pedomanlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...program kkn ini termuat dalam...

42
i

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

i

Page 2: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

ii

PEDOMAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

TAHUN 2019

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

TAHUN 2019

Page 3: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

iii

DAFTAR ISI

Hal.

Halaman sampul ............ i Daftar isi ............ iii Kata pengantar ............ iv Bab I. Pendahuluan ............ 1 Bab II. Pengelolaan KKN Tematik ............ 8 Bab III. Tahapan Kegiatan KKN Tematik ............ 15 Bab IV. Evaluasi Program KKN Tematik ............ 17 Lampiran I. Jadwal Kegiatan KKN Tematik IPE

2019 ............ 20

II. Rekapitulasi Kegiatan Individu (LOKBOOK)

............ 22

III. Rekapitulasi Kegiatan Kelompok ............ 23 IV. Format Laporan Kelompok ............ 24 V. Pedoman IPE Komunitas Bagi

Pembimbing Lapangan ............ 25

VI. Kuesioner KKN TEMATIK 2019 ............ 34

Page 4: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta Ridho-Nya, sehingga penyusunan buku “Pedoman KKN Tematik Interprofessional Education Berbasis Pemberdayaan Keluarga Tahun 2019 Poltekkes Kemenkes Pontianak” dapat diselesaikan dengan baik.

Buku pedoman ini memuat pedoman pelaksanaan KKN Tematik dengan pendekatan “One Group One Family (OGOF)”, pokok-pokok arahan untuk membentuk, membina dan mengembangkan OGOF melalui KKN. Pelaksanaan KKN Poltekkes Kemenkes Pontianak ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan multidisiplin keilmuan, artinya semua bidang ilmu yang ada menyatu dalam satu lokasi untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak.

Besar harapan kami bahwa terdapat relevansi dan pengaruh dengan kegiatan KKN sebelumnya, sehingga kesinambungan program dapat dinikmati berbagai kalangan mulai dari stakeholder hingga masyarakat desa. Keberlangsungan program akan dapat senantiasa dilanjutkan dan mudah diaplikasikan sehingga diharapkan ada perubahan status derajat kesehatan dan pola hidup sehat di masyarakat ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Akhir kata, semoga kegiatan KKN Tematik Berbasis Keluarga Tahun 2019 ini dapat bermanfaat serta meningkatkan kualitas kegiatan dari tahun ke tahun dan membantu upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Amin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Pontianak, Maret 2019 Direktur

Page 5: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 20 ayat 2 dinyatakan ”Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”. Pada Pasal 24 ayat 2 disebutkan: ”Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.

Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip: kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi. KKN juga merupakan salah satu bentuk pendidikan interprofesi, yaitu dimana beberapa mahasiswa dari berbagai profesi belajar tentang profesi lain, belajar bersama satu sama lain untuk menciptakan kolaborasi efektif dan pada akhirnya meningkatkan outcome kesehatan yang di inginkan. Pendidikan interprofesi merupakan tahap yang penting dalam upaya mempersiapkan lulusan atau professional kesehatan yang siap untuk bekerja di dalam tim dan melakukan praktek kolaborasi dengan efektif untuk merespon atau memecahkan masalah yang ada di masyarakat.

Seiring dinamika masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Poltekkes Kemenkes Pontianak diarahkan pada

Page 6: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

2

pola KKN Tematik Interprofesional Education (IPE) dan dan Interprofesional Colaboration (IPC) berbasis keluarga. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berbasis keluarga Poltekkes Kemenkes Pontianak ini merupakan wadah untuk dapat menyumbangkan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat secara melembaga. Sebagai kegiatan kelompok yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, KKN Tematik berbasis pemberdayaan keluarga ini diharapkan mampu untuk memberikan solusi serta membantu menangani masalah-masalah kesehatan yang sifatnya mejemuk secara terpadu dan interdisipliner.

Kemajemukan disiplin ilmu kesehatan yang dimiliki dan dikembangkan di Poltekkes Kemenkes Pontianak ini sangat memungkinkan perguruan tinggi ini dapat mengaplikasikan misi Tri Darma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan dengan kemampuan professional dengan memposisikan diri sebagai agen pembaharu.

KKN Tematik berbasis keluarga merupakan model KKN yang bertujuan untuk membentuk, membina dan mengembangkan peran keluarga sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat, mulai dari pemanfaatan potensi SDM, SDA lokal dan upaya tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan KKN Tematik berbasis keluarga dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan mendapatkan penduduk dan keluarga sebagai titik sentrum pembangunan. KKN Tematik berbasis keluarga mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan masyarakat yang sejahtera.

B. Pengertian

KKN tematik IPE berbasis keluarga, One Group One Family (OGOF) merupakan keterpaduan dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Program wajib yang bersifat co-kurikuler pada semua jurusan/prodi (SYARAT WISUDA). Sebagai kegiatan infrastruktur dilaksanakan dengan penempatan mahasiswa dari suatu Tingkat studi tertentu dengan kesatuan-kesatuan antardisiplin llmu pengetahuan

Page 7: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

3

(interdisiplin) di wilayah yang meliputi sejumlah desa untuk waktu tertentu selama masa KKN berlangsung. Misi utama KKN IPE OGOF turut menggerakkan masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan melalui berbagai kegiatan.

C. Prinsip Dasar dan Pelaksanaan KKN 1. Interdisipliner/IPE/IPC dan Lintas sektoral 2. Komprehensif 3. Berdimensi luas dan praktis 4. Partisipasi aktif masyarakat

D. Tujuan, Khalayak Sasaran dan Manfaat 1. Tujuan Umum

a) Mahasiswa, dosen dan semua yang terlibat pengembangan diri pribadi di masyarakat dan lingkungannya secara akademik

b) Penerapan kegiatan akademik di Poltekkes Pontianak agar Iebih relevan pembangunan dan pengembangan masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

c) Pengabdian pada masyarakat yang sedang membangun, sehingga nantinya masyarakat itu sendiri dapat lebih mandiri dan bukan untuk dilayani

d) Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat.

e) Melatih dan mengembangkan softskills dan karakter mahasiswa.

f) Melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat khususnya di lokasi KKN, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat.

g) Menyiapkan calon pemimpin bangsa yang berpihak kepada kejujuran, keadilan, dan kebenaran.

