dakwah periode

42
Dakwah Periode Mekah Juni 25, 2007 oleh ari2abdillah Periode Mekah Kehidupan Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allah dengan nubuwwa h dan ri salah terbagi menjadi dua periode yang masing -masing memiliki keistimewaan tersendiri secara total, yaitu: PERIODE MEKKAH : berlangsung selama lebih kurang 13 tahun PERIODE MADINAH : berlangsung selama 10 tahun penuh Dan masing-masing periode mengalami beberapa tahapan sedangkan masing -masing tahapan memiliki karakteristik tersendiri yang menonjolkannya dari yang lainnya. Hal itu akan tampak  jelas setelah kita melakukan penelitian secara seksa ma dan detail terhadap kondisi y ang dilalu i oleh dakwah dalam kedua periode tersebut. Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan: Tahapan dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun. Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke- empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam ke Madinah. Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebaranny a di ka langan pendudukny a; dari  penghu jung tahun ke-s epuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan  berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu µalaihi wasa llam. Adapun mengenai tahapan-tahapan Periode Madinah maka rincian pembahasannya akan diketengahkan pada tempatnya nanti. DIBAWAH NAUNGAN KENABIAN DAN KERASULAN  Di Gua Hira¶ Setelah melalui perenungan yang lama dan telah terjadi jurang pemisah antara pemikiran Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam dan kaumnya, beliau nampak lebih mengg andrungi untuk mengasingkan diri. Hal ini terjadi tatka la beliau menginjak usia 40 tahun; beliau membawa roti dari gandum dan bekal air ke gua Hira¶ yang terletak di jabal an-Nur , yaitu sejauh hampir 2 mil dari Mekkah. Gua ini merupakan gua yang indah, panjangny a 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran zira ¶ al-Hadid (hasta ukuran besi). Di dalam gua tersebut, beliau berpuasa bulan Ramadhan, memberi makan orang-orang miskin yang mengunjunginya. Beliau menghabiskan waktunya dalam beribadah da n berfikir mengenai  pemandangan alam di sekitarnya dan a danya kekuasaan dalam menciptakan dibalik itu. Kaumnya yang masih menganut µaqidah yang a mburadul dan cara pandang yang rapuh membuatnya tidak tenang akan tetapi beliau tidak memiliki jalan yang jelas, manhaj yang terprogram serta cara yang terara h yang membuatnya tenang dan setuju dengannya. Pilihan mengasingkan diri (µuzlah) yang diambil oleh beliau S hallallahu µalaihi wasallam ini merupakan bagian dari t adbir (aturan) Allah ter hadapnya. Juga, agar terputusnya hubu ngannya dengan kesibukan-kesibukan di muka bumi, gemerlap hidup dan nestapa-nestapa kecil yang

Upload: annisa-fitri-y-triples

Post on 07-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 1/42

Dakwah Periode Mekah

Juni 25, 2007 oleh ari2abdillah

Periode Mekah

Kehidupan Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allahdengan nubuwwah dan risalah terbagi menjadi dua periode yang masing -masing memilikikeistimewaan tersendiri secara total, yaitu:

PERIODE MEKKAH : berlangsung selama lebih kurang 13 tahunPERIODE MADINAH : berlangsung selama 10 tahun penuh

Dan masing-masing periode mengalami beberapa tahapan sedangkan masing-masing tahapanmemiliki karakteristik tersendiri yang menonjolkannya dari yang lainnya. Hal itu akan tampak

jelas setelah kita melakukan penelitian secara seksama dan detail terhadap kondisi yang dilaluioleh dakwah dalam kedua periode tersebut.

Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan:Tahapan dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun.Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam ke Madinah.Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari

penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam.

Adapun mengenai tahapan-tahapan Periode Madinah maka rincian pembahasannya akandiketengahkan pada tempatnya nanti.

DIBAWAH NAUNGAN KENABIAN DAN KERASULAN

Di Gua Hira¶

Setelah melalui perenungan yang lama dan telah terjadi jurang pemisah antara pemikiranRasulullah Shallallahu µalaihi wasallam dan kaumnya, beliau nampak lebih menggandrungiuntuk mengasingkan diri. Hal ini terjadi tatkala beliau menginjak usia 40 tahun; beliaumembawa roti dari gandum dan bekal air ke gua Hira¶ yang terletak di jabal an-Nur , yaitusejauh hampir 2 mil dari Mekkah. Gua ini merupakan gua yang indah, panjangnya 4 hasta,lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran zira¶ al-Hadid (hasta ukuran besi).

Di dalam gua tersebut, beliau berpuasa bulan Ramadhan, memberi makan orang-orang miskin

yang mengunjunginya. Beliau menghabiskan waktunya dalam beribadah dan berfikir mengenai pemandangan alam di sekitarnya dan adanya kekuasaan dalam menciptakan dibalik itu.Kaumnya yang masih menganut µaqidah yang amburadul dan cara pandang yang rapuhmembuatnya tidak tenang akan tetapi beliau tidak memiliki jalan yang jelas, manhaj yangterprogram serta cara yang terarah yang membuatnya tenang dan setuju dengannya.

Pilihan mengasingkan diri (µuzlah) yang diambil oleh beliau Shallallahu µalaihi wasallam inimerupakan bagian dari tadbir (aturan) Allah terhadapnya. Juga, agar terputusnya hubungannyadengan kesibukan-kesibukan di muka bumi, gemerlap hidup dan nestapa-nestapa kecil yang

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 2/42

mengusik kehidupan manusia menjadi noktah perubahan dalam mempersiapkan dirimenghadapi urusan besar yang sudah menantinya sehingga siap mengemban amanah kubro,merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah. µUzlah yang sudah ditadbir oleh Allah initerjadi tiga tahun sebelum beliau ditaklif dengan risalah. Beliau mengambil jalan µuzlah iniselama sebulan dengan semangat wujud yang bebas dan mentadabburi kehidupan ghaib yangtersembunyi dibalik wujud tersebut hingga tiba waktunya untuk berinteraksi dengan kehidupan

ghaib ini saat Allah memperkenankannya.

J ibril µalaihissalam turun membawa wahyu

Tatkala usia beliau mencapai genap empat puluh tahun- yaitu usia yang melambangkankematangan, dan ada riwayat yang menyatakan bahwa diusia inilah para Rasul diutus ± tanda-tanda nubuwwah (kenabian) sudah tampak dan mengemuka, diantaranya; adanya sebuah batudi Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau, terjadinya ar-Ru¶ya ±ash-Shadiqah-(mimpi yang benar) yang datang berupa fajar subuh yang menyingsing. Hal ini berlangsunghingga enam bulan ±masa kenabian berlangsung selama dua puluh tiga tahun- dan ar-Ru¶yaash-Shadiqah ini merupakan bagian dari empat puluh enam tanda kenabian. Ketika memasukitahun ketiga dari pengasingan dirinya (µuzlah) di gua Hira¶, tepatnya di bulan Ramadhan, Allahmenghendaki rahmatNya dilimpahkan kepada penduduk bumi dengan memberikan kemuliaankepada beliau, berupa pengangkatan sebagai Nabi dan menurunkan Jibril kepadanya denganmembawa beberapa ayat al-Qur¶an.

Setelah melalui pengamatan dan perenungan terhadap beberapa bukti-bukti dan tanda-tandaakurat, kami dapat menentukan persisnya pengangkatan tersebut, yaitu hari Senin, tanggal 21malam bulan Ramadhan dan bertepatan dengan tanggal 10 Agustus tahun 610 M. Tepatnyausia beliau saat itu empat puluh tahun enam bulan dua belas hari menurut penanggalanqamariyyah (berdasarkan peredaran bulan; hijriyyah) dan sekitar tiga puluh sembilan tahun tiga

bulan dua puluh hari; ini menurut penanggalan syamsiyyah (berdasarkan peredaran matahari;masehi).

Mari kita dengar sendiri µAisyah ash-Shiddiqah radhiallâhu µanha menuturkan kisahnya kepadakita mengenai peristiwa yang merupakan noktah permulaan nubuwwah tersebut dan yangmulai membuka tabir-tabir gelapnya kekufuran dan kesesatan sehingga dapat mengubah alur kehidupan dan meluruskan garis sejarah; µAisyah radhiallâhu µanha berkata: ³Wahyu yangmula pertama dialami oleh Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam adalah berupa ar-Ru¶yaash-Shalihah (mimpi yang benar) dalam tidur dan ar-Ru¶ya itu hanya berbentuk fajar shubuhyang menyingsing, kemudian beliau lebih menyenangi penyendirian dan melakukannya di guaHira¶; beribadah di dalamnya beberapa malam sebelum dia kembali ke rumah keluarganya.

Dalam melakukan itu, beliau mengambil bekal kemudian kembali ke Khadijah mengambil perbekalan yang sama hingga datang kebenaran kepadanya; yaitu saat beliau berada di gua

Hira¶ tersebut, seorang malaikat datang menghampiri sembari berkata: ³bacalah!´, lalu akumenjawab (ini adalah jawaban Rasulullah sendiri yang sepertinya oleh pengarang buku inidinukil langsung dari naskah asli haditsnya-red): ³aku tidak bisa membaca!´. BeliauShallallahu µalaihi wasallam bertutur lagi: ³kemudian dia memegang dan merengkuhku hinggaaku kehabisan bertenaga, lalu setelah itu melepaskanku sembari berkata: ³bacalah!´. Aku tetapmenjawab: ³aku tidak bisa membaca!´.

Lalu dia untuk kedua kalinya, memegang dan merengkuhku hingga aku kehabisan bertenagakemudian melepaskanku seraya berkata lagi: ³bacalah!´. Lalu aku tetap menjawab: ³aku tidak

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 3/42

bisa membaca!´. Kemudian dia melakukan hal yang sama untuk ketiga kalinya, sembari berkata: ³bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan. Dia telahmenciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mu lah Yang Paling Pemurah´.(Q.S. al-¶Alaq: 1-3). Rasulullah pulang dengan merekam bacaan tersebut dalam kondisi hatiyang bergetar, dan menemui Khadijah binti Khuwailid sembari berucap: ³selimuti aku!Selimuti aku!´. Beliau pun diselimuti hingga rasa ketakutannya hilang.

Beliau bertanya kepada Khadijah: ³apa yang terjadi terhadapku ini?´. Lantas beliaumenceritakan pengalamannya, dan berkata: ³aku amat khawatir terhadap diriku!´. Khadijah

berkata: ³sekali-kali tidak akan! Demi Allah! Dia Ta¶ala tidak akan menghinakanmuselamanya! Sungguh engkau adalah penyambung tali rahim, pemikul beban orang lain yangmendapatkan kesusahan, pemberi orang yang papa, penjamu tamu serta penolong setiap upayamenegakkan kebenaran´. Kemudian Khadijah berangkat bersama beliau untuk menemuiWaraqah bin Naufal bin Asad bin µAbdul µUzza, anak paman Khadijah (sepupunya). Dia (anak

pamannya tersebut) adalah seorang yang menganut agama Nashrani pada masa Jahiliyyah, dia bisa menulis dengan tulisan µIbrani dan sempat menulis dari injil beberapa tulisan yang mampuia tulis ±sebanyak apa yang dikehendaki oleh Allah- dengan tulisan µIbrani. Dia juga, seorangyang sudah tua renta dan buta; ketika itu Khadijah berkata kepadanya: ³wahai anak pamanku!Dengarkanlah (cerita) dari anak saudaramu!´. Waraqah berkata: ³wahai anak laki-laki saudara(laki-laki)-ku! Apa yang engkau lihat?´.

Lalu Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam membeberkan pengalaman yang sudah dilihatnya.Waraqah berkata kepadanya: ³sesungguhnya inilah sebagaimana ajaran yang diturunkankepada Nabi Musa! Andai saja aku masih bugar dan muda ketika itu nanti! Andai saja akumasih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu!´. Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam

berkata kepadanya: ³benarkah mereka akan mengusirku?´. Dia menjawab: ³ya! Tidak seorangpun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi, dan jika akumasih hidup pada saat itu niscaya aku akan membantumu dengan sekuat tenaga´. Kemudiantak berapa lama dari itu Waraqah meninggal dunia dan wahyu pun terputus (mengalami masastagnan).

Masa Stagnan Turunnya Wahyu

Mengenai hal ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Sa¶ad dari Ibnu Abbas yang intinyamenyatakan bahwa masa stagnan itu berlangsung selama beberapa hari; pendapat inilah yangrajih/kuat bahkan setelah melalui penelitian dari segala aspeknya secara terfokus harus menjadiacuan. Adapun riwayat yang berkembang bahwa hal itu berlangsung selama tiga tahun atau duatahun setengah tidaklah shahih sama sekali, namun disini bukan pada tempatnya untuk membantah hal itu secara detail.

Pada masa stagnan tersebut, Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam dirundung kesedihan yang

mendalam yang diselimuti oleh rasa kebingungan dan panik.

Dalam kitab ³at-Ta¶bir´, Imam Bukhari meriwayatkan naskah sebagai berikut: ³menurut beritayang sampai kepada kami, wahyupun mengalami stagnan hingga membuat Nabi Shallallahuµalaihi wasallam sedih dan berkali-kali berlarian agar dia dapat terjerembab ke ujung jurang-

jurang gunung, namun setiap beliau mencapai puncak gunung untuk mencampakkan dirinya,malaikat Jibril menampakkan wujudnya sembari berkata: ³wahai Muhammad! Sesungguhnyaengkau sebenar-benar utusan Allah!´. Spirit ini dapat menenangkan dan memantapkan kembali

jiwa beliau. Lalu pulanglah beliau ke rumah, namun manakala masa stagnan itu masih terus

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 4/42

berlanjut beliaupun mengulangi tindakan sebagaimana sebelumnya; dan ketika dia mencapai puncak gunung, malaikat Jibril menampakkan wujudnya dan berkata kepadanya sepertisebelumnya (memberi spirit kepada beliau-red)´.

J ibril µalaihissalam Turun Kembali Membawa Wahyu

Ibnu Hajar berkata: ³Masa stagnan itu sungguh telah menghilangkan ketakutan yang telahdialami oleh beliau Shallallahu µalaihi wasallam dan membuatnya bersemangat untuk kembalimengalaminya. Dan ketika hal ini benar terjadi dan beliau mulai menanti-nanti datangnyawahyu, maka datanglah malaikat Jibril µalaihissalam untuk kedua kalinya.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Jabir bin µAbdullah bahwasanya dia mendengar RasulullahShallallahu µalaihi wasallam menceritakan tentang masa stagnan itu, beliau bercerita: ³Ketikaaku tengah berjalan-jalan, tiba-tiba aku mendengar suara yang berasal dari langit, lalu akumendongakkan pandangan ke arah langit, ternyata malaikat yang dulu mendatangiku ketika digua Hira¶ duduk diatas kursi antara langit dan bumi. Melihat hal itu aku terkejut hingga akutersungkur ke bumi. Kemudian aku mendatangi keluargaku sembari berkata: µselimutilah aku!Selimutilah aku!¶. Lantas mereka menyelimutiku, baru kemudian Allah menurunkah surat al-Muddatstsir;yaitu dari firmanNya; yaa ayyuhal muddatstsir«.hingga firmanNya: «fahjur¶.(Q.S. al-Muddatstsir: 1-5).

Setelah itu wahyu tetap terjaga dan datang secara teratur´. Dalam hadits yang shahih: ´ Akutinggal di dekat gua Hira¶ selama sebulan; tatkala aku sudah selesai melakukan itu, maka akuturun gunung. Dan ketika aku sampai ke sebuah lembah dan aku dipanggil oleh seseorang«´.Kemudian (teks hadits selanjutnya-red) beliau Shallallahu µalaihi wasallam menyebutkan(cerita) sebagaimana yang telah dikemukakan diatas yang intinya; bahwa ayat tersebut turunsetelah sempurnanya beliau menyertai bulan Ramadhan dan dengan begitu, artinya masastagnan antara dua wahyu tersebut berlangsung selama sepuluh hari sebab beliau Shallallahuµalaihi wasallam tidak sempat lagi menyertai Ramadhan berikutnya setelah turunnya wahyu

pertama.

Ayat-ayat tersebut merupakan permulaan dari masa kerasulan (risalah) beliau Shallallahuµalaihi wasallam alias datang setelah masa kenabian (nubuwwah) yang berjarak selama masastagnan turunnya wahyu. Ayat-ayat tersebut mengandung dua jenis taklif (pembebanan syara¶)

beserta penjelasan konsekuensinya.

Jenis pertama adalah mentaklif beliau Shallallahu µalaihi wasallam dengan penyampaian (al-Balagh) dan peringatan (at-Tahzir) saja. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta¶ala: ³bangunlah!Lalu berilah peringatan´ (Surat al-Muddatstsir:2); makna ayat ini adalah agar beliaumemperingatkan manusia akan azab Allah atas mereka jika mereka tidak bertaubat dari dosa,kesesatan, beribadah kepada selain Allah Yang Maha Tinggi serta berbuat syirik kepadaNya

dalam zat, sifat-sifat, hak-hak dan perbuatan-perbuatan.

Jenis kedua adalah mentaklif beliau Shallallahu µalaihi wasallam dengan penerapan perintah- perintah Allah Ta¶ala terhadap zatNya dan komitmen terhadapnya dalam jiwa beliau agar mendapatkan keridhaan Allah dan menjadi suri teladan yang baik bagi orang yang berimankepada Allah. Hal ini tercermin pada ayat-ayat berikutnya. FirmanNya Ta¶ala: ³dan Rabb-muagungkanlah!´(al-Muddatstsir: 3); maknanya adalah khususkanlah Dia Ta¶ala dengan

pengagungan dan janganlah menyekutukanNya dengan seseorangpun.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 5/42

Dan firmanNya: ³dan pakaianmu bersihkanlah!´ (al-Muddatstsir:4); makna lahiriyahnya adalahmenyucikan/membersihkan pakaian dan jasad sebab tidaklah layak bagi orang yangmengagungkan Allah dan menghadapNya dalam kondisi dilumuri oleh najis dan kotor. Jikasaja kesucian/kebersihan ini dituntut untuk dilakukan maka kesucian/kebersihan diri dari virus-virus syirik, pekerjaan dan akhlak yang hina tentunya lebih utama untuk dituntut.

Dan firmanNya: ³dan perbuatan dosa (menyembah berhala) t inggalkanlah!´ (al-Muddatstsir:5); maknanya adalah jauhkanlah dari sebab-sebab turunnya kemurkaan Allah dan azabNya, danhal ini direalisasikan melalui komitmen untuk ta¶at kepadaNya dan meninggalkan maksiat.

