7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab

68
MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI LAB

Upload: alfie-kesturi

Post on 22-Jan-2017

247 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

MIKROSKOP DAN KESELAMATAN KERJA DI LAB

Kompetensi dasarTujuan belajar

Materi pelajaran

STANDART

KOMPETENSI

Memahami Ge ja la -ge ja la

A lam Me la lu i P

engamatan

KOMPETENSI DASAR1. Menggunakan mikroskop dan peralatan

pendukung lainya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan

2. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menyebutkan bagian bagian dari mikroskop

2. Menggunakan mikroskop dengan benar3. Membuat bangun tiga dimensi apabila

tersedia pengamatan dua diemensi4. Memperkirakan ukuran benda asli

berdasarkan skala5. Membuat sayatan melintang dan

membujur6. Membuat preparat basah7. Memegang dan membawa mirkoskop

dengan benar

FUNGSI MIKROSKOP

MACAM-MACAM MIKROSKOP

Bagian- Bagian Mikroskop

A. Lensa OkulerB. Tabung MikroskopC. RevolverD. Tabung Lensa E. Lensa ObjektifF. Meja ObjekG. Penjepit ObjekH. Kaki MikroskopI. Cermin CahayaJ. DiafragmaK. Lengan MikroskopL. MikrometerM. Makrometer

Bagian-bagian Mikroskop

Fungsi Bagian - Bagian MikroskopNO BAGIAN FUNGSI

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

Lensa Okuler

Tabung mikroskop

Revolver

Tabung Lensa

Lensa Objektif

Meja Objek

Penjepit Objek

Kaki Mikroskop

Cermin Cahaya

Diafragma

Lengan Mikroskop

Mikrometer

Makrometer

Lensa dekat mata ,memperbesar objek yang diamati

Menghubungkan lensa okuler dan objektif

Tempat lensa objektif dapat diputar sesuai pembesaran

Penghubung lensa okuler dan lensa objektif

Lensa dekat ojek, memperbesar objek yang diamati

Meletakan objek yang diamati

Menjepit objek

Menjaga mikroskop agar berdiri tegak

Mementulkan cahaya kedalam lubang diafragma

Mengatur jumlah cahaya yang diperlukan

Bagian yang di pegang ketika mengangkat mikroskop

Pemutar halus untk memfokuskn objek dengan lambat

Pemutar kasar untk memfokuskn objek dengan cepat

Cara Menggunakan Mikroskop1. Miroskop dibawa dengan tangan pertama menumpu bagian kaki

mikroskop sedang yang kedua memegang bagian pegangan mikroskop

2. Dalam keadaan tersimpan posisi lensa objektif dengan pembesaran lemah dan mikroskop berdiri tegak

3. Saat melihat objek benda pertama kali dengan pembesaran lemah

4. Jika bayangn tidak jelas jangan menggunakan pembesaran kuat, gunakan pembesaran secara bertahap

5. Saat mengganti lensa objektif harus melihat jangan sampai terjadi benturan antara lensa objektif dengan specimen

6. Jangan menggunakan cermin kearah matahari secara langsung sehingga mengganggu penglihatan

7. Sebelum digunakan untuk melihat objek, sebaiknya lensa dibersihkan dengan kertas lensa

MENGENAL ALAT - ALAT

LABORATORIUM

Gelas Beaker

LABU ERLENMEYER

Labu Ukur

Gelas U

kur

Tabung Reaksi Dan

Rak Tabung Reaksi

Penjep

it Tabung R

eaksi

Lampu Spirit

us

Kaki Tig

a / Trip

od

Petrid

ish / C

awan Pe

tri

Mortar

Dan Alu

Plat Te

tes

Pipet

Tetes

Sprayer

Corong

Neraca

Neraca Digital

Pinset

Kaca Pembesar / Lup

Tata tertib Laboratorium dibuat untuk menjaga keselamatan dan kelancaran kegiatan di dalam laboratorium.

