasi rawan di wilayah ini

Pengetahuan

tentang…

Penyebab

Belum

Tahu

Sudah

Tahu

Lokasi :

Belum

Tindakan yang Diperlukan Jenis bencana :

Bagian No Tindakan

Bagian No Penjelasan

Lain-lain

No.16 - Kerja bakti 1 bulan sekali, hariminggu terakhir. No. 9 &No. 10 Perlupelatihan. N0. 6 Sudah ada rencana tapibelum ada bahan.

Persiapan

Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian

Rebus air selama 7 menit akan membunuh

bakteri penyebab penyakit

Page 48: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 48

Tanah Longsor

Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam

jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal

yang tidak stabil. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng

yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu

utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusiapun bisa menjadi penyebab tanah

longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.

Gejala Umum (sumber: MPBI)

1. Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing

2. Muncul mata air secara tiba-tiba

3. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh

4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan

Wilayah-Wilayah Yang Rawan Akan Tanah Longsor

• Pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut

• Berada pada daerah yang terjal dan gundul

• Merupakan daerah aliran air hujan

Awas: Material yang terbawa pada saat terjadinya tanah longsor selain tanah juga

bisa berupa bebatuan dan lumpur. Kecepatan luncuran tanah longsor, terutama pada

posisi yang terjal, bisa mencapai 75 kilometer/jam.

Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor

• Tidak menebang atau merusak hutan

• Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro, dsb., pada lereng-lereng yang gundul

• Membuat saluran air hujan

• Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal

• Memeriksa keadaan tanah secara berkala

• Mengukur tingkat kederasan hujan

Page 49: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 49

Cara-cara Menghindari Korban Jiwa dan Harta Akibat Tanah Longsor

• Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan

• Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun

• Membuat Peta Bahaya, untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat bagian A.6

• Melakukan deteksi dini

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mencegah terjadinya tanah longsor. Untuk mendapat

jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama,

kemudian masyarakat bisa merundingkan dan menentukan tindakan persiapan dan

pencegahannya.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Lokasi : Desa Wonokerto Pengisi : SulastriJenis bencana : Tanah Longsor Tgl Mengisi : 1 Des 2003

1 �

2 �

3 �

4 �

1 2 3

1 � �

2 � �

3 � �

4 � �

5 � �

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10 � �

11 � �

12 � �

13

14

15

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04

Tindakan yang Diperlukan

Lain-lain

No. 8 Sedang dilaksanakanpembangunannya, No. 7 sudahdirencanakan tapi sedang menunggubahan, No. 10 , No. 11 & No. 14 Perlupelatihan Membuat rencana pengungsian

Membuat Peta Bahaya Melakukan deteksi dini

Gladi untuk rencana pengungsian

Memeriksa kondisi tanah secara berkala

* PrioritasSudah Belum

Belum

Tahu

Sudah

Tahu Keterangan

Penebangan pohon yang berlebihan Akan lebih parah apabila penebangan tidak dihentikan

Sebelah barat desa

Penebangan harus dihentikan

Bagian No

Penyebab

Kemungkinan terjadinya di wilayah iniPengetahuan

tentang…

Penjelasan

Lokasi rawan bencana di wilayah ini

Cara pencegahannya

Melarang penebangan pohon dan hutan Penanaman pohon-pohon kembali Membuat saluran / selokan air Membangun tanggul / tembok penyangga lereng

Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �

Persiapan

Keterangan

Pemeliharaan tanggul di utara desa

Menyiapkan sistem tanda bahaya Menentukan lokasi pengungsian

Bagian No Tindakan

Pencegahan

Page 50: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 50

Gunung Berapi

Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong

keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung

berapi terbentuk.

Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius

18km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90km.

Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar

sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di

bumi ini.

Hasil letusan gunung berapi (sumber: MPBI)

• Gas vulkanik

• Lava dan aliran pasir serta batu panas

• Lahar

• Tanah longsor

• Gempa bumi

• Abu letusan

• Awan panas (Piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi.

Gas-gas yang dikeluarkan antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),

Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO

2) dan Nitrogen (NO

2) yang membahayakan

bagi manusia (MPBI)

Lava adalah cairan magma bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah

gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai

atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.

(MPBI)

Lahar juga merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tinggal di lereng

gunung berapi. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran

bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai Lahar letusan

dan Lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau

kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan

sedangkan Lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan

di sekitar puncaknya (MPBI)

Page 51: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 51

Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan

panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang

panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan di sekitar sungai dan

lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas,

dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam. Awan panas jatuhan

adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh

kekuatan letusan yang besar.

Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan

jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh

hembusan angin.

Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti

kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak pernafasan sampai

tidak bisa bernafas. (MPBI)

Abu Letusan gunung berapi adalah material letusan yang sangat halus. Karena

hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.

Dampak abu letusan

• Permasalahan pernafasan

• Kesulitan penglihatan

• Pencemaran sumber air bersih

• Menyebabkan badai listrik

• Mengganggu kerja mesin dan

kendaraan bermotor

• Merusak atap

• Merusak ladang

• Mengubah infrastruktur

Page 52: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 52

Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi

• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk

mengungsi

• Membuat perencanaan penanganan bencana

• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan

• Mempersiapkan kebutuhan dasar

Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

• Hindari daerah yang rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah

aliran lahar

• Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas

• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan

• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana

panjang, topi dan lainnya

• Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya

• Jangan memakai lensa kontak

• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung

• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah

tangan

Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Terjadinya Letusan Gunung Berapi

• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau

meruntuhkan atap bangunan

• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak

mesin motor, rem, persneling dan pengapian

Page 53: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 53

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mengurangi dampak letusan gunung berapi. Untuk mendapat

jawaban yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama.

Kemudian masyarakat bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan

dan pencegahan, dll.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

����������������������������������������������� ��������� Desa Kertanaga ��������� Husni Thamrin������������������������ ��������������� ������������� 28 Agustus 2003

� �

� �

� �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

��

�� � �

��

��

��

��

Gunung Berapi

���������

No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuatrencana, No. 7 Sudah ada tapi belummencukupi, Masyarakat masihmemerlukan pelatihan dari Instansiterkait

���������

����������

Pengetahuan tentang awan panas

�����

����

�����

����

Menentukan lokasi pengungsian

Mempersiapkan peralatan keselamatan diri

��������

Hindari membangun di daerah yang rawan

Memindahkan desa dari aliran lava

Membangun tanggul penangkal aliran lava

����������

������

���������������� ��

���������������� �������

�����������

������������

��������

�������������������������������������

�����������������������������������

Menghubungi organisasi bantuan

Menyiapkan sistem tanda bahaya

Keterangan

Kelihatannya masih aktif

Di seputar lereng gunung

����������������������������������������������

Page 54: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 54

Badai dan Angin Topan

Angin Topan adalah udara bertekanan rendah yang berbahaya yang terjadi di lautan tropis.

Angin Topan bisa mempunyai kekuatan hembusan angin sampai 200km per jam yang

didampingi dengan hujan yang sangat lebat dan menyebabkan badai didaerah pesisir.

Badai dan Angin Topan Bisa Membahayakan Karena

Kekuatan angin dan hujan bisa:

• Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan

• Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil

• Merusak jaringan listrik

• Menyebabkan erosi di daerah pesisir

• Menyebabkan banjir

• Membahayakan keselamatan

Tindakan Persiapan dan Pencegahan Terhadap Badai dan Angin Topan

Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan

beberapa tindakan persiapan dan pencegahan, seperti :

• Menyadari resiko dan membuat rencana pengungsian - megetahui resiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini

• Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian - akan mempercepat

dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti

Mengembangkan rencana tindakan

• Kapan harus bersiap untuk menghadapi badai dan angin topan?

• Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi?

• Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana persiapan

dan pencegahan.

Menyiapkan Kebutuhan Yang Diperlukan

Pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-

bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan batereinya,

dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.

Page 55: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 55

Menyelamatkan Barang-barang Dari Bahaya Banjir

Tindakan ini mencakup pembangunan tanggul karung-karung pasir untuk menghindari

masuknya air ke dalam rumah, memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang

lebih tinggi, dll. Memindahkan barang-barang yang berada di luar rumah yang bisa

terseret banjir dan terbawa angin.

