metoda pelaksanaan pekerjaan

195
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PERAWATAN / PEMELIHARAAN FISIK I. PENDAHULUAN Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan gedung Masjid Jami Tangkubanperahu maka disusunlah metode pekerjaan perawatan & pemeliharaan ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut. II. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan fisik Masjid Jami Tangkubanperahu di Jakarta Selatan adalah : 1. Terciptanya kondisi yang memadai dengan tidak merusak material bahkan memberikan perlindungan / proteksi terhadap penyusutan dan menjaga kelestarian bangunan Masjid agar berdayaguna dalam waktu relatif lebih lama. 2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan produktifitas dalam menagemen pemeliharaan sarana / prasarana bangunan agar berfungsi maksimal dalam mendukung misi Syiar Islamiah kepada umat muslim pengguna Masjid. 3. Meningkatkan citra Masjid Jami Tangkubanperahu yang BERSIH, INDAH, NYAMAN dan TERPELIHARA.

Upload: supriyanto

Post on 17-Jul-2016

94 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kebersihan

TRANSCRIPT

Page 1: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERAWATAN / PEMELIHARAAN FISIK

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan gedung Masjid Jami Tangkubanperahu maka disusunlah metode pekerjaan perawatan & pemeliharaan ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan fisik Masjid Jami Tangkubanperahu di Jakarta Selatan adalah :

1. Terciptanya kondisi yang memadai dengan tidak merusak material bahkan memberikan perlindungan / proteksi terhadap penyusutan dan menjaga kelestarian bangunan Masjid agar berdayaguna dalam waktu relatif lebih lama.

2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan produktifitas dalam menagemen pemeliharaan sarana / prasarana bangunan agar berfungsi maksimal dalam mendukung misi Syiar Islamiah kepada umat muslim pengguna Masjid.

3. Meningkatkan citra Masjid Jami Tangkubanperahu yang BERSIH, INDAH, NYAMAN dan TERPELIHARA.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut disusunlah metode pelaksanaan pekerjaan tsb sebagaimana diuraikan lebih lanjut

II. METODE PELAKSANAAN KERJA

Page 2: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN LANTAI KERAS

TUJUAN / SASARAN : Seluruh permukaan lantai semen, aspal atau Beton, bersih dari lumut dan kotoran yang melekat.

Frekuensi Kerja : Setiap satu bulan satu kali

Alat Habis Pakai : Karet Floor squeguee, sarung tangan.

Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, kape

Alat Pendukung Operasi : Double bucket, Troly sampah

Alat Utama : Mesin poliser, wett vaccum cleaner, high pressure

Bahan Kimia : Bendurol / wax striper, sigla, scoring / perr.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang pagar pembatas di areal kerja rambu papan peringatan4. Lantai dibersihkan dari kotoran dan debunya dibersihkan menggunakan alat lobby

duster, di dorong ke pinggir dan disapu agar kotoran tidak terbawa kembali ke tengah5. Siram / semprot, sikat, cuci permukaan lantai yang berlumut / lantai yang kotor noda

dengan mesin polisher6. Sikat permukaan lantai yang berlumut / yang bernoda dengan mesin polisher7. Bilas kembali dengan air bersih dan keringkan / airnya di tarik dengan wiper lantai.

2. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN TOILET

TUJUAN / SASARAN : Toilet bersih, tidak berbau dan higienis serta harum / sehat bebas kuman

Frekuensi Kerja : Setiap satu minggu sekali

Page 3: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Tenaga kerja : Cleaner Toilet

Alat Habis Pakai : Dusting moop, lap kaca, tapas hijau, spons

Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol

Alat Pendukung Operasi : Dusting mop set, floor squeeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol sprayer, gayung ember, rak ball.

Alat Utama : Mesin Polisher, wett & dry

Bahan Kimia : Sigla ( dr johnson asam pengangkat kotoran ), bendurol ( disinfectan cleaner )

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Membersihkan lantai dari noda-noda kuning, noda melekat, atau yang menempel yang

kuat dengan mesin polisher atau sikat tangan dan larutan bahan kimia4. Membersihkan kerak air dari dinding-dinding keramik celah nat porselin / keramik dari

noda flek yang menempel5. Lap dinding kaca dan cermin dengan kain lap6. Membersihkan bagian-bagian wastafel, urinoir, keran air, tempat tissue, dan tempat

sabun, closet dengan kain lap atau spons7. Mengangkat kotoran yang menyumbat pada lubang pembuangan air8. Membuang sampah keluar dari ruangan toilet9. Membersihkan sawang-sawang di plafon dengan rak boll10. Memberi informasi kepada pihak terkait apabila ada kerusakan di lokasi.

3. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN DINDING LUAR

TUJUAN / SASARAN : Dinding kaca termasuk frame / list, bagian dalam dan luar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur

Frekuensi Kerja : Setiap hari

Page 4: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, window squeegue, wash applicator, botol sprayer

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding

Bahan Kimia : Glass cleaner

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan4. Membersihkan dinding kaca frame / list yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas

tangan5. Dengan window squeegue dan wash aplikator, bulu ayam, lap kanebo dan bahan kimia

pembersih

4. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN LANTAI GRANIT

TUJUAN / SASARAN : Agar seluruh permukaan lantai terlihat bersih setiap hari bebas dari debu, sampah plastik / Kertas, puntung rokok dan tumpahan air minum / makanan

Frekuensi Kerja : Setiap hari

Alat Habis Pakai : Floor duster, kain pel kantong plastic

Alat Tidak Habis Pakai : Castor bucket, ember kerja, gayung, sapu ijuk, sapu , pengki plastik, kape, sikat tangan

Alat Pendukung Operasi : Troly sampah, kabel roll, Papan peringatan, sarung tangan, tangga lipat, selang air, kabel roll

Page 5: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Alat Utama : Mesin polisher, wet & dry vaccum dan mesin dry vaccum cleaner

Bahan Kimia : Sigla, scoring, bendurol, disinfectant, bowl cleaner, metal polish, helios, dust cleaner.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan4. Membersihkan seluruh permukaan lantai dari sampah dan kotoran kering dengan sapu

dan pengki plastik.5. Setelah lantai bersih dilanjutkan dengan pengepelan dengan mop pel dan menggunakan

larutan gahan kimia pembersih.6. Setelah selesai pembersihan lantai, dilanjutkan perawatan dengan dusting, floor duster

memakai bahan kimia Dust Trapper ( sample merk : Cong R dust – Johnson ).7. Secara berkala dilakukan buffing menggunakan mesin Polisher dengan pad buffing8. Mengumpulkan dan membuang sampah secara teratur menggunakan kantong plastic

sampah atau trolly sampah yang sudah disediakan.

5. JENIS PEKERJAAN : Pemeliharaan GRC Kerawangan

TUJUAN / SASARAN : Kerawangan GRC agar bersih luar dan dalam bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa, kuas

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding

Bahan Kimia : detergent konsentrasi rendah

Page 6: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan3. Membersihkan permukaan yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan’.4. Menyikat dgn kuas memakai air bersih dan sedikit detergen menggunakan wash

aplikator dan sikat plastik pada bagian luar dan dalam kerawangan.5. Secara insidentil melakukan penyemprotan dengan mesin sprayer ( sample

merk :Karcher ) dg tekanan rendah untuk mengangkat kotoran yang kuat menempel.

6. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN MATERIAL LOGAM

TUJUAN / SASARAN : Stainless steel, Alluminium, Tembaga, Enamel bersih dari debu, kotoran, bekas noda tangan, kerak dan jamur .

Frekuensi Kerja : 1 bulan s/d 4 bulan sekali tergantung kondisi lapangan

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, busa,

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, kuas, wiper karet.

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice, tangga tali, tambang dan scaffolding atau gondola.

Bahan Kimia : PH Balance ( Multi Purpose Cleaner/MPC ) dan wax (pengkilap) untuk : logam di treatment seperti

Page 7: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

di-cat/ di-powder coating / di-enamel./ di-galvanized.

Brasso / metal polish untuk : permukaan logam asli.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan kerja dan pelindung ( safety belt )2. Memasang papan rambu peringatan di areal umum yang akan dibersihkan3. Mengelap seluruh permukaan objek dari debu dan kortoran4. Mencampur bahan kimia5. Membersihkan objek, yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan dan

jamur.dengan bahan kimia untuk logam, sesuai peruntukannya, menggunakan , tapas kasar, kuas dan lap kanebo

6. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

7. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN DINDING BATU ACAK

TUJUAN / SASARAN : Dinding “batu tempel acak” pada seluruh permukaan agar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu

Alat Habis Pakai : Tapas kasar, karet busa, kuas.

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator, botol sprayer, sikat plastik / sikat kawat

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat,

Bahan Kimia : Sigla ( johnsson ) cleaner

Page 8: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia dan air sesuai konsentrasi yang dibutuhkan.3. Membersihkan / menyikat seluruh permukaan luar menggunakan kuas atau sikat

plastik atau sikat kawat bila kotorannya kuat.4. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

II. PROGRAM KERJA

Seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan direncanakan secara teratur teliti dan dituangkan dalam bentuk program kerja yaitu sebagai berikut :

1. Program kerja tahunan untuk 1 (satu) tahun

Program kerja tahunan merupakan program induk yang didalamnya memuat cakupan jenis kegiatan, volume dan waktu. Program kerja tahunan dibuat dan diajukan terlebih dahulu kepada Yayasan guna memperoleh persetujuan.

2. Program kerja bulanan untuk 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) kuartal

Program kerja bulanan pada prinsipnya merupakan jabaran dari program kerja tahunan menyajikan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut serta volume lokasi, peralatan & tenaga. Program ini diajukan sebulan sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk dikoordinasikan bersama.

II. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Page 9: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Mengingat Masjid Jami Tangkubanperahu yang menjalankan fungsinya secara terus – menerus maka perawatan gedung sebagai unit layanan yang integral dengan fungsi layanan kepada penggunaan masjid harus menyesuaikan waktu pelaksanaan pekerjaan setiap hari yaitu :

A. Jam kerja : 06.00 s/d 17.00 wib

B. Jam Istirahat : 12.00 s/d 13.00 wib

Jadwal Kerja :

Supervisor : 06.00 – 18.00

Leader : 06.00 – 18.00

Cleaner : 06.00 - 18.00

Dinding Luar : 07.00 - 18.00

Gardener : 06.00 - 18.00

VI. PERALATAN KERJA

Sesuai dengan jenis pekerjaan, kondisi lokasi dan target yang akan dicapai maka peralatan kerja memiliki fungsinya masing-masing dan terdiri atas :

1. Alat Utama / Mesin

Masing-masing alat utama memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan pekerjaan : Pencucian, pelapisan dan pemeliharaan semua jenis lantai secara berkala / reguler.

2. Alat Pendukung Operasi

Terdiri dari berbagai jenis alat yang dikenal secara umum namun fungsinya dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan cleaning service.

Page 10: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

3. Alat Habis Pakai

Terdiri dari berbagai peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin atau berkala, peralatan tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan sekali dalam setiap pekerjaan (habis pakai).

4. Alat Tidak Habis Pakai

Terdiri dari berbagai jenis alat umumnya merupakan bagian komponen (spare part) dari peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin maupun berkala. Peralatan tersebut dapat digunakan secara berulang untuk masa waktu tertentu (tidak habis pakai sama sekali).

5. Alat komunikasi

Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistim komunikasi intern : antara pemimpin, staf dan pekerja lapangan, terutama untuk daerah yang luas juga untuk kelancaran komunikasi dengan pihak pengguna pemberi kerja.

VII. BAHAN BAKU / BAHAN KIMIA

Bahan kimia yang digunakan memiliki sifat dan fungsi :

1. Pembersih

Membersihkan noda, kotoran, flek, bercak, baik yang menempel sedang maupun kuat melalui proses : pencucian, pembilasan, pengupasan, pengangkatan, pelepas/pelarutan, penjebak sekaligus pengkilap / cemerlang

Page 11: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Netralisasi

Menetralisir penggunaan bahan pembersih awal yang mengandung zat asam tinggi sebelum dilaksanakan pelapisan (terutama untuk coating atau kristalisasi).

3. Perawatan / Pemeliharaan

Melindungi (memberikan proteksi) terhadap material dari berbagai kerusakan misalnya : penyusutan, gesekan / goresan, aus, senyawa melalui proses kimiawi / iklim dengan cara penutupan pori-pori dan pemadatan.

4. Disinfectant

Pembasmi kuman / bakteri, terutama dalam ruangan toilet sehingga terjamin kesehatan hygienis.

5. Penyegar / Pengharum

Memberikan penyegaran dan suasana yang nyaman pada ruangan.

6. Efek Penggunaan

Setiap jenis bahan kimia digunakan harus diperhatikan efek didalam penggunaannya terhadap obyek yang dibersihkan maupun lingkungan sekitarnya seperti :

2. Tidak merusak bentuk3. Tidak berubah warna4. Aman bagi lingkungan

VII. TENAGA KERJA

Berdasarkan kebutuhan dan target pekerjaan dengan komposisi tenaga kerja yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut terdiri dari kualifikasi yang ahli dan terampil dibidangnya masing-masing dengan jumlah yang disesuaikan sebagai berikut :

Page 12: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. Quality Control

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional seluruh area dan pekerjaan dengan tugas pokok mengkoordinasikan, mengawasi, mengontrol hasil kerja dan menata seluruh tingkatan tenaga lapangan dan staff terkait sesuai tugasnya masing-masing.

2. Supervisor

Bertanggung jawab, memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pada seluruh area Masjid Jami Tangkubanperahu.

3. Administrasi dan Logistik (Adminlog) Bertanggung jawab dalam menata sistim administrasi lapangan / absensi, pelaporan, surat dsb. Sekaligus pengadaan penyimpanan / pergudangan dan pendistribusian peralatan dan bahan.

4. Pemelihara kebersihan Lantai

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus pelapisan dan maintenance permukaan lantai agar tetap bersih dan cemerlang.

5. Pemelihara Toilet

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus toilet-toilet agar tetap bersih, kering dan tidak berbau

6. Petugas kebersihan

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan secara rutin dan terus menerus agar kondisi lokasi terlihat bersih, bebas dari debu sampah dan kotoran lainnya

Page 13: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

IX JADWAL PEMELIHARAAN PEKERJAAN

NO ITEM PEKERJAAN RUTIN GENERAL

1

2

3

4

5

6

7

Lantai keramik

Lantai plester

Lantai toilet

Dinding tembok

Plafon

Railing tangga

Atap dan Makara

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Pemberihan dan pengelapan

Pemberihan dan pengelapan

2x /hari

2x /hari

2x /hari

1x/minggu

1x/minggu

1x /hari

1x /bulan

1 x /bulan

1 x /bulan

1 x /bulan

1x /bulan

1x /bulan

1 x /bulan

1x /4 bulan

X. PETUNJUK PELAKSANAAN

a. Membersihkan lantai GRANIT

Page 14: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Peralatan yang dipergunakan

1. Lobby duster

1. Sapu ijuk2. Pengki 3. Mop – pel4. Mop Presser ( castor & bucket ) = Alat pemeras kain pel

Cara kerja

1. Bersihkan permukaan lantai dari debu/ kotoran dengan menggunakan lobby duster / sapu ijuk.

2. Siapkan campuran air yang telah diberi cairan floor cleaner dan tempatkan pada peralatan mop pressure.

3. Masukkan mop pel kedalam campuran air tersebut dan peras kain mop pel secukupnya.

4. Pel permukaan lantai dengan menggunkan mop pel tersebut diatas sehingga permukaan lantai menjadi bersih.

5. Cuci mop pel dengan menggunakan air bersih sampai bersih dan ulangi pengepelan lantai sampai selesai.

6. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari debu atau kototran dengan menggunakan lobby duster/sapu ijuk dan pengki setiap saat ( monitoring kebersihan )

7. Untuk mengkilapkan permukaan lantai perlu dilakukan pem – buffing an dengan cara sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan lantai dengan menggunakan lobby duster

2. Poles atau buffing permukaan lantai memakai mesin polisher dengan mengguna- kan pad merah / kasar tanpa diberi obat sampai permukaan lantai mengkilap.

3. Lakukan pem-buffingan ulang setiap permukaan lantai bila sudah agak pudar / tidak mengkilap.

1. Membersihkan Kaca termasuk kaca patri

Peralatan yang dipergunakan :

Page 15: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. 1. Wash Applicator2. 2. Stick wiper/ Window squeeqe3. 3. Kain lap kaca / lap Kanebo4. 4. Botol Sprayer

Cara kerja

1. Basahi permukaan kaca dengan menggunakan wash applicator yang telah dicelupkan kedalam cairan glass cleaner atau menggunakan alat semprot botol sprayer yang telah diisi cairan glass cleaner.

2. Bersihkan air yang berada dipermukaan kaca dengan menggunakan window squeeqe.

3. Keringkan permukaan kaca dengan menggunakan lap kanebo sampai permukaan kaca menjadi bersih dan mengkilap.

2. Membersihkan Stainless steel

Peralatan yang dipergunakan :

o Lap Kaneboo Kain lap majun

Cara Kerja :

Basahi lap kanebo dengan air yang telah dicampur dengan cairan pembersih yang khusus untuk stainless steel dan peras secukupnya.

Usapkan lap kanebo ke permukaan stainless steel dengan cara menekan searah atau tidak digosok.

Selanjutnya pelihara permukaan stainless steel dengan menggunakan kain majun.

Page 16: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

3. Membersihkan bahan Logam

Bahan logam meliputi : railing tangga, railing Void, Box hydrant ,atap enamel, list alluminium dan tembaga makara

Peralatan yang dipergunakan :

1. 1. Kamoceng

2. Kain lap/ kanebo3. Kuas, sikat plastik4. Majun / kain lap5. Bahan kimia : MPC ,Metal polish, brasso, wax.

Cara kerja :

1. Bersihkan permukaan logam dari debu dengan menggunakan kamoceng.2. Basahi lap dan usapkan / bersihkan seluruh permukaan bahan logam

dengan lap basah tersebut atau sikat plastik / kuas.

3. Bersihkan dengan menggunakan bahan kimia sesuai dengan peruntukannya ( sesuai bahan objek ).

4. Selanjutnya lakukan pembersihan permukaan bahan logam tersebut dengan menggunakan lap kering / majun , dengan cara menggosok hingga mengkilat.

5. Khusus untuk tembaga tidak diperkenankan menggunakan bahan kimia, cukup menyikat dengan sikat tembaga / sikat plastik dan dibilas dgn air bersih.

6. Apabila diperlukan tembaga dapat dilakukan pembersihan secara total dalam jangka waktu tertentu dengan menghampelas / menggosok seluruh permukaan hingga warna bahan dasar tembaga timbul kembali dan kemudian dilakukan penggosokan dengan metal polish, lalu dilakukan pengcoatingan ulang dengan neutral spray paint.

e. Membersihkan dinding cat tembok , Cat dekoratif SKK dan rolling door

Peralatan yang dipakai

Page 17: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

o Kain lapo Kamocengo Rak ballo Telescopic.o Sikat ijuk / plastik

Cara kerja :

Untuk dinding yang dapat terjangkau gunakan kamoceng untuk membersihkan debu yang ada dipermukaan sedangkan untuk menjangkau permukaan dinding yang tinggi gunakan rack ball dengan telescopic.

