resume kelas rangkap

14
MAKALAH MODUL 3 PENGORGANISASIAN KELAS Diajukan untuk memenuhi tugas Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302) Disusun oleh : Hidayat Nur Prasetyo 825 642147 Sasmi Heryati 825 643392 Sarjiyanti 825 951253 Sri Wahyuni 825 951593 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

Upload: prasetyo-nugroz

Post on 11-Jul-2016

96 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Kelas Rangkap

MAKALAHMODUL 3

PENGORGANISASIAN KELAS

Diajukan untuk memenuhi tugasPembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)

Disusun oleh :

Hidayat Nur Prasetyo 825 642147Sasmi Heryati 825 643392Sarjiyanti 825 951253Sri Wahyuni 825 951593

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKAUPBJJ UT YOGYAKARTA

2016

Page 2: Resume Kelas Rangkap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang konkret, maka perlu dilakukan upaya-

upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru diantaranya adalah meningkatkan kualifikasi guru di

sekolah dasar.

Dalam modul III membahas tentang pengorganisasian kelas, yang merupakan salah satu kondisi

yang dapat mendukung penerapan pengorganisasian dalam pengertian fisik dan dalam pengertian

kegiatan kelas. Pengorganisasian kelas ini dibagi menjadi 2 aspek, diantaranya ; pengorganisasian

dalam pengertian fisik dan dalam pengertian kegiatan kelas.

B. Identifikasi Masalah

Seperti telah diuraikan diatas bahwa permasalahan yang dihadapi seorang guru ialah apakah perlu

pengorganisasian kelas untuk menunjang pembelajaran PKR?

C. Tujuan

Berdasarkan tujuan yang didapat dari identifikasi masalah diatas, ialah :

1. Melakukan penataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar kegiatan

pembelajaran PKR.

2. Mengorganisasikan murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan belajar aktif.

3. Meningkatkan disiplin belajar murid-murid sehingga dicapai kegiatan pembelajaran yang efektif.

Page 3: Resume Kelas Rangkap

BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1

Penataan Ruang Kelas

Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas secara

kesuluruhan yang memerlukan perhatian dan perencanaan yang serius. Dalam PKR penataan ruang

kelas perlu dilaksanakan dengan terencana untuk mendukung pembelajaran. Ini disebabkan karena

aktifitas dan mobilitas siswa dalam belajar sangatlah tinggi.

Dalam menghadapi murid yang bervariasi baik umur, kemampuan, kematangan maupun

minat, perlu diciptakan lingkungan yang bervariasi. Betapa pun matangnya guru dalam memberikan

materi dan bagusnya persiapan mengajar yang disusunnya, kemungkinan besar ia akan menghadapi

masalah dalam proses pembelajaran apabila ia tidak mampu mengorganisasikan lingkungan

kelasnya. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu dilakukan secara periodik, untuk

menunjukkan dan mencerminkan kebutuhan belajar yang sewaktu-waktu berubah. Maka, untuk

menunjang hal itu semua harus mengetahui hal-hal sebagai berikut ;

A. Penataan Ruang

Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi, dalam hal ini

guru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada didalam kelas.

1. Penataan Fisik Kelas

a. Daerah pajangan

Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik-baiknya untuk

memanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi.

b. Kemudahan bergerak

Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa sesak serta guru

bisa leluasa bergerak didalam kelas. Idealnya ruangan kelas berisi sekitar 30 orang murid.

c. Sinar

Sinar matahari akan sedikit mengganggu kegiatan pembelajaran murid apabila posisi bangku

berhadapan langsung dengan cahaya matahari.

d. Panas dan ventilasi

Ruangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim cahaya, maka posisi ventilasi

sangatlah diperhatikan.

e. Papan tulis

Pada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk masing-masing kelas yang

diajarkan.

f. Bangku dan kursi

Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid atau bukan bangku panjang, ini

dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak menyulitkan murid.

g. Meja guru

Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap murid.