Pencegahan di Rumah-rumah

Menutup jendela-jendela dan pintu-pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian

terhadap angin, disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak

ada angin yang masuk.

Persediaan Penerangan Dan Makanan

Dalam bencana badai dan angin topan sering terjadi jaringan listrik terganggu atau

sama sekali rusak. Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan

cepat, maka perlu persediaan lilin atau lampu senter dengan cadangan baterei di

dalam rumah. Persediaan makanan bagi setiap anggota keluarga untuk sedikit-dikitnya

tiga hari adalah suatu keharusan.

Mendengarkan Radio Untuk Informasi Darurat

BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) adalah instansi pemerintah yang bertanggung

jawab atas penelitian dan peringatan akan bahaya. Biasanya badan ini menyiarkan

peringatan kepada masyarakat melalui radio.

Pada Saat Badai dan Angin Topan

Tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun

tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan

untuk tinggal di dalam rumah :

• Semua persediaan sudah disiapkan

• Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah

• Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi

Hindari Banjir

Apabila banjir masuk kedalam rumah, jika memungkinkan, naik ke tempat yang lebih

tinggi. Waspada terhadap ‘pusat’ angin topan. Pusat badai dan angin topan ini biasanya

mencapai radius 30 – 50 km luasnya dimana badainya bisa mencapai radius 600 km.

Pada saat ‘pusat’ badai ini lewat, keadaan biasanya lebih tenang dan tidak berawan,

namun ini bukan berarti badai telah berlalu.

Page 56: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 56

Setelah Badai Berlalu

Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak

kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk

memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

• Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman. Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.

• Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekeringnya.

• Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.

• Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat

dalam usaha mengurangi dampak badai dan angin topan. Untuk mendapat jawaban yang

tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat

bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

����������������������������������������������� ��������� Desa Kertanaga ��������� Husni Thamrin������������������������ ��������������� ������������� 28 Agustus 2003

� �

� �

� �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

��

�� � �

��

��

��

��

Gunung Berapi

���������

No. 5 & No. 6 Pemda sudah membuatrencana, No. 7 Sudah ada tapi belummencukupi, Masyarakat masihmemerlukan pelatihan dari Instansiterkait

���������

����������

Pengetahuan tentang awan panas

�����

����

�����

����

Menentukan lokasi pengungsian

Mempersiapkan peralatan keselamatan diri

��������

Hindari membangun di daerah yang rawan

Memindahkan desa dari aliran lava

Membangun tanggul penangkal aliran lava

����������

������

���������������� ��

���������������� �������

�����������

������������

��������

�������������������������������������

�����������������������������������

Menghubungi organisasi bantuan

Menyiapkan sistem tanda bahaya

Keterangan

Kelihatannya masih aktif

Di seputar lereng gunung

����������������������������������������������

Page 57: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 57

Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi karena pergesekan antara lempeng-lempeng tektonik yang berada

jauh di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa

dan menimbulkan goncangan di permukaan.

Indonesia sangat rawan gempa karena berada dekat dengan lempeng-lempeng yang

aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung

berapi yang juga aktif.

Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan dan jalan-jalan

yang hebat dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah

longsor dan tsunami (silahkan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada buku ini).

Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan yang roboh atau

obyek berat yang lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang banyak yang terperangkap

dalam bangunan yang runtuh.

Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa jam atau hari atau

bahkan minggu setelah yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama.

Bahaya gempa susulan adalah penghancuran bangunan yang telah goyah akibat

gempa pertama.

Apa yang sebaiknya dilakukan saat gempa

1. Bila anda berada dalam bangunan, jongkok atau tiarap di lantai. Gunakan bangku,

meja, atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan.

2. Tetap disana dan bersiap untuk pindah. Tunggu sampai goncangan berhenti dan

aman untuk bergerak.

3. Menjauhlah dari jendela kaca, perapian, kompor, atau peralatan rumah tangga yang

mungkin akan jatuh. Tetap didalam untuk menghindari terkena pecahan kaca atau

bagian-bagian bangunan.

4. Jika malam hari dan anda di tempat tidur, jangan lari keluar. Cari tempat yang aman

di bawah tempat tidur atau meja yang kuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa

sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. Ada

baiknya kita mempunyai lampu senter didekat tempat tidur. Saat gempa malam

hari, alat murah ini sangat berguna untuk menerangi jalan mencari tempat aman,

terutama bila listrik menjadi padam akibat gempa. Lilin dan lampu gas sangat

berbahaya, dan sebaiknya tidak digunakan.

Page 58: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 58

5. Jika anda berada di tengah keramaian, cari perlindungan. Tetap tenang dan mintalah

yang lain untuk tenang juga. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka,

jauh dari pepohonan besar atau bangunan, dan waspada akan kemungkinan gempa

susulan.

6. Jika anda diluar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi, dan jaringan

listrik. Hindari rekahan akibat gempa yang dapat sangat berbahaya.

7. Jika anda mengemudi, berhentilah jika aman, tapi tetap dalam mobil. Menjauhlah

dari jembatan, jembatan layang, atau terowongan. Pindahkan mobil jauh dari lalu

lintas. Jangan berhenti dekat pohon tinggi, lampu lalu lintas, atau tiang listrik.

8. Jika anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh, waspadalah

dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa.

9. Jika anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang agak tinggi atau beberapa

ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa

menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat.

Page 59: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 59

Saat anda dan keluarga terlepas dari bahaya akibat gempa awal

1. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang terluka

atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan

pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang

luka serius yang justru menyebabkan luka semakin parah.

2. Periksa keamanan. Periksa hal-hal berikut setelah gempa :

• Api atau bahaya kebakaran

• Kebocoran gas. Tutup saluran gas jika kebocoran diduga dari adanya bau. Jangan

dibuka sebelum diperbaiki oleh tenaga ahlinya

• Kerusakan saluran listrik: matikan meteran listrik

• Kerusakan kabel listrik: menjauhlah dari kabel listrik sekalipun meteran telah dimatikan

• Barang-barang yang jatuh di kloset dan lemari (saat anda membukanya)

• Periksa pesawat telepon. Pastikan telepon pada tempatnya.

3. Lindungi diri anda dari bahaya tidak langsung dengan memakai celana panjang,

baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini

akan melindungi anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.

4. Bantu tetangga yang memerlukan bantuan. Orang tua dan orang cacat mungkin

perlu bantuan tambahan. Mereka yang jumlah anggota keluarganya besar juga

memerlukan bantuan pada keadaan darurat.

5. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk obat-

obatan yang tumpah.

6. Waspada dengan gempa susulan. Sebagian besar gempa susulan lebih lemah dari

gempa utama. Namun, beberapa dapat cukup kuat untuk merobohkan bangunan yang

sudah goyah akibat gempa pertama. Tetaplah berada jauh dari bangunan. Kembali ke

rumah hanya bila pihak berwenang sudah mengumumkan keadaan aman.

• Gunakan lampu senter. Jangan gunakan korek api, lilin, kompor gas, atau obor.

• Gunakan telepon rumah hanya dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa

• Nyalakan radio untuk informasi, laporan kerusakan, atau keperluan relawan di

daerah anda.

• Biarkan jalan bebas rintangan untuk mobil darurat

Merencanakan Siaga Gempa Bumi

Merencanakan kesiagaan terhadap bencana tidak hanyameliputi perencanaan fisik

bangunan. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan

kemana harus pergi bila situasi darurat terjadi.

Page 60: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 60

Prinsip Rencana Siaga untuk Rumah Tangga

Sederhana - Rencana darurat rumah tangga mestinya cukup sederhana sehingga

mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat

mencekam sehingga mudah terjadi kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya

berisi beberapa rincian saja.

Tentukan Jalan Melarikan Diri - Pastikan anda dan keluarga tahu jalan yang paling

aman untuk meninggalkan rumah setelah gempa. Jika anda berencana meninggalkan

daerah atau desa anda, rencanakan beberapa jalan, dengan memperhitungkan

beberapa jalan putus atau tertutup akibat gempa.

