revisi k2

Upload: fredian

Post on 02-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 revisi k2

    1/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tujuan kebidanan masa kini dan waktu mendatang adalah

    menekan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak sampai kepada batas

    yang tidak dapat diturunkan lagi. Tujuan ini hanya dapat dicapai bila kita

    mampu mengenali dan menangani faktor-faktor medis dan non medis

    penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. Kematian ibu dan

    perinatal merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu

    negara (Manuaba : 2!".

    Menurut data #$%& sebanyak '' persen kematian ibu akibat

    masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang.

    asio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang

    tertinggi dengan )* kematian ibu per + ribu kelahiran bayi hidup jika

    dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan *+

    negara persemakmuran.

    ,ecara global ! kematian ibu tergolong pada kematian ibu

    langsung. ola penyebab langsung dimana / mana sama& yaitu perdarahan

    (2* biasanya perdarahan pasca persalinan"& sepsis (+*"& hipertensi

    dalam kehamilan (+2"& partus macet (!"& komplikasi aborsi tidak aman

    (+0"& dan sebab / sebab lain (!" (rawirohardjo& 2! : *)".

    1ngka Kematian bu (1K" merupakan salah satu indikator untuk

    melihat derajat kesehatan perempuan. 1ngka kematian ibu juga merupakan

    salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan

    millenium pada tujuan ke * yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana

    +

    1

  • 7/26/2019 revisi k2

    2/47

    target yang akan dicapai sampai tahun 2+* adalah mengurangi sampai 3

    resiko jumlah kematian ibu. 4erdasarkan ,5K sur6ei terakhir tahun 27

    1K ndonesia sebesar 22! per +. Kelahiran $idup& Meskipun

    demikian angka tersebut masih tertinggi di 1sia. ,ementara target encana

    embangunan 8angka Menengah 9asional (8M9" ada sebesar 22 per

    +. Kelahiran $idup.

    (,umber data: ,5K& +'')& 22;20& 27& M5emale 5eath"& 1ngka Kematian bu (1K"

    adalah sebesar )0& +*;+. kelahiran hidup. 8ika 1ngka Kematian bu

    (1K" menggunakan asumsi 2 dari kematian wanita& maka 1ngka

    Kematian bu (1K" di Kalimantan 4arat sebesar *;+..

    (5epkes : 2++"

    4erdasarkan studi pendahuluan di umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau pada periode 20 1pril 2+2 sampai 2) 1pril 2+2 dari data yang

    2

  • 7/26/2019 revisi k2

    3/47

    diperoleh pada ekam Medik di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau

    terdapat jumlah 7! ibu bersalin& yang terdiri dari 0'! orang ibu bersalin

    dengan tindakan seksio caesarea dan 0!! orang ibu bersalin per6aginam.

    5ari data tersebut terdapat )2 (*&0)" orang ibu bersalin yang mengalami

    partus tak maju. artus tak maju salah satunya dipengaruhi oleh terjadinya

    ketuban pecah dini. ,edangkan akibat dari partus tak maju pada bayi

    terjadi asfiksia sedang dan berat. aritas merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi terjadinya partus tak maju. 5ari data diatas maka peneliti

    berminat untuk mengetahui hubungan paritas dengan terjadinya partus tak

    maju di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau.

    B. Rumusan Masalah

    4erdasarkan latar belakang diatas& maka perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah @1pakah 1da $ubungan antara aritas 5engan

    Kejadian artus Tak Maju di ,?5 ,anggauA

    C. Tujuan Penelitian

    +. Tujuan ?mum

    enelitian ini bertujuan untuk mengetahui $ubungan aritas

    5engan Kejadian artus Tak Maju di umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau.

    2. Tujuan Khusus

    Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

    a. re6alensi paritas di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau

    b. 8umlah kejadian partus tak maju di umah ,akit ?mum

    5aerah ,anggau

    D. Manfaat Penelitian

    +. 4agi ,?5 ,anggau

    0

  • 7/26/2019 revisi k2

    4/47

    enelitian ini sebagai masukan dan dapat dijadikan acuan

    perbandingan dalam memberikan 1suhan Kebidanan bu 4ersalin.2. 4agi nstitusi 50 Kebidanan ,t. 4enedicta di ontianak

    $asil penelitian ini dapat menjadi sumber data& referensi atau

    bahan bacaan untuk mahasiswi sehingga dapat menunjang proses

    belajar& serta dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu

    pengetahuan khususnya mengenai partus tak maju.

    0. 4agi penelitiMemberikan pengalaman langsung sebagai penelitian dan diharapkan

    bermanfaat untuk menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan

    khususnya mengenai partus tak maju.

    )

  • 7/26/2019 revisi k2

    5/47

    1

    E. easlian Penelitian

    9

    o9ama eneliti 8udul 5esain enelitian Bariabel $asil

    +. CiDa 1priani

    2++

    $ubungan antara paritas dengan

    terjadinya persalinan lama di umah,akit ?mum 5aerah dr. ubini

    Mempawah

    enelitian analitik

    dengan rancangan casecontrol

    +. Bariabel

    bebas2. Bariabel

    terikat

    re6alensi paritas + dan E0 7)

    orang (+0&*"& terdapathubungan yang bermakna

    antara paritas dengan

    terjadinya persalinan lama (%

    : +2& 2 F : & "

    2. ,ri.

    2++

    Karakteristik bu dengan partus lama

    di umah ,akit ?mum 5aerah dr.1goesdjam Ketapang tahun 2++

    5eskriptif dengan

    melakukan studidokumentasi

    menggunakan data

    rekam medik di ,?5

    dr. 1goesdjam

    Ketapang tahun 2++

    Bariabel yang

    dikaji dalampenelitian ini

    adalah

    karekteristik ibu

    dengan partus

    lama yaitu umur

    ibu& paritas& dan

    usia kehamilan.

    Menunjukan bahwa partus

    lama sebagian besar dijumpaipada ibu yang berusia 2-0*

    tahun yaitu berjumlah 7&

    + pada ibu yang berusia

    E0* tahun dan ! pada ibu

    yang berusia G2 tahun. artus

    lama sebagian dijumpai pada

    paritas 2-) berjumlah *&

    )) dijumpai pada paritas +dan tak seorangpun ibu paritas

    E) yang mengalami partus

    lama. artus lama hampir

    seluruhnya terjadi pada usiakehamilan aterm yaitu

    sebanyak '& dan ) terjadi

    6

    1

    7

  • 7/26/2019 revisi k2

    6/47

    2

    pada usia kehamilan serotinus.

    0. >ebryanita

    2*

    $ubungan antara partus lama

    persalinan dengan perdaraha post

    partum primer di ruang 4ersalin

    umah ,akit ?mum ro6insi dr.

    ,oedarso ontianak tahun 2*.

    enelitian analitik

    dengan pendekatan

    cross sectional

    +. Bariabel

    bebas

    2. Bariabel

    terikat

    $asil penelitian dari 07 ibu

    bersalin& terdapat hubungan

    yang bermakna antara lama

    persalinan kala dengan

    perdarahan post partum primer&sedangkan pada lama

    persalinan kala tidak

    terdapat hubungan yang

    bermakna dengan perdarahan

    post partum primer.

    1

  • 7/26/2019 revisi k2

    7/47

    8

    erbedaan dari penelitian ini adalah terletak pada subyek

    penelitian yaitu seluruh ibu bersalin di umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau& tempat penelitian yaitu di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau&

    dan waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan 1pril 2+2. 5alam

    penelitian ini digunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan

    studi cross sectional dengan subyek penelitian ibu bersalin dengan partus

    tak maju di uang Kebidanan umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau 2++.

