referat neuroanatomi ayu nindya

86
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA NEUROANATOMI PENYUSUN : AYU NINDYA SARI (112011199) PEMBIMBING: DR AL RASYID, SP.S KEPANITERAAN SARAF RS BHAKTI YUDHA PERIODE 17 DESEMBER 2012- 19 JANUARI 2013 KEPANITERAAN KLINIK FK UKRIDA SMF ILMU PENYAKIT SARAF Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Upload: ayusari14

Post on 09-Aug-2015

290 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

NEUROANATOMI

PENYUSUN : AYU NINDYA SARI (112011199)

PEMBIMBING: DR AL RASYID, SP.S

KEPANITERAAN SARAF RS BHAKTI YUDHA

PERIODE 17 DESEMBER 2012- 19 JANUARI 2013

KEPANITERAAN KLINIK FK UKRIDA

SMF ILMU PENYAKIT SARAF

RS BHAKTI YUDHA

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 2: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam menangani penyakit yang berkaitan dengan persarafan, hendaknya terlebih dahulu

mengenal mengenai susunan anatomi maupun fungsi dari susunan saraf pusat itu sendiri.

Sehingga dalam menangani suatu penyakit atau kelainan saraf kita dapat mengenal letak kelainan

dari gejala atau tanda klinis yang didapati, menentukan diagnosis topis.

Sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula

spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan

ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan

kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan.

Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun

eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga

tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan berlangsung melalui

kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya

maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.

Akan sangat berbahaya apabila sakit yang diderita tidak didiagnosis dengan tepat,

terutama dalam hal “neurologi” dikenal dengan diagnosis topis. Diagnosis neurologik tanpa

diagnosis topical akan selalu inadekuat dan seringkali tidak benar. Koordinasi deficit fungsional

tertentu terhadap system neuronal tertentu merupakan suatu sumber pengetahuan dalam riset

otak, yang tidak dapat dinilai dan tidak dapat digantikan oleh percobaan binatang.1

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 3: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. JARINGAN PELINDUNG

Sistem saraf pusat (central nervous system/CNS) terdiri dari otak dan sumsum tulang

belakang. Sistem saraf perifer (peripheral nervous system) terdiri dari saraf-saraf kepala (cranial

nerves), saraf tulang belakang (spinal nerves) dan ganglia perifer (peripheral ganglia). CNS

dilindungi oleh tulang-tulang; sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang

dan otak dilindungi oleh tengkorak.1,2

Sebagian besar otak terdiri dari neurons, glia, dan berbagai sel pendukung. Otak

merupakan bagian tubuh yang sangat penting oleh karena itu selain dilindungi oleh tulang

tengkorak yang keras, juga dilindungi oleh jaringan dan cairan-cairan di dalam tengkorak.

Dua macam jaringan pelindung utama dalam sistem saraf adalah meninges dan system

ventrikular.

1. Meninges

Jaringan pelindung di sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) adalah

meninges (bentuk tunggal: meninx). Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:2

a. Dura Mater (berasal dari kata dura=hard=keras dan mater=mother=ibu), merupakan lapisan

paling luar yang tebal, keras dan fleksibel tetapi tidak dapat direnggangkan (unstretchable) .

b. Arachnoid Membrane (berasal dari kata arakhe=spider), merupakan jaringan bagian tengah

yang bentuknya sepertijaring laba-Iaba. Sifatnya lembut, berongga-rongga dan terletak di bawah

lapisan durameter.

c. Pia Mater (berasal dari kata pious=small=kecil dan mater=mother=ibu), merupakan jaringan

pelindung yang terletak pada lapisan paling bawah (paling dekat dengan otak, sumsum tulang

belakang, dan melindungijaringan-jaringan sarafyang lain). Lapisan ini mengandung pembuluh

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 4: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

darah yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang. Antara pia mater dan membran

arachnoid terdapat bagian yang disebut subarachnoid space yang dipenuhi oleh cairan

cerebrospinal fluid (CSF).

2. Sistem Ventrikular

Cairan cerebrospinal ini terletak dalam ruang-ruang yang saling berhubungan satu sama

lain. Ruang-ruang ini disebut dengan ventricles (ventrikel). Ventrikel berhubungan dengan

bagian subarachnoid dan juga berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat (central

canal) dari tulang belakang. Ruang terbesar yang berisi cairan terutama ada pada pasangan

ventrikel lateral (lateral ventricle).

Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga (third ventricle) yang terletak di

otak bagian tengah (midbrain). Ventrikel ketiga dihubungkan ke ventrikel keempat oleh cerebral

aqueduct yang menghubungkan ujung caudal ventrikel keempat dengan central canal. Ventrikel

lateral juga membentuk ventrikel pertama dan ventrikel kedua. Cairan cerebrospinal merupakan

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 5: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

konsentrasi dari darah dan plasma darah. Diproduksi oleh choroid plexus yang terdapat dalam

keempat ventrikel tersebut.

Sirkulasi CSF dimulai dalam ventrikel lateral ke ventrikel ketiga, kemudian mengalir ke

cerebral aqueduct ke ventrikel keempat. Dari ventrikel keempat mengalir ke lubang-Iubang

subarachnoid yang melindungi keseluruhan CNS. Selanjutnya cairan itu (yang sudah digunakan)

diabsorpsi ke superior sagital sinus dan mengalir ke durameter yang kemudian akan dikeringkan

oleh pembuluh jugular di bagian leher.

Kadang-kadang aliran CSF ini terganggu, misalnya karena cerebral aqueduct diblokir

oleh tumor. Hambatan ini menyebabkan tekanan pada ventrikel karena ia dipaksa untuk

mengurangi cairan yang terus menerus diproduksi oleh choroid plexus sementara alirannya untuk

keluar terhambat. Dalam kondisi ini, dinding-dinding ventrikel ini akan mengembang dan

menyebabkan kondisi hydrocephalus.1,3 Bila kondisi ini berlangsung terus menerus, pembuluh

darah juga akan mengalami penyempitan dan dapat menyebabkan kerusakan otak. Kondisi ini

dapat ditolong melalui operasi dengan memasang tabung saluran ke salah satu ventrikel

kemudian tabung tersebut diletakkan dibawah kulit dan dihubungkan dengan katup pengurang

tekanan yang dipasang pada rongga perut. Bila tekanan pada ventrikel meningkat, katup akan

bekerja dan mengalirkan CSF ke perut sehingga dapat direabsorbsi ke dalam peredaran darah.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 6: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

B. STRUKTUR UTAMA OTAK

1. Forebrain

Pada perkembangan awal sistem saraf, tampak bahwa bagian forebrain terletak di

sekeliling ujung rostral dari otak. Bagian utamanya adalah diencephalon dan telencephalon.2

a. Telencephalon

Telencephalon terdiri dari kedua belah hemisphere yang simetris dan membentuk otak

besar (cerebrum). Kedua hemisphere tersebut dilapisi oleh cerebral cortex dan terdiri dari basal

ganglia dan sistem lymbic. Telencephalon merupakan bagian terbesar dari otak manusia dan

memiliki fungsi yang paling kompleks. Ia mengatur gerakan tidak disadari (volunteer),

mengintepretasikan input sensoris dan bertugas sebagai mediator (perantara) bagi proses kognitif

seperti belajar, berbicara dan memecahkan masalah.

1) Cortex

Hemisphere dilapisi oleh jaringan yang disebut cerebral cortex (atau cerebral bark).

Sebagian besar cortex terdiri dari sel glia, soma sel, dendrit dan interneuron. Karena sebagian

besar cortex terdiri dari soma sel, maka bagian ini berwarna keabu-abuan seperti gray matter

pada tulang belakang. Di bawah cerebral cortex terdapat jutaan axon yang menghubungkan

neuron-neuron di cerebral cortex dengan neuron di bagian lain. Axon pada bagian ini diselaputi

oleh myelin oleh karena itu warna bagian bawah cortex cenderung nampak keputihan (seperti

substansia alba pada tulang belakang).

Bentuk jaringan cerebral ini bergelombang (berlipat-lipat) sehingga mengurangi ruang

yang dibutuhkan untuk menempatkan cortex tanpa mengurangi volumenya. Didalam lipatan-

lipatan tersebut terdapat jurang-jurang yang dalam dan yang dangkal. Jurang yang dalam disebut

dengan fissures, sedangkan jurang yang dangkal disebut dengan sulci (tunggal=sulcus).

Punggung gelombang (bagian permukaan lipatan yang tampak) disebut dengan gyri

(tunggal=gyrus). Bagian-bagian hemisphere dipisahkan oleh fissure yang tidak terputus

(longitudinal fissure) dan dihubungkan oleh beberapa traktus (tract=saluran) yang disebut

commisure (commisure=cross hemisphere connection, yaitu bagian yang axon-axonnya

menghubungkan cortex dari kedua belah hemisphere secara kontralateral). Commisure yang

terbesar adalah corpus callosum. Fissure yang membagi cortex terdiri dari dua buah central

fissure dan dua buah lateral fissure beserta gyri disekitarnya. Gyrus precentral mengatur fungsi

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 7: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

motorik. Postcentral gyri merupakan saraf-saraf somatosensorik (menerima input dari reseptor

sensoris di kulit, persendian, dan otot-otot). Superior Temporal Gyri berhubungan dengan

auditory (pendengaran).5

Fissure-fissure utama ini (central dan lateral fissure) membagi cortex menjadi 4

bagian/lobus/lobes (sesuai pula dengan pembagian tulang tengkorak yang melindunginya), yaitu

frontal lobe (lobus frontal), parietal lobe (lobus parietal), temporal lobe (lobus temporal), dan

occipital lobe (lobus occipital). Central fissures memisahkan frontal lobe dengan parietal lobe

dan lateral fissure memisahkan temporal lobe dari frontal dan parietal lobe, yang berpartisipasi

dalam pengontrolan gerakan yang sifatnya kontralateral. Bila dalam suatu percobaan kita

meletakkan kawat pada bagian ini dan menstimulasinya dengan kejutan listrik, maka hasilnya

adalah timbulnya gerakan-gerakan tubuh dibagian yang berlawanan dengan motor cortex yang

kita stimulasi.

Primary somatosensory cortex terletak di bagian caudal sampai ke pusat (central) sulcus,

disebelah primary motor cortex, memiliki fungsi menerima informasi indera somatis (peraba),

seperti tekanan, sentuhan, getaran, dan temperature Lobe/lobus bagian posterior (parietal,

temporal, dan occipital) terlibat dalam proses persepsi. Primary somatosensory cortex yang

terletak di bagian caudal sampai central fissure, persis disebelah primary motor cortex. Bagian

ini menerima informasi tentang somatosenses (sensor pada kulit seperti sentuhan, tekanan,

getaran, dan temperatur). Sifat kontrol bagian ini juga kontralateral.

Primary visual cortex terletak di belakang lobus occipital di sepanjang fissure calcarine,

sebagian besar tersembunyi diantara dua cerebral hemisphere. Sesuai dengan namanya, bagian

ini berfungsi menerima informasi-informasi visual (lewat penglihatan).

Primary auditory cortex terletak di dalam lobus temporal dan sebagian besar tersembunyi

dalam fissure lateral.

Cerebral korteks yang melingkupi sebagian besar permukaan cerebral hemisphere

(sekitar 90%) disebut neocortex (neo=new=baru, karena bagian ini barn ditemukan oleh para ahli

memiliki karakteristik yang berbeda dari keselurnhan korteks sehingga ia berhak memiliki

sebutan sendiri). Dengan suatu kesepakatan bersama, bagian cortex terdiri dari enam lapis yang

dianggap merupakan hasil evolusi. Lapisan pertama terletak dibagian paling luar, demikian

selanjutnyasampai lapisan ke 6 yang terletak paling dalam persis diatas bagian putih/white matter

(seperti substansia alba pada tulang belakang).

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 8: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Cortex terdiri dari dua macam neuron, yaitu: sel pyramidal (neuron multipolar dengan

soma sel berbentuk piramid dengan axon yang panjang) dan sel stellate (interneuron yang

berbentuk bintang). Sel stellate terdiri dari berbagai macam sel, seperti sel granule, sel

chandelier, dan sel fusiform.

Kembali pada lapisan-Iapisancortex, lapisan I hanya terdiri dari neuron yang jumlahnya

sangat sedikit. Lapisan II sampai lapisan VI mengandung sel stellate. Sel pyramidal terdapat

pada lapisan II, III, dan V. Sel stelate pada lapisan IV dan sel pyramidal pada lapisan V memiliki

fungsi yang berlawanan. Sel stellate pada lapisan IV menerima input sensoris ke neocortex,

sedangkan sel pyramidal di lapisanV (lapisan yang mengandung selpyramidalterbanyak)

membawa sinyal motorik dari neocortex ke saraf-saraf gerak (brain stem) di otak dan tulang

belakang. Jadi motor cortex umumnya diindikasikan oleh lapisan V, dan sensor cortex

diindikasikan oleh lapisan IV. Lapisan IV pada prefrontal cortex primata (tidak pada semua

mamalia, hanya primate seperti monyet, orangutan, simpanse, dan sebagainya) memiliki

karakteristik khusus, yaitu adanya penampakan granular (keputihan) karena terdiri dari sel

stellate yang kecil dan padat.4

Seluruh bagian neocortex adalah association cortex. Association cortex pada lobus frontal

terlibat dalam proses perencanaan gerakan dan neuron-neuron di daerah itu mengontrol aktivitas

primary motor cortex yang mengontrol gerakan otot. Association cortex pada bagian lobus

posterior, bertugas menerima informasi dari indera dan terlibat dalam proses persepsi dan

memori. Somatosensori cortex primer mengirim informasi ke somatosensory association cortex,

dan primary visual cortex mengirim .informasi ke visual association cortex. Primary auditory

cortex mengirim informasi ke auditory association cortex

Bila seseorang mengalami kerusakan pada somatosensory association cortex, maka

mereka akan mengalami kesulitan dalam mempersepsi bentuk karena benda tersebut dapat

mereka raba tetapi tidak dapat mereka persepsi dengan benar. Kemungkinan mereka juga akan

mengalami kesulitan dalam menyebutkan bagian-bagian tubuhnya atau kesulitan dalam

menggambarkan peta atau memahami peta tersebut.

