rencana tindakan keperawatan jiwa

24
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA Dx. Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Rasionalisasi Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Berduka disfungsional TUM : klien dapat melupakan rasa kehilangannya TUK 1 : Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya Klien dapat menunjukkan ekspresi yang bersahabat menununjykkan rasa senang, ada kontak mata, mau menyebutkan nama, dan mau men jawab salam 1. Kembangkan hubungan saling percaya dengan klien. Perlihatkan empati dan perhatian. Jujur dan tepati semua janji. 2. Perlihatkan sikap menerima dan memperbolehkan klien untuk - Rasa percaya merupakan dasar untuk suatu kebutuhan terapeutik - Sikap menerima menunjukkan kepada klien bahwa ia merupakan seorang pribadi yang bermakna, rasa percaya meningkat.

Upload: winda-nda-nur-oktaviani

Post on 28-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

rtl

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Dx. KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan

RasionalisasiTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Berduka disfungsional TUM : klien dapat

melupakan rasa

kehilangannya

TUK 1 : Klien dapat

membina dan

mempertahankan

hubungan saling percaya

TUK 2 : Klien dapat

melupakan penyebab

yang membuatnya

berduka

Klien dapat

menunjukkan ekspresi

yang bersahabat

menununjykkan rasa

senang, ada kontak

mata, mau

menyebutkan nama,

dan mau men jawab

salam

Setelah dilakukan

pengalihan, klien

dapat melupakan

masalahnya.

1. Kembangkan hubungan

saling percaya dengan klien.

Perlihatkan empati dan

perhatian. Jujur dan tepati

semua janji.

2. Perlihatkan sikap menerima

dan memperbolehkan klien

untuk mengekspresikan

perasaanya secara terbuka

3. Dorong klien untuk

mengekspresikan rasa marah.

Jangan menjadi defensif jika

permulaan ekspresi

kemarahan dipindahkan

- Rasa percaya merupakan dasar

untuk suatu kebutuhan

terapeutik

- Sikap menerima menunjukkan

kepada klien bahwa ia

merupakan seorang pribadi

yang bermakna, rasa percaya

meningkat.

- Pengungkapan secara verbal

perasaan dalam suatu

lingkungan yang tidak

mengancam dapat membantu

pasien sampai pada hubungan

Page 2: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 3 : Klien dapat

melakukan koping yang

adaptif

Klien dapat

menyelesaikan

masalah dengan pola

koping yang

konstruktif

kepada perawat atau terapis.

Bantu klien untuk

mengeksplorasi perasaan

marah sehingga pasien dapat

mengungkapkan secara

langsung kepada objek atau

orang/pribadi yang dimaksud.

4. Bantu klien untuk

mengeluarkan kemarahan

yang terpendam dengan

berpartisipasi dalam aktivitas

motorik kasar

(mis.jogging,bola voli,dll)

5. Ajarkan tentang tahapan

berduka yang normal dan

perilaku yang berhubungan

dengan setiap tahap. Bantu

pasien untuk mengerti bahwa

perasaan seperti rasa bersalah

dan marah terhadap konsep

kehilangan adalah perasaan

dengan persoalan yang belum

terpecahkan.

- Latihan fisik memberikan

suatu metode aman dab efektif

untuk mengeluarkan

kemarahan yang terpendam

- Pengetahuan tentang perasaan-

perasaan yang wajar yang

berhubungan dengan berduka

yang normal dapat menolong

menguranngi beberapa

perasaan bersalah yang

menyebabkan timbulnya

respon-respon ini.

Page 3: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

yang wajar dan dapat

dietrima selama proses

berduka

6. Dorong pasien untuk

meninjau hubungan dengan

konsep kehilangan. Dengan

dukungan dan sensitivitas,

menunjukkan realita situasi

dalam area-area dimana

kesalahan persentasi

diekspresikan.

- Klien harus menghentikan

persepdsi idealisnya dan

mampu menerima baik aspek

positif maupun negatif dari

konsep kehilangan sbelum

proses berduka selesai

seluruhnya.

.