Page 4: Resume Kelas Rangkap

h. Sudut aktifitas

Sudut aktifitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat melakukan kegiatan belajar secara individu

tanpa menggangu murid lain yang belajar. Diantara contoh-contoh sudut aktifitas yaitu ;

1. Sudut membaca.

2. Sudut IPA.

3. Sudut hasil seni.

4. Warung.

5. Sudut rumah tangga.

6. Gudang / tempat menyimpan alat-alat pembelajaran.

2. Pengaturan Denah Ruang Kelas

Secara garis besar masih banyak sekolah dasar yang menggunakan denah ruang kelas persegi,

pengaturan denah tersebut kurang efektif untuk pembelajaran PKR dikarenakan oleh hal-hal

berikut ;

a. Tidak luwes atau kurang sigap jika guru beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi

kegiatan kelompok.

b. Sulit mengadakan kegiatan bervariasi dalam satu waktu bersamaan.

c. Terbatasnya ruang gerak guru dalam melakukan supervise dan memberikan umpan balik

secara individual.

3. Mengatur Pajangan

Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan membuat

murid-murid betah di dalam kelas. Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk grafik, gambar atau

hasil karay murid yang mengandung nilai kependidikan.

Kegiatan Belajar 2

Pengorganisasian Murid

Ada dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya ; kelompok belajar dan

tutor. Perlu diingat bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan murid duduk

mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.

Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi dan

aktifitas belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian kelas dan

pengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada kegiatan

pembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang diharapkan tidak

akan terjadi dengan efektif.

A. Kelompok Belajar

Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama murid di

satu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.

Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang misalnya 5-6 orang

murid yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang

telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986: 211).

Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar guru dapat menggerakkan

kelompok belajar menjadi kelompok aktif belajar ( KAB).

Page 5: Resume Kelas Rangkap

1. Cara Membentuk Kelompok Belajar

Kelompok belajar dibentuk untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri dalam

rangka mencapai keberhasilan belajar. Kelompok belajar dapat dibentuk sesuai kebutuhannya.

a. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan

Yaitu murid-murid dikelompokkan sesuai kemampuannya masing-masing. Keuntungan dari

kelompok belajar ini adalah :

1) Memungkinkan murid-murid bekerja sana dengan kemampuan yang sama.

2) Memeudahkan bagi guru untuk menyampaikan materi.

b. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan yang berbeda

Kelompok ini terdiri dari murid-murid yang kemampuannya berbeda satu dengan yang

lainnya. Kelompok ini cocok untuk kegiatan bersama-sama, misalnya pengamatan, studi wisata,

olaharaga dan kesenian.

Pengelompokan seperti ini akan menguntugkan bagi murid yang memiliki kemampuan

kurang dari murid yang lain, keuntungan lainnya dalah mereka akan terbimbing oleh murid yang

pintar dan murid yang pintar jadi berkembang.

c. Kelompok belajar berdasarkan pengelompokan sosial

Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid, dan mencerminkan keharmonisan

dalam lingkungan belajar. Kelompok seperti ini mempunyain manfaat untuk meningkatkan

keyakinan diri pada murid yang lemah dan mereka juga tidak akan canggung atau segan karena

yang dipilih adalah kelompok teman-teman akrabnya. Kelompok belajar ini cocok dalam

pembelajaran PKK, olahraga dan kesenian.

2. Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar

Perencanaan kegiatan belajar dalam kelompok mutlak diperlukan, apabila kelompok belajar

ingin berhasil. Salah satu keuntungannya adalah menentukan waktu yang tepat, dan

memprogramkan kegiatan yang mantap.

Ada 5(lima) aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan ;

a. Menentukan bagaimana cara murid bekerja sama

b. Menentukan program pelatihan bagi pengembangan ketrampilan bekerja sama.

c. Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok.

d. Meletakkan dasar-dasar kerja secara mandiri.

e. Memeutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi.

3. Cara Meningkatkan Ketrampilan Belajar Kelompok

Morris ( Cohen, 1996) memberikan ilustrasi tentang jenis ketrampilan yang diperlukan

sebagai panduan agar semua murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid hendaknya

diberikan penjelasan seperti berikut ;

a. Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan

b. Setiap murid diberikan kesempatan untuk berbicara

c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap gagasan atau pendapat orang lain.

d. Menanyakan pada murid lainnya apakah mempunyai gagasan.

e. Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan yang berbeda.

f. Mendorong murid-murid untuk bertanya.

Page 6: Resume Kelas Rangkap

B. BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR YANG ADA

AGAR PARA MURID BELAJAR MANDIRI

Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada inisiatif individu dalam belajar, atau

suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, baik

dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, menunjukkan sumber manusia dan sumber bahan untuk

kepentingan belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok, serta mengevaluasikan

hasil belajarnya sendiri. Bisa juga disebut belajar yang sepenuhnya atau sebagian besar dibawah

kendali murid sendiri.

