a will & a way-bab1

7/25/2019 A Will & A Way-Bab1

1/34

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Satu

SERATUS lima puluh juta dolar bukanlah sesua-

tu yang pantas untuk dianggap remeh. Tak ada seo-

rang pun dalam perpustakaan Jolleys Folley yang luas

dan bergema itu berani melakukannya. Kecuali Pan-

dora. Gadis itu melakukannya dengan antusiasme

yang lebih besar dibandingkan kehalusan pada sehelai

tisu yang sudah tercabik-cabik. Setelah membersit

hidungnya, ia kembali duduk, berharap antihistamin

yang telah ditelannya akan memenuhi janji untuk

segera melegakan pernapasannya. Ia berharap tidak

terkena flu celaka itu. Lebih jauh lagi, ia berharap kini

ia berada di tempat lain di dunia ini.

Di sekelilingnya terdapat lusinan buku yang

sudah ia baca, dan ratusan buku lagi yang tak pernah

terpikir untuk ia baca, meskipun ia biasa menghabis-kan berjam-jam waktunya di perpustakaan. Bau sam-

pul kulit bercampur bau debu yang aromanya sedikit

lebih ringan. Pandora tak memilih keduanya, juga

rangkaian lili berbau menusuk yang mengisi tiga buah

vas pendek gemuk.Di salah satu pojok ruangan itu terletak satu set

perlengkapan bermain catur yang terbuat dan pualam

dan gading. Di tempat itu ia kalah dalam banyak per-

tandingan besar penuh perselisihan. Paman Jolley

berkat wajah bulat dengan ekspresi tak bersalah dan


2/34


jarinya yang gemuk-pendekadalah pemain curang

yang paling jago dan suka memaksa. Pandora takpernah bisa begitu saja menerima kekalahan. Mung-

kin karena itulah pamannya begitu senang meng-

alahkannya, dengan cara jujur maupun curang.

Sinar matahari yang suram dan menjemukan menero-

bos melewati tiga jendela melengkung. Cocok sekali

dengan suasana hatinya dan acara itu, Pandora

membatin. Paman Jolley memang senang menyiapkan

adegan.

Saat Pandora menyukai sesuatudan emosi ini

hanya dirasakannya terhadap sedikit hal yang ber-

hasil menyentuh hidupnyaia mencurahkan semua

yang dimilikinya. Ia terlahir dengan energi tak terba-

tas. Ia mengembangkan kekeraskepalaan yang tak ter-

kira besarnya. Ia menyayangi Paman Jolley dengan

caranya sendiri yang teramat luas dan tak terbatas,

mengakui dan menerima segala keanehan pria itu.Paman Jolley mungkin memang telah berumur

sembilan puluh tiga tahun, tapi ia tak pemah

menjemukan maupun cerewet.

Sebulan sebelum kematiannya, mereka sempat

pergi memancingmelanggar masuk, sebetulnyadidanau yang dimiliki dan dibudidayakan oleh tetangga

Paman Jolley. Menangkap lebih banyak dari yang

dibutuhkan, mereka mengembalikan setengah lusin

ikan trout ke pemiliknya dalam keadaan sudah

dibersihkan dan dibekukan.


3/34


Ia akan merindukan Paman Jolley dengan wajah

bulat tembamnya, suara tinggi penuh melodi besertahumor liciknya. Lewat fotonya yang berbingkai

mewah yang digantung setinggi tiga meter di dinding,

pria itu menatap Pandora dengan senyum menyeri-

ngai yang sama seperti yang dilayangkannya sehabis

melaksanakan merger senilai satu juta dolar ataupun

menyuguhkan gelas yang cacat pada seorang wakil

presiden yang tak pernah menduga sebelumnya.

Sekarang Pandora merindukannya. Tak ada orang lain

di keluarganya yang amat besar dan saling berbeda,

yang bisa memahami dan menerima Pandora apa

adanya seperti Paman Jolley. Itu satu alasan lagi

mengapa Pandora memujanya.

Tak keruan karena duka, ditambah lagi pusing

kepala, Pandora mendengarkan Edmund Fitzhugh

terus-menerus berbicara mengenai kendala-kendala

teknis pada surat wasiat Paman Jolley. MaximillianJolley McVie memang bukan orang yang praktis dalam

melakukan sesuatu. Ia selalu mengatakan bahwa jika

kau akan melakukan sesuatu, lakukanlah sampai tena-

gamu habis. Surat wasiat dan testamen terakhirnya

memperlihatkan gayanya itu.Tak perlu merasa repot-repot menyembunyikan

ketidaktertarikannya pada acara itu, Pandora melaku-

kan pengamatan menyeluruh terhadap hadirin lain

di perpustakaan tersebut.

Menyebut mereka para penduka akan menjadi


4/34


lelucon buruk yang bakal dihargai Jolley.

Hadir satu-satunya putra Jolley yang selamat,Paman Carison, beserta istrinya. Siapa namanya?

LolaMona? Ah, masa bodoh, apakah itu penting?

Pandora melihat mereka duduk bersandar dengan

tegang dan memasang sikap awas, berbalut pakaian

hitam-hitam yang tampak serasi. Mereka membuat

Pandora membayangkan burung-burung gagak di atas

kabel telepon yang tengah menunggu sesuatu terjatuh

di bawah kaki mereka.

Sepupu Gingermanis, cantik, dan tak berbaha-

ya, kalau bukan kelihatan agak kosong. Bulan ini

rambutnya berwarna pirang ala Jean Harlow. Sepupu

Biff yang baik hati mengenakan setelan hitam Brooks

Brother-nya. Ia duduk bersandar, sebelah kaki disi-

langkan di atas kaki yang lain seolah-olah sedang me-

nonton pertandingan polo. Pandora yakin pria itu

tidak melewatkan sepatah kata pun. Istrinyakalautidak salah namanya Laurie?memiliki raut wajah

rapi dan penuh hormat. Menurut pengalaman, Pan-

dora tahu bahwa wanita itu takkan mengutarakan

sepatah kata pun kecuali mengulangi ucapan Biff.

Paman Jolley menyebutnya orang bodoh, menjemu-kan, serta konyol. Walaupun benci bersikap sinis,

Pandora terpaksa mengakuinya.

Juga ada Paman Monroe yang bertubuh gempal

dan tampak sukses, mengisap sebatang cerutu besar

meskipun jelas-jelas saudara perempuannya, Patience


5/34


mengibas-ngibaskan saputangan putih kecil di depan

hidung. Mungkin karena itulah Paman Monroe me-lakukannya, ralat Pandora. Paman Monroe paling

suka membuat saudaranya yang kurang berhasil itu

merasa tak nyaman.