Contoh tata tertib laboratorium :1. Apabila mengadakan kegiatan laboratorium

hendaknya mengenakan jas praktikum2. Selesai menggunakan alat-alat segera

dikembalikan ke tempat semula. 3. Alat-alat yang terbuat dari gelas harus

dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikembalikan

4. Kebersihan di ruangan laboratorium harus selalu dijaga, baik kebersihan diri dan laboratorium, dll.

Tata Tertib Laboratorium

1. Eksplosif/mudah meledak Bahan kimia bertanda seperti gambar di

samping memiliki sifat mudah meledak. Bahan dapat berbentuk padat atau cair

yang apabila terjadi reaksi kimia dapat menghasilkan gas, dan pada suhu dan tekanan normal dapat menyebabkan kerusakan di daerah sekitarnya.

Jauhkan penyimpanan zat kimia itu dari panas, api, gesekan/guncangan.

Contoh : nitroselulosa, asam pikrat, dan amonium dikromat.

Berikut adalah beberapa contoh lambang zat kimia berbahaya

2. Toksik/beracun (T) Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti

bersifat racun yang umumnya berasal dari reaksi kimia atau aktivitas lain yang berskala molekul, yang pada kadar tertentu diserap oleh organisme.

Formulasi dan bahan yang ditandai dengan simbol beracun dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi yang sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.

Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.

Contoh : Kalium sianida, sublimat, timbal nitrat, fenol, dan nitrobenzena.

3. Korosif (C) Bahan kimia dengan tanda seperti ini

berarti bahan tersebut bersifat korosif.

Zat yang bersifat korosif akan merusak dan menghancurkan zat lain apabila terjadi kontak dengannya. Jangan sampai terkena badan, pakaian, logam dan kayu secara langsung.

Biasanya zat ini memiliki pH kurang dari 2 atau lebih dari 11,5.

Contoh : HCl pekat, soda pekat, asam sulfat pekat, asam nitrat pekat.

4. Berbahaya/Irritant (Xi) Bahan kimia yang ditandai dengan

gambar di samping dapat menyebabkan inflamasi/iritasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.

Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.

Contoh : klorofom, butanol, natrium oksalat, isopropilamina, kalsium klorida serta  asam dan basa encer.

5. Berbahaya/Harmful Bahan dan formulasi yang ditandai

dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki potensi untuk merusak kesehatan

Dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. 

Contoh : solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan. 

6. Oksidatif Bahan kimia dengan tanda ini

memiliki kemampuan untuk bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suhu ruangan atau dengan sedikit pemanasan.

Jauhkan penyimpanan zat dari api karena sifatnya yang mempercepat kebakaran.

Bahan ini akan sangat berbahaya apabila disimpan bersama-sama dengan bahan yang bersifat flammable.

Contoh : amonium nitrat, natrium peroksida, kalium permangant, dan natrium klorit

7. Mudah Terbakar/Flammable (F) Bahan kimia dengan tanda seperti ini

berarti memiliki sifat mudah terbakar. Contoh : bensin, etanol, metanol, dan

aseton, eter, alkohol, dan benzena.

8. Sangat Mudah Terbakar/ Extremely Flammable

Bahan kimia dengan tanda seperti gambar di samping memiliki sifat sangat mudah terbakar.

Contoh : Dietil eter (cair), Propane (gas)

9. Dangerous For Environment (Xn) Bahan kimia dengan tanda seperti ini

berarti memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan.

Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat membunuh organisme yang berada di air, tanah, atau udara sehingga menyebabkan ekologi terganggu.

Contoh : tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

10. Radioaktif Jika tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini

karena bahan ini mengandung sinar radioaktif yang dapat mematikan sel-sel tubuh.

Contoh : Karbon-14

11. Biohazard Bahaya biologi, merujuk pada bahan biologis

yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan organisme hidup, terutama yang dari manusia. 

