manfar grup a kelas a
TRANSCRIPT
PEMUSNAHAN, PENARIKAN DAN ADMINISTRASI
SEDIAAN FARMASI, ALKES, DAN BMHP
MANAJEMEN FARMASI
GROUP A (S1 VII A)
Dosen pengampu : FINA ARYANI M.Sc,Apt
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
GROUP A• Andri Arfaldi• Ayu Apriana Azmilda• Ayu Sukarni Putri• Arini Hafifah• Atika Wahyuni• Bella Ardhiyati• Citra Amalia• Destaria Sisca Rosa• Dinda Pramitha• Elsastri
• Dwi Kartika Sari • Dwi Muharrani• Erenda Yuneistya• Geby Orlance• Irma Permata Sari• Jayanti Pratiwi• Lince Marlina• Melda Rahmatul • Mutya Octaviani• Lince Marlina
PEMUSNAHAN
PEMUSNAHAN
Kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yg tdk terpakai karena kadaluarsa
atau rusak, ataupun mutunya sudah tidak memenuhi
standar.
Tujuan : 1.Melindungi masy dari bahaya penggunaan obat/perbekalan kesehatan yg tdk memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan2.Menghindari pembiayaan (seperti biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan) obat/perbekalan kesehatan lainya yg sudah tidak layak untuk dipelihara.3.Menjaga keselamatan kerja 4.Menghindarkan diri dari pengotoran lingkungan.
PEMUSNAHAN
Syarat Pemusnahan dilakukan :1.Produk tidak memenuhi persyaratan mutu; 2.Telah kadaluwarsa; 3.Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan; dan 4.Dicabut izin edarnya.
PROTAP PEMUSNAHA
N1. Melaksanakan inventarisasi
terhadap sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan,
2. Menyiapkan adm (berupa laporan dan BAP),
3. Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kpd pihak terkait,
4. Menyiapkan tempat pemusnahan,5. Melakukan pemusnahan
disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan,
6. Membuat laporan pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan,
Laporan memuat: Waktu dan tempat
pelaksanaan pemusnahan Nama dan jumlah Nama apoteker pelaksana
pemusnahan Nama saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan Laporan pemusnahan
ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan.
TEKNIK PEMUSNAHA
N
2
3
4
5
1 PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU PRODUSEN
PENIMBUNAN
ENKAPSULASI
IMOBILISASI LIMBAH (INERSIASI)
PEMBAKARAN DENGAN TEKNOLOGI
• Kemungkinan pengembalian obat-obatan yang tidak terpakai pada produsen dalam rangka pembuangan yang aman harus diusahakan bila mungkin; terutama obat-obatan yang menimbulkan masalah dalam pembuangan, seperti anti keganasan.
• Untuk sumbangan yang tanpa diminta atau tidak diinginkan, terutama yang telah melampaui atau dekat batas waktu kadaluarsanya dapat dikembalikan ke penyumbang.
PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU PRODUSEN
PENIMBUNAN Penimbunan berarti penempatan limbah langsung ke
lahan penimbunan sampah tanpa perlakuan atau persiapan sebelumnya.
Metode tertua dan paling sering dipergunakan dalam pembuangan limbah padat.
3 jenis cara penimbunan yaitu:a. Pembuangan terbuka sederhana dan tanpa
pengendalian.b. Penimbunan berteknologic. Penimbunan berteknologi tinggi
Enkapsulasi
• Berarti pengimobilisasian obat-obatan dengan memadatkannya dalam tong plastik atau besi
• Tong tersebut diisi hingga 75% kapasitasnya dengan obat-obatan padat atau setengah padat, kemudian sisa ruang dipenuhi dengan menuangkan bahan-bahan seperti semen atau campuran semen dengan kapur, busa plastik atau pasir batu bara.
IMOBILISASI LIMBAH ( INERSIASI)
• merupakan varian enkapsulasi yang meliputi pelepasan bahan-bahan pembungkus, kertas, karton dan plastik dari obat-obatan.
• Obat-obatan tersebut lalu ditanam kemudian ditambahkan campuran air, semen dan kapur hingga terbentuk pasta yang homogen.
• Pekerja perlu dilindungi dengan penggunaan pakaian pelindung
• Pasta tersebut kemudian dipindahkan dalam keadaan cair dengan mempergunakan truk pengaduk konstruksi ke tempat pembuangan dan dituang ke dalam tempat pembuangan sampah biasa.
PEMBAKARAN BERTEKNOLOGI TINGGI
• Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah limbah yang dilakukan pembakaran pada suhu tinggi, dan secara terpadu dapat aman bagi lingkungan sehingga pengoperasiannya pun mudah dan aman, karena keluaran emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan Kep.Men LH No.13/ MENLH/3/1995.