Sepupu Hank kelihatan macho dan berotot, tapi

tak sehebat istrinya yang tangguh dan atletis, Meg.

Mereka melancong dengan berjalan kaki di sepanjang

Appalachian Trail saat bulan madu mereka. Paman

Jolley bertanya-tanya apakah kedua suami-istri itu

melakukan peregangan ataupun melatih otot terlebih

dahulu sebelum bercinta.

Pemikiran itu membuat Pandora terkekeh.

Diredamnya tawanya setengah hati, tepat sebelum

pandangannya melayang ke sepupu Michael. Atau

sepupu Michael yang kedua? Pandora tak pernah

mampu menangani masalah-masalah teknis dengan

baik. Rasanya agak bodoh kalau kau tidak membica-rakan soal hubungan darah. Ibu Michael adalah cucu

keponakan Paman Jolley dan pernikahan kedua putra

Jolley. Hubungan yang rumit, pikir Pandora. Tapi

Michael Donahue pun seorang pria yang rumit.

Pandora dan Michael tak pernah akur, meski-pun gadis itu tahu bahwa Paman Jolley menyukai

Michael. Menurut Pandora, setiap orang yang

menyambung hidup dengan cara menulis naskah

serial televisi konyol yang membuat orang terpaku

pada sebuah kotak, dan bukan melakukan sesuatu


6/34


yang berguna, layak disebut parasit materialistis. Ia

merasakan sebersit kepuasan saat mengingat ia me-ngatakan hal itu pada Michael.

Lalu, tentu saja, ada para wanita. Ketika seorang

pria mengencani seorang penari, sudah jelas pria itu

tidak tertarik pada stimulasi intelektual. Pandora

tersenyum kala mengingat pernah terang-terangan

menyatakan pendapatnya pada Michael saat terakhir

kali pria itu mengunjungi Jolleys Folley. Paman Jolley

nyaris terjatuh dari kursinya karena tertawa.

Lalu senyumnya memudar. Paman Jolley telah

tiada. Dan jika ia jujursatu hal yang sering dilaku-

kannyaia bakal mengakui bahwa dari semua orang

yang ada di ruangan ini pada saat ini, Michael

Donahue-lah yang paling menyukai dan menyayangi

Paman Jolley selain dirinya sendiri.

Kau nyaris tak dapat mengetahuinya kalau meli-

hatnya sekarang, renung Pandora. Michael tampak takberminat dan agak arogan. Pandora memperhatikan

air muka pria itu, garis-garis tegas di sekitar bibirnya.

Ia selalu menganggap mulut Donahue sebagai asetnya

yang paling berharga, walaupun pria itu jarang

tersenyum padanya kecuali untuk memamerkan gigidan menggeram.

Paman Jolley menyukai tampang Michael, dan

telah mengatakannya pada Pandora pada tahap-tahap

awal usahanya untuk menjodohkan mereka berdua.

Sebuah hobi yang diyakini Pandora pasti telah


7/34


ditinggalkan oleh pamannya itu. Yah, sebetulnya

Paman Jolley belum benar-benar meninggalkannya,tapi Pandora tetap saja mengabaikannya.

Dengan tubuh pendek-bulat yang dimilikinya,

mungkin Jolley menghargai tubuh ramping-jangkung

Donahue, juga wajah tirusnya yang tampan. Pandora

sendiri mungkin akan menghargainya, tapi mata

Michael sering memancarkan sorot tidak ramah dan

asing.

Saat ini pria itu kelihatan seperti pahlawan di

salah satu serial aksi yang ditulisnyabersandar di

dinding dengan gaya malas-malasan, dan tampak

sedikit salah kostum dalam balutan setelan necis dan

dasinya. Rambutnya yang gelap ditata santai dan tak

terlalu rapi, seakan-akan tak pemah terpikir olehnya

untuk menyisirnya. Ia tampak bosan dan siap untuk

beraksi. Aksi apa saja.

Sayang sekali, pikir Pandora, mereka tak bisalebih akrab. Ia akan senang sekali jika bisa mengenang

Paman Jolley bersama-sama dengan seseorang, sese-

orang yang menghargai sifat-sifat aneh pria itu seperti

dirinya.

Tak ada gunanya memikirkan hal itu. Jikamereka terpilih untuk duduk bersama, pasti mereka

akan sibuk menggasak sepotong demi sepotong

bagian tubuh satu sama lain. Paman Jolley, yang

menyeringai di lukisan dirinya, tahu pasti itu.

Sambil setengah mendesah, Pandora membersit


8/34


hidungnya lagi dan mencoba mendengarkan Fitzhugh.

Ada sesuatu tentang warisan untuk ikan-ikan paus.Atau mungkin untuk kapal penangkap ikan paus.

Satu jam lagi, pikir Michael, dan ia akan siap

mengunyab daging mentah. Jika ia mendengar satu

kata mengingat... lagi. Sambil menarik napas panjang,

Michael berusaha memusatkan perhatian. Ia hadir di

acara ini karena menyayangi si tua sinting itu. Jika hal

terakhir yang bisa dilakukannya untuk Jolley adalah

berdiri di sebuah ruangan bersama sekumpulan

burung hering dan mendengarkan pembacaan wasi-

at yang bertele-tele, ia akan melakukannya. Kalau

sudah selesai, ia akan menuangkan segelas penuh

brendi untuk dirinya sendiri dan bersulang secara

pribadi untuk pria tua itu. Jolley selalu menggemari

brendi.

Sewaktu Michael masih remaja, penuh imajina-

si, dan orangtuanya tak mau mengerti, Paman Jolleybersedia mendengarkan celotehnya, mendorongnya

untuk berkhayal. Setiap kali a mengunjungi Folley,

pamannya itu menuntut sebuah cerita. Paman Jolley

akan bersandar dengan mata terbelalak dan antusias,

sementara Michael bercerita. Michael tak pernahmelupakan itu.

Saat menerima penghargaan Emmy pertamanya

untuk Logan Run, Michael terbang dari L.A. menuju

Catskills dan mempersembahkan piala itu pada

pamannya. Piala Emmy itu sampai kini masih ada di


9/34


kamar tidur Paman Jolley, meskipun pria tua itu

sudah tidak ada lagi.Michael mendengarkan suara membosankan

milik Si pengacara, sambil mengharapkan sebatang

rokok. Ia baru berhenti merokok dua hari yang lalu.

Dua hari, empat jam dan tiga puluh lima menit. Ia bisa

saja menyambut daging mentah itu.

