sm selembar / edisi ke 4 periode 13/14 (april 2014)

2
1 4 www.suaramahasiswa.info Pimpinan Umum: Chaedar A., Wakil Pimpinan Umum: Bobby Agung P., Sekretaris Umum: Tiara P., Bendahara Umum: Neneng D. S., Pemimpin Redaksi: Adil Nursalam, Sekretaris Redaksi: Luthfi A., Redaktur Pelaksana Cetak: M. Roby Iskandar, Redaktur Pelaksana Online: Ravi A. Fauzan, Redaktur Bahasa: Regina A., Desyane P., Redaktur Foto: M. Ghofur, Redaktur: Ghaisani Maulina, Artistik: Sugiharto P., M. Kahfi Jati, Syifa L., Teti Diana, Tri Wahyu, Pemimpin LitBang: Karel, Sekretaris LitBang: Desy A., Sumber Daya Manusia: Gana K., Yulianti, Risqa S., Penelitian dan Pengembangan Media: Oryzandi S., Dimas S., Indiana P., Rimma A., Rumah Tangga: Dara Q., Nadya O., Pemimpin Perusahaan: Harris D., Sekretaris Perusahaan: Nindy N., Promosi dan Iklan: Putri N., Rima M. K., Produksi: Ajeng S. F., Sirkulasi: Muhammad N., N. Nita S. www.suaramahasiswa.info Ketidak pedulian anda terhadap Negara akan membawa akibat bahwa anda akan dipimpin oleh pemimpin yang jahat dan dzolim ~Plato~. Jika tidak bisa berkontribusi untuk Negara, pilihannya adalah ikut menentukan siapa yang akan memimpin. TIDAK membiarkan pemimpin yang mempunyai akal bulus negatif menang dan hendak mendzolimi masyarakat, seperti KORUPSI di Negeri ini. GOLPUT memang tidak dilarang, tapi merupakan kemubaziran, mempunyai hak tapi tak digunakan, bukankah kita semestinya menjauhi kemubaziran? Klise memang mendengar kata Golput di setiap kelangsungan pemilu. Tidak hanya masyarakat umum yang akan memilih golput, namun akan serta hadir dibenak mahasiswa, apalagi mahasiswa rantau. Unisba ternyata menjadi salah satu penyumbang mahasiswa golput. Hal tersebut nyata berdasarkan survey yang dilakukan Suara Mahasiswa (SM) jelang pesta rakyat. Ironi memang, tidak bisa disalahkan. Apa penyebabnya? Bagaimana peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) memerangi GOLPUT? akan coba kami telusuri di edisi eksklusif Pemilu Suara Mahasiswa Selembar (SMS) kali ini. Selamat membaca. Redaksi Adil Nursalam Ironi, Golput Edisi 4 periode 13/14 (April 2014) ingar bingar menyambut Pemilu 2014 mendatang H sudah terasa sangat akrab di kelima panca indra. Dari mulai pengusaha, pejabat negara, pedagang baso di persimpangan jalan, hingga loper-loper koran, seolah tak mau ketinggalan untuk memperbincangkan Pesta Rakyat ini. Tidak ketinggalan pula si Agen Perubahan seolah sibuk membuat sekte-sekte untuk membahas persoalan serupa. Tampaknya seluruh perhatian semua tertuju ditanggal 9 April mendatang. Namun tak semua mahasiswa beranggapan Pemilu mendatang adalah suatu hal yang penting. Menurut Nuran Fiqolbi kesadaran mahasiswa atas hal tersebut sangatlah rendah, terutama mahasiswa Unisba. “Kesadaran mahasiwa dalam menggunakan haknya sebagai pemilik suara sangatlah rendah. Jangankan untuk berbicara tentang negara, untuk ngobrol mengenai organisasi saja mereka sudah malas,” ujar Presiden Mahasiswa Unisba 2013-2014 tersebut. Hal itu berbanding terbalik dengan kuesioner yang dibuat oleh Litbang Suara Mahasiswa beberapa waktu lalu. Didalamnya tercantum dari 130 kuesioner yang terisi, 75% mengatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan pemilu. Namun amat disayangkan media yang menjadi referensi dalam mengenali latar belakang parpol, caleg dan capres, didominasi oleh media sosial. Mengingat belakangan ini banyak berhadiran akun-akun profokatif yang menyebar black campaign di media-media sosial. Kehadiran situs KPU mungkin sudah dapat menjadi portal referensi yang lebih netral. Bila sedikit menoleh ke Pemilu 2004 dan 2009 lalu, jumlah kaum muda yang menggunakan hak suaranya hanya 60% dari jumlah keseluruhan di Indonesia. Hal ini di ungkapkan oleh Arif Irawan, Ketua Komunitas Anak Muda Online Indonesia (KAMOE Indonesia) Regional Bandung, ia Menjelang Pemilu, Mayoritas Mahasiswa Angkat Tangan Gerakan Anti Golput & Money Politics, Sumbangsih Untuk Indonesia Lebih Baik “Sesungguhnya golput dapat memberikan peluang bagi kandidat yang tidak kredible untuk menjadi wakil rakyat dalam memimpin bangsa kita” elang pemilu, riuh kampanye politik semakin terasa. J Sembilan April kian mendetik, sebagai tanda rakyat untuk segera memutuskan dan memilih sang pemimpinnya. Hiruk pikuk kampanye membuat berbagai pertanyaan terlontar, siapa figur pemimpin ideal untuk menduduki jabatan vital di pemerintahan. Dibalik tindakan golput karena pesimisme masyarakat terutama kaum muda terhadap calon pemimpinnya. Ternyata masih ada sekelompok anak muda yang gencar menyuarakan gerakan anti golput dan money politics. Mereka tergabung dalam Komunitas Anak Muda Online Indonesia (KAMOE Indonesia) yang dibentuk sekitar bulan Desember 2013, sebagai wadah kreatifitas dan aspirasi bagi anak muda. Genderang politik dan isu golput yang makin menggurita, melatarbelakangi komunitas ini untuk melakukan aksi sosialisasi dan berorasi. Salah satu