Bila seseorang mengalami kerusakan pada visual association cortex ia tidak akan menjadi

buta tetapi akan mengalami hambatan dalam mengenali objek melalui penglihatan. Ia masih

dapat mengenali objek tersebut melalui rabaan. Konsekuensi yang harus diterima oleh penderita

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 9: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

yang mengalami kerusakan pada auditory association cortex adalah hambatan dalam berkata-kata

dan memahami kata-kata.

Bila seseorang mengalami kerusakan pada bagian association cortex terutama pada

pertemuan dari ketiga lobus posterior, yaitu daerah dimana terjadi overlap antara fungsi-fungsi

somatosensory, visual, dan auditory, maka ia akan mengalami hambatan dalam membaca atau

menulis.3

2) Sistem Lymbic

Sistem Limbic atau Lymbic System terdiri dari limbic cortex dan satu set struktur

interkoneksi (penghubung antara struktur telencephalic dan diencephalic) yang terletak di pusat

forebrain dan berfungsi dalam proses perilaku yang bermotivasi (motivated behavior) termasuk

motivasi 4F yang bertujuan mempertahankan hidup (fleeing=menghindari bahaya,

feeding=makan, fighting=berkelahi, dan perilaku seksual).1,4

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 10: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Limbic cortex adalah bentuk lain dari korteks cerebral yang terletak di sekitar cerebral

hemisphere bagian ujung (limbic=perbatasan). Struktur utama dari sistem limbic ini adalah

hippocampus (seahorse=kuda laut karena bentuknya seperti kuda laut) dan amygdala (disebut

juga almond, karena bentuknya seperti biji almond) yang merupakan satu kumpulan nuklei yang

terletak di ventrikel lateral pada lobus temporal, atau terletak di bagian anterior dari

hippocampus. Septum terletak di garis tengah tepat di bawah corpus callosum dan di depan

hypothalamus.

Bagian terpenting dalam limbic cortex ini adalah cingulate gyrus yang letaknya

tersembunyi di fissure longitudinal persis di bawah corpus callosum. Fornix (berarti busur)

adalah bagian yang tampak besar pada sistem limbic, ia membentuk busur dari hippocampus di

sepanjang ventrikel ketiga sampai ke bagian anterior thalamus, septum, dan hipothalamus.

3) Basal Ganglia

Basal ganglia adalah kumpulan subcortical nuclei pada forebrain yang terletak di bagian

anterior dari ventrikel lateral. Secara umum basal ganglia terlibat dalam proses pengendalian

gerakan. Contohnya penyakit Parkinson's yang disebabkan oleh proses degenerasi neuron-neuron

yang terletak pada midbrain yang mengirim axon ke bagian basal ganglia. Penyakit tersebut

memiliki symptom seperti munculnya kelemahan otot, tremor (gemetaran), hambatan

keseimbangan dan kesulitan dalam melakukan gerak (kaku).

Basal Ganglia terdiri dari globus pallidus yang terletak di bagian lateral dari thalamus di

setiap sisi hemisphere, putamen yang terletak dibagian lateral globus pallidus, caudate yang

merupakan bagian yang panjang clan melingkar clibagian ujung anterior putamen, serta

amygdala yang juga merupakan bagian dari sistem limbic. Caudate dan Putamen dikenal pula

sebagai striatum.2

b. Diencephalon

Diencephalon adalah bagian dari forebrain yang terletak antara telencephalon dan

midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Diencephalon terdiri dari dua struktur utama, yaitu

thalamus dan hypothalamus.

1) Thalamus

Thalamus (Bahasa Yunani = thalamos yang berarti ruangan di dalam) terletak di bagian

dorsal dari diencephalon dan melingkupi dua sisi otak. Tiap bagian terletak pada sebelah sisi

ventrikel ketiga. Kedua lobus thalamus ini dihubungkan oleh massa intermedia yang terletak

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 11: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

dibagian ventrikel ketiga. Meskipun massa intermedia merupakan penghubung dari kedua sisi

thalamus, namun bagian ini tampaknya tidak memiliki fungsi yang sentral atau penting karena

pada sebagian manusia normal tidak dijumpai adanya massa intermedia ini. Tetapi letak anatomi

massa intermedia ini penting sebagai patokan (central point) untuk mempelajari bagian-bagian

otak yang lain.

Thalamus menerima sebagian besar input saraf yang menuju ke cerebral cortex. Dalam

thalamus ini juga terdapat Projection Fibers, yaitu kumpulan axon dari soma sel yang terletak

pada satu bagian otak dan memiliki kemampuan untuk bersynapsis dengan neuron di bagian otak

yang lain. Projection Fibers membantu memproyeksikan atau mengirimkan berita (yang dikirim

melalui sinapsis) tersebut ke cortex. Struktur thalamus dibagi-bagi berdasarkan jenis kumpulan

sel-sel sarafnya (nuclei). Kumpulan sel saraf pada salah satu bagian thalamus adalah pusat

pemrosesan informasi yang diterima dari reseptor sensoris, memproses informasi tersebut, dan

mengirimkan (mentransmisikan) informasi tersebut ke cortex sensoris yang sesuai. Contohnya

lateral geniculate nuclei yang merupakan pusat pemrosesan indera penglihatan (visual), medial

geniculate nuclei yang merupakan pusat pemrosesan indera pendengaran (auditory), dan ventral

posterior nuclei yang merupakan pusat pemrosesan indera somatosensoris. Nuclei thalamus yang

tidak terlibat dalam proses sensoris, memproyeksikan diri (lewat projection fiber) ke bagian-

bagian cortex yang tidak memiliki fungsi sensoris. Contohnya ventrolateral nucleus yang

menerima informasi dari cerebellum (otak kecil) dan memproyeksikan ke primary motor

cortex.1,2

2) Hypothalamus

Hypothalamus terletak di kedua sisi bagian inferior dari ventrikel ketiga di bagian dasar

otak, persis di bawah thalamus. Meskipun bentuknya kecil (hypo=kurang), kira-kira 1/10 ukuran

thalamus, hypothalamus memegang peranan penting. Hypothalamus mengontrol sistem saraf

otonom dan sistem endokrin, serta memegang peranan penting dalam pengaturan perilaku

bermotivasi (motivated behavior).

Selain fungsinya yang kompleks, secara anatomis hypothalamus juga merupakan struktur

otak yang sangat kompleks karena terdiri dari berbagai nuclei dan saluran-saluran jaringan (fiber

tracts). Pada bagian bawah hypothalamus (lewat pituitary stalk/cabang pituitary) terdapat

kelenjar pituitary yang mengatur pelepasan hormon dalam tubuh.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 12: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Sistem endokrin dalam tubuh sebagian besar dikontrol oleh hormon-hormon yang

diproduksi oleh sel-sel di hypothalamus. Sistem khusus dalam pembuluh darah akan

menghubungkan hypothalamus dengan anterior pituitary gland (kelenjar pituitary bagian

anterior). Hormon-hormon hypothalamus disekresikan (dihasilkan) oleh neuron khusus yang

disebut dengan neurosecretory cells yang letaknya di dekat bagian pituitary stalk bagian bawah.

Hormon-hormon ini merangsang anterior pituitary gland untuk mensekresikan hormon masing-

masing bagian tubuh. Misalnya gonadotropin-releasing hormone menyebabkan sekresi pada

anterior pituitary gland untuk menghasilkan (mensekresi) hormon gonadotropin yang penting

untuk proses dan perilaku reproduksi.3,4 Sebagian besar hormon diproduksi oleh anterior pituitary

gland dan anterior pituitary glahd mengontrol kelenjar-kelenjar endokrin yanglain. Karena

memiliki fungsi tersebut, anterior pituitary gland sering disebut "master gland" (penguasa

kelenjar). Contohnya hormone gonadotropic yang menstimulasi gonads (ovariumdan testes)

untuk melepaskan hormon seksual laki-Iaki atau perempuan. Hormon pituitary anterior yang lain

seperti prolactin dan somatotropic (pertumbuhan tidak mengontrol kelenjar lain tapi merupakan

penerima pesan akhir (sebagai pelaksana yang mensekresi hormon).

Hypothalamus juga memproduksi hormon dari posterior pituitary gland dan mengontrol

sekresinya. Yang termasuk dalam kontrol posterior pituitary gland antara lain oxytoxin

(menstimulasi aliran ASI dan kontraksi uterus saat melahirkan) dan vasopressin yang mengatur

pengeluaran urine dari ginjal. Sekresi dari posterior pituitary gland diproses oleh neuron-

neurondi hypothalamus yang axonnya ke arah bawah sampai ke pituitary stalk dan berhenti di

posterior pitutary gland. Hormon dibawa melalui saluran (vesicles) ke axoplasma dari neuron-

neuron tersebut dan berkumpul di terminal button dari posterior pituitary gland. Bila axon

mendapat stimulasi, hormon-hormon yang terkumpul di terminal button akan dilepaskan (sarna

halnya seperti substansi neurotransmitter) dan masuk ke dalam sistem sirkulasi tubuh. Tepat

didepan pituitary stalk terdapat optic chiasm yaitu temp at dimana setengah bagian dari axon di

saraf penglihatan (yang berasal dari mata) melakukan perpindahan silang dari satu bagian otak

ke bagian otak yang lain secara contralateral. Bentuk optic-chiasm ini seperti huruf X karena ada

saraf-saraf yang decussate (bersilangan secara contralateral). Sedangkan saraf-saraf yang

nondecussate umumnya bersifat ipsilateral.1

2. Midbrain

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 13: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Midbrain sering juga disebut dengan istilah mesencephalon yang mengelilingi cerebral

aquaduct dan terdiri dari dua struktur utama, yaitu tectum dan tegmentum.

1) Tectum

Tectum (berarti atap) terletak di bagian dorsal dari mesencephalon. Struktur utama dari

tectam ini adalah superior colliculi dan inferior colliculi. Superior colliculi maupun inferior

colliculi berupa pasangan tonjolan (superior sepasang dan inferior sepasang) pada permukaan

batang otak (brain stem). Superior colliculi memiliki fungsi visual (penglihatan), sedang inferior

colliculi memiliki fungsi auditory (pendengaran). Selain itu, pada mamalia, superior colliculijuga

terlibat dalam proses refleks visual dan reaksi terhadap stimulus yang bergerak.2

2) Tegmentum

Tegmentum (=covering/pelindung) merupakan bagian mesencephalon yang terletak di

bawah tectum. Selain dari ujung rostral reticular formation, nuclei pada cranial nerves, terutama

yang mengontrol gerakan mata, dan traktus (saluran) yang terkandung didalamnya;

periaqueductal gray matter, red nucleus, dan substansia nigra adalah bagian-bagian dari

tegmentum yang banyak menarik perhatian para ahli biopsikologi.

Reticular Formation adalah struktur segmentum yang cukup besar dan terdiri dari nuclei

(kurang lebih 90 nucleus) yang karakterisasinya menyebar, merupakan suatu jaringan

komunikasi neuron melalui axon dan dendrit yang kompleks (reticulum; berarti "jaringan kecil").

Struktur reticular formation ini terdapat disepanjang bagian tengah batang otak, mulai dari batas

bawah medulla sampai ke batas atas dari midbrain Reticular Formation menerima informasi

sensoris melalui berbagai proses dan memproyeksikam axonnya ke cerebral cortex, thalamus,

dan tulang belakang. Ia memegang peranan penting dalam kegiatan tidur dan rangsang (oleh

karena itu reticular formation sering pula disebut dengan recticular activating system (RAS)

karena sifatnya yang merangsang/mengaktifkan),juga terlibat dalam proses lain yang tidak

berhubungan satu sarna lain, seperti perhatian, gerakan otot, gerakan tubuh, dan refleks-refleks

vital. Periaqueductal gray matter adalah subtansi berwarna abu-abu yang terletak disekeliling

Cerebral aqueduct. Saluran (duct) tersebut menghubungkan ventrikel ketiga dengan ventrikel

keempat. Disebut substansi gray (abu-abu) karena sebagian besar terdiri dari soma sel. Substansi

ini memiliki suatu sistem sirkuit saraf yang mengontrol gerakan-gerakan yang mencirikan suatu

karakteristik gerakan dari species tertentu. Banyak ahli menaruh perhatian khusus pada bagian

ini karena ia memiliki peran sebagai perantara efek pengurang rasa sakit (analgesic/pain

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 14: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

reducing) yang ditimbulkan oleh obat-obatan (seperti opium dan morphine). Morphine akan

merangsang neuron-neuron pada bagian ini sehingga sensitivitasnya organisme terhadap rasa

sakit akan menurun.

