referat fibromyalgia

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibromyalgia adalah kelainan yang sering ditemui,dicirikan oleh adanya nyeri muskuloskeletal yang menyebar dengan penyebaran yang simetris, kekakuan, mudah lelah,parestesi, dan gangguan tidur. Istilah fibromialgia baru muncul belum terlalu lama, meskipun gejalanya telah banyakdibahas dalam literatur kedokteran sejak awal tahun 1900an.Baru pada tahun 1989, fibromialgia muncul pada salah satu buku teks reumatologi dengan istilah fibrositis yang pada tahun 1990 diubah oleh American College of Rheumatology (ACR) menjadi sindrom fibromialgia, mengingat istilah fibrositis yang kurang tepat. Bersama dengan penyakit nyeri dan kelelahan kronik lainnya, fibromialgia dapat dikatakan sebagai beban kesehatan yang besar yang belum dapat diatasi secara efektif oleh ilmu kedokteran barat konvensional.Pasien rata-rata sudah berobat selama 5 tahun sebelum diagnosis yang tepat ditegakkan. Lebih dari 50% pasien fibromialgia mengalami salah diagnosis dan menjalani operasi yang tidak perlu. Setelah tatalaksana selama 7 tahun, 50% pasien fibromyalgia belum merasa puas dengan kesehatan mereka, 59% Menilai kesehatan mereka tidak membaik atau bahkan memburuk. Dengan kata lain tatalaksana medis saat ini belum menghasilkan perbaikan pada status kesehatan maupun keparahan penyakit. Hal tersebut menyebabkan tingkat kecacatan akibat fibromialgia relatif tinggi, yaitu 44%. Sekitar sepertiga 1

Upload: welci-otemusu

Post on 01-Jan-2016

71 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Fibromyalgia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fibromyalgia adalah kelainan yang sering ditemui,dicirikan oleh adanya nyeri

muskuloskeletal yang menyebar dengan penyebaran yang simetris, kekakuan, mudah

lelah,parestesi, dan gangguan tidur. Istilah fibromialgia baru muncul belum terlalu lama,

meskipun gejalanya telah banyakdibahas dalam literatur kedokteran sejak awal tahun

1900an.Baru pada tahun 1989, fibromialgia muncul pada salah satu buku teks reumatologi

dengan istilah fibrositis yang pada tahun 1990 diubah oleh American College of

Rheumatology (ACR) menjadi sindrom fibromialgia, mengingat istilah fibrositis yang kurang

tepat. Bersama dengan penyakit nyeri dan kelelahan kronik lainnya, fibromialgia dapat

dikatakan sebagai beban kesehatan yang besar yang belum dapat diatasi secara efektif oleh

ilmu kedokteran barat konvensional.Pasien rata-rata sudah berobat selama 5 tahun sebelum

diagnosis yang tepat ditegakkan. Lebih dari 50% pasien fibromialgia mengalami salah

diagnosis dan menjalani operasi yang tidak perlu. Setelah tatalaksana selama 7 tahun, 50%

pasien fibromyalgia belum merasa puas dengan kesehatan mereka, 59% Menilai kesehatan

mereka tidak membaik atau bahkan memburuk. Dengan kata lain tatalaksana medis saat ini

belum menghasilkan perbaikan pada status kesehatan maupun keparahan penyakit. Hal

tersebut menyebabkan tingkat kecacatan akibat fibromialgia relatif tinggi, yaitu 44%. Sekitar

sepertiga pasien Amerika Serikat harus memodifikasi pekerjaan mereka. Biasanya mereka

harus mempersingkat waktu kerja, sehingga pendapatannya menurun dan beban finansial

meningkat. Beban biaya kesehatan akibat fibromyalgia di Amerika Serikat diperkirakan

mencapai 9 milyar dolar per tahun.

1.2 Tujuan

Referat ini disusun sebagai salah satu tugas persyaratan mengikuti kegiatan

kepaniteraan klinik Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa .

1

Page 2: Referat Fibromyalgia

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan referat ini, yaitu:

a) Bagi Institusi Pendidikan:

Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan untuk menjadi kepustakaan untuk

penyusunan karya ilmiah lainnya.

b) Bagi rekan sejawat:

1. Mampu mengaplikasikan semua ilmu yang telah diperoleh selama proses

penyusunan referat ini.

2. Menambah wawasan dalam memahami ilmu yang diperoleh selama proses

penyusunan referat ini.