aksi mereka, digelar di Car Free Day Dago (CFD Dago), Minggu (30/3). Selain itu, mereka melakukan sosialisasi ke beberapa kampus seperti LP3I, BEM Kampus Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan perwakilan dari beberapa SMK/SMA Kota Bandung untuk mengkampanyekan gerakan anti golput dan money politics. Timbul keresahan golput yang akan menjadi mayoritas, hal tersebut dilatarbelakangi data Tim KAMOE Indonesia dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak 60% jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh kaum pemuda, jumlah itu tidaklah sedikit. Arif Irawan sebagai Ketua KAMOE Indonesia regional Bandung mengungkapkan pada pemilu periode 2004 dan 2009 jumlah pemuda yang menggunakan hak pilih hanya setengah dari jumlah keseluruhan. “Yang kami kritisi disini adalah pemuda itu sebagai generasi penerus bangsa, kalau tidak dibiasakan memilih dari sekarang, ya kapan lag? Melihat pengalaman 2 musim pemilu terakhir (2004 dan 2009) tingkat golput dari kalangan anak muda sangat besar dan kehawatiran kami, tingkat golput meningkat pada pemilu 2014,” keluh mahasiswa STMIK Amik Bandung ini saat ditemui pada Minggu (30/3). Sesungguhnya golput dapat memberikan peluang bagi kandidat yang tidak kredible untuk menjadi wakil rakyat dalam memimpin bangsa kita. Begitupun dengan politik uang bila menerima, sama saja mempersilahkan para koruptor untuk menduduki kursi “panas” pemerintahan. Arif menambahkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan wajib melakukan tahap seleksi untuk menentukan calon pemimpin ideal. “Kita diberikan kesempatan untuk melakukan partisipasi politik, untuk itu gunakan kesempatan ini dengan cara menggunakan hak pilih kita sebaik- baiknya,” tuturnya. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, ia tetap optimis dengan upaya komunitas ini bahwa fenomena golput dan money politics di tahun ini dapat diminimalisasi dari periode sebelumnya. “Fenomena civil organization yaitu sebagai agent of change (agen perubahan), social control (kontrol sosial) dan moral force (kekuatan moral) dapat membawa perubahan untuk Indosesia lebih baik, perubahan ini hanya akan berdampak 25% dari presentasi masalah keseluruhan 100%. Pembawa perubahan itu adalah 25% pemerintahan, 25% media dan 25% pengusaha, jadi bila kita berjalan dan membangun bersama-sama maka akan dipastikan kita akan dapatkan negeri kita yang lebih baik,” tuturnya. Sementara itu, Naufal Fadhillah ikut menanggapi akan fenomena golput yang diprediksi akan menjadi mayoritas. Ia pun mengaitkan dengan pasal 22 E Undang Undang Dasar 1945 yang berisi : “Memerintahkan pergantian kekuasaan diikuti dengan perubahan kebijakan pemerintah, dilakukan melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali. Para wakil rakyat yang akan menduduki kursi DPR/DPRD akan ditentukan rakyat melalui pemilu.” Atas dasar itu, ia pun akan menggunakan sebaik mungkin hak memilihnya. “Indonesia kan negara demokrasi kalo aku ya memilih dan menggunakan hak pilih itu, karena posisi aku sebagai pemilih berhak menentukan siapa yang menjadi perwakilan kita di kursi legislatif. Jadi kalau tanggal 9 april ada yang memilih golput, jangan protes kalau nantinya negara engga membawa aspirasi mereka (red: golput),” ujar mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan Unisba ini. (Luthfi Apriliasari/SM) Editorial New Message menginginkan bahwa kaum muda yang notabennya adalah penerus bangsa bisa lebih kritis menghadapi Pemilu, dan tidak dengan mudah menjatuhkan pilihan untuk Golput. Kontras sekali memang bila melihat bagaimana dulu di era kemerdekaan, kaum muda lah yang memperjuangkan apa itu -Apa anda mengikuti perkembangan pemilu 2014? Ya (diambil dari 130 responden dari 10 fakultas di Unisba) kata MERDEKA. Tak kenal maka tak sayang, ya istilah itu tampaknya tak berlaku bagi para caleg dan capres. Malah kini seolah berubah menjadi “Tak perlu kenal banyak, yang penting nyoblos saat di bilik nanti.” Hal ini pun kental di kalangan mahasiswa, Nuran mengeluhkan banyaknya muka-muka lama yang kembali bermain-main dengan janji. Ia pun tak yakin benar bila teman-teman mahasiswa Unisba lainya tidak memperdulikan hal tersebut dan berpandangan pesimis atas calon-calonnya. Pernyataan Nuran tampaknya tak meleset, hasil senada pun didapati oleh Litbang Suara Mahasiswa. Dari Kuesioner, tertulis bahwa sebesar 81% mahasiswa tidak yakin dengan Pemilu mendatang. Mereka berpandangan ada atau tidaknya pemilu, toh tak akan didapati perubahan yang signifikan bagi perkembangan bangsa ini. Mahasiswa Fakultas Teknik 2010 ini memprediksi tingkat golput dikalangan intelek masih tetap tinggi. Hal ini disebabkan dari kegamangan para pemilih muda yang notabennya adalah mahasiswa. Sebesar 65% koresponden pun mengaku mengalami krisis kepercayaan terhadap dunia politik Indonesia saat ini. “Dari beberapa survei yang pernah New Message Outbox Desain: M. Kahfi Jati