Red nucleus (nukleus merah) dan substansia nigra (substansi hitam) adalah komponen

yang penting dalam sistem sensorimotorik. Kumpulan axon yang berasal dari red nucleus

membawa informasi motorik dari otak ke tulang belakang. Substansia nigra terdiri dari neuron

yang memproyeksikan informasi ke basal ganglia. Degenerasi pada substansia nigra dan red

nucleus akan menyebabkan Parkinson's disease.

3. Hindbrain

Hindbrain terletak disekeliling ventrikel keempat. Terdiri dari dua struktur utama, yaitu

metencephalon dan myelencephalon.

a. Metencephalon

Metencephalon (= behind brain/otak samping) terdiri dari dua struktur utama, yaitu: pons

dam cerebellum.

1) Pons

Pons berarti bridge atau jembatan. Didalam metencephalon terdapat saluran-saluran

(traktus) yang naik (ascending) dan turun (descending), nuclei dari cranial nerves, nuclei yang

mengatur tidur dan terjaga dari tidur, dan bagian dari reticular formation. Bagian-bagian tersebut

membentuk suatu gundukan pada bagian permukaan ventral dari batang otak yang disebut pons.

Letaknya secara lebih rinci adalah diantara mesencephalon dan medulla oblongata dan di bagian

ventral cerebellum.2

2) Cerebellum

Cerebellum (otak kecil) merupakan versi miniatur dari cerebrum (permukaanya juga

bergelombang). Cerebellum dilindungi oleh cerebellar cortex dan memiliki satu kumpulan deep

cerebellar nuclei yang memproyeksikan informasi ke cortex dan menerima proyeksi dari cortex.

Cerebellum terletak di permukaan lateral dan dorsal dari pons.

Cerebellum merupakan stuktur yang memiliki peran penting dalam system

sensorimotorik. Kerusakan pada cerebellum akan mengakibatkan ketidakstabilan dalam berdiri,

berjalan, dan gerakan-gerakan koordinasi yang lain (gerakannya cenderung tergesa-gesa). Pianis

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 15: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

atau musisi lain yang memiliki kemampuan tinggi, menunjukkan bahwa kemampuan koordinasi

motoriknya sangat baik. Cerebellum menerima informasi visual, auditory, vestibular,

dansomatosensory (seperti yang sudah dijelaskan di atas). Selain itu ia juga menerima informasi

tentang gerakan muskular (otot) individu yang dikontrol oleh otak. Cerebellum mengintegrasikan

informasi-informasi yang didapat dan memodifikasi dalam bentuk gerakan-gerakan motorik

yang terkoordinasi dan halus. Kerusakan pada cerebellum yang parah dapat menyebabkan

seseorang tidak mampu untuk berdiri.

b. Myelencephalon

Myelencephalon hanya terdiri dari satu struktur utama, yaitu Medulla Oblongata sering

juga disebut dengan medulla. Myelencephalon merupakan bagian otak yang letaknya paling

ujung posterior (cauda), sebagian besar terdiri dari traktus (saluran-saluran) yang membawa

sinyal di seluruh bagian otak dan bagian tubuh, iajuga mengandung nuclei dari saraf cranial yang

meninggalkan otak. Batas bagian bawah dari myelencephalon ini adalah ujung rostral dari tulang

belakang. Medulla terdiri dari sebagian reticularformation, termasuk didalamnya nuclei yang

mengatur fungsi organ-organ vital seperti pengaturan sistem kardiovaskuler, respirasi, dan

gerakan otot kepala. Ia juga mengandung nuclei yang menyampaikan informasi somatosensory

dari tulang belakang ke thalamus.

C. SISTEM SENSORIK

TRAKTUS SPINOSEREBELARIS

Beberapa impuls aferen yang timbul di organ system musculoskeletal (otot, tendon dan

sendi) berjalan melalui traktur spinoserebelaris ke organ keseimbangan, koordinasi, serebelum.

Ada dua traktus pada setiap sisi, satu anterior dan satu lagi posterior.7

A. Traktus Spinoserebelaris Posterior

Serabut yang cepat menghantarkan impuls dari spindle otot dan organ tendon terbagi

menjadi banyak kolateral setelah memasuki medulla spinalis. Beberapa serabut kolateral

langsung membuat kontak sinaptik dengan neuron motorik alpha yang besar di kornu anterius

medulla spinalis. Serabut kolateral yang lain muncul setingkat vertebra torakal, lumbal dan

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 16: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

sacral berakhir dinukleus berbentuk tabung yang terdapat didasar kornu posterior setinggi

vertebrae C8-L2. Ia berjalan ke atas didalam medulla spinalis sisi ipsilataeral di bagian posterior

funikulus lateralis dan kemudian berjalan melalui pedunkulus serebelaris inferior ke vermis

cerebri. Serabut aferen yang muncul setingkat vertebra servikalis berjalan didalam fasikulus

kuneatus untuk membuat sinaps dengan neuron kedua yang sesuai di nucleus kuneatus asesorius

medullae dan serabut yang keluar bejalan naik ke serebelum.

B. Traktus Spinoserbelaris Anterior

Serabut yang memasuki medulla spinalis membentuk sinaps dengan neuron funikularis di

kornu posterior dan di bagian sentral substantia grisea medulla spinalis. Kebalikan dengan yang

posterior, dimana ia menyilang didasar ventrikel ke empat ke otak tengah dan kemudian berbelok

ke arah posterior untuk mencapai vermis cerebeli melalui pedunkulus serebelaris superior dan

velum medullae superius.

C. Kolumna Posterior

Serabut aferen yang menghantarkannya adalah prosesus neuron pseudounipolar bagian

distal di ganglion spinale. Prosessus bagian sentral sel-sel ini kemudian berjalan naik didalam

medulla spinalis dan berakhir dinuklei kolumna posterior di medulla yang lebih rendah. Di dalam

funikulus posterior medulla spinalis, serabut aferen yang berasal dari ekstremitas bawah

menempati bagian paling medial. Serabut aferen dari bagian atas bergabung di medulla spinalis

setingkat vertebra servikalis dan terletak lebih lateral sehingga funikulus posterior setingkat ini

terdiri dari dua kolumna: fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus. Serabut ini berakhir di nuclei

grasilis dan kuneatus. Nuclei ini mengandung neuron kedua yang memproyeksikan aksonya ke

thalamus (traktus bulbotalamikus). Semua serabut bulbotalamikus menyilang garis tengah ke

sisi kontralateral saat berjalan naik membentuk lemniskus medialis. Ini berakhir di nucleus

ventralis posterolateralis talami. Serabut tersebut membentuk kontak sinaptik dengan neuron

ketiga yang kemudian membentuk traktus talamokortikalis, traktus ini berjalan naik melalui

kapsula interna dan melalui korona radiate ke korteks somatosensorik primer di girus post

sentralis.1,7

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 17: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

TRAKTUS SPINOTALAMIKUS

Saat memasuki medulla spinalis, serabut-serabut saraf sensorik dengan berbagai ukuran

dan fungsi dipilah-pilah dan dipisahkan menjadi berkas-berkas atau tractus-tractus saraf di

substantia alba. Beberapa serabut saraf berperan untuk menghubungkan segmen – segmen

medulla spinalis yang berbeda, sedangkan serabut lainnya naik dari medulla spinalis naik ke

pusat-pusat yang lebih tinggi hingga menghubungkan medulla spinalis dengan otak. Berkas-

berkas serabut yang berjalan ke atas ini disebut tractus ascendens.5

Tractus-tractus ascendens menghantarkan informasi aferen baik yang dapat maupun tidak

dapat disadari.Informasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu : 1.) informasi

eksteroseptif yang berasal dari luar tubuh seperti nyeri, suhu dan raba. 2.) informasi

propioseptif yang berasal dari dalam tubuh, seperti dari otot dan sendi.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Penampang transversal medulla spinalis

Page 19: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

A. Traktus Spinotalamikus Anterior

Neuron pertama adalah sel saraf pseudouni-polar ganglion spinalis. Biasanya

cukup tebal, serat perifer bermielin yang mengirim sensasi taktil dan sensasi tekanan

yang tidak begitu berbeda dari reseptor kulit, seperti keranjang rambut dan korpuskel

taktil. Cabang sentral dari akson ini berjalan melalui radiks posterior ke dalam funikuli

posterior medula spinalis. Di sini semua mungkin berjalan naik untuk 2 sampai 15

segmen dan dapat memberikan lateral ke bawah untuk 1 sampai 2 segmen. Pada sejumlah

tingkat, semua bersinaps dengan neuron kornu posterior.1,2,7

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 20: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Sel saraf ini menggantikan "neuron kedua" membentuk traktus spinotalamikus

anterior. Traktus ini menyilang komisura anterior di depan kanalis sentralis ke sisi yang

berlawanan dan berlanjut ke daerah perifer anterior funikulus anterolateral. Dari sini

traktus berjalan naik ke nukleus ventralis talamus posterolateral, bersama dengan traktus

spinotalamikus lateral dan lemniskus medialis (Gambar 1.19). Sel - sel saraf talamus

adalah "neuron ketiga", memproyeksikan impuls dalam girus postsentralis melalui traktus

talamokortikalis.

Medula spinalis dengan jaras asenden yang paling penting

Kenyataan bahwa cabang sentral dari neuron pertama berjalan ke atas dan ke bawah

didalam funikulus, dan berhubungan melalui banyak kolateral dengan "neuron kedua",

merupakan alasan mengapa cedera bagian lumbal dan toraks dari traktus spinotalamikus

biasanya tidak menyebabkan hilangnya sensasi taktil yang penting. Impuls dapat dengan

mudah melintas daerah cedera. Jika kerusakan mencakup bagian servikal traktus

spinotalamikus anterior dapat menyebabkan hipestesia ringan tungkai kontralateral.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 21: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

B. Traktus Spinotalamikus Lateral

Traktus ini membawa sensasi nyeri dan suhu. Reseptor perifer adalah ujung saraf

bebas dalam kulit, yang merupakan organ - akhir cabang perifer dari neuron pseudounipolar

ganglion spinalis, yang mewakili serat kelompok A yang tipis dan serat C yang hampir tak

bermielin. Cabang sentral memasuki medula spinalis melalui bagian lateral radiks posterior.

Di dalam medula spinalis, cabang sentral ini terbagi menjadi kolateral pendek, longitudinal

mana di atas 1 atau 2 segmen berhubungan sinaps dengan sel - sel saraf substansia

geladinosa.5

Cabang ini adalah "neuron kedua yang membentuk traktus spinotalamikus lateral

(Gambar 1.18). Serat - serat dari traktus ini juga menyilang komisura anterior dan berlanjut

ke bagian lateral funikulus lateral dan ke atas ke talamus.1,5 Seperti serat funikuli posterior,

kedua traktus spinotalamikus juga tersusun dalam urutan somatotopik yang berasal dari

tungkai, terletak paling perifer dan yang berasal dari leher, terletak paling sentral ( medial ).

Traktus spinotalamikus lateral menyertai lemniskus medialis pada waktu lemniskus

spinalis melewati pusat otak. Traktus tersebut berakhir pada nukleus ventralis posterolateral

dari talamus. Dari sini, "neuron ketiga" membentuk traktus talamokortikalis, yang berlanjut

ke korteks girus sentralis posterior (Gambar 1.20). Serat yang membawa sensasi nyeri dan

suhu, berjalan dalam traktus spinotalamikus dengan sangat rapat sisi ke sisi, sehingga tidak

mungkin dipisahkan secara anatomi. Jika spinotalamikus lateral cedera, sensasi nyeri seperti

juga sensasi suhu akan rusak, meskipun tidak selalu dalam derajat yang sama.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 22: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Traktus spinotalamikus lateral merupakan jaras utama untuk nyeri dan suhu. Jika

traktus tersebut dipotong ( kordotomi ), yaitu suatu operasi yang biasanya dilakukan bilateral

untuk terapi nyeri yang hebat, nyeri tidak dapat dihilangkan secara total. Hasil ini

menyatakan bahwa rangsangan nyeri juga dapat dikirim melalui neuron internunsial

sepanjang jaras intrinsik fasikuli propii dari medula spinalis. Pemotongan traktus

spinotalamikus lateral pada ventral substansia alba medula spinalis, menghilangkan sensasi

nyeri dan suhu kontralateral sekitar 1 sampai 2 segmen di bawah tingkat operasi.

Impuls nyeri dan suhu yang mencapai talamus dapat dirasakan, tetapi tidak nyata.

Sekali impuls tersebut mencapai korteks serebral, perbedaan rasa sakit dapat dibedakan.

Semua "neuron ketiga" sensorik yang menghubungkan talamus dan korteks serebri,

berjalan melewati ekstremitas posterior dari kapsula interna posterior ke traktus piramidalis

dan menuju ke ruang reseptif untuk sensasi tubuh dalam konvolusi sentralis posterior ( girus

postsentralis: daerah sitoarsi - tektonik Brodmann 3a, 3b, 2 dan 1). Di sini "neuron ketiga"

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 23: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

memproyeksikan sensasi superfisial seperti rasa sakit, raba, tekanan, dan suhu, dan untuk

beberapa tingkat, sensasi dalam.

Tidak semua impuls aferen dikirim oleh talamus ke korteks sensorik. Sejumlah

impuls berakhir pada korteks motorik girus pre-sentralis. Yang datang dari girus

postsentralis tidak hanya reaksi sensorik, tetapi juga reaksi motorik. Lapangan kortikal

motorik dan sensorik tumpang tindih pada beberapa tingkat. Oleh karena itu, seseorang dapat

mengatakan girus sentral sebagai regio sensorimotor. Sinyal sensorik dapat segera dikirim ke

dalam reaksi motorik dalam regio ini. Serat piramidal dari sirkuit pendek tertutup ini,

biasanya berakhir langsung pada sel kornu anterior, tanpa adanya neuron interkalasi.