Page 8: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

4

2. Tujuan Khusus

a) Memberi pengalaman mahasiswa menyiapkan diri dalam menjalankan profesinya bekerjasama dengan profesi lain dalam pemberdayaan kehidupan bermasyarakat.

b) Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa dalam praktik kolaborasi interprofesi (IPE)

c) Membekali mahasiswa kemampuan praktik kolaborasi interprofesi (IPE) dalam pendekatan di masyarakat (One Group One Family)

d) Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa. e) Melaksanakan terapan Ipteks, secara teamwork dan

interdisipliner (interprofessional education) kepada masyarakat.

f) Melatih dan menanamkan nilai kepribadian mahasiswa : 1) Nasionalisme 2) Keuletan, etos kerja dan tangung jawab 3) Kemandirian, kepemimpinan 4) Menanamkan jiwa peneliti 5) Eksploratif dan analisis 6) Mendorong learning community dan learning

society. 7) Melaksanakan interprofesional Education/

Colaboration g) Melatih mahasiswa dalam memecahkan masalah

pembangunan di masyarakat, serta menggali berbagai kondisi masyarakat sebagai umpan balik (feed back) bagi Poltekkes dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi.

h) Melatih mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu program di masyarakat secara Interprofesional Education/Colaboration

Page 9: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

5

3. Khalayak Sasaran

Sasaran KKN Tematik adalah masyarakat umum mulai pranata sosial yang kecil (keluarga, RT, RW, Lingkungan, dan desa/kelurahan), peran serta masyarakat industri dan serta pemerintah daerah.

4. Manfaat

KKN Tematik IPE diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa, masyarakat dan pemerintah daerah, perguruan tinggi sebagai berikut : a. Mahasiswa

1) Memperdalam pengertian terhadap cara berfikir dan bekerja secara interprofesional sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.

2) Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.

3) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.

4) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.

5) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara interdisilipliner atau antar sektor.

6) Membina mahasiswa menjadi motivator, dinamisator dan problem solver.

7) Memberikan pengalaman belajar sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat

8) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan

Page 10: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

6

penelaahan, merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme pada diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa kesejawatan.

b. Masyarakat, Mitra dan Pemerintah Daerah

1) Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan

2) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan

3) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan

4) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan

5) Memanfaatkan bantuan pemikiran mahasiswa dalam melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

6) Memajukan institusi 7) Menjadikan dunia industri sebagai subyek

transfer knowledge melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

8) Terbentuknya link and mach antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha/industri sebagai stakeholder.

9) Terciptanya sinergitas dalam penerapan inovasi baru bagi kalangan dunia industri sebagai alternatif dalam pemecahan masalah.

10) Dapat membantu dunia industri dalam mengatasi masalah administratif maupun yang bersifat managerial.

11) Mengembangkan dan memajukan industri.

Page 11: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

7

c. Perguruan Tinggi 1) Memperoleh umpan baik sebagai hasil

pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan ditengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh diperguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.

2) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.

3) Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan keadaan/ kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata

4) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi terkait atau departemen lain melalui kerjasama mahasiswa yang melaksanakan KKN.

Page 12: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

8

BAB II PENGELOLAAN KKN TEMATIK

A. Lembaga Pengelola Penyelenggaraan KKN Tematik berada pada Pusat Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pontianak. Pelaksanaannya dibentuk melalui kepanitian terdiri dari Ketua dengan dibantu oleh Sekretaris, bendahara, dan koordinator beserta anggotanya. Arahan kegiatan dipantau langsung oleh penanggungjawab dalam hal ini Pembantu Direktur I.

B. Tata Laksana Pengelolaan

1. Status dan Beban Akademik KKN Tematik menjadi intrakurikuler pendidikan tinggi dan merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa Program (D3/D4). Status KKN Tematik di Poltekkes Kemenkes Pontianak dalam satuan kurikulum dikategorikan sebagai mata kuliah tersendiri yang dilaksanakan setelah mahasiswa memperoleh sekurang-kurannya 118-120 SKS (Satuan Kredit Semester). Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS. Besarnya beban akademik ini diperoleh dari perhitungan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKN sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan/ Pembekalan(Setara 1 SKS) Mahasiswa diwajibkan secara berkelompok mengikuti pembekalan.

b. Tahap Pelaksanaan (Setara 2 SKS) Mahasiswa diwajibkan melakukan semua kegiatan yang direncanakan bersama-sama kelompok masyarakat atau sasaran di lokasi KKN serta membuat laporan harian, mingguan dan laporan akhir. Tahap pelaksanaan ini sebesar 2 SKS dengan lama waktu pelaksanaan 256 jam

Page 13: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

9

(2 SKS x 8 jam kerja per hari x 16 kali pertemuan) setara selama 32 (tiga puluh dua) hari atau 4 (empat) minggu di lokasi KKN. Namun demikian pelaksanaan kegiatan KKN 1 hari dihitung 2 kali pertemuan yaitu siang dan malam, dengan proporsi 6 jam siang hari dan 2 jam malam hari, sehingga pelaksanaan KKN membutuhkan waktu 2 Minggu (4 Minggu : 2)

2. Pelaksana Pelaksana kegiatan KKN Tematik adalah sebagai berikut: a. Ketua/Sekretaris KKN Tematik dibantu Koordinator. b. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) c. Mahasiswa KKN Tematik