Tentukan tempat bertemu

Dalam keadaan anggota keluarga terpencar, misalnya ibu di rumah, ayah sedang di

tempat kerja, sementara anak-anak sedang di sekolah saat gempa terjadi, tentukan

tempat bertemu.

Tentukan dua tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi yang aman dan dekat

rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat anggota keluarga bertemu pada keadaan

darurat. Tempat kedua, dapat berupa bangunan atau taman di luar desa, digunakan

dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap orang mestinya

tahu tempat tersebut.

Menyiapkan Rumah Tahan Gempa

• Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan penguatan rumah seperti serambi, pintu kaca geser, garasi, dan pintu garasi

• Periksa apakah rumah anda kokoh pada fondasinya

• Jika mempunyai saluran air panas dan gas, pastikan tertanam dengan kuat. Gunakan sambungan pipa yang lentur

• Letakkan barang yang besar dan berat dibagian bawah rak dan pastikan rak tertempel mati pada tembok

• Simpan barang pecah belah di bagian bawah rak/lemari yang berlaci dan dapat dikunci

• Gantungkan benda berat seperti gambar, lukisan, dan cermin jauh dari tempat tidur, sofa, atau kursi dimana orang duduk

• Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak dan sambungan gas yang bocor.

• Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi rumah, dan pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur.

Page 61: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 61

• Instalasi pipa air dan gas yang lentur untuk menghindari kebocoran air dan gas

• Simpan racun serangga atau bahan yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat

aman, terkunci serta dan dari jangkauan anak-anak.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mengurangi dampak gempa bumi. Untuk mendapat jawaban yang

tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat

bisa merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Pengisi : G SarjanaTgl : 12 Okt 2002

1 �

2 �

3 �

4 �

1 2 3

1 � �

2 � �

3 � �

4

5

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10

11 � �

12 � �

13 � �

14

15

Perbaikan bangunan agar tahan gempa

Merencanakan lokasi pengungsian Peralatan penyelamatan diri tersedia

Kerjasama dgn pemerintah utk peringatan dini

Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat Pelatihan relawan

Desa KutaGempa Bumi

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04

Penyuluhan ttg gempa bumi & rumah tahan gempa

PenjelasanBagian No

Lokasi :

Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :

Cara pencegahannya

Belum

Persiapan

Kemungkinan terjadinya di wilayah ini

Lokasi rawan di wilayah ini

Bagian No Tindakan

Pengetahuan

tentang …

Penyebab

* PrioritasSudah

Keterangan

Sering terjadi gempa tektonik

Sering terjadi

Pembangunan gedung bertingkat

Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �

Belum

Tahu

Sudah

Tahu

Lain-lain

Penataan bangunan (1) danperbaikan bangunan agar tahangempa (3) sulit dilakukan. Sistemperingatan dini berbasis masyarakat(11) menggunakan peralatan dansumber daya lokal seperti kentungandan pecalang. Pelatihan pertolonganpertama (12) sudah pernahdilakukan oleh beberapa warga,seperti anggota penyelamat pantaidan mahasiswa.

Keterangan Penataan pembangunan

Pencegahan

Membuat tempat aman warga berkumpul Membuat peta jalan menyelamatkan diri

Page 62: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 62

Tsunami

Bencana lain yang biasanya terjadi di daerah pesisir, yang walaupun jarang tetapi tetap berbahaya adalah tsunami.

Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut. Kata tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti “gelombang pelabuhan”, karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir.

Kapan Tsunami terjadi?

Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari.

Tanda peringatan akan terjadinya bencana Tsunami bisa dilihat dibawah ini.

Gejala Yang Mungkin Terjadi

• Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat.

• Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang merupakan tanda peringatan datangnya tsunami.

• Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan membahayakan,

tapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar.

Akibat Tsunami

• Banjir dan gelombang pasang

• Kerusakan pada sarana dan prasarana

• Pencemaran air bersih

Bagaimana Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami

“Bila ada tsunami jangan panik ! Kita bisa selamat kalau siap.”

Page 63: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 63

Prinsip-prinsip sebagai cara untuk menyelamatkan diri:

1. Kalau lagi berada di pantai atau dekat laut, dan merasakan bumi bergetar, langsung lari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah, atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan Tsunami

2. Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di sekitarnya

3. Selamatkan diri anda, bukan barang anda

4. Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari

5. Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit

6. Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal dirumah anda, bila rumah anda selamat! Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo, dan orang cacat

Mengurangi Dampak Dari Tsunami

• Hindari bertempat tinggal di daerah sekitar 100 meter (terlalu dekat) dari tepi pantai. Berdasarkan penelitian daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan angin ribut

• Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya

• Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat

Hal Yang Perlu Dilakukan Pada Saat Menjelang Tsunami

Saat mengetahui ada gejala, segera sampaikan pada semua orang. Segera lakukan

pengungsian, karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi

sangat terbatas. Mengungsi ke daerah yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai. Ikuti

perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bisa dipercaya.

Setelah Terjadinya Tsunami

• Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN

• Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman

• Jauhi reruntuhan bangunan

• Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat, atau lembaga keagamaan!

• Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesama warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk

segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan.

Page 64: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 64

• Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerjasama dengan sesama serta lembaga

pemerintah, adat, keagaamaan, atau lembaga swadaya masyarakat.

• Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman anda untuk

memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus

dilakukan bila ada tanda-tanda tsunami akan datang.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mengurangi dampak tsunami. Untuk mendapat jawaban yang tepat,

pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa

merundingkannya untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Pengisi : G SarjanaTgl : 12 Okt 2002

1 �

2 � �

3 �

4 �

1 2 3

1 � �

2 � �

3

4

5

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10 � �

11 � � �

12 � � �

13 � � � �

14

15

Lain-lain

Sistem peringatan dini berbasismasyarakat (6) menggunakanperalatan dan sumber daya lokalseperti kentungan dan pecalang.Pelatihan pertolongan pertamasudah pernah dilakukan olehbeberapa warga, seperti anggotapenyelamat pantai danmahasiswa.

Keterangan Penyuluhan tentang tsunami

Pembuatan rencana tempat pengungsian

Pencegahan

Pembuatan Sistem Peringatan Dini

Pemetaan lokasi rawan tsunami

* Prioritas

Apakah memang bisa dicegah

Sudah

Keterangan

Informasi simpang -siur

Pernah terjadi dulu sekali

Seluruh desa dekat laut

Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �

Belum

Tahu

Sudah

Tahu

Belum

Persiapan

Kemungkinan terjadinya di wilayah ini

Lokasi rawan di wilayah ini

Bagian No Tindakan

Pengetahuan

tentang…

Penyebab

Desa KutaTsunami

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04

Penanaman kembali hutan bakau

PenjelasanBagian No

Lokasi :

Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :

Cara pencegahannya

Pemetaan lokasi aman tsunami

Pembuatan peta jalur evakuasi

Pelatihan relawan

Kerjasama dgn pemerintah untuk sistem peringatan dini

Kerjasama dengan media massa untuk penyuluhan

Page 65: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 65

Konflik Sosial

Konflik sosial adalah salah satu bagian dari dampak ketidak-puasan dalam kehidupan

masyarakat. Apabila diikuti dengan tindakan kekerasan, bisa mengakibatkan bencana

bagi masyarakat. Konflik sosial mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan harta

benda yang bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan, terutama pada anak-

anak.

Konflik sosial dan kekerasan adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih, yang

memiliki pendapat yang berbeda.

Secara sederhana kekerasan bisa diartikan sebagai tindakan yang menyebabkan

kerusakan fisik, mental, lingkungan dan / atau melanggar hak azasi manusia.

Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

• Ketidak-seimbangan / ketidak-adilan dalam hal ekonomi, politik, sosial, hukum dan budaya

• Perebutan kepentingan sumber daya alam

• Kecemburuan perseorangan / kelompok

• Ketersinggungan perseorangan / kelompok

Bentuk Konflik Sosial Dengan Kekerasan

• Perkelahian antar perseorangan, kelompok dan masyarakat

• Pembantaian satu masyarakat pada masyarakat lainnya

Akibat Bencana Konflik Sosial

• Korban jiwa, luka-luka

• Bangunan rusak

• Hancurnya sarana umum

• Trauma sosial

Page 66: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 66

Tahapan Konflik

Sebelum memasuki bagian dari pencegahan konflik, sebaiknya mengerti tentang

beberapa tahapan dalam konflik sosial, seperti dibawah ini:

Sebelum konflik

Periode dimana rasa ketidak-sesuaian antara dua pihak atau lebih yang memicu

munculnya konflik. Mungkin salah satu pihak telah mengetahui adanya persoalan

tetapi karena ingin menghindari bentrokan, tidak diselesaikan. Atau kedua belah pihak

memang sengaja meredam perasaan masing-masing.

