teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat …€¦ · dalam menyelesaikan penulisan laporan...
TRANSCRIPT
TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
LAPORAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Hubungan Masyarakat
yang dibina oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd dan
Ibu Rochmawati, S.Pd., M.Pd
Oleh:
Kelompok 8
Afra Irrene Fredyski 170131601030
Fataku Rofik 170131601106
Nella Yanuar Rizky 170131601097
Rosa Melani 170131601082
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
April, 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan anugerah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat” tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan ini untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Manajemen Hubungan Masyarakat yang dibina oleh Ibu Dra. Djum Djum Noor
Benty, M.Pd.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penyusun telah banyak
mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen
Hubungan Masyarakat yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Malang, 22 April 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian dan Tujuan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat 3
B. Teknik-Teknik Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan
Masyarakat 3
C. Hambatan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat 6
BAB III METODE PENELITIAN 7
BAB IV HASIL TEMUAN
A. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat di SMAN 8 Malang 8
B. Pelaksanaan Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
di SMAN 8 Malang 9
C. Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
di SMAN 8 Malang 10
D. Solusi Hambatan Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
di SMAN 8 Malang 11
BAB V PEMBAHASAN
A. Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat 13
B. Penyelenggaraan Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat 13
C. Hambatan Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat 15
D. Solusi Hambatan Teknik–Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat 16
iii
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
DAFTAR RUJUKAN 18
LAMPIRAN 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang berkembang di sekitar
lingkungan masyarakat. Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
diharapkan selalu harmonis. Hal ini untuk menjaga kesatuan diantara kedua
belah pihak. Adanya hubungan sekolah dan masyarakat di sautu sekolah guna
untuk menuju tujuan tersebut. Hubungan sekolah dan masyarakat mempunyai
program kerja yang akan membuat sekolah dapat menjalin keakraban yang
lebih dengan masyarakat. Pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat ini tidak semata-mata untuk sekolah saja, tetapi juga bermanfaat
untuk masyarakat sekitar sekolah. Oleh hal itu untuk mempermudah jalannya
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat diperlukannya sebuah
teknik-teknik.
Teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan
proses yang harus dilalui untuk mempermudah antara relasi sekolah dengan
masyarakat yang luas. Adanya teknik-teknik hubungan sekolah dengan
masyarakat ini sekolah dapat menyesuaikan dengan latar belakang
masyarakat sekitar sekolah. Teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat
dikatakan baik jika teknik yang digunakan di suatu lembaga pendidikan
tersebut bisa sesuai dengan masyarakat sekitar. Sekolah tidak boleh
memutuskan sepihak penggunaan teknik-teknik hubungan sekolah dengan
masyarakat tanpa mengetahui latar belakang masyarakat. Perlunya adaptasi
dengan masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman diantara keduanya.
Ketika suatu lembaga pendidikan seperti sekolah tidak melibatkan peran serta
masyarakat tentu tidak akan berjalan dengan baik, karena perwujudan
pendidikan yang bermutu dan berkualitas jelas diperuntukan bagi masyarakat
dan tentunya akan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri. Masyarakat dan
sekolah harus bisa bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Jika salah
satu tidak ada yang bergerak pasti tujuan pendidikan yang diharapkan tidak
2
optimal atau bahkan tidak sesuai. Jadi diantara sekolah dan masyarakat
mempunyai peranan penting dalam peningktana mutu pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini sebagai berikut:
1. Apa saja teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat di SMAN 8
Malang?
2. Bagaimana implementasi teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat di SMAN 8 Malang?
3. Apa hambatan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat di
SMAN8 Malang?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah dalam teknik-teknik
hubungan sekolah dan masyarakat di SMAN 8 Malang?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat di SMA Negeri 8 Malang.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat di SMA Negeri 8 Malang.