Ia merasa tercekik berada seruangan dengan

orang-orang ini. Mereka semua menganggap Paman

Jolley sudah setengah gila dan agak rewel. Tanah

senilai seratus lima puluh juta dolar miliknya, itu soal

lain. Saham dan surat obligasi yang dimilikinya

sungguh-sungguh berlimpah. Michael sudah beberapa

kali mengamati perabotan perpustakaan itu. Perabot

besar gaya Georgian mungkin tak cocok dengan gaya

hidup mereka yang lurus-lurus saja, tapi tentu saja

perabot itu mudah ditukar dengan sejumlah uang

yang banyak. Pak tua itu, Michael tahu benar, sangatmenyayangi setiap kursi yang bisa menimbulkan

bunyi berdebam dan setiap meja berukuran sangat

besar yang ada di rumah itu.

Ia tak yakin orang-orang ini pernah berkunjung

ke rumah besar Jolley selama sepuluh tahun terakhir.Kecuali Pandora, ia mengakui dengan segan. Wanita

itu mungkin memang menyebalkan, tapi Pandora

memuja Jolley

Saat ini Pandora kelihatan menyedihkan. Sebe-

lum ini rasanya Michael tak pernah melihatnya tak


10/34


berbahagiamungkin gadis itu pernah jengkel, mere-

mehkan, marah besar, tapi tidak tak berbahagia. Jikaia tidak lebih tahu, ia akan duduk di samping Pandora,

menghiburnya, menggenggam tangannya. Pandora

mungkin akan memelintir tangannya.

Tapi tetap saja, mata birunya yang indah

tampak merah dan bengkak. Nyaris semerah rambut-

nya, renung Michael, saat mengamati rambut ikal

Pandora yang liar tergerai di bahu, tanpa memper-

hatikan keseriusan maupun sikap gadis itu saat ini.

Pandora begitu pucatnya sampai bintik-bintik di

sekitar hidungnya tampak jelas. Biasanya kulit

Pandora yang berwarna gading berona merah

jambuentah menunjukkan kesehatan atau tempera-

mennya, Michael tak pernah yakin.

Duduk di antara keluarganya yang bersetelan

hitam-hitam dan bertampang khidmat, Pandora keli-

hatan menonjol, bagaikan kakaktua di antara burunggagak. Ia mengenakan pakaian berwarna biru terang.

Michael menyetujuinya, meskipun ia tak pernah me-

ngatakannya pada Pandora. Wanita itu tidak membu-

tuhkan setelan hitam, juga kain crepe serta bunga lili

untuk berduka. Michael bisa memahami itu, walau iatak memahami Pandora.

Pandora acap kali membuat Michael gusar

dengan pendapatnya tentang gaya hidup dan karier

Michael. Saat mereka berselisih paham, tak butuh

waktu lama baginya untuk balas mengkritik Pandora.


11/34


Namun bagaimanapun juga, Pandora adalah wanita

cerdas berbakat yang sibuk merancang perhiasanuntuk butik, bukannya mengambil keuntungan penuh

dari gelar master di bidang pendidikan yang di-

sandangnya.

Pandora menyebut Michael materialistis,

Michael menyebut Pandora idealistis. Pandora menju-

luki Michael chauvinist, sedang Michael menjuluki

Pandora pseudointelektual. Jolley selalu duduk

dengan tangan terlipat setiap kali mereka berdua

berdebat. Sekarang setelah Paman Jolley tiada, renung

Michael, takkan ada kesempatan untuk bertempur

lagi. Anehnya, ia menganggap itu sebagai sebuah

alasan lagi untuk merindukan pamannya.

Sebenarnya, ia tak pernah merasakan ikatan

kekeluargaan seerat ini terhadap siapa pun kecuali

Jolley. Michael tak terlalu sering memikirkan orang

tuanya sendiri. Ayahnya ada di suatu tempat di Eropabersama istri keempatnya, dan ibunya telah menetap

dengan tenang bersama suami nomor tiganya. Mereka

tak pernah memahami putranya yang memilih untuk

mencari nafkah di bidang yang begitu borjuis seperti

televisi.Tapi Jolley bisa mengerti dan memahaminya.

Lebih dari itu, juga lebih penting bagi Michael, ia

menikmati karya-karyanya.

Seringai terpampang di wajah Michael kala

mendengar Fitzhugh memaparkan dengan bertele-


12/34


tele wasiat tentang ikan paus. Benar-benar ciri khas

Jolley. Desis tak sabar keluar dari mulut mereka.Seratus lima puluh ribu dolar baru saja lolos dari

jangkauan mereka. Michael mendongak untuk me-

mandangi potret pamannya yang berukuran lebih

besar dari kenyataan. Kau selalu mengatakan bahwa

kaulah yang mempunyai kata-kata terakhir, kau tua

bangka. Masalah satu-satunya ialah kau tidak ada di

sini untuk menertawakan hal itu.

Kepada putraku, Carlson... Semua rutukan dan

bisikan sekonyong-konyong sirna sewaktu Fizhugh

berdeham. Tanpa banyak minat, Pandora mengamati

kerabat-kerabatnya mulai menaruh perhatian. Wasiat

untuk amal dan para pegawai telah dibacakan. Kini

giliran bagian utama. Fitzhugh mendongak singkat se-

belum melanjutkan, Yang_aaah_kehidupannya yang

sedang-sedang saja selalu menjadi misteri bagiku,

kutinggalkan seluruh koleksi trik-trik sulapku denganharapan dia dapat mengembangkan kegilaan dalam

dirinya.

Pandora tersedak di balik tisunya dan menyak-

sikan air muka Paman Carlson berubah merah padam.

Nilai pertama untukmu, Paman Jolley, pikirnya serayabersiap-siap untuk bersuka ria. Mungkin Paman Jolley

melimpahkan keseluruhan bisnisnya pada A.S.P.C.A.

Kepada cucu lelakiku, Bradley, dan cucu pe-

rempuanku karena pernikahan, Lorraine, kuberikan

doa restuku. Mereka tidak membutuhkan yang lain.


13/34


Pandora menelan ludah sambil berupaya

memendung air matanya saat mendengar nama keduaorangtuanya disebut. Malam itu ia sudah menelepon

mereka di Zanzibar. Mereka akan menghargai ung-

kapan perasaan itu seperti halnya dirinya.

Kepada keponakanku Monroe yang mempu-

nyai dolar pertama dan satu-satunya yang pernah dia

hasilkan, kutinggalkan dolar terakhir yang kuhasilkan,

termasuk bingkainya. Kepada keponakanku, Patience,

kuwariskan pondokku di Key West tanpa banyak

berharap dia memiliki inisiatif untuk menggunakan

nya.

