teknik dasar lab keselamatan kerja
TRANSCRIPT
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
1/107
Outline
Mengenal spesifikasi Chemically
Mengenal MSDS (Material Safety Data Sheet)
Mengenal B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Mengenallambang bahayachemically
Teknik Pelarutan dan pengenceran
Mengenal alat-alat laboratorium yang sederhana
(nama, fungsi, dan cara menggunakan denganbenar)
Model Penggunaan alat Lab
Mengenal instrumen analisis
Peraturan Keselamatan Kerja di Lab Kimia
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
2/107
SPESIFIKASI CHEMICALLY
Laboran, analis, peneliti harus mengetahui
sifat atau spesifikasi pereaksi (reagen) yang
digunakan Tingkat kemurnian
Berdasarkan tingkat kemurnian, chemically
dikelompokkan menjadi 4 tingkat :
SPESIFIKASI CHEMICALLY
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
3/107
Kriteria Spesifikasi Chemical ly
Tingkat Teknik(Technical Grade)
tingkat komersial
Digunakan untuk kebutuhan industri, jarang untuktujuan analisis kimia
kecuali :
a. untuk larutan pembersih/pencuci
b. untuk larutan pereaksi kualitatif (demonstratif)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
4/107
Tingkat Farmasi(Pharmaceutical Grade)
Tingkat kemurnian memenuhi kebakuan
USP (United States Pharmacopeia) Biasa digunakan untuk kebutuhan bidang
farmasi dan kedokteran, sebagai pereaksi
kimia di laboratorium kecuali untuk analisiskimia
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
5/107
Tingkat Murni(Chemically Pure, CP)
General Purpose Reagent, GPR
Kemurniannya jauh di atas tingkat farmasi Tidak ada ketentuan khusus aturan
kebakuan kemurnian, tergantung pabrik
pembuatnya Umumnya digunakan untuk analisis kimia
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
6/107
Tingkat Pereaksi(Analyzed Grade)
Pro Analysis, p.a.; Analar Reagent, AR;Guaranteed Reagent,GR
Tingkat kemurnian memenuhi aturan kebakuanACS (The American Chemical Society Committeeon Analytical Reagents
Pabrik pembuatnya selalu mencantumkan
pernyataan pada label pereaksi : Conforms toACS Specifications
Memenuhi persyaratan analisis
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
7/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
8/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
9/107
MSDS
(Material Safety Data Sheet)
Examples:
MSDS logam Kalsium
MSDS Kalsium hidroksida
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/MSDS_Calcium.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/MSDS_Ca(OH)2.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/MSDS_Ca(OH)2.pdfhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/MSDS_Calcium.pdf -
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
10/107
PENGENALAN B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun)
Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun
2001 :
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusaklingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
11/107
Klasifikasi B3
Mudah meledak (exlosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Sangat mudah sekali menyala (extremelyflammable)
Sangat mudah menyala (highly flammable)
Mudah menyala (flammable) Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sanga beracun (highly toxic)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
12/107
Klasifikasi B3.lanjutan
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat iritasi (irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to
the environment)
Karsingenik (carcinogenic)
Teratogenik (teratogenic)
Mutagenik (mutagenic)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
13/107
LAMBANG BAHAYA CHEMICALLY
Lambang E(explosive) : berarti bahan
kimia bersifat dapat meledak
Lambang F(highly flammable) : berarti
bahan kimia bersifat mudahmenyala/terbakar
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
14/107
Lambang F+(extremely flammable) :
berarti bahan kimia bersifat sangatmudah terbakar
Lambang O(oxidant substance) :
berarti bahan kimia bersifat
pengoksidasi
Lambang T(toxic) : berarti bahan
kimia bersifat racun
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
15/107
Lambang T+(very toxic) : berarti
bahan kimia bersifat racun kuat
Lambang C(corrosive) : berarti
bahan kimia bersifat korosif, ataudapat merusak jaringan hidup
Lambang Xi(irritant) : berarti bahankimia dapat menyebabkan iritasi
terhadap jaringan atau organ tubuh
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
16/107
Lambang Xn(harmful) : berarti
bahan kimia dapat melukaijaringanatau organ tubuh
Lambang N(dangerous for the
environment) : berarti bahan kimia
bersifat berbahayabagi satu atau
beberapa komponen dalam
lingkungan kehidupan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
17/107
ZAT KIMIA DAN BAHAYANYA
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
18/107
PENANGANAN SAMPAH
LABORAORIUM
Sampah/limbah laboratorium :
- sampah kimia
- sampah biologi- sampah plastik
- sampah yang lain
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
19/107
SAMPAH KIMIA
Aturan Pembuangan sampah kimia Tidak boleh dibuang di saluran pembuangan air :
- pelarut-pelarut organik
- logam berat- sianida, sulfida
- bahan-bahan padat
Sampahsampah kimia yang berbahaya harusditempatkan pada wadah yang diberi label
Sampah radioaktif harus mendapat penanganan
khusus, demikian juga bahan bersifat
karsinogenik.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
20/107
Catatan
Sampah-sampah yang sangat berbahaya
biasanya diubah (dioksidasi, direduksi,
dinetralisasi, dll) menjadi bahan yang
kurang berbahaya sebelum ditempatkan
dalam wadah-wadah pembuangan.
