skripsi hubungan kenaikan berat badan ibu...

88
i i Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) IBU DAN ANAK SITI FATIMAH Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian akhir dan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: LISTANIRA MADDUSA C12108278 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Upload: hacong

Post on 21-Jun-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

i

i

Skripsi

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA

DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)

IBU DAN ANAK SITI FATIMAH

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian akhir dan

untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

LISTANIRA MADDUSA

C12108278

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

ii

Halaman Persetujuan

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA

DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)

IBU DAN ANAK SITI FATIMAH

Oleh

LISTANIRA MADDUSA

C121 08 278

Telah disetujui untuk dipertahankan di depan dewan penguji

Dosen Pembimbing

.

Page 3: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

iii

Halaman Pengesahan

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA

DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)

IBU DAN ANAK SITI FATIMAH

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Akhir pada :

Hari/Tanggal : Senin, 21 Nopember 2011

Pukul : 14.00 – 15.00 WITA

Oleh

LISTANIRA MADDUSA

C121 08 278

Dan yang bersangkutan dinyatakan

LULUS

Tim Penguji Akhir:

Penguji I : Silvia Malasari,S.Kep.,Ns.,MN................................

Penguji II : Tuti Seniwati,S.Kep.,Ns............................................

Penguji III : Yuliana Syam,S.Kep.,Ns.,M.Kes...............................

Penguji IV : Suni Hariati,S.Kep.,Ns.,M.Kep....……………..........

Mengetahui,

Akademik

Page 4: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Listanira Maddusa

NIM : C12108278

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

sebagian atau keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya

bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi yang

seberat-beratnya atas perbuatan tidak terpuji tersebut.

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan sama

sekali.

Makassar,

Yang membuat pernyataan,

Listanira Maddusa

Page 5: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

v

ABSTRACT

Listanira Maddusa. C12108278. RELATIONSHIP BETWEEN WEIGHT GAIN AND MOTHER

PRIMIGRAVIDA AND MULTIGRAVIDA WITH BIRTH WEIGHT BABIES MOTHER AND

CHILD IN RSKD SITI FATIMAH, guided by Yuliana Syam and Suni Hariati (xii + 59 pages + 2

tables + 7 +5 chart attachment).

Background: Indonesia is a country with infant mortality rate (IMR) the highest in ASEAN with the

first cause of death is low birth weight. One of the causes of LBW are low maternal weight gain during

pregnancy.

Goal: Knowledgeable relationship between maternal weight gain primigravida and multigravida with

birth weight infants.

Methods: This study used a retrospective cohort approach. This study sample as many as 94 people.

Data retrieved from medical records for 1 year ie from October 2010-October 2011.

Results: This study used Chi-square test and the obtained value of p = 0.008, meaning there is a

relationship between maternal weight gain primigravidae with birth weight. While the mother earned

multigravida njlai p = 0.035 (p <0.05), means there is a positive relationship between weight gain

multigravid mothers with infant birth weight.

Conclusion & Suggestions: The results showed that there is a relationship of maternal weight

antarakenaikan primigravida and multigravida with birth weight infants. From the above results can

be suggested that the Hospital is expected to follow up with counseling or intervention in the form of

supplementary feeding for pregnant women to prevent the occurrence of LBW.

Keywords: weight gain primigravida and multigravida mothers, birth weight infants RESOURCES: 36

literature (2001-2011)

Page 6: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

vi

ABSTRAK

Listanira Maddusa. C12108278. HUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN IBU

PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI

RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH, dibimbing oleh Yuliana Syam dan Suni Hariati (xii + 59

halaman + 7 tabel + 2 bagan +5 lampiran).

Latar belakang: Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian bayi (AKB) tertinggi di

ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu penyebab BBLR

adalah rendahnya kenaikan berat badan ibu selama kehamilan.

Tujuan: Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dan multigravida

dengan berat badan lahir bayi

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cohort retrospektif. Sampel penelitian ini sebanyak

94 orang. Data diambil dari rekam medik selama 1 tahun yaitu dari bulan Oktober 2010-Oktober 2011.

Hasil: Penelitian ini menggunakan uji Chi-square dan didapatkan nilai p = 0,008, berarti terdapat

hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan bayi lahir. Sedangkan

pada ibu multigravida didapatkan njlai p=0,035 (p<0,05), berarti terdapat hubungan yang positif

antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.

Kesimpulan & Saran: hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antarakenaikan berat

badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi. Dari hasil penelitian di atas

dapat disarankan bahwa kepada pihak Rumah Sakit diharapkan menindaklanjuti dengan melakukan

intervensi berupa penyuluhan atau pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil untuk mencegah

terjadinya BBLR.

.

Kata Kunci : kenaikan berat badan ibu primigravidadan multigravida, berat badan lahir bayi

DaftarPustaka : 36 kepustakaan (2001 – 2011)

Page 7: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan

rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan kenaikan berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat

badan lahir bayi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti

Fatimah”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

sarjana keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Irawan Yusuf, Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2. Ibu Dr. Werna Nontji, S.Kp., M.Kep selaku ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

3. Ibu Yuliana Syam, S.kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing satu yang telah banyak

membimbing dan memberikan masukan-masukan mulai dari proposal,

pelaksanaan penelitian sampai pada pelaporan hasil penelitian, serta sangat

memperhatikan perkembangan penelitian, sehingga skripsi ini dapat selesai pada

waktunya.

4. Ibu Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing dua yang juga banyak

memberi masukan dan saran selama penulisan skripsi ini mulai dari proposal,

Page 8: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

viii

pelaksanaan penelitian sampai pada pelaporan hasil penelitian, serta sangat

memperhatikan perkembangan penelitian, sehingga skripsi ini dapat selesai pada

waktunya..

5. Ns. Silvia Malasari, S.Kep., MN selaku penguji satu yang bijaksana dalam

memberikan saran-saran yang betul-betul bersifat konstruktif dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Ibu Tuti Seniwati, S.Kep., Ns selaku penguji dua yang bijaksana dalam

memberikan saran-saran yang betul-betul bersifat konstruktif dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta, Murlina Dg. Halimah dan Maddusa Pasau yang

selama ini mendoakan dan senantiasa memberikan semangat serta dorongan agar

tetap optimis dalam proses penyusunan skripsi ini.

8. Kakak-kakakku Alto, Mia, Chepi, Aswar, serta adikku Udi yang senantiasa

memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak dr.H. Leo Prawirodiharjo, Sp.OG(K), M.Kes, M.M PhD selaku kepala

UPTD RSKD Siti Fatimah, Ibu Hanifah S.Sos selaku kepala Instalasi Rekam

Medik beserta para staf lainnya yang telah menerima dan membantu peneliti

dalam penelitian ini.

10. Untuk teman-teman Asertif 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima

kasih untuk dukungannya selama ini dalam menghadaoi stressor dan masalah-

masalah yang terjadi selama penyusunan skripsi ini.

Page 9: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

ix

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan

kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua.

Makassar, November 2011

Peneliti

Page 10: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... … 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8

A. Tinjauan Umum tentang Ibu Hamil ..................................................... 8

1. Definisi kehamilan ....................................................................... 8

2. Perubahan organ-organ reproduksi saat hamil ............................. 9

3. Status gizi ibu hamil ..................................................................... 11

4. Kebutuhan gizi pada ibu hamil .................................................. 12

5. Berat badan ibu hamil .................................................................. 15

B. Tinjauan Umum tentang Berat Badan Lahir ........................................ 16

1. Berat badan lahir .......................................................................... 16

2. Berat badan lahir rendah (BBLR) ................................................ 18

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR)

...................................................................................................... 19

C. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi

.............................................................................................................. 29

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .............................................. 33

A. Kerangka Konsep ................................................................................ 33

B. Hipotesis .............................................................................................. 34

BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 35

A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 35

Page 11: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

xi

B. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 35

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 35

D. Alur Penelitian .................................................................................... 38

E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 39

F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional :

1. Identifikasi Variabel ........................................................................ 39

2. Defenisi Operasonal dan Kriteria objektif ...................................... 39

G. Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 40

H. Etika Penelitian ................................................................................... 42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 44

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 44

B. Pembahasan ....................................................................................... 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 54

A. Kesimpulan .......................................................................................... 54

B. Saran ................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 60

Page 12: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi karakteristik ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

…………………………………………………………………………...46

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober

2011……………………………………………………………………...47

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi paritas ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak

Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010 - Oktober

2011……………………………………………………………………...47

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu

dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober

2011……………………………………………………………………….48

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu

dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober

2011……………………………………………………………………...49

Tabel 5.6 Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat

badan lahir bayi RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode

Oktober 2010-Oktober 2011 ……………………………………………49

Tabel 5.7 Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat

badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode

Oktober 2010-Oktober 2011……………………………………………..50

Page 13: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Surat izin penelitian dari PSIK ke gubernur Sulawesi Selatan cq.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Lampiran 3 : Surat Izin penelitian ke Direktur RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil analisis SPSS

Page 14: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini terjadi

suatu proses tumbuh kembang janin. Ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik-

baiknya agar kehamilannya tetap sehat dan pada saat melahirkan bayinya dalam

kondisi yang sehat pula (Cunningham, 2005).

Gizi ibu merupakan salah satu faktor utama yang menentukan tumbuh

kembang janin mulai konsepsi sampai lahir. Pada masa hamil seorang wanita

memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan

dalam keadaan biasa. Gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan maupun pada saat

kehamilan dapat menyebabkan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), bayi lahir

dengan berat badan lahir rendah (BBLR), gangguan pertumbuhan dan perkembangan

otak bayi serta peningkatan risiko kesakitan dan kematian (Manuaba, 2001).

Gizi yang baik pada masa kehamilan akan mempengaruhi kenaikan berat

badan ibu hamil. Arjatmo (dikutip dalam Emah Kudyani, 2010) menyatakan bahwa

kenaikan berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi ibu

hamil. Hasil dari penelitian Emah Kudyanti (2010) menyatakan bahwa adanya

hubungan yang positif antara berat badan lahir bayi maupun berat badan ibu, jadi

ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan bayi (Supariasa,

2002).

Page 15: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

2

Penambahan berat badan yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh

peningkatan ukuran berbagai jaringan reproduksi, adanya pertumbuhan janin dan

terbentuknya cadangan lemak dalam tubuh ibu. Risiko melahirkan BBLR meningkat

pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan. Cara menghindari

terjadinya kelahiran BBLR pada bayi adalah seorang ibu harus menjaga kondisi

fisiknya dengan asupan makanan bergizi yang cukup. Disamping itu harus berusaha

menaikkan berat badan minimal 10 kg (bertahap sesuai dengan umur kehamilan)

(Kudyani, 2010).

Data Word Health Organisation (WHO) menunjukkan dari 20 juta kelahiran

bayi di seluruh dunia sebesar 15,5% adalah bayi dengan BBLR. Angka kejadian

BBLR lebih sering terjadi di negara-negara berkembang yaitu sebesar 16,5%.

Sedangkan di negara maju angka kejadian BBLR sebesar 7% (Damanik, 2009).

