tutor
DESCRIPTION
PBL MATA tutor dr. adeTRANSCRIPT
TUTOR DR. ADE
• AULIYA SYIFA2011730014
• ERLYN YULITA2011730028
• FATIMAH ZAHRA2011730029
• HALDIS ZOPIAN2011730033
• HERDA UTAMA2011730035
• IKHWANUL KAMIL2011730040
• INGE DACKRISNA2011730043
• RACHMANIA MAYANG 2011730082
• RADIAN ADI2011730083
• REYKA PRATIWI2011730089
• SHELPI SURISDIANI2011730100
KELOMPOK 6
SkenarioSeorang wanita umur 30 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata merah disertai nyeri. Keadaan dialami sudah 2 hari.
KLARIFIKASI KATA SULIT
-KATA/KALIMAT KUNCI
• Wanita 30 tahun• Mata merah disertai nyeri• Dialami sudah 2 hari
PERTANYAAN 1. Jelaskan anatomi mata!2. Jelaskan histologi mata!3. Jelaskan fisiologi penglihatan!4. Jelaskan penyakit apa saja yang menimbulkan mata merah, penglihatan kabur,
penurunan tajam penglihatan !5. Jelaskan mekanisme terjadinya mata merah, penglihatan kabur & penurunan tajam
penglihatan !6. Alur diagnosis pada skenario7. Penatalaksanaan pada skenario8. Mengapa keluhan disertai rasa nyeri9. Pencegahan pada skenario10. DD
- Konjuvititis- Keratitis- Skleritis
Anatomi
IKHWANUL KAMIL 2011730040
Daftar Pustaka
• Oftalmologi umum, Edisi 14• Sobotta, Edisi 22
Histologi Mata
Fatimah Zahra2011730029
Sagital view
Referensi
Mescher, Anthony L. 2011. Histologi Dasar Junqueira :Teks & Atlas. Jakarta : EGC
FISIOLOGI PENGLIHATAN
REYKA PRATIWI2011730089
MATA
PENYAKIT-PENYAKIT DENGAN GEJALA MATA MERAH
SHELPI SURISDIANI – 2011730100
EPISKLERITISPENGERTIAN:Peradangan jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera.
TANDA DAN GEJALA:Mata terasa kering, rasa sakit yang ringan, mengganjal, dengan konjungtiva yang kemotik.
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVAPENGERTIAN:Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh, ataupun akibat trauma baik langsung maupun tidak langsung.
TANDA DAN GEJALA:Umumnya tidak ada gejala spesifik selain terlihat darah pada sklera mata.
KONJUNGTIVA DRY EYES
PENGERTIAN:Keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya fungsi air mata.
TANDA DAN GEJALA:Mata terlihat merah, gatal, seperti berpasir, silau, banyak sekret sehingga kelopak mata sulit digerakkan.
KONJUNGTIVITISPENGERTIAN:Peradangan pada konjungtiva atau selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata.
TANDA DAN GEJALA:Hiperemia, terdapat sekret, kemosis, perasaan mengganjal pada mata, lengket kelopak mata terutama pagi hari.
TANDA/GEJALA BAKTERIAL VIRAL ALERGIK
GATAL Minim Minim Hebat
HIPEREMIA Umum Umum Umum
EKSUDAT Purulen/Mukopurulen Jarang, Air Putih (lengket)
KEMOSIS ++ +/- ++
SKLERITISPENGERTIAN:Radang kronis granulomatosa pada sklera yang ditandai dengan destruksi kolagen, infiltrasi sel dan vaskulitis.
TANDA DAN GEJALA:Perasaan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis, dan dagu. Mata merah berair, fotofobia, penglihatan menurun.
IRITISPENGERTIAN:Peradangan pada iris, cincin berwarna yang mengelilingi pupil pada mata.
TANDA DAN GEJALA:Sakit pada mata, mata merah, penglihatan kabur, fotofobia.
GLAUKOMAPENGERTIAN:Penyakit mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan cairan dalam bola mata.
TANDA DAN GEJALA:Mata merah, penglihatan menurun, tekanan intraokular meningkat, nyeri hebat pada mata, perasaan mual, muntah.