Dalam konsep mandiri dalam mengajar seorang guru dituntut tidak terlalu bergantung kepada

cukupnya jumlah guru yang ada disekolah, lengkapnmya fasilitas, memadainmya buku paket dan

lain-lain.

Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dari

ketergantungan terhadap alasan yang serba kekurangan. Lingkungan menjadi salah satu sarana

penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “ Laboratorium Raksasa “. Baik lingkungan

alam maupun lingkungan social bisa menjadi pendukung murid untuk melaksanakan belajar mandiri.

Agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja yang dalam

artian belajar. Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid lebih aktif dalam

belajar secara mandiri. LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang berkaitan

dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan pengamatan, percobaan, demonstrasi

dan simulasi.

1. Bagaimana memanfaatkan Pusat Sumber Belajar

Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan

memperkaya belajar murid-murid. Contoh memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan ketrampilan atau konsep, yang meliputi :

1) Kecermatan

2) Penerapan konsep.

b. Menempatkan semua hasil karya murid dimana murid-murid lain dapat belajar dengan cara

belajar mandiri.

c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan sehingga baik guru maupun murid dapat

menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB.

Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan menggunakan

Lembar Kerja Murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid untuk melakukan

pengamatan, percobaan, demonstrasi, simulasi, berdiskusi dan memecahkan masalah. LKM

merupakan sarana yang paling efektif untuk menunjang penggunaan PSB.

2. Tutor Sebagai Organisator Kelas

Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau orang lain yang mempunyai

kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu, peranan tutor

sangatlah penting dan diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu. Tutor juga

bisa dikatakan sebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru dalam proses pembelajaran

murid karena ia bukan pengganti guru).

Tutor ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari

masyarakat, dan penjagan sekolah. Sebelum program tutorial ada 5 hal yang peril diperhatikan ;

Page 7: Resume Kelas Rangkap

a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai

b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial

c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan

d. Penjadwalan tutorial.

e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial.

3. Bagaimana Memilih dan Mempersiapkan Tutor

Dalam pemilihan seorang tutor tidak lah sembarangan, ada beberapa jenis tutor yang perlu

diketahui seperti yang telah diuraikan diatas ;

a. Tutor sebaya

Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang membantu belajar murid lainnya pada

tingkatan kelas yang sama. Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara, yaitu :

1) Mempersiapkan tutor secara matang

Dalam hal ini pemilihan tutor sebaya tidaklah sembarangan, artinya murid haruslah yang

lebih pandai dari murid lain.

2) Tutorial berlangsung tanpa terencana

Maksudnya tutorial yang berlangsung secara spontan karena situasi, kondisi dan

kebutuhan. Namun tuto sebelumnya hendaklah diberi pelatihan secara singkat terlebih dahulu.

Cara melatih tutor secara singkat adalah sebagai berikut :

a. Memperkenalkan materi dalam buku yang harus ditutorialkan

b. Memberikan penjelasan kepada murid yang belum bisa dan membantu untuk

mengetahui kesalahan dan membantu mencoba untuk memecahkan sendiri.

c. Memberi penjelasan agar perlu untuk membahas suatu materi yang dipelajari

d. Dilatih membuat penilaian.

Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara individual atau berpasangan,

1) Tutor dalam kelompok

2) Memanfaatkan tutor untuk membantu individual

3) Memanfaatkan tutor secara berpasangan

b. Tutor kakak

Adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak ini kemampuannya

harus diatas rat-rata Karen ia mempunyai peranan penting untuk membantu pembelajaran adik-

adik kelasnya. Tutor kakak pada umumnya diambil dari kelas tinggi. Penggunaan tutor kakak

dapat dilakukan dengan 2 cara ;

1. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh satu

guru.

2. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap pleh 2 guru.

c. Tutor dari masyarakat

Tutor ini berasal atau diambil dari masyarakat yang berperan untuk membantu guru dalam

menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor ini baru dapat dilaksanakan apabila

seorang guru merangkap 3 kelas sekaligus. Tidak ada kriteria khusus untuk tutor dari masyarakat

ini, yang terpenting orang tersebut memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang melebihi

muridnya.