Bayi lahir hidup di Indonesia setiap tahun ada 4.608.000 bayi. Dari jumlah

itu sebanyak 100.454 meninggal sebelum berusia 1 bulan, itu berarti 275 neontal

meninggal setiap hari atau sekitar 184 neonatal dini meninggal. Angka kematian bayi

yang tinggi baik kematian pada neonatal dini maupun kematian pada bayi berumur

kurang dari setahun 35% disebabkan karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal

tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor ibu misalnya : umur ibu terlalu muda, jumlah

anak, jarak kelahiran anak, umur kehamilan saat melahirkan faktor gizi dan lain-lain

(Depkes RI, dikutip dalam Azam & Iud, 2006).

Hasil pencatatan Dinas Kesehatan di Sulawesi Selatan, angka kematian bayi

tahun 2005 mencapai sekitar 529 kematian bayi, dengan penyebab BBLR 134 bayi

Page 16: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

3

(25,33%), tetanus neonatorum 9 bayi (1,70%) dan penyebab lain 214 bayi (40,45%).

Angka kelahiran BBLR tahun 2006 yaitu 1.870 bayi dan 116.050 kelahiran hidup.

Pada tahun 2007 angka kejadian BBLR yaitu 1704 bayi dari 112.429 kelahiran hidup

(Sudarianto, 2010).

Hasil penelitian Emah Kudyanti (2010) menunjukkan bahwa ada hubungan

yang positif antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi

artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin

meningkat pula berat badan bayinya. Hal serupa juga dipaparkan oleh Riska Damanik

(2009) dalam penelitiannya yang berjudul : hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan

berat badan dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di

puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dalam penelitian ini

dijelaskan adanya hubungan kecukupan energi ibu hamil trimester III dengan berat

badan bayi lahir dan ada hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan

berat badan bayi lahir.

Salah satu faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi adalah paritas

(primigravida dan multigravida). Paritas primigravida merupakan seorang wanita

yang hamil untuk pertama kalinya sedangkan multigravida adalah seorang wanita

yang hamil lebih dari satu kali (Manuaba, 2007). Paritas primigravida dan

multigravida erat kaitannya dengan paritas primipara, multipara dan grande

multipara. Berdasarkan hasil penelitian Saenab dan Joeharno (2008) menyatakan

bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan paritas primipara terdapat 59%,

paritas multipara terdapat 16,4%, sedangkan yang dengan paritas grande multipara

Page 17: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

4

terdapat 24,6%. Hal ini menunjukkan bahwa paritas primipara lebih berisiko tinggi

melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan paritas multipara dan grande multipara.

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

adalah RS milik pemerintah terbesar yang melayani persalinan. RS yang telah berdiri

sejak tahun 1966 ini merupakan RS tipe B khusus dengan jumlah pasien yang

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data yang telah didapatkan,

jumlah persalinan normal di RS ini pada tahun 2009 sebanyak 3393 dan pada tahun

2010 sebanyak 4244 (terjadi peningkatan sekitar 25,08 %). Sedangkan untuk tahun

2011 dari bulan januari hingga september tercatat 3569 persalinan, 864 ibu primipara

dan 2705 ibu multipara. Dari data juga didapatkan adanya 96 kasus kejadian BBLR di

bulan januari hingga september 2011. Angka ini terbilang cukup besar dan

menempati urutan pertama kasus terbanyak.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis tertarik

mengadakan penelitian tentang hubungan antara kenaikan berat badan ibu

primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak

Siti Fatimah.

B. Rumusan Masalah

Salah satu penyebab tingginya angka kematian neonatal adalah berat bayi

lahir rendah (BBLR). Faktor-faktor yang mempengaruhi BBLR adalah status gizi dan

asupan makanan ibu selama hamil. Status gizi ibu dapat dilihat dari pertambahan

berat badan ibu. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan

Page 18: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

5

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Antara Kenaikan Berat

Badan Ibu Primigravida dan Multigravida dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSKD

Ibu dan Anak Siti Fatimah?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kenaikan

berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi

di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran usia ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah.

b. Diketahunyai gambaran usia kehamilan ibu yang bersalin di RSKD Ibu

dan Anak Siti Fatimah.

c. Diketahuinya gambaran jenis kelamin anak dari ibu yang bersalin di

RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.

d. Diketahuinya gambaran berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah.

e. Diketahuinya gambaran paritas ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak

Siti Fatimah.

f. Diketahuinya gambaran kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD

Ibu dan Anak Siti Fatimah.

Page 19: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

6

g. Diketahuinya gambaran kenaikan berat badan ibu multigravida di RSKD

Ibu dan Anak Siti Fatimah.

h. Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida

dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.

i. Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida

dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi RSIA Siti Fatimah

Manfaat penelitian ini bagi RSIA Siti Fatimah adalah dapat memberikan

informasi kepada kepala Rumah Sakit sebagai kebijakan agar lebih

meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan ibu hamil terutama masalah

gizi kurang, serta kejadian BBLR.

2. Manfaat bagi keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi guna menambah

wawasan keilmuan dan menambah pengalaman dalam memberikan informasi

guna pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan agar dijadikan

bahan masukan penelitian yang akan datang.

3. Manfaat bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu hamil untuk

lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang saat hamil,

sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan kandungannya.

Page 20: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

7

4. Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu untuk peningkatan pengalaman dan wawasan bagi

peneliti sendiri dalam menganalisa hubungan kenaikan berat badan ibu

primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi.

Page 21: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil

1. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan untuk menjadikan seorang bayi yang

belum lahir menjadi mampu hidup diluar lingkungan tubuh ibunya yang

aman, nyaman, dan terlindung (Keppler, Whalley & Simkin, 2001).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya

sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,

2006).

Kehamilan terdiri atas primigravida dan multigravida. Primigravida

adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya (Neil, 2007). Primigravida

terbagi atas dua, yaitu primigravida muda dan primigravida tua. Primigravida

muda adalah seorang wanita yang hamil pertama kali pada usia dibawah 20

tahun. Sedangkan primigravida tua adalah wanita yang pertama kali hamil

sedangkan umurnya sudah mencapai 35 tahun atau lebih(Manuaba,

2007). Sedangkan multigravida adalah seorang wanita yang hamil beberapa

kali (Neil, 2007).

Page 22: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

9

2. Perubahan organ-organ reproduksi saat hamil

a. Uterus

Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi

konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hiperpliasi jaringan, progesteron

berperan untuk elastisitas atau kelenturan uterus (Wiknjosastro, 2002).

1) Ukuran

Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan

hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik

endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x

20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.

2) Berat

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada

akhir kehamilan (40 pekan).

b. Servik uteri

Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda

goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan

mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya

menjadi livide disebut tanda Chadwick (Trisetyianingsih, 2011).

c. Mammae

Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba

noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih

Page 23: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

10

membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau

diperas keluar air susu yang berwarna kuning (kolostrum) (Sherwood, 2001).

Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu

estrogen, progesterone dan somatomamotropin. Fungsi hormon yang

mempempersiapkan payudara untuk pemberian ASI adalah :

1) Estrogen, berfungsi : Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara;

menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara

tampak makin besar.

2) Progesteron, berfungsi : Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi

dan menambah sel asinus

3) Somomamotropin, berfungsi : Mempengaruhi sel asinus untuk membuat

kasein, laktalbumin dan laktoglobulin serta penimbunan lemak sekitar

alveolus payudara (Wiknjosastro, 2002).

d. Sirkulasi darah

Darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama.

Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 % dengan puncaknya

pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang

meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas

kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat

jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis. Kenaikan plasma darah dapat

mencapai 40% saat mendekati cukup bulan (Sherwood, 2001).

Page 24: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

11

e. Sistem endokrin

Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti kelenjar tiroid dapat

membesar sedikit, kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior

(Sherwood, 2001).

3. Status gizi ibu hamil

Masa kehamilan adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan

berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam

keadaan tidak hamil. Pada masa kehamilan janin membutuhkan zat-zat gizi

dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh karena itu, makanan ibu

hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh

makanan yang bergizi pula (Almatsier, 2001).

Kebutuhan akan gizi mulai nampak pada awal kehamilan, karena pada

trimester pertama organ-organ penting pada janin mulai terbentuk, seperti

otak, saraf dan organ-organ reproduksi. Pada masa ini sebaiknya ibu hamil

memperbanyak konsumsi nutrisi penting seperti asam folat yang membantu

pertumbuhan sistem saraf janin. Jika kebutuhan asam folat tidak terpenuhi,

janin bisa lahir cacat, bibirnya sumbing, jari-jari tidak lengkap atau

mengalami cacat jantung bawaan (Utomo, 2010).

Pada trimester kedua kebutuhan gizi ibu hamil semakin bertambah,

karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu trimester pertama. Pada

saat ini asupan protein dan kalori bagi ibu hamil harus ditambah. Protein dan

Page 25: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

12

kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban, menambah

volume darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh (Utomo, 2010).

Menginjak trimester ketiga, janin semakin besar dan kebutuhan gizi

ibu hamil meningkat. Selain protein, kalori dan vitamin, pada trimester ini ibu

hamil juga harus memerhatikan asupan zat besi. Mineral lain yang dibutuhkan

adalah iodium, yang berfungsi sebagai pembentukan senyawa tiroksin.

Senyawa ini berguna untuk mengontrol metabolism sel. Kekurangan iodium

bisa menyebabkan bayi lahir kerdil dan pertumbuhan terhambat (Utomo,

2010).

4. Kebutuhan gizi pada ibu hamil

Variasi menu makanan perlu untuk menambah nafsu makan pada ibu

hamil. Makanan pokok yang berupa nasi dapat digantikan dengan sumber

karbohidrat yang lain seperti umbi-umbian. Asupan energi yang dianjurkan

dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1998 adalah sebesar 2485

kalori/hari. Sedangkan untuk lauk dianjurkan dari sumber protein hewani.

Telur dapat dikonsumsi sebagai sumber protein dan zat besi yang baik. Sayur

dan buah dapat dipilih sesuai dengan selera. Adapun kebutuhan ibu selama

kehamilan (Almatsier, 2001) yaitu :

a. Kalori

Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan

dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta

Page 26: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

13

pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori

ini diperlukan juga bagi tubuh ibu untuk dapat berfungsi secara baik.

Kalori umumnya dibutuhkan selama masa kehamilan 6 bulan pertama

tidak terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada

saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari

diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan (Hulliana, 2007).

b. Protein

Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-

kacangan, tahu dan tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin

(sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan otot). Protein buat ibu hamil

juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun. Kebutuhan

selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi

wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein

sebanyak 50 gram. Pembagian lebih rinci 50 gram tersebut menurut

sumber proteinnya adalah 9 gram protein ikan, 6 gram protein hewan dan

antara 35-40 gram dari sumber nabati/tumbuhan (Supariasa, 2002).

c. Vitamin

Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu

yaitu:

1) Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah

tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi

kesehatan janin. Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin A

Page 27: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

14

yang bersumber dari sayur dan buah-buahan seperti mangga, tomat,

wortel dan aprikot.

2) vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh

3) Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein

4) Vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil atau

mencegah anemia

5) Vitamin D pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan, menopang

pembentukan tulang, gigi, serta persendian janin

6) Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi

lemak dari kerusakan.