Meskipun ada beberapa tumpang tindih hubungan dan fungsi antara giri pre dan post-

sentralis, girus presentralis harus tetap dianggap regio motorik utama dan girus postsentralis

sebagai daerah sensorik utama.

Impuls yang dibawa oleh serat aferen "neuron ketiga", sampai pada korteks serebral

dalam urutan somatotopik, berkaitan dengan skema homunkulus sensorik yang berdiri di atas

kepalanya. Lebih lanjut, kualitas sensasi yang berbeda mempunyai urutan tempat yang

tertentu: Area Brodmann 3a membawa impuls dari gelendong otot; area 3b membawa impuls

nyeri dan suhu; area 1, sensasi taktil; dan area 2, sensasi sikap. Sebagai kualitas yang

berbeda. Fungsi yang lebih tinggi, seperti diskriminasi dua titik dan penentuan pasti lokasi

masing-masing stimuli, merupakan aktivitas kortikal. Rusaknya korteks sensorik

menyebabkan penurunan sensasi nyeri, suhu, dan raba, tetapi menghilangkan sensasi

diskriminasi dan sikap dari bagian tubuh kontralateral dari lesi, karena semua jaras sensorik

telah menyeberang sebelum mencapai korteks.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 24: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Fungsi seperti mengenal obyek dengan meraba (stereognosis) membutuhkan daerah

asosiasi tambahan. Daerah-daerah ini terletak pada lobus parietalis, di mana banyak sensasi

individual dari ukuran, bentuk, dan sifat fisik (ketajaman, ketumpulan, kelembutan,

kekerasan, dingin, panas, dsb.) bergabung dan dapat dibandingkan dengan ingatan sensasi

raba yang sebelumnya dirasakan. Lesi pada lobus parietalis bawah, dapat mengakibatkan

hilangnya kemampuan untuk mengenal obyek dengan meraba pada sisi yang berlawanan de-

ngan lesi. Hilangnya kemampuan ini disebut astereognosis.7

Medula spinalis mengandung tidak hanya jaras aferen dan hubungan serat

intrinsiknya sendiri, seperti fasikulus proprii, tetapi juga sejumlah jaras eferen. Terdapat

traktus piramidalis yang melayani gerakan volunter, dan sebagai tambahan, sejumlah traktus

yang disebut traktus ekstrapiramidalis, yang mempunyai pengaruh pada mekanisme refleks

yang rumit dari medula spinalis. Jaras sensorik ”neuron kedua”, misalnya, traktus spinoreti

kularis, spinotektalis, spinoolivarius dan spi novestibularis. Jaras ini termasuk kelompok

jaras aferen yang berhubungam dengan sirkuit umpan balik sistem ekstrapiramidalis, yang

akan dibicarakan kemudian Traktus spinovestibularis terletak pada bagian servikalis di atas

C4 dan berdekatan dengan traktus vestibulospinalis. Mungkin merupakan kolateral dari

traktus spinoserebelaris dorsalis.

Cedera Traktus Ascendens di dalam medulla spinalis 3

- Traktus spinotalamikus Lateralis

Kerusakan pada tractus ini menyebabkan kehilangan sensasi nyeri dan suhu sisi

kontralateral di bawah tingkat lesi. Oleh karena itu, pasien tidak akan bereaksi terhadap

tusukan jarum atau mengetahui benda panas atau dingin yang diletakan pada kulitnya.

- Traktus Spinotalamikus Anterior

Kerusakan pada tractus ini menyebabkan kehilangan sensasi raba dan tekanan ringan sisi

kontralateral di bawah tingkat lesi. Ingatlah bahwa diskriminasi raba akan tetap ada

karena sensasi ii dihantarkan melalui fasiculus gracillis dan fasiculus cuneatus. Pasien

tidak dapat merasakan sensasi raba ringan dari sepotong kapas yang disentuhkan pada

kulitnya atau merasakan benda tumpul yang ditekankan pada kulitnya.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 25: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

- Fasciculus Gracilis dan Fasciculus Cuneatus

Kerusakan pada kedua tractus ini memutuskan informasi dari otot dan sendi ke tingkat

kesadaran, oleh karena itu seseorang tidak mengetahui posisi dan pergerakan ekstremitas

ipsilateral dibawah tingkat lesi. Dengan mata tertutup, pasien tidak mampu mengatakan

posisi ekstremitas atau bagian ekstremitas nya. Pasien juga mengalami kehilangan rasa

getar di bawah tingkat lesi pada sisi ipsilateral. Selain itu juga terjadi kehilangan

diskriminasi taksil pada sisi lesi.

D. SISTEM MOTORIK

TRAKTUS PIRAMIDALIS

Sistem motorik terdiri dari jaras motorik dan sirkuit saraf yang dikelompokkan menjadi

dua sistem yaitu sistem motorik sentral (UMN/Upper Motor Neuron) yang terdiri dari sistem

piramidal dan sistem ekstrapiramidal; dan sistem motorik perifer (LMN/Lower Motor Neuron).

Sistem ini menghantarkan segala perintah dari korteks motorik serebri menuju sirkuit lokal untuk

mengatur gerakan-gerakan volunter tubuh. Sirkut lokal ini selanjutnya akan meneruskan perintah

tersebut ke LMN atau neuron motorik yang akson-aksonnya menstimulasi otot-otot volunter

secara langsung.

Kerja volunter dari otot, berkaitan dengan serat otot panjang yang berasal dari neuron

kortikal dan berjalan ke bawah ke sel kornu anterior medula spinalis. Serat – serat ini

membentuk traktus kortikospinalis atau piramidalis. Traktus piramidal merupakan kumpulan

susunan serabut saraf yang mengatur gerakan volunter otot rangka (kontralateral). Serat-serat ini

adalah akson dari neuron yang terletak dalam regio motorik, yaitu girus presentralis, lebih

spesifik lagi adalah pada area sitoarsitektonik Brodmann 4 (Gambar 2.1). Area ini adalah

lapangan yang agak sempit yang memanjang sepanjang fisura sentralis, dari lateral atau fisura

sylvii ke arah dorsomedial ke tepi dorsal hemisfer dan dari sini ke bagian anterior lobulus

parasentralis pada sisi medial hemisfer. Berjalan tepat di depan korteks sensorik girus

postsentralis.6

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 26: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Motoneuron tidak terbatas pada area 4 saja; tetapi juga dapat ditemukan dalam lapangan

kortikal yang berdekatan. Sebagian besar, bagaimanapun juga, mengisi lapisan kortikal ke 5 dari

area 4. Semua bertanggung jawab untuk membedakan dan mengarahkan gerakan tunggal.

Serabut- serabut sistem piramidal ini dimulai dari sel-sel piramida Betz raksasa daerah korteks

girus presentralis/area Brodmann 4, yang memberikan akson dengan selubung mielin yang tebal

(Gambar 2.3). Serat konduksi cepat ini hanya mewakili 3,4 sampai 4% dari semua serat yang

membuat traktus piramidalis berasal dari sel piramida kecil atau sel fusiformis dalam area

motorik 4 dan 6. Serat yang berasal dari area 4 mewakili sekitar 40% dari serat traktus, sisanya

berasal dari daerah regio sensorimotor lainnya.1,2,5

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 27: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Motoneuron area 4 mengontrol gerakan volunter yang halus dari otot-otot rangka separuh

tubuh kontralateral, karena kebanyakan serat traktus piramidalis menyeberang ke sisi yang

berlawanan dalam medula oblongata yang lebih rendah. Stimulasi area 4 menghasilkan gerakan

umum masing-masing otot, sedangkan stimulasi area 6 menyebabkan gerakan yang lebih

kompleks, seperti gerakan seluruh lengan atau tungkai.

Impuls dalam sel piramida korteks motorik, dalam kenyataannya berjalan dalam dua jaras

yang terletak pada bagian rostral traktus piramidalis. Yang satu adalah berkas kortikonuklear

atau kortikobulbar, yang berakhir pada nuklei saraf kranialis motorik dalam pusat otak. Yang

lainnya adalah berkas kortikospinalis yang jauh lebih tebal. Berkas ini berakhir pada kornu

anterior medula spinalis pada neuron interkalasi, yang pada gilirannya, dihubungkan oleh sinaps

dengan motoneuron besar kornu anterior. Sel saraf ini mengirim impuls sepanjang radiks anterior

dan saraf perifer ke lempeng akhir motorik otot-otot rangka.6

Perjalanan traktus piramidalis

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 28: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Setelah serat-serat traktus kortikospinalis meninggalkan korteks motorik, serat ini akan

bergabung melewati korona radiata substansia alba serebrum ke arah ekstremitas posterior

kapsula interna. Terbalut ketat, serat-serat berjalan melewati kapsula interna dalam urutan

somatotopik dan memasuki bagian tengah pedunkulus otak tengah. Serat-serat sekarang

merupakan berkas padat yang berjalan turun melalui pusat setiap separuh basal pons, yang

dikelilingi oleh sejumlah sel saraf nuklei pontis dan oleh berbagai serat-serat sistem. Pada

sambungan pontomedular, traktus tersebut terlihat dari luar dan membentuk juluran piramida

yang terbalik pada setiap sisi garis tengah frontal dari medula oleh karena itu disebut sebagai

traktus piramidalis.6 Pada ujung akhir medula oblongata, 80 – 85% serat dari setiap traktus

piramidalis, menyeberang ke sisi yang berlawanan dalam dekusasio piramidalis dan menjadi

traktus kortikospinal lateral. Sisa dari serat-serat tersebut, terus berjalan ke bawah tidak

menyilang dalam funikulus anterior sebagai traktus kortikospinalis anterior. Serat-serat ini

menyebarang pada tingkat segmental melalui komisura anterior medula. Pada segmen servikal

dan toraks medula spinalis, beberapa serat mungkin berhubungan dengan sel kornu anterior dari

sisi yang sama, sehingga otot-otot leher dan tubuh menerima persarafan kortikal dari kedua sisi.

Serat yang menyilang pada lokasi dekusasio piramidalis, berjalan turun sebagai traktus

kortikospinalis lateral melalui funikulus lateral, menjadi lebih kecil dan makin kecil kebagian

lumbal, karena serat-serat tersebut terus bercabang. Sekitar 90% serat-serat tersebut bersinaps

dengan neuron internunsial yang pada gilirannya berhubungan dengan sel alfa yang besar di

kornu anterior, seperti sel gamma motor neuron.1

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 29: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Manifestasi Klinis dari lesi-lesi pada perjalanan traktus piramidalis:3

o Lesi subkortikal (hematom, infark, tumor, dan sebagainya). Paresis kontralateral lengan

atau tangan serta melibatkan gerakan-gerakan keterampilan. Lesi kecil dikorteks area 4

akan menyebabkan paresis flasid dan sering disertai terjadinya serangan epilepsi fokal

(jackson).

o Lesi kapsula interna. Hemiplegia spastik (sehubungan dengan serabut piramidal dan

ekstrapiramidal yang tersusun padat). Keterlibatan traktus kortikonuklear akan

menyebabkan terjadinya paralisa fasial dan hipoglosus kontralateral. Kebanyakan

nukleus motorik saraf kranial mempunyai inervasi bilateral.

o Lesi pedunkulus akan menyebabkan terjadinya hemiplegi spastik yang kontralateral dan

disertai dengan paralisa n. III ipsilateral.

o Lesi pons dapat menyebabkan hemiplegia kontralateral atau bilateral. Sering kali tidak

semua serabut piramidal terlibat, dan mengingat serabut-serabut yang ke nukleus VII dan

XII terletak lebih ke arah dorsal, maka kedua saraf ini biasanya tetap intak. Sebaliknya,

lesi-lesi ini sering disertai oleh kelumpuhan n. VI dan n. V ipsilateral.

o Lesi piramid biasanya menyebabkan hemiparese flasid kontralateral (bukan hemiplegia

mengingat traktus yang terlibat hanya traktus piramidal, sedangkan ekstrapiramidal tetap

intak).

o Lesi servikal. Keterlibatan traktus piramidalis lateralis (akibat amyotropic lateral sclerosis

atau multipelsklerosis) akan menyebabkan hemiplegia spastik ipsilateral. Spastisitas ini

dikaitkan dengan kerusakan traktus piramidal dan traktus ekstrapiramidal.

o Lesi torakal. Interupsi traktus piramidalis lateralis akan menyebabkan monoplegia

ipsilateral tungkai, sedangkan kerusakan yang bilateral akan menyebabkan paraplegia.

o Lesi kornu anterior. Kelumpuhan akibat lesi ini adalah ipsilateral dan bersifat flasid

akibat gangguan LMN.

o Lesi dekusasio traktus piramidalis akan menampilkan sindrom (jarang) yang dikenal

dengan hemiplegia alternans.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 30: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

TRAKTUS KORTIKOBULBAR = FIBRAE CORTICONUCLEARES

Merupakan bagian dari traktus Piramidalis ( Tr.Desendens) yang berakhir pada

nuklei motor nervi craniales. Serabut saraf ini bersama-sama dengan traktus

spinotalamikus berasal dari lapangan presentralis (area 4 dan 6) 2/3 bagian dan lapangan

lobus parietalis (area 3,1,2 dan 41) 1/3 bagian. Serabut- serabut dari daerah ini berkumpul

dan membentuk jaras yang melalui kapsula interna, lalu turun kebawah setingkat

mesensefalon berada di pertengahan pedunkulus serebri. Jaras kortikobulbar terletak pada

bagian medial. Kemudian di pons, serabut ini berputar sehingga jaras kortikobulbar

berada di dorsal. Serabut ini berakhir di nuklei motor nervi kranial setinggi medula

oblongata.1,5,6

Traktus kortikobulbar berakhir di inti saraf kranial secara :

a. Bilateral, nuclei oculomotorius (III), nuclei trigeminus (V), pars kaudal nucleus

fascialis (VII), Nuclei Ambigus (X)

b. Menyilang kontralateral, Nucleus Abdusen (VI), pars rostralis nucleus fascialis

(VII), nucleus hipoglossus (XII)

c. Tidak menyilang, Nucleus Ttroklearis

d. Fibrae abberantes, merupakan berkas saraf halus dari tr. Kortikobulbar yang

bercabang setinggi inti N.III yang berjalan bersama-sama dengan lemniscus

medialis (tr.asendens), kemudian berakhir di nucleus Abdusen (VI), Hipoglossus

(XII), Spinalis Accesorius (XI), kedua Nuclei Ambigii (X)

Gangguan Pada Traktus Kortikobulbar3

1. Korteks Serebri

Ada kelumpuhan otot-otot kontralateral kecuali yang mendapat persarafan ganda (leher,

toraks, abdomen, dahi, rahang bawah, faring, laring, dll).