Page 8: Resume Kelas Rangkap

d. Tutor dari penjaga sekolah

Dalam hal ini situasi tertentulah yang dapat guru lakukan untuk memanfaatkan penjaga sekolah

sebagai tutor. Akan tetapi guru harus mampu menganalisa keadaan untuk menempatkan kapan

penjaga sekolah dapat dimanfaatkan sebagai tutor.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih memanfaatkan tutor sebaya dan tutor

kakak, adalah sebagai berikut ;

1) Prestasi, yaitu pintar, murid yang termasuk maju dikelasnya.

2) Penampilan, yaitu luwes, dapat bergaul dengan semua murid.

3) Mental, yaitu ramah, tidak pemarah, dan penyabar.

Kegiatan Belajar 3

Disiplin Kelas

Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-murid yang tenang, diam dan

tidak rebut, melainkan suatu kondisi dimana murid-murid tetap dituntut aktif belajar sehingga suasana

kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan terasa gaduh, namun tetap terarah

sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Disiplin kelas yang dimaksudkan adalah guru

menciptakan peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar sehingga mereka tidak

sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu

dinamakan “ Aturan Rutin Kelas “(ARK) dan “Kegiatan Siap” (KS).

A. Apa yang dimaksud ARK ?

Aturan rutin kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan procedural yang dirumuskan oleh guru serta

dimengerti oleh muris, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari (Ian Collingwood, h. 79).

1. Mempersiapkan ARK

Seorang guru harus mempersiapkan ARK terlebih dahulu, dan seyogyanya seorang guru

harus sudah mempunyai nya. Berikut contoh-contoh ARK :

a. Papan tulis

b. Alat tulis

c. Sumber bahan

d. Tutor

ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya

secara terarah dan cepat.

2. Kegiatan siap atau stand-by

Kegiatan siap (KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada

murid yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan atau pada

waktu luag pada saat kegiatan berlangsung.

Kegiatan PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan baik itu klasikal, kelompok

atau individual. Masalah yang akan dering dihadapi yaitu adanya murid yang cepat selesai

mengerjakan tugasnya ( Early-finisher). Untuk mengatasinya maka digunakanlah KS ini.

Satu hal yang penting apabila menghadapi murid yang lebih cepat selesai adalah

memanfaatkan mereka untuk menjadi tutor. Sebagaimana yang diuraikan diatas mengenai jenis-

jenis kegiatan PKR adalah sebagai berikut ;

Page 9: Resume Kelas Rangkap

a. Pembelajaran secara klasikal

Pembelajaran ini merupakan kunci keberhasilan dalam PKR karena memupuk

kebersamaan dalam bekerja. Dalam pembelajaran ini dapat berupa, pengajaran percakapan,

bercerita, olahraga, kesenian dan studi lingkungan.

b. Pembelajaran individual

Pembelajaran ini dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara

individual. Pembelajaran ini bukanlah diberikan kepada satu persatu murid dalam satu kelas,

melainkan memberikan pembelajaran kepada murid yang lemah atau belum bisa.

c. Pembelajaran dalam kelompok

Kelompok murid yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya. Kelompok murid

campuran dapat diberikan tugas pengamatan percobaan atau jenis permainan kelompok.

Sedangkan bagi kelompok yang terdiri dari kelompok social, tidak banyak berbeda dengan

kelompok campuran diatas, misalnya dalam melakukan percobaan, pengamatan atau simulasi.

Page 10: Resume Kelas Rangkap

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu penunjang dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasian kelas yang meliputi 2 aspek,

aspek fisik dan kegiatan kelas.

Aspek fisik salah satu contohnya adalah penataan ruang kelas karena penataan ini sangatlah penting

dalam pembelajaran PKR, penataan ruangan kelas yang tidak teratur akan mengakibatkan

pembelajaran tidak nyaman dan membuat jenuh.

Pada umumnya yang kita jumpai di beberapa sekolah dasar penataan ruangan kelas masih

menggunakan bentuk persegi, ruangan kelas yang seperti ini kurang cocok untuk menunjang

pembelajaran kelas rangkap.

Selain itu penunjang lain dalam kegiatan PKR adalah pengorganisasia murid dan disiplin kelas.

B. Saran

Setelah kita membahas uraian mengenai pengorganisasian kelas guru diharapkan :

a. Dapat melakukan penataan ruang kelas yang kondusif sehingga dapat memperlancar kegiatan

PKR.

b. Dapat mengorganisasikan murid dalam kegiatan pembelajaran sehingga terjadi kegiatan belajar

aktif.

c. Dapat meningkatkan disiplin belajar murid-murid sehingga dicapai kegiatan pembelajaran yang

efektif.