Alkali kuat harus dinetralisir sebelum
dibuang, sedangkan asam kuat harus
dinetralkan dengan sodium bikarbonat
sebelum dibuang
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
21/107
BAHAN KARSINOGENIK
Bahaya : beresiko tumor dan kanker pada seseorang.
Penyimpanan :
- bahan tsb dipesan sebanyak yang diperlukan saja
- wadah penyimpan harus aman betul- semua wadah harus berlabel jelas dan disimpan dlm
almari yang aman berventilassi
Penanganan :
- bagian tubuh yang terkena dengan zat tersebut harussegera dicuci dengan air dingin selama + 5 menit
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
22/107
Lanjutan..
Pembuangan ;
- limbah karsinogenik dibuang dalam wadah
berlabel dan tertutup serta terpisah daribahan kimia lainnya
- dibuang secara bertahap, jangan
menunggu hingga jumlahnya banyak
- bahan karsinogenik cair ditempatkan
maksimal separo dari kapasisas volume
tempat pembuangan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
23/107
LIMBAH BIOLOGI
Membakar sampah botani dan zoologi merupakan jalan
terbaik utk meyakinkan bahwa bahan-bahan busuk tsb
tidak beresiko membahayakn kesehatan
Preparat biologi, stains, fixative dan clearing agentskemungkinan besar toksik shg tidak boleh dibuang ke
sistem drainase umum
Sampah harus ditempatkan pada wadah tertutup dan
diberi label
Sampah yang mengandung mikroorganisme harus di
autoklave terlebih dahulu
Sampah biologi dan mikrobiologi dlm jumlah besar
sebaiknya dimusnahkan dlm incenerator
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
24/107
SAMPAH PLASTIK
Jangan dibakar, kecuali dalam alat
pembakar khusus.
Sampah plastik jangan dikubur, sebaiknyadibuang pada wadah khusus pembuangan
plastik
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
25/107
SAMPAH-SAMPAH LAIN
Sampah kertas dibuang dlm wadah khusus
untuk kertas dan sebaiknya dibakar dalam
satu tempat pembakaran
Sampah-sampah yang tajam (mata pisau,
syringe, jarum) harus ditempatkan dalam
kotak khusus dan tidak boleh dicampur
dengan sampah lainnya.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
26/107
TEKNIK PELARUTAN &
PENGENCERAN
Teknik PelarutanHal Langkah
1. Sifat analisis 1. Tetapkan : kualitatif atau kuantitatif (sesuaitujuan analisis)
2. Kuantitas larutan (volume,
konsentrasi)
2. Tetapkan : sesuaikan dengan kebutuhan
3. Kuantitas zat padat (rumus,
kelarutan, massa)
3. Tetapkan : rumus zat padat (kristal), daya
larut, dan massa padatan yang akan
dilarutkan (dihitung)
4. Sifat zat padat 4. Tetapkan : stabil, higroskopis, atau
bereaksikah dengan air?