3. Untuk mengetahui hambatan teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat di SMA Negeri 8 Malang.
4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi masalah dalam teknik-teknik
hubungan sekolah dan masyarakat di SMA Negeri 8 Malang.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian dan Tujuan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan
Masyarakat
Menurut Mulyono (2008:208) berpendapat bahwa hubungan sekolah
dengan masyarakat merupakan komunikasi yang terarah antara sekolah dan
masyarakat mulai dari saling mengenal, saling memahami, saling mengasihi,
saling menolong, dan saling menanggung, sehingga terwujud kerja sama yang
saling menguntungkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Jadi hubungan
masyarakat dan sekolah merupakan proses komunikasi antara sekolah dan
masyarakat guna meningkatkan mutu pendidikan. Suatu lembaga pendidikan
tidak akan berjalan secara optimal tanpa adanya bantuan dari masyarakat dalam
mencapai tujuan sekolah. Dalam menjalin hubungan sekolah dengan
masyarakat diperlukan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat agar
dapat menjalin hubungan yang baik. Menurut Benty dan Gunawan (2015:87)
teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah proses
komunikasi sekolah dengan masyarakat dengan tujuan meningkatkan
pemahaman kepada masyarakat tentang kebutuhan pendidikan dan mendorong
minat dan kerjasama masyarakat dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan
sekolah Penerapan metode yang baik harus memperhatikan komitmen
masyarakat terhadap pendidikan serta masyarakat harus dalam hal ini harus
sadar dan paham mengenai pentingnya pendidikan dalam meningkatkan taraf
hidup masyarakat itu sendiri.
B. Teknik-Teknik Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat harus dijalin
dengan baik pula. Dalam menjalin hubungan tersebut selain merencanakan
program, humas juga harus didukung dengan teknik atau metode agar
tercapainya tujuan program yang telah direncanakan. Menurut Hymes dalam
Indrafachrudi dalam Benty dan Gunawan (2015:89) menyatakan bahwa teknik
4
penyelenggaraan hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat
dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1. Teknik Pertemuan Kelompok (Group Meeting)
Teknik ini dapat berupa diskusi, seminar, lokarya, sarahsehan, dan
rapat. Teknik pertemuan kelompok orang-orang yang dilibatkan adalah
guru, staf tata usaha, tokoh masyarakat, staf dari instansi yang terkait
dengan penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan,
dosen/guru dari lembaga pendidikan lain, dokter, dan lain sebagainya. Pada
teknik ini tema yang dibahas bisa mengenai kesehatan, penanggulangan
kenakalan remaja, peningkatan kemampuan staf sekolah, peningkatan
kemampuan siswa, pengembangan sarana dan prasarana. Sekolah,
optimalisasi pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan
dikembangkannya tema yang menarik sesuai dengan kondisi yang ada.
2. Teknik Tatap Muka (Face To Face)
Teknik tatap muka dapat dilakukan oleh pihak lembaga pendidikan
dengan masyarakat secara individual. Pihak lembaga dapat berkunjung
langsung ke rumah salah satu siswa yang menghadapi masalah. Menurut
Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan (2015:90) pertemuan tatap muka
antar pihak sekolah dengan masyarakat dapat diwujudkan dengan
melakukan kunjungan ke rumah-rumah masyarakat (home visit) dan
memberikan laporan kepada masyarakat mengenai perkembangan anak
didiknya (reporting to parent).
3. Observasi dan Partisipasi (Observation and Participation)
Sekolah perlu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengunjungi, mengobservasi, dalam berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
yang dapat diwujudkan melalui teknik ini, yaitu teknik observasi dan
partisipasi. Orangtua dalam hal ini sebagai narasumber pembahasan materi
tertentu, yaitu diperuntukan bagi orangtua yang memiliki keterampilan
tertentu yang dapat membantu guru dalam mengajar di dalam kelas.
Kemampuan orangtua yang bisa diterapkan adalah yang dapat
meningkatkan mutu pembelajaran, misalnya kemampuan dalam hal
5
ekonomi, kesehatan, tata boga, seni lukis, seni tari, seni suara, peternakan,
pertanian, agama, dan sebagainya.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui metode ini, yaitu: 1)
orangtua sebagai pengamat (parents as observer), orangtua melakukan
pengamatan terhadap perkembangan anak-anaknya dan membandingkan
dengan perkembangan anak lainnya.
Sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan anaknya; 2)
orangtua sebagai peserta (parents as participant), teknik ini merupakan
kelanjutan dari tekni kunjungan rumah dan observasi yang kemudian
ditingkatkan dalam kegiatan sekolah menjadi narasumber mata pelajaran
atau keterampilan baik di dalam kelas maupun di luar kelas; 3) ibu
pembantu kelas (room mother), ibu pembantu kelas adalah perwakilan
orangtua peserta didik yang terlibat atau ikut serta dalam membantu guru di
dalam kelas saat proses pembelajaran dengan tujuan sebagi penghubung
antara sekolah dengan orangtua peserta didik (Benty dan Gunawan (2015)).
4. Surat Menyurat dengan Berbagai Pihak yang Terkait dengan
Penyelenggaraan Pendidikan (The Written World)
Dalam teknik yang terakhir yaitu teknim surat menyurat yang sering
dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan, karena biaya yang murah dan
dianggap mampu dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan yang sederhana
maupun yang sudah besar perkembangannya. Alat komunikasi yang
digunakan dapat berupa telepon, internet, faksimil, e-mail, dan sebagainya
karena prosesnya yang cepat dan mudah, serta dapat dilakukan sewaktu-
waktu.
Menurut Begin dalam Suryosubroto dalam Benty dan Gunawan
(2015:94), kegiatan humas (public relations) dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: (1) kegiatan eksternal, adalah kegiatan yang berhubungan dengan
masyarakat diluar sekolah. Kemungkinan bisa dilakukan secara langsung
dan tidak langsung, kegiatan secara tidak langsung bisa dilakukan melalui
media tertentu seperti radio dan televisi. Yang termasuk ke dalam program
kegiatan eksternal, yaitu pameran, seminar dan konferensi, open house,
kesenian, tradisional, laporan, pakaian seragam dan sebagainya; (2) kegiatan
6
internal, yaitu kegiatan penyiaran yang dilakukan di dalam sekolah dan
sasarannya adalah seluruh warga sekolah seperti guru, siswa, staf dan tenaga
kependidikan. Tujuan kegiatan internal ini adalah memberikan penjelasan
mengenai situasi, kebiajkan penyelenggaraan dan kegiatan sekolah. Menurut
Benty dan Gunawan (2015:99) menyatakan ada beberapa jenis kegiatan
internal yang umumnya sering digunakan oleh pelaksana humas-humas di
lembaga pendidikan, yaitu diskusi, film, tanya jawab dan wawancara, papan
informasi, papan foto, kotak saran, stasiun radio sendiri, komunikasi tatap
muka, acara kekeluargaan, klub sosial, literatur pengenalan atau informasi,
dan jaringan telepon internal.
C. Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Teknik hubungan sekolah dan masyarakat tentunya tidak selalu berjalan
dengan lancar sesuai yang sudah direncakan tentunya juga mempunyai
hambatan-hambatan tertentu yang harus dihadapi dan menemukan jalan
keluarnya. Menurut Benty dan Gunawan (2015:103) menyatakan ada beberapa
kendala mendasar yang dapat berdampak pada keharmonisan hubungan,
kendasa tersebut antara lain: (1) kurangnya pemahaman masyarakat akan
pendidikan dan pemahaman warga sekolah mengenai hubungan sekolah dan
masyarakat dibangun; dan (2) kurangnya komunikasi antara sekolah dan
masyarakat, sehingga tercipta hubungan komunikasi satu arah yang
mengakibatkan sekolah tidak mengetahui keinginan masyarakat melainkan
sekolah memaksakan kehendaknya kepada masyarakat. Sekolah hendaknya
dalam hal ini dapat mengetahui hamabtan-hambatan tersebut untuk
meminimalisir pengaruh negatif terhadap upaya pengembangan pendidikan di
sekolah.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, terdapat beberapa hal
yang dapat dijadikan sebagai alternatif penyelesaiannya, yaitu: adanya laporan
berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya
berbagai kegiatan yang dapat mengakrabkan sekolah dengan masyarakat
seperti dengan mengadakan kegiatan open house, kunjungan timbal balik, dan
program kegiatan bersama seperti seni atau pertunjukkan.