Page 4: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Dx. KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan

RasionalisasiTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Halusinasi

DS : klien mengatakn

mendengar suara bisikan,

klien menyatakan kesal,

klien menyatakan senang

mendengar suara-suara

DO : bicara sendiri,

tertawa sendiri,

menyendiri, melamun,

marah tanpa sebab

TUM : Klien dapat

mengontrol halusinasi

yang dialaminya

TUK 1 : klien dapat

membina hubungan

saling percaya

1.  Ekspresi wajah

bersahabat

2.  Menunjukkan rasa

sedang

3.  Ada kontak mata

4.  Mau berjabat tangan

5.  Mau menyebutkan

nama

6.  Mau menjawab salam

7.  Mau duduk

berdampingan denga

perawat

8.  Mau mengutarakan

masalah yang terjadi

1. Bina hubungan saling percaya

dengan mengungkapkan

prinsip komunikasi terapeutik :

a.   Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non verbal

b.  Perkenalkan diri dengan

sapaan

c.   Tanyakan nama lengkap

dan nama panggilan yang

disukai oleh klien

d.  Jelaskan tujuan pertemuan

e.   Tunjukkan rasa empati dan

menerima klien apa adanya

BHSP merupakan dasar untuk

memperlancar interaksi selanjutnya

Page 5: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 2 : Klien mampu

mengenal halusinasinya

TUK 3 :

Klien dapat mengontrol

halusinasinya

Klien dapat menyebutkan

waktu, isi, frekuensi

timbulnya halusinasi

1.  Klien dapat

menyebabkan tindakan

yang biasanya dilakukan

untuk mengendalikan

halusinasinya

2.  Klin dapat

menyebutkan cara baru

1. Adakan kontak sering dan

bertahap

2.  Observasi tingkah laku

klien terbaik dengan

halusinasinya

3. bantu klien mengenal

halusinasinya

1.  Identifikasi bersama klien

cara tindakan yang dilakukan

jika terjadi halusinasi (marah,

takut, sedih, senang)

2.  Diskusikan manfaat dan

cara yang digunakan klien, jika

bermanfaat beri pujian

3.  Diskusikan cara baru untuk

memutus/mengontrol

timbulnya halusinasi :

a.       Katakan : saya tidak

mau dengar kamu (pada sat

halusinasi terjadi)

b.      Menemui orang lain

Mengurangi waktu kosong bagi

klien sehingga kliendapat

mengurangi frekuensi halusinasi.

Halusinasi harus dijelaskan terlebih

dahulu oleh perawat agar interaksi

dengan kx dapat berjalan lancar.

Tindakan yang dilakukan klien

merupakan upaya untuk mengatasi

halusinasi. Dengan halusinasi yang

terkontrol oleh klien maka resiko

terjadinya tindakan kekerasan tidak

terjadi.

Page 6: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 4

Klien dapat dukungan

dari keluarga dalam

mengontrol halusinasinya

-  Keluarga dapat

membina hubungan

saling percaya dengan

perawat

-      Keluarga dapat

menyebutkan pengertian,

tanda dan tindakan untuk

mengendalikan

halusinasi

(perawat/teman/anggota

keluarga) untuk bercakap-

cakap/mengatakan halusinasi

yang didengar

c.       Membuat jadwal

kegiatan sehari-hari agar

halusinasi tidak sempat

muncul

1.  Anjurkan klien untuk

memberitahu keluarga jika

mengalami halusinasi

2.  Diskusikan dengan

keluarga (pada saat keluarga

berkunjung atau pada saat

kunjungan rumah

a.       Gejala halusinasi yang

dialami klien

b.      Cara yang dapat

dilakukan klien dan keluarga

untuk memutus halusinasi

Sebagai upaya pelatihan klien

sebelum berada di rumah keluarga

yang mampu merawat klien dengan

halusinasi paling efektif

mendukung kesembuhan klien

dengan masalah halusinasi.