BAB II

FIBROMYALGIA

2.1 Definisi Fibromyalgia

Penyakit fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan nyeri, kekakuan otot, dan

kepekaan dari otot-otot, tendon-tendon, dan sendi-sendi. Fibromyalgia juga ditandai dengan

tidur yang gelisah, bangun dengan perasaan lelah, kelelahan, ketakutan, depresi, dan

gangguan-gangguan dalam fungsi usus.,

Fibromyalgia adalah salah satu dari penyakit-penyakit yang paling umum yang

mempengaruhi otot, penyebabnya saat ini belum diketahui. Jaringan-jaringan yang terasa

menyakitkan tidak disertai oleh peradangan jaringan. Oleh karenanya, meskipun nyeri tubuh

yang berpotensi melumpuhkan, pasien-pasien dengan fibromyalgia tidak mengembangkan

kerusakan atau kelainan bentuk tubuh. Fibromyalgia juga tidak menyebabkan kerusakan pada

organ-organ internal tubuh. Oleh karenanya, fibromyalgia adalah berbeda dari banyak

kondisi-kondisi rematik lain (seperti rheumatoid arthritis, systemic lupus, dan polymyositis).

Pada penyakit-penyakit tersebut, peradangan jaringan adalah penyebab utama dari nyeri,

kekakuan, dan kepekaan dari sendi-sendi, tendon-tendon dan otot-otot, dan dapat menjurus

pada kelainan bentuk sendi dan kerusakan pada organ-organ internal atau otot-otot

Banyak pasien mengeluhkan penurunan fungsi kognitif seperti gangguan short term

memory, long term memory, penurunan konsentrasi juga atensi. Fibromyalgia juga sering

2

Page 3: Referat Fibromyalgia

diasosiasikan dengan anxiety dan gejala depresif. Pasien dengan fibromyalgia memeiliki

tender point. Di mana, saat ditekan titik tertentu, pasien fibromyalgia akan merasa kesakitan.1

2.2 Epidemiologi

Berdasarkan data di Amerika Serikat, kira-kira 20% pasien klinik rheumatologi adalah pasien

fibromyalgia, yang kebanyakan berusia 30-50 tahun. Dari data tersebut dapat dikatakan 1 dari

5 pasien yang berobat adalah fibromialgia. Thompson melaporkan fibromialgia sebagai

penyakit terbanyak kedua yang ditemui dalam praktek rheumatologis. Fibromyalgia lebih

banyak menyerang perempuan dibandingkan laki-laki, dengan rasio 9:1. Prevalensi

fibromyalgia pada populasi umum di Amerika Serikat untuk perempuan ialah 3,4%,

sedangkan untuk laki-laki 0,5%. Fibromialgia juga lebih sering ditemukan pada perempuan di

atas 50 tahun.2

2.3 Etiologi

Hingga kini, penyebab pasti fibromialgia belum dapatditemukan, namun telah diketahui

bahwa fibromialgia dapat dipicu oleh stres emosional, infeksi, pembedahan, hipotiroidisme,

dan trauma. Fibromialgia juga telah ditemukan pada pasien yang terinfeksi hepatitis C, HIV,

parvovirus B19, dan lyme disease. Pendapat lain menyebutkan kurangnya latihan,

penggunaan otot secara berlebihan, dan perubahan metabolisme otot sebagai kemungkinan

penyebab fibromialgia.

Gangguan mekanisme nyeri pada SSP diperkirakan sebagai faktor penyebab sindrom ini.

Pasien dengan FMS memiliki ambang nyeri yang lebih rendah dari pada mereka yang tidak

memiliki kelainan ini. Teori lain juga termasuk defisiensi hormon pertumbuhan,

abnormalitas axis hypothalamic-pituitary-adrenal, dan abnormalitas aktivasi respon stress

simpatetik. Faktor genetik diduga kuat sebagai penyebab dari sindrom ini karena first degree

realatives memiliki risiko terkena FMS 8 kali lebih besar.2

2.4 Patogenesis

Meskipun penyebab pasti fibromialgia masih menjadi misteri, secara umum para ahli sepakat

mengenai adanya mekanisme pengolahan input yang tidak normal, khususnya input nyeri

(nosiseptif), pada sistem saraf pusat. Pada studi dolorimetri dan pemberian stimuli seperti

panas, dingin dan elektrik, ditemukan ambang rangsang yang rendah pada pasien

fibromialgia. Pasien fibromialgia mempersepsikan stimuli non-nosiseptif sebagai stimuli

3

Page 4: Referat Fibromyalgia

nosiseptif serta kurang mampu mentoleransi nyeri yang seharusnya dapat ditoleransi oleh

orang normal.Beberapa kelainan fisiologik dan biokimia telah ditemukan pada susunan saraf

pusat pasien fibromyalgia sehingga fibromialgia tidak lagi dapat disebut sebagaikeluhan

subjektif. Kelainan tersebut adalah kadar serotonin yang rendah, disfungsi poros hipotalamus

hipofisis, kadar hormon pertumbuhan yang rendah, kadar substansi P yang meningkat dan

faktor pertumbuhan saraf yang meningkat.3,4

Kadar Serotonin yang Rendah

Serotonin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam tidur, nyeri dan perubahan mood.

