referat kulit part ii

47
Keloid itu Bisa Dicegah dan Mudah Diatasi! Oleh : Frans Herrin (112013042) Elsinda Eka Sari (112013112) Meidalena Anggresia B (112013231) Gari Kharisma (112013262)

Upload: frans-herrin-rengirit

Post on 09-Apr-2016

235 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

errrrrrrrrrr

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Kulit Part II

Keloid itu Bisa Dicegah dan Mudah Diatasi!

Oleh :Frans Herrin (112013042)Elsinda Eka Sari (112013112)Meidalena Anggresia B (112013231)Gari Kharisma (112013262)

Page 2: Referat Kulit Part II

KELOID

Page 3: Referat Kulit Part II

DEFINISI

Pertumbuhan jaringan ikat padat hiperproliferatif jinak akibat respon penyembuhan luka abnormal. Jaringan parut akibat luka atau trauma yang berkembang berlebihan, menimbul dan melebihi ukuran luka atau trauma yang terjadi..

Page 4: Referat Kulit Part II

ANATOMI

• Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan.

Page 5: Referat Kulit Part II

• Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama,yaitu :

• Lapisan epidermis atau kutikel, terdiri atas : stratum korneum, stratum lusidum,stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale (terdiri atas dua jenis sel :sel-sel kolumner dan sel pembentuk melanin).

Page 6: Referat Kulit Part II

• Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin). Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yakni : pars papillare dan pars retikulare.

• Lapisan subkutis (hipodermis) adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikatlonggar berisi sel-sel lemak di dalamnya.

Page 7: Referat Kulit Part II
Page 8: Referat Kulit Part II

EPIDEMIOLOGI

Page 9: Referat Kulit Part II
Page 10: Referat Kulit Part II
Page 11: Referat Kulit Part II
Page 12: Referat Kulit Part II
Page 13: Referat Kulit Part II

PENCEGAHAN• Hindari gerakan berlebihan yang dapat

meregangkan luka• Gunakan perban dan kain pembalut luka dengan

tepat.• Hindarkan luka dari daya mekanis langsung

(misalnya gesekan dan garukan)• Gunakan gel sheeting dan plester perekat.• Untuk pasien dengan luka di telinga, kurangi

kontak dengan bantal ketika tidur, untuk mencegah gesekan.

Page 14: Referat Kulit Part II

• Untuk pasien wanita dengan luka di dada, gunakan bra dan pakaian dalam ketat untuk mencegah regangan kulit yang disebabkan oleh berat payudara.

• Untuk pasien dengan luka di supra pubik, dianjurkan untuk memakai korset.

• Setelah pembedahan dan trauma, luka yang terjadi harus dijaga tetap bersih dengan cara melakukan irrigasi dan mengoleskan obat antibakteri atau anti jamur.

Page 15: Referat Kulit Part II

• Setelah pembedahan dan trauma, hindari kontak antara dermis daerah luka (termasuk lubang tindik telinga) dengan benda asing.

Page 16: Referat Kulit Part II

Tatalaksana Luka Secara Tradisional

• Minyak lavenderAplikasikan dan pijatkan pada bekas luka agar bekasnya memudar. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus telaten sehingga lukanya bisa hilang.

Page 17: Referat Kulit Part II

• Minyak biji ramiMinyak ini bisa ditemukan di setiap toko makanan atau juga apotik. Gosokkan minyak biji rami apda bekas luka yang lama setiap hari. Setelah Anda mandi dan sebelum tidur.

Page 18: Referat Kulit Part II

• Ekstrak biji anggurEkstrak biji anggur yang dicampur dengan almond oil dan jojoba oil merupakan perawatan yang sangat efektif menghilangkan beragam jenis luka.

Page 19: Referat Kulit Part II

• Vitamin KOleskan krim topikal yang mengandung vitamin K pada bekas luka. Untuk bisa melihat hasil maksimalnya Anda harus telaten mengaplikasikannya pada kulit selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Aplikasi krim dilakukan dua kali sehari.

Page 20: Referat Kulit Part II

• Minyak zaitunAplikasikan minyak zaitun untuk bekas luka, dua kali sehari. Dalam seminggu seharusnya Anda sudah bisa melihat bekas luka atau stretch mark yang semakin memudar.

