strategi belajar sosiologi di tengah pandemi covid-19
TRANSCRIPT
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19
(STUDI FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA
KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RISKI RAHMAYANI
NIM. 105381105616
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
MEI, 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info
iv
SURAT PERNYATAAN
Mahasiswa yang bersangkutan:
Nama : Riski Rahmayani
Stambuk : 105381105616
Jurusan : Pendidikan Sosiologi
DenganJudul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19
(Studi Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS
SMAN 1 Pangkep)
Dengan menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan di depan Tim
Penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia
menerima sanksi apa bila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 04 Mei 2021
Yang Membuat Pernyataan
Riski Rahmayani
105381105616
Badan Akreditasi Nasional
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Alamat : Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Fax (0411) 860 132 Makassar 90221 www.fkip-unismuh-info
v
SURAT PERJANJIAN
Mahasiswa yang bersangkutan:
Nama : Riski Rahmayani
Stambuk : 105381105616
Jurusan : Pendidikan Sosiologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1.2 dan 3 saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 04 Februari 2021
Yang Membuat Perjanjian
Riski Rahmayani
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi
Drs. H. Nurdin, M.Pd.
NBM: 575 474
vi
vi
vii
vii
viii
viii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayahanda Komi dan Ibunda Rayani dengan rendah hati dan rasa hormat
kepada kedua orang tua saya, yang tulus ikhlas membesarkan dan memberikan
kasih sayangnya disertai doa demi kesuksesan saya demi meraih cita-cita.
2. Saudara-saudaraku yang selalu saya banggakan yang telah memberikan jasa
dan cinta yang tak ternilai harganya, dengan segala pengorbanannya tak akan
pernah saya lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu, nasihat dan petunjuk dari
mereka yang merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan
studi saya hingga saat ini.
3. Seluruh sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.
ix
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Selanjutnya, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun
materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya
bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Strategi
Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi Fenomenologi di Kalangan
Siswa Kelas XI IPS SMAN I Pangkep)” untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi ini yang penulis susun dapat bermanfaat
tidak hanya bagi penulis juga para pembaca dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Disamping itu, izinkan penulis
untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial
penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua
x
x
penulis tercinta Ayahanda Komi dan Ibunda Rayani, yang tulus ikhlas
membesarkan dan memberikan kasih sayangnya disertai doa demi kesuksesan
penulis demi meraih cita-cita dan saudara-saudaraku yang selalu saya banggakan
yang telah memberikan jasa dan cinta yang tak ternilai harganya, dengan segala
pengorbanannya tak akan pernah penulislupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu,
nasihat dan petunjuk dari mereka yang merupakan dorongan moril yang paling
efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat ini.
Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
menimba ilmu pengetahuan di kampus tercinta ini.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bapak Erwin Akib, S.Pd.,
M.Pd., Ph. D serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd
dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Kaharuddin, S.Pd.,
M.Pd., Ph.D, beserta seluruh staffnya.
Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd sebagai pembimbing I (satu) dan Hadisaputra
S.Pd., M.Si, selaku pembimbing II (dua) yang telah banyak meluangkan waktu
serta memberikan bimbingan dan pengarahan serta menuntun penulis sejak awal
penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis,
xi
xi
semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.
Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari.
Bapak pimpinan beserta para staff Perpustakaan Pusat, Perpustakaan
Fakultas dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan kepada penulis
untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi ini.
Teruntuk sahabatku Widasari, Nasmiati, Besse Simpuru, Susanti
Syafaruddin, Nur Asmi, Nirawanti dan Wahyuni Humaerah yang selalu
mensupport untuk menyelesaikan skripsi ini. Buat Sahabat-sahabatku juga Nur
Hikma Hamka, Mar‟atung Sholeha dan Putri Indah Permata Sari yang selalu
mensupport untuk menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman seperjuanganku yang selalu menemani dalam suka dan duka
khususnya teman-teman seperjuangan Sosiologi Kelas B yang selalu memberikan
support kepada penulis serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan
Sosiologi atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya. Semua pihak
yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, yang bersifat membangun.
Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Billahi
fii sabilil haq fastabiqul khaerat, Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Makassar, 04 Mei 2021
Peneliti,
Riski Rahmayani
Nim :105381105616
xii
xii
Abstrak
Riski Rahmayani, Tahun 2021, “Strategi Belajar Sosiologi di Tengah
Pandemi Covid-19 (Studi Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS
SMAN I Pangkep)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing
oleh Pembimbing I Nurdin dan Pembimbing II Hadisaputra.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi belajar sosiologi siswa
kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep saat pandemi corona dan untuk mengetahui faktor
pendukung dan penghambat penerapan strategi belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS SMAN 1 Pangkep saat pandemi corona. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan juga
dokumentasi. Sumber data yang diolah merupakan sumber data primer dan data
sekunder. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Kualitatif.
Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah dapat disimpulkan bahwa
strategi belajar yang dilakukan oleh siswa sosiologi kelas XI IPS di SMAN 1
Pangkep ialah Model Pembelajaran Interaktif Online, Bimbingan Terstruktur dan
Pembelajaran Mandiri. Hasil penelitian mendapatkan bahwa dalam pembelajaran
daring ternyata siswa kurang efektif dalam pembelajaran karena selama pandemic
siswa kurang membaca sehingga siswa hanya menyalin jawaban tugasnya dari
internet tanpa membaca terlebih dahulu. Siswa kurang memahami materi yang
diberikan oleh gurunya sehingga hanya mengcopy paste saja. Dalam pembelajaran
daring duplikat tugas yang siswa kerjakan tidak dapat dihindari dan terkadang
tidak dapat dikontrol. Karena banyaknya informasi yang didapat dari internet,
terkadang siswa hanya menyalin saja tugas yang mereka kerjakan dan langsung
mengumpulkannya sebagai tugas tanpa menulis ulang dengan pemahaman sendiri.
Data penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh secara
online bagi siswa memiliki tantangan tersendiri. Tantangan tersebut berkaitan
dengan ketersediaan layanan internet. Siswa mengaku harus mempunyai kuota
data lebih. Apalagi sebagian besar siswa mengaksesnya dengan layanan data
seluler pribadi. Sementara, ada sebagian kecil siswa yang menggunakan wifi.
Kelemahan pembelajaran daring juga siswa tidak terawasi dengan baik selama
proses pembelajaran daring. Lemahnya sinyal internet dan mahalnya biaya kuota
menjadi tantangan siswa tersendiri dalam pembelajaran daring. Akan tetapi
pembelajaran daring dapat menekan penyebaran Covid-19 di SMAN 1 Pangkep.
Walaupun banyak guru, siswa maupun masyarakat yang belum siap menghadapi
era revolusi industry 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 saat ini
seakan-akan memaksa semua masyarakat harus siap terhadap perkembangan
teknologi saat ini.
Kata Kunci : Strategi Belajar, Sosiologi, Covid-19
xiii
xiii
Abstract
Riski Rahmayani, 2021, "Sociology Learning Strategies in the Middle of the
Covid-19 Pandemic (Phenomenoogy Studies Among Class XI IPS Students of
SMAN 1 Pangkep)". Thesis of Sociology Education Study Program, Teacher
Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Makassar.
Supervised by Advisor I Nurdin and Supervisor II by Hadisaputra.
This study aims to determine the sociology learning strategies of class XI
IPS SMAN 1 Pangkep students during the corona pandemic and to determine the
supporting and inhibiting factors for the implementation of sociology learning
strategies for class XI IPS SMAN 1 Pangkep student during the corona pandemic.
Data collection techniques used in this study were observation, interviews and
documentation. The data sources that are processed are primary data sources and
secondary data. This type of research used in research is qualitative.
The results of the research in this study are the learning strategies carried
out by sociology student of class XI IPS at SMAN 1 Pangkep are the Online
Interactive Learning Model, Structured Guidance and Independent Learning. The
results of the study found that in online learning the students did not read so that
students only copied the answers to their assignments from the internet without
reading them first. Students do not understand the material provided by the
teacher so they only copy and paste it. In online learning, duplicate tasks that
students do are unavoidable and sometimes uncontrollable. Because of the large
amount of information obtained from the internet, sometimes students just copy
the assignments they are doing and immediately collect them as assigments
without rewriting them with their own understanding.
The research data also shows that online distance learning for students
has its own challenges. This challenge is related to the availability of internet
services. Students admit that they must have more data quota. Moreover, most
students access it with personal cellular data services. Meanwhile, there are a
small number of students who use wifi. The weakness of online learning is that
students are not well supervised during the online learning process. Weak internet
signals and high quota fees are challenges for students in online learning.
However, online learning can reduce the spread of covid-19 at SMAN 1 Pangkep.
Although many teachers, students and the public are not ready to face the era of
the industrial revolution 4.0, online learning in the midst of the current Covid-19
pandemic seems to force all people to be ready for current technological
developments
Keywords: Learning Strategy, Sociology, Covid-19
xiv
xiv
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .............................................................................iii
Lembar Pernyataan Keaslian ...................................................................... iv
Lembar Perjanjian ........................................................................................ v
Motto .............................................................................................................. vi
Persembahan ................................................................................................. vi
Kata Pengantar............................................................................................. vii
Abstrak Indonesia ......................................................................................... x
Abstract ........................................................................................................... xi
Daftar Isi ....................................................................................................... xii
Daftar Gambar ............................................................................................. xv
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
E. Definisi Operasional............................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. Kajian Konsep .................................................................................... 10
1. Strategi Belajar Sosiologi ....................................................... 10
2. Pandemi Covid-19 .................................................................. 14
B. Kajian Teori ....................................................................................... 17
1. Teori Humanistik ................................................................... 17
2. Teori Perubahan Sosial .......................................................... 19
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 22
D. Penelitian Relevan .............................................................................. 24
xv
xv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 30
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................. 31
C. Informan Penelitian ............................................................................ 33
D. Fokus Penelitian ................................................................................. 34
E. Instrumen Penelitian........................................................................... 34
F. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 37
H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39
I. Teknik Keabsahan Data ..................................................................... 41
J. Etika Penelitian .................................................................................. 44
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian ................................................................... 46
B. Letak Geografis .................................................................................. 48
C. Keadaan Siswa dan Guru ................................................................... 51
D. Keadaan Pendidikan ........................................................................... 56
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 60
1. Strategi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMAN
1 Pangkep Saat Pandemi Corona ................................................. 60
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan
Strategi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS
SMAN 1 Pangkep Saat Pandemi Corona ..................................... 70
B. Pembahasan ........................................................................................ 82
1. Strategi Belajar Sosiologi Siswa Saat Pandemi
Corona ditinjau dari Teori Behaviorisme ..................................... 82
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan
Strategi Belajar Sosiologi Siswa Saat Pandemi
Corona ditinjau dari Teori Perubahan Sosial ............................... 89
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 94
xvi
xvi
B. Saran ..................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 96
Lampiran
xvii
xvii
Daftar Tabel
No Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir..................................................................... 23
2. Langkah-langkah Analisis Data ..................................................... 39
3. Luas Wilayah .................................................................................. 50
4. Jumlah Siswa .................................................................................. 51
5. Data Guru dan Pegawai .................................................................. 51
6. Struktur Organisasi ......................................................................... 55
7. Sarana dan Prasarana ...................................................................... 56
8. Rombongan Belajar ........................................................................ 56
9. Pendidikan Guru dan Pegawai........................................................ 59
xviii
xviii
Daftar Lampiran
No Halaman
1. Pedoman Observasi ........................................................................ 102
2. Pedoman Wawancara ..................................................................... 103
3. Pedoman Dokumen ........................................................................ 107
4. Profil Informan ............................................................................... 108
5. Transkrip Wawancara ..................................................................... 109
6. Analisis Data Hasil Wawancara ..................................................... 130
7. Member Check ................................................................................ 152
8. Informant Consent .......................................................................... 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) sudah
menetapkan penyakit virus corona 2019 atau yang juga disebut coronavirus
disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi global karena seluruh warga dunia
berpotensi terkena infeksi penyakit Covid-19. Virus Corona atau Covid-19 saat ini
telah berdampak bagi seluruh masyarakat dan bagi sektor pendidikan di
Indonesia. Awal maret 2020 Indonesia digemparkan oleh pengumuman bahwa
Covid-19 positif ada di Indonesia, persebarannya semakin meluas. Kewaspadaan
dimana-mana, virus corona telah menjangkiti ratusan ribu manusia dan ribuan
korban jiwa. Dampak virus corona memukul berbagai sudut salah satunya adalah
dibidang pendidikan. Di Indonesia dunia pendidikan juga ikut merasakan
dampaknya hingga saat ini, kondisi penyebaran virus tersebut masih
memprihatinkan. Pastinya kondisi demikian akan menganggu pencapaian
kematangan siswa dalam meraih tujuan belajarnya, baik secara akademis maupun
psikologis.
Sosialisasi Lembaga Pemerintah melalui kegiatan untuk mematuhi
himbauan pemerintah yaitu harus mematuhi kaidah Sosial Distancing yang
berlaku didalam masyarakat di tengah pandemi wabah virus Covid-19. Tujuan
pokok adanya sosialisasi itu bukanlah semata-mata agar social distancing itu
dapat dimengerti tetapi lebih dari itu agar bersikap dan bertindak sesuai dengan
aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan
1
2
social distancing untuk meminimalisir persebaran virus Corona. Kebijakan ini
diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah
masyarakat. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan merespon dengan kebijakan
belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring (online) dan disusul peniadaan
Ujian Nasional untuk tahun ajaran 2019-2020. Pemberlakuan kebijakan social
distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar di rumah, dengan
pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang
membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua masyarakat.
Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa
tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran
daring (online) yang berlangsung akibat dari pandemi Covid-19 membuat kaget
hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia
internasional.
Pemerintah Kabupaten Pangkep (Pangkajene dan Kepulauan)
menginstruksikan untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar di
seluruh sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-
19. Kebijakan Pemerintah untuk meliburkan sekolah dan kepala sekolah dituntut
untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan
pembelajaran dari rumah.
Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk
memimpin jasmani dan rohani siswa menuju kedewasaan yang dilakukan melalui
proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas yang dipimpin oleh
3
orang dewasa atau guru (Purwanto, 2007:11). Dalam dunia pendidikan belajar dan
pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim
dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah tempat di mana
anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
kehidupan keluarga (informal), sekolah (fomal) maupun masyarakat (non formal).
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan
sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru
dengan siswa. Dalam kegiatan belajar dan mengajar, siswa adalah subjek dan
objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran
adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran akan dicapai apabila siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi
kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik saja yang aktif dan mentalnya tidak aktif,
maka tujuan dari pembelajaran belum tercapai. Hal ini sama saja dengan siswa
tidak belajar, karena siswa tidak merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar
pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang
setelah melakukan aktivitas belajar. Aunurrahman (2014:35) menyatakan, belajar
adalah “Suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru”.
Strategi pembelajaran merupakan proses dan cara dalam belajar untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif, sehingga mendapatkan perubahan
tingkah laku dari proses belajar tersebut. Dalam perkembangannya istilah strategi
4
juga digunakan dalam bidang pendidikan atau pengajaran, sehingga muncul istilah
strategi pengajaran atau strategi belajar mengajar. Strategi dalam pengertian yang
sama dengan model yaitu untuk menggambarkan keseluruhan prosedur yang
sistematis untuk mencapai tujuan. Kemudian memberi batasan mengenai strategi
belajar mengajar adalah sebagaimana digunakan untuk menunjukkan siasat atau
keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana
belajar mengajar yang sangat kondusif bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
pendidik dengan siswa dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar (Depdiknas, 2003:8).
Menurut Raka Joni mengatakan bahwa strategi belajar mengajar adalah
beberapa alternatif model, cara-cara menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,
yang merupakan pola-pola umum kegiatan yang harus diikuti guru dan siswa di
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Mata pelajaran Sosiologi
merupakan salah satu mata pelajaran yang diperoleh di Sekolah Menengah Atas
(SMA). Mata pelajaran Sosiologi juga salah satu mata pelajaran yang menentukan
kelulusan Ujian Nasional. Oleh sebab itu pelajaran Sosiologi harus dikuasai siswa
agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Melalui pemanfaatan
internet dalam dunia pendidikan siswa dapat mampu menggunakan internet secara
maksimal untuk mencari informasi yang berhubungan dengan mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah. Kehadiran internet mampu menumbuhkan kemandirian
belajar siswa dalam belajar. Internet merupakan sumber belajar alternatif yang
5
cukup efektif dan efisien. Selain itu internet merupakan alat yang lebih mudah dan
menyenangkan sebagai sumber belajar dari sebagian buku–buku di perpustakaan.
Maka internet dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemandirian
belajar siswa.
Proses belajar tidak lepas dari pemilihan sumber belajar yang tepat bagi
siswa, karena dengan pemanfaatan sumber belajar yang efektif dan efisien akan
memberikan kemudahan belajar bagi siswa. Selain itu juga dibutuhkan
kemandirian dari siswa itu sendiri untuk melakukan kegiatan belajar agar prestasi
belajar dapat lebih ditingkatkan lagi. Kelengkapan sumber belajar juga dapat
membantu para siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya khususnya pada
mata pelajaran Sosiologi di SMAN I Pangkep. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi di era Industri 4.0 telah memiliki pengaruh yang besar terhadap
proses pengajaran dan pembelajaran. Kemudahan akses teknologi telah digunakan
oleh para pengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu media
teknologi yang sering digunakan saat ini adalah aplikasi di telepon genggam
dengan memanfaatkan media sosial berbasis internet serta telepon seluler atau
smartphone sebagai sarananya.
Dari beberapa uraian di atas, penulis merasa perlu melakukan penelitian
lebih dalam mengenai studi yang mengkaji tentang penerapan strategi belajar
sosiologi. Kajian tentang penerapan strategi belajar sosiologi telah dilakukan oleh
sejumlah peneliti terdahulu, penelitian yang mengkaji tentang kajian model
pembelajaran yang dikaji oleh Suprihatinigsih (2016), hingga membahas kajian
mengenai strategi belajar dengan pendekatan daring (Online) yang dikaji oleh
6
Rimbarizki (2017). Kajian yang lebih relevan mengkaji mengenai pemanfaatan
internet sebagai pembelajaran dan kemandirian belajar dikaji oleh Wati (2013)
dan Paulina (2018).
Kajian ini memiliki kesamaan dari kajian Wati (2013) yang mengkaji
tentang strategi pembelajaran dan kemandirian belajar. Dalam kajian Wati lebih
fokus ke pemanfaatan internet sebagai pembelajaran dan kemandirian belajar.
Dalam kajian peneliti akan mengkaji tentang penerapan strategi belajar siswa saat
Pandemi Corona serta faktor pendukung dan penghambat strategi belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep di tengah Pandemi Corona. Studi
ini melengkapi penelitian tentang penerapan strategi pembelajaran. Kebaruannya,
penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengkaji tentang penerapan
Strategi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep pada saat
Pandemi Corona.
Dari penjelasan tersebut Kabupaten Pangkep sudah menerapkan proses
pembelajaran daring hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19. Kebijakan Pemerintah untuk meliburkan sekolah dan kepala sekolah
dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan
pembelajaran di rumah. Termasuk salah satu sekolah yang sudah menerapkannya
yaitu SMAN I Pangkep, memberlakukan sistem pembelajaran daring dan
memanfaatkan media sosial berbasis internet serta SmartPhone, dan Laptop
sebagai sarananya melalui teknologi dengan aplikasi digital yaitu aplikasi seperti
Classroom, Whatsapp, Zoom, dan aplikasi lainnya.
7
Berdasarkan dengan apa yang diuraikan tersebut, sebagai acuan penelitian
untuk proses belajar siswa yang sehubungan dengan adanya Covid-19 dengan
melakukan penelitian dengan judul “Strategi Belajar Sosiologi di Tengah
Pandemi Covid-19 (Studi Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS
SMAN I Pangkep)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini
mengkaji tentang strategi belajar Sosiologi di tengah pandemi Covid-19( studi
fenomenologi di kalangan siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep). Rumusan
masalah secara rinci sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep
saat Pandemi Corona?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi belajar Sosiologi
siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi Corona?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pembahasan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah literatur ilmiah tentang penerapan strategi pembelajaran
Sosiologi siswa di tengah pandemi Covid-19.
b. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya penggunaan
teknologi dengan aplikasi digital dalam sistem pembelajaran.
c. Penelitian ini dapat menjadi pijakan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengalaman dalam
melakukan penelitian mengenai pandemi Covid-19 yang terjadi di
dunia pendidikan.
b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
kepada peneliti-peneliti yang ingin mengkaji masalah strategi
pembelajaran khususnya di bidang Sosiologi.
c. Bagi subyek, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
sosiologi dengan menggunakan teknologi di masa-masa mendatang.
E. Definisi Operasional
Setelah beberapa konsep diuraikan dalam hal yang berkaitan dengan
penelitian ini, maka untuk mempermudah dalam mencapai tujuan penelitian perlu
disusun definisi operasional yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Strategi Belajar adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh
seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan
9
untuk memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran,
yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir
kegiatan belajar.
2. Sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari
hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang
lain atau umum.
3. Covid-19 adalah penyakit infeksi sistem saluran pernapasan yang dapat
menular disebabkan oleh jenis coronavirus disease 2019 yang baru
ditemukan.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep
1. Strategi Belajar Sosiologi
a. Strategi Belajar
Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terhadap hasil
belajar bersifat continue, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses
perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan
penjelasan dari para ahli pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran
adalah proses interaksi siswa dengan pendidik, dengan bahan pelajaran, metode
penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Kemudian, keberhasilan dalam proses belajar dan
pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan
bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan demikian, efektivitas
sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi diantara
komponen-komponen tersebut.
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terlepas dari
kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun
di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami,
sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita
merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa, tidak
10
11
ada ruang dan waktu untuk manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan
belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat
maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu
juga tidak pernah berhenti.
Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran
dikatakan sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi
antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal
ini diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru secara sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya
untuk kepentingan dalam pengajaran.
Dalam perkembangannya istilah strategi juga digunakan dalam bidang
pendidikanatau pengajaran, sehingga muncul istilah strategi pengajaran atau
strategi belajarmengajar. Strategi dalam pengertian yang sama dengan model
yaitu untukmenggambarkan keseluruhan prosedur yang sistematis untuk
mencapai tujuan. Kemudian memberi batasan mengenai strategi belajar
mengajar adalah sebagaimana digunakan untuk menunjukkan siasat atau
keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana
belajar mengajar yang sangat kondusif bagitercapainya tujuan pendidikan.
Menurut Mulyasa dalam Krismanto “strategi pembelajaran yaitu strategi yang
digunakan dalam pembelajaran, seperti diskusi, pengamatan dan tanya jawab,
serta kegiatan lain yang dapat mendorong pembentukkan kompetensi siswa”.
12
Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa
(Yogjakarta : 2003 : 8).Secara singkat strategi pembelajaran pada
dasarnyamencakup empat hal utama yaitu: (1) Penetapan tujuan pengajaran:
(2) Pemilihansistem pendekatan belajar mengajar: (3) Pemilihan dan penetapan
prosedur, metodedan teknik belajar mengajar: dan (4) Penetapan kriteria
keberhasilan proses belajarmengajar dari evaluasi yang dilakukan.
Implementasi konsep strategi pembelajaran dalam kondisi proses
belajar mengajar ini ada beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Strategi pembelajaran merupakan suatu keputusan bertindak dari guru
denganmenggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikian yang tersedia
untukmencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan
kondisiyang paling menguntungkan.
2. Strategi pembelajaran merupakan garis besar bertindak dalam mengelola
proseskegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
efektif,dan efisien.
3. Strategi dalam proses pembelajaran merupakan suatu rencana yang
dipersiapkansecara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
4. Strategi merupakan pola umum perbuatan guru dan siswa di dalam
perwujudan pembelajaran. Pola ini menunjukkan macam dan urutan perbuatan
yang ditampilkan guru dan siswa di dalam bermacam-macam peristiwa
pembelajaran.
13
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik simpulan bahwa strategi
pembelajaran adalah beberapa alternatif model, metode, cara-cara
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang merupakan pola-pola umum
kegiatan yang harus diikuti oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
b. Sosiologi
Mata pelajaran Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran yang
diperoleh di Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran Sosiologi juga
salah satu mata pelajaran yang menentukan kelulusan Ujian Nasional. Oleh
sebab itu pelajaran Sosiologi harus dikuasai siswa agar siswa dapat
memperoleh hasil belajar yang baik. Kurikulum yang digunakan di SMAN I
Pangkep 2019/2020 adalah Kurikulum 2013 (K13) untuk semua kelas. Dalam
kurikulum SMAN I Pangkep pada mata pelajaran Sosiologi termasuk dalam
program studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang di ajarkan pada setiap kelas
baik kelas X,XI, dan XI. Definisi Sosiologi pada umumnya merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah
dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Para
sarjana, praktisi, atau ahli di bidang sosiologi disebut sosiolog. Masyarakat
adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan
bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat,
perilaku masyarakat , dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku
kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan
14
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah
dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
2. Pandemi Covid-19
Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana,
meliputi daerah geografi yang luas. COVID-19 (coronavirus disease 2019)
tengah menyebar dan menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia.