Serotonin yang disekresikan oleh ujung serat neuron rafe, dapat menyebabkan perangsangan

daerah tertentu dari otak yang kemudian menyebabkan tidur. Serotonin yang disekresi oleh

radiks dorsalis medula spinalis dapat merangsang sekresi enkefalin yang menimbulkan

hambatan presinaptik dan postsinaptik pada serabut nyeri. Kadar serotonin yang rendah

diduga memiliki peran dalam patogenesis fibromyalgia yaitu dengan menurunkan efek

hambatan pada serabut nyeri. Hal tersebut diperkuat dengan penemuan bahwa pasien

fibromialgia ternyata memiliki kadar serotonin yang rendah di cairan serebrospinalnya. Bukti

lain menunjukkan bahwa obat yang mempengaruhi serotonin ternyata tidak menunjukkan

efek dramatis pada fibromialgia.

Disfungsi Poros Hipotalamus Hipofisis

Poros hipotalamus hipofisis berperan penting dalam respons adaptasi terhadap stres. Pada

sistem yang berfungsi normal, hipotalamus mensekresi corticotropin-releasing hormone

(CRH) yang kemudian merangsang sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) oleh

hipofisis. ACTH kemudian merangsang korteks adrenal mensekresi glukokortikoid yang

berperan dalam respons adaptasi terhadap stress.Regulasi sirkadian sistem poros hipotalamus

hipofisis sebagian dipengaruhi metabolisme serotonin. Disfungsi sistem poros hipotalamus

hipofisis diperkirakan sebagai akibat dari rendahnya kadar serotonin. Sebaliknya, disfungsi

sistem poros hipotalamus hipofisis juga diperkirakan memperburuk abnormalitas kadar

serotonin di sistem saraf pusat. Beberapa kelainan yang dapat ditemukan berkaitan dengan

disfungsi sistem poros hipotalamus hipofisis adalah kadar kortisol 24 jam yang rendah,

hilangnya ritme sirkadian dengan peningkatan kadar kortisol sore hari, hipoglikemia yang

diinduksi insulin berkaitan dengan produksi ACTH yang berlebihan, kadar hormon

pertumbuhan yang rendah dan sekresi glukokortikoid yang rendah.Selain itu ditemukan juga

4

Page 5: Referat Fibromyalgia

kadar kortisol bebas pada urin yang rendah, serta berkurangnya respons kortisol terhadap

corticotropin-releasing hormone pada pasien fibromialgia.

Kadar Growth Hormone yang Rendah

Growth hormone (GH) adalah suatu hormon yang berperan dalam pertumbuhan karena

sifatnya yang meningkatkan sintesis protein, meningkatkan penggunaan lemak untuk energi,

menurunkan pemakaian glukosa untuk energi, dan merangsang pertumbuhan tulang. Hormon

tersebut secara normal disekresi pada tahap 4 dari tidur, sehingga gangguan tidur diduga

dapat menurunkan sekresinya.Pada pasien fibromialgia ditemukan penurunan kadar GH yang

penting untuk proses repair otot dan kekuatan, yang diduga diakibatkan oleh gangguan tidur.

Hal itu didukung oleh bukti adanya hasil EEG yang menunjukkan gangguan tahap 4 dari tidur

normal (non-REM) dan gangguan gelombang a yang berulang pada pasien fibromialgia.