Upload: suara-mahasiswa

Post on 12-Mar-2016

237 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: SM Selembar / Edisi ke 4 periode 13/14 (April 2014)

14 www.suaramahasiswa.info

Pimpinan Umum: Chaedar A., Wakil Pimpinan Umum: Bobby Agung P., Sekretaris Umum: Tiara P., Bendahara Umum: Neneng D. S., Pemimpin Redaksi: Adil Nursalam, Sekretaris Redaksi: Luthfi A., Redaktur Pelaksana Cetak: M. Roby Iskandar, Redaktur Pelaksana Online: Ravi A. Fauzan, Redaktur Bahasa: Regina A., Desyane P., Redaktur Foto: M. Ghofur, Redaktur: Ghaisani Maulina, Artistik: Sugiharto P., M. Kahfi Jati, Syifa L., Teti Diana, Tri Wahyu, Pemimpin LitBang: Karel, Sekretaris LitBang: Desy A., Sumber Daya Manusia: Gana K., Yulianti, Risqa S., Penelitian dan Pengembangan Media: Oryzandi S., Dimas S., Indiana P., Rimma A., Rumah Tangga: Dara Q., Nadya O., Pemimpin Perusahaan: Harris D., Sekretaris Perusahaan: Nindy N., Promosi dan Iklan: Putri N., Rima M. K., Produksi: Ajeng S. F., Sirkulasi: Muhammad N., N. Nita S.

www.suaramahasiswa.info

KetidakpedulianandaterhadapNegaraakanmembawaakibatbahwaandaakandipimpinolehpemimpinyangjahatdan

dzolim~Plato~.JikatidakbisaberkontribusiuntukNegara,pilihannyaadalahikutmenentukansiapayangakanmemimpin.TIDAK

membiarkanpemimpinyangmempunyaiakalbulusnegatifmenangdanhendakmendzolimimasyarakat,sepertiKORUPSIdiNegeri

ini.

