]rrepository.unair.ac.id/10075/13/fulltext-1.pdf/]r siloks (1fh percobaan pbnentuan pengaruh asam...

/]r

siloKs(1fH

PERCOBAAN PBNENTUAN PENGARUH ASAM TARTRAT TERHADAP PERURAIAN SUSPEK5I CHLORAMPHEftICOL PALMITAT

BENGAN METODA MENAIKKAN SUHU

SKRIPSIDIBUAT tJNTUK MEMEWUHI SYARAT-3YARAT MENGAPAI GELAR

SARJAKA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI UNI7ERSITAS AIRMNGGA

1974

oleh

MERDI JURETTA FF. 135

Dlsetujui oleh Perabimbing

c/Dra. SITI 3JAM3IAH

' d r r

Drs. ROESJ01 GAWAI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Percobaan penentuan pengaruh asam tartrat terhadap..... Merdi juretta

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Tang Kaha 2aa atas berkat-dan rahmatNya, dapatlah kami me- nytlesaikan tugas skripsi kami ini*

Dalam raenyelesaikan tugas skripsi ini, kami ingin mengucapkan teriaa kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah aembantu.terlaksananya tugas skripsi ini, terutama kepada •

Ibu Ora# Sitl Sjamsiah, Fd.Kepala Bagian Ilmu -Farmasi-Besep Fakultas Farmasi Universitas Airlangga -

\yang telah begitu banyak raemberikan petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan strta fikiran-fikiran sehingga se- lesailah tugas skripsi ini;

Bapak Drs* Roesjdi Gawai, Dosen Hmu Resep Fa - kultas Farmasi Universitas Airlangga, yang juga telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk-

vpetunjuk dan saran-saran kepada kami danBapak Drs. R*Soendoro, Kepala Bagian Hmu Kimia

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, yang telah banyak memberikan keserapatan serta fasilitas-fasilitas alat kapada kami sehingga penger jaan skripsi ini dapat terlaksana.

ii



DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR .... *............... . . iiDAFTAR TABEL ...... . ............ . viDAFTAR GAMBAR ...................ViiPENBAHULUAN ..................,.... 1Bab.

I# TINJAUAN KEPU5TAKAAN....... .... . 31. CHLORAMPHENICOL ............. 3

1.2. Chloramphenicol palmitat ..... 4

1*3. Farmakologi ....... ......... 52* Metoda-metoda penentuan kadar Chlor

amphenicol .........d3. Kimia kinetik dan faktor-faktor yang

mempengaruhi untuk penentuan kecepatan reaksi..................... . 103.1* Order reaksi ..... ........... 103*2. Hubungan antara suhu dan kecepat

an reaksi ....••.7 173*3* Penentuan kadar suatu sediaan -

dengan "elevated temperature** - test ................... . 16

3*4* Pengaruh daripada pelarut (Sol -Vent) ......*4. * . . . 21

3*5* Beberapa faktor yang mungkin mem pengaruhi peruraian dari obat-o- bat bentuk ester .............. 25

4* Peruraian dari Chloramphenicol .... 32

iv



Halaman5* Spektrofotometri .......... ..... . 41

II. Bahan-bahan dan Cara kerja............ 471« Bahan-bahan...................*••• 472* Cara kerja ............ ......... 47

2*1* Pembuatan kurva absorbs! dan penentuan panjang geloab&ng maximum dari Chloramphenicol palmitat 47

2«2« Penbuatan kurva standard •••••••• 432*3* Penentuan konsentrasi awal. 4&2«4* Paruralan paksa dengan car a me-

naikkan suhu ................... 492*5* Penentuan kadar sisa peruraian -

paksa ••••«•*•........ ........ 50III» Hasil-hasil dan perhitungan .......... 51

1§ Pengamatan nilai absorbsi larutan Chloramphenicol palmitat pada konsen-trasi 10 p»p*m......... ........... 51

2* Penentuan konsentrasi awal ......... 553* Pengamatan nilai absorbsi larutan per-

cobaan...... 563*1* Penentuan kadar larutan percobaan 563.2* Harga tetapan kacepatan peruraian 573«3« Hubungan antara kecepatan perurai

an rata-rata dengan suhu .... 593*4* Harga tetapan.kecepatan peruraian

pada suhu 32 C .................643*5* Waktu kadaluwarsa 64

IV. ................................... 66V. Kesimpulan .......................... 69VI. Saran-saran....................... .. 70VII. Kingkasan .......................... 71

Daftar Pustaka ............... 73

T



TabeX -Halaraan1* Penyusunan data nilal absorbsi (y) dari

berbagai konsentrasi (x) larutan.ChXor- amphenicol palmitat pada 271 mu menurut perhitungan square least'line regrossibh 53

2* Data-data nilal absorbs.! dan hasil perhitungan konsentrasi awal dari Chloramphenicol palmitat.... ............. 55

3« NiXai absorbsi Chloramphenicol palmitatsetelah diuraikan secara paksa ........ 56

4* Kadar ChXoramphenicoX palmitat yang tingfal setelah diuraikan secara paksa pdalam prosen berat) ................. 57

5* Harga tetapan keeepatan peruraian Chloramphenicol palmitat pada suhu-suhu

k0°, 50°, 60° dan 70°G ........ 536, Data-data keeepatan peruraian rata-rata,

kebaXikan harga suhumutlak dan Xogarit- ma tetapan keeepatan peruraian rata-ratf. 59

7* Penyusunan data log k dan X z 10* menurut perhitungan square T least line regression* bila y^diregressi pada x.Dimana x « x 10^ dan y “ log k + 4.... 60

DAFTAR TABEL

vi



1* Kunra data C ve t d*r1 aero order raakei 162. fturva data log C vo t dari order reaksi

kesatu........ 163a,fturva log k ira V*j dart peraaraaan Arr

henius ........ .... 103. Kurva Arrhenius untuk menantukan ctabi-

Xitaa obat pada auhu kam&r 194. Xurva dari peraaraa&n untuk penentuan pe-

ngfiruh dielectric constant ierhadap ke * capstan peruraian * 24

5. Kxxtta log k v» pH Specific acid ha a# catalysis ........ ........ .......... 28

6* Kurva log k vs pH dari Specific acid base catalysis ......... ......••....•«« 29

7. ^urva Ion k va pH dari general acid baa©ont&lyaia ......... ............... . 31

6* Bentuk-bentuk kurva antara log k va pH.. 329. Kurva kecepatan parubahan bantuk poll-

raorf B menjedi A dari 99»9# Chloramphenicol palmitat m i ........««•• «««••*« 34

10* Orafik parubahan batituk polimorf 0 menjadl A dari Chloramphenicol palmitat 94# raumi dsn pengaruh pada kaeepatan - perub&han bantuk pada panamb&han 5£ Chloramphenicol staarat pada politaorf 0 dari Chloramphenicol palmitat 99*9$ raur- ni .......... ...................... 35

1 1 . Crafik pengaruh penaatbahan 1 ,2 dan 3$ - Chloramphenicol staarat pada ke capstan perubahan bantuk poliraorf 3 rasnjadi A dart 99 *9$ chloramphenicol palmitat murni. 36

12. Grafik dari waktu Indttksl perabentukan - inti pollssorf A dari chloramphenicol palmitat 99*9# mumi va konsentrasi dari - Chloramphenicol atearat .......... . 3?

* u

daftar m m n

Oatubftr Halaman



13* Orafik Perubahan pH v& waktu penyinaran 4014* Spectrophotometer Beckman Model Dtl •••• 421$. Hubungan antara percent transraittans , -

absorbance dan konsentrasi •••••••*•»•• 4616. Kurva absorbsi maximum dari larutan

Chloramphenicol palmitat dalam Chloroform - alcohol ( 1 « 25 ) pada konsentrasi 10 p*p*m* *•*••••••*•.**..••*••»• 52

17, Kurva standard dari l&ru&an Chloramphenicol palmitat pada 271 mu raenurut perhitungan regress! *»•*•«•••*• 54

18* Kurva (log k + 4) vs ( x 10^ } dari persamaan garis regress! dalam n rate- angular paper " 63

Ida* Kurva (log k + 4) vs („ 1.x IG J dari -fersamaan garis regress! dalam "semi *» og paper" «••••**••«»••«*«*«•••••••••* 63a

Gambar Halaman

viii



PENDAHULUAN

Chloramphenicol adalah suatu broad spektrum anti* biotika berasal dari fermentasi nStreptomyces Venezua- laen yang sekarang lebih banyak dlbuat secara sintetis - < 5 >*

Dewasa ini banyak pabrik-pabrik farmasi dalam negeri maupun luar negeri yang membuat sediaan Chloramphenicol balk dalam bentuk kapsul, salep, maupun cairan untuk pemakaian dalam dan pemakaian luar.

Sudah sewajarnyalah para produser maupun distributor obat mempunyai tanggung jawab moral dan kewajiban bat in untuk mengetahui dengan yakin, bahwa obat yang di- terima dan digunakan oleh pasien, betul-betul mempunyai effek terapeutik sesuai dengan ketentuan yang semestinya. Dengan kata lain, obat-obat tersebut sampai pada pasien masih dalam keadaan yang cukup stabil sehingga memenuhi kadar yang ditentukan dalam formulasinya.

Untuk menentukan stabilitas sediaan ini,salah sa-4tu cara yang dapat dipakai adalah dengan "elevated tem

perature test”.Cara ini cukup sederhana dan tidak memaken waktu lama - ( 16 ).

1



2

Pada formulas!:Chloramphenicol sirup, sering di- tambah sat-aafc pembantu antara lain buffer*Asam citrat dikatakan dapat inengkatalisir peruraian - Chloramphenicol palmitat ( IS ), sedang asam borat tidak sesuai untuk pemakaian obat dalam. ( 23 )Dalam percobaan ini kami ingin mengetahui pengaruh asam tartrat pada peruraian suspensi Chloramphenicol palmi- tai dalam air pada pH 3,6*

Pada percobaan ini peruraian larutan Chloramphenicol palmitat setolah peruraian secara paksa yaitu peruraian yang dipercepat dengan menaikkan suhu diamati dengan alat Spektrofotometer* Hubungan kecepatan peruraian dengan kenaikan suhu dapat diperhitungkan dari data-data percobaan ( 16 )dengan raengetahui harga kecepatan peruraian pada suhu - karaar, maka dapat dihitung waktu kadaluwarsa dari suspensi Chloramphenicol palmitat karena pengaruh asam * tartrat. Waktu kadaluwarsa ini disesuaikan dengan syarat-syarat dari Farmakope Indonesia.



