8 golongan penerima zakat _ mengenal ajaran islam lebih
TRANSCRIPT
Jumat, 06 Agustus 2010 00:00 Muhammad Abduh Tuasikal Hukum Islam
8 Golongan Penerima Zakat
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nab i kita
Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Dalam dua artikel sebelumnya kami telah membahas syarat-syarat zakat dan
panduan zakat emas, perak dan mata uang. Pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tema menarik lainnya tentang zakat yaitu golongan yang berhak menerima
zakat. Semoga bermanfaat.
Golongan yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan yang telah ditegaskan
dalam Al Qur’an Al Karim pada ayat berikut,
بیل وابن الس قاب والغارمین وفي سبیل هللا دقات للفقراء والمساكین والعاملین علیھا والمؤلفة قلوبھم وفي الر إنما الص
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk
mereka yang sedang dalam perjalanan.” (QS. At Taubah: 60) Ayat ini dengan jelas menggunakan kata “innama”, ini
menunjukkan bahwa zakat hanya diberikan untuk delapan golongan tersebut, tidak untuk yang lainnya.[1]
Golongan pertama dan kedua: fakir dan miskin.
Fakir dan miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan mereka.
Para ulama berselisih pendapat manakah yang kondisinya lebih susah antara fakir dan miskin. Ulama Syafi’iyah dan Hambali
berpendapat bahwa fakir itu lebih susah dari miskin. Alasan mereka karena dalam ayat ini, Allah menyebut fakir lebih dulu baru
miskin. Ulama lainnya berpendapat miskin lebih parah dari fakir.[2]
Adapun batasan dikatakan fakir menurut ulama Syafi’iyah dan Malikiyah adalah orang yang tidak punya harta dan usaha yang
dapat memenuhi kebutuhannya. Seperti kebutuhannya, misal sepuluh ribu rupiah tiap harinya, namun ia sama sekali tidak bisa
memenuhi kebutuhan tersebut atau ia hanya dapat memenuhi kebutuhannya kurang dari separuh. Sedangkan miskin adalah
orang yang hanya dapat mencukupi separuh atau lebih dari separuh kebutuhannya, namun tidak bisa memenuhi seluruhnya.[3]
Orang yang berkecukupan tidak boleh diberi zakat
Orang yang berkecukupan sama sekali tidak boleh diberi zakat, inilah yang disepakati oleh para ulama. Hal ini berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
ال حظ فیھا لغنى
“Tidak ada satu pun bagian zakat untuk orang yang berkecukupan.”[4]
Apa standarnya orang kaya yang tidak boleh mengambil zakat?
Standarnya, ia memiliki kecukupan ataukah tidak. Jika ia memiliki harta yang mencukupi diri dan orang-orang yang ia tanggung,
maka tidak halal zakat untuk dirinya. Namun jika tidak memiliki kecukupan walaupun hartanya mencapai nishob, maka ia halal
untuk mendapati zakat. Oleh karena itu, boleh jadi orang yang wajib zakat karena hartanya telah mencapai nishob, ia sekaligus
berhak menerima zakat. Demikian pendapat mayoritas ulama yaitu ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan salah satu pendapat dari
Imam Ahmad.[5]
Apa standar kecukupan?
Kecukupan yang dimaksud adalah kecukupan pada makan, minum, tempat tinggal, juga segala yang mesti ia penuhi tanpa
bersifat boros atau tanpa keterbatasan. Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah baik kebutuhan dirinya sendiri atau orang-
orang yang ia tanggung nafkahnya. Inilah pendapat mayoritas ulama.[6]
Bolehkah memberi zakat kepada fakir miskin yang mampu mencari nafkah?