GOLPUT memang tidak dilarang, tapi merupakan kemubaziran, mempunyai hak tapi tak digunakan, bukankah kita

semestinyamenjauhikemubaziran?KlisememangmendengarkataGolputdisetiapkelangsunganpemilu.Tidakhanyamasyarakat

umumyangakanmemilihgolput,namunakansertahadirdibenakmahasiswa,apalagimahasiswarantau.

Unisbaternyatamenjadisalahsatupenyumbangmahasiswagolput.Haltersebutnyataberdasarkansurveyyangdilakukan

SuaraMahasiswa (SM) jelangpesta rakyat. Ironimemang, tidakbisadisalahkan.Apapenyebabnya?BagaimanaperanKomisi

PemilihanUmum(KPU)memerangiGOLPUT?akancobakamitelusuridiedisieksklusifPemiluSuaraMahasiswaSelembar(SMS)

kaliini.Selamatmembaca.

Redaksi

Adil Nursalam

Ironi, Golput

Edisi 4 periode 13/14 (April 2014)

ingar bingar menyambut Pemilu 2014 mendatangHsudahterasasangatakrabdikelimapancaindra.Dari

mulaipengusaha,pejabatnegara,pedagangbasodi

persimpanganjalan,hinggaloper-loperkoran,seolahtakmau

ketinggalanuntukmemperbincangkanPestaRakyatini.Tidak

ketinggalan pula siAgen Perubahan seolah sibukmembuat

sekte-sekteuntukmembahaspersoalanserupa.Tampaknya

seluruhperhatiansemuatertujuditanggal9Aprilmendatang.

Namun tak semuamahasiswa beranggapan Pemilu

mendatang adalah suatu hal yang penting. Menurut Nuran

Fiqolbi kesadaran mahasiswa atas hal tersebut sangatlah

rendah, terutamamahasiswaUnisba. “Kesadaranmahasiwa

dalammenggunakanhaknyasebagaipemiliksuarasangatlah

rendah. Jangankan untuk berbicara tentang negara, untuk

ngobrolmengenaiorganisasisajamerekasudahmalas,” ujar

PresidenMahasiswaUnisba2013-2014tersebut.

Hal ituberbanding terbalikdengankuesioneryang

dibuat oleh Litbang SuaraMahasiswa beberapawaktu lalu.

Didalamnya tercantumdari130kuesioneryang terisi,75%

mengatakanbahwamerekamengikutiperkembanganpemilu.

Namun amat disayangkan media yang menjadi referensi

dalam mengenali latar belakang parpol, caleg dan capres,

didominasi oleh media sosial. Mengingat belakangan ini

banyakberhadiranakun-akunprofokatifyangmenyebarblack

campaign di media-media sosial. Kehadiran situs KPU

mungkin sudah dapat menjadi portal referensi yang lebih

netral.

BilasedikitmenolehkePemilu2004dan2009lalu,

jumlahkaummudayangmenggunakanhaksuaranyahanya

60% dari jumlah keseluruhan di Indonesia. Hal ini di

ungkapkan oleh Arif Irawan, Ketua Komunitas Anak Muda

Online Indonesia (KAMOE Indonesia) Regional Bandung, ia

Menjelang Pemilu, Mayoritas Mahasiswa Angkat Tangan

GerakanAntiGolput&MoneyPolitics,SumbangsihUntuk

IndonesiaLebihBaik“Sesungguhnyagolputdapatmemberikanpeluangbagikandidat

yangtidakkredibleuntukmenjadiwakilrakyatdalam

memimpinbangsakita”

elang pemilu, riuh kampanye politik semakin terasa.JSembilan April kianmendetik, sebagai tanda rakyat untuksegeramemutuskandanmemilihsangpemimpinnya.Hiruk

pikukkampanyemembuatberbagaipertanyaanterlontar,siapa

figur pemimpin ideal untuk menduduki jabatan vital di

pemerintahan.

Dibaliktindakangolputkarenapesimismemasyarakat

terutama kaummuda terhadap calon pemimpinnya. Ternyata

masih ada sekelompok anakmuda yang gencarmenyuarakan

gerakanantigolputdanmoneypolitics.Merekatergabungdalam

Komunitas Anak Muda Online Indonesia (KAMOE Indonesia)

yang dibentuk sekitar bulan Desember 2013, sebagai wadah

kreatifitasdanaspirasibagianakmuda.

