sptl nefrologi 2012

Upload: tasyabebytiara

Post on 03-Jun-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    1/70

    DEPARTEMEN

    IKA RSMH

    PALEMBANG

    SINDROM NEFROTIK KODE ICD: N04.-

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n P%"k&ek

    K#n!

    T"n''"# %ev!

    (0 )"nu"% *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! Sindroma nefrotik merupakan kumpulan gejala yang terdiri atas:

    1. edema

    2. proteinuria massif (> 40 mg/m2/jam atau proteinuria +3 atau lei! "

    3. !ipoaluminemia ( # 2$% mg"

    4. !iperkolesterolemia > 200 mg/dl

    %. kadang&kadang !ipertensi$ !ematuria$ a'otemia

    E&o#o' 1. S primer / idiopatik

    2. S )ongenital3. S sekunder er!uungan dengan penyakit tertentu:

    3.1 *enyakit infeksi: alaria$ ,epatitis -$ S$ pasa infeksi

    streptokukus

    3.2 *enyakit askulitis sitemik: S$ purpura ,eno!&S!onlein

    3.3 ntoksikasi oat/logam erat$ penisillamin$ proenesid$ timal

    3.4 )eganasan: 5umor 6ilms$ ,odgkin$ eukemia

    3.% *enyakit metaolik : iaetes mellitus$ amiloidosis

    K#"!k"! 1. -erdasarkan etiologi

    Sindroma nefrotik primer

    Sindroma nefrotik kongenital Sindrom nefrotik sekunder

    2. -erdasarkan kelainan !istopatologi

    S kelainan minimal (S)" 7lomerulosklerosis

    7lomerulosklerosis fokal segmental (7S8S"7lomerulosklerosis fokal gloal (7S87"

    7lomerulonefritis proliferatif mesangial difus (7*" 7lomerulonefritis proliferatif mesangial difus eksudatif 7lomerulonefritis kresentik (7)" 7lomerulonefritis memranoproliferatif ( 7*"

    7* tipe dengan deposit suendotelial7* tipe dengan deposit intramemran7* tipe dengan deposit transmemran / suepitelial

    7lomerulonefritis memranosa (7" 7lomerulonefritis kronik lanjut (7)"

    3. -erdasarkan respon ter!adap terapi steroid Steroid responsif (umumnya S)" Steroid dependen (umumnya juga S)" Steroid non responsif (umumnya 7S8S$ 7*" atau S

    sekunder.

    1

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    2/70

    P"&o'ene!!

    An"mne!! 5entukan adanya edema$ gangguan pada urin$ serta onset terjadinya gejala 9ari gejala lainnya$ terutama gejala sindroma nefritis 9ari faktor penyea 9ari komplikasi (!ipotensi/syok$ !ipertensi$ tromosis$ infeksi$ gagal ginjal"

    Peme%k!""n !k *emeriksaan fisik yang ermat ter!adap keadaan umum pasien$ tekanandara!$ frekuensi nafas$ su!u$ edema$ asites$ efusi pleura$ anemia$ kelainanjantung$ kelainan kulit$ dan seagainya. *enting juga untuk mengukur diuresisdan meng!itung alans airan setiap !arinya.

    K%&e%" $"'no!! SN: edema$ !ipoproteinemia (kadar protein serum %$% g/dl"$

    !ipoaluminemia (kadar alumin serum 2$% g/dl"$ !iperkolesterolemia(kadar kolesterol serum 200 mg/dl"$ proteinuri masif (kadar proteinuri

    0$0% 0$1 g/kg--/ 24 jam atau +++ pada pemeriksaan semi kualitatif" SNI: ila etiologi S tidak diketa!ui SN kon'en&"# ila gejala&gejala ditemukan 3 ulan pertama dari

    ke!idupan. SN !ekun$e%ila ditemukan penyea Ko%&ko!&e%o$ %e!+on!: urin eas protein (#4 mg/jam/m2 *5" atau

    negatif/trae dengan pemeriksaan asam sulfosalisilat 3 !ari erturut&turut SN %e!!&en !&e%o$: remisi tidak terjadi ;setela! ak!ir minggu kedelapan

    pengoatan steroid alternating Re#"+! 1"%"n': *roteinuria +2 & +3 munul kemali (kurang dari 2 kali"

    dalam seta!un setela! pengoatan steroid di!entikan.

    2

    Edema

    Retensi garam

    dan air

    Reabsorpsi Na di

    tubulus distalis

    Aldosteron

    Aktivasi renin dan

    angiotensin II

    Tekanan

    perfusi ginjal

    Masuk air

    !aram Tekanan

    "nkotik

    #ipoalbumine

    mia

    $roteinu

    ria masif

    $ermeabili

    tas kapiler

    glomerulus

    %atabolismelipoprotein

    #ipovolemia

    &'& #iper(

    kolestrole

    mia

    Trigliserida

    )asokonstriksi

    #ipertensi

    &*!

    A%I

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    3/70

    Re#"+! !e%n': *roteinuria munul 2 kali dalam < ulan atau 3 kali dalamseta!un setela! pengoatan steroid di!entikan.

    De+en$en !&e%o$: relaps terjadi pada saat dosis steroid diturunkan ataudalam 14 !ari setela! pengoatan di!entikan$ dan !al ini terjadi 2 kali

    erturut&turut

    Peme%k!""n

    +enun1"n'

    Peme%k!""n %u&n:

    ara! tepi : ,$ jumla! leukosit$ tromosit$ !itung jenis$ .

    =rinalisa / iakan urine

    )imia dara! (kolesterol$ alumin/gloulin$ ureum/kreatinin$ klirens kreatinin$asam urat$ a$ )$ 9a dan *"

    5es antou (seelum terapi steroid dimulai"Peme%k!""n "&"! n$k"!

    8oto toraks$ )7 ila dijumpai edema erat

    S5? dan 93 ila dijumpai tanda&tanda nefritis

    9@* dan iakan urin ila dijumpai A$ !ematuria$ leukositosis$leukosituria dan silinderuria

    $ anti s$ 93$ 94 ila diurigai S (sindroma nefrotik sekunder".

    -iopsi ginjal dengan indikasi:

    =sia > < ta!un atau # 1 ta!un$ dengan manifestasi sindroma nefritis

    93 menurun seara persisten

    Steroid resisten / relaps sering (selama atau pasa terapi steroid"

    T"&"#"k!"n" Indikasi Rawat S serangan pertama kali

    S relaps dengan edema anasarka atau penyulit (infeksi erat$

    munta!&munta!$ diare$ !ipoolemia$ !ipertensi$ tromoemoli$ 77".

    S steroid resisten S steroid relaps sering dengan indikasi untuk terapi sitostatika

    tama!an

    I. Sn$%om" ne%o&k +%me%Aktivitas

    ktiitas disesuaikan dengan kemampuan pasien$ jika edema

    anasarka$ dispneu$ !ipertensi B tira! aring.

    Dietetik

    *rotein normal sesuai @ yaitu 2 g/kg/!r

    @enda! garam (1&2 g/!r" selama edema/ mendapat terapi steroid.

    Diuretika@etriksi airan (30 ml /kg--/!ari" selama ada edema erat

    dan oliguri.

    oop diureti (furosemid 12 mg/kg/!r"$ ila kadar kalium renda! #

    3$% mC/ dapat dikominasi dengan spironolakton (12 mg/kg/!r"

    dierikan pada edema erat /anasarka. iuretika lei! dari 1 minggu

    periksa ulang natrium dan kalium plasma.

    -ila S disertai !ipoolemia (!ipoaluminemia erat B kadar

    alumin D 1$% gr/dl" erikan infus alumin renda! garam 20&2% E 1 g/

    kg -- atau plasma seanyak 1%20 ml /kg -- dalam 1&2 jam$ 1%&30

    menit setela! infus alumin/plasma selesai dierikan furosemid 12

    +

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    4/70

    mg/kg -- F.

    Antibiotika/antiviral

    ntiiotika dierikan ila:

    dema anasarka + laserasi kulit B amoksisilin$ eritromisin$

    sefaleksin nfeksi B eri antiiotika yang disesuaikan eratnya derajat infeksi

    -ila terjadi infeksi ariella B asikloir G0 mg/kg--/!ari diagi 4

    dosis B H&10 !ari$ pengoatan kortikosteroid stop sementara.

    Imunisasi

    Faksin irus !idup aru dierikan setela! < minggu pengoatan

    steroid selesai.

    )ontak dengan penderita ariella B munogloulin ariella&

    'oster dalam Iaktu # H2 jam

    Tuberkulostatika

    5est antou (+" B eri , profilaksis 5-9 aktif B eri ?5

    Pengobatan kortikosteroid

    *engoatan steroid untuk sementara tidak ole! dierikan ila dijumpai

    !al&!al seagai erikut: !ipertensi$ infeksi erat (iral/ akteri"$ a'otemia

    A. Pen'o2"&"n n!"#

    osis inisial prednison atau prednisolon

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    5/70

    1" ioa pemerian steroid jangka panjang

    2" *emerian leamisol

    3" *engoatan 9*

    4" *engoatan siklosporin (terak!ir"

    9ari fokus infeksi seperti 5-$ infeksi di gigi atau keaingan.

    (/ S&e%o$ 1"n'k" +"n1"n'

    imulai dengan prednison atau prednisolon dosis penu! (4

    minggu" sampai terjadi remisi. anjutkan dengan steroid

    alternating (4 minggu"$ kemudian dosis diturunkan perla!an 0$%

    mg/kg setiap 4 minggu sampai dosis terkeil yang tidak

    menimulkan relaps yaitu antara 0$10$% mg/kg alternating$

    dapat diteruskan selama 1 mg/kg/alternating atau

    2" meskipun dosis rumat # 1 mg/kg tetapi disertai:

    a" efek samping steroid yang erat

    " perna! relaps dengan gejala yang erat antara lain

    !ipoolemia$ tromosis$ sepsis dierikan 9* dengan dosis 2 3

    mg/kg/!ari selama G 12 minggu.

    */ S&o!&"&k"

    2.1. Siklofosfamid (9* oral" 2&3 mg/kg/!ari atau intraena %00

    mg/m2/!ari atau

    2.2. )loramusil 0$2 mg/kg/!ari selama G minggu.

    *emantauan dengan pemeriksaan dara! tepi: ,$ lekosit$

    tromosit 1&2 seminggu. ?at di!entikan ila jumla! lekosit

    # 3000/ul$ , # G g/dl atau tromosit # 100.000/ul dan

    diteruskan kemali setela! lekosit > %000/ul.

    3/ Sk#o!+o%n CA/

    Siklosporin dosis % mg/kg/!ari dipakai pada:

    1.*ada S idiopatik yang tidak respon dengan pengoatan steroid

    atau sitostatika (7amar 3".

    2.*ada S relaps sering/dependen steroid

    D. Pen'o2"&"n SN %e!&en !&e%o$

    *engoatan S resisten steroid (S@S" sampai sekarang elum

    memuaskan. akukan iopsi seelum pengoatan dimulai. ?at&oat

    yang digunakan isa siklofosfamid puls %00 mg/m2/ulan +

    metilprednisolon 40 mg/m2/!ari 5 selama < ulan atau siklofosfamid

    -

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    6/70

    oral 2&3 mg/kg/!ari + metilprednisolon 40 mg/m2/!ari 5 selama 3&

    < ulan (7amar 4".

    II. Sn$%om" ne%o&k kon'en&"#

    Steroid tidak dierikan.

    *engoatan konseratif lainnya (ietetik$ penanggulangan infeksi$

    koreksi !ipoolemia " 9 in!iitor: enalapril 0$% mg/kg/!ari diagi 2 dosis atau

    aptopril 0$3 mg/kg/kali dinagi 2&3 dosis dengan tujuan untuk

    meng!ilangkan proteinuria dan meng!amat terjadi gagal ginjal

    terminal.

    5ransplantasi ginjal

    III. Sn$%om" ne%o&k !ekun$e%

    isamping penanganan ter!adap sindroma nefrotiknya$ perlu

    pengoatan ter!adap penyakit yang mendasarinya B tergantung

    pada S* masing&masing dari jenis penyakit yang menimulkan

    sindroma nefrotik.I5. Pen'o2"&"n kom+#k"!

    nfeksi (tela! diiarakan di atas"

    5romoemoli

    *enega!an tromoemoli pada S relaps sering/dependen

    steroid/ steroid resisten: aspirin atau dipiridamol selama

    pengoatan steroid.

    ,eparin dierikan ila suda! terjadi tromosis.

    ,ipoolemia

    iatasi dengan infus a9l fisologis$ lalu disusul dengan infus

    alumin 1 gr/kg/ atau plasma 20 ml/kg (tetesan lamatB10tetes per menit". -ila !ipoolemia tela! teratasi$ penderita masi!

    oliguria dierikan furosemid 1&2 mg/kg intraena.