7
BAB III
METODE
A. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dapat penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berbentuk tulisan tentang orang atau kata-kata
perilakunya yang tampak atau terlihat (Mantja, 2008:33). Sumber data dari
penelitian berasal dari sekolah SMAN 8 Malang, penelitian ini bermaksud
untuk mengetahui secara mendalam tentang teknik-teknik hubungan sekolah
dan masyarakat yang terdapat di SMAN 8 Malang. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan pengumpulan data. Data
yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, kemudian data disajikan dan
ditarik kesimpulan. Untuk memperoleh keabsahan data, penelitian ini
mengunakan kepercayaan sumber dan metode, kecukupan bahan referensi, dan
kepastian.
8
BAB IV
HASIL TEMUAN
A. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat di SMAN 8 Malang
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kegiatan
wawancara dan observasi di SMAN 8 Malang telah melakukan teknik-teknik
hubungan sekolah dan masyarakat dalam menjalankan hubungan dengan
masyarakat. Tujuan dari teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat
bagi SMAN 8 Malang, yaitu untuk membangun partisipasi masyarakat,
memberi informasi mengenai program sekolah kepada masyarakat,
meningkatkan hubungan kemitraan dengan publik secara dinamis dan sehat,
serta meningkatkan pelayanan kehumasan yang baik untuk masyarakat internal
maupun eksternal. Di SMAN 8 Malang terdapat banyak teknik-teknik
hubungan sekolah dan masyarakat yang digunakan seperti, teknik pertemuan
kelompok seperti seminar, sarasehan, studi banding, diklat dan rapat. Lalu ada
observasi dan partisipasi contohnya ada suatu lembaga atau masyarakat yang
ingin mengamati dan mengobservasi sebagai sumber belajar masyarakat atau
sekedar mengunjungi sekolah. Terdapat teknik lain seperti teknik pertemuan
secara individual dengan orangtua siswa, misalnya terdapat siswa yang
bermasalah, maka pihak sekolah akan mengunjungi rumah orangtua siswa yang
bermasalah tersebut atau orangtua siswa yang diundang ke sekolah untuk
berkonsultasi mengenai perilaku anaknya di sekolah.
Sasaran dari pengimplementasian teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat di SMAN 8 Malang adalah masyarakat internal dan eksternal
sekolah. Masyarakat internal yang meliputi guru, staf, siswa, masyarakat di
lingkungan sekolah seperti pegawai kantin, orang luar non guru/karyawan.
Sedangkan masyarakat internal seperti hubungan dengan siapa saja yang
memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan sekolah, seperti kepolisian
dan koramil. SMAN 8 Malang memiliki hubungan relasi yang harmonis karena
SMAN 8 Malang selalu memiliki program yang melibatkan mereka, sekolah
juga memiliki hubungan degan bimbel-bimbel ataupun lembaga pendidikan
9
9
lainnya, dan juga alumni yang peranannya juga sangat penting dalam
mendukung program sekolah. Dalam program hubungan sekolah dan
masyarakat di SMAN 8 Malang terdapat beberapa program seperti, promosi
sekolah, koordinasi dengan komite sekolah, penelusuran alumni, HUT sekolah,
layanan keluhan pelanggan, penerbitan kalender sekolah, majalah siswa,
PHBA dan PHBN, studi banding, pelepasan siswa kelas XII, dan subsidi biaya
sekolah siswa.
B. Pelaksanaan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat di
SMAN 8 Malang
Pelaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat di SMAN 8 Malang
terdapat teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat yang paling efektif
dan yang sering digunakan oleh sekolah. Teknik-teknik yang sering digunakan
oleh sekolah seperti, teknik pertemuan kelompok, dimana sekolah banyak
melaksanakan seminar yang bekerjasama dengan lembaga lain, lalu ada rapat
komite sekolah, dan tidak jarang sekolah juga melakukan teknik observasi dan
partisipasi, karena banyak sekali pihak eksternal yang ingin meneliti di SMAN
8 Malang. Teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat tersebut selalu
digunakan di SMAN 8 Malang untuk menjalin hubungan yang baik antar
sekolah dengan masyarakat, selain itu juga sebagai informasi mengenai
perkembangan siswa di sekolah yang akan disampaikan kepada orangtua siswa,
juga sebagai penunjang sekolah dalam menyampaikan program kerja sekolah
agar diketahui orangtua siswa dan juga masyarakat luas.