Jika fakir dan miskin mampu bekerja dan mampu memenuhi kebutuhannya serta orang-orang yang ia tanggung atau
memenuhi kebutuhannya secara sempurna, maka ia sama sekali tidak boleh mengambil zakat. Alasannya karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Seputar Merayakan Maulid Nabi
Bukti Cinta Nabi yang Benar dan
Keliru
Sejarah Kelam Maulid Nabi
Ulama Ahlus Sunnah Menyikapi
Maulid Nabi
Alasan Sebagian Orang dalam
Membela Maulid
Benarkah Ibnu Taimiyah, Ibnu Hajar,
Shalahuddin Al Ayubi Pro Maulid
Nabi?
Login Registrasi
BERANDA BELAJAR ISLAM HUKUM ISLAM FAEDAH ILMU KONSULTASI BUKU TAMU ARSIP ARTIKEL cari...
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 1/7
ة مكتسب ال حظ فیھا لغنى وال لذى مر
““Tidak ada satu pun bagian zakat untuk orang yang berkecukupan dan tidak pula bagi orang yang kuat untuk bekerja.”[7]
Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ة سوى دقة لغنى وال لذى مر ال تحل الص
“Tidak halal zakat bagi orang yang berkecukupan, tidak pula bagi orang yang kuat lagi fisiknya sempurna (artinya: mampu
untuk bekerja, pen)”[8]
Berapa kadar zakat yang diberikan kepada fakir dan miskin?
Besar zakat yang diberikan kepada fakir dan miskin adalah sebesar kebutuhan yang mencukupi kebutuhan mereka dan orang
yang mereka tanggung dalam setahun dan tidak boleh ditambah lebih daripada itu. Yang jadi patokan di sini adalah satu tahun
karena umumnya zakat dikeluarkan setiap tahun. Alasan lainnya adalah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
menyimpan kebutuhan makanan keluarga beliau untuk setahun. Barangkali pula jumlah yang diberikan bisa mencapai ukuran
nishob zakat.
Jika fakir dan miskin memiliki harta yang mencukupi sebagian kebutuhannya namun belum seluruhnya terpenuhi, maka ia bisa
mendapat jatah zakat untuk memenuhi kebutuhannya yang kurang dalam setahun.[9]
Golongan ketiga: amil zakat.
Untuk amil zakat, tidak disyaratkan termasuk miskin. Karena amil zakat mendapat bagian zakat disebabkan pekerjaannya.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
یھا أو لغارم أو لرجل اشتراھا بمالھ أو لرجل كان لھ جار أو لعامل عل دقة لغنى إال لخمسة لغاز فى سبیل هللا ال تحل الص
ق على المسكین فأھداھا المسكین للغنى مسكین فتصد
“Tidak halal zakat bagi orang kaya kecuali bagi lima orang, yaitu orang yang berperang di jalan Allah, atau amil zakat, atau
orang yang terlilit hutang, atau seseorang yang membelinya dengan hartanya, atau orang yang memiliki tetangga miskin
kemudian orang miskin tersebut diberi zakat, lalu ia memberikannya kepada orang yang kaya.”[10]
Ulama Syafi’iyah dan Hanafiyah mengatakan bahwa imam (penguasa) akan memberikan pada amil zakat upah yang jelas,
boleh jadi dilihat dari lamanya ia bekerja atau dilihat dari pekerjaan yang ia lakukan.[11]
Siapakah Amil Zakat?
Sayid Sabiq mengatakan, “Amil zakat adalah orang-orang yang diangkat oleh penguasa atau wakil penguasa untuk bekerja
mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya. Termasuk amil zakat adalah orang yang bertugas menjaga harta zakat,
penggembala hewan ternak zakat dan juru tulis yang bekerja di kantor amil zakat.”[12]
‘Adil bin Yusuf al ‘Azazi berkata, “Yang dimaksud dengan amil zakat adalah para petugas yang dikirim oleh penguasa untuk
mengunpulkan zakat dari orang-orang yang berkewajiban membayar zakat. Demikian pula termasuk amil adalah orang-orang
yang menjaga harta zakat serta orang-orang yang membagi dan mendistribusikan zakat kepada orang-orang yang berhak
menerimanya. Mereka itulah yang berhak diberi zakat meski sebenarnya mereka adalah orang-orang yang kaya.”[13]
Syeikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin mengatakan, “Golongan ketiga yang berhak mendapatkan zakat adalah amil zakat.