BAB I

TINJAUAW KEPUSTAKAAN

1* Chloramphenicol*Chloramphenicol adalah suatu broad spektrum anti-

biotika yang berasal dari fermentasi wStreptomyces Vene- aualaen. ( § }Bahan tersebut sekarang dapat diperoleh dengan cara sin- tetik V^ng lebih menguntungkan dari pada cara extraksi bahan alam hasil fermentasi.Rumus s ( 16)

0 *=C — CHClfc \

+4 N H

< 0 — «T---c,--- CH*OV*OH AD ( - ) - threo - 2 - dichloroacetamido - 1 - p - nitro* phenyl propane - 1,3 - diol*Stabilita :Dalam bentuk kering Chloramphenicol tahan terhadap pemanasan sampai suhu 120°C, tetapi dalam larutan terurai -

3



4

oleh adanya alkali.Pada suhu kamar peruraian dipengaruhi oleh katalisator - ion monohydrogenfosfat , ion mono dan dihydrogen sitrat - dan asam asetat yang tidak terdissosiasi. Larutan dalam air stabil pada pH dua sampai sembilan dalam waktu paling eedikit 25 jam. Pada keasaman kurang dari pH dua ion Hydrogen mempengaruhi peruraian Chloramphenicol* Menurut Broadhurst, et al, Chloramphenicol dalam buffer

*

borat pH enam lebih stabil pada waktu pemanasan daripada Chloramphenicol dalam buffer fosfat atau dalam air. (IS)

»

Aktifitas Chloramphenicol berkurang bila diawetkan dengan natrium meta bisulfit, karena terjadinya reaksi kom pleka. (17)Sifat flslk : ( 7 )B^berapa slfat flslk yang perlu diketahul antara lain :- Kelarutan dalam air adalah 1 s 400, dalam alcohol1 : 2,5 dan dalam propilenglikol 1 i 7* Sukar larut da lam chloroform dan dalam eter*

• Jarak lebur 149° sampai 153°- Peresapan ultra violet dari larutan 0,002 % b/v dalam air pada 273 mu adalah 0,53 sampai 0,61 untuk 1 cm. 1*2, Chloramphenicol palmitat.

Rumus ; ( 13 )o

W a»h C —-<0 — \ \ - cWst°- c - s

OH H o



5

D - ( - ) threo - 1 - { p - nitrophenyl ) - 2 - dichloroacetamido - 1 ,3 - propandiol - palmitat Sifat fislk : ( ? )Beberapa sifat fisik yang perlu diketahui antara lain :-■ Kelarutan dalam alcohol 1 : 45,* dalam chloroform1 :: 6 dan dalam eter 1 : 14* Sukar lamt dalam air.X*a- rut dalam aseton dan etilasetat.

-Jarak lebur B6° sampai 92°#Daya resap ultra violet Chloramphenicol palmitat pada lebih kurang 271 mu adalah 178?.

- Penyimpanan dalam wadah yang tertutup dengan balk dan tidak kena pengaruh cahaya.

1.3* Farmakologl ( 2.0 )Untuk pemakaian obat dalam,Chloramphenicol boker-

ja aangat effektif sebagai antimikroba terhadap banyak strain dari bakteri-bakteri Gram positip dan Gram negatip, Ricketsia dan virus dari golongan Psittacosis lymphogranuloma.Karena toksieitasnya cukup tinggi, maka Chloramphenicol terutama digtmekan dalam pengobatan Typhus dan para Typhus.Chloramphenicol sebagai obat luar dapat digunakan untuk pengobatan lokal dari beberapa infeksi raata dan kulit* Pada pengobatan otitis media yang kronis sangat effektif



6

bila organisme yang menyebabkan adalah Proteus vulgaris atau Pseudoraonas aeruginosa.Takaran atau dosls s { 19 )Takaran pemakaian untuk orang dewasa dan anak-anak sehari adalah 50 mg/kg berat badan diberikan dalam takaran yang terbagi tiap enara jam atau delapan jam* Untuk bayi sampai umur dua minggu diberikan takaran 25 mg/kg berat badan sehari dalam takaran yang terbagi tiap erapat sampai enam jam secara intramuskuler atau intra venus* Absorpsi dan ekskresl ! ( 17 )Chloramphenicol diabsorpsi cepat oleh saluran pencernaan makanan bila diberikan per oral*Kadar dalam darah tertinggi attelah peraberian takaran - tunggal satu gram adalah sembilan raikrograa / mltdicapal setelah dua sampai empat jam*Chloramphenicol tersebar luas keseluruh jarlngan tubuh sampai ke cairan cerebrospinal, cairan pleura dan menem- bus placenta sampai ke peredaran darah janln dalam kan- dungan*Dalam darah 60 $ dari Chloramphenicol akan dlikat oleh - protein yaitu plasma albumin* Kurang lebih 10 % dike- luarkan tanpa nengalaml perubahan kiraiawi dan sobaglan besar mengalaml peristiwa konjugasl dengan asam glukoro-nat atiu dlfeduksi menjadl aryl amine*/Bentuk ester dari Chloramphenicol tidak dapat diabsorpsi



7

langsung oleh usus, tetapi dalam usus halus dihidrolisa oleh ensim esterase atau lipase menjadi Chloramphenicol base, dan bentuk base ini yang diabsorpsi*Percobaan dari Pauletta ( 9 ) menunjukkan bahwa Chloramphenicol palmitat dalam bentuk suspensi atau sirup mengalami hidrolisa lebih cepat dibandingkan sediaan bentuk kapsul, atau bentuk ester lainnya seperti Chloramphenicol stearat dan Chloramphenicol stearoyl glycolat, sehingga kadar Chloramphenicol dalam darah dari suspensi Chloramphenicol palmitat setelah empat jam pengobatan - adalah paling tinggi* { 17 )Dalam perdagangan lebih sering dijumpai bentuk ester - Chloramphenicol palmitat.pada formulas! sirup Chloramphenicol darlpada ester-ester Chloramphenicol lainnya* Chlorai^henicol palmitat tersebut mempunyai empat bentuk polimorf yaitu 5 - Polimorf kristal A

- Polimorf kristal B- Polimorf amorf- Polimorf kristal C

Ternyata bentuk Polimorf kristal B memberikan konsentrasi dalam darah yang l^bih baik dari polimorf kristal - A. ( 3 )

Pada percobaan in vitro hidrolisa dengan ensim - yang dibuat dengan mencampur 900 mg p&ncreatin yang - berupa serbuk dengan 30 ml air, didapat hasil bahwa -



*

Chloramphenicol palmitat dalam bentuk suspensi terhidrolisa s«apurna oleh pancreatin, sedangkan bentuk kris talnya dihidrolisa araat lambat* Chloramphenicol stearoyl glycolat terhidrolisa lebih lambat dari Chloramphenicol palmitat ( 9 )

Toksisitas : ( 13 )Tokslsitas yang paling sering pada pemakaian Chloramphenicol antara lain : anemia aplastik dengan pancytopenia, depress!'aumsum tulang dan "Gray Syndrome" terutama pada bayi*

2« Meto da-met oda penentuan kadar Chloramphenicol*Pada garis besarnya metoda penentuan kadar Chlo£

amphenicol dapat dlbagi dua yaitu s a* Penentuan secara mlkrobiologls*

Disini dapat digunakan metoda "plate cylinder" yang menggunakan kuman Salmonella lutea dan Salmonella - para typhl B dalam nutrient agar slant*Cara ini dapat digunakan untuk menentukan Chloramphenicol dalam bermacam-macam bentuk sedlaan farmasl. Cara Ini juga dapat digunakan untuk menentukan kadarChloramphenicol dalam serum darah dan jaringan tubuh,/ i* • 1 ; u J<lainnya* ( 1 1 )bentuk ester Chloramphenicol hariya dapat ditentukan ‘dengan



9

to. r»n»ptu*a w c m ld1 ».?ada panentuan stoara klmia ini dapat digunakan bar- feagal-bagai earn aatara lain « - Argantaaetri

- Vitrttwatri• Colorinatri- Spaktrofotoaatrl

Cara yang ralatif labih eapat dan labih audah ialah dangan aanggunakan natoda-«at©da Colorlaatri dan apaktrototoaatri ultra violat aarta nodlflkasl-aodi- ftkaaingra ( IX )Blla ditlnjau dari babarapa faznakopa tarnyata ada- yang tidak aanoantuakan aaaa aakali panantuan kadar dari Chiaraaphanicol dan Chlozaqphaniool palaitattai- •alnya taraakopa Balanda adial V dan adiai 7If faiaa- kopa Halva tica dan faraakopa Sropa.Untuk panantuan kadar Chloraaphanicel baaa dlcantun- kan cara Xltritcaetri, alaalnya faraakopa Indonaaia, fazaakopa Inggris, faraakopa Itusia, aadangkan untuk panantuan kadar dari Ohloraaphenicol palmitat haapir aaaua aancantuakan cara Spaktrofotoaatrif aiaalnya i faraakopa Zndonaaiat faraakopa Xntaxnaaional'faraakopa Inggria dan faraakopa Aiirika.Proaadur yang digunakan pada prinaipnya tidak barba- da| karana proaadur pada U.S.P. X f l labih tarparinci dan labih Jala*, maka disini diatibil praaador aazmrut



10

V.s.p, m ••bag*d barikut t- Findahkan dari Chloramphenicol palmitat oral auspenai teraabut aabanyak equivalentdengan 125 mg Chloramphenicol, dangan toliti dan tepat kadalam alkohol. fambah 10 si air» akBtrakai dangan 2? ml Chloroform, Biarkan aampai lapiaan-lapi«annya momiaah* tiap-tiap kail aarlng Chloroforanya dangan kapaa, macukkan labu ukur 250 ml, kemud&an fcambahkan Chloroform ad 250 ml, kocok*Pipet empat ml dari Chloroform yang jomih Itu masukkan labu ukar 100 ml, ancerkan dengan alkohol ad 100- ml, kocok.fltinakan oampuran aatu bagian volume Chloroform dalam 25 baglan volume alkohol aebagai blanko. Ukur abcort>- ainya pada panj&ng gelombang 2?1 mu. dalam aebuah aal panjang aatu cm.Perhitungan jumlah dalam mg dari Chlorampheni col palmitat teraabut kadalam Chloramphenicol baga.

S.KUda IcHwtUc d«0 faicfeorwfalrtor rmx aegpaagwuhl unto* t>wntu*n tecapafa jpagttgalm C 16 )3.1. Ord»r yaksl.

