revisi k2
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 revisi k2
1/47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan kebidanan masa kini dan waktu mendatang adalah
menekan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak sampai kepada batas
yang tidak dapat diturunkan lagi. Tujuan ini hanya dapat dicapai bila kita
mampu mengenali dan menangani faktor-faktor medis dan non medis
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. Kematian ibu dan
perinatal merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu
negara (Manuaba : 2!".
Menurut data #$%& sebanyak '' persen kematian ibu akibat
masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang.
asio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang
tertinggi dengan )* kematian ibu per + ribu kelahiran bayi hidup jika
dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan *+
negara persemakmuran.
,ecara global ! kematian ibu tergolong pada kematian ibu
langsung. ola penyebab langsung dimana / mana sama& yaitu perdarahan
(2* biasanya perdarahan pasca persalinan"& sepsis (+*"& hipertensi
dalam kehamilan (+2"& partus macet (!"& komplikasi aborsi tidak aman
(+0"& dan sebab / sebab lain (!" (rawirohardjo& 2! : *)".
1ngka Kematian bu (1K" merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. 1ngka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
millenium pada tujuan ke * yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana
+
1
-
7/26/2019 revisi k2
2/47
target yang akan dicapai sampai tahun 2+* adalah mengurangi sampai 3
resiko jumlah kematian ibu. 4erdasarkan ,5K sur6ei terakhir tahun 27
1K ndonesia sebesar 22! per +. Kelahiran $idup& Meskipun
demikian angka tersebut masih tertinggi di 1sia. ,ementara target encana
embangunan 8angka Menengah 9asional (8M9" ada sebesar 22 per
+. Kelahiran $idup.
(,umber data: ,5K& +'')& 22;20& 27& M5emale 5eath"& 1ngka Kematian bu (1K"
adalah sebesar )0& +*;+. kelahiran hidup. 8ika 1ngka Kematian bu
(1K" menggunakan asumsi 2 dari kematian wanita& maka 1ngka
Kematian bu (1K" di Kalimantan 4arat sebesar *;+..
(5epkes : 2++"
4erdasarkan studi pendahuluan di umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau pada periode 20 1pril 2+2 sampai 2) 1pril 2+2 dari data yang
2
-
7/26/2019 revisi k2
3/47
diperoleh pada ekam Medik di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau
terdapat jumlah 7! ibu bersalin& yang terdiri dari 0'! orang ibu bersalin
dengan tindakan seksio caesarea dan 0!! orang ibu bersalin per6aginam.
5ari data tersebut terdapat )2 (*&0)" orang ibu bersalin yang mengalami
partus tak maju. artus tak maju salah satunya dipengaruhi oleh terjadinya
ketuban pecah dini. ,edangkan akibat dari partus tak maju pada bayi
terjadi asfiksia sedang dan berat. aritas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya partus tak maju. 5ari data diatas maka peneliti
berminat untuk mengetahui hubungan paritas dengan terjadinya partus tak
maju di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau.
B. Rumusan Masalah
4erdasarkan latar belakang diatas& maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah @1pakah 1da $ubungan antara aritas 5engan
Kejadian artus Tak Maju di ,?5 ,anggauA
C. Tujuan Penelitian
+. Tujuan ?mum
enelitian ini bertujuan untuk mengetahui $ubungan aritas
5engan Kejadian artus Tak Maju di umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. re6alensi paritas di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau
b. 8umlah kejadian partus tak maju di umah ,akit ?mum
5aerah ,anggau
D. Manfaat Penelitian
+. 4agi ,?5 ,anggau
0
-
7/26/2019 revisi k2
4/47
enelitian ini sebagai masukan dan dapat dijadikan acuan
perbandingan dalam memberikan 1suhan Kebidanan bu 4ersalin.2. 4agi nstitusi 50 Kebidanan ,t. 4enedicta di ontianak
$asil penelitian ini dapat menjadi sumber data& referensi atau
bahan bacaan untuk mahasiswi sehingga dapat menunjang proses
belajar& serta dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai partus tak maju.
0. 4agi penelitiMemberikan pengalaman langsung sebagai penelitian dan diharapkan
bermanfaat untuk menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai partus tak maju.
)
-
7/26/2019 revisi k2
5/47
1
E. easlian Penelitian
9
o9ama eneliti 8udul 5esain enelitian Bariabel $asil
+. CiDa 1priani
2++
$ubungan antara paritas dengan
terjadinya persalinan lama di umah,akit ?mum 5aerah dr. ubini
Mempawah
enelitian analitik
dengan rancangan casecontrol
+. Bariabel
bebas2. Bariabel
terikat
re6alensi paritas + dan E0 7)
orang (+0&*"& terdapathubungan yang bermakna
antara paritas dengan
terjadinya persalinan lama (%
: +2& 2 F : & "
2. ,ri.
2++
Karakteristik bu dengan partus lama
di umah ,akit ?mum 5aerah dr.1goesdjam Ketapang tahun 2++
5eskriptif dengan
melakukan studidokumentasi
menggunakan data
rekam medik di ,?5
dr. 1goesdjam
Ketapang tahun 2++
Bariabel yang
dikaji dalampenelitian ini
adalah
karekteristik ibu
dengan partus
lama yaitu umur
ibu& paritas& dan
usia kehamilan.
Menunjukan bahwa partus
lama sebagian besar dijumpaipada ibu yang berusia 2-0*
tahun yaitu berjumlah 7&
+ pada ibu yang berusia
E0* tahun dan ! pada ibu
yang berusia G2 tahun. artus
lama sebagian dijumpai pada
paritas 2-) berjumlah *&
)) dijumpai pada paritas +dan tak seorangpun ibu paritas
E) yang mengalami partus
lama. artus lama hampir
seluruhnya terjadi pada usiakehamilan aterm yaitu
sebanyak '& dan ) terjadi
6
1
7
-
7/26/2019 revisi k2
6/47
2
pada usia kehamilan serotinus.
0. >ebryanita
2*
$ubungan antara partus lama
persalinan dengan perdaraha post
partum primer di ruang 4ersalin
umah ,akit ?mum ro6insi dr.
,oedarso ontianak tahun 2*.
enelitian analitik
dengan pendekatan
cross sectional
+. Bariabel
bebas
2. Bariabel
terikat
$asil penelitian dari 07 ibu
bersalin& terdapat hubungan
yang bermakna antara lama
persalinan kala dengan
perdarahan post partum primer&sedangkan pada lama
persalinan kala tidak
terdapat hubungan yang
bermakna dengan perdarahan
post partum primer.
1
-
7/26/2019 revisi k2
7/47
8
erbedaan dari penelitian ini adalah terletak pada subyek
penelitian yaitu seluruh ibu bersalin di umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau& tempat penelitian yaitu di umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau&
dan waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan 1pril 2+2. 5alam
penelitian ini digunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan
studi cross sectional dengan subyek penelitian ibu bersalin dengan partus
tak maju di uang Kebidanan umah ,akit ?mum 5aerah ,anggau 2++.