Genderang politik dan isu golput yang makin

menggurita,melatarbelakangi komunitas ini untukmelakukan

aksisosialisasidanberorasi.Salahsatuaksimereka,digelardiCar

FreeDayDago (CFDDago),Minggu (30/3). Selain itu,mereka

melakukan sosialisasi ke beberapa kampus seperti LP3I, BEM

Kampus Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan perwakilan dari

beberapa SMK/SMA Kota Bandung untuk mengkampanyekan

gerakanantigolputdanmoneypolitics.

Timbulkeresahangolputyangakanmenjadimayoritas,

hal tersebut dilatarbelakangi data Tim KAMOE Indonesia dan

Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebanyak 60% jumlah

pendudukIndonesiadidominasiolehkaumpemuda,jumlahitu

tidaklah sedikit. Arif Irawan sebagai Ketua KAMOE Indonesia

regional Bandungmengungkapkan pada pemilu periode 2004

dan2009 jumlahpemudayangmenggunakanhakpilihhanya

setengahdarijumlahkeseluruhan.

“Yangkamikritisidisiniadalahpemudaitusebagai

generasipenerusbangsa,kalautidakdibiasakanmemilih

darisekarang,yakapanlag?Melihatpengalaman2musim

pemilu terakhir (2004 dan 2009) tingkat golput dari

kalangananakmudasangatbesardankehawatirankami,

tingkat golput meningkat pada pemilu 2014,” keluh

mahasiswa STMIK Amik Bandung ini saat ditemui pada

Minggu(30/3).

Sesungguhnyagolputdapatmemberikanpeluang

bagi kandidat yang tidak kredible untuk menjadi wakil

rakyat dalammemimpin bangsa kita. Begitupun dengan

politik uang bila menerima, sama saja mempersilahkan

para koruptor untuk menduduki kursi “panas”

pemerintahan. Arif menambahkan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan wajib melakukan tahap seleksi

untukmenentukancalonpemimpinideal.“Kitadiberikan

kesempatanuntukmelakukanpartisipasipolitik,untukitu

gunakan kesempatan ini dengan caramenggunakan hak

pilihkitasebaik-baiknya,”tuturnya.

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, ia tetap

optimis dengan upaya komunitas ini bahwa fenomena

golputdanmoneypoliticsditahuninidapatdiminimalisasi

dari periode sebelumnya. “Fenomena civil organization

yaitu sebagai agent of change (agen perubahan), social

control(kontrolsosial)danmoralforce(kekuatanmoral)

dapat membawa perubahan untuk Indosesia lebih baik,

perubahaninihanyaakanberdampak25%daripresentasi

masalah keseluruhan 100%. Pembawa perubahan itu

adalah 25% pemerintahan, 25% media dan 25%

pengusaha, jadi bila kita berjalan dan membangun

bersama-samamakaakandipastikankitaakandapatkan

negerikitayanglebihbaik,”tuturnya.

Sementara itu, Naufal Fadhillah ikut menanggapi akan

fenomenagolputyangdiprediksiakanmenjadimayoritas.

Ia pun mengaitkan dengan pasal 22 E Undang Undang

Dasar 1945 yang berisi : “Memerintahkan pergantian

kekuasaandiikutidenganperubahankebijakanpemerintah,

dilakukanmelaluipemilihanumum setiap5tahunsekali.

Parawakilrakyat yangakanmendudukikursiDPR/DPRD

akanditentukanrakyatmelaluipemilu.”Atasdasaritu, ia

punakanmenggunakansebaikmungkinhakmemilihnya.

“Indonesiakannegarademokrasikaloakuyamemilihdan

menggunakan hak pilih itu, karena posisi aku sebagai

pemilih berhak menentukan siapa yang menjadi

perwakilankitadikursilegislatif.Jadikalautanggal9april

ada yang memilih golput, jangan protes kalau nantinya

negara enggamembawa aspirasimereka (red: golput),”

ujarmahasiswaFakultasTeknikPertambanganUnisbaini.

(LuthfiApriliasari/SM)

Editorial

New Message

menginginkan bahwa kaum

muda yang notabennya adalah

penerusbangsabisalebihkritis

menghadapi Pemilu, dan tidak

dengan mudah menjatuhkan

pilihan untuk Golput. Kontras

sekali memang bila melihat

b a g a iman a d u l u d i e r a

kemerdekaan, kaum muda lah

yang memperjuangkan apa itu

-Apaandamengikutiperkembanganpemilu2014?

Ya

(diambildari130respondendari10fakultasdiUnisba)

kataMERDEKA.