    BAB II

    TIN!AUAN PU"TAA

    A. Telaah Pustaka

    #. PARITA"

    a. Pengertian

    aritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai

    oleh seorang wanita (4KK49& 2". Menurut rawirohardjo

    (2'"& paritas dapat dibedakan menjadi primipara& multipara dan

    grandemultipara. Menurut kamus saku bidan& paritas adalah

  • 7/26/2019 revisi k2

    8/47

    9

    keadaan seorang wanita berkaitan dengan memiliki bayi yang

    lahir 6iable.aritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan

    janin yang mampu hidup diluar rahim (2! minggu" (8$H

  • 7/26/2019 revisi k2

    9/47

    10

    Multigra6ida adalah wanita yang sudah hamil& dua kali atau

    lebih (Barney& 2".2"

  • 7/26/2019 revisi k2

    10/47

    11

    0. Keadaan Hkonomi

    Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu

    untuk mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu

    dalam memenuhi kebutuhan hidup.

    ). Catar 4elakang 4udaya

    a. Iultur uni6ersal adalah unsur-unsur kebudayaan yang

    bersifat uni6ersal& ada di dalam semua kebudayaan di

    dunia& seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar&

    cara pergaulan sosial& adat-istiadat& penilaian-penilaian

    umum. Tanpa disadari& kebudayaan telah menanamkan

    garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.

    b. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

    masyarakatnya& karena kebudayaan pulalah yang memberi

    corak pengalaman indi6idu-indi6idu yang menjadi

    anggota kelompok masyarakat asuhannya. $anya

    kepercayaan indi6idu yang telah mapan dan kuatlah yang

    dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam

    pembentukan sikap indi6idual.

    c. Catar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara

    lain adanya anggapan bahwa semakin banyak jumlah

    anak& maka semakin banyak rejeki.

    *. engetahuan

    engetahuan merupakan domain dari perilaku.

    ,emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang& maka perilaku

    akan lebih bersifat langgeng. 5engan kata lain ibu yang tahu

  • 7/26/2019 revisi k2

    11/47

    12

    dan paham tentang jumlah anak yang ideal& maka ibu akan

    berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui.(>riedman : 2*".

    *. PARTU" TA MA!U

    a. Pengertian

    Menurut rawirohardjo (22" persalinan lama yaitu&

    fase laten lebih dari ! jam& ersalinan telah berlangsung +2 jam

    atau lebih tanpa kelahiran bayi (persalinan lama"& dilatasi ser6iks

    dikanan garis waspada pada partograf.artus tak maju yaitu persalinan yang ditandai tidak

    adanya pembukaan ser6iks dalam 2 jam dan tidak adanya

    penurunan janin dalam + jam.

    artus tak maju (persalinan macet" berarti meskipun

    kontraksi uterus kuat& janin tidak dapat turun karena faktor

    mekanis. Kemacetan persalinan biasanya terjadi pada pintu atas

    panggul& tetapi dapat juga terjadi pada ronga panggul atau pintu

    bawah panggul. artus tak maju yaitu suatu persalinan dengan his

    yang adekuat yang tidak menunjukan kemajuan pada pembukaan

    ser6iks& turunnya kepala dan putar paksi selama 2 jam terakhir.

    ersalinan lama adalah persalinan yang terjadi dimana

    fase laten berlangsung lebih dari ! jam atau lebih& bayi belum

    lahir& atau dilatasi ser6iks dikanan garis waspada pada persalinan

    fase aktif (,aifuddin& 27" ,edangkan persalinan terlantar adalah

    persalinan yang disertai komplikasi ibu dan janinnya. ada

    umumnya berlangsung lebih dari 2) jam atau ditolong dengan

    paksa. ersalinan terlantar merupakan upaya tubuh untuk

  • 7/26/2019 revisi k2

    12/47

    13

    menyelamatkan diri dari ruptur uteri dengan mekanisme

    perlindungan his menghilang sehingga kedudukan janin stasioner

    (Manuaba& 2! : +".

    4erdasarkan dari pengertian diatas& maka peneliti

    menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan partus tak maju

    adalah partus yang tak ada kemajuan pada kala (dengan his yang

    adekuat& tidak ada kemajuan pada pembukaan ser6iks dan

    penurunan kepala".

    $. Eti'l'gi

    ,eperti diketahui bahwa persalian dapat berlangsung

    dengan baik bila 0 berjalan harmonis artinya power (kekuatan

    his" sesuai dengan perjalanan persalinan & passanger (janin dan

    plasentanya" yang besarnya dalam batas normal& dan passage

    (jalan lahir" yang tidak terdapat hambatan yang berat sehingga his

    dapat mengatasinya dengan baik (Manuaba : 2+".

    1dapun kelainan yang terdapat pada masing-masing

    faktor& antara lain :

    +" Kelainanpower(kelainan tenaga; kelainan his"

    $is yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya

    menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang laDim terdapat

    pada setiap persalinan& tidak dapat diatasi sehingga persalinan

    mengalami hambatan atau kemacetan (rawirohardjo : 22".

    Kelainan his sering ditemukan pada primigra6ida&

    khususnya primigra6ida tua. ada multipara lebih banyak

    ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. >aktor

    herediter& emosi dan kekuatan memegang peranan penting.

  • 7/26/2019 revisi k2

    13/47

    14

    ,alah pimpinan persalinan pada kala atau salah pemberian

    obat-obatan seperti oksitosin dan obat-obatan penenang.

    enanganan distosia kelainan tenaga; his bila dijumpai pada

    permulaan persalinan lakukan e6aluasi secara keseluruhan

    untuk mencari sebab-sebabnya.

    Kelainan his baik kekuatan maupun sifatnya& dapat

    menghambat kelancaran persalinan. ada persalinan lama hal

    ini dapat disebabkan oleh :

    a) nersia ?teri (Hypotonic Uterine Contraction"

    $is bersifat biasa dalam arti bahwa fundus

    berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu dari pada bagian-

    bagian lain& peran fundus tetap menonjol. Keadaan umum

    penderita biasanya baik dan rasa nyeri tidak seberapa.

    ,elama ketuban masih utuh umumnya tidak berbahaya& baik

    bagi ibu maupun bagi janin& kecuali persalinan berlangsung

    terlalu lama. Keadaan ini dinamakan inersia uteri primer

    atau hypotonic uterine contraction. 8ika timbul setelah

    berlangsung his kuat untuk waktu yang lamaatau his pernah

    cukup kuat kemudian melemah karena otot-otot rahim lelah

    akibat persalinan berlangsung lama dinamakan inersia uteri

    sekunder.

    b) Tetania ?teri (hypertonic Uterine Contraction"

    $is yang terlalu kuat dan sering& sehingga tidak

    ada relaksasi otot rahim. Kontraksi otot uterus demikian

  • 7/26/2019 revisi k2

    14/47

    15

    besar kuatnya sehingga persalinan dapat berlangsung sekitar

    0 jam& bahkan dapat terjadi dimana saja (Manuaba : 27".c) nkoordinasi Kontraksi %tot ahim (Incoordinate Uterine

    Action)

    ,ifat his yang berubah-ubah& tonus otot uterus

    meningkat& juga diluar his& dan kontraksinya tidak

    berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronasi antara

    kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara

    kontraksi bagian atas& tengah& dan bawah menyebabkan his

    tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. 5isamping itu

    tonus otot uterus yang menaik menyebabkan rasa nyeri

    yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula

    menyebabkan hipoksia pada janin. Kelainan his terutama

    ditemukan pada primigra6ida& khususnya primigra6ida tua.