BAB II
TIN!AUAN PU"TAA
A. Telaah Pustaka
#. PARITA"
a. Pengertian
aritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai
oleh seorang wanita (4KK49& 2". Menurut rawirohardjo
(2'"& paritas dapat dibedakan menjadi primipara& multipara dan
grandemultipara. Menurut kamus saku bidan& paritas adalah
-
7/26/2019 revisi k2
8/47
9
keadaan seorang wanita berkaitan dengan memiliki bayi yang
lahir 6iable.aritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan
janin yang mampu hidup diluar rahim (2! minggu" (8$H
-
7/26/2019 revisi k2
9/47
10
Multigra6ida adalah wanita yang sudah hamil& dua kali atau
lebih (Barney& 2".2"
-
7/26/2019 revisi k2
10/47
11
0. Keadaan Hkonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu
untuk mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
). Catar 4elakang 4udaya
a. Iultur uni6ersal adalah unsur-unsur kebudayaan yang
bersifat uni6ersal& ada di dalam semua kebudayaan di
dunia& seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar&
cara pergaulan sosial& adat-istiadat& penilaian-penilaian
umum. Tanpa disadari& kebudayaan telah menanamkan
garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.
b. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya& karena kebudayaan pulalah yang memberi
corak pengalaman indi6idu-indi6idu yang menjadi
anggota kelompok masyarakat asuhannya. $anya
kepercayaan indi6idu yang telah mapan dan kuatlah yang
dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam
pembentukan sikap indi6idual.
c. Catar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara
lain adanya anggapan bahwa semakin banyak jumlah
anak& maka semakin banyak rejeki.
*. engetahuan
engetahuan merupakan domain dari perilaku.
,emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang& maka perilaku
akan lebih bersifat langgeng. 5engan kata lain ibu yang tahu
-
7/26/2019 revisi k2
11/47
12
dan paham tentang jumlah anak yang ideal& maka ibu akan
berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui.(>riedman : 2*".
*. PARTU" TA MA!U
a. Pengertian
Menurut rawirohardjo (22" persalinan lama yaitu&
fase laten lebih dari ! jam& ersalinan telah berlangsung +2 jam
atau lebih tanpa kelahiran bayi (persalinan lama"& dilatasi ser6iks
dikanan garis waspada pada partograf.artus tak maju yaitu persalinan yang ditandai tidak
adanya pembukaan ser6iks dalam 2 jam dan tidak adanya
penurunan janin dalam + jam.
artus tak maju (persalinan macet" berarti meskipun
kontraksi uterus kuat& janin tidak dapat turun karena faktor
mekanis. Kemacetan persalinan biasanya terjadi pada pintu atas
panggul& tetapi dapat juga terjadi pada ronga panggul atau pintu
bawah panggul. artus tak maju yaitu suatu persalinan dengan his
yang adekuat yang tidak menunjukan kemajuan pada pembukaan
ser6iks& turunnya kepala dan putar paksi selama 2 jam terakhir.
ersalinan lama adalah persalinan yang terjadi dimana
fase laten berlangsung lebih dari ! jam atau lebih& bayi belum
lahir& atau dilatasi ser6iks dikanan garis waspada pada persalinan
fase aktif (,aifuddin& 27" ,edangkan persalinan terlantar adalah
persalinan yang disertai komplikasi ibu dan janinnya. ada
umumnya berlangsung lebih dari 2) jam atau ditolong dengan
paksa. ersalinan terlantar merupakan upaya tubuh untuk
-
7/26/2019 revisi k2
12/47
13
menyelamatkan diri dari ruptur uteri dengan mekanisme
perlindungan his menghilang sehingga kedudukan janin stasioner
(Manuaba& 2! : +".
4erdasarkan dari pengertian diatas& maka peneliti
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan partus tak maju
adalah partus yang tak ada kemajuan pada kala (dengan his yang
adekuat& tidak ada kemajuan pada pembukaan ser6iks dan
penurunan kepala".
$. Eti'l'gi
,eperti diketahui bahwa persalian dapat berlangsung
dengan baik bila 0 berjalan harmonis artinya power (kekuatan
his" sesuai dengan perjalanan persalinan & passanger (janin dan
plasentanya" yang besarnya dalam batas normal& dan passage
(jalan lahir" yang tidak terdapat hambatan yang berat sehingga his
dapat mengatasinya dengan baik (Manuaba : 2+".
1dapun kelainan yang terdapat pada masing-masing
faktor& antara lain :
+" Kelainanpower(kelainan tenaga; kelainan his"
$is yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya
menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang laDim terdapat
pada setiap persalinan& tidak dapat diatasi sehingga persalinan
mengalami hambatan atau kemacetan (rawirohardjo : 22".
Kelainan his sering ditemukan pada primigra6ida&
khususnya primigra6ida tua. ada multipara lebih banyak
ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. >aktor
herediter& emosi dan kekuatan memegang peranan penting.
-
7/26/2019 revisi k2
13/47
14
,alah pimpinan persalinan pada kala atau salah pemberian
obat-obatan seperti oksitosin dan obat-obatan penenang.
enanganan distosia kelainan tenaga; his bila dijumpai pada
permulaan persalinan lakukan e6aluasi secara keseluruhan
untuk mencari sebab-sebabnya.
Kelainan his baik kekuatan maupun sifatnya& dapat
menghambat kelancaran persalinan. ada persalinan lama hal
ini dapat disebabkan oleh :
a) nersia ?teri (Hypotonic Uterine Contraction"
$is bersifat biasa dalam arti bahwa fundus
berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu dari pada bagian-
bagian lain& peran fundus tetap menonjol. Keadaan umum
penderita biasanya baik dan rasa nyeri tidak seberapa.
,elama ketuban masih utuh umumnya tidak berbahaya& baik
bagi ibu maupun bagi janin& kecuali persalinan berlangsung
terlalu lama. Keadaan ini dinamakan inersia uteri primer
atau hypotonic uterine contraction. 8ika timbul setelah
berlangsung his kuat untuk waktu yang lamaatau his pernah
cukup kuat kemudian melemah karena otot-otot rahim lelah
akibat persalinan berlangsung lama dinamakan inersia uteri
sekunder.
b) Tetania ?teri (hypertonic Uterine Contraction"
$is yang terlalu kuat dan sering& sehingga tidak
ada relaksasi otot rahim. Kontraksi otot uterus demikian
-
7/26/2019 revisi k2
14/47
15
besar kuatnya sehingga persalinan dapat berlangsung sekitar
0 jam& bahkan dapat terjadi dimana saja (Manuaba : 27".c) nkoordinasi Kontraksi %tot ahim (Incoordinate Uterine
Action)
,ifat his yang berubah-ubah& tonus otot uterus
meningkat& juga diluar his& dan kontraksinya tidak
berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronasi antara
kontraksi bagian-bagiannya. Tidak adanya koordinasi antara
kontraksi bagian atas& tengah& dan bawah menyebabkan his
tidak efisien dalam mengadakan pembukaan. 5isamping itu
tonus otot uterus yang menaik menyebabkan rasa nyeri
yang lebih keras dan lama bagi ibu dan dapat pula
menyebabkan hipoksia pada janin. Kelainan his terutama
ditemukan pada primigra6ida& khususnya primigra6ida tua.
