atom sebagai penyusun alam semesta

33
* ATOM SEBAGAI PENYUSUN ALAM SEMESTA * Mukhlis Akhadi Ahli Peneliti Utama di Badan Tenaga Nuklir Nasional Sudah sejak zaman dahulu manusia tertarik kepada benda-benda yang ada di sekeliling mereka. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mencatat, bahwa banyak di antara para filosof Yunani kuno telah berusaha menerangkan materi yang ada di sekitar mereka. Di salah satu sekolah filsafat Yunani kuno misalnya, Empedocles (abad ke-5 SM) menajarkan, bahwa ada empat bahan dasar penyusun alam, yaitu: tanah, udara, api dan air. Dari Yunani kita juga mengenal adanya konsep dasar tentang atom dari Demokritus (460-370 SM). la menggambarkan atom sebagai materi terkecil yang sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi. Inilah konsep tentang atom pertama yang tercatat oleh sejarah ilmu pengetahuan. Konsep tersebut lahir murni dari hasil pemikiran, dan bukan merupakan hasil percobaan. Perkembangan pemikiran manusia tentang atom terus berlanjut, dan hingga kini atom masih tetap menjadi obyek penelitian yang menarik perhatian para ahli fisika. Didukung oleh berbagai hasil penemuan, maka teori tentang atompun berkembang dari waktu ke waktu. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan juga mencatat, bahwa teori tentang atom yang didasarkan pada hasil percobaan pertama kali dikemukakan oleh John Dalton (1766-1844). Menurut Dalton, atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi unsur lain. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk molekul. Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah tetapi kemudian bergabung lagi dengan susunan yang berbeda dari semula, tetapi massa keseluruhannya tetap. Pada reaksi itu, atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu. Begitu meyakinkan Dalton dalam mengemukakan teori atom, maka pada saat

Upload: chandra-rs

Post on 12-Jun-2015

2.221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

my homework ?????????

TRANSCRIPT

Page 1: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

* ATOM SEBAGAI PENYUSUN ALAM SEMESTA *

Mukhlis Akhadi Ahli Peneliti Utama di Badan Tenaga Nuklir Nasional

Sudah sejak zaman dahulu manusia tertarik kepada benda-benda yang ada di sekeliling mereka. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mencatat, bahwa banyak di antara para filosof Yunani kuno telah berusaha menerangkan materi yang ada di sekitar mereka. Di salah satu sekolah filsafat Yunani kuno misalnya, Empedocles (abad ke-5 SM) menajarkan, bahwa ada empat bahan dasar penyusun alam, yaitu: tanah, udara, api dan air.

Dari Yunani kita juga mengenal adanya konsep dasar tentang atom dari Demokritus (460-370 SM). la menggambarkan atom sebagai materi terkecil yang sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi. Inilah konsep tentang atom pertama yang tercatat oleh sejarah ilmu pengetahuan. Konsep tersebut lahir murni dari hasil pemikiran, dan bukan merupakan hasil percobaan.

Perkembangan pemikiran manusia tentang atom terus berlanjut, dan hingga kini atom masih tetap menjadi obyek penelitian yang menarik perhatian para ahli fisika. Didukung oleh berbagai hasil penemuan, maka teori tentang atompun berkembang dari waktu ke waktu.

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan juga mencatat, bahwa teori tentang atom yang didasarkan pada hasil percobaan pertama kali dikemukakan oleh John Dalton (1766-1844). Menurut Dalton, atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi unsur lain. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk molekul. Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah tetapi kemudian bergabung lagi dengan susunan yang berbeda dari semula, tetapi massa keseluruhannya tetap. Pada reaksi itu, atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu.

Begitu meyakinkan Dalton dalam mengemukakan teori atom, maka pada saat itu teori atomnya dipakai untuk menerangkan proses-proses dalam reaksi kimia. Penemuan-penemuan dalam bidang kimia pada abad ke-18 telah memperkokoh teori atom Dalton ini, sehingga pada saat itu keberadaan atom dapat dipercaya oleh para ahli, sekalipun mereka belum pernah melihat bentuk dari atom tersebut.

Perkembangan Berikutnya

Penemuan-penemuan baru dalam bidang fisika ternyata mampu membuka cakrawala baru pemahaman atom oleh manusia. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson menyebabkan model atom yang dikemukakan Dalton tidak dapat diterima lagi. Dengan gugurnya model atom Dalton ini, Thomson terdorong untuk mengemukakan teori atom baru yang dikemukakannya pada tahun 1904. Thomson melukiskan bahwa atom bukanlah merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi seperti yang difahami manusia sebelumnya. Ia melukiskan bahwa atom mempunyai bentuk seperti bola yang

Page 2: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

muatan positifnya terbagi merata ke seluruh isi atom. Muatan positif itu dinetralkan oleh elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar di antara muatan positif tadi. Teori atom ini diterima secara luas oleh para ilmuwan hingga akhir abad ke-18.

Dalam perjalanan berikutnya, teori atom Thomson inipun akhirnya gugur oleh pengujian yang dilakukan Ernest Rutherford. Pengujian itu dilakukan dengan cara menembaki lempengan emas yang sangat tipis (ketebalan 0,01 mm) dengan partikel alfa. Apabila model atom Thomson itu benar, maka gerakan partikel alfa tidak akan dibelokkan sewaktu menumbuk lempeng emas. Namun Rutherford ternyata mendapatkan hasil yang lain dari yang diharapkan semula. Partikel alfa yang ditembakkan ke permukaan lempeng emas itu ternyata tidak semuanya mampu menembus lempeng emas secara lurus. Ada beberapa diantaranya dibelokkan dan sebagian lagi dipantulkan kembali.

Dari hasil percobaannya tadi Rutherford akhirnya berkesimpulan, bahwa sebagian partikel alfa dipantulkan kembali karena bertumbukan dengan bagian yang sangat keras dari atom, yang selanjutnya oleh Rutherford disebut inti atom. Dengan demikian, model atom Thomson yang menyatakan bahwa massa atom tersebar merata di seluruh isi atom tidak dapat diterima lagi. Dengan gugurnya teori atom Thomson ini, maka pada tahun 1911 Rutherford mengemukakan teori atom yang baru sebagai berikut:

Atom terdiri dari muatan positif dan negatif dimana semua muatan positif dan sebagian besar masa atom terkumpul pada suatu titik di tengah-tengah bola atom yang disebut inti atom.

Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron bermuatan negatif pada jarak yang relatif jauh, dimana elektron-elektron berputar pada lintasan-lintasan seperti planet yang bergerak mengelilingi matahari dalam sistim tata surya.

Penyusun Alam Semesta

Meski model atom Rutherford tadi masih memiliki beberapa kelemahan, namun teori itu dapat memberikan gambaran kasar tentang atom. Model atom seperti inilah yang biasanya diperkenalkan kepada masyarakat awam maupun pelajar pemula. Dan gambaran tadi, paling tidak kita menyadari bahwa pada prinsipnya atom adalah penyusun alam semesta. Atom ada di sekeliling kita. Bahkan tubuh kita sendiri pada prinsipnya tersusun atas atom-atom.

Untuk mengenali lebih lanjut tentang keberadaan atom itu, marilah kita mengambil salah satu contoh yang paling sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika dalam menjalani kehidupan ini manusia membutuhkan air minum, maka dari air minum itu kita dapat menemukan atom. Dari satu gelas air, kita bisa mengambil setetes air. Dalam setetes air itu terdapat bertrilyun-trilyun molekul air. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu materi yang masih memiliki sifat dasar materi. Jika segelas air bersifat cair pada suhu ruangan dan tidak berwarna, maka satu molekul airpun masih rnemiliki sifat dasar air, yaitu cair dan tidak berwarna.

Dalam ilmu kimia, air memiliki rumus molekul H2O, yang berarti satu melekul air tersusun atas dua buah atom hidrogen (H) dan satu buah atom oksigen (O). Dalam hal ini atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi yang sudah tidak memiliki sifat dasar materi. Atom hidrogen dan oksigen dalam keadaan terpisah (tidak membentuk molekul air) berada dalam bentuk gas pada temperatur ruangan.

Dari gambaran sederhana di atas mudah-mudahan pembaca mengerti apa sebenarnya atom itu. Atom tidak lain adalah bagian terkecil penyusun alam semesta ini. Materi pengisi jagad raya ini tersusun atas berbagai jenis atom yang saling berikatan sehingga membentuk molekul yang selanjutnya menghasilkan benda-benda seperti batu, kayu, air, udara, besi, tanah, hingga tubuh manusia dan sebagainya.

Page 3: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Model Atom Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang

identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom,

sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti

gambar berikut ini:

Model Atom Dalton seperti bola pejal

Page 4: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Percobaan Lavosier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama

Percobaan Joseph Pruost

Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.

Percobaanke-

Sebelum pemanasan (g

Mg)

Setelah pemanasan (g

MgO)

Perbandingan Mg/MgO

1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61

2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60

Page 5: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60

 

Kelemahan Model Atom Dalton

Kelebihan Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

KelemahanTeori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

Model Atom Dalton

Model Atom Dalton, seperti bola pejal

Page 6: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Model Atom Thomson

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:

"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

 

 

Page 8: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

KelebihanMembuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

KelemahanModel Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

 

 

Model Atom Thomson, bola positif yang pejal

 

Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom

emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1

dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan

Page 9: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.

Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:

 

 

 

 

 Percobaan Rutherford

Page 10: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Kelemahan Model Atom Rutherford

KelebihanMembuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti

Kelemahan Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

Model Atom Bohr

Page 11: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:

1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.

2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.

3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.

4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

 

 

 

 

 

 

 

Percobaan Bohr

Page 12: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

Model Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Erwin Schrodinger Werner Heisenberg

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger

Page 13: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

 

x,y dan zY mђEV

= Posisi dalam tiga dimensi= Fungsi gelombang= massa= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14 = Energi total= Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Model atom mutakhir atau model atom mekanika gelombang

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

CIRI KHAS MODEL ATOM MEKANIKA GELOMBANG

1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)

2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron

Percobaan chadwick

Page 14: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Kelemahan Model Atom Modern

Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal Pengetahuan para ilmuwan tentang atom bukan berdasarkan pengamatan langsung terhadap atom per atom, sebab ato terlalu kecil untuk dapat diamati dan diukur sacara langsung. Diameter atom dinyakini berkisar antara 30 sampai 150 pm. Dengan alat pembesar apapun kita belum dapat melihat atom, tetapi gejala yang ditimbulkan oleh atom itu dapat diukur seperti jejak atom, nyala, difraksi, dan lain-lain. Teori-teori atom yang ada sekarang hanya merupakan model yang dibangun oleh para ilmuwan sebagai kesimpulan dari hasil berbagai kajian teoritis dan gejala empiris dengan berbagai pendekatan dan metode ilmiah. Itulah sebabnya terdapat beberapa model atom yang telah dikembangkan dan dipublikasikan menurut tenemuan-tenemuan yang secara sinergetis saling mendukung atau bahkan menolak usulan model atom sebelumnya. Sampai saat ini, teori atom yang paling muktahir adalah berdasarkan teori mekanika kuantum atau mekanika gelombang dengan berbagai asumsi dan teorema.

Perkembangan Model Atom

Definisi awal tentang konsep atom berlangsung > 2000 thn. Dulu atom dianggap sebagai bola keras sedangkan sekarang atom dianggap sebagai awan materi yang kompleks. Dibawah ini akan dipaparkan konsep Yunani tentang atom:

1. Pandangan filosof YunaniAtom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada berakhir

2.  Leucippus (Abad ke-5 SM)Ada batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi

3. Democritus (380-470 SM)A: tidak, tomos: dibagi. Jadi atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom setiap unsur memilki bentuk & ukuran yang berbeda.

4. Lucretius Sifat atom suatu bahan dalam “On the Nature of Things”

 

Perkembangan Model Atom Secara Ilmiah

Page 15: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr (1914). Setelah model atom Bohr, Heisenberg mengajukan model atom yang lebih dikenal dengan model atom mekanika gelombang atau model atom modern.

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.