KERATITISPENGERTIAN:Peradangan pada kornea, yaitu jaringan di bagian depan mata yang menutupi pupil dan iris.
TANDA DAN GEJALA:Mata merah, fotofobia, merasa kelilipan.
MEKANISME TERJADINYA GEJALA
ERLYN YULITA2011730028
Mekanisme Mata Merah
Mikroorganisme(virus,bakteri dan jamur
Kelopak mata terinfeksi
Mata jadi kering
IritasiTerjadi pelebaran pembuluhdarah
Konjungtiva dan sklera berwarna merah
Proses radang
Nyeri
infiltrasi sel radang pada kornea
Kornea keruh
Gangguan penglihatan
Penurunan Visus Mata tanpa mata merah
Hipermetropia
Miopia
Presbiopi / katarak
Astigmatisme
Gangguan refraksi
anomali
Gangguan media refraksi
Visus mata
Alur Diagnostik
Rachmania Mayangsari Muchlis2011730082
Bagaimana Alur Diagnostik Pemeriksaan Mata?
A.Anamnesis
B.Pemeriksaan Fisik
C.Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
Menggali keluhan utama
Gejala okular yang
dikeluhkan
Onset gejala
Mata yang mengalami
gangguan
Menggali gejala - gejala
nonokular terkait
Menggali riwayat okular
sebelumnya
Penglihatan buruk pada
satu mata sejak lahir
Rekurensi penyakit
(timbul kembali atau
kekambuhan)
Peradangan
Menggali riwayat medis
sebelumnya
(hipertensi, diabetes dan
penyakit sarkoid)
Menggali riwayat - riwayat
pengobatan
(isoniazid dan kloroquin)
Menggali riwayat keluarga
(retinitis pigmentosa,
glaukoma)
Menggali riwayat alergi
1. Bola Mata2. Kelopak Mata3. Konjungtiva, sclera dan kornea4. Pemeriksaan pupil 5. Pemeriksaan tekanan bola mata 6. Pemeriksaan tajam penglihatan 7. Pemeriksaan lapang pandang
Pemeriksaan Fisik
1. Ultrasonografi2. Keratometri3. Sinoptofor4. Eksoftalmometer5. Tes Elektrofisiologis6. Teknik Pencitraan Radiologi7. Angiografi Fluoresein8. Teknik Pencitraan Digital dan Pemindaian
(scan) leser
Pemeriksaan Penunjang
Daftar Pustaka
• Ilyas Sidarta, dkk.1999. Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
• James Bruce, dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Ed 9. Balai penerbit EMS (Erlangga Medical Series)
• http://www.slideshare.net/pitriaseptianigustiayu/ilmu-ajar-penyakit-mata
Mengapa keluhan dapat disertai rasa nyeri?
Pertanyaan(Haldis Zopian A)
Infeksi, trauma, penyakit sistemik,
dsb.
Kerusakan sel-sel daerah mata
Mekanisme protektif
Respon inflamasi
Mediator inflamasi
Keterlibatan saraf
Nyeri
Referensi
Lorraine M. Wilson, Sylvia A. Price. 2010. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGCSherwood. 2010. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Treatment & prevention
Radian adi arya kusuma2011730083
Treatment
Bakteri
Trauma
Virus
Alergi
Erythromycin 0.5% Fusidic acid 1% (gel)
Trifluridine 1% (1 drop onto cornea every 2 hours, maximum dose 9 drops)
Kompres air dinginDiclofenac sodium 0.1% (1 drop 4x sehari sam pai 2 minggu setelah operasi)
Ketorolac tromethamine 0.5% (1 drop 4x sehari)Cromolyn sodium 4% (1 drop 4-6x sehariNedocromil sodium 2% (1 drop 2x sehari)
Prevention
• Hindari kontak langsung• Gunakan lap basah hangat untuk membersihkan
mata• Hindari penggunaan contact lens• Hindari paparan radiasi cahaya lebih dari 2 jam
Sumber: Current Medical Diagnosis & Treatment 2010, PapadakisDasar – dasar Fisioterapi 2010
KONJUNGTIVITIS
DEFINISIKonjungtivitis adalah
peradangan pada konjungiva
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak-anak dengan gizi kurang atau sering mendapat radang saluran napas, serta dengan kondisi lingkungan yang tidak higiene. Pada orang dewasa juga dapat ditemukan tetapi lebih jarang. Penyakit lain yang dihubungkan dengan konjungtivitis flikten adalah helmintiasis. Di Indonesia umumnya, terutama anak-anak menderita helmintiasis, sehingga hubungannya dengan konjungtivitis flikten menjadi tidak jelas (Alamsyah, 2007).Jumlah agen-agen yang pathogen dan dapat menyebabkan infeksi pada mata semakin banyak, disebabkan oleh meningkatnya penggunaan obat-obatan topical dan agen imunosupresif sistemik, serta meningkatnya jumlah pasien dengan infeksi HIV dan pasien yang menjalani transplantasi organ dan menjalani terapi imunosupresif (Therese, 2002).