2" KelainanPassager(Kelainan 8anin"
ersalinan dapat mengalami gangguan atau
kemacetan karena kelainan dalam letak atau dalam bentuk
janin& antara lain :
a" Kelainan bentuk dan besar janin
1ntara lain& disebabkan oleh :
(+" ertumbuhan janin yang berlebihan
8anin besar ialah bila berat badannya lebih
dari ) gram. Kejadian sangat ber6ariasi antara !
sampai + total kelahiran.
(2" $idrosefalus
1dalah keadaan dimana terjadi penimbunan
cairan cerebrospinal dalam 6entrikel otak& sehingga
kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-
-
7/26/2019 revisi k2
15/47
16
sutura dan ubun-ubun. Iairan yang tertimbun dalam
6entrikel biasanya antara * / +* ml& akan tetapi
kadang-kadang mencapai * liter.
(0" Kelainan bentuk janin
(a) 8anin kembar melekat (Double Monster)
1dalah keadaan dimana terdapat
perlekatan antara 2 janin kehamilan kembar.
(b) 8anin dengan perut besar
embesaran perut menyebabkan distosia
akibat dari asites atau tumor hati& limpa& ginjal&
dan o6arium. Kandung kencing yang sangat
penuh dapat pula menimbulkan gejala yang sama.
(c) Tumor-tumor lain pada janin
Masih ada tumor-tumor pada bagian lain
tubuh janin yang dapat menyebabkan distosia&
misalnya tumor pada daerah pel6is janin atau
janin kembar melekat jenis pigomelus parastikus.
()" rolapsus funikuli
Keadaan dimana tali pusat berada disamping
atau melewati bagian terendah janin didalam jalan
lahhir setelah ketuban pecah.
b" Kelainan Cetak 8anin (Malpresentasi dan Malposisi"
Malpresentasi adalah bagian terendah janin yang
berada disegmen bawah rahim& bukan bagian belakang.
Macam-macam diagnosis malpresentasi :
(+" resentasi bokong
resentasi bokong merupakan keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala terletak
difundus uteri dan bokong berada dibagian bawah
ka6um uteri.
4eberapa jenis presentasi bokong :
-
7/26/2019 revisi k2
16/47
17
(a) Cetak 4okong (Frank reech)
Cetak bokong dengan kedua tungkai terangkat
keatas.
(b) Cetak sungsang sempurna (Co!plete reech"
Cetak bokong dimana kedua kaki ada disamping
bokong (letak bokong kaki sempurna"
(c) Cetak sungsang tidak sempurna (Inco!plite
reech)
1dalah letak sungsang dimana selain bokong&
bagian yang terendah juga kaki atau lutut& terdiri
dari : letak kaki sempurna& letak kaki tidak
sempurna& letak lutut sempurna dan letak lutut
tidak sempurna.
(2" Cetak Cintang ("rans#erse $ie"
1dalah suatu keadaan dimana janin melintang
didalam uterus dengan kepala pada sisi-sisi yang satu
sedangkan bokong pada posisi yang lain.
(0" resentasi ganda; majemuk
1dalah terjadinya prolaps satu atau lebih
ekstermitas pada presentasi kepala ataupun bokong.
5alam pengertian presentasi majemuk tidak termasuk
presentasi bokong-kaki& presentasi bahhu& atau prolaps
tali pusat.
()" resentasi muka
1dalah keadaan dimana kepala dalam
kedudukan defleksi maksimal& sehingga oksiput
-
7/26/2019 revisi k2
17/47
18
tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian
terendah menghadap kebawah.(*" resentasi 5ahi
1dalah keadaan dimana kedudukan kepala
berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal&
sehingga dahi merupakan bagian terendah.
0" KelainanPassage(Kelainan 8alan Cahir"
a" Kelainan jalan lahir tulang
(+" Kelainan bentuk panggul
Menurut Ialdwell dan Moloy& jenis kelainan panggul
dibagi ) jenis pokok& yaitu :
(a" anggul ginecoid
intu atas panggul yang bundar& atau
dengan diameter trans6ersa yang lebih panjang
sedikit daripada diameter anteroposterior dan
dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul.
(b" anggul anthropoid
5iameter anteroposterior yang lebih
panjang daripada diameter trans6ersa& dan dengan
arkus pubis menyempit sedikit.
(c" anggul android
intu atas panggul yang berbentuk sebagai
segitiga berhubungan dengan penyempitan ke
depan& dengan spina isciadika menonjol ke dalam
dan dengan arkus menyempit.
(d" anggul platipelloid
5iameter anteroposterior yang jelas lebih
pendek daripada diameter trans6ersa pada pintu
atas panggul dengan arkus pubis yang luas.
-
7/26/2019 revisi k2
18/47
19
Menurut klasifikasi yang dianjurkan oleh
Munro Keer yang diubah sedikit& panggul-panggul
yang terakhir ini dapat digolongkan sebagai berikut :
(a" erubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan
intrauterine : panggul 9aegele& panggul obert& split
pel6is& panggul asimilasi.
(b" erubahan bentuk karena penyakit pada tulang-
tulang panggul dan;atau sendi panggul : rakitis&
osteomalasia& neoplasma& fraktur& artrofi& karies&
nekrosis& penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi
sakrokoksigea.
(c" erubahan bentuk karena penyakit tulang belakang :
kifosis& skoliosis& spondilolistesis.
(d" erubahan bentuk karena penyakit kaki : koksitas&
liksasio koksa& atrofi atau kelumpuhan satu kaki.
(2" Kesempitan panggul
5apat dibedakan menjadi :
(a" Kesempitan pada pintu atas panggul
intu atas panggul dianggap sempit
apabila konjugata 6era kurang dari + cm& atau
diameter trans6ersa kurang dari +2 cm.
(b" Kesempitan panggul tengah
?kuran terpenting yang hanya dapat
ditetapkan secara pasti dengan pel6imetri
roentgenologik& ialah distansia interpinarum.
1pabila ukuran kuran dari '&* cm& perlu waspada
terhadap kemungkinan kesukaran pada persalinan.
(c" Kesempitan pintu bawah panggul
-
7/26/2019 revisi k2
19/47
20
intu bawah panggul tidak merupakan
bidang yang datar& tetapi terdiri atas segitiga
belakang yang mempunyai dasar yang sama& yakni
distansia tuberum. 1pabila ukuran yang terakhir ini
lebih kecil daripada biasa& maka sudut arcus pubis
mengecil pula (kurang daripada ! ". 5engan
distansia tuberum bersama dengan diameter
sagitalis posterior kurang dari +* cm& timbul
kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.
(0" Ketidakseimbangan sefalopel6ik
4esarnya kepala janin dalam perbandingan
luasnya panggul ibu menentukan apakah ada
ketidakseimbangan sefalopel6ik atau tidak.
b" Kelainan jalan lahir lunak
Kelainan jalan lahir lunak dapat menyebabkan gangguan
pembukaan terutama :
(+" Kelainan ser6iks
1dalah terhalangnya kemajuan persalinan
disebabkan kelainan ser6iks uteri. #alaupun his normal
dan baik& kadang-kadang pembukaan ser6iks jadi macet
karena ada kelainan yang menyebabkan ser6iks tidak
mau membuka.