Konfrontasi

Pada tahap ini konflik mulai terbuka. Pihak-pihak yang mempunyai masalah dan

pendukungnya mulai melakukan aksi saling menantang. Masing-masing pihak mungkin

telah mengumpulkan kekuatan dan mungkin telah mencari sekutu dengan harapan

bisa memenangkan konfrontasi. Keadaan menjadi sangat tegang, masing–masing

pihak siap untuk berkonfrontasi.

Krisis

Ini merupakan puncak konflik, ketika tindakan kekerasan antara kedua pihak terjadi.

Dalam konflik yang berskala besar bisa seperti perang yang akhirnya memakan

korban. Sangat sulit untuk mengadakan perundingan pada tahap ini. Komunikasi

antara pihak-pihak yang berselisih mungkin terputus. Pernyataan-pernyataan yang

keluar cenderung saling menuduh dan menentang.

Dampak

Satu pihak akan mungkin menaklukkan pihak lainnya, atau mungkin melakukan gencatan senjata

(jika perang tejadi). Satu pihak mungkin akan menyerah atas desakan pihak lain. Kedua belah pihak

mungkin akan setuju untuk berunding, dengan atau tanpa bantuan perantara. Turun tangannya

pihak yang berwenang mungkin memaksa kedua pihak untuk menghentikan pertikaian. Apapun

keadaannya, tingkat ketegangan mulai menurun dengan kemungkinan adanya penyelesaian.

Sesudah Konflik

Melalui perundingan biasanya situasi bisa diredam dan kemungkinan hubungan bisa menjadi

normal kembali. Namun, jika masalah yang menjadi penyebab tidak diselesaikan dengan

baik, konflik akan tetap ada.

Page 67: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 67

Langkah-langkah Penyelesaian

Pada intinya penyelesaian konflik merupakan tanggung jawab dan kerja sama antara

seluruh pihak yang terkait, yaitu masyarakat, organisasi dan pemerintah. Untuk itu

perlu dilakukan beberapa langkah penyelesaian dengan menentukan langkah yang

akan diambil dan pihak yang melaksanakan.

Hindari Konflik Sosial Dengan

• Menghargai pendapat orang lain

• Membina komunikasi yang baik dan terbuka antar masyarakat

• Memperkuat rasa persatuan dan menegakkan hukum

• Memahami permasalahan yang timbul dan mencari jalan keluarnya

• Membentuk forum antar agama, politik dan adat

• Mengadakan kegiatan sosial bersama seperti pertandingan olahraga, pasar malam, dsb.

Catatan: Pelaku / korban dari kerusuhan kebanyakan adalah orang yang hanya ikut-ikutan

tanpa mengetahui penyebab terjadinya. Mengapa harus menjadi korban yang sia-sia?

Menghindari Kerumunan Massal

• Jangan mudah percaya pada isu atau gosip yang tidak jelas sumbernya

• Mintalah keterangan yang pasti dari pihak yang berwenang

• Hindari kerumunan orang yang tidak jelas maksud dan tujuannya

• Kerumunan massal biasanya sangat mudah dihasut untuk membuat kerusuhan

• Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan, serahkan kepada pihak yang

berwajib untuk menyelesaikannya

• Jika merasa terancam, segera minta bantuan pada pihak Kepolisian untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

• Jika menemukan kesulitan untuk berunding, minta bantuan pihak lain sebagai

penengah dalam perundingan

Page 68: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 68

Catatan: Konfl ik besar kemungkinan berasal dari masalah kecil yang tidak terselesaikan.

Selesaikan langsung masalah yang timbul dengan berunding sebelum masalahnya

menjadi lebih besar.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat setempat

dalam usaha mencegah terjadinya konfl ik sosial. Untuk mendapat jawaban yang tepat,

pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian masyarakat bisa

merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan pencegahan, dll.

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Pengisi : A HardiTgl Mengisi : 20-Feb-04

1 �

2 �

3 �

4 �

1 2 3

1 � �

2 � �

3 � �

4 � �

5

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10

11 � �

12

13

14

15

16

Keterangan

Persiapan

Membuat rencana pengungsian Menentukan lokasi pengungsian Menyiapkan sistem tanda bahaya Merencanakan tindakan pencegahan

Pencegahan

No 6 & No 8 - Perlu seringmengadakan pertemuan. No 16 - Pemuka Agama & Adat telahmelakukan penyuluhan. No 10 & No13 -Perlu pelatihan

Jangan mau dihasut; masalah dirundingkanCara pencegahannya

Penyebab

Keterangan

Persoalan tanah dan kehidupan yang makin sulit

Kalau keadaan masih seperti ini akan sering terjadi

Biasanya di tempat anak-anak muda minum

Belum

Tahu

Sudah

TahuPenjelasanBagian No

Kemungkinan terjadinya di wilayah ini

Lokasi rawan di wilayah ini

Membentuk sistem komunikasi Forum agama & kelompok masyarakat Membuat kegiatan sosial bersama

Pengetahuan

tentang…

Pemahaman perbedaan dalam masyarakat

Lain-lain

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04 Desa SengkuniKonflik Sosial

Lokasi :

Bagian No Tindakan

Mengadakan penyuluhan tentang perbedaan

Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :

Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �* Prioritas

Sudah Belum

Page 69: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 69

Serangan Teroris

Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini bisa

menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan serangan teroris adalah

untuk menyebarkan ketakutan pada masyarakat karena tuntutannya tidak dipenuhi.

Bentuknya bermacam-macam, namun yang sering dilakukan adalah serangan bom.

Jenis serangan lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau

sabotase sarana penting seperti sarana air bersih, listrik dan lainnya.

Sasaran Serangan Teroris

• Kantor pemerintahan

• Industri penting

• Sarana utama transportasi

• Sarana umum

• Tempat keramaian

Penyebab Jatuhnya Korban Di Lokasi

• Ledakan bom

• Kebakaran gedung, gas, listrik dll

• Tertimpa reruntuhan bangunan

• Keracunan

Langkah-langkah Pencegahan

Dalam melakukan tindakan pencegahan ini dibutuhkan kewaspadaan seluruh pihak

baik masyarakat, pemerintah maupun perorangan dalam:

• Menjaga keamanan lingkungan (siskamling, penjagaan keamanan)

• Melaporkan kepada aparat terdekat jika menemukan sesuatu yang mencurigakan

Untuk Perlindungan Terhadap Bangunan

• Memperketat penjagaan keamanan dengan melakukan pemeriksaan terhadap

orang-orang yang mencurigakan dan memasang palang pada jalan masuk untuk

memeriksa kendaraan bermotor di wilayah bangunan penting (kantor, hotel, dll)

• Memasang sistem pencegah dan pemadam kebakaran pada bangunan penting

Page 70: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 70

Untuk Pelayanan Darurat dan Keamanan

Memasang alat pendeteksi, dan kaca cermin untuk memantau bagian bawah mobil, dan alat pelacak bahan peledak.

Membuat rencana transportasi korban ke rumah sakit.

Mempersiapkan pemadam kebakaran

Membangun pusat penerangan dan komunikasi.

Berikut adalah formulir yang bisa digunakan untuk dirundingkan dengan masyarakat

setempat dalam usaha mengurangi dampak serangan teroris. Untuk mendapat jawaban

yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di dalam formulir ini perlu dibahas bersama.