Leucippus First published Sat Aug 14, 2004 Pertama kali diterbitkan Sabtu 14 Agustus, 2004

The Greek tradition regarded Leucippus as the founder of atomism in physics. Bahasa Yunani Leucippus tradisi dianggap sebagai pendiri atomism dalam fisika. Little is known about him, and his views are hard to distinguish from those of his associate Democritus. Sedikit yang diketahui tentang dia, dan dilihat sulit untuk membedakan mereka dari orang Democritus persekutukan. He is sometimes said to have been a student of Zeno of Elea, and to have devised the atomist philosophy in order to escape from the problems raised by Parmenides and his followers. Kadang-kadang dia telah berkata kepada seorang siswa dari Zeno dari Elea, dan telah dirancang dengan filosofi atomist untuk keluar dari permasalahan yang dibangkitkan oleh Parmenides dan pengikutnya.

1. 1. Life and Works Hidup dan Bekerja 2. 2. Atomist Doctrine Atomist Doktrin Bibliography Bibliografi Other Internet Resources Lain-lain Internet Resources Related Entries Terkait Entries

1. 1. Life and Works Hidup dan Bekerja

Leucippus is variously said to have been born in Elea, Abdera or Miletus (DK 67A1). Leucippus adalah berbagai berkata telah dilahirkan di Elea, Abdera atau Miletus (DK 67A1). His dates are unknown, other than that he lived during the fifth century BCE. Tanggal tidak diketahui-Nya, selain itu ia tinggal selama abad kelima BCE. Diogenes Laertius reports that he was a student of Parmenides' follower Zeno (DK 67A1). Zeno is best known for paradoxes suggesting that motion is impossible because a magnitude can be divided into an infinite number of parts, each of which must be traversed; the fact that atomism is thought to have been formulated in response to these arguments may account for the story that Leucippus was a student of Zeno. Diogenes Laertius laporan bahwa dia adalah seorang mahasiswa Parmenides' penganut Zeno (DK 67A1). Zeno yang dikenal terbaik untuk paradoxes menyatakan bahwa gerakan adalah mustahil karena besarnya dapat dibagi menjadi tak terbatas jumlah bagian, masing-masing yang harus traversed the atomism adalah kenyataan bahwa pemikiran telah dirumuskan dalam menanggapi argumen Mei akun ini untuk cerita yang Leucippus adalah mahasiswa Zeno.

The extent of Leucippus' contribution to the developed atomist theory is unknown. Yang luasnya Leucippus' kontribusi kepada teori dikembangkan atomist tidak diketahui. Most reports refer to the views of Democritus alone, or to both atomists together; Epicurus seems even to have denied that there was a

Page 16: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

philosopher Leucippus (DK 67A2). Kebanyakan laporan pada tampilan Democritus saja, atau untuk kepentingan bersama atomists; Epicurus tampaknya bahkan menolak bahwa ada filsuf Leucippus (DK 67A2). Aristotle certainly ascribes the foundation of the atomist system to Leucippus. Aristotel ascribes tentunya dasar dari sistem atomist ke Leucippus. Leucippus is sometimes said to have been the author of a work called the Great World-System ; one surviving quotation is said to have come from a work On Mind . Leucippus kadang-kadang berkata kepada telah menjadi penulis yang bekerja disebut Great World-Sistem; kutip satu hidup dikatakan telah datang dari kerja Pada Mind.

2. 2. Atomist Doctrine Atomist Doktrin

Leucippus is named by most sources as the originator of the theory that the universe consists of two different elements, which he called 'the full' or 'solid,' and 'the empty' or 'void'. Leucippus disebut oleh sebagian besar sumber sebagai pencipta dari teori bahwa alam semesta terdiri dari dua elemen yang berbeda, yang ia disebut 'penuh' atau 'kuat', dan 'yang kosong' atau 'void'. Both the void and the solid atoms within it are thought to be infinite, and between them to constitute the elements of everything. Void baik dan solid dalam atom ada pemikiran untuk menjadi tak terbatas, dan di antara mereka merupakan unsur yang semuanya. Because little is known of Leucippus' views and his specific contributions to atomist theory, a fuller discussion of the developed atomist doctrine is found in the entry for Democritus. Karena sedikit yang diketahui dari Leucippus' dilihat dan spesifik kontribusi atomist ke teori, yang lebih lengkap pembahasan dikembangkan atomist doktrin ini dapat ditemukan dalam entri untuk Democritus.

Leucippus apparently formulated this position in response to the Eleatic claim that 'what is' must be one and unchanging, because any assertion of differentiation or change within 'what is' involves the assertion of 'what is not,' an unintelligible concept. Leucippus ternyata dirumuskan posisi ini sebagai jawaban terhadap Eleatic menyatakan bahwa 'apa yang dimaksud dengan' harus dan unchanging, karena ada penegasan dari perbedaan atau perubahan dalam 'apa yang' melibatkan penegasan dari 'apa yang tidak,' yang tak dpt dipahami konsep. While Parmenides' argument is difficult to interpret, he was understood in antiquity to have forced philosophers after him to explain how change is possible without supposing that something comes from 'what is not,' ie nothing. Sedangkan Parmenides' argumen yang sulit untuk menafsirkannya, dia memahami di jaman dahulu untuk mendapatkan filosof terpaksa setelah dia menjelaskan bagaimana perubahan dapat tanpa coba sesuatu yang berasal dari 'apa yang tidak', yakni tidak. Aristotle tells us that Leucippus tried to formulate a theory that is consistent with the evidence of the senses that change and motion and a multiplicity of things exists in the world (DK 67A7). Aristotel memberitahu kami bahwa Leucippus mencoba untuk merumuskan sebuah teori yang konsisten dengan bukti-bukti dari indera yang berubah dan bergerak dan keserbaragaman hal ada di dunia (DK 67A7). In the atomist system, change only occurs at the level of appearances: the real constituents of being persist unchanged, merely rearranging themselves into new combinations that form the world of appearance. Atomist dalam sistem, perubahan hanya terjadi di tingkat kelihatannya: the real konstituen sebagai bersikeras tidak berubah, hanya rearranging diri menjadi kombinasi baru yang membentuk dunia rupa. Like Parmenidean Being, the atoms cannot change or disintegrate into 'what is not' and each is a solid unit; nonetheless, the combinations of atoms that form the world of appearance continually alter. Menjadi seperti Parmenidean, atom yang tidak dapat mengubah atau memecah menjadi 'apa yang tidak' dan masing-masing unit yang solid, meskipun demikian, kombinasi dari atom yang membentuk dunia terus mengubah tampilan. Aristotle cites an analogy to the letters of the alphabet, which can produce a multitude of different words from a few elements in combinations; the differences all stem from the shape ( schêma ) of the letters, as A differs from N; by their arrangement ( taxis ), as AN differs from NA; and by their positional orientation ( thesis ), as N differs from Z (DK 67A6). Aristotel CITES sebuah analogi dengan huruf dari abjad, yang dapat menghasilkan banyak kata-kata yang berbeda dari beberapa elemen dalam kombinasi; perbedaan dari semua bentuk batang (skema) dari huruf, seperti yang berbeda dari N; oleh urusan mereka ( taksi), karena berbeda dari AN NA; dan oleh mereka positional orientasi (thesis), karena N berbeda dari Z (DK 67A6).