1da ) jenis kelainan pada ser6iks uteri :
(a" ,er6iks kaku
,uatu keadaan dimana seluruh ser6iks
kaku. Keadaan ini sering dijumpai pada
primigra6ida tua& atau karena adanya parut-parut
-
7/26/2019 revisi k2
20/47
21
bekas luka atau bekas infeksi atau pada karsinoma
ser6iks.(b" Kejang atau kaku ser6iks
5i bagi menjadi 2 yaitu primer dan
sekunder. 5ikatakan primer mungkin disebabkan
oleh rasa takut atau pada primigra6ida tua atau
sebab psikis. ,edangkan dikatakan sekunder oleh
karena luka-luka dan karena infeksi yang sembuh
dan meninggalkan parut.
(c" ,er6iks gantung (Hanging Cer#i%"
,uatu keadaan dimana ostium uteri
ekstermem dapat terbuka lebar& sedangkan ostium
uteri internum tidak mau membuka. ,er6iks akan
menggantung seperti corong.
(d" ,er6iks konglumer (conglu!eratio cer#i%"
,uatu keadaan dimana ostium uteri
internum dapat terbuka sampai lengkap sedangkan
ostium uteri eksternum tidak mau membuka.
(e" Hdema ser6iks
4ila dijumpai edema yang hebat dari
ser6iks disertai hematoma dan nekrosis ini
merupakan tanda adanya obstruksi. Terutama
karena kesempitan panggul& ser6iks terjepit antara
kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan
sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan
edema ser6iks.
(2" Kelainan Bagina
-
7/26/2019 revisi k2
21/47
22
1dalah keterlambatan atau kesulitan dalam
jalannya persalinan yang dikarenakan adanya kelainan
pada 6agina yang menghalangi lancarnya persalinan.
(0" Kelainan hymen dan perineum
Kelainan pada hymen inperforate& atau hymen
elastik pada perineum terjadi kekakuan sehingga
memerlukan episiotomi yang luas.
%. Determinan +ari Partus Tak Maju
+. aritas
aritas +-0 merupakan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal. aritas lebih dari 0 mempunyai
angka kematian maternal yang lebih tinggi. Cebih tinggi
paritas lebih tinggi kematian maternal.
bu hamil yang memiliki paritas ) kali atau lebih&
kemungkinan mengalami gangguan kesehatan& kekendoran
pada dinding perut dan kekendoran dinding rahim sehingga
berisiko mengalami kelainan letak pada janin& persalinan letak
lintang& robekan rahim& persalinan macet dan perdarahan pasca
persalinan.
2. ?sia ?sia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu untuk
hamil dan melahirkan adalah 2-0* tahun karena pada usia ini
secara fisik dan psikologi ibu sudah cukup matang dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan.
?sia G2 tahun organ-organ reproduksi belum
sempurna secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaan
-
7/26/2019 revisi k2
22/47
23
belum matang sehingga belum siap menjadi ibu dan menerima
kehamilannya. ?sia E0* tahun organ reproduksi mengalami
perubahan yang terjadi karena proses menuanya organ
kandungan dan jalan lahir kaku atau tidak lentur lagi. ,elain itu
peningkatan umur seseorang akan mempengaruhi organ yang
6ital seperti sistim kardio6askuler& ginjal dan lain-lain (pada
umur tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu yang akan
memperberat tugas organ-organ tersebut sehingga berisiko
mengalami komplikasi pada ibu dan janin" (ndriyani : 2"
0. iwayat ersalinan
ersalinan yang pernah dialami oleh ibu dengan
persalinan prematur& seksio caesarea& bayi lahir mati&
persalinan lama& persalinan dengan induksi serta semua
persalinan tidak normal yang dialami ibu merupakan risiko
tinggi pada persalinan berikutnya.
). 1natomi Tubuh bu Melahirkan
bu bertubuh pendek G+* cm yang biasanya
berkaitan dengan malnutrisi dan terjadinya deformitas panggul
merupakan risiko tinggi dalam persalinan& tinggi badan G+*
cm berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit. Tinggi
badan bu G+)* cm terjadi ketidakseimbangan antara luas
panggul dan besar kepala janin.
,ebagian besar kasus partus tak maju disebabkan oleh
tulang panggul ibu terlalu sempit sehingga tidak mudah
dilintasi kepala bayi waktu bersalin. roporsi wanita dengan
rongga panggul yang sempit menurun dengan meningkatnya
-
7/26/2019 revisi k2
23/47
24
tinggi badan& persalinan macet yang disebabkan panggul
sempit jarang terjadi pada wanita tinggi.
d. Diagn'sis )ersalinan lama
Tabel 2.+. diagnosis persalinan lama (,aifuddin& 2+ : M-)!"
Tanda dan gejala klinis 5iagnosis
,er6iks tidak membuka
Tidak didapatkan his;his tidak teratur
4elum inpartu
embukaan ser6iks tidak melewati ) cm
sesudah ! jam inpartu dengan his yang
teratur
>ase laten memanjang
embukaan ser6iks melewati kanan garis
waspada partograf
>rekuensi his kurang dari 0 his per +
menit dan lamanya kurang dari )
detik
embukaan ser6iks dan turunnya
bagian janin yang dipresentasi tidak
maju& sedangkan his baik
embukaan ser6iks dan turunnya
bagian janin yang dipresentasi tidak
maju dengan caput& terdapat moulase
hebat& edema ser6iks& tanda ruptura
uteri imminens& gawat janin
>ase aktif memanjang
nersia uteri
5isproporsi
sefalopel6ik
%bstruksi kepala
Malpresentasi atau
malposisi
-
7/26/2019 revisi k2
24/47
25
Kelainan presentasi (selain 6erteks
dan oksiput anterior"
embukaan ser6iks lengkap& ibu ingin
mengedan& tetapi tak ada kemajuan
penurunan
Kala lama (partus tak
maju"
5iagnosis terjadinya persalinan lama dapat diketahui bila terjadi :
&) >ase laten memanjang (Prolonged $atent Phase)
>ase laten memanjang adalah apabila pembukaan
ser6iks tidak melewati ) cm setelah ! jam inpartu dengan his
yang teratur. emanjangan fase laten dapat disebabkan faktor
antara lain :
a" Kecemasan dan ketakutan
b" emberian analgetik
c" 1bnormalitas pada tenaga ekspulsi
d" 1bnormalitas pada panggul
e" Kelainan pada letak dan bentuk janin
f" Kelainan dalam bentuk janin
') >ase aktif memanjang (prolonged Acti#e Phase)
5ikatakan fase aktif memanjang apabila pembukaan
ser6iks melewati kanan garis waspada partograf. 4eberapa
penyebab fase aktif memanjang& antara lain :
a" 5isproporsi sefalopel6ik
b" %bstruksi
c" 1kti6itas uterus yang tidak adekuat
) Kala memanjang (prolonged e%pulsi#e phase)
Kala memanjang terjadi bila pembukaan ser6iks
lengkap& ibu ingin mengedan& tetapi tak ada kemajuan
-
7/26/2019 revisi k2
25/47
26
penurunan. Tahap ini berawal saat pembukaan ser6iks telah
lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin. Median
durasinya adalah * menit untuk nulipara dan 2 menit untuk
multipara& tetapi angka ini juga sangat ber6ariasi. ada ibu
yang paritasnya tinggi yang 6agina dan perineumnya sudah
melebar& dua atau tiga kali usaha mengejan setelah pembukaan
lengkap mungkin cukup untuk mengeluarkan janin
(rawirohardjo& 2! : *7)".