Monroe tersedak cerutunya sementara Patience

tampak ketakutan.

Untuk cucu lelakiku, Biff, kuwariskan koleksi

korek apiku, dengan harapan bahwa dia akan, pada

akhirnya, membakar dunia. Untuk cucu perempuanku

yang cantik, Ginger, yang juga menyukai hal-hal yangcantik, kutinggalkan cermin dan perak murni yang

konon pernah menjadi kepunyaan Marie Antoinette.

Kepada cucu lelakiku, Hank, kuwariskan uang sejum-

lah 3528 dolar. Cukup, kurasa, untuk ditukar dengan

persediaan benih gandum untuk seumur hidup.Gerutuan yang sudah dimulai sejak pembacaan

warisan bagian pertama terus berlanjut dan semakin

luas terdengar. Kejengkelan mulai merambat menjadi

kemarahan luar biasa. Jolley pasti akan sangat menyu-

kainya. Pandora membuat kesalahan dengan melirik


14/34


Michael. Saat ini pria itu tidak seperti biasanya

tampak tidak ramah maupun asingtapi penuh rasakagum. Ketika mereka bertemu pandang, tawa kecil

yang sudah berusaha ditahan oleh Pandora keluar

juga. Itu membuatnya dipelototi oleh beberapa orang.

Carlson bangkit, memberi makna baru pada

frase kemarahan terkendali. Mr. Fitzhugh, katanya,

wasiat ayahku itu tak lebih dan sekadar olok-olok.

Sudah jelas pikirannya sedang tidak waras saat

membuatnya, aku juga tak punya keraguan bahwa

pengadilan akan menolaknya.

Mr. McVie. Sekali lagi Fitzhugh berdeham.

Matahari mulai menampakkan diri dari balik awan,

tapi sepertinya tak ada orang yang memperhatikan.

Aku sangat memahami perasaanmu pada masalah

ini. Bagaimanapun juga, keadaan klienku pada saat

membuat surat wasiat ini sangatlah baik. Beliau

mungkin membuatnya tidak sesuai dengan anjuranku,tapi wasiat itu sah dan mengikat. Kau, tentu saja,

bebas berkonsultasi dengan penasihatmu sendiri. Saat

ini, masih banyak lagi yang perlu kubacakan.

Omong kosong. Monroe mengembuskan asap

cerutunya dan memelototi semua yang hadir. Omongkosong, ulangnya saat Patience menepuk lengannya

dan mengerik percuma.

Paman Jolley menyukai omong kosong, ucap

Pandora seraya menyingkap tisunya. Ia sudah siap

untuk menghadapi mereka semua. Itu akan meng-


15/34


alihkan perhatiannya dari duka. Kalau dia ingin me-

wariskan uangnya untuk Yayasan Pencegahan Kebo-dohan, itu haknya.

Gampang sekali untuk diucapkan, sayangku.

Biff mengosok-gosok kuku-kuku di pangkuannya

hingga mengilat. Bulatan emas pada arlojinya tertim-

pa sinar matahari dan berkilau-kilau. Mungkin si tua

sinting itu meninggalkan gumpalan benang ikat un-

tukmu supaya kau bisa merangkai lebih banyak

manik-manik lagi.

Kau belum mendapatkan korek apinya, Nak.

Michael berujar malas dari pojok tempatnya berada,

tapi semua mata tertuju padanya. Hati-hati dengan

apa yang kau sulut.

Biarkan dia membaca, timpal Ginger, cukup

puas dengan warisan yang akan diterimanya. Marie

Antoinette, renungnya. Bayangkan saja.

Dua warisan terakhir adalah gabungan, ucapFitzhugh sebelum muncul interupsi lain. Dan, sedikit

tidak lazim.

Keseluruhan dokumen itu tidak lazim, geram

Carlson, lalu berdeham. Beberapa kepala tampak

mengangguk setuju.Pandora ingat kenapa ia selalu menghindari

pertemuan keluarga. Mereka membuatnya bosan se-

tengah mati. Hampir secara sengaja, ia melambaikan

tangan di depan mulut dan menguap. Bisakah kita

mendengarkan sisanya, Mr. Fitzhugh, sebelum keluar-


16/34


gaku lebih mempermalukan din mereka sendiri?

Ia sempat berpikir, tapi tak begitu yakin, bahwaia melihat secercah kilatan tanda setuju di mata peng-

acara galak itu. Mr. McVie menulis bagian ini dengan

kata-katanya sendiri. Fitzhugh berhenti Sejenak, en-

tah untuk menimbulkan efek tertentu ataukah untuk

mengumpulkan keberanian. Kepada Pandora McVie

dan Michael Donahue, Fitzhugh membaca. Dua

orang anggota keluargaku yang telah memberiku

banyak kesenangan, dengan harapan-harapan mereka

pada kehidupan, juga menikmati bergaul dengan

seorang pria tua dan lelucon-lelucon tua, kuwariskan

sisa hartaku, yaitu, semua rekening bank, bisnis,

saham, surat obligasi, semua properti berwujud dan

properti pribadi, dengan segala cinta kasih. Berbagi-

lah dan bagilah dengan sama rata.

Pandora tak mendengar penolakan-penolakan

yang muncul dengan riuh rendah. Ia bangkit, terpana,dan marah. Aku tak bisa menerima uangnya. Menju-

lang di antara keluarga yang duduk di sekelilingnya,

gadis itu melangkah lurus-lurus ke arah Fitzhugh.

Sang pengacara, yang sudah mengantisipasi serangan

dari kubu lain, menguatkan diri untuk hal yang takterduga ini. Aku takkan tahu apa yang bakal kulaku-

kan dengan semua itu. Itu cuma akan mengacaukan

hidupku. Ia mengacungkan tangannya ke arah tum-

pukan kertas di atas meja seakan-akan benda itu

adalah semacam gangguan kecil. Seharusnya dia me-


17/34


nanyakannya dulu padaku.

Miss McVie...Sebelum si pengacara sempat berucap lagi, Pan-

dora melabrak Michael. Kau boleh mengambil semu-

anya. Apalagi kau tahu apa yang mesti kaulakukan

dengan warisan itu. Membeli hotel di New York,

kondo di L.A., klub di Chicago, dan pesawat untuk

menerbangkanmu pulang-balik, aku tidak peduli.

Dengan amat tenang, Michael membenamkan

tangannya ke saku. Kuhargai tawaranmu, Sepupu.