Kadar Substansi P yang Meningkat

Substansi P adalah neurotransmiter yang dilepaskan bila akson distimulasi. Peningkatan

kadar substansi P meningkatkan sensitivitas saraf terhadap nyeri. Kadar substansi P yang

tinggi menyebabkan stimulus normal dipersepsikan sebagai stimulus nosiseptif oleh penderita

fibromialgia.Kadar substansi P yang meningkat di cairan serebrospinal pasien fibromialgia

juga mungkin berperan dalam menyebarkan nyeri otot. Peneliti pada 4 studi yang independen

melaporkan kadar substansi P pada pasien fibromyalgia meningkat sampai 2-3 kali kadar

pada individu normal. Selain hal-hal di atas ditemukan juga abnormalitas lain seperti

berkurangnya aliran darah ke talamus, nucleus kaudatus, serta tektum pontine, yang

merupakan area signaling, integrasi, dan modulasi nyeri.Penelitian dalam bidang genetik

memperkirakan adanya peran polimorfisme gen sebagai etiologi fibromialgia. Gen yang

diperkirakan mengalami abnormalitas adalah gen yang mengatur sistem serotonergik,

katekolaminergik dan dopaminergik.3,4

Faktor genetik dan faktor risiko lainnya

Polimorfisme pada gen serotonin transporterdan katekolamin o-metil transferase

Gangguan metabolism dan transport monoamine neurotransmitterSerotonin dan norepinefrin

5

Page 6: Referat Fibromyalgia

Ansietas

Intoleransi Aktivitas

Penurunan kadar serotonin dan norepinefrin

Penurunan sensitivitas sistem proses nyeri

Penurunan ambang nyeri Penurunan produksi melatonin

Gangguan rasa nyaman : nyeri Hyperalgia dan allodyniaGangguan pola tidur

Kelelahan

Sumber : The American Journal of Managed Care, 2009;15:199-200

2.5 Manifestasi Klinis

Nyeri dari fibromyalgia umumnya tersebar luas, melibatkan kedua sisi tubuh. Nyeri biasanya

mempengaruhi leher, pantat-pantat, pundak-pundak, lengan-lengan, punggung, dan dada.

"Titik-titik kepekaan" adalah area-area perih tubuh yang dilokalisir yang dapat membawa

nyeri yang tersebar luas dan kekejangan otot jika disentuh. Titik-titik perih, atau titik-titik

tekanan, umumnya ditemukan disekitar siku-siku tangan, pundak-pundak, lutut-lutut,

pinggul-pinggul, belakang kepala, dan sisi-sisi dari tulang dada.

Kelelahan terjadi pada 90% dari pasien-pasien. Kelelahan mungkin berhubungan dengan

pola-pola tidur yang abnormal yang umumnya diamati pada pasien-pasien ini. Normalnya,

ada beberapa tingkat-tingkat dari kedalaman tidur. Mendapatkan cukup dari tingkat-tingkat

yang lebih dalam dari tidur mungkin adalah lebih penting dalam menyegarkan seseorang

daripada jumlah total dari jam-jam tidur. Pasien-pasien dengan fibromyalgia kekurangan

tingkat tidur yang dalam, yang menyembuhkan, yang disebut tidur "non-rapid-eye-

movement" (non-REM). Sebagai konsekwensinya, pasien-pasien dengan fibromyalgia

seringkali terbangun di pagi hari tanpa merasakan istirahat yang penuh.

Gejala-gejala lain dari fibromyalgia termasuk migrain dan sakit-sakit kepala yang menegang,

mati rasa atau kesemutan dari bagian-bagian tubuh yang berbeda, nyeri perut yang

berhubungan dengan irritable bowel syndrome ("spastic colon"), dan kantong kemih yang

6

Page 7: Referat Fibromyalgia

teriritasi, menyebabkan buang air kecil (kencing) yang menyakitkan dan seringkali. Seperti

fibromyalgia, irritable bowel syndrome dapat menyebabkan nyeri perut yang kronis dan

gangguan-gangguan usus lain tanpa peradangan yang dapat terdeteksi dari lambung atau

usus-usus. Setiap pasien dengan fibromyalgia adalah unik. Segala dari gejala-gejala diatas

dapat terjadi dengan sebentar-sebentar dan pada kombinasi-kombinasi yang berbeda . 1,4

Satu-satunya penemuan abnormal ialah adanya beberapa titik nyeri (tender point). Pasien

biasanya sadar akan kemungkinan adanya titik-titik ini dan merasa gembira bila dokter dapat

menemukannya. Bila dokter tidak mengenal lokasi titik tersebut, biasanya hasil

pemeriksaannya normal dan pasien merasa kecewa. Tender point dapat dirasakan dengan

perabaan halus menggunakan ibu jari tangan. Titik nyeri ini lebih sensitif daripada titik

control.

Penelitian dengan menggunakan dolorimeter menunjukkan bahwa pada lokasi tender point

penderita fibromialgia didapatkan ambang nyeri yang lebih rendah dibandingkan dengan

orang normal.