Pengertian order rtakal berbeda dengan pengertian molekulmrltas reakol. Molekularltag reaksi adalah - jumlah atom atau molekul yangifcut bereakoiv



11

Order reaksi adalah jumlah aljabar semua pangkat (exponent) dari masing-masing reaktan dalajn persamaannya.Ja- di order reaksi menunjukkan jumlah atom atau molekul - yang konsentrasinya menentukan keeepatan reaksi* fteaksl dapat berlangsung secara Of 1 , 2, 3 order reaksi dan sebagainya.Zero order reaksi.Ini berarti keeepatan reaksi berbanding lurus dengan - konsentrasi reaktan pangkat nol, jadi tidak bergantung pada konsentrasi reaktan*/

Rate ** k.C°* \

- f ' -

- § k-l*Integral persaaaan ini dari t ® 0 ke t ** t» didapat

Ci 66 C kt t , oOleh karena konsentrasi reaktan pada aero order ini ti-

* 'f ' .

dak merapengaruhi keeepatan reaksi, maka reaksi ini terjadinya karena faktor diluar, ralsalnya peristiwa zero order terjadi karena -re&ksi ;fotokimia.# absorbs! cahaya, peristiwa adaorpsi gas pada katalisator lempeng Ft dan sebagainya*

^irst-order-reaksi.Keeepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi



12

pangkat satu.&ate = k.C *

- § - k.C

■* - k.dt

Integral perssmaan ini dari t tto ke t s t, didapat : 1«SS

atau s C = Co.lO-ict/2,3° 3 C » Co. V ^

log C « log Co - kit/2,303 &eakai first order ini banyak sekali terjadi pada peristiwa peruraian-peruraian kiraia, radioaktif dan sebagainya*Second order reaksi.Kecepatan reaksi dari sefcond order sebandlng dengan ko& sentrasi reaktannya dan jumlah pangkatnya adalah dua.

2 C - productRate « jo ■ (0)^

dtatau : &;+ B . product

Kate « k*(A)1 *lB)3'- dC =dt

atau I *'dC'v« - dCR « k.(A)(B) dt" d£“

Apabila a dan b roasing-masing konsentrasi awal zat -



13

A dan B, aedang x adalah jumlah tiap reaktan yang telah bereaksi dalam waktu t» raaka konsentrasi C^dan Cfi masing-masing akan menjadi ( a - x ) dan ( b - x ) sehingga rate : |£ - k { a - x H b - x )

dxk.dt - ( a - x ){ b - x )blla konsentrasi awal A ■* 8* yaitu a « b, maka s

k .dt . r f_-r )2

Integral persamaan ini dari t ■ 0 ke t * t

Third order reaksi*Reaksi ini parang terjadi, sekedar gambaran sa ja.

A + B * C — -----productAnalog dengan pada second order :

- dCA * ~dCB -~dGC - k.C,.Cq.C- W ~ dt A B C

bila konsentrasi awal a * b » c maka

H = k i a - x )3

Integral persamaan Ini dari t * o ke t B t2.Jct - 2 ax ‘ *2 -

a2 ( a - x )2 Reaksi yang lebih tinggi ordernya mungkin tidak ada. Kita kenal juga reaksi fractional order, yaitu peruraian acetaldehyde pads fase gas pada 450°C*

. 0 3/2 Rate « k. I CH, - C }3 X H



14

Complex reaksi,;.,Banyak peristiwa peruraian yang tak dapat dinyatakan de ngan sero, fractional atau second order seperti diatas, karena leblh dari satu macam reaksi ter jadl, ini dise- but complex reaksi, kita kenal antara lain *1* reaksi keseirabangan ( Reversible reaction )

A + B --- C + Bk2

2*.reaksi sejajar (Faralel atau side reaction)^ BA - — — ----- --- ' iwm .......... Q

*23. reaksi seri (Consecutive reaction)

k2

Half life i atau t £Yang dinsaksud Half life suatu obat ialah periode waktu yang diperlukan untuk obat tersebut terural sampai menjadi setengah kadar sebelumaya ( dari Co menjadi £ Co - dan seterusnya ).Dengan aensubsitusikan harga t “ t£ dan Ct£ « Co, pada persamaan 0, 1 , 2 order reaksi diatas, kita dapat me- rumuskan harga t k dari masing-masing order reaksi. Untuk 0 order t i •* Co

HZ



15

1 order - 2 j| 2 1

2 order =

3 order t & - 3/2

dimana Co adalah konsentrasi awalnya, dan k « harga spe sific reaction rate. Xstimeva pada first order, dimana harga t £ tidak tergantung pada konsentrasi. Berapa saja kadar yang kita buat untuk terural raenjadi 50 % nya akan sama waktunya*Menentukan order reaksi ( 16 )Apabila data-data percobaan kadar (C) dalam «aktu-w&ktu interral t# dari suatu percobaan sudah dibuat,penentuan order reaksi baru dapat dilakukan.Pada garls besarnya ada tiga cara s1. Dengan substitusi / subsitutlon method.

Data 0 pada tiap-tlap waktu t dari klnetlka suatu - reaksi dlsubsitusikan pada rumus-rumus 0, 1 , 2, 3 - order.Bila didapat harga k yang konstan pada salah satu - persamaan order tadl, maka reaksi tergolong pada order tersebut.

2. Cara grafik (Graphical method)Apabila dari masing-masing persamaan order tadi dll’gambarkan grafik C rs ty akan didapat garls lurus



16

dengan slop® { tangens ) yang berbeda-beda.Apabila grafik data 0 ts t didapat garis lurus,reaksi adalah 0 order.

Gambarl : Kurva data 0. ts t dari aero order reaksi.

- Apahila grafik data log G vs t didapat garis lurus reaksi adalah 1 st order.

Qambar 2 : Kurva data log C ve. t dari order reaksi kesatu#



17

3. Cara Half life (Half life method)Dilakukan percobaan penentuan t & dari dua konsentrasi yang berbeda mlsalnya dan a2* aJcan didapat

* *<ai) dan * * (e2)Dari rumus t i order-order reaksi terlihet bahua :

t & adalah fungsl ■ ---

Dimana : N ** adalah order reaksi, didapat rumua :

B - log * Aai)fe *la2) -» 1 a2log al

Apabila t & masing-masing dari konsentrasi al dan a2* dlketahui maka 13 dapat ditentukan.

3.2. Hubtmgan antara suhu dan kocapatan reaksi.Keeepatan reaksi dapat menlngkat dua sampai tiga kali tiap kenaikan suhu 10°C. Hubungan fur&

sionil pengaruh perubahan suhu terhadap kecepatan reaksi telah dlrumisk^n oleh Arrhenius - ( tahun 1669 )

w A - IS/ET k = A e 'satau log k « log A - 2,303 "BT

dimana k * spesific reaction rate A * frequency factor



1«

B ** Energy of activation E * Gas konatant 1,937 cal / degra tool.T - absolute teaparature

{ « “ E aT ) disabut Juga Boltmmn factorAp*Mla persaassn diataa diganbarkan grafik log k vsl/T didaDat carls lurtis dangan slops - B/2.303R

slope

2,305 R

TGambar 3 a : Kurva log k T8 V T dari persamaan Arr-

henius.Bari persamaan diatas dapat dilihat bahwa Bakin bsssr - Energy of activation ( B ) yang diparlukan «olekulnya - nakln lambat rsaction ratanya.Karena T nerupakan pangkat dengan harga nagotif dan be£ banding terbalik terhadap k, »aka ©akin bssar suhu T - harga k aakin bssar dan oebaliknya,

3*3* Penentuan kadar suatu ssdlaan dengan ^.elevatedtOTmerattof!*” t«9t ( 16 )Ms to da ini berdasarkan psrsaAaan Arrhenius di

atas*Mubungan grafik konst ante kecepatan reaksi (k) terhadap



19

perubahan suhu { l/T ) dari persamaan Arrhenius dapat digarabarkan sebagal berlkut :

Gambar 3 * Kurva Arrhenius untuk menentukan stabilltas obat pada suhu kamar.

Dari data suatu percobaan yang dilakukan pada berbagal suhu dapat dibuat grafik diatas dengan harga k yang diluar suhu percobaan (mlsalnya pada suhu 2*>°C) dapat dicarl dengan ekstrepolasi grafik ( 16 )Keuntungan cara "elevated temperature” test antara lain ( 20 )1. Pemillhan sat warna, aroma dan sat tambahan lainnya

dapat segera dltentukan dengan cepat«2. Stabilltas aediaan dapat dievaluasi jauh sebelumnya

dladakan,"cllalcaal trial” « test klinis yang siema- kan biaya. cukup besar*

3* Penentuan juralah pembuatan dan jangka waktu pema-



20

aaran dapat diperhitungkan.4# Expiration date dapat segera diketahui*5# Cara penyimpanan perlu atau tidaknya dalsn tempat di

ngin* pembekuan dan sebagainya dapat ditentukan dengan mudah.

6, Perhitungan berapa kadar yang harus dilebihkan ( deviation ) pada formulas! 9 agar dalam Jangka waktu - penyimpanan yang tel ah diperhltungkan obat tersebut masih cukup potent,

Perlu dlingat bahwa "elevated temperature" test tad! - hanya berlaku bila reaksi adalah suatu thermal phenomenon dan harga E tidak terlalu besar. Apabila reaksi disebabkan oleh adanya peristiwa dlffusi, foto kiraia,pembekuan, kontaminaei dengan mikroorgani sme , penggojokan yang keras waktu transportnya dan sebagainya, cara terse but tidak dapat memberikan garabaran. Gara tadi juga tidak berlaku bila pada forraulasi sediaan terdapat methyl cellulose akan terjadi koagulaai; protein ter jadi denaturasi* aggregasi, coalesence, dan sebagainyaf basil s salap tertentu akan rusak karena pemanasan yang tinggi* Untuk melengkapi cara diatas, pengertian statistik adfl- lah perlu gun* aeng-evaluasi data-data yang diperoleh dari percobaan.Perlu diketahui bahwa order dari suatu reaksi nungkin sekali berubah sel&ma penyelldlkan berlangsung, demikian



21

juga activation energy dapat berubah karena adanya pengaruh mekanlsme reaksi lainnya dan peristiwa oto- katallsa akan merapercepat peristiwa peruraian. (16)

3.4* Pengaruh daripada pelarut (Solvent) ( 16 )Pada umunmya dapat dikatakan bahura :

- Untuk sat-sat non elektrolit; maka relative internal pressures atau solubility parameter daripada solvent dan solute merupakan faktor yang mempengaruhi per-

nonuraian/kelarutanvelektrolit tersebut*- Untuk sat-sat yang ionic; faktor yang mempengaruhi - keeepatan reaksi/peruraian adalah ionic strength dan dielectric constant.Pengaruh solvent ini, dari penjabarannya didapat hasil akhir sebagai berlkut *

A + B t » ( A ••••*• B)* rproduct

log k * log ko -* 2^30^ RT (a &a +

dlmana : k6 * hydrollsa yang ter Jadl pada larutan - yang sangat encer.

iSlfe \OxaSf- *Sa * perbedaan solubility parameter atau po-

laritas antara reaktan A terhadap solvent.

*ft - perbedaan solubility parameter atau polar! tas antara B terhadap solvent.



22

a S * «■ perbed&an solubilityparameter atau polarItaa antara AB terhadap aolvaifc.