Sebelum kau menarik pelatuk, kenapa kita tidak me-

nunggu sampai Mr. Fitzhugh selesai supaya kau tidak

mempermalukan dirimu lebih jauh lagi?

Sesaat Pandora menatap Michael. Tingginya

hampir setara dengan pria itu karena ia mengenakan

sepatu hak tinggi. Kemudian, karena sejak dini Pan-

dora sudab terlatih untuk menghadapinya, ia menarik

napas dalam-dalam dan menunggu sampai kemarah-annya mereda. Akutak menginginkan uangnya.

Kau sudah menjelaskan pendapatmu. Sebelah

alis Michael terangkat, dengan sinis dan setengah

girang, yang selalu bisa membuat Pandora marah.

Kau membuat kerabat-kerabat kita terkesima olehpertunjukan kecil yang kautampilkan.

Tak ada yang bisa membuat Pandora menemu-

kan kendali dirinya lebih cepat dari saat itu. Ia meng-

angkat dagu ke arah sepupunya, mendesis, kemudian

menyerah. Baiklah, kalau begitu. Ia berbalik. Maaf-


18/34


kan aku soal interupsi tadi. Silakan terus membaca,

Mr. Fitzhugh.Si pengacara minta waktu sejenak untuk men-

copot kacamata dan membersihkannya dengan selem-

bar saputangan putih besar. Ia sudah tahu sejak Jolley

membuat surat wasiat itu, bahwa hari di mana ia ter-

paksa menghadapi suatu keluarga yang marah besar

akan segera tiba. Ia sudah berdebat dengan kliennya

soal masalah itu, membujuk, mengajukan alasan,

menunjukkan ketidaklaziman yang ada. Kemudian

Fitzhugh kembali mengambil surat wasiat itu dan

menutup semua jalan keluar.

Kuwariskan semua ini, lanjutnya, uang, yang

nilainya tidak seberapa, saham dan surat obligasi,

yang penting tapi membosankan, bisnis berbunga,

yang merupakan beban menarik untuk menjerat

leher. Dan rumahku beserta semua yang ada di

dalamnya, yang merupakan segalanya untukku, ke-nangan-kenangan yang terjadi di sana, untuk Pandora

dan Michael karena mereka memahami dan peduli.

Kutinggalkan ini pada mereka, meskipun ini akan

menjengkelkan mereka, karena tak ada orang lain

dalam keluargaku yang bisa kutinggali hal yangpenting buatku. Apa yang dulu milikku kini menjadi

milik Pandora dan Michael, karena aku tahu mereka

bisa membuatku tetap hidup. Aku hanya meminta

satu hal saja sebagai balasannya.

Genggaman Michael jadi sedikit lebih longgar,


19/34


dan ia nyaris tersenyum lagi. ini dia bagian penting-

nya, gumamnya.Dalam waktu tak lebih dari satu minggu sete-

lah pembacaan dokumen ini, Pandora dan Michael

akan pindah ke rumahku di Catskills, yang dikenal

sebagai Jolleys Folley. Mereka akan tinggal bersama

di sana selama enam bulan, dan tak seorang pun boleh

menghabiskan dua malam berturut-turut di luar

rumah. Setelah periode enam bulan tersebut, tanah

beserta rumah akan dikembalikan kepada mereka,

seluruhnya tanpa halangan, berbagilah dan bagilah

dengan rata.

Jika salah satu tidak menyetujui ketetapan

tersebut, atau melanggar syarat dalam ketetapan

tersebut selama periode enam bulan, tanah beserta

rumah, secara keseluruhan akan diserahkan kepada

semua ahli warisku yang selamat dan Institut

Tumbuhan Karnivora, dengan pembagian rata.Kuberikan restuku pada kalian, Anak-anak.

Jangan biarkan seorang pria tua yang telah mati

menjadi kecewa.

Selama tiga puluh detik penuh, keheningan

melanda mereka. Mengambil keuntungan dari itu,Fitzhugh mulai merapikan kertas-kertasnya.

Dasar tua bangka, rutuk Michael. Pandora

pasti sudah membela diri seandainya saja ia tak

menyetujui gerutuan itu dengan sepenuh hati. Karena

menilai suhu di ruangan itu sudah terlalu panas,


20/34


Michael menarik Pandora keluar, melintasi koridor

dan menuju salah satu kamar tamu kecil lucu yangbisa ditemukan di seisi rumah itu. Tepat sebelum ia

menutup pintunya, ledakan pertama di perpustakaan

itu meletus.

Pandora mengeluarkan selembar tisu basah,

bersin di atasnya, lalu menarik sebuah kursi. Ia terlalu

capek dan bingung untuk bisa merasa geli. Well,

bagaimana sekarang?

Michael meraih sebatang rokok sebelum ter-

ingat bahwa ia sudah menghentikan kebiasaannya itu.

Sekarang kita harus membuat beberapa keputusan.

Pandora memberinya salah satu tatapan tajam

yang diketahuinya bisa membuat kebanyakan pria

tergagap-gagap. Michael cuma duduk berseberangan

dengannya dan balas menatap. Aku bersungguh-

sungguh dengan yang kukatakan. Aku tak mengingin-

kan uangnya. Pada saat uang itu dibagi dan pajaknyaselesai diurus, nilainya nyaris lima puluh juta seorang.

Lima puluh juta, ulangnya sambil memutar-mutar

bola mata. Konyol sekali.

Jolley selalu berpikir begitu, ujar Michael

seraya menyaksikan rasa duka datang dan pergi dimata Pandora.

Dia hanya memilikinya untuk dimain-mainkan.

Masalahnya adalah, setiap kali dia bermain, dia

meningkatkan jumlahnya. Tak mampu duduk, Pan-

dora melangkah ke arah jendela. Michael, aku bisa


21/34


mati lemas dengan uang sebanyak itu.

Uang tunai tidaklah seberat yang kaukira.Sambil mengekspresikan sesuatu yang mirip

dengan seringai mencemooh, Pandora berbalik dan

duduk di birai jendela. Kau tidak menolak lima puluh

juta dolar atau sekitar itu setelah dikurangi pajak

yang kuambil.

Michael ingin sekali menghapus ekspresi itu

dari wajah Pandora. Aku tak memiliki sikap tak

pedulimu akan uang, Pandora, mungkin karena aku

dibesarkan dengan ilusi mempunyai uang, bukan

kenyataannya.

Pandora mengangkat bahu, menyadari orangtua

Michael tetap bertahan, dan selalu akan bertahan,

terutama karena kredit dan koneksi. Jadi, ambil saja

semuanya.