Kemunculan virus corona mulai terdeteksi pertama kali di Negara China Kota
Wuhan pada awal Desember 2019. Covid-19 adalah penyakit infeksi sistem
saluran pernapasan yang dapat menular disebabkan oleh jenis coronavirus
disease 2019 yang baru ditemukan.
Dalam kondisi saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa
diabaikan begitu saja. Jika dilihat dari gejalanya, orang awam akan mengiranya
hanya sebatas influenza biasa, tetapi bagi analisis kedokteran virus ini cukup
berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020, perkembangan penularan
virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mendunia dan seluruh
negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia. Mengantisipasi dan
mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia sudah dilakukan di
seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas
keluar rumah, kegiatan sekolah di rumahkan, bekerja dari rumah (work from
home), bahkan kegiatan beribadah pun di rumahkan. Hal ini sudah menjadi
kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah
dianalisa dengan maksimal tentunya. Terkait aktifitas yang dirumahkan sudah
menjadi kebijakan dalam kondisi khusus yang harus dilakukan. Kebijakan ini
15
diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat. Kebijakan
ini ditetapkan oleh beberapa pihak terutama pemerintah yang diorientasikan
pada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Terkait perkembangan virus corona tersebut, akhirnya pemerintah
membuat kebijakan sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social
distancing di Indonesia dikenal dengan phisical distancing. Ini dimaknai
bahwa pemerintah menyadari sepenuhnya penularan dari covid-19 ini bersifat
droplet percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran pernapasan seseorang
yang sakit yang keluar pada saat batuk dan bersin. Oleh karena itu, pemerintah
menganjurkan kepada siapapun yang batuk dan yang menderita penyakit
influenza untuk menggunakan masker, tujuannya untuk membatasi percikan
droplet dari yang bersangkutan. Selain mengatur jarak antar orang, agar
kemungkinan peluang tertular penyakit bisa menjadi lebih rendah.
Implikasinya bahwa pertemuan-pertemuan dengan jumlah yang besar dan yang
memungkinkan terjadinya penumpukan orang harus dihindari. Karenanya
sangat penting untuk disadari bersama dari seluruh komponen masyarakat
untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengerahkan banyak orang dalam
satu tempat yang tidak terlalu luas dan menyebabkan kerumunan. Hal ini
dianggap sebagai salah satu upaya yang sangat efektif untuk mengurangi
sebaran virus. Oleh karena itu, social distancing harus diimplementasikan, baik
dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kerja ataupun di lingkungan rumah
tangga. Selain tetap melakukan pencegahan melalui upaya pola hidup bersih
16
dan sehat dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir.
Virus Corona atau Covid-19 saat ini telah berdampak bagi seluruh
masyarakat dan bagi sektor pendidikan di Indonesia. Sejak Presiden Bapak
Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada
tanggal 2 Maret. Pemerintah Mengimbau masyarakat untuk mengurangi
aktivitas diluar rumah demi menekan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia
dan juga meminta masyarakat Indonesia untuk melakukan Social Distancing
untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. Sejak diberlakukannya Social
Distancing memberi dampak bagi pendidikan. Sosialisasi Lembaga Pemerintah
melalui kegiatan untuk mematuhi himbauan pemerintah yaitu harus mematuhi
kaidah Sosial Distancing yang berlaku didalam masyarakat ditengah pandemi
wabah virus Covid-19. Tujuan pokok adanya sosialisasi itu bukanlah semata-
mata agar social distancing itu dapat dimengerti tetapi lebih dari itu agar
bersikap dan bertindak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) sudah
menetapkan penyakit virus corona 2019 atau yang juga disebut coronavirus
disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi global karena seluruh warga dunia
berpotensi terkena infeksi penyakit Covid-19. Virus Corona atau Covid-19 saat
ini telah berdampak bagi seluruh masyarakat dan bagi sektor pendidikan di
Indonesia.
17
B. Kajian Teori (Sebagai Landasan Teori)
1. Teori Humanistik
Peneliti menggunakan teori humanistik, menurut teori humanistik belajar
harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori
belajar humanistic sifatnya abstrak dan lebih mendekati kajian filsafat teori ini
lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep. Dalam teori pembelajaran
humanistic, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia. Memanusiakan manusia, yakni untuk
mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar
secara optimal. Dalam hal ini, maka teori humanistic ini bersifat eklektik yang
merangkum semua teori apapun dengan tujuan untuk memanusiakan manusia.
Salah satu ide penting dalam teori belajar humanistic adalah siswa harus
mempunyai kemampuan untuk mengarahkan sendiri perilakunya dalam belajar
(self regulated learning), apa yang akan dipelajari dan sampai tingkatan mana,
kapan dan bagaimana mereka akan belajar. Siswa belajar mengarahkan sekaligus
memotivasi diri sendiri dalam belajar daripada sekedar menjadi penerima pasif
dalam proses belajar. Siswa juga belajar menilai kegunaan belajar itu bagi dirinya
sendiri. Aliran humanistic memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi
dalam individu yang melibatkan seluruh bagian atau domain yang ada yang
meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik Rahmasari (dalam Sulaiman,
2021: 224). Dengan kata lain, pendekatan humanistic menekankan pentingnya
emosi atau perasaan, komunikasi terbuka, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap
siswa. Untuk itu, metode pembelajaran humanistic mengarah pada upaya untuk
18
mengasah nilai-nilai kemanusiaan siswa. Guru, oleh karenanya disarankan untuk
menekankan nilai-nilai kerjasama, saling membantu, dan menguntungkan,
kejujuran dan kreativitas untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran.
Pendidikan merupakan salah satu institusi penting dalam proses perubahan
sosial. Masyarakat yang memiliki sistem pendidikan yang maju tentu saja dapat
mempercepat perubahan sosial dalam masyarakat tersebut, dan sebaliknya.
Singkatnya pendidikan memberikan sumbangan pada perubahan sosial yang
terjadi pada individu maupun masyarakat. Dalam bidang pendidikan, John Dewey
telah banyak mencurahkan perhatiannya, yang mendasari pemikirannya ini adalah
analisisnya terhadap manusia. Menurutnya, manusia dengan bekerja (beraktivitas)
mendapat pengalaman dan pengetahuan.Pengetahuan itu menimbulkan
pengertianmengenai benda, makhluk, gejala, dalil teori yang berguna untuk
mencapai tujuan. Menurutnya manusia dengan bekerja (beraktivitas) memberikan
pengalaman, dan pengalaman memimpin berfikirnya manusia, sehingga manusia
dapat bertindak bijaksana dan benar serta mempengaruhi pula pada budi pekerti.
Begitulah pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, juga sumber dari nilai.
Jadi, pendidikan itu merupakan organisasi pengalaman hidup, pembentukan
kembali pengalaman hidup, dan juga perubahan pengalaman hidup itu sendiri.
mengenai hidup, pada dasarnya adalah proses perbaikan diri. Maka kelestarian
hidup itu hanya dapat dijaga dengan perbaikan yang bersifat konstan.Hal ini
sangat alami dalam kehidupan adalah bekerja keras untuk menyambung hidup.
Adapun tujuan pendidikannya secara sosiologis adalah untuk
menjadikansiswa atau warga masyarakat yang demokratis sesuai dengan
19
kehendak kebudayaan bangsa atau negaranya, dan hal-hal yang berguna atau
langsung dirasakan oleh masyarakat serta mencapai kekebalan semua generasi
penerus masyarakat yang dididik. Sedangkan secara psikologis tujuan khusus
pendidikan adalah untuk menjadi siswa yang mempunyai keterampilan dan
keahlian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya untuk menghadapi serta
menyiapkan masa depannya. Beranggapan bahwa anak didik adalah mahluk yang
mempunyai kelebihan dibandingkan makhluk-makhluk lain, yaitu akal (pikiran)
dan kecerdasan. Akal (pikiran) dan kecerdasan adalah bekal untuk menghadapi
dan memecahkan problema-problema.Pikiran anak-anak itu aktif dan kreatif, tidak
secara pasif begitu saja menerima apa yang diberikan gurunya. John Dewey
mengulas secara rinci tentang metode pengajaran, dimana metode pengajaran
tersebut diterapkan disesuaikan dengan perkembangan pesertadidik. Dapat ditarik
benang merah bahwa metode yang diterapkan meliputi: (1) metode pengajaran
progresif, yakni Learning by Doing Method: (2) metode pemecahan masalah
(problem solving) dan: (3) Metode pengajaran disiplin. Ketiganya menggunakan
pendekatan psikologis dan sosiologis serta secara khusus menggunakan dengan
metode pengajaran disiplin dengan menyesuaikan terhadap potensi, minat dan
bakat, perkembangan, pengalaman, karakter dan daya tangkap siswa atau siswa.
2. Teori Perubahan Sosial
Disadari atau tidak perubahan dalam masyarakat itu pasti terjadi, meskipun
terkadang perubahan di dalamnya tidak selamanya mencolok atau sangat
berpengaruh terhadap kehidupan luas. Ada perubahan yang bersifat cepat dan
mencakup aspek-aspek yang luas, ada pula yang berjalan sangat lambat.
20
Perubahan tersebut akan terlibat dan dapat ditemukan oleh seseorang yang mau
meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu
dibanding dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada masa lampau.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
lain sebagainya (Soekanto, 1994:333).
Sosialisasi lembaga pemerintah melalui kegiatan yang bertujuan agar
siswa mematuhi himbauan pemerintah yaitu harus mematuhi kaidah social
distancing yang berlaku didalam masyarakat ditengah wabah virus corona seperti
ini. Tujuan pokok adanya sosialisasi itu bukanlah semata-mata agar social
distancing itu dapat dimengerti tetapi lebih dari itu agar bersikap dan bertindak
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Harus dipatuhi oleh
seluruh masyarakat dalam semua kalangan masyarakat agar menghargai aturan
social distancing. Dampak virus corona berdampak ke semua Instansi Pendidikan
ketertundaan semua agenda kegiatan yang ada, di sekolah seperti belajar tidak
dapat dilakukan karena guna meminimalisir pertemuan dalam jarak yang dekat
serta mengikuti himbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan/membuat
kerumunan, maka segala agenda kegiatan yang sudah direncanakan harus ditunda
dalam beberapa waktu yang tidak dapat ditentukan. Penundaan/pembatalan
agenda kegiatan sangat baik dilakukan dalam situasi dan kondisi saat ini yang
sangat mengkhawatirkan. Kita sebagai warga yang baik harus patuh dalam aturan
yang dibuat oleh pemerintah dalam upaya pencegahan penularan virus Corona.
21
Berbicara mengenai perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi
setelah jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang
diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu, untuk dapat
mengetahuinya harus diketahui dengan cermat meski terus berubah. Menurut Selo
Soemarjan dan Soelaeman Soemardi mengemukakan bahwa perubahan sosial
diartikan sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, idiologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat tersebut. Soerjono Soekanto merumuskan bahwa perubahan
sosial adalah segala perubahan-perubahan pola lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perikelakuan diantara kelompok-
kelompok dalam masyarakat (Soekanto, 2001:89).
Perubahan Sosial dalam Teori Max Weber membedakan tindakan social
manusia ke dalam empat tipe yaitu:
a. Tindakan Rasionalitas Instrumental (Zwerk Rational)
Tindakan ini merupakan suatu tindakan social yang dilakukan seseorang
didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan
tindakan itu dan ketersediaan alat yang pergunakan untuk mencapainya.
b. Tindakan Rasional Nilai (Werk Rational)
Tindakan Rsional Nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya
merupakan pertimbangan dan perhitungan sadar, sementara tujuan-tujuannya
sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.
22
c. Tindakan Afektif/Tindakan yang dipengaruhi emosi (Affectual Action)
Tindakan social ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi
intelektual dan perencanaan sadar. Tidakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional
dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
d. Tindakan Tradisional/Tindakan karena kebiasaan (Traditional Action)
Tindakan Tradisional ini seseorang memperlihatkan perilaku tertentu
karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar
atau perencanaannya.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan di sebuah topik penelitian. Yang menjadi kriteria
utama dalam membuat suatu kerangka berpikir agar dapat meyakinkan ilmuwan
adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membuat suatu kerangka berpikir
dapat membuahkan kesimpulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji atau mendeskripsikan
penerapan strategi belajar Sosiologi siswa di tengah Pandemi Covid-19. Serta
faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan strategi belajar Sosiologi
siswa di tengah Pandemi Covid-19.Terjadi perubahan sosial dalam interaksi
masyarakat, kebijakan pemerintah dengan adanya social distancing menghimbau
masyarakat khususnya siswa agar belajar di rumah dimana biasanya siswa belajar
di sekolah dan berinteraksi dengan guru dan teman sebayanya sekarang interaksi
antara siswa dan guru itu tidak harus bertemu lansung, tidak harus bersentuhan
atau bertatap muka lansung. Interaksi bisa melalui teknologi dan media sosial
23
lainnya dalam proses pembelajaran. Melalui surat edaran dari pemerintah agar
proses pembelajaran tetap berlansung diharapkan untuk melaksanakan proses
pembelajaran daring (online) di rumahdan memanfaatkan media sosial berbasis
internet serta SmartPhone, dan Laptop sebagai sarananya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Bagan Kerangka Fikir
Tabel 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Perubahan Sosial
Perilaku Sosial
(Humanistik)
1. Model Pembelajaran Interaktif Online
2. Bimbingan Terstruktur
3. Pembelajaran Mandiri
Faktor Pendukung
1. Pemberian kuota internet dari pemerintah
2. Aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran
Faktor Penghambat
1. Koneksi internet yang kurang memadai
2. Kurangnya efektivitas pembelajaran
Pandemi Covid-19
24
D. Penelitian Relevan
Penelitian relevan atau penelitian terdahulu yang diuraikan dalam
penelitian ini pada dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan
memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti
perlu ada penelitian yang sudah ada yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
Dalam bagian penelitian relevan ini diharapkan peneliti dapat melihat
persamaan dan perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, juga diharapkan dalam penelitian ini
dapat diperhatikan mengenai kekurangan dan kelebihan antara penelitian
terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Paulina (2018) berjudul "Faktor
Penyebab Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Sosiologi siswa X IPS I SMAN
8 Pontianak”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek
penelitian adalah 6 orang siswa dan seorang guru. Pengumpulan data
menggunakan observasi langsung, yakni untuk melihat, mengamati faktor
penyebab kesulitan belajar dalam pembelajaran Sosiologi pada siswa.
Wawancara, peneliti berkomunikasi lansung dengan informan kunci itu sendiri
adalah guru mata pelajaran Sosiologi dan pedoman dokumentasi.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar
siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMAN 8 Pontianak disebabkan oleh faktor
Internal dan faktor Eksternal. (1) Faktor Internal yang menjadi penyebab kesulitan
belajar dalam pembelajaran Sosiologi pada siswa adalah faktor motivasi belajar
yang paling dominan, dan motivasi belajar peneliti menemukan keenam informan
25
(siswa) menunjukkan motivasi belajar siswa yang rendah dilihat dari siswa tidak
mencatat penjelasan guru dan tidak aktif bertanya serta mengemukakan
pendapatnya: (2) Faktor Eksternal yang menjadi penyebab kesulitan belajar dalam
pembelajaran Sosiologi pada siswa adalah yang dominan dari faktor guru dalam
penggunaan metode kurang bervariasi yang menyebabkan anak jenuh dan ngantuk
dalam belajar sosiologi, lingkungan teman sebaya yang dapat memberi pengaruh
negatif dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari siswa diajak ngobrol dengan
teman sebangkunya dan bolos datang ke sekolah karena ikutan temannya. Serta
kurangnya ketersedian sarana dan prasarana pendukung dalam proses
pembelajaran dilihat dari terbatasnya ketersediaan sumber buku pelajaran
sosiologi diperpustakaan yang menyebabkan anak menjadi kesulitan di dalam
belajar. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui faktor internal dan faktor
eksternal yang menjadi penyebab kesulitan belajar dalam pembelajaran Sosiologi
pada siswa kelas X IPS 1 di SMAN 8 Pontianak. Penelitian ini memiliki
kesamaan terkait kesulitan belajar dalam pembelajaran Sosiologi, akan tetapi
peneliti lebih memfokuskan untuk meneliti strategi belajar sosiologi siswa di
tengah pandemi corona dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
penerapannya.
Kedua, penelitian ini yang dilakukan oleh Wati (2013) berjudul
“Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar dan Kemandirian
Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa kelas XI SMAN Kebakkramat”.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi
korelasional. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPS . Pengumpulan
26
data menggunakan teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan
teknik simple random sampling. Hasil penelitiannya ada hubungan positif dan
signifikan antara pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi
belajar sosiologi siswa kelas XI SMAN Kebakkramat, serta ada hubungan
signifikan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan kemandirian belajar
dengan prestasi belajar sosiologi siswa. Pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar dan kemandirian belajar memberikan kontribusi besar terhadap prestasi
belajar sosiologi. Semakin banyak informasi pendidikan yang diperoleh melalui
internet dan siswa semakin memiliki kemandirian belajar yang maksimal maka
akan semakin baik pula prestasi yang akan diperoleh siswa. Tujuan penelitiannya
untuk mengetahui hubungan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan
prestasi belajar sosiologi siswa kelasXI SMAN Kebakkramat, hubungan
kemandirian belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa dan pemanfaatan
internet sebagai sumber belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar
sosiologi siswa. Penelitian ini memiliki kesamaan terkait kemandirian belajar
dalam pembelajaran Sosiologi, akan tetapi peneliti lebih memfokuskan untuk
meneliti strategi belajar sosiologi siswa di tengah pandemi corona dan faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam penerapannya.
Ketiga, penelitian ini yang dilakukan oleh Suprihatiningsih (2016)
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Sosiologi Berbasis Jelajah Alam Sekitar
Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah siswa-siswi SMAN I Mranggen”.
Penelitian ini merupakan penelitian mix methods dengan pendekatan Research
and Development (R&D). Subyek penelitian adalah siswa-siswi SMAN I
27
Mranggen. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, angket dan
tes. Hasil penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran sosiologi
berbasis jelajah alam sekitar yang memenuhi kriteria valid dan efektif digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah sosial siswa-siswi SMAN I Mranggen
efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dapat ditinjau dari
penigkatan pada keaktifan dan keterampilan untuk memecahkan masalah sosial
melalui penelitian sosial yang dilakukan siswa dalam masyarakat, serta respon
siswa, sikap, dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui agar
siswa mampu memahami apa yang dipelajari dan yang terkait dengan kehidupan
nyata disekitarnya. Penelitian ini memiliki kesamaan terkait model dalam
pembelajaran Sosiologi, akan tetapi peneliti lebih memfokuskan untuk meneliti
strategi belajar sosiologi siswa di tengah pandemi corona dan faktor pendukung
dan faktor penghambat dalam penerapannya.
Keempat, penelitian ini yang dilakukan oleh Rimbarizki (2017) berjudul
“Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar siswa Paket C Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Pioneer Karanganyar”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian adalah siswa. Pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian
bahwa penerapan pembelajaran daring kombinasi PKBM Pioneer meliputi
tahapan persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Dari penerapan pembelajaran
daring kombinasi berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa walaupun
belum maksimal. Faktor pendukung penerapan penerapan pembelajaran daring
28
kombinasi di PKBM Pioneer meliputi metode pembelajaran, media pembelajaran
dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran
yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Sedangkan untuk faktor penghambat, kurangnya fasilitas di luar lembaga sehingga
hasil belajar belum maksimal. Tujuan penelitiannya untuk mendeskripsikan
penerapan pembelajaran daring kombinasi paket c di PKBM Pioner, dan motivasi
belajar siswa paket c melalui penerapan pembelajaran daring kombinasi, serta
faktor pendukung dan penghambat penerapan pembelajaran daring kombinasi
paket c di PKBM Pioner. Penelitian ini memiliki kesamaan terkait penerapan
belajar dalam pembelajaran Sosiologi, akan tetapi peneliti lebih memfokuskan
untuk meneliti strategi belajar sosiologi siswa di tengah pandemi corona dan
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapannya.
Dari semua penelitian tersebut memiliki perbedaan setiap penelitian yaitu
meneliti tentang strategi belajar dan belajar mandiri dengan pendekatan
pembelajaran daring (Online). Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut
terdapat perbedaan pada penelitian terdahulu. Sedangkan penelitian yang akan
dilakukan pada penelitian ini yaitu mengkaji penerapan Strategi Belajar siswa saat
Pandemi Corona serta faktor pendukung dan penghambat strategi belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep di tengah Pandemi Corona.Studi
ini melengkapi penelitian tentang penerapan strategi pembelajaran. Kebaruannya,
penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengkaji tentang penerapan
Strategi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep di Tengah
Pandemi Corona. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriftif dengan
29
pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian adalah kalangan siswa kelas XI IPS
SMAN I Pangkep. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu pengumpulan
data dan triangulasi teori.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian
kualitatif deskriftif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2011:60). Menurut Sugiyono
(2013:7) metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya belum lama, dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Menjelaskan bahwa Penelitian ini didasari dengan
maksud untuk mengetahui alasan memilih penelitian tersebut yaitu untuk
menggambarkan dan mendeskripsikan secara mendalam terkait dengan Strategi
belajar Sosiologi di tengah pandemi Covid-19 di kalangan siswa kelas XI IPS
SMAN I Pangkep.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif deskriftif yaitu
pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh
kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Pendekatan fenomenologi
berupaya untuk menjelaskan makna pengalaman hidup sejumlah orang tentang
suatu konsep atau gejala, termasuk di dalamnya konsep diri atau pandangan hidup
30
31
mereka sendiri (Creswell, 2016:51). Peneliti melakukan pendekatan fenomenologi
yang berfokus pada mengungkap fenomena pengalaman yang dialami secara sadar
oleh subyek yang diteliti, sehingga menghasilkan data untuk dikaji peneliti.
Melalui study fenomenologi peneliti mendeskripsikan pemaknaan umum dari
sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan
konsep atau fenomena.
Penelitian ini dilakukan,penelitian yang didasari dengan maksud untuk
mengetahui alasan peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu untuk
mendalami dan menggambarkan berbagai fenomena terkait dengan strategi belajar
Sosiologi di tengah pandemi Covid-19 di kalangan siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep yang saat ini masih menjadi persoalan dan perbincangan siswa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di SMAN I Pangkep.
Alasan penulis memilih lokasi penelitian ini karena Subyek yang akan diteliti
adalah kalangan siswa kelas XI IPS yang bersekolah di SMAN I Pangkep yang
saat ini masih menjadi persoalan dan perbincangan siswa di tengah pandemi
Covid-19 sehingga peneliti tertarik ikut untuk menelitinya. Lokasi penelitian yaitu
Peneliti memberikan penjelasan alasan pemilihan lokasi, baik alasan Obyektif
maupun Subyektif.
1) Lokasi Penelitian
Rancangan Kriteria Pemilihan Lokasi Penelitian Ra
Lokasi penelitian
Penelitian terkait dengan strategi
belajar Sosiologi di tengah pandemi
Covid-19 di kalangan siswa kelas XI
IPS SMAN I Pangkep di Kabupaten
32
Pangkep.
Peristiwa / Persoalan (issu)
Dalam pelaksanaan strategi belajar
Sosiologi di tengah pandemi Covid-
19, telah menjadi perbincangan di
kalangan siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep sehingga peneliti tertarik ikut
untuk menelitinya.
Gambar Tabel 3.1 Lokasi Penelitian
2). Waktu Penelitian
Adapun waktu yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melakukan
penelitian di kalangan siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep di Kabupaten
Pangkep adalah selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 15 Desember 2020
sampai tanggal 15 Februari 2021.
Peneliti terlebih dahulu menjelaskan waktu pelaksanaan penelitian,
selanjutnya peneliti membuat tabel jadwal penelitian, dengan format sebagai
berikut:
No Jenis Kegiatan Bln I Bln IV Bln VII Bln
IX Bln XI Bln I
1 Pengusulan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Konsultasi
Pembimbing
4. Seminar Proposal
5.
Pengurusan Surat
penelitian
6. Observasi
7. Wawancara
8. Pengumpulan Data
9. Penyusunan Hasil
Penelitian
Gambar Tabel 3.2 Waktu Penelitian
33
C. Informan Penelitian
Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu dimana peneliti diberi
informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek
penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian. Dengan jenis penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 15 orang, penentuan
informan dilakukan dengan Teknik Purposive Sampling dengan kriteria informan.
Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebagaimana
pendapat Sugiyono bahwa purposive sampling dilakukan dengan teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif.
Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2005:171-172), informan penelitian ini
meliputi tiga macam yaitu:
1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan
memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
Dalam hal ini yaitu Guru Mata Pelajaran Sosiologi (1 Orang).
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti. Dalam hal ini yaitu kalangan Siswa kelas XI
IPS SMAN I Pangkep (6 Orang).
3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Informan tambahan adalah orang tua siswa kelas XI IPS (3 Orang).