Di SMAN 8 Malang terdapat tim pengembang yang beranama SPMI
(Sistem Penjamin Mutu Internal) yang didalamnya terdapat kepala sekolah dan
wakil sekolah, guna menyusun SOP misalnya ada tamu atau pihak eksternal
yang datang tidak menggunakan id card atau surat maka sekolah tidak akan
melayani, dan humas berwenang untuk menolak pihak eksteral tersebut.
Selanjutnya yang ikut terlibat dalam tim humas (SPMI) di SMAN 8 Malang
adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator, sekretaris, dan waka
lainnya. Peserta didik juga ikut terlibat dalam kegiatan humas terutama
kerjasama dengan pihak eksternal, contohnya seperti jika sekolah mengadakan
event yang dikelola oleh peserta didik, maka para peserta didik bisa melakukan
10
10
kerjasama dengan pihak eksternal seperti untuk keperluan sponsor, vendor, dan
rekan donatur. Dengan dibantu oleh tim humas atau guru yakni dalam
mengawasi jalannya program yang diadakan peserta didik tersebut.
Setiap tahunnya di SMAN 8 Malang teknik-teknik hubungan sekolah
dan masyarakat yang digunakan selalu mengalami inovasi, khususnya dalam
pemanfaatan website sekolah,. SMAN 8 Malang merupakan lembaga yang
besar dan diperhitungkan oleh masyarakat, program-program internal sekolah
yang luar biasa, sehingga jika sekolah tanpa membrandingkan ke masyarakat
luas banyak yang menjadikan SMAN 8 Malang sebagai mitra kerjasama
mereka. Sekolah selalu mengekspos setiap kegiatan melalui website sekolah,
lalu juga membuat inovasi baru dnegan memanfaatkan radio untuk
menyebarkan program-program sekolah. Selain melalui radio sekolah juga
menyebarluaskan informasi melalui majalah sekolah yang dikelola oleh siswa
ekstrakurikuler jurnalistik. Dalam penggunaan teknik-teknik hubungan sekolah
dan masyarakat sekolah juga menyesuaikan dengan latar belakang masyarakat
setempat.
C. Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat di SMAN
8 Malang
Dampak bagi sekolah jika dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat tidak menggunakan teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat misalnya seperti, program yang telah dirumuskan oleh sekolah
kemungkinan tidak berjalan dengan baik, apalagi program yang berhubungan
langsung dengan masyarakat internal maupun eksternal sekolah. Sekolah juga
tidak lagi menjadi mitra kerja unggulan serta minat masyarakat terhadap
sekolah menjadi rendah dan dapat merugikan sekolah. Adapula kendala yang
dihadapi sekolah dalam pelaksanaan teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat yaitu, kendala dalam menghadapi pihak luar yang suka
memaksakan kehendak, seperti salah satu mitra yang ingin bekerja sama
seperti promosi sosialisasi lembaga bimbel, lalu pihak luar tersebut meminta
kepada pihak sekolah untuk mengumpulkan seluruh siswa. Maka dalam hal ini
pihak sekolah tidak bisa memenuhi permintaan pihak luar tersebut karena
pihak sekolah merasa siswa dieskploitasi serta pihak sekolah berpikir bahwa di
11
11
sekolah tidak hanya satu mitra saja yang ingin bekerja sama, maka dari itu
pihak sekolah harus bisa memilih mana yang sebaiknya dilakukan atau tidak.
D. Solusi Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat di
SMAN 8 Malang
Solusi yang dilakukan sekolah dalam menghadapi hambatan ataupun
dampak dari pelaksanaan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat
adalah dengan membantu mitra atau lembaga tersebut dengan cara
penyampaian informasi melalui class to class dalam jangka 10 menit setiap
kelasnya. Jadi pihak sekolah tidak akan mengumpulkan semua siswa dalam
satu waktu tetapi dengan solusi class to class tersebut, karena jika
mengumpulkan semua siswa dalam satu waktu itu sekolah mengangap sebagai
penggangu jam belajar siswa di sekolah. Lembaga lain yang ingin bekerja sama
dengan SMAN 8 Malang, maka ada kriteria yang harus dipenuhi seperti, (1)
jika ada manfaat untuk siswa maka akan diterima oleh sekolah, misalnya dari
lembaga lain seperti bimbel bisa memberikan try out gratis bagi siswa SMAN 8
Malang setelah itu sekolah akan memberikan izin untuk membrandingkan
bimbelnya; (2) menawarkan kerja sama yang sama-sama bermanfaat bagi
kedua belah pihak; (3) untuk tujuan penelitian seperti halnya observasi.