ETIOLOGI SPESIES
BAKTERI N gonnorhoeae, Neisseria kochii, N meningitidis. Streptococcus pneumonia, Haemophilus aegyptyus. H influenza, Escherichia coli.
VIRUS Adenovirus, herpes simplex, varicella zozter, picornavirus, pox virus, hiv.
ALERGI Bahan alergen misalnya musim dan tumbuhan, penggunaan lensa kontak.
PARASIT Thelazia californiensis, loa loa, ascaris lumbricoides, trichinella spiralis, schistosoma haemotobium, taenia solium dan phtirus pubis.
JAMUR Candida sp, sporothrix schenckii, rhinosporidium serberi, coccidioides immitis
BAHAN KIMIA Asam, alkali, asap, angin. Pemberian obat topikal jangka panjang : dipiverin, miotik, neomycin.
LAIN-LAIN Penyakit sistemik dan autoimun : tiroid, gout dan karsinoid.
Demam, mata seperti kelilipan, mata berair berat, kadang disertai pseudomembran, infiltrat subepitel kornea (keratitis), gangguan saluran napas. Fotofobia, nyeri, edema palpebra, perdarahan subkonjungtiva.
Injeksi konjungtiva (segmental/menyeluruh), sekret purulen, iritasi mata, edema palpebra, visus normal, kelopak mata yg saling melekat saat bangun tidur.
Gatal, kemerahan, injeksi ringan konjungtiva, hipersekresi air mata, kemosis berat
ANAMNESIS
1. USIA2. DURASI DAN ONSET PENYAKIT
3. MENGENAI SEBELAH MATA ATAU KEDUANYA4. FREKUENSI GEJALA
5. RIWAYAT PEKERJAAN6. KEADAAN LINGKUNGAN
7. RIWAYAT PENGGUNAAN LENSA KONTAK8. RIWAYAT HUBUNGAN SEKSUAL
9. RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT-OBATAN (KEMOTERAPI)10. RIWAYAT PENYAKIT YANG SAMA SEBELUMNYA
11. RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK12. RIWAYAT ALERGI
PEM. LABORATORIUM
1. PEMERIKSAAN GIEMSA
PENATALAKSANAAN
BAKTERI :1. Anti mikroba
spektrum luas2. N. Gonorrhoeae
→ terapi topical dan sistemik
3. Purulen → bilas dengan larutan saline
VIRUS :1. Kortikosteroid
topikal2. Antivirus topikal
dan sistemik3. Kompres dengan
air dingin
ALERGI :1. Obat tetes
vasokonstriktor2. Antihistamin
topikal3. Kompres dingin4. Steroid topikal
jangka pendek (berat)
1. Blefaritis Marginal Kronik (usia dewasa-tua)2. Glaukoma3. Katarak4. Parut di Konjungtiva → Rusaknya Kelenjar
Lakrimal Aksesorius dan hilangnya Duktus Kelenjar Lakrimal
5. Ulkus pada Kornea6. Infeksi Sekunder
KOMPLIKASI
Prognosis
• Konjungtivitis bakterial akut dapat sembuh sendiridalam 10 – 14 hari tanpa pengobatan. Namun dapat sembuh lebih cepat dalam 1 - 3 hari apabila diobati dengan tepat.