Untuk jenis cat decoratif SKK pembersihan harus menggunakan sikat ijuk / plastik karena permukaannya yang bertekstur kasar.

Pembersihan cat SKK dapat menggunakan detergent dengan konsentrasi rendah, kemudian dilakukan pembilasan dengan seksama hingga datergent benar2 larut.

Untuk membersihkan kotoran yang menempel kuat dipermukaan dinding tidak ada jalan lain kecuali mengecat ulang permukan dinding tersebut.

Untuk membersihkan debu yang menempel pada rolling door gunakan kamoceng namun apabila tidak bisa hilang dan kotoran sudah melekat maka gunakan lap basah yang sudah diberi bahan cairan pembersih untuk membersihkan permukaan rolling door tersebut.

f. Membersihkan Plafond

peralatan yang digunakan :

o Rak ballo Telescopic

Cara kerja :

Bersihkan permukaan plafond dari debu atau sarang laba-laba dengan menggunakan rack ball dan telescopic.

Page 18: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

g. Membersihkan Dinding luar

1.2. Peralatan yang dipergunakan :

1. Scaffolding

2. Helm Pengaman

3. Sabuk Pengaman

4. Wash Aplikator

5. Wiper Kaca6. Kain Lap7. Tapas / kain pembersih kaca /kanebo8. Sikat Nylon

Cara Kerja

Untuk membersihkan ditempat yang tinggi gunakan peralatan scaffolding yang telah disediakan.

Bersihkan permukaan kaca sesuai dengan petunjuk kerja membersihkan kaca . Bersihkan debu/kotoran pada permukaan dinding dengan menggunakan sikat nylon dan

lap kembali dengan menggunakan kain bersih.

Apabila kotoran masih tetap menempel pada permukaan dinding maka lakukan sbb:

Basahi dinding dengan campuran air dan detergen. Gosok permukaan dinding dengan tapas Bersihkan sisa airnya dengan Wiper Kaca/Window Squeqee

Apabila kotoran masih juga melekat pada permukaan dinding lakukan pengecatan ulang pada daerah setempat.

h. Lantai Parkir / Halaman

Page 19: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Peralatan yang dipergunakan

o Sapu Lidi / Sapu Ijuko Pengkio Selang Airo Mesin Sikat ( Brush Machine )

Cara Kerja

Bersihkan permukaan lantai parkir dari debu / kotoran lainnya dengan menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan kumpulkan dengan menggunakan pengki.

Masukkan kotoran dari pengki ke tempat sampah terdekat. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari kotoran dengan

menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan pengki setiap saat.

Apabila permukaan lantai parkir ( Paving ) sudah kelihatan banyak debu yang menempel dan tidak bisa hilang dengan cara disapu, maka permukaan lantai tersebut perlu dipoles dengan cara sbb:

Siaramkan air kepermukaan lantai. Siramkan campuran bahan pembersih / degreaser dan sikat permukaan lantai memakai

mesin sikat (Brusher) dengan menggunakan pad kasar. Buang air kotornya dengan menggunakan Wiper lantai dan bilas lagi sampai kotoran /

noda yang menempel dipermukaan lantai hilang dan bersih.

Untuk membersihkan kotoran / Lumpur yang melekat pada jalan / halaman bersihkan dengan air dan di “kosrek” / disikat dengan sapu lidi.

i. Pembagian Tugas / ( ZONING )

Crew Lantai dasar / Ruang Serba guna

Page 20: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Tugas Pokok : Menjaga,merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai dasar & lobby.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai I bila ada kegiatan di lantai I (General Cleaning)

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja.

Standby diarea kerja Lt dasar/Basement

Crew Lantai Dua / Lt shalat

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area Kerja lantai II.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai II bila ada kegiatan di lantai II (General Cleaning).

Tenaga pengganti bila salah satu crew CS tidak masuk kerja.

Standby diarea kerja Lt II

Crew Lantai Tiga / Lt. Mezzanine

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai III.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai III bila ada Kegiatan di lantai III (General Cleaning)

Tenaga pengganti bila satu crew (CS) tidak masuk kerja Standby diarea kerja Lt III.

Crew Lantai Empat & Atap.

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area lantai atap, baik lantai beton, enamel , hingga saluran2 beton

Page 21: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area atap gedung.

Membantu memelihara kebersihan bila ada salah satu lantai yang memerlukan bantuan

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja

X. INDEX KATA-KATA

NO KATA KETERANGAN

Page 22: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Bendurol

Bowl Cleaner

Blower

Brasso

Conk R Dust

Cable Roll

Danger Notice

Desinfectant

Double Bucket

Dust Cleaner

Dust Trapper

Dusting Mop

Extractor ( Wet & spray )

Floor squeeqe

Glass Cleaner

Gondola

Helios

High Pressure sprayer

Kanebo

Kain Lap Kaca

Merek Chemical pengangkat debu dan pelicin yang mengandung desinfectant

Jenis Chemical pembersih toilet

Kipas angin pengering

Merek Chemical pembersih logam

Merek Chemikal pengangkat debu dr Jhonson

Kabel power extention / tambahan

Rambu Peringatan

Jenis Chemical pensuci hama / bakteri

Penampung ganda untuk alat pengepel lantai : 1. Pembilas dan 2. Pemberian bahan kimia

Jenis Chemical pembersih debu

Jenis Chemical pengangkat debu

Mop pel penyapu debu memakai tongkat

Mesin pembersih bahan fabric / u meubel.

Karet pendorong air untuk lantai dg tongkat.

Jenis chemical pembersih kaca

Alat bantu transportasi vertical u/ kebersihan

Merek Chemical pembersih toilet

Jenis alat penyemprot bertekanan

Chemois /alat pembersih dg daya serap tinggi

Kain pel pengering kaca, biasa dg kanebo

Kain pel pembersih

Plat baja tipis u/ meratakan bahan / mendorong

Page 23: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Kain pel

Kape

Karcher

Lobby duster

Majun

Metal Polish

Mop pel

MPC

Polisher (low speed, high speed)

Rack ball

Safety belt

Scaffolding

Spray botol

Sarung tangan

Scoring / Perr

kotoran mengerak.

Merk alat penyemprot bertekanan dg penyete- lan temperature buatan Jerman.

Moppel kering khusus pembersih debu lantai bertongkat dg chemical dust trapper

Kain lap pembersih dari bahan perca

Jenis chemical pemoles logam

Jenis kain pel untuk mendorong debu, lebar dan ber-rangka kawat bertongkat.

Jenis Chemical pembersih=Multi purpose cleaner

Jenis mesin pemoles dg pad dapat diganti untuk

Polishing atau Brushing

Pembersih plafond dr ijuk / sikat plastic berbentuk bulat dan bertongkat

Sabuk pengaman kerja

Alat perancah atau untuk panggung kerja tinggi

Alat bantu penyemprot bahan kimia.

Alat pelindung tangan terhadap bahan kimia / terhadap gesekan

Merek chemical pembersih lantai

Merk chemical pembersih keramik dg bahan asam dr Johnson

Alat pembersih tangan bahan plastic , ijuk atau baja /kawat

Sikat pembersih berbentuk khusus untuk toilet

Sikat pembersih dengan tangkai

Page 24: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Sigla

Sikat tangan

Sikat wc

Sikat gagang/tangkai

Spons

Tangga

Tapas

Telescopic

Troley Sampah

Vaccum ( dry )

Vaccum ( wet & dry )

Window squeeqe / wiper

Wash applicator

Wax Stripper

Busa untuk pembersih / pemoles

Alat bantu transportasi vertical secara manual

Sabut sintetis kasar pembersih.

Alat bantu tangkai dg penyetelan panjang.

Tempat pengangkutan sampah beroda

Mesin penghisap debu khusus kotoran kering

Mesin penghisap kotoran dan cairan ( basah dan kering )

Alat penyapu air dr karet dg gagang stainless

Jenis Chemical pembersih

Jenis Chemikal pengkilap lantai

Page 25: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Page 26: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEBERSIHAN & PERAWATAN LANDSCAPE

MASJID JAMI TANGKUBANPERAHU

JAKARTA SELATAN.

LANDSCAPE

Adalah : Wajah / karakter lahan / tapak bagian dari muka bumi dengan segala aktifitas kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya sebagai fungsi : Estetis, Hidrologis, Adaptis, Klimatologis, Protektif, Hygienis, Edukatif, Ekonomis dan Sosial.

TUJUAN LANDSCAPE

Menciptakan suasana yang asri, nyaman, sejuk, sehat, indah dan alami dilingkungan Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan.

CAKUPAN LANDSCAPE

A. Interiorscaping

Page 27: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

adalah suatu kegiatan penataan dan pengelolaan tanaman hias ruangan (indoor) untuk menciptakan ruangan yang nyaman,asri, indah,sejuk, sehat dan alami.

Lingkup interiorscaping

Pengadaan/penggantian tanaman, rotasi tanaman,pemeliharaan tanaman, desain tanaman.

B. Ekteriorscaping

adalah kegiatan penataan dan pengelolaan lingkungan eksterior (outdoor) untuk menciptakan area ruang luar yang nyaman, asri, indah, sejuk, sehat dan alami.

Lingkup eksteriorscaping

Pengadaan/ penggantian tanaman outdoor, pemeliharaan & perawatan kolam hias, sign system, Plaza Shalat, pembuangan sampah, halaman parkir, septictank.

I.A. Kriteria Tanaman yang Diinginkan:

1. Kesehatan Tanaman

SEHAT Bebas hama dan penyakit Pertumbuhan baik Bebas dari tanaman pengganggu / gulma / benalu.

2. Penampilan

Bentuk proporsional - Tanaman & wadah proporsional - Warna sesuai karakter tanaman - Daun terlihat bersih –

3. Media Tanam

Page 28: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Bersih Ringan Mengandung nutrisi Porousitas baik Mampu menyimpan air

4. Aklimatisasi

Siap untuk di dalam ruangan - Siap untuk ruangan ber-AC –

B. Tahapan Pekerjaan Landscape

1. Persiapan

Survei

-Pengukuran luas areal taman

- Kondisi ruangan (bentuk, warna, cahaya, dll.)

- Kebutuhan material/bahan

Perencanaan & Perancangan/Desain

- Tinggi tanaman - warna tanaman

- Jenis tanaman - gaya/style desain

Pengadaan bahan

2. Pelaksanaan

Tindakan / execution Pengawasan

Page 29: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

- Nursery

- Rotasi tanaman

- Seluruh Area

3. Maintenance

Sumber daya manusia Pemeliharaan Pengurusan complain Kontrol & monitoring Evaluasi

C. Jenis-jenis Tumbuhan yang ditanam di

Masjid Jami Tangkubanperahu:

1. Rumput gajah mini 742.44 m22. Tehtehan 60 cm 103.82 m

D. Lingkup Kerja Pemeliharaan

Soft Material

(Vegetasi dan Mahluk Hidup Lain di Dalamnya)

Membersihkan Sampah (harian) Penyiraman (harian) Pemupukan (bulanan) Pemangkasan Ringan (bulanan) Pemangkasan Berat (tentatif) Penyiangan dan Pendangiran (mingguan) Proteksi Hama dan Penyakit (mingguan)

Page 30: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Hard Material

( Meliputi : Lampu Taman, Sign System,

dan Elemen Keras Lainnya)

Membersihkan Sampah (harian) Pencucian Elemen Perkerasan (bulanan) Membersihkan Selokan (mingguan)

E. Kontrol & Pengawasan

Dilakukan secara berkala Untuk mendapatkan hasil sesuai dgn yg diharapkan Meliputi:

1. Proses awal pengerjaan

2. Penggunaan alat dan bahan.

3. Hasil akhir pekerjaan

F. Penanganan Komplain

Klien berhak mengajukan complain Complain dapat diajukan sesuai prosedur Penanganan complain dilakukan selambatnya 24 jam

setelah ditemukannya masalah, kecuali ada kasus yang

memerlukan penanganan & waktu khusus.

Page 31: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

G. Evaluasi

Dilakukan secara berkala Bertujuan untuk mempertahankan standard dan meningkatkan kualitas kerja

Hasil evaluasi dianalisis

II.A. PEMBAGIAN LANDSCAPE

1. Pengadaan / pengelolaan tanaman indoor

Lokasi : * Lobby, Atrium & Koridor

Jenis Tanaman : * Hidroponik & media tanah sesuai dengan keadaan mendesign dan mengatur tata letak tanaman

* Mengganti tanaman lama dengan yang baru

* Merawat / membersihkan tanaman

2. Pengadaan / pengelolaan tanaman outdoor

(Baik berupa bak atau taman)

Jenis Tanaman : Tanaman penutup tanah (rumput), semak / perdu (bunga-daun), pagar, pohon, tanaman merambat dengan media tanah subur / tanah berpasir.

Jenis Perawatan : * Menyiram,penyiangan,memangkas

* Memberi pupuk

* Penggemburan tanah

* Memberantas hama

* Membersihkan sampah-sampah

Page 32: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

B. Bahan dan Peralatan : untuk halaman / taman per bulan

Chemicals / consumable goods

Pupuk urea

Pupuk NPK

Antonic

Basudin

Peralatan habis pakai

Sapu lidi

Pengki

Lap majun

Kantong plastik sampah

Botol Sprayer

Peralatan Kerja

Cangkul / garpu tanah / kored

Gembor / emrat

Selang plastik / Sprinkler

Arit / parang, gunting pangkas / dahan

Grass Mower

Tong sampah / alfabak

Knapsak-sprayer

Page 33: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

C. Perawatan Taman

Peralatan yang dipergunakan

o Selang airo Alat penyemprot hamao Cangkul kecilo Gunting rumputo Gunting dahan

Cara kerja

Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore hari bila tidak turun hujan dengan menggunakan selang air.

Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul kecil. Pupuk tanaman dengan menggunakan pupuk kimia dan pupuk kandang supaya

tanamannya menjadi subur Semprotkan dengan menggunakan alat penyemprot hama untuk membunuh hama

(gulma) yang merugikan tanaman. Pangkas tanaman dengan menggunakan alat gunting rumput maupun gunting dahan

agar tanaman kelihatan rapi.

D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Crew Gardener

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan area taman dan halaman parkir lantai dasar.

Tugas bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area selasar lantai dasar.

Menjadi back up / tenaga pengganti bila ada kegiatan di lantai dasar (General Cleaning ).

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja

Stanby diarea kerja Lt dasar

Page 34: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

RESUME PERAWATAN

1. Pekerjaan perawatan & pemeliharaan Kebersihan

AKTIFITAS

Pembersihan / Pengepelan Lantai Pembersihan Jendela, Pintu dan Kaca Pembersihan Ruang Toilet dan Perlengkapan Sanitari Membuang Sampah Pemeliharaan Lahan Parkir

Pembersihan Secara Berkala

Lantai Toilet Dinding Kaca Tangga Taman

2. GARDENER

AKTIFITAS

Menyiram, Penyiangan, Memangkas Memupuk Penggemburan tanah Menyiangi Membersihkan sampah

Page 35: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Page 36: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMELIHARAAN KOMPONEN BANGUNAN

MASJID JAMI TANGKUBANERAHU

JAKARTA SELATAN.

Prosedur Standar Pemeliharaan

(Standard Maintenance Procedure)

I. Pekerjaan Pengecatan

1. Pekerjaan pengecatan baru

Sebelum dilakukan pengecatan dinding yang baru, beberapa hal yang harus

diperhatikan

1. Permukaan plesteran harus sudah dalam keadaan rata

2. Plesteran sudah benar-benar kering

Dinding yang akan di cat baru disarankan untuk pertama kali menggunakan Alkali

primer. Alkali ini berfungsi sebagai media pengikat dan penutup pori-pori antara bidang

plesteran dan cat baru yang akan dipakai, selain itu lapisan ini merupakan cat warna

dasar untuk membantu keaslian warna cat baru. Setelah lapisan alkali ini benar- benar

kering, pengecatan dapat dilakukan secara bertahap (3x) agar karakter warna yang

diinginkan dapat tercapai.

Page 37: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Pekerjaan perbaikan kerusakan cat lama.

Terjadinya kerusakan pada permukaan cat diakibatkan oleh

1. Perubahan temperatur udara panas – dingin

2. Perubahan cuaca hujan dan panas

3. Perubahan warna akibat sinar Ultraviolet.

Pada bagian dinding yang lembab, sehingga menyebabkan lapisan cat melepuh

terlebih dahulu harus ditinjau penyebab kelembaban tsb. Apabila kelembaban

disebabkan oleh faktor-faktor internal ( mis : Muka air tanah yg dangkal, rembesan dari

bak / kamar mandi.), maka dinding yang rusak tsb plesterannya di bongkar dan diganti

menggunakan trasram ( campuran semen pasir 1 : 2 ). Tujuannya adalah menghambat /

menghentikan rembesan kadar air pada dinding. Setelah plesteran diganti, pengecatan

diperlakukan sama seperti halnya dengan cat baru, hanya jenis cat harus disesuaikan

dengan kondisi yang ada ( interior atau exterior ).

Pada kondisi dinding berjamur karena foktor- faktor external / luar, tahap pertama

adalah dengan membuang lapisan berjamur tsb dengan menggunakan ampelas tembok

hingga jamur dan noda noda hitamnya hilang. Bila terdapat kondisi permukaan yang

tidak rata, tidak disarankan untuk menggunakan wall filler / dempul tembok. Bila

kerusakan cukup dalam , hendaknya dilakukan pemelesteran untuk meratakannya, jika

tidak dalam, cukup dengan menghaluskannya dengan ampelas hingga rata.

Pada bagian akhir perbaikan dilakukan penutupan pelesteran / dinding dengan

lapisan alkali pembunuh jamur ( Alkali Killer : ICI ). Lapisan alkali ini berfungsi untuk

menghilangkan jamur pd dinding dan memblokir tumbuhnya jamur yang baru. Setelah

seluruh permukaan dinding terlapis oleh lapisan alkali dan sudah kering, proses

pengecatan dapat dilakukan. Pengecatan untuk bagian luar / exterior ini hendaknya

menggunakan cat anti jamur dan tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca. ( mis

weathercoat : Mowilex ; Weathershield : ICI )

Page 38: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

II. Pekerjaan pemasangan granit popping

Bila terdapat kondisi granit popping dalam suatu areal ruang kerja, tahap pertama

adalah melokalisasi areal tersebut, gunanya untuk menghindari pecahnya granit yang

popping tsb karena terinjak.Granit yang popping tsb harus segera dipotong natnya oleh

mesin pemotong granit agar dapat meminimalisir proses pengangkatan granit lain yang

masih baik. Granit yang terangkat dilepaskan seluruhnya dari lantai dan dilakukan

pembersihan semen tersisa pada bagian belakang granit. Demikian pula pada bagian

lantainya, dilakukan pengerokan lapisan semen yang tersisa sehingga dimungkinkan

untuk pemberian perekat baru untuk pemasangan kembali.