Takkenalmakataksayang,yaistilahitutampaknya

tak berlaku bagi para caleg dan capres. Malah kini seolah

berubah menjadi “Tak perlu kenal banyak, yang penting

nyoblos saat di bilik nanti.” Hal ini pun kental di kalangan

mahasiswa,Nuranmengeluhkanbanyaknyamuka-mukalama

yang kembali bermain-main dengan janji. Ia pun tak yakin

benar bila teman-teman mahasiswa Unisba lainya tidak

memperdulikanhaltersebutdanberpandanganpesimisatas

calon-calonnya.

Pernyataan Nuran tampaknya tak meleset, hasil

senada pun didapati oleh Litbang Suara Mahasiswa. Dari

Kuesioner,tertulisbahwasebesar81%mahasiswatidakyakin

denganPemilumendatang.Merekaberpandanganada atau

tidaknya pemilu, toh tak akan didapati perubahan yang

signifikanbagiperkembanganbangsaini.

Mahasiswa Fakultas Teknik 2010 ini memprediksi

tingkatgolputdikalangan intelekmasih tetap tinggi.Hal ini

disebabkan dari kegamangan para pemilih muda yang

notabennya adalah mahasiswa. Sebesar 65% koresponden

punmengakumengalamikrisiskepercayaanterhadapdunia

politikIndonesiasaatini.“Daribeberapasurveiyangpernah

New Message

Outbox

Desain:M

.KahfiJati

Page 2: SM Selembar / Edisi ke 4 periode 13/14 (April 2014)

2 3www.suaramahasiswa.info www.suaramahasiswa.info

Penasejarahtengahbersiapmenorehkantintanyaditanggal9

Aprilmendatang.Semuaelemenmasyarakatpuntengah

mempersiapkanpilihannya.Siapapunitutapihanyasatukata

yangdituju“Indonesiayanglebihbaik”.

Soraksoraipemilutampaknyaharustercorengdengan

kegaduhan corong-corong pemain lama. Ruslan K. Iskandar

mengatakanbahawa90%politisisaatiniadalahpembohong,

danmereka(red:politisi) tidakmaludenganhal itu.Terlihat

darijawabanjejak-jejakpendapatdimediamassa.

Tapibukanberartisaatinisemuapolitisikotor,masih

ada sedikit pemain baru yang berpihak pada masyarakat.

DosenFakultasHukumUnisbainipunmengatakanbahwapara

pemain baru membutuhkan pengawasan penuh dari

masyarakat.Untukitulahmasyarakatsangatdiharapkanuntuk

tidakGolput.Menurutnya,berbicaramengenaiGolput,berarti

orang-orangyangtelahterdaftarsebagaipemilihnamuntidak

menyumbangkansuaranya.Jadiuntukmasyarakatyangtidak

tercantumdalamDPT(DaftarPemilihTetap)tidakdimasukkan

kedalamgolonganGolput.

Sebagai seorang dosen yang senantia bersentuhan

langsung dengan mahasiswa, Ia merasakan sebagian besar

mahasiswatidakmemilikiantusiaskepadapestarakyatnanti.

Hal ini didasari dari banyaknya partai politik yang tidak

mendidikmasyarakat,danakhirnyamasyarakatmenyadarihal

tersebut dan berujung dengan mosi tidak percaya terhadap

pemerintahan. Baginya Golput akan berdampak positif juga

negatif,“Dampakpositifdarigolputyangmendominasiadalah

sebagai beban mental pemerintah guna membenahi sistem.

Sedangkan negatifnya, surat-surat suara berpotensi

dimanipulasi guna memenangkan salah satu calon,” ujarnya

kaladitemuidiRuangDosen1Hukum,Kamis(3/4).

SenadadenganRusli,NuranFiqolbipunmengatakan

apresiasimahasiswaterhadapPemilusaatiniamatlahrendah.

Jangankanuntukberbicarapersoalannegarasepertiituuntuk

berbicara organisasi saja sudah ogah-ogahan. Hal ini amat

disayangkan bila melihat sebaiknya mahasiswa menjadi

edukatormasyarakatdieramoneypoliticsini.“Mahasiswawajib

mengedukasimasyarakat guna tidak terjebakmoney politics,

baiknyamahasiswamampumenjelaskanhal-halterkaitpemilu

padamasyarakatawam,waktuH-4inisayarasacukupuntuk

mengedukasikanitu,”tuturRuslan.

Memilihdidalampemiluadalahtanggungjawabbesar

bagitiapDPT.BagiRuslanmemilihmerupakanbentuktanggung

jawab masyarakat pada negara. Nantinya siapa pun yang

terpilih jugaakanmemiliki tanggung jawabpadamasyarakat

karena telah dipilih, bukannya tanggung jawab pada partai.