Page 21: Referat Kulit Part II

• Madu organikMadu organik memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu menyembuhkan luka, meningkatkan pertumbuhan sel kulit, serta menghilangkan bekas luka. Aplikasikan secara konstan pada kulit sehingga bekas luka memudar.Tidak disarankan untuk jenis kulit berminyak karena akan semakin membuat kulit kelebihan minyak.

Page 22: Referat Kulit Part II

• Minyak jarakAplikasikan minyak jarak pada bekas luka, kemudian bungkus dengan plastik. Biarkan selama 20-25 menit.

Page 23: Referat Kulit Part II

• Vitamin EGunakan minyak dengan kandungan vitamin E ini untuk menghilangkan bekas luka yang cukup parah. Kuncinya adalah mengaplikasikan dan menggosok perlahan pada bekas luka dengan telaten dan sabar.

Page 24: Referat Kulit Part II

Tatalaksana Keloid Secara Konvensional

• Injeksi Kortikosteroid IntralesiTriamsinolon asetonid dengan konsentrasi

10-40 mg/ml, merupakan jenis steroid yang sering digunakan.

Dosis awal sebesar 40 mg/ml. Injeksi dapat diulang tiap 4-6 pekan tergantung respons keloid.

Page 25: Referat Kulit Part II

Untuk mengurangi nyeri saat injeksi KIL, digunakan salap anestetik eutectic mixture of local anesthetics (EMLA), dapat juga dengan cara triamsinolon diencerkan dengan lidokain, atau anestesi dengan cara infiltrasi menggunakan lidokain.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat KIL adalah telangiektasis, atrofi kulit dan hipo atau hiperpigmentasi.

Page 26: Referat Kulit Part II
Page 27: Referat Kulit Part II
Page 28: Referat Kulit Part II

• Bedah EksisiSecara umum pembedahan diperlukan sebagai

terapi lini kedua untuk lesi yang tidak berespon terhadap terapi lain.

Rekonstruksi bedah sedapat mungkin didesain untuk mengurangi trauma jaringan dan wound tension, serta mencegah terjadinya dead space, hematom dan infeksi. Reorientasi skar harus sejajar dengan garis skin tension.

Page 29: Referat Kulit Part II

Rekurensi setelah tindakan berkisar antara 45% sampai 100%. Karena rekurensi yang tinggi ini, bedah eksisi saja tanpa terapi tambahan bukanlah terapi terbaik.

Injeksi kortikosteroid intralesi untuk menurunkan angka rekurensi dapat dilakukan intraoperatif atau pasca eksisi.

Page 30: Referat Kulit Part II

Umumnya digunakan triamsinolon asetonid intralesi, dimulai dua minggu setelah eksisi, dilanjutkan sampai satu tahun atau sampai wound bed tetap sejajar dengan kulit sekitar .

Alternatif monoterapi tambahan lain adalah imiquimod topikal dan terapi radiasi.

Page 31: Referat Kulit Part II

• RadiasiRadiasi diduga mengontrol sintesis kolagen

dengan cara mengeliminasi fibroblas abnormal dan meningkatkan fibroblas normal yang telah ada.

Radioterapi juga dihubungkan dengan penghambatan pembentukan neovascular buds dan proliferating young fibroblasts sehingga menurunkan produksi kolagen pada fase awal penyembuhan luka.

Page 32: Referat Kulit Part II

Kombinasi pembedahan dengan radiasi pascaoperasi merupakan metoda yang lebih efektif untuk mengatasi keloid dibandingkan dengan terapi radiasi saja.

Tingkat keberhasilan kombinasi ini bervariasi antara 67 sampai 98% dengan angka rekurensi turun sampai dibawah 20%.

Page 33: Referat Kulit Part II

Radiasi biasanya dimulai segera setelah pembedahan dengan dosis total tidak lebih dari 20 Gy selama beberapa kali pemberian.

terapi radiasi dengan menggunakan high-dose-rate brachyterapy lebih efektif dibanding superficial x-ray atau low-energy electron beam.

Page 34: Referat Kulit Part II

Efek samping yang sering terjadi adalah transient erythema dan hiperpigmentasi.

Page 35: Referat Kulit Part II

• CryotherapyCryotherapy menggunakan refrigerant, sebagai

terapi tunggal atau dikombinasi dengan injeksi KIL.

Metoda aplikasi cryotherapy adalah dengan cara ditempelkan, disemprotkan, dan disuntikkan intralesi.