Bila dalam suatu raaksi diformulasi suatu obat misal* nya A dan 8 dalan solvent,raaka solvent dapat dlplllh agar log k sekecil nungkin.Untuk sat-sat pelarut polar yang aeapunyal internal - pressure yang tinggi akan aeagpercapat tcrjadinya product*Bila product tersebut merapunyei internal pressure product kurang polar darlpada raaktan maka raaksi pojr uralan dipercepat oleh solvantyang mempunyal Intarnal pressure yang rendah atau polarita3 yang rendah, yang didapat oleh palarut yang aempunyai intarnal pressure yang tinggi*

Pengaruh ionic strength ( 16 )Jika dalasi suatu raaksi sat-sat elektrolit

A yang mnpunyai muatan aejumlah /BB yang suMopunyal nuatan aejualah s

bareaksl : AbA + B*B ;.(A....B)* *A + *B)..- .................~ P

naka log “ - 0,51 *i2 V/“-dimana: si - *a*®B

A - h i V i 2y • activity coofisient



23

Bila dicari ^ masing-masing ( A,B ) kemudian dlhu- bungkan dengan keeepatan reaksi, maka didapat persamaan :

log k ■== log ko + 1,02

ko * keeepatan peruraian yang terjadi pada larutan yang sangat encer dimana - 0

Bila salah satti daripada reaktan adalah molekul ne- tral maka « 0, fcerartl keeepatan reaksi dariperuraian tidak tergantung daripada ionic strength.

Pengaruh dielectric constant ( 16 )Penting untuk raemilih pelarut campuran/tunggal

In k » - Ni5AzB e2 tr r ^ - ~

e * jumlah muatan listrik r* te radius daripada mol. activated complex

" Mlangan Avogadro z '*= muatan£ ** dielectric constant



Oambar 4 : Kurva dari persamaan untuk penentuan pengaruh dielectric constant terhadap keeepatan - peruraian*

Dari grafik dan persamaan diatas dapat ditarlk kesirapul an bahwa * harga k turun bila dielectric constant naik* Hal ini sosuai dengan percobaan Marcus dan Tarasaka pada degrades! Chloramphenicol dalam pelarut campuran air dan propylemglycol.Dengan kedua pelarut campuran ini, menyebabkan dielectric constant turun, tetapi dapat menatkkan harga k*Ini disebabkan oleh karena teori reaksi ion-dipole seperti persamaan diatas*

Pengaruh katallaator. ( 16 )Xatalisator yaitu sat-sat yang dalam jumlah kecll dapat mempengaruhi keeepatan reaksi tanpa sat ittt sendlri ber ubah secara kimiawi.



25

Peruraian dapat secara posltip yaitu menaikkan/ffieraper - cepat reaksi*Peruraian dapat secara negatip yaitu menurunkan/memper-^^. lambat reaksi*Bila katalisator mempengaruhi secara negatip terhadap suatu reaksi dan dia sendiri secara pensanen akan berubah, ini tidak disebut katalisator, tetapi disebut ; - Inhibitor*Type katalisator • 1* Homogen

2* Heterogen 3* Promoters

3*5* Beberapa faktor yang mungkln mempengaruhl peruraian dari obat-obat bentuk ester*Peruraian dengan katalisator asam atau basa khusus (161 Beberapa macam obat dalam larutan akan mengalami perce-patan .peruraian apabila ditambahkan asam atau basa ke-

/dalam larutannya*Apabila larutan obat tersebut dl buffer, peruraian ba- rangkali tidak disertai oleh perubahan yang nyata dari konsentrasi asam atau basa tersebut. Oleh karena Itu - reaksi kemungkinan hanya dikatallsir oleh ion Hidrogen atau ion Hidroxil, inilah yang dinamakan "spesific - acid-base catalysis."



26

Peruraian oleh ion Hldrogen ■ ( 16 )Sebagal contoh dari peruraian oleh katalisator asam basa khusus ini, dapat dlkemukakan pengaruh pH pada hidrolisa ester.Dalam larutan yang asam (ion Hidrogen) dijumpai hidrolisa yang disertai dengan suatu reaksi keseimbangan - yang kemudian diikuti oleh reaksi pembenttakan rtproduk - akhir" oleh edanya air*

S + -•f-J- 3H+

SH+ + R ---------- ► PProduk P dari hidrolisa ini tidak membentuk kembali be& tuk ester*Keeepatan terjadinya produk P ditentukan oleh

~ k (SH+)(R) .................«*..*< 1 )

Konsentrasi basil konyugasi asam (SH+) dapat dlnyatakan dalam batas-batas yang dapat diukur secara kwalltatif*

K “ ... ....... .......... ( 2 )(S) (H )

Jadl : (SH+) = K( 3) (H+) ..... ............ ( 3 )Bila persamaan ( 3 ) dlsubsitusikan pada persamaan (1):

|| - K(S)(H+)(E) ............ ( 4 )

Selama air (A) ada dalam jumlah yang cukup besar, jadl*



27

(R) dianggap konst an, persamaan ( 4 ) menjadl i

- (S)(H+) ( S ) ( 6 )dimana : * K(R)

Dalam.persamaan { 5 )* menunjukkan bahwa perlatiwa ter-

nya ion Hidrogen atau disebut "Specific Hydrogen ion - catalysis".Pada suatu pH tertentu ( tetap ), maka terjadinya P hanya ditentukan oleh (S)t sehingga reaksi merupakan order kesatu «

d£ • k obs. ($) .............•*•«.* ( 7 )dt

dimana k obs. adalah harga tetapan kecepatan reaksi - yang teramati, yaitu s

Grafik persamaan tersebut pada kertas semi log yang me-nunr1u£kan hubungan log k obs terhadap pH akan merupakan gariW lurus dengan slope - 1 ( gambar 5 )

jadinya P ini adalah suatu reaksi yang terjadi oleh ada

k obs. “ k^ (H+) ( t )

Harga logaritma dari persamaan n ( d ) slog k obs* «= log (H+) + log k^ •••••••• ( 9 )

atau i log k obs. » - log <H+)J+ log k^.... (10)

atau f log k obs. * - pH + log k^ .*#**.... . (11)(11)



28

r~

Gaabag 5 : Kurva log k v.s. pH dari Specific acid base catalysis.

Peruraian oleh Ion Hidrorf.1 ( OH* ")Se jalan dengan percobaan diata* aaka pengaruh yang disebabkan oleh ion Hidrorf.1 ( OS-* ) dapat dlperhitung- lean sftbagai berlkut :

k obs * k- ( OH* ) iiaaaa (OfiT) » -HL2 ( H*)

k oDa - kg 7 - f -^ ( H* )

k obs * kgkW ( H+)

log k oba «■ - log (H4-) + log kg kW/

log k obs ■ pH 4- log kgkW

Grafik persamaan tersebut pada kerfcae grafik seal log yang nenunjukkan hubungan log le oba terhadap pH akan ■erupakan garis lurus dengan slope -f 1 (gambar 6)*



29

v*

Log lc

P H

Gambar 6 : Ktuffa log k T.«« pH dari Bpeaific acid bast catalyais*

Peroralan oleh pel&rut air « autohrdrollea ( 16 )Selain H* dan 03* $ air aebagai pelarut yang terioni- gaai dapat menberikan pengaruh aebagai fcttalieator pe«* larut.Pengaruh katalieator pelarut air dapat tarjadi beraama- sama dengan ptmraiajo oleh asam atm baea kfcusus* Kesimpulan dari pcrcobaan-percobaan yang dtlakukan ter* lihat dari persamaan borikut t

§§ - ko + (a4) ♦ kg c o r )<s)

Aimana t Y obs - ko + k^ (H4) 4 kg (OlT }Bari paraamaan diatas dapat dilih&t bohwa i 1* Pada pH rendah harga k^CH4) lebih beear daripada ko

atau kg(QO« karena konaentraoi if* lebih besar* -



30

aaka raafcsi dipengaruhi peruraian oloh ion Hidrogen khusus*

2, Pada pH tinggi 9 dinana konsentrasi Ofi” lebih besar,/ v ^ 'V '*

harga k^COH") lebih beaar daripada ko dan k^C E4 )f

sehingga diperoleh r©aksl yang dipengaruhi peruraian oleh ion Hidroxil*

3« Bila konsentrasi dari H* dan 0Hf“ sangat randah - atau jlka produk kj(H+) dan kgCGH"*) harganya kecll, hanya ko yang penting* dan roaksi dipengaruhi peruraian oleh pelarut air*

4. Bila pH dari medium roaksi adalah asam, aaka ko dan k^(H4) yang penting dan kgCOHT) tak perlu diperha-

tikan; aaka reaksi dipengaruhi peruraian oleh pelarut air dan oleh ion Hidrogen khnsus yang beker^a beraaaa-aaita.

5. Hasil yang sama juga terjadi pH dari ae&iun alkali sehlngga reaksi dipengaruhi peruraian deh pelarut air dan ion Hidroxii khusus.

Peruraian oleh katallsator aaaw-basa umum C General - acid-base catalysis ( 16 )fldak hanya H^O+ dan OH* yang aerapakan faktor a»aa atau baaa yang mempengaruhi keeepatan reaksi, tetapi dapat disebabkan oleh bemacam-macaja asam atau basa * yang tidak terionisir atau juga oleh basa yang ber-



51

bentuk kcnyu»aalf inll«h y*ng diaafcat ’|»ntr»l ad«- b>H cataly«ia% dua ol«h Vabb talak ti&apatkan ruaua- b j * aabagai barikat i

k • k» ♦ k±ci dlmaaa : k * t&togmn kaecpataa r*aksl

ko • kmoapafcaa raakal quartan dalaa air id • koeurfcanta d u l catalytic apaclat

Hlaainya bll* hanya H+ Aan OfT «aj$a jran* MapaaganiM IH ksl, Hill i

k > ko + kg (EjO'*') ♦ kgfi <QbT)

Gam untuk —dbatnkan «j>a»lttk add b&M 4aa gamaral acid baa* lalah dad grafik korta fatitaflgan antaya log k obs r .a . pH*Bila didapat harfa slop* labih basa? dari aatu, a aka raakai dlpan**ruhi paruralun oi«k caaaral acid b>u * aatalyala, ( fqfcaj? 7 )

\

PH

Qaabar 7 s Kurra lo* k v .a . pH dari *»a*r«l add baa* cataljraia.



32

Bentuk-bentuk kurra yang aungkin terjjadi antara log - k obs r.fi« pH peruraian auatu ester* (dapat dilihat - dari ganbar 8).

(teabag 8 s Bentuk-bentuk kurra antara log k v,c.pH(18)

Kurra A i Peruraian yang dipengaruhi hanya oleh OH" Karra. B t Peruraian yang dipengaruhi celain oleh OH**

juga oleh pelarut ( air )Kurra 0 t peruraian yang dipengaruhi hanya oleh H* Kurra 8 : Peruraian yang dipengaruhi aelain oleh H*

juga oleh pelarut ( air )Kurra E : Peruraian yang dipengaruhi oleh H* , 0H~ t

air.