Gejala lain : Hipestesia ( gyrus presentralis) dan gangguan berbahasa (temporal), deviasi

konjuge (area 8), forced crying dan laughing (frontal)

2. Kapsula Interna

Gejala : Kelumpuhan otot kontralateral.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 31: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Karena berdekatan dengan sistem ekstrapiramidalis maka dapat terjadi hipertonia,

rigiditas, atetosa, distonia dan tremor (Nukleus kaudatus dan putamen). Dapat ditemukan

juga geraka sekutu patologis. Jika mengenai radatio optik maka ada hemianopia.

3. Batang Otak (=Hemiplegic Alternans Syndrome, Sindrom Batang Otak)

Dapat terjadi pada:

a. Mesensefalon.

Lesi pada Pedunkulus serebri dan N III yang berjalan disebelah ventralnya. Gejala yang

ditemukan :

- kelumpuhan UMN anggota gerak atas dan bawah, N VII, IX, X, XII.

- Kelumpuhan LMN muskulus rektus medialis, superior, inferior, oblik inferior serta

levator palpebra ( strabismus divergen seluruh jurusan meta dan ptosis ), muskulus di

fingter pupil ( midriasis )

Gejala-gejala tersebut diatas = Weber’s Syndrome ( Sindrom hemiplegic alternans

N.Oculomotorius ) Jika nucleus ruber ikut terlibat maka ditemukan gerakan involunter

dari lengan dan tungkai yang parese ( biasanya ringan ) disebut Benedikt Syndrome.

b. Pons

Gejala:

- kelumpuhan UMN anggota gerak atas dan bawah, otot-otot yang dipersarafi oleh : N

VII, IX, X, XI, XII

- kelumpuhan LMN NVI ( strabismus divergen ipsilateral )

Gejala-gejala tersebut = Sindrom Hemiplegic Alternans N.Abdusen

Jika N.Fasialis ipsilateral terlibat = Sind. Millard Gubler

Jika serabut kortikobulbar yang menuju N VI terlibat = Sind. Foville

Dapat ditemukan Gabungan keduanya = Sindrom Foville-Millard-Gubler

c. Medula Oblongata

Gejala:

- kelumpuhan UMN anggota gerak atas dan bawah kontralateral

- kelumpuhan LMN N XII

Gejal-gejala tersebut diatas = Sindrom Medularmedial ( Sindrom Hemiplegic Alternans

Nervus Hipoglossus.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 32: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

E. SISTEM SARAF KRANIAL

Saraf-saraf kranial merupakan saraf yang datang dari batang otak. Jumlah saraf ini ada

dua belas, sepuluh di antaranya (saraf III-X) berasal langsung dari batang otak. Saraf-saraf ini

terdiri dari N. olfaktori (I), N. optikus (II), N. okulomotoris (III), N. troklearis (IV), N.

trigeminus (V), N. abducens (VI), N. facialis (VII), N. vestibulokoklearis (VIII), N.

glosofaringeus (IX), N. vagus (X), N. asesorius (XI), dan N. hipoglosus (XII). Digolongkan

secara arah penghantaran impulsnya, saraf I, II, dan VIII merupakan berkas saraf sensoris, saraf

III, IV, VI, XII merupakan saraf motoris, sedangkan saraf V, VII, IX, X, dan XI merupakan saraf

sensoris-motoris.1,2,5

Sistem Olfaktorius (N.I)

Jaras olfaktorius merupakan satu-satunya jaras sensorik yang mencapai korteks cerebri

tanpa melalui relay di thalamus. Ia terletak tepat di bawah korteks frontobasalis (orbitofrontalis).

Aroma yang enak membangkitkan selera makan dan mencetuskan reflex saliva manakala

sebaliknya. Proses ini juga melibatkan emosi. Emosi kemungkinan berasal dari hubungan dari

hipotalamus, thalamus dan system limbic.3

Sistem Visual: Opticus (N.II)

Jaras Visual

Terdiri dari retina sebagai informasi visual, batang dan kerucut sebagai persepsi terang

dan persepsi warna dan penglihatan pada pencahayaan. Selain itu, Nervus opticus dimana impuls

masuk dan menyilang di khiasma opticus berjalan melewati korpus genikulatum laterale, radiasio

optica dan berakhir di korteks visual yang terletak di medial lobus oksipitalis dengan demikian

korteks visual kanan berperan untuk persepsi objek di lapang pandang kiri. Secara analogi,

semua impuls visual yang berkaitan dengan lapang pandang kanan dihantarkan melalui traktus

dan radiaso optika kiri ke korteks visual kiri.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 33: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Nervus II ( Optikus)

Retina merupakan reseptor dari impuls penglihatan. Retina mewakili perluasan ke depan

dari otak dan secara penting terdiri dari tiga lapisan neuron.

Neuron pertama disebut batang dan kerucut. Jika cahaya memasuki mata, reaksi

fookimiawi pada unsur–unsur ini menghasilkan impuls yang dikirim ke korteks penglihatan (area

Broadman17). Dianggap batang bereaksi terhadap terang dan melayani penglihatan pada waktu

gelap dan kerucut sensitif terhadap warna dan melayani penglihatan pada saat terang.

Kecuali pada fovea sentralis dari makula, sel batang dan kerucut bercampur, batang

jumlahnya sepuluh kali lebih banyak daripada kerucut. Pada daerah fovea yang mengalami

ketajaman penglihatan tertinggi, hanya ada sel–sel kerucut, dan setiap kerucut berhubungan

dengan hanya satu sel bipolar yang mewakili neuron kedua. Sel–sel bipolar mengirim impuls ke

neuron ketiga, yaitu sel ganglion dari lapisan ganglion dalam retina. Sekitar satu juta akson dari

sel-sel ganglion ini berjalan pada lapisan serat retina ke papilla atau kaput saraf optikus,

melewati lamina kribrosa dari sklera mata dan akhirnya mencapai korpus genikulatum lateral

dari thalamus.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 34: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Lensa dari mata berfungsi seperti lensa kamera, menyebabkan inversi altitudinal dan

lateral dari obyek yang dilihat yang diproyeksikan pada retina.

Traktus serat yang berjalan naik dari mata ke kiasma disebut saraf optikus (fasikuli

optisi). Setelah saraf tiba pada kiasma, separuh dari seratnya yang berasal dari separuh sisi nasal

retina menyebrang melalui kiasma ke sisi yang berlawanan. Separuh lainnya yang berasal dari

separuh sisi temporal retina terus berjalan ipsilateral. Dibelakang kiasma semua bergabung

dengan serat yang menyebrang dari mata kontralateral dan membentuk traktus optikus. Setiap

traktus berakhir pada korpus genikulata lateralnya. Pada saraf optikus, traktus dan juga pada

radiasio optika yang berasal dari neuron baru dalam korpus genikulatum lateral, serat-serat

tersusun dalam urutan retinotopik yang sempurna, yang juga ditemukan pada korteks penglihatan

atau korteks kalkarina.1

Serat makula untuk penglihatan sentral, memasuki kaput saraf temporalis. Serat segera

mencapai posisi sentral dalam bagian orbital dari saraf. Atrofi berkas serat makula, menyebabkan

kepucatan yang khas dari bagian temporal kaput saraf yang mungkin berhubungan dengan

kerusakan penglihatan sentral, penglihatan perifer tetap utuh. Jika serat perifer dari saraf optikus

mengalami kerusakan (cedera saraf periaksial), ketajaman penglihatan tetap utuh, tetapi

penglihatan perifer menyempit. Kerusakan seluruh saraf yang membawa ke atrofi, diikuti oleh

kepucatan seluruh papilla. Dikatakan atrofi optik primer jika saraf mengalami kerusakan secara

langsung, misalnya akibat tekanan saraf oleh tumor. Atrofi seperti itu dan skotoma sentralis pada

sisi tumor dan papilaedema pada sisi yang lain, dikenal sebagai sindroma foster kennedy. Atrofi

optik sekunder terjadi mengikuti papilaedema.

Jika tidak ada penyakit intraokular kerusakan penglihatan pada satu mata selalu

menandakan lesi pada bagian orbita, foramen, atau kranial dari saraf optikus.

Jika pusat kiasma mengalami kerusakan, sehingga serat yang menyebrang menjadi

terganggu (oleh tumor hipofise, kraniofaringioma, meningioma tuberkulum sela) hasilnya

adalah hemianopia bitemporal. Biasanya serat yang datang dari separuh bawah retina dan

mengisi bagian ventral kiasma adalah yang pertama-tama rusak; yang menjelaskan mengapa

hemianopia dimulai pada kuadran atas atau bitemporal dari lapangan pandang. Hal tersebut

pertama-tama melibatkan penglihatan warna. Pada kasus yang jarang, hemianopia heteronimus

mungkin binasal. Penemuan seperti itu menunjukan bahwa bagian lateral dari saraf optikus

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 35: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

intrakranial, kiasma atau traktus postkiasmatik mengalami kerusakan (oleh arteri abnormal,

tumor, meningitis basalis).

Berlawanan dengan heteronimitas dari lesi kiasma, lesi yang mencederai traktus optikus

menghasilkan hemianopia homonimus. Sebagai contoh lesi pada traktus optikus kanan

mengganggu impuls yang berasal dari separuh kanan kedua retina. Akibatnya kerusakan

penglihatan melibatkan kedua separuh kiri dari lapangan pandang.

Sesaat sebelum traktus optikus mencapai genikulatum lateral, sejumlah kecil serat yaitu

berkas pupilosensorik medialis, berlanjut ke kolikuli superior dan nucleus pada pretektal. Berkas

ini adalah serat aferen untuk beberapa refleks optik, terutama yang penting refleks pupil terhadap

cahaya. Jika gangguan terhadap trektus optikus melibatkan serat-serat ini, cahaya yang jatuh

pada separuh homonim retina yang terlibat, tidak menghasilkan reaksi pupil.

Massa serat traktus optikus memasuki korpus genikulatum lateral melalui penggabungan

dengan lapisan tipis substansia alba yang memisahkan neuron menjadi enam, sebagian adalah

lapisan yang saling berhubungan. Lapisan pertama berjalan sejajar dengan basis dari korpus.

Lapisan 2,3 dan 5 menerima serat yang tidak menyebrang dari mata ipsilateral, dan lapisan 1,4

dan 6 menerima serat yang menyebrang dari mata kontralateral. Akson dari neuron-neuron

membentuk radiasio optika (radiasio Gratiolet).

Radiasio berproyeksi ke dalam korteks penglihatan atau korteks kalkarina, yang meluas

dengan bibir atas dan bibir bawah sepanjang fisura kalkarina (area Brodman 17). Korteks dari

area ini ditandai dengan jelas oleh strip Gennari, lapisan serat horizontal bermielin yang lebih

tebal dari biasanya, terbagi menjadi empat lapisan dari sel saraf kecil. Serat-serat radiasio

optikum sangat berdekatan hanya pada waktu muncul dari korpus genikulatum lateral. Setelah

melewati yang disebut ismus lobus temporalis, serat-serat menyebar dalam substansia alba lobus

temporalis dekat dinding lateral kornu posterior dan inferior dari ventrikel lateral.

Urutan retinotopik dari sel-sel dalam korpus genikulatum lateral juga dipertahankan pada

akson-aksonnya dan pada titik akhir akson pada korteks kalkarina. Serat-serat tersebut mewakili

separuh homonim dari akson kedua mata yang membentuk inti sentral dari radiasio. Serat ini

melanjutkan perjalanan yang sangat lurus ke separuh kaudal dari korteks penglihatan pada sisi

medial lobus oksipitalis dan pada bagian cembung dari kutubnya. Kuadran dorsalis dari macula

dan separuh retina perifer, berproyeksi ke dalam bibir atas (dorsal), dan kuadran ventralnya

kedalam bibir bawah (ventral) dari korteks penglihatan.5

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 36: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Beberapa serat ventral dari radiasio, pertama-tama berjalan ke rostral ke arah kutub

temporal. Kemudian setiap serat membentuk Loop Meyer yang paling rostral dapat mencapai

tingkat ujung kornu ventrikularis inferior. Serat yang melingkar mewakili kuadran bawah dari

bagian perifer separuh homonim dari retina.