Page 7: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 5

Klien dapat

memanfaatkan obat

dengan baik

-     klien dan keluarga

dapat menyebutkan

manfaat, dosis dan efek

samping obat

-      klien dapat

mendemonstrasikan

penggunaan obat dengan

benar

-      klien dapat

memperoleh informasi

tentang manfaat dan efek

samping obat

1. Diskusikan dengan klien

dan keluarga tentang dosis,

frekuensi dan manfaat obat

2.  Anjurkan klien minta

sendiri obat pada perawat dan

merasakan manfaatnya

3.  Anjurkan klien bicara

dengan dokter tentang manfaat

dan efek samping obat yang

dirasakan

Meningkatkan pengetahuan dan

motivasi klien untuk minum obat

secara teratur

Page 8: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Dx. KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan

RasionalisasiTujuan Kriteria Evaluasi Interensi

Gangguan alam

perasaan : Mania

TUM : mengajarkan

klien untuk berespon

emosional yang adaptif

dan meningkatkan rasa

puas dan kesenagan yang

dapat diterima oleh

lingkungan

TUK 1 : Klien dapat

membina hubungan

saling percaya

Ekspresi wajah

bersahabat, menunjukkan

rasa senang, ada kontak

mata, mau menyebutkan

nama, mau duduk

berdampingan dengan

perawat, bersedia

mengungkapkan masalah

yang dihadapi

Bina hubungan saling percaya

dengan menggunakan prisnsip

terapeutik

- Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal

- Perkenalkan nama

lengkap, nama

panggilan, dan tujuan

perawat berkenalan

- Tanyakan nama lengkap

Hubungan saling percaya

merupakan dasar terjadinya

komunikasi terapeutik sehingga

akan memfasilitasi dalam

ungkapan perasaan emosi dan

harapan klien.

Page 9: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 2 : Klien dapat

mengenalkan aktivitas

kelompok

Klien dapat

mengendalikan

aktivitasnya serta tidak

terjadi cidera

dan nama panggilan

yang disukai klien

- Buat kontrak yang jelas

- Dengarkan dengan

penuh perhatian

- Kolaboras pemberian

obat yang dapat

menurunkan kegiatan-

kegiatan motorik

- Diskusikan dengan

klien manfaat minum

obat

- Ciptakan ruangan yang

nyaman dan beri

rangsangan seperti

musik yang lembut

- Beri kegiatan yang

dapat disesuaikan

dengan klien seperyti

mandi, makan, dan

lain2

Bukti kontrol terhadap situasi dan

memberikan keamanan fisik serta

semangat hidup

Page 10: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 3 : klien dapat

mengungkapkan

perasaanya

Klien dapat

mengutarakan keinginan

atau perasaan pada staf

keperawatan atau tenaga

kesehatan yg lain

- Bersama klien buat

jadwal atau aktivitas

yang dapat menyalurkan

energi sperti menyapu

mengepel dan olahraga

- Tetapkan batasan yang

konstaktif terhadap

tingkah laku yg negatif

- Pertahankan

komunikasi terbuka

- Berikan kesemopatan

pd klien untuk

memgungkapkan

perasaan dan keinginan

- Berikan respon empati

- Bantu klien

menurunkan tk

kecemasan

- Identifikasi bersama

klien dg cara yg biasa

digunakan mengatasi

Agar memecahkan masalah dan

menemukan faktor pencetus

Page 11: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 4 : klien dapat

menentukan cara

penyelesaian masalah yg

kontraktif

Klien dapat memelihara

cara yg akan digunakan

bila terjadi perasaan

marah, kesal dan sesuatu

yg tidak menyenangkan

perasaan marah, kesal,

dan seuatu yg tidak

menyenagkan

- Diskusikan tentang

alternatif cara yg dapat

digunakan untuk

mengatasi perasaanya

yg tidak menyengkan

- Anjurkan klien untuk

mencoba cara tersebut

Cara yang diupilih sendiri oleh

klien akan memberikan semangat

dan keinginan yg kuat untuk

melaksanakannya

Page 12: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Dx. KeperawatanRencana Tindakan Keperawatan

RasionalisasiTujuan Kriteria Evaluasi Interensi

Gangguan alam

perasaan : Depresi

TUM : tidak terjadi

gangguan alam perasaan

TUK 1 : Klien membina

hubungan saling percaya

Ekspresi wajah

bersahabat, menunjukkan

rasa senang, ada kontak

mata, mau menyebutkan

nama, mau duduk

berdampingan dengan

perawat, bersedia

mengungkapkan masalah

yang dihadapi

Bina hubungan saling percaya

dengan menggunakan prisnsip

terapeutik

- Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non

verbal

- Perkenalkan nama

lengkap, nama panggilan,

dan tujuan perawat

berkenalan

- Tanyakan nama lengkap

dan nama panggilan yang

disukai klien

- Buat kontrak yang jelas

- Dengarkan dengan penuh

perhatian

Hubungan saling percaya

merupakan dasar terjadinya

komunikasi terapeutik sehingga

akan memfasilitasi dalam

ungkapan perasaan emosi dan

harapan klien.