Sedangkan firmanNya: ³dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)yang lebih banyak!´ (al-Muddatstsir: 6); yakni janganlah kamu berbuat baik denganmenginginkan upah dari manusia atasnya atau balasan yang lebih utama di dunia ini.

Adapun makna ayat terakhir (yang diturunkan saat itu kepada beliau-red); didalamnya terdapat peringatan akan adanya gangguan dari kaumnya ketika beliau Shallallahu µalaihi wasallam berbeda agama dengan mereka, mengajak mereka kepada Allah semata dan memperingatkanmereka akan azab dan siksaanNya; yaitu dalam firmanNya: ³dan untuk memenuhi (perintahRabb-mu) bersabarlah!´ (al-Muddatstsir: 7).

Permulaan ayat-ayat tersebut (surat al-Muddatstsir) berbicara tentang panggilan langit nanagung ±terekam dalam suara Yang Maha Besar dan Maha Tinggi± yang mengajurkan agar

Nabi Shallallahu µalaihi wasallam melakukan urusan yang mulia ini dan memerintahkannyaagar mengenyahkan tidur, selimut dan berhangat-hangat guna menyongsong panggilan jihad,

berjuang dan menempuh jalan penuh ranjau; ini tergambar dalam firmanNya: ³Hai orang yang berselimut! bangunlah! Lalu berilah peringatan´ (Surat al-Muddatstsir:2) .

Seakan-akan dikatakan (kepada beliau Shallallahu µalaihi wasallam): sesungguhnya orang yanghanya hidup untuk kepentingan dirinya saja, bisa saja hidup tenang dan nyaman sedangkanengkau yang memikul beban yang besar ini; apa gunanya tidur bagimu? Apa gunanyaistirahat/refreshing bagimu? Apa gunanya permadani yang hangat bagimu? Apa gunanya hidupyang tenang bagimu? Apa gunanya kesenangan yang membuaikan bagimu? Bangunlah untuk melakukan urusan maha penting yang menunggumu dan beban berat yang disediakanuntukmu! Bangunlah untuk berjuang, bergiat-giat, bekerja keras dan berletih-letih! Bangunlah!Karena waktu tidur dan istirahat sudah berlalu, dan tidak akan kembali lagi sejak hari ini; yangada hanyalah mata yang meronda secara kontinyu, jihad yang panjang dan melelahkan.Bangunlah! Persiapkan diri menyambut urusan ini dan bersiagalah!.

Sungguh ini merupakan ucapan agung dan kharismatik yang (seakan) melucuti beliauShallallahu µalaihi wasallam dari kehangatan permadani di suatu rumah yang nyaman dan

pelukan yang suam untuk kemudian melemparkannya keluar menuju samudera luas yang

diselimuti oleh deru ombak dan hujan yang mengguyur, (dan samudera) dimana terjadi tarik menarik yang membuat posisinya di hati manusia dan realitas hidup sama saja.

Rasulullah Shallallahu µalaihi wasallam telah bangun dan tetap bangun setelah perintah ituselama lebih dari dua puluh tahun; tidak pernah beristirahat dan tidak pula hanya hidup untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Bangun dan tetap bangun diatas pondasi dakwah kepadaAllah, mengembankan di pundaknya beban yang amat berat namun beliau tidak menganggapnya berat; beban amanah kubro di muka bumi ini, beban manusia secarakeseluruhan, beban µaqidah secara keseluruhan, beban perjuangan dan jihad di medan-medan

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 6/42

yang berbeda. Beliau hidup menghadapi pertempuran yang kontinyu selama lebih dari dua puluh tahun. Selama tenggang waktu ini, tidak satupun hal yang dapat membuatnya lengah,yaitu sejak beliau mendengar panggilan langit nan agung yang menyerahkan taklif yang begitudahsyat untuk diembannya« semoga Allah membalas jasa beliau terhadap manusia secarakeseluruhan dengan sebaik-baik imbalan.

Sekilas ulasan tentang urutan kronologi turunnya wahyu

Sebelum beranjak ke penjelasan detail mengenai kehidupan di bawah naungan risalah dannubuwwah, kami melihat perlu kita mengetahui urutan kronologi turunnya wahyu yangmerupakan sumber risalah dan tinta dakwah. Ibnu al-Qayyim berkata, ketika menyinggungurutan kronologi turunnya wahyu tersebut:

Pertama, berupa ar-Ru¶ya ash-Shaadiqah (mimpi yang benar); ini merupakan permulaanturunnya wahyu kepada beliau Shallallahu µalaihi wasallam.

Kedua, berupa sesuatu yang ditimbulkan oleh malaikat terhadap rau¶ (hati yang ketakutan,akal) dan hatinya tanpa dapat melihatnya; hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu µalaihiwasallam : ³Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril µalaihissalam) menghembuskan kedalam hatiku (yang diliputi ketakutan) bahwasanya jiwa tidak akan mati hingga disempurnakanrizki baginya. Oleh karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah, berindah-indahlah dalammeminta serta janganlah keterlambatan rizki atas kalian mendorong kalian untuk memintanyadengan cara melakukan perbuatan maksiat kepadaNya, karena sesungguhnya apa yang adadisisi Allah tidak akan didapat kecuali dengan berbuat ta¶at kepadaNya´.

Ketiga, berupa malaikat yang berwujud seorang laki-laki; lantas dia mengajak beliau berbicarahingga mengingat dengan jelas apa yang dikatakan kepadanya. Dalam urutan ini, terkadang

para shahabat melihat malaikat tersebut.

Keempat, berupa bunyi gemerincing lonceng yang datang kepada beliau; peristiwa inimerupakan pengalaman yang paling berat bagi beliau dimana malaikat memakai cara inihingga membuat keningnya mengerut bersimbah peluh. Ini terjadi di hari yang amat dingin.Demikian pula, mengakibatkan onta beliau duduk bersimpuh ke bumi bila beliaumenungganginya. Dan pernah juga wahyu datang seperti kondisi tersebut dan saat itu paha

beliau ditaruh diatas paha Zaid bin Tsabit yang seketika dirasakan olehnya (Zaid) demikian berat sehingga hampir saja remuk.

Kelima, berupa malaikat dalam bentuk aslinya yang dilihat langsung oleh beliau, laludiwahyukan kepada beliau beberapa wahyu yang dikehendaki oleh Allah; peristiwa seperti inidialami oleh beliau sebanyak dua kali sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat an-

Najm.

Keenam, berupa wahyu yang diwahyukan kepada beliau; yaitu saat beliau berada diataslelangit pada malam mi¶raj , diantaranya ketika diwajibkannya shalat dan lainnya.

Ketujuh, berupa Kalamullah kepada beliau (dariNya kepadanya) tanpa perantaraan malaikatsebagaimana Allah berbicara kepada Musa bin µImran; peristiwa seperti ini terjadi dandiabadikan secara qath¶i berdasarkan nashal-Qur¶an. Sedangkan terhadap Nabi Shallallahuµalaihi wasallam terjadi dalam hadits yang berbicara tentang Isra¶.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 7/42

Sebagian para ulama menambah urutannya menjadi delapan, yaitu; Allah berbicara kepada beliau Shallallahu µalaihi wasallam secara langsung tanpa hijab; ini merupakan permasalahanyang diperdebatkan oleh ulama Salaf dan Khalaf. Demikian, sebagaimana yang dituturkan olehIbnu al-Qayyim dengan sedikit diringkas dalam penjelasan tentang urutan pertama dankedelapan. Pendapat yang benar, bahwa urutan terakhir ini (kedelapan) tidak tsabit (valid dandipercaya keabsahan riwayatnya-red)

BAB 1- ARAB PRA ISLAM

Sumber Peradaban PertamaPENYELIDIKAN mengenai sejarah peradaban manusia dan dari mana pula asal-usulnya, sebenarnyamasih ada hubungannya dengan zaman kita sekarang ini. Penyelidikan demikian sudah lamamenetapkan, bahwa sumber peradaban itu sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu adalah Mesir.Zaman sebelum itu dimasukkan orang kedalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu sukar sekali akan

sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah. Sarjana-sarjana ahli purbakala (arkelogi) kini kembalimengadakan penggalian-penggalian di Irak dan Suria dengan maksud mempelajari soal-soalperadaban Asiria dan Funisia serta menentukan zaman permulaan daripada kedua macam peradabanitu: adakah ia mendahului peradaban Mesir masa Firaun dan sekaligus mempengaruhinya, ataukah iamenyusul masa itu dan terpengaruh karenanya?

Apapun juga yang telah diperoleh sarjana-sarjana arkelogi dalam bidang sejarah itu, samasekali tidakakan mengubah sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya, yang dalam penggalian benda-benda kunoTiongkok dan Timur Jauh belum memperlihatkan hasil yang berlawanan. Kenyataan ini ialah bahwasumber peradaban pertama - baik di Mesir, Funisia atau Asiria - ada hubungannya dengan LautTengah; dan bahwa Mesir adalah pusat yang paling menonjol membawa peradaban pertama itu keYunani atau Rumawi, dan bahwa peradaban dunia sekarang, masa hidup kita sekarang ini, masih erat

sekali hubungannya dengan peradaban pertama itu.

Apa yang pernah diperlihatkan oleh Timur Jauh dalam penyelidikam tentang sejarah peradaban, tidakpernah memberi pengaruh yang jelas terhadap pengembangan peradaban-peradaban Fira'un, Asiriaatau Yunani, juga tidak pernah mengubah tujuan dan perkembangan peradaban-peradaban tersebut.Hal ini baru terjadi sesudah ada akulturasi dan saling-hubungan dengan peradaban Islam. Di sinilahproses saling pengaruh-mempengaruhi itu terjadi, proses asimilasi yang sudah sedemikian rupa,sehingga pengaruhnya terdapat pada peradaban dunia yang menjadi pegangan umat manusia dewasaini.

Laut Tengah dan Laut MerahPeradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang dan tersebar ke pantai -pantai Laut Tengah atau di

sekitarnya, di Mesir, di Asiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang sampai saat iniperkembangannya tetap dikagumi dunia: perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,dalam bidang pertanian, perdagangan, peperangan dan dalam segala bidang kegiatan manusia. Tetapi,semua peradaban itu, sumber dan pertumbuhannya, selalu berasal dari agama. Memang benar bahwasumber itu berbeda-beda antara kepercayaan trinitas Mesir Purba yang tergambar dalam Osiris, Isisdan Horus, yang memperlihatkan kesatuan dan penjelmaan hidup kembali di negerinya sertahubungan kekalnya hidup dari bapa kepada anak, dan antara paganisma Yunani dalam melukiskankebenaran, kebaikan dan keindahan yang bersumber dan tumbuh dari gejala-gejala alam berdasarkanpancaindera; demikian sesudah itu timbul perbedaan-perbedaan yang dengan penggambaran

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 8/42

semacam itu dalam pelbagai zaman kemunduran itu telah mengantarkannya ke dalam kehidupanduniawi. Akan tetapi sumber semua peradaban itu tetap membentuk perjalanan sejarah dunia, yangbegitu kuat pengaruhnya sampai saat kita sekarang ini, sekalipun peradaban demikian hendakmencoba melepaskan diri dan melawan sumbernya sendiri itu dari zaman ke zaman. Siapa tahu, halyang serupa kelak akan hidup kembali.

Dalam lingkungan masyarakat ini, yang menyandarkan peradabannya sejak ribuan tahun kepadasumber agama, dalam lingkungan itulah dilahirkan para rasul yang membawa agama-agama yang kitakenal sampai saat ini. Di Mesir dilahirkan Musa, dan dalam pangkuan Firaun ia dibesarkan dan diasuh,dan di tangan para pendeta dan pemuka-pemuka agama kerajaan itu ia mengetahui keesaan Tuhandan rahasia-rahasia alam.

Agama-agama Kristen dan MajusiSetelah datang ijin Tuhan kepadanya supaya ia membimbing umat di tengah-tengah Firaun yangberkata kepada rakyatnya: "Akulah tuhanmu yang tertinggi" iapun berhadapan dengan Firaun sendiridan tukang-tukang sihirnya, sehingga akhirnya terpaksa ia bersama-sama orang-orang Israil yang lainpindah ke Palestina. Dan di Palestina ini pula dilahirkan Isa, Ruh dan Firman Allah yang ditiupkan kedalam diri Mariam. Setelah Tuhan menarik kembali Isa putera Mariam, murid-muridnya kemudian

menyebarkan agama Nasrani yang dianjurkan Isa itu. Mereka dan pengikut-pengikut merekamengalami bermacam-macam penganiayaan. Kemudian setelah dengan kehendak Tuhan agama initersebar, datanglah Maharaja Rumawi yang menguasai dunia ketika itu, membawa panji agamaNasrani. Seluruh Kerajaan Rumawi kini telah menganut agama Isa. Tersebarlah agama ini di Mesir, diSyam (Suria-Libanon dan Palestina) dan Yunani, dan dari Mesir menyebar pula ke Ethiopia. Sesudah ituselama beberapa abad kekuasaan agama ini semakin kuat juga. Semua yang berada di bawah panjiKerajaan Rumawi dan yang ingin mengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan Kerajaan ini,berada di bawah panji agama Masehi itu.

Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di bawah panji dan pengaruh Rumawi itu berdiripula kekuasaan agama Majusi di Persia yang mendapat dukungan moril di Timur Jauh dan di India.Selama beberapa abad itu Asiria dan Mesir yang membentang sepanjang Funisia, telah merintangi

terjadinya suatu pertarungan langsung antara kepercayaan dan peradaban Barat dengan Timur. Tetapidengan masuknya Mesir dan Funisia ke dalam lingkungan Masehi telah pula menghilangkan rintanganitu. Paham Masehi di Barat dan Majusi di Timur sekarang sudah berhadap-hadapan muka. Selamabeberapa abad berturut-turut, baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati agamanyamasing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan alam, kini telah berhadapan denganrintangan moril, masing-masing merasa perlu dengan sekuat tenaga berusaha mempertahankankepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling mempengaruhi kepercayaan atau peradabannya,sekalipun peperangan antara mereka itu berlangsung terus-menerus sampai sekian lama.

Bizantium Pewaris RumawiAkan tetapi, sekalipun Persia telah dapat mengalahkan Rumawi dan dapat menguasai Syam dan Mesirdan sudah sampai pula di ambang pintu Bizantium, namun tak terpikir oleh raja-raja Persia akanmenyebarkan agama Majusi atau menggantikan tempat agama Nasrani.Bahkan pihak yang kiniberkuasa itu malahan menghormati kepercayaan orang yang dikuasainya. Rumah-rumah ibadatmereka yang sudah hancur akibat perang dibantu pula membangun kembali dan dibiarkan merekabebas menjalankan upacara-upacara keagamaannya. Satu-satunya yang diperbuat pihak Persia dalamhal ini hanyalah mengambil Salib Besar dan dibawanya ke negerinya. Bilamana kelak kemenangan ituberganti berada di pihak Rumawi, Salib itupun diambilnya kembali dari tangan Persia. Dengandemikian peperangan rohani di Barat itu tetap di Barat dan di Timur tetap di Timur. Dengan demikianrintangan moril tadi sama pula dengan rintangan alam dan kedua kekuatan itu dari segi rohani tidaksaling berbenturan.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 9/42

Keadaan serupa itu berlangsung terus sampai abad keenam. Dalam pada itu pertentangan antaraRumawi dengan Bizantium makin meruncing. Pihak Rumawi, yang benderanya berkibar di benuaEropa sampai ke Gaul dan Kelt di Inggris selama beberapa generasi dan selama zaman Julius Caesaryang dibanggakan dunia dan tetap dibanggakan, kemegahannya itu berangsur-angsur telah mulaisurut, sampai akhirnya Bizantium memisahkan diri dengan kekuasaan sendiri pula, sebagai ahliwaris

Kerajaan Rumawi yang menguasai dunia itu. Puncak keruntuhan Kerajaan Rumawi ialah tatkalapasukan Vandal yang buas itu datang menyerbunya dan mengambil kekuasaan pemerintahan ditangannya. Peristiwa ini telah menimbulkan bekas yang dalam pada agama Masehi yang tumbuhdalam pangkuan Kerajaan Rumawi. Mereka yang sudah beriman kepada Isa itu telah mengalamipengorbanan-pengorbanan besar, berada dalam ketakutan di bawah kekuasaan Vandal itu. Sekta-sekta Kristen dan PertentangannyaMazhab-mazhab agama Masehi ini mulai pecah-belah. Dari zaman ke zaman mazhab-mazhab itu telahterbagi-bagi ke dalam sekta-sekta dan golongan-golongan. Setiap golongan mempunyai pandangandan dasar-dasar agama sendiri yang bertentangan dengan golongan lainnya. Pertentangan-pertentangan antara golongan-golongan satu sama lain karena perbedaan pandangan itu telahmengakibatkan adanya permusuhan pribadi yang terbawa oleh karena moral dan jiwa yang sudah

lemah, sehingga cepat sekali ia berada dalam ketakutan, mudah terlibat dalam fanatisma yang butadan dalam kebekuan. Pada masa-masa itu, di antara golongan-golongan Masehi itu ada yangmengingkari bahwa Isa mempunyai jasad disamping bayangan yang tampak pada manusia; ada pulayang mempertautkan secara rohaniah antara jasad dan ruhnya sedemikian rupa sehingga memerlukankhayal dan pikiran yang begitu rumit untuk dapat menggambarkannya; dan disamping itu ada pulayang mau menyembah Mariam, sementara yang lain menolak pendapat bahwa ia tetap perawansesudah melahirkan Almasih.

Terjadinya pertentangan antara sesama pengikut-pengikut Isa itu adalah peristiwa yang biasa terjadipada setiap umat dan zaman, apabila ia sedang mengalami kemunduran: soalnya hanya terbatas padateori kata-kata dan bilangan saja, dan pada tiap kata dan tiap bilangan itu ditafsirkan pula denganbermacam-macam arti, ditambah dengan rahasia-rahasia, ditambah dengan warna-warni khayal yang

sukar diterima akal dan hanya dapat dikunyah oleh perdebatan-perdebatan sophisma yang kaku saja.