7

Page 8: Referat Fibromyalgia

Sumber : Anonim, 2010. Fibromialgia. http://www.scribd.com/doc/55499574/Fibromyalgia

2.6 Diagnosis

1. Kriteria Diagnostik

Pada tahun 1990 kriteria diagnostik resmi untuk FM didirikan oleh American College of

Reumatologi (ACR).

Riwayat nyeri yang meluas : kronis, luas, nyeri muskuloskeletal berlangsung lama

lebih dari tiga bulan di keempat kuadran tubuh ("Nyeri yang meluas" didefinisikan

sebagai nyeri di atas dan di bawah pinggang pada kedua sisi tubuh juga pada daerah

cervical, dada anterior, tulang dada, atau punggung bawah) harus ada.

Nyeri pada 11 tempat dari 18 Point Tender Site dengan Palpasi : Ada delapan belas

tender point yang dokter cari dalam membuat diagnosis fibromyalgia. Menurut ACR

yang termasuk persyaratan, yaitu pasien harus memiliki 11 dari 18 poin tender untuk

didiagnosa dengan fibromyalgia. Sekitar empat kilogram tekanan (atau sekitar 9 lbs.)

Harus diterapkan ke titik tender, dan pasien harus menunjukkan bahwa lokasi tender

point terasa sakit. 3,4

8

Page 9: Referat Fibromyalgia

Beberapa ahli percaya bahwa seseorang tidak perlu memiliki yang dibutuhkan 11

poin tender untuk didiagnosis dan diobati untuk fibromyalgia. Kriteria ini awalnya

ditujukan untuk tujuan penelitian. Diagnosis fibromyalgia masih dapat dilakukan jika

seseorang memiliki kurang dari 11 titik tender diperlukan selama mereka mengalami

sakit luas dan banyak gejala umum dan gejala terkait terhubung ke fibromyalgia, seperti

gangguan tidur dan irritable bowel syndrome.

Jika seorang pasien memiliki beberapa gejala tetapi tidak memenuhi kriteria

tender titik, diagnosis "mungkin sindrom fibromyalgia" dapat diberikan. Anda juga harus

ingat bahwa self-diagnosis tidak disarankan, dan bahwa Anda harus berkonsultasi

dengan profesional medis terampil untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.3,4

2. Delapan belas tender point site :

o 1 & 2, tengkuk: bilateral, pada insersi otot suboccipital.

o 3 & 4, cervical bawah: bilateral, pada aspek anterior dari ruang intertransverse di C5-

C7.

o 5 & 6, trapezius: bilateral, pada titik tengah batas atas.

o 7 & 8, supraspinatus: bilateral, di atas tulang belakang skapula dekat perbatasan

medial.

o 9 & 10, Kedua tulang iga: bilateral, di persimpangan kostokondral kedua, hanya

lateral persimpangan pada permukaan atas.

o 11 & 12, lateral epikondilus: bilateral, cm 2 distal ke epicondyles.

o 13 & 14, glutealis: bilateral, dalam kuadran atas luar pantat di lipatan anterior otot.

o 15 & 16, Greater trokanter: bilateral, posterior ke trokanterika prominens.

o 17 & 18, Lutut: bilateral, di lapisan lemak proksimal medial.

3. Keterbatasan kriteria diagnostik

Karena penderita fibromyalgia memiliki hasil laboratorium atau tes x-ray biasanya

normal maka kriteria yang tercantum diatas penting untuk mendiagnosis dan

mempelajari sindrom. Namun, kriteria tersebut bukan tanpa kelemahan.

Pertama, paradigma titik tender mengasumsikan bahwa penderita fibromyalgia hanya

mengalami sakit di 18 lokasi anatomi tubuh. Penelitian terakhir telah membuatnya

menjadi jelas bahwa individu-individu dengan fibromyalgia sensitif terhadap rangsangan

nyeri seluruh tubuh, bukan hanya di lokasi diidentifikasi.

9

Page 10: Referat Fibromyalgia

Kedua, banyak pasien dengan fibromyalgia akan sering menemukan bahwa pada hari

tertentu mereka akan memiliki kurang dari 11 poin diagnostik tender di tubuh mereka.