34
D. Fokus Penelitian
Adapun fokus dan deskripsi fokus penelitian adalah sebagai berikut:
1. Fokus penelitian, fokus yaitu menggali penerapan strategi belajar Sosiologi
siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Deskripsi fokus penelitian adalah faktor pendukung dan penghambat
penerapan strategi belajar Sosiologi karena persebaran virus Covid-19 yang
menjadi krisis besar dunia pendidikan memaksa siswa untuk berhenti dari
rutinitas sehari-hari belajar di sekolah. Di tengah pandemi Covid-19 ini,
sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan
transformasi strategi pembelajaran daring bagi semua siswa, kita memasuki
era baru untuk membangun kreaktifitas, mengasah skill siswa, dan
peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola
interaksi kita dengan teknologi. Oleh karena itu peneliti akan menentukan
beberapa informan yang dianggap dapat memberikan informasi yang berkaitan
dengan strategi belajar Sosiologi siswa dan faktor pendukung dan penghambat
dalam penerapan strategi belajar Sosiologi di saat Pandemi Corona.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan segala unsur yang digunakan dalam
proses penelitian yang diharapkan akan menunjang keberhasilan peneliti dalam
penelitiaanya. Pada umumnya, penelitian tentu membutuhkan beberapa instrumen
dan semakin banyak instrument yang digunakan maka akan besar peluang
keberhasilan suatu penelitian.
35
Penelitian ini, maka peneliti mulai tahap awal penelitian sampai hasil
penelitian ini seluruhnya dilakukan oleh peneliti. Selain itu untuk mendukung
tercapainya hasil penelitian maka peneliti menggunakan alat bantu berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara, serta catatan dokumentasi sebagai
pendukung dalam penelitian ini.
1. Penelitian sebagai pengamat penuh dan kehadirannya diketahui statusnya
sebagai peneliti itu sendiri oleh informan.
2. Pedoman observasi, berisi catatan-catatan yang diperoleh penelitian pada
saat melakukan pengamatan langsung di lapangan.
3. Pedoman wawancara merupakan seperangkat daftar pertanyaan yang
sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan
pertanyaan peneliti yang akan dijawab melalui proses wawancara.
Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan
dalam pengumpulan data.
4. Catatan dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai
penguatan data observasi dan wawancara yang berupa gambar, data sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
5. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti.
6. Buku catatan, alat tulis dan laptop sebagai penunjang.
36
F. Jenis dan Sumber Data
Adapun suber data yang dikumpulkan peneliti adalah, sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan yang
memenuhi kriteria penelitian melalui teknik wawancara dan interview secara
langsung dan mendalam. Data yang diperoleh peneliti akan diproses, diolah dan
dianalisa yang bersumber dari observasi dan wawancara langsung dengan
kalangan siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep, guru mata pelajaran Sosiologi
dan orang tua siswa kelas XI IPS .
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak
langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berupa
buku, teori-teori, jurnal, blog, web, arsip, data lain yang relevan sebagai landasan
teoritis yang dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian. Data sekunder ini
diperoleh dari data yang digunakan selama proses pembelajaran untuk
mengumpulkan data yaitu RPP, modul pembelajaran, buku cetak, buku
tentangpendapat atau teori sosiologi yang berhubungan dengan masalah
penelitian, sejarah berdiri dan berkembangnya, visi dan misi, keadaan guru dan
siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode sebagai berikut:
37
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan
data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan
langsung di lapangan. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana
peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian
(Gulo, 2002:116).
Data diperoleh melalui observasi, mengikuti beberapa aktifitas siswa
denganmelakukan pengamatan secara langsungdalam hal ini peneliti mengunjungi
beberapa rumah siswa yang dapat memberikan informasi atau memperkuat data
penelitian, dan telah memperoleh izin dari subyek mengambil foto/video secara
langsung sambil peneliti mengamati bagaimana strategi siswa belajar sosiologi di
rumah mereka. Apakah dalam proses pembelajaran ada faktor pendukung dan
penghambat dalam strategi belajar mereka saat Pandemi Corona.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Moleong, 2010:186). Wawancara antara peneliti dengan informan
secara langsung kemudian mengajukan beberapa pertanyaan yang menjadi inti
masalah penelitian kepada informan, selanjutnya para informan ini memberikan
jawaban menurut informan masing-masing. Hasil tanya jawab ini direkam dan
dicatat untuk mempermudah penulis dalam melakukan tabulasi datadan telah
memperoleh izin dari subyek untuk merekam proses wawancara. Metode yang
digunakan ialah untuk mendeskripsikan bagaimana kondisi siswa kelas XI IPS
38
SMAN I Pangkep selama aktifitas belajar di sekolah dialihkan belajar di rumah
saja untuk menghindari kerumunan dan penyebaran virus corona. Penelitian yang
digunakan adalah wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur dimana pihak-pihak yang terkait
akan diwawancarai diminta informasinya dengan menggunakan pedoman
wawancara pada informan yaitu kalangan siswa sebanyak 6 orang yang tersebar
pada 3 kelas di kelas XI IPS , seorang guru sosiologi dan 3 orang tua siswa kelas
XI IPS SMAN I Pangkep. Adapun rumusan masalah yang akan ditanyakan dan
yang sudah disiapkan oleh peneliti kepada informan atau narasumber adalah
bagaimana strategi belajar sosiologi siswa serta faktor pendukung dan
penghambat dalam penerapan strategi belajar Sosiologi saat Pandemi Corona.
Selanjutnya pertanyaan peneliti yang akan dijawab oleh informan melalui proses
wawancara.
3. Studi Dokumen
Penggunaan dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong,
2010:217). Metode Dokumentasi adalah cara mengumpulkandata melalui
peninggalan tertulis, seperti teori-teori, jurnal, blog, web, arsip, buku-buku
tentang pendapat atau teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan data
lain yang relevan sebagai landasan teoritis yang dibutuhkan untuk melengkapi
data penelitian. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen diperoleh berupa
datayang digunakan selama proses pembelajaran untuk mengumpulkan data yaitu
RPP, modul pembelajaran, buku cetak, buku tentang pendapat atau teori sosiologi
39
yang berhubungan dengan masalah penelitian, hasil wawancara dengan subyek,
sejarah berdiri dan berkembangnya, visi dan misi, keadaan guru dan siswa.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dimaksud adalah proses pengelolaan data yang
telah dikumpulkan peneliti dengan cara mengacu pada aturan atau metode
penelitian yang digunakan. Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono,
2016:337) mengemukan bahwa, “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh”. Untuk penelitian kualitatif, analisis data dapat dilakukan
pada gambar berikut yang merupakan model analisis data kualitatif.
Tahapan-tahapan dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut:
Gambar 3.3 Langkah-langkah Analisis Data
Pengumpulan Data Transkripsi Data Membaca Berulang-
Ulang
Tema-tema Data Kategori Data Organisasi Data
Tahapan Kejenuhan
Data
Demonstrasi Tingkat Kepercayaan dan
Keabsahan Data
Laporan Hasil Reduksi Data
40
Penjelasan bagan di atas yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan data yaitu kegiatan mencari data di lapangan untuk
memecahkan permasalahan peneliti.
2. Transkripsi data adalah peneliti membuat catatan tentang data yang didapat.
3. Membaca berulang-ulang, dimana peneliti membaca berulang-ulang apa yang
dicatatnya.
4. Organisasi data merupakan pengelompokkan data-data.
5. Kategori data seperti data yang dikelompokkan yaitu data dari informan kunci,
utama, dan tambahan.
6. Tema-tema data yakni mengaitkan judul peneliti apa yang didapat dilapangan.
7. Tahapan kejenuhan data tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru
setelah penelitian.
8. Demonstrasi tingkat kepercayaan dan keabsahan data adalah membuktikan
apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah
sekaligus untuk menguji data apa yang diperoleh dilapangan.
9. Hasil reduksi data yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya.
10. Laporan merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
41
Bahwa teknik analisis data adalah proses pencarian data dan penyusunan
data yang sistematis melalui hasil penelitian yang didapat di lapangan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dapat menambah wawasan bagi
peneliti terhadap apa yang didapatkan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian
akan dianalisis secara kualitatif deskriptif dimana data yang diperoleh dari hasil
penelitian lapangan diolah kemudian disajikan dalam bentuk tulisan dengan
menggambaran secara jelas. Menurut Bogdam dalam Sugiono (2016:244)
karakteristik penelitian kualitatif adalah deskriptif yaitu data yang dikumpulkan
berupa kata-kata gambaran bukan berupa angka-angka.
I. Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan sebagai
penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data pemeriksaan terhadap keabsa
han data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang
dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga
merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan
penelitian kualitatif (Moleong, 2007:320). Teknik keabsahan data adalah proses
mengtriangulasikan tiga data yang terdiri dari data observasi, wawancara, dan
dokumen. Alat yang digunakan untuk menguji keabsahan data terdiri dari empat
bagian yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, triangulasi
waktu, dan triangulasi teori.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu (Wiliam Wiersma,1986).
42
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan,
data, triangulasi waktu dan triangulasi teori (Sugiyono, 2007:273).
1) Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis
oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya
dimintakan kesepakatan (memberchek) dengan sumber data (Sugiyono,
2007:274). Memberchek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan
memberchek adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam
penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
informan (Sugiyono, 2007:276). Membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dengan metode kualitatif, membandingkan data hasil observasi
dengan hasil wawancara. Dimana peneliti menggali kebenaran informasi
melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
2) Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,
2007:274). Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara,
observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data
tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi
43
lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data
mana yang dianggap benar.
3) Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara tergantung dengan
kesepakatan dengan informan kapan waktu yang tepat untuk melakukan
proses wawancara dan informan memberikan data yang valid sehingga lebih
kredibel (Sugiyono, 2007:274). Data yang dikumpul dengan teknik
wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak
masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.
4) Triangulasi Teori
Triangulasi teori yaitu dapat meningkatkan kedalaman pemahaman
asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan secara mendalam atas hasil
analisis data yang telah diperoleh. Teori tersebut selanjutnya dibandingkan
dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual
peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Memeriksa fakta
tertentu dengan menggunakan satu atau lebih teori dengan nama penjelasan
banding (rival explanation). Teori yang akan dipakai dilapangan seperti teori
behaviorisme dan teori perubahan sosial. Teori tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan. Untuk memperkaya
44
makna permasalahan yang diteliti, maka peneliti akan menggunakan
perspektif lebih dari satu teori.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber, teknik,
waktu dan teori. Triangulasi dengan memanfaatkan sumber artinya
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui teknik dan waktu yang berbeda dengan penelitian kualitatif.
Pada penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan hasil
wawancara dari informan-informan yang didapatkan pada satu waktu. Dalam
pelaksanaannya peneliti melakukan pengecekan data yang berasal dari wawancara
dengan beberapa siswa, guru mata pelajaran sosiologi dan orang tua siswa. Lebih
jauh lagi hasil wawancara kemudian peneliti cek dengan hasil pengamatan yang
peneliti lakukan selama masa penelitian untuk mengetahui strategi belajar siswa
Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi Corona. Data yang
berasal dari hasil wawancara di cek dengan hasil observasi dan hasil dokumentasi
selama penelitian di lapangan. Kemudian pada uji keabsahan data ini dilakukan
dengan mengecek data hasil wawancara dengan hasil observasi lapangan dan
dokumentasi yang terkait dengan penerapan strategi belajar online Selanjutnya
didiskusikan lebih lanjut kepada siswa, guru sosiologi dan orang tua siswa untuk
memastikan kebenaran data yang telah dijawab.
J. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah standar tata perilaku peniliti selama melakukan
penelitian, mulai dari menyusun desain penelitian, mengumpulkan data lapangan
45
(melakukan wawancara, observasi, dan pengumpulan data dokumen), menyusun
laporan penelitian hingga mempublikasikan hasil penelitian. Misalnya :
1. Menginformasikan tujuan penelitian kepada informan.
2. Meminta persetujuan informan (Informan Consent) untuk diwawancarai.
3. Menjaga kerahasiaan identitas informan, jika terkait informasi sensitif.
4. Meminta izin informan jika ingin merekam wawancara, atau ambil foto/
video.
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah SMAN 1 Pangkep
SMAN 1 Pangkep merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri
yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan
sekolah di SMAN 1 Pangkep ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai
dari kelas X, XI, XI. Pada tahun 2013, sekolah ini menggunakan kurikulum 2013
sebelumnya dengan KBK. Maka pada tanggal 1 Agustus 1960 dibukalah SMA di
Pangkajene yang merupakan filial / kelas jauh dari SMAN 1 Makassar. Pimpinan
kelas jauh yang ada di Pangkajene ini dipercayakan kepada Bapak M.L. Tandi
Bua, BA (Sekarang Drs. M.L. Tandi Bua). Pada awal dibukanya tersebut, tercatat
ada sebanyak 27 orang yang mendaftar. Dengan menggunakan gedung pinjaman /
pemberian dari PEMDA yang terletak di Jalan Ambarala. Siswa-siswi memulai
lembaran sejarah pendidikan SLTA di Pangkajene pada khususnya di Kabupaten
Pangkep pada umumnya. Adapun guru-gurunya waktu itu adalah terdiri dari guru-
guru senior dari SLTP umum dan kejuruan yang ada di Pangkajene ditambah
dengan guru-guru dari SMAN 1 Makassar yang diutus setiap bulan secara
bergiliran ke Pangkajene (Profil SMAN 1 Pangkep/31/03/2021).
Sekolah ini mulai dibuka pada tahun ajaran 1960/1961 sebagai kelas jauh
dari SMAN 1 Makassar atas prakarsa Bapak Bupati Pangkajene dan Kepulauan
yang pertama, yaitu Bapak Andi Mallarangang Dg. Matutu. Pada tahun ajaran
1963/1964 sekolah ini dinyatakan berdiri sendiri berdasarkan SK Mendikbud
46
47
RI No.59/SK/B/III tanggal 25 Juli 1963. Maka pada waktu itu beliau (Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Pangkep Mallarangeng Dg. Matutu) memprakarsai
sebuah yayasan yang kemudian diberi nama “ Yayasan Pendidikan SMA” (YPS
SMA). Yayasan ini bertugas untuk mengusahakan dibukanya SMA di Pangkajene
serta mengumpulkan dana untuk biaya penyelenggaraannya (Profil SMAN 1
Pangkep/31/03/2021).
Sejak berdirinya, telah lima kali pimpinan (kepala) sekolah ini berganti
yaitu:
1. M.L Tandi Bua, BA dari tahun 1960 sampai 31 Agustus 1965.
2. S.J. Koemadji dari 1 September 1965 s/d 30 Nopember 1967.
3. Drs. Moh. Saleh Pahar dari 1 Desember 1967 s/d 30 Maret 1986.
4. Dra. Hj. St. Rahmah Nur dari 10 April 1986 s/d 14 Juli 2001.
5. Drs. H. Muh. Yusuf Muntu dari 1 Agustus 2001 s/d 2020 dan
6. Drs. Arif Yusuf, M.Pd dari 2020 sampai dengan sekarang.
Perkembangan pesat telah dialami sekolah ini dari tahun ke tahun seiring
peningkatan tamatan SLTP di Kab.Pangkajene dan kepulauan. Berbagai predikat
telah diraih diantaranya sebagai Sekolah Unggulan Provinsi Sulsel, Sekolah
Standar Nasional/Kategori Mandiri, Sekolah Adipura, Sekolah „School Green‟
(Peduli Lingkungan/ Kerindangan), Sekolah Peduli „Anti Narkoba‟ dan lain
sebagainya. Berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No.490/C/Kep/I/1995 pada 1
September 1995, SMA Negeri 1 Pangkajene ditetapkan sebagai Sekolah Type A,
dan pada 26 Desember 2006 memperoleh Sertifikat Akreditasi „Peringkat A‟ dari
Badan Akreditasi Sekolah Prov. Sulsel. Sekolah ini memiliki rombongan belajar
48
sebanyak 27 kelas masing-masing kelas I, II dan III berjumlah 9 kelas. Hingga
tahun ajaran 2008/2009 telah dilakukan penamatan siswa sebanyak 45 kali,
dengan jumlah tamatan sampai dengan tahun 2008/2009 adalah berjumlah 8.743
alumni (Profil SMAN 1 Pangkep/31/03/2021).
SMA Negeri 1 Pangkajene merupakan salah satu dari 400 Sekolah se-
Indonesia yang terpilih melaksanakan Program Rintisan Sekolah Kategori
Mandiri atau Sekolah Standar Nasional (SKM/SSN) yang dirintis sejak tahun
2007-2009. Dan pada tahun 2010 akan mulai melakukan Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) (Profil SMAN 1 Pangkep/31/03/2021).
B. Keadaan Geografis
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah salah satu Kabupaten di
Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di
bagian barat dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan Ibukota Pangkajene dan
sebagai pusat pelayanan wilayah bagi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,
selain itu karena letaknya yang sangat strategis dekat dengan Ibukota Provinsi
Sulawesi Selatan. Berdasarkan letak astronomi, Kabupaten pangkajene dan
kepulauan berada pada 11.00‟ Bujur Timur dan 040. 40‟ – 080. 00‟ Lintang
Selatan.
Secara Administratif Luas wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
12.362,73 Km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut seluas
11.464,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2, dan panjang garis pantai di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu 250 Km, yang membentang dari
barat ke timur. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan,
49
dimana 9 kecamatan terletak pada wilayah daratan dan 4 kecamatan terletak di
wilayah kepulauan.
Batas administrasi dan batas fisik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa dan
Madura, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur
wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk kabupaten ini yaitu :
1. Wilayah Daratan
Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah
sampai pegunungan dengan luas wilayah daratan 898,29 Km² , dimana potensi
cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan ditandai dengan terdapatnya
sumber daya alam berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer, dan semen.
Disamping itu potensi pariwisata alam yang mampu menambah pendapatan
daerah.
2. Wilayah Kepulauan
Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas
wilayah laut 11.464,44 Km², dengan pulau sebanyak 115 pulau, 73 pulau
berpenghuni dan 42 yang tidak berpenghuni, merupakan wilayah yang memiliki
50
kompleksitas yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk
dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sampai pada Tahun
2017, wilayah administratifnya mencakup 13 Kecamatan, 4 Kecamatan
Kepulauan, yakni Kecamatan Liukang Tangaya, Liukang Kalmas, Liukang
Tupabbiring, Liukang Tupabbiring Utara, 9 Kecamatan Daratan yakni:
Pangkajene, Minasatene, Balocci, Tondong Tallasa, Bongoro, Labakkang,
Ma‟rang, Segeri, dan Mandalle dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 103.
Luas wilayah dan jumlah desa di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
disajikan pada Tabel :
No. Kecamatan Jumlah
Kel./Desa
Luas Wilayah
Administrasi Terbangun
Ha. (%) Ha. (%)
1. Liukang
Tangaya 9 12.000 10,79 260.70 5.10
2. Liukang Kalmas 7 9.150 8,23 226.32 4.43
3. Liukang
Tupabbiring 9 5.444 4,89 251.04 4.92
4.
Liukang
Tupabbiring
Utara
7 8.556 7,69 214.86 4.21
5. Pangkajene 9 4.739 4,26 561.64 11.00
6. Minasatene 8 7.648 6,88 523.56 10.25
7. Balocci 5 14.308 12,90 262.08 5.13
8. Tondong Tallasa 6 11.120 10,00 169.14 3.31
9. Bungoro 8 9.012 8,10 653.88 12.80
10. Labakkang 13 9.846 8,85 847.92 16.60
11. Ma‟rang 10 7.522 6,76 588.18 11.52
12. Sigeri 6 7.828 7,04 298.26 5.84
13. Mandalle 6 4.016 3,61 249.72 4.89
JUMLAH 103 111.229 100 5.107.20 100
Tabel 4.1 Luas wilayah dan jumlah desa di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan.
51
C. Keadaan Siswa dan Guru SMAN 1 Pangkep
1. Jumlah Siswa SMAN 1 Pangkep
Jumlah siswa SMAN 1 Pangkep Kecamatan Pangkajene Kabupaten
Pangkajene Kepulauan tahun ajaran 2019/2020. Adapun data siswa sebagai
berikut:
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 X 165 223 388
2 XI 159 192 356
3 XI 96 157 255
Jumlah 420 572 992
Tabel 4.2 Jumlah siswa SMAN 1 Pangkep 2019-2020
2. Nama Guru dan Pegawai SMAN 1 Pangkep
Jumlah guru dan pegawai di SMAN 1 Pangkep Kecamatan Pangkajene
Kabupaten Pangkajene Kepulauan berjumlah 85 orang. Adapun nama guru,
pegawai dan jabatan, serta tugas masing-masing sebagai berikut:
No. Nama Guru P/L Status Pegawai Gol
1. Muh. Arif Yusuf L PNS IV/b
2. A. Lenny Rahim P PNS IV/a
3. Abdul Asis L PNS IV/a
4. Abdul Salam L PNS IV/b
5. Abu Bakar L PNS IV/b
6. Agusalim L PNS IV/a
7. Amiruddin. G L PNS III/c
8. Amrullah L PNS IV/b
9. Amrullah L PNS IV/b
10. Andi Hamlahindong P PNS IV/a
11. Andi Jupri L PNS IV/b
12. Arifuddin L PNS IV/b
13. Arsyad L PNS III/d
14. Asma. M P PNS IV/b
15. Baharuddin L PNS IV/a
16. Dirham P PNS IV/b
17. Fatanuddin L PNS IV/b
18. Fitrawan Latief L PNS IV/b
19. Hanifah Ramli P PNS IV/a
20. Hasmiah. Ps P PNS IV/a
21. Hasnawati P PNS IV/b
52
22. Irmawaty P PNS III/d
23. Jumiati P PNS IV/b
24. Jumriah Kusnadi P PNS III/d
25. Kasmawati P PNS III/c
26. Marhamah rahman P PNS III/d
27. Minhaj L PNS IV/a
28. Muh. Aries Amal L PNS IV/b
29. Muh. Yusuf. M L PNS IV/b
30. Muhammad Arif L PNS IV/b
31. Muhammad Bakri L PNS IV/b
32. Muhammad Rustam Effendi L PNS IV/a
33. Murnihati P PNS IV/b
34. Musriana P PNS IV/b
35. Muzakkar L PNS IV/b
36. Muzakkir L PNS IV/b
37. Najemiati P PNS IV/b
38. Nidar Mustamin Azis P PNS IV/b
39. Nurbiah P PNS IV/a
40. Nurhaliah Gani P PNS IV/b
41. Nurlaela P PNS IV/b
42. Nurliah P PNS IV/a
43. Rosdiana P PNS III/d
44. Rosdiana karim P PNS IV/b
45. Ruhaeni P PNS IV/b
46. Rustini P PNS IV/b
47. Saharuddin L PNS III/d
48. Sanniarah P PNS IV/b
49. Satri P PNS III/d
50. Sitti Maemuna P PNS IV/b
51. Sitty Nurjanati P PNS III/d
52. Sri Sugiatmi P PNS IV/b
53. St. Nur Dewi P PNS IV/b
54. St. Sahrah P PNS IV/b
55. Suharti P PNS IV/b
56. Sulkifly L PNS IV/a
57. Sunarti P PNS IV/b
58. Sunarti. Ap P PNS IV/b
59. Suryani P PNS IV/b
60. Suryati Hamid P PNS IV/b
61. Syaharuddin. K L PNS IV/b
62. Syahrani Hanafi P PNS III/a
63. Syamsiar P PNS III/d
64. Taslim L PNS IV/b
65. Yusman L PNS IV/b
66. Abdul Jalil L Honor -
67. Aditya Angriawan L Honor -
68. Anita Angriani P Honor -
69. Desitasari P Honor -
70. Hamsiah P Honor -
71. Hasanuddin L Honor -
72. Hastuti P Honor -
73. Ike Nurjannah Rahman P Honor -
74. Mujalil Idris L Honor -
53
75. Nenny Mardaeny P Honor -
76. Nur Asriani P Honor -
77. Nur Syamsurya Alam L Honor -
78. Nuraliah P Honor -
79. Nurjannah P Honor -
80. Nurmi B. P Honor -
81. Sri Irmawati Wahab Ms P Honor -
82. Sri Maya P Honor -
83. St. Zainab P Honor -
84. Sultan Syam L Honor -
85. Yanti Novianti Nawawi P Honor -
Tabel 4.3 Data guru dan pegawai SMAN 1 Pangkep Kecamatan Pangkajene
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
3. Visi dan Misi SMAN 1 Pangkep
Setiap sekolah pasti memiliki visi dan misi, sekolah yang tidak
memiliki visi dan misi bagaikan seseorang yang berjalan tanpa memiliki arah
dan tujuan.
Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan
digunakan untuk memandu perumusan misi pada sekolah, dengan kata lain visi
adalah gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah agar sekolah yang
bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.
Sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi
karena visi harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan di sekolah,
misi dapat juga diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi kepentingan tiap-
tiap kelompok yang terkait dengan sekolah.
Pada saat saya melakukan observasi di SMAN 1 Pangkep, saya melihat
visi dan misinya tertulis, dipajang dan sesuai dengan kondisi sekolah.