Padaakhirnyamasyarakatpunmemilikihakuntukmemantau

kinerja dan menagih janji pada pilihan mereka. Pria

berkacamata ini pun mengajak masyarakat kususnya

mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya, “Sebaiknya

jangan Golput, karena setidaknya masih banyak calon yang

berkompeten. Saya yakin masih banyak orang-orang baik di

Indonesia,”tutupnya.(M.RobyIskandar/SM)

inggal menghitung hari saja, pesta rakyatTdemokrasi dimulai Rabu nanti, 9 April 2014.Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar mendata,

sebanyak38partaiyangdiisi395calegKotaBandung,1.092calegKabupatenBandung,dan522calegCimahi,belum kota-kota lain yang ada di Jawa Barat, akanbersainguntukmemperebutkan1.152kursiDPRDJabar.KPU pun berbenah jauh-jauh hari, jelang pemilu 5tahunanini.

Apakabarmahasiswa?Ya,tentunyamahasiswatidakbisadilupakanbegitusajadalamajangpestarakyatdemokrasiini.Mahasiswamerupakansalahsatuelemenpenting dalammenentukan siapa pemimpin bangsa ininantinya.Menengokajangpemiluserupa2004dan2009lalu, sebanyak 60% jumlah penduduk Indonesia yangdidominasikaumpemuda(termasukmahasiswa)hanyasetengahnyadarijumlahkeseluruhanyangmemilih.Haltersebut masih bisa saja terjadi, mengingat mahasiswakini yangmasih 'sakit' dengan kondisi apatisnya, tentumemicutindakangolputdiharipemilunanti.

Sialnya, tindakan golput ini diperkirakan bukankarena alasanmahasiswa yang apatis saja, namun juga

GolputHakTiapOrang,NamunBukanJalanYangTerbaik

saya lihat, kebanyakan masyarakat merasa bingung untuk

mentukan pilihan. Dan tidak menutup kemungkinan angka

golputakansemakintinggi,”ucapNurankaladitemuidiruang

BEMUnisba,Selasa(2/4).

Diakhir wawancara, Nuran pun mengajak mahasiswa

untukmenunaikanpoinketigadariTriDarmaPerguruanTinggi.

Pengabdian pada masyarakat, hal ini lah yang seharusnya

dilakukan mahasiswa. Anggap saja dengan menyumbangkan

suara di Pilleg maupun Pilpres mendatang, adalah langkah

mahasiswauntukmengabdikandiridanjugatetapmenjaga,agar

pemilihan umum akan terus dilakukan di tahun-tahun

mendatang. Karena bila sebagian besar penduduk negara ini

memilih untuk golput, tak ada lagi hak masyarakat untuk

mengawasidanmenuntutkehidupanyanglebihbaik.(M.Roby

Iskandar/SM)

B.MengenalParpollewatlatarbelakangParpol

C. Mengenal Parpollewatkampanye

A.MengenalParpollewatMediaSosial

Persentasepengetahuanmahasiswamengenalipartaipolitik*

*diambildari130respondendari10fakultasdiUnisba

InboxMahasiswaRantauMemilih

Golput?IniSolusinya

ditenggarai oleh faktor mahasiswa rantau. Merekakadang terpaksa harus merelakan dirinya menjadigolongan putih (golput). Tidak mau untuk kembali kekampung halamannya, hanya untuk sekedar memilihdenganberbagaipertimbanganwaktu,kondisidandana.

“Sebenarnyasihpengen ikutannyoblos.Tapiyagimana, kampung sayakandiPadang, jadi gamungkinjugapulangkesanacumabuatbela-belainnyoblos.Mahaldiongkossihsoalnya, lagiantugaskuliahsayajugalagibanyakbanget,”ujarsalahsatumahasiswarantauUnisbaFakultasEkonomi,RamdhanSyahid.

Senada dengan Ramdhan, Indah Pratiwi punmengaku terpaksa harus golput karena tidak bisamemaksakanpulangkampungkeBalikpapandi tengah

kesibukan skripsinya. Ia pun tidak mengetahui akansolusi dari KPU seperti apa. “Kalau soal bisa milih diBandung saya ga tau, harusnya pemerintah bisa lebihmempublikasikan, biar masyarakat Indonesia ga adayanggolputlagi.Kalaubisaikutpemiludikotarantaukanlumayanbisamempermudahkitabuatikutberpartisipasidipemilu,”ungkapmahasiswiPsikologiUnisbaini.