7) Mineral, Asam folat dan seng, banyak terdapat dalam sayuran dan

buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli, serta wortel. Berfungsi

untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan

mineral sangat penting karena mineral berfungsi untuk membantu

proses tumbuh kembang bayi. Sedangkan asam folat dibutuhkan oleh

ibu hamil sebanyak 400 μg perhari dengan tujuan mencegah

terdapatnya kerusakan pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama

hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih

(Gibney, 2009).

Page 28: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

15

5. Berat Badan Ibu Hamil

Kenaikan berat badan pada ibu hamil tidak hanya disebabkan oleh

membesarnya janin, namun juga disebabkan karena membesarnya jaringan

plasenta dan jaringan lain pada tubuh ibu. Berikut persentase pebesaran

jaringan pada tubuh ibu selama hamil (Supartini, 2004).

Janin : 25-27%

Plasenta: 5 %

Cairan amnion : 6 %

Volume darah : 10 %

Payudara dan uterus : 11 %

Cairan ekstraseluler : 13 %

Pertambahan jaringan lemak : 25-27 %

Kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan faktor yang

mempengaruhi berat lahir. Hubungan linear yang nyata antara berat badan ibu

hamil dan BBLR telah banyak diketahui. Pertambahan berat badan selama

kehamilan yang adekuat lebih menguntungkan bagi ibu hamil. Risiko BBLR

meningkat pada ibu dengan pertambahan berat badan yang tidak adekuat

selama kehamilan (Almatsier, 2001).

Kenaikan berat badan ibu hamil dipakai sebagai indeks untuk

menentukan status gizi wanita hamil (Almatsier, 2001). Kenaikan berat badan

selama kehamilan sebesar 10-12,5 kg dengan rincian 1 kg pada trimester

pertama, 3-4 kg pada trimester kedua dan 6-7 kg pada trimester ketiga. Pada

Page 29: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

16

trimester III apabila kenaikan berat badan ibu kurang dari 6 kg maka

dikategorikan kenaikan berat badan yang rendah, sedangkan jika kenaikannya

lebih dari 7 kg maka kenaikan berat badan ibu tergolong tinggi. Kenaikan

berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.

Kenaikan berat badan tersebut 90% dipergunakan untuk pertumbuhan janin,

plasenta dan cairan amnion (Soetjianingsih, dikutip dalam Azam & Iud,

2006).

B. Tinjauan Umum Tentang Berat Badan Lahir

1. Berat badan lahir

Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai

pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok

umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan antara lain tulang,

otot, lemak, cairan tubuh, dan lain-lain. Berat badan dipakai sebagai indikator

terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang

anak (Arvin, 2000).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin antara lain yaitu

: faktor janin diantaranya kelainan janin, faktor etnik dan ras diantaranya

disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, serta faktor kelainan

kongenital yang berat pada bayi sehingga seringkali mengalami retardasi

pertumbuhan sehingga berat badan lahirnya rendah. Selain itu faktor maternal

juga mempengaruhi pertumbuhan janin, faktor tersebut diantaranya konstitusi

Page 30: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

17

ibu yaitu jenis kehamilan ganda ataupun tunggal, serta keadaan lingkungan

ibu. Faktor plasenta juga mempengaruhi pertumbuhan janin yaitu besar dan

berat plasenta, tempat melekat plasenta pada uterus, tempat insersi tali pusat,

kelainan plasenta. Kelainan plasenta terjadi karena tidak berfungsinya

plasenta dengan baik sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi oksigen

dalam plasenta. Lepasnya sebagian plasenta dari perlekatannya dan posisi tali

pusat yang tidak sesuai dengan lokasi pembuluh darah yang ada di plasenta

dapat mengakibatkan terjadinya gangguan aliran darah plasenta ke bayi

(Azam & Iud, 2006).

Klasifikasi berat badan lahir (BBL) (Wong, 2004) yaitu :

a. Bayi dengan berat lahir 2500-4000 gram, merupakan Berat Bayi Lahir

Normal (BBLN)

b. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR), bayi yang berat badannya kurang

dari 2500 gram, tanpa memerhatikan usia gestasi

c. Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER), bayi yang berat badannya

kurang dari 1000 gram

d. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), bayi yang berat badannya

kurang dari 1500 gram

e. Bayi berat badan lahir moderat (BBLM), bayi yang berat badannya 1501

sampai 2500 gram

f. Retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR), bayi yang pertumbuhan

intrauterinnya mengalami retardasi

Page 31: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

18

2. Berat badan lahir rendah (BBLR)

Berat bayi lahir yang dikandung selama 37-42 minggu yaitu antara

2500-4000 gram, dan bila di bawah atau kurang dari 2500 gram dikatakan

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Wong, 2004). BBLR adalah neonatus

dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi ini diakatakan

prematur kemudian disepakati disebut low birth weight infant atau Berat Bayi

Lahir Rendah (BBLR). Karena bayi tersebut tidak selamanya prematur atau

kurang bulan tetapi dapat cukup bulan maupun lebih bulan (Damanik, 2009).

Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok

yaitu bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

minggu (259 hari), bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari

37 minggu sampai dengan 42 minggu (259-293 hari), dan bayi lebih bulan

adalah bayi dengan masa kehamilan diatas 42 minggu (294 hari) atau lebih.

Dari pengertian di atas maka bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2

golongan yaitu prematuritas murni dan dismaturitas (Wong, 2004)

a. Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37

minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk

masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa

kehamilan. Penyebabnya berasal dari berbagai faktor ibu, faktor janin

maupun faktor lingkungan.

b. Dismaturitas atau kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahir dengan

berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan.

Page 32: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

19

Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan

dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR)

Berbagai penelitian telah membuktikan keterkaitan status gizi antara

ibu dan bayi yang dilahirkan. Hubungan antara ibu dengan bayi yang

dilahirkan tidak hanya terbatas pada status gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain seperti faktor ibu dan faktor janin (Prawirihardjo, 2002).

a. Faktor ibu

1) Sosioekonomi dan demografi

Sosioekonomi meliputi status sosial ekonomi yang rendah,

status perkawinan, tingkat pendidikan yang rendah. Budaya meliputi

ras/suku. Faktor demografi meliputi umur ibu sewaktu hamil.

Prognosa kehamilan sangat ditentukan oleh usia seseorang. Umur

yang terlalu muda atau kurang dari 20 tahun dan umur yang terlalu

lanjut lebih dari 35 tahun merupakan kehamilan resiko tinggi

(Budjong, 2002).

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor risiko hal ini

disebabkan belum matangnya organ reproduksi untuk hamil

(endometrium belum sempurna) sedangkan pada umur diatas 35 tahun

endometrium yang kurang subur serta memperbesar kemungkinan

untuk menderita kelainan kongenital, sehingga dapat berakibat

Page 33: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

20

terhadap kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin

dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur. Angka kejadian

prematuritas tertinggi ialah pada usia kurang dari 20 tahun. Kejadian

terendah terjadi pada usia antara 26-35 tahun (Budjong, 2002).

Ras yaitu bayi yang lahir dari ras kulit hitam dua kali lebih

besar kemungkinannya mengalami BBLR dibanding ras kulit putih,

hal ini disebabkan karena pada kelompok ras kulit hitam yang

minoritas orang miskin sehingga asupan gizi selama hamil kurang

karena pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi yang

seharusnya didapatkan selama hamil (Manuaba, 2007).

Faktor sosial ekonomi, budaya berhubungan dengan tingkat

pendidikan, pekerjaan ibu, ekonomi keluarga. Pendidikan secara tidak

langsung akan mempengaruhi kehamilan khususnya terhadap kejadian

bayi dengan berat badan lahir rendah. Hal ini dikaitkan dengan

pengetahuan ibu dalam memelihara kondisi kehamilan serta upaya

mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan

(Multazimah, 2005).

Ekonomi keluarga dapat menunjukkan gambaran kemampuan

keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu selama hamil yang

berperan dalam pertumbuhan janin. Keadaan sosial ekonomi sangat

berperan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat

Page 34: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

21

pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan keadaan gizi

yang kurang baik dan periksa hamil (Pickett & Hanlon, 2009).

Kejadian prematuritas juga terjadi pada bayi yang lahir dari

perkawinan yang tidak sah lebih besar bila dibandingkan dengan bayi

yang lahir dari perkawinan yang sah. Hal ini karena hamil diluar nikah

masih merupakan sesuatu yang belum dapat diterima masyarakat,

karena dianggap sebagai anak haram atau hasil perzinahan. Wanita

yang hamil diluar nikah akan menghadapi masalah psikologis yaitu

takut, rendah diri terhadap kehamilannya sehingga cenderung untuk

menghilangkan dengan cara menggugurkan kandungan. Oleh sebab itu

layanan antenatal bahkan tidak pernah dilakukan (Multazimah, 2005).

2) Paritas

Paritas secara luas mencakup gravid (jumlah kehamilan),

partus (jumlah kelahiran) dan abortus (jumlah keguguran), sedang

dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan.

Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu melahirkan anak keempat

atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan

terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun,

sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat

jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang (Elizabeth,

2001).

Page 35: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

22

a) Primipara

Primipara adalah seorang wanita yang baru pertama kali

melahirkan bayi (Neil, 2007). Menurut Winkjosastro (1999), seorang

primipara beresiko mengalami BBLR lebih tinggi. Secara psikologis

ibu belum mampu beradaptasi dalam menghadapi kehamilannya.

Kondisi fisik emosinal (psikologis) yang kompleks baru pertama kali

dialami ibu hamil, menyebabkan ibu lebih peka terhadap kecemasan

dan ketakutan yang pada akhirnya dapat mengganggu dalam proses

kehamilan.

Selain hal tersebut ibu primipara yang pada saat hamil berada

dalam golongan primigravida muda (dibawah 20 tahun) dan

primigravida tua (diatasa 35 tahun) juga sebagai penyebab terjadinya

BBLR. Pada primigravida muda ibu sering mengalami anemia, stress

tidak stabil dan alat reproduksi belum sempurna, sedangkan pada

primigravida tua terjadi sedikit penurunan curah jantung yang

disebabkan oleh kurangnya kontraksi miokardium. Sehingga, sirkulasi

darah dan pengambilan oksigen dari darah di paru-paru yang

mengalami penurunan curah jantung ditambah lagi dengan tekanan

darah yang tinggi dan penyakit ibu yang lain yang akan melemahkan

kondisi ibu sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah ibu ke janin

akibatnya yang dapat mengakibatkan BBLR (Manuaba, 2007).

Page 36: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

23

b) Multipara

Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan 2 kali

sampai 5 kali atau dengan kata lain multipara adalah seorang wanita

yang mempunyai lebih dari seorang anak (Neil, 2007).

c) Grande multipara

Grandemultipara adalah seorang wanita yg pernah melahirkan

bayi 6 kali atau lebih dalam keadaan hidup/mati. Pada seorang grande

multipara biasanya lebih banyak penyulit dalam kehamilan dan

persalinan.