Amil zakat adalah orang-orang yang diangkat oleh penguasa untuk mengambil zakat dari orang-orang yang berkewajiban untuk
menunaikannya lalu menjaga dan mendistribusikannya. Mereka diberi zakat sesuai dengan kadar kerja mereka meski mereka
sebenarnya adalah orang-orang yang kaya. Sedangkan orang biasa yang menjadi wakil orang yang berzakat untuk
mendistribusikan zakatnya bukanlah termasuk amil zakat. Sehingga mereka tidak berhak mendapatkan harta zakat sedikitpun
disebabkan status mereka sebagai wakil. Akan tetapi jika mereka dengan penuh kerelaan hati mendistribusikan zakat kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dengan penuh amanah dan kesungguhan maka mereka turut mendapatkan pahala.
Namun jika mereka meminta upah karena telah mendistribusikan zakat maka orang yang berzakat berkewajiban memberinya
upah dari hartanya yang lain bukan dari zakat.”[14]
Berdasarkan paparan di atas jelas lah bahwa syarat agar bisa disebut sebagai amil zakat adalah diangkat dan diberi otoritas
oleh penguasa muslim untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya sehingga panitia-panitia zakat yang ada di berbagai
masjid serta orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai amil bukanlah amil secara syar’i. Hal ini sesuai dengan istilah amil
karena yang disebut amil adalah pekerja yang dipekerjakan oleh pihak tertentu.
Memiliki otoritas untuk mengambil dan mengumpulkan zakat adalah sebuah keniscayaan bagi amil karena amil memiliki
kewajiban untuk mengambil zakat secara paksa dari orang-orang yang menolak untuk membayar zakat.
Golongan keempat: orang yang ingin dilembutkan hatinya.
Orang yang ingin dilembutkan hatinya. Bisa jadi golongan ini adalah muslim dan kafir.
Situs Para Ustadz
Jadi Rujukan
Visit Other Articles
Sebab Meraih Kebahagiaan
Sebuah nasehat dari seorang ‘alim
robbani: Ketahuilah, mentaati Allah
dan Rasul-Nya serta...
Bolehkah Menggunakan Hadits
Maudhu’ dan Hadits Dho’if ?
Yang dimaksudkan dengan hadits
maudhu’ adalah hadits yang
dikarang-karang oleh orang yang...
Membayar Utang (Qodho') Puasa
Ramadhan
Berbagai permasalahan qodho'
puasa (membayar utang atau nyaur
puasa) masih belum dipahami oleh...
Rumaysho.com Favourite
Kebiasaan Tidur Pagi
Ternyata Berbahaya
Wanita yang Berpakaian
Tapi Telanjang, Sadarlah!
Serial Mudik (1), Tips
Pers iapan Safar
Kisah Istri Kecanduan
Chating
Tanda Malam Lailatul Qadar
New Rumaysho.com
Hukum Mencukur Alis Mata
36 Keutamaan Dzikir (1)
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 2/7
Contoh dari kalangan muslim:
1. Orang yang lemah imannya namun ditaati kaumnya. Ia diberi zakat untuk menguatkan imannya.
2. Pemimpin di kaumnya, lantas masuk Islam. Ia diberi zakat untuk mendorong orang kafir semisalnya agar tertarik pula
untuk masuk Islam.
Contoh dari kalangan kafir:
1. Orang kafir yang sedang tertarik pada Islam. Ia diberi zakat supaya condong untuk masuk Islam.
2. Orang kafir yang ditakutkan akan bahayanya. Ia diberikan zakat agar menahan diri dari mengganggu kaum muslimin.[15]
Golongan kelima: pembebasan budak.
Pembebasan budak yang termasuk di sini adalah: (1) pembebasan budak mukatab, yaitu yang berjanji pada tuannya ingin
merdeka dengan melunasi pembayaran tertentu, (2) pembebasan budak muslim, (3) pembebasan tawanan muslim yang ada
di tangan orang kafir.[16]
Golongan keenam: orang yang terlilit utang.