Salah seorang pendeta gereja berkata: "Seluruh penjuru kota itu diliputi oleh perdebatan. Orang dapatmelihatnya dalam pasar-pasar, di tempat-tempat penjual pakaian, penukaran uang, pedagangmakanan. Jika ada orang bermaksud hendak menukar sekeping emas, ia akan terlibat ke dalam suatuperdebatan tentang apa yang diciptakan dan apa yang bukan diciptakan. Kalau ada orang hendakmenawar harga roti maka akan dijawabnya: Bapa lebih besar dari putera dan putera tunduk kepadaBapa. Bila ada orang yang bertanya tentang kolam mandi adakah airnya hangat, maka pelayannyaakan segera menjawab: "Putera telah diciptakan dari yang tak ada." Tetapi kemunduran yang telah menimpa agama Masehi sehingga ia terpecah-belah ke dalamgolongan-golongan dan sekta-sekta itu dari segi politik tidak begitu besar pengaruhnya terhadapKerajaan Rumawi. Kerajaan itu tetap kuat dan kukuh. Golongan-golongan itupun tetap hidup dibawahnaungannya dengan tetap adanya semacam pertentangan tapi tidak sampai orang melibatkan dirikedalam polemik teologi atau sampai memasuki pertemuan-pertemuan semacam itu yang pernahdiadakan guna memecahkan sesuatu masalah. Suatu keputusan yang pernah diambil oleh suatugolongan tidak sampai mengikat golongan yang lain. Dan Kerajaanpun telah pula melindungi semuagolongan itu dan memberi kebebasan kepada mereka mengadakan polemik, yang sebenarnya telahmenambah kuatnya kekuasaan Kerajaan dalam bidang administrasi tanpa mengurangipenghormatannya kepada agama. Setiap golongan jadinya bergantung kepada belas kasihanpenguasa, bahkan ada dugaan bahwa golongan itu menggantungkan diri kepada adanya pengakuan

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 10/42

pihak yang berkuasa itu.

Majusi Persia di Jazirah ArabSikap saling menyesuaikan diri di bawah naungan Imperium itu itulah pula yang menyebabkanpenyebaran agama Masehi tetap berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir dibawah Rumawi sampai keEthiopia yang merdeka tapi masih dalam lingkungan persahabatan denganRumawi. Dengan demikian

ia mempunyai kedudukan yang sama kuat di sepanjang Laut Merah seperti di sekitar Laut Tengah itu.Dari wilayah Syam ia menyeberang ke Palestina. Penduduk Palestina dan penduduk Arab Ghassanyang pindah ke sana telah pula menganut agama itu, sampai ke pantai Furat, penduduk Hira, Lakhmiddan Mundhir yang berpindah dari pedalaman sahara yang tandus ke daerah-daerah subur jugademikian, yang selanjutnya mereka tinggal di daerah itu beberapa lama untuk kemudian hidup dibawah kekuasaan Persia Majusi.

Dalam pada itu kehidupan Majusi di Persia telah pula mengalami kemunduran seperti agama Masehidalam Imperium Rumawi. Kalau dalam agama Majusi menyembah api itu merupakan gejala yangpaling menonjol, maka yang berkenaan dengan dewa kebaikandan kejahatan pengikut-pengikutnyatelah berpecah-belah juga menjadi golongan-golongan dan sekta-sekta pula. Tapi disini bukantempatnya menguraikan semua itu. Sungguhpun begitu kekuasaan politik Persia tetap kuat juga.

Polemik keagamaan tentang lukisan dewa serta adanya pemikiran bebas yang tergambar dibaliklukisan itu, tidaklah mempengaruhinya. Golongan-golongan agama yang berbeda-beda itu semuaberlindung di bawah raja Persia. Dan yang lebih memperkuat pertentangan itu ialah karena memangsengaja digunakan sebagai suatu cara supaya satu dengan yang lain saling berpukulan, atas dasarkekuatiran, bila salah satunya menjadi kuat, maka Raja atau salah satu golongan itu akan memikulakibatnya.

Antara Dua KekuatanKedua kekuatan yang sekarang sedang berhadap-hadapan itu ialah: kekuatan Kristen dan kekuatanMajusi, kekuatan Barat berhadapan dengan kekuatan Timur. Bersamaan dengan itu kekuasaan-kekuasaan kecil yang berada di bawah pengaruh kedua kekuatan itu, pada awal abad keenam beradadi sekitar jazirah Arab. Kedua kekuatan itu masing-masing mempunyai hasrat ekspansi dan penjajahan.

Pemuka-pemuka kedua agama itu masing-masing berusaha sekuat tenaga akan menyebarkanagamanya ke atas kepercayaan agama lain yang sudah dianutnya. Sungguhpun demikian jazirah itutetap seperti sebuah oasis yang kekar tak sampai terjamah oleh peperangan, kecuali pada beberapatempat di bagian pinggir saja, juga tak sampai terjamah oleh penyebaran agama-agama Masehi atauMajusi, kecuali sebagian kecil saja pada beberapa kabilah. Gejala demikian ini dalam sejarah kadangtampak aneh kalau tidak kita lihat letak dan iklim jazirah itu serta pengaruh keduanya terhadapkehidupan penduduknya, dalam aneka macam perbedaan dan persamaan serta kecenderungan hidupmereka masing-masing.

Letak Geografis Semenanjung ArabJazirah Arab bentuknya memanjang dan tidak parallelogram. Ke sebelah utara Palestina dan padangSyam, ke sebelah timur Hira, Dijla (Tigris), Furat (Euphrates) dan Teluk Persia, ke sebelah selatanSamudera Indonesia dan Teluk Aden, sedang ke sebelah barat Laut Merah. Jadi, dari sebelah barat danselatan daerah ini dilingkungi lautan, dari utara padang sahara dan dari timur padang sahara dan TelukPersia. Akan tetapi bukan rintangan itu saja yang telah melindunginya dari serangan dan penyerbuanpenjajahan dan penyebaran agama, melainkan juga karena jaraknya yang berjauh-jauhan. Panjangsemenanjung itu melebihi seribu kilometer, demikian juga luasnya sampai seribu kilometer pula. Danyang lebih-lebih lagi melindunginya ialah tandusnya daerah ini yang luar biasa hingga semua penjajahmerasa enggan melihatnya. Dalam daerah yang seluas itu sebuah sungaipun tak ada. Musim hujanyang akan dapat dijadikan pegangan dalam mengatur sesuatu usaha juga tidak menentu. Kecualidaerah Yaman yang terletak di sebelah selatan yang sangat subur tanahnya dan cukup banyak hujan

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 11/42

turun, wilayah Arab lainnya terdiri dari gunung-gunung, dataran tinggi, lembah-lembah tandus sertaalam yang gersang. Tak mudah orang akan dapat tinggal menetap atau akan memperoleh kemajuan.Sama sekali hidup di daerah itu tidak menarik selain hidup mengembara terus-menerus denganmempergunakan unta sebagai kapalnya di tengah-tengah lautan padang pasir itu, sambil mencaripadang hijau untuk makanan ternaknya, beristirahat sebentar sambil menunggu ternak itumenghabiskan makanannya, sesudah itu berangkat lagi mencari padang hijau baru di tempat lain.

Tempat-tempat beternak yang dicari oleh orang-orang badwi jazirah biasanya di sekitar mata air yangmenyumber dari bekas air hujan, air hujan yang turun dari celah-celah batu di daerah itu. Dari situlahtumbuhnya padang hijau yang terserak di sana-sini dalam wahah-wahah yang berada di sekitar mataair.

Raja SaharaSudah wajar sekali dalam wilayah demikian itu, yang seperti Sahara Afrika Raya yang luas, tak adaorang yang dapat hidup menetap, dan cara hidup manusia yang biasapun tidak pula dikenal. Jugasudah biasa bila orang yang tinggal di daerah itu tidak lebih maksudnya hanya sekadar menjelajahinyadan menyelamatkan diri saja, kecuali di tempat-tempat yang tak seberapa, yang masih ditumbuhirumput dan tempat beternak. Juga sudah sewajarnya pula tempat-tempat itu tetap tak dikenal karenasedikitnya orang yang mau mengembara dan mau menjelajahi daerah itu. Praktis orang zaman dahulu

tidak mengenal jazirah Arab, selain Yaman. Hanya saja letaknya itu telah dapat menyelamatkan daripengasingan dan penghuninyapun dapat bertahan diri. Lalu-Lintas KafilahPada masa itu orang belum merasa begitu aman mengarungi lautan guna mengangkut barangdagangan atau mengadakan pelayaran. Dari peribahasa Arab yang dapat kita lihat sekarangmenunjukkan, bahwa ketakutan orang menghadapi laut sama seperti dalam menghadapi maut.Tetapi, bagaimanapun juga untuk mengangkut barang dagangan itu harus ada jalan lain selainmengarungi bahaya maut itu. Yang paling penting transpor perdagangan masa itu ialah antara Timurdan Barat: antara Rumawi dan sekitarnya, serta India dan sekitarnya. Jazirah Arab masa itu merupakandaerah lalu-lintas perdagangan yang diseberanginya melalui Mesir atau melalui Teluk Persia, lewatterusan yang terletak di mulut Teluk Persia itu. Sudah tentu wajar sekali bilamana penduduk

pedalaman jazirah Arab itu menjadi raja sahara, sama halnya seperti pelaut-pelaut pada masa-masaberikutnya yang daerahnya lebih banyak dikuasai air daripada daratan, menjadi raja laut. Dan sudahwajar pula bilamana raja-raja padang pasir itu mengenal seluk-beluk jalan para kafilah sampai ketempat-tempat yang berbahaya, sama halnya seperti para pelaut, mereka sudah mengenal garis-garisperjalanan kapal sampai sejauh-jauhnya. "Jalan kafilah itu bukan dibiarkan begitu saja," kata Heeren,"tetapi sudah menjadi tempat yang tetap mereka lalui. Di daerah padang pasir yang luas itu, yangbiasa dilalui oleh para kafilah, alam telah memberikan tempat-tempat tertentu kepada mereka,terpencar-pencar di daerah tandus, yang kelak menjadi tempat mereka beristirahat. Di tempat itu, dibawah naungan pohon-pohon kurma dan di tepi air tawar yang mengalir di sekitarnya, seorangpedagang dengan binatang bebannya dapat menghilangkan haus dahaga sesudah perjalanan yangmelelahkan itu. Tempat-tempat peristirahatan itu juga telah menjadi gudang perdagangan mereka,dan yang sebagian lagi dipakai sebagai tempat penyembahan, tempat ia meminta perlindunganatasbarang dagangannya atau meminta pertolongan dari tempat itu."1 Lingkungan jazirah itu penuh dengan jalan kafilah. Yang penting di antaranya ada dua. Yang sebuahberbatasan dengan Teluk Persia, Sungai Dijla, bertemu dengan padang Syam dan Palestina. Pantas

jugalah kalau batas daerah-daerah sebelah timur yang berdekatan itu diberi nama Jalan Timur. Sedangyang sebuah lagi berbatasan dengan Laut Merah; dan karena itu diberi nama Jalan Barat. Melalui dua

jalan inilah produksi barang-barang di Barat diangkut ke Timur dan barang-barang di Timur diangkutke Barat. Dengan demikian daerah pedalaman itu mendapatkan kemakmurannya.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 12/42

Akan tetapi itu tidak menambah pengetahuan pihak Barat tentang negeri-negeri yang telah dilaluiperdagangan mereka itu. Karena sukarnya menempuh daerah-daerah itu, baik pihak Barat maupunpihak Timur sedikit sekali yang mau mengarunginya - kecuali bagi mereka yang sudah biasa sejak masamudanya. Sedang mereka yang berani secara untung-untungan mempertaruhkan nyawa banyak yanghilang secara sia-sia di tengah-tengah padang tandus itu. Bagi orang yang sudah biasa hidup mewah dikota, tidak akan tahan menempuh gunung-gunung tandus yang memisahkan Tihama dari pantai Laut

Merah dengan suatu daerah yang sempit itu. Kalaupun pada waktu itu ada juga orang yang sampai ketempat tersebut - yang hanya mengenal unta sebagai kendaraan - ia akan mendaki celah-celahpegunungan yang akhirnya akan menyeberang sampai ke dataran tinggi Najd yang penuh denganpadang pasir. Orang yang sudah biasa hidup dalam sistem politik yang teratur dan dapat menjaminsegala kepuasannya akan terasa berat sekali hidup dalam suasana pedalaman yang tidak mengenaltata-tertib kenegaraan. Setiap kabilah, atau setiap keluarga, bahkan setiap pribadipun tidakmempunyai suatu sistiem hubungan dengan pihak lain selain ikatan keluarga atau kabilah atau ikatansumpah setia kawan atau sistem jiwar (perlindungan bertetangga) yang biasa diminta oleh pihak yanglemah kepada yang lebih kuat.

Pada setiap zaman tata-hidup bangsa-bangsa pedalaman itu memang berbeda dengan kehidupan dikota-kota. Ia sudah puas dengan cara hidup saling mengadakan pembalasan, melawan permusuhan

dengan permusuhan, menindas yang lemah yang tidak mempunyai pelindung. Keadaan semacam initidak menarik perhatian orang untuk membuat penyelidikan yang lebih dalam. Oleh karena itu daerahSemenanjung ini tetap tidak dikenal dunia pada waktu itu. Dan barulah kemudian - sesudahMuhammad s.a.w. lahir di tempat tersebut - orang mulai mengenal sejarahnya dari berita-berita yangdibawa orang dari tempat itu, dan daerah yang tadinya sama sekali tertutup itu sekarang sudah mulaidikenal dunia.

Yaman dan PeradabannyaTak ada yang dikenal dunia tentang negeri-negeri Arab itu selain Yaman dan tetangga-tetangganyayang berbatasan dengan Teluk Persia. Hal ini bukan karena hanya disebabkan oleh adanya perbatasanTeluk Persia dan Samudera Indonesia saja, tetapi lebih-lebih disebabkan oleh - tidak seperti jazirah-

jazirah lain - gurun sahara yang tandus. Dunia tidak tertarik, negara yang akan bersahabatpun tidak

merasa akan mendapat keuntungan dan pihak penjajah juga tidak punya kepentingan. Sebaliknya,daerah Yaman tanahnya subur, hujan turun secara teratur pada setiap musim. Ia menjadi negeriperadaban yang kuat, dengan kota-kota yang makmur dan tempat-tempat beribadat yang kuatsepanjang masa. Penduduk jazirah ini terdiri dari suku bangsa Himyar, suatu suku bangsa yang cerdasdan berpengetahuan luas. Air hujan yang menyirami bumi ini mengalir habis menyusuri tanah terjalsampai ke laut. Mereka membuat Bendungan Ma'rib yang dapat menampung arus air hujan sesuaidengan syarat-syarat peradaban yang berlaku.

Sebelum di bangunnya bendungan ini , air hujan yang deras terjun dari pegunungan Yaman yangtinggi-tinggi itu, menyusur turun ke lembah-lembah yang terletak di sebelah timur kota Ma'rib. Mula-mula air turun melalui celah-celah dua buah gunung yang terletak di kanan-kiri lembah ini,memisahkan satu sama lain seluas kira-kira 400 meter. Apabila sudah sampai di Ma'rib air itumenyebar ke dalam lembah demikian rupa sehingga hilang terserap seperti di bendungan-bendunganHulu Sungai Nil. Berkat pengetahuan dan kecerdasan yang ada pada penduduk Yaman itu, merekamembangun sebuah bendungan, yaitu Bendungan Ma'rib. Bendungan ini dibangun daripada batu diujung lembah yang sempit, lalu dibuatnya celah-celah guna memungkinkan adanya distribusi air ketempat-tempat yang mereka kehendaki dan dengan demikian tanah mereka bertambah subur. Peninggalan-peninggalan peradaban Himyar di Yaman yang pernah diselidiki - dan sampai sekarangpenyelidikan itu masih diteruskan -menunjukkan, bahwa peradaban mereka pada suatu saat memangtelah mencapai tingkat yang tinggi sekali, juga sejarahpun menunjukkan bahwa Yaman pernah pula

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 13/42

mengalami bencana.

Judaisma dan Kristen di YamanSungguhpun begitu peradaban yang dihasilkan dari kesuburan negerinya serta penduduknya yangmenetap menimbulkan gangguan juga dalam lingkungan jazirah itu. Raja-raja Yaman kadang darikeluarga Himyar yang sudah turun-temurun, kadang juga dari kalangan rakyat Himyar sampai pada

waktu Dhu Nuwas al-Himyari berkuasa. Dhu Nuwas sendiri condong sekali kepada agama Musa(Yudaisma), dan tidak menyukai penyembahan berhala yang telah menimpa bangsanya. Ia belajaragama ini dari orang-orang Yahudi yang pindah dan menetap di Yaman. Dhu Nuwas inilah yangdisebut-sebut oleh ahli-ahli sejarah, yang termasuk dalam kisah "orang-orang yang membuat parit,"dan menyebabkan turunnya ayat: "Binasalah orang-orang yang telah membuat parit. Api yang penuhbahan bakar. Ketika mereka duduk di tempat itu. Dan apa yang dilakukan orang-orang beriman itumereka menyaksikan. Mereka menyiksa orang-orang itu hanya karena mereka beriman kepada AllahYang Maha Mulia dan Terpuji." (Qur'an 85:4-8)

Cerita ini ringkasnya ialah bahwa ada seorang pengikut Nabi Isa yang saleh bernama Phemion telahpindah dari Kerajaan Rumawi ke Najran. Karena orang ini baik sekali, penduduk kota itu banyak yangmengikuti jejaknya, sehingga jumlah mereka makin lama makin bertambah juga. Setelah berita itu

sampai kepada Dhu Nuwas, ia pergi ke Najran dan dimintanya kepada penduduk supaya merekamasuk agama Yahudi, kalau tidak akan dibunuh. Karena mereka menolak, maka digalilah sebuah paritdan dipasang api di dalamnya. Mereka dimasukkan ke dalam parit itu dan yang tidak mati karena api,dibunuhnya kemudian dengan pedang atau dibikin cacat. Menurut beberapa buku sejarah korbanpembunuhan itu mencapai duapuluh ribu orang. Salah seorang di antaranya dapat lolos dari maut dandari tangan Dhu Nuwas, ia lari ke Rumawi dan meminta bantuan Kaisar Yustinianus atas perbuatanDhu Nuwas itu. Oleh karena letak Kerajaan Rumawi ini jauh dari Yaman, Kaisar itu menulis suratkepada Najasyi (Negus) supaya mengadakan pembalasan terhadap raja Yaman. Pada waktu itu [abadke-6] Abisinia yang dipimpin oleh Najasyi sedang berada dalam puncak kemegahannya. Perdaganganyang luas melalui laut disertai oleh armada yang kuat2 dapat menancapkan pengaruhnya sampaisejauh-jauhnya. Pada waktu itu ia menjadi sekutu Imperium Rumawi Timur dan yang memegang panjiKristen di Laut Merah, sedang Kerajaan Rumawi Timur sendiri menguasainya di bagian Laut Tengah.