Visi Sekolah :
Unggul dalam mutu, berimtaq, peduli dan berbudaya lingkungan,
mampu bersaing di era global.
54
Misi Sekolah :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara intensif dan efektif.
2. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama.
3. Menumbuhkan semangat kompetensi secara sehat terhadap warga sekolah.
4. Menumbuhkan semangat cinta dan peduli melestarikan lingkungan hidup.
5. Melakukan usaha meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
6. Menumbuhkan sikap warga sekolah yang aktif mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
7. Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan pengembangan bakat dan
potensi siswa.
8. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan bakat.
9. Memotivasi siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi.
Tujuan SMA Negeri 1 Pangkep :
Tujuan SMAN 1 Pangkep yang pertama ialah untuk menjadi sekolah
unggulan yang peduli dan berbudaya lingkungan dan berbasis sains, teknologi
di Pangkajene, Sulawesi Selatan maupun nasional. Kedua, menciptakan lulusan
yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti. Ketiga, mewujudkan target
kelulusan 100% dengan rata-rata jumlah nilai naik 0,30 setiap tahun. Keempat,
meningkatkan kenaikan jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi
sebesar 10% setiap tahunnya dan yang kelima menyalurkan bakat serta minat
55
siswa, melalui kegiatan ekstrakurikuler/ pengembangan diri yang berwawasan
lingkungan hidup.
Adapun Struktur Organisasi SMAN 1 Pangkep
Tabel 4.4 Struktur Organisasi UPT SMA
4. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pangkep
No. Keterangan Unit
Panjang
(m2)
Lebar
(m2)
Kondisi ruang
Jumlah yang
Baik RR RS RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ruang Kelas 33 9.8 8 33 - - -
2. Ruang
Perpustakaan 1 12.18 9.9 - - 1 -
3.
Ruang
Laboratorium
Biologi
1 15.22 8.3 1 - - -
4.
Ruang
Laboratorium
Fisika
1 15.21 8.25 1 - - -
5.
Ruang
Laboratorium
Kimia
1 14.2 9.3 1 - - -
56
6.
Ruang
Laboratorium
Komputer
2 19.3 7.55 2 - - -
7.
Ruang
Laboratorium
Bahasa
1 12.65 8.7 - 1 - -
8. Ruang Kepala
Sekolah 1 6.3 4.9 1 - - -
9. Ruang Guru 2 14.6 5 2 - - -
10. Ruang Tata
Usaha 1 12 4.9 1 - - -
11. Mesjid 1 20.3 19.5 1 - - -
12. Ruang BK 1 6.7 8 1 - - -
13. Ruang UKS 1 7.2 9.3 1 - - -
14. Ruang OSIS 1 5 8 1 - - -
15. Toilet 5 3 1 - 5 - -
16. Ruang
Bendahara 1 7.2 3.5 1 - - -
17. Ruang
Koperasi 1 5.9 4.3 1 - - -
18. Ruang
Sanggar 1 15.7 10.5 1 - - -
19. Ruang Praktik 1 7 5 1 - - -
20. Kantin 1 5 4 1 - - -
21. Ruang
Pramuka 2 5.8 8.7 2 - - -
Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pangkep
D. Keadaan Pendidikan SMAN 1 Pangkep
1. Rombongan Belajar SMAN 1 Pangkep
No Nama Rombel Tingkat
Kelas
Jumlah Siswa
L P Total
1 X BHS 10 16 17 33
2 X IPS 1 10 17 19 36
3 X IPS 2 10 18 18 36
4 X IPS 3 10 15 21 36
5 X MIPA 1 10 14 20 34
6 X MIPA 2 10 14 22 36
7 X MIPA 3 10 14 22 36
8 X MIPA 4 10 14 22 36
9 X MIPA 5 10 13 22 35
10 X MIPA 6 10 15 21 36
11 X MIPA 7 10 15 19 34
12 XI IPS 1 11 18 12 30
13 XI IPS 2 11 19 16 35
14 XI IPS 3 11 17 13 30
57
15 XI MIPA 1 11 12 20 32
16 XI MIPA 2 11 12 21 33
17 XI MIPA 3 11 13 21 34
18 XI MIPA 4 11 12 20 32
19 XI MIPA 5 11 14 19 33
20 XI MIPA 6 11 16 19 35
21 XI MIPA 7 11 15 16 31
22 XI MIPA 8 11 13 18 31
23 XI IPS 1 12 11 20 31
24 XI IPS 2 12 11 20 31
25 XI IPS 3 12 5 25 30
26 XI MIPA 1 12 14 19 33
27 XI MIPA 2 12 14 18 32
28 XI MIPA 3 12 10 18 28
29 XI MIPA 4 12 17 18 35
30 XI MIPA 5 12 15 20 35
Tabel 4.6 Rombongan Belajar SMAN 1 Pangkep 2019-2020
2. Pendidikan Guru dan Pegawai SMAN 1 Pangkep
No Nama NUPTK JK
Jenjang
S2
1 A. Lenny Rahim 2156751653300033 P S1
2 Abbas 2348754656200023 L S2
3 Abdul Asis 8434748650200052 L Paket C
4 Abdul Maing
L S1
5 Aditya Angriawan 5740770671130002 L S1
6 Aisyiatul Islamiah Saripada, S.e. 6055756657300043 P SMA / sederajat
7 Alimuddin Tahir 7448759662200003 L S1
8 Amiruddin. G 2437747648200022 L S1
9 Amrullah 3535739639200002 L S2
10 Andi Hamlahindong 7345751653300023 P S1
11 Andi Haerul Gali 1937763664110082 L S1
12 Andi Jupri 6447741643200033 L S1
13 Andi Replianna 6759756657300072 P S1
14 Anita Angriani 0533766667130113 P SMA / sederajat
15 Apriati Nur 3752751653300092 P S2
16 Arifuddin 4737747648200012 L S1
17 Arliady 4236763666200003 L S1
18 Arsyad 6443755656200013 L S2
19 Asma. M 6339746648300053 P S1
20 Baharuddin 7542744649200002 L S1
58
21 Budiman 2040744648200033 L S1
22 Darmawati 4642756657300062 P S1
23 Desitasari 3956768669130112 P S2
24 Dirham 7038751652200023 P S1
25 Fahkrul Ilyas 6237773674130023 L S2
26 Fatanuddin 1654749650200012 L S1
27 Fitrawan Latief 5034762663200043 L S1
28 Hamsiah 5740764665130212 P S1
29 Hamzah. Hm 6452757658200003 L S1
30 Hariati 0847766667130262 P S1
31 Hasanuddin 0451758659130122 L S1
32 Hasmiah. Ps 3859746648300042 P SMA / sederajat
33 Hasmini 8049750652300113 P S1
34 Hasnawati 5435740642300032 P S1
35 Hastuti 2047769670130133 P D3
36 Idawati 6746754655300072 P S1
37 Ike Nurjannah Rahman 6852766667130202 P S1
38 Imran Arifin 1148763664130143 L S1
39 Irmawaty 3947757658300042 P S1
40 Irnawati 6836763664300042 P S1
41 Irpan 3549775676130003 L S1
42 Jumiati 8644743644300042 P S1
43 Jumriah Kusnadi 4559753655300033 P S2
44 Kartini Baco Pole 0160753654300033 P S1
45 Kasmawati 9341759660300023 P D3
46 Minhaj 6549743646200032 L S2
47 Muh. Aries Amal 6147742643200033 L S1
48 Muhammad Arham Saleh 8549767668130033 L S1
49 Muhammad Arif 3736742645200012 L S2
50 Muhammad Arif Yusuf 7434765665200002 L S2
51 Muhammad Bakri 2563742644200743 L S1
52 Muhammad Farid Wajdi
L SMA / sederajat
53 Muhammad Irfan
L S1
54 Mujalil Idris 3461758659130102 L S1
55 Murnihati 4859741642300042 P S2
56 Musriana 5556744646300043 P S1
57 Nidar Mustamin Azis 0139740642300063 P S1
58 Nur Asriani
P SMA / sederajat
59 Nur Ichwansyah 0846748651200022 L S1
60 Nuraeni 4242764665300023 P S1
61 Nurhayati Hs 8463748650300032 P S1
62 Nurjannah 1442760661130233 P SMA / sederajat
63 Nurjuddin
L S1
59
64 Nurliah 6550750652300032 P S1
65 Risnawaty 0660762663300092 P S2
66 Rosdiana 0833760661300072 P S1
67 Rosdiana Karim 4934739643300002 P S1
68 Ruhaeni 8563742646300173 P S1
69 Saharuddin 4754746649200012 L S1
70 SAPRIADI
L S1
71 Sarpiah 3458747648300022 P S2
72 Satria 7733757658300042 P SMA / sederajat
73 Sitti Nima M 5563743647300243 P S1
74 Sitti Halima 1557754656300022 P S1
75 Sitti Maemuna 9545744647300023 P S1
76 Sitty Nurjanati 7539752654300032 P S1
77 Sri Sugiatmi 9451745648300012 P S2
78 St. Nur Dewi 6255743643300003 P SMA / sederajat
79 St. Suryani 2563741644300273 P SMA / sederajat
80 Suharti 0461755656300062 P S2
81 Sulkifly 3233752652200003 L S1
82 Sultan Syam 9933771672130082 L S1
83 Sunarti 8352743644300033 P S1
84 Sunarti. Ap 2762745647300042 P S1
85 Suprihatin 6362755657300053 P S1
86 Suryani 4362742643300023 P S1
87 Syamsiar 8361745647300023 P S1
88 Syamsinar
P SMA / sederajat
89 Usman
L S1
90 Wahyuddin.k 0656755656130092 L S1
91 Yanti Novianti Nawawi 0452764665130173 P
Tabel 4.7 Pendidikan Guru dan Pegawai SMAN 1 Pangkep 2019-2020
60
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Strategi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMAN I Pangkep Saat
Pandemi Corona
Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi
daerah geografi yang luas. Covid-19 adalah penyakit infeksi sistem saluran
pernapasan yang dapat menular disebabkan oleh jenis coronavirus disease 2019.
Wabah Covid-19 adalah jenis wabah yang tingkat penyebarannya sangat tinggi
dan cepat. Wabah ini menyerang sistem imun dan pernapasan manusia. Terkait
perkembangan virus corona tersebut, akhirnya pemerintah membuat kebijakan
sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social distancing. Oleh karena itu,
social distancing harus diimplementasikan, baik dalam kehidupan sehari-hari, di
lingkungan kerja ataupun di lingkungan rumah tangga. Pemerintah Kabupaten
Pangkep (Pangkajene dan Kepulauan) menginstruksikan untuk menghentikan
sementara proses belajar mengajar di seluruh sekolah. Hal tersebut dilakukan
untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, hal ini sesuai dengan hasil
pengamatan penulis pada observasi awal hari selasa tanggal 15 Desember 2020.
Proses belajar mengajar di sekolah yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah di tengah pandemi Covid-19.
“Setelah pemerintah telah meliburkan sekolah dari bulan Maret hingga
kini untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19. Siswa kini
diwajibkan belajar dari rumah dengan sistem pembelajaran daring”
(Observasi, 15 Desember 2020)
60
61
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa
strategi belajar yang dilakukan oleh siswa sosiologi kelas XI IPS di SMAN 1
Pangkep ada beberapa yaitu:
a. Model Pembelajaran Interaktif Online (Online Interactive Learning
Model)
Model pembelajaran interaktif secara online adalah model pembelajaran
yang berorientasi pada siswa secara online, dimana siswa dilibatkan langsung
dalam berbagai jenis kegiatan pembelajaran secara online melalui aplikasi Zoom.
Model pembelajaran interaktif membuat siswa saling berinteraksi dalam berbuat
dan berfikir yang menghasilkan umpan balik secara online melalui aplikasi Zoom
terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Model pembelajaran
interaktif secara online melalui aplikasi Zoom siswa memperagakan suatu
kejadian atau urutan kejadian dapat dilakukan langsung melalui aplikasi video
conference ataupun dengan bantuan media video, sebagaimana yang dijelaskan
oleh Nur Indah Sari (siswa), pada hari minggu tanggal 10 Januari 2021 yaitu :
“Guruku menerapkan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi
zoom tetapi saya dan temanku terkendala jaringan saat proses belajar
dengan menggunakan zoom karna banyak teman kelasku juga yang tinggal
jauh dari kota dan ada juga tinggal di pulau”. (Wawancara, 10 Januari
2021)
Berikut hasil penelitian yang di rangkum menjadi tiga komponen yaitu (1)
Pemahaman, (2) Penerimaan, dan (3) Efektifitas. Pemahaman merupakan
kemampuan siswa untuk dapat memahami atau menguasai suatu bahan materi
dalam pembelajaran. Pemahaman bukan hanya sekedar tahu, tetapi juga
menginginkan siswa yang belajar dapat memanfaatkan atau mengaplikasikan apa
62
yang telah di pahaminya. Data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang
informan utama menunjukkan bahwa (1) sebanyak 3 jawaban siswa mengaku sulit
memahami saat pembelajaran online, (2) sebanyak 2 jawaban siswa mengaku
cukup memahami saat pembelajaran online dan (3) 1 jawaban siswa mengaku
dapat memahami saat pembelajaran online. Hasil penelitian mengenai pemahaman
menunjukkan sebagian besar siswa mengaku sulit memahami saat pembelajaran
online.
Penerimaan berkaitan dengan persepsi siswa terhadap media dalam
pelaksanaan pembelajaran secara online. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak
3 siswa menyatakan tidak jelas saat melakukan pembelajaran online. Sementara
itu sebanyak 2 siswa mengakui cukup jelas saat melakukan pembelajaran online
dan seorang siswa menyatakan jelas saat melakukan pembelajaran online. Siswa
mengatakan bahwa saat pembelajaran sering tidak jelas dikarenakan faktor
pembicara yang kadang ada kadang menghilang tergantung kekuatan sinyal
internet dan suara saat proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan siswa
tidak dapat menerima pembelajaran dengan cukup jelas.
Berdasarkan atas penjelasan di atas maka dapat diuraikan bahwa
pembelajaran online di SMAN 1 Pangkep tidak cukup efektif dengan
menggunakan aplikasi Zoom yang sudah dipersiapkan saat adanya pandemi
Covid-19 sekarang ini. Pembelajaran yang bisa dikatakan fleksibilitas dan
pelaksanaanya tidak memudahkan siswa untuk ikut serta dalam kegiatan
pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Menjadikan pembelajaran
menggunakan aplikasi zoom mendapatkan tanggapan kurang baik dari siswa.
63
b. Bimbingan Terstruktur (Structured Guidance)
Bimbingan terstruktur adalah pembelajaran terstruktur yang dilakukan
oleh siswa dengan menggunakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk
proses belajar siswa oleh guru untuk mengembangkan kemandirian belajar pada
siswa serta guru sebagai fasilitator dan teman belajar siswa. Pembelajaran
terstruktur yang dilakukan oleh siswa merupakan proses pembelajaran yang
dimulai dengan membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci
diberitahukan oleh gurunya dengan tujuan yang ingin dicapai diharapkan siswa
dapat memaparkan isi pelajaran dan di akhiri dengan guru memberikan soal-soal
atau tugas kepada siswa.
Dalam bimbingan terstruktur yang dilakukan oleh siswa dengan
pembelajaran terstruktur secara online melalui aplikasi Google Classroom. Dalam
situasi pembelajaran daring siswa dapat memanfaatkan salah satu aplikasi dalam
google yaitu google classroom. Google classroom merupakan kelas maya yang
dibentuk menyerupai kelas fisik. Pembelajaran terstruktur yang dilakukan oleh
siswa dalam proses pembelajaran yang dimulai dengan membuka pelajaran
dengan menyampaikan kata kunci yang diberitahukan oleh gurunya dengan tujuan
yang ingin dicapai diharapkan siswa dapat memaparkan isi pelajaran dan di akhiri
dengan guru memberikan soal-soal atau tugas kepada siswa. Dalam proses
belajarnya juga guru yang mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan
siswa mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada
gurunya.
64
Pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dialami siswa dalam strategi
belajar sosiologi di tengah pandemi ini, saat ini guru hanya memberikan tugas
kepada mereka untuk dikerjakan di rumah melalui fasilitas aplikasi Google
Classroom , sebagaimana yang dijelaskan oleh Riska Amaliah (siswa), pada hari
minggu tanggal 10 Januari 2021 yaitu:
“Strategi belajar saya dengan pembelajaran jarak jauh atau daring, guruku
cuma kirim tugas lewat Whatsapp atau google classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di jawab disitu atau biasa na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan pdf dikirim melalui Whatsapp”. (Wawancara, 10
Januari 2021)
Dalam hal ini pembelajar atau siswa tersebut diharuskan untuk membuat
resume dengan kalimat sendiri. Materi dapat berupa bacaan atau video
pembelajaran. Setelah membaca atau menonton, siswa harus membuat resume
sendiri. Hal ini dapat membuat siswa bertanggung jawab dan percaya diri
terhadap pekerjaan mereka. Namun kelemahannya saat pembelajaran secara
online atau daring adalah tugas yang dikerjakan oleh siswa tidak dikontrol oleh
gurunya. Apakah benar-benar menggunakan kata-kata sendiri atau hasil copy
paste.
Hasil penelitian ini membuktikan internet sebagai sumber belajar materi
sosiologi mampu menaikkan prestasi akademiknya. Internet sebagai sumber
belajar yang membantu proses belajar seseorang. Dengan adanya sumber belajar
yang sudah ada dapat membantu siswa dalam belajar dan menyelesaikan tugas-
tugasnya sebagai seorang pelajar. Keterbatasan sumber dengan adanya internet
dapat teratasi dan akhirnya siswa tidak hanya tergantung pada materi yang
diberikan oleh gurunya. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan
65
memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan
yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi
keberhasilannya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber belajar yang
dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Internet sebagai sumber belajar
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sumber belajar lainnya. Internet
mampu menampilkan beragam sumber materi dari berbagai pendapat, hal ini akan
semakin meningkatkan pengetahuan siswa khususnya dalam materi sosiologi.
c. Pembelajaran Mandiri (Independent Learning)
Pembelajaran Mandiri adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa
menjadi subjek yang harus merancang, mengatur dan mengontrol kegiatan mereka
sendiri secara bertanggung jawab. Kemampuan akan belajar mandiri merupakan
karakteristik dari pembelajaran daring. Dalam pembelajaran daring sangat
diperlukan untuk terampil belajar secara mandiri. Karena pada saat proses belajar
siswa akan mencari, menemukan dan menyimpulkan yang telah dipelajari secara
mandiri. Dalam situasi pembelajaran daring siswa dapat memanfaatkan salah satu
aplikasi dalam google yaitu google classroom. Google classroom merupakan kelas
maya yang dibentuk menyerupai kelas fisik. Karakteristik layanan google yang
terintegrasi dengan layanan google docs, google drive dan google classroom
mudah dan bebas memudahkan pengguna-penggunanya dalam mendapatkan
manfaat layanan. Perancangan penggunaan google classroom yang baik akan
memenuhi kebutuhan para siswa untuk mendapatkan proses yang lebih menarik,
memahami dan berlatih serta berinteraksi dengan materi yang disajikan. Sehingga
materi yang semula kaku dan hanya tulisan diam mampu diinteraksi menjadi lebih
66
menarik sebagai output dalam belajar yakni memperoleh ilmu. Dalam
pembelajaran daring dengan memanfaatkan salah satu aplikasi belajar dengan
menggunakan aplikasi google classroom. Cara belajar siswa dalam belajar
mandiri menjadi lebih aktif, mandiri dan pemahaman yang lebih baik. Siswa
mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, sehingga dapat diingat lebih baik.
Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih aktif mencari,
memahami dan menemukan jawaban atau materi terkait. Siswa juga mampu
menganalisa pengetahuan yang diperolehnya kemudian ditransfer kepada
masyarakat.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dialami siswa dalam strategi
belajar sosiologi di tengah pandemi ini, saat ini guru hanya memberikan tugas
kepada mereka untuk dikerjakan di rumah melalui fasilitas aplikasi Google
Classroom , sebagaimana yang dijelaskan oleh Riska Amaliah (siswa), pada hari
minggu tanggal 10 Januari 2021 yaitu :
“Strategi belajar saya dengan pembelajaran jarak jauh atau daring, guruku
cuma kirim tugas lewat Whatsapp atau google classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di jawab disitu atau biasa na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan pdf dikirim melalui Whatsapp”. (Wawancara, 10
Januari 2021)
Disamping kemandirian terhadap belajar, pemahaman siswa tentang
pemakaian teknologi pada pembelajaran online merupakan keberhasilan dari
pembelajaran daring. Penguasaan serta pemahaman tentang teknologi yang akan
digunakan untuk pembelajaran daring merupakan hal yang harus dilakukan siswa
sebelum pembelajaran online. Proses belajar tidak lepas dari pemilihan sumber
belajar yang tepat bagi siswa, karena dengan pemanfaatan sumber belajar yang
67
efektif dan efisien akan memberikan kemudahan belajar bagi siswa. Selain itu
juga dibutuhkan kemandirian dari siswa itu sendiri untuk melakukan kegiatan
belajar agar prestasi belajar dapat lebih ditingkatkan lagi. Kelengkapan sumber
belajar juga dapat membantu para siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya
khususnya pada mata pelajaran Sosiologi di SMAN I Pangkep.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era Industri 4.0
telah memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pengajaran dan pembelajaran.
Kemudahan akses teknologi telah digunakan oleh para pengajar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu media teknologi yang sering
digunakan saat ini adalah aplikasi di telepon genggam dengan memanfaatkan
media sosial berbasis internet serta telepon seluler atau smartphone sebagai
sarananya.
Hasil penelitian menunjukkan semakin mandiri siswa dalam belajar akan
berbanding lurus atau menaikkan prestasi belajarnya. Kemandirian belajar
merupakan usaha individu siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara
sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri
untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat
digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata.
Siswa dengan sadar diri dan tidak mendapatkan pengaruh dari luar melakukan apa
saja yang bisa membantunya belajar secara mandiri, dengan begitu siswa dapat
berfikir, bertingkah laku untuk meningkatkan kedewasaannya dalam proses
belajar. Variabel kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap variabel
prestasi belajar sosiologi.
68
Kemandirian dalam belajar merupakan variabel penting dalam
menentukan kesuksesan prestasi belajar. Apabila siswa mampu belajar secara
mandiri maka siswa tidak akan bergantung pada guru dan akan kreatif dalam
mencari sumber-sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah dalam
tugas belajar. Siswa yang memilki rasa kemandirian belajar yang tinggi biasanya
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, karena biasanya ia akan lebih senang
menyelesaikan tugas- tugasnya terlebih dahulu tanpa diminta oleh siapapun untuk
menyelesaikan tugasnya. Dan siswa yang memiliki rasa kemandirian belajar
biasanya akan cenderung lebih suka mencari dan mengetahui hal -hal baru, karena
dengan itu akan menambah pengetahuannya tentang hal-hal baru yang belum ia
ketahui sebelumnya. Hal ini yang akan berpengaruh positif dan dengan sendirinya
akan menaikan prestasi belajar sosiologi. Bebas dalam pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar dan kemandirian belajar memberikan sumbangan terhadap
peningkatan atau penurunan prestasi belajar sosiologi. Siswa yang memiliki
kemandirian belajar biasanya memiliki ketrampilan yang lebih dibandingkan
dengan anak-anak yang lain karena pengetahuannya lebih banyak ketimbang
anak- anak yang lain yang tidak begitu menyukai kemandirian belajar. Anak-anak
yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi biasanya akan lebih suka
berinovasi dengan hal- hal yang baru dalam proses belajar, salah satunya dia akan
berfikir lebih kreatif dalam mencari sumber belajar, salah satunya dengan
memfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan internet dan kemandirian belajar secara bersama-sama
meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
69
siswa akan membantu kegiatan belajar siswa karena kekayaan informasi yang
tersedia di internet. Siswa dapat mengakses informasi yang tersedia dengan cepat.
Para siswa tidak lagi harus mengaduk-aduk buku di perpustakaan untuk
menyelesaikan tugasnya. Cukup memanfaatkan layanan-layanan yang tersedia
maka materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Oleh karena
itu dengan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar akan membantu dan
mempermudah siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi
pendidikan.
Pada masa pandemi ini pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi
zoom dan google classroom dalam mengerjakan tugas merupakan pilihan strategi
belajar yang dapat dijadikan sebagai pilihan. Hal ini dikarenakan pembelajaran
daring menggunakan aplikasi zoom dan google classroom tidak terikat oleh ruang
dan waktu. Artinya, kapan saja dan dimana saja, siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru mereka. Siswa tidak perlu datang untuk
berkerumunan bersama dengan temannya, hanya melalui link mereka bisa
mengerjakan tugas dari gurunya. Kemampuan smartphone dan laptop dalam
mengakses internet membantu siswa untuk mengikuti pembelajaran daring.
Penggunaan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi aplikasi zoom
dan google classroom siswa dapat mengerjakan tugas melalui link yang
dikirimkan oleh gurunya untuk mengerjakan tugas melalui lembar kerja yang
terdapat di aplikasi zoom dan google classroom.