Penggunaan teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat di SMAN
8 Malang jika dinilai baik atau tidaknya adalah orang lain yang bisa
menyimpulkan hal tersebut. Namun dari pihak sekolah sudah melaksanakan
program humas sesuai dan dilakukan secara maksimal. Dapat dilihat dari
animo masyarakat eksternal yang ingin menjadikan SMAN 8 Malang sebagi
mitra kerja sama mereka. Misalnya, seperti siswa SMAN 8 Malang yang dapat
menjalankan program sekolah dengan resiko dan biaya yang besar tetapi siswa
siswi di sekolah bisa melaksanakannya dnegan mencari sponsor ataupun rekan
donatur yang dapat membantu berjalannya kegiatana tau program mereka. Cara
sekolah mengetahui apakah teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat
yang dijalankan sudah sesuai dengan tujuan masyarakat adalah dengan melihat
laporan keterlaksanaan program kerja humas yang telah disusun. Lalu dengan
melihat saat sekolah melaksanakan progra humas, seperti pelaksanaan suatu
acara dengan melibatkan masyarakat sekitar sekolah dan melihat seberapa
12
12
besar partisipasi mereka. Kemudian dengan memperhatikan apakah informasi
mengenai SMAN 8 Malang sudah tersebraluaskan secara merata atau belum.
13
BAB V
PEMBAHASAN
A. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah proses
komunikasi sekolah dengan masyarakat dengan tujuan meningkatkan
pemahaman kepada masyarakat tentang kebutuhan pendidikan dan
mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan sekolah (Benty dan Gunawan (2015:87)). Teknik hubungan
sekolah dan masyarakat di SMAN 8 Malang menyatakan bahwa tujuan dari
teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat bagi sekolah, yaitu untuk
membangun partisipasi masyarakat, memberi informasi mengenai program
sekolah kepada masyarakat, meningkatkan hubungan kemitraan dengan
publik secara dinamis dan sehat, serta meningkatkan pelayanan kehumasan
yang baik untuk masyarakat internal maupun eksternal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik hubungan
sekolah dan masyarakat diperlukan oleh lembaga pendidikan khususnya
sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan
pentingnya pendidikan, menarik dan membangun partisipasi masyarakat,
serta meningkatkan pelayanan kehumasan yang baik untuk masyarakat
internal maupun eksternal.
B. Penyelenggaraan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Menurut Hymes dalam Indrafachrudi dalam Benty dan Gunawan
(2015:89) menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan hubungan antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu: (1) teknik pertemuan kelompok (group metting), yaitu ragam
unsur yang dilibatkan dalam teknik ini tergantung dari tema yang dibahas,
teknik ini dapat berupa diskusi, seminar, lokarya, sarahsehan, rapat, dan
sebagainya; (2) teknik tatap muka (face to face), dapat dilakukan antara pihak
lembaga pendidikan dengan masyarakat secara individual; (3) observasi dan
partisipasi (observation and participation), adalah teknik dimana orangtua
14
dapat mengunjungi sekolah mengobservasi proses belajar belajar siswa dan
hasil karya siswa, orangtua yang memiliki keterampilan tertentu dapat
membantu guru mengajar; (4) surat menyurat dengan berbagai pihak yang
terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (the written world), teknik yang
digunakan sebagai alat komunikasi oleh lembaga pendidikan adalah telepon,
internet, faksimil, e-mail, dan sebagainya.