Setelah surat Kaisar sampai ke tangan Najasyi, ia mengirimkan bersama orang Yaman itu - yangmembawa surat - sepasukan tentara di bawah pimpinan Aryat (Harith) dan Abraha al-Asyram salahseorang prajuritnya. Aryat menyerbu Kerajaan Yaman atas nama penguasa Abisinia. Ia memerintahYaman ini sampai ia dibunuh oleh Abraha yang kemudian menggantikan kedudukannya. Abraha inilahyang memimpin pasukan gajah, dan dia yang kemudian menyerbu Mekah guna menghancurkanKa'bah tetapi gagal, seperti yang akan terlihat nanti dalam pasal berikut. Anak-anak Abraha kemudianmenguasai Yaman dengan tindakan sewenang-wenang. Melihat bencana yang begitu lama menimpapenduduk, Saif bin Dhi Yazan pergi hendak menemui Maharaja Rumawi. Ia mengadukan hal itukepadanya dan memintanya supaya mengirimkan penguasa lain dan Rumawi ke Yaman. Tetapi karenaadanya perjanjian persekutuan antara Kaisar Yustinianus dengan Najasyi tidak mungkin ia dapatmemenuhi permintaan Saif bin Dhi Yazan itu. Oleh karena itu Saif meninggalkan Kaisar dan pergimenemui Nu'man bin'l-Mundhir selaku Gubernur yang diangkat oleh Kisra untuk daerah Hira dansekitarnya di Irak.3

Nu'man dan Saif bin Dhi Yazan bersama-sama datang menghadap Kisra Parvez. Waktu itu ia sedangduduk dalam Ruangan Resepsi (Iwan Kisra) yang megah dihiasi oleh lukisan-lukisan bimasakti padabagian tahta itu. Di tempat musim dinginnya bagian ini dikelilingi dengan tabir-tabir dari bulu binatangyang mewah sekali. Di tengah-tengah itu bergantungan lampu-lampu kendil terbuat daripada perakdan emas dan diisi penuh dengan air tawar. Di atas tahta itulah terletak mahkotanya yang besarberhiaskan batu delima, kristal dan mutiara bertali emas dan perak, tergantung dengan rantai dari

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 14/42

emas pula. Ia sendiri memakai pakaian serba emas. Setiap orang yang memasuki tempat itu akanmerasa terpesona oleh kemegahannya. Demikian juga halnya dengan Saif bin Dhi Yazan. Kisra menanyakan maksud kedatangannya itu dan Saifpun bercerita tentang kekejaman Abisinia diYaman. Sungguhpun pada mulanya Kisra Parvez ragu-ragu, tetapi kemudian ia mengirimkan jugapasukannya di bawah pimpinan Wahraz (Syahrvaraz?), salah seorang keluarga ningrat Persia yang

paling berani. Persia telah mendapat kemenangan dan orang-orang Abisinia dapat diusir dari Yamanyang sudah didudukinya selama 72 tahun itu. Sejak itulah Yaman berada di bawah kekuasaan Persia, dan ketika Islam lahir seluruh daerah Arab ituberada dalam naungan agama baru ini.

Akan tetapi orang-orang asing yang telah menguasai Yaman itu tidak langsung di bawah kekuasaanRaja Persia. Terutama hal itu terjadi setelah Syirawih (Shiruya Kavadh II) membunuh ayahnya, KisraParvez, dan dia sendiri menduduki takhta. Ia membayangkan - dengan pikirannya yang picik itu bahwadunia dapat dikendalikan sekehendaknya dan bahwa kerajaannya membantu memenuhi kehendaknyayang sudah hanyut dalam hidup kesenangan itu. Masalah-masalah kerajaan banyak sekali yang tidakmendapat perhatian karena dia sudah mengikuti nafsunya sendiri. Ia pergi memburu dalam suatu

kemewahan yang belum pernah terjadi Ia berangkat diiringi oleh pemuda-pemuda ningrat berpakaianmerah, kuning dan lembayung, dikelilingi oleh pengiring-pengiring yang membawa burung elang danharimau yang sudah dijinakkan dan ditutup moncongnya; oleh budak-budak yang membawa wangi-wangian, oleh pengusir-pengusir lalat dan pemain-pemain musik. Supaya merasa dirinya dalamsuasana musim semi sekalipun sebenarnya dalam musim dingin yang berat, ia beserta rombongannyaduduk di atas permadani yang lebar dilukis dengan lorong-lorong, ladang dan kebun yang ditanamibunga-bungaan aneka warna, dan dilatarbelakangi oleh semak-semak, hutan hijau serta sungai-sungaiberwarna perak.

Tetapi sungguhpun Syirawih begitu jauh mengikuti kesenangannya, kerajaan Persia tetap dapatmempertahankan kemegahannya, dan tetap merupakan lawan yang kuat terhadap kekuasaanBizantium dan penyebaran Kristen. Sekalipun dengan naik tahtanya Syirawih ini telah mengurangi

kejayaan kerajaannya, ia telah memberi kesempatan kepada kaum Muslimin memasuki negerinya danmenyebarkan Islam.

Yaman yang telah dijadikan gelanggang pertentangan sejak abad ke-4 itu sebenarnya telahmeninggalkan bekas yang dalam sekali dalam sejarah Semenanjung Arab dari segi pembagianpenduduknya. Disebutkan bahwa Bendungan Ma'rib yang oleh suku-bangsa Himyar telahdimanfaatkan untuk keuntungan negerinya, telah hancur pula dilanda banjir besar. Disebabkan olehadanya pertentangan yang terus-menerus itu, lalailah mereka yang harus selalu mengawasi danmemeliharanya. Bendungan itu lapuk dan tidak tahan lagi menahan banjir. Dikatakan juga, bahwasetelah Rumawi melihat Yaman menjadi pusat pertentangan antara kerajaannya dengan Persia danbahwa perdagangannya terancam karena pertentangan itu, iapun menyiapkan armadanyamenyeberangi Laut Merah - antara Mesir dengan negeri-negeri Timur yang jauh - guna menarikperdagangan yang dibutuhkan oleh negerinya. Dengan demikian tidak perlu lagi ia menempuh jalankafilah.

Mengenai peristiwanya, ahli-ahli sejarah sependapat, tetapi mengenai sebab terjadinya peristiwa itumereka berlainan pendapat. Peristiwanya ialah mengenai pindahnya kabilah Azd di Yaman ke Utara.Semua mereka sependapat tentang kepindahan ini, sekalipun sebagian menghubungkannya dengansepinya beberapa kota di Yaman karena mundurnya perdagangan yang biasa melalui tempat itu. Yanglain menghubung-hubungkan kepada rusaknya bendungan Ma'rib, sehingga banyak di antara kabilah-kabilah yang pindah karena takut binasa. Tetapi apapun juga kejadiannya, namun adanya imigrasi ini

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 15/42

telah menyebabkan Yaman jadi berhubungan dengan negeri -negeri Arab lainnya, suatu hubunganketurunan dan percampuran yang sampai sekarang masih dicoba oleh para sarjana menyelidikinya. Apabila sistem politik di Yaman sudah menjadi kacau seperti yang dapat kita saksikan, yangdisebabkan oleh keadaan yang menimpa negeri itu serta dijadikannya tempat itu medan pertarungan,maka struktur politik serupa itu tidak dikenal pada beberapa negeri Semenanjung Arab lainnya waktu

itu. Segala macam sistem yang dapat dianggap sebagai suatu sistem politik seperti pengertian kitasekarang atau seperti pengertian negara-negara yang sudah maju pada masa itu, di daerah-daerahseperti Tihama, Hijaz, Najd dan sepanjang dataran luas yang meliputi negeri-negeri Arab, pengertiandemikian itu belum dikenal. Anak negeri pada masa itu bahkan sampai sekarang adalah pendudukpedalaman yang tidak biasa di kota-kota. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat. Yangmereka kenal hanyalah hidup mengembara selalu, berpindah-pindah mencari padang rumput danmenuruti keinginan hatinya. Mereka tidak mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu. Seperti juga di tempat-tempat lain, di sinipun dasar hidup pengembaraan itu ialah kabilah. Kabilah-kabilah yang selalu pindah dan mengembara itu tidak mengenal suatu peraturan atau tata-cara sepertiyang kita kenal. Mereka hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga dan kebebasankabilah yang penuh. Sedang orang kota, atas nama tata-tertib mau mengalah dan membuang sebagian

kemerdekaan mereka untuk kepentingan masyarakat dan penguasa, sebagai imbalan atas ketenangandan kemewahan hidup mereka. Sedang seorang pengembara tidak pedulikan kemewahan, tidak betahdengan ketenangan hidup menetap, juga tidak tertarik kepada apapun - seperti kekayaan yangmenjadi harapan orang kota - selain kebebasannya yang mutlak. Ia hanya mau hidup dalampersamaan yang penuh dengan anggota-anggota kabilahnya atau kabilah-kabilah lain sesamanya.Dasar kehidupannya ialah seperti makhluk-makhluk lain, mau survive, mau bertahan terus sehinggasesuai dengan kaidah-kaidah kehormatannya yang sudah ditanamkan dalam hidup mengembara yangserba bebas itu.

Oleh karena itu, kaum pengembara tidak menyukai tindakan ketidak-adilan yang ditimpakan kepadamereka. Mereka mau melawannya mati-matian, dan kalau tidak dapat melawan, ditinggalkannyatempat tinggal mereka itu, dan mereka mengembara lagi ke seluruh jazirah, bila memang terpaksa

harus demikian.

Juga itu pula sebabnya, perang adalah jalan yang paling mudah bagi kabilah-kabilah ini bila harus jugatimbul perselisihan yang tidak mudah diselesaikan dengan cara yang terhormat. Karena bawaan itu

juga, maka tumbuhlah di kalangan sebagian besar kabilah-kabilah itu sifat-sifat harga diri, keberanian,suka tolong-menolong, melindungi tetangga serta sikap memaafkan sedapat mungkin dansemacamnya. Sifat-sifat ini akan makin kuat apabila semakin dekat ia kepada kehidupan pedalaman,dan akan makin hilang apabila semakin dekat ia kepada kehidupan kota.

Seperti kita sebutkan, karena faktor-faktor ekonomi juga, baik Rumawi maupun Persia, hanya merasatertarik kepada Yaman saja dari antara jazirah lainnya yang memang tidak mau tunduk itu. Merekalebih suka meninggalkan tanah air daripada tunduk kepada perintah. Baik pribadi-pribadi atau kabilah-kabilah tidak akan taat kepada peraturan apapun yang berlaku atau kepada lembaga apapun yangberkuasa.

Sifat-sifat pengembaraan itu cukup mempengaruhi daerah yang kecil-kecil yang tumbuh di sekitar jazirah karena adanya perdagangan para kafilah, seperti yang sudah kita terangkan. Daerah-daerah inidipakai oleh para pedagang sebagai tempat beristirahat sesudah perjalanan yang begitu meletihkan.Di situ mereka bertemu dengan tempat-tempat pemujaan sang dewa guna memperoleh keselamatanbagi mereka serta menjauhkan marabahaya gurun sahara serta mengharapkan perdagangan merekaselamat sampai di tempat tujuan.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 16/42

Kota-kota seperti Mekah, Ta'if, Yathrib dan yang sejenis itu seperti wahah-wahah (oase) yang terserakdi celah-celah gunung atau gurun pasir, terpengaruh juga oleh sifat-sifat pengembaraan demikian itu.Dalam susunan kabilah serta cabang-cabangnya, perangai hidup, adat-istiadat serta kebenciannyaterhadap segala yang membatasi kebebasannya lebih dekat kepada cara hidup pedalaman daripadakepada cara-cara di kota, sekalipun mereka dipaksa oleh sesuatu cara hidup yang menetap, yang

tentunya tidak sama dengan cara-hidup pedalaman. Dalam pembicaraan tentang Mekah dan Yathribpada pasal berikut ini akan terlihat agak lebih terperinci.

Sebabnya Jazirah Bertahan Pada PaganismaLingkungan masyarakat dalam alam demikian ini serta keadaan moral, politik dan sosial yang ada padamereka, mempunyai pengaruh yang sama terhadap cara beragamanya. Melihat hubungannya denganagama Kristen Rumawi dan Majusi Persia, adakah Yaman dapat terpengaruh oleh kedua agama itu dansekaligus mempengaruhi kedua agama tersebut di jazirah Arab lainnya? Ini juga yang terlintas dalampikiran kita, terutama mengenai agama Kristen. Misi Kristen yang ada pada masa itu sama giatnyaseperti yang sekarang dalam mempropagandakan agama. Pengaruh pengertian agama dalam jiwaserta cara hidup kaum pengembara tidak sama dengan orang kota. Dalam kehidupan kaumpengembara manusia berhubungan dengan alam, ia merasakan adanya wujud yang tak terbatas dalam

segala bentuknya. Ia merasa perlu mengatur suatu cara hidup antara dirinya dengan alam denganketak-terbatasannya itu. Sedang bagi orang kota ketak-terbatasan itu sudah tertutup olehkesibukannya hari-hari, oleh adanya perlindungan masyarakat terhadap dirinya sebagai imbalan ataskebebasannya yang diberikan sebagian kepada masyarakat, serta kesediaannya tunduk kepadaundang-undang penguasa supaya memperoleh jaminan dan hak perlindungan. Hal inimenyebabkannya tidak merasa perlu berhubungan dengan yang di luar penguasa itu, dengankekuatan alam yang begitu dahsyat terhadap kehidupan manusia. Hubungan jiwa dengan unsur-unsuralam yang di sekitarnya jadi berkurang.

Dalam keadaan serupa ini, apakah yang telah diperoleh Kristen dengan kegiatannya yang begitu besarsejak abad-abad permulaan dalam menyebarkan ajaran agamanya itu? Barangkali soalnya hanya akansampai di situ saja kalau tidak karena adanya soal-soal lain yang menyebabkan negeri-negeri Arab itu,

termasuk Yaman, tetap bertahan pada paganisma agama nenek-moyangnya, dan hanya beberapakabilah saja yang mau menerima agama Kristen.

Manifestasi peradaban dunia yang paling jelas pada masa itu - seperti yang sudah kita saksikan -berpusat di sekitar Laut Tengah dan Laut Merah. Agama-agama Kristen dan Yahudi bertetangga begitudekat sekitar tempat itu. Kalau keduanya tidak memperlihatkan permusuhan yang berarti, juga tidakmemperlihatkan persahabatan yang berarti pula. Orang-orang Yahudi masa itu dan sampai sekarang

juga masih menyebut-nyebut adanya pembangkangan dan perlawanan Nabi Isa kepada agamamereka. Dengan diam-diam mereka bekerja mau membendung arus agama Kristen yang telahmengusir mereka dari Palestina, dan yang masih berlindung dibawah panji Imperium Rumawi yangmembentang luas itu.

Orang-orang Yahudi di negeri-negeri Arab merupakan kaum imigran yang besar, kebanyakan merekatinggal di Yaman dan Yathrib. Di samping itu kemudian agama Majusi (Mazdaisma) Persia tegakmenghadapi arus kekuatan Kristen supaya tidak sampai menyeberangi Furat (Euphrates) ke Persia,dan kekuatan moril demikian itu didukung oleh keadaan paganisma di mana saja ia berada. JatuhnyaRumawi dan hilangnya kekuasaan yang di tangannya, ialah sesudah pindahnya pusat peradaban duniaitu ke Bizantium.

Gejala-gejala kemunduran berikutnya ialah bertambah banyaknya sekta-sekta Kristen yang sampaimenimbulkan pertentangan dan peperangan antara sesama mereka. Ini membawa akibat merosotnya

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 17/42

martabat iman yang tinggi ke dalam kancah perdebatan tentang bentuk dan ucapan, tentang sampaidi mana kesucian Mariam: adakah ia yang lebih utama dari anaknya Isa Almasih atau anak yang lebihutama dari ibu - suatu perdebatan yang terjadi di mana-mana, suatu pertanda yang akan membawaakibat hancurnya apa yang sudah biasa berlaku.

Ini tentu disebabkan oleh karena isi dibuang dan kulit yang diambil, dan terus menimbun kulit itu di

atas isi sehingga akhirnya mustahil sekali orang akan dapat melihat isi atau akan menembusi timbunankulit itu.

Apa yang telah menjadi pokok perdebatan kaum Nasrani Syam, lain lagi dengan yang menjadiperdebatan kaum Nasrani di Hira dan Abisinia. Dan orang-orang Yahudipun, melihat hubungannyadengan orang-orang Nasrani, tidak akan berusaha mengurangi atau menenteramkan perdebatansemacam itu. Oleh karena itu sudah wajar pula orang-orang Arab yang berhubungan dengan kaumNasrani Syam dan Yaman dalam perjalanan mereka pada musim dingin atau musim panas atau denganorang-orang Nasrani yang datang dari Abisinia, tetap tidak akan sudi memihak salah satu di antaragolongan-golongan itu. Mereka sudah puas dengan kehidupan agama berhala yang ada pada merekasejak mereka dilahirkan, mengikuti cara hidup nenek-moyang mereka.

Oleh karena itu, kehidupan menyembah berhala itu tetap subur di kalangan mereka, sehinggapengaruh demikian inipun sampai kepada tetangga-tetangga mereka yang beragama Kristen di Najrandan agama Yahudi di Yathrib, yang pada mulanya memberikan kelonggaran kepada mereka, kemudianturut menerimanya. Hubungan mereka dengan orang-orang Arab yang menyembah berhala untukmendekatkan diri kepada Tuhan itu baik-baik saja.

Yang menyebabkan orang-orang Arab itu tetap bertahan pada paganismanya bukan saja karena adapertentangan di antara golongan-golongan Kristen. Kepercayaan paganisma itu masih tetap hidup dikalangan bangsa-bangsa yang sudah menerima ajaran Kristen. Paganisma Mesir dan Yunani masihtetap berpengaruh ditengah-tengah pelbagai mazhab yang beraneka macam dan di antara pelbagaisekta-sekta Kristen sendiri. Aliran Alexandria dan filsafat Alexandria masih tetap berpengaruh,meskipun sudah banyak berkurang dibandingkan dengan masa Ptolemies dan masa permulaan agama

Masehi. Bagaimanapun juga pengaruh itu tetap merasuk ke dalam hati mereka. Logikanya yangtampak cemerlang sekalipun pada dasarnya masih bersifat sofistik - dapat juga menarik kepercayaanpaganisma yang polytheistik, yang dengan kecintaannya itu dapat didekatkan kepada kekuasaanmanusia.