Page 17: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Leucippus also reportedly accepted the Eleatic Melissus' argument that void is necessary for motion, but took this to be evidence that, since we experience motion, there must be void (DK 67A7). Leucippus juga dilaporkan menerima Eleatic Melissus' void argumen yang diperlukan untuk bergerak, tetapi ini akan membawa bukti-bukti itu, karena kami pengalaman gerakan, harus ada void (DK 67A7). The reason for positing smallest indivisible magnitudes is also reported to be a response to Zeno's argument that, if every magnitude could be divided to infinity, motion would be impossible (DK 29A22). Alasan positing terkecil yg tak dpt dibagi magnitudes juga dilaporkan sebagai respon terhadap Zeno dari argumen itu, jika setiap besarnya dapat dibagi ke infinity, gerakan tidak mungkin (DK 29A22). The deliberately paradoxical assertion that 'being is no more than not-being,' ie that void exists as much as the full or solid, is also associated with Leucippus' name (DK 67A6). Yang sengaja paradoksal penegasan bahwa 'yang tidak-tidak lebih dari ini,' yaitu void yang ada sebanyak yang penuh atau padat, juga terkait dengan Leucippus' nama (DK 67A6).

Leucippus is reported to hold that the atoms are always in motion (DK 67A18). Leucippus dilaporkan ke terus bahwa atom selalu dalam gerakan (DK 67A18). Aristotle criticizes him for not offering an account that says not only why a particular atom is moving (because it collided with another) but why there is motion at all. Aristotel criticizes dia tidak menawarkan untuk account yang mengatakan tidak hanya mengapa suatu atom bergerak (karena collided lain) tetapi mengapa ada gerakan sama sekali. Because the atoms are indestructible and unchangeable, their properties presumably stay the same through all time. Karena atom yang tak dpt dirusak dan unchangeable, properti kiranya mereka tetap sama melalui semua waktu.

As Diogenes Laertius reports Leucippus' cosmology, worlds or kosmoi are formed when groups of atoms combine to form a cosmic whirl, which causes the atoms to separate out and sort by like kind. Sebagai Diogenes Laertius laporan Leucippus' kosmologi, alam atau kosmoi adalah ketika membentuk kelompok menggabungkan atom untuk membentuk sebuah kosmik pusing, yang menyebabkan atom untuk memisahkan dan mengurutkan seperti jenis. A sort of membrane of atoms forms out of the circling atoms, enclosing others within it, and creating pressure by whirling. J semacam selaput dari atom bentuk dari berkeliling atom, disertakan lain yang ada, dan membuat tekanan oleh whirling. The outer membrane continually acquires other atoms from outside when it contacts them, which take fire as they revolve and form the stars, with the sun in the outermost circle. Selaput luar yang terus mengakuisisi atom lainnya dari luar bila kontak mereka, yang mengambil api karena berputar dan membentuk bintang, dengan matahari dalam lingkaran paling luar. Worlds are formed, grow and perish, according to a kind of necessity (DK 67A1). Alam yang dibentuk, tumbuh dan binasa, menurut jenis kebutuhan (DK 67A1).

One direct quotation preserved from Leucippus says that nothing happens in vain ( matên ) but everything from logos and by necessity (DK 67B2). Satu langsung diawetkan kutip dari Leucippus mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa dengan sembarangan (matên) tetapi semuanya dari logo dan kebutuhan (DK 67B2). This has been found puzzling, since the reference to logos might seem to suggest that things are ruled by reason, an idea that Democritus' system excludes. Hal ini telah menimbulkan teka-teki ditemukan, karena referensi untuk logo mungkin tampaknya menunjukkan bahwa hal yang memerintah dengan alasan, ide yang Democritus' tidak termasuk sistem. Either Leucippus' system is different in this respect from that of Democritus, or the reference to logos here cannot be to a controlling mind. Barnes takes there to be no grounds for preferring either interpretation (Barnes 1984), but Taylor argues that Leucippus' position is that an account (or logos ) can be given of the causes of all occurrences (Taylor 1999, p. 189). Baik Leucippus' sistem dalam hal ini berbeda dari yang Democritus, atau referensi untuk logo di sini tidak dapat untuk mengendalikan pikiran. Barnes berlangsung tidak akan ada alasan untuk memilih salah satu interpretasi (Barnes 1984), tetapi Taylor bahwa Leucippus' posisi adalah bahwa account (atau logo) dapat diberikan dari penyebab semua terjadi (Taylor 1999, hal 189). There is nothing in other reports to suggest that Leucippus endorsed the idea of a universal intelligence governing events. Tidak ada dalam laporan lainnya untuk menunjukkan bahwa Leucippus didukung gagasan yang universal tentang aktivitas intelijen.

