skenario metode penugasan fungsional

25
SKENARIO ROLE PLAY “METODE PENUGASAN FUNGSIONAL” Dosen Pengampu : Ns. Rusana, M.Kep.,Sp.Kep.An. Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Marfenda Dila A (108113054) 2. Erni Yunia N (108114002) 3. Widian Listanti (108114006) 4. Tuminah (108114016) 5. Laelatul Mahmudah (108114031) 6. Siti Karina (108114012) 7. Desi Ika P (108114041) 8. Nilam Marwati (108114021) 9. Mukharom (108114010) 10. Iqbal Aziz (108114025) Metode Penugasan Fungsional Page 1

Upload: sulistia-rini

Post on 16-Apr-2017

1.375 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario metode penugasan fungsional

SKENARIO ROLE PLAY

“METODE PENUGASAN FUNGSIONAL”

Dosen Pengampu : Ns. Rusana, M.Kep.,Sp.Kep.An.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Marfenda Dila A (108113054)2. Erni Yunia N (108114002)3. Widian Listanti (108114006)4. Tuminah (108114016)5. Laelatul Mahmudah (108114031)6. Siti Karina (108114012)7. Desi Ika P (108114041)8. Nilam Marwati (108114021)9. Mukharom (108114010)10. Iqbal Aziz (108114025)

S1 KEPERAWATAN

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Metode Penugasan Fungsional Page 1

Page 2: Skenario metode penugasan fungsional

SKENARIO ROLE PLAY

Dalam pelaksanaan praktek keperawatan, akan selalu menggunakan salah satu

metode pendekatan di bawah ini :

1. Metode fungsional.

Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada

pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.

Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian

tersebut secara umum, sbb :

a. Kepala Ruangan, tugasnya :Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan

perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi

dokter.

b. Perawat staf :- Melakukan askep langsung pada pasien

- Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan

c. Perawat Pelaksana :.

Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam

masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu

tindakan sederhana (ADL).

d. Pembantu Perawat :

Membantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi,

menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih.

e. Tenaga Admionistrasi ruangan

Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan

pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat

duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk

obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.

Metode Penugasan Fungsional Page 2

Page 3: Skenario metode penugasan fungsional

v Kerugian metode fungsional:

- Pasien mendapat banyak perawat.

- Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan

- Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan.

- Pelayanan terputus-putus

- Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai

v Kelebihan dari metode fungsional :- Sederhana

- Efisien.

- Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.

- Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.

- Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang

berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.

- Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang

praktek untuk ketrampilan tertentu.

v Contoh metode fungsional

-Perawat A tugas menyutik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.

Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien

yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian

tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab semua

pertanyaan tentang klien

2. Metode penugasaa pasien/metode kasus

Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau

beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama

periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab

dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan

keperawatan klien.

Metode Penugasan Fungsional Page 3

Page 4: Skenario metode penugasan fungsional

v Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi

asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan

ICU.

v Kekurangan metode kasus :

- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga

tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh

- Membutuhkan banyak tenaga.

- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang

sederhana terlewatkan.

- Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab

klien bertugas.

v Kelebihan metode kasus:- Kebutuhan pasien terpenuhi.

- Pasien merasa puas.

- Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.

- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

3. Metode penugasan tim

Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat.

Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta

memiliki pengetahuan dalam bidangnya.

Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok, selain

itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota

tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien

serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami

kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan

tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien.

Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam

memberikan askep terhadap sekelompok pasien.

Metode Penugasan Fungsional Page 4

Page 5: Skenario metode penugasan fungsional

v Ketenagaan dari tim ini terdiri dari :- Ketua tim

- Pelakaana perawatan

- Pembantu perawatan

Adapun tujuan dari perawatan tim adalah : memberikan asuhan yang lebih baik

dengan menggunakan tenaga yang tersedia.

v Kelebihan metode tim:

- Saling memberi pengalaman antar sesama tim.

- Pasien dilayani secara komfrehesif

- Terciptanya kaderisasi kepemimpinan

- Tercipta kerja sama yang baik .

- Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

- Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan

efektif.

v Kekurangan metode tim:

-Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung

jawabnya.

- Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan

atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar

anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas terhambat.

-Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau

berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

- Akontabilitas dalam tim kabur.

4. Metode Perawatan Primer

Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus

antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan

mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.