5. Alat ukur massa (neraca) 5. Kuantitatif : neraca teknis
Kualitatif : neraca teknis atau necara
analitik
6. Alat ukur volum 6. Kualitatif : gelas ukur
Kuantitatif : labu takat atau labu ukur
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
27/107
Hal Langkah
7. Pelarutan 7. Teknik pelarutan
a. Peralatan
pendukung
b. Pelaksanaan
c. Pengemasan
a. Siapkan : gelas kimia, batang pengaduk, botol
timbang, corong, pipet tetes, botol semprot, botol
kemasan pereaksi
b. Kualitatif : pindahkan padatan ke gelas kimia dan
larutkan dengan akuades secukupnya, lalu
pindahkan ke gelas ukur, dan tuangi akuadessampai tanda batas
kuantitatif : pindahkan dahulu seluruh padatan ke
gelas kimia dan larutkan dengan akuadesw
secukupnya, lalu pindahkan seluruhnya (secara
kuantitatif) ke labu ukur lewat corong, tambahkan
akuades sedemikian, keringkan bagian atas skala,lalu terakhir secara tetes demi tetes sampai tanda
batas volum, tutup labunya dan homogenkan
c. Bilas botol pereaksi bersih/kering dengan sedikit
larutan di atas, dan pindahkan seluruh larutan ke
botol ini, tutup, dan beri label dengan jelas
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
28/107
Contoh Pembuatan Larutan dari Zat
kimia padatan
Pembuatan larutan 250 mL NaCl 0,1 M
*Gunakan NaCl dengan spesifikasi teknis atau farmasi terapkan Mr
(Mr NaCl = 58,5 g/mol)
*Perhitungan massa NaCl = (0,25 L)(0,1M) = 0,025 mol = (0,025)(58,5)
g = 1,5 g* Pelaksanaan :
a. Timbang NaCl kira-kira sejumlah itu dengan neraca teknis semi
analitis
b. Pindahkan ke gelas ukur 250 mL; tambahkan + 50 mL; goyang
hingga homogen; terakhir jadikan volume akhir larutan sampai tandabatas
c. Diperoleh : 250 mL NaCl 0,1000M
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
29/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
30/107
Teknik Pengenceran
A.Teknik Pengenceran dari Cairan Pekat
Pra pengenceran :
- Hitung volum cairan pekat dan volume akuadesyang akan diukur
- Ukur volum akuades tersebut dan siapkan di gelaskimia
Teknik pengukuran volum cairan pekat :
- Lakukan pengukuran volume di ruang asam, danpembacaan volume sesegera mungkin
- Sebaiknya gunakan masker, jika asam pekatnyaberasap
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
31/107
Pencampuran/Pelarutan :
- Segera alirkan perlahan cairan pekat lewat
batang pengaduk ke dalam gelas kimiayang berisi akuades di atas
- Hitung balik, konsentrasi cairan hasil
pengenceran, tambahkan sesuai dengan
kekurangan akuades.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
32/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
33/107
B. Teknik pengenceran dari cairan kurang pekat
Cara :
Ukur akuades (hasil hitung) dengan gelas ukur
(berukuran sesuai dengan volum akhir larutan);kemudian tuangkan larutan lebih pekatnya ke dalam
gelas ukur tersebut sampai volumnya mendekati
tanda batas; lanjutkan penambahan tetes per tetes
sampai tanda batas volum akhir yang diharapkan.
P hit V l d K t i l t
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
34/107
Perhitungan Volum dan Konsentrasi larutan
hasil pengenceran
Hubungan pengenceran molar (M)
M1V1= M2V2
Hubungan pengenceran persen (%v/v)V1P1= V2P2
Hubungan pengenceran persen (%b/b)
V1P1d1= V2P2d2
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
35/107
ALAT ALAT LABORATORIUM
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
36/107
ALAT-ALAT LABORATORIUM
SEDERHANA
Tabung reaksi
Terbuat dari gelas, dapat
dipanaskan, untuk mereaksikan
zat-zat kimia dalam jumlahrelatif kecil
Pengaduk gelas
Terbuat dari kaca panjang 15 cm, salah saru ujung pipih.Dipakai untuk mengaduk suatu campuran atau larutan
kimia ketika melakukan reaksi, untuknmembantu pada
waktu menuang/mendekantir cairan dalam proses
penyaringan, dan dapat juga berfungsi sebagai sendok
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
37/107
Gelas kimia (gelas beker, gelas
piala)
Bukan alat pengukur volum,
digunakan sbg tempat larutan dan
juga dapat untuk memanaskan zat-
zat kimia, untuk menguapkan
pelarut
Erlenmeyer
Bukan alat pengukur volum
(walaupun mempunyai skala).
Dipakai untuk tempat zat-zat yang
dititrasi
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
38/107
Gelas ukur
Dipakai untuk mengukur volum cairan yang tidakmemerlukan ketelitian tinggi.tidak boleh digunakan untukmengukur larutan/pelarut yang panas.
Pipet volum (pipet gondok)
Berfungsi untuk memindahkan sejumlah volum tertentularutan sesuai ukurannya dengan tepat. Ukuran : 5mL,10mL,25mL. Alat ini cukup teliti dengan kesalahan+0,02%.