PENARIKAN
PENARIKAN KEMBALI
PERBEKALAN FARMASI
Tujuan penarikan:• Mengetahui tindak lanjut yang harus
dilakukan apabila ada penggunaan perbekalan farmasi recall
kegiatan penarikan kembali
perbekalan farmasi dari unit
terkait ke instalasi farmasi
berdasarkan surat edaran dari
pabrik/principal/Instansi
Pemerintah.
PROSEDUR1. Buat daftar perbekalan farmasi yg ditarik kembali meliputi
nama perbekalan farmasi, bentuk sediaan dan kekuatan obat atau kode alat kesehatan, komposisi obat, spesifikasi tertentu (contoh : no. batch tertentu) dan alasan penarikan berdasarkan surat edaran dari pabrik/principal/instansi Pemerintah oleh Kepala Instalasi Farmasi
2. Lakukan pendataan unit yg menyimpan beserta jml perbekalan farmasi yg ditarik kembali
3. Lakukan pendataan pasien yg sedang menggunakan perbekalan farmasi yg ditarik kembali dan informasikan kepada perawat terkait untuk segera menghentikan penggunaan
4. Buat surat edaran penarikan kembali perbekalan farmasi ke semua unit terkait
PROSEDUR5. Distribusikan surat edaran penarikan kembali perbekalan
farmasi ke semua unit terkait 6. Lakukan follow up oleh instalasi farmasi terkait
pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik kembali maksimal 3 (tiga) hari setelah surat edaran diterima oleh unit terkait
7. Lakukan retur perbekalan farmasi yg ditarik kembali oleh Instalasi Farmasi dari semua unit yg menyimpan
8. Bukti serah terima pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik kembali
9. Lakukan pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik ke ditributor terkait Unit Terkait Bidang Penunjang Medis: Instalasi Farmasi, instalasi radiologi, bidang pelayanan medis, bidang keperawatan.
• Obat yang beredar harus memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan. Selain harus memenuhi standar dan persyaratan, obat hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis Penarikan Obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan dari peredaran dapat berupa:
Penarikan Wajib (mandatory recall)Penarikan Wajib
dilaksanakan oleh Pemilik Izin Edar
berdasarkan perintah Kepala
Badan.
Penarikan Sukarela (voluntary recall).
Penarikan Sukarela dilaksanakan atas prakarsa Pemilik Izin Edar obatyang bersangkutan karena diketahui obat tersebut tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan.
Penarikan dilaksanakan berdasarkan:
Hasil sampling dan pengujian; Sistem Kewaspadaan Cepat (rapid alert
system); Keluhan masyarakat; Hasil keputusan Kepala Badan terhadap
keamanan dan/atau khasiat obat; dan/atau Temuan kritikal hasil inspeksi atas Cara
Pembuatan Obat yang Baik. Penarikan Wajib dilaksanakan oleh Pemilik Izin
Edar berdasarkan perintah Kepala Badan. Penarikan dapat berupa penarikan terhadap 1 (satu), beberapa, atau seluruh bets obat.
PENGGOLONGAN PENARIKAN OBAT YANG TIDAK MEMENUHI
STANDAR /ATAU PERSYARATAN
PENARIKAN KELAS ITidak terbatas pada obat yang:
a. Telah memiliki izin edar yg tdk memenuhi persyaratan keamanan;
b. Terkontaminasi mikroba pada sediaan injeksi dan obat tetes mata;
c. Terkontaminasi kimia yg menyebabkan efek serius thd kesehatan;
d. Labelnya tdk sesuai dg kandungan dan/atau kekuatan zat aktif;
e. Ketercampuran obat dalam lebih dari satu wadah; dan/atau
f. Kandungan zat aktif salah dalam obat multi komponen yang menyebabkan efek serius terhadap kesehatan
PENARIKAN KELAS IIPenarikan Kelas II tidak terbatas pada obat yang:
1. Labelnya tidak lengkap atau salah cetak; 2. Brosur atau leafletnya salah informasi atau tidak lengkap; 3. Terkontaminasi mikroba pada sediaan obat non steril; 4. Terkontaminasi kimia atau fisika (zat pengotor atau
partikulat yang melebihi batas, kontaminasi silang); 5. Tidak memenuhi spesifikasi keseragaman kandungan,
keragaman bobot, uji disolusi, uji potensi, kadar, pH, pemerian, kadar air, atau stabilitas; dan/atau f. kedaluwarsa.
PENARIKAN KELAS IIIPenarikan Kelas III tidak terbatas pada obat yang:
Tidak mencantumkan nomor bets dan/atau tanggal kedaluwarsa;
Tidak memenuhi spesifikasi waktu hancur, volume terpindahkan atau keseragaman bobot, pH sediaan oral cair;
Penutup kemasan rusak; dan/atau Obat tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
yang tidak termasuk obat yang harus dilakukan penarikan berdasarkan Penarikan kelas I dan Penarikan Kelas II.