Di SMAN 8 Malang dalam melaksanakan hubungan sekolah dan
masyarakat terdapat teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat yang
paling efektif dan paling sering digunakan oleh sekolah. Teknik-teknik yang
paling sering digunakan oleh sekolah seperti, teknik pertemuan kelompok,
dimana sekolah banyak melaksanakan seminar yang bekerjasama dengan
lembaga lain, lalu ada rapat komite sekolah, dan tidak jarang sekolah juga
melakukan teknik observasi dan partisipasi, karena banyak sekali pihak
eksternal yang ingin meneliti di SMAN 8 Malang. Teknik-teknik hubungan
sekolah dan masyarakat tersebut selalu digunakan di SMAN 8 Malang untuk
menjalin hubungan yang baik antar sekolah dengan masyarakat, selain itu
juga sebagai informasi mengenai perkembangan siswa di sekolah yang akan
disampaikan kepada orangtua siswa, juga sebagai penunjang sekolah dalam
menyampaikan program kerja sekolah agar diketahui orangtua siswa dan juga
masyarakat luas, sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif. Selain
itu hal ini juga sesuai dengan pendapat Maisyaroh (2001:116) yang
menyatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan
komunikasi efektif, antara lain: (1) memberdayakan orang-orang kunci; (2)
Warga sekolah bersifat terbuka terhadap saran dan kritik masyarakat, akan
tetapi perlu selektif terhadap kritik; (3) Komunikasi dengan masyarakat perlu
terus dilakukan, agar harapan dan kebutuhan masyarakat dengan sekolah
sejalan; (4) pihak sekolah melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat terdapat banyak teknik atau metode yang dapat digunakan oleh
lembaga pendidikan khususnya sekolah. Teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat tersebut diharapkan dapat membantu sekolah dalam membangun
15
atau menjalankan program atau kegiatan yang diadakan oleh sekolah, dan
diharapkan pula dapat menarik minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
C. Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Teknik hubungan sekolah dan masyarakat tentunya tidak selalu
berjalan dengan lancar sesuai yang sudah direncakan tentunya juga
mempunyai hambatan-hambatan tertentu yang harus dihadapi dan
menemukan jalan keluarnya. Menurut Benty dan Gunawan (2015:103)
menyatakan ada beberapa kendala mendasar yang dapat berdampak pada
keharmonisan hubungan, kendasa tersebut antara lain: (1) kurangnya
pemahaman masyarakat akan pendidikan dan pemahaman warga sekolah
mengenai hubungan sekolah dan masyarakat dibangun; dan (2) kurangnya
komunikasi antara sekolah dan masyarakat, sehingga tercipta hubungan
komunikasi satu arah yang mengakibatkan sekolah tidak mengetahui
keinginan masyarakat melainkan sekolah memaksakan kehendaknya kepada
masyarakat.
Kendala yang dihadapi SMAN 8 Malang dalam pelaksanaan teknik-
teknik hubungan sekolah dan masyarakat yaitu, kendala dalam menghadapi
pihak luar yang suka memaksakan kehendak, seperti salah satu mitra yang
ingin bekerja sama seperti promosi sosialisasi lembaga bimbel, lalu pihak luar
tersebut meminta kepada pihak sekolah untuk mengumpulkan seluruh siswa.
Maka dalam hal ini pihak sekolah tidak bisa memenuhi permintaan pihak luar
tersebut karena pihak sekolah merasa siswa dieskploitasi serta pihak sekolah
berpikir bahwa di sekolah tidak hanya satu mitra saja yang ingin bekerja
sama, maka dari itu pihak sekolah harus bisa memilih mana yang sebaiknya
dilakukan atau tidak.
Hambatan yang terjadi dalam melaksanakan program hubungan
sekolah dan masyarakat dengan menggunakan teknik-teknik hubungan
sekolah dan masyarakat yang telah disusun, memang terkadang menjumpai
beberapa kendala yang dihadapi oleh sekolah. Habatan tersebut bisa menjadi
penghambat bagi sekolah dalam menjalankan program atau kegiatan
hubungan sekolah dan masyarakat. Maka dari itu sekolah harus dapat
16
mencegah ataupun menanggulangi hambatan tersebut agar tidak menjadi
penghalang bagi sekolah dalam melaksanakan program atau kegiatan humas.