Kehamilan dengan paritas tinggi atau lebih dari 3 dapat

menyebabkan kondisi kesehatan ibu menurun, keguguran, anemia,

penyakit jantung, partus premature, BBLR, dan cacat bawaan pada

janin. Pada grande multipara keadaan endometrium dan korpus uteri

sudah mengalami kemunduran fungsi dan kurangnya vaskulerisasi, hal

ini terjadi karena degenerasi dan nekrosis pada bekas luka implantasi

plasenta pada kehamilan sebelumnya. Sehingga menyebabkan daerah

tersebut tidak subur lagi dan tidak mungkin lagi untuk menerima

konsepsi, sehingga pemberian nutrisi dan oksigenisasi pada hasil

konsepsi kurang maksimal. Akibatnya pertumbuhan dan

perkembangan janin akan terganggu sehingga terjadi BBLR (Asiyah,

Siti, Suwoyo & Mahaendriningtyastuti, 2010).

Page 37: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

24

Berdasarkan hasil penelitian Saenab dan Joeharno (2008)

menyatakan bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan paritas

primipara terdapat 59%, paritas multipara terdapat 16,4%, sedangkan

yang dengan paritas grande multipara terdapat 24,6%. Hal ini

menunjukkan bahwa paritas primipara lebih berisiko tinggi melahirkan

bayi BBLR dibandingkan dengan paritas multipara dan grande

multipara. Dengan kata lain ibu primigravida lebih berisiko

melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu multigravida yang sedang

mengandung anak lebih dari 3 kali juga berisiko melahirkan bayi

BBLR.

3) Jarak kehamilan

Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi

keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2

tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran yang pendek akan

menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi

tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. Ini merupakan salah satu

faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang

dilahirkan. Risiko proses reproduksi dapat ditekan apabila jarak

minimal antara kelahiran 2 tahun (Saimin, 2006).

4) Status gizi ibu

Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Selain itu

Page 38: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

25

gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka

pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran

antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu

hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan

adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas

(LILA) selama kehamilan (Azam & Iud, 2006).

5) Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan

mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga

kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu

dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita dapat segera mengetahui

apabila terjadi gangguan/kelainan pada ibu hamil dan bayi yang

dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Hulliana,

2007).

6) Penyakit Saat Kehamilan

Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat

bayi lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan

penyakit infeksi TORCH. Penyakit DM adalah suatu penyakit dimana

badan tidak sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya,

penyebabnya adalah pankreas tidak cukup produksi insulin/tidak dapat

gunakan insulin yang ada. Akibat dari DM ini banyak macamnya

Page 39: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

26

diantaranya adalah bagi ibu hamil bisa mengalami keguguran,

persalinan prematur, kematian dalam rahim, bayi mati setelah lahir

(kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar,

menderita edem dan kelainan pada alat tubuh bayi (Manuaba, 2001).

Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit

infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes.

Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat

menganggu janin yang dikandungnya. Bayi yang dikandung tersebut

mungkin akan terkena katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan

pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa

juga mengakibatkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental,

hepatitis, radang selaput otak, radang iris mata, dan beberapa jenis

penyakit lainnya (Manuaba, 2001).

7) Tingkat pendidikan ibu

Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai dan

kepercayaan akan takhayul merupakan faktor penghambat dalam

upaya penggalakkan potensi masyarakat untuk berperan serta dalam

pengembangan kesehatan. Pendidikan rata-rata penduduk yang masih

rendah, khususnya dikalangan ibu hamil merupakan salah satu

masalah yang berpengaruh terhadap masalah-masalah kesehatan,

sehingga sikap hidup dan perilaku yang mendorong peningkatan

kesehatan masyarakat masih kurang. Pendidikan ibu yang masih

Page 40: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

27

rendah dapat mengakibatkan kejadian BBLR meningkat akibat kurang

pengetahuan dalam menjaga kehamilannya, makin tinggi pendidikan

ibu, mortalitas dan morbiditas makin menurun, hal tersebut hanya

akibat kesadaran ibu akan kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karena

adanya pengaruh sosial ekonominya (Saimin, 2006).

8) Lingkungan dan perilaku

Perilaku ibu yang suka merokok maupun terkena pajanan asap

rokok, serta konsumsi alkohol dan obat-obatan beresiko untuk

melahirkan bayi BBLR. Angka insidensi bayi BBLR dari ibu yang

merokok dua kali lebih besar dari ibu yang tidak merokok.

Penggunaan obat juga menyebabkan sejumlah efek yang merusak pada

janin termasuk pertumbuhannya dan dapat menyebabkan cacat

kongenital. Radiasi dan paparan zat-zat racun juga berpengaruh,

kondisi tersebut dikhawatirkan terjadi mutasi gen sehingga dapat

menimbulkan kelainan kongenital pada janin (Pickett & Hanlon,

2009).

Lingkungan juga berpengaruh untuk menjadi risiko melahirkan

BBLR. Faktor lingkungan yaitu bila ibu bertempat tinggal di dataran

tinggi seperti pegunungan. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya

kadar oksigen sehingga suplai oksigen terhadap janin menjadi

terganggu. Ibu yang tempat tinggalnya di dataran tinggi beresiko untuk

mengalami hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum.

Page 41: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

28

Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap janin oleh karena

gangguan oksigenisasi/kadar oksigen udara lebih rendah dan dapat

menyebabkan lahirnya bayi BBLR (Pickett & Hanlon, 2009).

9) Faktor resiko lain yang berkembang seperti stress, faktor fisik dan

psikososial

Kondisi kejiwaan ibu juga sangat berpengaruh kepada janin.

Oleh sebab itu keadaan mental ibu selama kehamilan juga harus dijaga

dan diperhatikan, antara lain dengan cara memberikan motivasi kepada

ibu selama pemeriksaan kehamilan (Simkin, Whalley & Janet, 2001).

b. Faktor janin

1) Hidraamion/polihidramnion

Hidraamion/polihidramnion yaitu keadaan dimana banyaknya air

ketuban melebihi 2000 cc, pada keadaan normal banyaknya air

ketuban dapat mencapai 1000 cc untuk kemudian menurun lagi setelah

minggu ke 38 sehingga hanya tinggal beberapa ratus cc saja.

Hidraamnion dianggap sebagai kehamilan resiko tinggi karena dapat

membahayakan ibu dan anak (Manuaba, 2007).

2) Kehamilan ganda/kembar

Kehamilan ganda/kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau

lebih. Berat badan janin pada kehamilan ganda lebih ringan daripada

janin pada kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama. Berat

badan bayi yang umumnya baru lahir pada kehamilan kembar kurang

Page 42: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

29

dari 2500 gram. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih

besar pada kehamilan ganda daripada kehamilan tunggal. Pada

kehamilan ganda cenderung untuk terjadinya partus prematur

(Manuaba, 2007).

3) Keadaan lain yang mungkin terjadi BBLR yaitu cacat bawaan akibat

kelainan kromosom (sindroma down, turner) serta cacat bawaan

karena infeksi intrauterine (menyebabkan gangguan pada bayi dalam

bentuk fetal dismaturity) sehingga janin lahir dengan berat badan yang

lebih kecil atau mati dalam kandungan. BBLR dapat terjadi akibat

ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan jernih dari vagina pada

kehamilan lebih dari 20 minggu sebelum proses persalinan

berlangsung. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi janin. Bila usia

kehamilan belum cukup bulan, namun ketuban sudah pecah sebelum

waktunya maka hal tersebut dapat mengakibatkan kelahiran prematur

sehingga bayi yang dilahirkan beresiko untuk BBLR (Hulliana, 2007).

C. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu hamil dengan Berat Badan Lahir

Bayi

Kehamilan adalah periode khusus dimana kebutuhan akan sebagian gizi

meningkat selama masa tersebut (Utomo, 2010). Kebutuhan zat-zat gizi sangat

dibutuhkan janin selama dalam kandungan dan hanya ibu yang bisa memberikannya.

Page 43: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

30

Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk janin dan untuk ibu sendiri

(Supariasa, 2002).

Makanan yang mengandung zat gizi sangat dibutuhkan selama kehamilan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanan ibu hamil

dikurangi maka berat badan bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Begitu

pula hasil penelitian Emah Kudyanti (2010) menunjukkan bahwa adanya hubungan

yang positif antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi

artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin

meningkat pula berat badan bayinya. Hal serupa juga dipaparkan oleh Riska Damanik

(2009) dalam penelitiannya yang berjudul : hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan

berat badan dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di

puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dalam penelitian ini

dijelaskan adanya hubungan kecukupan energi ibu hamil trimester III dengan berat

badan bayi lahir dan ada hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan

berat badan bayi lahir.

Ibu hamil yang cukup asupan nutrisinya akan mendapat kenaikan berat badan

yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 10-12,5 kg.

Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.

Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Kenaikan berat

badam dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor

Page 44: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

31

amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta retensi air (Soetjianingsih, dikutip

dalam Azam & Iud, 2006).

Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan

janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan gizi akan

maksimum pada minggu-minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin

dari simpanan ibu pada masa anabolik dan dari mkanan ibu sehari-hari sewaktu hamil

(Elizabeth, 2001).

Nutrisi, zat hara dan oksigen akan diterima janin dari pasokan darah ibu,

tetapi darah janin tidak bercampur dengan darah ibu. Janin memiliki darah sendiri

yang mengalir lewat tali pusar menuju plasenta. Posisi plasenta yang tertanam di

dinding rahim akan terhubung dengan jaringan rahim lewat tonjolan-tonjolan mirip

jari yang disebut vilus korion. Disekitar vilus korion, yaitu di sela intervius, terdapat

darah ibu. Melalui suatu lapisan jaringan tipis yang disebut trofoblas, ibu dan janin

mempertukarkan zat hara, gas-gas, dan sisa buangan. Makanan dan oksigen dari ibu

merembes lewat trofoblas ke vena janin dan sisa metabolisme disalurkan dari janin ke

darah ibu untuk dibuang (Trisetiyaningsih, 2011).

Pada kehamilan ibu yang pertama kali (primigravida) proses penyaluran

nutrisi masih dalam keadaan yang normal. Sedangkan pada ibu yang sudah

mengalami kehamilan lebih dari 3 kali (multigravida) kondisi kesehatan ibu akan

menurun, terjadi keguguran, anemia, penyakit jantung, partus premature, BBLR, dan

cacat bawaan pada janin. Pada ibu multigravida keadaan endometrium dan korpus

uteri sudah mengalami kemunduran fungsi dan kurangnya vaskulerisasi, hal ini

Page 45: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

32

terjadi karena degenerasi dan nekrosis pada bekas luka implantasi plasenta pada

kehamilan sebelumnya. Sehingga menyebabkan daerah tersebut tidak subur lagi dan

tidak mungkin lagi untuk menerima konsepsi, sehingga pemberian nutrisi dan

oksigenisasi pada hasil konsepsi kurang maksimal. Akibatnya pertumbuhan dan

perkembangan janin akan terganggu sehingga terjadi BBLR (Asiyah, Suwoyo &

Mahaendriningtyastuti, 2010).

Page 46: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

33

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema

seperti tampak di bawah ini :

Ket:

Variabel independen

Variabel Dependen

Variabel Perancu

Kenaikan Berat Badan

Ibu Primigravida

1. Usia ibu hamil

2. Kehamilan ganda

3. Usia kehamilan

Berat Badan Lahir Bayi

Kenaikan Berat Badan

Ibu Multigravida

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Page 47: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

34

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat

badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah

2. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat

badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah

Page 48: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

35

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental berupa survei analitik

dengan desain cohort retrospektif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian : Tempat penelitian di Rumah Sakit Khusus Daerah

(RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah

2. Waktu penelitian : 9 November-15 November 2011

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu

yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi target (target population)

adalah populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian

(Sastroasmoro, 2008). Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu

yang bersalin. Populasi terjangkau (accessible population) adalah bagian

dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti (Sastroasmoro, 2008).