    2" KelainanPassager(Kelainan 8anin"

    ersalinan dapat mengalami gangguan atau

    kemacetan karena kelainan dalam letak atau dalam bentuk

    janin& antara lain :

    a" Kelainan bentuk dan besar janin

    1ntara lain& disebabkan oleh :

    (+" ertumbuhan janin yang berlebihan

    8anin besar ialah bila berat badannya lebih

    dari ) gram. Kejadian sangat ber6ariasi antara !

    sampai + total kelahiran.

    (2" $idrosefalus

    1dalah keadaan dimana terjadi penimbunan

    cairan cerebrospinal dalam 6entrikel otak& sehingga

    kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-

  • 7/26/2019 revisi k2

    15/47

    16

    sutura dan ubun-ubun. Iairan yang tertimbun dalam

    6entrikel biasanya antara * / +* ml& akan tetapi

    kadang-kadang mencapai * liter.

    (0" Kelainan bentuk janin

    (a) 8anin kembar melekat (Double Monster)

    1dalah keadaan dimana terdapat

    perlekatan antara 2 janin kehamilan kembar.

    (b) 8anin dengan perut besar

    embesaran perut menyebabkan distosia

    akibat dari asites atau tumor hati& limpa& ginjal&

    dan o6arium. Kandung kencing yang sangat

    penuh dapat pula menimbulkan gejala yang sama.

    (c) Tumor-tumor lain pada janin

    Masih ada tumor-tumor pada bagian lain

    tubuh janin yang dapat menyebabkan distosia&

    misalnya tumor pada daerah pel6is janin atau

    janin kembar melekat jenis pigomelus parastikus.

    ()" rolapsus funikuli

    Keadaan dimana tali pusat berada disamping

    atau melewati bagian terendah janin didalam jalan

    lahhir setelah ketuban pecah.

    b" Kelainan Cetak 8anin (Malpresentasi dan Malposisi"

    Malpresentasi adalah bagian terendah janin yang

    berada disegmen bawah rahim& bukan bagian belakang.

    Macam-macam diagnosis malpresentasi :

    (+" resentasi bokong

    resentasi bokong merupakan keadaan dimana

    janin terletak memanjang dengan kepala terletak

    difundus uteri dan bokong berada dibagian bawah

    ka6um uteri.

    4eberapa jenis presentasi bokong :

  • 7/26/2019 revisi k2

    16/47

    17

    (a) Cetak 4okong (Frank reech)

    Cetak bokong dengan kedua tungkai terangkat

    keatas.

    (b) Cetak sungsang sempurna (Co!plete reech"

    Cetak bokong dimana kedua kaki ada disamping

    bokong (letak bokong kaki sempurna"

    (c) Cetak sungsang tidak sempurna (Inco!plite

    reech)

    1dalah letak sungsang dimana selain bokong&

    bagian yang terendah juga kaki atau lutut& terdiri

    dari : letak kaki sempurna& letak kaki tidak

    sempurna& letak lutut sempurna dan letak lutut

    tidak sempurna.

    (2" Cetak Cintang ("rans#erse $ie"

    1dalah suatu keadaan dimana janin melintang

    didalam uterus dengan kepala pada sisi-sisi yang satu

    sedangkan bokong pada posisi yang lain.

    (0" resentasi ganda; majemuk

    1dalah terjadinya prolaps satu atau lebih

    ekstermitas pada presentasi kepala ataupun bokong.

    5alam pengertian presentasi majemuk tidak termasuk

    presentasi bokong-kaki& presentasi bahhu& atau prolaps

    tali pusat.

    ()" resentasi muka

    1dalah keadaan dimana kepala dalam

    kedudukan defleksi maksimal& sehingga oksiput

  • 7/26/2019 revisi k2

    17/47

    18

    tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian

    terendah menghadap kebawah.(*" resentasi 5ahi

    1dalah keadaan dimana kedudukan kepala

    berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal&

    sehingga dahi merupakan bagian terendah.

    0" KelainanPassage(Kelainan 8alan Cahir"

    a" Kelainan jalan lahir tulang

    (+" Kelainan bentuk panggul

    Menurut Ialdwell dan Moloy& jenis kelainan panggul

    dibagi ) jenis pokok& yaitu :

    (a" anggul ginecoid

    intu atas panggul yang bundar& atau

    dengan diameter trans6ersa yang lebih panjang

    sedikit daripada diameter anteroposterior dan

    dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul.

    (b" anggul anthropoid

    5iameter anteroposterior yang lebih

    panjang daripada diameter trans6ersa& dan dengan

    arkus pubis menyempit sedikit.

    (c" anggul android

    intu atas panggul yang berbentuk sebagai

    segitiga berhubungan dengan penyempitan ke

    depan& dengan spina isciadika menonjol ke dalam

    dan dengan arkus menyempit.

    (d" anggul platipelloid

    5iameter anteroposterior yang jelas lebih

    pendek daripada diameter trans6ersa pada pintu

    atas panggul dengan arkus pubis yang luas.

  • 7/26/2019 revisi k2

    18/47

    19

    Menurut klasifikasi yang dianjurkan oleh

    Munro Keer yang diubah sedikit& panggul-panggul

    yang terakhir ini dapat digolongkan sebagai berikut :

    (a" erubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan

    intrauterine : panggul 9aegele& panggul obert& split

    pel6is& panggul asimilasi.

    (b" erubahan bentuk karena penyakit pada tulang-

    tulang panggul dan;atau sendi panggul : rakitis&

    osteomalasia& neoplasma& fraktur& artrofi& karies&

    nekrosis& penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi

    sakrokoksigea.

    (c" erubahan bentuk karena penyakit tulang belakang :

    kifosis& skoliosis& spondilolistesis.

    (d" erubahan bentuk karena penyakit kaki : koksitas&

    liksasio koksa& atrofi atau kelumpuhan satu kaki.

    (2" Kesempitan panggul

    5apat dibedakan menjadi :

    (a" Kesempitan pada pintu atas panggul

    intu atas panggul dianggap sempit

    apabila konjugata 6era kurang dari + cm& atau

    diameter trans6ersa kurang dari +2 cm.

    (b" Kesempitan panggul tengah

    ?kuran terpenting yang hanya dapat

    ditetapkan secara pasti dengan pel6imetri

    roentgenologik& ialah distansia interpinarum.

    1pabila ukuran kuran dari '&* cm& perlu waspada

    terhadap kemungkinan kesukaran pada persalinan.

    (c" Kesempitan pintu bawah panggul

  • 7/26/2019 revisi k2

    19/47

    20

    intu bawah panggul tidak merupakan

    bidang yang datar& tetapi terdiri atas segitiga

    belakang yang mempunyai dasar yang sama& yakni

    distansia tuberum. 1pabila ukuran yang terakhir ini

    lebih kecil daripada biasa& maka sudut arcus pubis

    mengecil pula (kurang daripada ! ". 5engan

    distansia tuberum bersama dengan diameter

    sagitalis posterior kurang dari +* cm& timbul

    kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.

    (0" Ketidakseimbangan sefalopel6ik

    4esarnya kepala janin dalam perbandingan

    luasnya panggul ibu menentukan apakah ada

    ketidakseimbangan sefalopel6ik atau tidak.

    b" Kelainan jalan lahir lunak

    Kelainan jalan lahir lunak dapat menyebabkan gangguan

    pembukaan terutama :

    (+" Kelainan ser6iks

    1dalah terhalangnya kemajuan persalinan

    disebabkan kelainan ser6iks uteri. #alaupun his normal

    dan baik& kadang-kadang pembukaan ser6iks jadi macet

    karena ada kelainan yang menyebabkan ser6iks tidak

    mau membuka.