3. Persyaratan Persyaratan bagi mahasiswa yang akan mengikuti KKN Tematik antara lain : a. Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa pada jenjang

pendidikan D3/D4 semester Akhir. b. Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS c. Mahasiswa telah menempuh Sistem Kredit Semester

(SKS) minimal 118-120 SKS. C. Pendekatan Pelaksanaan Program Kegiatan KKN Tematik

Pendekatan pelaksanaan program kegiatan KKN Tematik Tahun 2019 adalah berbasis keluarga; dimana mahasiswa melakukan pendekatan terhadap satuan keluarga untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang terjadi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan interdisipliner (multi disiplin ilmu) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

KKN Tematik IPE OGOF merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola pikir interdisiplin dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN Tematik IPE dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah kehidupan setiap masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi kompleks. Dengan demikian pendekatan mono-disiplin menjadi kurang efektif,

Page 14: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

10

sehingga usaha pemecahan masalah yang timbul dalam kehidupan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner merupakan pengalaman belajar bagi para mahasiswa.

Oleh karena itu, KKN Tematik IPE OGOF, harus diarahkan untuk bertindak menjadi pendekatan interdisipliner terhadap masalah kesehatan yang sudah sedang dihadapi, atau yang akan datang. Dari sisi pendekatan tersebut KKN Tematik IPE OGOF,mempunyai tujuan dan falsafah yang berbeda dengan PPL, praktek umum (PU), atau praktek kerja lapangan (PKL), dimana mahasiswa selalu bertolak dari dan bergerak sebatas disiplin ilmunya sekalipun hal itu bersifat ilmiah, namun cenderung bersifat sempit dan terbatas dalam bidang ilmu tertentu (mono-disipliner).

D. Program KKN Tematik

Program kegiatan KKN Tematik Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 dititikberatkan pada upaya peningkatan peran serta keluarga dalam membangun kesehatan, yaitu: 1. Kegiatan Pokok

Interprofessional education (multidisiplin) 1) Mampu berkomunikasi dengan profesi lain 2) Mampu bekerja sama dan membina hubungan saling

percaya dgn profesi lain 3) Mampu bersikap dan berperilaku baik dlm membina

hubungan dg profesi lain (RESPEK) 4) Mampu melaksanakan peran profesi dlm berkolaborasi

dg profesi lain

Page 15: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

11

Gambar 1. Proses Kegiatan KKN Tematik Berbasis Keluarga

Kegiatan di lapangan : a) Mahasiswa terbagi dalam group yang terdiri dari berbagai

jurusan atau prodi b) Satu mahasiswa bertanggung jawab terhadap data

survey 10 keluarga di desa KKN c) Data kemudian digabung dalam data survey desa yang

kemudian diolah untuk dijadikan dasar dalam membuat POA dan data juga dikumpulkan kepada panitia dalam bentuk aplikasi google form

d) Dari seluruh keluarga yang disurvey, dipilih satu keluarga yang akan diintervensi secara bersama sama interprofesional (IPE/IPC), dibuatkan Planning of Action (POA)

e) Data dusun juga diolah dan dibuatkan Planning of action (POA) secara IPE/IPC

f) POA keluarga dan masyarakat kemudian dimusyawarahkan dengan pemuka masyarakat dan Puskesmas dalam MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa)

g) Setelah disetujui dalam MMD, maka kegiatan dilakukan. h) Semua kegiatan dilaporakan dalam laporan KKN

Page 16: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

12

2. Kegiatan tambahan Program Tambahan adalah program yang sangat dibutuhkan masyarakat di luar bidang program yang telah disepakati. Pada KKN kali ini program tambahan adalah: a. Nutrition Goes To School (Edukasi Gizi Pada Anak Sekolah, Pembinaan kantin sehat, kebun gizi) b. Penyuluhan tentang menjaga kebersihan gigi dan mulut c. Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit Menular d. Penyuluhan sanitasi e. Bakti sosial f. dll

Catatan: Total waktu yang digunakan untuk melaksanakan program pokok dan pokok tambahan bagi setiap mahasiswa adalah minimal 70% untuk program pokok dan maksimal 30% untuk program tambahan (gambar 2). Total waktu kerja efektif = 256 jam Pembagian waktu kerja Program pokok (70% x 256 jam) = 179,2 jam Program tambahan (30% x 256 jam) = 76,8 jam

PROGRAM KERJA

MHS KKN 2 SKS (MIN 256 JAM)

PROGRAM POKOK PROGRAM TAMBAHAN

(70%) (30%)

Gambar 2. Skema persentase alokasi waktu kegiatan KKN Tematik.

Page 17: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

13

C. Pendanaan Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN

Tematik bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes Pontianak.

D. Sosialisasi 1. Internal

Gambar 3. Tahapan Persiapan KKN Tematik Dilakukannya sosialisasi pada dosen pembimbing ttg KKN Tematik OGOF. Kemudian dilakukan Pembekalan KKN Tematik IPE OGOF pada peserta KKN Mahasiswa.