Peruraian dari Chloraaphenicol.Dikatakan bahwa degradaei Chloramphenicol dalam

larutan adalah mengikuti order reaksi feeaatu dales jarak pH yang beaar ( 18 )Higuehi, Marcus* dan Bias aengatakan bahwa Chloraaphe- nicol nengalaai peruraian secara hydroliaa pada ikat&n



53

omidanya eoporti t«3ki5i berlteat t C 16 )

a e>> — G — -C---CSgOHOH m — C — GROU n 2

0

+ JUOa

# ClgOtGOOH

Kecepatan peraraietft tidak tergantung dnrl pH ( antura- pH dan Bacpai tu^ub ) tstapl dlteataiitsir <ftch general aeifi-b&sc tesoasak fov&t i©a, aisaa aeefcat yang tidak tordissosiLaei dnn bsife* eitrat* ( IS )

Unumnya porabahan bentuk-toefttufc poltaorfie dapat aiukur klnotUcnya as cava tolltl densan eragguaalsMi 3)iXat<ntettcr«Pada penyeXtdSJcan/pcDftrlkoaan ttttk lefcut* Chloramphenicol pedoltat <99»9 54 nurni odCJCPA Idrda ) telnh fli- dapatkan bahwa tamtuk polimorfis B eaeaj?* perlabaE-l&; hem barubah *ic-n3»&l beotuk pollaoi'f A calm s, pesonns* an. Konyataan ini tolob. pula aiporifeaa saeara kwenti- tatif.

Haeil-fe&cil pencukuraa ktnatlk perabafea* bentuk polinorf B menjadl bentuk pellmatt A C 99*9 # ournl -



■•cara kl*la ) pada taapsratur 80° dlga*barkan #«b»- gal kurra petfbaadiagaa dart Ht/Bo ve t, aapartl tsrll- hflt pad* gaaibar 9« ,.,,0 j

j 0 o/*; * O/Ha: c>qo. 0,88 . 4

c.EA , °.a

. S o* 30 S © »»© » * 0 i S o t<fO l<JO :1 6o 4o »oo ‘ao Wo tf ---- -— * "t r en'it

Gtutbar 9 * Kurrra kacapatan perubahan bantuk poliaerf B■enj&dl A dari 99*9 * ChlorMphonicol pal*■itat ■ami < 2 )

Dia&n* i St * harga dilatotaetrlk pada aoktu t Ho • harga dllateattr&k pad*. «aktu to

P«Sb&&dl»gan Ht/Bo ini asmsJiukkan Juga patftanding&n ▼oluat pads »aktu t (Vt) dun pad& waktu to (To) ?*rubah»n bentuk pada t«*peratur 80° C aulai taapak - aatolah pemsnaaan «alaaa 70 *onlt das parubahannya baru srapuma »atalah 160 malt.Pada parcObaan dangan »a*pla polimorf B yang dibuat - dari 9^ % Chlors*j>hanicol palaitat ■urnl, parubohan - bentuk pada taaparatur 80° hanya fcerjadl aatalah dal«- pan harl dan aatalah JO harl parubahan bentuknya balum

3*ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA


35

joga eempuma, ceperti terlihat pada gambar 10 ( 2 )

Gambar 10 t Grafik perubahan bentuk polimorf B menjadi A dari Chloramphenicol palmitat 9* £ murni ( o ) dan pengaruh pada kecepatan perubahan bentuk pada ponambahan 5 # Chloramphenicol stearat pada polimorf B dari - Chloramphenicol palmitat 99,9 % murni (x).

Pemilihaa teaperatur 80° untuk pemeriksaan kinetik - Ini, tidak aengikat* berarti dapat pula dilakukan pada temperatur lain tetapi kecepatan perubahan bentuknya harus Juga diamati*

Blaoanya pengotoran yang tordapat dalam Chloramphenicol palmitat adalah ester-ester dari asam-asam yang hcaolog (stearat ,ajriatat) . Pengaruh pengotoran ini eudah dicolidiki dengan penaabahan berbagai T&ria-ol konsentrasi ( satu, dua, tiga dan lima prosen ) dari Chloramphenicol stearat* Chloramphenicol hepta de- eanoat dan Chloramphenicol nona decanoat pada sample Chloramphenicol palmitat 99*9 # murni* Campuran ini



36

dibuat dengan melebur masing-masing komponen kemudian dicampur menjadi larutan dengan komposisi yang diketahui. Pengaruh penambaten satu, dua dan tiga prosen - Chloramphenicol stearat pada perubahan bentuk dari polimorf B Chloramphenicol palmitat dapat dilihat dari

Gambar 11 : Grafik pengaruh penambahan lf2f dan 3%Chloramphenicol stearat pada keeepatan per ubahan bentuk polimorf B monjadi A dari - 99*9# Chloramphenicol palmitat murni. (2)• = ^ •. o * * %

Sedang pengaruh penambahan lima prosen dapat dilihat pada gambar-lQ. Ini adalah «uatu bukti bahm periode - indukei untuk pembentukan inti polimorf A dimulai se- jak konsentrasi dari stearat bertambah*Jadi selama konsentrasi stearat bertambah juga mempengaruhi keeepatan perubahan bentuk poliaorf A seperti tampak pada perubahan slope dari kurva .Penambahan dari



37

peri ode induksi mungkin dieertai juga dengan mekaniome pembentukan inti. Adanya Chioramphenicol stearat langsung menyebabkan terjadinya pembentukan inti polimorf- A* Plot dari waktu induksi pembentukan-pembentukan - inti polimorf A vs konsentrasi dari Chloramphenicol - stearat dapat dllihat pada gambar 1-2.

Keadaan yang analog dlselidiki oleh Gilpin,yang menemukan bahwa ortho* para-.rai^oro-diphenyl-tri - chloroethane dan 1 ,5,5 triphenyl benzene mengurangi kecepatan pembentukan kristal dari dichloro«-diphenyl - trichloro ethane*

Gambar 12 : Grafik dari waktu induksi pembentukan inti polimorf A dari Chloramphenicol palmitat 99*9/5 murni vs konsentrasi dari Chloramphenicol stearat* ( 2 )



36

Perguson dan Lutton mempelajari tentang asam-asam le- male dan ©ster-ester gli seridadari aeam-asam lemak itu, mengatakan bahwa perubahan bentuk daripblimorf satu ke polimorf lain dihambat oleh pengotoran. ^etapi sa- yang mereka tidak menyertakan pengukuran-pengukuran - kinetiknya*

Penambahan lebih dari lima prosen Chloramphenicol docanoat dan nona decanoat tidak mempengaruhi kecepatan perubahan bentuk dari polimorf B Chloramphenicol palmitat 99*956 murni, Asam stearat dan asam palmitat juga tidak mempengaruhi* Ini menunjukkan bahwa pengotoran merupakan penghambat, tidak hanya terbatae - kimiawinya saja tetapi juga mempunyai pengaruh pada - pembentukan macam-maoam konfigurasi dari kisi-kisi - kristal*

Ferguson dan button telah mempela^ari perubahan-perubahan bentuk polimorf dari gliserida asam lemak dan menemukan bahwa hanya pengotoran-pengotoran yang terjadi dari derivat-derivat dari homolog-homolog yang sama dalam satu eeri* merupakan euatu penghambat yang effektif* Smith yang mencoba dengan ester-ester gliserida dari asam lemak rantai panjang menemukan bahwa pembentukan hanya terjadi diantara anggota-anggota dari seri homolog yang berdekafcan saja* Juga la meng&takan bahwa anggota kedua dari sistia biner memperlambat



59

perubahan dari bentuk polimorf yang oatu ko bentuk po- lioorf lalnnya. Bifat peaghaabafc pada kecepatan perubahan bentuk dari polimorf B Ohloramphsnicol palmitat oleh Chloramphenicol stearat, dan tidak oleh eotor-eo- ter hepta deoanoat don none deoanoat, {Juga tidak oleh as&m~asam palmitat dan asam stearat menunjukkan bahwa hal-bal yang berlaku pada gliserida-glieorida juga - berlaku pada keadaan ini* ( 2 )

gotollaa d n gadioUaa dari Chloranehooicol ( 12 ) telah dlsslidild stabllitas Chloraaq>henicol terhadap pengaruh slnar, dimana antara lain dlutarakan bahwa s a* BUa larutan Chloramphenicol dalam air dengan pem-

berian gas Hitrogen dlcinari selama delapan jam dan 72 jam dengan laxopu ny&la Hg, maka larutan yang mula-mula tidak beraarna, akan berubah aonjadi keruh dan berwaraa kunlng, dan ter jadl Xapisan eoklat 6i~ mana terjadl pula perubahan pH| seporti torlihat * pada gambar borikut <



40

Qambar 13 s Grafik Perubahan PH vs waktu penyinaran*

b. Chiorampheni col kristal juga menjadi berwama ku- ning igampal coklat, oleh penyinaran didalaa leaari penyinaran selaaa delapan eampal 24 jaa«

c. Pengaruh penyinaran sinar gamma pada larutan Chloramphenicol didalaa air, menungukkan hasii~hasil - uraian yang eerupa eeportl yang diperoleh pada fo- tolisa*

d* Perubahan^perubahan warna, harga pH, spektrua ultra violet, dan aktifitasnya, merupakan bukti adanya peruraian oleh pengaruh sinar.Untuk senyawa-senyawa nltro aromatik Ini dapat di- utarakan prosee-proses t



- fotoisomerisasi t kebacyakan terjadi karena suatureaksi transfer okslgen intra atau Inter molekuler* dan dapat neimju ko proses siklisasi.

- fotoreduksi : dapat ter jadi dengan adaaya bahanpere&uksi (bahan yang dapat menga* lami dehi&rogenasi)*

Oleh pengaruh slnar dan oksigen maka Chloramphenicol dapat mengala&i b erma cam-ma cam raaksi sehingga didapat pula berbagai-bagai hasil akhlr*

5* Spektrofotometrl t ( 24 )Untuk penentuan kadar Chloramphenicol palmitat

secara spektrofotoaetri, XVI hanya menyebutkanpemakaian spektrofotometer yang sesuai* Karena pada - percobaan ini dilakukan penyelidikan zat-zat dengan - absorbsi maximum pada panjang geloabang 271 Chloramphenicol palmitat )« maka dapat digunakan ultra violet spektrofotometer Beckman Model BU* karena dapat dl pakai untuk penyelidikan absorbsi zat dengan panjang geloabang antara 220 sampai 1000 nu.