Cara penggunaan :
Larutan disedot/ditarik ke dalam pipet sampai melewati
sedikit di atas garis batas, kmdn diturunkan tepat sampaigaris batas, dan selanjutnya larutan dialirkan/dipindahkan.
Catatan:
Jika larutan yang akan dipindahkan berbahaya atauberacun harus menggunakan ball-pipet untukmenyedotnya, jangan menggunakan mulut.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
39/107
Labu Takar (labu ukur)
Ada beberapa ukuran volum (50mL, 100mL, 200mL,250mL, 500mL, 1000mL). Terbuat dari gelas. Digunakanuntuk membuat larutan tertentu dengan volum yangsetepat-tepatnya. Kadang juga dipakai untukpengenceran sampai volum tertentu. Jangan dipakai
untuk mengukur larutan/pelarut yang panas. Buret
Berfungsi untuk memindahkan larutan dalam berbagaiukuran volum misal : untuk titrasi asam-basa.
Jenis-jenis buret :
- Buret ASAM
Mempunyai kran dari kaca. Buret ini hanya boleh diisidengan larutan asam, jgn diisi larutan basa karenakrannya dapat mati.
- Buret BASA
mempunyai kran dari karetyang dijepit. Buret ini hanyadigunakan untuk larutan basa.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
40/107
Botol Pencuci
Bahan dari plastik. Merupakan botol tempat
akuades, yg digunakan untuk mencuci, atau
membantu saat pengenceran
Corong
Biasanya dari gelas, tapi ada juga dari plastik.
Digunakan untuk menolong pada waktu
memasukkan cairan ke dlm wadah dengn mulut
sempit, ex : botol, labu ukur, buret, dsb.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
41/107
Kuvet
Bentuk seperti tabung reaksi atau persegi
panjang, digunakan sbg tempat sampel untuk
analisis dg spektrofotometer. Tidak boleh
dipanaskan. Terbuuat dari silika (quartz),
polistirena, atau polimetakrilat.
Rak untuk Tempat Tabung reaksirak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sbg
tempat meletakkan tabung reaksi.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
42/107
Penjepit
Penjepit logam digunakan utk menjepit tabung
reaksi pada saat pemanasan, atu untuk
membantu mengambil kertas saring atau benda
lain pada kondisi panas.
Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk
alat bantu mengambil bahan padat atau kristal
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
43/107
Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat
yang akan ditimbang.
Cawan Porselin
Digunakan sbg wadah suatu zat yang akan
diuapkan dengan pemanasan
Sikat
Digunakan untuk membersihkan (mencuci)
tabung reaksi
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
44/107
Heater dan stirer
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
45/107
Neraca
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
46/107
Kalorimeter
Untuk menentukan kalor reaksi kimia
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
47/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
48/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
49/107
MODEL PENGGUNAAN ALAT LAB
Penyaringan (filtration)
a. Melipat kertas saring
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
50/107
b. Menyaring larutan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
51/107
Cara Titrasi
a. Pegang kran dengan
tangan kiri dan wadah
penampung dengan
tangan kanan
b. Selalu arahkan skala
buret di depan
praktikan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
52/107
Cara memegang yang benar/salah?
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
53/107
Pemisahan dengan Corong pisah
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
54/107
A.
Memasukan cairan ke corong pisah
1. Tempatkan corong ke leher
corong pisah. Tuangkancairan yang akan diekstraksi
2. Tuangkan pelarut ekstraksiVolume
total dalam corong pisah tidak bolehlebih besar dari volume corong pisah.
3. Tutup corong
pisah.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
55/107
Gojoklah corong pisah dengan posisi
direbahkan dan arahkan stopcock ke
jendela /ventilasi
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
56/107
Jangan diarahkan ke praktikan lain!!!!