Hal ini dapat mencakup limbah medis atau sampel dari virus, mikroorganisme atau racun (dari sumber biologis) yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan

Contoh : Bacillus subtilis, hepatitis anjing, Escherichia coli, varisela (cacar air), serta beberapa kultur sel dan non-infeksi bakteri

1. Percikan Zat2. Luka3. Keracunan4. Ledakan atau kebakaran5. Bahaya listrik6. Bahaya yang ditimbulkan oleh hewan7. Bahaya yang ditimbulkan oleh

mikroorganisme8. Bahaya yang ditimbulkan tumbuhan

Gunakan bahan kimia secukupnya menurut petunjuk yang tertera

Hindari kontak langsung dengan bahan kimia, gunakan spatula, pipet, pipa kaca, dll.

Hindari menghirup langsung uap bahan kimia (cukup dengan mengkibaskan ke arah hidung )

Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus

TEKNIK LABORATORIUM

Keselamatan Kerja di Lab

Keselamatan KerjaKeselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikum dan lingkungannya serta cara kerjanya.

LUKA BAKAR

TERTELAN BAHAN KIMIA

TERPATUK ULAR

TERHISAP GAS BERACUN

TERSTRUM ALIRAN LISTRIK

LUKA BAKAR

LUKA BAKAR

SEBAB AKIBAT

Wajah terlalu dekat dengan

uap panas

Membuka panci tanpa

menggunakan lap

Tidak menggunakan sarung tangan

Tangan terasa terbakar

Wajah terasa terbakar

LUKA BAKAR

Cara mencegah

Menggunakan

sarung tangan

Jaga jarak dengan

alat yang panas

Menggunakan lap saat membuka penutup

panci

LUKA BAKAR

1• Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan

menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua). Cara ini efektif samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar

2• Kompres dengan air biasa (air sering diganti agar

efektif tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi

3• Jangan pergunakan es karena es menyebabkan

pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia

CARA

PEN

ANGG

ULAN

GAN

TERTELAN BAHAN KIMIA

TERTELAN BAHAN KIMIASEBA

BKurang mengetahui

prosedur dalam menggunakan bahan

kimia

Tidak memperhatikan keselamatan kerja.

Tidak menggunakan pengaman seperti

masker

AKIBATKeracunan

.

Mengalami gangguan pernafasan, muntah-

muntah bahkan pingsan

Untuk beberapa bahan kimia yang

yang memiliki kandungan yang berbahaya dapat

menyebabkan kematian

TERTELAN BAHAN KIMIASesegera mungkin beri minum air atau susu 2-4 gelas untuk menetralisir racun yang tertelan. Namun apabila korban pingsan, jangan sekali-kali memberikan sesuatu melalui mulut.

Usahakan agar korban muntah dengan segera. Cara merangsang muntah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antar lain: memasukan jari kemulut hingga menyentuh tekak, mengerak-gerakan jari kepangkal lidah, atau memberikan air garam hangat. Ulangi pemuntahan sampai cairan menjadi jernih. Note: Jangan ulangi pemuntahan jika korban tertelan minyak tanah, bensin, asam atau alkali kuat. 

Berilah antidote yang cocok dengan bahan racun yang tertelan. Kalau tidak diketahui, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas aur hangat. Bubuk antidote umum terbuat dari:2 bagian arang aktif (roti yang gosong)1 bagian magnesium oksida ( milk of magnesia)1 bagian asam tannat ( teh kering )

CARA PENANGGULANGAN

TERPATUK ULAR

TERPATUK ULAR• Tidak berhati-hati ketika berjalan-jalan

• Kaget yang berlebihan sehingga menarik perhatian ular

• Tidak memakai perlindungan kaki atau tangan

SEBAB

• Pusing karena racun ular• Pingsan• Kaki akan membengkak• Pada beberapa racun ular akan menyebabkan kematian

AKIBAT

TERPATUK ULARTetap tenang. Hal ini terdengar klise, tetapi akan menyelamatkan hidup Anda. Dengan menjadi gelisah, membuat jantung Anda berdetak lebih cepat dan meningkatkan aliran darah ke daerah yang luka dan meningkatkan jumlah toksin yang dengan mudah dapat menemukan jalan ke dalam jaringan Anda.