    ,ipokalsemia

    Suplementasi kalsium %00 mg/!ari dan itamin .

    -ila terjadi tetani dioati dengan kalsium glukonas %0 mg/kg

    intraena.

    Tn$"k #"n1u&

    ilakukan pemeriksaan erat adan. intake&output$ lingkaran perut$ tekanan

    dara! setiap !ari. *emeriksaan dara! tepi 1 kali seminggu. =rinalisa dan

    pemeriksaan protein semikuantitatif 2 kali seminggu (jika suda! trace$

    diulangi 3 kali erturut&turut". *emeriksaan kimia dara! dan elektrolit selama

    peraIatan sekali dua minggu. Iasi efek samping oat dan komplikasi yang

    mungkin terjadi selama pasien diraIat. -ila ditemukan$ !arus ditanggulangi.

    In$k"! +u#"n'

    *enderita dipulangkan 2#"keadaan umum aik$ komplikasi teratasi$ dalam

    keadaan remisi.

    Selama mendapat steroid kontrol sekali seminggu seara eroat jalan.

    Setela! steroid di!entikan kontrol sekali seulan selama 3&% ta!un eas

    gejala.

    .

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    7/70

    Kom+#k"! 5romoemoli$ infeksi$ !iperlipidemia$ !ipokalsemia$ !ipoolemia$ gagal ginjal

    akut$ anemia dan pertumu!an anormal

    P%o'no!! S): 4 %E menjadi gagal ginjal terminal pada pengamatan 20 ta!un.

    7S8S: 2%E menjadi gagal ginjal terminal dalam % ta!un.

    S primer (S)" /kortikosteroid responsif umumnya aik.

    *ada kortikosteroid non responsif prognosis kurang aik$ mortalitas padajenis 7S8S %0E 1< ta!un setela! diketa!ui$ pada 7* %0E 11 ta!unsetela! diketa!ui. S sekunder tergantung penyakit primer.

    L"n-#"n "#'o%&m" +%o&oko# +%o!e$u% !&"n$n' o%$e%/

    , minggu I , minggu II , minggu III

    Remisi /0 Remisi /0 Remisi /( Resisten 3teroid

    $rednison *' inisial 24+ dosis inisial

    Gambar 1. Pengobatan kortikosteroid pada pasien baru

    FD* AD

    * 5 , minggu remisi 6 langsung A'

    Gambar 2. Pengobatan sindroma nefrotik relaps

    7

    $rednison *'.8 mg4m2&$94:r

    $rednison A',8 mg4m2&$94:r

    Remisi

    $rednison *'.8 mg4m2&$94:r

    $rednison A',8 mg4m2&$94:r

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    8/70

    SN relaps frekuen / dependen steroid

    $rednison *' Remisi $rednisone A'0;$A

    Remisi

    , minggu A'

    'iturunkan sampai dosis t:res:old

    81(8- mg4kgbb A'

    /.(12 bulan

    /1

    Relaps pada Relaps pada

    prednisone < 8- mg4kg A' prednisone < 1 mg4kg A'

    atau

    /2 efek samping steroid

    &evamisol 2- mg4kgbb A' ;$A 2(+ mg4kgbb

    /,(12 bulan /+ =(12 minggu

    Relaps prednisone standar

    Relaps pada prednisone

    < 8- mg4kgbb A'

    3iklosporin - mg4kgbb4:ari

    3elama 1 ta:un

    Gambar 3. Skema pengobatan prednisone angka panang

    =

    Keterangan:

    (1). Langsung diberi CPA (+ prednisone AD)(2). Sesudah prednisone jangka panjang BCPA

    (). Sesudah prednisone jangka panjang + !e"a#iso! BCPA

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    9/70

    Pred

    ! AD " bulan tap off #PA

    puls

    " bulan

    Pred

    ! AD " bulan tap off

    #PA

    oral

    3$" bulan

    Gambar %. Skema pengobatan SN resisten steroid

    @eferensi :(. 7 6ila 6irya$ Sindroma efrotik. alam -uku jar efrologi nak K 8) =$ Lakarta$ 2002: 3G1&

    4232. )risni Suandiya!$5atalaksana Sindrom efrotik diopatik *ada nak. alam aska! engkapSS dan 6orks!op efrologi $ -ali 200M

    3. latas ,$ 5amunan 5$5ri!ono *$ *ardede S. )onsensus 5atalaksana Sindroma efrotikdiopatik pada nak. Lakarta : =)) nefrologi $ 200%: 1&1H

    >

    ;$A $ulse -88 mg4m24bulan

    $rednison ,8 mg4m24:ari /1? pagi :ari

    Tapering off 1 mg4kgbb4:ari /1 bulan B8- mg4kgbb4:ari /1 bulan

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    10/70

    DEPARTEMEN IKA

    RSMH

    PALEMBANG

    SINDROM NEFRITIK AK6T KODE ICD: N00.-

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n P%"k&ek

    K#n!

    T"n''"# %ev!

    (0 )"nu"% *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! S adala! kumpu1an gejala&gejala nefritis yang timul seara mendadak$

    terdiri atas !ernaturia proteinuria$ silinderuria (terutama selinder eritrosit"$

    dengan atau tanpa disertai !ipertensi$ edema$ kongestif askuler atau gagal

    ginjal akut seagai akiat dari suatu proses peradangan yang la'imnya

    ditimulkan ole! reaksi imunologik pada ginjal yang seara spesifik mengenai

    glomeruli.

    E&o#o' a. 8aktor infeksi efritis yang timul setela! infeksi Streptococcus beta hemolyticus

    (7lomerulonefritis akut pasa streptoous"

    efritis yang er!uungan dengan infeksi sistemik lain endokarditis

    akterialis suakut dan s!unt nepritis.

    . *enyakit multisistemik antara lain:

    upus eritematosus sistemik (S"

    *urpura ,eno! S!onlein (*,S"

    . *enyakit ginjal primer

    d. efropati g

    P"&o'ene!! )omplek imun atau anti glomerular basement membrane (7-" antiodiesyang mengendap/erlokasi pada glomeruli&aktiasi komplemen jalur klasik

    atau altenatif dan sistem koagulasiperadangan glomeruli

    a. ,ematuria proteinuria dan silinderuria (terutama silinder eritrosit"

    b@ liran dara! ginjal laju filtrasi glomeruler (87" N oliguria

    retensi air dan garam B edema$ !iperolemia$ kongesti askuler

    (!ipertensi$ edema paru dengan gejala sesak napas$ ronki$ kardiomegali".

    'otemia$ !iperkreatinemia$ asidemia$ !iperkalemia$ !ipokalsemia dan

    !iperposfatemia semakin nyata$ ila 87 sangat menurun.

    @ ,ipoperfusi aktiasi sistem renin&angiotensin. ngiotensin 2 yang

    ersifat asokonstriksi perifer perfusi ginjal makin menurun. 87 makinturun disarnping timulnya !ipertensi. ngiotensin 2 yang meningkat

    merangsang kortek adrenal melepaskan aldosteron retensi air dan

    garam!iperolemia B!ipertensi.

    K#"!k"! a. S dengan !ipokomplemenemia$ dapat asimtomatis atau simtomatis.

    5ermasuk kelompok ini antara lain adala!

    a.1 7lomerulonefritis akut pasa infeksi streptoous (7*S".

    a.2. 7lomerulonefritis yang er!uungan dengan infeksi sistemik

    seperti:

    & ndokarditis akterialis akut/su akut

    & S!unt nep!ritis

    18

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    11/70

    a.3. 7lomerulonefritis proliferatif memranosa

    a.4. efritis yang er!uungan dengan S (nefritis lupus"

    . Sindroma nefritis akut dengan normokomplemenemia (dapat asimtomatis

    atau simtomatis". 5ermasuk kelompok ini antara lain adala!:

    .1 efritis yang er!uungan dengan *,S

    .2 efropati gK%&e%" $"'no!! a. namnesis

    . *emeriksaan fisik

    . *emeriksaan penunjang

    An"mne!! 9ari penyea dengan melakukan anamnesis$ pemeriksaan fisik dan

    penunjang.

    a. *enyea S dengan !ipokomplementemia

    1" 7*S

    @iIayat S* atau infeksi kulit$ dengan atau tanpa disertai oliguria.

    Sema pada muka seIaktu angun tidur$ kadang&kadang ada

    kelu!an sakit kepala. -isa juga dijumpai riIayat kontak dengankeluarga yang menderita 7*S (pada suatu epidemi".

    2" ndokarditis akterialis suakut

    @iIayat panas lama$ adanya penyakit jantung kongenital/didapat$ yang

    diikuti ole! kemi! erIarna seperti oa ola (!ematuria makroskopis".

    3" S!unt nep!ritis

    @iIayat pemasangan s!unt atrioentrikulo&atrial / peritoneal untuk

    penanggulangan !idrosefalus$ panas lama$ munta!$ sakit kepala$

    gangguan pengli!atan$ kejang&kejang$ penurunan kesadaran.

    4" S

    )elu!an dapat erupa panas lama$ erat adan turun$ anoreksia$

    nausea$ munta!$ sakit kepala$ depresi$ psikosis$ kejang$ ruam pada

    kulit

    . S dengan normokomplenemia

    1" *urpura ,eno!&S!onlein (*,S"

    @iIayat ruam pada kulit$ sakit sendi dan gangguan gastrointestinal

    (mual$ munta!$ nyeri adomen$ diare erdara! atau melena" dan

    serangan !ematuria.

    2" efropati g

    )eurigaan ila timulnya serangan !ematuria makroskopis seara

    akut dipiu ole! suatu episode panas yang er!uungan dengan S*.

    ,ematuria makroskopis iasanya ersifat sementara dan akan !ilang

    ila S* mereda$ namun akan erulang kemali ila penderita

    mengalami panas yang erkaitan dengan S*. iantara 2 episode$

    iasanya penderita tidak menunjukkan gejala keuali !ematuria

    mikroskopis dengan proteinuria ringan masi! ditemukan pada

    urinalisis. dema$ !ipertensi dan penurunan fungsi ginjal iasanya

    tidak ditemukan.

    11

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    12/70

    Peme%k!""n !k a. *enyea S dengan !ipokomplementemia

    1" 7*S

    dema$ !ipertensi$ kadang&kadang gejala&gejala kongesti askuler

    (sesak$ edema paru$ kardiomegali"$ atau gejala&gejala gaungan

    sistem saraf pusat (pengli!atan kaur$ kejangK penurunan kesadaran".

    2" ndokarditis akterialis suakut*anas$ ras!$ sesak$ kardiomegali$ takikardi$ suara ising jantung$

    !epatosplenomegali artritis/artralgia jarang dijumpai.

    3" S!unt nefritis

    ,idrosefalus dengan s!unt yang terpasang$ su!u tuu! meninggi$

    !ipertensi$ edema$ kadang&kadang dengan asites dan tanda&tanda

    peningkatan tekanan intrakranial.

    4" upus eritematosus sistemik (S"

    lopesia$ butterfly rash$ lesi disoid$ fotosensitiitas$ ulkus pada

    mulut/nasofaring$ pleuritis$ perikarditis$ !epatitis$ nyeri adomen$

    asites$ splenomegali.. S dengan normokomplenemia

    1" *urpura ,eno!&S!onlein (*,S"

    dema$ dan !ipertensi$ ruam pada daera! okong dan agian

    ekstensor dan ekstremitas aIa!$ art!ralgia/art!ritis$ nyeri adomen.

    2" efropati g

    emam$ infeksi saluran nafas. dema$ !ipertensi dan penurunan

    fungsi ginjal iasanya tidak ditemukan.

    Peme%k!""n

    +enun1"n'

    a. *enyea S dengan !ipokomplementemia

    1" 7*S

    )elainan urinalis minimal atau !ematuria$ proteinuria$ silinderuria S5? > 200 =$ titer 93 renda! (#G0 mg/dl"$ 94 iasanya normal.

    7amaran kimia dara! menunjukkan kadar -=$ kreatinin serum$

    dapat normal atau meningkat$ elektrolit dara! (a$ )$ 9a$ *$ 9l"

    dapat normal atau terganggu. )adar kolesterol iasanya normal$

    sedang kadar protein total dan alumin dapat normal atau sedikit

    merenda!$ kadar gloulin iasanya normal.

    iagnosis pasti ditegakkan erdasarkan iakan apusan tenggorok

    /keropeng kulit positif untuk kuman Streptoous - !emolitius atau

    S5? > 200 =. ,ematuria$ proteinuria dan silinderuria. )adar

    9,%0 dan 93 merenda! (#G0 mg/dl"$ yang pada ealuasi lei!

    lanjut menjadi normal < G minggu dari onset penyakit.