Michael mengambil sebutir telur kaca berwarna

biru dan melempar-lemparkannya. Rasanya dingindan mulus, dan harganya beberapa ratus dolar.

Bukan itu yang diinginkan Jolley.

Sambil mendengus, Pandora merebut telur itu

dari tangan Michael. Dia ingin kita menikah dan

hidup bahagia selamanya. Aku ingin menghiburnya.. .Kemudian ia mengembalikan telur itu. Tapi aku

bukan seorang martir. Lagi pula, bukankah kau sudah

bertunangan dengan seorang gadis penari berambut

pirang?

Michael meletakkan telur itu sebelum ia bisa


22/34


melemparkannya ke arah Pandora. Untuk seseorang

yang suka mengarahkan hidung manjamu ke televisikau tidak memiliki intelektualitas angkuh yang sama

terhadap gosip-gosip murahan.

Aku memuja gosip, kata Pandora dengan nada

yang berlebihan hingga membuat Michael tertawa.

Baiklah, Pandora. Mari kita letakkan dulu

pedang kita untuk beberapa saat. Ia membenamkan

tangannya di saku dan berayun-ayun di atas hak

sepatunya. Mungkin jika berkonsentrasi, mereka bisa

berbincang-bincang secara beradab selama beberapa

menit. Aku tidak sedang bertunangan dengan siapa-

siapa, tapi pernikahan bukanlah sesuatu yang dican-

tumkan di dalam surat wasiat itu. Yang mesti kita

lakukan hanyalah tinggal bersama selama enam bulan

di bawah atap yang sama.

Saat Pandora mengamati Michael, sebersit keke-

cewaan menjalarinya. Mungkin mereka tak pernahcocok, tapi ia menghormati Michael sebatas apa yang

dilihatnya sebagai rasa sayang murni pria itu terha-

dap Paman Jolley. Jadi, kau benar-benar mengingin-

kan uangnya?

Michael mundur dua langkah dengan marahsebelum berhasil mengendalikan dirinya sendiri. Pan-

dora bergeming Terserah kau mau berpikir apa. Ia

mengatakannya dengan begitu lembut, seolah-olah

hal itu tak penting baginya. Anehnya, tindakan itu

malah membuat dada Pandora berdesir. Kau tak


23/34


menginginkan uangnya, baiklah. Sekarang kesamping-

kan masalah itu dulu. Apa kau akan diam saja me-nyaksikan rumah ini jatuh ke tangan keluarga kita di

luar sana atau sekumpulan ilmuwan yang mempelaja-

ri perangkap Venus? Jolley mencintai tempat ini dan

semua yang ada di dalamnya. Selama ini kupikir kau

juga begitu.

Memang. Yang lain akan menjualnya, Pandora

mengakui. Tak ada seorang pun di perpustakaan itu

yang tidak ingin mengajukan rumah itu ke bursa jual-

beli dan mendapatkan uang tunainya. Itu akan

menimbulkan kerugian bagi dirinya. Semua kamar

konyol dan sok pamernya, lorong-lorongnya yang tak

lazim. Jolley mungkin sudah pergi, tapi ia meninggal-

kan rumah itu bagaikan sebatang wortel yang men-

juntai. Dan ia masih memegang batangnya.

Dia masih tetap berusaha mengatur hidup

kita.Michael mengangkat sebelah alisnya. Terke-

jut?

Setengah tertawa, Pandora menoleh. Tidak.

Perlahan-lahan gadis itu melangkah menyusuri

ruangan sementara sinar matahari menyusup melaluikaca jendela berbentuk wajik dan menerangi rambut-

nya. Michael mengamatinya penuh kekaguman. Pan-

dora tampak luar biasa di layar kaca, Michael selalu

berpikir begitu. Warnanya, postur tubuhnya. Keang-

kuhannya. Lima atau sepuluh pon yang mungkin


24/34


ditambahkan efek kamera padanya juga takkan mem-

perburuk tubuh indah itu. Dan rambut merahmanyala itu akan kelihatan menonjol di layar kaca

sementara di dunia nyata malah kelihatan berlebihan.

Michael sering bertanya-tanya mengapa Pandora tak

melakukan sesuatu untuk meluruskan rambutnya.

Saat ini Michael tak tertarik pada satu pun dari

semua ituia cuma tertarik pada apa yang ada di

benak Pandora. Michael sama sekali tak peduli soal

uangnya, tapi ia takkan diam dan menyaksikan semua

yang telah dimiliki dan dibangun oleh Jolley runtuh

begitu saja. Kalau ia diharuskan bermain kasar deng-

an Pandora, ia akan melakukannya. Ia mungkin malah

akan menikmatinya.

Jutaan. Pandora bergidik memikirkan hal itu.

Uang sebanyak itu cuma akan membuatnya sakit

kepala, ia yakin itu. Saham-saham, surat-surat obligasi

para akuntan, dana-dana perwalian, perlindunganpajak. Ia memilih kehidupan yang lebih sederhana.

Meskipun takkan ada orang yang menyebut primitif

pada apartemennya di Manhattan.

Ia tak pernah harus cemas soal uang, dan

keadaan seperti itulah yang disukainya. Di atas atau dibawah tingkat penghasilan tertentu, tak terdapat apa

pun kecuali kekhawatiran. Tapi jika kau menemukan

suatu dataran tinggi yang stabil dan menyenangkan,

kau tinggal menjelajahinya saja. Ia sudah nyaris

menemukannya.


25/34


Benar, bagian yang diperuntukkan baginya da-

pat menolongnya secara profesional dan luar biasa.Dengan penopang yang cukup kokoh, ia bisa menda-

patkan kebebasan artistik yang diinginkannya serta

melanjutkan gaya hidup yang kini menyebabkan

rekening banknya agak cekak. Karyanya artistik, dan

diberi ulasan bagus oleh para kritikus, namun itu

takkan membantunya untuk membayar uang sewa. Di

luar Manhattan, biasanya karyanya dianggap amat

tidak konvensional. Kenyataannya, ia sering harus

menciptakan desain yang lebih sesuai dengan tuntut-

an pasar untuk membuat dapurnya tetap mengepul.

Dengan lima atau enam puluh juta dolar menyokong

hidupnya, ia bisa...

Marah pada dirinya sendiri, Pandora berupaya

menghalaunya. Aku harus berpikir seperti Michael,

putusnya. Aku lebih memilih mati saja. Michael ber-

khianat, menyia-nyiakan semua bakat yang dimiliki-nya demi sebuah kesempatan besar, sepertinya siap

menjadikan keadaan ini menguntungkan bagi keada-

an keuangannya. Pandora akan memikirkan hal-hal

lain. Pertama-tama, ia akan memikirkan Jolley.