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin dan

melakukan ANC Trimester III di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah,

Makassar selama bulan oktober 2010 sampai oktober 2011.

Page 49: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

36

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Notoatmodjo, 2005). Teknik

pengambilan yaitu non-probability sampling jenis purposive sampling.

Sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi

a. Kriteria inklusi

1) Ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah

2) Usia ibu antara 20-35 tahun

3) Ibu yang bersalin dengan usia kehamilan 37-42 minggu

4) Kehamilan tunggal

5) Bayi lahir hidup

6) Ibu yang memiliki data rekam medik selama ANC Trimester III di

RSIA Siti Fatimah

b. Kriteria ekslusi

1) Data rekam medik tidak lengkap

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisa kategorik tidak

berpasangan. Besar sampelnya diukur dalam rumus (Dahlan, 2010) :

√ √

Keterangan:

Page 50: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

37

Zα : deviat baku alpha

Zβ : deviat baku beta

P2 : proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya

Q2 : 1-P2

P1 : proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti

Q1 : 1-P1

P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

P : proporsi total = 2

21 PP

Q : 1-P

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 %, hipotesis satu arah sehingga

Zα = 1,64. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 %, maka Zβ = 0,84.

Karena belum ada penelitian sebelumnya, nilai P2 ditetapkan berdasarkan

perkiraan rasional = 0,5. Dengan demikian nilai Q2 = 0,5, P1-P2 =0,2, P1 =

0,7, Q1 = 0,3, P = 0,5 dan Q = 0,5. Dari hasil penghitungan menggunakan

rumus sampel tersebut, ditetapkan besar sampel untuk tiap kelompok ibu

primigravida dan multigravida sebesar 47 orang.

Page 51: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

38

D. Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan alur penelitian dalam bentuk skema

sebagai berikut:

Permohonan izin penelitian ke Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan FK UNHAS

Permohonan izin penelitian ke Gubernur Sulawesi Selatan

cq. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Populasi : semua ibu yang bersalin dan melakukan ANC Trimester III di

RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah selama bulan oktober 2010-oktober 2011

Pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria

inklusi dan ekslusi

Mengklasifikasikan berat badan lahir bayi

Melihat status kenaikan berat badan ibu selama ANC

Trimester III

Pengolahan dan analisa data

Penyajian hasil dan kesimpulan

Permohonan izin penelitian ke Direktur RSKD Ibu dan Anak

Siti Fatimah

Bagan 4.1

Alur penelitian

Page 52: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

39

E. Instrument Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Pengumpulan data sekunder

diperoleh dari catatan medis yang sudah ada. Pengumpulan data tersebut dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti yang

bersumber dari kepustakaan yang ada. Kuesioner tersebut berisi data ibu, data

persalinan dan data bayi. Data ibu terdiri dari : nomor rekam medik, nomor urut,

nama (initial), alamat, usia, berat badan trimester III, jumlah anak yang pernah

dilahirkan (termasuk yang meninggal) dan penyakit yang diderita. Data

persalinan terdiri dari : hari/tangga), usia kehamilan dan berat badan sebelum

partus. Data bayi terdiri dari : nama bayi (initial), jenis kelamin dan berat badan.

F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi variabel

a. Variabel independen (bebas) yaitu kenaikan berat badan ibu

primigravida dan multigravida

b. Variabel independen (bebas) yaitu kenaikan berat badan ibu

multigravida

c. Variabel dependen (terikat) yaitu berat badan lahir bayi

2. Definisi operasional kriteria objektif

a. Kenaikan berat badan ibu hamil adalah hasil pengukuran berat badan ibu

dengan cara mengurangkan berat badan sebelum melahirkan dengan

berat badan trimester III (minggu ke-28).

Page 53: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

40

Kriteria objektif :

Trimester III : Abnormal = < 6 kg dan > 7 kg

Normal = 6-7 kg

Berat badan ibu hamil termasuk variabel kategorik yang dibentuk oleh

skala ordinal.

b. Ibu hamil primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kali

c. Ibu hamil multigravida adalah wanita yang hamil lebih dari satu kali

(kehamilan 2-5)

d. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang diukur dalam waktu

30 menit pertama sesudah lahir.

Kriteria objektif :

Berat badan lahir rendah = < 2500 gram

Berat badan lahir normal = 2500-4000 gram

Berat badan lahir termasuk variabel kategorik yang dibentuk oleh skala

ordinal.

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

a. Editing

Melakukan pemeriksaan kelengkapan data, kesinambungan data dan

keseragaman data

Page 54: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

41

b. Entry data

Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam database

komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau

dengan membuat tabel kontigensi.

c. Tabulasi

Mengelompokkan data dalam bentuk tabel yaitu hubungan antara

variabel dependen dan independen. Hasil pengolahan data dimasukkan

dalam tabel distribusi.

2. Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisa ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yang

meliputi distribusi dan presentase dari tiap variable kenaikan berat

badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel

dependen dan independen dengan uji statistik. Penelitian ini termasuk

penelitian statistik inferensial dengan bentuk korelasi parsial. Uji

statistik yang digunakan adalah uji chi-square.

H. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika dalam

keperawatan menurut Ferry Efendy & Makhfudli (2009), sebagai berikut:

Page 55: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

42

1. Confidentially

Peneliti akan menjamin kerahasiaan informasi dari subjek yang diteliti yang

dalam hal ini ibu yang bersalin dan bayi baru lahir. Untuk menjaga

kerahasiaan identitas subjek yang diteliti, maka peneliti tidak

mencantumkan nama dari ibu yang bersalin dan bayi baru lahir. Peneliti

hanya akan mencantumkan initial atau nomor kode tertentu.

2. Beneficence

Penelitian ini memiliki manfaat seperti :

a. Manfaat bagi RSIA Siti Fatimah

Manfaat penelitian ini bagi RSIA Siti Fatimah adalah dapat memberikan

informasi kepada kepala Rumah Sakit sebagai kebijakan agar lebih

meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan Ibu hamil terutama

masalah gizi kurang, serta kejadian BBLR

b. Manfaat bagi keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi guna menambah

wawasan keilmuan dan menambah pengalaman dalam memberikan

informasi mengenai kehamilan dan bayi yang mengalami resiko tinggi

(BBLR) guna pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan

agar dijadikan bahan masukan penelitian yang akan datang.

c. Manfaat bagi masyarakat

Page 56: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

43

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu hamil

untuk lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang saat

hamil, sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan kandungannya.

3. Non-maleficence

Penelitian ini tidak membawa kerugian pada subjek yang diteliti dengan

memperhatikan prinsip etik primum non nocare (yang paling utama, jangan

merugikan).

4. Veracity

Sebelum penelitian, yang mesti dilakukan oleh peneliti adalah menjelaskan

secara jujur dan jelas apa yang hendak dilakukan peneliti dalam penelitian

ini.

Page 57: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

44

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2011.

Pengambilan data primer menggunakan metode cohort retrospektif yang

berlangsung selama 7 hari mulai tanggal 9 November-15 November 2011. Penelitian

ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder selama bulan Oktober 2010 sampai

Oktober 2011 di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah. Hasil dari penelitian ini

meliputi: gambaran secara umum lokasi penelitian, gambaran umum sampel (umur,

paritas, kenaikan berat badan ibu, usia kehamilan, jenis kelamin bayi dan berat

badan bayi), serta data tentang hubungan antara kenaikan berat badan ibu

primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak

Siti Fatimah.

Data-data yang diperoleh dengan mengisi lembar observasi dengan jumlah

sampel sebanyak 94 orang. Lembar observasi diisi berdasarkan data dari ruang

persalinan, ruang ANC dan ruang rekam medik. Variabel penelitian yang diteliti

meliputi kenaikan berat badan ibu yang diperoleh dari hasil pengurangan berat badan

sebelum partus dengan berat badan trimester III (minggu ke 28) serta berat badan

lahir bayi.

Page 58: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

45

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatiah merupakan

RS khusus tipe B yang melayani persalinan terbesar milik pemerintah yang

berlokasi di Makassar tepatnya di Jl. Gunung Merapi No.75. Berdasarkan data

sekunder puskesmas tercatat memiliki 5 kader, akan tetapi hanya 2 kader yang

aktif. Rumah Sakit ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang rekam

medik/kolektor rawat jalan, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, kamar

bersalin, kamar bayi, ANC, ruang pemulihan, instalasi radiologi, kamar operasi,

ruang nifas, instalasi gizi, ruang perawatan anggrek 1 dan tulip 1. Sedangkan

lantai 2 terdiri dari ruang direktur, ruang KTU, ruang-ruang kasie, perpustakaan,

ruang perawatan anak, ruang fisioterapi, ruang tindakan, mushollah, ruang

komite medik, ruang petugas nifas serta 11 ruang perawatan. RS ini terdiri dari

14 dokter 3 diantaranya merupakan dokter spesialis, bidan, fisioterapist dan

perawat.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum

mengenai kondisi responden dengan cara mendeskripsikan tiap variabel

penelitian yang selengkapnya diuraikan sebagai berikut:

Page 59: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

46

a. Karakteristik Responden

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 94 sampel, terdapat 29

sampel yang berusia antara 20-24 tahun (30,9%). Sejumlah 43 orang

sampel atau sekitar 45,7% dari total sampel berusia 25-30 tahun. Usia

25-30 tahun merupakan rentang usia terbanyak dari sampel yang diteliti.

Sedangkan untuk usia 31-35 tahun, jumlah sampel yang diteliti yaitu

sejumlah 22 orang atau sekitar 23,4%.

Usia kehamilan ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah selama periode Oktober 2010-Oktober 2011 berkisar anatar 37-42

minggu. Ibu yang bersalin dengan rentang usia kehamilan antara 37-39

KARAKTERISTIK f %

Usia Ibu

20-24 tahun

25-30 tahun

31-35 tahun

29

43

22

30,9

45,7

23,4

Usia kehamilan

37-39

40-42

53

41

56,4

43,6

Jenis Kelamin Anak

Laki-laki

Perempuan

45

49

47,9

52,1

Total 94 100

Page 60: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

47

minggu sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 56,4%. Usia 37-39

minggu merupakan jumlah yang terbanyak. Untuk usia kehamilan 40-42

minggu, jumlah ibu yang bersalin sebanyak 41 orang atau sebesar 43,6%.

Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan sebanyak 45 bayi

dengan persentase sebesar 47,9%. Bayi berjenis kelamin perempuan

sebanyak 49 bayi atau 52,1%.

b. Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan distribusi berat badan lahir bayi. Bayi

yang tergolong BBLR sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar

12,8%. Adapun bayi yang memiliki berat badan yang normal berjumlah

82 orang dengan persentasi sebesar 87,2%.

c. Distribusi frekuensi paritas ibu

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi paritas ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti

Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

Berat badan lahir bayi F %

BBLR 12 12,8

Normal 82 87,2

Total 94 100

Paritas ibu F %

Primigravida 47 50

Multigravida 47 50

Total 94 100

Page 61: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

48

Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan distribusi paritas ibu yang melahirkan.

Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok. Kelompok primigravida

sebanyak 47 orang dengan persentasi 50% dan kelompok multigravida

sebanyak 47 orang atau 50%.

d. Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida

Tabel 5.4

Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu dan

Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

Sumber: Data sekunder Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan distribusi kenaikan berat badan ibu

primigravida. Dari tabel dapat dilihat bahwa ibu dengan kenaikan berat

badan yang abnormal sebanyak 29 orang dengan persentase 61,7%.

Adapun jumlah ibu yang memiliki kenaikan berat badan yang normal

yaitu 18 orang dengan persentase 38,3%. Nilai rata-rata kenaikan berat

badan ibu primigravida yaitu 5,7.

e. Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu multigravida

Tabel 5.5

Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu dan

Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011

Kenaikan

berat badan

ibu f %

Mean

Abnormal 29 61,7

5,7 Normal 18 38,3

Total 47 100

Kenaikan

berat badan

ibu F %

Mean

Page 62: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

49

Sumber: Data sekunder Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan distribusi kenaikan berat badan ibu

multigravida. Dari tabel dapat dilihat bahwa ibu dengan kenaikan berat

badan yang abnormal sebanyak 16 orang dengan persentase 34%. Adapun

jumlah ibu yang memiliki kenaikan berat badan yang normal yaitu 31

orang dengan persentase 66%. Kenaikan rata-rata berat badan ibu

multigravida yaitu 6,49.

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan

lahir bayi

Tabel 5.6

Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir

bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober

2011

Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011

Abnormal 16 34

6,49 Normal 31 66

Total 47 100

Kenaikan

berat

badan ibu

Berat badan lahir bayi

BBLR Normal Total

RR

(95%

CI)

p f % f % f %

Abnormal 9 31 20 69 29 100 0,690

(0,540-

0,880) 0,008 Normal 0 0 18 100 18 100

Total 9 19,1 38 80,9 47 100

Page 63: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

50

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari ibu yang mengalami kenaikan

berat badan yang abnormal terdapat 9 bayi yang mengalami BBLR dengan

persentase 31% dan 20 bayi yang memiliki berat badan yang normal. Pada

penelitian ini tidak ada ibu yang memiliki kenaikan berat badan normal yang

melahirkan bayi BBLR, dan terdapat 18 bayi yang lahir dengan berat badan

yang normal.

Hasil uji statistik dengan chi-square terdapat 1 sel dengan nilai

expected kurang dari 5. Oleh karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi

maka digunakan nilai fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,008 (p < 0,05)

dan nilai RR=0,690. Karena nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara

kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir bayi.

b. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan

lahir bayi

Tabel 5.7

Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir

bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober

2011

S

u

m

b

er: Data sekunder,Oktober 2010-Oktober 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari ibu yang kenaikan berat

badannya tidak normal terdapat 3 bayi (18,8%) mengalami BBLR dan 13 bayi

Kenaikan

berat

badan ibu

Berat badan lahir bayi

BBLR Normal Total

RR

(95%

CI)

p f % f % f %

Abnormal 3 18,8 13 81,2 16 100

0,812

(0,642-

1,028)

0,035 Normal 0 0 31 93,6 31 100

Total 3 6,4 44 93,6 47 100

Page 64: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

51

dengan berat badan normal. Pada penelitian ini tidak ada ibu yang memiliki

kenaikan berat badan normal yang melahirkan bayi BBLR, dan terdapat 31

bayi yang lahir dengan berat badan yang normal.

Hasil uji statistik dengan chi-square terdapat 2 sel dengan nilai

expected kurang dari 5. Oleh karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi

maka digunakan nilai fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,035 (p < 0,05)

dan nilai RR=0,812. Karena nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara

kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.

B. Pembahasan

1. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan

lahir bayi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ibu yang mengalami

kenaikan berat badan yang abnormal (< 6 kg) terdapat 9 bayi yang mengalami

BBLR dan 20 bayi memiliki berat badan yang normal. Pada penelitian ini

tidak ada ibu yang memiliki kenaikan berat badan normal yang melahirkan

bayi BBLR, dan terdapat 18 bayi yang lahir dengan berat badan yang normal.

Hasil uji statistik dengan fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,008 (p <

0,05) dan nilai RR=0,690 (95% CI=0,540-0,880). Karena p < 0,05 berarti ada

hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan

lahir bayi atau dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara

kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir bayi.

Page 65: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

52

Kenaikan rata-rata berat badan trimester III pada ibu primigravida

yaitu 5,7 kg, berarti kurang dari nilai rata-rata normal yaitu 6-7 kg. Ini berarti

kenaikan rata-rata berat badan ibu tergolong rendah.

Berdasarkan data dari rekam medik, peneliti mengambil kesimpulan

bahwa kenaikan berat badan yang normal pada saat kehamilan akan

melahirkan bayi dengan berat badan yang normal pula. Asupan nutrisi yang

baik dapat menjadi faktor penyebab meningkatnya berat badan pada saat

hamil. Hal ini disebabkan karena zat-zat gizi sangat dibutuhakan ibu hamil

mulai dari konsepsi, pertumbuhan janin, perkembangan plasenta dan jaringan

lain pada tubuh ibu (Supartini, 2004). Menurut hasil penelitian Paska H.D

(2006) terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian

BBLR. Ini berarti bahwa gizi ibu merupakan faktor yang penting untuk

perkembangan janin agar dapat lahir dengan berat badan yang normal. Hal

serupa juga dikemukakan dalam penelitian Kudyani (2010) bahwa terdapat

hubungan yang positif antara kenaikan berat badan dengan berat badan lahir

bayi.

2. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan

lahir bayi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ibu yang kenaikan berat

badannya tidak normal terdapat 3 bayi yang mengalami BBLR dan 13 bayi

dengan berat badan yang normal. Pada penelitian ini tidak ada ibu yang

memiliki kenaikan berat badan normal yang melahirkan bayi BBLR, dan

Page 66: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

53

terdapat 31 bayi yang lahir dengan berat badan yang normal. Hasil uji statistik

dengan fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,035 (p < 0,05), dan nilai RR=

0,812 (95% CI=0,642-1,028). Karena p < 0,05 berarti ada hubungan antara

kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menemukan keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yang

membuat penelitian ini belum sempurna. Keterbatasan yang dimaksud adalah

terbatasnya waktu penelitian sehingga peneliti hanya mampu mengambil data

selama periode 1 tahun yaitu dari bulan Oktober 2010-Oktober 2011. Dari data

selama 1 tahun tersebut, masih banyak data yang belum lengkap sehingga

walaupun rekam medik selama periode tersebut terbilang banyak, jumlah sampel

yang dapat diambil agak terbatas mengingat banyaknya kriteria inklusi dan ekslusi

yang harus dipenuhi.

Page 67: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

54

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kenaikan

berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di

RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari 94 sampel yang berusia 20-24 tahun sebanyak 29 orang (30,9%), usia

25-30 tahun 43 orang (45,7%) dan usia 31-35 tahun sebanyak 22 orang

(23,4%)

2. Ibu yang bersalin dengan usia kehamilan 37-39 minggu sebanyak 53 orang

(56,4%) dan usia kehamilan 40-42 minggu sebanyak 41 orang (43,6%)

3. Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan sebanyak 45 bayi (47,9%)

dan bayi perempuan sebanyak 49 bayi (52,1%)

4. Bayi dengan BBLR yang dilahirkan sebanyak 12 bayi (12,8%) dan bayi

dengan berat badan normal sebanyak 82 bayi (87,2%)

Page 68: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

55

5. Terdapat 47 orang ibu dengan paritas primigravida dan 47 orang ibu yang

tergolong multigravida

6. Ibu primigravida yang kenaikan berat badannya abnormal sebanyak 29 orang

(61,7%) dan kenaikan berat badan yang normal sebanyak 18 orang ibu

(38,3%)

7. Ibu multigravida yang kenaikan berat badannya abnormal sebanyak 16 orang

(34%) dan kenaikan berat badan yang normal sebanyak 31 orang ibu (66%)

8. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat

badan lahir bayi

9. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat

badan lahir bayi

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang

dapat diberikan sebagai berikut :

1. Bagi Rumah Sakit/Instansi terkait

Adanya hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan ibu baik

primigravida maupun multigravida dengan berat badan lahir bayi, sehingga

dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak Rumah Sakit untuk

menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi kepada Dinas Kesehatan agar

dilakukan intervensi berupa penyuluhan atau pemberian makanan tambahan

bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya BBLR.

2. Bagi pendidikan keperawatan

Page 69: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

56

Tambahan informasi dari penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk

meningkatkan pelayanan pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil.

3. Bagi penelitian keperawatan

Bagi penelitian keperawatan selanjutnya yang akan mengangkat penelitian

serupa, dalam rangka meningkatkan validitas sebaiknya dilakukan penelitian

cohort secara prospektif.

Page 70: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

57

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Solihin. (2001). Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta.

Asiyah, Siti., Suwoyo. & Mahaendriningtyastuti. (2010). ‘Karakteristik Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) sampai Tribulan II Tahun 2009 di Kota

Kediri’, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, vol.1, No.3, p.210-

222.

Arvin, K.B. (2000). Nelson ilmu kesehatan anak. EGC: Jakarta.

Azam, Mahalul. & Iud, Susiana. (2006). ‘Hubungan kenaikan berat badan LILA

dan kadar Hb dengan berat badan bayi lahir bumil Bojolali tahun 2005’,

Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 2, No. 1, p.83-90.

Budjong, R.F. (2002). Bayi dengan berat badan lahir rendah. Bina Pustaka:

Jakarta.

Cunningham., et al. (2005). Obstetri Williams. EGC: Jakarta.

Dahlan, M.Sopiyudin. (2010). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam

penelitian kedokteran dan kesehatan, ed.3. Salemba Medika: Jakarta

Damanik, Riska. (2009). Hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan berat badan dan

status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di

Puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, diakses

tanggal 2 Oktober 2011, <http://eprints.undip.ac.id/5879/1/3613.pdf>

Effendi, F. & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas. Salemba

Medika: Jakarta

Elizabeth, Tara. (2001). Buku pintar kesehatan kehamilan. Ladang Pustaka:

Jakarta.

Emilia, Ova. & Freitag, Harry. (2010). Tetap bugar dan energik selama hamil.

Agro Media: Jakarta.

Gibney, J.M., et al. (2009). Kesehatan gizi masyarakat. EGC: Jakarta.

Hulliana, Mellyna. (2007). Panduan menjalani kehamilan sehat. Puspa Swara:

Jakarta.

Mandriwati. (2006). Asuhan kebidanan ibu hamil. EGC: Jakarta.

Manuaba, I.B.G. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi

dan keluarga berencana. EGC: Jakarta.

Manuaba, I.B.G. (2007). Pengantar kuliah obstetrik. EGC: Jakarta.

Mutalazimah. (2005). ‘Hubungan lingkar lengan atas (LILA) dan kadar

hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSUD DR.

Page 71: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

58

Moewardi Surakarta’, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, vol. 6, No.

2, p.114 – 126.