Page 18: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

The argument for indivisible atoms is said to have been a response to Zeno's argument about the absurdities that follow if magnitudes are divisible to infinity. Argumen untuk tak dpt dibagi atom dikatakan telah respon ke Zeno dari argumen mengenai absurdities bahwa jika mengikuti magnitudes yang dibagi ke infinity. This leaves open the question whether the atoms are thought to be physically or conceptually indivisible. Daun ini membuka pertanyaan apakah atom adalah pemikiran yang akan tak dpt dibagi secara fisik atau konseptual. The 'fullness' or solidity of atoms is sometimes cited as a reason for their indivisibility, as if the presence of void were thought to be a necessary condition for anything's divisibility. The 'sepenuhnya' atau kekuatan dari atom kadang-kadang disebut sebagai alasan mereka tdk dpt dibagi, seperti adanya void yang menjadi pemikiran yang diperlukan untuk kondisi apapun dari dibagi. Scholars sometimes suppose that a principle like sufficient reason lies behind this argument ('there must be an explanation why they are divisible at this point rather than that'), or, alternatively, that the atoms are conceived of as small instances of Parmenidean Being, ie as inherently changeless unities. Beasiswa kadang mengira bahwa prinsip cukup alasan seperti ini terletak di belakang argumen ( 'harus ada penjelasan mengapa mereka dibagi pada saat ini daripada yang'), atau, kalau tidak, bahwa atom yang disusun sebagai contoh kecil dari Parmenidean Menjadi, yakni sebagai inherently tetap unities.

The atomists offered a materialist account of the nature of living things, claiming that the soul is composed of spherical atoms. Atomists yang ditawarkan materialis tentang keberadaan makhluk hidup, mengklaim bahwa jiwa terdiri dari atom bulat. Perception is explained by direct contact, in the form of images composed of atoms leaving macroscopic bodies and entering our sense organs. Dijelaskan oleh persepsi langsung, dalam bentuk gambar yang terdiri dari atom macroscopic meninggalkan tubuh dan memasukkan kami rasa organ.

Bibliography Bibliografi

Texts Teks

The standard scholarly edition of the ancient reports concerning the views of the Presocratic philosophers is Diels-Kranz' work (cited as DK): Standar ilmiah edisi kuno laporan mengenai pandangan dari Presocratic filosof adalah Diels-Kranz 'bekerja (dikutip sebagai DK):

Diels, H. and W. Kranz, Die Fragmente der Vorsokratiker , 6 th ed. Diels, H. dan W. Kranz, Die Fragmente der Vorsokratiker, 6 th ed. (Berlin 1951). (Berlin 1951).

English translation and Commentary: Terjemahan Bahasa Inggris dan Komentar:

Taylor, CCW The Atomists: Leucippus and Democritus. Taylor, yang Atomists CCW: Leucippus dan Democritus. Fragments, A Text and Translation with Commentary (Toronto 1999). Fragmen, J Teks dan Penerjemahan dengan Komentar (Toronto 1999).

See also the report on Leucippus in: Lihat juga laporan Leucippus dalam:

Diogenes Laertius. Lives of Eminent Philosophers , tr. Diogenes Laertius. Lives of unggulan philosophers, tr. RD Hicks (Loeb Classical Library: Cambridge Mass 1925), book 9.30-33. RD Hicks (Klasik Loeb Perpustakaan: Cambridge Mass 1925), buku 9,30-33.

Secondary Sources Sumber sekunder

Bailey, Cyril, 1928, The Greek Atomists and Epicurus (Oxford). Bailey, Cyril, 1928, The Greek Atomists dan Epicurus (Oxford).

Page 19: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Barnes, Jonathan, 1982, The Presocratic Philosophers , rev. Barnes, Jonathan, 1982, The Presocratic philosophers, rev. ed. ed. (London and New York). (London dan New York).

-----, 1984, 'Reason and Necessity in Leucippus,' 141-58 in Linos G. Benakis (ed.), Proceedings of the Ist International Congress on Democritus vol. -----, 1984, 'Alasan dan kebutuhan di Leucippus,' 141-58 di Linos G. Benakis (ed.), Proceedings of the International Ist kongres di Democritus vol. 1 (Xanthi). 1 (Xanthi).

Furley, David J., 1967, Two Studies in the Greek Atomists (Princeton). Furley, David J., 1967, Dua Studi di Yunani Atomists (Princeton).

-----, 1987, The Greek Cosmologists vol 1: The Formation of the Atomic Theory and its Earliest Critics (Cambridge). -----, 1987, The Greek Cosmologists vol 1: Formasi dari Atomic Terlama Teori dan Kritik (Cambridge).

Kirk, GS, JE Raven and Malcolm Schofield, 1957, The Presocratic Philosophers , second edition (Cambridge). Kirk, GS, dan JE Raven Malcom Schofield, 1957, The Presocratic philosophers, edisi kedua (Cambridge).

McKirahan, Jr., Richard D., 1994, Philosophy Before Socrates: An Introduction with texts and Commentary (Indianapolis). McKirahan, Jr, Richard D., 1994, Filsafat Sebelum Socrates: Sebuah Pengantar dengan teks dan Komentar (Indianapolis).

Taylor, CCW, 1999, 'The atomists,' 181-204 in AA Long (ed.), The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy (Cambridge). Taylor, CCW, 1999, 'The atomists,' 181-204 di AA Long (ed.), The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy (Cambridge).

Other Internet Resources Lain-lain Internet Resources

[Please contact the author with suggestions.] [Silahkan hubungi penulis dengan saran.]

Related Entries Terkait Entries

atomism: ancient | Democritus | Epicurus | Lucretius | atomism: kuno | Democritus | Epicurus | Lucretius | Melissus Melissus | Parmenides | Zeno of Elea | Parmenides | Zeno dari Elea

Acknowledgments Acknowledgments

I wish to thank the ancient philosophy editor John Cooper, APD Mourelatos and Tim O'Keefe for helpful comments and suggestions. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada falsafah kuno editor John Cooper, APD Mourelatos dan Tim O'Keefe bermanfaat bagi komentar dan saran.

Page 20: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Model Atom James Chadwick

Pada tahun 1932, model atom Rutherford dimodifikasi sedikit oleh adanya penemuan neutron oleh James Chadwick. Chadwick menemukan bahwa penembakan partikel-α terhadap berilium dapat menghasilkan neutron, partikel tak bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih besar dibandingkan massa proton. Sehingga, model atom kontemporer adalah model dengan inti atom besar yang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron. Adanya neutron juga menjelaskan mengapa massa atom lebih berat dari massa total proton dan elektronnya.Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat menjelaskan sifat dan

karakteristik atom dan senyawa atom.