Sensitivitas pasien bervariasi dari hari ke hari dan, sebagai hasilnya, jumlah titik tender

pada beberapa hari dapat berada di bawah sementara 11 yang diperlukan pada hari-hari

lain mungkin melampaui itu. Selain itu, beberapa pasien tidak akan selalu mengalami

sakit di keempat kuadran tubuh. Beberapa mengalami rasa sakit hanya pada satu sisi atau

pada bagian atas atau bawah tubuh. Yang lain berkata, dengan tidak adanya tanda

laboratorium sangat memudahkan untuk mendiagnosis fibromyalgia, kriteria yang

dijelaskan di atas tetap merupakan alat diagnostik terbaik untuk kondisi ini.3,4,5

2.7 Tata Laksana

Tatalaksana fibromialgia dapat dibagi menjadi tatalaksana farmakologis dan non-

farmakologis.

a. Tatalaksana farmakologis

digunakan untuk mengatasi nyeri,gangguan tidur serta depresi dan kecemasan.

Sebuah studi mengenai penatalaksanaan FMS menemukan bahwa Tricyclic antidepressant

termasuk amitryptiline (10-50 mg) dan doxepin (10-25 mg) efektif dalam mengendalikan

gejala FMS seperti nyeri, gangguan tidur, fatigue, dan depresi. Bagaimanapun juga, toleransi

terhadap obat ini merupakan masalah yang penting. Pengobatan diberikan mulai dari dosis

rendah, dan ditingkatkan bila perlu. Efek samping seperti konstipasi, mulut kering,

peningkatan berat badan, dan kesulitan berpikir juga perlu dipertimbangkan. Selain obat di

atas Serotonin re-uptake inhibitor (fluoxetine, seratiline) ditoleransi lebih baik oleh tubuh

dan mengatasi depresi lebih baik daripada TCA, akan tetapi kurang efekt if dalam menangani

gejala lain. Untuk mengobati nyeri, salisilat atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

lainnya dapat digunakan, namun hanya mengurangi sebagian gejala. Glukokortikoid

memberikan manfaat yang kecil dan sebaiknya tidak diberikan. Opiat dan analgesik harus

dihindari. Untuk nyeri, asetaminofen, tramadol, atau gabapentin (300-1200 mg/d dengan

dosis yang dibagi) dapat bermanfaat.Tramadol memiliki efek mengurangi nyeri, tapi efeknya

terhadap gejala lain kurang atau bahkan tidak efektif. Menariknya, NSAID dan

kortikosteroid tidak memberi keuntungan dalam perawatan FMS. Selain mengatasi depresi

dan nyeri, penting juga untuk meminimalkan fatigue dengan meningkatkan pola tidur yang

sehat. Hal ini termasuk strategi perilaku sederhana seperti tidur dan bangun pada waktu yang

10

Page 11: Referat Fibromyalgia

sama setiap hari, memberikan lingkungan tidur yang kondusif, mengurangi kafein, atau

pemberian obat-obatan (zolpidem, zopiclone).

Pada sindrom fibromialgia, penggunaan obat analgetik dan anti inflamasi non-steroid maupun

relaksan otot tidak banyak manfaatnya untuk jangka panjang; penggunaan antidepresan

trisiklik banyak membantu. Sebaliknya pada sindrom miofascial, penyuntikan anestetik lokal

pada trigger point akan sangat membantu penderita. Pada keadaan ini OAINS dan analgetik

ringan dapat membantu untuk jangka waktu tertentu).5,6

b. Tatalaksana non-Farmakologis

Salah satu caranya ialah edukasi pasien. Edukasi pasien merupakan salah satu tatalaksana

fibromyalgia yang paling penting. Edukasi pasien harus dilakukan sebagai langkah pertama

dalam tatalaksana pasien fibromialgia. Pasien perlu diinformasikan mengenai penyakit yang

sedang dialaminya. Pasien juga perlu diinformasikan bahwa fibromyalgia tidak menyebabkan

kelumpuhan dan tidak bersifat degeneratif, serta terdapat pengobatan untuk penyakit

ini.Setelah itu, barulah dapat dilakukan usaha untuk menghilangkan berbagai keluhan pasien.

Hal ini termasuk strategi perilaku sederhana seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama

setiap hari, memberikan lingkungan tidur yang kondusif, mengurangi kafein, atau pemberian

obat-obatan (zolpidem, zopiclone).

1. Pendidikan Pasien

Pendidikan pasien adalah langkah pertama yang penting dalam membantu pasien-pasien

mengerti dan mengatasi bermacam-macam gejala-gejala. Sayangnya, tidak semua

dokter-dokter berkenalan secara intim dengan tingkah-tingkah laku yang aneh dari

penyakit ini. Kelompok-kelompok pendukung rumah sakit komunitas juga menyediakan

arena untuk pasien-pasien untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan sukses-sukses dan

kegagalan-kegagalan perawatan mereka.