2. Eksternal Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN Tematik IPE OGOF kepada Pemda, dan instansi lain maupun stakeholder lainnya yang akan menjadi mitra kegiatan KKN Tematik agar dapat mempersiapkan pelaksanaan KKN Tematik diwilayahnya. Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Page 18: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

14

E. Kerjasama KKN Tematik hanya akan berhasil apabila ada kerjasama

yang baik antar intra Poltekkes Kemenkes Pontianak maupun antara Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan pihak Pemda maupun instansi mitra lainnya. Kerjasama yang harmonis akan membantu menciptakan kelancaran komunikasi dan penyelesaian permasalahan yang menjadi bidang kegiatan KKN Tematik. Kerjasama ini juga membuka jalan rintisan menuju tercapainya tujuan dan sasaran KKN Tematik sebaik-baiknya. Kerjasama diwujudkan dalam bentuk penandatanganan MoU antara Poltekkes Kemenkes Pontianak / Pusat PPM dengan mitra kerja. Diantara MoU yang akan ditandatangi antara Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan Mitra adalah : 1. Pemerintah Daerah (Porpinsi/Kabupaten/Kecamatan) 2. Bank 3. Institusi lain

Page 19: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

15

BAB III TAHAPAN KEGIATAN KKN TEMATIK

Adapun Kegiatan Pada tiap Komponen pada pendidikan

tenaga kesehatan di Poltekkes Kemenkes RI yang mendukung kegiatan KKN Tematik ini adalah sebagai berikut: A. Persiapan

1. Rapat pertemuan membahas pelaksanaan KKN Tematik 2019

2. Membentuk Panitia KKN Tematik 2019 3. Melakukan apersepsi kepada pihak Pemda Kab.Sambas,

tanggal 14-15 Maret 2019 4. Melakukan rapat panitia untuk menjelaskan tugas dan fungsi

dalam kegiatan KKN berlangsung serta menyiapkan semua keperluan untuk mendukung pelaksanaan KKN

5. Melaksanakan rapat dengan DPL untuk menjelaskan cara kerja DPL dalam membimbing mahasiswa dengan konsep one group one family

6. Survei lokasi wilayah yang dijadikan tempat pelaksanaan KKN Tematik 2019, yang bertujuan untuk kesiapan desa dan mengetahui program kegiatan KKN serta dalam mambantu penyiapan akomodasi untuk mahasisw, dilaksanakan sebanyak 2 kali pada bulan Maret 2019

7. Pembekalan bagi DPL tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan DPL dalam membimbing mahasiswa KKN dengan konsep IPE one group one family dapat dengan baik yang akan dilaksanakan tanggal 10 April 2019.

8. Pembekalan materi KKN Tematik 2019 untuk mahasiswa yang dilaksanakan selama 2 hari mulai dari tanggal 11,12 dan 15 April 2019.

Page 20: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

16

B. Pelaksanaan KKN Tematik 2019 dilkasanakan dari tanggal 22 April – 3 Mei

2019, dengan rincian kegiatannnya sebagai berikut: 1. Pemberangkatan peserta: 21 April 2019 2. Acara Pembukaan dan Koordinasi masing-masing kelompok:

22 April 2019 3. Pengumpulan data, pengolahan data dan perencanaan:

23 – 25 April 2019 4. Melaksanakan MMD pada masing-masing desa: 26 April 2019 5. Melaksanakan Intervensi (one group one family): 27 – 1 Mei

2019 6. Evaluasi dan Pelaporan (Presentasi) di Kecamatan: 2 Mei 2019

7. Penutupan: 3 Mei 2019

C. Penilaian Oleh karena KKN Tematik ditetapkan sebagai mata kuliah

wajib intrakulikuler, maka penilaian terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik. Penilaian akademik meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective), dan keterampilan (psychomotoric). Kegiatan KKN Tematik dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki beberapa tahapan kegiatan, mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan program, dan Laporan Pelaksanaan. Adapun komponen penilaian, bobot komponen dan nilai akhir diuraikan sebagai berikut :

Tabel 1. Komponen, Bobot Penilaian dan Penilai

No Komponen Penilaian Bobot

Penilaian Penilai

1 a) Ketepatan waktu dan Kelengkapan data,

b) Pelaksanaan kegiatan secara IPC

c) Penilaian laporan d) Penilaian presentasi e) Kehadiran dan Logbook

20 %

20 %

20 % 20 % 20 %

DPL

Page 21: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

17

BAB IV EVALUASI PROGRAM KKN TEMATIK

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari suatu pelaksanaan program. Dengan monitoring dan evaluasi dapat diketahui berbagai hal kegiatan yang menyangkut perencanaan, proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai maupun dampak yang ditimbulkan. Monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari pengelolaan dan

pengembangan program KKN Tematik IPE dilakukan melalui

jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolaan dan upaya

pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan

pelaksanaan KKN Tematik IPE guna pengendalian dan pengarahan

agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang telah

ditetapkan. Sementara evaluasi terhadap hasil serta dampak yang

ditimbulkan berguna bagi penilaian program, yaitu mengenai tingkat

keberhasilan yang dicapai, faktor kendala dan pendukung yang ada,

efisiensi dan efektifitas program, serta pengaruh-pengaruh lain yang

ditimbulkan akibat pelaksanaan program KKN Tematik IPE.

A. Evaluasi Kegiatan KKN Tematik Evaluasi Kegiatan KKN Tematik IPE dilaksanakan oleh

Tim Pusat Layanan KKN Tematik IPE. Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir periode kegiatan KKN Tematik IPE dan pada setiap akhir tahun akademik. Evaluasi ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan kegiatan, termasuk penyusunan laporan dan penilaiannya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dan dampak yang ditimbulkan baik terhadap mahasiswa maupun terhadap masyarakat, yaitu perkembangan kepribadiaan mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan perkembangan kelembagaaan (institutional development) yang terkait.

Page 22: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

18

Bahan evaluasi dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN Tematik IPE yang telah dilakukan. Berdasarkan laporan itu, diketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN Tematik, kelayakan program, dan besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga dan dana.

B. Evaluasi Keberlanjutan Program KKN Tematik

KKN Tematik IPE merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan secara sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pihak yang terlibat. Fungsi evaluasi pada tahap ini adalah untuk menjaga, meneruskan, dan menambah agar dampak positif tersebut dapat dikembangkan dan dilestarikan serta meminimalisir dampak negatifnya.

Usaha-usaha tindak lanjut dalam bentuk pembinaan terhadap semua hasil KKN Tematik IPE yang telah dicapai perlu dilakukan pada daerah/wilayah/institusi yang pernah menjadi lokasi KKN Tematik IPE. Masyarakat/institusi yang bersangkutan diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan program yang telah dirintis dan dibina bersama mahasiswa KKN Tematik IPE.