    1da ) jenis kelainan pada ser6iks uteri :

    (a" ,er6iks kaku

    ,uatu keadaan dimana seluruh ser6iks

    kaku. Keadaan ini sering dijumpai pada

    primigra6ida tua& atau karena adanya parut-parut

  • 7/26/2019 revisi k2

    20/47

    21

    bekas luka atau bekas infeksi atau pada karsinoma

    ser6iks.(b" Kejang atau kaku ser6iks

    5i bagi menjadi 2 yaitu primer dan

    sekunder. 5ikatakan primer mungkin disebabkan

    oleh rasa takut atau pada primigra6ida tua atau

    sebab psikis. ,edangkan dikatakan sekunder oleh

    karena luka-luka dan karena infeksi yang sembuh

    dan meninggalkan parut.

    (c" ,er6iks gantung (Hanging Cer#i%"

    ,uatu keadaan dimana ostium uteri

    ekstermem dapat terbuka lebar& sedangkan ostium

    uteri internum tidak mau membuka. ,er6iks akan

    menggantung seperti corong.

    (d" ,er6iks konglumer (conglu!eratio cer#i%"

    ,uatu keadaan dimana ostium uteri

    internum dapat terbuka sampai lengkap sedangkan

    ostium uteri eksternum tidak mau membuka.

    (e" Hdema ser6iks

    4ila dijumpai edema yang hebat dari

    ser6iks disertai hematoma dan nekrosis ini

    merupakan tanda adanya obstruksi. Terutama

    karena kesempitan panggul& ser6iks terjepit antara

    kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan

    sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan

    edema ser6iks.

    (2" Kelainan Bagina

  • 7/26/2019 revisi k2

    21/47

    22

    1dalah keterlambatan atau kesulitan dalam

    jalannya persalinan yang dikarenakan adanya kelainan

    pada 6agina yang menghalangi lancarnya persalinan.

    (0" Kelainan hymen dan perineum

    Kelainan pada hymen inperforate& atau hymen

    elastik pada perineum terjadi kekakuan sehingga

    memerlukan episiotomi yang luas.

    %. Determinan +ari Partus Tak Maju

    +. aritas

    aritas +-0 merupakan paritas paling aman ditinjau

    dari sudut kematian maternal. aritas lebih dari 0 mempunyai

    angka kematian maternal yang lebih tinggi. Cebih tinggi

    paritas lebih tinggi kematian maternal.

    bu hamil yang memiliki paritas ) kali atau lebih&

    kemungkinan mengalami gangguan kesehatan& kekendoran

    pada dinding perut dan kekendoran dinding rahim sehingga

    berisiko mengalami kelainan letak pada janin& persalinan letak

    lintang& robekan rahim& persalinan macet dan perdarahan pasca

    persalinan.

    2. ?sia ?sia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu untuk

    hamil dan melahirkan adalah 2-0* tahun karena pada usia ini

    secara fisik dan psikologi ibu sudah cukup matang dalam

    menghadapi kehamilan dan persalinan.

    ?sia G2 tahun organ-organ reproduksi belum

    sempurna secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaan

  • 7/26/2019 revisi k2

    22/47

    23

    belum matang sehingga belum siap menjadi ibu dan menerima

    kehamilannya. ?sia E0* tahun organ reproduksi mengalami

    perubahan yang terjadi karena proses menuanya organ

    kandungan dan jalan lahir kaku atau tidak lentur lagi. ,elain itu

    peningkatan umur seseorang akan mempengaruhi organ yang

    6ital seperti sistim kardio6askuler& ginjal dan lain-lain (pada

    umur tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu yang akan

    memperberat tugas organ-organ tersebut sehingga berisiko

    mengalami komplikasi pada ibu dan janin" (ndriyani : 2"

    0. iwayat ersalinan

    ersalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan

    persalinan prematur& seksio caesarea& bayi lahir mati&

    persalinan lama& persalinan dengan induksi serta semua

    persalinan tidak normal yang dialami ibu merupakan risiko

    tinggi pada persalinan berikutnya.

    ). 1natomi Tubuh bu Melahirkan

    bu bertubuh pendek G+* cm yang biasanya

    berkaitan dengan malnutrisi dan terjadinya deformitas panggul

    merupakan risiko tinggi dalam persalinan& tinggi badan G+*

    cm berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit. Tinggi

    badan bu G+)* cm terjadi ketidakseimbangan antara luas

    panggul dan besar kepala janin.

    ,ebagian besar kasus partus tak maju disebabkan oleh

    tulang panggul ibu terlalu sempit sehingga tidak mudah

    dilintasi kepala bayi waktu bersalin. roporsi wanita dengan

    rongga panggul yang sempit menurun dengan meningkatnya

  • 7/26/2019 revisi k2

    23/47

    24

    tinggi badan& persalinan macet yang disebabkan panggul

    sempit jarang terjadi pada wanita tinggi.

    d. Diagn'sis )ersalinan lama

    Tabel 2.+. diagnosis persalinan lama (,aifuddin& 2+ : M-)!"

    Tanda dan gejala klinis 5iagnosis

    ,er6iks tidak membuka

    Tidak didapatkan his;his tidak teratur

    4elum inpartu

    embukaan ser6iks tidak melewati ) cm

    sesudah ! jam inpartu dengan his yang

    teratur

    >ase laten memanjang

    embukaan ser6iks melewati kanan garis

    waspada partograf

    >rekuensi his kurang dari 0 his per +

    menit dan lamanya kurang dari )

    detik

    embukaan ser6iks dan turunnya

    bagian janin yang dipresentasi tidak

    maju& sedangkan his baik

    embukaan ser6iks dan turunnya

    bagian janin yang dipresentasi tidak

    maju dengan caput& terdapat moulase

    hebat& edema ser6iks& tanda ruptura

    uteri imminens& gawat janin

    >ase aktif memanjang

    nersia uteri

    5isproporsi

    sefalopel6ik

    %bstruksi kepala

    Malpresentasi atau

    malposisi

  • 7/26/2019 revisi k2

    24/47

    25

    Kelainan presentasi (selain 6erteks

    dan oksiput anterior"

    embukaan ser6iks lengkap& ibu ingin

    mengedan& tetapi tak ada kemajuan

    penurunan

    Kala lama (partus tak

    maju"

    5iagnosis terjadinya persalinan lama dapat diketahui bila terjadi :

    &) >ase laten memanjang (Prolonged $atent Phase)

    >ase laten memanjang adalah apabila pembukaan

    ser6iks tidak melewati ) cm setelah ! jam inpartu dengan his

    yang teratur. emanjangan fase laten dapat disebabkan faktor

    antara lain :

    a" Kecemasan dan ketakutan

    b" emberian analgetik

    c" 1bnormalitas pada tenaga ekspulsi

    d" 1bnormalitas pada panggul

    e" Kelainan pada letak dan bentuk janin

    f" Kelainan dalam bentuk janin

    ') >ase aktif memanjang (prolonged Acti#e Phase)

    5ikatakan fase aktif memanjang apabila pembukaan

    ser6iks melewati kanan garis waspada partograf. 4eberapa

    penyebab fase aktif memanjang& antara lain :

    a" 5isproporsi sefalopel6ik

    b" %bstruksi

    c" 1kti6itas uterus yang tidak adekuat

    ) Kala memanjang (prolonged e%pulsi#e phase)

    Kala memanjang terjadi bila pembukaan ser6iks

    lengkap& ibu ingin mengedan& tetapi tak ada kemajuan

  • 7/26/2019 revisi k2

    25/47

    26

    penurunan. Tahap ini berawal saat pembukaan ser6iks telah

    lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin. Median

    durasinya adalah * menit untuk nulipara dan 2 menit untuk

    multipara& tetapi angka ini juga sangat ber6ariasi. ada ibu

    yang paritasnya tinggi yang 6agina dan perineumnya sudah

    melebar& dua atau tiga kali usaha mengejan setelah pembukaan

    lengkap mungkin cukup untuk mengeluarkan janin

    (rawirohardjo& 2! : *7)".