Ia melihat keseluruhan bagan ini sebagai se-buah masalah yang simpang siur. Sungguh mirip

dengan pamannya. Kini, seperti sebuah pertandingan

catur, ia harus mempertimbangkan langkah-langkah

yang akan diambilnya.

Ia tak pernah tinggal bersama seorang pria.


26/34


Dengan tujuan tertentu. Pandora senang melakukan

segala sesuatunya sesuai dengan ritmenya sendiri.Diharuskan berbagi barang cukup berat baginya, tapi

berbagi ruang membuatnya lebih keberatan lagi.

Kalau ia menyetujuinya, itu akan menjadi kelonggaran

yang pertama.

Lalu ada kenyataan bahwa Michael adalah pria

menarik, cukup menarik untuk membuatnya bimbang

jika saja pria itu tak membuatnya merasa sebal

seperti sekarang. Menjengkelkan dan mudah jengkel,

lamunnya agak girang. Pandora tahu tombol mana

yang mesti ditekan. Bukankah ia selalu berbangga hati

atas kenyataan bahwa ia sanggup menangani Michael?

Hal itu tidak selalu mudah; Michael terlalu cerdik.

Tapi itu membuat hubungan mereka jadi menarik.

Tapi, tetap saja mereka tak bisa bersama selama lebih

dari seminggu berturut-turut.

Namun ada satu fakta yang jelas dan tak dapatdibantah lagi. Ia menyayangi pamannya. Bagaimana

mungkin ia bisa hidup tenteram kalau berani meng

abaikan satu keinginan terakhir pria itu? Atau satu

lelucon terakhir.

Enam bulan. Pandora menghentikan lamunan-nya, mengamati Michael yang juga sedang mengamati-

nya. Enam bulan bisa jadi waktu yang lama sekali, ter

utama kalau kau tidak menyenangi apa yang kau

lakukan. Cuma ada satu cara untuk mempercepat

segalanya. Ia harus menikmatinya.


27/34


Katakan padaku, Sepupu, bagaimana kita bisa

hidup di bawah atap yang sama selama enam bulantanpa saling menghancurkan?

Kita tak bisa.

Michael menjawab tanpa keraguan sedikit pun

hingga membuat Pandora tergelak. Kurasa kita akan

bosan jika tidak saling menghancurkan. Aku bisa

beres-beres dan pindah rumah dalam tiga hari. Paling

lama empat.

Baiklah. Sewaktu bahunya menjadi rileks,

Michael tersadar bahwa ia sempat tegang menanti pe-

nolakan Pandora. Saat ini ia tak ingin mempertanya-

kan kenapa hal itu begitu penting baginya. Alih-alih, ia

mengulurkan sebelah tangannya. Setuju.

Pandora mendongakkan kepala tepat sebelum

telapak tangannya bertemu dengan telapak Michael.

Setuju, ia mengiyakan, terkejut mendapati tangan

Michael keras dan tulangnya agak menonjol. Iamengira tangan itu akan lembut dan lembek. Apalagi

yang dilakukan Michael hanyalah mengetik. Mungkin

enam bulan yang akan datang akan diramaikan oleh

beberapa kejutan.

Bisakah kita memberitahu yang lain?Mereka pasti ingin membunuh kita.

Senyum Pandora pelan-pelan tersungging, tak

kentara menarik sudut-sudut wajahnya. Tadinya,

pikir Michael, wajah itu tampak licik dan memikat.

Aku tahu. Coba untuk tidak merasa senang melihat


28/34


kesusahan orang lain.

Ketika mereka keluar, beberapa kerabat merekayang sedang berkeluh kesah sudah tumpah ruah di

koridor. Mereka melakukan hal terbaik yang bisa

mereka lakukan bersama-sama. Mereka berdebat.

Kau menghabiskan bagianmu untuk barbel dan

jus wortel, tuduh Biff pada Hank. Setidaknya aku

tahu apa yang harus kulakukan dengan uang.

Menghabiskannya untuk taruhan kuda, timpal

Monroe seraya mengembuskan asap cerutu yang se-

rasa mencekik leher. Investasi. Penangguhan pajak.

Kau bisa menggunakan bagianmu untuk meng-

ambil kursus bagaimana berbicara dalam kalimat

yang lengkap. Carlson menyeruak dari balik asap dan

merapikan dasinya. Aku satu-satunya putra Jolley

yang masih hidup. Tergantung padaku untuk mem-

buktikan bahwa dia tidak cakap.

Paman Jolley jauh lebih kompetendibandingkan kalian semua disatukan sekaligus. Me-

rasa frustrasi bercampur muak, Pandora melangkah

maju. Dia memberikan dengan tepat apa yang dia

ingin kalian satu per satu miliki.

Biff mengeluarkan sebuah kotak rokok pipihberwarna keemasan sambil melirik sepupunya. Tam

paknya Pandora kita berubah pikiran soal uang itu.

Well, kau bekerja untuk itu, bukankah begitu,

Sayang?

Michael meletakkan tangannya di bahu Pandora


29/34


dan meremasnya pelan sebelum gadis itu sempat

kabur. Kau mau menyimpan profilmu kan, Sepupu?Kelihatannya menulis serial televisi member-

mu selera berbuat kekerasan. Biff menyulut rokok-

nya dan tersenyum. Jika ia berpikir Michael bisa me-

mukul di bawah ikat pinggang... Kurasa aku jauh-jauh

saja dari keributan, putusnya.

Well, kurasa itu cukup adil. Istri Hank angkat

bicara seraya mengulurkan tangan. Ia menyalami

Pandora dan Michael dengan gagah. Mestinya kau

membuat gym di tempat ini. Membesarkan badanmu

Ayo, Hank.

Tanpa bicara, dengan bahu yang membuat

bahan setelannya menjadi tegang, Hank mengikuti

istrinya keluar.

Cuma ada otot di antara kepala, gumam

Carlson Ayo, Mona. Ia berjalan mendahului istrinya,

berhenti cukup lama untuk melotot pada Pandoradani Michael. Kalimat yang tak dapat dicegah muncul-

nya itu terlintas di benak Michael sebelum Carlson

membuka mulut dan menyuarakannya. Kau belum

mendengar yang terakhir.

Pandora memberi Carlson senyumnya yangtermanis. Semoga perjalanan pulangmu menyenang-

kan Paman Carlson.