Pada pemasangan kembali, bila terdapat penggantian granit yang baru agar

diperhatikan kesesuaian jenis, corak, dan warna dengan granit existing.

Media perekat harus menggunakan perekat yang khusus direkomendasikan untuk

pemasangan granit dalam gedung, mis : Lemkra F-101 ataupun am 40 , atau jenis

perekat khusus lainnya yang setara.

Untuk menghindarkan adanya gelembung udara yang terjebak pada spesi dibawah

granit, dilakukan pemukulan menggunakan palu karet saat pemasangan kembali . Untuk

memastikan kelurusan dan kerataan elevasi, hendaknya menggunakan waterpass agar

pemasangan kembali dapat sesuai dengan kondisi semula.

Pemberian nat granit dilakukan setelah granit terpasang selama minimal 1 x 24 jam,

disarankan menggunakan spesi nat khusus ( am.50 grouting tile , dll ) untuk memastikan

media perekat granit masih dapat “bernafas”.

III. Penanganan kebocoran.

Page 39: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Kebocoran yang terjadi pada gedung disebabkan oleh 2 hal utama : yaitu krn air hujan

dan karena kebocoran air dari saluran pipa (air bersih dan air kotor ). Adapun jenis

kebocoran karena air hujan disebabkan karena :

1. Genting / perabung ( wuwungan ) atap yang pecah, retak atau lepas

2. Atap spandek / Zyncallum yang sobek / bolong

3. Keretakan dinding non structural

4. Rembesan air pada plat lantai / dak beton.

5. Struktur rangka bangunan yang retak

1. Kebocoran yang disebabkan genting rusak

Kebocoran jenis ini memerlukan penelitian dan pengamatan pada seluruh bagian

atap genting bagian luar karena lapisan genting bagian bawah / dalam tertutup oleh

alluminium foil dan ram kawat . Dari pengamatan secara visual bila ditemukan adanya

keretakan atau genting yang pecah, bagian kerusakan tsb harus diganti dengan yang

baru. Tidak diperbolehkan menambal / menyambung genting yang retak atau pecah tsb

walau dengan alasan ketaktersediaan material yg sejenis. Bila ditemukan kasus seperti

diatas ( ketiadaan corak yang sama ), hendaknya dilakukan penukaran bagian yang

pecah tsb dari material yang terletak dibawahnya ( tidak terlihat ), sehingga bagian yang

tidak terlihat tsb dapat mempergunakan genting sejenis dengan sedikit perbedaan corak

warna.

Bila kebocoran terjadi akibat lepasnya perabung dari spesinya, diharuskan

menggunakan material perekat yang tahan bocor/ waterproofing ( mis : lemkra F-103

atau am-100 ) dan bila pecah harus diganti dengan tipe dan jenis yang sama.

Page 40: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Kebocoran yang terjadi pada Atap seng / Spandek / Zyncallum

Kebocoran pada atap jenis ini disebabkan oleh 2 hal ;

1. Disebabkan karena fisik seng tsb sobek akibat terinjak

ataupun bolong karena pemakuan/ benda tajam lainnya.

Perbaikan jangka pendek dapat dilakukan dengan

penempelan flashband ataupun sealent, jika kerusakannya

tidak parah. Namun bila kerusakan cukup besar harus

diganti secara permanen, dan mengganti secara utuh

bagian tersebut, dengan memperhatikan susunan / lapisan

seng tsb. ( perbaikan diurut dari bagian bawah, yang

kemudian disusun penyambungan bagian atasnya) yang

kemudian di tutup dengan perabung seng.

2. Disebabkan karena sytem jalur aliran pembuangan yang

tidak sempurna.

Perbaikan kebocoran kondisi ini harus melalui pengamatan yang seksama. Jalur air

harus diteliti arah alirannya hingga masuk dalam roof drain yang semestinya.

Kebocoran bisa terjadi karena kotoran yang meghalangi jalan air sehingga air

meluap masuk pada celah bagian terbuka ke plafond. perbaikan cukup dengan

melakukan pembersihan saluran tsb.

Kondsi yang lebih berat disebabkan design struktur atap yang kurang curam

sehingga aliran air mudah lari bila curah hujan besar, ataupun terkena hambatan

seperti angin ataupun kotoran. Hal yang harus diperhatikan apabila alur

pembuangan seng tsb berakhir pd ujung bagian tembok, sehingga kebocoran mu-

dah sekali terjadi. Perbaikan harus dilakukan dengan memindahkan arah aliran air

tsb sehingga dapat langsung menuju arah yang benar. Caranya dengan membu-at

talang dari seng ataupun cor adukan yg diwaterproofing, membentuk sistem talang

menuju jalur yang seharusnya.

Page 41: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

3. Kebocoran pada dinding retak non structural .

Penenganan kebocoran akibat dinding yang retak harus dilakukan pengupasan atau

pembobokan pada sisi jalur keretakan dengan kelebaran yang memungkin-kan

dilakukan penambalan, dan dengan kedalaman hingga akhir keretakan. Penambalan

dapat dilakukan dengan zat perkat khusus waterproofing ( Lemkra F-103 atau am-

100 ) atau menggunakan spesi campuran semen dangan bounding agent ( 1 : 1 ) .

spt : Callbound, U-Strobond, Calcibond dll. Campuran dibuat hingga menyerupai

pasta. Dinding yang sudah dibobok dibasahi air secara merata hingga meresap baru

kemudian dilakukan penambalan dengan zat perekat seperti diatas. Penambalan

langsung mengejar elevasi ketebalan pelesteran shg tidak diperlukan pemelesteran

lagi. Pengecatan dilakukan setelah tambalan dinding kering sempurna, dengan

metoda pengecatan seperti diatas.

4. Kebocoran pada plat lantai / dak beton.

Kondisi plat lantai / dak beton pada areal yang terexpose / terbuka, akan mengalami

degradasi setelah mencapai umur pemasangan tertentu ( biasanya diatas 5 tahun ).

Hal itu disebabkan karena kondisi muai susut akibat perubahan alam : panas, dingin,

basah, kering yang silih berganti. Penelitian sumber keretakan untuk menentu-kan

lokasi kebocoran cukup sulit dilakukan karena keretakan biasanya terjadi secara

merata di semua permukaan plat. Oleh karenanya penanganan kebocoran pada plat

lantai dilakukan secara keseluruhan.

Ada 3 metode penanganan kebocoran pada plat lantai :

1. Mempergunakan lapisan Rubber sheet

Bila plat lantai existing sudah terdapat rubbersheet, diharuskan membongkar

rubber sheet yang lama dan lapisan plesteran penutupnya. Karena plat sudah bocor

berarti kondisi rubber sheet existing sudah rusak. Lapisan lama dibongkar hingga

Page 42: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

plat lantai bersih dari lapisan bitumin yang lama. Setelah bersih , dilakukan

pemasangan rubber sheet baru ( bitumin ). Caranya adalah dengan membakar

lapisan permukaan bawah hingga meleleh kemudian direkatkan pada plat sambil

dipukul oleh palu karet. Pada bagian sambungan dilakukan pelapisan secara overlap

selebar 5 cm, dengan cara pembakaran. Pasca perekatan lapisan rubbersheet harus

dilakukan pengetesan yaitu dengan cara perendaman selama minimal 1 x 24 jam,

sambil dilakukan pengamatan apakah masih terdapat kebocoran atau tidak. Bila

dipastikan kondisi perekatan sudah sempurna, tahap akhir adalah melakukan

pelapisan dengan screed beton cor setebal 2 cm.

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi pemasangan floor drain

harus memperhatikan kecuraman posisi perletakannya. Tidak diperkenan-kan

adanya kerutan dan tonjolan lapisan rubbersheet pada lokasi floordrain, apalagi bila

elevasi floordrain menonjol / lebih tinggi dr plat. sehingga harus dipastikan aliran air

berjalan dengan lancar menuju saluran pembuangan.

2. Dengan cara concrete injection

Cara ini dipergunakan apabila terindikasikan adanya lapisan plat lantai yang porous

(berpori / tidak padat). Hal ini diketahui dari adanya suara keras pada lantai apabila

terinjak atau dipukul. Kondisi plat yang berpori ini akan menyebabkan terjadinya jalur

rembesan air yang akan menyebabkan timbulnya kebocoran.

Cara penginjeksian beton ini adalah dengan menanam nipple / pentil pada permukan

plat tiap 2 m2 untuk 1 nipple. Pada tiap nipple diinjeksikan larutan semen air dengan

campuran epoxy dengan tekanan tinggi menggunakan compressor. Campuran ini

akan terinfiltrasi kedalam setiap celah porous dan mengisi pori tsb hingga kondisi

plat menjadi padat.

3. Dengan menggunakan coating .

Page 43: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Cara ini merupakan metode yang paling sederhana, pelaksanaannya relatif cepat

dan disarankan dipergunakan untuk kondisi permukaan plat lantai yang terlindung.

Areal yang diperkirakan bocor dibersihkan dari kotoran dengan mempergunakan

sikat kawat. Bila permukaan sudah bersih dilakukan pengcoatingan dengan

menggunakan zat rubbercoating ( rubber base ~ aquaproof ) ataupun cementious

( cement base ~ Lemkra Fk-103 ) ). Untuk penanganan dengan metode ini tidak

diperkenankan lantai mendapat perlakuan bebas ( disturb ) seperti diinjak, melainkan

harus terbebas dari gangguan ( undisturb ).

5. Kebocoran karena keretakan struktur rangka bangunan.

Kebocoran pada struktur rangka bangunan merupakan akibat dari adanya kerusakan

struktur bangunan seperti keretakan kolom atau balok struktur yang disebabkan oleh

adanya factor-faktor internal ( kesalahan perhitungan struktur atau penyimpangan

dalam pelaksanaan konstruksi ) maupun faktor – faktor external ( adanya force

majeur seperti: gempa, longsor, ledakan dll ).

Perbaikan structural dalam hal ini adalah mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan

performance structur gedung, oleh karenannya perbaikan kebocoran dapat di

masukkan kedalam satu satuan pekerjaan struktur.

Dalam pelaksanannya, kondisi kerusakan structural harus menggunakan vendor

khusus yang ahli dan berpengalaman dalam bidang ini. Hal ini mengingat diperlukan

adanya kajian ulang terhadap kekuatan structural yang ada, yang pada akhirnya

dapat menentukan solusi design perbaikan yang diperlukan.

IV. Pekerjaan Paving block dan Grass Blok

Paving block merupakan salah satu jenis lapisan struktur perkerasan jalan pada

lapisan finishing layer terakhir. Oleh karenanya struktur lapisan fondasi yang

Page 44: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

dipersiapkan untuk pekerjaan paving block sama dengan struktur untuk pembuatan

lapisan perkerasan jalan aspal.

Paving block sendiri dibuat dengan suatu tujuan untuk memberikan nilai estetika

dan adanya fungsi resapan air untuk limpasan air hujan pada areal jalan tersebut.

Jalan paving biasanya dipakai untuk kawasan perumahan atau areal parkir suatu

perkantoran.

Penanganan pekerjaan paving dimulai dengan pekerjaan pematangan lahan

dengan perbaikan pada lapisan sub base tanah dengan kedalaman 30 – 50 cm

( bergantung kondisi stabilitas tanah (CBR ) ). Kemudian dilanjutkan dengan

persiapan lapisan sub grade 1 hingga 3 lapis sub grade ( tergantung peruntukan

beban jalan yang akan dipakai ). Setelah lapisan fondasi diselesaikan ditambahkan

lapisan pasir beton yg dipadatkan setebal 10 – 15 cm, yang berfungsi sebagai media

peresap air limpasan jalan.

Sebagai tahap akhir pekerjaan, paving dipasang setelah permukaan lapisan

pasir benar– benar rata. Jika pasangan paving sudah terpasang, dilakukan

penguncian dengan menggunakan pasir pasang sebagai pengisi nat dan pengunci

paving agar tidak bergerak. Untuk bagian tepi paving bila tidak terdapat kansteen,

dilakukan pengecoran dg stamp beton untuk mengunci dan membatasi pasangan

paving block dengan areal tepi ( pedestrian atau saluran limpasan curah hujan ).

Pada pekerjaan Grass Block, pemasangan dilakukan pada tahap akhir setelah

penebaran (spreading) lapisan pasir yang sudah diratakan. Pemasangan dilakukan

dengan seksama dengan memperhatikan kerataan dan kelurusan pemasangan.

Setelah terpasang segera dimasukkan jenis tanah yang diperuntukan untuk tanaman

pada seluruh lubang grass blok tsb, tujuannya agar material lain seperti kerikil, pasir

ataupun brangkal tidak menutupi lubang untuk tanah tsb, termasuk tidak diperlukan

adanya penguncian block, karena penguncian sudah terjadi pada lubang tepi grass

block yang berhubungan dengan lubang block lainnya, yang apabila diisi tanah akan

saling mengunci.

Pada perbaikan kerusakan pavingblock, biasanya terjadi akibat kepadatan

permukaan lapisan pasir beton yang tidak merata, sehingga terjadi penurunan

Page 45: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

(settlement), akibat adanya pembebanan berlebih pada areal tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan terjadinya genangan air yang mengganggu pengguna jalan tsb.

Untuk perbaikannya dilakukan pembongkaran paving sekitar area kerusakan

( sebaiknya lebih luas dari areal kerusakannya ), kemudian diberikan penambahan

pasir beton dan dilakukan pemadatan. Dilakukan pemeriksaan kerataan dengan

menggunakan water pass. Setelah rata, dilakukan pemasangan kembali yang

dilanjutkan dengan penguncian paving dengan pasir pasang pada nat antara paving

tersebut.

V. PEKERJAAN FINISHING KAYU

Pekerjaan Kayu yang diproduksi saat ini, sebagian besar menggunakan bahan kayu

olahan yang mendapat perlakuan khusus ( treatment ) untuk pekerjaan finishingnya .

Bahan- bahan kayu olahan tsb diantaranya adalah: Partikel board, Multiplex, MDF

( Medium density fibre ), teakblock, dll. Bahan bahan kayu olahan ini sudah dilapisi

dengan lapisan kayu asli seperti: lapisan jati, lapisan sungkai, lapis mahoni; lapis

nyatoh dan untuk partikel board sudah terdapat bahan finishing yang ditempel

( takon ) dengan berbagai macam corak dan warna. Penggunaan bahan- bahan

kayu massif / bahan baku mentah ( spt: Kamper, jati, sungkai, nyatoh, mahoni dll )

biasanya dibuat untuk design- design klasik dan khusus.

Untuk Mesjid raya Bani Umar ini seluruh kusen dan daun pintu interior menggunakan

kayu solid /masif dari bahan kayu nyatoh batu Maluku yang diproses menggunakan

oven oleh PT Tobindo Bandung.

Pekerjaan finishing untuk ke 2 jenis bahan tsb ( olahan ataupun solid ) mendapat

perlakuan yang sama. Ada 4 tahap pekerjaan finishing kayu yang dipakai saat ini.

1. Pengampelasan

Bertujuan untuk menghaluskan permukaan kayu, dan memperkecil pori-

pori permukaan, dan untuk memudahkan dilakukan finishing.

Page 46: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Pendempulan / Wood Filler

Bertujuan untuk meratakan bagian permukaan kayu, menutup pori – pori

kayu, sehingga finishing dapat mencapai hasil akhir yang sempurna dan

penggunaan bahan- bahan dapat lebih hemat .

3. Pewarnaan

Bertujuan untuk memberikan warna sesuai kondisi asli, seperti : coklat

jati, merah maroon, merah mohoni, kuning sungkai dll. Pewarnaan kayu ini ber

bentuk polituran dengan berbagai macam warna dan tersedia jenis gloss (kilap)

dan dof/matt. Penggunaan polituran ini dengan cara disemprot (spray)

4. Sending Sealer

Bertujuan untuk pengikat warna ( pelindung ) sehingga lekatan lebih kuat,

dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap cat politur.

Pemakaiannya dilakukan dengan menggunakan spray ( disemprot )

4. Melamik

Bertujuan untuk memberikan hasil pelituran yang rata dan halus. Bersifat

keras, sehingga tahan terhadap goresan dan bahan kimia. Penggunaan cat

melamik harus dengan menggunakan spray, karena bahan- bahan pelarutnya

cepat sekali mengering / Thinner gloss.

Page 47: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Kelemahan dr finishing melamik tidak tahan sinar ultra violet ( UV),

sehingga tidak tepat untuk pemakaian luar ruangan (out door). Melamik ini pun

bersifat keras tetapi getas sehingga bila terkena benturan menjadi retak / pecah.

Per baikan pekerjaan meubelair harus dilakukan pada satu bidang yang sama.

Caranya adalah dengan dilakukan pengerokan pada bidang tsb dengan pelarut

cat. Kemudian dilakukan pengampelasan sehingga seluruh cat dapat

dihilangkan. Proses berikutnya dilakukan sama dengan pekerjaan baru, dengan

tahapan – tahapan seperti tersebut diatas.

QUALITY CONTROL & PENERAPAN K3

Pengawasan Mutu Quality Control

Pengawasan mutu dilakukan melalui metode-metode agar dapat diukur dan sesuai standar

yang diinginkan Jajaran Management Tenaga lapangan di berikan pelatihan-pelatihan untuk

menyamakan persepsi, yakni proses-proses Quality Control Standarisasi formulir-formulir

cheklist yang disetujui Pemberi Tugas/owner.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Operasional Pekerjaan dilakukan sepenuhnya sesuai prosedur kesehatan dan keselamatan

kerja sesuai standar Depnaker dan Perusahaan Terangkum dalam SOP (Standar

Operasional Procedur)

Page 48: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Prosedur Kerja dan Sistim Monitoring

Mengecek dan memeriksa hasil dari pada pekerjaan pada jam-jam tertentu yang sangat

rawan di lapangan. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan.

Laporan / checklist

Laporan berupa Harian, Mingguan dan Bulanan sesuai standar form yang ada. Membuat

evaluasi dan analisa untuk setiap masalah.

PENUTUP

Demikian penjabaran system pemeliharaan dan perawatan bangunan fisik bangunan dan

taman untuk Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan. Diharapkan dengan adanya

panduan pemeliharaan & perawatan gedung yang kami susun ini dapat membantu

mempermudah memberikan acuan kerja kepada pihak-pihak terkait yang mungkin akan

dilibatkan dalam proses perawatan bangunan ini kedepan.

Kami berharap Masjid Jami Tangkubanperahu ini akan mendapat nilai tambah dari seluruh

aktifitas / kegiatan yang akan berlangsung di masjid ini, serta memperoleh predikat yang

baik dari masyarakat umumnya dan Umat Islam pada khususnya, sebagai masjid

yang Aman, Bersih, Indah, Nyaman dan Terpelihara.