Democritus, Atomic Theory > Democritus, Atomic Teori>

Democritus of Abdera is best known for his atomic theory but he was also an excellent geometer. Democritus dari Abdera adalah terbaik yang dikenal untuk teori atom tetapi ia juga ahli ilmu ukur yang sangat baik. Very little is known of his life but we know that Leucippus was his teacher. Sangat sedikit dikenal hidupnya tetapi kita tahu bahwa ia adalah guru Leucippus. Although little is known of his life, quite a lot is known of his physics and philosophy. Meskipun sedikit yang diketahui hidupnya, cukup banyak dikenal orang fisika dan filsafat. There are two main sources for our knowledge of his of physical and philosophical theories. Ada dua sumber utama bagi kami orang yang fisik dan filosofis teori. Firstly Aristotle discusses Democritus's ideas thoroughly because he strongly disagreed with his ideas of atomism. Pertama Aristotle Democritus membahas gagasan sepenuhnya karena dia sangat tidak setuju dengan ide dari atomism. The second source is in the work of Epicurus but, in contrast to Aristotle, Epicurus is a strong believer in Democritus's atomic theory. Yang kedua adalah sumber dalam karya Epicurus tetapi, dalam kontras ke Aristotle, Epicurus adalah mukmin yang kuat dalam Democritus dari teori atom. This work of Epicurus is preserved by Diogenes Laertius in his second century AD book. Ini adalah karya Epicurus diawetkan oleh Diogenes Laertius di abad kedua AD buku.

Certainly Democritus was not the first to propose an atomic theory. Democritus tentu tidak pertama untuk mengajukan sebuah teori atom. His teacher Leucippus had proposed an atomic system, as had Anaxagoras of Clazomenae. His guru Leucippus telah diusulkan sebuah sistem atom, seperti yang telah Anaxagoras dari Clazomenae. In fact traces of an atomic theory go back further than this, perhaps to the Pythagorean notion of the regular solids playing a fundamental role in the makeup of the universe. Sebenarnya bekas sebuah teori atom kembali lebih dari ini, mungkin ke Pythagorean gagasan yang biasa bermain solids mendasar makeup peran dalam alam semesta. However Democritus produced a much more elaborate and systematic view of the physical world than had any of his predecessors. Namun Democritus dihasilkan jauh lebih rumit dan sistematis melihat dari fisik dari dunia telah ada orang pendahulu.

Page 21: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Democritus dilahirkan di Abdera, sekitar 460 SM, walaupun menurut beberapa 490. Ayahnya berasal dari keluarga yang mulia dan kekayaan yang besar, dan memberikan kontribusi besar terhadap hiburan dari tentara Xerxes pada kembali ke Asia. Sebagai imbalan untuk layanan ini raja Persia yang memberi hadiah dan lainnya Abderites dan kiri di antara mereka beberapa Magi. Democritus, menurut Diogenes Laertius, telah diinstruksikan oleh Magi ini dalam astronomi dan teologi. Setelah kematian ayahnya ia dalam perjalanan mencari hikmat, dan didedikasikan kepada warisan ke tujuan ini, sebesar seratus talenta. Dia dikatakan telah dikunjungi Mesir, Ethiopia, Persia, dan India. Apakah dalam perjalanan orang saja, ia berkunjung ke Athena belajar di bawah Anaxagoras atau tidak pasti. Selama beberapa bagian dari hidupnya dia diinstruksikan dalam Pythagoreanism, dan merupakan murid Leucippus. Setelah beberapa tahun perjalanan, Democritus kembali ke Abdera, tanpa alat subsisten. Saudaranya Damosis Namun, membawanya in Menurut hukum Abdera, siapapun dia wasted warisan akan deprived of rites dari pemakaman. Democritus, berharap agar terhindar dari aib ini, memberikan kuliah umum. Petronius berkaitan bahwa ia berkenalan dengan virtues dari tumbuh-tumbuhan, tanaman, dan batu-batu, dan bahwa ia menghabiskan hidupnya dalam membuat percobaan atas alam badan. Dia terkenal dengan memperoleh pengetahuan tentang fenomena alam, dan prediksi perubahan cuaca. Dia ini digunakan untuk membuat orang percaya bahwa ia dapat memprediksi peristiwa masa depan. Mereka tidak hanya dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari manusia, tetapi juga diusulkan untuk menempatkan dia dalam urusan publik mereka. Dia pilihan yang kontemplatif untuk kehidupan yang aktif, dan karena itu ditolak publik ini pujian dan lulus dari sisa hari itu di tempat sepi.

Kredit tidak dapat diberikan kepada dongeng yang Democritus menghabiskan liburan hari itu dalam penelitian kimia setelah filsuf dari batu - impiannya nanti umur, atau cerita ke orang percakapan dengan Hippocrates tentang Democritus's diduga gila, karena berdasarkan surat palsu. Democritus telah dikenal sebagai "The Laughing Philosopher," dan ia sungguh-sungguh terkait oleh Seneca bahwa dia tidak pernah muncul di publik dengan menyatakan ia keluar dari kehinaan manusia follies sambil tertawa. Oleh karena itu, kita menemukan bahwa di antara sesama-nya warga dia nama "yang mocker". Dia meninggal di lebih dari seratus tahun. Dikatakan bahwa kemudian dari pada itu ia menghabiskan hari dan malam di caverns dan sepulchers, dan bahwa, dalam rangka untuk menguasai intelektual fakultas itu, ia blinded dirinya dengan pembakaran kaca. Cerita ini, bagaimanapun, adalah discredited oleh penulis yang menyebutkan insofar karena ia mengatakan ia menulis buku dan dissected hewan, baik yang dapat dilakukan dengan baik tanpa mata.