Pembinaan kerjasama dengan instansi dan para pihak yang terkait perlu dilakukan agar terbina kerjasama yang sinergis dan harmonis sehingga pemberdayaan masyarakat dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Evaluasi pada tahap ini dilakukan terhadap dampak hasil kegiatan KKN Tematik melalui pertemuan-pertemuan secara periodik dengan para pihak. Evaluasi dampak meliputi sarana, prasarana, dan keluaran dari sistem proses KKN Tematik dengan memperhatikan umpan balik dari keluaran, seperti gambar 4 berikut :

Page 23: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

19

LPPM

Mahasiswa Masyarakat

Mitra

PENILAIAN

PELAKSANAAN

PERSIAPAN

SARANA & PRASARANA

LINGKUNGAN FISIK LINGKUNGAN SOSIAL

MAHASISWA MASYARAKAT

MITRA

M O N I T O R I N

G

M O N I T O R I N G

TAHAP MASUKAN TAHAP KELUARAN TAHAP PROSES

Page 24: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

20

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Harian KKN Tematik IPE 2019

Hari 1

1. Mahasiswa datang di lokasi

2. Acara pembukaan

3. Berkemas

4. Konsolidasi internal

Hari ke 2

1. Perkenalan ke Pemuka masyarakat, instansi terkait dan tetangga sekitar.

2. Mencari data sekunder di desa

3. Konsolidasi internal kelompok utk pembagian responden

4. Melakukan survey data kesehatan keluarga.

5. Data dikumpulkan dan dikirim kepada panitia dalam bentuk aplikasi google form

Hari ke 3

1. Melakukan survey keluarga

2. Satu mahasiswa 10 (sepuluh) keluarga.

3. Saat turun ke keluarga tidak boleh sendiri tapi dianjurkan berdua, untuk validitas data

4. Data dikumpulkan dan dikirim kepada panitia dalam bentuk aplikasi google form

Hari ke 4

1. Lanjutan survey keluarga

2. Merekap dan mengolah data sesuai template

3. Data dikumpulkan dan dikirim kepada panitia dalam bentuk aplikasi google form

4. Menentukan masalah kesehatan yang ada di dusun/desa dan keluarga yang akan dijadikan focus binaan

Hari ke 5

1. Membuat Planning of action (POA)

2. Melakukan MMD (musyawarah masyarakat desa), untuk menjelaskan

3. Permasalahan, POA dan rencana implementasi.

4. Masukan dan saran saat MMD dimasukkan dalam perencanaan

Hari ke 6 sampai ke 10

1. Implementasi Kegiatan a. keluarga binaan b. Masyarakat

desa

Page 25: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

21

Hari ke 10

1. Implementasi Kegiatan desa a. keluarga binaan b. Masyarakat desa

2. Membuat laporan kegiatan Keluarga dan Desa

3. Mempersiapkan persentasi hasil kegiatan tingkat kecamatan

Hari ke 11

1.Implementasi Kegiatan desa

a. keluarga binaan b. Masyarakat desa

Hari ke 12

1.Presentasi tingkat kecamatan

2.Pamitan dengan Seluruh Aparatur Desa, masyarakat dan Kecamatan

3.Berkemas Pulang

Page 26: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

22

Lampiran 2

REKAPITULASI KEGIATAN INDIVIDU ( LOGBOOK)

Nama : …………………………………………………………………………… Jurusan : …………………………………………………………………………… Dusun : ……………………………………………………………………………

Hari ke Nama Kegiatan Frekwensi Sasaran Kegiatan

Jumlah Sasaran

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

*Keterangan: Satu hari bisa lebih dari satu kegiatan

Page 27: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

23

Lampiran 3

REKAPITULASI KEGIATAN KELOMPOK

Dusun : ……………………………………………………

Hari ke Nama Kegiatan Frekwensi Sasaran Kegiatan

Jumlah Sasaran

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

*Keterangan: Satu hari bisa lebih dari satu kegiatan

Page 28: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

24

Lampiran 4

FORMAT LAPORAN KELOMPOK

Bab I Pendahuluan A. Gambaran Umum Desa (demografi, sarana kesehatan, infrastruktur) B. Data Kesehatan Desa (Angka penyakit, status gizi, dll) C. Latar belakang Masalah Keluarga Dan Desa (hasil survey yang

dilakukan) D. Perumusan Masalah E. Tujuan Kegiatan F. Manfaat Kegiatan Bab II Hasil Kegiatan & Pembahasan A. POA B. Hasil Kegiatan C. Pembahasan D. Rencana tindak Lanjut Bab III Penutup A. Kesimpulan B. Saran Lampiran:

1. Peta wilayah 2. dokumentasi 3. Rekapitulasi Kegiatan dengan format sebagai berikut:

Page 29: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

25

Lampiran 5

PEDOMAN IPE KOMUNITAS BAGI PEMBIMBING LAPANGAN

A. Latar belakang

Setiap profesi kesehatan saat ini telah memiliki standar pendidikan dan

standar kompetensinya masing-masing. Standar pendidikan dan standar

kompetensi tersebut kemudian diterjemahkan oleh setiap institusi

pendidikan menjadi sebuah kurikulum yang berlaku di institusi tersebut.

Kurikulum didesain sedemikian rupa untuk memampukan peserta didik

mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Salah satu kompetensi yang

mungkin belum tercantum secara eksplisit dalam standar kompetensi

maupun kurikulum institusi pendidikan profesi kesehatan adalah

kompetensi kolaborasi dan kerjasama dalam tim pelayanan kesehatan. Hal

ini menyebabkan belum tersedianya suatu program pendidikan interprofesi

yang terstruktur di semua institusi pendidikan profesi kesehatan. Oleh

karena itu, setiap institusi pendidikan diharapkan mengintegrasikan

pendidikan interprofesi ke dalam kurikulumnya masing-masing.