Page 49: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Perawatan & Pemeliharaan Masjid Jami Tangkubanperahu Page 27

METODE PELAKSANAANPEKERJAAN : PEMASANGAN SUTM,SUTR,GARDU DISTRIBUSI DAN INSTALASI LISTRIKKWH METERL O K A S I : P E R U M A H A N

Page 50: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

D A N P E R K E B U N A N P T . T A N I A S E L A T A N – B R U N A I T I M U R - O K II . P e k e r j a a n P e r s i a p a n1.Survey lokasi pekerjaan dan pemberitahuan

Page 51: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

tentang pelaksanaan pekerjaan pada instansi terkait, individudan kalangan umum.2.Pengurusan izin terhadap galian tanah, pampas pohon dan lain-lain yang dianggap perlu untuk

Page 52: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

kelancaranpenyelesaian pekerjaan3.Pengurusan izin terhadap pekerjaan kepada PT. PLN (Persero) cabang Palembang/PT. PLN Ranting TuguMulyo untuk pelaksanaan permulaan pekerjaan.4.Mengkaji

Page 53: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

segala bahaya yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan5.Mempersiapkan material dan pemesanan material (T.Beton,konduktor A3C 70 mm,LVTC 3x35+25 mm,Breket

Page 54: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

TM/TR, Isolator Tumpuh/Tarik, Trafo 100 KVA, Kas TR dan Accecories lainya.6.Mobilisasi (memposisikan material utama dan non utama di lokasi pekerjaan)7.Mempersiapkan tenaga kerja yang handal sesuai

Page 55: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

dengan jenis pekerjaan.8.Mempersiapkan alat/peralatan untuk keselamatan pekerja dan masyarakat umum lainnya sehinggakelancaran penyelesaian pekerjaan cepat dan tepat serta berkualitas.

Page 56: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

I I . P e l a k s a n a a n P e k e r j a a n1.Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu mengkoordinasikan kepada pengawas pekerjaan yangditunjuk oleh direksi pekerjaan.

Page 57: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2.Pengalian lubang untuk pemasangan Tiang Beton 11 meter/250 daN/ Tiang Beton 9 meter/200 daN3.Pemasangan Tiang Beton untuk SUTM dan SUTR4.Pemasangan Breket-Breket SUTM

Page 58: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

(TM 4, TM1,TM5) pemasangan Isolotor Tumpu dan Tarik5.Pemasangan Konduktor AAAC 70 mm2

6.Pemasangan Accsories SUTR (TR1, TR 3, TR7) serta pemasangan

Page 59: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Konduktor LVTC 3 x 35+25 mm2

7.Pemasangan gardu Distribusi 100 KVA portal, Breket-breket, rak trafo, Cut Out, Arrester, Trafo, serta KasTR dan Accessories lainya.8 . Pe k e r j a a n A r d e g a r d u d an G W

Page 60: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

T R . 9.Pekerjaan pemasangan Instalasi listrik Out boeh.I I I . P e k e r j a a n P e n y e l e s a i a n1.Penyempurnaan pekerjaan terhadap tiang miring, breket miring, kawat kendur,

Page 61: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

hgw/gw kendur, tanamtumbuh dan perapian galian tanah serta pembersihan area.2.Pemeriksaan pekerjaan 100% selesai. Membuat as built drawing sesuai dengan hasil pemeriksaan danpengukuran yang

Page 62: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

nyata di lapangan.3 . P e n g u r u s a n S L O 4.Konekt ing dan tes t pengoperas ian.5.Pengurusan pasang baru daya listrik/ KwH meter di PT. PLN (persero) Ranting Tugu

Page 63: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Mulyo.6.Administrasi /Dokumentasi Proyek.7.Serah Terima Terima Pekerjaan.I V . M a s a P e m e l i h a r a a n1.Siap melaksanakan perbaikan/

Page 64: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

penyempurnaan terhadap seluruh pekerjaaan apabila dianggap perlu olehDireksi untuk disempurnakan selama masa pemeliharaan masih berlangsung yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak serah terima pekerjaan.

Page 65: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

 Palembang, 29 Maret 2012CV. DELTA PERKASADian Eka PutraDirektu 

METODE PELAKSANAAN

Page 66: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

PEKERJAAN : PEMASANGAN SUTM,SUTR,GARDU DISTRIBUSI DAN INSTALASI LISTRIKKWH METERL O K A S I : P E R U M A H A N D A N P E R K E B U N A N P T . T A N I A

Page 67: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

S E L A T A N – B R U N A I T I M U R - O K II . P e k e r j a a n P e r s i a p a n1.Survey lokasi pekerjaan dan pemberitahuan tentang pelaksanaan pekerjaan pada instansi terkait,

Page 68: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

individudan kalangan umum.2.Pengurusan izin terhadap galian tanah, pampas pohon dan lain-lain yang dianggap perlu untuk kelancaranpenyelesaian pekerjaan3.Pengurusan izin

Page 69: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

terhadap pekerjaan kepada PT. PLN (Persero) cabang Palembang/PT. PLN Ranting TuguMulyo untuk pelaksanaan permulaan pekerjaan.4.Mengkaji segala bahaya yang timbul pada saat

Page 70: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

pelaksanaan pekerjaan5.Mempersiapkan material dan pemesanan material (T.Beton,konduktor A3C 70 mm,LVTC 3x35+25 mm,Breket TM/TR, Isolator Tumpuh/Tarik, Trafo

Page 71: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

100 KVA, Kas TR dan Accecories lainya.6.Mobilisasi (memposisikan material utama dan non utama di lokasi pekerjaan)7.Mempersiapkan tenaga kerja yang handal sesuai dengan jenis pekerjaan

Page 72: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

.8.Mempersiapkan alat/peralatan untuk keselamatan pekerja dan masyarakat umum lainnya sehinggakelancaran penyelesaian pekerjaan cepat dan tepat serta berkualitas.I I . P e l a k s a n a a n P e k e r j a a n

Page 73: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1.Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu mengkoordinasikan kepada pengawas pekerjaan yangditunjuk oleh direksi pekerjaan.2.

Page 74: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Pengalian lubang untuk pemasangan Tiang Beton 11 meter/250 daN/ Tiang Beton 9 meter/200 daN3.Pemasangan Tiang Beton untuk SUTM dan SUTR4.Pemasangan Breket-Breket SUTM (TM 4, TM1,TM5)

Page 75: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

pemasangan Isolotor Tumpu dan Tarik5.Pemasangan Konduktor AAAC 70 mm2

6.Pemasangan Accsories SUTR (TR1, TR 3, TR7) serta pemasangan Konduktor LVTC 3 x 35+25 mm

Page 76: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2

7.Pemasangan gardu Distribusi 100 KVA portal, Breket-breket, rak trafo, Cut Out, Arrester, Trafo, serta KasTR dan Accessories lainya.8 . Pe k e r j a a n A r d e g a r d u d an G W T R . 9.Pekerjaan pemasangan

Page 77: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Instalasi listrik Out boeh.I I I . P e k e r j a a n P e n y e l e s a i a n1.Penyempurnaan pekerjaan terhadap tiang miring, breket miring, kawat kendur, hgw/gw kendur, tanamtumbuh dan

Page 78: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

perapian galian tanah serta pembersihan area.2.Pemeriksaan pekerjaan 100% selesai. Membuat as built drawing sesuai dengan hasil pemeriksaan danpengukuran yang nyata di lapangan

Page 79: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

.3 . P e n g u r u s a n S L O 4.Konekt ing dan tes t pengoperas ian.5.Pengurusan pasang baru daya listrik/ KwH meter di PT. PLN (persero) Ranting Tugu Mulyo

Page 80: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

.6.Administrasi /Dokumentasi Proyek.7.Serah Terima Terima Pekerjaan.I V . M a s a P e m e l i h a r a a n1.Siap melaksanakan perbaikan/ penyempurnaan

Page 81: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

terhadap seluruh pekerjaaan apabila dianggap perlu olehDireksi untuk disempurnakan selama

masa pemeliharaan masih berlangsung yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak serah terima pekerjaan. Palembang, 29 Maret 2012CV. DELTA PERKASADian Eka PutraDire  

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN   :   PEMASANGAN   SUTM,SUTR,GARDU   DISTRIBUSI   DAN   INSTALASI   LISTRIKKWH METERLOKASI: PERUMAHAN DAN PERKEBUNAN PT. TANIA SELATAN – BRUNAI TIMUR-OKI

I.Pekerjaan Persiapan

1.Survey   lokasi  pekerjaan  dan  pemberitahuan   tentang  pelaksanaan pekerjaan pada  instansi terkait, individudan kalangan umum.

2.

Pengurusan izin terhadap galian tanah, pampas pohon dan lain-lain yang dianggap perlu untuk kelancaranpenyelesaian   pekerjaan3.Pengurusan   izin   terhadap   pekerjaan   kepada   PT.   PLN (Persero)   cabang   Palembang/PT.   PLN   Ranting   TuguMulyo   untuk   pelaksanaan   permulaan pekerjaan.4.Mengkaji segala bahaya yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan

5.

Mempersiapkan   material   dan   pemesanan   material   (T.Beton,konduktor   A3C   70   mm,LVTC 3x35+25  mm,Breket  TM/TR,   Isolator  Tumpuh/Tarik,   Trafo  100  KVA,  Kas   TR  dan  Accecories lainya.6.Mobilisasi   (memposisikan   material   utama   dan   non   utama   di   lokasi pekerjaan)7.Mempersiapkan   tenaga   kerja   yang   handal   sesuai   dengan   jenis pekerjaan.8.Mempersiapkan alat/peralatan untuk keselamatan pekerja dan masyarakat umum lainnya sehinggakelancaran penyelesaian pekerjaan cepat dan tepat serta berkualitas.

Page 82: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

II.Pelaksanaan Pekerjaan

1.Sebelum  melaksanakan   pekerjaan   terlebih   dahulu  mengkoordinasikan   kepada   pengawas pekerjaan yangditunjuk oleh direksi pekerjaan.

2.

Pengalian lubang untuk pemasangan Tiang Beton 11 meter/250 daN/ Tiang Beton 9 meter/200 daN3.Pemasangan Tiang Beton untuk SUTM dan SUTR4.Pemasangan Breket-Breket SUTM (TM 4, TM1,TM5) pemasangan Isolotor Tumpu dan Tarik

5.

Pemasangan Konduktor AAAC 70 mm

2

6.

Pemasangan Accsories SUTR (TR1, TR 3, TR7) serta pemasangan Konduktor LVTC 3 x 35+25 mm

2

7.Pemasangan  gardu  Distribusi  100 KVA portal,  Breket-breket,   rak   trafo,  Cut  Out,  Arrester, Trafo,   serta   KasTR  dan  Accessories   lainya.8.Pekerjaan   Arde   gardu   dan  GW  TR.9.Pekerjaan pemasangan Instalasi listrik Out boeh.

III.Pekerjaan Penyelesaian

1.

Penyempurnaan   pekerjaan   terhadap   tiang   miring,   breket   miring,   kawat   kendur,   hgw/gw kendur,   tanamtumbuh   dan   perapian   galian   tanah   serta   pembersihan   area.2.Pemeriksaan pekerjaan   100%   selesai.   Membuat   as   built   drawing   sesuai   dengan   hasil   pemeriksaan danpengukuran   yang   nyata   di   lapangan.3.Pengurusan   SLO4.Konekting   dan   test pengoperasian.5.Pengurusan pasang baru daya listrik/ KwH meter di PT. PLN (persero) Ranting Tugu Mulyo.6.Administrasi/Dokumentasi Proyek.

7.

Serah Terima Terima Pekerjaan.

IV.Masa Pemeliharaan

1.

Page 83: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Siap melaksanakan perbaikan/ penyempurnaan terhadap seluruh pekerjaaan apabila dianggap perlu olehDireksi untuk disempurnakan selama masa pemeliharaan masih berlangsung yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak serah terima pekerjaan.

 

Palembang, 29 Maret 2012

CV. DELTA PERKASADian Eka Putra

Dire

MODUL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/ SERVIS KOMPONEN

(TSM & TKR) SMK N 1 MANGGIS

Guru Mata Diklat : K. Arsa Wijaya Susana, ST.

1.      Tujuan Pembelajaran Umum

a.      Memahami pemeliharaan peralatan bengkel.

b.      Memahami minyak pelumas dan gemuk.

2.      Rincian Kegiatan Belajar

a. Membaca dan memahami isi modul

b. Mengerjakan soal latihan secara mandiri

c. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri

3.      Petunjuk Belajar

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian 

pahami   pula   penerapan   materi   tersebut   dalam   contoh-contoh   soal   beserta   cara 

penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami 

dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

Page 84: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

b. Coba   kerjakan   setiap   soal   latihan   secara  mandiri,   hal   ini   dimaksudkan   untuk  mengetahui 

sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah 

dibahas.

c. Apabila  dalam kenyataannya  dalam belajar   siswa  belum menguasai  materi  pada   level   yang 

diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada 

guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

 

 

 

 

 

 

BAB I

PEMELIHARAAN PERALATAN BENGKEL

 

A.     Tujuan Pembelajaran Khusus

            1.      Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan

            2.      Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan

            3.      Siswa dapat menjelaskan tujuan pemeliharaan rutin.

            4.      Siswa dapat menjelaskan sistem pemeliharaan rutin 

            5.      Siswa dapat menjelaskan rambu-rambu pemeliharaan peralatan.

Page 85: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

 

B.    Materi Pokok

            1.      Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan

            2.      Tujuan Pemeliharaan Rutin

            3.      Sistem Pemeliharaan Rutin

            4.      Rambu-Rambu Pemeliharaan Rutin

 

C.    Uraian Materi

            1.      Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan   adalah   suatu   bentuk   tindakan   yang   dilakukan   dengan   sadar   untuk 

menjaga   agar   suatu   peralatan   selalu   dalam   keadaan   siap   pakai   atau   tindakan  melakukan 

perbaikan sampai  pada kondisi  peralatan tersebut dapat bekerja kembali.  Secara garis besar 

pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan 

tak terencana.

a.      Pemeliharaan terencana (planned maintenance)

Pemeliharaan   terencana   adalah   porses   pemeliharaan   yang   diatur   dan 

diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu 

yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat nstru pengendalian dan nstru 

pencatatan   sesuai   dengan   rencana   yang   telah   ditentukan   sebelumnya.   Pemeliharaan 

terencana   merupakan   bagian   dari   nstru   manajemen   pemeliharaan   yang   terdiri   atas 

pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.

Pemeliharaan  preventif  adalah  pemeliharaan  yang  dilakukan  pada   selang  waktu 

tertentu   dan   pelaksanaannya   dilakukan   secara   rutin   dengan   beberapa   nstrume   yang 

dilakukan  sebelumnya.  Tujuannya  untuk  mencegah  dan  mengurangi  kemungkinan  suatu 

komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam pemeliharaan 

preventif adalah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain 

Page 86: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

yang   bukan   penggantian   suku   cadang   berat.   Pemeliharaan   preventif   membantu   agar 

peralatan dapat  bekerja  dengan baik sesuai  dengan apa yang menjadi  ketentuan pabrik 

pembuatnya. 

Semua   pekerjaan   yang  masuk   dalam   lingkup   pemeliharaan   preventif   dilakukan 

secara   rutin   dengan   berdasarkan  pada  hasil   kinerja   alat   yang  diperoleh  dari   pekerjaan 

pemeliharaan  prediktif   atau  adanya  anjuran  dari   pabrik  pembuat  alat   tersebut.  Apabila 

pemeliharaan   preventif   dikelola   dengan   baik  maka   akan   dapat  memberikan   informasi 

tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagian komponennya.

b.     Pemeliharaan tak terencana

Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-

tiba   karena   suatu   alat   atau   peralatan   akan   segera  digunakan.   Seringkali   terjadi   bahwa 

peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian 

dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen nstru pemeliharaan, cara 

tersebut   dikenal   dengan   pemeliharaan   tak   terencana   atau   darurat   (emergency 

maintenance).

Pada  umumnya  metode  yang  digunakan  dalam penerapan  pemeliharaan  adalah 

metode  darurat   dan   tak   terencana.  Metode   tersebut  membiarkan   kerusakan   alat   yang 

terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut 

harus   dilakukan   perbaikan   atau   reparasi.   Pemeliharaan   tak   terencana   jelas   akan 

mengganggu proses produksi  dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan  jauh 

lebih banyak nstrument dengan pemeliharaan rutin.

            2.      Tujuan Pemeliharaan Rutin

Dalam   setiap   tindakan   pemeliharaan,   tujuan   pokoknya   adalah   untuk   mencegah 

terjadinya   kerusakan   peralatan   dan   mencegah   adanya   perubahan   fungsi   alat   serta 

mengoptimalkan   usia   pakai   peralatan.   Reliabilitas   alat   dan   kinerja   yang   baik   hanya   dapat  

dicapai   dengan   melakukan   program   pemeliharaan   yang   terencana.   Selain   untuk   nstrum 

reliabilitas   dan   kinerja   alat,   program   pemeliharaan   terencana   juga   mempunyai   beberapa 

keuntungan yaitu  dalam hal  efisiensi  keuangan,  perencanaan,  standardisasi,  keamanan kerja 

dan semangat kerja.

Page 87: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :

a.   Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat 

dari   aspek   biaya,   karena   untuk   membeli   satu   peralatan   jauh   lebih   mahal   apabila 

dibandingkan   dengan  memelihara   sebagian   dari   peralatan   tersebut.  Walaupun   disadari 

bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat 

yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.

b.  Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga 

diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula

c.   Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, 

adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.

d.   Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

            3.      Sistem Pemeliharaan Rutin

Untuk  memenuhi   prosedur   pemeliharaan   baku,   harus   disiapkan   data   pemeliharaan 

seperti : peralatan yang perlu dipelihara, lokasi penyimpanan alat, prosedur pemeliharaannya 

dan waktu pemeliharaan,

a.      Peralatan yang perlu dipelihara

Sebelum nstru pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa 

saja  yang sudah ada dan berapa  jumlahnya.  Untuk  itu,  pekerjaan  dapat  dimulai  dengan 

suatu  daftar   inventaris   yang   lengkap  untuk  menjawab  pertanyaan  di   atas.  Hal   tersebut 

merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun 

nstru pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan 

sangat   berguna   untuk   nstru   pemeliharaan   terencana.   Selanjutnya   daftar   inventaris 

peralatan   tersebut   dikelompokkan   menjadi   sejumlah   kelompok   yang   sesuai   dengan 

jenisnya.   Sebagai   contoh   :   kelompok   alat-alat   tangan,   alat-alat   khusus  (Special service

tool/SST), alat-alat ukur dan sebagainya

b.     Lokasi penyimpanan alat

Page 88: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Penempatan tiap peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya sehingga 

memudahkan dalam pencarian alat tersebut. Apabila terjadi pemindahan alat hendaknya 

bersifat sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. 

Penyimpanan alat  dan perkakas dapat  dilakukan pada :  panel  alat,   ruang gudang,  ruang 

pusat penyimpanan, dan kit alat-alat.