Yang termasuk dalam golongan ini adalah:
Pertama: Orang yang terlilit utang demi kemaslahatan dirinya.
Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Yang berutang adalah seorang muslim.
2. Bukan termasuk ahlu bait (keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ).
3. Bukan orang yang bersengaja berutang untuk mendapatkan zakat.
4. Utang tersebut membuat ia dipenjara.
5. Utang tersebut mesti dilunasi saat itu juga, bukan utang yang masih tertunda untuk dilunasi beberapa tahun lagi kecuali
jika utang tersebut mesti dilunasi di tahun itu, maka ia diberikan zakat.
6. Bukan orang yang masih memiliki harta simpanan (seperti rumah) untuk melunasi utangnya.
Kedua: Orang yang terlilit utang karena untuk memperbaiki hubungan orang lain. Artinya, ia berutang bukan untuk kepentingan
dirinya, namun untuk kepentingan orang lain. Dalil dari hal ini sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
یھا ثم یمسك ل بحمالة بین قوم فسأل فیھا حتى یؤد ثالثة رجل تحم إن المسألة ال تحل إال ل
“Sesungguhnya permintaan itu tidak halal kecuali bagi tiga orang; yaitu orang laki-laki yang mempunyai tanggungan bagi
kaumnya, lalu ia meminta-minta hingga ia dapat menyelesaikan tanggungannya, setelah itu ia berhenti (untuk meminta-
minta).”[17]
Ketiga: Orang yang berutang karena sebab dhoman (menanggung sebagai jaminan utang orang lain). Namun di sini
disyaratkan orang yang menjamin utang dan yang dijamin utang sama-sama orang yang sulit dalam melunasi utang.[18]
Golongan ketujuh: di jalan Allah.
Yang termasuk di sini adalah:
Pertama: Berperang di jalan Allah.
Menurut mayoritas ulama, tidak disyaratkan miskin. Orang kaya pun bisa diberi zakat dalam hal ini. Karena orang yang
berperang di jalan Allah tidak berjuang untuk kemaslahatan dirinya saja, namun juga untuk kemaslahatan seluruh kaum
muslimin. Sehingga tidak perlu disyaratkan fakir atau miskin.
Kedua: Untuk kemaslahatan perang.
Seperti untuk pembangunan benteng pertahanan, penyediaan kendaraan perang, penyediaan persenjataan, pemberian upah
pada mata-mata baik muslim atau kafir yang bertugas untuk memata-matai musuh.[19]
Golongan kedelapan: ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal di perjalanan.
Yang dimaksud di sini adalah orang as ing yang tidak dapat kembali ke negerinya. Ia diberi zakat agar ia dapat melanjutkan
perjalanan ke negerinya. Namun ibnu sabil tidaklah diberi zakat kecuali bila memenuhi syarat: (1) muslim dan bukan termasuk
ahlul bait (keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), (2) tidak memiliki harta pada saat itu sebagai biaya untuk kembali ke
negerinya walaupun di negerinya dia adalah orang yang berkecukupan, (3) safar yang dilakukan bukanlah safar maksiat.[20]
Memberi Zakat untuk Kepentingan Sosial dan kepada Pak Kyai atau Guru Ngaji
Para fuqoha berpendapat tidak bolehnya menyerahkan zakat untuk kepentingan sosial seperti pembangunan jalan, masjid dan
jalan. Alasannya karena sarana-sarana tadi bukan jadi milik individual dan dalam surat At Taubah ayat 60 hanya dibatas i
diberikan kepada delapan golongan tidak pada yang lainnya.
Hukum Mengusap Wajah
Setelah Berdo’a
Hukum Memasukkan
Kemeja dalam Celana
Bolehkah Menjamak Dua
Shalat Sebelum Safar?
Kapan Wanita Boleh Mulai
Melaksanakan Shalat
Fardhu di Rumah?