Menjadigolput ternyata takselamanyamenjadi

pilihananakrantau.KedekatanletakkotaBandungdan

kota Bogor, memang memudahkan bagi Annisa untuk

tetapberpartisipasidalampemilu.MahasiswaFakultas

MIPAini,berniatuntukpulangketanahkelahirannyadi

Bogor.“Sayakansudahterdaftarmenjadipemilih,jadiya

harusberpartisipasi.Toh,nantipemimpinyangterpilih

itu tergantung dari pilihan kita, jadi harus pilih yang

terbaik lah.LagianBogor itugaterlalu jauh, jadimasih

sempatlahuntukpulangpergiBandung-Bogor,”tuturnya.Turutberpartisipasinyamahasiswarantaudalam

pemilu memang masih menjadi pro kontra. Namunmahasiswa mengharapkan solusi agar seluruhmahasiswa rantau tetap dapat turut andil dalammenentukan pemimpinnya lima tahun kedepan.“PengennyasihadaTPSdiUnisbakhususbuatmahasiswarantau,jadikitagaharusgolput.Ataumahasiswadikasihwaktu libur sekitar seminggu ketika pemilu. Biarmahasiswa yang kampung halamannya jauh bisa adawaktubuatpulangdulu,”ungkapRamdhan.

MekanismeBaruPEMILUUntukMahasiswaRantau

Sifat Heterogen kaum mahasiswa yang sedangmelakukan tugas belajarnya dirasa perlu adanya solusidan advokasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).Berdasarkansuratyangdikeluarkanpada4Maret2014,KPU mengeluarkan SE KPU No. 127/KPU/III/2014tentangsuratpindahmemilih.Dijelaskanbahwaformulirketeranganpindahmemilih(ModelA.5)yangsebelumnyaharus dikeluarkan oleh KPU tempat asal, kini bolehdikeluarkanolehKPUKabupaten/Kotadomisilisekarang.Hal tersebut dilakuakan atas pertimbangan untukmelayanipemilih,khususnyauntukpemilihyangsedangmelakukan tugas belajar, kerja , hingga t idakmemungkinkanuntukmendapatkan formulirmodelA.5dariKPUtempatmerekaberasal.

YayatHidayat,ketuaKPUJabar,memaparkanbahwapemilu tahun 2014 ini mempunyai mekanisme lebihmudah. Khusus mahasiswa rantau di Kota Bandung,berikutmekanismenya:

1. MahasiswacukupdatangkeKPUKotaBandungJl.

Soekarno Hatta No. 260, untukmelapor pindah

memilih.

2. KPU akan mengecek nama mahasiswa/orang

bersangkutan, apakah sudah ada dalam Daftar

PemilihTetap(DPT)ditempatasalnyaatautidak.

Jika tidak,mahasiswa/orang bersangkutan akan

dimasukkankeDaftarPemilihanKhusus(DPK).

3. Setelahitu,mahasiswarantauakanmendapatkan

formulir (model A.5), adalah surat keterangan

pindahmemilih.

4. KemudianKPUkotaBandungakanberkoordinasi

denganKPUtempatdiaberasaluntukmenghapus

namanyajikaterdaftar.

5. KPU Kota Bandung akan menempatkan tempat

memilih bagi mahasiswa bersangkutan sesuai

tempattinggalnyadiBandungdalamFormulirA.5

tadi, formulir tersebut disimpan dan diberikan

pada saat pemilu kepada Panitia Pemungutan

Suara(PPS).Yayatpunmengungkapkan,tidakadaalasanlainbagi

mahasiswarantauuntukgolputkarenatidakbisapulangkampung,prosedurtelahdipublikasikansejakawalMaret“Tidak ada alasan lainmahasiswauntuk tidakmemilih,dulu-dulu karena permasalahan ini mereka menuntutsolusi, tapi sekarang mekanismenya kan dipermudah,”ungkapYayatsaatditemuiSuaraMahasiswajelangrapatkoordinasinya.(Desyane&AdilNursalam/SM)

Berikutpersentasemasalahyangpalingdominanbagimahasiswa(termasukmahasiswarantau)dalammemberikanhaksuaranya*

A. Minimnya sosialisasimengenai cara pemberianhaksuaradlmpemilu

B. Kondisi geografisyang bukan beradadi domisili/daerahasal

C.Krisiskepercayaanpadacalegparpolyangada

*diambildari130respondendari10fakultasdiUnisba