006 kelebihan-jam-mengajar

2
KELEBIHAN JAM MENGAJAR Istilah kelebihan jam mengajar (KJM) mulai saya dengar sejak awal menjadi guru bulan Juni 2003. Ketika itu, jumlah jam mengajar wajib bagi guru adalah 18 jam tatap muka. Setiap 1 (satu) KJM dihargai dengan angka kredit (AK) setiap 1 (satu) catur wulan menggunakan perhitungan: Ketika Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 mulai diberlakukan sampai tahun 2012, perhitungan tersebut masih digunakan di tempat saya bertugas dengan cara mengganti angka 18 menjadi 24. Konon, mulai tahun 2013 perhitungan angka kredit untuk unsur pembelajaran/bimbingan dan tugas tambahan tertentu dilakukan dalam sistem paket berdasarkan hasil penilaian kinerja guru (PKG) sebagaimana yang diisyaratkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Perhitungan angka kredit dengan sistem paket untuk subunsur pembelajaran/pembimbingan per tahun menurut Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, dilakukan dengan menggunakan rumus : Keterangan: AK = Angka kredit pertahun AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan. AKPKB = Angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif) . AKP = Angka kredit unsur penunjang yang ditetapkan. JM = Jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor. JWM = Jam wajib mengajar paling sedikit 24 40 jam tatap muka per minggu bagi guru kelas/mata pelajaran atau jumlah konseli paling sedikit 150 250 konseli per tahun yang dibimbing oleh guru BK/Konselor. NPK = Persentase perolehan hasil penilaian kinerja. 4 = Waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler) kurang lebih 4 tahun. JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau bagi guru BK/konselor yang membimbing 150 250 konseli per tahun. JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau JM/150 bagi guru BK/Konselor yang membimbing kurang dari 150 konseli per tahun. Jam wajib mengajar 24 40 jam tatap muka per minggu dalam keterangan rumus di atas mungkin merupakan hasil interpretasi Pembuat rumus itu terhadap Pasal 35 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan adalah sekurang- kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. AK yang diperoleh = Jumlah jam mengajar 18 18 x AK penyajian program pembelajaran AK = (AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM) x NPK 4

Upload: zainal-abidin

Post on 12-Apr-2017

67 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 006 kelebihan-jam-mengajar

KELEBIHAN JAM MENGAJAR

Istilah kelebihan jam mengajar (KJM) mulai saya dengar sejak awal menjadi guru bulan Juni 2003.

Ketika itu, jumlah jam mengajar wajib bagi guru adalah 18 jam tatap muka. Setiap 1 (satu) KJM

dihargai dengan angka kredit (AK) setiap 1 (satu) catur wulan menggunakan perhitungan:

Ketika Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 mulai diberlakukan sampai tahun

2012, perhitungan tersebut masih digunakan di tempat saya bertugas dengan cara mengganti angka

18 menjadi 24.

Konon, mulai tahun 2013 perhitungan angka kredit untuk unsur pembelajaran/bimbingan dan tugas

tambahan tertentu dilakukan dalam sistem paket berdasarkan hasil penilaian kinerja guru (PKG)

sebagaimana yang diisyaratkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Perhitungan angka kredit dengan sistem paket untuk

subunsur pembelajaran/pembimbingan per tahun menurut Peraturan Manteri Pendidikan Nasional

Nomor 35 Tahun 2010, dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

─ AK = Angka kredit pertahun

─ AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan.

─ AKPKB = Angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan yang diwajibkan (subunsur

pengembangan diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif) .

─ AKP = Angka kredit unsur penunjang yang ditetapkan.

─ JM = Jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yang

dibimbing oleh guru BK/Konselor.

─ JWM = Jam wajib mengajar paling sedikit 24 – 40 jam tatap muka per minggu bagi guru

kelas/mata pelajaran atau jumlah konseli paling sedikit 150 – 250 konseli per tahun yang

dibimbing oleh guru BK/Konselor.

─ NPK = Persentase perolehan hasil penilaian kinerja.

─ 4 = Waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler) kurang lebih 4 tahun.

─ JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau bagi guru

BK/konselor yang membimbing 150 – 250 konseli per tahun.

─ JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau

JM/150 bagi guru BK/Konselor yang membimbing kurang dari 150 konseli per tahun.

Jam wajib mengajar 24 – 40 jam tatap muka per minggu dalam keterangan rumus di atas mungkin

merupakan hasil interpretasi Pembuat rumus itu terhadap Pasal 35 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan

pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan adalah sekurang-

kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam

tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

AK yang diperoleh = Jumlah jam mengajar – 18 18

x AK penyajian program pembelajaran

AK = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4

Page 2: 006 kelebihan-jam-mengajar

Pandangan saya terhadap Pasal 35 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 dan

rumus perhitungan angka kredit dalam Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun

2010:

1. Beban kerja wajib bagi guru adalah 24 jam tatap muka (jam TM) per minggu. Ketika siswa libur

sekolah maka guru harus tetap melakukan kegiatan pokok yang mencakup merencanakan

pembelajaran dan melaksanakan tugas tambahan. Pada saat siswa masuk sekolah maka guru

melaksanakan kegiatan pokok mengajar (melaksanakan pembelajaran, membimbing dan melatih

peserta didik), menilai hasil pembelajaran, serta melaksanakan tugas tambahan.

2. Jam mengajar yang melebihi beban kerja wajib 24 jam TM per minggu adalah KJM yang harus

dihargai, karena akan berpengaruh terhadap minat guru untuk mengajar melebihi beban kerja

wajib. Misalnya: ekivalen untuk JWM pada rumus perhitungan angka kredit di atas ditetapkan 24

(bukan 24 – 40).

3. Beban kerja guru untuk melakukan kegiatan pokok tidak boleh melebihi 40 jam TM per minggu.

Jam mengajar yang melebihi beban kerja 40 jam TM per minggu tidak dapat diperhitungkan

sebagai KJM, sehingga ekivalen untuk JM pada rumus perhitungan angka kredit di atas paling

banyak 40. Karena guru yang beban kerja kegiatan pokoknya melebihi 40 jam TM per minggu

akan kekurangan waktu untuk melaksanakan tugas pengembangan keprofesian berkelanjutan

dan tugas-tugas lainnya seperti: memeriksa hasil kerja siswa, mengevaluasi hasil pembelajaran,

pembelajaran remedial dan pengayaan, membina kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain. Terlebih

lagi jika di sekolah hanya tersedia 48 pelajaran per minggu.

4. Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, khususnya keterangan rumus

perhitungan angka kredit di atas sebaiknya diusulkan untuk diubah, menjadi:

─ JWM = Jam wajib mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu bagi guru kelas/mata

pelajaran atau jumlah konseli paling sedikit 150 konseli per tahun yang dibimbing oleh guru

BK/Konselor.

─ JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24 jam tatap muka per minggu atau bagi guru

BK/konselor yang membimbing 150 konseli per tahun.

─ JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang atau lebih dari 24 jam tatap muka per

minggu atau JM/150 bagi guru BK/Konselor yang membimbing kurang atau lebih dari 150

konseli per tahun.