Hanya Boleh Hasad pada
Dua Orang
Di Manakah Allah (8),
Syubhat Allah Ada Tanpa
Tempat
Hukum Wanita
Memendekkan Rambut
Hukum Daging Impor
Fasilitas Rumaysho.com
Download e-book
Download Kajian
Pusat Informasi
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 3/7
Begitu pula tidak boleh menyerahkan zakat kepada pak Kyai atau guru ngaji kecuali jika mereka termasuk dalam delapan
golongan penerima zakat yang disebutkan dalam surat At Taubah ayat 60.
Menyerahkan Zakat kepada Orang Muslim yang Bermaksiat dan Ahlu Bid’ah
Orang yang menyandarkan diri pada Islam, ada beberapa golongan:
1. Muslim yang taat dan menjalankan syariat Islam. Maka tidak meragukan lagi bahwa golongan ini yang pantas diberikan
zakat. Jadi seharusnya zakat diserahkan pada orang yang benar-benar memperhatikan shalat dan ibadah wajib lainnya.
2. Termasuk ahlu bid’ah dan bid’ahnya adalah bid’ah yang sifatnya kafir. Orang seperti ini tidak boleh diberikan zakat pada
dirinya. Misalnya adalah bid’ah mengakui ada nabi ke-26.
3. Ahli bid’ah (yang sifatnya tidak kafir) dan ahli maksiat. Jika diketahui dengan sangkaan kuat bahwa ia akan menggunakan
zakat tersebut untuk maksiat, maka tidak boleh memberikan zakat pada orang semacam itu.[21]
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Sudah seharusnya setiap orang memperhatikan orang-orang yang berhak
mendapakan zakat dari kalangan fakir, miskin, orang yang terlilit utang dan golongan lainnya. Seharusnya yang dipilih untuk
mendapatkan zakat adalah orang yang berpegang teguh dengan syari’at. Jika nampak pada seseorang kebid’ahan atau
kefas ikan, ia pantas untuk diboikot dan mendapatkan hukuman lainnya. Ia sudah pantas dimintai taubat. Bagaimana mungkin
ia ditolong dalam berbuat maksiat.”[22]
Bersambung insya Allah pada pembahasan “Memberi Zakat kepada Kerabat”.
Diselesaikan di Panggang-GK, 24 Sya’ban 1431 H (05/08/2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.rumaysho.com
[1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8252, Asy Syamilah, index “zakat”, point 156.
[2] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8252, index “zakat”, point 157.
[3] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8252, index “zakat”, point 158.
[4] HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro, 6/351. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ no. 876.
[5] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8254, index “zakat”, point 159.
[6] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8256, index “zakat”, point 163.
[7] HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro, 6/351. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ no. 876.
[8] HR. Abu Daud no. 1634, An Nasai no. 2597, At Tirmidzi no. 652, Ibnu Majah no. 1839 dan Ahmad 2/164 . Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ no. 877. Lihat Syarh Sunan Ibni Majah, As Suyuthi dkk, Asy Syamilah 1/132.
[9] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8257, index “zakat”, point 164.
[10] HR. Abu Daud no. 1635. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih
[11] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8258, index “zakat”, point 168.
[12] Fiqh Sunnah, terbitan Dar al Fikr Beirut, 1/327.
[13] Tamamul Minnah fi Fiqh al Kitab wa Shahih al Sunnah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, terbitan Muassasah
Qurthubah Mesir, 2/290
[14] Majalis Syahri Ramadhan, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, cet Darul Hadits Kairo, hal 163-164.
[15] Lihat Al Mughni, Ibnu Qudamah, Darul Fikr, Beirut, 1405 H, 7/319
[16] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8260-8261, index “zakat”, point 169.
[17] HR. An Nasai no. 2579 dan Ahmad 5/60. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[18] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8261-8262, index “zakat”, point 170 dan 171.
[19] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8263, index “zakat”, point 172 dan 173.