B mengoyang larutan dalam corong pisah
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
57/107
B. mengoyang larutan dalam corong pisah
Ambil corong pisah dengan posisi tertutup dan goyang perlahan, kemudian rebahkan dan secaraperlahan bukastopcock corong pisah untuk mengeluarkan tekanan. Tutupstopcockcorong pisahkembali, dan ulangi prosedur ini hingga tinggal sedikit tekanan yang dilepaskan (lihat gambarberikut)
Sekarang, gojok corong pisah selama beberapa detik, keluarkan tekanan, kemudian gojok lagi. 30
detik biasanya cukup untuk tercapai keseimbangan zat terlarut antara 2 pelarut (lihat gambarberikut)
c Pemisahan Lapisan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
58/107
Like Disolved Like
c. Pemisahan Lapisan
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
59/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
60/107
Distilasi
Distilasi biasa
Distilasi fraksionasi
INSTRUMEN ANALISIS/UJI
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
61/107
INSTRUMEN ANALISIS/UJI
UV-Vis Spektrofotometer
IR Spectrophotometer (Spektrofotometer infra merah)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
62/107
IR Spectrophotometer(Spektrofotometer infra merah)IR Spectroscopy can detect inorganic compounds containing
polyatomic ions and metal oxide. The band positions, shape
and peak intensity decide the characteristics of functionalgroups
Untuk mengetahui gugus funsional yang ada (-OH, -CH2-,
-CH3,-C=O, CHO, aromatis, dll) kuali tati f
BET
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
63/107
BETThe Micromeritics ASAP 2010 system is equipped with an
optional molecular diffusion pump, a chemisortion system,
and a density functional theory (DFT) software package. Itcan be used to measure surface area, pore volume,
mesopore and micropore size distribution, adsorbate-
adsorbent interaction energy (physisorption ), and
dispersion and partricle size of supported metals(chemisorption).
SEM (Scanning Electron Microscopy)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
64/107
SEM (Scanning Electron Microscopy)The microscope shows surface images up to several thousand times
magnification. An additional feature is the ability to determine elemental
composition with the attached EDAX apparatus.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
65/107
TEM
TransmissionElectron Microscop
TGA/DTA
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
66/107
Thermogravimetric Analysis (TGA) merupakan teknik mengukur
perubahan berat suatu sampel bila temperaturnya berubah dengan laju
tertentu. Sedangkan Differential Thermal Analysis (DTA) merupakan
teknik analisis untuk mengukur perubahan kandungan panas sebagaifungsi perubahan temperatur
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
67/107
MS (Mass Spectrometer) Untuk menentukan masa molekul sampel uji
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
68/107
XRD (Difraksi Sinar-X)
Untuk menentukan kristalinitas, kemurnian,
perubahan fase sampel.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
69/107
ION ANALYZER
SPM
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
70/107
SPM(Scanning Probe Microscopy)
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
71/107
GC/MS
KESELAMATAN KERJA DI
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
72/107
KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
HD
KESELAMATAN KERJA DI
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
73/107
Setiap instansi atau setiap unit kegiatan
kerja, terutama menyangkut banyak jiwa
manusia, selalu harus dipikirkan pula
keselamatannya. Karena laboratoriumadalah tempat bekerja karyawan, dosen,
asisten dan mahasiswa maka perlu
dipikrkan keselamatan kerja dalamlaboratorium tersebut.
KESELAMATAN KERJA DI
LAB KIMIA
KESELAMATAN KERJA DI
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
74/107
KESELAMATAN KERJA DI
LAB KIMIA
Laboratorium adalah suatu tempat dimana
mahasiswa, dosen, peneliti, dsb melakukan
percobaan.
Percobaan yang dilakukan menggunakan
berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan
instrumentasi khusus yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan(accident) bila dilakukan dengan cara yang
tidak tepat.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
75/107
Kata accident (kecelakaan/kebetulan)
sebenarnya tidaklah tepat karena tidak adasesuatu yang terjadi secara accident.
Pada zaman Romawi dimana hukum sebab-
akibat belum dikenal, accident tepatkarena dipercaya semua kejadian fisik
(termasuk kecelakaan) dikendalikan oleh
dewa. Di zaman sekarang dimana telah dikenal
hukum sebab-akibat, accident tidak tepat
karena bisa diprediksi (predictable).
Laboratorium adalah tempat menyimpan alat-alat
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
76/107
p y p
yang mahal harganya demikian pula data-data
berharga lainnya, maka keselamatan ini meliputi:
Tempat bekerjanya
Alat dan bahan yang tersedia
Pekerjaan dan hasil karyanya Hubungan antara pekerjaannya
Praktikan, asisten, mahasiswa, dosen
(pengguna lab) Lingkungan
HAL-HAL PENYEBAB
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
77/107
HAL-HAL PENYEBAB
KECELAKAAN
Ada tiga dasar penyebab terjadinya
kecelakaan kerja, yaitu :
Terjadi secara kebetulan (genuine accident)
Kondisi kerja yang tidak aman
Tindakan tidak aman yang dilakukan
seseorang
Keselamatan kerja di dalam
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
78/107
Keselamatan kerja di dalam
Lab
Laboratorium dengan perabotnya
Listrik
Kecelakaan akibat kebakaran Kecelakaan akibat bahan kimia
Label bahan kimia berbahaya
Pencegahan terhadap bahan kimiaberbahaya
Beberapa catatan mengenai laboratorium
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
79/107
Beberapa catatan mengenai laboratorium
yang menyimpan bahan-bahan kimia
Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol ataukaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpandi tempat-tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaiansehari-hari.
Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpandalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalamtanah misalnya.
Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untukmenentukan apakah bahan-bahan tersebut masih dapat
digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanyarusak. Bahan-bahan yang tak dapat digunakan lagi harusdibuang/ dimusnahkan secara kimia.
Beberapa catatan mengenai laboratorium
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
80/107
Beberapa catatan mengenai laboratorium
yang menyimpan bahan-bahan kimia
Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus,diberi label dengan semua keterangan yangdiperlukan misalnya.:
nama bahan
tanggal pembuatan jumlah (isi)
asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)
tinhgkat bahaya yang mungkin (racun, korosiv,
higroskopis dll) keterangan-keterangan yang perlu (presentase,
smbol kimianya dan lain-lain)
Di bawah ini tanda-tanda yang sering
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
81/107
digunakan secara internasional:
POISON : Bahan-bahan yang bersifatracun
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
82/107
Bahan yang mudah terbakar
Flammable
C
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
83/107
Corrosive
bahan yang dapat merusak jaringan hidup
I i
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
84/107
Irritant
Sedikt saja masuk ke tubuh dapatmembakar kulit, selaput lendir atau sistem
pernapasan
T i
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
85/107
Toxic
Sedikit saja masuk ke tubuh dapat
menyebabkan kematian atau sakit keras
O idi i A t
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
86/107
Oxidising Agent
Bahan yang dapat menghasilkan panas bilabersentuhan dengan bahan lain terutama
bahan-bahan yang mudah terbakar
E l i
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
87/107
Explosive
Bahan yang mudah meledak bila kenapanas, api atau sensitif terhadap gesekan
atau goncangan
R di ti
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
88/107
Radioactive
Bahan-bahan yang bersifat radioaktif
Hi h lt
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
89/107
High voltage
Peringatan tegangan tinggi
N S ki
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
90/107
No Smoking
Area dilarang merokok
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
91/107
Area dilarang menyalakan api
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
92/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
93/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
94/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
95/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
96/107
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
97/107
Sampah
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
98/107
p
Setiap laboratorium harus memiliki tempatsampah yang khusus., sampah cair tidakdibuang di saluran air hujan atau saluransaptiktang.
tempat sampah cair bahan kimia
tempat sampah reaktif
sampah radioaktif
sampah biasa
pembuangan air cucian
PPPK
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
99/107
PPPK
Luka bakar
Mata kemasukan benda asing
Luka tergores/teriris
Bahan kimia masuk dalam mulut Keracunan
Kejutan listrik
Membalut luka
Pingsan
Radiasi dan zat radioaktif
PERALATAN KESELAMATAN
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
100/107
KERJA DI LABORATORIUM
Jas Lab
Alat ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi
atau menghindari bahaya yang terjadi akibat
percikan zat-zat kimia yang berbahaya
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
101/107
Sarung tangan Daya tahan sarung tangan terhadap bahan kimia
tergantung pada bahan sarung tangan (misalnya: karet
alam; karet neoprene; karet nitrile; dll.), mutunya dan
ketebalannya.
Untuk melindungi tangan dari bahan-bahan yang sangat
panas dianjurkan memakai "insulated glove" (Gbr.2) yang
dibuat dari bahan sintetis
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
102/107
Pelindung Mata dan Muka
Safety glases with side shield
- Face shield= pelindung muka
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
103/107
Kran pencuci mata = Eyewash foun tain
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
104/107
Safety shower
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
105/107
Alat pernapasan = Respirator/Masker
Melindungi dari debu-debu, serat yang kecil
yang berbahaya atau dan uap atau gas
yang beracun.
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
106/107
Pemadam Kebakaran = Fire Ext ing uish ers
Ada beberapa jenis pemadam kebakaran, seperti
Air (water extinguisher), tepung (dry powder
extinguisher), C02(Carbon dioxide extinguisher),Halon, Busa, pasir, dll
-
7/13/2019 Teknik Dasar Lab Keselamatan Kerja
107/107