5engan tercapainya dilatasi ser6iks lengkap& sebagian
besar wanita tidak dapat menahan dorongan untuk mengejan
atau mendorong setiap kali uterus berkontraksi. 4iasanya
wanita yang bersangkutan menarik napas dalam& menutup
glotisnya& dan mengencangkan sekuatnya / kuatnya otot
perutnya berulang / ulang untuk menghasilkan tekanan intra
abdomen yang tinggi selama kontraksi. Kombinasi gaya yang
dihasilkan oleh kontraksi uterus dan otot abdomen mendorong
janin ke bawah. Menuntun wanita untuk mengejan dengan
kuat& bukan membiarkan mereka mengikuti keinginan sendiri
untuk mengejan& dilaporkan tidak memberi manfaat.
(#illiams : 2'".
e. Pat'fisi'l'gis
ersalinan yang tidak maju merupakan akibat dari
penatalaksanaan persalinan yang dikelola tidak baik atau persalinan
terabaikan& yakni disproporsi sefalopel6ic dan presentasi bahu tidak
dideteksi secara dini sehingga tidak dilakukan inter6ensi.
-
7/26/2019 revisi k2
26/47
27
ada persalinan tidak maju& kontraksi uterus berusaha
mengatasi obstruksi ini. ada persalinan pertama& uterus
berkontraksi kuat untuk sementara waktu. Kemudian karena gagal
mengalami obstruksi& menjadi hipoaktif sehingga timbul
penghentian sekunder. ,ebaliknya& jika obstruksi terjadi pada
persalinan berikutnya& uterus terus menerus berkontraksi dengan
kuat berusaha mendorong janin melewati panggul ibu. ada setiap
kontraksi terjadi sedikit pemendekan miometrium (retraksi"
sehingga segmen atas uterus menjadi semakin tebal dan pendek&
segmen bawah uteri meregang dan menipis.
ersambungan antara kedua segmen ini menjadi nyata&
membentuk cincin retraksi patologik (cincin bandle". Iincin
retraksi patologik ini dapat dikelirukan dengan distensi kandung
kemih& tetapi garis oblik merupakan tanda diagnoostik. asien
mengalami dehidrasi& dengan lidah kotor dan bibir kering. a
mengalami takikardia dan urin pekat dan mengalami ruptura uteri
yang dapat terjadi setiap saat. Terapinya bersifat darurat. 5ehidrasi
harus dikoreksi segera dan dilakukan seksio caesarea dengan
perlindungan antibiotika secepat mungkin& meskipun janin telah
mati (Clewellyn : 22".
f. 'm)likasi
Komplikasi yang timbul akibat persalinan lama dapat
terjadi baik pada ibu maupun pada janin& antara lain :
+" bu
-
7/26/2019 revisi k2
27/47
28
Komplikasi yang timbul karena perjalanan
persalinan lama adalah ibu mengalami kelelahan karena tanpa
makan dan minum serta berpengaruh pada kondisi janin
dalam rahim. bu mengalami dehidrasi& tampak sakit& pucat&
mata cekung& dan berkeringat dingin& frekuensi nadi
meningkat& tekanan darah menurun& dan suhu tubuh
meningkat. Karena manipulasi berlebihan pada pemeriksaan
dalam terdapat tanda-tanda infeksi intrauterine (lokhea
berbau& berwarna keruh& tampak bercampur mekonium&
edema& 6ul6a". Karena kerjasama 0 tidak sempurna
sehingga terjadi kemacetan penurunan karena bagian
terendah terfiksir& bagian terendah edema (cput
succedaneum"& porsio tidak terjepit antara kepala (bagian
terendah" dan panggul sehingga terjadi edema porsio.
ada pemeriksaan abdomen terhadap ibu terdapat
meteorisme yaitu perut kembung karena tekanan bagian
terendah janin& bagian janin paling rendah sulit didorong ke
atas& perut ibu teraba sakit dan dinding rahim bawah
renggang. ada pemeriksaan dalam& bagian terendah terfiksir
dan ada caput succedaneum dan terjadi edema porsio& bagian
terendah janin sulit didorong keatas.
4ila terdapat lingkaran bandle yang makin
meningkat& keadaan ini disebut ruptura uteri imminen
(membakat". uptur uteri imminen merupakan kesempatan
-
7/26/2019 revisi k2
28/47
29
terakhir mengambil tindakan operasi obstetri untuk dapat
menyelamatkan ibu dan;atau janinnya yang dilakukan dengan
persiapan yang baik (Manuaba& 2! : +2!".
,elain itu persalinan lama dapat menimbulkan
konsekuensi serius bagi salah satu atau keduanya sekaligus.
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu (rawirohardjo :
22" :
(a" nfeksi intrapartum
nfeksi adalah bahaya yang serius yang
mengancam ibu dan janinnya pada partus lama& terutama
bila disertai pecahnya ketuban. 4akteri didalam cairan
amnion menembus amnion dan mengin6asi desidua serta
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis
pada ibu dan janin. emeriksaan ser6iks dengan jari
tangan akan memasukkan bakteri 6agina ke dalam uterus.
emeriksaan ini harus dibatasi selama persalinan& terutama
dicurigai terjadi persalinan tak maju.
(b" embukaan ser6iks yang abnormal
embukaan ser6iks terjadi perlahan-lahan atau
tidak sama sekali karena kepala janin tidak dapat turun
dan menekan ser6iks. ada saat yang sama& dapat terjadi
edema ser6iks sehingga kala satu persalinan menjadi lama.
9amun demikian kala satu dapat juga normal atau singkat&
jika kemacetan persalinan terjadi hanya pada pintu bawah
-
7/26/2019 revisi k2
29/47
30
panggul. 5alam kasus ini hanya kala dua yang menjadi
lama. ersalinan yang lama menyebabkan ibu mengalami
ketoasidosis dan dehidrasi.
,eksio caesarea perlu dilakukan jika ser6iks tidak
berdilatasi. ,ebaliknya& jika ser6iks berdilatasi secara
memuaskan& maka ini biasanya menunjukan bahwa
kemacetan persalinan telah teratasi dan kelahiran
per6aginam mungkin bisa dilaksanakan (bila tidak ada
kemacetan pada pintu bawah panggul".
(c" 4ahaya ruptur uterus
uptur uterus& terjadinya disrupsi dinding uterus&
merupakan salah satu dari kedaruratan obstetrik yang
berbahaya dan hasil akhir dari partus tak maju yang tidak
dilakukan inter6ensi. uptur uterus menyebabkan angka
kematian ibu berkisar 0-+* dan angka kematian bayi
berkisar *.