Tantangan dalam pendidikan interprofesi kesehatan merupakan hal

yang cukup alamiah mengingat perkembangan masing-masing profesi juga

cukup berbeda. Tantangan dalam pelaksanaan pendidikan interprofesi

meliputi substansi kebijakan dan teknis. Tantangan terbesar adalah aspek

substansi yang meliputi persepsi dan budaya kolaborasi diantara profesi

kesehatan (Weller, Barrow, & Gasquoine, 2011). Selain itu WHO (2010)

menyatakan bahwa aspek teknis pelaksanaan pendidikan juga merupakan

tantangan dalam penerapan pendidikan interprofesi.

Pendidikan interprofesi perlu dibuat dengan cerdas dan sistematis

karena metode pendidikan interprofesi memberikan banyak manfaat

terutama dalam hal pelayanan kolaboratif untuk pasien, memperkaya

keilmuan antar profesi yang berbeda serta meningkatkan kepuasan peserta

didik saat belajar dalam lingkungan kerja yang nyata. Namun bila tidak

dipersiapkan dengan baik, metode pendidikan interprofesi ini justru akan

memunculkan stereotypes, ketidakseimbangan kekuatan serta menurunkan

kerjasama antar tim kesehatan (Becker, Hanyok, & Walton-Moss, 2014).

Page 30: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

26

B. Tujuan dan Sasaran Pembelajaran

Tujuan pelaksanaan pendidikan interprofesi adalah agar profesi

kesehatan dapat bekerja sama dan berkolaborasi secara sinergis dan efektif,

sesuai dengan peran dan tanggung jawab serta kompetensi spesifik masing-

masing profesi.

C. Uraian Topik Atau Materi Bahasan

Tabel 1. Jabaran Kompetensi, Capaian Pembelajaran Dan Tujuan

Pembelajaran Interprofesi

No

.

Area

Kompetensi Definisi

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan

Khusus

1. Komunikasi

interprofesi

Kemampuan

peserta didik

untuk

berkomunikasi

dengan pasien,

keluarga,

masyarakat,

dan profesional

kesehatan

lainnya dengan

cara responsif

dan

bertanggung

jawab dengan

menggunakan

pendekatan tim

untuk

pemeliharaan

kesehatan dan

pengobatan

penyakit.

1. Menjelaskan

tentang sistem

organisasi dan

komunikasi

informasi

kepada

individu,

keluarga dan

masyarakat

serta anggota

tim dengan

jelas dan jika

mungkin

mencegah

discipline-

specific

terminology.

1. Menerapkan

komunikasi

efektif antar

profesi kesehatan

dalam

pengelolaan

masalah

kesehatan.

2. Mampu

berkomunikasi

dengan anggota

tim untuk

mengklarifikasi

tanggung jawab

masing-masing

anggota tim

dalam melakukan

pengelolaan

kesehatan

individu, keluarga

dan masyarakat.

3. Mampu

mendengarkan

secara aktif,

memberikan ide

dan opini serta

umpan balik

kepada anggota

tim.

1. Memilih alat dan teknik

komunikasi yang efektif,

termasuk sistem informasi

dan teknologi komunikasi,

untuk memfasilitasi diskusi

dan interaksi yang

meningkatkan fungsi tim

2. Mengatur dan

mengkomunikasikan

informasi dengan pasien,

keluarga, dan anggota tim

kesehatan dalam bentuk

yang dapat dimengerti serta

menghindari terminologi

profesi yang spesifik bila

memungkinkan

3. Mengungkapkan

pengetahuan dan pendapat

kepada para anggota tim

yang terlibat dalam

perawatan pasien dengan

keyakinan, kejelasan dan

rasa hormat

4. Mendengarkan secara aktif

dan mendorong ide dan

opini dari anggota tim lain

5. Memberikan umpan balik

konstruktif, tepat waktu dan

sensitif kepada orang lain

tentang kinerja tim mereka

serta menanggapi umpan

balik dari orang lain dengan

rasa hormat

6. Menggunakan bahasa yang

tepat untuk situasi yang

sulit, percakapan atau

konflik interprofesi

Page 31: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

27

No

.

Area

Kompetensi Definisi

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan

Khusus

7. Memahami bahwa setiap

orang memiliki keunikan

tersendiri, termasuk tingkat

pengalaman, keahlian,

budaya, kekuasaan, dan

hierarki dalam tim

perawatan kesehatan,

sehingga dapat memberikan

kontribusi untuk

komunikasi yang efektif,

resolusi konflik, dan

hubungan kerja interprofesi

yang positif

8. Berkomunikasi secara

konsisten mengenai

pentingnya kerjasama pada

perawatan pasien berbasis

tim dan komunitas

2. Kolaborasi

interprofesi

Kemampuan

peserta didik

untuk

menciptakan

hubungan kerja

yang nyaman

dan efektif

serta saling

menghargai

dengan

melibatkan

pasien/

klien/keluarga.

1. Menerap

kan prinsip

manajemen

dan

pengembangan

tim

interprofesi,

termasuk

kepemimpi

nan

2. Mampu

mengintegrasi

kan

pengetahuan

dan

pengalaman

dari profesi

lain yang

sesuai dengan

kondisi pasien

dan pelayanan

kesehatan

masyarakat.

1. Mampu bekerja

secara kooperatif

dengan penyedia

pelayanan

kesehatan,

pasien/masyarakat

yang menerima

pelayanan

kesehatan serta

pihak lain yang

berkontribusi dalam

pencegahan

penyakit dan

pelayanan

kesehatan.