Saya kira inilah yang lebih kuat mengikat jiwa yang masih lemah itu pada paganisma, dalam setiapzaman, sampai saat kita sekarang ini. Jiwa yang lemah itu tidak sanggup mencapai tingkat yang lebihtinggi, jiwa yang akan menghubungkannya pada semesta alam sehingga ia dapat memahami adanyakesatuan yang menjelma dalam segala yang lebih tinggi, yang sublim dari semua yang ada dalamwujud ini, menjelma dalam Wujud Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan demikian itu hanya sampaipada suatu manifestasi alam saja seperti matahari, bulan atau api misalnya. Lalu tak berdaya lagimencapai segala yang lebih tinggi, yang akan memperlihatkan adanya manifestasi alam dalamkesatuannya itu.

Bagi jiwa yang lemah ini cukup hanya dengan berhala saja. Ia akan membawa gambaran yang masihkabur dan rendah tentang pengertian wujud dan kesatuannya. Dalam hubungannya dengan berhalaitu lalu dilengkapi lagi dengan segala gambaran kudus, yang sampai sekarang masih dapat kitasaksikan di seluruh dunia, sekalipun dunia yang mendakwakan dirinya modern dalam ilmupengetahuan dan sudah maju pula dalam peradaban. Misalnya mereka yang pernah berziarah kegereja Santa Petrus di Roma, mereka melihat kaki patung Santa Petrus yang didirikan di tempat itusudah bergurat-gurat karena diciumi oleh penganut-penganutnya, sehingga setiap waktu terpaksa

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 18/42

gereja memperbaiki kembali mana-mana yang rusak.

Melihat semua itu kita dapat memaklumi. Mereka belum nmendapat petunjuk Tuhan kepada imanyang sebenarnya Mereka melihat pertentangan-pertentangan kaum Kristen yang menjadi tetanggamereka serta cara-cara hidup paganisma yang masih ada pada mereka, di tengah-tengah merekasendiri yang masih menyembah berhala itu sebagai warisan dari nenek-moyang mereka. Betapa kita

tak akan memaafkan mereka. Situasi demikian ini sudah begitu berakar di seluruh dunia, tak putus-putusnya sampai saat ini, dan saya kira memang tidak akan pernah berakhir. Kaum Muslimin dewasainipun membiarkan paganisma itu dalam agama mereka, agama yang datang hendak menghapuspaganisma, yang datang hendak menghilangkan segala penyembahan kepada siapa saja selain kepadaAllah Yang Maha Esa.Cara-cara penyembahan berhala orang-orang Arab dahulu itu banyak sekali macamnya. Bagi kita yangmengadakan penyelidikan dewasa ini sukar sekali akan dapat mengetahui seluk-beluknya. Nabi sendiritelah menghancurkan berhala-berhala itu dan menganjurkan para sahabat menghancurkannya dimana saja adanya. Kaum Muslimin sudah tidak lagi bicara tentang itu sesudah semua yangberhubungan dengan pengaruh itu dalam sejarah dan lektur dihilangkan. Tetapi apa yang disebutkandalam Quran dan yang dibawa oleh ahli-ahli sejarah dalam abad kedua Hijrah - sesudah kaumMuslimin tidak lagi akan tergoda karenanya - menunjukkan, bahwa sebelum Islam paganisma dalam

bentuknya yang pelbagai macam, mempunyai tempat yang tinggi.

Di samping itu menunjukkan pula bahwa kekudusan berhala-berhala itu bertingkat-tingkat adanya.Setiap kabilah atau suku mempunyai patung sendiri sebagai pusat penyembahan. Sesembahan-sesembahan zaman jahiliah inipun berbeda-beda pula antara sebutan shanam (patung), wathan(berhala) dan nushub. Shanam ialah dalam bentuk manusia dibuat dari logam atau kayu, Wathandemikian juga dibuat dari batu, sedang nushub adalah batu karang tanpa suatu bentuk tertentu.Beberapa kabilah melakukan cara-cara ibadahnya sendiri-sendiri. Mereka beranggapan batu karang ituberasal dari langit meskipun agaknya itu adalah batu kawah atau yang serupa itu. Di antara berhala-berhala yang baik buatannya agaknya yang berasal dari Yaman. Hal ini tidak mengherankan. Kemajuanperadaban mereka tidak dikenal di Hijaz, Najd atau di Kinda. Sayang sekali, buku-buku tentang berhalaini tidak melukiskan secara terperinci bentuk-bentuk berhala itu, kecuali tentang Hubal yang dibuat

dari batu akik dalam bentuk manusia, dan bahwa lengannya pernah rusak dan oleh orang-orangQuraisy diganti dengan lengan dari emas. Hubal ini ialah dewa orang Arab yang paling besar dandiletakkan dalam Ka'bah di Mekah. Orang-orang dari semua penjuru jazirah datang berziarah ketempat itu.

Tidak cukup dengan berhala-berhala besar itu saja buat orang-orang Arab guna menyampaikansembahyang dan memberikan kurban-kurban, tetapi kebanyakan mereka itu mempunyai pula patung-patung dan berhala-berhala dalam rumah masing-masing. Mereka mengelilingi patungnya itu ketikaakan keluar atau sesudah kembali pulang, dan dibawanya pula dalam perjalanan bila patung itumengijinkan ia bepergian. Semua patung itu, baik yang ada dalam Ka'bah atau yang ada disekelilingnya, begitu juga yang ada di semua penjuru negeri Arab atau kabilah-kabilah dianggapsebagai perantara antara penganutnya dengan dewa besar. Mereka beranggapan penyembahannyakepada dewa-dewa itu sebagai pendekatan kepada Tuhan dan menyembah kepada Tuhan sudahmereka lupakan karena telah menyembah berhala-berhala itu.

Meskipun Yaman mempunyai peradaban yang paling tinggi di antara seluruh jazirah Arab, yangdisebabkan oleh kesuburan negerinya serta pengaturan pengairannya yang baik, namun ia tidakmenjadi pusat perhatian negeri-negeri sahara yang terbentang luas itu, juga tidak menjadi pusatkeagamaan mereka. Tetapi yang menjadi pusat adalah Mekah dengan Ka'bah sebagai rumah Ismail. Ketempat itu orang berkunjung dan ke tempat itu pula orang melepaskan pandang. Bulan-bulan sucisangat dipelihara melebihi tempat lain.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 19/42

Oleh karena itu, dan sebagai markas perdagangan jazirah Arab yang istimewa, Mekah dianggapsebagai ibukota seluruh jazirah. Kemudian takdirpun menghendaki pula ia menjadi tanah kelahiranNabi Muhammad, dan dengan demikian ia menjadi sasaran pandangan dunia sepanjang zaman.Ka'bah tetap disucikan dan suku Quraisy masih menempati kedudukan yang tinggi, sekalipun merekasemua tetap sebagai orang-orang Badwi yang kasar sejak berabad-abad lamanya.

Pemeluk-Pemeluk Islam Pertama

Khadijah ra kemudian ia pergi menjumpai saudara sepupunya (anak paman), Waraqa b. Naufal,seorang penganut agama Nasrani yang sudah mengenal Bible dan sudah pulamenterjemahkannya sebagian ke dalam bahasa Arab. Ia menceritakan apa yang pernah dilihatdan didengar Muhammad dan menceritakan pula apa yang dikatakan Muhammad kepadanya.Waraqa memastikan bahwa Muhammad Saw adalah Nabi umat ini. Setelah mendapatketerangan demikian, Khadijah pulang.

Ssampai di rumah, dilihatnya Muhammad masih tidur. Dipandangnya suaminya itu dengan rasakasih dan penuh ikhlas, bercampur harap dan cemas. Tiba-tiba Rasulullah Saw menggigil,napasnya terasa sesak dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ia terbangun, ketikaitu malaikat datang membawakan wahyu kepadanya:

³O orang yang berselimut! Bangunlah dan sampaikan peringatan. Dan agungkan Tuhanmu. Pakaianmupun bersihkan. Dan hindarkan perbuatan dosa. Jangan kau memberi, karena inginmenerima lebih banyak. Dan demi Tuhanmu, tabahkan hatimu.´ (Qur¶an 74: 17)

Khadijah menenteramkan hatinya, dan menceritakan apa yang didengarnya dari Waraqa tadi.Khadijah kemudian menyatakan dirinya beriman atas kenabiannya itu. Sesudah peristiwa itu,

pada suatu hari Muhammad pergi akan mengelilingi Ka¶bah. Di tempat itu Waraqa b. Naufalmenjumpainya. Sesudah Muhammad menceritakan keadaannya, Waraqa berkata: ³Demi DiaYang memegang hidup Waraqa. Engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima

Namus Besar seperti yang pemah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan

orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masihhidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudahdiketahuiNya pula.´

Rasulullah Saw memikirkan, bagaimana akan mengajak Quraisy supaya turut beriman; padahalia tahu benar mereka sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 20/42

dan mati untuk itu. Ditambah lagi mereka masih sekeluarga dan sanak famili yang dekat.Sungguhpun begitu, tetapi mereka dalam kesesatan.

Ia menantikan bimbingan wahyu dalam menghadapi masalahnya itu, menantikan adanya

penyuluh yang akan menerangi jalannya. Tetapi ternyata, wahyu itu tidak turun. MalaikatJibrilpun tidak datang lagi kepadanya. Kembali ia merasa dalam ketakutan seperti sebelumturunnya wahyu. Ia masih dalam ketakutan. Perasaan ini juga yang mendorongnya lagi akan

pergi ke bukit-bukit dan menyendiri lagi dalam gua Hira¶. Ia ingin membubung tinggi denganseluruh jiwanya, menghadapkan diri kepada Tuhan, akan menanyakan: Kenapa ia laluditinggalkan sesudah dipilihNya? Sementara ia sedang dalam kekuatiran demikian itu ± sesudah sekian lama terhenti ± tiba-tiba datang wahyu membawa firman Tuhan:

³Demi pagi cerah yang gemilang. Dan demi malam bila senyap kelam. Tuhanmu tidak meninggalkan kau, juga tidak merasa benci. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik buat kau daripada yang sekarang. Dan akan segera ada pemberian dari Tuhan kepadamu. Makaengkaupun akan bersenang hati. Bukankah Ia mendapati kau seorang piatu, lalu diberiNyatempat berlindung? Dan Ia mendapati kau tak tahu jalan, lalu diberiNya kau petunjuk?

Karena itu, terhadap anak piatu, jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang yang meminta, jangan kau tolak. Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kau sebarkan.´(Qur¶an,93: 1-11)

Rasa cemas dan takut dalam diri Muhammad Saw hilang setelah wahyu turun kembali. KetikaAllah Swt telah mengajarkan Nabi bersembahyang, maka iapun bersembahyang, begitu jugaKhadijah ikut pula sembahyang. Selain puteri-puterinya, tinggal bersama keluarga itu Ali binAbi Talib sebagai anak muda yang belum balig. Lalu Rasulullah Saw mengajak sepupunya itu

beribadat kepada Allah semata tiada bersekutu serta menerima agama yang dibawa nabiutusanNya.

Ali adalah anak pertama yang menerima Islam. Kemudian Zaid b. Haritha, bekas budak Nabi.Dengan demikian Islam masih terbatas hanya dalam lingkungan keluarga Muhammad: diasendiri, isterinya, kemenakannya dan bekas budaknya. Masih juga ia berpikir-pikir, bagaimanaakan mengajak kaum Quraisy itu. Tahu benar ia, betapa kerasnya mereka itu dan betapa pulakuatnya mereka berpegang pada berhala yang disembah-sembah nenek moyang mereka itu.

Pada waktu itu Abu Bakr b. Abi Quhafa dari kabilah Taim, teman akrab Muhammad, adalahorang dewasa pertama yang diajaknya menyembah Allah Yang Esa dan meninggalkan penyembahan berhala. Abu Bakr tidak ragu-ragu lagi memenuhi ajakan Muhammad dan beriman pula akan ajakannya itu.

Keimanannya kepada Allah dan kepada RasulNya itu segera diumumkan oleh Abu Bakr dikalangan teman-temannya. Dari kalangan masyarakatnya yang dipercayai oleh Abu Bakr

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 21/42

diajaknya mereka kepada Islam. Usman b. µAffan, Abdurrahman b. µAuf, Talha b. µUbaidillah,Sa¶d b. Abi Waqqash dan Zubair bin¶l-¶Awwam mengikutinya pula menganut Islam.Kemudian menyusul pula Abu µUbaida bin¶l-Djarrah, dan banyak lagi yang lain dari penduduk Mekah. Mereka yang sudah Islam itu lalu datang kepada Nabi menyatakan Islamnya, yangselanjutnya menerima ajaran-ajaran agama itu dari Nabi sendiri.

Mengetahui adanya permusuhan yang begitu bengis dari pihak Quraisy terhadap segala sesuatuyang melanggar paganisma, maka kaum Muslimin yang mula-mula masih sembunyi-sembunyi.Apabila mereka akan melakukan salat, mereka pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Keadaanserupa ini berjalan selama tiga tahun, sementara Islam tambah meluas juga di kalangan

penduduk Mekah. Ajaran Muhammad sudah tersebar di Mekah, orang sudah berbondong- bondong memasuki Islam, pria dan wanita.

Syiar Secara Terang-Terangan

Tiga tahun kemudian sesudah kerasulannya, perintah Allah datang supaya ia mengumumkanajaran yang masih disembunyikan itu, perintah Allah supaya disampaikan. Ketika itu wahyudatang:

³Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang dekat. Limpahkanlah kasih- sayang kepada orang-orang beriman yang mengikut kau. Kalaupun mereka tidak mau juga

mengikuti kau, katakanlah, µAku lepas tangan dari segala perbuatan kamu.¶´ (Qur¶an 26: 214-216) ³Sampaikanlah apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan tidak usah kauhiraukanorang-orang musyrik itu.´(Qur¶an 15: 94)

Muhammadpun mengundang makan keluarga-keluarga itu ke rumahnya, dicobanya bicaradengan mereka dan mengajak mereka kepada Allah. Tetapi Abu Talib, pamannya, lalumenyetop pembicaraan itu. Ia mengajak orang-orang pergi meninggalkan tempat. Keesokanharinya sekali lagi Muhammad mengundang mereka. Selesai makan, katanya kepada mereka:³Saya tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan sesuatu ketengah-tengah mereka lebih baik dari yang saya bawakan kepada kamu sekalian ini.

Kubawakan kepada kamu dunia dan akhirat yang terbaik. Tuhan telah menyuruh aku mengajak kamu sekalian. Siapa di antara kamu ini yang mau mendukungku dalam hal ini?´ Merekasemua menolak, dan sudah bersiap-siap akan meninggalkannya. Tetapi tiba-tiba Ali bangkit ± ketika itu ia masih anak-anak, belum lagi balig. ³Rasulullah, saya akan membantumu,´katanya. ³Saya adalah lawan siapa saja yang kautentang.´ Banu Hasyim tersenyum, dan ada

pula yang tertawa terbahak-bahak. Kemudian mereka semua pergi meninggalkannya denganejekan.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 22/42

Sesudah itu Muhammad kemudian mengalihkan seruannya dari keluarga-keluarganya yangdekat kepada seluruh penduduk Mekah. Suatu hari ia naik ke Shafa2 dengan berseru: ³Haimasyarakat Quraisy.´ Tetapi orang Quraisy itu lalu membalas: ³Muhammad bicara dari atasShafa.´ Mereka lalu datang berduyun-duyun sambil bertanya-tanya, ³Ada apa?´ ³Bagaimana

pendapatmu sekalian kalau kuberitahukan kamu, bahwa pada permukaan bukit ini ada pasukan berkuda. Percayakah kamu?´ ³Ya,´ jawab mereka. ³Engkau tidak pernah disangsikan. Belum

pernah kami melihat engkau berdusta.´ ³Aku mengingatkan kamu sekalian, sebelummenghadapi siksa yang sungguh berat,´ katanya, ³Banu Abd¶l-Muttalib, Banu Abd Manaf,Banu Zuhra, Banu Taim, Banu Makhzum dan Banu Asad Allah memerintahkan aku memberi

peringatan kepada keluarga-keluargaku terdekat. Baik untuk kehidupan dunia atau akhirat. Tak ada sesuatu bahagian atau keuntungan yang dapat kuberikan kepada kamu, selain kamuucapkan: Tak ada tuhan selain Allah.´ Tetapi kemudian Abu Lahab berdiri sambilmeneriakkan: ³Celaka kau hari ini. Untuk ini kau kumpulkan kami?´ Muhammad tak dapat

bicara. Dilihatnya pamannya itu. Tetapi kemudian sesudah itu datang wahyu membawa firmanTuhan: ³

C elakalah kedua tangan Abu Lahab, dan celakalah ia. Tak ada gunanya kekayaan danusahanya itu. Api yang menjilat-jilat akan menggulungnya´ (Qur¶an 102:1-8)

Kemarahan Abu Lahab dan sikap permusuhan kalangan Quraisy yang lain tidak dapatmerintangi tersebarnya dakwah Islam di kalangan penduduk Mekah itu. Setiap hari niscayaakan ada saja orang yang Islam ± menyerahkan diri kepada Allah. Lebih-lebih mereka yangtidak terpesona oleh pengaruh dunia perdagangan untuk sekedar melepaskan renungan akanapa yang telah diserukan kepada mereka. Akan tetapi bagi Abu Lahab, Abu Sufyan dan

bangsawan-bangsawan Quraisy terkemuka lainnya, hartawan-hartawan yang gemar bersenang-senang, mulai merasakan, bahwa ajaran Muhammad itu merupakan bahaya besar bagikedudukan mereka. Jadi yang mula-mula harus mereka lakukan ialah menyerangnya dengancara mendiskreditkannya, dan mendustakan segala apa yang dinamakannya kenabian itu.

Langkah pertama yang mereka lakukan dalam hal ini ialah membujuk penyair-penyair mereka:Abu Sufyan bin¶l-Harith, µAmr bin¶l-¶Ash dan Abdullah ibn¶z-Ziba¶ra, supaya mengejek danmenyerangnya. Dalam pada itu penyair-penyair Muslimin juga tampil membalas seranganmereka tanpa Muhammad sendiri yang harus melayani.

