pertemuan 6 sm 1

Upload: aaron-french

Post on 08-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    1/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    MATEMATIKA 1

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    2/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    RekursiAda kalanya kita mengalami kesulitan untukmendefinisikan suatu obyek secara eksplisit.

    Mungkin lebih mudah untuk mendefinisikan obyektersebut dengan

    menggunakan dirinya sendiri. Inidinamakan sebagai proses rekursif.

    Kita dapat mendefinikan barisan, fungsidanhimpunansecara rekursif.

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    3/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Barisan yang didefinisikan secara rekursif

    Contoh:

    Barisan bilangan pangkat dari 2

    an= 2nuntuk n = 0, 1, 2, .

    Barisan ini dapat didefinisikan secara rekursif:

    a0= 1

    an+1= 2an untuk n = 0, 1, 2,

    Langkah-langkah untuk mendefinisikan barisan secara rekursif:

    1. Langkah basis: Spesifikasi anggota awal.

    2. Langkah rekursif: Berikan aturan untuk membangun anggota barudari anggota yang telah ada.

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    4/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Berikan definisi rekursif dari an

    =rn, dengan rN,

    r0 dan n bilangan bulat positif.

    Solusi:Definisikan a0=r

    0=1

    dan an+1=r. an untuk n = 0, 1, 2,

    Contoh barisan yang didefinisikansecara rekursif

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    5/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Fungsi yang didefinisikan

    secara rekursifLangkah-langkah untuk mendefinisikan fungsi dengan

    domain bilangan cacah:

    1. Langkah basis: Definisikan nilai fungsi pada saat nol.

    2. Langkah rekursif: Berikan aturan untuk mencarinilai fungsi untuk setiap bilangan bulat berdasarkannilai fungsi pada bilangan bulat yang lebih kecil.

    Definisi seperti itu disebut rekursifatau definisi

    induktif.

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    6/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    f(0) = 3

    f(n + 1) = 2f(n) + 3

    Maka

    f(0) = 3

    f(1) = 2f(0) + 3 = 23 + 3 = 9

    f(2) = 2f(1) + 3 = 29 + 3 = 21

    f(3) = 2f(2) + 3 = 221 + 3 = 45

    f(4) = 2f(3) + 3 = 245 + 3 = 93

    Contoh fungsi yang didefinisikansecara rekursi

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    7/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Fungsi Rekursif

    Fungsi yang berisi definisi dirinya sendiri

    Fungsi yang memanggil dirinya sendiri

    Prosesnya terjadi secara berulang-ulang

    Yang perlu diperhatikan adalah stopping role

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    8/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Bagaimana kita dapat mendefinisikan fungsifaktorial f(n) = n! secara rekursif?

    f(0) = 1

    Karena (n+1)! = n! (n+1) maka

    f(n + 1) = (n + 1)f(n)

    f(0) = 1f(1) = 1 f(0) = 1 1 = 1

    f(2) = 2 f(1) = 2 1 = 2

    f(3) = 3 f(2) = 3 2 = 6

    f(4) = 4 f(3) = 4 6 = 24

    Contoh fungsi yang didefinisikansecara rekursif (2)

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    9/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Contoh fungsi yang didefinisikan

    secara rekursif (3)

    Bagaimana kita dapat

    mendefinisikan fungsi

    secara rekursif?

    n

    k

    kanf0

    )(

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    10/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Fibonacci Sepasang kelinci yang baru lahir (jantan dan

    betina) ditempatkan pada suatu pembiakan.

    Setelah dua bulan pasangn kelinci tersebutmelahirkan sepasang kelinci kembar (jantandan betina). Setiap pasangan kelinci yanglahir juga akan melahirkan sepasang kelinci

    juga setiap 2 bulan. Berapa pasangan kelinciyang ada pada akhir bulan ke-12?

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    11/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Fibo (2)

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    12/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Fibo (3)

    Deret Fibonacci adalah suatu deret

    matematika yang berasal dari penjumlahandua bilangan sebelumnya.

    1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    13/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Contoh terkenal: Bilangan Fibonacci

    f0= 0, f1= 1

    fn= fn-1+ fn-2, n=2,3,4,f0= 0

    f1= 1

    f2= f1+ f0= 1 + 0 = 1

    f3= f2+ f1= 1 + 1 = 2

    f4= f3+ f2= 2 + 1 = 3

    f5= f4+ f3= 3 + 2 = 5f6= f5+ f4= 5 + 3 = 8

    Tunjukkan bahwa untuk n 3,

    fn < ndengan= (1+5)/2.

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    14/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Himpunan yang

    didefinisikan secara rekursif

    Langkah-langkah dalam mendefinisikan suatu

    himpunan secara rekursif:

    1.Langkah basis:

    Spesifikasi koleksi awal dari anggota

    2.Langkah rekursif:Mendefinisikan aturan konstruksi anggota

    baru dari anggota yang telah diketahui

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    15/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Contoh himpunan yang didefinisikan secara

    rekursif

    Misalkan S didefinisikan secara rekursif oleh:

    3 S

    (x+y) S jika x S dan y S

    Maka S adalah himpunan bilangan bulat positif yang habisdibagi 3.