Metode Penugasan Fungsional Page 5

Page 6: Skenario metode penugasan fungsional

v Tugas perawat primer adalah :

- Menerima pasien

- Mengkaji kebutuhan

- Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.

- Mengkoordinasi pelayanan

- Menerima dan menyesuaikan rencana

- menyiapkan penyuluhan pulang

v Konsep dasar :

1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat

2. Ada otonomi

3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya

v Ketenagaan :1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.

2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat

3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.

4. Perawat profesional sebagai primer d.an perawat non profesional sebagai

asisten.

v Kepala bangsal :

1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer

2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru.

3. Menyusun jadwal dinas

4. Memberi penugasan pada perawat asisten.

v Kelebihan dari metode perawat primer:

- Mendorong kemandirian perawat.

- Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat

- Berkomunikasi langsung dengan Dokter

- Perawatan adalah perawatan komfrehensif

- Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.

- Memberikan kepuasan kerja bagi perawat

Metode Penugasan Fungsional Page 6

Page 7: Skenario metode penugasan fungsional

- Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.

v Kelemahan dari metode perawat primer:- Perlu kualitas dan

- kuantitas tenaga perawat,

- Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.

- Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

5. Metode Modul (Distrik)

Yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan Metode perawatan

primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang

sampai pulang.

v Keuntungan dan Kerugian

Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat primer.

Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan.

Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas

pembicaraan yang sebelumnya.

http://romanto-nice.blogspot.co.id/2012/05/macam-metode-penugasan-dalam.html

Metode Penugasan Fungsional Page 7

Page 8: Skenario metode penugasan fungsional

Triger Case Role Play Grup III

KASUS :

Ny. T (42 thn) (5870049) dengan diagnose medis Ca.Mammae post mastektomi,

Keadaan umum : baik, composmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt,

S: 37 C. Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7.

Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit.

Intervensi yg direncanakan : monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut dan

kaji tanda-tanda infeksi, Injeksi Tramadol 1 ampul (30 mg), Injeksi Cefotaxime

1000 gram. Persiapan lain tidak ada.

PERTANYAAN :

Deskripsikan dan demonstrasikan asuhan keperawatan pada Ny. T dengan metode

asuhan keperawatan fungsional (persiapan dan prosedur pelaksanaan serta

skenario harus dipersiapkan sebelum role play).

PERAN :

Narator : Mukharom

Kepala Ruangan : Tuminah

Perawat TIM 1 : 1. Widian Listanti

2. Nilam Marwati

Perawat TIM 2 : 1. Erni Yunia Nugroho

2. Laelatul Mahmudah

Tenaga Administrasi Ruangan : Desi Ika Putri

Pembantu Perawat : Iqbal Aziz Dermawan

Pasien 1 : Siti Karina Hardiyanti

Pasien 2 : Marfenda Dila

NASKAH :

Metode Penugasan Fungsional Page 8

Page 9: Skenario metode penugasan fungsional

Di salah satu Rumah Sakit di ruang penyakit dalam oleh kepala ruangan

dikumpilkannya semua anggota tim untuk melakukan operan pada pagi hari di

ruang perawat.

Kepala Rg : Assalamu’alaikum...

Selamat pagi untuk kita semua, pada kesempatan pagi ini

tujuan saya selaku kepala ruangan mengumpulkan kalian

semua diruangan ini guna untuk mendapatkan laporan dari

masing-masing Kepala Tim. Silahakan dimulai dari TIM

1.

Ka. TIM 1 : Selamat pagi semuanya, saya Widian Listanti selaku

Ka. Tim 1 akan meloprkan bahwa perawat associate di tim

1 hadir semua. Disini ada saya sendiri dan perawat Nilam

Marwati.

Kepala RG : Baik, dilanjutkan untuk ka. Tim 2. Silahkan

Ka. TIM 2 : Selamat Pagi, saya Erni Yunia Nugroho selaku Ka. Tim 2

melaporkan bahwa perawat associate di tim 2 hadir semua.

Disini saya sendiri dan rekan saya perawat Laelatul

Mahmudah.

Kepala Rg :Baik terima kasih atas laporan dari kedua Tim.

Selanjutnya dapat kita mulai untuk pembahasan masalah

yang akan dibicarakan sekarang, dapat dimulai dari

Widian Listanti selaku Ka. TIM 1 silahkan.