4ila membran amnion pecah dan cairan amnion
mengalir keluar& janin akan didorong ke segmen bawah
rahim melalui kontraksi. 8ika kontraksi berlanjut& segmen
bawah rahim akan merengang sehingga menjadi
berbahaya menipis dan mudah ruptur.
uptur uterus lebih sering terjadi pada multipara
jarang terjadi& pada nulipara terutama jika uterus melemah
karena jaringan parut akibat riwayat seksio caesarea.
uptur uterus menyebabkan hemoragi dan syok& bila tidak
dilakukan penanganan dapat berakibat fatal.
-
7/26/2019 revisi k2
30/47
31
(d" >istula
>istula dapat berubah 6esiko-6aginal (diantara
kandung kemih dan 6agina"& 6esiko-ser6ikal (diantara
kandung kemih dan ser6iks" atau rekto-6aginal (berada
diantara rektum dan 6agina". >istula umumnya terbentuk
setelah kala persalinan yang sangat lama dan biasanya
terjadi pada nulipara& terutama di negara-negara yang
kehamilan para wanitanya dimulai pada usia dini.(e" ,epsis puerferalis
,epsis puerferalis adalah infeksi pada traktus
genetalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah
ketuban (ruptur membran" atau persalinan dan )2 hari
setelah persalinan atau abortus dimana terdapat gejala-
gejala : nyeri pel6is& demam 0!&*c atau lebih yang diukur
melalui oral kapan saja cairan 6agina yang abnormal&
berbau busuk dan keterlambatan dalam kecepatan
penurunan ukuran uterus.
nfeksi merupakan bagian serius lain bagi ibu dan
janinya pada kasus partus lama dan partu tak maju
terutama karena selaput ketuban pecah dini. 4ahaya
infeksi akan meningkat karena pemeriksaan 6agina yang
berulang-ulang.
2" 8anin
8anin dapat mengalami asfiksia ringan sampai terjadi
kematian dalam rahim. 1ir ketuban keruh dan bercampur
mekonium karena asfiksia dalam rahim. 5alam beberapa
-
7/26/2019 revisi k2
31/47
32
keadaan terjadi kelainan letak janin (letak lintang& sungsang&
kelainan letak kepala seperti puncak& oksipitotrans6ersa
persisten& letak dahi atau muka& letak; penempatan ganda".
(a" erubahan-perubahan tulang-tulang kranium dan kulit
kepala
1kibat tekanan dari tulang-tulang pel6is& kaput
suksedaneum yang besar atau pembengkakan kulit
kepala sering kali terbentuk pada bagian kepala yang
paling dependen dan molase (tumpang tindih tulang-
tulang kranium" pada kranium janin mengakibatkan
perubahan pada bentuk kepala.
(b" Kematian 8anin
8ika partus tak maju dibiarkan berlangsung lebih
dari 2) jam maka dapat mengakibatkan kematian janin
yang disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada
plasenta dan korda umbilikus. 8anin yang mati& belum
keluar dari rahim selama )-* minggu mengakibatkan
pembusukan sehingga dapat mencetuskan terjadinya
koagulasi intra6askuler diseminata (K5" keadaan ini
dapat mengakibatkan hemoragi& syok dan kematian pada
maternal.
g. Penanganan
a" enanganan umum
+. 9ilai dengan segera keadaan umum ibu hamil dan janin
(termasuk tanda 6ital dan tingkat hidrasinya"
2. Kaji kembali partograf& tentukan apakan pasien berada
dalam persalinan. 9ilai frekuensi dan lamanya his.
-
7/26/2019 revisi k2
32/47
33
0. erbaiki keadaan umum ibu dengan :
a. 5ukungan emosional & perubahan posisi (sesuai dengan
penanganan persalinan normal".
b. eriksa keton dalam urine dan berikan cairan& baik oral
maupun parenteral& dan upayakan buang air kecil
(kateterisasi hanya kalau perlu".
c. 4erikan analgesia : tramadol atau petidine 2* mg M
(maksimum + mg;kg44" atau morfin + mg M& jika
pasien merasakan nyeri yang sangat.d. Tentukan keadaan janin
+. eriksa denyut jantung janin selama atau segera
sesudah his. $itung frekuensinya sekurang-
kurangnya sekali dalam 0 menit selama fase aktif
dan setiap * menit selama kala . 8ika terdapat
gawat janin& lakukan seksio sesarea& kecuali jika
syarat-syaratnya dipenuhi& lakukan ekstraksi
6akum atau forcep.
2. 8ika ketuban sudah pecah& air ketuban kehijau-
hijauan atau bercampur darah& pikirkan
kemungkinan gawat janin.
0. 8ika tidak ada ketuban yang mengalir setelah
selaput ketuban pecah& pertimbangkan adanya
indikasi penurunan jumlah air ketuban yang
mungkin menyebabkan gawat janin.
erbaiki keadaan umum dengan :
a. Memberikan dukungan emosi. 4ila keadaan masih
memungkinkan anjurkan bebas bergerak& duduk
-
7/26/2019 revisi k2
33/47
34
dengan posisi yang berubah (sesuaikan dengan
penanganan persalinan normal".b. 4erikan cairan baik secara oral maupun secara
parenteral dan upayakan buang air kecil (hanya perlu
kateterisasi bila memang diperlukan"
). 4ila penderita merasakan nyeri yang sangat berikan
analgetik : tramadol atau petidine 2* mg dinaikkan sampai
maksimum + mg;kg44 atau morfin + mg M. Cakukan
pemeriksaan 6aginal untuk menentukan kala persalinan.
Cakukan penilaian frekuensi dan lamanya kontraksi
berdasarkan partograf.
b" enanganan Khusus
+. ersalinan palsu; belum inpartu (alse labor"
eriksa apakah ada infeksi saluran kemih atau
ketuban pecah. 8ika didapatkan adanya infeksi& obati
secara adekuat. 8jika tidak ada& pasien boleh rawat jalan.
2. >ase laten memanjang (prolonged latent phase)
5iagnosis fase laten memanjang dibuat secara
retrospektif. 8ika his berhenti& pasien belum disebut inpartu
atau persalinan palsu. 8ika his makin teratur dan pembukaan
makin bertambah lebih dari ) cm& pasien masuk dalam
laten.
8ika fase laten lebih dari ! jam dan tidak ada tanda-
tanda kemajuan& lakukan penilaian ulang terhadap ser6iks :
a. 8ika tidak ada perubahan pada pendataran atau
pembukaan ser6iks dan tidak ada gawat janin&
kemungkinan pasien belum inpartu.
-
7/26/2019 revisi k2
34/47
35
b. 8ika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan
ser6iks& lakukan amniotomi dan induksi persalinan
dengan oksitosin * unit dalam *cc deJtrose atau
9aIl mulai dengan ! tetes per menit& setiap 0 menit
ditambah ) tetes sampai his adekuat (maksimum )
tetes;menit" atau berikan preparat prostaglandin.