Gangguan pada serat radiasio optika juga menyebabkan cacat hemianopik homonim

kontralateral dari lesi. Hemianopik dapat lengkap, tetapi seringkali tidak lengkap karena serat-

serat tersebar luas. Hemianopia homonim yang terbatas pada dua kuadran atas dan berakhir

secara tajam pada garis tengah vertical (cacay ‘pie-in-the-sky’) selalu menunjukan lesi lobus

temporalis yang melibatkan Loop Meyer.

Area Brodman 17, resepien primer dari impuls penglihatan, dikelilingi oleh area 18 dan

19, yang meluas dari sisi medial lobus oksipitalis diatas kecembungannya. Kedua area kortikal

ini mewakili lapangan penglihatan sekunder dan tersier atau area asosiasi untuk jejak penglihatan

(lapangan memori optikal). Stimulasi elektris pada area 18 dan 19 menghasilkan aura optikal

dalam bentuk kilatan cahaya, warna dan bentuk-bentuk serta garis-garis sederhana. Impresi

penglihatan tiba pada area 17 mungkin karena pengalaman dan interpretasi sebelumnya.

Hancurnya area 18 dan 19 mengurangi kemampuan untuk mengenal obyek melalui bentuk,

ukuran dan kerangka dari benda itu, serta kesadaran akan adanya benda itu (agnosia optikal,

aleksi). Gangguan tersebut terutama terbukti jika serat komisural dari splenium korpus kalosum

yang menghubungkan kedua area penglihatan mengalami gangguan.

Nervus Oculomotorius (Saraf Otak III)

Saraf otak III mempunyai nukleus yang sebagian berlokasi di depan massa kelabu

periaquaduktal (nukleus motorik) dan sebagian lagi di massa kelabu (nukleus otonom). Nukleus

motorik N. III mengatur persarafan otot-otot musculi rectus medialis, superior, inferior,

musculus obliqus inferior, dan musculus levator palpebra superior. Nukleus otonom nervus

III/Edinger-Westphal terletak di massa kelabu dan mempersarafi otot-otot internal mata

(parasimpatis) : musculus sfingter pupil dan musculus ciliaris. Diantaranya juga terdapat nukleus

parasimpatis Perlia.2

Ada beberapa akson dari serabut motorik nervus III yang berjalan menyilang di daerah

nukleus, dan kemudian bersama dengan serabut yang tidak menyilang serta serabut parasimpatis,

melanjutkan perjalanannya melalui nukleus ruber ke dinding lateral bawah fosa

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 37: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

interpedunkularis, dan kemudian keluar di antara nervus oculomotorius. Kedua saraf ini berjalan

di antara arteri serebri posterior dan arteri sereberalis superior. Saraf ini mula-mula menembus

rongga subarakhnoid sisterna basalis, melewati subdural, menyeberang ligamen sfenopetrosus

(lokasi yang rentan terhadap tekanan waktu herniasi) dan masuk ke dalam sinus kavernosus. Dari

sini nervus III akan memasuki rongga orbita melalui fisura orbitalis superior. serabut

parasimpatis akan meninggalkan saraf III dan akan bergabung dengan ganglion siliaris. Sewaktu

memasuki orbita, serabut somatik nervus III akan pecah menjadi dua, yaitu cabang atas/dorsal

akan terus menuju ke palpebra dan musculus rektus superior, sedangkan cabang bawah/ventral

akan menginervasi musculus rektus medialis inferior dan musculus obliqus inferior.

Kerusakan semua serabut nervus III akan menimbulkan paralisa semua otot mata kecuali

musculus rectus lateralis (yang dipersarafi oleh nervus VI) dan musculus obliqua superior

(dipersarafi nervus IV). Paralisa persarafan parasimpatis akan menyebabkan hilangnya refleks

pupil, midriasis dan gangguan konvergensi serta akomodasi.3

Perjalanan Nervus Oculomotorius

Nervus oculomotorius muncul dari permukaan anterior mesencephalon. Nervus ini

melintas ke depan di antara arteria cerebri posterior dan arteria cerebelli superior. Selanjutnya,

nervus ini berjalan ke dalam fossa cranii media di dinding lateral sinus cavernosus. Disini,

nervus oculomotorius terbagi menjadi ramus superior dan ramus inferior yang memasuki rongga

orbita melalui fissura orbitalis superior.1

Nervus oculomotorius mempersarafi otot-otot ekstrinsik mata berikut: musculus levator

palpebrae superioris, musculus rectus medialis, musculus rectus inferior, dan musculus obliqus

inferior. Melalui cabang ke ganglion ciliare dan serabut parasimpatis nervi ciliares breves, nervus

ini juga mempersarafi otot-otot intrinsik mata berikut : musculus konstriktor pupillae iris dan

musculus ciliaris.

Dengan demikian, nervus oculomotorius bersifat motorik murni dan berfungsi

mengangkat kelopak mata atas; menggerakkan bola mata ke atas, bawah, dan medial; konstriksi

pupil; serta akomodasi mata.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 38: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Nervus Trokhlear (Saraf Otak IV)

Saraf otak ini mempunyai nucleus yang berlokasi di sekitar kolikulus inferior, di depan

massa kelabu periaquaduktal, tepat di bawah nucleus nervus III. Akar internalnya berjalan

mengelilingi bagian lateral massa kelabu sentral, menyilang di belakang aquaduktus di dalam

velum medularis superius, membran tipis tektum bagian rostral ventrikel IV. Setelah menyilang,

saraf ini meninggalkan otak tengah di bawah kolikulus inferior. Saraf otak IV adalah satu-

satunya saraf yang keluar dari dorsal batang otak. Dalam perjalanannya, saraf ini mula-mula

menembus bagian rostral fisura pontosereberalis, berjalan di bawah tepi tentorium dan sampai di

sinus kavernosus serta selanjutnya memasuki orbita bersama dengan nervus III.5

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 39: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Nervus trokhlear mempersarafi musculus obligus superior yang berfungsi untuk

menggerakkan mata kea rah bawah dalam dan abduksi sedikit). Paralisa otot ini akan

menampilkan deviasi mata ke atas dan sedikit ke dalam yang akan tampak jelas bila mata melirik

ke bawah dan ke dalam.

Perjalanan Nervus Trochlearis

Nervus trochlearis –saraf cranial yang paling langsing dan satu-satunya saraf otak yang

keluar melalui permukaan posterior batang otak- muncul dari mesencephalon dan segera

menyilang saraf senama sisi yang berlawanan. Nervus trochlearis berjalan ke depan melalui

fossa cranii media pada dinding lateral sinus cavernosus dan masuk ke rongga orbita melalui

fissure orbitalis superior. Saraf ini memepersarafi musculus obliqus superior bola mata. Nervus

trochlearis bersifat motorik murni dan membantu menggerakkan bola mata ke bawah dan

lateral.2

Nervus Trigeminal dan Abducens (Saraf Otak V dan VI)

Saraf otak VI mempunyai nukleus yang terletak pada masing-masing sisi garis tengah

bagian bawah tegmentum pons dekat medula oblongata, tepat di bawah dasar ventrikel IV. Genu

interna nervus VII berjalan di antara nukleus nervus VI dan ventrikel IV. Akar serabutnya

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 40: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

berjalan melalui basis pons dan keluar pada perbatasan ponto-medularis di atas piramid. Dari

sini, kedua saraf ini menuju ke atas melalui rongga subarakhnoid di atas arteri basilaris,

menembus subdural di depan klivus, menembus duramater dan bergabung bersama dengan

kedua saraf motorik (III dan IV) di dalam sinus kavernosus. Dalam sinus kavernosus, nervus VI

terletak berdekatan dengan nervus V1 dan V2 serta arteri karotis interna.

Paralisa nervus abducens menyebabkan mata tidak dapat melirik ke arah lateral. Karena

musculus rectus medialis tidak lagi mendapat perlawanan mata, mata tampak sedikit berdeviasi

ke nasal (disebut strabismus konvergen/esotropia).4

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 41: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Perjalanan Nervus Abdusens

Serabut-serabut nervus abdusens melintas ke anterior melalui pons serta muncul di alur

antara tepi bawah pons dan medulla oblongata. Nervus ini berjalan ke depan melalui sinus

cavernosus sera terletak di bawah dan lateral arteri carotis interna. Selanjutnya, saraf ini masuk

ke orbita melalui fissura orbitalis superior. Nervus abducens berfungsi motorik murni dan

mempersarafi musculus rectus lateralis. Akibatnya, berfungsi untuk menggerakkan bola mata ke

lateral.

Kerusakan salah satu saraf motorik mata akan menyebabkan penglihatan ganda, karena

bayangan objek yang jatuh pada retina tidak pada lokasi semestinya.

Paralisa total nervus III akan menampilkan gejala sindroma yang terdiri dari :5

1. ptosis akibat paralisa musculus levator palpebra dan hiperaksi musculus orbikularis yang

dipersarafi nervus VII,

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 42: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

2. fixed position, yaitu mata dengan pupil ke arah bawah lateral akibat hiperaksi musculus

rektus lateralis (VI) dan musculus obligus superior (IV), dan

3. dilatasi pupil dengan reaksi cahaya yang negatif.

Paralisa yang parsial hanya menampilkan sebagian gejala sindroma ini (oftalmoplegia

interna/externa). Bila semua otot mengalami paralisa akut, biasanya kerusakan terletak di perifer.

Sebaliknya, bila hanya satu otot saja yang paralisa maka perlu dicurigai adanya kerusakan

nukleus nervus III.

Paralisa nervus IV terjadi bila pasien melihat ke depan, aksis matanya yang terganggu

akan lebih tinggi daripada yang sehat. Dan bila pasien disuruh melirik ke bawah dalam, mata

akan mengalami rotasi. Diplopia akan terjadi pada semua arah lirikan kecuali lirikan ke atas.

Sebagai usaha untuk menghindari diplopia, biasanya penderita akan memiringkan kepala ke arah

yang sehat, menekukkan dagu, serta memutarnya ke arah bahu kontralateral. Paralisa nervus IV

saja jarang terjadi dan biasanya disebabkan trauma akibat jatuh pada verteks.

Paralisa nervus VI tampak pada penderita yang sedang melihat ke arah depan. Mata yang

terganggu akan terputar ke arah dalam dan tak dapat melirik ke lateral. Bila disuruh melihat ke

arah nasal, mata yang paralisa akan ke arah dalam atas karena predominasi musculus obligus

internus.

Gangguan pada ketiga saraf mata (oftalmoplegia totalis) akan menyebabkan mata tidak

dapat melirik ke semua arah, pupilnya dilatasi dan reaksi cahaya negatif. Paralisa bilateral

biasanya disebabkan kerusakan pada nukleusnya yang tidak dapat diakibatkan kerusakan pada

nukleusnya yang dapat diakibatkan oleh ensefalitis, neurosifilis, multipel sklerosis, gangguan

sirkulasi, perdarahan, dan tumor. Penyebab gangguan saraf mata bagian perifer adalah

meningitis, sinusitis, trombosis sinus kavernosus, aneurisma aarteri karotis interna/arteri

komunikans posterior, fraktur, tumor basis kranii, orbita, dan sebagainya. Perlu juga diingat

bahwa ptosis dan diplopia dapat juga disebabkan oleh miastenia.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 43: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Persarafan Volunter dan Reflektoris Otot Mata

Kooperasi yang sangat tepat dari keterpaduan gerakan masing-masing otot mata ke segala

arah diatur oleh fasikulus longitudinalis medialis yang berjalan sejajar garis tengah dari

tegmentum otak tengah ke bawah sampai medula spinalis servikalis. Di samping

menghubungkan semua nukleus saraf motorik mata satu sama lain, fasikulus ini juga menerima

impuls dari medula spinalis (leher anterior dan posterior), nukleus nervus VIII, formasio

retikularis yang mengontrol pusat penglihatan pons dan mesensefalik, dan dari korteks serebri

basal ganglia. Mata dapat digerakkan secara volunter mata dan secara reflektoris. Semua gerakan

volunter mata selalu dibarengi dengan gerakan reflektoris yang disebut dengan refleks fiksasi

untuk mempertahankan obyek tetap di retina (terutama penglihatan akut). Serabut afferen refleks

ini berjalan dari retina bersama dengan jaras visual menuju ke korteks area 17 dan selanjutnya

diteruskan ke area 18 dan 19. Serabut eferennya kemungkinan dimulai dari area ini dan

sementara bergabung dengan radiasio optika menuju ke pusat okulomotor mesensefalik dan pons

kontralateral, serta bergabung dengan nukleus motorik mata yang bersangkutan.1

Gerakan mata volunter dibangkitkan pada area 8 yang terletak di girus pascasentral, area

6, dan area 9. Stimulasi daerah ini akan menyebabkan deviasi konjugat ke arah yang berlawanan.

Sebaliknya, destruksi area 8 akan menyebabkan deviasi ke arah lesi. Keadaan ini terbalik untuk

lesi-lesi di daerah pons. Hubungan antara area ini dengan gerakan mata masih belum jelas.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 44: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Destruksi korteks penglihatan frontal, kadang-kadang masih memungkinkan gerakan mata

melalui aksi reflektoris. Hal ini berbeda untuk kasus dengan kerusakan di daerah kortikal

oksipital dimana gerakan reflektoris menghilang. Pasien dapat menggerakkan matanya secara

volunter ke segala arah namun tidak dapat mengejar obyek yang bergerak.