Kemudian masyarakat bisa merundingkan untuk menentukan tindakan persiapan dan

pencegahan, dll

Cara mengisi Formulir A-04 – Tindakan Yang Diperlukan: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom pencegahan dan persiapan dengan

tindakan-tindakan hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Pengisi : G SarjanaTgl Mengisi : 12 Okt 2002

1 �

2 �

3 �

4 �

1 2 3

1 �

2 � �

3 � �

4 � �

5 � �

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10 � �

11 � �

12

13

14

15

Sistem Komunikasi

Belum

Tahu

Sudah

Tahu

Lain-lain

No 10, No 11 &No 13 - Perlupelatihan. No. 16 - Razia KTP telahdilakukan

Keterangan

Pemeriksaan kendaraan di pintu masuk

Pendidikan dalam kewaspadaan masyarakat

Menentukan lokasi pengungsian

Pencegahan

Pelatihan PPGD

Keterangan

Tapi belum jelas

Bisa terjadi kapan saja

Bisa terjadi dimana saja

Memeriksa orang-orang di pintu masuk

* Prioritas

Laporkan semua yang mencurigakan

Sudah Untuk tindakan yang diperlukan diisi tanda : �

Tindakan yang Diperlukan Jenis Bencana :

Cara pencegahannya

Belum

Persiapan

Kemungkinan terjadinya di wilayah ini

Lokasi rawan di wilayah ini

Bagian No Tindakan

Pengetahuan

tentang…

Melaporkan orang yang mencurigakan

PenjelasanBagian No

Penyebab

Lokasi : Desa KutaSerangan Teroris

Melaporkan bungkusan yg mencurigakan

Daftar petugas-petugas kesehatan Sistem pemadam kebakaran

Pemeriksaan identitas pendatang

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-04

Page 71: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Memperkirakan Faktor Resiko Bencana

• Mengenali Kemungkinan Resiko

• Mendata Sarana dan Prasarana Masyarakat

• Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat

Page 72: A PersiapanPBBM
Page 73: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 73

A.5 Memperkirakan Faktor Resiko Bencana

Mengenali Kemungkinan Resiko

Untuk menilai kemungkinan resiko bencana, perlu dilakukan pengumpulan keterangan

dari masyarakat yang telah mempunyai pengalaman dalam hal ini.

Berikut adalah formulir yang diisi oleh Regu Peringatan Dini untuk mengetahui

kemungkinan bencana di suatu wilayah, berdasarkan keterangan yang didapat dari

penduduk setempat yang telah mengalami bencana sebelumnya, serta statistik yang

diperoleh dari instansi terkait.

Cara mengisi Formulir A-05 - Bencana Yang Pernah Terjadi: Isi kolom-kolom

menurut judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.

����������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto �������������

��������������������������� ��������� Nita Tobing 30 Mei 2001

������

���������

������

���������

���������

��������

1 Tebing Utara 1/2 hektar tidak ada

2 Bagian UtaraDesa

1/2 hektar listrik & Air

3 Tebing Utara 1/4 hektar tidak ada

4 Bagian UtaraDesa

1 hektar listrik, Air,Puskesmas

5 Pinggir Sungai 2 hektar jembatan,jalan

5 Bagian SelatanDesa

2 hektar sekolah & kantor desa

�����������������������

��������

���������

�����

�������

���������

������

�����

������

��������������

����������������

����

��������

�������

������������������������

�������

5 PieterTambunan32

Sayangnya penebangan pohon tidak terkendalikan, masyarakat harus melakukan penanaman kembali. Harus seringdiadakan kerja bakti untuk membersihkan sungai.

TanahLongsor

Hujan & penebanganpohon

21-Mar-82

23-Feb-79 BanjirBandang

Pembuanganlimbah,penebanganpohon & pembangunan

30

������

�����

���������

TanahLongsor

2 bulan Hujan & penebanganpohon

23-Feb-79YuyunRaharja

3 3 minggu

YaniHartati

3 8

6 bulan 21

12-13 24

Page 74: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 74

Mendata Prasarana Masyarakat

Pendataan prasarana seperti gedung sekolah, PUSKESMAS, sarana ibadah dan juga

rumah masyarakat berguna untuk mengetahui berapa besar nilai kerusakan jika terjadi

bencana di wilayah tersebut.

Formulir dibawah ini adalah untuk mencatat persediaan sarana yang ada di suatu

wilayah. Keterangan dari formulir ini bisa digunakan dalam pembuatan peta bahaya.

Apabila nilai sebenarnya tidak diketahui, cukup dibuat dengan memperkirakan nilai

serta jumlah sarana-sarana tersebut.

Data penilaian ini akan dibutuhkan dalam proses permohonan bantuan di tahap Pemulihan.

Untuk memudahkan pengisian formulir ini, bisa mengacu pada buku profi l desa.

Cara mengisi Formulir A-06 - Perkiraan Aset Desa: Isi kolom-kolom menurut

judul diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh atau dengan melakukan

perkiraan.

�����������������������������������������������

��������� ��������� ��������� Suroso�������� Desa Wonokerto ������������� 24-Jan-01

�����������

�������

����������

������������������������������ ����������������

204 22 4,040,000,000Rp 32,000,000Rp

12 4 210,000,000Rp 47,000,000Rp

3 1 180,000,000Rp 50,000,000Rp

3 - 175,000,000Rp -

2 1 54,000,000Rp 23,000,000Rp

- 1 - 820,000,000Rp

224 29 4,659,000,000Rp 972,000,000Rp

�����������������������������������

���������

�����������������

�������������

����������������

��������������������������������

���������������������

������

��������

��������������������������������

����������������������

������

Page 75: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 75

Mendata Rumah-Sakit Atau Klinik Terdekat

Pada saat bencana terjadi, korban yang menderita cedera berat harus dibawa ke rumah

sakit secepatnya. Untuk ini sebelumnya regu Pertolongan Pertama dan Kesehatan

sudah mempersiapkan daftar instansi-instansi kesehatan terdekat untuk kemudahan

pada waktu diperlukan.

Untuk membantu proses ini, bisa digunakan Formulir A-05 - Daftar Rumah Sakit

– Pada waktu menghubungi instansi-instansi tersebut, perlu dicatat nomor telepon,

nama instansi dan nama orang yang dihubungi serta kapasitas dan jenis perawatan

yang ditanganinya.

Cara mengisi Formulir A-07 - Daftar Rumah Sakit: Isi kolom-kolom menurut judul

diatasnya sesuai dengan keterangan yang diperoleh.

����������������������������������������������� ������������� 0.001��������������������������������������� ��������

��������� Made Nurbawa ������������� 18-Apr-97

�� ���������������� ����������������

�������

�����������

��������������������

� RSUD Bangli Luka bakar, patah tulang,gangguan pernapasan

340 15 km 0361 2347xxx

� Wisma Prashanti Operasi Patah Tulang 130 2 km 0361 4343xxx

� Dharma Kerthi Gangguan pernapasan , patahtulang

310 2,5 km 0349 322xxx

� Manuaba Patah tulang, luka bakar 110 17 km 0342 767xxx

Desa Wonokerto

Widyawati Putri Dewi (Dokter RS)

Kholik Saputra (Pegawai RS)

Chandra Kusuma (Dokter RS)

I Nym Palgunadi (HUMAS RS)

��������������������

Page 76: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 76

Catatan

Page 77: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Peta Bahaya

Proses Pembuatan Peta Bahaya

• Hal-hal yang Dimuat Di Dalamnya

• Lampiran Keterangan

• Alat Pembantu

Yang Bertanggung Jawab Dalam

Pembuatan Peta ini

Tahap-Tahap Pembuatan Peta

1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol

2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya

3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan

Page 78: A PersiapanPBBM
Page 79: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 79

A.6 Peta Bahaya

Proses Pembuatan Peta Bahaya

Dengan mengenal daerah sekitar dan mengenal potensi bencana yang bisa terjadi,

akan bisa mempermudah pembuatan rencana pencegahannya. Dengan alasan ini

diperlukan sebuah peta yang bisa menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan

bencana seperti: daerah rawan bencana, jalur jalur bantuan, sumber air dan lainnya.

Peta ini harus bisa menggambarkan situasi desa dan wilayah sekitarnya sejelas mungkin,

sedangkan potensi bencana bisa dicantumkan sebagai lampiran keterangan peta.