42

D o rk C u r r e n t C o n tro l

'S e l e c t o r S w itc h

•S e n s it iv ity C o n tro l

• W o v e le n g th S e le c t o r

• T ro n s m ifto n c e C o n tro l

T ra n s m itta n c e A b s o r b a n c e S c a l e

S lit P la te

E x it S lit

E n tra n c e

B a t t e r y C o m p a r tm e n t

F ilte r S l id e

C e ll C o m p a r tm e n t M o u n tin g B lo c k —f

C e ll C o m p a r tm e n t C o v e r

S a m p le P o s it io n in g K n o b

C e ll C o m p a r tm e n t

.R e c t a n g u la r C e l l s a n d C e ll C o v e r s

--------------------------------- .---------------- ------------------- ______________

P h o to tv b e H o u s e

S h u tte r S w itc h P h o t o t u b e P o s it io n in g

K n o b

A p e r t u r e P la te

A s t e m b ly S c r e w s

(tea b a g 14 : Spectrophotometer Boctaan Model DU



43

Daaar teori pe&fcrofotowstrl Ini laS,a& buku® Becr-Tian« bert.Bila cahaya aonolceomtia flan teuton taoaoJircoatie ( *a- jeauk atau Hldrogoft ) jjatuh pad* matat mftfllua yang ho* isogen, aaka eebaglaa dasi pada cahajra tOTBobut afcon d± taruetem, sebagieii oiran diabsorbol dan oobagian lag! akan [email protected] cahaya yang datang dinyatotein aabagai %0 , ecdang intsnoitau cahaya yang dipantuilsan Xr, cabaya - yang diflbcoi'bci dan cahaya yang difcsruafcan on* taa didapat rumac a

*o - 3* ♦ *a * **

tJntuk cahaya yang jatuh pada pomnl3ia& gelan, aaka intensities dari bagian cahaya yang aipontulkan bosamya kurang lebih 4 #. Harga ini dapat fiiMlwJgkan Mia po£ aobaan dilatation dengan nenb&nding&m larutan blank© eohingga didapat peroanftan t

h +*» «

tfadi disini yang dilihat: hanya XQ den X^, eodang cyn- rat yang haste dApaahi* cahaya jatub pada otdims yang homogon.Iianbort osnyolidildL bnbnngan antas?a Ifl dan It, esdaijg

namperluac dengan percobaan tci&adap larutan yang



4*

konsentraclnya borbeda, Basil dari kedua penyelidikan - inilah didapatkan suatu perumusan yang akhlmya dipakai daaar pemakaian dalam apektrofotomotri dan kolorl- motri.Adapun mmusnya sebagai berlkut t

|a • -log $ - abo dimana t A ■ Absorbance (nilai abcoAei )

$ - Transmittana a - koeflalen ekstingslb - panjang eahsya yang nalalui madia absorbs!, c « konsentrasi molekulor

Pemakaian hukrm Beer-Xambert ini targcatung dari hal- hal berlkut t ( 4 )- Contoh-contoh hams dibandingfcon dongan 100# reference di»ana konsentrasi dari bahan yang diabuoxboi adalah nol*

- Bahan yang dlQbsorbsl hams tldok aorupakan bagian yang merupokan aaatu keaelmb&ngan (equilibrium) dalam larutan fllmana ada kemnngkinan perubahan konsentrasi.

- Pengukoran dengan cohaya monokromatis adalah penting dan hams dlporgnnak&n dalam pcngokoroiv-pengukaren - absorbance*

- Pengukoran abcoxbance hams dllakokaa dalam panjang



45

geloabang dlmana absorbance tidak bsrubah semi&i dengan panjang gelombang, yaitu suatu bagian yang horizontal dari. Inmra absorbance..

Pengukuran-pengukuran traaenittans atau absorbance 09- lalu dibuat dengan ffietsbandingfcan uanpla (contoh) tefha- dap standard (atau reference).Sebagai atandard digunakan trangnittaas 100#, ini dapat 4aga diiaebut 100 % raferanco. Sehingga dapat dlsebut- kan berraacom-aaeoa standard, tap! yang biaoanya dieebut atandard adalah "blanke" yaitu larutan yang komposisl- nya identlk dengan. aonple tanpa adanya baban yang diukur absorbancenya*Untuk aenbuat pengukuran-pengukoraa ysng epektrofoto- netrlk alat-alat operatordarl instrument pada 10 0 %

dipergunakam eebagai 10 0 % referenced Sample kemudian ailetaKijan pada cahaya (berfcaa siaar) dan transaittans atau abaoibance dapat Mbaca.10 0 # reference tidak mengandung bahaa-bah/m yang aeng- abaoxbei.letilah aerupakan absorbance dari sebuah larut-an dengan lapiean 1 cm dan meagandung 1 percent berat dari larutan yang diabsorbei*Hubungan antara percent tranBmittana, abeaibance dan - konsentrasi dapat dilihat dari garabar igl-



Hubungan antara percent transralttans, absorbance dankonsentrasi dapat dilibat dari ( 2* )

<-oncetHraoi , <3 /L.ke*-

T ran tw’i an ce %IOO «*© fio to , QO(--------*.------- S------ r*------r-J----—+

O 0, 0 $ o ,t© o ,»5 o ,^ o e ,3G

gambar sebagai berlkut:

concert , c, /tiiC

4C * 9 1 0

0 . 5 0 • OjCo

Gaabar 15 t Hubungan antara percent transmittana* ab sorbance dan konsentrasi.



BAB II

BAHAH-BAHAff BAN CAHA KERJA

1. Bahan-bahan*Sorbuk Chloramphenicol palmitat untuk percoba

an mempunyai data-data spesifik sebagai berlkut :Asal dari fabrik * "Iiepetit"* Milan* Italy.Ho* Batch : tak terbacaExp* Bate t January 1974Manufactured dates January 1969 Memenuhi syarat : U.S.P. / B.P.

♦ 9Asam tartrat yang digunakan adalah dari "May & Baker"« Dagenham, England, dengan No.Batcix 6 1 3 7 35A8/66.

2 . Gara ker.ja.2*1* Pembuatan kurva absorbsi dan penentuan nan-

.1ang gelombang. maximum dari Chloramphenicol^ palmitat*Pada pembuatan kurva absorbsi ini dipakai kon

sentrasl larutan Chloramphenicol palmitat dalam campuran Chloroform dan alcohol ( 1 « 25 ) sebesar 10 p*p*m*Karena panjang gelombang maximum diperkirakan sekitar

47



4*

271 mu, maka penentuan absorbs! dimulai pada panjang - gelombang 276$ 276, 274, 272. 270, 263 dan 264 mu. Sebagai bianco juga dipergunakan campuran Chloroform - dan alcohol 1 = 25 •

> *Pada tiap-tiap panjang gelombang dilakukan pembacaan - nilal absorbs! setelah jarum penunjuk betul-betul dalam keadaan tenang*Nilai absorbs! yang ;didapat dlgambarkan dalam kertas - grafik biasa, sehingga' didapat suatu kurva absorbs! - maximum, dimana gftincak absorbs! merupakan panjang gelombang maximum dari larutan Chloramphenicol palmitat tersebut.

2.2. Pembuatan kurva standard.Setelah panjang gelombang maximum diketahui

yaitu pada 271 mu (data-data pada bab III) .maka dibuat kurva standard dari larutan Chloramphenicol palmitat dalam campuran Chloroform - alcohol ( 1 « 25 ) dengan berbagai-bagai konsentrasi, dlmana nilai absorbsinya diamati pada panjang gelombang 271 mu tersebut. Pisini digunakan konsentrasi dari lima p.p.m., 10 ppm. 15 p.p.m. 20 p.p.m. dan 25 p.p.m.

2.3. Penentuan kadar konsentrasi awal.Percobaan ini digunakan untuk mengetahui



49

kadar Chloramphenicol palmitat sebelum mengalami peruraian secara pakca, karena kemungkinan bcsar kadamya sudah menurun, tidak 100% lagi.Pada percobaa& ini konsentrasi yang digunakan ialah - 35 p*p*a.Zat ditimbang teliti 35 mg9 masukkan kedalaa labu ukur 100 ml* larutkan dalam alcohol, tambahkan alcohol ad - 100 ml, kocok*Pipet 10 ml larutan ini, masukkan labu ukur 100 nl, - tambahkan alcohol ad 100 ml, kocok*Ukur absorbsinya pada 2?1 an, gunakan alcohol sebagai bianco*Untuk ini dibuat tiga buah larutan percobaan.

2*4* Peruraian pakea dengan cara menaikkan suhu* Dalam percobaan ini dibuat konsentrasi Chlor

amphenicol palmitat 35 P*P*b»Zat ditimbang teliti 217,5 ng, larutan dibuat pH 3,6 - dengan penaabahan satu ml larutan asam tartrat 0t05%« pH ditest dengan Pefcameter* larutan percobaan ini di- masukkan kedalam termostat untuk diuraikan secara paksa pada suhu-suhu 40°, 50°, 60° dan 70° Celcius,dengan pemanasan selaaa lima jam, 10 jaa dan 15 jam*Untuk tiap-tlap suhu percobaan dan tiap-tlap waktu - percobaan dibuat larutan percobaan tersendiri,dan tiap-tiap larutan percobaan itu dibuat tiga buah*



50

2.5. Penentuan kadar sisa peruraian pakga.Larutan percobaan "setelah diuraikan secara-

paksa, dipindahkan secara kwantitatif kedalam corong pisah dengan bantuan 10 ml aquadeet* Larutan diextrak- si. dengan 25 ml Chloroform* Biarkan sampai lapisan-la- pisannya memisah, tiap kali saring Chlorofornya dengan kapaa yang sudah dicuci berkali-kali dengan Chloroform, masukkan labu ukur 250 ml, kemudian tambah Chloroform-* nya ad 250 ml, kocok. Pipet empat ml dari Chloroform - yang jernih itu, masukkan labu ukur 100 ml, kemudian - encerkan dengan alcohol ad 100 ml, kocok* tfentukan absorbBinya pada spektrofotometer Beckman pada panjang gelombang 271 mu dalam sebuah cell panjang1 cm, gunakan larutan satu dalam 25 ml Chloroform dalam alcohol sebagai bianco*Dari eetiap larutan percobaan diamati sebanyaJc tiga - . kali, harga rata-rata (saxapai desimal keempat) dari - ketiga pengamatan tersebut kemudian dibuat tabel*



BAB XII

HASIL-HASIL BAN PRHHiaHJMAH

1. Pengamatan nilai absorbsi larutan Chloramphenicol - palmitat pada konsentrasi 10 p.p.m.

Hasil pengamatan nilai absorbsi dari larutan Chloramphenicol palmitat pada konsentrasi 10 p.p.m. - adalah sebagai berikut :

Pan.jang gelombang Nilai absorbsi27S 0,162276 0,168274 0,169272 0,170271 0*170270 0,162263 0*158266 0*152264 0*142

Dari basil pengamatan ini dapat dibuat kurva absorbsi maximum seperti gambar 16, dimana terlihat bahwa absorbs! maximum terjadi pada panjang gelombang 271 mu.