2. Pengurangan Stres

Adalah sangat sulit untuk mengukur tingkat-tingkat stres pada pasien-pasien yang

berbeda.Oleh karenanya, pengurangan stres dalam perawatan dari fibromyalgia harus

dibedakan dari individu ke individu. Pengurangan stres mungkin termasuk modifikasi

stres yang sederhana di rumah atau di tempat kerja, biofeedback, relaxation tapes,

menasehati secara psikologi, dan/atau dukungan diantara anggota-anggota keluarga,

teman-teman, dan dokter-dokter. Adakalanya, perubahan-perubahan dalam faktor-faktor

11

Page 12: Referat Fibromyalgia

lingkungan (seperti kegaduhan, temperatur, dan paparan cuaca) dapat memperburuk

gejala-gejala dari fibromyalgia, dan faktor-faktor ini perlu dimodifikasi.

3. Latihan

Latihan-latihan aerobik yang low-impact, seperti berenang, bersepeda, jalan dan

stationary cross-country ski machines dapat menjadi perawatan-perawatan yang efektif

untuk fibromyalgia. Cara-cara latihan adalah paling bermanfaat ketika dilaksanakan pada

basis setiap hari kedua, di pagi hari. Bagaimana latihan menguntungkan fibromyalgia

tidak diketahui. Latihan mungkin menggunakan efek menguntungkannya dengan

memajukan tidur tingkat dalam (non-REM sleep). Dengan cara yang sama, menghindari

alkohol dn kafein sebelum waktu tidur dapat juga membantu memajukan tidur yang lebih

penuh istirahat. Sementara perubahan-perubahan diet ini mungkin tidak berlaku pada

setiap orang, mereka dapat sangat membantu untuk beberapa orang-orang. Tidak ada diet

atau suplemen makanan yang spesifik fibromyalgia yang direkomendasikan nuntuk

semua pasien-pasien.5,6

4. Untuk mengurangi nyeri, dapat dilakukan aplikasi panas dan dingin ke otot secara

bergantian masing-masing 15-20 menit diselingi waktu untuk kembali ke suhu

normal.Pemijatan dan peregangan juga dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri.Terapi

lain dapat membantu dengan derajat yang berbeda-beda, misalnya injeksi, modifikasi

perilaku, hipnoterapi, kompresi iskemik, olahraga dan pengaturan stres, namun, yang

tidak boleh dilupakan ialah perbaikan postur dan mekanika tubuh.Pelatihan biofeedback

yang intens (misalnya dua kali sehari untuk seminggu) seringkali penting untuk nyeri otot

yang kronik dan menyebar. Teknik tersebut terutama berguna untuk otot-otot postural

yang biasanya berfungsi tanpa disadari. Elektroda permukaan ditempelkan ke atas otot

untuk mendeteksi aktivitasnya. Pelatihan biofeedback dilakukan untuk menolong pasien

mengembalikan otot ke keadaan istirahat normal setelah kontraksi.Teknik lain untuk

mengurangi nyeri ialah spray and stretch. Vapocoolant spray disemprotkan dengan pola

menyapu searah serat otot untuk melemaskan otot, sambil dilakukan peregangan otot

secara pasif oleh pasien atau klinisi. Peregangan adalah elemen kunci dari pengurangan

nyeri, meskipun mekanismenya belum diketahui. Hal lain yang perlu diatasi pada pasien

fibromyalgia adalah gangguan yang terjadi pada otot. Untuk itu, olahraga dapat menjadi

solusi dan penting untuk disarankan. Selain meregangkan dan memperkuat otot, olahraga

juga dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Pada pasien fibromyalgia, mungkin

terdapat keengganan berolahraga akibat rasa nyeri atau kelelahan. Apabila tidak

12

Page 13: Referat Fibromyalgia

berolahraga, akan terjadi inaktivitas dan dekondisi otot, sehingga otot mulai kehilangan

fungsinya. Hal tersebut selanjutnya dapat menyebabkan depresi, menurunnya rasa

percaya diri, dan stres yang memicu nyeri lebih lanjut.