    2" ndokarditis akterialis suakut

    ,ematuria$ proteinuria atau kelainan pada sedimen urine erupa

    !ematuria mikroskopis$ lekosituria$ selinderuria.

    8ungsi ginjal la'imnya mengalami gangguan (-= dan kreatinin

    serumA".

    7amaran dara! tepi erupa lekositosis$ meningkat

    9@* (+"$ titer komplemen (93$ 94" turun$ kadang ditemukan

    peningkatan titer faktor rematoid$ kompleks imun dan kriogloulin

    12

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    13/70

    dalam serum.

    iagnosis ditegakkan erdasarkan temuan di atas disertai !asil

    kultur dara! (+" ter!adap kuman penyea infeksi dan pada

    ekokardiografi dijumpai egetasi pada katup jantung.

    3" S!unt nefritis

    =rinalisis menunjukkan !ematuria$ proteinuria$ silinderuria. 8ungsiginjal iasanya terganggu.

    )adar total protein dan alumin serum iasanya renda!. )adar

    elektrolit dara! dapat terganggu.

    9@* (+"$ titer komplemen (93$94" renda!.

    )ultur yang diperole! dari s!unt terinfeksi (+".

    4" upus eritematosus sistemik (S"

    ara! tepi: nemia normositik normok!rom$ retikulositosis$

    tromositopenia$ leukopenia$ Iaktu protromin/Iaktu tromoplastin

    partial iasanya memanjang.

    mmunoserologis: =ji 9oom (+". Sel (+" persisten. )eterliatanginjal ditandai dengan sindroma nefritis akut dengan atau tanpa

    disertai gagal ginjal akut atau sindroma nefrotik.

    iagnosis: dari nefritis lupus ditegakkan erdasarkan kelainan

    diatas$ dengan gamaran iopsi ginjal$ mulai dari yang ringan

    erupa 7 proliferatif fokal ringan sampai yang erat erupa

    proliferatif difusa.

    . S dengan normokomplenemia

    1" *urpura ,eno!&S!onlein (*,S"

    ,ematuria$ proteinuria dan silinderuria.

    =reum/kreatinin serum dapat normal atau meningkat dapat terjadipenurunan fungsi ginjal yang progresif yang ditunjukkan dengan

    meningkatnya kadar ureum dan kreatinin serum. )adar protein total$

    alumin$ kolesterol dapat normal$ atau menyerupai sindrom

    nefrotik. 5romosit$ Iaktu protomin dan tromoplastin normal.

    S5? iasanya meningkat sedangkan g normal.

    *ada kelainan ginjal erat iopsi ginjal perlu dilakukan untuk meli!at

    morfologi dari glomeruli pengoatan dan untuk keperluan prognosis.

    2" efropati g

    ,ematuria makroskopis iasanya ersifat sementara

    )adar g serum iasanya meningkat (10$2E"$ kadar komplemen

    (93$ 94" dalam serum iasanya normal.

    iagnosis pasti diuat erdasarkan iopsi ginjal.

    1+

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    14/70

    T"&"#"k!"n" 1. Pen"&"#"k!"n""n

    Semua S simtomatik perlu mendapat peraIatan. *engoatan

    ditujukan ter!adap penyakit yang mendasarinya dan komplikasi yang

    ditimulkannya.

    A. Tn$"k"n umuma. stira!at di tempat tidur sampai gejala&gejala edema$ kongesti

    askuler (dispnu$ edema paru$ kardiomegali$ !ipertensi"

    meng!ilang.

    . iet: asukan garam (0$%&1 g/!ari" dan airan diatasi selama

    edema$ oliguria atau gejala kongesti askuler dijumpai. *rotein

    diatasi (0$%/kg --/!ari" ila kadar ureum di atas %0 gram/dl.

    B. Pen'o2"&"n &e%,"$"+ +en"k& +ene2"2

    (/ GNAPS

    ". GNAPS &"n+" kom+#k"! 2e%"&

    o iuretika:=ntuk penanggulangan edema dan !ipertensi ringan

    disamping diit renda! garam$ dierikan furosemide 1&2 mg/kg

    --/!ari oral diagi atas 2 dosis sampai edema dan tekanan

    dara! turun.

    o nti!ipertensif

    -ila !ipertensi dalam derajat sedang sampai erat disamping

    pemerian diuretika ditama!kan oat anti!ipertensif oral

    (propranolol atau kaptopril". (li!at **) !ipertensi pada anak".

    o ntiiotika

    ** %0.000 =/kg--/!ari atau eritromisin oral %0 mg/kg--/!aridiagi 3 dosis selama 10 !ari untuk eradikasi kuman.

    2. GNAPS $en'"n kom+#k"! 2e%"&:

    o )ongesti askuler(edema paru$ kardiomegali$ !ipertensi"

    *emerian oksigen

    iuretika furosemide parenteral (1&2 mg/kg--/kali"

    nti!ipertensif oral (kaptopril 0$3 mg/kg--/kali 2&3 kali/!ari"

    -ila disertai gagal jantung kongestif yang nyata dapat

    dipertimangkan pemerian digitalis.

    o 7agal ginjal akut (li!at **) 77"

    o nsefalopati !ipertensi (li!at **) !ipertensi"o 7lomerulonefritis progresif epat (7 kresentik". erupakan

    entuk 7*S erat yang ditandai serangan !ematuria

    makroskopis$ perurukan fungsi ginjal yang erlangsung epat

    dan progresif$ dan pada iopsi ginjal dijumpai gamaran

    glomerular resent.

    isamping penanggulangan !ipertensi dan gagal ginjal dierikan

    pula pulse met!ylprednisolon.

    o 1% mg/kg-- metil prednisolon (tidak ole! melei!i 1 gram"

    perinfus sekitar

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    15/70

    5anda&tanda fungsi ital (denyut nadi$ tekanan dara!$

    pernafasan"

    )adar elektrolit

    o anjutkan dengan metil prednisolon oral$ 2 mg/kg--/!r selama

    1 ulan. alu dosis prednisolon dierikan seara alternate 2

    mg/kg--/ 2 !ari selama 1 ulan$ kemudian dilanjutkan separodosis dengan interal 1 ulan$ setela! dierikan 0$2 mg/kg

    sekali 2 !ari selama 1 ulan lalu oat di!entikan.

    Tindak lanjut :

    o 5imang erat adan 2 kali seminggu.

    o =kur masukan airan dan diuresis setiap !ari.

    o =kur tekanan dara! 3 kali se!ari selama !ipertensi masi! ada$

    kemudian 1 kali se!ari ila tekanan dara! suda! normal.

    o *emeriksaaan dara! tepi dilakukan pada saat penderita mulai

    diraIat$ diulangi 1 kali seminggu atau saat penderita atau saat

    penderita mau dipulangkan. =rinalisis minimal 2 kali semingguselama peraIatan. *erlu dilakukan iakan urine untuk menari

    kemungkinan adanya S). -ila ditemukan dioati sesuai

    dengan !asil sensitifitas.

    *emeriksaan kimia dara! dilakukan saat diraIat dan Iaktu

    dipulangkan. *enderita dengan komplikasi erat pemeriksaan

    dara! terutama ureum/ kreatinin dan elektrolit lei! sering

    dilakukan. *emeriksaan )7$ foto tora perlu dilakukan

    terutama pada penderita dengan segala kongestif askuler

    saat diraIat. *emeriksaan )7 perlu dilakukan seara serial$

    sedang foto toraks diulangi ila gejala&gejala kongesti askulersuda! meng!ilang pada saat penderita mau dipulangkan.

    *emeriksaan funduskopi seara serial perlu dilakukan ila

    penderita datang dengan erdasarkan indikasi terjadinya

    perurukan faal ginjal seara epat dan progresif (7 progresif

    epat "

    Indikasi pulang

    )eadaan penderita aik. 7ejala&gejala S meng!ilang.

    *engamatan lei! lanjut perlu dilakukan di poli k!usus ginjal anak

    minimal 1 kali 1 ulan selama 1 ta!un. -ila pada pengamatan

    S5? (+" dan 93 masi! renda! setela! G minggu dari onset$

    proteinuria masi! + setela! < ulan dan !ematuria mikroskopis

    masi! dijumpai setela! 1 ta!un$ atau fungsi ginjal menurun seara

    insidius progresif dalam Iaktu eerapa minggu atau ulan

    kemungkinan penyakit jadi kronik perlu dilakukan iopsi ginjal.

    */ En$ok"%$&! 2"k&e%"#! "ku&7 !u2 "ku&

    *engoatan ditujukan ter!adap endokarditis dan penyakit yang

    ditimulkannya pengoatan ter!adap endokarditis serta tindak

    lanjut (li!at S* endokarditis".

    1-

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    16/70

    Pengobatan komplikasi:

    o 7agal ginjal akut (li!at **) 77 "

    o ekompensasi kordis (li!at **) gagal jantung yang

    er!uungan dengan endokarditis".

    Tindak lanjut:

    Serupa dengan S 7*SIndikasi pulang:

    )eadaan umum aik$ infeksi teratasi$ gejala&gejala endokarditis

    memaik$ kelainan urinalisis minimal$ fungsi ginjal menunjukkan

    peraikan$ gejala dekompensasi meng!ilang. =ntuk ealuasi lei!

    lanjut penderita perlu kontrol eroat jalan ke poli k!usus ginjal

    anak/kardiologi anak$ minimal sekali seulan.

    3/ Shunt ne%&!

    *engoatan ditujukan ter!adap kuman penyea dan mengangkat

    s!unt yang terinfeksi ter!adap komplikasi dari s!unt nefritis.o - dierikan sesuai dengan !asil test sensitiitas

    o tasi gejala yang erkaitan dengan peningkatan tekanan intra

    kranial (li!at S* peningkatan tekanan intra kranial"

    o 7ejala ensefalopati !ipertensi diatasi sesuai **) !ipertensi

    o 7agal ginjal akut diatasi sesuai dengan **) 77

    Indikasi pulang

    )eadaan anak aik$ gejala&gejala dari nefritis minimal$ komplikasi

    yang terjadi terkontrol dengan aik. =ntuk ealuasi perlu kontrol

    eroat jalan ke poli k!usus ginjal/neurologi anak paling kurang

    sekali seulan.

    4/ Ne%&! "n' 2e%,u2un'"n $en'"n #u+u! e%&em"&o!u!

    *engoatan terdiri dari pemerian kortikosteroid prednisolon 2

    mg/kg--/!ari diagi 3 dosis selama 4&< minggu$ kemudian dosis

    diturunkan seara erta!ap sedikit demi sedikit sampai menapai

    dosis %&10mg/!ari atau 0$1&0$2 mg/kg dan diperta!ankan selama

    4&< minggu. Setela! itu dierikan seara alternat.

    -ila selama peraIatan penderita menunjukkan perurukan fungsi

    ginjal seara progresif atau dengan sindroma nefrotik dioati

    dengan pulse met!yl prednisolon terapi$ diuretika dan oat anti!ipertensi.

    Indikasi pulang:

    )eadaan umum aik$ gejala&gejala nefritis memaik atau

    menunjukkan kelainan minimal. *erlu kontrol seara eroat jalan

    ke poli k!usus ginjal anak.

    1.

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    17/70

    8/ Ne%&! "n' 2e%,u2un'"n $en'"n $en'"n Pu%+u%" Heno9,

    S9,on#en

    Steroid dierikan dalam Iaktu pendek untuk meng!ilangkan gejala

    nyeri perut. *enderita *,S erat Odengan manifestasi ginjal erat

    (S$77 dan !ipertensi"P memutu!kan pengaIasan yang ketat.

    -iopsi ginjal perlu dilakukan pada keadaan ini. ?at yangdigunakan dalam !al ini adala! prednison oral$ met!yl

    prednisolone$ olus intra ena$ oat&oal sitostatika (siklofosfamid$

    a'atioprin"$ antikoagulan$ antiplatelet dan plasmap!eresis.

    isamping penanggulangan ter!adap 77 dan !ipertensi.

    Tindak lanjut:

    Semua pasien dengan ,S* yang diraIat perlu dilakukan

    pengamatan ter!adap !ipertensi dan perurukan faal ginjal seara

    progresif$ merupakan indikasi untuk iopsi ginjal.

    Indikasi Pulang

    )eadaan umum aik$ urinalisis normal atau menunjukkan kelainanminimal$ tekanan dara! dan fungsi ginjal normal. ianjurkan

    kepada penderita untuk kontrol eroat jalan ke poli k!usus ginjal

    anak.