Ka. TIM 1 : Sebelumnya terima kasih bu atas waktunya. Saya akan

melaporkan dari TIM 1 bahwa jumlah pasien ada 2,

diantaranya ada Ny. T dengan mengeluh nyeri dibagian

lengan atas direncanakan akan diberi tindakan relaksasi

dan distraksi.

Metode Penugasan Fungsional Page 9

Page 10: Skenario metode penugasan fungsional

Ka. TIM 2 : Baik saya akan melaporkan dari TIM 2 bahwa jumlah

pasien ada 4, salah satunya ada Ny. M dengan mengeluh

nyeri dan susah tidur pada malam hari.

Kepala Rg : Baik terima kasih atas laporan dari masing-masing TIM,

selanjutnya mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-

masing untuk keancaran dalam beraktifitas pada hari ini.

Berdo’a mulai. (Serentak menundukan kepala)

Setelah selesai operan para perawat melakukan aktivitas masing-masing sesuai

pekerjaannya kemudian perawat beserta kepala ruangan melakukan pengkajian

pada pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. T (Diagnosis Ca. Mamae),

Disamping itu didalam ruangan yang didatangi oleh kepala ruangan ada pembantu

perawat yang sedang membantu pasien merapikan tempat tidur pasien.

Kepala Rg : Assalamu’alaikum wrb...

Selamat pagi bu, saya perawat Tuminah, benar ini dengan

ibu T? Bagaimana keadaan ibu pada pagi ini?

Pasien T : Masih merasa nyeri sus dibagian payudara.

Kepala Rg : Nyeri yang dikisaran oleh ibu jika dikasih rentang 1-10,

berapa skala yang ibu rasakan?

Pasien T : 7 sus soalnya nyeri banget saat kambuh.

Kepala Rg : Baik ibu, nanti sekitar jam 09.00 ada perawat yang datang

keruangan ini untuk melakukan tindakan keperawatan

pada ibu. Jika ibu membutuhkan bantuan saya bisa panggil

saya diruang perawatan. Baik ibu terima kasih dan selamat

beristirahat. Assalamu’alaikum...

Pasien T : baik sus. Wa’alaikumsalam...

Metode Penugasan Fungsional Page 10

Page 11: Skenario metode penugasan fungsional

Kepala ruangan berkeliling kembali untuk melakuakan pengkajian pada pasien

satu persatu. Setelah selasai berkeliling ruangan kepala ruangan kembali

keruangannya untuk merencanakan tindakan keperawatan untuk para pasien.

Kepala Rg : Suster widian, tolong berikan asuhan keperawatan

relaksasi pada Ny. T sekitar jam 09:00 pagi

ini, karena beliau mengeluh nyeri pada bagian payudara

dengan skala 7.

Perawat Widian : Baik bu nanti saya akan lakukan dengan perawat TIM 1.

Kepala Rg : Terima kasih, silahkan kembali ke ruangan.

Perawat Widian : Iya bu ( sambil mengangguk)

Perawat Widian langsung menuju ruangan untuk memanggil TIM 1 yaitu bersama

Perawat Nilam untuk melakukan teknik relaksasi kepada Ny. T.

Perawat Widian : Assalamu’alaikum... saya perawat widian dan ini

perawat nilam, benar ini dengan ibu T?

Pasien T : Wa’alaikumsalam... iya benar sus.

Perawat Nilam : Bagaimana keadaan ibu pagi ini?

Pasien T : Nyeri sus dibagian payudara.

Perawat Widian : Baik bu, tujuan kami datang kesini untuk mengajarkan

teknik relaksasi yang tujuannya untuk mengurangi rasa

nyeri ibu. Nanti ibu bisa ikuti saya. Bagaimana apakah

ibu sudah siap?

Pasien T : Siap sus.

Perawat Widian : Pertama ibu tarik napas , tahan 3 detik lalu hembuskan

perlahan-lahan lewat mulut. Silahakan ibu praktikan

sekarang.

Pasien T : (mempraktikan relaksasi).

Perawat Widian : Bagus ibu, ini dilakukan saat nyeri ibu kambuh dan

lakukaan relaksasi ini samapi rasa nyeri ibu sedikit

berkurang.

Pasien T : Baik sus.