70
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Strategi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi Corona
Istilah online learning dan pembelajaran daring digunakan untuk
menyatakan makna yang sama. Daring merupakan istilah dalam bahasa Indonesia,
sedangkan online merupakan istilah dalam bahasa inggris. Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), daring memiliki arti dalam jaringan, terhubung
melalui jejaring computer, internet, dan sebagainya (Kemendikbud, 2021).
Pembelajaran daring adalah penggunaan internet untuk mengakses materi, untuk
berinteraksi dengan materi, instruktur dan pembelajar lain, untuk mendapatkan
dukungan selama proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan, menciptakan pemahaman dan untuk berkembang dari pengalaman
belajar. Pembelajaran daring adalah materi pembelajaran yang dipresentasikan
pada sebuah computer. Pembelajaran daring dapat diartikan sebagai sebuah
interaksi antara pengajar dan siswa yang dibangun dalam jaringan melalui
computer, laptop atau alat elektronik lainnya.
Hasil penelitian ini membuktikan internet sebagai sumber belajar materi
sosiologi mampu menaikkan prestasi akademiknya. Internet sebagai sumber
belajar yang membantu proses belajar seseorang. Dengan adanya sumber belajar
yang sudah ada dapat membantu siswa dalam belajar dan menyelesaikan tugas-
tugasnya sebagai seorang pelajar. Keterbatasan sumber dengan adanya internet
dapat teratasi dan akhirnya siswa tidak hanya tergantung pada materi yang
diberikan oleh guru. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan
memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan
71
yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi
keberhasilannya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber belajar yang
dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Internet sebagai sumber belajar
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sumber belajar lainnya. Internet
mampu menampilkan beragam sumber materi dari berbagai pendapat, hal ini akan
semakin meningkatkan pengetahuan siswa khususnya dalam materi sosiologi.
A. Faktor Pendukung
Untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi
Covid-19 beberapa faktor pendukung dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Pemberian kuota internet dari pemerintah
Adanya bantuan kuota internet sangat membantu baik siswa maupun guru.
Adanya bantuan kuota internet ini bisa membantu siswa mengikuti pembelajaran
yang biasanya dilakukan melalui video meeting seperti zoom, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Syufi (siswa), pada hari Senin tanggal 1 Februari 2021 yaitu :
“Semua siswa SMAN 1 Pangkep mendapatkan jatah kuota gratis internet
dari pemerintah kecuali yang tidak mendaftarkan nomornya atau sudah
mendaftar tapi ganti nomor baru lagi dan tidak melakukan konfirmasi”
(Wawancara 1 Februari 2021)
Sejak belajar di rumah diberlakukan, baik siswa maupun guru SMAN 1 Pangkep
mendapatkan kuota gratis internet dari pemerintah sebanyak 4 kali. Sehingga
bantuan kuota gratis ini siswa dapat merealisasikannya dalam mengerjakan
tugasnya.
Ditambahkan oleh Zulfikar (siswa) pada hari Senin Tanggal 1 Februari
2021:
72
“Terakhir diberikan bantuan bulan September-Oktober, setelah itu belum
mendapatkan lagi. Sebenarnya masih kurang karena pembelajarannya
banyak diminta melihat materi di Youtube ” (Wawancara 1 Februari 2021)
Kuota internet dari pemerintah terbagi 2 macam yaitu kuota umum dan kuota
belajar. Kuota umum yang merupakan kuota yang dapat digunakan untuk
mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sedangkan kuota belajar merupakan kuota
yang hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran.
Bagi guru dan siswa bantuan kuota internet sebesar 50 GB per bulan dengan
rincian 5 GB kuota umum, 45 GB kuota belajar dan durasi bantuan di lakukan
selama 4 bulan.
2. Aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu. Aplikasi merupakan penerapan dari rancang system
untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa
pemrograman tertentu. System dan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran
daring antara lain : internet, whatsapp, google classroom, zoom dan google
classroom, zoom dan youtube serta system dan aplikasi lainnya.
a. WhatsApp
WhatsApp merupakan salah media komunikasi yang sangat popular yang
digunakan saat ini, whatsApp merupakan salah satu aplikasi yang digunakan
untuk melakukan percakapan baik menggunakan teks, suara, maupun video.
WhatsApp untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, kapan pun, di mana
pun. WhatsApp gratis dan menawarkan pengalaman bertukar pesan dan panggilan
yang sederhana, aman, reliabel, tersedia pada telepon di seluruh dunia,
73
sebagaimana yang dijelaskan oleh Riska Amaliah (siswa), pada hari minggu
tanggal 10 Januari 2021 yaitu:
“Strategi belajar saya dengan pembelajaran jarak jauh atau daring, guruku
cuma kirim tugas lewat Whatsapp atau google classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di jawab disitu atau biasa na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan pdf dikirim melalui Whatsapp”. (Wawancara, 10
Januari 2021)
Siswa di SMAN 1 Pangkep menggunakan aplikasi Whatsapp dalam
pembelajaran. Whatsapp sebagai salah satu media social yang paling berpengaruh
dan paling banyak digunakan dalam pembelajaran di SMAN 1 Pangkep.
b. Google Classroom
Google Classroom atau ruang kelas merupakan suatu serambi
pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan
pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan
tanpa kertas, sebagaimana yang dijelaskan oleh Riska Amaliah (siswa), pada hari
minggu tanggal 10 Januari 2021 yaitu:
“Strategi belajar saya dengan pembelajaran jarak jauh atau daring, guruku
cuma kirim tugas lewat Whatsapp atau google classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di jawab disitu atau biasa na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan pdf dikirim melalui Whatsapp”. (Wawancara, 10
Januari 2021)
Aplikasi Google Classroom fungsinya sama seperti Whatsapp tetapi
aplikasi tersebut biasa digunakan untuk diskusi dan mengirim tugas agar lebih
mudah dan rapi.
c. Zoom
Zoom adalah aplikasi pertemuan HD gratis dengan video dan berbagi layar
hingga 100 orang. Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan
74
video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler,
desktop, hingga telepon dan sistem ruang, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nur
Indah Sari (siswa), pada hari minggu tanggal 10 Januari 2021 yaitu:
“Guruku menerapkan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi
zoom tetapi saya dan temanku terkendala jaringan saat proses belajar
dengan menggunakan zoom karna banyak teman kelasku juga yang tinggal
jauh dari kota dan ada juga tinggal di pulau”. (Wawancara, 10 Januari
2021)”.
Dalam proses pembelajaran siswa menggunakan aplikasi zoom untuk
pertemuan tatap muka secara berani agar guru dapat melihat wajah siswanya yang
memperhatikan guru saat memberikan penjelasan materi.
d. Youtube
Youtube merupakan situs video upload. YouTube merupakan situs video
sharing yang banyak digunakan untuk berbagi video, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Muh Fauzan (siswa), pada hari minggu tanggal 10 Januari 2021
yaitu:
“Biasa guruku menyuruh saya melihat video di Youtube untuk bahan
pelajaran (Wawancara, 10 Januari 2021)”.
Ditambahkan oleh Fauzan (siswa) pada hari Senin Tanggal 1 Februari
2021:
“Biasanya dari youtube atau internet (Wawancara, 10 Januari 2021)”.
e. Ruang Guru
Platform pembelajaran daring gratis dari pemerintah salah satunya ialah
Aplikasi “Ruang Guru”. Aplikasi ini memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk video, latihan soal, tryout, rangkuman serta rapor belajar. Salah satu
aplikasi yang ada, yaitu “Ruang Guru”. Aplikasi “Ruang Guru” adalah aplikasi
75
belajar terlengkap yang dapat membantu segala kesulitan belajar. Aplikasi
berbasis belajar online yang bisa diakses dengan smarthphone dan laptop.
Aplikasi Ruang Guru menyediakan system tata kelola pembelajaran yang dapat
digunakan anak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baik dalam bentuk audio,
visual maupun audio visual, sebagaimana yang dijelaskan oleh Zulfikar (siswa),
pada hari minggu tanggal 1 Februari 2021 yaitu:
“Guruku menerapkan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi
zoom tetapi saya dan temanku terkendala jaringan saat proses belajar
dengan menggunakan zoom karna banyak teman kelasku juga yang tinggal
jauh dari kota dan ada juga tinggal di pulau”. (Wawancara, 1 Februari
2021)”.
Di dalam aplikasi “Ruang Guru” terdapat berbagai latihan soal yang
disusun berdasarkan topik mata pelajaran, seperti dapat ditaklukan sambil
menangkap monster-monster yang tersebar di setiap topik mata pelajaran. Konsep
belajar yang menarik tersedia pada latihan soal sengaja dihadirkan untuk
menambah nuansa belajar agar semakin menyenangkan dan meningkatkan minat
belajar. Dengan demikian, aplikasi pendidikan “Ruang Guru” bisa menjadi
media/alat pembelajaran. Dalam aplikasi ini “Ruang Guru” dapat meningkatkan
minat belajar dan mencoba memberikan solusi atas kesulitan belajar serta
meningkatkan minat belajar siswa.
B. Faktor Penghambat
Pembelajaran daring memberikan banyak sekali manfaat untuk proses
dalam pembelajaran, tetapi selain manfaat ada beberapa faktor penghambat
penerapan strategi belajar sosiologi siswa di kelas XI IPS dalam proses
76
pembelajaran daring yaitu tantangan yang di alami oleh siswa selama masa
pandemi covid-19 ini yaitu:
1. Koneksi internet yang kurang memadai
Internet menjadi permasalahan bagi mayoritas masyarakat. Tidak ada
internet maka tidak ada pula pembelajaran daring. Ketidakstabilan koneksi
internet tentu sangat mengganggu pembelajaran apalagi jika pembelajaran daring
sedang berlangsung. Kendala yang paling sering muncul selama pelaksanaan
pembelajaran online yaitu paket internet yang tidak dimiliki siswa, keterbatasan
akses internet oleh siswa dan belum terbiasanya dengan pembelajaran online.
Namun perubahan di balik dampak positif setiap perubahan memiliki dampak
negatif juga dan ada tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring terutama
dalam penggunaan aplikasi ini, sebagaimana yang dijelaskan oleh Siti Khadijah
(orang tua siswa) pada hari jumat tanggal 15 Januari 2021 yaitu :
“Dalam menyikapi sistem belajar pada anak di tengah pandemi Covid-19
ini menurut saya baik karna walaupun di rumah saja anak bisa belajar di
rumah. Dengan memberikan tugas di rumah kepada anak secara tidak
langsung juga saya ikut membimbing anak saya. Tetapi saya
mendampingi anak belajar merasa kesulitan ketika ada tugas yang ingin
dicari tetapi jaringan jelek. Di lain sisi anak-anak juga merasa jenuh karena
tidak bisa bertatap langsung dengan gurunya untuk proses belajarnya”.
(Wawancara, 15 Januari 2021)
Ditambahkan oleh Hasryana selaku orang tua siswa pada hari Senin
Tanggal 25 Januari 2021:
“Dalam menyikapi system belajar pada anak di tengah pandemi ini
menurut saya baik karna walaupun kita berada di masa pandemi ini, anak
masih bisa belajar walau pun di rumah aja” (Wawancara, 25 Januari 2021)
Jika internet tidak ada maka pembelajaran daring tidak bisa terlaksana. Apalagi
siswa yang tinggal di pedesaan atau jauh dari kota seperti siswa yang tinggal di
77
pulau-pulau pangkep. Diantaranya ada tantangan bagi siswa yang tinggal di
daerah terpencil atau kepulauan yang tidak terjangkau oleh koneksi internetnya
lemah sehingga siswa hanya ke kota untuk mengakses mencari wilayah-wilayah
yang terjangkau oleh akses internet.
Peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru sosiologi, pada hari
selasa tanggal 15 Desember 2020 terkait strategi belajar yang dilakukan oleh
siswa, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ike Nurjannah Rahman (49 tahun),
selaku Guru Mata Pelajaran Sosiologi yaitu :
“Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran daring dimana
siswa yang tinggal di daerah yang jaringannya mungkin memadai dia akan
terus mengikuti proses pembelajaran menggunakan aplikasi yang
disediakan, sedangkan siswa yang dikatakan daerahnya terpencil tinggal di
kepulauan kadang-kadang dia mengikuti pada saat jaringannya bagus tapi
adakalanya juga jaringannya tidak bagus tapi kita sebagai guru memahami
kendala tersebut sehingga kadang hanya memberi tugas untuk dikerjakan
supaya siswa tersebut tidak ketinggalan pelajaran yang didapatkan oleh
teman-temannya” (Wawancara, 15 Desember 2020)
Dengan terkendalanya jaringan internet dari sisi orang tua memang paling berat,
karena memikirkan biaya untuk kehidupan sehari-hari ditambah harus
memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar di rumah, mungkin harus
menambah biaya untuk pembelian kuota internet agar anak tetap belajar daring.
2. Kurangnya efektivitas pembelajaran
Dalam pembelajaran daring duplikat tugas yang siswa kerjakan tidak dapat
dihindari dan terkadang tidak dapat dikontrol. Karena banyaknya informasi yang
didapat dari internet, terkadang siswa hanya menyalin saja tugas yang mereka
kerjakan dan langsung mengumpulkannya sebagai tugas tanpa menulis ulang
dengan pemahaman sendiri. Guru juga banyak memberikan tugas kepada
78
siswanya sehingga keefektifan pembelajaran tidak efektif. Dalam konteks
kegiatan pembelajaran perlu dipertimbangkan efektivitas artinya sejauhmana
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai harapan. Ciri-ciri keefektifan
program pembelajaran adalah berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-
tujuan instruksional yang telah ditentukan, memberikan pengalaman belajar yang
atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan
instruksional dan memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar
mengajar. Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi
tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan
sarana penunjang. Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.
Keefektifan dapat diukur dengan melihat minat siswa terhadap kegiatan
pembelajaran.
Dari data hasil observasi awal peneliti melihat bahwa beberapa siswa
merasa jenuh dengan keadaan yang terjadi di tengah pandemik ini, bahkan
mengeluh dengan banyaknya tugas dari guru-guru mereka. Sehingga mereka rata-
rata meminta beberapa waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka kepada
gurunya, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ike
Nurjannah Rahman (32 tahun) selaku Guru Sosiologi Kelas XI IPS di SMAN 1
Pangkep, pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2020 terkait strategi belajar yang
dilakukan oleh siswa, sebagaimana yang dijelaskan oleh Guru Mata Pelajaran
Sosiologi yaitu :
“Dalam menyikapi belajar siswa di tengah pandemi corona ini, yaitu
karnakan setiap siswa berbeda-beda cara belajarnya pun berbeda-beda.
79
Ada orang tuanya yang berpenghasilan bagus otomatis bisa fasilitasnya
bagus juga ada juga yang biasa-biasa juga. Apalagi kalau tinggal di kota
bagus jaringannya beda kalau tinggal di kampung pastikan beda juga”
(Wawancara, 15 Desember 2020).
Hal demikian dapat diperkuat oleh hasil wawancara yang kedua kalinya
yang telah dilakukan bersama dengan Ike Nurjannah Rahman (32 tahun) selaku
Guru Sosiologi Kelas XI IPS di SMAN 1 Pangkep, pada hari Rabu tanggal 16
Desember 2020 yaitu :
“Menyikapi belajar siswa di tengah pandemi corona ini, karnakan setiap
siswa berbeda-beda cara belajarnya pun berbeda-beda. Ada orang tuanya
yang berpenghasilan bagus otomatis bisa fasilitasnya bagus juga ada juga
yang biasa-biasa juga. Apalagi kalau tinggal di kota bagus jaringannya
beda kalau tinggal di kampung pastikan beda juga. Pandangan saya yang
penting siswa mengerjakan tugas itu saja. Misalkan saya kasih tugas dalam
1 minggu harus di selesaikan yah dalam 1 minggu itu. Karna saya juga
tidak bisa memaksakan kalau saya itu hari kasih tugas itu hari harus juga
kumpul itu kan tidak bisa karna siswa berbeda-beda” (Wawancara, 16
Desember 2020).
Hal demikian dapat diperkuat oleh hasil wawancara yang tiga kalinya
yang telah dilakukan bersama dengan Ike Nurjannah Rahman (32 tahun) selaku
Guru Sosiologi Kelas XI IPS di SMAN 1 Pangkep, pada hari Kamis tanggal 17
Desember 2020 yaitu :
“Menyikapi belajar siswa di tengah pandemi corona ini karnakan setiap
siswa berbeda-beda cara belajarnya pun berbeda-beda. Ada orang tuanya
yang berpenghasilan bagus otomatis bisa fasilitasnya bagus juga ada juga
yang biasa-biasa juga. Apalagi kalau tinggal di kota bagus jaringannya
beda kalau tinggal di kampung pastikan beda juga. Pandangan saya yang
penting siswa mengerjakan tugas itu saja. Masalah yang dialami siswa
selama pembelajaran di rumah itu tugas menumpuk, keterbatasan jaringan,
dan biaya kuota internet karna saya juga tidak bisa memaksakan kalau
saya itu hari kasih tugas itu hari harus juga kumpul itu kan tidak bisa karna
siswa berbeda-beda” (Wawancara, 17 Desember 2020).
Kegiatan penerapan belajar selama pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan
kebijakan pembelajaran dalam jaringan (daring) menimbulkan permasalahan bagi
80
siswa. Masalah yang dialami siswa selama pembelajaran di rumah yaitu tugas
menumpuk, keterbatasan jaringan, dan pembiayaan kuota internet.
Pembelajaran daring susah untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan
siswa secara langsung kecuali diadakan telekomunikasi langsung. Berbeda dengan
pembelajaran tatap muka di kelas yang mana kita dapat dengan langsung melihat
perkembangan siswa melalui perilakunya di kelas, berbeda dengan pembelajaran
daring, kita melihat kemampuan dan pemahaman mereka dari tugas yang mereka
kerjakan. Video telekomunikasi dapat dilakukan untuk memberikan tugas kepada
siswa, namun itu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Seperti contoh, tugas
yang dikumpulkan tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Interaksi antara
guru dan siswa diperlukan dalam pembelajaran sehingga guru dapat menilai
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik pembelajar secara utuh. Dalam
pembelajaran daring banyak faktor yang menyebabkan kurangnya interaksi
pembelajaran salah satunya adalah sinyal internet yang kurang baik dapat
memperlambat reaksi siswa dengan gurunya.
Pembelajaran daring yang dilaksanakan sendiri oleh siswa, oleh sebab itu
siswa harus bisa berinteraksi dengan siswa lainnya ataupun dengan guru pada
forum yang sudah disiapkan. Diperlukannya interaksi tersebut terutama pada
siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain dari hal tersebut
siswa perlu menjaga interaksi untuk melatih jiwa social mereka. Supaya tidak
terbentuk menjadi seseorang yang sangat individualisme dan anti social yang di
karenakan pembelajaran daring. Dengan adanya pembelajaran daring juga siswa
mampu memahami pembelajaran dengan berkolaborasi. Siswa dilatih agar
81
mampu berkolaborasi baik dengan lingkungan sekitar atau dengan bermacam
system yang mendukung pembelajaran daring.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan
aplikasi Zoom dan Google Classroom sebagai media pembelajaran kepada siswa,
peneliti melakukan wawancara dengan Amelia (siswa) yaitu:
“Faktor pendukungnya kami saat belajar mata pelajaran sosiologi dengan
menggunakan google classroom kami menggunakan google classroom
yang sangat mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya, tetapi tidak
lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam berlangsungnya
pembelajaran dimana dalam proses belajar google classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang diskusi online.” (Wawancara, 15 Desember 2020)
Pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom
mempunyai kelebihan yaitu di tengah keterbatasan ruang dan waktu untuk
mengerjakan tugas, melalui aplikasi ini kita bisa mengerjakan tugas dengan
menggunakan link yang di kasih oleh guru untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal
ini dikarenakan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom dan Google
Classroom tidak terikat oleh ruang dan waktu. Artinya, kapan saja dan dimana
saja, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
mereka. Siswa tidak perlu datang untuk berkerumunan bersama dengan temannya,
hanya melalui link mereka bisa mengerjakan tugas dari gurunya.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan aplikasi Zoom dan Google Classroom dalam pembelajaran daring
dapat dilakukan apabila sarana dan prasarana yang mendukung yaitu berupa
jaringan internet yang terjangkau, letak geografis yang srategis, dan alat
elektronik yang memadai seperti handphone dan laptop. Hal- hal tersebut
82
merupakan upaya SMAN 1 Pangkep untuk memutus mata rantai wabah Covid-19
untuk tidak melakukan proses belajar di sekolah yang dikhawatirkan dapat
menjadi sebab merebaknya penularan wabah covid-19 dan juga penggunaan
aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mudah untuk diakses.
Pembelajaran yang dilakukan di rumah juga dapat membuat orang tua
lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi anak mereka terhadap
perkembangan belajar anak secara langsung di rumah. Dalam kegiatan
pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, setidaknya orang tua dapat
memantau sejauh materi yang diberikan oleh gurunya, membuat komunikasi
antara orang tua dan siswa semakin terjalin baik dan orang tua dapat membantu
kesulitan belajar pada anak. Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak
khususnya pendidikan yang ada di kabupaten pangkajene kepulauan adanya
pandemi Covid-19 ini, namun di balik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran
yang bisa kita ambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh online, maka dapat memberikan manfaat yaitu
meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan
mengatasi permasalan proses pendidikan di Indonesia khususnya di SMAN 1
Pangkep.
B. Pembahasan
1. Strategi Belajar Sosiologi Siswa Saat Pandemi Corona
Strategi pembelajaran merupakan proses dan cara dalam belajar untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif, sehingga mendapatkan perubahan
tingkah laku dari proses belajar tersebut. Keaktifan anak didik tidak hanya
83
dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya dari segi fisik
saja yang aktif dan mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari pembelajaran belum
tercapai. hal ini sama saja dengan siswa tidak belajar, karena siswa tidak
merasakan perubahan dalam dirinya. Siswa berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri diharapkan
siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negative. Tujuan pembelajaran lebih
kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umunya
dilalui adalah: (1) Merumuskan tujuan belajar yang jelas. (2) Mengusahakan
partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif.
(3) Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar
atas inisiatif sendiri. (4) Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai
proses pembelajaran secara mandiri. (5) Siswa di dorong untuk bebas
mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukan apa yang
diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan. (6) Guru
menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak
menilai secara normative tetapi mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas
segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. (7) Memberikan kesempatan
murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya. (8) Evaluasi diberikan secara
individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
Pembelajaran yang ditinjau berdasarkan teori humanistik ini tepat untuk
diterapkan oleh siswa merasa senang dan bergairah dalam belajarnya, siswa
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir pada siswa, perilaku
84
dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
berani, tidak terikat oleh pendapat oranng lain dan mengatur pribadinya sendiri
secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar
aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku. Pendidikan merupakan salah satu
institusi penting dalam proses perubahan sosial. Masyarakat yang memiliki sistem
pendidikan yang maju tentu saja dapat mempercepat perubahan sosial dalam
masyarakat tersebut, dan sebaliknya. Pendidikan merupakan proses perubahan
tingkah laku seseorang untuk memimpin jasmani dan rohani siswa menuju
kedewasaan yang dilakukan melalui proses pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas yang dipimpin oleh orang dewasa atau guru (Purwanto, 2007:11).
Dalam bidang pendidikan, John Dewey telah banyak mencurahkan perhatiannya,
yang mendasari pemikirannya ini adalah analisisnya terhadap manusia.
Menurutnya manusia dengan bekerja (beraktivitas) memberikan pengalaman, dan
pengalaman memimpin berfikirnya manusia, sehingga manusia dapat bertindak
bijaksana dan benar serta mempengaruhi pula pada budi pekerti. Jadi, pendidikan
itu merupakan organisasi pengalaman hidup, pembentukan kembali pengalaman
hidup, dan juga perubahan pengalaman hidup itu sendiri. mengenai hidup, pada
dasarnya adalah proses perbaikan diri.
Adapun tujuan pendidikannya secara sosiologis adalah untuk menjadikan
siswa atau warga masyarakat yang demokratis sesuai dengan kehendak
kebudayaan bangsa atau negaranya, dan hal-hal yang berguna atau langsung
dirasakan oleh masyarakat serta mencapai kekebalan semua generasi penerus
masyarakat yang dididik. John Dewey mengulas secara rinci tentang metode
85
pengajaran, dimana metode pengajaran tersebut diterapkan disesuaikan dengan
perkembangan peserta didik. Dapat ditarik benang merah bahwa metode yang
diterapkan meliputi: (1) metode pengajaran progresif, yakni Learning by Doing
Method: (2) metode pemecahan masalah (problem solving) dan: (3) Metode
pengajaran disiplin. Ketiganya menggunakan pendekatan psikologis dan
sosiologis serta secara khusus menggunakan dengan metode pengajaran disiplin
dengan menyesuaikan terhadap potensi, minat dan bakat, perkembangan,
pengalaman, karakter dan daya tangkap siswa. Dengan demikian dalam teori
humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar
dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu
mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya jadi tujuan utama pendidik
adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-
masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik
dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Di masa pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua
bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya diserahkan pada guru semata.