51



52

Gamtoar 16 : Kurra absorbs! maximum dari larutan Chloramphenicol palmitat dalam chloroform - alcohol{ 1 * 25 ) pada konsentrasi 10 p.p.m.



53

gabel 1 : Penyusunan data nilai absorbsi ( y ) dari berbagai konsentrasi ( x ) larutan Chloramphenicol palmitat pada 271 mu menurut perhitungan square leastline regression.

(x-S )?(y-y)2H T r _ r _(x-x),(y-y) (x-x)(y-y)

T0 j 0 1 0 -12,5,-0,2068 2,5850 ,156,25 0,04271 ■ , 5 ,0,065 - 7,5,-0,1418 1,0635 , 56,25 0,02012 1 10 ,0,168 2,5,-0,0388 0,0970 , 6,25 0,00153 1 15 ,0,242 2,5, 0,0352 0,0880 , 6,25 0,00124 I 20 ,0,338 7,5, 0,1312 0,9840 , 56,25 0,01725 I 25 ,0,428 12 ,5, 0,2212 2,7650 ,156,25 0,0489

Sigaa 1 75 11,2411

I 0,0002 !

7,5825 1437,5I

0,1316

‘X-1 2 ,5[y«o,2068 1

t21

Peraaaaan garle regrecai adalah i y « y + b ( x

* ---- (x'ljl^ - -$ T $ T * 0.017333

y - 0,2068 ♦ 0,017333 ( x - 12 ,5 )- 0,2068 + 0,017333 x - 0,216625

y - 0,01733 x - 0,00982

- X )

Z i g a(x-x)2

0,9992*

-s2(y-y) ^37,5 x 0,1316



10 15 20

2l



55

2. Penentuan kone8nfepapg. anal.Dari data-data nilai absorbsi dapat dlbitung ka

dar OWl oramphonicol palmitat dengan d u a cara yaitu t

a. Dengan cara grafik, yaitu nembandinglcan nilai - absorbsi dengan kurva standard

b. Dengan perhitungan same Beer Lambert ta * at) e

dimana t & ■ nilai absorbsia * tsoefieien efectingBi « 178 b « pa»jjangnya, eahaya yang nolalui nedi-

urn ( 1 cn ) c ■ konoontraei yang dicari (s/100 al)

Data-data absoifect dan basil perbitungannya dapat di lihat dalea tabcl g !

gabel a t Data-data n ila i absorbsi dan b a s il perhitungan koneentrasiaw al d a ri CMoranphenicol p a l- a ita t .

Sample 1 Pengaaiataii i i i la i j absoxtost*

; I 1 Eafisr dalam pro -

sea borat,.A ; *■ G*S16d 1 9$*50B 1 0i6i86 1C t Q i m s O 1 99,80t- . 99,70SB a 0,1752 SB - 0,1224



56

3* Pengamatan niXal absorbsi larutan percobaan.Dengan konsentrasi masing-masing 35 ppm»diamatl

nilai absorbsinya setelah diuraikan secara paksa - dalam termostat dengan berbagai-bagai suhu* Pengamatan nilai absorbsi untuk masing-masing suhu dapat dilihat dari tabel 3*

Tabel 3 : Nilai absorbsi Chloramphenicol palmitat setelah diuraikan secara paksa.

WAKTU * L.P ' 40°C • * 50°C ' 60°C ' 70°C

* A » 0,6150 • 0,6135 * 0,6110 * 0,60455 jam * B * 0,6146 * 0,6135 * 0,6112 * 0,6050

• C • 0,6150 * 0,6132 » 0,6112 ' 0,6050

* A * 0,6130 » 0,6110 * 0,6050 » 0,595010 jam * B • 0,6132 * 0,6105 '0,6045 * 0,5955

• C ♦ 0,6130 * 0,6105 • 0,6050 * 0,5950

« A ,, 0,6110 , 0,6110 ( 0,6000 f 0,535015 jam t B * 0,6115 , 0,6112 f 0,6000 , 0,5860

t G , 0,6112 , 0,6112 , 0,6000 , 0,5860

3*1* Penentuan kadar larutan percobaan,Bari data-data nilai absorbsi pada tabel 3 -

dengan bantuan .rumus Beer-I*ambert, dapat ditentukan kadar Chloramphenicol palmitat yang tlnggal setelah diuraikan secara paksa dalam termostat dibawah pengaruh asam tartrat.Hasilnya dapat dilihat pada tabel berlkut :



57

Tabel 4 : Kadar Chloramphenicol palmitat yang tinggal - setelah diuraikan secara paksa (dalam prosen berat)

--- rWaktu « Sample

it

T"40° C f 50° C 60° C „ 70° C

V .... 1t A i 99,77 , 99,54 99,12 , 98,01

5 Jam r B i 99,72 , 99,54 99,17 , 98,15i C « 99,77 » 99,49 99,17 ( 98,15 .■f i ., f .... 1 - vt A f 99,45 , 99,12 98,15 , 96,53

10 jam, B i 99,49 .» 99,OS 98,11 , 96,63t C f 99,45 * 99,08 98,15 , 96,53t 4 •* - .I1 A t 99,12 98,66 97,37 , 94,87

15 B . t 99,21 , 98,66 97,37 , 95,11i G t 99,17 , 98,66 97,37., 95,11

3.2. Harga tetapan keeepatan peruraian ( -Id )Seperti telah diterangkan, degradasi larutan

Chloramphenicol palmitat ini menurut order reaksi - kesatu, sehingga harga tetapan keeepatan peruraian - nya ( harga K ) pada masing-masing suhu dapat dihitung dengan rumus :

K -%

dimana • K « tetapan keeepatan peruraian setiap -jam ( )



5*

t “ waktu peruraian yaltu 5 jam»10 jam 15 jam.

Co « konsentrasi awal » 99, 70%Ct = ^onsentrasi setelah waktu t ( dari

tabel 6 )diraana perigolahan data dlpakal perhitungan dengan cara-cara statistik*Hasil perhitungannya dapat dlllhat dari tabel 5.

Tabel 5 * Harga tetapan kecepatan peruraian Chloramphenicol palmitat pada suhu-suhu 40°. 50° • - 60°. dan 70° 0.

Waktu Sample lo4 k50x 1q4 K60x 1°4’,K70x 1q4t A ' 4,652 9,25 8 17,64 ' 38,28

5 Jam B f 5,573 9,256 16,72 37,45f . . G 4,652 10,240 . 16,72 * 37,43« A ’ 5,573 8,820 18,68 « 35,28

10 jam* B * 5,113 9,304 19,14 * 34,44i C ' 5,573 9,304 18,68 ' 35,28

t A * 5,880 8,997t

17,81 t 35,1115 jam* B , 5,266 8,997 17,81 , 33,49

« C . 5,573 8,997 17,81 , 33,49

Jumlah 47,855 83,175 161,81 320,23

^ata-rata 5.317 9,242 17,979 35,581

S.D x 104 0,4341 0,4126 0,8442 0,1752

S.E.x 104 0,1534 0,1458 0,2984 0,0619



59

3*3* Hubungan antara kecepatan peruraian rata-rata - dengan suhu.Untuk mengetahui hubungan antara kecepatan -

peruraian rata-rata dengan suhu (grafik Arrhenius) - diperlukan analisa dari data-data yang ada. Penggambaran data-data kecepatan peruraian rata-rata dan suhu dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 : Data-data kecepatan peruraian rata-rata,keba- likan harga suhu mutlak dan logaritma tetapan kecepatan peruraian rata-rata*

Suhu Harga k ’/r log k + 4

5060

9*242 x 10-4* 17,979 x 10~4*■ * .70° , 35,5Sl.x 10“^

, 3,195 x 10“3 , 0,72567

* 3,096 x 10“3 ' 0,96577' 3,003 x 10"3 ' 1,25479

-3 *, 2j915 x 10 3 , 1*55121

Apabila data-data dari tabel 6 ini digambarkan pada ker tas grafik biasa untuk mendapatkan grafik Arrhenius*dengan absisnya 1 x 10 dan ordinatnya log k + 4* akan didapat empat titik pada kertas grafik tersebut. Akan tetapi, dari keempat titik itu tidak bisa ditarik satu garis lurus karena letaknya tidak tepat dalam posisi - satu garis lurus.



60

Oleh karena itu, supaya dari keempat titik tersebut dapat ditarik satu garis lurus (yang selanjutnya disebufc garis Arrheinus), maka terhadap keempat titik tersebut dilakukan penggeserari dengan sistim regressi secara - perhitungan statistik*Selanjutnya, karena yang akan dicarl nantinya adalah - harga k y a n g terletak pada sumbu Y (ordinat), maka - sistim regressi yang dipakai adalah square least line - regression Y pada ( 1 ).

Tabel 7 s penyusunan data log k dan V«j. x' lO menurut perhitungan Square least line regression,bila Y diregressi pada X#Diraana X « x 10J dan Y «= log k + 4*

Suhu: t!\ x . X2

1 •, XY

i i140° C , 3,195 t 0,72567 , 10,2080 t 2,313650° C * 3,096 t 0,96573 ' 9,5852 4 2,939360° C * 3,003 1 1,25479 * 9,0160 f 3,763170° C * 2,915 I 1,55121 » «,4972 f 4,5217

Sigmanya 12f 209 4,49740 37,3034 13,5952



61

Msalkan persamaan gar is lurusnya • T *= &Q + X Untuk regressi ¥ pada X, maka harga^harga :

{ i n x2 ) - ( x ) ( x y ) 2 \ / - \2a° ( N )( X* ) - ( X )

(4.49740)(37,3064) - (12.209)(13,5982) 4 ( 37,3084 ) - ( 12,209 ) 2

167,7907 - 166.0.20A m b a m „ 10,i7a149,2336 - 149,0596 0,1740

(K)( g ) .- ( X ) ( Y )(N)( X2 ) - ( X ) 2

4 (13.5982) - (12.209)(4.49740)4 ( 37,3084) - (12,209)2

' Is 0,1740 0,1740Jadi persamaan gar i any a adalah : Y « 10,1741 - 2,9649 2

Tetapi harus diingat, bahwa menurut tabel ?, yang dirai* salkan *

• X *= x 10^ dan I ° log k + 4

Maka persamaan garls Arrhenius yang dicari adalah :

log k + 4 - 10,174 - 2,9649 (-y- x 103)

log k = 6,1741 - 2,9649 (“7- xlO3)Jadi persamaan garls Arrhenius itu dapat digambarkan -



pada grafik (log k + 4) vs ( x ICr ), seperti pada gambar 18:



Gs *

Gamfrar l8a * Kurva ( k x 10 ) vs x 10 )d&ri persamaan garis rcgresi.