    / Ne%o+"& I'A

    *engoatan yang spesifik untuk efropati g asimtomatis elum

    ada. *engoatan !anya erupa pemerian antiiotika ila dijumpai

    S* atau tonsilektomi untuk mengurangi episode dari !ematuria

    makroskopis..

    Tindak lanjut*enderita g tidak perlu diraIat$ namun memerlukan pemantauan

    terus menerus ter!adap kemungkinan terjadinya !ipertensi dan

    perurukan fungsi ginjal.

    Kom+#k"! Fase akut :

    a. nsefalopati !ipertensif

    . *aya! jantung kongestif

    . 7agal ginjal akut

    Jangka panjang: 7agal ginjal kronik

    P%o'no!! a. S dengan !ipokomplemenemia tergantung pada penyeanya:

    1" 7*S: *rognosis aik$ M%E semu! sempuma$ 3E meninggal

    karena komplikasi. 2E erkemang menjadi 77).

    2" efritis yang er!uungan dengan endokarditis akterialis akut/su

    akut. *rognosis aik ila pengoatan ter!adap penyea dilakukan

    seara intensif dengan antiiotika yang ook dan kadar komplemen

    kemali normal. -ila pengoatan terlamat$ dapat terjadi gagal ginjal.

    3" S!unt nep!ritis. prognosis umumnya aik$ %0E dari kasus dilaporkan

    semu! ila s!unt yang mengalami infeksi segera diangkat dan

    17

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    18/70

    antiiotika yang ook segera dierikan$ 20E meninggal diseakan

    ole! penyakit neurologik primer$ atau komplikasi pemeda!an$

    sisanya dengan gejala sisa erupa gangguan faal ginjal$ !ematuria

    dan proteinuria.

    4" efritis lupus eritematosus sistemik (8S". *rognosis erkorelasi

    dengan persentase klinik saat serangan dan kelainan !istologi dariglomeruli. *enderita 8S dengan kelainan minimal mempunyai

    prognosis aik sedangkan penderita 8S dengan tanda sindroma

    nefritik nefrotik yang erat (adanya !ematuri$ !ipertensi dan

    insufisiensi ginjal" mempunyai prognosis jelek.

    . S dengan normokomplemenemia

    1" efritis ,eno! S!nonlein (,S"

    *rognosis ergantung pada erat dan luasnya keterliatan ginjal saat

    serangan penyakit.

    *ada anak dengan !ematuria dengan/tanpa proteinuria ringan$

    prognosis aik$ dimana kelainan urinalisis akan meng!ilang sekitar 2 &4 ulan$ meskipun pengamatan jangka panjang menunjukkan %&10E

    timul 77).

    *enderita dengan gamaran S yang kelainan urinalisis terus

    erlanjut$ seagian 77) timul dalam eerapa ulan pertama dari

    onset$ seagiannya lagi sekitar % sampai 1% ta!un pengamatan.

    ndikator uruknya prognosis meliputi dijumpai pula sindroma nefrotik$

    !ipertensi gagal ginjal saat seragan dan terdapatnya gamaran

    glomerular crescent (ulan sait" pada iopsi ginjal.

    2" efropati g.

    *rognosis umumnya aik. *ada pengamatan dalam tempo yangsingkat tidak perna! dijumpai gagal ginjal progresif$ meskipun

    kelainan urine tidak termasuk !ematuria erulang iasanya menetap.

    *ada pengamatan jangka panjang yang dilakukan dari 1 sampai 1%

    ta!un$ angka kejadian 77) antara % & ME$ dikaitkan dengan dijumpai

    gamaran glomerullar resents pada iopsi ginjal.

    1=

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    19/70

    DEPARTEMEN IKA

    RSMH

    PALEMBANG

    INFEKSI SAL6RAN KEMIH ISK/ KODE ICD: N30.;

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n P%"k&ek

    K#n!

    T"n''"# %ev!

    (0 )"nu"% *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! S) adala! infeksi saluran kemi! ole! mikroorganisme$ terutama akteri$

    dalam jumla! yang ermakna.

    E&o#o' 5erutama akteri gram negatif (teranyak E.coli), isa juga diseakan

    akteri gram positif$ irus dan jamur.

    P"&o'ene!! )ompleks$ dipengaru!i anyak faktor: faktor !ost dan faktor mikroorganisme

    penyea. 8aktor prediposisi antara lain: fimosis$ refluks esio&ureter$ atu

    atau enda asing disaluran kemi!$ jenis kelamin dll. *enyearan melalui 2ara:

    a@ *enyearan !ematogen: fokus infeksi di tempat lain septikemia

    pielonefritis.

    b@ *enyearan asenden: flora usus uropatogenikkolonisasi di perineal Q

    uretra anterior uli&uli menemus arier mukosa normal sistitis

    adanya faktor predisposisi (irulensi akteri atau faktor pejamu"

    pielonefritis. *ielonefritis urosepsis/refluks intra renal skar ginjal

    gagal ginjal kronis/!ipertensi.

    K#"!k"! a. -erdasarkan ada tidaknya gejala: simtomatis dari asimtomatis

    . -erdasarkan konfirmasi mikroiologik. 5ersangka S): gejala S) tanpa dukungan mikroiologik

    S): ditemukan mikroorganisme

    . -erdasarkan lokasi: S) atas (pielonefritis" dan S) aIa! (sistitis dan

    sistouretritis" serta kominasi.

    d. -erdasarkan derajat gejala klinis diagi atas S) ringan dan S) erat.

    e. -erdasarkan adanya kelainan radiologik diagi atas S) komplikata dan

    S) non komplikata.

    An"mne!! ( danya gejala demam$ sakit pinggang$ disuria$ urgensi$ frekuensi$

    polakisuria$ riIayat urin erpasir/keluar atu.

    ( 7ejala S) erat (demam tinggi$ munta!$ sepsis$ kejang"$ kuning (padaneonates atau ayi keil".

    ( 8aktor predisposisi (!igene$ konstipasi$ infeksi sistemik$

    imunokompromised"

    Peme%k!""n !k emam$ nyeri tekan supra puik$ nyeri ketok ostoertera$ puat

    K%&e%" $"'no!! Langkah diagnosis

    R S) asimtomatis diketa!ui pada skrining

    R S) simtomatis: anamnesis dan pemeriksaan fisik umum. )!usus pada

    neonatus perlu ditanyakan riIayat ke!amilan dan persalinan dan faktor

    risiko infeksi lainnya.

    1>

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    20/70

    R *emeriksaan penunjang: pemeriksaan penyaring akteriuria (piuria$

    pengeatan 7ram$ test kimiaIi"$ dara! tepi$ 9@*$ dan urinalisis lengkap$

    ureum dan kreatinin.

    R @adiologi: =S7 dan 9= ila ada kelainan dilanjutkan dengan F*

    Dasar diagnosis

    -akteriuria ermakna: didapatkan koloni kuman >100.000 koloni/ml urinpada pengamilan urin seara panaran tenga!$ atau eerapa kuman

    saja pada pengamilan sampel urin seara S**

    S) asimpmtomatik: akteriuria ermakna yang ditemukan pada uji tapis

    pada anak se!at atau tanpa gejala. )eadaan ini ersifat ringan dan

    iasanya tidak menimulkan kerusakan ginjal$ keuali pada Ianita !amil

    kalau tidak dioati dapat menimulkan S) simtomatik.

    S) simtomatis: terdapatnya akteriuria disertai gejala klinik

    S) atas: S) agian atas terutama parenkim ginjal$ la'im diseut seagai

    pielonefritis dengan gejala utama demam dan sakit pinggang.

    S) aIa!: ila infeksi di esika urinaria (sistitis" atau uretra dengangejala utama erupa gangguan teratas miksi seperti disuria$ polakisuria$

    kening mengedan (urgency".

    S) ringan: gejala ringan$ panas (&".

    S) erat: gejala erat$ panas tinggi$ kejang$ kesadaran turun$ munta!$

    diare$ pada neonatus sesuai dengan tanda&tanda sepsis.

    S) dengan gejala sepsis: ditemukan gejala sepsis sesuai S*&nya.

    S) nonkomplikata/simpleks: S) yang tanpa kelainan struktural maupun

    fungsional

    S) komplikata/kompleks: S) dengan ditemukan juga kelainan anatomik

    maupun fungsional saluran kemi! yang menyeakan stasis ataupunaliran alik (refluks" urin. )elainan saluran kemi! dapat erupa atu

    saluran kemi!$ ostruksi$ anomali saluran kemi!$ uli&uli neurogenik dan

    seagainya.

    S) erulang/relaps: akteriuria yang timul kemali setela! pengoatan

    dengan jenis kuman yang sama dengan kuman saat iakan urin pertama

    kalinya. )ekamu!an dapat timul antara 1 sampai < minggu setela!

    pengoatan aIal.

    S) rekuren/reinfeksi: akteriuria yang timul setela! selesai pengoatan

    dengan jenis kuman yang ereda dari kuman saat iakan pertama.

    Peme%k!""n

    +enun1"n'

    -erdasarkan pola pemikiran evidence basedan per!itungan untung&ruginya

    pemeriksaan penitraan$ Stark (1MMH" mengajukan alternatif pili!an seagai

    erikut:

    1. nak yang diduga menderita pielonefritis akut dan

    semua ayi yang menderita S) perlu pemeriksaan =S7 dan S=. -ila

    ditemukan @F=$ pemeriksaan pielografi intraena (*F" atau sintigrafi

    S dapat dilakukan$ meskipun tidak langsung terkait dengan

    penanganan pasien. -ila pada pemeriksaan =S7 diurigai adanya

    kelainan anatomik maka *F lei! disarankan.

    28

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    21/70

    2. nak perempuan dengan S) aIa! (sistitis" erulang sampai 2 atau 3 kali

    atau S) pertama dengan adanya riIayat @F= dalam keluarga$

    diperlakukan seperti pili!an no.1 di atas.

    3. Seagian esar anak perempuan dengan S) serangan pertama atau S)

    aIa! saja tidak memerlukan pemeriksaan penitraan. )elompok ini

    ukup dipantau tiap

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    22/70

    ulangi F*/9=. Lika menjadi erat konsul eda! urologi.

    )ontrol erkala ureum dan kreatinin (3&< ulan"$ kalau terjadi gagal ginjal dan

    !ipertensikelola sesuai S*&nya.

    Indikasi pulang

    )eadaan umum aik$ gejala klinis S) !ilang$ kulltur setela! 1 minggu

    pengoatan selesai steril dan fungsi ginjal normal.

    E$uk"! *enega!an dengan mengenali faktor predisposisi (!ygiene$ menega!

    konstipasi" dan lain&lain

    Kom+#k"! @efluks esikoureter (2030 E"$ skar pielonefritik (10&20E"$ !ipertensi$ gagal

    ginjal

    P%o'no!! S) non komplikata dan elum disertai komplikasi prognosis aik. S)

    komplikata atau yang sering kamu! akan erlanjut menjadi gagal ginjal

    kronik kemudian !ari

    L"n-#"n

    "#'o%&m"

    +%o&oko#

    +%o!e$u%

    !&"n$n' o%$e%/

    @eferensi:1. @usdidjas$ @afita @amayanti$ nfeksi Saluran )emi!.alam -uku jarefrologi nak K 8) =$ Lakarta$ 2002:142&1

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    23/70

    DEPARTEMEN

    IKA RSMH

    PALEMBANG

    HEMAT6RIA KODE ICD: R3(.

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n P%"k&ek

    K#n!

    T"n''"# %ev!

    (0 )"nu"% *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! ,ematuria adala! keadaan yang menunjukkan terdapatnya sel&sel eritrosit

    dalam jumla! yang anormal di dalam urin

    E&o#o' -erasal dari glomerulus

    7lomerulonefritis

    Sindroma !emolitik uremik

    ,ematuria er!uungan dengan ola! raga

    ,ematuria familial enigna

    efropati g

    -ukan dari glomerulus

    *enyakit perdara!an/gangguan faktor pemekuan

    )eraunan jengkol

    ,iperkalsiuria

    5-9 ginjal/saluran kemi!

    nfeksi saluran kemi!

    5rauma

    -atu

    efek kongenital (7injal polikistik Q ,idronefrosis" 5umor 6ilms

    -enda asing di ureta/esika urena

    P"&o'ene!! ,ematuria dapat erasal dari sesuatu tempat di jaringan parenkim ginjal

    dan traktus urinarius$ mulai dari glomeruli sampai ke uretra anterior.

    ekanisme timulnya !ematuria dapat melalui eerapa ara:

    *roses imunologik peradangan pada glomerulo&tuulo interstisiel

    kapiler / arteriol glomeruli&tuulo&interstisiel rusak.

    ndotoksis atau infeksi langsung ole! agen infeksi (akteri$ irus$ riketsia"

    kerusakan endotel kapiler glomeruli.moli septik yang tersangkut pada endotel kapiler glomeruli .

    fek langsung dari oat&oat yang merusak tuulo interstisial.