Metode Penugasan Fungsional Page 11

Page 12: Skenario metode penugasan fungsional

Perawat Nilam : Baik ibu saya sudah selesai. Jika ibu membutuhkan

bantuan kembali bisa panggil kami diruang perawat.

Terimakasih bu, Selamat beristirahat.Assalamu’alaikum...

Pasien T : Iya sus. Wa’alaikumsalam...

Setelah selesai memberikan askep relaksasi perawat Widian dan perawat Nilam

segera melapor kepada kepala ruangan.

Perawat Widian : Assalmu’alaikum... (sambil membuka pintu)

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... iya masuk. Silahkan duduk sus

Perawat Widian : Iya bu, saya mau melapor bahwa kami sudah

mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny. T

Kepala Rg : Baik sus. Bagaimana respon pasien setelah dilakukan

teknik relaksasi?

Perawat Nilam : Pasien sudah merasa sedikit tenang dan tidak mersakan

nyeri lagi.

Kepala Rg : Baik sus. Terima kasih atas laporannya. Silahakan

kembali keruangan untuk melanjutkan pekerjaan.

Perawat Widian : Baik bu. Assalamu’alaikum.. (Serentak kedua perawat)

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam...

Setelah kepala Ruangan mendapatkan laporan dari perawat widian dan perawat

nilam, kepala ruangan langsung mengecek Ny. T untuk melihat kondisinya setelah

deberikan teknik relaksasi.

Kepala Rg : Assalamu’alaikum... bagaimana ibu setelah diberikan

relaksasi oleh perawat widian dan perawat nilam?

Pasien T : Sudah lumayan sus, nyerinya agak berkurang kalau

melakukan relaksasi.

Kepala Rg : Bagus kalau begitu bu, terus lakukan hal itu iya bu. Saya

permisi dulu bu, selamat beristirahat.Assalamu’alaikum...

Pasien T : Wa’alaikumsalam...

Metode Penugasan Fungsional Page 12

Page 13: Skenario metode penugasan fungsional

Beberapa jam kemudian perawat Erni mendatangi ruangan kepala ruangan untuk

melaporkan suatu hal mengenai salah satu pasien

Perawat Erni : Assalmu’alaikum...

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... masuk ( Perawat Erni masuk

ruangan). Silahkan duduk sus.

Perawat Erni : Terima kasih bu. Bu saya mau melaporkan bahwa Ny. M

tadi saat saya melakukan askep diruangan penyakit

dalam dia kelihatan mengeluh sesak napas.

Kepala Rg : Baik suster Erni terima kasih laporanya, nanti saya akan

rencanakan tindakan askep untuk Ny. M.

Perawat Erni : Iya bu. Saya permisi dulu kembali keruangan.

Assalamu’alaikum...

Kepala Rg : Iya silahkan. Wa’alaikumsalam...

Setelah 15 menit kemudian, Kepala ruangan menelpon bagian tenaga administrasi

ruangan untuk menyampaikan kepada suster Erni untuk segera menghadap ke

ruangannya.

Kepala Rg : Kring... kring...kring (bunyi telepon)

TAR : Selamat siang, saya desi ika putri bagian tenaga

Administrasi di ruang dahlia. Ada yang bisa saya bantu?

Kepala Rg : Ibu desi, saya ibu tuminah kepala ruangan. Tolong

sampaikan kepada suster erni sekarang suruh menghadap

saya di ruangan. Terima kasih.

TAR : Baik bu, akan saya sampaikan segera. (tek- telepon mati)

Setelai selesai menrima telepon dari kepala ruangan, ibu desi langsung memanggil

suster erni untuk memberitahukan bahwa beliau suruh menghadap kepala

ruangan.

TAR : Tok..tok..tok.. Assalmu’alaikum...

Perawat Erni : Wa’alaikumsalam... masuk

TAR : Suster erni saya mendapat amanah dari ibu tuminah

Metode Penugasan Fungsional Page 13

Page 14: Skenario metode penugasan fungsional

selaku kepala ruangan untuk memerintahkan suster ini

menghadap beliau sekarang juga diruangannya.

Perawat Erni : Baik bu, terima kasih atas informasinya. Saya segera ke

ruangannya sekarang.

TAR : Sama-sama. Saya permisi kembali keruangan saya suster

erni.