Sementara itu, selain penyair-penyair itu beberapa orang tampil pula meminta kepadaMuhammad beberapa mujizat yang akan dapat membuktikan kerasulannya: mujizat-mujizatseperti pada Musa dan Isa. Kenapa bukit-bukit Shafa dan Marwa itu tidak disulapnya menjadiemas, dan kitab yang dibicarakannya itu dalam bentuk tertulis diturunkan dari langit? Dankenapa Jibril yang banyak dibicarakan oleh Muhammad itu tidak muncul di hadapan mereka?Kenapa dia tidak menghidupkan orang-orang yang sudah mati, menghalau bukit-bukit yangselama ini membuat Mekah terkurung karenanya? Kenapa ia tidak memancarkan mata air yang

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 23/42

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 24/42

terhadap orang yang memaki nenek-moyang kita, tidak menghargai harapan-harapan kita danmencela berhala-berhala kita ± sebelum kausuruh dia diam atau sama-sama kita lawan diahingga salah satu pihak nanti binasa.´

Berat sekali bagi Abu Talib akan berpisah atau bermusuhan dengan masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan atau membuat kemenakannya itu kecewa. Dimintanya Muhammaddatang dan diceritakannya maksud seruan Quraisy. Lalu katanya: ³Jagalah aku, begitu jugadirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul.´ Pamannya ini seolah sudah tak

berdaya lagi membela dan memeliharanya. Sedang kaum Muslimin masih lemah, mereka tak berdaya akan berperang, tidak dapat mereka melawan Quraisy yang punya kekuasaan, punyaharta, punya persiapan dan jumlah rmanusia. Sebaliknya dia tidak punya apa-apa selainkebenaran. Tetapi jiwa Rasulullah Saw tetap teguh, ia berkata kepada pamannya: ³Paman,demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan bulan ditangan kiriku, dengan maksud supaya aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akankutinggalkan, biar nanti Allah yang akan membuktikan kemenangan itu ditanganku, atau akubinasa karenanya.´

Gemetar orang tua ini mendengar jawaban Muhammad Saw. Seketika lamanya Abu Talibmasih dalam keadaan terpesona. Kemudian dimintanya Muhammad datang lagi, yang lalukatanya: ³Anakku, katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau

bagaimanapun juga!´ Sikap dan kata-kata kemenakannya itu oleh Abu Talib disampaikankepada Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib. Pembicaranya tentang Muhammad itu terpengaruholeh suasana yang dilihat dan dirasakannya ketika itu. Dimintanya supaya Muhammaddilindungi dari tindakan Quraisy. Mereka semua menerima usul ini, kecuali Abu Lahab.

Sikap permusuhan Quraisy terhadap kaum muslimin pun semakin menjadi-jadi. Setiap kabilahitu langsung menyerbu kaum Muslimin yang ada di kalangan mereka: disiksa dan dipaksamelepaskan agamanya. Dikisahkan seorang budak yang telah muslim, Bilal, disiksa ke atas

pasir di bawah terik matahari yang membakar, dadanya ditindih dengan batu dan akandibiarkan mati. Dalam kekerasan semacam itu Bilal hanya berkata: ³Ahad, Ahad, Hanya YangTunggal!´ Ia memikul semua siksaan itu demi agamanya. Hingga suatu hari Abu Bakr melihatBilal mengalami siksaan begitu rupa, ia dibelinya lalu dibebaskan.

Tidak sedikit budak-budak yang mengalami kekerasan serupa itu oleh Abu Bakr dibeli ± diantaranya budak perempuan Umar bin¶l-Khattab, dibelinya dari Umar [sebelum masuk Islam]. Ada pula seorang wanita yang disiksa sampai mati karena ia tidak mau meninggalkanIslam kembali kepada kepercayaan leluhurnya. Kaum Muslimin di luar budak-budak itu,dipukuli dan dihina dengan berbagai cara. Muhammad juga tidak terkecuali mengalamigangguan-gangguan ± meskipun sudah dilindungi oleh Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib.Umm Jamil, isteri Abu Jahl, melemparkan najis ke depan rumahnya. Tetapi cukup Muhammadhanya membuangnya saja. Dan pada waktu sembayang, Abu Jahl melemparinya dengan isi

perut kambing yang sudah disembelih untuk sesajen kepada berhala-berhala. Ditanggungnya

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 25/42

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 26/42

harta kami, sehingga hartamu akan menjadi yang terbanyak di antara kami. Kalau kaumenghendaki pangkat, kami angkat engkau diatas kami semua; kami takkan memutuskan suatu

perkara tanpa ada persetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang kauinginkan, kami nobatkan kausebagai raja kami. Jika engkau dihinggapi penyakit saraf yang tak dapat kautolak sendiri, akankami usahakan pengobatannya dengan harta-benda kami sampai kau sembuh.´

Selesai ia bicara, Muhammad membacakan Surah as-Sajda (41 = Ha Mim). µUtba diammendengarkan kata-kata yang begitu indah itu. Dilihatnya sekarang yang berdiri di hadapannyaitu bukanlah seorang laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, ingin kedudukan atau kerajaan,

juga bukan orang yang sakit, melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yang baik, dengan kata-kata

penuh mujizat.

Selesai Muhammad membacakan itu µUtba pergi kembali kepada Quraisy. Apa yang dilihatdan didengarnya itu sangat mempesonakan dirinya. Ia terpesona karena kebesaran orang itu.Penjelasannya sangat menarik sekali. Persoalannya µUtba ini tidak menyenangkan pihak Quraisy, juga pendapatnya supaya Muhammad dibiarkan saja, tidak menggembirakan mereka,sebaliknya kalau mengikutinya, maka kebanggaannya buat mereka. Maka kembali lagilahmereka memusuhi Muhammad dan sahabat-sahabatnya dengan menimpakan bermacam-macam bencana, yang selama ini dalam kedudukannya itu ia berada dalam perlindungangolongannya dan dalam penjagaan Abu Talib, Banu Hasyim dan Banu al-Muttalib.

Hijrahnya Muslimin ke Abisinia

Gangguan terhadap kaum Muslimin makin menjadi-jadi, sampai-sampai ada yang dibunuh,disiksa dan semacamnya. Waktu itu Muhammad menyarankan supaya mereka terpencar-

pencar. Rasulullah Saw menyarankan supaya mereka pergi ke Abisinia (Ethiopia) yangrakyatnya menganut agama Kristen. ³Tempat itu diperintah seorang raja dan tak ada orangyang dianiaya disitu. Itu bumi jujur; sampai nanti Allah membukakan jalan buat kita semua.´Sebagian kaum Muslimin ketika itu lalu berangkat ke Abisinia guna menghindari fitnah dantetap berlindung kepada Tuhan dengan mempertahankan agama.

Kaum Quraisy tahu akan hal ini, kemudian mengutus dua orang menemui Najasyi. Merekamembawa hadiah-hadiah berharga guna meyakinkan raja supaya dapat mengembalikan kaumMuslimin itu ke tanah air mereka. Kedua orang utusan itu ialah µAmr bin¶l-¶Ash dan Abdullah

bin Abi Rabi¶a. Sebenarnya kedua utusan itu telah mengadakan persetujuan dengan pembesar- pembesar istana kerajaan, setelah mereka menerima hadiah-hadiah dari penduduk Mekah, bahwa mereka akan membantu usaha mengembalikan kaum Muslimin itu kepada pihak Quraisy. Pembicaraan mereka ini tidak sampai diketahui raja. Tetapi baginda menolak sebelummendengar sendiri keterangan dari pihak Muslimin. Lalu dimintanya mereka itu datang

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 27/42

menghadap ³Agama apa ini yang sampai membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri, tetapi tidak juga tuan-tuan menganut agamaku, atau agama lain?´ tanya Najasyisetelah mereka datang.

Yang diajak bicara ketika itu ialah Ja¶far b. Abi b. Talib. Ia menjelaskan kepada Raja mengenai prinsip-prinsip islam. Ketika diminta untuk membacakan ajaran islam, Ja¶far membacakanSurah Mariam sampai ayat 29-33. Setelah mendengar bahwa keterangan itu membenarkan apayang tersebut dalam Injil, pemuka-pemuka istana itu terkejut. Kemudian mereka menolak untuk menyerahkan kaum muslimin.

Tetapi µAmr bin¶l-¶Ash tidak berputus asa. µAmr bin¶l-¶Ash kembali menghadap Raja denganmengatakan, bahwa kaum Muslimin mengeluarkan tuduhan yang luarbiasa terhadap Isa anak Mariam. Maka dipanggillah mereka dan ditanyakan apa yang mereka katakan itu. Ja¶far menerangkan bahwa : µDia adalah hamba Allah dan UtusanNya, RuhNya dan FirmanNya yangdisampaikan kepada Perawan Mariam.Setelah dari kedua belah pihak itu didengarnya,ternyatalah oleh Najasyi, bahwa kaum Muslimin itu mengakui Isa, mengenal adanya Kristendan menyembah Allah. Selama di Abisinia itu kaum Muslimin merasa aman dan tenteram.

Mereka berangkat dengan melakukan dua kali hijrah. Yang pertama terdiri dari sebelas orang pria dan empat wanita. Dengan sembunyi-sembunyi mereka keluar dari Mekah mencari perlindungan. Kemudian mereka mendapat tempat yang baik di bawah Najasyi. Bilamanakemudian tersiar berita bahwa kaum Muslimin di Mekah sudah selamat dari gangguan Quraisy,merekapun lalu kembali pulang.

Tetapi setelah ternyata kemudian mereka mengalami kekerasan lagi dari Quraisy melebihi yangsudah-sudah, kembali lagi mereka ke Abisinia. Sekali ini terdiri dari delapanpuluh orang priatanpa kaum isteri dan anak-anak. Mereka tinggal di Abisinia sampai sesudah hijrah Nabi keYathrib.

Islamnya µUmar ibn¶l-Khattab ra

Hal ini terjadi masih di tahun yang sama, tahun ke enam. µUmar ibn¶l-Khattab adalah pemudayang gagah perkasa, berusia antara tigapuluh dan tigapuluh lima tahun. Dari kalangan Quraisydialah yang paling keras memusuhi kaum Muslimin. Tatkala itu Muhammad sedang berkumpuldengan sahabat-sahabatnya yang tidak ikut hijrah, dalam sebuah rumah di Shafa. Di antaramereka ada Hamzah pamannya, Ali bin Abi Talib sepupunya, Abu Bakr b. Abi Quhafa danMuslimin yang lain. Pertemuan mereka ini diketahui µUmar. Iapun pergi ketempat mereka, iamau membunuh Muhammad.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 28/42

Di tengah jalan ia bertemu dengan Nu¶aim b. Abdullah. Setelah mengetahui maksudnya, Nuiaim berkata: ³Umar, engkau menipu diri sendiri. Kaukira keluarga µAbd Manaf. akanmembiarkan kau merajalela begini sesudah engkau membunuh Muhammad? Tidak lebih baik kau pulang saja ke rumah dan perbaiki keluargamu sendiri?!´ Pada waktu itu Fatimah,

saudaranya, beserta Sa¶id b. Zaid suami Fatimah sudah masuk Islam. Tetapi setelahmengetahui hal ini dari Nu¶aim, Umar cepat-cepat pulang dan langsung menemui mereka.

Di tempat itu ia mendengar ada orang membaca Qur¶an. Setelah mereka merasa ada orangyang sedang mendekati, orang yang membaca itu sembunyi dan Fatimah menyembunyikankitabnya. ³Aku mendengar suara bisik-bisik apa itu?!´ tanya Umar. Karena mereka tidak mengakui, Umar membentak lagi dengan suara lantang: ³Aku sudah mengetahui, kamumenjadi pengikut Muhammad dan menganut agamanya!´ katanya sambil menghantam Sa¶idkeras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak melindungi suaminya, juga mendapat pukulankeras. Kedua suami isteri itu jadi panas hati. ³Ya, kami sudah Islam! Sekarang lakukan apasaja,´ kata meteka.

Tetapi Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat darah di muka saudaranya itu. Ketika itu jugalalu timbul rasa iba dalam hatinya. Dimintanya kepada saudaranya supaya kitab yang mereka

baca itu diberikan kepadanya. Setelah dibacanya, wajahnya tiba-tiba berubah. Menggetar rasanya ia setelah membaca isi kitab itu. Ia langsung menuju ke tempat Muhammad dansahabat-sahabatnya itu sedang berkumpul di Shafa. Ia minta ijin akan masuk, lalu menyatakandirinya masuk Islam. Dengan adanya Umar dan Hamzah dalam Islam, maka kaum Muslimintelah mendapat benteng dan perisai yang lebih kuat. Ia masuk Islam tidak sembunyi-sembunyi,malah terang-terangan diumumkan di depan orang banyak dan untuk itu ia bersedia melawanmereka. Islamnya Umar ra ini telah memperkuat kedudukan kaum Muslimin.

Pemboikotan dan Propaganda

Dengan Islamnya Umar ra ini, Quraisy lalu membuat rencana lagi mengatur langkah berikutnya. Mereka sepakat bahkan secara tertulis untuk memboikot total terhadap BanuHasyim dan Banu Abd¶l-Muttalib: untuk tidak saling kawin-mengawinkan, tidak saling

berjual-beli apapun. Piagam persetujuan ini kemudian digantungkan di dalam Ka¶bah sebagaisuatu pengukuhan dan registrasi bagi Ka¶bah. Akan tetapi ternyata Muhammad sendiri malahmakin teguh berpegang pada tuntunan Allah, juga keluarganya, dan mereka yang sudah

berimanpun makin gigih mempertahankannya. Menyebarkan seruan Islam sampai keluar perbatasan Mekah itu pun tak dapat pula dihalang-halangi. Maka tersiarlah dakwah itu ketengah-tengah masyarakat Arab dan kabilah-kabilah, sehingga membuat agama yang baru ini,yang tadinya hanya terkurung ditengah-tengah lingkaran gunung-gunung Mekah, kini

berkumandang gemanya ke seluruh jazirah.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 29/42

Mereka, kaum Quraisy itu, juga menyusun suatu alat propaganda anti Muhammad. Lebih gigihlagi mereka memikirkan hal ini sesudah orang-orang yang berziarah itu diajak juga oleh RasulSaw supaya beribadat hanya kepada Allah yang Esa. Beberapa orang dari kalangan Quraisy

berunding dan mengadakan pertemuan di rumah Walid bin¶l-Mughira. Walid mengusulkan

supaya kepada peziarah-peziarah orang-orang Arab itu dikatakan bahwa dia (Muhammad)seorang juru penerang yang mempesonakan, apa yang dikatakannya merupakan pesona yangakan memecah-belah orang dengan orangtuanya, dengan saudaranya, dengan isteri dankeluarganya. Dan apa yang dituduhkan itu pada orang-orang Arab pendatang itu merupakan

bukti, sebab penduduk Mekah sudah ditimpa perpecahan dan permusuhan.

Di samping propaganda itu Quraisy harus punya propaganda lain lagi. Untuk propaganda ituQuraisy akan mengandalkan pada Nadzr b. Harith. Orang ini pernah pergi ke Hira danmempelajari cerita raja-raja Persia, peraturan-peraturan agamanya, ajaran-ajarannya tentangkebaikan dan kejahatan serta tentang asal-usul alam semesta. Setiap dalam suatu pertemuanMuhammad mengajak orang kepada Allah, ia lalu datang menggantikan tempat Muhammaddalam pertemuan itu. Maka berceritalah ia kepada Quraisy tentang sejarah dan agamanya, lalukatanya: Dengan cara apa Muhammad membawakan ceritanya lebih baik daripada aku?Bukankah Muhammad membacakan cerita-cerita orang dahulu seperti yang kubacakan juga?Orang-orang Quraisy menuduh, bahwa sebagian besar apa yang dibawa Muhammad berasaldari seorang budak Nasrani yang bernama Jabr. Untuk itulah datang Firman Tuhan:

³Kami sungguh mengetahui bahwa mereka berkata; yang mengajarkan itu adalah seorang manusia. Bahasa orang yang mereka tuduhkan itu bahasa asing, sedang ini adalah bahasa

Arab yang jelas sekali.´ (Qur¶an: 16: 103)

SELAMA tiga tahun berturut-turut piagam yang dibuat pihak Quraisy untuk memboikotMuhammad dan mengepung Muslimin itu tetap berlaku. Dalam pada itu Muhammad dankeluarga serta sahabat-sahabatnya sudah mengungsi ke celah-celah gunung di luar kota Mekah,dengan mengalami pelbagai macam penderitaan, sehingga untuk mendapatkan bahan makanansekadar menahan rasa laparpun tidak ada. Baik kepada Muhammad atau kaum Muslimin tidak diberikan kesempatan bergaul dan bercakap-cakap dengan orang, kecuali dalam bulan-bulansuci.

Pada bulan-bulan suci itu orang-orang Arab berdatangan ke Mekah berziarah, segala permusuhan dihentikan ± tak ada pembunuhan, tak ada penganiayaan, tak ada permusuhan, tak ada balas dendam. Pada bulan-bulan itu Muhammad turun, mengajak orang-orang Arab itukepada agama Allah, diberitahukannya kepada mereka arti pahala dan arti siksa. Segala

penderitaan yang dialami Muhammad demi dakwah itu justru telah menjadi penolongnya darikalangan orang banyak. Mereka yang telah mendengar tentang itu lebih bersimpati kepadanya,lebih suka mereka menerima ajakannya. Blokade yang dilakukan Quraisy kepadanya,

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 30/42

kesabaran dan ketabahan hatinya memikul semua itu demi risalahnya, telah dapat memikat hatiorang banyak.

Gagalnya Pemboikotan

Akan tetapi, penderitaan yang begitu lama, begitu banyak dialami kaum Muslimin karenakekerasan pihak Quraisy ± padahal mereka masih sekeluarga: saudara, ipar. sepupu ± banyak diantara mereka itu yang merasakan betapa beratnya kekerasan dan kekejaman yang merekalakukan itu. Dan sekiranya tidak ada dari penduduk yang merasa simpati kepada kaumMuslimin, membawakan makanan ke celah-celah gunung1 tempat mereka mengungsi itu,niscaya mereka akan mati kelaparan. Hisyam ibn µAmr adalah salah orangyang termasuk

paling simpati kepada Muslimin. Tengah malam ia datang membawa unta yang sudah dimuatimakanan atau gandum. Bilamana ia sudah sampai di depan celah gunung itu, dilepaskannya taliuntanya lalu dipacunya supaya terus masuk ke tempat mereka dalam celah itu.