[20] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/8264-8265, index “zakat”, point 174 dan 175.
[21] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/76-77.
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 4/7
5 people liked this.
[22] Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 25/87.
Tambahkan Komentar Baru
Showing 10 of 14 comments
Urutan tampil Subscribe by email Subscribe by RSS
Assalamu'alaikum
Ustadz, bagaimana jika saya sulit menemukan orang untuk diberikan zakat harta di lingkungan rumah lalu saya titipkan zakat
itu pada masjid di lingkungan saya, boleh atau tidak? syukron ustadz
Wa'alaikumus salam
Bisa tahu, alasan kenapa dikatakan sulit?
Insya Allah banyak sekali orang miskin dan tidak mampu di sekitar kita.
Semoga Allah mudahkan.
Assalamu'alaikum
Ustadz, seseorang marbot masjid tertimpa musibah, anaknya perlu operasi yang membutuhkan dana 4 juta. honor tetap dia
sebulan 1 juta, yang menjadi tanggungannya is tri dan satu anak. Apakah orang semacam ini termasuk miskin yang
mendapatkan zakat mal?
Wa'alaikumus salam.
Iya, dia boleh mendapatkan zakat.
Assalamu'alaykum. Kalo harta zakat digunakan utk modal usaha atau pembanguna gedung/fas ilitas umum spt sekolah,
MCK, dsb seperti yg banyak dilakukan oleh lembaga2 zakat pada masa ini boleh ndak?
Spt itu tdk dibolehkan.
Ustadz, bagaimana apabila ada janda tua yang tidak punya pekerjaan namun kehidupannya ditanggung sama keluarga atau
anaknya, apakah termasuk fakir miskin atau tidak ? dan apakah berhak menerima zakat
Hermin Nurhayati 01/15/2011 08:37 AM
Muhammad Abduh Tuasikal 01/15/2011 12:21 PM
Abidin 10/04/2010 12:59 PM
Muhammad Abduh Tuasikal 10/05/2010 11:19 AM
Naruto 09/16/2010 06:34 AM
Muhammad Abduh Tuasikal 09/17/2010 07:41 PM
Abu Daud 09/08/2010 01:50 PM
Muhammad Abduh Tuasikal 09/09/2010 01:46 PM
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 5/7
back to top
Kalau ia ditanggung keluarga yg mampu, mk kalau sudah mencukupi kebutuhannya, ia tdk bisa dikategorikan miskin.
Ustat,apakah boleh memberikan zakat mal kepada anak yatim yang fakir/miskin? Mohon penjelasannya,trima kasih
Kalau anak yatim termasuk fakir miskin, mk dibolehkan.
Reactions
adaamprabowo 08/06/2010 05:35 AM
From Twitter via BackType
RT @blogustadz: Ustadz Abduh: 8 Golongan Penerima Zakat http://bit.ly/ahyBmp
banghen 08/06/2010 01:06 AM
From Twitter via BackType One more retweet from mazheelfaruqy
RT @raksakaindra: Ust. Abduh: 8 Golongan Penerima Zakat http://bit.ly/ahyBmp
raksakaindra 08/06/2010 12:28 AM
From Twitter via BackType
Ust. Abduh: 8 Golongan Penerima Zakat http://bit.ly/ahyBmp
blogustadz 08/06/2010 12:28 AM
From Twitter via BackType
Ustadz Abduh: 8 Golongan Penerima Zakat http://bit.ly/ahyBmp
mudha 08/06/2010 12:28 AM
From Twitter via BackType
8 Golongan Penerima Zakat http://bit.ly/ahyBmp #rumaysho.com
blog comments powered by DISQUS
Artikel Terkait:
Adakah Zakat pada Mobil?
Menjual Barang Yang Masih Utangan
Adakah Zakat pada Tanah & Bangunan?
Bolehkah Mendahulukan Puasa Sunnah dari Qodho’ Puasa?