    5engan tercapainya dilatasi ser6iks lengkap& sebagian

    besar wanita tidak dapat menahan dorongan untuk mengejan

    atau mendorong setiap kali uterus berkontraksi. 4iasanya

    wanita yang bersangkutan menarik napas dalam& menutup

    glotisnya& dan mengencangkan sekuatnya / kuatnya otot

    perutnya berulang / ulang untuk menghasilkan tekanan intra

    abdomen yang tinggi selama kontraksi. Kombinasi gaya yang

    dihasilkan oleh kontraksi uterus dan otot abdomen mendorong

    janin ke bawah. Menuntun wanita untuk mengejan dengan

    kuat& bukan membiarkan mereka mengikuti keinginan sendiri

    untuk mengejan& dilaporkan tidak memberi manfaat.

    (#illiams : 2'".

    e. Pat'fisi'l'gis

    ersalinan yang tidak maju merupakan akibat dari

    penatalaksanaan persalinan yang dikelola tidak baik atau persalinan

    terabaikan& yakni disproporsi sefalopel6ic dan presentasi bahu tidak

    dideteksi secara dini sehingga tidak dilakukan inter6ensi.

  • 7/26/2019 revisi k2

    26/47

    27

    ada persalinan tidak maju& kontraksi uterus berusaha

    mengatasi obstruksi ini. ada persalinan pertama& uterus

    berkontraksi kuat untuk sementara waktu. Kemudian karena gagal

    mengalami obstruksi& menjadi hipoaktif sehingga timbul

    penghentian sekunder. ,ebaliknya& jika obstruksi terjadi pada

    persalinan berikutnya& uterus terus menerus berkontraksi dengan

    kuat berusaha mendorong janin melewati panggul ibu. ada setiap

    kontraksi terjadi sedikit pemendekan miometrium (retraksi"

    sehingga segmen atas uterus menjadi semakin tebal dan pendek&

    segmen bawah uteri meregang dan menipis.

    ersambungan antara kedua segmen ini menjadi nyata&

    membentuk cincin retraksi patologik (cincin bandle". Iincin

    retraksi patologik ini dapat dikelirukan dengan distensi kandung

    kemih& tetapi garis oblik merupakan tanda diagnoostik. asien

    mengalami dehidrasi& dengan lidah kotor dan bibir kering. a

    mengalami takikardia dan urin pekat dan mengalami ruptura uteri

    yang dapat terjadi setiap saat. Terapinya bersifat darurat. 5ehidrasi

    harus dikoreksi segera dan dilakukan seksio caesarea dengan

    perlindungan antibiotika secepat mungkin& meskipun janin telah

    mati (Clewellyn : 22".

    f. 'm)likasi

    Komplikasi yang timbul akibat persalinan lama dapat

    terjadi baik pada ibu maupun pada janin& antara lain :

    +" bu

  • 7/26/2019 revisi k2

    27/47

    28

    Komplikasi yang timbul karena perjalanan

    persalinan lama adalah ibu mengalami kelelahan karena tanpa

    makan dan minum serta berpengaruh pada kondisi janin

    dalam rahim. bu mengalami dehidrasi& tampak sakit& pucat&

    mata cekung& dan berkeringat dingin& frekuensi nadi

    meningkat& tekanan darah menurun& dan suhu tubuh

    meningkat. Karena manipulasi berlebihan pada pemeriksaan

    dalam terdapat tanda-tanda infeksi intrauterine (lokhea

    berbau& berwarna keruh& tampak bercampur mekonium&

    edema& 6ul6a". Karena kerjasama 0 tidak sempurna

    sehingga terjadi kemacetan penurunan karena bagian

    terendah terfiksir& bagian terendah edema (cput

    succedaneum"& porsio tidak terjepit antara kepala (bagian

    terendah" dan panggul sehingga terjadi edema porsio.

    ada pemeriksaan abdomen terhadap ibu terdapat

    meteorisme yaitu perut kembung karena tekanan bagian

    terendah janin& bagian janin paling rendah sulit didorong ke

    atas& perut ibu teraba sakit dan dinding rahim bawah

    renggang. ada pemeriksaan dalam& bagian terendah terfiksir

    dan ada caput succedaneum dan terjadi edema porsio& bagian

    terendah janin sulit didorong keatas.

    4ila terdapat lingkaran bandle yang makin

    meningkat& keadaan ini disebut ruptura uteri imminen

    (membakat". uptur uteri imminen merupakan kesempatan

  • 7/26/2019 revisi k2

    28/47

    29

    terakhir mengambil tindakan operasi obstetri untuk dapat

    menyelamatkan ibu dan;atau janinnya yang dilakukan dengan

    persiapan yang baik (Manuaba& 2! : +2!".

    ,elain itu persalinan lama dapat menimbulkan

    konsekuensi serius bagi salah satu atau keduanya sekaligus.

    Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu (rawirohardjo :

    22" :

    (a" nfeksi intrapartum

    nfeksi adalah bahaya yang serius yang

    mengancam ibu dan janinnya pada partus lama& terutama

    bila disertai pecahnya ketuban. 4akteri didalam cairan

    amnion menembus amnion dan mengin6asi desidua serta

    pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis

    pada ibu dan janin. emeriksaan ser6iks dengan jari

    tangan akan memasukkan bakteri 6agina ke dalam uterus.

    emeriksaan ini harus dibatasi selama persalinan& terutama

    dicurigai terjadi persalinan tak maju.

    (b" embukaan ser6iks yang abnormal

    embukaan ser6iks terjadi perlahan-lahan atau

    tidak sama sekali karena kepala janin tidak dapat turun

    dan menekan ser6iks. ada saat yang sama& dapat terjadi

    edema ser6iks sehingga kala satu persalinan menjadi lama.

    9amun demikian kala satu dapat juga normal atau singkat&

    jika kemacetan persalinan terjadi hanya pada pintu bawah

  • 7/26/2019 revisi k2

    29/47

    30

    panggul. 5alam kasus ini hanya kala dua yang menjadi

    lama. ersalinan yang lama menyebabkan ibu mengalami

    ketoasidosis dan dehidrasi.

    ,eksio caesarea perlu dilakukan jika ser6iks tidak

    berdilatasi. ,ebaliknya& jika ser6iks berdilatasi secara

    memuaskan& maka ini biasanya menunjukan bahwa

    kemacetan persalinan telah teratasi dan kelahiran

    per6aginam mungkin bisa dilaksanakan (bila tidak ada

    kemacetan pada pintu bawah panggul".

    (c" 4ahaya ruptur uterus

    uptur uterus& terjadinya disrupsi dinding uterus&

    merupakan salah satu dari kedaruratan obstetrik yang

    berbahaya dan hasil akhir dari partus tak maju yang tidak

    dilakukan inter6ensi. uptur uterus menyebabkan angka

    kematian ibu berkisar 0-+* dan angka kematian bayi

    berkisar *.