Page 36: Referat Kulit Part II

Kelemahan cryotherapy adalah nyeri yang ditimbulkan cukup berat dan waktu penyembuhan yang lama, sehingga pasien sering tidak datang kembali.

Pada pasien dengan warna kulit gelap dapat terjadi efek hipopigmentasi.

Page 37: Referat Kulit Part II
Page 38: Referat Kulit Part II

• LaserCoagulation necrosis pembuluh darah akibat

efek selective photothermolysis dan efek panas yang dihasilkan oleh energi laser menyebabkan penghancuran kolagen, perbaikan susunan serat kolagen, sintesis kolagen baru dan pelepasan histamin.

Page 39: Referat Kulit Part II

• Laser karbondioksida (CO2) merupakan salah satu jenis laser yang pertama kali digunakan untuk terapi keloid.

• Keuntungan laser adalah bersifat non traumatik dan memiliki efek anti inflamasi.

Page 40: Referat Kulit Part II

Neodymium:yttrium-alumunium-garnet (Nd:YAG) 1064 nm continous wave laser Efeknya adalah inhibisi selektif produksi kolagen tanpa mempengaruhi viabilitas fibroblas atau replikasi DNA.

Tahapan perubahan klinis: infark pada permukaan keloid lepasnya skar massa keloid berkurang secara nyata.

Penyembuhan terjadi secara sekunder tanpa adanya rekurensi.

Page 41: Referat Kulit Part II

• Silicone gel sheetingDigunakan untuk terapi dan pencegahan keloid

ataupun jaringan skar hipertrofik. Idealnya, silicone sheet diaplikasikan pada

stadium awal ketika jaringan skar mulai menunjukkan tanda ke arah berkembangnya jaringan skar hipertrofik (kemerahan, membesar).

Page 42: Referat Kulit Part II

Silicone gel sheeting sebaiknya diaplikasikan segera setelah eksisi dan dilanjutkan selama 12 jam per hari untuk 1 bulan.

Gel sheets dilaporkan dapat melembutkan skar dan menurunkan ukuran skar, mengurangi eritem dan gejala gatal dan nyeri.

Page 43: Referat Kulit Part II

• VerapamilVerapamil yang termasuk golongan calcium

channel blocker.Memiliki efek menstimulasi sintesis

prokolagenase pada fibroblas keloid, fibroblas skar hipertrofik maupun fibroblas manusia normal,

menyebabkan depolimerisasi actin filaments, perubahan ukuran sel fibroblas dan penurunan produksi jaringan fibrosa.

Page 44: Referat Kulit Part II

Memiliki efikasi yang sama dengan triamsinolon dalam hal menurunkan vaskularisasi, kekenyalan, tinggi dan lebar keloid.

Metoda yang digunakan adalah injeksi verapamil intralesi 1 cc (2,5mg) tiap 3 pekan, hingga keloid mendatar atau 6 bulan terapi.

Page 45: Referat Kulit Part II

• Keunggulan verapamil dibanding triamsinolon :– kurang toksik dan kejadian reaksi simpang

lebih rendah. – harga lebih murah, lebih mudah dan kurang

menyakitkan saat disuntikkan. – Oleh karena itu, injeksi verapamil intralesi

mungkin alternatif untuk triamsinolon dalam pengobatan keloid.

Page 46: Referat Kulit Part II

•  InterferonUntuk keloid, IFN lebih sering digunakan sebagai

terapi ajuvan. berfungsi ↓ produksi kolagen dan

glikosaminoglikan oleh fibroblas pembentuk skar, yang berlebihan.

Metoda : injeksi intralesi dan injeksi ke lokasi eksisi keloid menggunakan IFN-a2b dan IFN-g.

Interval penyuntikan antara 1-2 minggu, dengan hasil terapi yang bervariasi.

Page 47: Referat Kulit Part II

• 5-Fluorouracil• 5-Fluorouracil (5-FU), merupakan analog

pirimidin.• Kemampuan 5-FU untuk mengganggu TGF-b

signaling menghambat pembentukan keloid. • Teknik yang digunakan dalam penelitian efikasi

5-FU terhadap keloid : injeksi intralesi atau menempatkan kain yang sebelumnya direndam dengan 5-FU selama 5 menit sebelum luka ditutup.