Neil, W.R. (2007). Panduan lengkap perawatan kehamilan. Dian Rakyat: Jakarta.

Notoatmodjo. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Kudyani, Emah. (2010). Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil

dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak

Sukoharjo, Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Surakarta:

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Paska. H.D. (2006). Kelainan periodontal maternal sebagai faktor risiko

terjadinya bayi berat lahir kurang bulan. Skripsi. Semarang: Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro.

Picket, George & Hanlon, J.J. (2009). Kesehatan masyarakat administrasi dan

praktek. EGC: Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan

maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:

Jakarta.

Rusilanti. (2006). Menu bergizi untuk ibu hamil. Kawan Pustaka: Jakarta.

Saenab & Joeharno. (2008). Faktor-faktor terjadinya BBLR, Universitas

Diponegoro, diakses tanggal 2 November 2011,

<http://eprints.undip.ac.id/20556/1/saenab&joeharno.pdf>

Saimin, Juminten. (2006). Hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi

ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, Universitas Hasanuddin,

diakses tanggal 10 Oktober 2011,

<http://med.unhas.ac.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id

=169>

Sastroasmoro, S. (2008). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Sagung Seto:

Jakarta.

Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. EGC: Jakarta.

Simkin, Penny., Whalley, Jannet. & Keppler, Ann. (2001). Kehamilan,

melahirkan dan bayi. EGC: Jakarta.

Sudarianto. (2010). Angka kematian bayi (28/1000 KH), laporan kematian bayi di

Sulsel (3,33 per 1000 KH), Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, diakses

tanggal 2 Oktober 2011, <http://dinkes-

sulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=241>

Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. EGC:

Jakarta.

Supariasa, I.D.N., dkk. (2002). Penilaian status gizi. EGC: Jakarta.

Page 72: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

59

Trisetiyaningsih, Yanita. (2011). Kehamilan normal, diakses tanggal 15 Oktober

2011,

<http://stikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/Fisiologi%20Kehamila

n%20Normal.pdf>.

Utomo, Budi. (2010). Menu sehat untuk ibu hamil. Demedika Pustaka: Jakarta.

Wiknjosastro, H. (2002). Pembuahan, nidasi, dan plasenta, ed.3. Bina Pustaka:

Jakarta.

Wong, L.D. (2004). Keperawatan pediatrik, ed.1. EGC: Jakarta.

Page 73: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

60

Lampiran

Page 74: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

61

Lampiran 1:

KUESIONER PENELITIAN

Tanggal Pengambilan Data :

A. Data Ibu

Nomor registrasi :

Nomor urut :

Nama (Initial) :

Alamat :

Usia : tahun

Berat Badan trimester III : kg

Jumlah anak yang pernah dilahirkan (termasuk yang meninggal)

1 orang 3 orang

2 orang lebih dari 3 orang

Riwayat abortus :

Jika Ya, berapa kali :

Penyakit yang diderita :

B. Data Persalinan

Hari/Tanggal :

Usia kehamilan : minggu

Berat badan : kg

C. Data Bayi

Nama (Initial) :

Jenis Kelamin : P/L

Berat Badan : kg

Tidak Ya

Page 75: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

, KEM'["1'H"'l^Y1il'ffirHoi"o'

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAwATAN (PSIK)JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM. 10 MAKASSAR 90245

TELP : 0411-586296 - 5040399 FAX. 0411 - 5g62s7

Nomor : 1391tH4.7.4.1/PL.\Zt2\ttHal : IzinPenelitian

4 November 201I

Kepada Yth.Gubernur Provinsi Sulawesi Selatancq. Badan Penelitian dan Pengembangan DaerahDiTempat

Dengan hormat, dalam rangka penyelesaian studi Mahasiswa program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, maka deng;n ini dimohonkiranya Mahasiswa yang tersebut namanya di bawah ini :

Nama : Listanira MaddusaNim : Cl2l0827tJudul Penelitian :

HUBTJNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DANMULTIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RSIA SITIFATIMAH MAKASSAR.

dapat diberikan izin penelitian untuk penyusunan skripsi di RSIA SITI FATIMAHMAKASSAR, pada tanggal 7 November s/d-7 Desember 2011.

Demikian, atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Page 76: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

l

BADANJalan

PEMERIIyTAH PROVINSI SU LAWESI SELATAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHUrip Sumohardjo No.269 Telp. 436936.436937 FAX.436934

U!-qX-asL u-$q23l)

Nomor

LampiranPerihal

Makabsar, 08 November 2011

Kepada

Ytlr. Direktur RSKD lbu dan Anak Siti Fatimah: 070.5.1/tl. t0l /eatituangoa:-: lzinlRekomendasi Penelitian

di-

Makassar

Berdasarkan surat Ketua Program Studi llmu Keperawatan FK UNHAS Makassar Nomor :

1391/H4.7,4.1 1P1.02t2011 tanggal 03 November 2011 perihal tersebut diatas, mahasiswa/peneliti dibawah ini

NamaNomor Pokok

Program StudiPekerjaanAlamat

: Listanira Maddusa: C12108278: llmu Keperawatan: Mahasiswa

:Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Makassar

2.

3.

4.

Bermaksud untuk melakukan penelitian di daerah/kantor saudara dalam rangka penyusunan

Skripsi/Tesis, dengan judul :

"HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DENGAN BERATBADAN LAHIR BAYI DIRSIA SITI F,ATIMAH MAKASSARI'

Yang akan dilaksanakan dari : Tgl. 09 November s/d 09 Desember 201 1

Sehubungan dengan hal tersebut'diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatan dimaksud denganketentuan :

1. Sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan, kepada yang bersangkutan melapor kepadaBupatiAtValikota Cq. Kepala Bappeda/Balitbangda, apabila kegiatan dilaksanakan di Kab./Kota;Penelitian tidak menyimpang dari izin yang diberikan;Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan rnengindahkan adat istiadat setempat;Menyerahkan 2 (dua) eksemplar copy hasil penelitian kepada Gubernur Sulsel.Cq. l(epala BadanPenelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan;Surat izin akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku apabila ternyata pemegang surat izin ini tidakmentaati ketentuan tersebut di atas,

Demikian disampaikan untuk dimaklumi dan

NIPTEMBUSAN : Keoada Yth :

1. Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar (sebagai lapoian);2. Ketua Program Studi llmu Keperawatan FK UNHAS Makassar di Makassar;3. Kepaia Badan Lintas Kabupaten dan Kota Prov. Sulsel;4. Mahasisrlva yang bersangkutan;5. Pertinqqal

: 19630403 199103 1 003

Page 77: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

ffik liffiAii:r.+tm**-i;iHiT'qffi-qt' ,.o}#ffiErr. iiq€##. li

tip H M H ft I hJ Ts, li F Rs F I ri{ $ I S Li LA?Vns I S n m] d di

*!Y'JAS KUSili{AlRruffiUMAi{ $A{i"i" ttrU *r:\N Af{Ai{ "stTi FATilVt,r\f_i

.Ilrr. Gunung Merap! X0.75 T"cip. {0.r,11) 3?4956.320g03 Fax. {0411)3ZS7g4tu1,{KA$SAA SS11?

LffiMffiAse ms$p#$g$Iil iierim a r *, t,,,7:,,,7,,!!,,,:.,,*,,!!.,...,.,

No.Agencta,,,!,LL#..,..-,,,,.,,...,.,....")tla" :

l'--r ^I llangar s3$era

ii

]{"

-____::

surat dari ' ,R:*H6P.*,9.{k,t ,

r.ro. surar ,, :,2?i*tltH:t/g..1rgt. surar,'9,1,;,,1.1.-,.,,*X,,.,.,, [s*s*,, f]nanasia f aiur"

-f

_",1;-, { fze,Ln, "-rLr4"

Diteruskan tgnAda:

tl Ka. Subag Tata Usaha

LJ Ketua Kornite Medik

n Ka. Instansi

V Ka, Ruang

I Urusan

NB:&erl Ta*da Chek l"isf {!/}

&e-3"aUlJsAJAt ha&il;I fanggapan / $aran

I Koreksi / Fenyempurrraatr

I Lak*anaka*

[] Hoordinasikan / Konfirmasikan

I Wa*iti/ Darnpingi

[ $iapkan $atan i

f Rroruu $esuai Kateni,:uJri

jgfwalkan /Laporf,n r j i

fiillilA SlTl FATIMAH

(n,.,,.,,,.',,, 2011,,//

vV, rl- Htftq449fr r..i.t...t

Page 78: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

MASTER TABEL

No

NO.Rekam

Medik

Initial

Alamat

Usia

(tahun)

Berat

badan

trimester

III (kg)

Berat

badan

sebelum

partus

(kg)

Kenaikan

berat

badan

ibu Paritas

Usia

kehamilan

(minggu)

Jenis

kelamin

bayi

Berat

badan

bayi

(gram)