(1)     Panel alat (tool panel)

Banyak pekerja yang lebih senang mengguna-kan panel alat untuk menyimpan 

dan  meletakkan  alat-alat.  Pada  umumnya  yang  diletakkan  pada  panel  alat   adalah 

sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya nstru obeng atau tang dari 

berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah 

mengontrolnya.  Panel   alat  dapat  diatur   letaknya  menurut   keseringan  penggunaan 

yang   disusun   dalam   rentangan   warna   yang   kontras   atau   dalam   warna-warna 

kombinasi yang serasi.

(2)     Ruang gudang alat

Kadang-kadang  tidak  cukup  dinding  untuk  meletakkan  panel  alat   tersebut. 

Disamping itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat karena ada 

alat yang tidak baik untuk disimpan di udara terbuka. Untuk menyimpan alat yang 

mempunyai sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan penyimpanan.

(3)    Ruang pusat penyimpanan

Cara   lain untuk  menyimpan alat  dan perkakas  adalah  menggunakan  ruang 

pusat   penyimpanan   alat   dan   perkakas.   Ruangan   tersebut   dapat   digunakan   untuk 

menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan 

dengan cara   ini   lebih  baik  karena  petugas  peminjaman  alat  dapat  dengan  mudah 

mengadakan  pengawasan.   Kelemahannya   ruang   pusat   tersebut   tidak  dapat   dekat 

dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan.

(4)    Kit alat-alat

Kit   alat-alat   didesain   untuk   pekerja   secara   individual,   berisi   sejumlah   alat 

yuang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat-alat tersebut 

Page 89: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

bahwa  siapa   saja   yang  membutuhkan  dapat  dipenuhi  dengan   segera   tanpa  harus 

memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu. 

c.      Prosedur pemeliharaannya

Pemeliharaan preventif  memerlukan suatu  daftar  seperti halnya  pekerjaan  rutin, 

mencakup   :   jadwal   pemeliharaan   peralatan,   data   hasil   pengetesan,   peralatan   khusus 

(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat 

pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut.

Untuk   memberikan   informasi   kepada   bagian   pemeliharaan,   maka   tiap   jadwal 

pemeliharaan   dibuat   pada   kartu   control   atau   formulir   yang   dapat  memberi   informasi 

dengan  jelas.  Pada setiap  jadwal  pemeliharaan dituliskan  identifikasi  alat  dengan nomor 

sandi,  nama alat,  nomor  pengganti,  dan  tanggal  pemasangan pertama serta  pengerjaan 

perawatan yang telah dilakukan.

d.     Waktu pemeliharaan

Pemeliharaan   rutin   dilakukan   secara   nstrume   dengan   selang   waktu   tertentu 

berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti : 

nstrume  1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau nstrume waktu 120.000 jam, 

5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan nstrum yang 

diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada 

lembar data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang 

diganti,  dan kinerja  peralatan.  Dari  data   yang  dicatat   tersebut  dapat  diproyeksikan  dan 

diramalkan waktu pakai alat, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat 

yang ditentukan.

            4.      Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian, perbaikan, 

dan penyimpanan serta pengadministrasiannya.

a.   Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh pekerja 

dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya.  Peralatan yang diketahui rusak 

harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.

Page 90: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

b.   Penyimpanan   peralatan   berorientasi   pada   prinsip   kebersihan   dan   prinsip   identifikasi. 

Kebersihan   mencakup   persyaratan   sifat   kering   dan   tidak   lembab.   Rambu-rambu 

penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :

1).     Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat percobaan Fisika, Kimia, dsb.)

2).     Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan di tempat 

khusus yang mudah dan cepat mendapatkannya.

3).     Peralatan   yang  memerlukan   perlindungan   dengan   lapisan   cat   atau   pelumas   perlu 

selalu diperiksa fungsi pelapisannya.

4).     Peralatan   yang   mempersyaratkan   kondisi   kering   harus   selalu   diperiksa   tentang 

kelembaban tempat peyimpanannya.

5).     Peralatan yang terbuat dari logam, nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume panjang 

disimpan   dalam   posisi   terletak   mendatar/tidur   untuk  menghindari   pelengkungan 

tetap.

6).     Peralatan  yang  berbentuk  memanjang  dan   rapuh,  dalam mobilitas  pemindahannya 

harus selalu dibawa dalam posisi tegak.

c.    Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan 

penjadwalan  yang  pasti.  Dibedakan  antara  pemeriksaan  harian,  mingguan,  bulanan  dan 

seterusnya.   Dengan   pemeriksaan   yang   rutin   dan   terus   menerus,   maka   setiap   gejala 

kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti. 

d.    Pengadministrasian   peralatan   dilakukan   untuk  mempermudah   pengendalian   dalam   hal 

pemakaian/penggunaan,   penyimpanan,   perbaikan,   perawatan   dan   pengadaan   peralatan 

baru. Pengendalian pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat nstrument 

yang berupa buku, lembar dan kartu, meliputi :

1)      Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan 

pengelompokkannya.

2)      Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal 

tahun, jumlah dan, kondisi

Page 91: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

3)      Daftar peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah alat

4)      Buku   harian   ;   digunakan   untuk  mencatat   setiap   kejadian   yang   terjadi   dan   yang 

berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja.

5)      Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat 

penyimpanan alat.

6)      Format permintaan alat.

 D. Tugas Perorangan (Tulis diatas kertas lempiran, Dikumpul Rabu,20/10/2010)

1. Jelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan bengkel ?

2. Jelaskan apa tujuan pemeliharaan rutin ?

3. Jelaskan bagaimana rambu-rambu peyimpanan peralatan ?

E. Tugas Kelompok (sesuai dengan kelompok sebelumnya Dikumpul 27/10/2010)

           1. Lakukan survey di suatu bengkel servis mobil/motor tentang pemeliharaan peralatan. Hal-hal 

apa saja yang dilakukan bengkel tersebut untuk memelihara peralatan secara terencana.

           2. Buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut. Lakukan identifikasi kelebihan dan 

kekurangan   bengkel   tersebut   dalam   hal   pemeliharaan   peralatan.   Bagaimana   saran   dan 

tanggapan anda terhadap penerapan pemeliharaan rutin di bengkel tersebut.

Daftar Pustaka

 

Anonim.  (1995).  New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota-Astra Motor.

Anonim, (2004). Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen.. Deppennas.

MODUL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/ SERVIS KOMPONEN

(TSM & TKR) SMK N 1 MANGGIS

Guru Mata Diklat : K. Arsa Wijaya Susana, ST.

Page 92: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1.      Tujuan Pembelajaran Umum

a.      Memahami pemeliharaan peralatan bengkel.

b.      Memahami minyak pelumas dan gemuk.

2.      Rincian Kegiatan Belajar

d. Membaca dan memahami isi modul

e. Mengerjakan soal latihan secara mandiri

f. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul secara mandiri

3.      Petunjuk Belajar

d. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian 

pahami   pula   penerapan   materi   tersebut   dalam   contoh-contoh   soal   beserta   cara 

penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami 

dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

e. Coba   kerjakan   setiap   soal   latihan   secara  mandiri,   hal   ini   dimaksudkan   untuk  mengetahui 

sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah 

dibahas.

f. Apabila  dalam kenyataannya  dalam belajar   siswa  belum menguasai  materi  pada   level   yang 

diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada 

guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

 

 

 

 

 

 

Page 93: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

BAB I

PEMELIHARAAN PERALATAN BENGKEL

 

A.     Tujuan Pembelajaran Khusus

            1.      Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan

            2.      Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan

            3.      Siswa dapat menjelaskan tujuan pemeliharaan rutin.

            4.      Siswa dapat menjelaskan sistem pemeliharaan rutin 

            5.      Siswa dapat menjelaskan rambu-rambu pemeliharaan peralatan.

 

B.    Materi Pokok

            1.      Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan

            2.      Tujuan Pemeliharaan Rutin

            3.      Sistem Pemeliharaan Rutin

            4.      Rambu-Rambu Pemeliharaan Rutin

 

C.    Uraian Materi

            1.      Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan   adalah   suatu   bentuk   tindakan   yang   dilakukan   dengan   sadar   untuk 

menjaga   agar   suatu   peralatan   selalu   dalam   keadaan   siap   pakai   atau   tindakan  melakukan 

perbaikan sampai  pada kondisi  peralatan tersebut dapat bekerja kembali.  Secara garis besar 

Page 94: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan 

tak terencana.

a.      Pemeliharaan terencana (planned maintenance)

Pemeliharaan   terencana   adalah   porses   pemeliharaan   yang   diatur   dan 

diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu 

yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat nstru pengendalian dan nstru 

pencatatan   sesuai   dengan   rencana   yang   telah   ditentukan   sebelumnya.   Pemeliharaan 

terencana   merupakan   bagian   dari   nstru   manajemen   pemeliharaan   yang   terdiri   atas 

pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.

Pemeliharaan  preventif  adalah  pemeliharaan  yang  dilakukan  pada   selang  waktu 

tertentu   dan   pelaksanaannya   dilakukan   secara   rutin   dengan   beberapa   nstrume   yang 

dilakukan  sebelumnya.  Tujuannya  untuk  mencegah  dan  mengurangi  kemungkinan  suatu 

komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam pemeliharaan 

preventif adalah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain 

yang   bukan   penggantian   suku   cadang   berat.   Pemeliharaan   preventif   membantu   agar 

peralatan dapat  bekerja  dengan baik sesuai  dengan apa yang menjadi  ketentuan pabrik 

pembuatnya. 

Semua   pekerjaan   yang  masuk   dalam   lingkup   pemeliharaan   preventif   dilakukan 

secara   rutin   dengan   berdasarkan  pada  hasil   kinerja   alat   yang  diperoleh  dari   pekerjaan 

pemeliharaan  prediktif   atau  adanya  anjuran  dari   pabrik  pembuat  alat   tersebut.  Apabila 

pemeliharaan   preventif   dikelola   dengan   baik  maka   akan   dapat  memberikan   informasi 

tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagian komponennya.

b.     Pemeliharaan tak terencana

Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-

tiba   karena   suatu   alat   atau   peralatan   akan   segera  digunakan.   Seringkali   terjadi   bahwa 

peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian 

dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen nstru pemeliharaan, cara 

tersebut   dikenal   dengan   pemeliharaan   tak   terencana   atau   darurat   (emergency 

maintenance).

Page 95: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Pada  umumnya  metode  yang  digunakan  dalam penerapan  pemeliharaan  adalah 

metode  darurat   dan   tak   terencana.  Metode   tersebut  membiarkan   kerusakan   alat   yang 

terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut 

harus   dilakukan   perbaikan   atau   reparasi.   Pemeliharaan   tak   terencana   jelas   akan 

mengganggu proses produksi  dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan  jauh 

lebih banyak nstrument dengan pemeliharaan rutin.

            2.      Tujuan Pemeliharaan Rutin

Dalam   setiap   tindakan   pemeliharaan,   tujuan   pokoknya   adalah   untuk   mencegah 

terjadinya   kerusakan   peralatan   dan   mencegah   adanya   perubahan   fungsi   alat   serta 

mengoptimalkan   usia   pakai   peralatan.   Reliabilitas   alat   dan   kinerja   yang   baik   hanya   dapat  

dicapai   dengan   melakukan   program   pemeliharaan   yang   terencana.   Selain   untuk   nstrum 

reliabilitas   dan   kinerja   alat,   program   pemeliharaan   terencana   juga   mempunyai   beberapa 

keuntungan yaitu  dalam hal  efisiensi  keuangan,  perencanaan,  standardisasi,  keamanan kerja 

dan semangat kerja.

Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :

a.   Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat 

dari   aspek   biaya,   karena   untuk   membeli   satu   peralatan   jauh   lebih   mahal   apabila 

dibandingkan   dengan  memelihara   sebagian   dari   peralatan   tersebut.  Walaupun   disadari 

bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat 

yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.

b.  Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga 

diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula

c.   Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, 

adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.

d.   Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

            3.      Sistem Pemeliharaan Rutin

Page 96: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Untuk  memenuhi   prosedur   pemeliharaan   baku,   harus   disiapkan   data   pemeliharaan 

seperti : peralatan yang perlu dipelihara, lokasi penyimpanan alat, prosedur pemeliharaannya 

dan waktu pemeliharaan,

a.      Peralatan yang perlu dipelihara

Sebelum nstru pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa 

saja  yang sudah ada dan berapa  jumlahnya.  Untuk  itu,  pekerjaan  dapat  dimulai  dengan 

suatu  daftar   inventaris   yang   lengkap  untuk  menjawab  pertanyaan  di   atas.  Hal   tersebut 

merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun 

nstru pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan 

sangat   berguna   untuk   nstru   pemeliharaan   terencana.   Selanjutnya   daftar   inventaris 

peralatan   tersebut   dikelompokkan   menjadi   sejumlah   kelompok   yang   sesuai   dengan 

jenisnya.   Sebagai   contoh   :   kelompok   alat-alat   tangan,   alat-alat   khusus  (Special service

tool/SST), alat-alat ukur dan sebagainya

b.     Lokasi penyimpanan alat

Penempatan tiap peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya sehingga 

memudahkan dalam pencarian alat tersebut. Apabila terjadi pemindahan alat hendaknya 

bersifat sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. 

Penyimpanan alat  dan perkakas dapat  dilakukan pada :  panel  alat,   ruang gudang,  ruang 

pusat penyimpanan, dan kit alat-alat.

(1)     Panel alat (tool panel)

Banyak pekerja yang lebih senang mengguna-kan panel alat untuk menyimpan 

dan  meletakkan  alat-alat.  Pada  umumnya  yang  diletakkan  pada  panel  alat   adalah 

sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya nstru obeng atau tang dari 

berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah 

mengontrolnya.  Panel   alat  dapat  diatur   letaknya  menurut   keseringan  penggunaan 

yang   disusun   dalam   rentangan   warna   yang   kontras   atau   dalam   warna-warna 

kombinasi yang serasi.

(2)     Ruang gudang alat

Page 97: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Kadang-kadang  tidak  cukup  dinding  untuk  meletakkan  panel  alat   tersebut. 

Disamping itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat karena ada 

alat yang tidak baik untuk disimpan di udara terbuka. Untuk menyimpan alat yang 

mempunyai sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan penyimpanan.

(3)    Ruang pusat penyimpanan

Cara   lain untuk  menyimpan alat  dan perkakas  adalah  menggunakan  ruang 

pusat   penyimpanan   alat   dan   perkakas.   Ruangan   tersebut   dapat   digunakan   untuk 

menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan 

dengan cara   ini   lebih  baik  karena  petugas  peminjaman  alat  dapat  dengan  mudah 

mengadakan  pengawasan.   Kelemahannya   ruang   pusat   tersebut   tidak  dapat   dekat 

dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan.

(4)    Kit alat-alat

Kit   alat-alat   didesain   untuk   pekerja   secara   individual,   berisi   sejumlah   alat 

yuang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat-alat tersebut 

bahwa   siapa   saja   yang  membutuhkan  dapat  dipenuhi  dengan   segera   tanpa  harus 

memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu. 

c.      Prosedur pemeliharaannya

Pemeliharaan preventif  memerlukan suatu  daftar  seperti halnya  pekerjaan  rutin, 

mencakup   :   jadwal   pemeliharaan   peralatan,   data   hasil   pengetesan,   peralatan   khusus 

(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat 

pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut.

Untuk   memberikan   informasi   kepada   bagian   pemeliharaan,   maka   tiap   jadwal 

pemeliharaan   dibuat   pada   kartu   control   atau   formulir   yang   dapat  memberi   informasi 

dengan  jelas.  Pada setiap  jadwal  pemeliharaan dituliskan  identifikasi  alat  dengan nomor 

sandi,  nama alat,  nomor  pengganti,  dan  tanggal  pemasangan pertama serta  pengerjaan 

perawatan yang telah dilakukan.

d.     Waktu pemeliharaan

Page 98: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Pemeliharaan   rutin   dilakukan   secara   nstrume   dengan   selang   waktu   tertentu 

berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti : 

nstrume  1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau nstrume waktu 120.000 jam, 

5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan nstrum yang 

diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada 

lembar data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang 

diganti,  dan kinerja  peralatan.  Dari  data   yang  dicatat   tersebut  dapat  diproyeksikan  dan 

diramalkan waktu pakai alat, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat 

yang ditentukan.

            4.      Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian, perbaikan, 

dan penyimpanan serta pengadministrasiannya.

a.   Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh pekerja 

dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya.  Peralatan yang diketahui rusak 

harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.

b.   Penyimpanan   peralatan   berorientasi   pada   prinsip   kebersihan   dan   prinsip   identifikasi. 

Kebersihan   mencakup   persyaratan   sifat   kering   dan   tidak   lembab.   Rambu-rambu 

penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :

1).     Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat percobaan Fisika, Kimia, dsb.)

2).     Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan di tempat 

khusus yang mudah dan cepat mendapatkannya.

3).     Peralatan   yang  memerlukan   perlindungan   dengan   lapisan   cat   atau   pelumas   perlu 

selalu diperiksa fungsi pelapisannya.

4).     Peralatan   yang   mempersyaratkan   kondisi   kering   harus   selalu   diperiksa   tentang 

kelembaban tempat peyimpanannya.

5).     Peralatan yang terbuat dari logam, nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume panjang 

disimpan   dalam   posisi   terletak   mendatar/tidur   untuk  menghindari   pelengkungan 

tetap.

Page 99: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

6).     Peralatan  yang  berbentuk  memanjang  dan   rapuh,  dalam mobilitas  pemindahannya 

harus selalu dibawa dalam posisi tegak.

c.    Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan 

penjadwalan  yang  pasti.  Dibedakan  antara  pemeriksaan  harian,  mingguan,  bulanan  dan 

seterusnya.   Dengan   pemeriksaan   yang   rutin   dan   terus   menerus,   maka   setiap   gejala 

kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti. 

d.    Pengadministrasian   peralatan   dilakukan   untuk  mempermudah   pengendalian   dalam   hal 

pemakaian/penggunaan,   penyimpanan,   perbaikan,   perawatan   dan   pengadaan   peralatan 

baru. Pengendalian pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat nstrument 

yang berupa buku, lembar dan kartu, meliputi :

1)      Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan 

pengelompokkannya.

2)      Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal 

tahun, jumlah dan, kondisi

3)      Daftar peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah alat

4)      Buku   harian   ;   digunakan   untuk  mencatat   setiap   kejadian   yang   terjadi   dan   yang 

berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja.

5)      Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat 

penyimpanan alat.

6)      Format permintaan alat.

 D. Tugas Perorangan (Tulis diatas kertas lempiran, Dikumpul Rabu,20/10/2010)

1. Jelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan bengkel ?

2. Jelaskan apa tujuan pemeliharaan rutin ?

3. Jelaskan bagaimana rambu-rambu peyimpanan peralatan ?

E. Tugas Kelompok (sesuai dengan kelompok sebelumnya Dikumpul 27/10/2010)

Page 100: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

           1. Lakukan survey di suatu bengkel servis mobil/motor tentang pemeliharaan peralatan. Hal-hal 

apa saja yang dilakukan bengkel tersebut untuk memelihara peralatan secara terencana.

