sindrom gawat nafas

12
 Sindrom gawat nafas Sindro m gawat nafas ( respiratory distress syndroma, RDS ) adalah: K umpulan gejala yang terdiri dar i dispnea atau hiperpnea dengan frek uensi pernafasan besa r 6 !"i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah epigastrium, suprosternal, interkostal pada saat inspirasi#

Upload: agunk

Post on 05-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Sindrom gawat nafas

Sindrom gawat nafas Sindrom gawat nafas ( respiratory distress syndroma, RDS ) adalah:Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernafasan besar 60 x/i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah epigastrium, suprosternal, interkostal pada saat inspirasi.

EtiologiAspirasi mekonium, penyakit Kelainan paru: pneumoniaKelainan jantung: penyakit jantung bawaan, disfungsi miokardium Kelainan susunan syaraf pusat akibat: Aspiksia, perdarahan otak Kelainan metabolik: hipoglikemia, asidosis metabolik Kelainan bedah: pneumotoraks, fistel trakheoesofageal, hernia diafragmatika Kelainan lain: sindrom membran hialin

Tanda dan GejalaTakipneu (pernafasan cepat)Gerakan pernafasan yang tidak biasa (retraksi interkostalis, ketika menghirup udara, otot dinding dada tertarik)Nafasnya pendek dan ketika menghembuskan nafas terdengar suara ngorokCuping hidung mengembangApneuSianosis (warna kulit dan selaput lendir membiru)Edema (pembengkakan tungkai atau lengan

PatofisiologiFaktor-faktor yang memudahkan terjadinya RDS pada bayi prematur disebabkan oleh alveoli masih kecil sehingga kesulitan berkembang, pengembangan kurang sempurna kerana dinding thorax masih lemah, produksi surfaktan kurang sempurna.

Manifestasi klinisBerat dan ringannya gejala klinis pada penyakit RDS ini sangat dipengaruhi oleh tingkat maturitas paru. Semakin rendah berat badan dan usia kehamilan, semakin berat gejala klinis yang ditujukan.

Klasifikasia.Gangguan nafas berat (sianosis sentral)b. Gangguan nafas sedangc. Gangguan nafas ringan

Pemriksaan fisikPada pemeriksaan fisik akan ditemukan takhipneu (> 60 kali/menit), pernafasan mendengkur, retraksi subkostal/interkostal, pernafasan cuping hidung, sianosis dan pucat, hipotonus, apneu, gerakan tubuh berirama, sulit bernafas dan sentakan dagu. Pada awalnya suara nafas mungkin normal kemudian dengan menurunnya pertukaran udara, nafas menjadi parau dan pernapasan dalam.

Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, urine, dan glukosa darah ( untuk mengetahui hipoglikemia ). Kalsim serum ( untuk menentukan hipokalsemia ), analisis gas darah arteri dengan PaO2 kurang dari 50 mmHg dan PCO2 diatas 60 mmHg, peningkatan kadar kalium darah, pemeriksaan sinar-X menunjukkan adanya atelektasis, lesitin/spingomielin rasio 2 :1 mengindikasikan bahwa paru sudah matur, pemeriksaan dekstrostik dan fosfatidigliserol meningkat pada usia kehamilan 33 minggu.

PenatalaksanaanMenurut Suriadi dan Yuliani (2001) dan Surasmi,dkk (2003) tindakan untuk mengatasi masalah kegawatan pernafasan meliputi :1) Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi adekwat.2) Mempertahankan keseimbangan asam basa.3) Mempertahankan suhu lingkungan netral.4) Mempertahankan perfusi jaringan adekwat.5) Mencegah hipotermia.6) Mempertahankan cairan dan elektrolit adekwat.

PengobatanPengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah:Antibiotika untuk mencegah infeksi sekunderFurosemid untuk memfasilitasi reduksi cairan ginjal dan menurunkan caiaran paruFenobarbitalVitamin E menurunkan produksi radikalbebas oksigenMetilksantin ( teofilin dan kafein ) untuk mengobati apnea dan untuk pemberhentian dari pemakaian ventilasi mekanik. (cusson,1992)

Dignosa keperawatanGangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau berkurangnya jumlah cairan surfaktan.Tidak efektifnya bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan adanya sekret pada jalan nafas dan obstruksi atau pemasangan intubasi trachea yang kurang tepat.Tidak efektifnya pola nafas yang berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan ventilator, tidak berfungsinya ventilator dan posisi bantuan ventilator yang kurang tepat.Resiko injuri yang berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa; O2dan CO2dan barotrauma (perlukaan dinding mukosa) dari alat bantu nafas.Resiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan hospitalisasi, sekunder dari situasi krisis pada bayi.Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang tidak disadari(insensible water loss).Intake nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, maturitas gastrik menurun dan kurangnya absorpsi.

THANK YOUUUUUUUUUUUUUUU