Pembelajaran sesungguhnya merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku
seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Orang tua yang menjadi
pendamping bagi anaknya di rumah merupakan role model perubahan sikap bagi
siswa dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan di tengah pandemi ini.
Orang tua harus mampu belajar kembali di rumah mendampingi anak-anak
86
mereka. Sekaligus upaya untuk menanamkan dan membentuk pola berpikir yang
positif sehingga menghadapi pandemi ini.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa implikasi dari teori humanistik dalam dunia pendidikan sangat penting.
Dalam proses strategi belajar sosiologi di tengah pandemik covid-19 di SMAN 1
Pangkep sudah cukup baik, hal ini dibuktikan bahwasanya penerapan strategi
belajar sosiologi di tengah pandemik covid-19 di SMAN 1 Pangkep sudah
dijalankan semenjak pandemi COVID-19 namun dalam penerapan strategi belajar
sosiologi belum seutuhnya dipahami secara terperinci oleh siswa. Dari hasil
temuan strategi belajar sosiologi menggunakan system pembelajaran jauh atau
daring dengan bantuan menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom dapat
membantu siswa dalam proses belajarnya di rumah. Pada masa pandemi ini
pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom
dalam mengerjakan tugas merupakan pilihan strategi belajar yang dapat dijadikan
sebagai salah satu pilihan. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring menggunakan
aplikasi Zoom dan Google Classroom tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Artinya, kapan saja dan dimana saja, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru mereka. Siswa tidak perlu datang untuk berkerumunan
bersama dengan temannya, hanya melalui link mereka bisa mengerjakan tugas
dari gurunya. Sehingga orang tua dapat mendampingi anaknya dalam belajar.
Orang tua yang menjadi pendamping bagi anaknya di rumah merupakan role
model perubahan sikap bagi siswa dalam berperilaku dan menghadapi
permasalahan di tengah pandemi ini.
87
Teori humanistik tampak bahwa teori ini sangat relevan dengan dunia
pendidikan, karena aliran ini selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia
melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap
manusia. Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun
senantiasa berubah. Dengan adanya perubahan dalam strategi pendidikan dari
waktu ke waktu, humanistic memberikan arahan yang signifikan dalam
pencapaian tujuan ini. Teori belajar humanistic merupakan proses belajar yangn
harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Dalam teori belajar
humanistic, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun
mereka mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Aliran
humanistic memandang bahwa belajar bukan saja sekedar pengembangan kualitas
kognitif saja. Teori humanistic ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia
pendidikan. Pendekatan humanistic dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk
mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan
kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal social dan
metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri,
menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Keterampilan atau kemampuan
membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Dalam teori belajar
humanistic, belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun
88
mereka mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.
Berdasarkan hasil temuan peneliti, penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Wati, 2013 dalam penelitiannya yang
berjudul “Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar dan
Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa kelas XI SMAN
Kebakkramat”. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan dengan dalam hasil
penelitiannya menjelaskan bahwasanya penelitiannya ada hubungan positif dan
signifikan antara pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi
belajar sosiologi siswa kelas XI SMAN Kebakkramat, serta ada hubungan
signifikan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan kemandirian belajar
dengan prestasi belajar sosiologi siswa. Pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar dan kemandirian belajar memberikan kontribusi besar terhadap prestasi
belajar sosiologi. Semakin banyak informasi pendidikan yang diperoleh melalui
internet dan siswa semakin memiliki kemandirian belajar yang maksimal maka
akan semakin baik pula prestasi yang akan diperoleh siswa. Tujuan penelitiannya
untuk mengetahui hubungan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI SMAN Kebakkramat, hubungan
kemandirian belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa dan pemanfaatan
internet sebagai sumber belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar
sosiologi siswa.
89
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Strategi Belajar Sosiologi
Siswa saat Pandemi Corona ditinjau dari Teori Perubahan Sosial
Pandemi virus Covid-19 menyebabkan semua siswa sekolah dianjurkan
untuk belajar dari rumah. Belajar di rumah sangat berpengaruh terhadap kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran selama pandemi ini dilakukan melalui
pembelajaran jarak jauh atau daring. Kebijakan pemerintah dengan adanya social
distancing menghimbau masyarakatnya khususnya siswa agar belajar di rumah
dimana biasanya siswa belajar di sekolah dan berinteraksi dengan guru dan teman
sebayanya sekarang interaksi antara siswa dan guru itu tidak harus bertemu
langsung, tidak harus bersentuhan atau bertatap muka lansung. Interaksi bisa
melalui media teknologi, dan media sosial lainnya dalam proses pembelajaran.
Melalui surat edaran dari pemerintah agar proses pembelajaran tetap berlansung
diharapkan untuk melaksanakan proses pembelajaran daring (online) di rumah
dan memanfaatkan media sosial berbasis internet serta SmartPhone, dan Laptop
sebagai sarananya. Kontak Sosial Menggunakan Kontak Sekunder yaitu
menggunakan perantara melalui teknologi dalam pertemuan kelasnya, sebisa
mungkin dapat memanfaatkan teknologi dalam pertemuan pembelajaran secara
online dengan baik. Menurut Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
mengemukakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai suatu variasi dari cara-
cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi, maupun karena
adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
Soerjono Soekanto merumuskan bahwa perubahan sosial adalah segala
90
perubahan-perubahan pola lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-
nilai, sikap-sikap, dan pola prilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat (Soekanto, 2001:89).
Dalam perubahan social saat ini dibidang pendidikan khususnya terjadi
perubahan social dalam interaksi masyarakat di sekolah khususnya antara siswa
dan guru. Perkembangan zaman menuntut perubahan dalam berbagai dimensi
dalam kehidupan dan begitu juga dengan pendidikan. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi di era Industri 4.0 telah memiliki pengaruh yang besar
terhadap proses pengajaran dan pembelajaran. Kemudahan akses teknologi telah
digunakan oleh para pengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu
media teknologi yang sering digunakan saat ini adalah aplikasi di telepon
genggam dengan memanfaatkan media sosial berbasis internet serta telepon
seluler atau smartphone sebagai sarananya. Faktor pendukung dan penghambat
dalam pembelajaran daring bagi siswa, faktor yang mendukung ialah dengan
menggunakan zoom dan google classroom siswa menggunakan google classroom
yang sangat mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan programnya
ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya, yang menghambat dimana siswa
yang tinggal di daerah yang jaringannya mungkin memadai dia akan terus
mengikuti proses pembelajaran menggunakan zoom atau google classroom
sedangkan siswa yang dikatakan daerahnya terpencil tinggal di kepulauan kadang-
kadang dia mengikuti pada saat jaringannya bagus dengan menggunakan zoom
91
atau google classroom dalam berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses
belajar google classroom tidak dapat digunakan untuk ruang diskusi online.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi belajar
sosiologi ialah dalam penggunaan aplikasi Zoom dan Google Classroom dalam
pembelajaran daring dapat dilakukan apabila sarana dan prasarana yang
mendukung yaitu berupa jaringan internet yang terjangkau, letak geografis yang
srategis, dan alat elektronik yang memadai seperti handphone dan laptop. Hal- hal
tersebut merupakan upaya SMAN 1 Pangkep untuk memutus mata rantai wabah
Covid-19 untuk tidak melakukan proses belajar di sekolah yang dikhawatirkan
dapat menjadi sebab merebaknya penularan wabah covid-19 dan juga penggunaan
aplikasi Zoom dan Google Classroom sangat mudah untuk diakses. Hasil
penelitian juga mendapatkan bahwa dalam pembelajaran daring ternyata siswa
kurang efektif dalam pembelajaran karena selama pandemic siswa kurang
membaca sehingga siswa hanya menyalin jawaban tugasnya dari internet tanpa
membaca terlebih dahulu. Siswa kurang memahami materi yang diberikan oleh
gurunya sehingga hanya mengcopy paste saja. Dalam pembelajaran daring
duplikat tugas yang siswa kerjakan tidak dapat dihindari dan terkadang tidak
dapat dikontrol. Karena banyaknya informasi yang didapat dari internet,
terkadang siswa hanya menyalin saja tugas yang mereka kerjakan dan langsung
mengumpulkannya sebagai tugas tanpa menulis ulang dengan pemahaman sendiri.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
temuan penelitian terdahulu dalam skripsi dari Paulina dengan hasil penelitian
92
yang dituliskan menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor
penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMAN 8
Pontianak disebabkan oleh faktor Internal dan faktor Eksternal. (1) Faktor Internal
yang menjadi penyebab kesulitan belajar dalam pembelajaran Sosiologi pada
siswa adalah faktor motivasi belajar yang paling dominan, dan motivasi belajar
peneliti menemukan keenam informan (siswa) menunjukkan motivasi belajar
siswa yang rendah dilihat dari siswa tidak mencatat penjelasan guru dan tidak
aktif bertanya serta mengemukakan pendapatnya: (2) Faktor Eksternal yang
menjadi penyebab kesulitan belajar dalam pembelajaran Sosiologi pada siswa
adalah yang dominan dari faktor guru dalam penggunaan metode kurang
bervariasi yang menyebabkan anak jenuh dan ngantuk dalam belajar sosiologi,
lingkungan teman sebaya yang dapat memberi pengaruh negatif dalam proses
pembelajaran dapat dilihat dari siswa diajak ngobrol dengan teman sebangkunya
dan bolos datang ke sekolah karena ikutan temannya. Serta kurangnya ketersedian
sarana dan prasarana pendukung dalam proses pembelajaran dilihat dari
terbatasnya ketersediaan sumber buku pelajaran sosiologi diperpustakaan yang
menyebabkan anak menjadi kesulitan di dalam belajar.
Adapun hasil penelitian ini yang tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Rimbarizki, 2017 dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar siswa Paket C Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Pioneer Karanganyar” dimana hasil penelitiannya adalah bahwa penerapan
pembelajaran daring kombinasi PKBM Pioneer meliputi tahapan persiapan,
93
pelaksanaan, dan penilaian. Dari penerapan pembelajaran daring kombinasi
berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa walaupun belum maksimal.
Faktor pendukung penerapan penerapan pembelajaran daring kombinasi di PKBM
Pioneer meliputi metode pembelajaran, media pembelajaran dan penataan
lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang
memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Sedangkan untuk faktor penghambat, kurangnya fasilitas di luar lembaga sehingga
hasil belajar belum maksimal.
Dalam efektifitas pembelajaran online yang diberlakukan di SMAN 1
Pangkep menjadikan siswa memiliki tantangan tersendiri saat melaksanakan
proses pembelajaran. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Rimbarizki (2017)
penerapan pembelajaran daring meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan
penilaian. Dari penerapan pembelajaran daring berdampak pada peningkatan
motivasi belajar siswa walaupun belum maksimal. Data penelitian juga
menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh secara online bagi siswa memiliki
tantangan tersendiri. Tantangan tersebut berkaitan dengan ketersediaan layanan
internet. Siswa mengaku harus mempunyai kuota data lebih. Apalagi sebagian
besar siswa mengaksesnya dengan layanan data seluler pribadi. Sementara ada
sebagian kecil siswa yang menggunakan wifi.
94
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah
dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan SMAN 1
Pangkep dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang disertai kebijakan social
distancing dan physical distancing mengharuskan siswa dan guru untuk
melaksanakan pembelajaran daring. Sekolah memutuskan melaksanakan
pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom sebagai
solusi pelaksanaan pembelajaran siswa dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan
hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi belajar yang
dilakukan oleh siswa sosiologi kelas XI IPS di SMAN 1 Pangkep ialah Online
Interactive Learning Model, Bimbingan Terstruktur dan Belajar Mandiri. Hasil
penelitian mendapatkan bahwa dalam pembelajaran daring ternyata siswa kurang
efektif dalam pembelajaran karena selama pandemic siswa kurang membaca
sehingga siswa hanya menyalin jawaban tugasnya dari internet tanpa membaca
terlebih dahulu. Siswa kurang memahami materi yang diberikan oleh gurunya
sehingga hanya mengcopy paste saja. Dalam pembelajaran daring duplikat tugas
yang siswa kerjakan tidak dapat dihindari dan terkadang tidak dapat dikontrol.
Karena banyaknya informasi yang didapat dari internet, terkadang siswa hanya
menyalin saja tugas yang mereka kerjakan dan langsung mengumpulkannya
sebagai tugas tanpa menulis ulang dengan pemahaman sendiri.
95
Data penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh secara
online bagi siswa memiliki tantangan tersendiri. Tantangan tersebut berkaitan
dengan ketersediaan layanan internet. Siswa mengaku harus mempunyai kuota
data lebih. Apalagi sebagian besar siswa mengaksesnya dengan layanan data
seluler pribadi. Sementara, ada sebagian kecil siswa yang menggunakan wifi.
Kelemahan pembelajaran daring juga siswa tidak terawasi dengan baik selama
proses pembelajaran daring. Lemahnya sinyal internet dan mahalnya biaya kuota
menjadi tantangan siswa tersendiri dalam pembelajaran daring. Akan tetapi
pembelajaran daring dapat menekan penyebaran Covid-19 di SMAN 1 Pangkep.
Walaupun banyak guru, siswa maupun masyarakat yang belum siap menghadapi
era revolusi industry 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 saat ini
seakan-akan memaksa semua masyarakat harus siap terhadap perkembangan
teknologi saat ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang mengacu pada tujuan
dari penelitian ini, maka dapat disarankan beberapa hal yang berkaitan yaitu:
1. Bagi Sekolah SMAN 1 Pangkep diharapkan agar memperhatikan sarana dan
prasarana yang kurang lengkap agar proses belajar dapat berjalan dengan
lancar sehingga siswa dapat bersemangat dalam proses belajarnya.
2. Bagi Siswa diharapkan dapat meningkatkan kreaktivitasnya dalam
mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki dalam penggunaan
teknologi untuk proses belajarnya.
96
3. Bagi Pembaca diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kajian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan juga bidang ilmu
lainnya yang terkait mengenai media pembelajaran dalam jaringan.
97
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. (2014). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) No. 20
Th 2003. Jakarta: Depdiknas.
Gulo,W. (2002). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Grasindo.
John W. Creswel. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif.
Martono, Nanang. (2011). Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan
Poskolonial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Dedi. (2001). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan
Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nursalam, Suardi. (2016). Teori Sosiologi, Yogyakarta: Writing Revolution.
Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ritzer, George. (2014). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Santrock JW. (2017). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Soekanto, Soerjono. (1994). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
. (2001). Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta.
96
98
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suparlan. (2008). Membangun Sekolah Efektif, Yogyakarta: Hikayat.
Jurnal:
Pane, Aprida dan Muhammad Darwis Dasopang. (2017). Belajar dan
Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333-352
Paulina, Resi, Sulistryarini dan Maria Ulfah. (2018). Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar dalam Pembelajaran Sosiologi Siswa X IPS 1 SMAN 8 Pontianak.
Artikel Penelitian, 1-9.
Rimbarizki, Rimbun. (2017). Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Paket C Vokasi di Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) Pioner Karanganyar. E-Journal UNESA, 1-
11.
Sulaiman, Neviyarni. (2021). Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Humanistik
Serta Implikasinya dalam Proses Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Sikola:
Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran, 2(3), 220-234.
Suprihatiningsih, Ari, Maman Rachman, dan Purwadi Suhandini. (2016).
Pengaruh Model Pembelajaran Sosiologi Berbasis Jelajah Alam Sekitar
Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Siswa-Siswi SMAN
IMranggen. Journal of Educational Social Studies, 5(1), 11-23.
Wati, Ajeng Fika Fatma Candra. (2013). Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai
Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
Sosiologi Siswa kelas XI SMAN Kebakkramat. Jurnal Skripsi FKIP.
Yunus, N. R, Annissa Reski. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lockdown
Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19, 7(2), 227-238.
Internet:
Handayanto, Rahmadya Trias. (2018). Strategi Pembelajaran Daring
Online,(https://www.google.com/amp/s/rahmadya.com/2018/02/28/srategi
-pembelajaran-daring-online/mp/. Html, diakses 10 April 2020).
Rajab, Muhammad. (2020). Pendidikan di Tengah Pusaran Wabah Corona,
(https://m.detik.com/news/kolom/d-4945590/pendidikan-di-tengah-
pusaran-wabah-corona. Html, diakses 10 April 2020).
99
Suharwoto, Gogot. (2020). Pembelajaran Online di tengah Pandemi Covid-
19,(https://www.google.com/amp/s/amp.timesindonesia.co.id/read/news/2
61667/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-
mendewasakan. Html, diakses 11 April 2020).
Yasmin, Puti. (2020). Apa itu Virus Corona dan Covid-
19,(https://m.detik.com/news/berita/d-4941084/apa-itu-virus-corona-dan-
covid-19-ini-info-yang-perlu-diketahui. Html, diakses 10 April 2020).
Yasmin, Puti. (2020). Asal Usul Virus Corona Berasal dari Mana Sebenarnya,
(https://m.detik.com/news/berita//d-4966701asal-usul-virus-corona-bersal-
dari-mana-sebenarnya. Html, diakses 22 April 2020).
100
L
A
M
P
I
R
A
N
101
DAFTAR LAMPIRAN
PEDOMAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN DOKUMENTASI
PROFIL INFORMAN
TRANSKRIP WAWANCARA
ANALISIS HASIL WAWANCARA
MEMBER CHECK
INFORMAN CONSENT
FOTO-FOTO
RIWAYAT HIDUP
102
PEDOMAN OBSERVASI
No Hari/Tanggal Tempat/ Kegiatan
yang diamati
Deskripsi (Apa yang dilihat dan
didengar)
1. 15 Desember
2020
SMAN 1 Pangkep Setelah pemerintah telah
meliburkan sekolah dari bulan
Maret hingga kini untuk
mencegah meluasnya penyebaran
virus Covid-19. Siswa kini
diwajibkan belajar dari rumah
dengan sistem pembelajaran
daring.
2. 1 Februari
2021
Rumah Siswa Orang tua siswa jarang mengajari
anaknya karena ketidak tahuan
dalam materi pelajaran pada anak.
3. 25 Desember
2020
Rumah Siswa Dalam menyikapi sistem belajar
pada anak di tengah pandemi
Covid-19 ini, walaupun di rumah
saja anak bisa belajar di rumah.
Dengan memberikan tugas di
rumah kepada anak secara tidak
langsung juga orang tuanya biasa
mendampingi belajar.
4. 15 Desember
2020
Rumah Guru Guru dalam memberikan materi
atau tugas pada siswanya melalui
link yang di kirim lewat Whatapp
dan Google Classroom .
103
PEDOMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep)
Informan Utama : Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep
No. Pertanyaan Informan
1. Siapa nama anda?
2. Berapa usia anda?
3. Anda siswa kelas berapa?
4. Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19 (corona) yang
mengakibatkan pemerintah meliburkan sekolah?
5. Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan memakai
aplikasi apa dalam pembelajarannya?
6. Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah dari guru anda?
7. Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda dapat terpenuhi
hak pendidikan anda?
8. Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat efektif?
9. Apakah orang tua anda mengajari anda atau membimbing jika ada tugas
yang anda tidak ketahui?
10. Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas dengan
memakai Aplikasi Classroom atau yang lainnya?
11. Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak mengerjakan
tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat waktu?
12. Bagaimana sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan
menggunakan pembelajaran online?
13. Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata Pelajaran Sosiologi
saat Pandemi Corona?
104
14. Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah pandemic
corona?
15. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi belajar anda pada
Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
105
PEDOMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep)
Informan Kunci : Guru Mata Pelajaran Sosiologi
No. Pertanyaan Informan
1. Siapa nama Ibu/Bapak?
2. Berapa usia Ibu/Bapak?
3. Anda guru sosiologi kelas berapa?
4. Apa pandangan anda sebagai guru dalam menyikapi belajar siswa di
tengah pandemi corona?
5. Apakah mengajar di rumah sangat efektif ?
6.
Bagaimana kondisi siswa kelas XI IPS selama aktifitas belajar di sekolah
dialihkan belajar di rumah saja untuk menghindari kerumunan dan
penyebaran virus corona?
7.
Bagaimana proses pembelajaran siswa di tengah pandemi sebelum new
normal hingga sekarang keadaan sudah new normal tetapi tetap harus
mematuhi protokol kesehatan?
8. Bagaimana strategi anda dalam mengajar mata pelajaran sosiologi saat
pandemic corona?
9. Bagaimana menggambarkan tantangan siswa yang menghadapi ketika
mendampingi pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
10. Bagaimana menggambarkan perasaan siswa anda selama mendampingi
siswa dalam pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
106
PEDOMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep)
Informan Tambahan : Orang Tua Siswa Kelas XI IPS
No. Pertanyaan Informan
1. Siapa nama Ibu/Bapak?
2. Berapa usia Ibu/Bapak?
3. Bagaimana menurut Ibu/Bapak dalam menyikapi sistem belajar pada anak
ditengah pandemi ini?
4. Apakah anda mengajari anak anda atau membimbing jika ada tugas yang
anak tidak ketahui?
5. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak dengan pemberian tugas di rumah?
6. Bagaimana menggambarkan tantangan anak anda yang menghadapi ketika
mendampingi pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
7. Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mendampingi anak selama
pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
8. Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam mendampingi anak selama
pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
9. Apakah Ibu/Bapak ikut mendukung program pemerintah untuk proses
belajar anak sekolah dialihkan di rumah saja ?
10.
Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam membiayai anak untuk
membelikan kuota internet untuk keperluan mengakses tugas yang
diberikan oleh gurunya?
107
PEDOMAN STUDI DOKUMEN
No Nama Dokumen
(Rincikan Nama
Dokumen)
Sumber (Diperoleh
dari mana)
Deskripsi Singkat Isi Dokumen
1. RPP (Rencana
Proses
Pembelajaran)
RPP Guru Sosiologi
kelas XI IPS
2. Sejarah berdiri
dan
berkembangnya
SMAN 1
Pangkep
Profil Sekolah
3. Visi dan Misi Profil Sekolah
4. Data
Kependidikan
Profil Sekolah
108
PROFIL INFORMAN
Pada bagian ini peneliti menyajikan berdasarkan atas gambaran tentang
identitas informan yang disesuaikan berdasarkan kriteria-kriteria dalam penentuan
subjek atau informan yang mendukung diperolehnya hasil penelitian yang sesuai
dengan kenyataan pada proses pembelajaran siswa di SMAN 1 Pangkep. Berikut
adalah beberapa daftar informan dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia,
agama serta pekerjaan.
No
Nama
Jenis Kelamin
L/P
Usia
Agama
Pekerjaan
1 Ike Nurjannah R P 32 th Islam Guru
2 Riska Amalia P 16 th Islam Siswa
3 Zulfikar L 15 th Islam Siswa
4 Muh. Syufi L 16 th Islam Siswa
5 Nur Indah Sari P 16 th Islam Siswa
6 Muh. Fauzan L 16 th Islam Siswa
7 Sahra Zulqaidah P 17 th Islam Siswa
8 Siti Khadijah P 35 th Islam Orang Tua Siswa
9 Hasryana P 37 th Islam Orang Tua Siswa
10 Hasmawati P 43 th Islam Orang Tua Siswa
109
TRANSKRIP WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Kunci : Guru Sosiologi Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Ike Nurjannah Rahman
Usia : 32 tahun
Tanggal : 20 Desember 2020
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Apa pandangan anda sebagai guru dalam menyikapi belajar
siswa di tengah pandemi corona?
Informan Soal pandangan yah berbeda-beda dalam menyikapinya
karnakan setiap siswa berbeda-beda cara belajarnya pun
berbeda-beda. Ada orang tuanya yang berpenghasilan bagus
otomatis bisa fasilitasnya bagus juga ada juga yang biasa-
biasa juga. Apalagi kalau tinggal di kota bagus jaringannya
beda kalau tinggal di kampong pastikan beda juga.
Pandangan saya yang penting siswa mengerjakan tugas itu
saja. Misalkan saya kasih tugas dalam 1 minggu harus di
selesaikan yah dalam 1 minggu itu. Karna saya juga tidak
bisa memaksakan kalau saya itu hari kasih tugas itu hari
harus juga kumpul itu kan tidak bisa karna siswa berbeda-
beda.
2. Peneliti Apakah mengajar di rumah sangat efektif ?
Informan Menurut saya tidak efektif karna kenapa, karna kita tidak
bertatap langsung dengan siswa. Kita tidak tau apakah saat
kita berikan tugas siswa itu langsung mengerjakan atau ada
hal lainnya. Menurut saya tidak efektif karena kita tidak
melihat langsung.
3. Peneliti Bagaimana kondisi siswa kelas XI IPS selama aktifitas
belajar di sekolah dialihkan belajar di rumah saja untuk
menghindari kerumunan dan penyebaran virus corona?
Informan Tidak efektifki nah, tidak mengumpulkan tugas. Misalnya
saya berikan contoh ada 30 siswa, pasti yang
menyelesaikan tugas Cuma 22 orang, 8 orangnya kemana.
Jadi itulah saya tidak tau itu karena jaringannya atau
pengaruh apa. Karna kalau kita belajar bertatap langsung
110
tidak efektif juga karna sekarang ada namanya virus corona
kita juga harus menghindari kerumunan. Jadi kalau saya sih
kasihan juga. Yah jalani saja apa yang ada. Seperti itu
selama saya masih berikan pelajaran di rumah itu saja.