           2. Buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut. Lakukan identifikasi kelebihan dan 

kekurangan   bengkel   tersebut   dalam   hal   pemeliharaan   peralatan.   Bagaimana   saran   dan 

tanggapan anda terhadap penerapan pemeliharaan rutin di bengkel tersebut.

Daftar Pustaka

 

Anonim.  (1995).  New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota-Astra Motor.

Anonim, (2004). Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen.. Deppennas.

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERAWATAN / PEMELIHARAAN FISIK

MASJID JAMI TANGKUBANPERAHU

JAKARTA SELATAN.

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan gedung Masjid Jami Tangkubanperahu maka disusunlah metode pekerjaan perawatan & pemeliharaan ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Page 101: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan fisik Masjid Jami Tangkubanperahu di Jakarta Selatan adalah :

1. Terciptanya kondisi yang memadai dengan tidak merusak material bahkan memberikan perlindungan / proteksi terhadap penyusutan dan menjaga kelestarian bangunan Masjid agar berdayaguna dalam waktu relatif lebih lama.

2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan produktifitas dalam menagemen pemeliharaan sarana / prasarana bangunan agar berfungsi maksimal dalam mendukung misi Syiar Islamiah kepada umat muslim pengguna Masjid.

3. Meningkatkan citra Masjid Jami Tangkubanperahu yang BERSIH, INDAH, NYAMAN dan TERPELIHARA.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut disusunlah metode pelaksanaan pekerjaan tsb sebagaimana diuraikan lebih lanjut

II. METODE PELAKSANAAN KERJA

1. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN LANTAI KERAS

TUJUAN / SASARAN : Seluruh permukaan lantai semen, aspal atau Beton, bersih dari lumut dan kotoran yang melekat.

Frekuensi Kerja : Setiap satu bulan satu kali

Alat Habis Pakai : Karet Floor squeguee, sarung tangan.

Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, kape

Alat Pendukung Operasi : Double bucket, Troly sampah

Alat Utama : Mesin poliser, wett vaccum cleaner, high pressure

Bahan Kimia : Bendurol / wax striper, sigla, scoring / perr.

Page 102: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang pagar pembatas di areal kerja rambu papan peringatan4. Lantai dibersihkan dari kotoran dan debunya dibersihkan menggunakan alat lobby

duster, di dorong ke pinggir dan disapu agar kotoran tidak terbawa kembali ke tengah5. Siram / semprot, sikat, cuci permukaan lantai yang berlumut / lantai yang kotor noda

dengan mesin polisher6. Sikat permukaan lantai yang berlumut / yang bernoda dengan mesin polisher7. Bilas kembali dengan air bersih dan keringkan / airnya di tarik dengan wiper lantai.

2. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN TOILET

TUJUAN / SASARAN : Toilet bersih, tidak berbau dan higienis serta harum / sehat bebas kuman

Frekuensi Kerja : Setiap satu minggu sekali

Tenaga kerja : Cleaner Toilet

Alat Habis Pakai : Dusting moop, lap kaca, tapas hijau, spons

Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol

Alat Pendukung Operasi : Dusting mop set, floor squeeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol sprayer, gayung ember, rak ball.

Alat Utama : Mesin Polisher, wett & dry

Bahan Kimia : Sigla ( dr johnson asam pengangkat kotoran ), bendurol ( disinfectan cleaner )

PROSEDUR KERJA

Page 103: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Membersihkan lantai dari noda-noda kuning, noda melekat, atau yang menempel yang

kuat dengan mesin polisher atau sikat tangan dan larutan bahan kimia4. Membersihkan kerak air dari dinding-dinding keramik celah nat porselin / keramik dari

noda flek yang menempel5. Lap dinding kaca dan cermin dengan kain lap6. Membersihkan bagian-bagian wastafel, urinoir, keran air, tempat tissue, dan tempat

sabun, closet dengan kain lap atau spons7. Mengangkat kotoran yang menyumbat pada lubang pembuangan air8. Membuang sampah keluar dari ruangan toilet9. Membersihkan sawang-sawang di plafon dengan rak boll10. Memberi informasi kepada pihak terkait apabila ada kerusakan di lokasi.

3. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN DINDING LUAR

TUJUAN / SASARAN : Dinding kaca termasuk frame / list, bagian dalam dan luar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur

Frekuensi Kerja : Setiap hari

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, window squeegue, wash applicator, botol sprayer

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding

Bahan Kimia : Glass cleaner

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan

Page 104: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

4. Membersihkan dinding kaca frame / list yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan

5. Dengan window squeegue dan wash aplikator, bulu ayam, lap kanebo dan bahan kimia pembersih

4. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN LANTAI GRANIT

TUJUAN / SASARAN : Agar seluruh permukaan lantai terlihat bersih setiap hari bebas dari debu, sampah plastik / Kertas, puntung rokok dan tumpahan air minum / makanan

Frekuensi Kerja : Setiap hari

Alat Habis Pakai : Floor duster, kain pel kantong plastic

Alat Tidak Habis Pakai : Castor bucket, ember kerja, gayung, sapu ijuk, sapu , pengki plastik, kape, sikat tangan

Alat Pendukung Operasi : Troly sampah, kabel roll, Papan peringatan, sarung tangan, tangga lipat, selang air, kabel roll

Alat Utama : Mesin polisher, wet & dry vaccum dan mesin dry vaccum cleaner

Bahan Kimia : Sigla, scoring, bendurol, disinfectant, bowl cleaner, metal polish, helios, dust cleaner.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan4. Membersihkan seluruh permukaan lantai dari sampah dan kotoran kering dengan sapu

dan pengki plastik.

Page 105: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

5. Setelah lantai bersih dilanjutkan dengan pengepelan dengan mop pel dan menggunakan larutan gahan kimia pembersih.

6. Setelah selesai pembersihan lantai, dilanjutkan perawatan dengan dusting, floor duster memakai bahan kimia Dust Trapper ( sample merk : Cong R dust – Johnson ).

7. Secara berkala dilakukan buffing menggunakan mesin Polisher dengan pad buffing8. Mengumpulkan dan membuang sampah secara teratur menggunakan kantong plastic

sampah atau trolly sampah yang sudah disediakan.

5. JENIS PEKERJAAN : Pemeliharaan GRC Kerawangan

TUJUAN / SASARAN : Kerawangan GRC agar bersih luar dan dalam bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa, kuas

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding

Bahan Kimia : detergent konsentrasi rendah

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan3. Membersihkan permukaan yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan’.4. Menyikat dgn kuas memakai air bersih dan sedikit detergen menggunakan wash

aplikator dan sikat plastik pada bagian luar dan dalam kerawangan.5. Secara insidentil melakukan penyemprotan dengan mesin sprayer ( sample

merk :Karcher ) dg tekanan rendah untuk mengangkat kotoran yang kuat menempel.

Page 106: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

6. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN MATERIAL LOGAM

TUJUAN / SASARAN : Stainless steel, Alluminium, Tembaga, Enamel bersih dari debu, kotoran, bekas noda tangan, kerak dan jamur .

Frekuensi Kerja : 1 bulan s/d 4 bulan sekali tergantung kondisi lapangan

Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, busa,

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, kuas, wiper karet.

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice, tangga tali, tambang dan scaffolding atau gondola.

Bahan Kimia : PH Balance ( Multi Purpose Cleaner/MPC ) dan wax (pengkilap) untuk : logam di treatment seperti

di-cat/ di-powder coating / di-enamel./ di-galvanized.

Brasso / metal polish untuk : permukaan logam asli.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan kerja dan pelindung ( safety belt )2. Memasang papan rambu peringatan di areal umum yang akan dibersihkan3. Mengelap seluruh permukaan objek dari debu dan kortoran4. Mencampur bahan kimia

Page 107: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

5. Membersihkan objek, yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan dan jamur.dengan bahan kimia untuk logam, sesuai peruntukannya, menggunakan , tapas kasar, kuas dan lap kanebo

6. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

7. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN DINDING BATU ACAK

TUJUAN / SASARAN : Dinding “batu tempel acak” pada seluruh permukaan agar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu

Alat Habis Pakai : Tapas kasar, karet busa, kuas.

Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator, botol sprayer, sikat plastik / sikat kawat

Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat,

Bahan Kimia : Sigla ( johnsson ) cleaner

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan2. Mencampur bahan kimia dan air sesuai konsentrasi yang dibutuhkan.3. Membersihkan / menyikat seluruh permukaan luar menggunakan kuas atau sikat

plastik atau sikat kawat bila kotorannya kuat.4. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

Page 108: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

II. PROGRAM KERJA

Seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan direncanakan secara teratur teliti dan dituangkan dalam bentuk program kerja yaitu sebagai berikut :

1. Program kerja tahunan untuk 1 (satu) tahun

Program kerja tahunan merupakan program induk yang didalamnya memuat cakupan jenis kegiatan, volume dan waktu. Program kerja tahunan dibuat dan diajukan terlebih dahulu kepada Yayasan guna memperoleh persetujuan.

2. Program kerja bulanan untuk 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) kuartal

Program kerja bulanan pada prinsipnya merupakan jabaran dari program kerja tahunan menyajikan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut serta volume lokasi, peralatan & tenaga. Program ini diajukan sebulan sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk dikoordinasikan bersama.

II. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengingat Masjid Jami Tangkubanperahu yang menjalankan fungsinya secara terus – menerus maka perawatan gedung sebagai unit layanan yang integral dengan fungsi layanan kepada penggunaan masjid harus menyesuaikan waktu pelaksanaan pekerjaan setiap hari yaitu :

A. Jam kerja : 06.00 s/d 17.00 wib

B. Jam Istirahat : 12.00 s/d 13.00 wib

Jadwal Kerja :

Page 109: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Supervisor : 06.00 – 18.00

Leader : 06.00 – 18.00

Cleaner : 06.00 - 18.00

Dinding Luar : 07.00 - 18.00

Gardener : 06.00 - 18.00

VI. PERALATAN KERJA

Sesuai dengan jenis pekerjaan, kondisi lokasi dan target yang akan dicapai maka peralatan kerja memiliki fungsinya masing-masing dan terdiri atas :

1. Alat Utama / Mesin

Masing-masing alat utama memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan pekerjaan : Pencucian, pelapisan dan pemeliharaan semua jenis lantai secara berkala / reguler.

2. Alat Pendukung Operasi

Terdiri dari berbagai jenis alat yang dikenal secara umum namun fungsinya dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan cleaning service.

3. Alat Habis Pakai

Terdiri dari berbagai peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin atau berkala, peralatan tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan sekali dalam setiap pekerjaan (habis pakai).

Page 110: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

4. Alat Tidak Habis Pakai

Terdiri dari berbagai jenis alat umumnya merupakan bagian komponen (spare part) dari peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin maupun berkala. Peralatan tersebut dapat digunakan secara berulang untuk masa waktu tertentu (tidak habis pakai sama sekali).

5. Alat komunikasi

Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistim komunikasi intern : antara pemimpin, staf dan pekerja lapangan, terutama untuk daerah yang luas juga untuk kelancaran komunikasi dengan pihak pengguna pemberi kerja.

VII. BAHAN BAKU / BAHAN KIMIA

Bahan kimia yang digunakan memiliki sifat dan fungsi :

1. Pembersih

Membersihkan noda, kotoran, flek, bercak, baik yang menempel sedang maupun kuat melalui proses : pencucian, pembilasan, pengupasan, pengangkatan, pelepas/pelarutan, penjebak sekaligus pengkilap / cemerlang

2. Netralisasi

Menetralisir penggunaan bahan pembersih awal yang mengandung zat asam tinggi sebelum dilaksanakan pelapisan (terutama untuk coating atau kristalisasi).

3. Perawatan / Pemeliharaan

Melindungi (memberikan proteksi) terhadap material dari berbagai kerusakan misalnya : penyusutan, gesekan / goresan, aus, senyawa melalui proses kimiawi / iklim dengan cara penutupan pori-pori dan pemadatan.

Page 111: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

4. Disinfectant

Pembasmi kuman / bakteri, terutama dalam ruangan toilet sehingga terjamin kesehatan hygienis.

5. Penyegar / Pengharum

Memberikan penyegaran dan suasana yang nyaman pada ruangan.

6. Efek Penggunaan

Setiap jenis bahan kimia digunakan harus diperhatikan efek didalam penggunaannya terhadap obyek yang dibersihkan maupun lingkungan sekitarnya seperti :

2. Tidak merusak bentuk3. Tidak berubah warna4. Aman bagi lingkungan

VII. TENAGA KERJA

Berdasarkan kebutuhan dan target pekerjaan dengan komposisi tenaga kerja yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut terdiri dari kualifikasi yang ahli dan terampil dibidangnya masing-masing dengan jumlah yang disesuaikan sebagai berikut :

1. Quality Control

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional seluruh area dan pekerjaan dengan tugas pokok mengkoordinasikan, mengawasi, mengontrol hasil kerja dan menata seluruh tingkatan tenaga lapangan dan staff terkait sesuai tugasnya masing-masing.

Page 112: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Supervisor

Bertanggung jawab, memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pada seluruh area Masjid Jami Tangkubanperahu.

3. Administrasi dan Logistik (Adminlog) Bertanggung jawab dalam menata sistim administrasi lapangan / absensi, pelaporan, surat dsb. Sekaligus pengadaan penyimpanan / pergudangan dan pendistribusian peralatan dan bahan.

4. Pemelihara kebersihan Lantai

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus pelapisan dan maintenance permukaan lantai agar tetap bersih dan cemerlang.

5. Pemelihara Toilet

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus toilet-toilet agar tetap bersih, kering dan tidak berbau

6. Petugas kebersihan

Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan secara rutin dan terus menerus agar kondisi lokasi terlihat bersih, bebas dari debu sampah dan kotoran lainnya

IX JADWAL PEMELIHARAAN PEKERJAAN

Page 113: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

NO ITEM PEKERJAAN RUTIN GENERAL

1

2

3

4

5

6

7

Lantai keramik

Lantai plester

Lantai toilet

Dinding tembok

Plafon

Railing tangga

Atap dan Makara

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Menyapu, mengepel dan pembersihan total

Pemberihan dan pengelapan

Pemberihan dan pengelapan

2x /hari

2x /hari

2x /hari

1x/minggu

1x/minggu

1x /hari

1x /bulan

1 x /bulan

1 x /bulan

1 x /bulan

1x /bulan

1x /bulan

1 x /bulan

1x /4 bulan

X. PETUNJUK PELAKSANAAN

a. Membersihkan lantai GRANIT

Peralatan yang dipergunakan

1. Lobby duster

1. Sapu ijuk2. Pengki 3. Mop – pel4. Mop Presser ( castor & bucket ) = Alat pemeras kain pel

Cara kerja

Page 114: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. Bersihkan permukaan lantai dari debu/ kotoran dengan menggunakan lobby duster / sapu ijuk.

2. Siapkan campuran air yang telah diberi cairan floor cleaner dan tempatkan pada peralatan mop pressure.

3. Masukkan mop pel kedalam campuran air tersebut dan peras kain mop pel secukupnya.

4. Pel permukaan lantai dengan menggunkan mop pel tersebut diatas sehingga permukaan lantai menjadi bersih.

5. Cuci mop pel dengan menggunakan air bersih sampai bersih dan ulangi pengepelan lantai sampai selesai.

6. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari debu atau kototran dengan menggunakan lobby duster/sapu ijuk dan pengki setiap saat ( monitoring kebersihan )

7. Untuk mengkilapkan permukaan lantai perlu dilakukan pem – buffing an dengan cara sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan lantai dengan menggunakan lobby duster

2. Poles atau buffing permukaan lantai memakai mesin polisher dengan mengguna- kan pad merah / kasar tanpa diberi obat sampai permukaan lantai mengkilap.

3. Lakukan pem-buffingan ulang setiap permukaan lantai bila sudah agak pudar / tidak mengkilap.

1. Membersihkan Kaca termasuk kaca patri

Peralatan yang dipergunakan :

1. 1. Wash Applicator2. 2. Stick wiper/ Window squeeqe3. 3. Kain lap kaca / lap Kanebo4. 4. Botol Sprayer

Cara kerja

Page 115: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. Basahi permukaan kaca dengan menggunakan wash applicator yang telah dicelupkan kedalam cairan glass cleaner atau menggunakan alat semprot botol sprayer yang telah diisi cairan glass cleaner.

2. Bersihkan air yang berada dipermukaan kaca dengan menggunakan window squeeqe.

3. Keringkan permukaan kaca dengan menggunakan lap kanebo sampai permukaan kaca menjadi bersih dan mengkilap.

2. Membersihkan Stainless steel

Peralatan yang dipergunakan :

o Lap Kaneboo Kain lap majun

Cara Kerja :

Basahi lap kanebo dengan air yang telah dicampur dengan cairan pembersih yang khusus untuk stainless steel dan peras secukupnya.

Usapkan lap kanebo ke permukaan stainless steel dengan cara menekan searah atau tidak digosok.

Selanjutnya pelihara permukaan stainless steel dengan menggunakan kain majun.

3. Membersihkan bahan Logam

Bahan logam meliputi : railing tangga, railing Void, Box hydrant ,atap enamel, list alluminium dan tembaga makara

Peralatan yang dipergunakan :

Page 116: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. 1. Kamoceng

2. Kain lap/ kanebo3. Kuas, sikat plastik4. Majun / kain lap5. Bahan kimia : MPC ,Metal polish, brasso, wax.

Cara kerja :

1. Bersihkan permukaan logam dari debu dengan menggunakan kamoceng.2. Basahi lap dan usapkan / bersihkan seluruh permukaan bahan logam

dengan lap basah tersebut atau sikat plastik / kuas.

3. Bersihkan dengan menggunakan bahan kimia sesuai dengan peruntukannya ( sesuai bahan objek ).

4. Selanjutnya lakukan pembersihan permukaan bahan logam tersebut dengan menggunakan lap kering / majun , dengan cara menggosok hingga mengkilat.

5. Khusus untuk tembaga tidak diperkenankan menggunakan bahan kimia, cukup menyikat dengan sikat tembaga / sikat plastik dan dibilas dgn air bersih.

6. Apabila diperlukan tembaga dapat dilakukan pembersihan secara total dalam jangka waktu tertentu dengan menghampelas / menggosok seluruh permukaan hingga warna bahan dasar tembaga timbul kembali dan kemudian dilakukan penggosokan dengan metal polish, lalu dilakukan pengcoatingan ulang dengan neutral spray paint.

e. Membersihkan dinding cat tembok , Cat dekoratif SKK dan rolling door

Peralatan yang dipakai

o Kain lapo Kamocengo Rak ballo Telescopic.o Sikat ijuk / plastik

Page 117: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Cara kerja :

Untuk dinding yang dapat terjangkau gunakan kamoceng untuk membersihkan debu yang ada dipermukaan sedangkan untuk menjangkau permukaan dinding yang tinggi gunakan rack ball dengan telescopic.