Merasa kesal melihat Muhammad dan sahabat-sahabatnya dianiaya demikian rupa, ia mengajak beberapa orang untuk membatalkan piagam pemboikotan itu. Demikianlah piagam itu bataldengan sendirinya, walaupun beberapa tokoh Quraisy seperti Abu Jahl menentangnya.Beberapa penulis biografi dalam hal ini berpendapat, bahwa diantara mereka yang bertindak menghapuskan piagam itu terdapat orang-orang yang masih menyembah berhala. Sesudah

piagam disobek, Muhammad dan pengikut-pengikutnyapun keluar dari lembah bukit-bukit itu.Seruannya dikumandangkan lagi kepada penduduk Mekah dan kepada kabilah-kabilah yang

pada bulan-bulan suci itu datang berziarah ke Mekah. Meskipun ajakan Muhammad sudah

tersiar kepada seluruh kabilah Arab di samping banyaknya mereka yang sudah menjadi pengikutnya, tapi sahabat-sahabat itu tidak selamat dari siksaan Quraisy, juga dia tidak dapatmencegahnya.

Meninggalnya Abu Talib dan Khadijah ra

Pada tahun ke sepuluh kerasulan Nabi Saw, yaitu beberapa bulan kemudian sesudah penghapusan piagam itu, secara tiba-tiba sekali dalam satu tahun saja Muhammad mengalamidukacita yang sangat menekan perasaan, yakni kematian Abu Talib dan Khadijah secara

berturut-turut. Waktu itu Abu Talib sudah berusia delapanpuluh tahun lebih. Ketika Abu Talibmeninggal hubungan Muhammad dengan pihak Quraisy lebih buruk lagi dari yang sudah-sudah. Dan sesudah Abu Talib, disusul pula dengan kematian Khadijah, Khadijah yangmenjadi sandaran Muhammad, Khadijah yang telah mencurahkan segala rasa cinta dankesetiaannya, dengan perasaan yang lemah-lembut, dengan hati yang bersih, dengan kekuataniman yang ada padanya. Khadijah, yang dulu menghiburnya bila ia mendapat kesedihan,mendapat tekanan dan yang menghilangkan rasa takut dalam hatinya. Ia adalah bidadari yang

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 31/42

penuh kasih sayang. Pada kedua mata dan bibirnya Muhammad melihat arti yang penuh percaya kepadanya, sehingga ia sendiripun tambah percaya kepada dirinya.

Sesudah kehilangan dua orang yang selalu membelanya itu Muhammad melihat Quraisy makin

keras mengganggunya. Yang paling ringan diantaranya ialah ketika seorang pandir Quraisymencegatnya di tengah jalan lalu menyiramkan tanah ke atas kepalanya. Tahukah orang apayang dilakukan Muhammad? Ia pulang ke rumah dengan tanah yang masih diatas kepala.Fatimah puterinya lalu datang mencucikan tanah yang di kepala itu. Ia membersihkannyasambil menangis. Tak ada yang lebih pilu rasanya dalam hati seorang ayah dari padamendengar tangis anaknya, lebih-lebih anak perempuan.

Ta¶if

Terasing seorang diri, ia pergi ke Ta¶if, dengan tiada orang yang mengetahuinya. Ia pergi inginmendapatkan dukungan dan suaka dari Thaqif terhadap masyarakatnya sendiri, dengan harapanmerekapun akan dapat menerima Islam. Tetapi ternyata mereka juga menolaknya secara kejamsekali. Kalaupun sudah begitu, ia masih mengharapkan mereka jangan memberitahukankedatangannya minta pertolongan itu, supaya jangan ia disoraki oleh masyarakatnya sendiri.Tetapi permintaannya itupun tidak didengar. Bahkan mereka menghasut orang-orang pandir agar bersorak-sorai dan memakinya. Ia pergi lagi dari sana, berlindung pada sebuah kebunkepunyaan µUtba dan Syaiba anak-anak Rabi¶a. Ketika itu keluarga Rabi¶a sedangmemperhatikannya dan melihat pula kemalangan yang dideritanya.

Mereka merasa iba dan kasihan melihat nasib buruk yang dialaminya itu. Budak mereka,seorang beragama Nasrani bernama µAddas, diutus kepadanya membawakan buah anggur darikebun itu. Sambil meletakkan tangan di atas buah-buahan itu Muhammad berkata:³Bismillah!´ Lalu buah itu dimakannya. µAddas memandangnya keheranan. Kemudian NabiSaw menerangkan itu adalah ajaran islam. Saat itu µAddas lalu membungkuk mencium kepala,tangan dan kaki Muhammad.

Peristiwa Nabi Saw ke Ta¶if itu kemudian diketahui pula oleh Quraisy sehingga gangguan

mereka kepada Muhammad makin menjadi-jadi. Tetapi hal ini tidak mengurangi kemauanMuhammad menyampaikan dakwah Islam. Kepada kabilah-kabilah Arab pada musim ziarah,itu ia memperkenalkan diri, mengajak mereka mengenal arti kebenaran. Muhammad Sawsendiri tidak cukup hanya memperkenalkan diri kepada kabilah-kabilah Arab pada musimziarah di Mekah saja, bahkan ia mendatangi kabilah-kabilah dan rumah-rumah mereka. Tapitak seorangpun dari mereka yang mau mendengarkan.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 32/42

Isra¶ Mi¶raj

Pada tahun yang sama, tahun ke sepuluh kerasulan Nabi saw, pada masa itulah Isra¶ dan Mi¶rajterjadi. Malam itu Muhammad sedang berada di rumah saudara sepupunya, Hindun puteri AbuTalib yang mendapat nama panggilan Umm Hani¶. Pada tengah malam yang sunyi dan hening,datanglah Malaikat Jibril menemui Nabi untuk berisra¶ dari Masjidil Haram Mekah ke MasjidilAqsa (Baitul Maqdis) di Palestina. Nabi Saw berisra¶ dengan mengendarai seekor hewan ajaib,yaitu buraq. Dalam perjalanan itu ia ditemani oleh malaikat. Lalu berhenti di gunung Sinai ditempat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah Swt. Kemudian berhenti lagi di Bethlehemtempat Isa dilahirkan. Seterusnya mereka sampai ke Bait¶l-Maqdis. Do tempat ini Nabi Sawsudah ditunggu oleh nabi-nabi, antara lain Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi sulaiman sa,dan Nabi Isa as. Mereka bersembahyang bersama-sama dengan Rasulullah Saw sebagai imam.Setelah sambutan-sambutan oleh mereka dan diakhiri oleh Rasulullah Saw, kemudiandibawakan tangga yang disebut Sulam Jannah, yang dipancangkan diatas batu Ya¶qub.

Dengan tangga itu Muhammad naik ke langit bersama-sama dengan malaikat Jibril. Langit pertama terbuat dari perak murni dengan bintang-bintang yang digantungkan dengan rantai-rantai emas. Tiap langit itu dijaga oleh malaikat, supaya jangan ada setan-setan yang bisa naik ke atas atau akan ada jin yang akan mendengarkan rahasia-rahasia langit. Di langit inilahMuhammad memberi hormat kepada Adam. Di tempat ini pula semua makhluk memuja danmemuji Tuhan.

Pada langit kedua Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Isa as. Kemudian

di langit ke tiga bertemu dengan Nabi Yusuf as. Di langit ke empat bertemu dengan Nabi Idrisas. Dilangit ke lima bertemu dengan Nabi Harun as. Di langit ke enam Rasulullah Saw bertemudengan Nabi Musa as. Di sini Nabi Musa as berpesan agar Nabi Saw singgah sebentar pada

perjalanan pulang nanti. Kemudian Nabi Saw naik lagi ke langit ke tujuh. Di sini RasulullahSaw berjumpa dengan Nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as menasehatkan agar umat MuhammadSaw banyak-banyak membaca ³Lahaula wala quata illaa billahil¶aliyil¶adziim´ sebagaitanaman surga.

Kemudian Rasulullah naik lagi bersama-sama malaikat Jibril ke Sidratul Muntaha. Selanjutnyamalaikat Jibril mengajak Rasul Saw untuk menyaksikan surga dan juga neraka. Setelah itu

Nabi Saw naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi tanpa malaikat Jibril. Jibril menyatakan bahwaia tidak sanggup untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Kemudian sampailah Rasulullah Sawke tingkat yang dinamakan µArasy. Beliau berjumpa dengan Allah Swt dan menerima perintahsholat sebanyak 50 kali setiap hari bagi umatnya.

Kemudian Muhammad Saw kembali turun dari langit, ia singgah di tempat Nabi Musa assesuai pesan sebelumnya. Nabi Musa as menyarankan agar Rasulullah Saw meminta

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 33/42

keringanan karena dianggapnya perintah itu terlalu berat bagi umat Rasul Saw. Demikianlah,Rasul Saw sampai berkali-kali menghadap Allah Swt untuk meminta keringanan atas usul NabiMusa as, hingga berakhir dengan ketentuan yang lima kali. Setelah selesai Mi¶raj, Nabi Sawkembali ke bumi dengan tangga Sulam Jannah. Setelah itu beliau pulang ke Mekah denganBuraq.

ORANG-ORANG Quraisy tidak dapat memahami arti isra¶, juga mereka yang sudah Islam banyak yang tidak memahami artinya seperti sudah disebutkan tadi. Itu sebabnya, adakelompok yang lalu meninggalkan Muhammad yang tadinya sudah sekian lama menjadi

pengikutnya.

Setelah Isra¶ Mi¶raj itu Rasulullah masih tetap tinggal di Mekah beberapa tahun, walaupunQuraisy tambah keras menentangnya. Apabila musim ziarah sudah tiba, orang-orang darisegenap jazirah Arab sudah berkumpul lagi di Mekah, iapun mulai menemui kabilah-kabilahitu. Diajaknya mereka memahami kebenaran agama yang dibawanya itu.

Ikrar µAqaba Pertama

Sementara itu, ada dua kabilah di Yathrib, Aus dan Khazraj, yang saling bermusuhan. Di sanaterdapat juga orang-orang Yahudi. Hubungan tetangga dan hubungan dagang Yahudi membuatArab -Aus dan Khazraj -lebih banyak mengetahui cerita-cerita kerohanian dan masalah-

masalah agama lainnya di banding dengan golongan Arab yang lain. Dengan demikian penduduk Yathrib ini relatif lebih mudah menerima dakwah Rasul Saw.

Pada waktu itu telah terjadi pertempuran sengit antara Aus dan Khazraj. Baik yang menangmaupun yang kalah dari kalangan Aus dan Khazraj sama-sama berpendapat tentang akibat

buruk yang telah mereka lakukan itu, karena sejak itu orang-orang Yahudi dapatmengembalikan kedudukannya di Yathrib. Ketika itu musim ziarah tiba setelah isra¶ mi¶raj

Nabi Saw, beberapa orang dari Yathrib pergi ke Mekah . Setelah Nabi bicara dengan merekadan diajaknya mereka bertauhid kepada Allah, mereka menyambut dengan baik danmenyatakan diri masuk Islam. Orang-orang itu lalu kembali ke Medinah. Dua orang diantara

mereka itu dari Banu¶n-Najjar, keluarga Abd¶l-Muttalib dari pihak ibu Ternyata merekapunmenyambut pula dengan senang hati agama ini.

Tiba tahun berikutnya, bulan-bulan sucipun datang lagi bersama datangnya musim ziarah keMekah, dan ke tempat itu datang pula duabelas orang penduduk Yathrib. Mereka ini bertemudengan Nabi di µAqaba. Di tempat inilah mereka menyatakan ikrar atau berjanji kepada Nabi(yang kemudian dikenal dengan nama) Ikrar µAqaba pertama. Mereka berikrar kepadanya

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 34/42

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 35/42

tuan perangi, dan saya akan berdamai dengan siapa saja yang tuan-tuan ajak berdamai.´Demikianlah, mereka lalu menyatakan ikrar kepadanya.

Keesokan harinya pagi-pagi baru mereka bangun. Akan tetapi pagi itu juga Quraisy sudah

mengetahui berita adanya ikrar itu. Mereka terkejut sekali. Pagi itu pemuka-pemuka Quraisymendatangi Khazraj di tempatnya masing-masing. Ketika itu juga orang-orang musyrik darikalangan Khazraj bersumpah-sumpah bahwa hal semacam itu tidak ada sama sekali. SedangMuslimin malah diam saja setelah dilihatnya Quraisy lagaknya akan mempercayai keteranganorang-orang yang seagama dengan mereka itu. Ketika Quraisy akhirnya mengetahui, bahwa

berita itu memang benar. Tetapi mereka sudah pulang ke Yathrib.

Hijrahnya Muslimin ke Yathrib

Setelah ikrar Aqaba ke dua itu, dimintanya sahabat-sahabatnya supaya menyusul kaum Anshar ke Yathrib. Hanya saja dalam meninggalkan Mekah hendaknya mereka terpencar-pencar,supaya jangan sampai menimbulkan kepanikan pihak Quraisy terhadap mereka. Mulailah kaumMuslimin melakukan hijrah secara sendiri-sendiri atau kelompok-kelompok kecil. Akan tetapihal itu rupanya sudah diketahui oleh pihak Quraisy. Mereka segera bertindak, berusahamengembalikan yang masih dapat dikembalikan itu ke Mekah untuk kemudian dibujuk supayakembali kepada kepercayaan mereka, kalau tidak akan disiksa dan dianiaya. Sampai-sampaitindakan itu ialah dengan cara memisahkan suami dari isteri; kalau si isteri dari pihak Quraisyia tidak dibolehkan pergi ikut suami. Yang tidak menurut, isterinya yang masih dapat merekakurung, dikurung. Akan tetapi mereka takkan dapat berbuat lebih dari itu. Mereka kuatir akan

pecah perang saudara antar-kabilah jika mereka mencoba membunuh salah seorang darikabilah itu. Berturut-turut kaum Muslimin hijrah ke Yathrib. Sementara itu Muhammad Sawtetap tinggal.

Setelah banyak orang yang berhijrah, Quraisy mengadakan pertemuan di Dar¶n-Nadwamembahas semua persoalan itu serta cara-cara pencegahannya. Mereka memutuskan, darisetiap kabilah akan diambil seorang pemuda yang dipersenjatai dengan sebilah pedang yangtajam, yang secara bersama-sama sekaligus mereka akan menghantamnya, dan darahnya dapatdipencarkan antar-kabilah. Dengan demikian Banu µAbd Manaf takkan dapat memerangimereka semua. Mereka menyetujui pendapat ini dan merasa cukup puas. Mereka mengadakan

seleksi di kalangan pemuda-pemuda mereka.

Siroh: Dakwah Periode Mekah (1)

Juni 26, 2007 oleh ari2abdillah

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 36/42

Perintah Pertama untuk menampakkan Dakwah Sehubungan dengan hal ini, ayatpertama yang turun adalah firmanNya: ³dan berilah peringatan kepada keluargamu yangterdekat́ (Q.S.26/asy-Syu¶ara¶ : 214). Terdapat jalur cerita sebelumnya yangmenyinggung kisah Musa µalaihissalaam dari permulaan kenabiannya hingga hijrahnyabersama Bani Israil, lolosnya mereka dari kejaran Fir¶aun dan kaumnya sertatenggelamnya fir¶aun bersama kaumnya. Kisah ini mengandung beberapa tahapan yangdilalui oleh Musa µalaihissalaam dalam dakwahnya terhadap Fir¶aun dan kaumnya agarmenyembah Allah.

Seakan-akan rincian ini hanya dipaparkan seiring dengan perintah kepada RasulullahShallallâhu µalaihi wasallam agar berdakwah kepada Allah secara terang-terangan sehinggadihadapan beliau dan para shahabatnya terdapat contoh dan gambaran yang akan dialami olehmereka nantinya;yaitu berupa pendustaan dan penindasan manakala mereka melakukandakwah tersebut secara terang-terangan. Demikian pula, agar mereka mawas diri dalammelakukan hal itu dan berdasarkan ilmu semenjak awal memulai dakwah mereka tersebut.

Disamping itu, surat tersebut (asy-Syu¶ara¶) juga berbicara mengenai nasib yang akan dialamioleh pendusta-pendusta para Rasul, diantaranya sebagaimana yang dialami oleh kaum nabi

Nuh, kaum µAd dan Tsamud, kaum Nabi Ibrahim, kaum Nabi Luth serta Ashhabul Aykah(selain yang berkaitan dengan perihal Fir¶aun dan kaumnya). Hal itu semua dimaksudkan agar mereka yang melakukan pendustaan mengetahui bahwa mereka akan mengalami nasib yangsama seperti nasib kaum-kaum tersebut dan mendapatkan pembalasan dari Allah bilamelakukan hal yang sama. Demikian pula, agar kaum Mukminin tahu bahwa kesudahan yang

baik dari itu semua akan berpihak kepada mereka bukan kepada para pendusta tersebut.

Berdakwah di kalangan Kaum Kerabat

Setelah menerima perintah dalam ayat tersebut, Rasululullah Shallallâhu µalaihi wasallammengundang keluarga terdekatnya, Bani Hasyim. Mereka datang memenuhi undangan itudisertai oleh beberapa orang dari Bani al-Muththalib bin µAbdi Manaf. Mereka semua

berjumlah sekitar 45 orang laki-laki. Namun tatkala Rasulullah ingin berbicara, tiba-tiba AbuLahab memotongnya sembari berkata: ³mereka itu (yang hadir) adalah paman-pamanmu, anak-anak mereka; bicaralah dan tinggalkanlah masa kekanak-kanakan! Ketahuilah! Bahwa kaummutidak memiliki cukup kekuatan untuk melawan seluruh bangsa Arab. Akulah orang yang

berhak membimbingmu. Cukuplah bagimu suku-suku dari pihak bapakmu. Bagi mereka, jikaengkau ngotot melakukan sebagaimana yang engkau lakukan sekarang, adalah lebih mudahketimbang bila seluruh suku Quraisy bersama-sama bangsa Arab bergerak memusuhimu. Akutidak pernah melihat seseorang yang datang kepada suku-suku dari pihak bapaknya denganmembawa suatu yang lebih jelek dari apa yang telah engkau bawa ini´. Rasulullah Shallallâhuµalaihi wasallam hanya diam dan tidak berbicara pada majlis itu.