Democritus memperluas teori atom Leucippus. Ia dipelihara dengan ketidakmungkinan hal-hal yang memisahkan iklan infinitum. Dari kesulitan yang menempatkan sebuah awal waktu, ia berpendapat keabadian yang ada di alam, dari ruang kosong, dan gerakan. Dia diduga yang atom, yang awalnya mirip, menjadi yg tak dpt ditembus dan memiliki kepadatan sebanding dengan volume. Semua gerakan merupakan hasil aktif dan pasif kasih. Dia drew sebuah perbedaan utama antara gerakan dan efek kedua, yaitu impuls dan reaksi. Ini adalah dasar hukum dari kebutuhan, di mana segala sesuatu di alam yang memerintah. Dunia yang kita lihat - dengan semua properti yang luasnya, persamaan, dan ketidaksamarataan - hasil dari endless keserbaragaman jatuh atom. Jiwa manusia terdiri dari atom bola api, yang menyampaikan ke gerakan badan. Menjaga-Nya sepanjang teori atom, Democritus memperkenalkan hipotesa foto atau berhala (eidola), sebuah jenis emanation dari objek eksternal, yang membuat kesan pada indera kita, dan dari pengaruh yang dia deduced sensasi (aesthesis) dan pemikiran (noesis ). Dia dibezakan antara rude, tidak sempurna, dan karena itu salah persepsi dan salah satu yang benar. Dengan cara yang sama, sesuai dengan teori ini, dia merupakan yang populer kelontong dari Keilahian; sebagian melalui kami ketidakmampuan untuk memahami sepenuhnya dengan fenomena yang kita saksi-saksi, dan sebagian dari jejak dikomunikasikan oleh makhluk tertentu (eidola) dari besar dan tingginya figur menyerupai manusia yang mendiami udara. Kita tahu ini dari mimpi dan penyebab peramalan. Ia membawa kepada teori menjadi praktis filosofi juga, peletakan yang terdiri kebahagiaan

Page 22: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

bahkan dalam perangai. Dari ini dia deduced his moral dan prinsip-prinsip bijaksana maxims. Ia dari Democritus yang Epicurus meminjam fitur utama dari filosofi itu.

leucipusAtomik teori hal Menurut dikenal teori atom hal, yang akrab benda yang membentuk dunia di sekitar kita, seperti meja dan kursi, mereka sendiri yang terdiri dari banyak sekali partikel mikroskopis.

Teori atom telah invented oleh filosof Yunani kuno Democritus dan Leucippus, yang speculated bahwa dunia pada dasarnya terdiri dari myriads kecil dari partikel tak dpt dibagi, mereka yang disebut atom, dari atomon Yunani, yang berarti `` uncuttable.''Mereka speculated, lebih lanjut, bahwa properti yang tampak dari bahan-bahan sehari-hari dapat dijelaskan baik dari segi bentuk yang berbeda dari atom yang mengandung, atau gerakan yang berbeda dari atom. Dalam beberapa hal teori atom modern berbeda secara substansial dari teori primitif Leucippus dan Democritus, tetapi pusat ada ide dasarnya tetap tidak berubah. Secara khusus, Leucippus dan ke kanan Democritus yang menyangka bahwa bahan baku properti tidak hanya tergantung pada sifat dari komponen atom atau molekul, tetapi juga pada gerakan relatif partikel ini.

1. Hidup dan Bekerja

Leucippus adalah berbagai berkata telah dilahirkan di Elea, Abdera atau Miletus (DK 67A1). Tanggal tidak diketahui-Nya, selain itu ia tinggal selama abad kelima BCE. Diogenes Laertius laporan bahwa dia adalah seorang mahasiswa Parmenides' penganut Zeno (DK 67A1). Zeno yang dikenal terbaik untuk paradoxes menyatakan bahwa gerakan adalah mustahil karena besarnya dapat dibagi menjadi tak terbatas jumlah bagian, masing-masing yang harus traversed; kenyataan bahwa atomism pemikiran yang telah dirumuskan dalam menanggapi argumen Mei account ini untuk cerita yang Leucippus adalah mahasiswa Zeno.

Yang luasnya Leucippus' kontribusi kepada teori dikembangkan atomist tidak diketahui. Kebanyakan laporan pada tampilan Democritus saja, atau untuk kepentingan bersama atomists; Epicurus tampaknya bahkan menolak bahwa ada filsuf Leucippus (DK 67A2). Aristotel ascribes tentunya dasar dari sistem atomist ke Leucippus. Leucippus kadang-kadang berkata kepada telah menjadi penulis yang bekerja disebut Great World-Sistem; kutip satu hidup dikatakan telah datang dari kerja Pada Mind. 2. Atomist Doktrin

Leucippus disebut oleh sebagian besar sumber sebagai pencipta dari teori bahwa alam semesta terdiri dari dua elemen yang berbeda, yang ia disebut 'penuh' atau 'kuat', dan 'yang kosong' atau 'void'. Void baik dan solid dalam atom ada pemikiran untuk menjadi tak terbatas, dan di antara mereka merupakan unsur yang semuanya. Karena sedikit yang diketahui dari Leucippus' dilihat dan spesifik kontribusi atomist ke teori, yang lebih lengkap pembahasan dikembangkan atomist doktrin ini dapat ditemukan dalam entri untuk Democritus.

Leucippus ternyata dirumuskan posisi ini sebagai jawaban terhadap Eleatic menyatakan bahwa 'apa yang dimaksud dengan' harus dan unchanging, karena ada penegasan dari perbedaan atau perubahan dalam 'apa yang' melibatkan penegasan dari 'apa yang tidak,' yang tak dpt dipahami konsep. Sedangkan Parmenides' argumen yang sulit untuk menafsirkannya, dia memahami di jaman dahulu untuk mendapatkan filosof terpaksa setelah dia menjelaskan bagaimana perubahan dapat tanpa coba sesuatu yang berasal dari 'apa yang tidak', yakni tidak. Aristotel memberitahu kami bahwa Leucippus mencoba untuk merumuskan sebuah teori yang konsisten dengan bukti-bukti dari indera yang berubah dan bergerak dan keserbaragaman hal ada di dunia (DK 67A7). Atomist dalam sistem, perubahan hanya terjadi di tingkat

Page 23: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

kelihatannya: the real konstituen sebagai bersikeras tidak berubah, hanya rearranging diri menjadi kombinasi baru yang membentuk dunia rupa. Menjadi seperti Parmenidean, atom yang tidak dapat mengubah atau memecah menjadi 'apa yang tidak' dan masing-masing unit yang solid, meskipun demikian, kombinasi dari atom yang membentuk dunia terus mengubah tampilan. Aristotel CITES sebuah analogi dengan huruf dari abjad, yang dapat menghasilkan banyak kata-kata yang berbeda dari beberapa elemen dalam kombinasi; perbedaan dari semua bentuk batang (skema) dari huruf, seperti yang berbeda dari N; oleh urusan mereka ( taksi), karena berbeda dari AN NA; dan oleh mereka positional orientasi (thesis), karena N berbeda dari Z (DK 67A6).