    )ristal yang menyumat lumen tuulus.

    ritasi mukosa saluran kemi! ole! mikrokristal$ enda asing yang

    dimasukkan leIat uretra ke esika urinaria$ peradangan mukosa

    kerusakan kapiler.

    5rauma/neoplasma jaringan ginjal/saluran kemi! rusak pemulu!

    dara! pea!. efek kongenital pada saluran kemi! kerusakan

    pemulu! dara!.

    2+

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    24/70

    K#"!k"! ,ematuria asimtomatis$ !ematuria tanpa gejala&gejala lain$ ,ematuria

    simtomatis$ !ematuria yang disertai gejala&gejala lain seperti edema$

    oliguria$ gejala&gejala kongesti askuler$ gejala&gejala SS*.

    An"mne!!

    +eme%k!""n !k$"n k%&e%"

    $"'no!!

    Dasar diagnosis:

    9urigai !ematuria ila urin erIarna mera! terang atau gelap sepertioa&ola

    Langkahlangkah diagnosis:

    *astikan adanya !ematuria

    *emeriksaan yang dilakukan adala! dispstik untuk meli!at adanya

    kandungan !emogloin dalam eritrosit dan !emogloin eas dalam

    urine. Sedangkan untuk meli!at sel eritrosit dilakukan pemeriksaan

    mikroskopis sedimen urin. -ila ditemukan sel eritrosit J %/lp B

    !ematuria mikroskopik

    5entukan entuk dari !ematuria dan ari faktor penyea.

    *emeriksaan yang dilakukan adala! anamnesis$ pemeriksaan fisikdan pemeriksaan penunjang identifikasi :

    Hem"&u%" non '#ome%u#e%$ iri&irinya:

    =rine erIarna mera! terang$ iasanya edema dan !ipertensi

    tidak dijumpai.

    =rinalisis menunjukkan:

    =rin erIarna mera!

    -ekuan dara! (+"

    *roteinuria (+1" (&2"

    Silinder eritrosit (&"

    -entuk eritrosit sama dan kandungan !emogloinnya merata. Hem"&u%" '#ome%u#e%$ iri&irinya:

    ari anamnesis didapatkan urin erIarna mera! gelap$ tidak nyeri

    Iaktu erkemi!.

    ari pemeriksaan fisik iasanya ditemukan edema$ !ipertensi

    =rinalisis :

    *roteinuria (+2 & +3"

    Sel eritrosit (+" ( J%/lp atau penu!/lp"

    -entuk eritrosit tidak sama dan kandungan !emogloinnya

    tidak merata

    Silinderuria (terutama selinder eritrosit"

    =ntuk masing&masing kelompok !ematuria ditetapkan etiologinya (li!at

    algoritma"

    -entuk on 7lomeruler

    a" )eraunan jengkol

    iagnosis erdasarkan riIayat makan jengkol$ nyeri !eat saat

    erkemi!$ mulut au jengkol$ kadang&kadang$ ditemukan retensio

    urin$ kristal asam jengkol pada orifisium uretra. *ada urinalisis

    dijumpai sel eritrosit penu!$ lekosituria$ kristal asam jengkol$

    proteinuria +1$ kadang&kadang dijumpai tanda&tanda 77.

    2,

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    25/70

    " ,iperkalsiuria idiopatik

    iagnosis diuat erdasarkan !asil urinalisis yang menunjukkan

    !ematuria$ disertai peningkatan ekskresi kalsium dalam urin > 4

    mg/kg--/!ari atau ratio 9a/kreatinin urin > 0$2. ari riIayat

    keluarga ada riIayat serangan kolik ginjal/ureter yang

    er!uungan dengan atu." 5-9 7injal

    iagnosis erdasarkan riIayat kontak (+"$ atuk&atuk kronik$ gi'i

    uruk$ kelainan paru aik erdasarkan pemeriksaan fisik/radiologi$

    meninggi. *ada urinalisis dijumpai !ematuria$ piuria steril.

    ** (+"$ )epastian diagnostik perlu dilakukan iakan urin untuk

    menari -5.

    d" S)

    iagnosis erdasarkan riIayat panas lama$ disuria$ polakisuria$

    nyeri pinggang/sudut kosto ertera/suprasimfisis. ,asil urinalisis

    menunjukkan adanya !ematuria$ proteinuria$ lekosituria. an padaiakan urin dijumpai akteria ermakna.

    e" 5rauma

    iagnosis erdasarkan pada riIayat trauma pada daera!

    pinggang dan ditemukan memar/leam pada daera! pinggang

    atau suprasimfisis. *ada pemeriksaan urin tampak gross

    !ematuria dan ekuan dara! (+". =ntuk mengeta!ui lokasi/luasnya

    daera! yang mengalami trauma perlu dilakukan =S7/*F.

    f" -atu saluran kemi!

    iagnosis erdasarkan kolik ureter$ kemi! tidak lanar dan rasa

    nyeri saat erkemi!. *ada anak laki&laki gejala k!as adala! seringmenarik penisnya ketika mau erkemi!$ kadang&kadang disertai

    keluar atu$ =rinalisis !ematuria$ lekosituria. iagnosis pasti

    =S7/*F.

    g" 5umor/defek kongenital pada ginjal/saluran kemi!

    iagnosis erdasarkan teraa massa dalam rongga adomen.

    =ntuk menentukan jenis tumor atau defek kongenital apaka! tumor

    6ilms$ ginjal polikistik atau !idronefritis perlu dilakukan =S7/*F.

    !" *enyakit pendara!an

    iagnosis erdasarkan riIayat gusi muda! erdara!$ sering

    epistaksis$ puat$ iru&iru pada kulit$ pada dara! tepi ditemukan

    kadar , renda!$ tromositopenia$ Iaktu pemekuan dan

    perdara!an memanjang.

    -ila entuk non glomeruler dari !ematuria !anya erupa dara! sedang

    gamaran dara! tepi normal tanpa ditemukan tanda&tanda penyakit

    dara!/perdara!an$ perlu dilakukan pemeriksaan =S7/*F untuk menari

    faktor penyea perdara!an. -ila !asilnya normal kemungkinan

    penyeanya erasal dari trauma uretra$ enda asing di uretra$ atau

    peradangan esika urinaria. =ntuk menentukan asal perdara!an perlu

    pemeriksaan sitoskopi.

    -entuk 7lomeruler

    2-

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    26/70

    1" ,ematuria mikroskopis

    apat merupakan sala! satu entuk glomeruler dari !ematuri.

    iagnosis ditegakkan ila !asil pemeriksaan fisik (+"$ gamaran

    dara! tepi normal$ fungsi ginjal kimia normal$ sedang urinalisis

    memperli!atkan gamaran erupa !ematuria mikroskopis dengan

    sel dara! mera! yang dismorfik.*ertimangan penyea apaka! !ematuria er!uungan dengan

    !ematuria rekuren enigna$ !ematuria er!uungan dengan

    ola!raga atau !ematuria idiopatik. akukan oserasi selama

    %lonidin drip 8882 mg4kg994= jam

    'alam 188 ml glukosa - C /12 tetes mikroMaksimal 888. mg4kg994= jam

    *urosemide 1(2 mg4kg994kali

    %aptopril oral 8+ mg4kg994kali maksimal 2mg4kg994kali 2(+ kali4:ari

    T' 'ias >8(188 mm#g

    3TA9I&%lonidin stop

    %aptopril terus

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    40/70

    ,8

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    41/70

    ,1

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    42/70

    DEPARTEMEN IKA

    RSMH

    PALEMBANG

    GAGAL GIN)AL AK6T GGA/ &'D( )#D N1+.$

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n P%"k&ek

    K#n!

    T"n''"# %ev!

    (0 )"nu"% *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! 7agal ginjal akut (77" adala! suatu sindroma yang ditandai dengan

    penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan akiat terjadinya

    penimunan !asil metaolit senyaIa nitrogen seperti ureum dan

    kreatinin.

    E&o#o' 1" 77 pre renal akiat !ipoolemia$ !ipotensi dan !ipoperfusi ginjal$

    seagai akiat:

    )e!ilangan dara!: trauma$ pendara!an

    )e!ilangan air dan elektrolit: gastroenteritis akut

    )e!ilangan plasma: luka akar$ peritonitis

    ,ipoaluminemia erat pada sindroma nefrotik

    ekompensasio kordis: infark miokard

    *ada neonatus akiat sepsis/asfiksia erat

    2" 77 rena1$ seagai akiat:

    a. )erusakan epitel tuulus: ekrosis tuular akut

    o 5ipe iskemik: kelanjutan dari 77 pra&renal

    o 5ipe nefrotoksik: oat&oatan seperti aminoglikosida$ 'at

    kontras radioopak$ pigmen (!emogloinuria / miogloinuria"$

    logam erat$ !iperurisemia. )erusakan glomerulus

    o 7

    o Sindroma !emolitik uremik

    . *enyakit askuler

    d. nomali ginjal (ginjal polikistik$ multikistik/displastik"

    3" 77 paska renal

    ?struksi: alula uretra posterior$ atu$ ekuan dara!$ tumor$ kristal

    (asam jengkol$ asam urat"

    P"&o'ene!! ampiran 1

    K#"!k"! 1" 7agal ginjal akut non oligurik: produksi urine normal$ akan tetapi terdapatpeningkatan kadar ureum dan keratin serum. -iasanya timul akiat

    pemakaian oat ersifat nefrotoksik (gol. aminoglikosid".

    2" 7agal ginjal akut oliguria: ditandai dengan olume urine # 240 ml/m2/24

    jam atau 0$% & 1 ml/kg--/jam. *ada neonatus # 1ml/kg--/jam.

    An"mne!! 5entukan penyea 77

    1" 77 pra renal: riIayat kekurangan airan (diare$ munta!"$ ke!ilangan

    dara!/plasma (trauma$ luka akar"$ pemeda!an$ sakit jantung dll.

    2" 77 pasa renal: riIayat S) erulang$ nyeri pinggang$ !ematuria$

    riIayat atu$ ila erkemi! sering mengedan dan tidak lanar$ terasa

    nyeri yang !eat pada Iaktu erkemi!$ ada riIayat makan jengkol.

    ,2

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    43/70

    3" -ila penyea 77 pra&renal/paska renal dapat disingkirkan langka!

    erikutnya adala! menari etiologi 77 intra renal.

    B *erlu ditanyakan riIayat yang mengara! ke penyakit tertentu$ seperti

    faringitis/impertigo eerapa !ari seelum munulnya 77$ riIayat

    kemi! erIarna mera! gelap.B @iIayat diare erlendir/atau erampur dara!$ urine erIarna mera!

    gelap$ ruam pada kulit$ puat$ gamar dara! tepi menunjukkan anemia

    !emolitik mikroangiopati dan tromositopeni menjurus keara!

    diagnosis S,=.

    B @iIayat pemakaian oat&nefrotoksik$ demam nyeri sendi$ urtikaria$

    sedang !ematuria dan piuria disertai sel epitel tuulus.

    Peme%k!""n !k 1" 77 pra renal:

    *ada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan tanda de!idrasi$ luka akar$

    takikardi$ tanda&tanda gagal jantung kongesti (edema paru$ kardiomegali$

    ising jantung".2" 77 pasa renal

    *ada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan retensio urine (kandung

    kemi! penu!"$ terasa massa di rongga adomen$ atau terli!at ada kristal

    asam jengkol pada ofisium uret!ra eksterna.

    3" -ila penyea 77 pra&renal/paska renal dapat disingkirkan langka!

    erikutnya adala! menari etiologi 77 intra renal.

    *ada pemeriksaan fisik ditemukan edema pada kelopak mata dengan

    atau tanpa !ipertensi mengara! dugaan pada 7*S. @uam pada kulit$

    art!iritis$ art!ralgia$ nyeri perut$ mengara! dugaan pada askulitis.

    K%&e%" $"'no!! 77 oliguria

    Folume urine pada seorang anak #240 ml/m2/24jam atau #10

    ml/kg--/jam atau pada neonatus #1 ml/kg--/jam$ disertai peningkatan

    kadar ureum dan kreatinin serum dalam Iaktu yang epat.

    77 non oliguria

    )adar ureum dan kreatinin serum naik dengan epat namun olume urine

    normal

    aju filtrasi glomerulus diperkirakan dengan formula:

    K#%en! k%e"&nn %umu! S9,

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    44/70

    adanya dilatasi sistem peliokalises.

    3" -ila penyea 77 pra&renal/paska renal dapat disingkirkan langka!

    erikutnya adala! menari etiologi 77 intra renal.