Page 13: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 2 : klien dapat

menggunakan koping

adaptif

Klien dapat

mengidentifikasi dan

mengatasi masalah yang

datang, mampu

mengatasi rasa sedih,

tampak lebih kuat tegar

dalam mengahadapi

masalah

- Beri dorongan untuk

mengungkapkan perasaan

dan mengatakan perawat

memahami apa yang

dirasakan klien

- Tanyakan kepada klien

cara yg bisa dilakukan

utk mengatasi perasaan

sedih dan menyakitkan

- Diskusikan manfaat dr

koping yg bisa digunakan

- Bersama klien cari

alternastif koping

- Beri dorongan kepada

klien utk memilih koping

yg tepat dan dapat

diterima

- Beri dorongan kpd klien

utk mencoba koping yg

dipilih

- Anjurkan klien utk

Penguatan koping klien adalah

sumber utama utk mengatasi

masalah klien, semakin kuat

koping semakin tenang dan

mudah bagi seseoranhg utk

menghadapi dan menyelesaikan

masalah

Page 14: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 3 : klien terlindung

dari perilaku mencedrai

diri

TUK 4 : klien dapat

meningkatkan harga diri

Klien tampak tenang,

terhindar dari benda-

benda bahaya

Klien mampu

beraktualisasi, ekspresi

wajah yg gembira, ada

kontak mata, ada

dukungan dr orang2

terdekat

memilih alternatif lain

dalan menyelesaikan

masalah

- Pantau dengan seksama

resiko bunuh diri/melkuai

diri sendiri

- Jauhkan bahan/alat yg

membahayakan klien

- Awasi dan tempatkan

klien di ruang yg mudah

dipantau oleh

perawat/petugas

- Bantu untuk memahami

bahwa pasien dapat

memahami keputusannya

- Kaji dan kerakhkan

sumber2 internal individu

- Bantu mengidentifikasi

sumber-sumber harapan

(mis. Hub. Antar sesama,

Pemantauan yang teliti dan

seksama pd klien akan

menurunkan resiko komplikasi

pd klien

Keluarga adalah unit yg paling

dekat dg klien sehingga

dukungan keluarga sgt penting

dalam upaya meningkatkan

harga diri pasien

Page 15: Rencana Tindakan Keperawatan Jiwa

TUK 5 : klien dapat

menggunakan dukungan

sosial

TUK 6 : klien dapat

menggunakan obat

dengan benar dan tepat

Klien kooperatif, mampu

berinteraksi bahkan

bekerja sama dg org lain,

klien mampu

mengaktualisasi diri dlm

kelompok sosial yg

dibentuk

Menyebutkan nama obat

yg diminum, klien dapat

minum obat sesuai

program pengobatan

keyakinan, dll)

- Kaji dan manfaatkan

sumber-sumber eksternal

individu (org terdekat,

tim pelayanan kesehatan,

kelompok pendukung,

agama yg dianut)

- Lakukan rujukan sesuai

dengan indikasi (mis.

Konseling pemuka

agama)

- Diskusikan dg klien

tentang obat, nama, dosis,

frekuensi, dan manfaat

serta efek sampingnya

- Bantu menggunakan obat

dg prinsip 5 benar (benar

pasien, obat, cara, dosis,

dan waktu)

- Beri reinforcement

positip

Dukungan sosial dilingkungan

sekitar/kegiatan-kegiatan

mampu dan bisa membantu klien

utk mengaktualisasi diri

Klien memiliki kesadaran

pentingnya minum obat dan

bersedia minum obat dg

kesadaran sendiri.