1. Menjelaskan proses

pengembangan melalui

peran dan praktik tim yang

efektif

2. Mengembangkan

konsensus mengenai

prinsip-prinsip etis untuk

menjadi panduan bagi

semua aspek perawatan

pasien dan kinerja tim

3. Melibatkan profesi

kesehatan yang lainnya

sesuai dengan situasi

pelayanan khusus yang

berpusat pada pasien

4. Mengintegrasikan

pengetahuan dan

pengalaman profesi lain

untuk perawatan yang

spesifik

5. Menerapkan praktik

kepemimpinan yang

mendukung praktik

kolaboratif dan kinerja tim

yang efektif

6. Melibatkan diri dan orang

lain untuk mengelola

perbedaan pendapat secara

kontruktif tentang nilai,

peran, tujuan dan tindakan,

yang timbul antara profesi

kesehatan dengan pasien

dan keluarga

Page 32: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

28

No

.

Area

Kompetensi Definisi

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan

Khusus

7. Berbagi akuntabilitas

dengan profesi lain, pasien

dan masyarakat, terkait

pelayanan dan pencegahan

terhadap masalah kesehatan

8. Merefleksikan kinerja

individu dan tim serta

perbaikan kinerja tim

9. Menggunakan strategi

perbaikan untuk

meningkatkan efektivitas

kerja tim interprofesi dan

pelayanan berbasis

10. Menggunakan bukti yang

tersedia untuk menjadi

dasar kerjasama tim yang

efektif dan pelayanan

berbasis tim

11. Melakukan pengaturan

secara efektif terhadap tim

dan peran anggota tim yang

berbeda

3. Etika dan

Nilai

Kemampuan

untuk

menerapkan

prinsip etika

profesi,

profesionalis

me, dan

keselamatan

pasien pada

pelayanan

kesehatan

berbasis

kolaborasi.

1. Menerapkan

prinsip

keselamatan

pasien pada

pelayanan

kesehatan

berbasis

kolaborasi.

1. Menerapkan

pelayanan

kesehatan

berbasis

kompetensi

dengan

mempertimbangk

an sosial budaya

2. Mampu bekerja

secara tim

interprofesi

dengan

menerapkan

prinsip budaya,

nilai,

peran/tanggung

jawab, keahlian,

saling percaya

dan dapat

dipertanggungja

wabakan dari

profesi kesehatan

lain.

1. Menempatkan kepentingan

pasien, keluarga dan

masyarakat di tengah

pemberian pelayanan

kesehatan interprofesi

2. Menghormati martabat dan

privasi pasien, tetap

menjaga kerahasiaan dalam

pelayanan berbasis tim

3. Merangkul keragaman

budaya dan perbedaan

individu yang dimiliki oleh

pasien, keluarga dan tim

kesehatan

4. Menghormati budaya yang

unik, nilai, peran/tanggung

jawab dan keahlian profesi

kesehatan lainnya

5. Bekerjasama dengan

mereka yang menerima

pelayanan, mereka yang

memberikan pelayanan dan

lain-lain, yang

berkontribusi atau

mendukung penyediaan

pelayanan dan upaya

pencegahan kesehatan

6. Mengembangkan hubungan

saling percaya dengan

Page 33: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

29

No

.

Area

Kompetensi Definisi

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan

Khusus

pasien, keluarga, dan

anggota tim lainnya

7. Menunjukkan standar

perilaku, etika dan kualitas

dalam memberikan

pelayanan berbasis tim

8. Mengelola dilema etik

tertentu pada pasien/klien

yang menerima pelayanan

berbasis kolaborasi

interprofesi

9. Bertindak dengan kejujuran

dan integritas dalam

hubungannya dengan

pasien, keluarga, dan

anggota tim lainnya

10. Mempertahankan

kompetensi spesifik

profesinya dalam lingkup

praktik yang relevan

4. Peran Profesi

Kesehatan

Kemampuan

peserta didik

untuk

memahami

peran profesi

masing-

masing dan

peran profesi

lain dan

menggunakan

pengetahuan

tersebut

untuk

menjawab

kebutuhan

dan tujuan

perawatan

pasien/klien/k

eluarga dan

komunitas

1. Menjelas

kan peran

dan

tanggung

jawab

dari

masing-

masing

identitas

profesi

kesehatan

.

1.Mengaplikasikan

nilai-nilai dan

prinsip hubungan

dari dinamika tim

agar dapat berperan

secara efektif untuk

merencanakan dan

memberikan

pelayanan berpusat

secara aman,

efisien, efektif dan

adil.

2.Mampu terlibat

dalam

pengembangan

profesional dan

interprofesi

berkelanjutan untuk

meningkatkan

kinerja tim

1. Mengkomunikasikan peran

dan tanggung jawab profesi

secara jelas kepada pasien,

keluarga dan profesional

lainnya

2. Mengenali keterbatasan

profesi dalam

keterampilan, pengetahuan

dan kemampuan

3. Melibatkan profesi

kesehatan yang beragam

dalam melengkapi keahlian

profesional, serta sumber

daya terkait, untuk

mengembangkan strategi

agar memenuhi kebutuhan

pasien

4. Menjelaskan peran dan

tanggung jawab penyedia

layanan lain dan bagaimana

tim bekerjasama untuk

memberikan pelayanan.

5. Menggunakan lingkup

pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang

tersedia dari profesi

kesehatan untuk

memberikan pelayanan

yang aman, tepat waktu,

efisien, efektif dan adil.

6. Berkomunikasi dengan

anggota tim untuk

Page 34: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

30

No

.

Area

Kompetensi Definisi

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan

Khusus

mengklarifikasi tanggung

jawab setiap anggota dalam

melaksanakan komponen

dari rencana pelayanan atau

intervensi kesehatan.