• Konjungtivitis virus merupakan penyakit limited disease, yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus
• Konjungtivitis alergika bersifat limited disease, ketika alergen hilang, maka reaksi inflamasi juga berhenti.
HERDA UTAMA LS
KERATITISDefinisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinis
Peradangan pada kornea, yaitu jaringan di bagian depan mata yang menutupi pupil dan iris.
•Di Amerika 25.000 orang menderita keratitis setiap tahunnya•Persentai laki-laki dua kali lebih banyak dari perempuan pd Keratitis Herpes Simpleks
•Bakteri (sering), virus, jamur•alergi•Defisiensi vit.A•Gangguan Air mata•sinar ultraviolet•trauma
•Mata merah•fotofobia•lakrimasi•blefarospasmus•mata terasa perih•gatal dan mengeluarkan kotoran
Pemeriksaan penunjang penatalaksanaan komplikasI prognosis
Pemeriksaan fisik: visus menurun, fotofobia positifPemeriksaan tajam penglihatanUji dry eyeOfthalmoskopKeratometriTonometri digital palpasi
•Pemberian antibiotic, air mata buatan, dan sikloplegik•Pada keratitis bakteri, dapat diberikan gentamisin 15 mg/ml•Pada keratitis jamus, sebagai terapi awal diberikan ekonazol 1%
HipopionPerfofasi kornea
baik
Skleritis
Auliya Syifa
Definisi
Skleritis peradangan pada lapisan sklera
Skleritis juga dapat didefinisikan gangguan granulomatosa kronik yang
ditandai oleh destruksi kolagen.
Epidemiologi
• Terdapat 6 kasus dari 10.000 penduduk– 94 % skleritis anterior– 6 % skleritis posterior
• Wanita > pria yang timbul pada usia 50-60 tahun
Etiologi
1. Penyakit autoimun2. Penyakit granulomatosa3. Gangguan metabolik4. Infeksi 5. Lain-lain
Klasifikasi
• Skleritis anterior – Diffuse anterior scleritis– Nodular anterior scleritis– Necrotizing anterior scleritis with inflamation– Necrotizing anterior scleritis without inflamation
• Skleritis posterior
Skleritis Anterior
• Diffuse anterior scleritis– Peradangan yang meluas pada seluruh permukaan
sklera– Skleranya edema dan kemerahan– Merupakan skleritis yang sering terjadi
• Nodular anterior scleritis– Adanya satu atau lebih nodul radang yang eritem, tidak – Nyeri pada sklera anterior– 20% kasus berkembang menjadi skleritis nekrosis
• Necrotizing anterior scleritis with inflamation– Nyeri sangat berat– Kerusakan pada sklera terlihat jelas– Apabila disertai dengan inflamasi kornea, dikenal
sebagai sklerokeratitis• Necrotizing anterior scleritis without
inflamation– Biasa terjadi pada pasien yang sudah lama
menderita rheumatoid arthritis– Diakibatkan oleh pembentukan nodul rhematoid– Dikenal sebagai skleromalasia perforans
Skleritis Posterior
• Jarang terjadi • Ditandai dengan adanya nyeri tekan bulbus okuli• Penurunan penglihatan, dengan sedikit atau tanpa
kemerahan dan proptosis• Terdapat perataan dari bagian posterior bola mata• Penebalan lapisan posterior mata (koroid dan sclera)• Edema retrobulbar• Dapat dijumpai vitritis ringan, penglepasan retina
eksudatif, edema macular, dan papiledema
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap dan laju endap darah
• Faktor rheumatoid dalam serum• Kadar asam urat serum• Antibodi antinuclear aserum (ANA)• B-Scan Ultrasonography dapat membantu
mendeteksi adanya skleritis posterior
Terapi
• Antiinflamasi steroid ataupun nonsteroid atau obat imunosupresif lainnya
Prognosis
• Skleritis secara umum tergantung penyakit yang mendasarinya