4. Peneliti Bagaimana strategi anda dalam mengajar mata pelajaran
sosiologi saat pandemic corona?
Informan Strategi saya yah itu, pembelajaran jarak jauh atau daring.
Saya tidak bertatap langsung seperti misalkan pakai
Aplikasi Zoom, Google Meeting dan lainnya. Saya hanya
memberikan tugas atau materi saja melalui Wa atau melalui
Aplikasi Zoom dan google classroom. Saya memberikan
suatu pertanyaan kepada siswa 5 melalui Aplikasi Google
From dalam Aplikasi itu mereka menjawab. Saya kasih
linknya setelah dia jawab mereka mengirimkan kembali
kepada saya. Anak-anak mengirim filenya ke saya sudah
selesai.
5. Peneliti Bagaimana menggambarkan tantangan siswa yang
menghadapi ketika mendampingi pembelajaran di tengah
pandemi covid-19?
Informan Kendalanya ada dua, pertama kuota penghasilan orang tua
berbeda-beda terus yang ke dua, biasanyakan kalau bertatap
langsung anak-anak pada takut pada kita. Sedangkan kalau
kita lewat online atau lewat aplikasi. Saya mau kerja
terserahkan tidak lihat anak-anak tidak mengerti, tidak
efektif.
6. Peneliti Bagaimana menggambarkan perasaan siswa anda selama
mendampingi siswa dalam pembelajaran di tengah pandemi
covid-19?
Informan Karena kasihan khawatir sama dia, betul-betul kalau ada
niatnya mau mengerjakan. Kebutuhan orang tuanya tidak
mampu membelikan kuota anaknya apalagi di masa
pandemic ini banyak orang tua yang di PHK toh,
berpenghasilannya sekarang yang rendah. Kalau orang
tuanya kaya semua tidak apa-apa kalau misalnya petani di
masa pandemic seperti apa. Karena tidak semua siswa
mampu membeli kuota. Tidak semua juga siswa
mempunyai hp yang canggih.
7. Peneliti Bagaimana kinerja tugas yang ibu berikan kepada siswa
anda dalam mengerjakan tugas dengan menggunakan Zoom
dan google classroom?
Informan Saya hanya memberikan tugas atau materi saja melalui Wa
atau melalui Aplikasi Zoom dan google classroom. Saya
111
memberikan suatu pertanyaan kepada siswa 5 melalui
Aplikasi Google From dalam Aplikasi itu mereka
menjawab. Saya kasih linknya setelah dia jawab mereka
mengirimkan kembali kepada saya. Anak-anak mengirim
filenya ke saya sudah selesai.
8. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar siswa ibu pada mata pelajaran sosiologi saat
pandemic corona?
Informan Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran
daring dimana siswa yang tinggal di daerah yang
jaringannya mungkin memadai dia akan terus mengikuti
proses pembelajaran menggunakan google from sedangkan
siswa yang dikatakan daerahnya terpencil tinggal di
kepulauan kadang-kadang dia mengikuti pada saat
jaringannya bagus tapi adakalanya juga jaringannya tidak
bagus tapi kita sebagia guru memahami kendala tersebut
sehingga kadang hanya memberi tugas untuk dikerjakan
supaya siswa tersebut tidak ketinggalan pelajaran yang
didapatkan oleh teman-temannya.
112
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Riska Amalia
Usia : 16 tahun
Tanggal : 10 Januari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Menurutku parah sekali sih sebenarnya sekarang covid-19
dan ada juga sisi negatif positifnya dari diliburkan sekolah,
sisi positifnya yah bisa santai-santai, kalau negatifnya rindu
tong jaki ketemu teman-teman tapi apapun gerakan
pemerintah InsyaAllah itumi yang terbaik. Semoga covid-
19 ini cepat berakhir.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Saya biasanya kerja tugas di rumah saja kan pandemic jadi
tidak bisaki kemana-kemana. Saya memakai aplikasi Wad
an Zoom dan google classroom untuk belajar atau kerja
tugas.
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Teman sekelas.
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Menurut saya dengan adanya system belajar dari rumah,
hak pendidikan kami lumayan dapat terpenuhi. Walaupun
hanya sebagian yang bisa kita dapat dalam proses belajar
tersebut.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
113
efektif?
Informan Lumayan tapi lebih efektif kalau belajar di sekolah karna
bisaki bertatap langsung sama guru, bisaki najelaskan
langsung.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Biasa kalau jelek jaringan lamapi sampe tugas ke guru
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Tidak dikasih nilai
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi belajar saya dengan pembelajaran jarak jauh atau
daring, guruku Cuma kirim tugas lewat Waa tau Zoom dan
google classroom di kirimkanki Linknya dan langsung di
jawab disitu atau biasa na suruhki tulis dibuku baru di foto
dibuatkan pdf dikirim melalui Whatsapp.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Kalau belajarka harus pakai headset kak baru cari jawaban
liat google juga.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukungnya kami saat belajar mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan Google From kami
menggunakan zoom dan google classroom yang sangat
mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya,
tetapi tidak lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam
berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses belajar
zoom dan google classroom tidak dapat digunakan untuk
ruang diskusi online.
114
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Zulfikar
Usia : 15 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Menurut saya terkait peliburan sekolah ada plus minesnya,
minesnya karena kebanyakan siswa tidak memiliki Hp yang
canggih untuk proses belajarnya melalui Smartphone dan
selalu kehabisan kuota. Plusnya adalah kita memiliki
banyak waktu untuk beraktivitas.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Saya mengerjakan tugas di rumah dan hanya menggunakan
Aplikasi Whatsapp dan Google From.
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Jika saya memiliki kesulitan dalam belajar, biasanya saya
bertanya ke teman kelas atau cari di internet mensearching
di google.
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Menurut saya sih, dengan adanya system BDR hak
pendidikan kami dapat terpenuhi. Walaupun hanya
sebagian materi yang masuk ke otak dikarenakan
kurangnya penjelasan materi dari guru.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
efektif?
115
Informan Menurut saya belajar dari rumah sedikit efektif, karena
setiap tugas yang diberikan bisa di kerjakan kapan saja dan
dimana saja.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
lewat google from. Karena ini sangat mudah. Kinerja saya
dalam mengerjakan tugas yaitu setiap guru yang mengajar
akan menginformasikan bahwa akan adanya tugas dan
setiap guru akan memberikan Link Forms untuk di kerjakan
oleh siswa.
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Konsekuensi yang diterima siswa berupa teguran,
pengurangan nilai dan bahkan alpa.
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi belajar saya di rumah untuk tugas sosiologi dengan
cara mencatat tugas yang diberikan. Setelah itu saya akan
mencatat tugas yang diberikan sekaligus menjawabnya
secara cepat dalam waktu yang telah ditentukan.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Upaya saya dalam belajar yang efektif di tengah pandemic
corona dengan menetapkan skala prioritas yang besar harus
di kerjakan terlebih dahulu, kemudian hal yang sedang.
Saya mempelajari tips ini dari guru Bk yang setiap saat
mengirimkan kami berbagai tips jitu untuk menentukan
prioritas penting.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukung, karena guru sosiologi langsung
mengirim soal ke whatsapp tanpa memberikan materi
terlebih dahulu. Faktor penghambat, keterbatasan jaringan
kuota dan tidak memiliki buku cetak. Sehingga saya hanya
mengandalkan google saja.
116
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 2
Nama Informan : Muh. Syufi Ismail
Usia : 16 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Menurut saya pemerintah sudah memberikan hal yang
benar untuk meliburkan anak sekolahan. Agar virus covid-
19 ini dapat kita hindari dan memperlambat penyebaran
virus yang dimana ketika kita berkerumunan.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Biasanya saya mengerjakan tugas di rumah dengan
memakai aplikasi google from, whatsapp dan beberapa
buku cetak online yang di download di playstore atau di
google.
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Teman sekelas dan dengan bantuan google.
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Pada saat pembelajaran daring itu merupakan suatu yang
sebenarnya sudah lama bahkan sebelum covid-19. Jadi
ketika saya mengikuti pembelajaran saya merasa enjoy
walaupun seperti itu adapun beberapa tugas yang diberikan
kurang dipahami dan juga beberapa materi yang sebenarnya
harus dipraktikkan.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
117
efektif?
Informan Menurut saya pribadi belajar di rumah itu sangat efektif.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Tidak rumit menggunakan google from lebih mudah dan
praktis. Saya mengerjakan tugas menggunakan google from
dan guru memberikan link pada tugas yang diberikan akan
lebih mudah.
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Konsekuensi yang diberikan yaitu dalam bentuk teguran,
pengurangan nilai, tidak mendapatkan nilai, alpa dan lainl
-lain.
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi yang diberikan guru kepada kami yaitu dalam
system pembelajaran jarak jauh atau daring dengan
menggunakan google from.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Biar belajar di rumah tidak membosankan ketika
mengerjakan tugas saya memutar music. Adapun ketika
saya tidak paham dengan materinya saya lebih sering
bertanya di teman dan juga searching di google.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukungnya kami saat belajar pada mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan google from kami
menggunakan zoom dan google classroom yang sangat
mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya,
tetapi tidak lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam
berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses belajar
zoom dan google classroom tidak dapat digunakan untuk
ruang diskusi online.
118
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 2
Nama Informan : Nur Indah Sari
Usia : 16 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Menurut saya pemerintah sudah memberikan hal yang
benar untuk meliburkan anak sekolahan. Agar virus covid-
19 ini dapat kita hindari dan memperlambat penyebaran
virus yang dimana ketika kita berkerumunan.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Biasanya saya mengerjakan tugas di rumah dengan
memakai aplikasi google from, whatsapp dan beberapa
buku cetak online yang di download di playstore atau di
google.
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Teman sekelas dan dengan bantuan google.
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Pada saat pembelajaran daring itu merupakan suatu yang
sebenarnya sudah lama bahkan sebelum covid-19. Jadi
ketika saya mengikuti pembelajaran saya merasa enjoy
walaupun seperti itu adapun beberapa tugas yang diberikan
kurang dipahami dan juga beberapa materi yang sebenarnya
harus dipraktikkan.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
119
efektif?
Informan Menurut saya pribadi belajar di rumah itu sangat efektif.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Tidak rumit menggunakan google from lebih mudah dan
praktis. Saya mengerjakan tugas menggunakan google from
dan guru memberikan link pada tugas yang diberikan akan
lebih mudah.
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Konsekuensi yang diberikan yaitu dalam bentuk teguran,
pengurangan nilai, tidak mendapatkan nilai, alpa dan lainl
-lain.
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi yang diberikan guru kepada kami yaitu dalam
system pembelajaran jarak jauh atau daring dengan
menggunakan google from.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Biar belajar di rumah tidak membosankan ketika
mengerjakan tugas saya memutar music. Adapun ketika
saya tidak paham dengan materinya saya lebih sering
bertanya di teman dan juga searching di google.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukungnya kami saat belajar pada mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan google from kami
menggunakan zoom dan google classroom yang sangat
mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya,
tetapi tidak lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam
berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses belajar
zoom dan google classroom tidak dapat digunakan untuk
ruang diskusi online.
120
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 3
Nama Informan : Muh. Fauzan
Usia : 16 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Pandemi menyebabkan kita saat ini melakukan
pembelajaran secara daring, yang dimana ada beberapa
dampak yang ditimbulkan entah itu dampak positif atau
negative dan sebagaimana yang saya rasakan sendiri
menurut saya dampaknya lebih ke negative tapi mau
bagaimana lagi demi tdk meluasnya penyebaran virus covid
19.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Wa dan Classroom
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Biasanya dari youtube atau internet
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Pada saat pembelajaran daring itu merupakan suatu yang
sebenarnya sudah lama bahkan sebelum covid-19. Jadi
ketika saya mengikuti pembelajaran saya merasa enjoy
walaupun seperti itu adapun beberapa tugas yang diberikan
kurang dipahami dan juga beberapa materi yang sebenarnya
harus dipraktikkan.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
121
efektif?
Informan Menurut saya pribadi belajar di rumah itu sangat efektif.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Tidak rumit menggunakan google from lebih mudah dan
praktis. Saya mengerjakan tugas menggunakan google from
dan guru memberikan link pada tugas yang diberikan akan
lebih mudah.
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Konsekuensi yang diberikan yaitu dalam bentuk teguran,
pengurangan nilai, tidak mendapatkan nilai, alpa dan lainl
-lain.
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi yang diberikan guru kepada kami yaitu dalam
system pembelajaran jarak jauh atau daring dengan
menggunakan google from.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Biar belajar di rumah tidak membosankan ketika
mengerjakan tugas saya memutar music. Adapun ketika
saya tidak paham dengan materinya saya lebih sering
bertanya di teman dan juga searching di google.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukungnya kami saat belajar pada mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan google from kami
menggunakan zoom dan google classroom yang sangat
mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya,
tetapi tidak lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam
berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses belajar
zoom dan google classroom tidak dapat digunakan untuk
ruang diskusi online.
122
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Utama : Siswa Kelas XI IPS 2
Nama Informan : Sahra Zulqaidah
Usia : 17 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19
(corona) yang mengakibatkan pemerintah meliburkan
sekolah?
Informan Menurut saya pemerintah sudah memberikan hal yang
benar untuk meliburkan anak sekolahan. Agar virus covid-
19 ini dapat kita hindari dan memperlambat penyebaran
virus yang dimana ketika kita berkerumunan.
2. Peneliti Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan
memakai aplikasi apa dalam pembelajarannya?
Informan Biasanya saya mengerjakan tugas di rumah dengan
memakai aplikasi google from, whatsapp dan beberapa
buku cetak online yang di download di playstore atau di
google.
3. Peneliti Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah
dari guru anda?
Informan Teman sekelas dan dengan bantuan google.
4. Peneliti Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda
dapat terpenuhi hak pendidikan anda?
Informan Pada saat pembelajaran daring itu merupakan suatu yang
sebenarnya sudah lama bahkan sebelum covid-19. Jadi
ketika saya mengikuti pembelajaran saya merasa enjoy
walaupun seperti itu adapun beberapa tugas yang diberikan
kurang dipahami dan juga beberapa materi yang sebenarnya
harus dipraktikkan.
5. Peneliti Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat
123
efektif?
Informan Menurut saya pribadi belajar di rumah itu sangat efektif.
6. Peneliti Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas
dengan menggunakan Zoom dan google classroom dan
bagaimana kinerja anda dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom?
Informan Tidak rumit menggunakan google from lebih mudah dan
praktis. Saya mengerjakan tugas menggunakan google from
dan guru memberikan link pada tugas yang diberikan akan
lebih mudah.
7. Peneliti Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak
mengerjakan tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat
waktu?
Informan Konsekuensi yang diberikan yaitu dalam bentuk teguran,
pengurangan nilai, tidak mendapatkan nilai, alpa dan lainl
-lain.
8. Peneliti Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata
Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
Informan Strategi yang diberikan guru kepada kami yaitu dalam
system pembelajaran jarak jauh atau daring dengan
menggunakan google from.
9. Peneliti Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah
pandemic corona?
Informan Biar belajar di rumah tidak membosankan ketika
mengerjakan tugas saya memutar music. Adapun ketika
saya tidak paham dengan materinya saya lebih sering
bertanya di teman dan juga searching di google.
10. Peneliti Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi
belajar anda pada Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi
Corona?
Informan Faktor pendukungnya kami saat belajar pada mata pelajaran
sosiologi dengan menggunakan google from kami
menggunakan zoom dan google classroom yang sangat
mudah digunakan baik dalam mengerjakan tugas dan
programnya ringan tidak seperti aplikasi zoom dan lainnya,
tetapi tidak lepas dari itu ada juga yang menghambat dalam
berlangsungnya pembelajaran dimana dalam proses belajar
zoom dan google classroom tidak dapat digunakan untuk
ruang diskusi online.
124
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Pendukung : Orang Tua Siswa Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Siti Khadijah
Usia : 35 tahun
Tanggal : 15 Januari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana menurut Ibu/Bapak dalam menyikapi sistem
belajar pada anak ditengah pandemi ini?
Informan Dalam menyikapinya system belajar pada anak di tengah
pandemic sangat positif dan baik. Karna di masa pandemic
covid-19 tidak mengurangi kegiatan system belajar anak
walaupun belajarnya di lakukan di rumah saja bukan di
sekolah.
2. Peneliti Apakah anda mengajari anak anda atau membimbing jika
ada tugas yang anak tidak ketahui?
Informan Iya saya membimbing anak saya jika ada tugas anak yang
tidak anak saya ketahui.
3. Peneliti Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak dengan pemberian tugas
di rumah?
Informan Saya rasa sangat baik dan efisien.
4. Peneliti Bagaimana menggambarkan tantangan anak anda yang
menghadapi ketika mendampingi pembelajaran di tengah
pandemi covid-19?
Informan Terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran di
rumah misalnya jaringan yang biasanya error sehingga
memperlambat system belajar anak di rumah.
5. Peneliti Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Sangat baik dan senang karna dapat membimbing anak saya
di rumah secara langsung.
6. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam mendampingi anak
125
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Iya saya rasa ada pada waktu yang terbatas karna saya ibu
rumah tangga ada pekerjaan di rumah yang harus saya
kerjakan juga.
7. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ikut mendukung program pemerintah
untuk proses belajar anak sekolah dialihkan di rumah saja ?
Informan Iya saya sangat mendukung program pemerintah untuk
proses belajar anak sekolah karna di sekolah belum bisa
bertatap muka secara langsung.
8. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam membiayai anak
untuk membelikan kuota internet untuk keperluan
mengakses tugas yang diberikan oleh gurunya?
Informan Saya rasa tidak karna pendidikan nomor 1, karna internet
juga satu-satunya akses untuk menunjang pembelajaran
selama pandemic covid-19. Selain itu ada program dari
pemerintah untuk kuota gratis untuk siswa selama
pandemic covid-19.
126
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Pendukung : Orang Tua Siswa Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Hasryana
Usia : 37 tahun
Tanggal : 25 Januari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana menurut Ibu/Bapak dalam menyikapi sistem
belajar pada anak ditengah pandemi ini?
Informan Dalam menyikapi system belajar pada anak di tengah
pandemic ini menurut saya baik karna walaupun kita berada
di masa pandemic ini, anak masih bisa belajar walau pun di
rumah aja.
2. Peneliti Apakah anda mengajari anak anda atau membimbing jika
ada tugas yang anak tidak ketahui?
Informan Iya selalu membimbing jika disaat anak sedang
mengerjakan tugas ada tugas yang mereka kurang ketahui.
3. Peneliti Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak dengan pemberian tugas
di rumah?
Informan Menurut saya baik karna dengan memberikan tugas di
rumah kepada anak secara tidak langsung membimbing
anak menjadi pribadi yang mandiri.
4. Peneliti Bagaimana menggambarkan tantangan anak anda yang
menghadapi ketika mendampingi pembelajaran di tengah
pandemi covid-19?
Informan Tantangan anak yang menghadapi ketika mendampingi
pembelajaran di tengah pandemic covid-19 tantangannya
mungkin ada pada pembahasan soal saja karna saya kurang
paham juga tugasnya.
5. Peneliti Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Perasaan saya sangat senang selama mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemic covid-19 ini
127
karna waktu antara saya dan anak saya lebih banyak di
habiskan di rumah.
6. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Kesulitan dalam mendampingin anak selama pembelajaran
di tengah pandemic covid-19 tidak ada kesulitan yang
berarti mungkin saja mereka lebih patuh pada gurunya saja.
7. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ikut mendukung program pemerintah
untuk proses belajar anak sekolah dialihkan di rumah saja ?
Informan Menurut saya pribadi sangat mendukung sekali program
pemerintah untuk proses belajar anak sekolah di alihkan di
rumah saja mengingat kita harus patuh pada protokol
kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah setempat.
8. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam membiayai anak
untuk membelikan kuota internet untuk keperluan
mengakses tugas yang diberikan oleh gurunya?
Informan Menurut saya tidak terlalu terbebani karna ada program
pemerintah kuota gratis untuk siswa.
128
TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA
Judul : Strategi Belajar Sosiologi di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi
Fenomenologi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMAN I
Pangkep)
Informan Pendukung : Orang Tua Siswa Kelas XI IPS 1
Nama Informan : Hasmawati
Usia : 43 tahun
Tanggal : 1 Februari 2021
No. Sumber Materi Wawancara
1. Peneliti Bagaimana menurut Ibu/Bapak dalam menyikapi sistem
belajar pada anak ditengah pandemi ini?
Informan Menyikapinya secara positif dan selalu bijak dalam system
pembelajaran online.
2. Peneliti Apakah anda mengajari anak anda atau membimbing jika
ada tugas yang anak tidak ketahui?
Informan Kadang-kadang karena sebagai orang tua juga saya sebagai
guru yang selalu membimbing siswa juga.
3. Peneliti Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak dengan pemberian tugas
di rumah?
Informan Sangat banyak.
4. Peneliti Bagaimana menggambarkan tantangan anak anda yang
menghadapi ketika mendampingi pembelajaran di tengah
pandemi covid-19?
Informan Merasa kesulitan ketika ada tugas yang ingin dicari tetapi
jaringan jelek.
5. Peneliti Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Khawatir tidak bisa di awasi.
6. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam mendampingi anak
selama pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
Informan Iya kesulitan karena bukan Cuma 1anak yang harus
dibimbing dan kerja tugas yang diberikan.
7. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ikut mendukung program pemerintah
129
untuk proses belajar anak sekolah dialihkan di rumah saja ?
Informan Sangat mendukung agar mata rantai covid-19 terputus.
8. Peneliti Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam membiayai anak
untuk membelikan kuota internet untuk keperluan
mengakses tugas yang diberikan oleh gurunya?
Informan Tidak ada kesulitan.
130
ANALISIS DATA HASIL WAWANCARA
1. Guru Mata Pelajaran Sosiologi
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Ike Nurjannah
Rahman (Guru
Sosiologi)
Soal pandangan yah
berbeda-beda dalam
menyikapinya karnakan
setiap siswa berbeda-
beda cara belajarnya pun
berbeda-beda. Ada orang
tuanya yang
berpenghasilan bagus
otomatis bisa fasilitasnya
bagus juga ada juga yang
biasa-biasa juga. Apalagi
kalau tinggal di kota
bagus jaringannya beda
kalau tinggal di kampong
pastikan beda juga.
Pandangan saya yang
penting siswa
mengerjakan tugas itu
saja. Misalkan saya kasih
tugas dalam 1 minggu
harus di selesaikan yah
dalam 1 minggu itu.
Karna saya juga tidak
bisa memaksakan kalau
saya itu hari kasih tugas
itu hari harus juga
kumpul itu kan tidak bisa
karna siswa berbeda-
beda.
Jaringan adalah salah
satu penunjang untuk
mengakses tugas
melalui internet.
Jaringan di kota
berbeda dengan
jaringan di kampong.
2. Menurut saya tidak
efektif karna kenapa,
karna kita tidak bertatap
langsung dengan siswa.
Kita tidak tau apakah saat
kita berikan tugas siswa
itu langsung mengerjakan
atau ada hal lainnya.
Menurut saya tidak
efektif karena kita tidak
melihat langsung.
Pembelajaran daring di
tengah pandemic ini
sangat tidak efektif
karena siswa tidak bisa
bertatap langsung
dengan gurunya.
131
3. Tidak efektifki nah, tidak
mengumpulkan tugas.
Misalnya saya berikan
contoh ada 30 siswa,
pasti yang menyelesaikan
tugas Cuma 22 orang, 8
orangnya kemana. Jadi
itulah saya tidak tau itu
karena jaringannya atau
pengaruh apa. Karna
kalau kita belajar bertatap
langsung tidak efektif
juga karna sekarang ada
namanya virus corona
kita juga harus
menghindari kerumunan.
Jadi kalau saya sih
kasihan juga. Yah jalani
saja apa yang ada. Seperti
itu selama saya masih
berikan pelajaran di
rumah itu saja.
Belajar di sekolah
diarahkan di rumah
saja untuk menghindari
kerumunan agar
terputusnya mata rantai
virus Covid-19.
4. Strategi saya yah itu,
pembelajaran jarak jauh
atau daring. Saya tidak
bertatap langsung seperti
misalkan pakai Aplikasi
Zoom, Google Meeting
dan lainnya. Saya hanya
memberikan tugas atau
materi saja melalui Wa
atau melalui Aplikasi
Zoom dan google
classroom. Saya
memberikan suatu
pertanyaan kepada siswa
5 melalui Aplikasi
Google From dalam
Aplikasi itu mereka
menjawab. Saya kasih
linknya setelah dia jawab
mereka mengirimkan
kembali kepada saya.
Anak-anak mengirim
Strategi yang
digunakan ialah
pembelajaran jarak
jauh atau daring. Guru
memberikan tugas
melalui aplikasi zoom
dan google classroom
dengan link yang
dikirim melalui
whatsapp.
132
filenya ke saya sudah
selesai.