Cakukan penilaian ulang setiap ) jam. 8ika pasien tidak
masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin
selama ! jam& lakukan seksio sesarea.
c. ada daerah yang pre6alensi $B tinggi& dianjurkan
membiarkan ketuban tetap utuh selama pemberian
oksitosin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
penularan $B.
d. 8ika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam& cairan
6agina berbau" : Cakukan akselerasi persalinan dengan
oksitosin * ? dalam *cc deJtrose atau 9aIl mulai
dengan ! tetes per menit& setiap +* menit ditambah )
tetes sampai his adekuat (maksimum ) tetes per menit"
atau diberikan preparat prostaglandin.4erikan antibiotika kombinasi sampai persalinan
a. 1mpisilin 2g B setiap jam.
b. 5itambah gestamin * mg;kg44 B setiap 2) jam.
c. 8ika terjadi persalinan per6aginam stop antibiotika
pascapersalinan.
d. 8ika dilakukan seksio sesarea& lanjutkan antibiotika
ditambah metronidaDol * mg B setiap ! jam sampai
ibu bebas demam selama )! jam.
-
7/26/2019 revisi k2
35/47
36
0. >ase aktif memanjang
+. 8ika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopel6ik atau
obstruksi dan ketuban masih utuh& pecahkan ketuban.
2. 9ilai his :
a. 8ika his tidak adekuat (kurang dari 0 his dalam +
menit dan lamanya kurang dari ) detik"
pertimbangkan adanya inersia uteri.
b. 8ika his adekuat (0 kali dalam + menit dan
lamanya lebih dari ) detik" pertimbangkan adanya
disproporsi& obstruksi& malposisi atau
malpresentasi.
c. Cakukan penanganan umum yang akan
memperbaiki his dan mempercepat kemajuan
persalinan.
). 5isproporsi sefalopel6ik
5isproporsi se6alopel6ik terjadi karena janin
terlalu besar atau panggul ibu kecil& sehingga persalinan
macet. enilaian ukuran panggul yang baik adalah dengan
melakukan partus percobaan. Kegunaan pel6imetris
terbatas.
8ika diagnosis disproporsi& lakukan seksio sesarea.
8ika bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi& bila
tidak mungkin melakukan kraniotomi lakukan seksio
sesarea.
*. %bstruksi (partus macet"
+. 8ika bayi hidup dan pembukaan ser6iks sudah lengkap
dan penurunan kepala +;*& lakukan ekstraksi 6acum.
-
7/26/2019 revisi k2
36/47
37
2. 8ika bayi hidup dengan pembukaan ser6iks belum
lengkap atau kepala bayi masih terlalu tinggi untuk
ekstraksi 6acum& lakukan seksio sesarea.
0. 8ika bayi mati& lahirkan dengan kraniotomi;embriotomi
. $is tidak adekuat (inersia uteri"
8ika his tidak adekuat sedangkan disproporsi dan
abstruksi dapat disingkirkan& kemungkinan penyebab
persalinan lama adalah inersia uteri.
+. ecahkan ketuban dan lakukan akselerasi persalinan
dengan oksitosin.
2. H6aluasi kemajuan persalinan dengan pemeriksaan
6aginal 2 jam setelah his adekuat :
a. 8ika tidak ada kemajuan& lakukan seksio sesarea.
b. 8ika ada kemajuan& lanjutkan infus oksitosin dan
e6aluasi setiap 2 jam.
7. Kala memanjang (prolonged e%pulsi#e phase"
?paya pengeluaran janin yang dilakukan ibu
meningkatkan resiko janin& yaitu berkurangnya aliran
oksigen ke plasenta. 5orong ibu mengejan secara spontan&
tetapi jangan mendorong upaya mengejan dan menahan
napas yang berkepanjangan (ulianti : 2".
8ika malpresentasi dan tanda-tanda obstruksi bisa
disingkirkan& berikan infus oksitosin.+. 8ika tidak ada kemajuan penurunan kepala :
a. 8ika kepala tidak lebih dari +;* diatas simfisis
pubis& atau bagian tulang kepala di satsion ("&
lakukan ekstraksi 6akum atau dengan forsep.
b. 8ika kepala diantara +;* - 0;* diatas simfisis pubis&
atau bagian tulang kepala di antara stasion (" /
(-2"& lakukan ekstraksi 6akum.
-
7/26/2019 revisi k2
37/47
38
c. 8ika kepala lebih dari 0;* diatas simfisis pubis& atau
bagian tulang kepala di atas stasion (-2"& lakukan
seksio caesarea.
B. erangka Te'ri
-
7/26/2019 revisi k2
38/47
39
-
7/26/2019 revisi k2
39/47
40
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau 6ariabel subyek
pada saat pemeriksaan (9otoatmodjo : 22".
B. -aktu +an Tem)at Penelitian
+. #aktu penelitian
enelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2+2.
2. Tempat enelitian
enelitian ini dilaksanakan di umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau.
C. "u$(ek Penelitian+. opulasi
opulasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai
karakteristik tertentu. ,ubyek dapat berupa manusia& hewan& data
laboratorium& dan lain-lain& sedangkan karakteristik subyek
ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian
(,astroasmoro : 2!".
opulasi dan subyek yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin di umah ,akit
?mum 5aerah ,anggau pada tahun 2++ yang mengalami partus
tak maju.
2. ,ampel
,ampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
5inamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. ang dimaksud
dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (1rikunto :
2".
4esar sampel untuk kasus dalam penelitian ini adalah ibu
yang mengalami partus tak maju di umah ,akit ?mum 5aerah
47
-
7/26/2019 revisi k2
40/47
41
,anggau tahun 2++. Teknik penentuan sampel (teknik sampling"
adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya&
dengan memperhatikan sifat / sifat penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif (,aryono : 2+".
ada penelitian ini menggunakan sampel total. Total
sampling atau sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. stilah lain dari
sampel jenuh adalah sensus (,aryono& 2+ : '7". 8adi pada
penelitian ini sampelnya adalah seluruh anggota populasi.
1dapun kriteria inklusi dalam pengambilan sampel kasus
adalah sebagai berikut :
a. ersalinan dengan letak belakang kepala.
b. ,eluruh ibu bersalin yang mengalami partus tak maju di umah
,akit ?mum 5aerah ,anggau Tahun 2++.
c. bu primipara dan multipara yang mengalami partus tak maju.
d. 5ata lengkap
5ata yang meliputi nama pasien& umur& riwayat persalinan
yang lalu& diagnosa& dan asuhan yang diberikan kepada pasien.
5ata tersebut diperoleh dari ekam Medik dan laporan
tahunan di ruang bersalin umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau.
D. aria$el Penelitian
Bariabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
+. Bariabel bebas (independent" yaitu 6ariabel yang menentukan atau
mempengaruhi 6ariabel lain (9otoatmodjo& 22"& dalam penelitian ini
6ariabel bebasnya adalah paritas.
-
7/26/2019 revisi k2
41/47
42
2. Bariabel terikat (dependent" yaitu 6ariabel yang dipengaruhi oleh
6ariabel bebas (9otoatmodjo& 22"& dalam penelitian ini 6ariabel
terikatnya adalah persalinan tak maju.