Leucippus juga dilaporkan menerima Eleatic Melissus' void argumen yang diperlukan untuk bergerak, tetapi ini akan membawa bukti-bukti itu, karena kami pengalaman gerakan, harus ada void (DK 67A7). Alasan positing terkecil yg tak dpt dibagi magnitudes juga dilaporkan sebagai respon terhadap Zeno dari argumen itu, jika setiap besarnya dapat dibagi ke infinity, gerakan tidak mungkin (DK 29A22). Yang sengaja paradoksal penegasan bahwa 'yang tidak-tidak lebih dari ini,' yaitu void yang ada sebanyak yang penuh atau padat, juga terkait dengan Leucippus' nama (DK 67A6).

Leucippus dilaporkan ke terus bahwa atom selalu dalam gerakan (DK 67A18). Aristotel criticizes dia tidak menawarkan untuk account yang mengatakan tidak hanya mengapa suatu atom bergerak (karena collided lain) tetapi mengapa ada gerakan sama sekali. Karena atom yang tak dpt dirusak dan unchangeable, properti kiranya mereka tetap sama melalui semua waktu.

Sebagai Diogenes Laertius laporan Leucippus' kosmologi, alam atau kosmoi adalah ketika membentuk kelompok menggabungkan atom untuk membentuk sebuah kosmik pusing, yang menyebabkan atom untuk memisahkan dan mengurutkan seperti jenis. J semacam selaput dari atom bentuk dari berkeliling atom, disertakan lain yang ada, dan membuat tekanan oleh whirling. Selaput luar yang terus mengakuisisi atom lainnya dari luar bila kontak mereka, yang mengambil api karena berputar dan membentuk bintang, dengan matahari di dalam lingkaran paling luar. Alam yang dibentuk, tumbuh dan binasa, menurut jenis kebutuhan (DK 67A1).

Satu langsung diawetkan kutip dari Leucippus mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa dengan sembarangan (matên) tetapi semuanya dari logo dan kebutuhan (DK 67B2). Hal ini telah menimbulkan teka-teki ditemukan, karena referensi untuk logo mungkin tampaknya menunjukkan bahwa hal yang memerintah dengan alasan, ide yang Democritus' tidak termasuk sistem. Baik Leucippus' sistem dalam hal ini berbeda dari yang Democritus, atau referensi untuk logo di sini tidak dapat untuk mengendalikan pikiran. Barnes yang akan berlangsung tidak ada alasan untuk memilih salah satu interpretasi (Barnes 1984), tetapi Taylor bahwa Leucippus' adalah posisi yang account (atau logo) dapat diberikan dari penyebab semua terjadi (Taylor 1999, hal 189). Tidak ada dalam laporan lainnya untuk menunjukkan bahwa Leucippus didukung gagasan yang universal tentang aktivitas intelijen.

Argumen untuk tak dpt dibagi atom dikatakan telah respon ke Zeno dari argumen mengenai absurdities bahwa jika mengikuti magnitudes yang dibagi ke infinity. Daun ini membuka pertanyaan apakah atom adalah pemikiran yang akan tak dpt dibagi secara fisik atau konseptual. The 'sepenuhnya' atau kekuatan dari atom kadang-kadang disebut sebagai alasan mereka tdk dpt dibagi, seperti adanya void yang menjadi pemikiran yang diperlukan untuk kondisi apapun dari dibagi. Beasiswa kadang mengira bahwa prinsip cukup alasan seperti ini terletak di belakang argumen ( 'harus ada penjelasan mengapa mereka dibagi pada saat ini daripada yang'), atau, kalau tidak, bahwa atom yang disusun sebagai contoh kecil dari Parmenidean Menjadi, yakni sebagai inherently tetap unities.

Atomists yang ditawarkan materialis tentang keberadaan makhluk hidup, mengklaim bahwa jiwa terdiri dari atom bulat. Dijelaskan oleh persepsi langsung, dalam bentuk gambar yang terdiri dari atom macroscopic meninggalkan tubuh dan memasukkan kami rasa organ. Bibliografi

Page 24: Atom Sebagai Penyusun Alam Semesta

Teks

Standar ilmiah edisi kuno laporan mengenai pandangan dari Presocratic filosof adalah Diels-Kranz 'bekerja (dikutip sebagai DK):

     * Diels, H. dan W. Kranz, Die Fragmente der Vorsokratiker, 6th ed. (Berlin 1951).

Terjemahan Bahasa Inggris dan Komentar:

     * Taylor, C.C.W. The Atomists: Leucippus dan Democritus. Fragmen, J Teks dan Penerjemahan dengan Komentar (Toronto 1999).

Lihat juga laporan Leucippus dalam:

     * Laertius Diogenes. Kehidupan unggulan philosophers, tr. RD Hicks (Klasik Loeb Perpustakaan: Cambridge Mass 1925), buku 9,30-33.

Sumber sekunder

     * Bailey, Cyril, 1928, The Greek Atomists dan Epicurus (Oxford).      * Barnes, Jonathan, 1982, The Presocratic philosophers, rev. ed. (London dan New York).      * -----, 1984, 'Alasan dan kebutuhan di Leucippus,' 141-58 di Linos G. Benakis (ed.), Proceedings of the International Ist kongres di Democritus vol. 1 (Xanthi).      * Furley, David J., 1967, Dua Studi di Yunani Atomists (Princeton).      * -----, 1987, The Greek Cosmologists vol 1: Formasi dari Atomic Terlama Teori dan Kritik (Cambridge).      * Kirk, GS, dan JE Raven Malcom Schofield, 1957, The Presocratic philosophers, edisi kedua (Cambridge).      * McKirahan, Jr, Richard D., 1994, Filsafat Sebelum Socrates: Sebuah Pengantar dengan teks dan Komentar (Indianapolis).      * Taylor, CCW, 1999, 'The atomists,' 181-204 di AA Long (ed.), The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy (Cambridge).

Diposkan oleh :Chandra R.SWaktu : 0132Email :[email protected]