Reaksi konvergensi, akomodasi, dan kontriksi pupil untuk memperoleh penglihatan yang

baik dari suatu obyek yang dekat dapat dibangkitkan dengan fiksasi mata secara volunter.

Namun, hal ini juga dapat dilakukan berdasarkan reaksi reflektoris terhadap suatu obyek yang

datang dari jauh dan mendekat. Impuls afferennya berjalan dari retina sampai di korteks

kalkarina. Dari sini, impuls eferen akan dihantarkan menuju ke nukleus parasimpatis Perlia (yang

terletak dekat nukleus Edinger Westphal) dan diteruskan ke musculus rektus medialis (untuk

konvergensi mata), ke nukleus Edinger Westphal (untuk ke ganglion siliaris dan menimbulkan

akomodasi serta konstriksi pupil).

Serabut penghubung antara musculus siliaris dan musculus sfingter pupil kemungkinan

tidak sama, mengingat masing-masing dapat terganggu secara induvidual (pada sifilis, reaksi

cahaya negatif tetapi reaksi konvergensi dan akomodasi tetap intak, diistilahkan sebagai pupil

Argyll Robertson). Kerusakan ganglion siliare akan menampilkan Sindroma Adie, yaitu reaksi

pupil akan melambat, miotonik baik terhadap cahaya terang-gelap dan akomodasi.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 45: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Anatomi Perjalanan Nervus Facialis (N VII)

Saraf otak ke VII mengandung 4 macam serabut, yaitu :

1. serabut somato motorik, yang mampersarafi otot – otot wajah ( kecuali m.levator

palpebrae ), otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah.

2. serabut visero-motorik ( parasimpatis ) yang datang dari nucleus salivatorius superior.

Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal,

dan glandula submaksilar serta sublingual dan lakrimalis.

3. serabut visero-sensorik yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga bagian

depan lidah.

4. serabut somato-sensorik rasa nyeri dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi

oleh nervus trigeminus. Daerah overlapping ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus

eksterna dan bagian luar gendang telinga.

Nervus fasialis, terutama merupakan saraf motorik, yang menginervasi otot – otot

ekspresi wajah. Disamping itu, saraf ini membawa serabut parasimpatis ke kelenjar ludah dan air

mata dan ke selaput mukosa rongga mulut dan hidung, dan juga menghantar berbagai jenis

sensasi, termasuk sensasi eksteroseptif dari daerah gendang telinga, sensasi pengecapan dari 2/3

anterior lidah, sensasi visceral umum dari kelenjar ludah, mukosa hidung dan faring, dan sensasi

proprioseptif dari otot – otot yang dipersarafinya.

Inti motorik nervus VII terletak di pons. Serabutnya mengitari inti nervus VI dan keluar

di bagian lateral pons. Nervus intermedius keluar di permukaan lateral pons, diantara nervus VII

dan nervus VIII. Nervus VII bersama nervus intermedius dan nervus VIII kemudian memasuki

meatus akustikus internus. Disini nervus VII bersatu dengan nervus intermedius dan menjadi

satu berkas saraf yang berjalan dalam kanalis fasialis dan kemudian masuk ke dalam os mastoid.

Ia keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stilomastoid dan bercabang untuk mempersarafi

otot – otot wajah.

Otot – otot bagian atas wajah mendapat persarafan dari 2 sisi. Karena itu, terdapat

perbedaan antara gejala kelumpuhan saraf VII jenis sentral dan perifer. Pada gangguan sentral,

sekitar mata dan dahi yang mendapat persarafan dari dua sisi, tidak lumpuh; yang lumpuh ialah

bagian bawah dari wajah. Pada gangguan N VII jenis perifer ( gangguan berada di inti atau

serabut saraf ) maka semua otot sesisi wajah lumpuh dan mungkin juga termasuk cabang saraf

yang mengurus pengecapan dan sekresi ludah yang berjalan bersama saraf fasialis.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 46: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Bagian inti motorik yang mengurus wajah bagian bawah mendapat persarafan dari

korteks motorik kontralateral, sedangkan yang mengurus wajah bagian bawah mendapat

persarafan dari korteks motorik kontralateral, sedangkan yang mengurus wajah bagian atas

mendapat persarafan dari kedua sisi korteks motorik ( bilateral ). Karenanya kerusakan sesisi

pada upper motor neuron dari nervus VII akan mengakibatkan kelumpuhan pada otot- otot wajah

bagian bawah, sedangkan bagian atasnya tidak. Penderitanya masih dapat mengangkat alis,

mengerutkan dahi dan menutup mulut ( persarafan bilateral ); tapi kurang dapat mengangkat

sudut mulut ( menyeringai, memperlihatkan gigi geligi, kembung pipi ) pada sisi yang lumpuh

bila disuruh. Kontraksi involunter masih dapat terjadi, bila penderita tertawa secara spontan,

maka sudut mulut dapat terangkat.6

Pada lesi lower motor neuron, semua gerakan otot wajah, baik yang volunteer maupun

yang involunter lumpuh. Lesi supranuklir ( upper motor neuron ) nervus VII sering merupakan

bagian dari hemiplegia. Hal ini dapat dijumpai pada stroke dan lesi butuh ruang ( space

occupying lesion ) yang mengenai korteks motorik, kapsula interna, thalamus, mesensefalon, dan

pons di atas inti nervus VII. Dalam hal demikian pengecapan dan salivasi tidak terganggu.

Kelumpuhan nervus VII supranuklir pada kedua sisi dapat dijumpai pada paralysis pseudobulber.

Nervus Acusticus / Vestibulocochlearis (N VIII)

Nervus Vestibulocochlearis merupakan nervus cranialis ke delapan. Nervus ini terdiri

dari 2 komponen fungsional yang berbeda yaitu 1) nervus Vestibularis, yang membawa impuls

keseimbangan dan orientasi ruang tiga dimensi dari apparatus vertibular dan 2) nervus

Cochlearis, yang membawa impuls pendengaran yang berasal dari organon corti di dalam

cochlea. Apparatus vestibular dan organon corti terletak didalam pars petrosa os temporalis.

Kedua komponen nervus Vestibulochlearis ini terdiri dari serabut-serabut somatosensorik

khusus. Perjalanan nervus ini dalam susunan saraf pusat adalah sangat kompleks.

Nervus Vestibulocochlearis memasuki batang otak tepat dibelakang nervus facialis (VII)

pada suatu daerah berbentuk segitiga yang dibatasi oleh pons, flocculus dan medulla oblongata,

keduanya kemudian terpisah dan mempunyai hubungan ke pusat yang berbeda. Nervus

Vestibularis dan Cochlearis biasanya bersatu yang kemudian memasuki meatus acustikus

internus, disebelah bawah akar motorik nervus VII.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 47: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Nervus Vestibularis

Nervus Vertibularis intinya terdiri dari 4 bagian yaitu medial, superior, inferior dan

lateral. Nukleus ini terletak di bagian dorsal antara pons dan medulla sehingga menjadi bagian

depan/dinding dari ventrikel IV. Pengetahuan mengenai nukleus vestibularis inferior masih

sangat sedikit. Nukleus vestibularis lateral dan medial berperan dalam refleks labiryntine statis,

sedangkan nukleus vestibularis medial dan superior berperan dalam refleks dinamis dan

vestibuloocular.

Pada daerah fundus dari meatus acustikus internus, bagian vestibuler dari

N.vestibulocochlearis, meluas untuk membentuk ganglion vestibuler yang kemudian terbagi

menjadi divisi dan superior clan inferior. Kedua divisi ini kemudian berhubungan dengan canalis

semisirkularis.

Didalam canalis semisirkularis terdapat sel-sel bipolar yang mengumpulkan impuls dari

sel-sel rambut untuk diteruskan ke batang otak terutama ke nucleus vestibularis superior,

inferior, medial dan lateral serta sebagian langsung ke lobus flokullonodularis dari cerebellum

melalui pedunkulus cerebellaris inferior homolateral.

Nervus Cochlearis

Nervus Cochlearis intinya dari dua bagian, yaitu ventral dan dorsal, letaknya disebelah

lateral pedunkulus serebelli inferior. Tonjolan inti cochlearis pada dinding ventrikel IV disebut

acoustic tubercle. Serabut dari N.Cochlearis akan berjalan ke cochlea dan membentuk ganglion

spirale cochlea, serabutnya berakhir Pada sel-sel rambut organon corti di ductus cochlearis.

Serabut dari nucleus vestibularis dan cochlearis berjalan ke ventrolateral dan keluar dari

batang otak pada daerah pontomedularry junction bersama N. VII yang terletak disebelah

medialnya, kemudian berjalan masuk ke os petrosus melalui meatus acustikus internus, jarak dari

pontomedullari ke meatus acustikus internus 10 mm (6-15 mm).

Di dalam meatus akustikus infernos nervus vestibularis berjalan di sebelah dorsal,

sedangkan nervus cochlearis berjalan di sebelah ventralnya. Di atasnya berjalan nervus

intermedius (N VII) dan serabut motorik nervus VII. Perjalanan selanjutnya agak berputar

sedikit, sehingga nervus cochlearis berada di sebelah bawah, diatasnya nervus vestibularis,

sedangkan nervus facialis di sisi depannya dan nervus intermedius diantaranya.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 48: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Jaras Auditory Sentrifugal

Merupakan jaras eferen ke sensori sel-sel rambut di cochlea dan otot-otot pendengaran di

rongga telinga tengah. Jaras ini berasal dari group neuron yang berada di bagian medial

kompleks olivary superior (retro olivary group). Serabut eferen ini mengakibatkan

hiperpolarisasi sel-sel rambut cochlea dan kontraksi otot-otot di rongga telinga sehingga

transmisi dari vibrasi suara pada membrana tympani turun/berkurang. Serabut yang

mempersarafi otot-otot di rongga telinga tengah berasal dari nukleus motoris trigminal dan

nukleus facialis (muskulus tensor tympani dan muskulus stapedius). Dengan kontraksi otot-otot

tersebut menurunkan transmisi dari vibrasi suara dari gendang telinga ke oval window. Dengan

demikian mekanisme ini membantu melindungi organ pendengaran apabila ada stimulasi yang

terlalu tinggi dan dapat mengakibatkan kerusakan reseptor cochlea. Hubungan centrifugal

didalam susunan saraf pusat berperan terhadap supresi suara yang terlalu keras. Konsentrasi

terhadap salah satu suara tertentu mungkin merupakan salah satu efek dari centrifugal auditory

pathwasy ini.

Reseptor Vestibularis

Labrynth membranosa yang terletak dalam pars petrosa os temporalis berisi endolymfe

yang kaya akan kalium. Labyrinth membranosa terdiri dari lima buah struktur vestibuler yaitu

utrikulus, sacculus ynang mengandung macula dan bertanggung jawab terhadap respop

accelerasi linier seperti gaya tarik bumi dan 3 buah canalis semisirkularis yang mengandung

ampula yang berespon terhadap deteksi accelerasi angular dari cristae.2

Di dalam macula dan ampula terdapat sel-sel rambut yang mempunyai stereocilia dan

kinocilia. Pergerakan stereocilia terhadap kinocilia menyebabkan depolarisasi dan

hyperpolarisasi dari sel rambut. Impuls keseimbangan ini kemudian diterima oleh serabut afferen

yang badan selnya tedapat dalam ganglion vestibuler.

Traktus Vestibulospinalis

Serabut aferen yang berasal dari canalis semicircularis berjalan sebagai nervus

vestibularis, masuk ke inti nervus vestibularis, selanjutnya ada yang berjalan ke serebelum

(floculus, nodulus dan nucleus fastigial). Di dalam ini nervus vestibularis akan berganti sinaps,

serabutnya akan berjalan ke medulla spinalis ada dua macam yaitu tractus vestibulospinalis

lateralis (sifatnya inhibisi atau eksitasi) terhadap otot-otot pergerakan dan penting dalam

menjaga keseimbangan postural.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 49: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

Saraf Glosofaringeus(IX)

Saraf glosofaringeus mempunyai banyak persamaan umum dengan saraf kranialis

intermediate,vagus dan assesorius,sehingga disarankan untuk membicarakannya bersamaan

dibawah judul system vagal untuk mencegah pengulangan yang tidak perlu.Saraf-saraf tersebut

bercampur dan bersama-sama misalnya,nucleus ambiguus dan nucleus traktus solitarius

Saraf glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan assesorius pada waktu

meninggalkan kranium melalui foramen jugularis.Pada foramen tersebut,saraf IX mempunyai

dua ganglion,ganglion intrakranialis superior dan ganglion ekstrakranialis inferior.Setelah

melewati foramen,saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot

stilofaringeus.Diantara otot ini dan otot stiloglosal,saraf berlanjut ke basis lidah dan mensarafi

mukosa faring,tonsil dan sepertiga posterior lidah.Saraf ini mempunyai cabang-cabang sebagai

berikut.:6

1.Saraf timpanikus:Berasal dari ganglion ekstrakranialiis inferior,melewati telinga tengah dan

pleksus timpanikus(Jacobson),berlanjut melalui saraf petrosus minor dan ganglion otikum ke

glandula parotis.Merupakan saraf sensorik untuk telinga tengah dan tuba eustachius.

2.Cabang stilofaringeus:mensarafi otot stilofaringeus

3.Cabang faringeal:bersama dengan cabang saraf vagus membentuk pleksus faringeal.Semua

mempersarafi otot-otot serat lintang ari faring

4.Cabang sinus karotikus:Semua menyertai arteri karotis unterna ke sinus karotikus dan ke

glomus karotikus

5.Cabang lingualis:Semua mengambil impuls pengecapan dari sepeertiga posterior lidah.