    *ada 77 intra renal gamaran urinalisis menunjukkan: -L urine #1$020$

    osmol =rine # 3%0$ ratio osmol urine/plasma # 1$2$ a urine >20$ 8 a>

    2. *emeriksaan laoratorium lain yang menyokong 77 intra renaladala! a'otemia yang meningkat epat$ peningkatan kadar kreatinin 0$%&

    1$% mg/dl/!ari sedangkan -= meningkat 10&20 mg/dl/!ari.

    -iopsi ginjal !anya diindikasikan pada kasus&kasus yang tersangka

    glomerulonefritis dengan perurukan akut dari fatal ginjalnya

    T"&"#"k!"n" 1"7injal akut pra renal.

    5ergantung dari penyea. *ada keadaaan tertentu perlu dilakukan

    pengukuran tekanan ena sentral (9F*" untuk mengealuasi

    !ipoolemia 9F* normal Y 1 3

    ml/kg--/jam.

    9ara lain memedakan kedua keadaan ini adala! dengan diuresispaksa dengan atatan penderita suda! lama dalam keadaan !idrasi

    tetapi masi! oliguria. ierikan furosemid dengan dosis 1 &2 mg/kg--

    F. -ila terjadi peningkatan diuresis < 10 ml/kg--/jam$ 77 ersifat

    pra&renal$ ila tidak 77 ersifat intrarenal. -ila penyeanya gagal

    jantung$ terapi airan tidak dianjurkan$ karena akan menama! ean

    jantung. *engoatan yang dierikan adala! furosemid dan inotropik

    (dopamin$ digoksin". opamin dierikan dengan dosis (1&3

    mikrogram"/kg--$ seara infus tetes guna meningkatkan aliran dara!

    ginjal dan ura! jantung

    2" 7agal ginjal paska renal

    5erapi spesifik pada gangguan ini adala! meng!ilangkan ostruksi$

    mungkin perlu pemasangan foley kateter$ esikotomi tue nefrostomi.

    ?struksi yang tela! terkoreksi dapat mengalami piuria dengan

    kemungkinan !ipokalemia$ !iponatremia$ !ipotensi sampai kolaps.

    alam !al ini terapi airan !arus etul&etul diper!atikan.

    ,,

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    45/70

    3" 7agal ginjal akut intra renal

    a. 5erapi konseratif

    (. Re!&%k! 9"%"n

    Lumla! airan yang dierikan erdasarkan insensile Iater loss

    + jumla! urine 1 !ari seelumnya jumla! airan yang keluarersama munta!$ erak$ slang nasogastri$ dll + kenaikan su!u

    setiap 1 9 diatas 3H$% o9 seanyak 12E erat adan.

    *er!itungan 6 didasarkan pada kalori ependiture$ sesuai

    erat adan:

    0 10 kg : 100 kal/kg--

    11 20 kg : 1000 kal + %0 kal/kg/!ari diatas 10kg

    > 20 kg : 1%00 20 kal/kg/!ari diatas 20 kg

    Lumla! 6 Y 2% ml/100 kal.

    Seara praktis per!itungan yang digunakan anak umur # % ta!un

    Y 30ml/kg--/!ari$ anak umur>% ta!un Y 20ml/kg/!ari. 9airanseaiknya dierikan per oral$ keuali ila munta!

    Jenis cairan yang digunakan:

    -i1a anuria: glukosa 10E ila oliguria glukusa 10E 3:1. )alau

    menggunakan ena sentralis dapat digunakan glukosa 20&40E.

    Lumla! kalori minimal yang dierikan untuk menega!

    kataolisme 400 kkal/m2/!ari.

    -ila terapi konseratif erlangsung > 3 !ari pertimangkan

    pemerian emulsi lemak dan protein 0$% & 1 g/kg/!ari..

    *emerian protein dilakukan sesuai dengan jumla! diuresis.

    *. Pen'o2"&"n kom+#k"!sidosis melaolik dikoreksi dengan airan inat H$% E sesuai

    dengan !asil analisis gas dara!. Zaitu akses asa erat adan

    0$3 (meC" atau kalau S5@=* tidak ada dapat dengan koreksi

    uta 2&3 meC/kg/!ari

    3. H+e%k"#em"

    -ila kadar kalium serum %$% & H meC/l perlu dierikan kayealat

    1 gr/kg-- per oral /rektal 4 se!ari

    )alium serum > H meC/l atau ada kelainan )7/atau aritmia

    jantung perlu dierikan glukonas kalsikus 10E 0$% ml/kg-- F

    lamat&lamat dalam %&10 menit$ natrium ikaronat H$% E 2$%

    meC/kg -- F dalam Iaktu 10&1% menit

    -ila !iperkalemia masi! ada glukosa 20E (1/kg-- atau 0$% g

    glukosa/kg--" + 0$% = insulin dan siapkan dialisis

    4. H+on"&%em"

    ikoreksi ila kadar natrium # 120 meC/l atau timul gejala.

    osis yang digunakan adala! 0$< -- (a yang di!arapkan &

    a serum yang didapat" meC/l dierikan dalam entuk larutan

    a9l !ipertonis (3E" selama 4 jam infus. )oreksi dierikan

    separo!nya untuk menega! !ipertensi atau oerload airan.

    ,-

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    46/70

    8. Ke1"n'

    iatasi sesuai dengan penatalaksanaan kejang. )oreksi

    ter!adap penyea kejang ()ejang pada 77 dapat

    diseakan gangguan elektrolit$ !ipertensi atau uremia"

    5etapi diatasi dengan injeksi kalsium glukonas 10 E 0$%/kg-- F lamat&lamat.

    . H+e%o!"&em"

    iatasi dengan aluminium !idroksida

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    47/70

    %. Tn$"k #"n1u&

    1" Selama peraIatan perlu dilakukan pengaIasan ter!adap tanda&tanda

    ital: tensi$ nadi$ pernafasan$ ritme jantung$ su!u tuu!.

    2" *emeriksaan ,/,t/tromosit seara erkala

    3" *emeriksaan ureum/kreatinin dan elektrolit serum seara erkala4" nalisis gas dara! ila ada

    %" asukan airan dan jumla! diuresis/24 jam

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    48/70

    ,ampiran 1.Pat-ogenesis Gagal Ginal Akut

    *aktor penetus

    $erfusi ginjal

    Total aliran dara: ginjal

    %onsumsi "2

    Reabsorpsi Na tubular

    $ro?imal

    Redistribusi aliran dara:

    ginjal

    &aju filtrasi glomerulus

    & %onsentrasi Na pada

    airan tubulus distal& 3timulasi pada apparatus

    jukstaglomerular

    & $elepasan rennin dan

    aktivasi loal

    Aktivasi loal angiotensin II!lomerular afferent

    )asokonstriksi arteriol

    Aktivitas renin plasma

    "liguria 9DN

    ,=

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    49/70

    ,ampiran 2.Algoritma Diagnosis dan Penatalaksanaan GGA

    !ambaran urinalisis urine nep:ritis /:ematuria proteinuria selindernuria 0

    "liguria serta aotemia

    !!A

    Tentukan faktor penFebabAnamnesis $emeriksaan @ *isik

    $emeriksaan $enunjang

    ( Drinalisis( $rofit biokimiaGi( 'ara: tepi lengkap( $etunjuk pem@ urine

    "verload airan#ipertensi%eterlibatan multisistemik

    !ambaran apusan dara: abnormalTrombositopenia3edimen urine aktif"smol urine H +-8

    *E Na < 2C

    'iare4munta:4pendara:an

    #ipotensi4ura: jantung$etunjuk urinalisis

    9DN4kreatinin

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    50/70

    DEPARTEMEN

    IKA RSMH

    PALEMBANG

    GAGAL GIN)AL KRONIKKODE ICD:

    N(@.-

    No.Dokume

    nNo. Rev!

    H"#"m"n:

    P"n$u"n

    P%"k&ek K#n!

    T"n''"#

    %ev!

    (0 )"nu"%

    *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! 77) adala! suatu keadaan gangguan yang kompleks$ aik

    klinis$ kimiaIi maupun metaolisme tuu! seagai akiat

    menurunnya fungsi ginjal yang kronik dan progresif dalam !al ini

    keepatan glomerulus ()87"

    K#"!k"! da 3 tingkatan 77) erdasarkan penurunan )87$ yaitu:

    1" 77) aIal: 87 menurun antara 1%&30 ml/men/1$H3 m2

    2" 77) lanjut: 87 menurun antara %&1% ml/men/1$H3 m2

    3" 77) terminal: 87 menurun # % ml/men/1$H3 m2

    An"mne!! ema!$ letargi$ penurunan kesadaran somnolen&koma$ sesak

    nafas$ anoreksia$ mual$ munta!$ !ematemesis$ puat

    Peme%k!""n

    !k

    nemia$ purpura

    dema$ !ipertensi

    @ikets$ osteomalasia$ !iperfosfatemia.,ipokalsemia$ !iperparatiroidisme$ pruritis

    ,iperkalemia$ asidosis$ metaolik$ !iperuriasidemia.

    @etardasi pertumu!an$ neuropati perifer

    *erikarditis$ kardiomiopati$ gagal jantung

    -8

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    51/70

    T"&"#"k!"n" (/ Pen'o2"&"n kon!e%v"&

    *engoatan ini masi! dapat dilakukan ila klirens kreatinin

    > % ml/mnt/,0 m(

    5ujuan pengoatan ini untuk memperaiki keadaan umum$

    se!ingga ila penderita jatu! dalam stadium terminal dari

    perjalanan 77)$ maka untuk mendapatkan dialisis dan

    transplantasi ginjal$ kondisi fisiknya tetap dalam keadaan

    optimal.

    a. )eutu!an )alori

    nak dengan 77) !arus mendapat masukan kalori

    minimal 40&120 kal/kg--/!ari. apat dipakai patokan

    minimum @ seperti terli!at pada tael 1.

    5ael&1. @ekomendasi *emerian )alori se!ari&se!ari pada

    anak dengan insufesiensi 7injal )ronik sesuai=mur

    =sia 5inggi(9m"

    nergi(kal"

    *roteinminimal

    (gr"

    )alsium (gr"

    8osfor(gr"

    0&2 ln %% 120/kg 2$2/kg 0$4 0$2

    2&< ln

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    52/70

    ginjal Sesuai dengan =mur dan 87

    =sia %0&20(120E@"

    20&10(100E @"

    10&%(100E@"

    0&2 ln 2$< g/kg 2$2 g/kg 1$< g/kg

    2&< ln 2$4 g/kg 2 g/kg 1$% g/kg

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    53/70

    engurangi masukan protein dan produk susu

    yang kaya akan fosfat$ meng!amat asorsi

    fosfat dari dalam usus dengan pemerian

    aluminium gel. )adar fosfat dalam serum

    !arus diperiksa dan diperta!ankan antara 4 %

    mg/dl.

    !. *emerian itamin

    5ergantung pada derajat gagal ginjal dan keurigaan

    pada tulang erdasarkan !asil pemeriksaan

    radiologis. Fitamin dierikan dengan dosis 4000

    40.000 =/!ari. Selama pemerian oat kadar

    kalsium !arus diperiksa untuk mendeteksi timulnya

    !iperkalsemin akiat efek samping itamin .

    i. ,ipertensi

    *ada !ipertensi ringan dierikan diuretika seperti

    furosemid dan mematasi masukan air dan garam.

    *ada !ipertensi moderat&erat dierikan oat

    anti!ipertensi seara oral. -ila !ipertensi erat

    sampai menimulkan kerusakan organ target$

    dierikan anti!ipertensi seara intraena. ?at

    anti!ipertensi yang digunakan seperti terli!at pada

    tael 3.

    j. nemia

    -ila , # < g/dl dan timul gejala&gejala anemia.

    perlu dierikan transfusi dara! dengat jumla! % & 10m1/kg-- dalam entuk [fres! paked ellsX. -ila

    anemia diseakan ole! kekurangan 'at esi atau

    asam folat$ dierikan 'at esi < mg/kg--/!ari dan

    asam folat 0$2%& 1 mg/!ari.

    k. 7angguan *ertumu!an

    *engoatan ter!adap gangguan pertumu!an ini sulit

    karena anyak faktor yang erperan. 8aktor yang

    dapat memerikan respon ter!adap pengoatan ini

    adala! koreksi asidosis dan gangguan keseimangan

    elektrolit. *engelolaan ter!adap malnutrisi !arusdiusa!akan seaik mungkin$ anoreksia !arus

    dierantas$ untuk itu perlu antuan a!li gi'i untuk

    menyusun diet yang ook untuk selera anak.

    l. nfeksi

    -ila ada infeksi !arus segera ditanggulangi. Samil

    menunggu !asil iakan dan sensitifitas dapat

    dierikan oat antiiotik yang erspektrum luas.

    osis oat !arus disesuaikan dengan derajat

    kerusakan fungsi ginjal.