Perawat Erni : Iya (sambil mengangguk)

Setelah mendapat informasi dari tenaga administrasi ruangan perawat Erni segera

menuju ruangan kepala Ruangan untuk memenuhi perintahnya.

Perawat Erni : Assalamu’alaikum... (sambil membuka pintu)

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam.. silahkan masuk (Menyuruh duduk)

Perawat Erni : Ada apa ibu memanggil saya?

Kepala Rg : Iya suster erni, saya memenggil suster erni untuk

memberikan askep pada Ny. M pengecekan tanda-tanda

vital hari ini jam 2 siang.

Perawat Erni : iya bu, nanti saya akan lakukan bersama TIM 2.

Kepala Rg : Baik suster Erni, terima kasih.

Perawat Erni : (mengangguk sambil tersenyum kepada kepala ruangan)

Perawat Erni dan Perawat ela segera mendatangi ruangan perawatan Ny. M untuk

melakuakan pengecekan Tanda-Tanda Vital.

Perawat Erni : Assalamu’alaikum... bu (serempak mengucap salam).

Selamat pagi ibu. Saya suster erni dan ini rekan saya

suster ela. Benar ini dengan Ny. M? Bagaimana keadaan

ibu siang ini?

Pasien M : Iya sus, sedikit pusing sus

Perawat Ela : Baik ibu kami datang kesini tujuannya untuk melakukan

pengecekan tanda-tanda vital kepada ibu,

Bagaimana, apa ibu sudah siap?

Pasien M : Sudah sus

Metode Penugasan Fungsional Page 14

Page 15: Skenario metode penugasan fungsional

Perawat Ela : Pertama saya akan mengecek tekanan darah ibu terlebih

dahulu iya bu. (melakukan pengecakan)

Perawat Ela : Selanjutnya, saya mengecek denyut nadi ibu. (melakukan

pengecekan) iya bu yang selanjutnya akan dicek oleh

suster ern iya bu.

Pasien M : iya sus (mengangguk)

Perawat Erni : Baik bu selanjutnya, saya akan memeriksa suhu ibu iya

menggunakan termometer (melakuakan pengecekan)

Perawat Erni : Yang terakhir saya memeriksa pernafasan ibu (melakukan

pengecekan)

Perawat Ela : Baik ibu kami sudah selesai melakukan pengecekan tanda

tanda vital, bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan

pengecekan tanda-tanda vital?

Pasien M : Sudah lumayan mendingan sus.

Perawat Erni : Syukurlah... baik ibu kami akan kembali keruang

perawatan. Jika ibu membutuhkan bantuan kami ibu bisa

panggil kami diruang perawaan. Selamat beristirahat dan

terimakasih. Assalamu’alaikum... (serentak)

Pasien M : Iya sus. Wa’alaikumsalam...(tersenyum)

Setelah melakukan tindakan kepada Ny.M perawat Erni dan perawat Ela langsung

menuju ruangan KARU untuk melaporkan hasil.

Perawat Ela+Erni : Assalamu’alaikum... (serentak)

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... iya (silahkan duduk)

Perawat Ela : Terima kasih bu, kami mau melaporkan bahwa kami

sudah melakukan pengecekan tanda-tanda vital kepada

Ny.M.

Kepala Rg : Bagaimana Ttanggapan Ny. M menaggapi setelah

pengecekan tanda-tanda vital?

Perawat Erni : Responya sangat senang bu, bahkan beliau sudah merasa

tenang setelah dilakukan tindaka tersebut.

Metode Penugasan Fungsional Page 15

Page 16: Skenario metode penugasan fungsional

Kepala Rg : Baik suster erni dan suster ela terima kasih atas

Laporanya. Silahkan bisa kembali ke ruangan untuk

melanjutkan pekerjaanya masing-masing.

Perawat Ela+Erni : Iya bu. Kami permisi dulu. Assalamu’alaikum...

(serentak)

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam...

Setelah 1 hari semua melakuakan pekerjaanya baik kepala ruangan,perawat

pelaksana, pembantu perawat dan tenaga administrasi ruangan diharapkan pasien

yang diberikan tindakan asuhan keperawatan pada hari tersebut bisa mengurangi

rasa sakit terhadap penyakit yang dideritanya.

Metode Penugasan Fungsional Page 16