    Bukti:

    Misalkan A himpunan yang beranggotakan semua bilanganbulat positif yang habis dibagi 3.

    Untuk membuktikan bahwa A = S, harus ditunjukkan

    A S and S A.

    Bagian I:Akan dibuktikan A S, yaitu menunjukkan bahwa

    setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi 3 ada di S(dengan menggunakan induksi matematika).

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    16/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Misalkan P(n): proposisi 3n anggota S.

    1. Langkah basis:P(1) benar, karena 3 S.

    2. Langkah induktif:

    Asumsikan P(k) benar, yaitu 3k S.

    Akan ditunjukkan P(k+1) juga benar, yaitu

    3(k+1) S

    Karena 3k Sdan 3 S, berdasarkan definisi rekursif dariS, 3k+3 = 3(k+1) juga ada di S.

    3. Konklusi:

    Jadi, setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi 3 ada di S.

    Kesimpulan dari bagian Iadalah A S.

    Contoh himpunan yang didefinisikan secara

    rekursif (2)

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    17/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Contoh perluasan rekursiMisalkan didefinisikan

    secara rekursif untuk (m,n)N x

    N olehdan

    nma

    ,

    0jika,

    0dan0jika,1

    1,

    ,1

    , nna

    mnaa

    nm

    nm

    nm

    Tunjukkan bahwa

    untuk setiap (m,n)N x N.

    00,0 a

    2/)1(, nnma nm

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    18/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Problems Faktorial

    5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1

    4! = 4 x 3 x 2 x 1

    Berarti 5! = 5 x 4!

    Metode Iteratif

    Salah satu cara untuk menghitung adalah denganmenggunakan loop, yang mengalikan masing-masing bilangandengan hasil sebelumnya. Penyelesaian dengan cara ini

    dinamakan iteratif, yang mana secara umum dapatdidefinisikan sebagai berikut:

    n! = (n)(n-1)(n-2) (1)

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    19/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Faktorial RekursifMetode Rekursif

    Cara lain untuk menyelesaikan permasalahan di atas

    adalah dengan cara rekursi, dimana n! adalah hasil

    kali dari n dengan (n-1)!. Untuk menyelesaikan (n-1)! adalah sama dengan n!,

    sehingga (n-1)! adalah n-1 dikalikan dengan (n-2)!,

    dan (n-2)! adalah n-2dikalikan dengan (n-3)! dan

    seterusnya sampai dengan n = 1, kita menghentikan

    penghitungan n!

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    20/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)

    Misal FPB 228 dan 90: 228/90 = 2 sisa 48

    90/48 = 1 sisa 42

    48/42 = 1 sisa 6

    42/6 = 7 sisa 0

    FPB adalah hasil terakhir sebelum sisa = 0 adalah 6

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    21/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Ilustrasi FPB rekursif

    FPB(228,90) m>n

    FPB(48,90) mn

    FPB(42,48) mn

    FPB(6,42) mn

    FPB(0,6) m=0

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    22/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Legenda Menara Hanoi

    (oleh Edouard Lucas abad 19) Seorang biarawan memiliki 3 menara.

    Diharuskan memindahkan 64 piringan emas.

    Diameter piringan tersebut tersusun dari ukuran kecil ke besar.

    Biarawan berusaha memindahkan semua piringan dari menara

    pertama ke menara ketiga tetapi harus melalui menara keduasebagai menara tampungan.

    Kondisi: Piringan tersebut hanya bisa dipindahkan satu-satu.

    Piringan yang besar tidak bisa diletakkan di atas piringan yang lebihkecil.

    Ternyata : mungkin akan memakan waktu sangat lama (sampaidunia kiamat).

    Secara teori, diperlukan 264-1 perpindahan. Jika kita salahmemindahkan, maka jumlah perpindahan akan lebih banyak lagi.

    Jika satu perpindahan butuh 1 detik, maka total waktu yangdibutuhkan lebih dari 500 juta tahun !!.

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    23/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Tower of Hanoi

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    24/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Tower of Hanoi

    Algoritma:

    Jika n==1, pindahkan pringan dari A ke C Jika tidak:

    Pindahkan n-1 piringan dari A ke B menggunakan C

    sebagai tampungan

    Pindahkan n-1 piringan dari B ke C menggunakan Asebagai tampungan

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    25/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Ilustrasi Tower of Hanoi

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    26/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    Proses Kerja

  • 7/22/2019 Pertemuan 6 Sm 1

    27/27

    POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

    27

    Soal latihan

    Tentukan rumus (formula) rekursif barisan0, 3, 8, 15, 24,

    Jika 2 merupakan faktor dari ,buktikan bahwa 2 juga merupakan faktordari

    .

    nn 2

    )1()1( 2 nn

    1.

    2.