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
1 23
PENCATATAN & PELAPORAN
ADMINISTRASI KEUANGAN
ADMINISTRASI PENGHAPUSAN
Dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk memudahkan penelusuran kegiatan yg sudah berlalu.
PENCATATAN DAN PELAPORAN1Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, AlKES, dan BMHP
PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN
PENDISTRIBUSIAN PENGENDALIAN
PENGEMBALIAN PEMUSNAHAN PENARIKAN
PENCATATAN1
Suatu kegiatan yg bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yg keluar dan masuk di lingkungan IFRS.
Guna memudahkan petugas untuk melakukan penelusuran bila terjadi adanya mutu obat yg sub standar dan harus ditarik dari peredaran.
Menggunakan bentuk :1.Digital2.Manual
PENCATATAN : Kartu Stok1
Umumnya dalam pencatatan digunakan Kartu Stok dan Kartu Stok Induk
Untuk mencatat mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, atau kadaluwarsa),
Tiap lembarnya hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1(satu) jenis perbekalan farmasi yang berasal dari 1 (satu) sumber anggaran,
Data tsb digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan pengadaan distribusi dan sbg pembanding thd keadaan fisik perbekalan farmasi dalam tempat penyimpanan
PENCATATAN : Kartu Stok1
Hal yang harus diperhatikan :
Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dgn perbekalan farmasi bersangkutan
Pencatatan dilakukan secara rutin Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi
(penerimaan,pengeluaran,hilang,rusak/kadaluarsa) langsung dicatat di dalam kartu stok,
Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir bulan (Depkes RI,2008)
PENCATATAN : Kartu Stok1Mencantumkan informasi mengenai :
Jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa stok),Jumlah perbekalan farmasi yang diterima,Jumlah perbekalan farmasi yang keluar,Jumlah perbekalan farmasi yang hilang/ rusak/ kadaluwarsa,Jangka waktu kekosongan perbekalan farmasi.
PENCATATAN : Kartu Stok1Manfaat : Mengetahui dg cepat jml persediaan perbekalan
farmasi Memudahkan dalam penyusunan laporan,
Perencanaan pengadaan dan distribusi, dan Pengendalian persediaan,
Sbg bukti pertanggungjawaban bagi petugas penyimpanan dan pendistribusian,
Sbg alat bantu kontrol bagi Kepala IFRS.
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1Kartu Stok Induk :
1. Sbg pencerminan perbekalan farmasi yg ada di gudang,
2. Alat bantu bagi petugas untuk pengeluaran perbekalan farmasi,
3. Alat bantu dalam menentukan kebutuhan.
“ Petugas pencatatan dan evaluasi, mencatat segala penerimaan dan pengeluaran perbekalan farmasi
di Kartu Stok Induk “
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1
Bagian judul memuat :
Nama perbekalan farmasi Sumber/asal perbekalan
farmasi, Jumlah persediaan
minimum Jumlah persediaan
maksimum
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1
Kolom-kolom diisi dengan: Tgl diterima/dikeluarkan perbekalan farmasi, No dan tanda bukti mis: No.faktur Dari siapa diterima perbekalan farmasi/kpd siapa
dikirim, Jml yg diterima berdasarkan sumber anggaran, Jml perbekalan farmasi yang dikeluarkan, Sisa stok perbekalan farmasi dalam persediaan, Ket. yg dianggap perlu, mis. tgl dan tahun
kadaluwarsa, no. batch dan lain-lain.
PELAPORAN1Kumpulan catatan
dan pendataan kegiatan ADM
perbekalan farmasi, tenaga dan
perlengkapan kesehatan yg
disajikan kepada pihak yg
berkepentingan.
TUJUAN :1.Tersedianya data yg akurat sbg bhn evaluasi,2.Tersedianya informasi yg akurat,3.Tersedianya arsip yg memudahkan penelusuran surat dan laporan4.Mendapat data yg lengkap untuk membuat perencanaan
Dibuat secara periodik oleh Instalasi Farmasi dlm periode waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester/ pertahun). Jenis pelaporan disesuaikan dg peraturan yg berlaku.
PELAPORAN1
PENCATATAN DAN PELAPORAN1
Pencatatan dilakukan untuk:Persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM;Dasar akreditasi Rumah Sakit;Dasar audit Rumah Sakit; danDokumentasi farmasi.
Pelaporan dilakukan sebagai:Komunikasi antara level manajemen;Penyiapan laporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan di Instalasi Farmasi; dan Laporan tahunan.
ADMINISTRASI KEUANGAN2 Diselenggaakan ketika IFRS
harus mengelola keuangan
Pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan laporan, penggunaan laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
Administrasi keuangan
ADMINISTRASI PENGHAPUSAN3
Kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Administrasi Penghapusan