    4ila membran amnion pecah dan cairan amnion

    mengalir keluar& janin akan didorong ke segmen bawah

    rahim melalui kontraksi. 8ika kontraksi berlanjut& segmen

    bawah rahim akan merengang sehingga menjadi

    berbahaya menipis dan mudah ruptur.

    uptur uterus lebih sering terjadi pada multipara

    jarang terjadi& pada nulipara terutama jika uterus melemah

    karena jaringan parut akibat riwayat seksio caesarea.

    uptur uterus menyebabkan hemoragi dan syok& bila tidak

    dilakukan penanganan dapat berakibat fatal.

  • 7/26/2019 revisi k2

    30/47

    31

    (d" >istula

    >istula dapat berubah 6esiko-6aginal (diantara

    kandung kemih dan 6agina"& 6esiko-ser6ikal (diantara

    kandung kemih dan ser6iks" atau rekto-6aginal (berada

    diantara rektum dan 6agina". >istula umumnya terbentuk

    setelah kala persalinan yang sangat lama dan biasanya

    terjadi pada nulipara& terutama di negara-negara yang

    kehamilan para wanitanya dimulai pada usia dini.(e" ,epsis puerferalis

    ,epsis puerferalis adalah infeksi pada traktus

    genetalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah

    ketuban (ruptur membran" atau persalinan dan )2 hari

    setelah persalinan atau abortus dimana terdapat gejala-

    gejala : nyeri pel6is& demam 0!&*c atau lebih yang diukur

    melalui oral kapan saja cairan 6agina yang abnormal&

    berbau busuk dan keterlambatan dalam kecepatan

    penurunan ukuran uterus.

    nfeksi merupakan bagian serius lain bagi ibu dan

    janinya pada kasus partus lama dan partu tak maju

    terutama karena selaput ketuban pecah dini. 4ahaya

    infeksi akan meningkat karena pemeriksaan 6agina yang

    berulang-ulang.

    2" 8anin

    8anin dapat mengalami asfiksia ringan sampai terjadi

    kematian dalam rahim. 1ir ketuban keruh dan bercampur

    mekonium karena asfiksia dalam rahim. 5alam beberapa

  • 7/26/2019 revisi k2

    31/47

    32

    keadaan terjadi kelainan letak janin (letak lintang& sungsang&

    kelainan letak kepala seperti puncak& oksipitotrans6ersa

    persisten& letak dahi atau muka& letak; penempatan ganda".

    (a" erubahan-perubahan tulang-tulang kranium dan kulit

    kepala

    1kibat tekanan dari tulang-tulang pel6is& kaput

    suksedaneum yang besar atau pembengkakan kulit

    kepala sering kali terbentuk pada bagian kepala yang

    paling dependen dan molase (tumpang tindih tulang-

    tulang kranium" pada kranium janin mengakibatkan

    perubahan pada bentuk kepala.

    (b" Kematian 8anin

    8ika partus tak maju dibiarkan berlangsung lebih

    dari 2) jam maka dapat mengakibatkan kematian janin

    yang disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada

    plasenta dan korda umbilikus. 8anin yang mati& belum

    keluar dari rahim selama )-* minggu mengakibatkan

    pembusukan sehingga dapat mencetuskan terjadinya

    koagulasi intra6askuler diseminata (K5" keadaan ini

    dapat mengakibatkan hemoragi& syok dan kematian pada

    maternal.

    g. Penanganan

    a" enanganan umum

    +. 9ilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin

    (termasuk tanda 6ital dan tingkat hidrasinya"

    2. Kaji kembali partograf& tentukan apakan pasien berada

    dalam persalinan. 9ilai frekuensi dan lamanya his.

  • 7/26/2019 revisi k2

    32/47

    33

    0. erbaiki keadaan umum ibu dengan :

    a. 5ukungan emosional & perubahan posisi (sesuai dengan

    penanganan persalinan normal".

    b. eriksa keton dalam urine dan berikan cairan& baik oral

    maupun parenteral& dan upayakan buang air kecil

    (kateterisasi hanya kalau perlu".

    c. 4erikan analgesia : tramadol atau petidine 2* mg M

    (maksimum + mg;kg44" atau morfin + mg M& jika

    pasien merasakan nyeri yang sangat.d. Tentukan keadaan janin

    +. eriksa denyut jantung janin selama atau segera

    sesudah his. $itung frekuensinya sekurang-

    kurangnya sekali dalam 0 menit selama fase aktif

    dan setiap * menit selama kala . 8ika terdapat

    gawat janin& lakukan seksio sesarea& kecuali jika

    syarat-syaratnya dipenuhi& lakukan ekstraksi

    6akum atau forcep.

    2. 8ika ketuban sudah pecah& air ketuban kehijau-

    hijauan atau bercampur darah& pikirkan

    kemungkinan gawat janin.

    0. 8ika tidak ada ketuban yang mengalir setelah

    selaput ketuban pecah& pertimbangkan adanya

    indikasi penurunan jumlah air ketuban yang

    mungkin menyebabkan gawat janin.

    erbaiki keadaan umum dengan :

    a. Memberikan dukungan emosi. 4ila keadaan masih

    memungkinkan anjurkan bebas bergerak& duduk

  • 7/26/2019 revisi k2

    33/47

    34

    dengan posisi yang berubah (sesuaikan dengan

    penanganan persalinan normal".b. 4erikan cairan baik secara oral maupun secara

    parenteral dan upayakan buang air kecil (hanya perlu

    kateterisasi bila memang diperlukan"

    ). 4ila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan

    analgetik : tramadol atau petidine 2* mg dinaikkan sampai

    maksimum + mg;kg44 atau morfin + mg M. Cakukan

    pemeriksaan 6aginal untuk menentukan kala persalinan.

    Cakukan penilaian frekuensi dan lamanya kontraksi

    berdasarkan partograf.

    b" enanganan Khusus

    +. ersalinan palsu; belum inpartu (alse labor"

    eriksa apakah ada infeksi saluran kemih atau

    ketuban pecah. 8ika didapatkan adanya infeksi& obati

    secara adekuat. 8jika tidak ada& pasien boleh rawat jalan.

    2. >ase laten memanjang (prolonged latent phase)

    5iagnosis fase laten memanjang dibuat secara

    retrospektif. 8ika his berhenti& pasien belum disebut inpartu

    atau persalinan palsu. 8ika his makin teratur dan pembukaan

    makin bertambah lebih dari ) cm& pasien masuk dalam

    laten.

    8ika fase laten lebih dari ! jam dan tidak ada tanda-

    tanda kemajuan& lakukan penilaian ulang terhadap ser6iks :

    a. 8ika tidak ada perubahan pada pendataran atau

    pembukaan ser6iks dan tidak ada gawat janin&

    kemungkinan pasien belum inpartu.

  • 7/26/2019 revisi k2

    34/47

    35

    b. 8ika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan

    ser6iks& lakukan amniotomi dan induksi persalinan

    dengan oksitosin * unit dalam *cc deJtrose atau

    9aIl mulai dengan ! tetes per menit& setiap 0 menit

    ditambah ) tetes sampai his adekuat (maksimum )

    tetes;menit" atau berikan preparat prostaglandin.

    Cakukan penilaian ulang setiap ) jam. 8ika pasien tidak

    masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin

    selama ! jam& lakukan seksio sesarea.

    c. ada daerah yang pre6alensi $B tinggi& dianjurkan

    membiarkan ketuban tetap utuh selama pemberian

    oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

    penularan $B.

    d. 8ika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam& cairan

    6agina berbau" : Cakukan akselerasi persalinan dengan

    oksitosin * ? dalam *cc deJtrose atau 9aIl mulai

    dengan ! tetes per menit& setiap +* menit ditambah )

    tetes sampai his adekuat (maksimum ) tetes per menit"

    atau diberikan preparat prostaglandin.4erikan antibiotika kombinasi sampai persalinan

    a. 1mpisilin 2g B setiap jam.

    b. 5itambah gestamin * mg;kg44 B setiap 2) jam.

    c. 8ika terjadi persalinan per6aginam stop antibiotika

    pascapersalinan.

    d. 8ika dilakukan seksio sesarea& lanjutkan antibiotika

    ditambah metronidaDol * mg B setiap ! jam sampai

    ibu bebas demam selama )! jam.