E. Definisi ,)erasi'nal
Ta$el /.#
Definisi ,)erasi'nal
9o Bariabel5efinisi
%perasional
1lat
?kur
engukuran
$asil ,kala
+. aritas 1nak yang lahirpada usia
kehamilan cukup
bulan atau hampir
cukup bulan
>ormatengumpulan
data
9ormal L aritas G 0esti L aritas E 0
9ominal
2. artus
tak
maju
artus yang tak
ada kemajuan
pada Kala
(embukaan
ser6iks lengkap&ibu ingin
mengedan& tetapi
tak ada kemajuan
penurunan"
>ormat
engumpulan
data
9ormal L ersalinan
G2 jam
Tak Maju L ersalinan
E2 jam
9ominal
&. Teknik Pengum)ulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan dan laporan tertulis yang
digunakan sebagai data. 5ata sekunder pada penelitian meliputi :+. Karakteristik umah ,akit yang diperoleh dari profil umah ,akit
?mum 5aerah ,anggau.
2. 5ata pasien yang mengalami partus tak maju beserta paritasnya
meliputi nama& umur& riwayat persalinan yang lalu& diagnosa& serta
asuhan dan tindakan yang dilakukan terhadap pasien& termasuk ibu
-
7/26/2019 revisi k2
42/47
43
bersalin per6aginam maupun dengan tindakan seksio caesarea yang
diperoleh dari rekam medik.0. 8umlah kejadian partus tak maju tahun 2++ yang diperoleh dari
laporan tahunan di uang 4ersalin umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau.
). 9omor rekam medik pasien yang mengalami partus tak maju yang
diperoleh dari buku laporan bulanan tahun 2++.
0. Instrumen Penelitiannstrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (9otoatmodjo : 2*".
nstrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
checklist.
H. Peng'lahan Data
+. engolahan 5ata
engolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
a* +diting
Cangkah ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses
kelengkapan penyempurnaan data yang kurang atau tidak sesuai.
b* Coding
Kegiatan mengklarifikasi jawaban menurut kategorinya masing-
masing. Cangkah pemberian kode pada atribut dan 6ariabel ini
untuk mempermudah penelitian dalam tahap analisa data.
c* "abulatingMengelompokan data ke dalam suatu kelompok data tertentu
menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.
d* +ntry Data
Memasukkan data ke dalam program komputer.
I. Teknik Analisa Data
1nalisa data yang dilakukan mencakup sebagai berikut :
+. 1nalisa ?ni6ariat
-
7/26/2019 revisi k2
43/47
44
5igunakan untuk mengetahui pre6alensi semua 6ariabel penelitian
dengan cara menyusun tabel frekuensi untuk masing-masing 6ariabel
bebas dan terikat.
Keterangan :
L ersentase
J L 8umlah jawaban responden
n L jumlah item soal
setelah data ditabulasikan seluruhnya& kemudian data tersebut
diinterpretasikan untuk memudahkan pemaparan dengan
menggunakan acuan sebagai berikut :
8umlah esponden
("nterpretasi
Tidak 1da
&+ / *&'' $ampir Tidak 1da& / 2*&'' ,ebagian Kecil
2& / )'&'' $ampir ,etengahnya
*& ,etengahnya
*&+ / 7*&'' Cebih 5ari ,etengahnya
7& / '*&'' ,ebagian 4esar
'& / ''&'' $ampir ,eluruhnya
+ ,eluruh
,umber : ochmawan& 2'
2. 1nalisa 4i6ariat
1nalisis bi6ariat dilakukan terhadap dua 6ariabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. 5alam analisis bi6ariat ini dilakukan
beberapa tahap& antara lain analisis proporsi atau presentasi& dengan
membandingkan distribusi silang antara dua 6ariabel. ?ntuk menguji
adanya hubungan 2 6ariabel tersebut bermakna atau tidaknya
+-Jn
J. =
-
7/26/2019 revisi k2
44/47
45
dilakukan uji Ihi suare test dengan Con#idence Inter#al '* (
"*&= (9otoadmodjo& 2+:+!0".a. umus uji Ihi ,uare :
Keterangan :
N2 L Ihi / ,uare
O L 8umlah
% L %bser6asi
H L Hkspektasi (nilai harapan"
b. Mencari nilai N2tabel dengan rumus :df L (k-+" (b-+"
Keterangan :
df L degree of freedom
k L kolom
b L baris
c. Membandingkan N2dengan N2tabel :
8ika N2hitung P N2tabel& maka $oditolak artinya signifikan.
8ika N2 hitung Q N2 tabel& maka $o ditolak artinya tidak
signifikan.
!. Pen(ajian Data
5ata-data yang telah diolah kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel
agar lebih mudah untuk dibaca dan dipahami.
. !alann(a Penelitian
?ntuk memudahkan jalannya penelitian& maka ditetapkan serangkaian
kegiatan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut :
+. Tahap ersiapanMeliputi studi pendahuluan& pembuatan proposal& konsultasi
proposal dengan pembimbing dan pembimbing & re6isi& seminar
proposal& re6isi& dan pengajuan ijin penelitian dari 5irektur 1kademi
Kebidanan ,t. 4enedicta ontianak ke umah ,akit ?mum 5aerah
,anggau.
2. Tahap elaksanaan
=H
H"(N
22
-
7/26/2019 revisi k2
45/47
46
elaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal +7 Mei 2+2
hingga 20 mei 2+2 meliputi pengambilan data sekunder berdasarkan
ekam Medik ,?5 ,anggau.
+. Tahap analisa data
,etelah data terkumpul& data dianalisa sesuai dengan kriteria
masing-masing& kemudian uji taraf signifikan antara kelompok
kasus dan kelompok kontrol.
2. Tahap penulisan laporan
Caporan ditulis setelah semua data terkumpul& diolah dan
ditemukan hasil dari penelitian dalam bentuk Karya Tulis lmiah.
0. Tahap Caporan
,etelah tahap pelaksanaan selesai dilakukan& maka selanjutnya dilakukan
hasil analisa data& melakukan pembahasan hasil penelitian dan menarik
kesimpulan.
L. !a+1al Penelitian
Ta$el /.*
!a+1al Penelitian
N' egiatan
Bulan2 Tahun
32 *4#* 5 2 *4#* 62 *4#* 72 *4#* 82 *4#* 92 *4#*
# * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3 # * / 3
#"tu+i
Pen+ahuluan
*
Persia)an
!u+ul
-
7/26/2019 revisi k2
46/47
47
/
)en(usunan
+an
'nsultasi
3"eminar
Pr')'sal
5Per$aikan
Pr')'sal
6Pelaksanaan
Penelitian
7Peng'lahan
Data
8'nsultasi
TI
9
"eminar
TI
#4Per$aikan
TI
##Pen(erahan
TI
Lam)iran 3
RENCANA AN00ARAN PENELITIAN
N' egiatan Bahan +an Alat Bia(a :R);
+. enyusunan
roposal
Kertas& tinta& print 2.
2. ,eminar engetikan& jilid& transportasi&
pengadaan& konsumsi
+.
0. erbaikan
proposal
engetikan& print& penjilidan 2.
). eriDinan proposal eriDinan& penggandaan +.
*. ersiapan
penelitian
5aftar checklist +.
. elaksanaan
penelitian
Transportasi& akomodasi *.
-
7/26/2019 revisi k2
47/47
48
7. engelolaan data 5ata entri& pembersihan data *.
!. Caporan KT engetikan& print& penjilidan +*.
'. ,idang enggandaan +.
+. erbaikan laporan engetikan& print& penjilidan ).
++. 4iaya tak terduga +.
!umlah 2..