7. Menjalin hubungan

ketergantungan dengan

profesi lain untuk

meningkatkan pelayanan

pasien

8. Terlibat dalam

pengembangan profesional

dan interprofesi

berkelanjutan untuk

meningkatkan kinerja tim

9. Menggunakan kemampuan

yang unik dan saling

melengkapi dari semua

anggota tim untuk

mengoptimalkan pelayanan

pasien

5. Pelayanan

kesehatan

yang

berpusat

individu,

keluarga dan

masyarakat

Kemampuan

peserta didik

untuk

mengenal,

berintegrasi,

menilai,

bertindak

sebagai rekan,

memberi

masukan dan

menjalin

hubungan

dengan

pasien/klien/ke

luarga/

komunitas

dalam

merencanakan

dan

memberikan

pelayanan.

1. Menjelask

an prinsip

kerjasama

tim pada

konteks

patient-

centered

dan

communit

y-focused.

1. Menerapkan

prinsip

pendekatan

kesehatan

individu,

keluarga dan

masyarakat yang

meliputi

perencanaan,

implementasi dan

evaluasi program

kesehatan

berbasis

kerajsama tim

interprofesi.

1. Menjelaskan pengelolaan

kesehatan individu,

keluarga dan masyarakat

dengan pendekatan

kolaborasi interprofesi.

2. Menerapkan pelayanan

kesehatan yang berpusat

pada komunitas

3. Memahami konsep dan

implementasi kedokteran

keluarga, komunitas dan

masyarakat.

4. Mengelola informasi dan

melibatkan individu,

keluarga dan masyarakat

dalam pengambilan

keputusan pelayanan

kesehatan tim interprofesi

D. Strategi Pembelajaran, Metode dan Rencana Pengajaran

Pembelajaran berbasis praktik, di komunitas (community-based).

Pada tahap pembelajaran di klinik, peserta didik akan memperoleh

kesempatan untuk berlatih bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim

pelayanan kesehatan yang sebenarnya. Kegiatan interprofesi saat ini

Page 35: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

31

berfokus pada pengembangan kolaborasi di dalam

komunitas/masyarakat dalam bentuk PKL (Program Kerja Lapangan).

Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama dalam bentuk kolaborasi

antara dosen dan mahasiswa dari berbagai jenis program studi guna

menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada dalam masyarakat

1. Learning from practice

Kegiatan seperti pertemuan, rapat, pembahasan kasus, memberi

kesempatan bagi tenaga kesehatan dari berbagai profesi

berberkolaborasi dan saling berbagai perspektif, beserta alternatif

solusi. Metode ini dapat meningkatkan pemahaman, kinerja,

pemikiran kritis serta motivasi tenaga kesehatan.

2. Learning as a team

Bekerja ‘sebagai’ tim dan bukan hanya ‘di dalam’ tim penting untuk

pendidikan berbasis interprofesi. Pada kesempatan ini tenaga

kesehatan diberikan kesempatan untuk menggali kapasitas diri dan

kemampuan yang berbeda dari tiap profesi, dalam melihat masalah

secara bersama-sama untuk kepentingan bersama.

E. Sistem Dan Metode Evaluasi

Tempat Penilaian Kompetensi

Komunitas a) Ketepatan waktu dan Kelengkapan data,

b) Pelaksanaan kegiatan secara IPC

c) Penilaian laporan

d) Penilaian presentasi

e) Kehadiran dan Logboo

Keterampilan

Sikap

F. Kegiatan

Program kegiatan KKN Tematik Poltekkes Kemenkes Pontianak

Tahun 2019 dititikberatkan pada upaya peningkatan peran serta keluarga

dalam membangun kesehatan, yaitu:

1. Kegiatan Pokok

a) Interprofesional education/colaboration (multidisiplin)

5) Mampu berkomunikasi dengan profesi lain

6) Mampu bekerja sama dan membina hubungan saling percaya

dgn profesi lain

Page 36: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

32

7) Mampu bersikap dan berperilaku baik dlm membina hubungan

dengan profesi lain (RESPEK)

8) Mampu melaksanakan peran profesi dlm berkolaborasi dg

profesi lain

b) Kegiatan di lapangan :

1) Mahasiswa terbagi dalam group yang terdiri dari berbagai

jurusan atau prodi

2) Satu mahasiswa bertanggung jawab terhadap data 10 keluarga

di desa KKN

3) Data kemudian digabung dalam data survey desa yang

kemudian diolah dikumpulkan kepada panitia dalam bentuk

aplikasi google form

4) Dari seluruh keluarga yang disurvey, dipilih satu keluarga yang

akan diintervensi secara bersama sama interprofesional

(IPE/IPC), dibuatkan Planning of Action (POA)

5) Data dusun juga diolah dan dibuatkan Planning of action (POA)

secara IPE/IPC

6) POA keluarga dan masyarakat kemudian dimusyawarahkan

dengan pemuka masyarakat dan Puskesmas dalam MMD

(Musyawarah Masyarakat Desa)

Page 37: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

33

7) Setelah disetujui dalam MMD, maka kegiatan dilakukan.

8) Semua kegiatan dilaporakan dalam laporan KKN

2. Kegiatan tambahan Program Tambahan adalah program yang sangat dibutuhkan masyarakat di luar bidang program yang telah disepakati. Pada KKN kali ini program tambahan adalah: a. Nutrition Goes To School (Edukasi Gizi Pada Anak Sekolah, Pembinaan

kantin sehat, kebun gizi) b. Penyuluhan tentang menjaga kebersihan gigi dan mulut c. Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit Menular d. Penyuluhan sanitasi e. Bakti sosial

Page 38: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

34

Lampiran 6 Kuesioner KKN TEMATIK 2019

Page 39: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS
Page 40: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

36

Page 41: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

37

Page 42: PEDOMANlitbang.poltekkes-pontianak.ac.id/sites/default/files...Program KKN ini termuat dalam kurikulum program D3/D4 termasuk kelompok mata kuliah umum (MKU) dengan bobot 3 (1-2) SKS

38