Hal-hal Yang Dimuat Di Dalamnya

• Umum – Wilayah desa dan sekitarnya, jalan penghubung, gunung, lembah, lahan

perkebunan dan sebagainya

• Sumber Alam – Sungai, laut, mata air, hutan, lahan pertanian dan sebagainya

• Bangunan penting – Kantor, sekolah, pabrik, balai pertemuan, tempat ibadah,

PUSKESMAS dan sebagainya. Ada banyak hal lain, sesuai dengan keadaan

setempat, yang bisa dimuat di dalam peta ini

Lampiran Keterangan

Meliputi keterangan yang berhubungan dengan bencana yang mungkin terjadi di wilayah

tersebut, seperti: potensi bencana, jenis bencana, besarnya dampak bencana, jumlah

penduduk, ,jumlah ternak, perekonomian dan lainnya. Hal-hal lain yang juga perlu

dimuat antara lain: lokasi untuk mengungsi, jalur jalan yang terbaik ke tempat-tempat

penting seperti rumah sakit, kantor polisi, kantor Bupati / Wali kota dan lainnya.

Alat Pembantu

Yang dibutuhkan dalam pembuatan peta bahaya ini adalah peta desa (jika ada), profil

desa (bisa diperoleh di kantor desa), alat tulis, penggaris dan kertas (sebaiknya yang

berukuran besar seperti A2 atau A3).

Page 80: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 80

Siapa Yang Bertanggung Jawab Dalam Pembuatan Peta Ini?

Jika bencana terjadi di suatu wilayah maka yang mengalami dampaknya adalah

masyarakat, maka proses pembuatan peta ini adalah tanggung jawab Regu Pemetaan

dan seluruh masyarakat, ditunjang oleh pemerintah dan organisasi lainnya. Proses ini

bisa dilakukan oleh KMPB bersama pihak luar.

Tahap-Tahap Pembuatan Peta

Pembuatan Peta ini dibagi menjadi tiga tahap:

1. Tahap Pengumpulan Keterangan & Pengisian Simbol

2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya

3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan

1. Tahap Pengumpulan Keterangan dan Pengisian Simbol

A - Data yang bisa diperoleh dari buku profil desa adalah:

a) Jumlah penduduk

b) Jumlah dan nama dusun

c) Batas desa

d) Luas desa

e) Pembagian penduduk menurut jenis kelamin

f) Pembagian penduduk menurut umur

g) Jumlah ternak

h) Luas lahan pertanian

i) Panjang jalan desa

j) Sarana transportasi seperti kendaraan

k) Sumber daya desa seperti pertambangan dan perikanan

l) Catatan terjadinya bencana dan jumlah korban yang jatuh, baik harta benda atau jiwa

m) Sarana umum seperti pasar, sekolah, lapangan umum, tempat ibadah,

PUSKESMAS, rumah sakit dan lainnya

Page 81: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 81

B - Data pada tingkat dusun bisa meliputi:

a) Data jumlah penduduk setiap dusun

b) Jumlah penduduk menurut

a. Jenis kelamin

b. Umur - untuk memudahkan pembagian umur sebaiknya penduduk dibagi

menjadi tiga kelompok yaitu:

i. Anak-anak dan remaja, 0-16 tahun

ii. Dewasa, 17-56 tahun

iii.Orang Tua, 57 tahun ke atas

c) Jumlah bangunan dan sarana yang ada.

d) Jumlah dan panjang jalan

e) Luas lahan pertanian dan peternakan

f) Sarana umum

g) Catatan mengenai potensi bencana yang bisa terjadi dan yang sudah terjadi, serta

jumlah korban yang ditimbulkan.

C - Keterangan tambahan yang perlu dikumpulkan

a) Jalur jalan yang terbaik untuk jalur bantuan ke lokasi bencana dan jalur masyarakat ke lokasi pengungsian

b) Sumber-sumber yang diperlukan untuk menghadapi bencana seperti sumber air untuk menghadapi kebakaran, mata air untuk pasokan air bersih bagi pengungsi dan lainnya.

Keterangan ini bisa diperoleh dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar desa.

D - Memasukkan data dan pemberian simbol

Tentunya tidak seluruh keterangan bisa dicantumkan ke dalam peta. Sebagian akan

masuk sebagai lampiran keterangan. Perlu dipilih keterangan mana yang akan

dimasukkan ke dalam lampiran keterangan seperti:

• Jumlah penduduk

• Luas wilayah

• Keterangan yang akan dimasukan pada gambar peta, dll

Untuk keterangan yang akan dimasukkan ke dalam peta perlu dibuatkan simbol yang

mudah dimengerti. Pemilihan simbol ini bebas, sesuai dengan pertimbangan pembuat

peta. Berikut adalah salah satu contoh formulir yang bisa membantu pembuatan

keterangan tambahan dan pemberian simbol.

Page 82: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 82

Formulir-formulir dibawah ini perlu dilakukan oleh Regu Pemetaan sebelum

proses pembuatan peta bahaya.

Formulir A-08 Data Peta Bahaya adalah data rincian tentang sarana, sumber daya

manusia dan alam, batas-batas wilayah, jalan-jalan dll. Keterangan tersebut sangat

berguna untuk ketepatan peta bahaya dengan keadaan di wilayah yang sebenarnya.

Cara mengisi Formulir A-08 - Data Peta Bahaya: keterangan untuk mengisi formulir

ini bisa mengacu pada buku profi l desa. Isilah kolom-kolom dengan data yang sesuai

dengan judul diatasnya.

�����������������������������������������������

���������������� ��������� Made Nurbawa �������������

Dusun AirBah

RW 01 RW 02 RW 03

� � � � � � � � � ��

� �������������������������� ����� 104 96 70 81 351� �������������� ����� 108 106 96 46 356� ��������� ����� 324 219 118 265 926� ���������������������� ����� 9 34 10 12 65� ������������������� ����� 21 17 18 32 88� ���������� ���� 1 1 - - 2� ������������ ��������� 4 3 1 3 11� ����������� ��������� 5 2 4 2 13� ������������ ���� 6 3 1 2 12�� ����������� ���� 3 1 - 3 7�� ������ ���� 1,024 1,401 461 810 3,696�� ���������������� �� 14 21 17 13 65�� ����������� ���� 1 1 1 1 4�� �������������� ���� 1 1 2 - 4�� ��������������������������� �� 2 4 3 1 10�� �������� ���� 2 1 1 2 6�� ������������� ���� 5 3 4 - 12�� ������������ ���� 1 1 1 2 5�� ������������ ���� - - 1 2 3�� ������� ���� - 1 - 1 2�� ��������� ���� - - - 2 2�� ������ ���� - - 1 - 1�� ������� ���� - - - - -�� ��������������������� �� - - - - -�� ���������������������������� �� 4 3 1 2 10�� ����������������������������� �� 3 2 1 1 7

������

������

�������� Desa Wonokerto02-Feb-98

�� ���������� ������

������

������

Page 83: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 83

Formulir A-09 Perkiraan Lokasi Orang adalah untuk memperkirakan posisi orang

pada tempat dan waktu yang berbeda. Keterangan ini perlu untuk kemudahan usaha

pencarian orang pada saat bencana terjadi.

Cara mengisi Formulir A-09 - Perkiraan Lokasi Orang – Isi kolom-kolom sesuai

dengan pemantauan pada berbagai waktu dan lokasi di tempat.

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-09 Lokasi :

Perkiraan Lokasi Orang Jenis bencana :

Tgl Mengisi : 31 Januari 1999Pengisi : Made Nurbawa

Siang

Hari

Malam

Hari

Siang

Hari

Malam

Hari

Siang

Hari

Malam

Hari

402 478 66

50

24 504 528 24

25 14

343 21 9

745 502 600 - 528 113

Keterangan dan catatan

Desa Wonokerto

Tanah Longsor

Jumlah orang di masing-masing tempat

Tinggal di…

Lokasi Orang

Kantor pemerintah

Bangunan sekolah

Perumahan

Tempat kegiatan ekonomi ( pasar,

supermarket, mal)

Daerah sentral industri (pabrik)

Di Daerah Rawan

Bencana

Jumlah Orang

Bekerja di…

Tempat ibadah

Page 84: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 84

2. Tahap Penggambaran Peta Bahaya

Peta ini adalah sebuah gambaran yang mewakili keadaan sebenarnya di suatu wilayah.