Saraf Vagus(X)

Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion,ganglion superior atau jugularis dan ganglion

inferior atau nodosum.Keduanya terletak pada daerah foramen jugularis.

Saraf vagus mewakili arkus brakhialis keempat dan selanjutnya.Kaudal dari ganglion

inferior (nodosum),saraf ini ini berjalan turun sepanjang arteri carotis interna dan arteri carotis

komunis dan tiba di mediastinum melalui aperture torakalis superior.Saraf kanann berjalan diatas

arteri subklavia dan yang kiri berjalan di atas arkus aortikus dan dibelakang radiks paru.Dari titik

tersebut kedua saraf sangat dekat dengan esophagus,serat saraf kanan melekat pada sisi posterior

dan serat saraf kiri melekat ke sisi anterior esophagus.Bersama-sama serat membentuk pleksus

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 50: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

esophagus.Cabang terminal berjalan dengan esophagus ke dalam rongga abdomen melalui hiatus

esophagus diafragmatika.

Cabang saraf Vagus

Pada perjalananya dari ganglion superior ke rongga abdomen,saraf vagus memberikan cabang-

cabang berikut

1.Cabang dura:cabang ini berasal dari ganglion superior,kembali melelui foramen jugularis dan

mensarafi dura dari fossa posterior

2.Cabang auricularis:berjalan turun dari ganglion superior,cabang ini mensarafi kulit sisi

posterior dari telinga dan dinding posterior meatus auditorius eksterna.Hanya cabang dari saraf

vagus yang mensarafi kulit.

3.Cabang faringeal:Bersama dengan seratr saraf faringeus dan rantai simpatik servikal,serat-serat

ini memasuki pleksus faringeal dan memberikan persarafan motorik ke otot-otot faring serta

palatum mole.

4.Cabang laryngeal superior:Saraf ini berjalan dari ganglion inferior ke laring.Cabang

eksternanya mempersarafi otot konstriktor faring dan otot krikotiroid.Cabang eksternanya

mempersarafi otot konstriktor faring dan otot kirikotiroid. Cabang sensorik internanya membawa

impuls dari mukosa laring ke bawah ke pita suara dan mukosa epiglottis.Saraf ini juga

membawa serat pengecapan dari epiglottis dan serat parasimpatik untuk kelenjar mukosa

5.Cabang laringal rekuren:Pada sisi kanan,loop cabang rekuren melingkari arteri subklavia dan

pada sisi kiri melingkari arkus aorta.Kemudian dua cabang tersebut berjalan naik di antara trakea

dan esophagus,sampai mencaoai laring.Caban-cabang ini memberikan persarafan motorik ke

seluruh otot-otot laring,kecuali otot krikotiroideus.Bagian sensoriknya bertanggung jawab untuk

mukosa laring di bawah tingkat pita suara..

6.Cabang-cabang kardiak servikal superior dan cabang-cabang kardiak torakalis:Cabang-cabang

ini berjalan bersama serat simpatik melalui pleksus kardiak ke jantung

7.Cabang-cabang brankial:cabang-cabang ini membentu pleksus pulmoner pada dinding bronki

8.Cabang-cabang gastrikus anterior dan posterior,hepatikus,dan renalis: Semua cabang ini

bergabung dengan pleksus mesenterikus superior dan soalikus.

9.cabang anterior dan posterior,masing-masingb),dan bersama dengan serat simpatik mensarafi

visera kavum abdomen(lambung,hati,pancreas,limpa,ginjal,dan adrenal,juga usus kecil serta

bagian pertama dari kolon).Cabang-cabang dari kedua saraf vagus ini bercampur baur dengan

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 51: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

serat system saraf simpatik dalam rongga abdomen dan tidak dapat dibedakan secara jelas

dengan serat saraf simpatik.8

Nervus Asesorius (N.XI)

-Memiliki 2 pasang radiks, kranialis dan spinalis. Keduanya dipisahkan oleh foramen

jugulare. Bagian spinal nervus asesorius merupakan motorik murni dan membentang dari

C2 hingga C6. Saraf ini bercabang lagi membentuk cabang eksternal (ramus eksternus)

sedangkan pars kranialis bergabung dengan nervus vagus. Ramus ini lalu berjalan ke

bawah menuju region leher untuk mempersarafi M. sternokleidomastoideus dan M.

trapezius.

Nervus Kranialis XII (Hypoglossus)

Nervus hypoglosus mempunya inti di nucleus hypoglussus yang terletak di dalam bagian

ventromedial substantia grisea medulla oblongata. Nervus ini mempersyarafi otot-otot yang

berasal dari myotoni occipital, misalnya otot-otot intrinsik dan ekstrinsik lidah kecuali m.

palatoglosus.

Serabut-serabut motorik dari nukleus hypoglossus muncul dengan beberapa radix dari

sulcus anterolateralis diantara pyramis dan oliva untuk membentuk nervus hypoglossus.

Nervus hypoglossus keluar dari tengkorak melewati canalis hypoglossus yang terletak di

tepi lateral foramen magnum. Di basis cranii, N XII lewat di bagian dorsal dari N IX, N X dan N

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 52: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

XI, kemudian membentang turun ke caudal diantara vena jugularis interna dan arteri carotis

interna dan berjalan diantara arteri carotis eksterna dan venterposterior mm. digastrici et m.

stylohoideus, lalu mengait pangkal arteri accipitalis, turun di caudal venter posterior mm.

digastrici untuk kemudian masuk bagian kranial trigonum caroticum. Selanjutnya saraf ini

melanjut ke ventral di antara m. mylohyoideus dan m. hyoglossus. Di permukaan m. hyoglosus,

N XII terletak di caudal n. lingualis dan ganglion submandibulare. Bersama serabut-serabut yang

berasal dari hubungan dengan ramus anterior saraf sevical pertama, N XII mempersarafi otot-

otot thyrohyoideus, geniohyoideus dan infrahyoideus.

Lesi yang mengenai N XII

A. Perifer (biasanya oleh karena sebab-sebab mekanik)

Fraktur dasar tengkorak, dislokasi vertebra cervical atas, tuberculosa, syphilis cerebral,

keracunan timbal, alkohol, arsen dan karbon monoksida.

B. Lesi Nuclear dan Supranuclear

Hemorrhage medullaris, poliomyelitis, paralisis bulbar, dan pseudobulbar palsy, tumor,

abses otak, arteriosclerosis dan multiple sclerosis.

Keluhan dan Gejala pada Gangguan N. XII3

A. Supranuclear (Paralysis Spastik)

Hemiplegi kontralateral dan paralysis lidah, tidak terdapat atrofi dan fibrilasi lidah. Pada

waktu lidah dijulurkan, tampak deviasi ke sisi yang berlawanan dengan lesi.

B. Perifer (Paralisis Flasid)

Reaksi degenerasi, paralysis lidah ipsilateral, atrofi sisi lesi. Pada waktu lidah dijulurkan,

tampak deviasi ke sisi lesi, dapat ditemukan fasikulasi lidah.

C. Lesi Nuclear atau Medullaris (paralysis flasid)

Tanda-tanda gangguannya sebagai berikut:

1. Fasikulasi yang menyertai atau mendahului atrofi dan saraf serta struktur lainnya yang

terkena

2. Gangguan sensorik tampak jelas, misalnya kehilangan sensasi dalam atau sensasi nyeri

dan suhu pada sebelah muka atau badan, atau bilateral bila lesi di garis tengah

3. Bila lesi bilateral, lidah mengalami paralysis total, maka terjadi disfagi, disarthria, serta

kesukaran mengunyah makanan

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 53: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

D. Lesi Cortikal

Dapat menyebabkan disarthria dan ataxia lidah

E. Lesi Striatum

Menyebabkan gerakan aritmik lidah yang ireguler

F. Psikogenik

Gangguan psikogenik mencakup tics pada lidah, gagap dan pelo. Paralisis histerik

memperlihatkan resistensi terhadap gerakan pasif dan tidak mendapat reaksi degenerasi atau

atrofi .

Nukleus n. hypoglossus dan hubungan ke pusat.

Distribusi n. hypoglossus.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 54: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

F. Sistem Saraf Autonom (Autonomic Nervous System)

Autonomic Nervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus, otot

jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri). Otot-otot halus

terdapat di bagian kulit (berkaitan dengan folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluhpembuluh

darah, di mata (mengaturukuran pupil dan akomodasi lensa mata), di dinding serta jonjot usus, di

kantung empedu dan di kandung kemih. Jadi dapat disimpulkan bahwa organorgan yang

dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki fungsi untuk melangsungkan "proses vegetatif'

(proses mandiri dan paling dasar) di dalam tubuh Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem

yang berbeda secara anatomis, yaitu bagian sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam

tubuh dikontrol oleh kedua bagian tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang

berlawanan. Contohnya, bagian sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian

parasympatetik menurunkan detak jantung.8

1. Saraf Sympatetik dari Sistem Saraf Autonom

Sebagian besar saraf sympatetik terIibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan

pengeluaran energi dari tubuh. Contohnya meningkatan aliran darah ke otot-otot kepala, sekresi

epinephrine (meningkatkan detak jantung dan kadar gula dalam darah) dan piloerection (ereksi

bulu/rambut pada mamalia atau tegaknya bulu roma pada manusia) yang terjadi karena kerja

sistem saraf autonom yang sympatetik selama periode peningkatan aktivitas. Soma sel dari

neuron motorik sympatetik terIetak di substansia grisea dari sumsum tulang belakang di bagian

thorax (dada) dan lumbar (panggul).1,8

Axonnya kelua rmelalui ventralroot.Setelah bertemu dengan saraf-saraf tulang belakang,

axon tersebut bercabang dan melalui sympathetic ganglia. Berbagai sympathetic ganglia

berhubungan dengan ganglia didekatnya, yaitu di bagian bawah dan atasnya sehingga

membentuk ikatan sympatetik (sympathetic chain).

Axon-axon yang meninggalkan sumsum tulang belakang melalui ventral root disebut

dengan neuron-neuron preganglion (preganglionic neuron), kecuali adrenal medulla yang axon

preganglionnya masuk ke ganglia dari ikatan sympatetik, tetapi tidak semuanya bersynapsis

ditempat tersebut. Beberapa neuron preganglion meninggalkan sumsum tulang belakang menuju

ganglia sympatetik lain yang terIetak di organ-organ internal. Semua axon darineuron

preganglion bersinapsiske neuron di salah satuganglia tujuannya. Neuron-neuron tempat

bersinapsis disebut neuron postganglion (postganglionic neuron). Selanjutnya, neuron

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 55: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

postganglion mengirim axon ke organ tujuart, seperti usus halus, perut, ginjal, dan kelenjar

keringat.

2. Saraf Parasympatetik dari Sistem Saraf Autonom

Saraf parasympatetik dari sistem saraf autonom mendukung aktivitas tubuh yang

berkaitan dengan peningkatanpenyimpanan energidalam tubuh. Memberikan efek-efek seperti

salivasi, sekresi kelenjar pencernaan, dan peningkatan aliran darah ke system gastrointestinal.

Soma sel yang mengandung axon-axon preganglion di sistem saraf sympatetik terletak di dua

bagian, yaitu sel-sel saraf di saraf-saraf kepala (terutama saraf vagus) dan substansia grisea di

sumsum tulang belakang bagian sacral. Gangliaparasimpatetik terIetak didekat organ tujuan;

axon postganglion cenderung lebih pendek. Terminal button dari axon postganglion

parasimpatetik mensekresikan acetylcholine.5,8

BAB III

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 56: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

PENUTUP

Tubuh dipersarfi oleh system saraf yang sangat kompleks, yang terdiri dari susunan saraf

pusat maupun tepi, yang kemudian sangat berperan penting dalam kehidupan terutama dalam

menjalankan kegiatan sehari-hari. Apabila terjadi suatu gangguan system yang mengakibatkan

sakit dan suatu kelainan, maka akan lebih mudah bagi seorang dokter untuk menerapi/mengatasi

bila dapat menentukan diagnosis dengan tepat.1 Diagnosis yang dimaksudkan adalah diagnosis

topis, oleh sebab itu selayaknya kita dapat menguasai anatomi dari susunan saraf untuk

mengetahui letak kelainan sesuai dengan gejala/symptoms yang didapat.

Daftar Pustaka

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari

Page 57: Referat Neuroanatomi Ayu Nindya

1. Duus P, Baehr M, Frotscher M. Duus’ Topical Diagnosis in Neurology: Anatomy,

Physiology, Signs, Symptoms). Ed 4th. EGC, Jakarta. 2005 ; 16-226

2. Netter, F.H, Craig J.A, Perkins J. Atlas of Anatomy and Neurophysiology. Icon Custom

Communications. USA. 2002; 25-34.

3. Guyton A.C, Hall J.E, Textbook of Medical Physiology. Ed 11th. EGC, Jakarta. 2007 ;

580-96.

4. Richard S. Snell, MD, PhD. Neuroanatomi klinik Edisis 2. EGC. Jakarta. 1996; 16-45

5. Motoric Pathway. Oktober 2010. Diunduh dari http://www.neurophysiology.ws/motoric

pathway.htm

6. Sensory pathways. Oktober 2011. Diunduh

http://www.neurophysiology.ws/sensorypathways.htm

7. Ropper A.H, Brown R.H. Adams and Victor’s Principle of Neurology. Ed 8th. McGraw-

Hill. New York. 2005.

Referat Neuroanatomi Ayu Nindya Sari