5. Kendalanya ada dua,
pertama kuota
penghasilan orang tua
berbeda-beda terus yang
ke dua, biasanyakan
kalau bertatap langsung
anak-anak pada takut
pada kita. Sedangkan
kalau kita lewat online
atau lewat aplikasi. Saya
mau kerja terserahkan
tidak lihat anak-anak
tidak mengerti, tidak
efektif.
6. Karena kasihan khawatir
sama dia, betul-betul
kalau ada niatnya mau
mengerjakan. Kebutuhan
orang tuanya tidak
mampu membelikan
kuota anaknya apalagi di
masa pandemic ini
banyak orang tua yang di
PHK toh,
berpenghasilannya
sekarang yang rendah.
Kalau orang tuanya kaya
semua tidak apa-apa
kalau misalnya petani di
masa pandemic seperti
apa. Karena tidak semua
siswa mampu membeli
kuota. Tidak semua juga
siswa mempunyai hp
yang canggih.
7. Saya hanya memberikan
tugas atau materi saja
melalui Wa atau melalui
Aplikasi Zoom dan
google classroom. Saya
memberikan suatu
133
pertanyaan kepada siswa
5 melalui Aplikasi
Google From dalam
Aplikasi itu mereka
menjawab. Saya kasih
linknya setelah dia jawab
mereka mengirimkan
kembali kepada saya.
Anak-anak mengirim
filenya ke saya sudah
selesai.
8. Faktor pendukung dan
penghambat dalam
pembelajaran daring
dimana siswa yang
tinggal di daerah yang
jaringannya mungkin
memadai dia akan terus
mengikuti proses
pembelajaran
menggunakan google
from sedangkan siswa
yang dikatakan
daerahnya terpencil
tinggal di kepulauan
kadang-kadang dia
mengikuti pada saat
jaringannya bagus tapi
adakalanya juga
jaringannya tidak bagus
tapi kita sebagia guru
memahami kendala
tersebut sehingga kadang
hanya memberi tugas
untuk dikerjakan supaya
siswa tersebut tidak
ketinggalan pelajaran
yang didapatkan oleh
teman-temannya.
134
2. Kalangan Siswa Kelas XI IPS
1. Bagaimana pendapat anda di tengah pandemi covid-19 (corona) yang
mengakibatkan pemerintah meliburkan sekolah?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Menurutku parah sekali
sih sebenarnya sekarang
covid-19 dan ada juga
sisi negatif positifnya
dari diliburkan sekolah,
sisi positifnya yah bisa
santai-santai, kalau
negatifnya rindu tong
jaki ketemu teman-teman
tapi apapun gerakan
pemerintah InsyaAllah
itumi yang terbaik.
Semoga covid-19 ini
cepat berakhir.
2. Zulfikar (Siswa) Menurut saya terkait
peliburan sekolah ada
plus minesnya, minesnya
karena kebanyakan siswa
tidak memiliki Hp yang
canggih untuk proses
belajarnya melalui
Smartphone dan selalu
kehabisan kuota. Plusnya
adalah kita memiliki
banyak waktu untuk
beraktivitas.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Menurut saya pemerintah
sudah memberikan hal
yang benar untuk
meliburkan anak
sekolahan. Agar virus
covid-19 ini dapat kita
hindari dan
memperlambat
penyebaran virus yang
dimana ketika kita
berkerumunan.
4. Nur Indah Sari Menurut saya terkait
135
(Siswa) peliburan sekolah ada
plus minesnya, minesnya
karena kebanyakan siswa
tidak memiliki Hp yang
canggih untuk proses
belajarnya melalui
Smartphone dan selalu
kehabisan kuota.
5. Muh. Fauzan
(Siswa)
Pandemic menyebabkan
kita saat ini melakukan
pembelajaran secara
daring yang dimana ada
beberapa dampak yang
ditimbulkan entah itu
dampak positif atau
negative dan
sebagaimana yang saya
rasakan sendiri menurut
saya dampkanya lebihke
negative tapi mau
bagaimana lagi ini demi
tidak meluasnya
penyebaran virus covid-
19.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Menurut saya dengan
pemerintah meliburkan
sekolah merupakan salah
satu hal yang terbaik
untuk memutus mata
rantai pandemic covid-19
ini.
2. Dimana anda biasanya kerja tugas atau daring dan dengan memakai
aplikasi apa dalam pembelajarannya?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Saya biasanya kerja
tugas di rumah saja kan
pandemic jadi tidak
bisaki kemana-kemana.
Saya memakai aplikasi
Wad an Zoom dan
google classroom untuk
belajar atau kerja tugas.
2. Zulfikar (Siswa) Saya mengerjakan tugas
di rumah dan hanya
136
menggunakan Aplikasi
Whatsapp dan Google
From.
3. Muh. Syufi Ismail
Siswa)
Biasanya saya
mengerjakan tugas di
rumah dengan memakai
aplikasi google from,
whatsapp dan beberapa
buku cetak online yang
di download di playstore
atau di google.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Saya biasanya kerja
tugas di rumah saja kan
pandemic jadi tidak
bisaki kemana-kemana.
Saya memakai aplikasi
Wad an Zoom dan
google classroom untuk
belajar atau kerja tugas.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Saya biasanya kerja
tugas di rumah saja kan
pandemic jadi tidak
bisaki kemana-kemana.
Saya memakai aplikasi
Wad an Zoom dan
google classroom untuk
belajar atau kerja tugas.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Saya biasanya kerja
tugas di rumah saja kan
pandemic jadi tidak
bisaki kemana-kemana.
Saya memakai aplikasi
Wad an Zoom dan
google classroom untuk
belajar atau kerja tugas.
3. Siapa yang mengajari anda jika anda mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah dari guru anda?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Teman sekelas.
2. Zulfikar (Siswa) Jika saya memiliki
137
kesulitan dalam belajar,
biasanya saya bertanya
ke teman kelas atau cari
di internet mensearching
di google.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Teman sekelas dan
dengan bantuan google.
4. Nur Indah sari
(Siswa)
Teman sekelas dan
dengan bantuan google.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Teman sekelas dan
dengan bantuan google.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Teman sekelas dan
dengan bantuan google.
4. Apakah dengan adanya system pembelajaran daring anda dapat terpenuhi
hak pendidikan anda?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Menurut saya dengan
adanya system belajar
dari rumah, hak
pendidikan kami
lumayan dapat terpenuhi.
Walaupun hanya
sebagian yang bisa kita
dapat dalam proses
belajar tersebut.
2. Zulfikar (Siswa) Menurut saya sih,
dengan adanya system
BDR hak pendidikan
kami dapat terpenuhi.
Walaupun hanya
sebagian materi yang
masuk ke otak
dikarenakan kurangnya
penjelasan materi dari
guru.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Pada saat pembelajaran
daring itu merupakan
suatu yang sebenarnya
sudah lama bahkan
sebelum covid-19. Jadi
ketika saya mengikuti
138
pembelajaran saya
merasa enjoy walaupun
seperti itu adapun
beberapa tugas yang
diberikan kurang
dipahami dan juga
beberapa materi yang
sebenarnya harus
dipraktikkan.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Menurut saya dengan
adanya system belajar
dari rumah, hak
pendidikan kami
lumayan dapat terpenuhi.
Walaupun hanya
sebagian yang bisa kita
dapat dalam proses
belajar tersebut.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Menurut saya dengan
adanya system belajar
dari rumah, hak
pendidikan kami
lumayan dapat terpenuhi.
Walaupun hanya
sebagian yang bisa kita
dapat dalam proses
belajar tersebut.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Menurut saya dengan
adanya system belajar
dari rumah, hak
pendidikan kami
lumayan dapat terpenuhi.
Walaupun hanya
sebagian yang bisa kita
dapat dalam proses
belajar tersebut.
5. Bagaimana menurut anda apakah belajar di rumah sangat efektif?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Lumayan tapi lebih
efektif kalau belajar di
sekolah karna bisaki
bertatap langsung sama
guru, bisaki najelaskan
langsung.
139
2. Zulfikar (Siswa) Menurut saya belajar
dari rumah sedikit
efektif, karena setiap
tugas yang diberikan
bisa di kerjakan kapan
saja dan dimana saja.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Menurut saya pribadi
belajar di rumah itu tidak
efektif.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Menurut saya pribadi
belajar di rumah itu tidak
efektif.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Menurut saya pribadi
belajar di rumah itu tidak
efektif.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Menurut saya pribadi
belajar di rumah itu tidak
efektif.
6. Apakah rumit atau ada kesulitan dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan Zoom dan google classroom dan bagaimana kinerja anda
dalam mengerjakan tugas dengan menggunakan Zoom dan google
classroom?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Biasa kalau jelek jaringan
lamapi sampe tugas ke
guru
2. Zulfikar (Siswa) Saya tidak mengalami
kesulitan dalam
mengerjakan tugas lewat
google from. Karena ini
sangat mudah. Kinerja
saya dalam mengerjakan
tugas yaitu setiap guru
yang mengajar akan
menginformasikan bahwa
akan adanya tugas dan
setiap guru akan
memberikan Link Forms
untuk di kerjakan oleh
siswa.
140
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Tidak rumit
menggunakan google
from lebih mudah dan
praktis. Saya
mengerjakan tugas
menggunakan google
from dan guru
memberikan link pada
tugas yang diberikan akan
lebih mudah.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Biasa kalau jelek jaringan
lamapi sampe tugas ke
guru
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Biasa kalau jelek jaringan
lamapi sampe tugas ke
guru
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Biasa kalau jelek jaringan
lamapi sampe tugas ke
guru
7. Apakah ada konsekuensi yang diterima siswa jika tidak mengerjakan
tugasnya atau tugasnya di kumpul tidak tepat waktu?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Tidak dikasih nilai
2. Zulfikar (Siswa) Konsekuensi yang
diterima siswa berupa
teguran, pengurangan
nilai dan bahkan alpa.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Konsekuensi yang
diberikan yaitu dalam
bentuk teguran,
pengurangan nilai, tidak
mendapatkan nilai, alpa
dan lainl
-lain.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Tidak dikasih nilai
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Tidak dikasih nilai
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Tidak dikasih nilai
141
8. Bagaimana Strategi Belajar anda di rumah pada Mata Pelajaran Sosiologi
saat Pandemi Corona?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Strategi belajar saya
dengan pembelajaran
jarak jauh atau daring,
guruku Cuma kirim
tugas lewat Waa tau
Zoom dan google
classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di
jawab disitu atau biasa
na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan
pdf dikirim melalui
Whatsapp.
2. Zulfikar (Siswa) Strategi belajar saya di
rumah untuk tugas
sosiologi dengan cara
mencatat tugas yang
diberikan. Setelah itu
saya akan mencatat tugas
yang diberikan sekaligus
menjawabnya secara
cepat dalam waktu yang
telah ditentukan.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Strategi yang diberikan
guru kepada kami yaitu
dalam system
pembelajaran jarak jauh
atau daring dengan
menggunakan google
from.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Strategi belajar saya
dengan pembelajaran
jarak jauh atau daring,
guruku Cuma kirim
tugas lewat Waa tau
Zoom dan google
classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di
jawab disitu atau biasa
na suruhki tulis dibuku
142
baru di foto dibuatkan
pdf dikirim melalui
Whatsapp.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Strategi belajar saya
dengan pembelajaran
jarak jauh atau daring,
guruku Cuma kirim
tugas lewat Waa tau
Zoom dan google
classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di
jawab disitu atau biasa
na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan
pdf dikirim melalui
Whatsapp.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Strategi belajar saya
dengan pembelajaran
jarak jauh atau daring,
guruku Cuma kirim
tugas lewat Waa tau
Zoom dan google
classroom di kirimkanki
Linknya dan langsung di
jawab disitu atau biasa
na suruhki tulis dibuku
baru di foto dibuatkan
pdf dikirim melalui
Whatsapp.
9. Bagaimana upaya anda dalam belajar yang efektif di tengah pandemic
corona?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Kalau belajarka harus
pakai headset kak baru
cari jawaban liat google
juga.
2. Zulfikar (Siswa) Upaya saya dalam
belajar yang efektif di
tengah pandemic corona
dengan menetapkan
skala prioritas yang besar
harus di kerjakan terlebih
dahulu, kemudian hal
yang sedang. Saya
143
mempelajari tips ini dari
guru Bk yang setiap saat
mengirimkan kami
berbagai tips jitu untuk
menentukan prioritas
penting.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Biar belajar di rumah
tidak membosankan
ketika mengerjakan tugas
saya memutar music.
Adapun ketika saya tidak
paham dengan materinya
saya lebih sering
bertanya di teman dan
juga searching di google.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Biar belajar di rumah
tidak membosankan
ketika mengerjakan tugas
saya memutar music.
Adapun ketika saya tidak
paham dengan materinya
saya lebih sering
bertanya di teman dan
juga searching di google.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Biar belajar di rumah
tidak membosankan
ketika mengerjakan tugas
saya memutar music.
Adapun ketika saya tidak
paham dengan materinya
saya lebih sering
bertanya di teman dan
juga searching di google.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Biar belajar di rumah
tidak membosankan
ketika mengerjakan tugas
saya memutar music.
Adapun ketika saya tidak
paham dengan materinya
saya lebih sering
bertanya di teman dan
juga searching di google.
144
10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam strategi belajar anda pada
Mata Pelajaran Sosiologi saat Pandemi Corona?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Riska Amalia
(Siswa)
Faktor pendukungnya
kami saat belajar mata
pelajaran sosiologi
dengan menggunakan
Google From kami
menggunakan zoom dan
google classroom yang
sangat mudah digunakan
baik dalam mengerjakan
tugas dan programnya
ringan tidak seperti
aplikasi zoom dan
lainnya, tetapi tidak lepas
dari itu ada juga yang
menghambat dalam
berlangsungnya
pembelajaran dimana
dalam proses belajar
zoom dan google
classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang
diskusi online.
2. Zulfikar (Siswa) Faktor pendukung,
karena guru sosiologi
langsung mengirim soal
ke whatsapp tanpa
memberikan materi
terlebih dahulu. Faktor
penghambat,
keterbatasan jaringan
kuota dan tidak memiliki
buku cetak. Sehingga
saya hanya
mengandalkan google
saja.
3. Muh. Syufi Ismail
(Siswa)
Faktor pendukungnya
kami saat belajar pada
mata pelajaran sosiologi
dengan menggunakan
google from kami
menggunakan zoom dan
145
google classroom yang
sangat mudah digunakan
baik dalam mengerjakan
tugas dan programnya
ringan tidak seperti
aplikasi zoom dan
lainnya, tetapi tidak lepas
dari itu ada juga yang
menghambat dalam
berlangsungnya
pembelajaran dimana
dalam proses belajar
zoom dan google
classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang
diskusi online.
4. Nur Indah Sari
(Siswa)
Faktor pendukungnya
kami saat belajar pada
mata pelajaran sosiologi
dengan menggunakan
google from kami
menggunakan zoom dan
google classroom yang
sangat mudah digunakan
baik dalam mengerjakan
tugas dan programnya
ringan tidak seperti
aplikasi zoom dan
lainnya, tetapi tidak lepas
dari itu ada juga yang
menghambat dalam
berlangsungnya
pembelajaran dimana
dalam proses belajar
zoom dan google
classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang
diskusi online.
5. Muh Fauzan
(Siswa)
Faktor pendukungnya
kami saat belajar pada
mata pelajaran sosiologi
dengan menggunakan
google from kami
menggunakan zoom dan
google classroom yang
146
sangat mudah digunakan
baik dalam mengerjakan
tugas dan programnya
ringan tidak seperti
aplikasi zoom dan
lainnya, tetapi tidak lepas
dari itu ada juga yang
menghambat dalam
berlangsungnya
pembelajaran dimana
dalam proses belajar
zoom dan google
classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang
diskusi online.
6. Sahra Zulqaidah
(Siswa)
Faktor pendukungnya
kami saat belajar pada
mata pelajaran sosiologi
dengan menggunakan
google from kami
menggunakan zoom dan
google classroom yang
sangat mudah digunakan
baik dalam mengerjakan
tugas dan programnya
ringan tidak seperti
aplikasi zoom dan
lainnya, tetapi tidak lepas
dari itu ada juga yang
menghambat dalam
berlangsungnya
pembelajaran dimana
dalam proses belajar
zoom dan google
classroom tidak dapat
digunakan untuk ruang
diskusi online.
3. Orang Tua Siswa Kelas XI IPS
1. Bagaimana menurut Ibu/Bapak dalam menyikapi sistem belajar pada anak
ditengah pandemi ini?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Dalam menyikapinya
system belajar pada anak
147
di tengah pandemic
sangat positif dan baik.
Karna di masa pandemic
covid-19 tidak
mengurangi kegiatan
system belajar anak
walaupun belajarnya di
lakukan di rumah saja
bukan di sekolah.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Dalam menyikapi system
belajar pada anak di
tengah pandemic ini
menurut saya baik karna
walaupun kita berada di
masa pandemic ini, anak
masih bisa belajar walau
pun di rumah aja.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Menyikapinya secara
positif dan selalu bijak
dalam system
pembelajaran online.
2. Apakah anda mengajari anak anda atau membimbing jika ada tugas yang
anak tidak ketahui?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Iya saya membimbing
anak saya jika ada tugas
anak yang tidak anak
saya ketahui.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Iya selalu membimbing
jika disaat anak sedang
mengerjakan tugas ada
tugas yang mereka
kurang ketahui.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Kadang-kadang karena
sebagai orang tua juga
148
saya sebagai guru yang
selalu membimbing
siswa juga.
3. Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak dengan pemberian tugas di rumah?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Saya rasa sangat baik
dan efisien.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Menurut saya baik karna
dengan memberikan
tugas di rumah kepada
anak secara tidak
langsung membimbing
anak menjadi pribadi
yang mandiri.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Sangat banyak.
4. Bagaimana menggambarkan tantangan anak anda yang menghadapi ketika
mendampingi pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Terbatasnya sarana dan
prasarana dalam
pembelajaran di rumah
misalnya jaringan yang
biasanya error sehingga
memperlambat system
belajar anak di rumah.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Tantangan anak yang
menghadapi ketika
mendampingi
pembelajaran di tengah
pandemic covid-19
tantangannya mungkin
ada pada pembahasan
soal saja karna saya
kurang paham juga
149
tugasnya.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Merasa kesulitan ketika
ada tugas yang ingin
dicari tetapi jaringan
jelek.
5. Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mendampingi anak selama
pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Sangat baik dan senang
karna dapat
membimbing anak saya
di rumah secara
langsung.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Perasaan saya sangat
senang selama
mendampingi anak
selama pembelajaran di
tengah pandemic covid-
19 ini karna waktu
antara saya dan anak
saya lebih banyak di
habiskan di rumah.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Khawatir tidak bisa di
awasi.
6. Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam mendampingi anak selama
pembelajaran di tengah pandemi covid-19?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Iya saya rasa ada pada
waktu yang terbatas
karna saya ibu rumah
tangga ada pekerjaan di
rumah yang harus saya
kerjakan juga.
150
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Kesulitan dalam
mendampingin anak
selama pembelajaran di
tengah pandemic covid-
19 tidak ada kesulitan
yang berarti mungkin
saja mereka lebih patuh
pada gurunya saja.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Iya kesulitan karena
bukan Cuma 1anak yang
harus dibimbing dan
kerja tugas yang
diberikan.
7. Apakah Ibu/Bapak ikut mendukung program pemerintah untuk proses
belajar anak sekolah dialihkan di rumah saja ?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Iya saya sangat
mendukung program
pemerintah untuk proses
belajar anak sekolah
karna di sekolah belum
bisa bertatap muka
secara langsung.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Menurut saya pribadi
sangat mendukung
sekali program
pemerintah untuk proses
belajar anak sekolah di
alihkan di rumah saja
mengingat kita harus
patuh pada protokol
kesehatan yang
dianjurkan oleh
pemerintah setempat.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Sangat mendukung agar
mata rantai covid-19
151
terputus.
8. Apakah Ibu/Bapak ada kesulitan dalam membiayai anak untuk membelikan
kuota internet untuk keperluan mengakses tugas yang diberikan oleh
gurunya?
No. Sumber Hasil Wawancara Kesimpulan
1. Siti Khadijah
(Orang Tua Siswa)
Saya rasa tidak karna
pendidikan nomor 1,
karna internet juga satu-
satunya akses untuk
menunjang pembelajaran
selama pandemic covid-
19. Selain itu ada
program dari pemerintah
untuk kuota gratis untuk
siswa selama pandemic
covid-19.
2. Hasryana (Orang
Tua Siswa)
Menurut saya tidak
terlalu terbebani karna
ada program pemerintah
kuota gratis untuk siswa.
3. Hasmawati (Orang
Tua Siswa)
Tidak ada kesulitan.
152
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
153
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
154
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
155
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
156
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
157
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
158
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
159
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
160
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
161
MEMBER CHECK
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Pekerjaan :
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara untuk keperluan
penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama sebagaimana disebut di bawah ini :
Nama : Riski Rahmayani
Pekerjaan : Mahasiswa
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
NIM : 105381105616
Dan saya tidak keberatan apabila nama yang ada dalam penelitian ini
dicantumkan guna keperluan keabsahan data dalam penelitian ini.
Demikianlah semoga data ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
untuk bahan penelitian.
Pangkep, 2021
162
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
163
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
164
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
165
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
166
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
167
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
168
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
169
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
170
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
171
Lembar Persetujuan
(Informed Consent)
Judul Penelitian:
STRATEGI BELAJAR SOSIOLOGI DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI
FENOMENOLOGI DI KALANGAN SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 PANGKEP)
Nama & Lembaga Peneliti:
Riski Rahmayani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Sebelum menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
penting bagi Anda untuk membaca penjelasan berikut. Lembar persetujuan
ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan kerahasiaan dari penelitian ini.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I
Pangkep saat Pandemi Corona.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi
belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMAN I Pangkep saat Pandemi
Corona.
Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara kurang lebih 1 jam.
Wawancara akan direkam menggunakan voice recorder (jika diizinkan) dan
selanjutnya ditranskrip untuk keperluan analisis data.
Kerahasiaan
Jika informasi yang diberikan dianggap sensitif oleh informan, peneliti
bertanggung jawab menjamin kerahasiaan data identitas informan. Tidak ada
penulisan nama informan dalam penyimpanan data wawancara, dan daftar nama
informan tidak akan diketahui oleh siapapun. Hasil penelitian akan dipublikasikan
dalam bentuk skripsi dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Biaya dan Imbalan Keikutsertaan
Tidak ada biaya keikutsertaan maupun imbalan berupa uang untuk narasumber
dalam penelitian ini.
Pertanyaan
Jika memiliki pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan penelitian ini, informan
dapat menghubungi peneliti melalui No. Hp: 082196738369 atau Email:
Persetujuan
Dengan menandatangani surat persetujuan ini, Anda menyatakan bersedia untuk
berpartisipasi dalam penelitian.
……………..., ..... , Januari 2021
_________________________________
172
173
174
DOKUMENTASI
Gambar. 1 Pintu masuk SMAN 1 Pangkep
Gambar. 2 Gerbang SMAN 1 Pangkep
175
Gambar. 3 Wawancara dengan siswa kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep
Gambar. 4 Wawancara dengan siswa kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep
176
Gambar. 5 Wawancara dengan siswa kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep
Gambar. 6 Wawancara dengan siswa kelas XI IPS SMAN 1 Pangkep
177
Gambar. 7 Wawancara dengan guru sosiologi SMAN 1 Pangkep
Gambar. 8 Wawancara dengan orang tua siswa SMAN 1 Pangkep
178
Gambar. 9 Wawancara dengan orang tua siswa SMAN 1 Pangkep
Gambar. 10 Wawancara dengan orang tua siswa SMAN 1 Pangkep
179
RIWAYAT HIDUP
Riski Rahmayani, Lahir pada tanggal 16 Februari 1997, di
Desa Analahumbuti Kecamatan Wawotobi Kabupaten Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara. Penulis merupakan Anak ke
tujuh dari tujuh bersaudara yang merupakan buah kasih sayang
dari pasangan Ayahanda Komi dan Ibunda Rayani. Putri bungsu yang akrab
dipanggil dengan Kiky telah melalui beberapa jenjang pendidikan. Penulis
pertama kali menempuh pendidikan Formal di Tk Konahula Desa Analahumbuti
Wawotobi pada tahun 2002 dan tamat 2003. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Lejang pada tahun 2003 dan tamat pada
tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP
Negeri 1 Bungoro dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2013. Setelah
tamat di SMP, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Pangkajene Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun 2016 penulis
melanjutkan pendidikan dan terdaftar sebagai Mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan Sosiologi melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada
tahun 2021 penulis menyelesaikan kuliah strata satu (S1). Alhamdulilah Sekarang
ini telah berhasil menyusun skripsi dengan judul “Strategi Belajar Sosiologi Di
Tengah Pandemi Covid-19 (Studi Fenomenologi Di Kalangan Siswa Kelas XI
IPS SMAN 1 Pangkep”. Penulis merasa sangat bersyukur dapat merasakan
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Semasa kuliah penulis aktif
dalam organisasi daerah Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep (IPPM) pada
180
periode 2018-2019. Penulis juga aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Pangkep (IMM) diamanahkan sebagai Bendahara II pada periode 2019-2020.