Surat pengesahan hakim, gerutu Monroe, lalu

melangkahkan kaki untuk pergi.

Patience melambai-lambaikan tangannya. Key


30/34


West, demi Tuhan. Aku tak pernah pergi ke selatan

palm Beach. Ya ampun.Oh, Michael. Sambil mengerjapkan bulu mata,

Ginger merangkul lengan Michael. Menurutmu, ka-

pan aku bisa mendapatkan cerminku?

Michael memandangi wajah cantik berbentuk

hati itu. Bola matanya semurni birunya air di iklim

tropis. Ia berterima kasih pada Paman Jolley karena

tidak menyuruhnya menghabiskan enam bulan ber-

sama Sepupu Ginger. Aku yakin Mr. Fitzhugh akan

mengirimkannya padamu secepat mungkin.

Ayolah, Ginger, kami akan mengantarkanmu ke

bandara. Biff meraih lengan Ginger, menepuknya,

lalu tersenyum pada Pandora. Aku khawatir, apa

jadinya jika aku tidak mengenalmu dengan lebih baik.

Kau takkan sanggup bertahan enam hari bersama

Michael, apalagi enam bulan. Kalian sama-sama mu-

dah naik darah, ucapnya yakin pada Michael. Belumseminggu juga kalian akan saling membunuh.

Jangan menghabiskan uang Pak Tua itu dulu,

Michael memperingatkan. Kami akan melalui enam

bulan itu karena satu alasan saja, untuk membuatmu

dongkol. Ia tersenyum saat mengatakan itu, senyumakrab penuh arti pencabut segala keangkuhan di

wajah Biff.

Kita lihat saja siapa yang menang nanti. Lang-

sung mundur, Biff mengarah ke pintu keluar. Istrinya

mengikuti dari belakang tanpa mengatakan sepatah


31/34


kata pun sejak ia datang.

Biff, ujar Ginger ketika mereka melangkahkeluar. Apa yang akan kaulakukan dengan semua

korek api itu?

Membakarjembatannyamengurungkan mak

sudkuharap, rutuk Pandora. Well, Michael, meski-

pun aku tak bisa mengatakan bahwa tadinya ada

banyak kasih sayang, sekarang ini nyaris tidak ada

kasih sayang yang hilang.

Apa kau khawatir bermusuhan dengan mere-

ka?

Sambil mengangkat bahu, Pandora mengayun-

kan kaki ke arah semangkuk bunga mawar, lalu me-

mandangi Michael. Well, aku tak pernah punya

kesulitan dalam memusuhimu. Menurutmu kenapa,

ya?

Jolley selalu bilang bahwa kita ini terlalu mirip

satu sama lain.Sungguh? Dengan angkuhnya, Pandora mena-

ikkan sebelah alisnya. Aku mendapati diriku berseli-

sih paham lagi dengannya. Kau dan aku, Michael

Donahue, nyaris tak punya kesamaan apa pun.

Kalau begitu kita punya enam bulan untukmembuktikannya. Dikuasai dorongan hati, Michael

mendekat dan menempatkan sebuah jarinya di bawah

dagu Pandora. Kau tahu, Sayang, kau ini mungkin

saja terjebak bersama Biff.

Lebih baik tempatnya kuberikan pada tanaman


32/34


tanaman itu.

Michael menyeringai. Aku tersanjung.Jangan begitu. Tapi Pandora tak beranjak

menjauhinya. Belum. Sungguh perasaan yang menarik

untuk bisa berada sedekat ini tanpa mesti membentak

nya. Perbedaannya cuma kau tidak membuatku

bosan

Itu sudah cukup, balas Michael sambil ter-

senyum samar. Aku mudah tersanjung. Tergugah,

dijentikkannya jarinya di pipi Pandora. Pipi itu masih

pucat, sorot matanya tajam dan mantap. Tidak, kita

takkan membuat satu sama lain bosan, Pandora. Dal-

am enam bulan ini kita mungkin akan mengalami

bermacan-macam hal, tapi bosan bukan salah satu

dari itu.

Itu mungkin akan menjadi perasaan yang me-

narik pikir Pandora, tapi bukan perasaan yang aman.

Lebih baik mengingat bahwa Michael tak mengang-gapnya menarik sebagai seorang wanita, tapi pria itu

akandemi keselamatan egonya sendirimemper-

dayanya jika ia memperbolehkannya. Aku jarang

memuji orang. Aku belum mendapatkan alasan-alasan

sesungguhnya mengapa kau mau menjalani leluconini, tapi aku melakukannya cuma demi Paman Jolley.

Aku bisa menyiapkan peralatan-peralatanku di sini

dengan mudah.

Dan aku bisa menulis di sini dengan mudah.

Pandora memungut sebatang mawar dari mang-


33/34


kuk itu. Kalau kau bisa menyebut naskah tak masuk

akal itu sebagai tulisan.Dengan cara yang sama seperti kau menyebut

bebatuan yang kaujalin sebagai seni.

Pipi Pandora kembali merona, membuat

Michael merasa senang.

Kau takkan mengenali seni jika seni itu datang

dan menggigit hidungmu. Perhiasan-perhiasanku men

cerminkan emosi.

Senyum Michael menyiratkan minat penuh

sukacita. Akhir-akhir ini berapa sih nilai tukar untuk

nafsu?

Kurasa kau sudah paham sekali dengan

harganya. Pandora merogoh-rogoh tasnya, mencari

selembar tisu, bersin di atasnya, kemudian menutup

rapat tasnya. Kebanyakan wanita yang kaukencani

punya label harga di tubuhnya.

Hal itu membuat Michael geli, dan Pandora bisamelihatnya. Kupikir kita sedang bicara tentang pe-

kerjaan

Profesiku sangat menghargai waktu, sedang

profesimuberhenti pada jeda iklan. Dan lebih jauh

lagiMaaf?

Fitzhugh berhenti di pintu masuk perpustakaan.

Ia sangat ingin melarikan diri dari klan McVie dan

meneguk segelas minuman yang menyejukkan. Apa

aku bisa menyimpulkan bahwa kalian berdua


34/34


memutuskan untuk menerima syarat-syarat wasiat

itu?Enam bulan, pikir Pandora. Ini akan jadi musim

dingin yang sangat, sangat panjang.

Enam bulan, pikir Michael. Ia akan menjadikan

daffodil pertama yang ditemukannya di bulan April

berubah merah tua.

Kau bisa mulai menghitung hari di akhir ming-

gu ini, katanya pada Fitzhugh. Setuju, Sepupu?

Pandora mendongak. Setuju.

a will & a way-bab1

Documents