Untuk jenis cat decoratif SKK pembersihan harus menggunakan sikat ijuk / plastik karena permukaannya yang bertekstur kasar.

Pembersihan cat SKK dapat menggunakan detergent dengan konsentrasi rendah, kemudian dilakukan pembilasan dengan seksama hingga datergent benar2 larut.

Untuk membersihkan kotoran yang menempel kuat dipermukaan dinding tidak ada jalan lain kecuali mengecat ulang permukan dinding tersebut.

Untuk membersihkan debu yang menempel pada rolling door gunakan kamoceng namun apabila tidak bisa hilang dan kotoran sudah melekat maka gunakan lap basah yang sudah diberi bahan cairan pembersih untuk membersihkan permukaan rolling door tersebut.

f. Membersihkan Plafond

peralatan yang digunakan :

o Rak ballo Telescopic

Cara kerja :

Bersihkan permukaan plafond dari debu atau sarang laba-laba dengan menggunakan rack ball dan telescopic.

g. Membersihkan Dinding luar

1.2. Peralatan yang dipergunakan :

Page 118: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1. Scaffolding

2. Helm Pengaman

3. Sabuk Pengaman

4. Wash Aplikator

5. Wiper Kaca6. Kain Lap7. Tapas / kain pembersih kaca /kanebo8. Sikat Nylon

Cara Kerja

Untuk membersihkan ditempat yang tinggi gunakan peralatan scaffolding yang telah disediakan.

Bersihkan permukaan kaca sesuai dengan petunjuk kerja membersihkan kaca . Bersihkan debu/kotoran pada permukaan dinding dengan menggunakan sikat nylon dan

lap kembali dengan menggunakan kain bersih.

Apabila kotoran masih tetap menempel pada permukaan dinding maka lakukan sbb:

Basahi dinding dengan campuran air dan detergen. Gosok permukaan dinding dengan tapas Bersihkan sisa airnya dengan Wiper Kaca/Window Squeqee

Apabila kotoran masih juga melekat pada permukaan dinding lakukan pengecatan ulang pada daerah setempat.

h. Lantai Parkir / Halaman

Peralatan yang dipergunakan

o Sapu Lidi / Sapu Ijuko Pengkio Selang Airo Mesin Sikat ( Brush Machine )

Page 119: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Cara Kerja

Bersihkan permukaan lantai parkir dari debu / kotoran lainnya dengan menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan kumpulkan dengan menggunakan pengki.

Masukkan kotoran dari pengki ke tempat sampah terdekat. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari kotoran dengan

menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan pengki setiap saat.

Apabila permukaan lantai parkir ( Paving ) sudah kelihatan banyak debu yang menempel dan tidak bisa hilang dengan cara disapu, maka permukaan lantai tersebut perlu dipoles dengan cara sbb:

Siaramkan air kepermukaan lantai. Siramkan campuran bahan pembersih / degreaser dan sikat permukaan lantai memakai

mesin sikat (Brusher) dengan menggunakan pad kasar. Buang air kotornya dengan menggunakan Wiper lantai dan bilas lagi sampai kotoran /

noda yang menempel dipermukaan lantai hilang dan bersih.

Untuk membersihkan kotoran / Lumpur yang melekat pada jalan / halaman bersihkan dengan air dan di “kosrek” / disikat dengan sapu lidi.

i. Pembagian Tugas / ( ZONING )

Crew Lantai dasar / Ruang Serba guna

Tugas Pokok : Menjaga,merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai dasar & lobby.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai I bila ada kegiatan di lantai I (General Cleaning)

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja.

Standby diarea kerja Lt dasar/Basement

Page 120: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Crew Lantai Dua / Lt shalat

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area Kerja lantai II.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai II bila ada kegiatan di lantai II (General Cleaning).

Tenaga pengganti bila salah satu crew CS tidak masuk kerja.

Standby diarea kerja Lt II

Crew Lantai Tiga / Lt. Mezzanine

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai III.

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai III bila ada Kegiatan di lantai III (General Cleaning)

Tenaga pengganti bila satu crew (CS) tidak masuk kerja Standby diarea kerja Lt III.

Crew Lantai Empat & Atap.

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area lantai atap, baik lantai beton, enamel , hingga saluran2 beton

Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area atap gedung.

Membantu memelihara kebersihan bila ada salah satu lantai yang memerlukan bantuan

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja

Page 121: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

X. INDEX KATA-KATA

NO KATA KETERANGAN

Page 122: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Bendurol

Bowl Cleaner

Blower

Brasso

Conk R Dust

Cable Roll

Danger Notice

Desinfectant

Double Bucket

Dust Cleaner

Dust Trapper

Dusting Mop

Extractor ( Wet & spray )

Floor squeeqe

Glass Cleaner

Gondola

Helios

High Pressure sprayer

Kanebo

Kain Lap Kaca

Merek Chemical pengangkat debu dan pelicin yang mengandung desinfectant

Jenis Chemical pembersih toilet

Kipas angin pengering

Merek Chemical pembersih logam

Merek Chemikal pengangkat debu dr Jhonson

Kabel power extention / tambahan

Rambu Peringatan

Jenis Chemical pensuci hama / bakteri

Penampung ganda untuk alat pengepel lantai : 1. Pembilas dan 2. Pemberian bahan kimia

Jenis Chemical pembersih debu

Jenis Chemical pengangkat debu

Mop pel penyapu debu memakai tongkat

Mesin pembersih bahan fabric / u meubel.

Karet pendorong air untuk lantai dg tongkat.

Jenis chemical pembersih kaca

Alat bantu transportasi vertical u/ kebersihan

Merek Chemical pembersih toilet

Jenis alat penyemprot bertekanan

Chemois /alat pembersih dg daya serap tinggi

Kain pel pengering kaca, biasa dg kanebo

Kain pel pembersih

Plat baja tipis u/ meratakan bahan / mendorong

Page 123: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Kain pel

Kape

Karcher

Lobby duster

Majun

Metal Polish

Mop pel

MPC

Polisher (low speed, high speed)

Rack ball

Safety belt

Scaffolding

Spray botol

Sarung tangan

Scoring / Perr

kotoran mengerak.

Merk alat penyemprot bertekanan dg penyete- lan temperature buatan Jerman.

Moppel kering khusus pembersih debu lantai bertongkat dg chemical dust trapper

Kain lap pembersih dari bahan perca

Jenis chemical pemoles logam

Jenis kain pel untuk mendorong debu, lebar dan ber-rangka kawat bertongkat.

Jenis Chemical pembersih=Multi purpose cleaner

Jenis mesin pemoles dg pad dapat diganti untuk

Polishing atau Brushing

Pembersih plafond dr ijuk / sikat plastic berbentuk bulat dan bertongkat

Sabuk pengaman kerja

Alat perancah atau untuk panggung kerja tinggi

Alat bantu penyemprot bahan kimia.

Alat pelindung tangan terhadap bahan kimia / terhadap gesekan

Merek chemical pembersih lantai

Merk chemical pembersih keramik dg bahan asam dr Johnson

Alat pembersih tangan bahan plastic , ijuk atau baja /kawat

Sikat pembersih berbentuk khusus untuk toilet

Sikat pembersih dengan tangkai

Page 124: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Sigla

Sikat tangan

Sikat wc

Sikat gagang/tangkai

Spons

Tangga

Tapas

Telescopic

Troley Sampah

Vaccum ( dry )

Vaccum ( wet & dry )

Window squeeqe / wiper

Wash applicator

Wax Stripper

Busa untuk pembersih / pemoles

Alat bantu transportasi vertical secara manual

Sabut sintetis kasar pembersih.

Alat bantu tangkai dg penyetelan panjang.

Tempat pengangkutan sampah beroda

Mesin penghisap debu khusus kotoran kering

Mesin penghisap kotoran dan cairan ( basah dan kering )

Alat penyapu air dr karet dg gagang stainless

Jenis Chemical pembersih

Jenis Chemikal pengkilap lantai

Page 125: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Page 126: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEBERSIHAN & PERAWATAN LANDSCAPE

MASJID JAMI TANGKUBANPERAHU

JAKARTA SELATAN.

LANDSCAPE

Adalah : Wajah / karakter lahan / tapak bagian dari muka bumi dengan segala aktifitas kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya sebagai fungsi : Estetis, Hidrologis, Adaptis, Klimatologis, Protektif, Hygienis, Edukatif, Ekonomis dan Sosial.

TUJUAN LANDSCAPE

Menciptakan suasana yang asri, nyaman, sejuk, sehat, indah dan alami dilingkungan Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan.

CAKUPAN LANDSCAPE

A. Interiorscaping

Page 127: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

adalah suatu kegiatan penataan dan pengelolaan tanaman hias ruangan (indoor) untuk menciptakan ruangan yang nyaman,asri, indah,sejuk, sehat dan alami.

Lingkup interiorscaping

Pengadaan/penggantian tanaman, rotasi tanaman,pemeliharaan tanaman, desain tanaman.

B. Ekteriorscaping

adalah kegiatan penataan dan pengelolaan lingkungan eksterior (outdoor) untuk menciptakan area ruang luar yang nyaman, asri, indah, sejuk, sehat dan alami.

Lingkup eksteriorscaping

Pengadaan/ penggantian tanaman outdoor, pemeliharaan & perawatan kolam hias, sign system, Plaza Shalat, pembuangan sampah, halaman parkir, septictank.

I.A. Kriteria Tanaman yang Diinginkan:

1. Kesehatan Tanaman

SEHAT Bebas hama dan penyakit Pertumbuhan baik Bebas dari tanaman pengganggu / gulma / benalu.

2. Penampilan

Bentuk proporsional - Tanaman & wadah proporsional - Warna sesuai karakter tanaman - Daun terlihat bersih –

3. Media Tanam

Page 128: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Bersih Ringan Mengandung nutrisi Porousitas baik Mampu menyimpan air

4. Aklimatisasi

Siap untuk di dalam ruangan - Siap untuk ruangan ber-AC –

B. Tahapan Pekerjaan Landscape

1. Persiapan

Survei

-Pengukuran luas areal taman

- Kondisi ruangan (bentuk, warna, cahaya, dll.)

- Kebutuhan material/bahan

Perencanaan & Perancangan/Desain

- Tinggi tanaman - warna tanaman

- Jenis tanaman - gaya/style desain

Pengadaan bahan

2. Pelaksanaan

Tindakan / execution Pengawasan

Page 129: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

- Nursery

- Rotasi tanaman

- Seluruh Area

3. Maintenance

Sumber daya manusia Pemeliharaan Pengurusan complain Kontrol & monitoring Evaluasi

C. Jenis-jenis Tumbuhan yang ditanam di

Masjid Jami Tangkubanperahu:

1. Rumput gajah mini 742.44 m22. Tehtehan 60 cm 103.82 m

D. Lingkup Kerja Pemeliharaan

Soft Material

(Vegetasi dan Mahluk Hidup Lain di Dalamnya)

Membersihkan Sampah (harian) Penyiraman (harian) Pemupukan (bulanan) Pemangkasan Ringan (bulanan) Pemangkasan Berat (tentatif) Penyiangan dan Pendangiran (mingguan) Proteksi Hama dan Penyakit (mingguan)

Page 130: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Hard Material

( Meliputi : Lampu Taman, Sign System,

dan Elemen Keras Lainnya)

Membersihkan Sampah (harian) Pencucian Elemen Perkerasan (bulanan) Membersihkan Selokan (mingguan)

E. Kontrol & Pengawasan

Dilakukan secara berkala Untuk mendapatkan hasil sesuai dgn yg diharapkan Meliputi:

1. Proses awal pengerjaan

2. Penggunaan alat dan bahan.

3. Hasil akhir pekerjaan

F. Penanganan Komplain

Klien berhak mengajukan complain Complain dapat diajukan sesuai prosedur Penanganan complain dilakukan selambatnya 24 jam

setelah ditemukannya masalah, kecuali ada kasus yang

memerlukan penanganan & waktu khusus.

Page 131: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

G. Evaluasi

Dilakukan secara berkala Bertujuan untuk mempertahankan standard dan meningkatkan kualitas kerja

Hasil evaluasi dianalisis

II.A. PEMBAGIAN LANDSCAPE

1. Pengadaan / pengelolaan tanaman indoor

Lokasi : * Lobby, Atrium & Koridor

Jenis Tanaman : * Hidroponik & media tanah sesuai dengan keadaan mendesign dan mengatur tata letak tanaman

* Mengganti tanaman lama dengan yang baru

* Merawat / membersihkan tanaman

2. Pengadaan / pengelolaan tanaman outdoor

(Baik berupa bak atau taman)

Jenis Tanaman : Tanaman penutup tanah (rumput), semak / perdu (bunga-daun), pagar, pohon, tanaman merambat dengan media tanah subur / tanah berpasir.

Jenis Perawatan : * Menyiram,penyiangan,memangkas

* Memberi pupuk

* Penggemburan tanah

* Memberantas hama

* Membersihkan sampah-sampah

Page 132: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

B. Bahan dan Peralatan : untuk halaman / taman per bulan

Chemicals / consumable goods

Pupuk urea

Pupuk NPK

Antonic

Basudin

Peralatan habis pakai

Sapu lidi

Pengki

Lap majun

Kantong plastik sampah

Botol Sprayer

Peralatan Kerja

Cangkul / garpu tanah / kored

Gembor / emrat

Selang plastik / Sprinkler

Arit / parang, gunting pangkas / dahan

Grass Mower

Tong sampah / alfabak

Knapsak-sprayer

Page 133: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

C. Perawatan Taman

Peralatan yang dipergunakan

o Selang airo Alat penyemprot hamao Cangkul kecilo Gunting rumputo Gunting dahan

Cara kerja

Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore hari bila tidak turun hujan dengan menggunakan selang air.

Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul kecil. Pupuk tanaman dengan menggunakan pupuk kimia dan pupuk kandang supaya

tanamannya menjadi subur Semprotkan dengan menggunakan alat penyemprot hama untuk membunuh hama

(gulma) yang merugikan tanaman. Pangkas tanaman dengan menggunakan alat gunting rumput maupun gunting dahan

agar tanaman kelihatan rapi.

D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Crew Gardener

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan area taman dan halaman parkir lantai dasar.

Tugas bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area selasar lantai dasar.

Menjadi back up / tenaga pengganti bila ada kegiatan di lantai dasar (General Cleaning ).

Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja

Stanby diarea kerja Lt dasar

Page 134: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

RESUME PERAWATAN

1. Pekerjaan perawatan & pemeliharaan Kebersihan

AKTIFITAS

Pembersihan / Pengepelan Lantai Pembersihan Jendela, Pintu dan Kaca Pembersihan Ruang Toilet dan Perlengkapan Sanitari Membuang Sampah Pemeliharaan Lahan Parkir

Pembersihan Secara Berkala

Lantai Toilet Dinding Kaca Tangga Taman

2. GARDENER

AKTIFITAS

Menyiram, Penyiangan, Memangkas Memupuk Penggemburan tanah Menyiangi Membersihkan sampah

Page 135: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
Page 136: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMELIHARAAN KOMPONEN BANGUNAN

MASJID JAMI TANGKUBANERAHU

JAKARTA SELATAN.

Prosedur Standar Pemeliharaan

(Standard Maintenance Procedure)

I. Pekerjaan Pengecatan

1. Pekerjaan pengecatan baru

Sebelum dilakukan pengecatan dinding yang baru, beberapa hal yang harus

diperhatikan

1. Permukaan plesteran harus sudah dalam keadaan rata

2. Plesteran sudah benar-benar kering

Dinding yang akan di cat baru disarankan untuk pertama kali menggunakan Alkali

primer. Alkali ini berfungsi sebagai media pengikat dan penutup pori-pori antara bidang

plesteran dan cat baru yang akan dipakai, selain itu lapisan ini merupakan cat warna

dasar untuk membantu keaslian warna cat baru. Setelah lapisan alkali ini benar- benar

kering, pengecatan dapat dilakukan secara bertahap (3x) agar karakter warna yang

diinginkan dapat tercapai.

Page 137: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Pekerjaan perbaikan kerusakan cat lama.

Terjadinya kerusakan pada permukaan cat diakibatkan oleh

1. Perubahan temperatur udara panas – dingin

2. Perubahan cuaca hujan dan panas

3. Perubahan warna akibat sinar Ultraviolet.

Pada bagian dinding yang lembab, sehingga menyebabkan lapisan cat melepuh

terlebih dahulu harus ditinjau penyebab kelembaban tsb. Apabila kelembaban

disebabkan oleh faktor-faktor internal ( mis : Muka air tanah yg dangkal, rembesan dari

bak / kamar mandi.), maka dinding yang rusak tsb plesterannya di bongkar dan diganti

menggunakan trasram ( campuran semen pasir 1 : 2 ). Tujuannya adalah menghambat /

menghentikan rembesan kadar air pada dinding. Setelah plesteran diganti, pengecatan

diperlakukan sama seperti halnya dengan cat baru, hanya jenis cat harus disesuaikan

dengan kondisi yang ada ( interior atau exterior ).

Pada kondisi dinding berjamur karena foktor- faktor external / luar, tahap pertama

adalah dengan membuang lapisan berjamur tsb dengan menggunakan ampelas tembok

hingga jamur dan noda noda hitamnya hilang. Bila terdapat kondisi permukaan yang

tidak rata, tidak disarankan untuk menggunakan wall filler / dempul tembok. Bila

kerusakan cukup dalam , hendaknya dilakukan pemelesteran untuk meratakannya, jika

tidak dalam, cukup dengan menghaluskannya dengan ampelas hingga rata.

Pada bagian akhir perbaikan dilakukan penutupan pelesteran / dinding dengan

lapisan alkali pembunuh jamur ( Alkali Killer : ICI ). Lapisan alkali ini berfungsi untuk

menghilangkan jamur pd dinding dan memblokir tumbuhnya jamur yang baru. Setelah

seluruh permukaan dinding terlapis oleh lapisan alkali dan sudah kering, proses

pengecatan dapat dilakukan. Pengecatan untuk bagian luar / exterior ini hendaknya

menggunakan cat anti jamur dan tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca. ( mis

weathercoat : Mowilex ; Weathershield : ICI )

Page 138: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

II. Pekerjaan pemasangan granit popping

Bila terdapat kondisi granit popping dalam suatu areal ruang kerja, tahap pertama

adalah melokalisasi areal tersebut, gunanya untuk menghindari pecahnya granit yang

popping tsb karena terinjak.Granit yang popping tsb harus segera dipotong natnya oleh

mesin pemotong granit agar dapat meminimalisir proses pengangkatan granit lain yang

masih baik. Granit yang terangkat dilepaskan seluruhnya dari lantai dan dilakukan

pembersihan semen tersisa pada bagian belakang granit. Demikian pula pada bagian

lantainya, dilakukan pengerokan lapisan semen yang tersisa sehingga dimungkinkan

untuk pemberian perekat baru untuk pemasangan kembali.