Pembuatannya akan lebih baik kalau menggunakan skala, tetapi bisa juga tidak.

Yang paling penting peta ini harus tepat dan mudah dimengerti. Jika memungkinkan,

sebaiknya mengacu kepada peta yang sudah ada. Namun jika peta tersebut belum

ada maka langkah berikut bisa membantu.

Langkah-langkah Penggambaran

Simbol-simbol yang perlu

diisi di dalam peta bahaya

seperti ini bisa dibuat

sendiri sesuai dengan

keadaan ditempat.

1. Menggambar Peta Dasar

1) Gambarkan peta dasar wilayah dan sekitarnya

2) Sebutkan Arah Utara

3) Gambarkan garis-garis perbatasan desa

2. Mengambar daerah, jalan dan sungai

1) Bagi peta tersebut dalam beberapa wilayah

dusun dengan garis batas yang jelas

2) Gambarkan semua jalan di daerah.

Penentuan gambar jalan akan membantu untuk

menentukan posisi sarana penting.

3) Gambarkan sungai dan jembatan yang ada

U

Desa A

Desa C

DesaB

U

Desa A

Desa C

DesaB

1

2

Laki laki dewasa

Wanita dewasa

Anak anak

Laki-laki lanjut usia

Wanita lanjut usia

Puskesmas

Jalan dusun

Jalan desa

Batas dusun

S i m b o l - s i m b o l P e t a B e n c a n a

Batas desa

Ternak

Lahan pertanian

Balai desa

Gardu listrik

Tempat aman mengungsi

Sekolah

Tempat ibadah

Jalan terdekat ke RSUD

Kantor desa

Sungai

Jembatan

Mata air

Danau

Hydrant

Wilayah gunung melutus

Wilayah tsunami

Wilayah tanah longsor

Page 85: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 85

3. Menempatkan Sarana Penting

1) Kantor

2) Sekolah

3) Balai pertemuan

4) Tempat ibadah

5) Lapangan

6) PUSKESMAS, Klinik dan lainnya

4. Menentukan Daerah Rawan Bencana

1) Mulai menentukan daerah-daerah rawan

bencana di desa tersebut

2) Tunjukkan luas cakupan dari kemungkinan

bencana itu

3) Jika disuatu daerah kemungkinan terjadi lebih

dari satu bencana maka sebaiknya simbol

tersebut dibiarkan bertumpangan

5. Menempatkan Perumahan

1) Langkah selanjutnya adalah penempatan

simbol-simbol rumah pada posisi yang tepat

2) Penempatan simbol ternak dan lahan

pertanian

3) Jika memungkinkan jumlah orang, ternak dan

lahan pertanian dimuat di keterangan peta

6. Menentukan Sumber Daya Alam

1) Hutan

2) Laut

3) Pertambangan

4) Danau

5) Mata air

6) Sungai

7) dll – sesuai dengan keadaan setempat

U

Desa A

Desa C

DesaB

U

Desa A

Desa C

DesaB

U

Desa A

Desa C

DesaB

5

4

U

Desa A

Desa C

DesaB

3

6

Page 86: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 86

7. Keterangan Tambahan

Tandai jalan terbaik ke :

1) RSU, PUSKESMAS

2) Kantor polisi

3) Desa terdekat

4) Sarana-sarana umum seperti : gardu listrik,

telpon, dll

8. Daerah Pengungsian

Tandai daerah yang dianggap aman untuk

mengungsi, juga jalur yang terbaik ke

arah lokasi pengungsian. Syarat daerah

pengungsian yang baik adalah : Mudah

dijangkau, aman dan luas untuk pengungsi

dan tersedia kebutuhan dasar seperti

air dan lahan untuk membuat tempat

perlindungan

9. Langkah Terakhir Pembuatan Peta

Setelah semua proses pembuatan peta

dijalankan, periksalah kembali dan segera

perbaiki jika ada kesalahan. Jika sudah,

maka peta bahaya ini siap untuk disebarkan

dan diperlihatkan pada masyarakat.

3. Tahap Evaluasi dan Perbaikan

Sesuai dengan perkembangan penduduk dan pembangunan yang cepat berubah,

maka peta bahaya ini juga perlu disesuaikan dengan perubahan keadaan.

U

Desa A

Desa C

DesaB

POLISI

Ke Kantor Bupati

U

Desa A

Desa C

DesaB

POLISI

Ke Kantor Bupati

Ke DaerahPenggungsi

7

8

9

Page 87: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 87

Untuk menjamin keterlibatan masyarakat

dan menjaga keterbukaan, setiap laporan

dan keterangan perlu ditempelkan di papan

pengumuman seperti di bawah ini...

Page 88: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 88

Catatan

Page 89: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Rencana Persiapan dan Pencegahan

• Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan

• Tindakan Pembuatan Rencana

Page 90: A PersiapanPBBM
Page 91: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 91

A.7 Rencana Persiapan dan Pencegahan

Penentuan Tujuan dan Pelaksanaan

Untuk bisa mencapai hasil yang maksimal sebuah rencana harus mempunyai tujuan

dan cara pelaksanaan yang tepat.

Secara sederhana tujuan bisa diartikan sebagai hasil maksimal dari tindakan,

sedangkan pelaksanaannya merupakan semua usaha dalam mencapai tujuannya.

Buatlah rencana menurut kemampuan sendiri tanpa ketergantungan dari luar.

Tindakan Pembuatan Rencana

Setelah semua keterangan terkumpul, periksalah kembali, dan dari hasilnya bisa

dibuat sebuah rencana yang bisa berguna pada waktu diperlukan.

Rencana yang baik adalah rencana yang :

1. Mempunyai tujuan yang jelas. Hasil yang ingin dicapai harus jelas untuk

mempermudah pengawasan pelaksanaannya.

2. Mudah dalam pelaksanaannya. Rencana akan mudah dilaksanakan apabila

didasari atas kemampuan dan sumber daya yang ada.

3. Masuk akal. Mungkin atau tidaknya suatu rencana untuk bisa dilaksanakan

perlu dipertimbangkan secara matang. Di samping kemampuan dan sumber

daya, penyesuaian waktu juga harus dipikirkan, karena dengan mengetahui

waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rencana akan mempermudah

pelaksanakan rencana selanjutnya.

4. Mempunyai prioritas. Dalam usaha pencegahan bencana ada berbagai macam

cara pemecahan masalah , maka setiap rencana harus ditentukan prioritasnya.

Page 92: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 92

Bandingkan dengan contoh formulir berikut.

Formulir dibawah ini digunakan oleh Regu Peringatan Dini untuk menentukan masalah,

prioritas, tindakan pemecahan dan sumber daya yang diperlukan. Keteranganya

didapat dari formulir A-04 Bencana Yang Pernah Terjadi.

Cara mengisi Formulir A-10 – Rencana Tindakan Pencegahan

Pahami isi formulir, pertimbangkan dengan baik kemungkinan setiap usulan, lalu isilah

kolom dengan jelas.

Isilah sumber daya yang diperlukan, penanggung jawab, waktu dan biaya yang

dibutuhkan. Tentukan siapa yang akan menjadi pelaksana.

����������������������������������������������� �������� Desa Wonokerto��������������������������� ��������� Made Nurbawa������������������������������������������������������� ������������� 8 Juli 2000

� � �

1 Tebing di utara desayg rawan longsor

Perbaikan tanggul dantembok penyangga � Batu, semen dan pasir

Gotongroyong

Rp 24.000.000,00 (Bantuan Bupati)

2 Hutan yang gunduldi utara desa

Penanaman kembalihutan di sebelah utara �

Bibit pohon, pupuk,peralatan menanam

Anak sekolahSMU

350 bibit pohon(Dinas Kehutanan)

3 Tanda bahaya Membuat sistem tandabahaya �

Peralatan bunyi-bunyian(peluit, kentongan dll)

Ibu-ibu PKK Swadaya

����������������������

������������������������������

�� ������������� ���������������������������� ���������

Page 93: A PersiapanPBBM

M O D U L A - P e r s i a p a n & P e n c e g a h a n

P a n d u a n U m u m P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a B e r b a s i s M a s y a r a k a t ( P B B M )

Rencana Pengungsian

• Tentang Pengungsian

• Dalam Menentukan Pengungsian

• Menilai Bahaya Bencana

• Kemungkinan Bencana Susulan

• Tersedianya Kebutuhan

• Penduduk Yang Daerahnya Digunakan

• Menentukan Lokasi Pengungsian

• Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu

Page 94: A PersiapanPBBM
Page 95: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 95

A.8 Rencana Pengungsian

Tentang Pengungsian

Pengungsian adalah proses pemindahan orang ke tempat yang aman dari ancaman

bahaya. Pengambilan keputusan untuk melakukan pengungsian adalah hal yang

penting pada saat bencana. Keputusan yang tepat dalam melakukan pengungsian

sangat menentukan dalam mengurangi resiko bencana.