Salah Paham dengan Istilah Amil Zakat
Artikel Lainnya:
Eniybachtiar 09/01/2010 08:45 AM
Muhammad Abduh Tuasikal 09/03/2010 08:24 AM
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 6/7
Fatwa, Memakai Celana Panjang dalam Shalat
Perhitungan Zakat Barang Dagangan
Hukum Zakat Fithri dengan Uang
Panduan Zakat Fithri
Memberi Zakat kepada Kerabat
Artikel Sebelumnya:
Panduan Zakat Emas, Perak dan Mata Uang
Syarat-Syarat Zakat
Berikutnya >>
Faedah Ilmu
Kaedah Fiqhiyah (1), Niat Syarat
Seluruh Amal
Niat Syarat Seluruh Amal Karena Niat,
Baik atau...
Beda Hasanah dan Darojah
Seringkali ketika membaca ayat Al
Qur’an atau hadi...
Keutamaan Hajar Aswad dan Rukun
Yamani
Apa saja keistimewaan Hajar Aswad
dan Rukun Yamani...
Pusat Informasi
Download e-book, Makanan yang
Diharamkan
Sebagian kita mungkin belum
memahami apa saja maka...
(Rumaysho) Ayah, Janganlah
Nangis!
Ayah, janganlah nangis! karena
engkau selalu ada ...
Laporan Donasi Buka Puasa
Bersama di Gunung Kidul
Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam. Shalawa...
Jalan Kebenaran
Hukum Menghadiri Perayaan Maulid
Nabi
Pertanyaan: Bolehkah seseorang
menghadiri perayaa...
Merayakan Maulid Nabi dalam Rangka
Mengagungkan Nabi
Pertanyaan: Apa hukum merayakan
maulid Nabi shall...
Menjadi Umat Terbaik dengan Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar
Pembahasan berikut adalah risalah
ringkas dari Abu...
Recent
Popular
Recent Comments
Muhammad Abduh Tuasikal Wallahu a'lam,ayatitu sifatnya umum.
Faedah Tafsir Surat Al Kafirun | Mengenal Ajaran Islam
Lebih Dekat | Rumaysho.Com · 17 hours ago
Linda Althaf alhamdulillah Allah mengingatkanku...
Bagaimana Shalat Jama'ah Bagi Wanita? | Mengenal
Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com · 18 hours ago
Muhammad Abduh Tuasikal Syaikh Ibnu Baz danSyaikh Sholeh Al Fauzan katakan bahwa tidk bolehmenjamak shalat jumat dan shalat ashar krn nabishallallahu 'alaihi wa sallam tidk pernah contohkanpadahal dulu pernah terjadi...
Bolehkah Menjamak Dua Shalat Sebelum Safar? | Mengenal
Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com · 23 hours ago
Artikel Terbanyak Dibaca
Kebiasaan Tidur Pagi Ternyata Berbahaya
14.08.09
Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang, Sadarlah!
29.07.09
Serial Mudik (1), Tips Persiapan Safar
14.08.10
Kisah Istri Kecanduan Chating
01.08.09
Tanda Malam Lailatul Qadar
29.08.10
Prediksi Kiamat 21-12-2012, Benarkah?
13.10.09
Kiat-kiat Mengisi Waktu Pagi
14.10.09
Amalan Puasa 'Asyura
19.12.09
Konsultasi Terbaru
menyebut Allah dengan istilah yang di at... (1)
by rumaysho
(0)
by arham
manhaj salaf (0)
by haris
hukum bersedekah dg uang riba (1)
by rumaysho
pernikahan terganjal weton (1)
by rumaysho
Najis (1)
by rumaysho
Minum segelas atau sebotol dengan orang ... (1)
by rumaysho
ZAKAT atas tanah (1)
by rumaysho
About Me Hubungi Kami
Hakcipta © 2011 Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com. Semua Hak Dilindungi.
You are here: Home Hukum Islam Zakat 8 Golongan Penerima Zakat
02/03/2011 8 Golongan Penerima Zakat | Mengena…
rumaysho.com/…/3148-8-golongan-pe… 7/7