Kemudian beliau Shallallâhu µalaihi wasallam mengundang mereka lagi, dan berbicara:

³alhamdulillah, aku memujiNya, meminta pertolongan, beriman serta bertawakkal kepadaNya.Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah semata Yang tiada sekutu bagiNya´.Selanjutnya beliau berkata: ³sesungguhnya seorang pemimpin tidak mungkin membohongikeluarganya sendiri. Demi Allah yang tiada Tuhan selainNya! Sesungguhnya aku adalahRasulullah yang datang kepada kalian secara khusus, dan kepada manusia secara umum. DemiAllah! sungguh kalian akan mati sebagaimana kalian tidur dan kalian akan dibangkitkansebagaimana kalian bangun dari tidur. Sungguh kalian akan dihisab (diminta

pertanggungjawabannya) terhadap apa yang kalian lakukan. Sesungguhnya yang ada hanyasurga yang abadi atau neraka yang abadi´.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 37/42

Kamudian Abu Thalib berkomentar: ³alangkah senangnya kami membantumu, menerimanasehatmu, dan sangat membenarkan kata-katamu. Mereka, yang merupakan suku-suku dari

pihak bapakmu telah berkumpul. Sesungguhnya aku hanyalah salah seorang dari merekanamun aku adalah orang yang paling cepat merespek apa yang engkau inginkan; oleh karenaitu teruskan apa yang telah diperintahkan kepadamu. Demi Allah! aku masih akan melindungidan membelamu akan tetapi diriku tidak memberikan cukup keberanian kepadaku untuk

berpisah dengan agama Abdul Muththalib ³.

Ketika itu, berkata Abu Lahab: ³demi Allah! ini benar-benar merupakan aib besar. Ayocegahlah dia sebelum dia berhasil menyeret orang lain selain kalian!. Abu Thalib menjawab:³demi Allah! sungguh selama kami masih hidup, kami akan membelanya´.

Di atas Bukit Shafa

Setelah yakin tugasnya menyampaikan wahyu Rabbnya telah mendapatkan perlindungan dari pamannya, Abu Thalib, beliau Shallallâhu µalaihi wasallam suatu hari berdiri tegak diatas bukitShafa sembari berteriak: ´ Ya shabaahah! (seruan untuk menarik perhatian orang agar

berkumpul di waktu pagi)´. Lalu berkumpullah suku-suku Quraisy. Kemudian beliauShallallâhu µalaihi wasallam mengajak mereka kepada tauhid, beriman kepada risalah yangdibawanya dan Hari Akhir.

Imam Bukhari telah meriwayatkan satu sisi dari kisah ini, yaitu hadits yang diriwayatkan dariIbnu µAbbas, dia berkata: ³tatkala turun ayat {firmanNya: µdan berilah peringatan kepadakeluargamu yang terdekat¶ [Q.S. asy-Syu'ara' : 214] } Nabi Shallallâhu µalaihi wasallam naik ke atas bukit Shafa lalu memanggil-manggil : µwahai Bani Fihr! Wahai Bani µAdiy! Seruan inidiarahkan kepada suku-suku Quraisy. Kemudian tak berapa lama, merekapun berkumpul.Karena maha pentingnya panggilan itu, seseorang yang tidak bisa keluar memenuhinya,mengirimkan utusan untuk melihat apa gerangan yang terjadi?

Maka, tak terkecuali Abu Lahab dan kaum Quraisypun berkumpul juga. Kemudian beliauShallallâhu µalaihi wasallam berbicara: µbagaimana menurut pendapat kalian kalau aku

beritahukan kepada kalian bahwa ada segerombolan pasukan kuda di lembah sana yang inginmenyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?. Mereka menjawab: µya! Kami tidak

pernah tahu dari dirimu selain kejujuran¶. Beliau Shallallâhu µalaihi wasallam berkata:µSesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan kepada kalian terhadap azab yang amat

pedih¶. Abu Lahab menanggapi: µcelakalah engkau sepanjang hari ini! Apakah hanya untuk iniengkau kumpulkan kami?. Maka ketika itu turunlah ayat {firmanNya: ³binasalah kedua tanganAbu Lahab«´} [Q.S. al-Masad: 1] ³.

Sedangkan Imam Muslim meriwayatkan satu sisi yang lain dari kisah tersebut, yaitu riwayatdari Abu Hurairah radhiallaahu µanhu, dia berkata: ³Tatkala ayat ini turun {firmanNya: µdan

berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat¶ [Q.S. asy-Syu'ara' : 214] } RasulullahShallallâhu µalaihi wasallam mendakwahi mereka baik dalam skala umum ataupun khusus.Beliau berkata: µwahai kaum Quraisy! Selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai BaniKa¶b! Selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai Fathimah binti Muhammad!Selamatkanlah dirimu dari api neraka. Demi Allah! sesungguhnya aku tidak memilikisesuatupun (untuk menyelamatkan kalian) dari azab Allah selain kalian memiliki ikatan rahimyang akan aku sambung karenanya´.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 38/42

Teriakan yang keras ini merupakan bentuk dari esensi penyampaian dakwah yang optimaldimana Rasulullah telah menjelaskan kepada orang-orang yang memiliki hubungan terdekatdengannya bahwa membenarkan risalah yang dibawanya tersebut adalah bentuk dari efektifitashubungan antara dirinya dan mereka. Demikian pula, bahwa fanatisme kekerabatan yangdibudayakan oleh orang-orang Arab akan lumer di bawah terik panasnya peringatan yangdatang dari Allah tersebut.

Menyampaikan al-Haq secara terang-terangan dan sikap kaum Musyrikin terhadapnya

Teriakan lantang yang dipekikkan oleh Rasulullah Shallallâhu µalaihi wasallam tersebut masihterasa gaungnya di seluruh penjuru Mekkah. Puncaknya saat turun firmanNya Ta¶ala: ³Makasampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan

berpalinglah dari orang-orang yang musyrik´ (Q.S. al-Hijr: 94). Lalu Rasulullah Shallallâhuµalaihi wasallam melakukan dakwah kepada Islam secara terang-terangan (dakwah jahriyyah)di tempat-tempat berkumpulnya kaum musyrikin dan di club-club mereka. Beliau membacakanKitabullah kepada mereka dan menyampaikan ajakan yang selalu disampaikan oleh para Rasulterdahulu kepada kaum mereka: µwahai kaumku! Sembahlah Allah. kalian tidak memilikiTuhan selainNya¶. Beliau juga, mulai memamerkan cara beribadahnya kepada Allah di depanmata kepala mereka sendiri; beliau melakukan shalat di halaman ka¶bah pada siang hari secaraterang-terangan dan dihadapan khalayak ramai.

Dakwah yang beliau lakukan tersebut semakin mendapatkan sambutan sehingga banyak orangyang masuk ke dalam Dienullah satu per-satu. Namun kemudian antara mereka (yang sudahmemeluk Islam) dan keluarga mereka yang belum memeluk Islam terjadi gap; salingmembenci, menjauhi dan berkeraskepala. Melihat hal ini, kaum Quraisy merasa gerah dan

pemandangan semacam ini amat menyakitkan mereka.

Sidang Majlis membahas upaya menghalangi J emaah Haji agar tidak mendengarkanDakwah Muhammad

Sepanjang hari-hari tersebut, ada hal lain yang membuat kaum Quraisy gundah gulana; yaitu bahwa belum beberapa hari atau bulan saja dakwah jahriyyah tersebut berlangsung hingga (tak terasa) mendekati musim haji. Dalam hal ini, kaum Quraisy mengetahui bahwa delegasi Arabakan datang ke negeri mereka. Oleh karena itu, mereka melihat perlunya merangkai satu

pernyataan yang nantinya (secara sepakat) mereka sampaikan kepada delegasi tersebut perihalMuhammad agar dakwah yang disiarkannya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

jiwa-jiwa mereka (delegasi Arab tersebut). Maka berkumpullah mereka di rumah al-Walid binal-Mughirah untuk membicarakan satu pernyataan yang tepat dan disepakati bersama tersebut.Lalu al-Walid berkata:´ Bersepakatlah mengenai perihalnya (Muhammad) dalam satu pendapatdan janganlah berselisih sehingga membuat sebagian kalian mendustakan pendapat sebagianyang lain dan sebagian lagi menolak pendapat sebagian yang lain´.

Mereka berkata kepadanya: ³Katakan kepada kami pendapatmu yang akan kami jadikanacuan!´.

Lalu dia berkata: ³justru kalian yang harus mengemukakan pendapat kalian biar aku dengar dulu´.

Mereka berkata: ³(kita katakan) dia (Muhammad) adalah seorang dukun´.

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 39/42

Dia menjawab: ³Tidak! Demi Allah dia bukanlah seorang dukun. Kita telah melihat bagaimanakondisi para dukun sedangkan yang dikatakannya bukan seperti komat-kamit ataupun sajak (mantera-mantera) para dukun´.

Mereka berkata lagi: ³kita katakan saja; dia seorang yang gila´.

Dia menjawab: ³Tidak! Demi Allah! dia bukan seorang yang gila. Kita telah mengetahui esensigila dan telah mengenalnya sedangkan yang dikatakannya bukan dalam kategori ketercekikan,kerasukan ataupun was-was sebagaimana kondisi kegilaan tersebut´.

Mereka berkata lagi: ³kalau begitu kita katakan saja; dia adalah seorang Penya¶ir¶ ³.

Dia menjawab: ³Dia bukan seorang Penya¶ir. Kita telah mengenal semua bentuk sya¶ir; rajaz,hazaj, qaridh, maqbudh dan mabsuth-nya sedangkan yang dikatakannya bukanlah sya¶ir´.

Mereka berkata lagi: ³Kalau begitu; dia adalah Tukang sihir´.

Dia menjawab: ³Dia bukanlah seorang Tukang sihir. Kita telah melihat para tukang sihir dan jenis-jenis sihir mereka sedangkan yang dikatakannya bukanlah jenis nafts (hembusan) ataupunµuqad (buhul-buhul) mereka´.

Mereka kemudian berkata: ³kalau begitu, apa yang harus kita katakan?´.

Dia menjawab: ³Demi Allah! sesungguhnya ucapan yang dikatakannya itu amatlah manis danmengandung sihir (saking indahnya). Akarnya ibarat tandan anggur dan cabangnya ibarat

pohon yang rindang. Tidaklah kalian merangkai sesuatupun sepertinya melainkan akandiketahui kebathilannya. Sesungguhnya, pendapat yang lebih dekat mengenai dirinya adalahdengan mengatakan bahwa dia seorang Tukang sihir yang mengarang suatu ucapan berupasihir yang mampu memisahkan antara seseorang dengan bapaknya, saudaranya dan isterinya.

Mereka semua menjadi terpisah lantaran hal itu´.Sebagian riwayat menyebutkan bahwa tatkala al-Walid menolak semua pendapat yang merekakemukakan kepadanya; mereka berkata kepadanya: ³kemukakan kepada kami pendapatmuyang tidak ada celanya!´. Lalu dia berkata kepada mereka: ³beri aku kesempatan barangsejenak untuk memikirkan hal itu!´. Lantas al-Walid berfikir dan menguras fikirannya hinggadia dapat menyampaikan kepada mereka pendapatnya tersebut sebagaimana yang disinggungdiatas.

Dan mengenai al-Walid ini, Allah Ta¶ala menurunkan enam belas ayat dari surat al-Muddatstsir, yaitu dari ayat 11 hingga ayat 26; dipertengahan ayat-ayat tersebut terdapatgambaran bagaimana dia berfikir keras, Dia Ta¶ala berfirman: ³Sesungguhnya dia telah

memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya) [18]. maka celakalah dia!Bagaimanakah dia menetapkan,[19]. kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan,[20]. kemudian dia memikirkan, [21]. sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, [22].kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, [23]. lalu dia berkata:´(al-Qur¶an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), [24]. ini tidak lain hanyalah perkataan manusia´. [25].

Setelah majlis menyepakati keputusan tersebut, mereka mulai melaksanakannya; duduk-duduk di jalan-jalan yang dilalui orang hingga delegasi Arab datang pada musim haji. Setiap ada

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 40/42

orang yang lewat, mereka peringatkan dan singgung kepadanya perihal Rasulullah Shallallâhuµalaihi wasallam .

Sedangkan yang dilakukan oleh Rasululllah Shallallâhu µalaihi wasallam manakala sudahdatang musimnya adalah mengikuti dan membuntuti orang-orang sampai ke rumah-rumahmereka, di pasar µUkazh, Majinnah dan Dzul Majaz. Beliau mengajak mereka ke jalan Allah

namun Abu Lahab yang selalu membuntuti di belakang beliau memotong setiap ajakan beliauShallallâhu µalaihi wasallam dengan berbalik mengatakan kepada mereka: ³jangan kalian ta¶atidia karena sesungguhnya dia adalah seorang Shabi¶ (orang yang mengikuti syari¶at nabi-nabizaman dahulu atau orang yang menyembah bintang atau menyembah dewa-dewa) lagiPendusta´.

Akhir yang terjadi, justru dari musim itu delegasi Arab banyak mengetahui perihal RasulullahShallallâhu µalaihi wasallam sehingga namanya menjadi buah bibir orang di seantero negeriArab.

Metode-Metode yang digunakan dalam menghadapi Dakwah Islamiyyah

Manakala kaum Quraisy menyelesaikan rituil haji, mereka segera memikirkan metode-metodeyang bakal digunakan dalam menghadapi dakwah Islamiyyah di tempat bertolaknya, lalumereka memilih beberapa metode berikut:

Mengejek, menghina, merendahkan, mendustai dan menertawakan :Target mereka adalah menghinakan kaum Muslimin dan melemahkan semangat juang mereka.Mereka menuduh nabi Shallallâhu µalaihi wasallam dengan tuduhan-tuduhan yang kerdil dancelaan-celaan yang nista; menjuluki beliau Shallallâhu µalaihi wasallam sebagai orang gila ,dalam firmanNya: ³dan mereka berkata: ³Hai orang yang diturunkan kepadanya adz-Dzikr (al-Qur¶an), sesungguhnya engkau adalah orang yang benar-benar gila´. (Q.S.15/ al-Hijr: 6).

Mereka juga menuduh beliau sebagai tukang sihir dan pendusta, dalam firmanNya: ³Danmereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalanganmereka; dan orang-orang kafir berkata :´ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta´.(Q.S. 38/Shaad: 4). Mereka mengunjungi dan menyambut beliau dengan penuh rasa dendamdan gemuruh kemarahan, {Allah berfirman} : ³Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-

benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar al-Qur¶an dan mereka berkata:´Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila´.(QS. 68/al-Qalam:51).

Bila beliau Shallallâhu µalaihi wasallam sedang duduk-duduk dan disekitarnya shabat-shahabat beliau yang terdiri dari al- Mustadh¶afun (kaum-kaum lemah), mereka mengejek sembari berkata: ³(semacam) mereka itulah teman-teman duduk (ngobrol) nya, {Allah berfirman}:

³orang-orang semacam itukah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?´.(Q.S. 6/al-An¶am: 53), lalu Allah membantah ucapan mereka tersebut: ³Tidakkah Allahmengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?´. (Q.S. 6/al-An¶am: 53).

Kondisi mereka sebenarnya persis sebagaimana yang dikisahkan oleh Allah kepada kita, dalamfirmanNya: ³Sesungguhnya orang-orang yang berdusta, adalah mereka yang dahulunya (didunia) mentertawakan orang-orang yang beriman (29). Dan apabila orangp-orang beriman laludi hadapan mereka, mereka saling mengedipkan matanya (30). Dan apabila ornag-orang

berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira (31). Dan apabila

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 41/42

mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: µsesungguhnya mereka itu benar- benar orang-orang yang sesat (32). Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin (33)´. [Q.S. 83/al-Muththaffifiin: 29-33].

Memperburuk citra ajaran-ajaran yang dibawanya, menyebarkan syubhat-syubhat,mempublikasikan dakwaan-dakwaan dusta, menyiarkan statement-statement yang keliru

seputar ajaran-ajaran, diri dan pribadi beliau serta membesar-besarkan tentang hal itu:

Tindakan tersebut mereka maksudkan untuk tidak memberi kesempatan kepada orang-orangawam merenungi dakwahnya: Mereka selalu berkata tentang al-Qur¶an: {Allah berfirman}:³dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlahdongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang´ (Q.S.25/al-Furqan: 5). {Dan firmanNya}: ´al-Qur¶an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan diadibantu oleh kaum yang lain«´. (Q.S. 25/al-Furqan: 4). Mereka sering berkata: {dalamfirmanNya}: ³sesungguhnya al-Qur¶an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya(Muhammad)´. (Q.S. 16/an-Nahl: 103).

Mereka juga sering mengatakan tentang Rasululullah : {dalam firmanNya}: ³mengapa Rasulini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?´. (Q.S.25/al-Furqan: 7). Di dalam al-Qur¶an terdapat banyak contoh bantahan terhadap statement-statement mereka setelahmenukilnya ataupun tanpa menukilnya.

Menghalangi orang-orang agar tidak dapat mendengarkan al-Qur¶an dan mengimbanginyadengan dongengan-dongengan orang-orang dahulu serta membuat sibuk mereka dengan hal itu:

Mereka menyebutkan bahwa an-Nadhar bin al-Harits pergi ke Hirah. Disana dia belajar cerita-cerita tentang raja-raja Persia, cerita-cerita tentang Rustum dan Asvandiar. Jika RasulullahShallallâhu µalaihi wasallam sedang duduk-duduk di suatu majlis dalam rangka berwasiatkepada Allah dan mengingatkan manusia akan pembalasan-Nya, maka seusai beliauShallallâhu µalaihi wasallam melakukan hal itu; an-Nadhar berbicara kepada orang-orangsembari berkata: ³Demi Allah! ucapan Muhammad tersebut tidaklah lebih baik dari ucapankuini´. Kemudian dia mengisahkan kepada mereka tentang cerita raja-raja Persia, Rustum danAsvandiar. Setelah itu, dia berceloteh: ³Kalau begitu, bagaimana bisa ucapan Muhammad lebih

bagus dari ucapanku ini?´.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu µAbbas disebutkan bahwa an-Nadhar membeliseorang budak perempuan. Maka, setiap dia mendengarkan ada seseorang yang tertarik terhadap Islam, dia segera menggandengnya menuju budak perempuannya tersebut, lalu

berkata (kepada budak perempuannya): ³beri dia makan, minum dan penuhi kebutuhannya. Iniadalah lebih baik dari apa yang diajak oleh Muhammad kepadamu´. Maka turunlah ayatmengenai dirinya, Allah berfirman: ³Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan

perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah«´.(Q.S.31/Luqman: 6).

8/6/2019 Dakwah Periode

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-periode 42/42