  • 7/26/2019 revisi k2

    35/47

    36

    0. >ase aktif memanjang

    +. 8ika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopel6ik atau

    obstruksi dan ketuban masih utuh& pecahkan ketuban.

    2. 9ilai his :

    a. 8ika his tidak adekuat (kurang dari 0 his dalam +

    menit dan lamanya kurang dari ) detik"

    pertimbangkan adanya inersia uteri.

    b. 8ika his adekuat (0 kali dalam + menit dan

    lamanya lebih dari ) detik" pertimbangkan adanya

    disproporsi& obstruksi& malposisi atau

    malpresentasi.

    c. Cakukan penanganan umum yang akan

    memperbaiki his dan mempercepat kemajuan

    persalinan.

    ). 5isproporsi sefalopel6ik

    5isproporsi se6alopel6ik terjadi karena janin

    terlalu besar atau panggul ibu kecil& sehingga persalinan

    macet. enilaian ukuran panggul yang baik adalah dengan

    melakukan partus percobaan. Kegunaan pel6imetris

    terbatas.

    8ika diagnosis disproporsi& lakukan seksio sesarea.

    8ika bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi& bila

    tidak mungkin melakukan kraniotomi lakukan seksio

    sesarea.

    *. %bstruksi (partus macet"

    +. 8ika bayi hidup dan pembukaan ser6iks sudah lengkap

    dan penurunan kepala +;*& lakukan ekstraksi 6acum.

  • 7/26/2019 revisi k2

    36/47

    37

    2. 8ika bayi hidup dengan pembukaan ser6iks belum

    lengkap atau kepala bayi masih terlalu tinggi untuk

    ekstraksi 6acum& lakukan seksio sesarea.

    0. 8ika bayi mati& lahirkan dengan kraniotomi;embriotomi

    . $is tidak adekuat (inersia uteri"

    8ika his tidak adekuat sedangkan disproporsi dan

    abstruksi dapat disingkirkan& kemungkinan penyebab

    persalinan lama adalah inersia uteri.

    +. ecahkan ketuban dan lakukan akselerasi persalinan

    dengan oksitosin.

    2. H6aluasi kemajuan persalinan dengan pemeriksaan

    6aginal 2 jam setelah his adekuat :

    a. 8ika tidak ada kemajuan& lakukan seksio sesarea.

    b. 8ika ada kemajuan& lanjutkan infus oksitosin dan

    e6aluasi setiap 2 jam.

    7. Kala memanjang (prolonged e%pulsi#e phase"

    ?paya pengeluaran janin yang dilakukan ibu

    meningkatkan resiko janin& yaitu berkurangnya aliran

    oksigen ke plasenta. 5orong ibu mengejan secara spontan&

    tetapi jangan mendorong upaya mengejan dan menahan

    napas yang berkepanjangan (ulianti : 2".

    8ika malpresentasi dan tanda-tanda obstruksi bisa

    disingkirkan& berikan infus oksitosin.+. 8ika tidak ada kemajuan penurunan kepala :

    a. 8ika kepala tidak lebih dari +;* diatas simfisis

    pubis& atau bagian tulang kepala di satsion ("&

    lakukan ekstraksi 6akum atau dengan forsep.

    b. 8ika kepala diantara +;* - 0;* diatas simfisis pubis&

    atau bagian tulang kepala di antara stasion (" /

    (-2"& lakukan ekstraksi 6akum.

  • 7/26/2019 revisi k2

    37/47

    38

    c. 8ika kepala lebih dari 0;* diatas simfisis pubis& atau

    bagian tulang kepala di atas stasion (-2"& lakukan

    seksio caesarea.

    B. erangka Te'ri

  • 7/26/2019 revisi k2

    38/47

    39

  • 7/26/2019 revisi k2

    39/47

    40

    pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau 6ariabel subyek

    pada saat pemeriksaan (9otoatmodjo : 22".

    B. -aktu +an Tem)at Penelitian

    +. #aktu penelitian

    enelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2+2.

    2. Tempat enelitian

    enelitian ini dilaksanakan di umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau.

    C. "u$(ek Penelitian+. opulasi

    opulasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai

    karakteristik tertentu. ,ubyek dapat berupa manusia& hewan& data

    laboratorium& dan lain-lain& sedangkan karakteristik subyek

    ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian

    (,astroasmoro : 2!".

    opulasi dan subyek yang menjadi sumber data dalam

    penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin di umah ,akit

    ?mum 5aerah ,anggau pada tahun 2++ yang mengalami partus

    tak maju.

    2. ,ampel

    ,ampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

    5inamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

    menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. ang dimaksud

    dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan

    penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (1rikunto :

    2".

    4esar sampel untuk kasus dalam penelitian ini adalah ibu

    yang mengalami partus tak maju di umah ,akit ?mum 5aerah

    47

  • 7/26/2019 revisi k2

    40/47

    41

    ,anggau tahun 2++. Teknik penentuan sampel (teknik sampling"

    adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan

    ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya&

    dengan memperhatikan sifat / sifat penyebaran populasi agar

    diperoleh sampel yang representatif (,aryono : 2+".

    ada penelitian ini menggunakan sampel total. Total

    sampling atau sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

    semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. stilah lain dari

    sampel jenuh adalah sensus (,aryono& 2+ : '7". 8adi pada

    penelitian ini sampelnya adalah seluruh anggota populasi.

    1dapun kriteria inklusi dalam pengambilan sampel kasus

    adalah sebagai berikut :

    a. ersalinan dengan letak belakang kepala.

    b. ,eluruh ibu bersalin yang mengalami partus tak maju di umah

    ,akit ?mum 5aerah ,anggau Tahun 2++.

    c. bu primipara dan multipara yang mengalami partus tak maju.

    d. 5ata lengkap

    5ata yang meliputi nama pasien& umur& riwayat persalinan

    yang lalu& diagnosa& dan asuhan yang diberikan kepada pasien.

    5ata tersebut diperoleh dari ekam Medik dan laporan

    tahunan di ruang bersalin umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau.

    D. aria$el Penelitian

    Bariabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

    +. Bariabel bebas (independent" yaitu 6ariabel yang menentukan atau

    mempengaruhi 6ariabel lain (9otoatmodjo& 22"& dalam penelitian ini

    6ariabel bebasnya adalah paritas.

  • 7/26/2019 revisi k2

    41/47

    42

    2. Bariabel terikat (dependent" yaitu 6ariabel yang dipengaruhi oleh

    6ariabel bebas (9otoatmodjo& 22"& dalam penelitian ini 6ariabel

    terikatnya adalah persalinan tak maju.

    E. Definisi ,)erasi'nal

    Ta$el /.#

    Definisi ,)erasi'nal

    9o Bariabel5efinisi

    %perasional

    1lat

    ?kur

    engukuran

    $asil ,kala

    +. aritas 1nak yang lahirpada usia

    kehamilan cukup

    bulan atau hampir

    cukup bulan

    >ormatengumpulan

    data

    9ormal L aritas G 0esti L aritas E 0

    9ominal

    2. artus

    tak

    maju

    artus yang tak

    ada kemajuan

    pada Kala

    (embukaan

    ser6iks lengkap&ibu ingin

    mengedan& tetapi

    tak ada kemajuan

    penurunan"

    >ormat

    engumpulan

    data

    9ormal L ersalinan

    G2 jam

    Tak Maju L ersalinan

    E2 jam

    9ominal

    &. Teknik Pengum)ulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

    sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan dan laporan tertulis yang

    digunakan sebagai data. 5ata sekunder pada penelitian meliputi :+. Karakteristik umah ,akit yang diperoleh dari profil umah ,akit

    ?mum 5aerah ,anggau.