Tidak setiap gigitan ular berbisa menyuntikkan racun. Tapi jangan pernah menunggu gejala muncul terlebih dahulu untuk pergi ke ruang gawat darurat. Gejala ular berbisa bervariasi. Sebuah gigitan ular berbisa yang tidak diobati yang disuntikkan racun adalah suatu kondisi medis yang serius yang pada akhirnya menyebabkan kematian.

Untuk luka gigitan ular berbisa yang dangkal, biarkan luka awal keluar dengan sendirinya. Lebih banyak darah akan keluar pada awalnya karena biasanya ada antikoagulan dalam racun. Jika gigitan ular cukup dalam untuk menyebabkan muncrat darah (yaitu pemogokan memukul arteri utama dan Anda kehilangan darah cepat), segera menerapkan tekanan pada luka dan memanggil tenaga medis darurat.

Jangan mencuci luka, apapun keadaanya. Jika Anda mencuci luka, rumah sakit tidak akan mampu mengidentifikasi spesies ular yang telah menggigit Anda dengan cepat dan akurat. Dengan demikian Anda mungkin tidak akan menerima anti-racun dengan cepat.

Jangan membuat sayatan "X" diatas luka gigitan atau menghisap racun oleh mulut anda. Anda kemungkinan besar akan menyebabkan perdarahan yang berlebihan atau nekrosis tambahan (kematian jaringan) dan infeksi lebih lanjut dari kuman di mulut Anda atau lingkungan sekitarnya.

CARA PENANGGULANGAN

TERHISAP GAS BERACUN

TERHISAP GAS BERACUNKurangnya pengetahuan

dan pemahaman terhadap sifat-sifat zat

kimia, proses kimia yang terjadi, dan alat-alat yang digunakan.

Tidak memakai masker, sarung tangan dan

perlengkapan lain pada saat melakukan kontak

dengan zat kimia.

Tidak segera menutup kembali zat kimia yang dipakai saat praktikum.

Kurang teliti dalam pemakaian zat kimia

(tidak membaca tingkat bahaya zat kimia).

Kurang berhati-hati pada saat memindahkan zat

kimia yang akan digunakan

SEBAB Mual dan

sakit kepala

Banyak keluar air

liur

Batuk-batuk

Lemas dan

kejang otot

Pingsan

AKIBAT

TERHISAP GAS BERACUN1. Hilangkan atau cuci sampai bersih bahan kimia

yang masih kontak atau melekat pada tubuh.2. Pindahkan korban ke tempat yang bebas dari

gas beracun.3. Jangan memberi minuman beralkohol karena

dapat mempercepat penyerapan zat beracun dalam tubuh.

4. Tidurkan terlentang dan selimutiagar suhu tubuh korbantetap hangat dan jangan sampai kedinginan.

5. Jika susah bernafas,  bantu dengan pernafasan buatan dari mulut ke mulut.

6. Bila pingsan, tolonglah seperti pada pertolongan pingsan.Bila perlu beri pernapasan buatan.

7. Segera larikan ke Rumahsakit terdekat agar segera mendapatkan rawatan medis yang diperlukan.

8. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

CARA MENANGGULANGI

TERSETRUM LISTRIK

TERSETROM LISTRIKSEBAB

Kurang berhati-hati pada saat melakukan kegiatan di

Laboratorium yang kontak langsung dengan peralatan listrik.

Kurang memperhatikan faktor kebersihan di area sumber

listrik.

Tidak memperhatikan dan tidak melakukan pemeriksaan harian

pada kabel peralatan listrik.

Tidak benar dalam memegang kabel yang akan dihubungkan

pada sumber listrik.

Tidak memakai perlengkapan Lab Safety seperti sepatu, sarung tangan, Jas lab, Masker, Kacamata google, dll.

AKIBATTimbulnya Luka Parah.

Dehidrasi

Kematian

TERSETROM LISTRIK Jika mungkin, matikan sumber listrik atau suruhlah

orang lain untuk mematikannya.

Sangat penting untuk memindahkan korban dengan hati-hati. Pakailah alas kering seperti koran, papan, selimut, matras karet atau baju kering.

Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah. Jangan menyentuh korban sampai ia terbebas dari sengatan.

CARA MENANGGULANGI