64

3*4* Harga tetapan kecepatan peruraian pada suhu - 32° C.Harga k^2 ini dapat dicari menurut dua cara -

yaitu :a* langsung diamati dari ekstropolasi grafik b. dengan perhitungan secara menggunakan rumus Arr

henius ekstrapolasi dari persamaan garis Arrhe - nius ;log k = 6,1741 - 2,9649 (-y- x 10? )

dimana : log A « 6,1741slope " " 2V3I312 = 2’9649

sehingga : log k~~ = 6,1741 - 2,9649 x 10 305= 6,1741 - 0,0097 x 10- 6,1741 - 9,7« - 3,5259

log k^2 “ 0*4741 - 4k32 - 2,979 X 10-4

3.5. Waktu kadaluwarsa.Dari hasil perhitungan data percobaan, maka de

ngan menggunakan rumus persamaan reaksi order kesatu dapat dihitung waktu kadaluwarsa dari suspensi Chloramphenicol palmitat karena pengaruh asam tartrat pH 3,6, pada suhu 32° C yaitu :



65

kJ2 «■ ^ 2 2 log

dimaaa yaitu kadsr ntiniraum yang raasih di/bjin-i lean oleh Farmskopo Indonesia yaitu 95$*

t*. » log32 U^2 s Gt- f ^ f x l o V l o g

« 16?,19 jan*« .& 7 hari*



BAB IV

PMBICARAAH

Pada percobaan penentuan pengaruh asam tartrat terhadap kecopatan peruraian suspensl chloramphenicol palmitat lnl9 digunakan raetoda "Elevated temperature- testn, karena cara ini relatif mudah dan mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan seperti telah disebutkan pada bab I. Sedangkan penentuan kadamya dilakukan secara Spektrofotometrl berdaaarkan beberapa farmakope - yang mencantumkan penentuan kadar dari chloramphenicol palmitat*Pemilihan metoda Spektrofotometrl ini juga karena relatif mudah dan waktunya singkat bila dibandingkan dengan cara tltrasl secara Argentometrl maupun Nitritometri - ( 8 )Beberapa hal yang mungkin menyimpang secara teoritis - adalah :a, Tidak dlhentikannya reaksi dengan ©s, setelah pema^

nasan lima jam, 10 jam dan 15 jam, sehingga kemungkinan reaksi masih berlangsung pada temperatur kamar dan akan mempengaruhi harga k (tetapan kecepatan

66



67

paruraian) yang didapat. *atapl pangaruh lai mng- Ida tidak bagita baaar dlaababkan baagra babarapa aanlt aaja, aabab aatalah paaanasan dihantikan,larutan parcobaan langaung diakatrakai daogan chlo- ro ten.

b. Pada parhltungan harga konaantraal aval (Go) pada auhn-auhu 40°, 50°, 60° dan 70°0, diaaggap aaaa df ngan konaantraal anal pada autau ktiu, tapl pangaruh Ini juga talah diallalnaal daagan eara karja

aatalah aat dltaabah asam tartrat, langaung dlaaaukkan dalam taraoatat yang audah aaneapai auhu-aubu taraabut*Sari harga tatapan kacapatan paruraian yang didapat ternyata bahaa laaaaya waktu paam n n tidak barpangaruh atau aadikit aakall pangaruhnya pada harga tatapan kaoapataa paruraian, tatapi kaaalkan anhu 10° 0 aaja audah barpangaruh baaar aakall tax badap harga tatapan kaoapatan paruraiaa yaitu kaa- pir dua kali lipat. Hal ini saaoai daagan taori - Arrhaniua yang aan#»takan bahwa kaoapataa raakai dapat aanlngkat dua aaapai tiga kali tiap kaaalkan •aha 10°0, jadi hubunga* fungaloall aatara pangaruh parubahan aubu tarhadap kacapatan raakaiv

Dari parcobaan diataa aaka dapat dikatabnl bahva adanya aaaa tartrat aaabarikan pangaxuh - tazkadap paruraian Chloramphenicol palaltat.



*Untuk mencapai penurunan kadar sampai 95$ hanya dalam tujuh hari# Ini berarti bahwa chloramphenicol palmitat dengan asam tartrat tidak bisa dlformulasi dalam bentuk suspensi jadi, tetapi mungkin maaih dapat ditole- rir apabila diformulasi dalam bentuk "dry syrup".



BAB V

KESIMHTLAS’

cari penelitian yang dilakukan dapat diambli k©« simpulan sebagai berikut t

1* Dari harga tetapan kecepatan peruraian yang didapafc fcernyata bahwa lamanya waktu pezaanas** an tidak berpengaruh terhadap harga tetapan kecepatan peruraian*

2* Kenaikan suhu 10°C mempunyai pengaruh terhadap harga tetapan kecepatan peruraian lebih kurang dua sampai tiga kali.

3* Asam tartrat mempunyai pengaruh. terhadap per- uralan suepensi Oil oramphenicol palmitat.

69



BAB VI

SARAN-SARAN

1. Asam tartrat untuk dapat dipakai dalam formulas! - CTdry syrup" chlorairtphenicol palmitatv perlu pene-V*v.- •"litian lebih lanjut 'tentang pengaruhnya terhadap -kecepatan peruraian 'chloramphenicol palmitat dalamkeadaan kering.

2* Perlu penelitian lebih lanjufc tentang hasil peruraiian dari.chloramphenicol palmitat dalam susperisi dengan asam tartrat*

70



BAB VII

RINGKASAN

Telah dilakukan percobaan penentuan pengaruh ?-s. tartrat terhadap peruraian suspensi Chloramphenicol - palmitat pada pH 3*6.Peruraian dlpercepat dengan pemanasan didalajn termostat pada suhu-suhu 40°, 50°, 60° dan 70°C.Slsa kadar Chloramphenicol palmitat yang belura terurai dltentukan setelah suspensi itu dipanasi selama waktu-, waktu 5 jam, 10 jam dan 15 jam.Penentuan kadar dilakukan dengan eara Spektrofotometri dengan menggunakan alat Spektrofotometer dari Beckman Model DU.Pengamatan nilai absorbsinya dilakukan pada panjang - gelombang 271 mu.Kadar sisa Chloramphenicol palmitat didapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus Beer-Lambert.Dengan rumus order reaksi kesatu didapat harga tetapan kecepatan peruraian ( & ) pada tiap suhu, lalu dibuat grafik Arrhenius yaitu log K vs IA yang merupakan garls lurus«

71



72

Harga K pada suhu kamar (32°) didapat dengan cara ekstrapolasi dari grafik yang diperoleh ataupun dengan cara perhitungan dimana diketahui harga K pada suhu -percobaan*iSehingga waktu kadaluwarsa karena pengaruh aaam tartrat, dapat diperhitungkan dengan meraasukkan harga K pada suhu 32°C itu kedalam persamaan order reaksl ke- 3atu.Oari data yang diperoleh dalam penelitian aetelah di- adakan perhitungan temyata diperlukan waktu kurang - lebih tujuh hari untuk mencapai penurunan kadar men* jadi 95 .



DAFTAR FUST AKA

1. Aiaud.i Pasaribu, Pengantar Statistik, cctakan ke 2, - Penerbit percetakan Imballo, Medan, 1967*

2* Aguiar A.J., Dilatometric Behavior of Polymorphic - Forms" Chloramphenicol Palmitate*, rI*Pharm* Sci - 5A. 964 * 966 < 1969 )

3* Aguiar A«J« and Zelmer «J*E*, Dissolution Behavior of polymorphs of Chloramphenicol palmitate and Mefenamic Acid*,J.Pharm.Sci 933 - 985 ( 1969 )»_

4* Beckihan Instruments*, Inc*; Beckman Instruction Manual/Fullerton, California*i

5* Claus, E*P., Pharmacognosy, 4 th Edition, Lea & Febi- ger, Philadelphia, 1961* p*431*

6* Farmakope Indonesia, Vol.II, Penerbitan Pertama, De- partemen Kesehatan R.*», Jakarta, 1965 hal 235*

7* Faraakope Indonesia, &disi kedua, Departeraen Kesehat- an R.I., Jakarta, 1972 hal 125*

3* Garrat, D*C et al, the Quantitative Analysis of Drugs, third edition* Charles C Thomas Publisher,Springfield Illionis, 1964, p« 63*

9* Glazko, A,J. et al.*, Physical Factors Affecting the - rate of Absorpsion of Chloramphenicol esters.Antibiotics and Chemotherapy# 516 - 527 I 1953 ).

73



74

10* Goodman,L.S., and Gilman,A., The Pharmacologies Basis of Therapeutics, 2 nd Ed., The Mao Millan Co., New York, I960, p.1394 - 1399.

11. Grove.D.G. and Randall.W., Assay Methods of Antibiotics , Medical Encyclopedia, Inc., New ork.1955*

12. I.B.Pasha, Fotollsa dan radiolisa dari Chloramphenicol* referat pada Fakultas Farmasi Universitas - Airlangga 1973*

13. James, E. et al, Methods of Drug Analyses p 131 157* 14* King.E.I#., The Spectrophotometrlc Determination of

the rate constant of first order reactions, J.Am* - Chem.Soc. 74, 563, 1952.

15* Laidler, K.J., Chemical Kinetics, Me Graw Hill Book Company Inc, New Tork, 1950.

16. Martin, A.N.; Swarbich, J; Cammarata.A., Physical - Pharmacy, Edisi II, Lea & Febiger® Philadelphia, -

v 1969. 354 - 398.l7*Martindale, The Extra Pharmacopoeia, XXV ed., The -

Pharmaceutical press. London, 1969 p.942 - 947. Id.Martin, Eric W. Ed, Dispensing of Medication Former

ly Husa*s Pharmaceutical Dispensing, 7;th Ed, Mack Publishing Company, 1971.

19»Kew Drugs, Evaluated by the A.M.A. Council on Drugs, American Medical Assoslation, Chicago, 1966. p 1 - 3.



75

20* Siti Sjamsiah, Masalah Stabilitas sediaan~sediaan~ Farmasi, Ceramah-ceramah Refresher Course pada Fa- kultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya 1970*

21, Spiegel, Theory and Problem of Statistics* Schaum Publishing Co, New York, 1961, p 217,242.

22. The Pharmacopoeia of the United State of America, XVI Rev#, Mack Publishing Co., Easton* Pa,, I960, p. 144*

23# The Merck Indix: of Chemical and Drugs, 3 th Ed, - Merck and Co Inc, 1963. p. 233.

24* Willard, H.ti#; Merritt Jr Dean, J.A.instrumental methods of analysis* Edisi IV, D van Nor- strand dorapany Inc, New Jersey 1969.



]rrepository.unair.ac.id/10075/13/fulltext-1.pdf/]r siloks (1fh percobaan pbnentuan pengaruh asam...

Documents