D. Solusi Hambatan Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Solusi dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam melaksanakan
teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat terdapat beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai alternatif penyelesaiannya, yaitu: adanya laporan
berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya
berbagai kegiatan yang dapat mengakrabkan sekolah dengan masyarakat
seperti dengan mengadakan kegiatan open house, kunjungan timbal balik, dan
program kegiatan bersama seperti seni atau pertunjukkan.
Sedangkan solusi yang dilakukan oleh SMAN 8 Malang dalam
mengahadapi hambatan yang terjadi dalam melaksanakan teknik-teknik
hubungan sekolah dan masyarakat yaitu dengan membantu mitra atau
lembaga tersebut dengan cara penyampaian informasi melalui class to class
dalam jangka 10 menit setiap kelasnya. Jadi pihak sekolah tidak akan
mengumpulkan semua siswa dalam satu waktu tetapi dengan solusi class to
class tersebut, karena jika mengumpulkan semua siswa dalam satu waktu itu
sekolah mengangap sebagai penggangu jam belajar siswa di sekolah.
Lembaga lain yang ingin bekerja sama dengan SMAN 8 Malang, maka ada
kriteria yang harus dipenuhi seperti, (1) jika ada manfaat untuk siswa maka
akan diterima oleh sekolah, misalnya dari lembaga lain seperti bimbel bisa
memberikan try out gratis bagi siswa SMAN 8 Malang setelah itu sekolah
akan memberikan izin untuk membrandingkan bimbelnya; (2) menawarkan
kerja sama yang sama-sama bermanfaat bagi kedua belah pihak; (3) untuk
tujuan penelitian seperti halnya observasi.
Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan teknik-teknik hubungan
sekolah dan masyarakat tidak jarang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
program atau kegiatan humas. Maka dari itu, sekolah harus bisa menghindari
ataupun mengatasi hambatan tersebut seperti yang sudah dijelaskan dengan
menggunakan beberapa solusi tersebut. Selain itu, sekolah hendaknya dalam
hal ini dapat mengetahui hamabtan-hambatan tersebut untuk meminimalisir
pengaruh negatif terhadap upaya pengembangan pendidikan di sekolah.
17
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penggunaan teknik-teknik hubungan sekolah dan
masyarakat yakni untuk meningkatkan pemahaman serta partisipasi
masyarakat kepada sekolah. Di SMA 8 Malang, tidak menerapkan teknik
humas yang spesifik seperti teknik pertemuan kelompok, observasi
partisipasi, teknik tatap muka, dan teknik surat menyurat. Meskipun begitu
hubungan sekolah dan masyarakat di SMA 8 Malang sudah berjalan dengan
baik. Tentu dalam pengimplementasian teknik humas ini ada kendala.
Kendala yang sering muncul yakni masyarakat masih kurang memahami akan
pentingnya berpartisipasi untuk sekolah dan kurangnya pemahaman warga
internal sekolah sendiri mengenai humas. Selain itu kendala yang signifikan
lainnya yakni kurangnya atau rendahnya komunikasi antara pihak sekolah
dengan masyarakat. Untuk SMA 8 Malang kendala dalam proses humas
yakni lebih ke masyarakat sendiri yang sering memaksakan kehendak kepada
SMA 8 Malang. Solusi yang dapat dipakai yaitu dengan banyak melibatkan
masyarakat untuk ikut langsung berpartisipasi dalam kegiatan sekolah,
mengadakan kunjungan ke rumah warga/masyarakat, lebih bersikap terbuka
kepada masyarakat, dan tidak menutup-nutupi apa yang menjadi kekurangan
sekolah.
B. Saran
Untuk program teknik humas selanjutnya, diharapkan pihak SMAN
8 Malang tidak hanya mengikutsertakan lembaga luar sekolah saja,
melainkan masyarakat atau warga yang tinggal di daerah sekolah tersebut.
Kemudian sekolah juga lebih meningkatkan komunikasi dengan warga
sekitar.
18
DAFTAR RUJUKAN
Benty.D.D.N. & Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan
Masyarakat. Malang: UM Press.
Mantja. 2008. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen
Pendidikan. Malang: Elang Mas.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Maisyaroh. 2001. Maksimalisasi Peran Serta Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Pendidikan: Suatu Kajian Menyongsong Otonomi
Pendidikan. 14 (2): 110-117.
19
LAMPIRAN