    */. Pen'o2"&"n +en''"n&: dialisis dan transplantasi ginjal.

    -+

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    54/70

    L"n-#"n

    "#'o%&m"

    +%o&oko#

    +%o!e$u%

    !&"n$n' o%$e%/

    @eferensi :1. anan SekarIana$edi @a!madi$ any ,ilmanto$ 7agal

    ginjal )ronik. alam -uku jar efrologi nak K 8) =$

    Lakarta$ 2002:%0M&%30

    DEPARTEMEN

    IKA RSMH

    PALEMBANG

    NEFRITIS L6P6S SLE/KODE ICD:

    [email protected]

    No.Dokumen No. Rev!H"#"m"n:

    P"n$u"n

    P%"k&ek K#n!

    T"n''"#

    %ev!

    (0 )"nu"%

    *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    K%&e%"

    $"'no!! $"n

    +eme%k!""n

    +enun1"n'

    1" @uam kupu&kupu di muka

    2" @uam disoid di kulit

    3" 8otosensitif

    4" =lserasi uro dan nasofating

    %" rt!ritis tanpa deformitas

    0$% g$/!ari atau +++$

    selinder seluler$ sel dara! mera!/,/granuler/tuuler"G" )elainan neurologik: kejang atau psikosis.

    M" )elainan !ematogik: anemia !emolitik dengan

    retikulositosis atau lekopenia atau limfopenia atau

    tromositopenia.

    10" )elainan imunologik: sel positif atau titer anormal

    anti ter!adap tuu! atau anti S positif atau

    uji serologis sifilis positif palsu dalam < ulan terak!ir

    11" *emeriksaan antiodi antinuklear positif.

    iagnosis ditegakkan ila ditemukan > 4 dari 11 kriteria di

    atas yang sala! satunya merupakan tanda nefritis (kelainanpada ginjal".

    -,

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    55/70

    T"&"#"k!"n" . 1ortikosteroid

    Sangat erguna untuk mengontrol manifestasi inflamasi

    akut S. *enggunaan kortikosteroid mungkin seara

    adekuat dapat mengoati yang ringan dengan risiko

    renda! atau disfungsi ginjal yang progresif seperti

    mesangial$ proliferatif fokal dini atau memranosa.

    7lukokortikoid yang iasa dipakai adala! prednison atau

    metilprednisolon$ yang masi! merupakan terapi

    imunosupresif yang efektif dan ekerja seara epat untuk

    episode aIal dan rekurensi dari penyakit ginjal yang aktif.

    ?at ini digunakan seagai imunosuopresif pada pengoatan

    gangguan autoimun. ktiitasnya dengan melaIan

    peningkatan premeailitas kapiler dan menekan aktiitas

    *.

    *rednison dengan dosis aIal

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    56/70

    penyakit ekstra renal yang disertai flare yang erat$

    diperole!kan untuk pemerian predni(solon"son 1

    mg/kg/!ari selama 2 minggu. 5ekanan dara! diukur seara

    ketat dan diperta!ankan dalam rentang 110&130/H0&G%

    dengan oat&oatan anti !ipertensi.

    *rolem utama dengan pengoatan steroid adala!

    toksisitasnya yang di!uungkan penggunaannya yang lama

    yang dapat menimulkan katarak$ glaukoma$ !ipertensi$

    osteoporosis$ aterosklerosis$ aaskular nekrosis$ striae kulit$

    fragilitas kapiler yang di!uungkan dengan ekimosis$

    penampilan us!inoid$ insomnia$ agitasi$ gangguan ansietas

    dan risiko infeksi.

    (. 2bat sitostatika

    Siklofosfamid dan a'atioprin adala! oat yang sering

    dipakai pada lesi ginjal yang agresif (seperti proliferatif

    fokal$ proliferatif difus". *engoatan dengan sitostatika

    dipakai dalam kominasi dengan kortikosteroid. *ada

    eerapa penelitian mikofenalat mofetil tela! menunjukkan

    !asil yang efektif untuk pengoatan .

    ?at imunosupresan seagai tama!an kortikosteroid

    diindikasikan pada pasien yang tidak respon dengan

    kortikosteroid saja yang tidak dapat menerima toksisitas

    kortikosteroid$ fungsi ginjal yang uruk$ lesi proliferatif yang

    erat atau yang terukti sklerosing pada pemeriksaan iopsiginjal.

    2.1.Siklofosfamid

    iindikasikan pada pengoatan pasien yang seagian esar

    menunjukan gamaran proliferatif fokal atau

    proliferatif difus. 6alaupun seara ermakna menimulkan

    toksisitas tetapi tela! ditunjukkan ole! eragai penelitian

    dapat menega! progresiitas nefritis dan memperaiki

    outome ginjal.

    Seagai alkilating agent mekanisme kerja dari metaolitaktif siklofosfamid akan mempengaru!i rosslinking

    yang akan mempengaru!i pertumu!an sel&sel normal dan

    neoplasma.

    Siklofosfamid dapat dipakai seara oral dengan dosis 2

    mg/kg/!ari tetapi ak!ir&ak!ir ini lei! dianjurkan parenteral

    yaitu oat siklofosfamid dengan ara terapi pulse yaitu

    dengan pemarian olus intraena 0$%&1gr/m2 seara infus

    selama 1 jam. Seaiknya dikominasikan dengan S

    (2&merkaptopurin&etanesulfon". *emerian mesna disulfida

    dapat menginaktifkan metaolit aktif dari siklofosfamid yangdapat menyeakan iritasi pada kandung kemi! (sistitis

    -.

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    57/70

    !emoragik".

    ustin dkk (1MG

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    58/70

    diproduksi ole! aktiasi limfosit 5. engan meng!amat

    produksi interleukin&2$ rekruitmen sel 5 sitotoksik di!entikan

    mengurangi respon inflamsi dan mempresipitasi

    pengendapan kompleks imun di ginjal. *ada indiidu dengan

    erat$ penggunan siklosporin ersama dengan

    kortikosteroid$ tela! ditunjukan untuk mengurangi proteinuria

    dan menstailisasi fungsi ginjal.

    . lasma e3change

    6alaupun terdapat korelasi yang jelas tentang plasma

    e!ange pada lupus$ tetapi pada eerapa penelitian pada

    elum jelas. *ada penelitian uji terkontrol menunjukkan

    tidak ada manfaat dengan penama!an 3 kali seminggu

    plasma e!ange selama kominasi dengan terapi sitostatik

    dan dengan terapi kortikosteroid. *ada penelitian lainnya

    menunjukkan tidak ada manfaatnya ketika pemerian

    siklofosfamid i ersama dengan plasma e!ange untuk

    mengurangi reound antiody

    *.4munoglobulin intravena

    osis tinggi imnogloulin intraena digunakan untuk S

    k!ususnya jika dijumpai adanya tromositopenia. -elum ada

    peneliti yang melaporkan penggunaannya pada anak.

    munogloulin intraena di!uungkan dengan terjadinya

    gagal ginjal akut dan penggunaannya pada indiidu dengan

    insufisiensi ginjal teratas.

    L"n-#"n

    "#'o%&m"

    +%o&oko#

    +%o!e$u%

    !&"n$n'

    o%$e%/

    @eferensi :1. ,usein latas$ efritis upus. alam -uku jar

    efrologi nak K 8) =$ Lakarta$ 2002:3

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    59/70

    DEPARTEME

    N IKA RSMH

    PALEMBANG

    KERAC6NAN )ENGKOLKODE ICD:

    T.*

    No.DokumenNo.

    Rev! H"#"m"n:

    P"n$u"n

    P%"k&ek K#n!

    T"n''"#

    (0 )"nu"%

    *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! )eraunan jengkol adala! keraunan yang memakan

    ua! jengkol yang menimulkan gejala&gejala klinis

    E&o#o' -ua! jengkol (p!iteoloium loatum" termasuk

    golongan polong&polongan

    P"&o'ene!! *atogenesis yang pasti tentang terjadinya keraunanjengkol masi! elum jelas. ,ingga saat ini diperkirakan

    gejala keraunan jengkol diseakan ole!

    pengendapan kristal jengkol yang menyumat saluran

    kemi!.

    -ua! jengkol asam jengkol tuulus ginjal

    proses pemekatan dan penurunan p, (p,

    menapai titik iso&elektrik %$%" pementukan

    kristal jengkol

    An"mne!! Seara klinis keraunan jengkol dapat diagi dalam 3

    tingkatan yaitu:

    @ingan$ ila terdapat kelu!an ringan seperti sakit

    ->

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    60/70

    pinggang$ kening erIarna mera!

    -erat$ ila disertai oliguria

    Sangat erat$ ila terjadi anuria atau tanda&tanda gagal

    ginjal akut yang nyata.

    K%&e%"

    $"'no!!

    Dasar diagnosis

    danya riIayat makan jengkol$ kelu!an sakit perut$

    munta!$ disuria$ pernafasan dan urin erau jengkol

    yang k!as$ !ematuria$ disuria atau anuria$ serta

    ditemukan kristal asam jengkol dalam urin yang

    merupakan kriteria diagnostik yang ukup spesifik.

    Langkah diagnosis

    akukan anamnesis dan pemeriksaan fisik

    *emeriksaan laoratorium/penunjang untuk

    mendukung diagnosis9ari ada komplikasi

    Peme%k!""n

    +enun1"n'

    5aboratorium:

    *ada pemeriksaan urin dengan mikroskop terdapat

    kristal asam jengkol

    6S7/ielogravi intravena -48):ditemukan

    pelearan ureter atau tanda&tanda !idronefrosis

    akiat ostruksi

    T"&"#"k!"n" Penanganan !edis

    @ingan : dierikan minum yang anyak denganpenama!an air soda atau talet sodium

    ikaronat kira&kira 1&2 meC/kg/!ari atau

    seanyak 1&2 gram/!ari .

    -erat : ditandai dengan oligouria/anuria maka

    penderita !arus diraIat dan ditangani seagai

    kasus gagal ginjal akut.

    -ila ditandai dengan retensi urin maka

    dilakukan kateterisasi urin$ uli&uli diilas

    dengan larutan sodium ikaronat 1$%E.

    Sodium ikaronat dierikan 2&% mC/kg$seaiknya disesuaikan dengan !asil analisis

    gas dara!.

    iuretik dierikan 1&2 mg/kg--/!ari.

    -ila ara&ara diatas elum er!asil atau

    terdapat tanda&tanda perurukan klinis

    maka perlu dilakukan tindakan dialisis

    segera.

    Tindakan "edah

    -ila terdapat ostruksi erat di uretra distal$terdapat kesulitan pemasangan katater$ pada

    .8

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    61/70

    retensi urin$ dilakukan tindakan punksi uli&uli

    dengan jarum sayap ukuran esar atau jarum

    sistofik no. l% 8$ satu jari diatas simfisis puis di

    garis tenga! dengan sudut 4%9. Selanjutnya

    dilakukan pemilasan kandung kemi! dan

    seaiknya dipasang drainase seara tertutup. -ila

    terdapat edema atau infiltrat urin di daera! atang

    penis atau skrotum dapat dilakukan tindakan insisi

    pada agian skrotum paling aIa!.

    Kom+#k"! 7agal ginjal akut

    P%o'no!! *rognosis pada umumnya aik$ mortalitas dilaporkan

    seesar

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    62/70

    ergeser ke lateral. -ila ratio antara panjang ureterintramural dan diameter orifisium uretra erkurang(ormal %:1" maka mekanisme anti refluks tidakerfungsi dengan aik.

    @efluks yang er!uungan dengan S).

    @egurgitasi akan memepermuda! timulnya S) akiatadanya residu dalam kandung kemi!. nfeksi dapatmenjalar ke ara! ureter dan ginjal. -akteri seringmeng!asilkan suatu endotoksin yang menyeakanrespon immun selular dan !umoral erupa reaksiinflamasi. SeCuele dari reaksi !ost terseut erupafirosis parenkim yang diistila!kan seagai nefropatirefluks.