1 053664 Hs Jl. Sawi 35 69 75 6 4 40 Perempuan 2800

2 051107 Sr Jl. labu 32 60 64 4 4 38 Perempuan 2200

3 054388 Rh Jl. landak 26 71 77 6 2 38 Perempuan 3100

4 052975 Hj Jl. Alauddin 32 50 56 6 3 42 Laki-laki 3200

5 054924 Nr Jl. Kubis no. 5 27 66 73 7 2 40 Perempuan 3100

6 054924 Asy Jl. Rajawali 31 54 60 6 2 37 Perempuan 3200

7 054962 Nrq Jl. Rajawali 26 52 57 5 2 40 Perempuan 2400

8 054962 Nda Jl. Bunga Ejayya 23 77 83 6 3 40 Perempuan 3400

9 055250 Ism Jl. Datuk Ditiro 25 51 57 6 3 39 Laki-laki 3000

10 055253 Mrw Jl. Batua Raya 34 66 71 6 2 37 Perempuan 2900

11 055254 End Jl. Bonto Bila Raya 30 65 74 9 4 40 Perempuan 4000

12 053965 Irm Jl. H. Kalla 2 30 62 68 6 4 38 Perempuan 3200

13 055259 Tri Jl. Banta Bantaeng 26 50 58 8 2 37 Laki-laki 3600

14 054958 Elv Jl. BTP Blok A 26 65 70 5 4 42 Perempuan 3300

15 055608 Hrt JL. Perumnas Antang 22 77 84 7 3 41 Perempuan 3000

16 055756 Ind Jl. Rappocini 20 65 72 7 2 41 Laki-laki 3500

17 055942 Srt Jl. Pettarani 32 69 75 6 3 40 Laki-laki 3000

18 056209 Nrh Jl. Cendrawasih 30 59 65 6 2 42 Perempuan 3400

19 056242 Rml Jl. Rajawali 34 55 60 5 3 38 Laki-laki 2900

20 056395 Dew Jl. Khaeruddin 29 50 54 4 1 38 Laki-laki 2600

21 056323 Rhw Jl. Cendrawasih 30 67 71 4 1 41 Perempuan 2100

22 056326 Nov Jl. Veteran Utara 27 55 62 7 1 42 Laki-laki 3000

23 056458 Krm Jl. Rappocini Raya 27 50 58 8 2 38 Laki-laki 3900

24 056613 Hkm Jl. Antang Raya 27 53 60 7 2 38 Laki-laki 3400

Page 79: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

MASTER TABEL

25 056573 Jus Komplek Perdos UH 21 51 56 5 2 40 Laki-laki 2300

26 056616 Ind Jl. Kumala 27 50 56 6 1 38 Perempuan 3300

27 056303 Yor Jl. Parangloe 21 52 57 5 1 40 Perempuan 3100

28 056020 Rah Jl. Mentimun 25 63 69 6 3 38 Perempuan 3000

29 056794 Sar Jl. Swadaya 20 62 71 9 1 42 Laki-laki 3800

30 056804 Rsn Jl. Dg. Regge 20 51 59 8 1 37 Laki-laki 3600

31 056799 Rid Jl. Laiya 27 67 75 8 2 39 Laki-laki 3800

32 056982 And Jl. A. Dg. Nganjung 29 53 60 7 2 37 Perempuan 3200

33 056985 Rut Jl. Dirgantara 33 58 63 5 1 39 Laki-laki 2700

34 056978 Rht Jl. Kandea 25 58 63 5 1 38 Laki-laki 2400

35 056992 Srt Jl. Sunu 32 69 77 8 3 39 Laki-laki 3800

36 056786 Eka Jl. Batua Raya 29 49 55 6 1 40 Perempuan 3300

37 056756 Nrf Jl. Sukaria 25 45 51 6 1 42 Perempuan 3200

38 057041 Nrl Jl. Landak Baru 20 55 60 5 2 42 Laki-laki 2800

39 057142 Hsr Jl. Nuri 27 65 70 5 1 40 Laki-laki 2600

40 057146 Ftm Jl. Tarakan 34 52 59 7 2 39 Perempuan 3600

41 057299 Nql Jl. Kalumpang 20 67 70 3 1 39 Laki-laki 2100

42 057605 Sen Jl. Biring Romang 32 65 70 5 1 37 Perempuan 2900

43 057609 Rin Jl. Bete-bete 29 54 60 6 2 37 Laki-laki 3000

44 057789 Sis Jl. Kemajuan 27 70 78 8 3 40 Laki-laki 3700

45 057796 Sur Jl. Tinumbu 28 53 60 7 2 40 Perempuan 3600

46 057833 Erm Jl. Gunung Merapi 24 53 59 6 2 37 Perempuan 3300

47 057929 Hes Jl. Abu Bakar Lambogo 33 51 57 6 1 39 Laki-laki 3400

48 057936 Ang Jl. Anggrek 24 74 79 5 1 38 Laki-laki 2400

49 057542 Din Jl. Baji Rupa 25 66 75 9 2 40 Laki-laki 3900

50 057967 Kar Jl. Teuku Umar 23 51 56 5 1 38 Perempuan 2800

51 057854 Rml Jl. Somba Opu 28 65 71 6 2 37 Perempuan 3100

52 057449 Way Jl. Angkasa 31 65 72 7 3 37 Perempuan 3000

53 059608 Tik Jl. Pampang 27 75 84 9 1 42 Laki-laki 3800

Page 80: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

MASTER TABEL

54 059609 Jum Jl. Kerung-kerung 31 55 62 7 3 38 Perempuan 3300

55 056778 Yul Jl. Toddopuli 23 57 64 7 2 38 Perempuan 3400

56 059991 Sug Jl. Landak Baru 30 49 55 6 3 38 Laki-laki 2900

57 058818 Ksm Jl. Lembu 28 62 70 8 2 40 Laki-laki 3700

58 060929 Jst Jl. Ar. Hakim 28 47 53 6 1 42 Perempuan 3000

59 061022 Sym Jl. Bayam 25 47 54 7 3 38 Perempuan 3200

60 061014 Rml Jl. Mayalling 26 78 83 5 2 41 Laki-laki 3100

61 061053 Rar Jl. Jenelalang 20 71 78 7 1 39 Laki-laki 2800

62 061094 Fit Kompleks Antang Jaya 28 52 56 4 1 37 Perempuan 2300

63 056587 Sta Jl. Kubis 26 51 56 5 1 42 Perempuan 2300

64 057923 Juw Jl. Antang Raya 32 62 67 5 1 40 Perempuan 2700

65 062467 Nen Jl. Pamolongan 33 55 61 6 2 38 laki-laki 2900

66 062325 Mul Jl. Kancil 26 57 64 7 4 37 Perempuan 3100

67 061328 Erl Jl. Sukaria 28 61 68 7 2 40 laki-laki 3200

68 061504 Srn Jl. Sultan Alauddin 24 55 60 5 2 39 Perempuan 2800

69 061440 Elv Jl. Tinumbu 21 44 52 8 1 39 laki-laki 3300

70 060086 Saw Jl. Tamalate 34 62 68 6 1 37 Perempuan 3200

71 055820 Nov Jl. Maccini Gusung 25 48 56 8 1 39 Perempuan 3400

72 051270 Srah Jl. S Limboto 31 36 42 6 2 41 Perempuan 3000

73 052249 Rah Jl. Mesjid Raya 34 45 51 6 1 40 Laki-laki 2700

74 046470 Fiv Jl. Sultan alauddin 28 54 61 7 3 40 Laki-laki 3200

75 050476 Sam Jl. RSI Faizal 34 45 50 5 1 37 Laki-laki 2500

76 052984 Ern Jl. P. Kodingareng 23 55 60 5 1 40 Perempuan 3100

77 052555 Sus Jl. Lasuloro dalam 20 52 56 4 1 38 Laki-laki 2600

78 052644 Ren Jl. Barawaja 24 51 57 6 1 41 Perempuan 3000

79 053105 Rup Jl. BTN Minasa Upa 27 49 55 6 1 40 Laki-laki 2200

80 053497 Man Jl. Bontoduri 35 68 74 6 1 37 Laki-laki 3400

81 060170 Rat Jl. P. Barrae Caddi 31 65 73 8 1 40 Perempuan 3500

82 060800 Rhm Jl. Antang Raya 21 55 61 6 1 37 Perempuan 2900

Page 81: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

MASTER TABEL

83 060270 Idl Jl. Teuku Umar 21 47 52 5 1 38 Perempuan 2500

84 052984 Ftw Jl. Bangkala 28 49 55 6 1 40 Laki-laki 2500

85 053949 Rab BTN Minasa Upa 23 53 59 6 1 38 laki-laki 3000

86 052667 Shm Jl. Rappocini 22 43 48 5 1 41 perempuan 2900

87 053722 Rsd Jl. Baruga 23 41 45 4 1 37 laki-laki 2600

88 055448 Ita Jl. Tidung 24 47 53 6 1 39 Perempuan 2700

89 054367 Hik Jl. Tinumbu 27 56 73 7 1 39 laki-laki 3000

90 054938 Dea Jl. Suka Mulia 24 43 47 4 1 42 laki-laki 2300

91 051697 Ira Jl. Tello Batua 30 51 54 3 1 41 Perempuan 2100

92 052908 Dita Jl. datuk Ditiro 20 63 79 6 1 38 laki-laki 3100

93 052453 Nrh Jl. Pettarani II 21 54 59 5 1 39 Perempuan 2900

94 052575 Jmt Jl. Sultan Alauddin 23 47 54 7 1 38 Perempuan 3100

Page 82: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

OUTPUT KARAKTERISTIK SAMPEL

Usia Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-24 tahun 29 30.9 30.9 30.9

25-30 tahun 43 45.7 45.7 76.6

31-35 tahun 22 23.4 23.4 100.0

Total 94 100.0 100.0

Usia Kehamilan Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 53 56.4 56.4 56.4

2 41 43.6 43.6 100.0

Total 94 100.0 100.0

Jenis Kelamin Bayi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 45 47.9 47.9 47.9

perempuan 49 52.1 52.1 100.0

Total 94 100.0 100.0

Paritas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Page 83: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

Valid primigravida 47 50.0 50.0 50.0

multigravida 47 50.0 50.0 100.0

Total 94 100.0 100.0

Berat Badan Bayi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid BBLR 12 12.8 12.8 12.8

Normal 82 87.2 87.2 100.0

Total 94 100.0 100.0

Kenaikan Berat Badan Ibu Primigravida

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Abnormal 29 61.7 61.7 61.7

Normal 18 38.3 38.3 100.0

Total 47 100.0 100.0

N Valid 47

Missing 0

Mean 5.70

Kenaikan Berat Badan Ibu Multigravida

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 16 34.0 34.0 34.0

2 31 66.0 66.0 100.0

Total 47 100.0 100.0

Page 84: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

N Valid 47

Missing 0

Mean 6.49

Hubungan Kenaikan Berat Badan ibu primigravida dengan Berat Badan

Lahir Bayi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kenaikan berat badan

ibu primigravida * berat

badan bayi

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

kenaikan berat badan ibu primigravida * berat badan bayi Crosstabulation

berat badan bayi

Total bblr normal

kenaikan berat badan

ibu primigravida

abnormal Count 9 20 29

Expected Count 5.6 23.4 29.0

% within kenaikan berat

badan ibu primigravida 31.0% 69.0% 100.0%

normal Count 0 18 18

Expected Count 3.4 14.6 18.0

Page 85: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

% within kenaikan berat

badan ibu primigravida .0% 100.0% 100.0%

Total Count 9 38 47

Expected Count 9.0 38.0 47.0

% within kenaikan berat

badan ibu primigravida 19.1% 80.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.909a 1 .009

Continuity Correctionb 5.050 1 .025

Likelihood Ratio 9.983 1 .002

Fisher's Exact Test .008 .007

Linear-by-Linear

Association 6.762 1 .009

N of Valid Casesb 47

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.45.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

For cohort berat badan

bayi = normal .690 .540 .880

N of Valid Cases 47

Page 86: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

Hubungan kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir

bayi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kenaikan berat badan

ibu multigravida * berat

badan bayi

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

kenaikan berat badan ibu multigravida * berat badan bayi Crosstabulation

berat badan bayi

Total bblr normal

kenaikan berat badan

ibu multigravida

abnormal Count 3 13 16

Expected Count 1.0 15.0 16.0

% within kenaikan berat

badan ibu multigravida 18.8% 81.2% 100.0%

normal Count 0 31 31

Expected Count 2.0 29.0 31.0

% within kenaikan berat

badan ibu multigravida .0% 100.0% 100.0%

Total Count 3 44 47

Expected Count 3.0 44.0 47.0

Page 87: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

kenaikan berat badan ibu multigravida * berat badan bayi Crosstabulation

berat badan bayi

Total bblr normal

kenaikan berat badan

ibu multigravida

abnormal Count 3 13 16

Expected Count 1.0 15.0 16.0

% within kenaikan berat

badan ibu multigravida 18.8% 81.2% 100.0%

normal Count 0 31 31

Expected Count 2.0 29.0 31.0

% within kenaikan berat

badan ibu multigravida .0% 100.0% 100.0%

Total Count 3 44 47

Expected Count 3.0 44.0 47.0

% within kenaikan berat

badan ibu multigravida 6.4% 93.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 6.209a 1 .013

Continuity Correctionb 3.467 1 .063

Likelihood Ratio 6.871 1 .009

Fisher's Exact Test .035 .035

Linear-by-Linear

Association 6.077 1 .014

N of Valid Casesb 47

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.02.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Page 88: Skripsi HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/...ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu

Lower Upper

For cohort berat badan

bayi = normal .812 .642 1.028

N of Valid Cases 47