Yang Dipertimbangkan Dalam Menentukan Pengungsian

Menilai Bahaya Bencana

Perlu atau tidaknya melakukan pengungsian ditentukan dengan menilai lebih dulu

besarnya dampak bencana. Penilaian ini bisa dilakukan secara naluri atau melalui

pengamatan langsung.

Kemungkinan Bencana Susulan

Pada banyak kasus, bencana yang terjadi diikuti dengan bencana susulan yang

kadang-kadang bisa mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban.

Misalnya pada awal konflik sosial, mungkin hanya sedikit korban yang jatuh. Oleh

karena itu, sebelum konflik menjadi lebih serius perlu dilakukan perundingan.

Saran: keputusan yang diambil hendaknya dirundingkan terlebih dahulu dengan kepala

desa dan pihak lainnya secara seksama.

Tersedianya Kebutuhan

Tersedianya kebutuhan masyarakat dalam pengungsian perlu untuk diperhatikan.

Kebutuhan ini meliputi:

• Tempat perawatan korban

• Tempat perlindungan yang aman

• Tempat untuk melakukan koordinasi bantuan

• Sarana yang tersedia

Page 96: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 96

Menentukan Lokasi Pengungsian

Pengungsian adalah tindakan pemindahan masyarakat dari ancaman bahaya. Halaman

ini sangat memberatkan masyarakat yang harus meninggalkan rumahnya. Sebaiknya

tempat yang dipilih oleh Regu Pengungsian dalam tahap persiapan ini juga disetujui

oleh masyarakat.

Tentang Masyarakat Yang Daerahnya Digunakan Untuk Pengungsian

Perlu diperhatikan bahwa besar kemungkinan penduduk yang daerahnya digunakan

untuk pengungsian mengalami pengaruh-pengaruh akibat bencana. Apabila

pengungsian dilakukan hal-hal mengenai penduduk yang daerahnya dipergunakan

untuk pengungsian perlu dipertimbangkan, termasuk:

Melibatkan perwakilan dari masyarakat yang daerahnya digunakan untuk pengungsian

dalam mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kedua pihak.

Mengundang anggota-anggota masyarakat yang daerahnya digunakan untuk

pengungsian dalam rapat-rapat umum untuk membicarakan:

• Rencana penanganan akomodasi

• Makanan dan air

• Sanitasi

Rancangan tempat perlindungan, konstruksi dan pengaruhnya pada lingkungan.

Rancangan tempat perlindungan hendaknya bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan

tenteram bagi orang-orang yang berlindung, dan harus menyatu dengan lingkungan,

baik dalam lingkungan budaya maupun alam sekitarnya.

Pertimbangan dalam memilih tempat pengungsian

• Tempat yang aman dari ancaman bencana

• Cukup luas untuk menampung pengungsi dan kegiatan pertolongan

• Kemudahan jalur transportasi pengungsian

• Fasilitas air bersih dan sarana lainnya

Page 97: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 97

Tempat Pengungsian Untuk Bencana Tertentu

• Tanah Longsor - Tempat datar dan aman dari bencana

• Gunung Berapi - Tempat tinggi dan terlindung dari abu dan gas

• Tsunami - Tempat yang tinggi dan jaraknya 1 km atau lebih dari tepi pantai

• Banjir - Dataran tinggi

• Gempa Bumi - Diluar bangunan/tempat terbuka

• Konfl ik Sosial - Tempat yang netral dari pihak-pihak yang bertikai

• Serangan Teroris - Tempat jauh dari keramaian, sarana umum & bangunan penting

Berikut adalah formulir yang digunakan oleh Regu Pengungsian untuk dirundingkan dengan

masyarakat setempat dalam mempersiapkan pengungsian. Untuk mendapat jawaban

yang tepat, pertanyaan-pertanyaan di formulir ini perlu dibahas bersama. Kemudian

masyarakat bisa berunding untuk menentukan tindakan persiapan pengungsian.

Cara mengisi Formulir A-011 – Persiapan Pengungsian: Pada bagian pengetahuan,

isi kolom yang sesuai dengan hasil perundingan dan jelaskan tindakan yang diperlukan

dalam kolom keterangan. Kemudian, isi kolom persiapan dengan tindakan-tindakan

hasil perundingan tersebut dan tentukan prioritasnya.

Formulir Persiapan & Pencegahan Bencana No A-11 Lokasi : Desa WonokertoPersiapan Pengungsian Pengisi : SurosoUntuk pilihan prioritas yang paling tepat isi tanda : � Tgl Mengisi :

1 �

2 �

3 �

4

1 2 3

1 � �

2 � �

3 � �

4 � �

5 � �

6 � �

7 � �

8 � �

9 � �

10

Lain-lain 11

12

Persiapan Data pelayanan gawat darurat

Menjamin keamanan

Membuat rencana pengungsian

Mengetahui jalan yang terbaik menuju ke lokasi pengungsian

Transportasi untuk pengungsian

Rencana pemindahan korban ke rumah sakit

Menentukan lokasi pengungsian

Belum

Dilaksa

nakan

* PrioritasBagian No Tindakan

Latihan untuk pelaksanaan pengungsian

Membuat peta bahaya

Perlu pelatihan

Bagian No Penjelasan

Pengetahuan

tentang…

Cakupan bencana untuk menentukan mengungsi atau tidak

Proses pengungsian

Kebutuhan pengungsi

KeteranganSudah

Dilaksa

nakan

20-Sep-98

Masyarakat sangatmemerlukan pelatihanmengenai pengungsian.Sudah menghubungibeberapa instansi tetapibelum mendapatjawaban.

Sudah

Tahu

Perlu pelatihan

Belum

Tahu Keterangan

Perlu pelatihan

Page 98: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 98

Page 99: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 99

Kesimpulan

Untuk mengembangkan rencana penanggulangan

bencana secara lengkap, seluruh buku panduan ini perlu

dipelajari, dipertimbangkan dan diuji coba. Sebaiknya

hasil rencana penanggulangan bencana ini, termasuk peta

bahaya, ditempelkan di tempat umum agar bisa dilihat dan

dipertimbangkan oleh masyarakat. Semua pendapat dan

saran yang diberikan harus dipertimbangkan dan jika perlu,

dimasukkan ke dalam rencana.

Menilai Perkembangan Pelaksanaan

Rencana ini perlu sewaktu-waktu diperiksa dan disesuaikan

dengan keadaan, ancaman, nomor telepon dan sumber daya

yang berubah. Proses ini diperlukan untuk bisa menjamin

kesesuaian rencana dengan keadaan yang sebenarnya.

Pelaksanaan Rencana

Seluruh anggota KMPB dengan mengikut-sertakan

masyarakat perlu melakukan latihan-latihan uji coba untuk

menjamin ketepat-gunaan rencana ini dan memperkuat

kemampuan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Mengawasi Perkembangan Pelaksanaan

Pada pelaksanaannya semua kegiatan perlu diawasi

untuk mengetahui berapa jauh kemajuan yang dicapai dan

masalah-masalah yang dihadapi. Pengawas pelaksanaan ini

sebaiknya dilakukan oleh beberapa orang yang ikut dalam

proses pembuatan rencana.

Selamat atas kebijaksanaan untuk mengembangkan rencana

penanggulangan bencana masyarakat ini. Semoga segala

usaha yang penuh tantangan ini akan berhasil mencegah

dan mengurangi resiko bencana.

Page 100: A PersiapanPBBM

PERSIAPAN & PENCEGAHAN

A 100

Catatan