    @efluks dapat terjadi pada :a. 8ase pengisian kandung kemi! diseut seagai refluks

    pasif/refluks tekanan renda!/lo pressure reflu3. Saat miksi erlangsung diseut seagai refluks

    aktif/refluks tekanan tinggi/high pressure reflu3

    K#"!k"! erajat refluks menurut klasifikasi internasional : erajat : refluks pada ureter saja$ tidak ada dilatasi

    erajat : ureter$ pelis dan kalises tidak ada dilatasi

    erajat : dilatasi ringan dengan atau tanpa disertai

    ureter erkelok (turtuosity". ilatasi ringan pelis$ kaliksminor agak emung.

    erajat F : dilatasi sedang disertai ureter erkelok.

    ilatasi sedang pada pelisK kaliks mayor dan minortampak emung.

    erajat F : dilatasi !eat disertai ureter yang erkelok&

    kelok dan sistem peliokalises sangat melear

    An"mne!! @iIayat S) erulang

    K%&e%"

    $"'no!!

    =ntuk mendiagnosis adanya @F= dapat digunakan teknikS= (miksio&sisto&uretrografi". =ntuk mendeteksi parutginjal dapat dipakai *F (*ielografi ntaena".-ila sarana tersedia$ pemeriksaan yang lei! sensitif iala!sintigrafi 5e&MM S (dimerapto suini aid". enganteknik ini dapat ditemukan defek gamaran ginjal yangdiseut daera! renda! emisi (cold area" akiat menurunnyauptake S pada daera! terseut

    T"&"#"k!"n" *enanganan ter!adap @F= ertujuan untuk identifikasi dan

    gradasi @F=$ penega!an S) erulang$ memeli!araperkemangan fisik serta pertumu!an ginjal yang normaldan penega!an timulnya parut ginjal. *enanganan dinilaier!asil ila refluks meng!ilang aik seara spontanmaupun setela! tindakan eda!.*enanganan @F= meliputi :a. @F= derajat dan :

    !anya dieri terapi medikamentosa. ?at&oat yangsering digunakan adala! sulfamet!oa'ole&trimetoprime$ trimet!oprim saja$ atau nitrofurantoindengan pemerian satu kali per !ari dengan dosis 1/4&1/3 dari dosis yang diutu!kan untuk terapi S)

    . @F= derajat dan F : dioa terapi konseratif$ ilaseara klinis mengalami perurukan$dipertimangkan

    .2

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    63/70

    dilakukan tindakan eda!.. @F= derajat F : dilakukan tindakan eda! (tranplantsi

    ureter"

    Kom+#k"! ,ipertensi$ glomerulopati$ 77) atau gaungan eerapagejala klinis terseut.

    L"n-#"n @eferensi :1. 5aralan 5amunan$ efropati @efluks. alam -uku

    jar efrologi nak K 8) =$ Lakarta$ 2002:1

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    64/70

    di dapat menyeakan ostruksi mekanis maupunfungsional.

    d@ ?struksi aliran limfe ginjal$ aik yang kongenital

    maupun akiat peradangan menyeakan

    timulnya inti kalsifikasi atu

    e@ )erusakan epitel ginjal inti presipitasi atuf. diopatik (40E"

    An"mne!! -atu ginjal memerikan kelu!an ila terjadi ostruksi parsialatau ila atu erua! posisi.7ejala klinik:

    yeri adomen umumnya terasa di pinggang

    )olik ginjal

    ,ematuri makroskopik atau mikroskopik

    *iuria

    ual dang munta!

    )emung

    K%&e%"

    $"'no!!

    apat ditegakkan melalui :

    namnesis yang teliti (saat mulai timul kelu!an$

    riIayat perjalanan penyakit$ pola makanan$pemakaian oat&oatan$ riIayat penyakit atusaluran kemi! dalam keluarga".

    *emeriksaan fisik (adaka! nyeri adomen$ kolik

    ginjal$ !ematuri$dll"

    *emeriksaan *enunjang$ antara iala! :

    a. =rinalisis. *emeriksaan radiologis (8oto polos adomen$

    =S7$ *ielografi ntraena". *emeriksaan dara!d. nalisis

    angka! diagnosis dapat dili!at pada algoritma.

    T"&"#"k!"n" -er!asilnya penatalaksaan atu saluran kemi! ditentukanole! % faktor yaitu ketepatan diagnosis$ lokasi atu adanyainfeksi saluran kemi! dan derajat eratnya$ derajatkerusakan fungsi ginjal$ serta tatalaksana yang tepat. 5erapidinyatakan er!asil ila: kelu!an meng!ilang$ kekamu!anatu dapat diega!$ infeksi tela! dapat dieradikasi danfungsi ginjal dapat diperta!ankan.

    *engoatan konseratif (lei! ditujukan kepada

    penyakit/keadaan yang mendasari terentuknya atu". *emakaian oat&oatan (untuk mengurangi rasa sakit

    yang !eat$ mengusa!akan agar atu keluar spontan$disolusi atu dan menega! kamu!nya atu ".

    *engeluaran atu dengan ara S6 (traorporeal

    s!ok Iae lit!optripsy" menggunakan gelomang untukmeretakkan atu atau dengan ara pemeda!an(pielolitotomi atau nefrektomi".

    P%o'no!! *rognosis dari atu ginjal tergantung dari diagnosis aIal

    dan terapi yang dierikan$ tetapi tingkat erulang

    kemali iasanya tinggi jika kondisi terseut tidak

    dioati.

    L"n-#"n @eferensi :

    .,

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    65/70

    "#'o%&me

    +%o&oko#

    +%o!e$u%

    !&"n$n'

    o%$e%/

    1. *artini *. 5ri!ono $Sudung ? *ardede$ -atu Saluran

    )emi!. alam -uku jar efrologi nak K 8) =$

    Lakarta$ 2002:212&230

    lgoritma (lampiran 1"

    ,ampiran 1.

    Algorit-m For (aluating Possible Nep-rolit-iasis

    3Fmptoms43igns of DrinarF 3tone

    #istorF p:Fsial e?am urinalFsis urine ulture imaging

    3tone passed3tone identified in urinarF trat No stone identified

    DrinarF ;a4reatinine

    Drologi or surgial onsultation

    3tone not

    reovered 3tone

    reovered3tone analFsis;alium o?alate

    ;alium p:osp:ate ;Fstine 3truvite Dri aidDrine Fstine

    Drine and serum

    Dri aid and

    reatinineDrine ulture

    #omplete metaboli

    ealuation

    3erum reatinine alium

    biarbonate uri aid

    potassium p:osp:orus

    2, :our urine volume

    alium reatinine

    o?alate uri aid sodium

    itrate "R random urine

    alium reatinine

    .-

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    66/70

    DEPARTEME

    N IKA RSMH

    PALEMBANG

    EN6RESIS

    KODE ICD:

    F;@.0

    N3;.44

    No.DokumenNo.

    Rev! H"#"m"n:

    P"n$u"n

    P%"k&ek K#n!

    T"n''"#

    %ev!

    (0 )"nu"%

    *0(*

    D&e&"+k"n o#e,

    D%. D",#e% B",%un S+AK/

    Den! nuresis (mengompol" yang menetap dan paling

    sedikit satu kali perminggu pada umur di atas % ta!un

    untuk anak perempuan dan < 10 ta!un untuk anak

    laki&laki

    E&o#o' (. Ke&e%#"m2"&"n +em"&"n'"n neu%o!o#o')eterlamatan pematangan sistem saraf pusat

    "ptions inlude observation

    E3& surgial removal

    Normal Elevated

    ;onsider

    alternative

    diagnoses

    DrinarF

    itrate

    and uri

    aid

    serum

    alium

    ..

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    67/70

    yang ersifat genetik. ari penelitian didapatkan

    a!Ia HHE anak dengan enuresis memiliki riIayat

    enuresis pada kedua orangtuanya$ 44E memiliki

    riIayat enuresis pada sala! satu orangtuanya$ dan

    1%E anak tidak memiliki riIayat keluarga dengan

    enuresis.

    *emeriksaan 7 peningkatan disritmia

    sereral.

    *. Ke&e%#"m2"&"n +e%kem2"n'"n

    iseakan ole! kurang lati!an pola uang air

    kemi! yang aik. Sering pada golongan sosio&

    ekonomi renda!$ jumla! keluarga esar$ broken

    home$ dan stres lingkungan.

    3. Ho%mon "n&$u%e&k

    ,uungan antara ariasi normal dari siklus

    iradian dalam sekresi !ormon , yang

    meningkat pada malam !ari. Folume urin yang

    tinggi pada malam !ari menyeakan anak

    mengalami enuresis. 5etapi mengapa anak tidak

    angun ketika ada rangsangan pada kandung

    kemi!$ !al terseut masi! elum jelas.

    4. F"k&o% u%o$n"mk

    )apasitas kandung kemi! yang keil dan tidak

    adanya peng!amat kontraksi$ serta tidak adanya

    koordinasi antara otot detrusor dan otot sfingter.8. F"k&o% &$u% "n' $"#"m

    nuresis sering terjadi pada tidur yang dalam atau

    pada saat transisi dari pola tidur seelumnya.

    . F"k&o% +!ko#o'

    nuresis yang diseakan ole! stres iasanya

    intermitten dan sementara$ sedangkan enuresisyang terus&menerus iasanya ole! karena toilet

    trainingyang kurang adekuat

    ?. F"k&o% o%'"nk

    a. Saluran

    genitourinarius

    ,ampir MME enuresis nokturnal tidak mempunyai

    kelainan anatomi saluran kemi!

    . nfeksi

    *ada setiap enuresis !arus diurigai adanya S)

    . 8aktor lain)elainan di daera! lumosakral

    .7

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    68/70

    (mielomeningokel"$ alergi makanan$ dll.

    K%&e%"

    $"'no!!

    d. namnesis

    e. *emeriksaan fisik

    f. *emeriksaan penunjang

    An"mne!! enentukan tipe dan eratnya enuresis:

    ( Sejak kapan mengompol

    ( 6aktu terjadinya (siang atau malam"

    ( paka! sedang dalam keadaan tidur atau angun

    nuresis diurnal:

    ( *anaran air kemi!

    ( =rgensi enuresis

    ( paka! intermitten atau terus&menerus

    @iIayat S) seelumnya

    )eadaan psikososial anak dan keluarga @iIayat enuresis pada orangtua atau saudara

    paka! perna! mengalami konstipasi atau

    enkopresis

    Peme%k!""n

    !k

    *ada pemeriksaan fisik iasanya tidak ditemukan

    kelainan.

    *emeriksaan adomen dan alat genital dengan teliti$

    refleks perifer$ sensasi perineal (refleks kremaster dan

    anal" dan tonus anal$ ara erjalan dan tulang

    elakang (kelainan medula spinalis"Peme%k!""n

    +enun1"n'

    L"2o%"&o%um:

    ( nalisis air kemi!$ erat jenis air kemi!

    ( -iakan urin

    ( 8ungsi ginjal

    R"$o#o':

    ( Sonogram

    ( S=

    ( 8oto polos tulang elakang

    D"'no!!

    2"n$n'

    S)

    )elainan kongenital saluran kemi!( =reter ektopik

    ( pispadia

    ( Sinus urogenital persisten

    efropati ostruktif

    )andung kemi! neurogenik

    )andung kemi! disinergik

    T"&"#"k!"n" Non "%m"ko#o'k

    1. ati!an mena!an miksi

    5ujuannya untuk memperesar kapasitas

    kandung kemi!

    2. emerikan motiasi (mengurangi minum pada

    .=

  • 8/12/2019 SPTL NEFROLOGI 2012

    69/70

    malam !ari$ memangunkan anak pada malam

    !ari untuk miksi di kamar mandi$ memerikan

    pujian atau peng!argaan ila anak tidak

    mengompol"

    +@ engua! keiasaan bell and pad (eerapa

    tetes pertama air kemi! mnyeakan alarm

    erunyi dan anak terangun dari tidur$

    kemudian menyelesaikan miksi di kamar mandi".

    F"%m"ko#o'k

    1. nti depresan: imipramin (tofranil" 2% 100 mg

    atau

    1 2 mg/kg--$ dosis tunggal 1 2 jam seelum

    tidur selama 1 2 minggu.

    -ila elum menunjukkan !asil diteruskan paling

    sedikit sampai < ulan dengan mengurangi dosis

    setiap 3 4 minggu. 5idak dianjurkan untuk anak

    di

    aIa! < H ta!un

    2. esmopresin

    erupakan asopresin sintesis F* (1&

    desamino&G&&arginine asopresin"$ analog

    dengan F* (arginine asopresin". -ekerja

    dengan ara mengurangi produksi air kemi!$

    se!ingga efek sampingnya adala! !iponatremiaakiat retensi air.

    osis 10 40 \g/intranasal 2 4 semprot

    seelum tidur atau talet 0$2 0$4 mg. 5iap

    semprot intranasal mengandung 10\g

    desmopresin.

    3. ntikolinergik

    ?yutinin (ditropan" atau antikolinergik lainnyamenurunkan atau meng!ilangkan efek

    kontraksikandung kemi!.

    osis yang dipakai untuk anak&anak di atas