    2. 5ata pasien yang mengalami partus tak maju beserta paritasnya

    meliputi nama& umur& riwayat persalinan yang lalu& diagnosa& serta

    asuhan dan tindakan yang dilakukan terhadap pasien& termasuk ibu

  • 7/26/2019 revisi k2

    42/47

    43

    bersalin per6aginam maupun dengan tindakan seksio caesarea yang

    diperoleh dari rekam medik.0. 8umlah kejadian partus tak maju tahun 2++ yang diperoleh dari

    laporan tahunan di uang 4ersalin umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau.

    ). 9omor rekam medik pasien yang mengalami partus tak maju yang

    diperoleh dari buku laporan bulanan tahun 2++.

    0. Instrumen Penelitiannstrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

    pengumpulan data (9otoatmodjo : 2*".

    nstrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    checklist.

    H. Peng'lahan Data

    +. engolahan 5ata

    engolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

    a* +diting

    Cangkah ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses

    kelengkapan penyempurnaan data yang kurang atau tidak sesuai.

    b* Coding

    Kegiatan mengklarifikasi jawaban menurut kategorinya masing-

    masing. Cangkah pemberian kode pada atribut dan 6ariabel ini

    untuk mempermudah penelitian dalam tahap analisa data.

    c* "abulatingMengelompokan data ke dalam suatu kelompok data tertentu

    menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.

    d* +ntry Data

    Memasukkan data ke dalam program komputer.

    I. Teknik Analisa Data

    1nalisa data yang dilakukan mencakup sebagai berikut :

    +. 1nalisa ?ni6ariat

  • 7/26/2019 revisi k2

    43/47

    44

    5igunakan untuk mengetahui pre6alensi semua 6ariabel penelitian

    dengan cara menyusun tabel frekuensi untuk masing-masing 6ariabel

    bebas dan terikat.

    Keterangan :

    L ersentase

    J L 8umlah jawaban responden

    n L jumlah item soal

    setelah data ditabulasikan seluruhnya& kemudian data tersebut

    diinterpretasikan untuk memudahkan pemaparan dengan

    menggunakan acuan sebagai berikut :

    8umlah esponden

    ("nterpretasi

    Tidak 1da

    &+ / *&'' $ampir Tidak 1da& / 2*&'' ,ebagian Kecil

    2& / )'&'' $ampir ,etengahnya

    *& ,etengahnya

    *&+ / 7*&'' Cebih 5ari ,etengahnya

    7& / '*&'' ,ebagian 4esar

    '& / ''&'' $ampir ,eluruhnya

    + ,eluruh

    ,umber : ochmawan& 2'

    2. 1nalisa 4i6ariat

    1nalisis bi6ariat dilakukan terhadap dua 6ariabel yang diduga

    berhubungan atau berkorelasi. 5alam analisis bi6ariat ini dilakukan

    beberapa tahap& antara lain analisis proporsi atau presentasi& dengan

    membandingkan distribusi silang antara dua 6ariabel. ?ntuk menguji

    adanya hubungan 2 6ariabel tersebut bermakna atau tidaknya

    +-Jn

    J. =

  • 7/26/2019 revisi k2

    44/47

    45

    dilakukan uji Ihi suare test dengan Con#idence Inter#al '* (

    "*&= (9otoadmodjo& 2+:+!0".a. umus uji Ihi ,uare :

    Keterangan :

    N2 L Ihi / ,uare

    O L 8umlah

    % L %bser6asi

    H L Hkspektasi (nilai harapan"

    b. Mencari nilai N2tabel dengan rumus :df L (k-+" (b-+"

    Keterangan :

    df L degree of freedom

    k L kolom

    b L baris

    c. Membandingkan N2dengan N2tabel :

    8ika N2hitung P N2tabel& maka $oditolak artinya signifikan.

    8ika N2 hitung Q N2 tabel& maka $o ditolak artinya tidak

    signifikan.

    !. Pen(ajian Data

    5ata-data yang telah diolah kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel

    agar lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.

    . !alann(a Penelitian

    ?ntuk memudahkan jalannya penelitian& maka ditetapkan serangkaian

    kegiatan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut :

    +. Tahap ersiapanMeliputi studi pendahuluan& pembuatan proposal& konsultasi

    proposal dengan pembimbing dan pembimbing & re6isi& seminar

    proposal& re6isi& dan pengajuan ijin penelitian dari 5irektur 1kademi

    Kebidanan ,t. 4enedicta ontianak ke umah ,akit ?mum 5aerah

    ,anggau.

    2. Tahap elaksanaan

    =H

    H"(N

    22

  • 7/26/2019 revisi k2

    45/47

    46

    elaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal +7 Mei 2+2

    hingga 20 mei 2+2 meliputi pengambilan data sekunder berdasarkan

    ekam Medik ,?5 ,anggau.

    +. Tahap analisa data

    ,etelah data terkumpul& data dianalisa sesuai dengan kriteria

    masing-masing& kemudian uji taraf signifikan antara kelompok

    kasus dan kelompok kontrol.

    2. Tahap penulisan laporan

    Caporan ditulis setelah semua data terkumpul& diolah dan

    ditemukan hasil dari penelitian dalam bentuk Karya Tulis lmiah.

    0. Tahap Caporan

    ,etelah tahap pelaksanaan selesai dilakukan& maka selanjutnya dilakukan

    hasil analisa data& melakukan pembahasan hasil penelitian dan menarik

    kesimpulan.

    L. !a+1al Penelitian

    Ta$el /.*

    !a+1al Penelitian

    N' egiatan

    Bulan2 Tahun

    32 *4#* 5 2 *4#* 62 *4#* 72 *4#* 82 *4#* 92 *4#*

    # * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3

    #"tu+i

    Pen+ahuluan

    *

    Persia)an

    !u+ul

  • 7/26/2019 revisi k2

    46/47

    47

    /

    )en(usunan

    +an

    'nsultasi

    3"eminar

    Pr')'sal

    5Per$aikan

    Pr')'sal

    6Pelaksanaan

    Penelitian

    7Peng'lahan

    Data

    8'nsultasi

    TI

    9

    "eminar

    TI

    #4Per$aikan

    TI

    ##Pen(erahan

    TI

    Lam)iran 3

    RENCANA AN00ARAN PENELITIAN

    N' egiatan Bahan +an Alat Bia(a :R);

    +. enyusunan

    roposal

    Kertas& tinta& print 2.

    2. ,eminar engetikan& jilid& transportasi&

    pengadaan& konsumsi

    +.

    0. erbaikan

    proposal

    engetikan& print& penjilidan 2.

    ). eriDinan proposal eriDinan& penggandaan +.

    *. ersiapan

    penelitian

    5aftar checklist +.

    . elaksanaan

    penelitian

    Transportasi& akomodasi *.

  • 7/26/2019 revisi k2

    47/47

    48

    7. engelolaan data 5ata entri& pembersihan data *.

    !. Caporan KT engetikan& print& penjilidan +*.

    '. ,idang enggandaan +.

    +. erbaikan laporan engetikan& print& penjilidan ).

    ++. 4iaya tak terduga +.

    !umlah 2..