Pada pemasangan kembali, bila terdapat penggantian granit yang baru agar

diperhatikan kesesuaian jenis, corak, dan warna dengan granit existing.

Media perekat harus menggunakan perekat yang khusus direkomendasikan untuk

pemasangan granit dalam gedung, mis : Lemkra F-101 ataupun am 40 , atau jenis

perekat khusus lainnya yang setara.

Untuk menghindarkan adanya gelembung udara yang terjebak pada spesi dibawah

granit, dilakukan pemukulan menggunakan palu karet saat pemasangan kembali . Untuk

memastikan kelurusan dan kerataan elevasi, hendaknya menggunakan waterpass agar

pemasangan kembali dapat sesuai dengan kondisi semula.

Pemberian nat granit dilakukan setelah granit terpasang selama minimal 1 x 24 jam,

disarankan menggunakan spesi nat khusus ( am.50 grouting tile , dll ) untuk memastikan

media perekat granit masih dapat “bernafas”.

III. Penanganan kebocoran.

Page 139: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Kebocoran yang terjadi pada gedung disebabkan oleh 2 hal utama : yaitu krn air hujan

dan karena kebocoran air dari saluran pipa (air bersih dan air kotor ). Adapun jenis

kebocoran karena air hujan disebabkan karena :

1. Genting / perabung ( wuwungan ) atap yang pecah, retak atau lepas

2. Atap spandek / Zyncallum yang sobek / bolong

3. Keretakan dinding non structural

4. Rembesan air pada plat lantai / dak beton.

5. Struktur rangka bangunan yang retak

1. Kebocoran yang disebabkan genting rusak

Kebocoran jenis ini memerlukan penelitian dan pengamatan pada seluruh bagian

atap genting bagian luar karena lapisan genting bagian bawah / dalam tertutup oleh

alluminium foil dan ram kawat . Dari pengamatan secara visual bila ditemukan adanya

keretakan atau genting yang pecah, bagian kerusakan tsb harus diganti dengan yang

baru. Tidak diperbolehkan menambal / menyambung genting yang retak atau pecah tsb

walau dengan alasan ketaktersediaan material yg sejenis. Bila ditemukan kasus seperti

diatas ( ketiadaan corak yang sama ), hendaknya dilakukan penukaran bagian yang

pecah tsb dari material yang terletak dibawahnya ( tidak terlihat ), sehingga bagian yang

tidak terlihat tsb dapat mempergunakan genting sejenis dengan sedikit perbedaan corak

warna.

Bila kebocoran terjadi akibat lepasnya perabung dari spesinya, diharuskan

menggunakan material perekat yang tahan bocor/ waterproofing ( mis : lemkra F-103

atau am-100 ) dan bila pecah harus diganti dengan tipe dan jenis yang sama.

Page 140: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Kebocoran yang terjadi pada Atap seng / Spandek / Zyncallum

Kebocoran pada atap jenis ini disebabkan oleh 2 hal ;

1. Disebabkan karena fisik seng tsb sobek akibat terinjak

ataupun bolong karena pemakuan/ benda tajam lainnya.

Perbaikan jangka pendek dapat dilakukan dengan

penempelan flashband ataupun sealent, jika kerusakannya

tidak parah. Namun bila kerusakan cukup besar harus

diganti secara permanen, dan mengganti secara utuh

bagian tersebut, dengan memperhatikan susunan / lapisan

seng tsb. ( perbaikan diurut dari bagian bawah, yang

kemudian disusun penyambungan bagian atasnya) yang

kemudian di tutup dengan perabung seng.

2. Disebabkan karena sytem jalur aliran pembuangan yang

tidak sempurna.

Perbaikan kebocoran kondisi ini harus melalui pengamatan yang seksama. Jalur air

harus diteliti arah alirannya hingga masuk dalam roof drain yang semestinya.

Kebocoran bisa terjadi karena kotoran yang meghalangi jalan air sehingga air

meluap masuk pada celah bagian terbuka ke plafond. perbaikan cukup dengan

melakukan pembersihan saluran tsb.

Kondsi yang lebih berat disebabkan design struktur atap yang kurang curam

sehingga aliran air mudah lari bila curah hujan besar, ataupun terkena hambatan

seperti angin ataupun kotoran. Hal yang harus diperhatikan apabila alur

pembuangan seng tsb berakhir pd ujung bagian tembok, sehingga kebocoran mu-

dah sekali terjadi. Perbaikan harus dilakukan dengan memindahkan arah aliran air

tsb sehingga dapat langsung menuju arah yang benar. Caranya dengan membu-at

talang dari seng ataupun cor adukan yg diwaterproofing, membentuk sistem talang

menuju jalur yang seharusnya.

Page 141: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

3. Kebocoran pada dinding retak non structural .

Penenganan kebocoran akibat dinding yang retak harus dilakukan pengupasan atau

pembobokan pada sisi jalur keretakan dengan kelebaran yang memungkin-kan

dilakukan penambalan, dan dengan kedalaman hingga akhir keretakan. Penambalan

dapat dilakukan dengan zat perkat khusus waterproofing ( Lemkra F-103 atau am-

100 ) atau menggunakan spesi campuran semen dangan bounding agent ( 1 : 1 ) .

spt : Callbound, U-Strobond, Calcibond dll. Campuran dibuat hingga menyerupai

pasta. Dinding yang sudah dibobok dibasahi air secara merata hingga meresap baru

kemudian dilakukan penambalan dengan zat perekat seperti diatas. Penambalan

langsung mengejar elevasi ketebalan pelesteran shg tidak diperlukan pemelesteran

lagi. Pengecatan dilakukan setelah tambalan dinding kering sempurna, dengan

metoda pengecatan seperti diatas.

4. Kebocoran pada plat lantai / dak beton.

Kondisi plat lantai / dak beton pada areal yang terexpose / terbuka, akan mengalami

degradasi setelah mencapai umur pemasangan tertentu ( biasanya diatas 5 tahun ).

Hal itu disebabkan karena kondisi muai susut akibat perubahan alam : panas, dingin,

basah, kering yang silih berganti. Penelitian sumber keretakan untuk menentu-kan

lokasi kebocoran cukup sulit dilakukan karena keretakan biasanya terjadi secara

merata di semua permukaan plat. Oleh karenanya penanganan kebocoran pada plat

lantai dilakukan secara keseluruhan.

Ada 3 metode penanganan kebocoran pada plat lantai :

1. Mempergunakan lapisan Rubber sheet

Bila plat lantai existing sudah terdapat rubbersheet, diharuskan membongkar

rubber sheet yang lama dan lapisan plesteran penutupnya. Karena plat sudah bocor

berarti kondisi rubber sheet existing sudah rusak. Lapisan lama dibongkar hingga

Page 142: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

plat lantai bersih dari lapisan bitumin yang lama. Setelah bersih , dilakukan

pemasangan rubber sheet baru ( bitumin ). Caranya adalah dengan membakar

lapisan permukaan bawah hingga meleleh kemudian direkatkan pada plat sambil

dipukul oleh palu karet. Pada bagian sambungan dilakukan pelapisan secara overlap

selebar 5 cm, dengan cara pembakaran. Pasca perekatan lapisan rubbersheet harus

dilakukan pengetesan yaitu dengan cara perendaman selama minimal 1 x 24 jam,

sambil dilakukan pengamatan apakah masih terdapat kebocoran atau tidak. Bila

dipastikan kondisi perekatan sudah sempurna, tahap akhir adalah melakukan

pelapisan dengan screed beton cor setebal 2 cm.

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi pemasangan floor drain

harus memperhatikan kecuraman posisi perletakannya. Tidak diperkenan-kan

adanya kerutan dan tonjolan lapisan rubbersheet pada lokasi floordrain, apalagi bila

elevasi floordrain menonjol / lebih tinggi dr plat. sehingga harus dipastikan aliran air

berjalan dengan lancar menuju saluran pembuangan.

2. Dengan cara concrete injection

Cara ini dipergunakan apabila terindikasikan adanya lapisan plat lantai yang porous

(berpori / tidak padat). Hal ini diketahui dari adanya suara keras pada lantai apabila

terinjak atau dipukul. Kondisi plat yang berpori ini akan menyebabkan terjadinya jalur

rembesan air yang akan menyebabkan timbulnya kebocoran.

Cara penginjeksian beton ini adalah dengan menanam nipple / pentil pada permukan

plat tiap 2 m2 untuk 1 nipple. Pada tiap nipple diinjeksikan larutan semen air dengan

campuran epoxy dengan tekanan tinggi menggunakan compressor. Campuran ini

akan terinfiltrasi kedalam setiap celah porous dan mengisi pori tsb hingga kondisi

plat menjadi padat.

3. Dengan menggunakan coating .

Page 143: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Cara ini merupakan metode yang paling sederhana, pelaksanaannya relatif cepat

dan disarankan dipergunakan untuk kondisi permukaan plat lantai yang terlindung.

Areal yang diperkirakan bocor dibersihkan dari kotoran dengan mempergunakan

sikat kawat. Bila permukaan sudah bersih dilakukan pengcoatingan dengan

menggunakan zat rubbercoating ( rubber base ~ aquaproof ) ataupun cementious

( cement base ~ Lemkra Fk-103 ) ). Untuk penanganan dengan metode ini tidak

diperkenankan lantai mendapat perlakuan bebas ( disturb ) seperti diinjak, melainkan

harus terbebas dari gangguan ( undisturb ).

5. Kebocoran karena keretakan struktur rangka bangunan.

Kebocoran pada struktur rangka bangunan merupakan akibat dari adanya kerusakan

struktur bangunan seperti keretakan kolom atau balok struktur yang disebabkan oleh

adanya factor-faktor internal ( kesalahan perhitungan struktur atau penyimpangan

dalam pelaksanaan konstruksi ) maupun faktor – faktor external ( adanya force

majeur seperti: gempa, longsor, ledakan dll ).

Perbaikan structural dalam hal ini adalah mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan

performance structur gedung, oleh karenannya perbaikan kebocoran dapat di

masukkan kedalam satu satuan pekerjaan struktur.

Dalam pelaksanannya, kondisi kerusakan structural harus menggunakan vendor

khusus yang ahli dan berpengalaman dalam bidang ini. Hal ini mengingat diperlukan

adanya kajian ulang terhadap kekuatan structural yang ada, yang pada akhirnya

dapat menentukan solusi design perbaikan yang diperlukan.

IV. Pekerjaan Paving block dan Grass Blok

Paving block merupakan salah satu jenis lapisan struktur perkerasan jalan pada

lapisan finishing layer terakhir. Oleh karenanya struktur lapisan fondasi yang

Page 144: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

dipersiapkan untuk pekerjaan paving block sama dengan struktur untuk pembuatan

lapisan perkerasan jalan aspal.

Paving block sendiri dibuat dengan suatu tujuan untuk memberikan nilai estetika

dan adanya fungsi resapan air untuk limpasan air hujan pada areal jalan tersebut.

Jalan paving biasanya dipakai untuk kawasan perumahan atau areal parkir suatu

perkantoran.

Penanganan pekerjaan paving dimulai dengan pekerjaan pematangan lahan

dengan perbaikan pada lapisan sub base tanah dengan kedalaman 30 – 50 cm

( bergantung kondisi stabilitas tanah (CBR ) ). Kemudian dilanjutkan dengan

persiapan lapisan sub grade 1 hingga 3 lapis sub grade ( tergantung peruntukan

beban jalan yang akan dipakai ). Setelah lapisan fondasi diselesaikan ditambahkan

lapisan pasir beton yg dipadatkan setebal 10 – 15 cm, yang berfungsi sebagai media

peresap air limpasan jalan.

Sebagai tahap akhir pekerjaan, paving dipasang setelah permukaan lapisan

pasir benar– benar rata. Jika pasangan paving sudah terpasang, dilakukan

penguncian dengan menggunakan pasir pasang sebagai pengisi nat dan pengunci

paving agar tidak bergerak. Untuk bagian tepi paving bila tidak terdapat kansteen,

dilakukan pengecoran dg stamp beton untuk mengunci dan membatasi pasangan

paving block dengan areal tepi ( pedestrian atau saluran limpasan curah hujan ).

Pada pekerjaan Grass Block, pemasangan dilakukan pada tahap akhir setelah

penebaran (spreading) lapisan pasir yang sudah diratakan. Pemasangan dilakukan

dengan seksama dengan memperhatikan kerataan dan kelurusan pemasangan.

Setelah terpasang segera dimasukkan jenis tanah yang diperuntukan untuk tanaman

pada seluruh lubang grass blok tsb, tujuannya agar material lain seperti kerikil, pasir

ataupun brangkal tidak menutupi lubang untuk tanah tsb, termasuk tidak diperlukan

adanya penguncian block, karena penguncian sudah terjadi pada lubang tepi grass

block yang berhubungan dengan lubang block lainnya, yang apabila diisi tanah akan

saling mengunci.

Pada perbaikan kerusakan pavingblock, biasanya terjadi akibat kepadatan

permukaan lapisan pasir beton yang tidak merata, sehingga terjadi penurunan

Page 145: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

(settlement), akibat adanya pembebanan berlebih pada areal tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan terjadinya genangan air yang mengganggu pengguna jalan tsb.

Untuk perbaikannya dilakukan pembongkaran paving sekitar area kerusakan

( sebaiknya lebih luas dari areal kerusakannya ), kemudian diberikan penambahan

pasir beton dan dilakukan pemadatan. Dilakukan pemeriksaan kerataan dengan

menggunakan water pass. Setelah rata, dilakukan pemasangan kembali yang

dilanjutkan dengan penguncian paving dengan pasir pasang pada nat antara paving

tersebut.

V. PEKERJAAN FINISHING KAYU

Pekerjaan Kayu yang diproduksi saat ini, sebagian besar menggunakan bahan kayu

olahan yang mendapat perlakuan khusus ( treatment ) untuk pekerjaan finishingnya .

Bahan- bahan kayu olahan tsb diantaranya adalah: Partikel board, Multiplex, MDF

( Medium density fibre ), teakblock, dll. Bahan bahan kayu olahan ini sudah dilapisi

dengan lapisan kayu asli seperti: lapisan jati, lapisan sungkai, lapis mahoni; lapis

nyatoh dan untuk partikel board sudah terdapat bahan finishing yang ditempel

( takon ) dengan berbagai macam corak dan warna. Penggunaan bahan- bahan

kayu massif / bahan baku mentah ( spt: Kamper, jati, sungkai, nyatoh, mahoni dll )

biasanya dibuat untuk design- design klasik dan khusus.

Untuk Mesjid raya Bani Umar ini seluruh kusen dan daun pintu interior menggunakan

kayu solid /masif dari bahan kayu nyatoh batu Maluku yang diproses menggunakan

oven oleh PT Tobindo Bandung.

Pekerjaan finishing untuk ke 2 jenis bahan tsb ( olahan ataupun solid ) mendapat

perlakuan yang sama. Ada 4 tahap pekerjaan finishing kayu yang dipakai saat ini.

1. Pengampelasan

Bertujuan untuk menghaluskan permukaan kayu, dan memperkecil pori-

pori permukaan, dan untuk memudahkan dilakukan finishing.

Page 146: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

2. Pendempulan / Wood Filler

Bertujuan untuk meratakan bagian permukaan kayu, menutup pori – pori

kayu, sehingga finishing dapat mencapai hasil akhir yang sempurna dan

penggunaan bahan- bahan dapat lebih hemat .

3. Pewarnaan

Bertujuan untuk memberikan warna sesuai kondisi asli, seperti : coklat

jati, merah maroon, merah mohoni, kuning sungkai dll. Pewarnaan kayu ini ber

bentuk polituran dengan berbagai macam warna dan tersedia jenis gloss (kilap)

dan dof/matt. Penggunaan polituran ini dengan cara disemprot (spray)

4. Sending Sealer

Bertujuan untuk pengikat warna ( pelindung ) sehingga lekatan lebih kuat,

dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap cat politur.

Pemakaiannya dilakukan dengan menggunakan spray ( disemprot )

4. Melamik

Bertujuan untuk memberikan hasil pelituran yang rata dan halus. Bersifat

keras, sehingga tahan terhadap goresan dan bahan kimia. Penggunaan cat

melamik harus dengan menggunakan spray, karena bahan- bahan pelarutnya

cepat sekali mengering / Thinner gloss.

Page 147: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Kelemahan dr finishing melamik tidak tahan sinar ultra violet ( UV),

sehingga tidak tepat untuk pemakaian luar ruangan (out door). Melamik ini pun

bersifat keras tetapi getas sehingga bila terkena benturan menjadi retak / pecah.

Perbaikan pekerjaan meubelair harus dilakukan pada satu bidang yang sama. Caranya adalah dengan dilakukan

pengerokan pada bidang tsb dengan pelarut cat. Kemudian dilakukan

pengampelasan sehingga seluruh cat dapat dihilangkan. Proses berikutnya

dilakukan sama dengan pekerjaan baru, dengan tahapan – tahapan seperti

tersebut diatas.

QUALITY CONTROL & PENERAPAN K3

Pengawasan Mutu Quality Control

Pengawasan mutu dilakukan melalui metode-metode agar dapat diukur dan sesuai standar

yang diinginkan Jajaran Management Tenaga lapangan di berikan pelatihan-pelatihan untuk

menyamakan persepsi, yakni proses-proses Quality Control Standarisasi formulir-formulir

cheklist yang disetujui Pemberi Tugas/owner.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Operasional Pekerjaan dilakukan sepenuhnya sesuai prosedur kesehatan dan keselamatan

kerja sesuai standar Depnaker dan Perusahaan Terangkum dalam SOP (Standar

Operasional Procedur)

Page 148: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Prosedur Kerja dan Sistim Monitoring

Mengecek dan memeriksa hasil dari pada pekerjaan pada jam-jam tertentu yang sangat

rawan di lapangan. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan.

Laporan / checklist

Laporan berupa Harian, Mingguan dan Bulanan sesuai standar form yang ada. Membuat

evaluasi dan analisa untuk setiap masalah.

PENUTUP

Demikian penjabaran system pemeliharaan dan perawatan bangunan fisik bangunan dan

taman untuk Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan. Diharapkan dengan adanya

panduan pemeliharaan & perawatan gedung yang kami susun ini dapat membantu

mempermudah memberikan acuan kerja kepada pihak-pihak terkait yang mungkin akan

dilibatkan dalam proses perawatan bangunan ini kedepan.

Kami berharap Masjid Jami Tangkubanperahu ini akan mendapat nilai tambah dari seluruh

aktifitas / kegiatan yang akan berlangsung di masjid ini, serta memperoleh predikat yang

baik dari masyarakat umumnya dan Umat Islam pada khususnya, sebagai masjid

yang Aman, Bersih, Indah, Nyaman dan Terpelihara.

Page 149: Metoda Pelaksanaan Pekerjaan

Perawatan & Pemeliharaan Masjid Jami Tangkubanperahu Page 27