Olahraga aerobik juga baik untuk pasien dan dimulai setelah terjadi perbaikan tidur serta

berkurangnya nyeri serta kelelahan. Olahraga dilakukan mula-mula pada level rendah dan

pasien sebaiknya berolahraga 20-30 menit, 3-4 hari seminggu. Seperti yang sudah

dikemukakan sebelumnya, konsultasi psikiatrik memiliki peran yang sangat penting dalam

tatalaksana depresi dan cemas pada pasien fibromialgia. Stres dalam kehidupan harus

diidentifikasi dan didiskusikan dengan pasien, dan pasien harus diberikan pertolongan

mengenai bagaimana menghadapi stres.5,6

2.8 Prognosis

Studi lanjut jangka panjang tentang FMS telah menunjukkan bahwa itu adalah suatu kondisi

kronis yang gejalanya berkurang dari waktu ke waktu. Sedangkan dampak dari FMS dapat

memiliki konsekuensi serius pada kegiatan sehari-hari dan kemampuan untuk bekerja pada

pekerjaan penuh waktu, ada variasi individu yang signifikan antara pasien. Pasien yang tidak

mencari pengobatan mungkin menemukan diri mereka sangat lemah dan tertekan. Penting

bahwa pasien mencari pengobatan pada kesempatan pertama dan embarks pada program

pengobatan yang dikelola oleh seorang dokter yang memahami sindrom ini secara

menyeluruh. Dengan program pengobatan yang dirancang untuk melestarikan dan

mempertahankan fungsi yang optimal, kebanyakan pasien melakukannya dengan sangat baik

mampu tinggal di kontrol dari tubuh mereka dan kehidupan mereka. Dengan pengobatan,

dampak keseluruhan dari penyakit ini pada kegiatan sehari-hari dan kerja dapat minimal.

Sangat penting bahwa setiap pasien berpartisipasi dalam / perawatan sendiri dan menjadi luas

pada semua aspek ini sindrom penyakit misterius.Orang dengan fibromyalgia menderita lebih

banyak dibandingkan dengan yang lain rheumatologic penyakit kronis, seperti rheumatoid

arthritis. Prognosis bervariasi antara tiga himpunan yang cukup berbeda dari pasien, yang

telah disebut copers adaptif, interpersonal tertekan, dan disfungsional. Copers adaptif, banyak

di antaranya tidak mencari perawatan untuk fibromyalgia, melakukannya dengan baik

sehubungan dengan rasa sakit dilaporkan sendiri, tidur terganggu, dan kelelahan.

Interpersonal pasien penderita juga menanggapi pendekatan terapi yang komprehensif

interdisipliner. Pasien disfungsional dengan tingkat tinggi rasa sakit, gelisah, dan

ketergantungan opioid lakukan buruk, seperti halnya pasien dengan tertunda litigasi. Tujuan

13

Page 14: Referat Fibromyalgia

pengobatan yang merespon setidaknya untuk terapi adalah perbaikan dalam fungsi sehari-

hari.5,6

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Fibromialgia adalah suatu kelainan yang ditandai oleh nyeri muskuloskeletal yang menyebar

secara simetris, disertai kekakuan, kelelahan, parestesi, dan gangguan tidur. Fibromyalgia

merupakan beban kesehatan yang besar dan belum dapat ditangani dengan baik, sehingga

menyebabkan tingkat kecacatan yang relatif tinggi. Untuk menangani fibromialgia, gejala

serta karakteristiknya harus dikenali sehingga diagnosis yang tepat dapat dibuat. Penata

laksanaan utama fibromialgia adalah perbaikan gaya hidup. Untuk mengatasi gejala dan

komplikasi, terapi farmakologis maupun modalitas fisik dapat digunakan. Gejala utama

fibromialgia yang berupa nyeri, kaku dan kelelahan tidak memberikan hasil bermakna dengan

pengobatan simtomatik. Aspirin dan OAINS memberikan hasil di bawah optimal, demikian

pulakortikosteroid sistemik. Pemanasan, pijat, akupunktur, TENS (Transcutaneous Nerve

Stimulation), peregangan otot dan penyuntikan tender point dengan anestetik lokal hanya

memberikan hasil sementara dan tidak efektif untuk peng- obatanjangka panjang. Bila pasien

tidak terlibat aktif dalam proses pemulihan, maka prognosisnya buruk. Yang lebih penting

ialah keterlibatan langsung pasien daripada pemberian resep oleh seorang dokter.

Pasien perlu:

Menyadari bahwa fibromialgia ialah gangguan disfungsi dan bukan penyakit fisik

yang akan mengakibatkan cacat;

Memperbaiki kesegaran fisik;

Mengurangi stres;

Menyesuaikan kebiasaan tidur;

Tetap dalam aktivitas semula.

Perawatan Fibromyalgia sering membutuhkan pendekatan tim, antara dokter dan seorang

terapis fisik, profesional kesehatan lainnya, dan yang paling penting, diri sendiri, semua

memainkan peran aktif.

14

Page 15: Referat Fibromyalgia

Istilah fibromyalgia merupakan label diagnostik untuk nyeri muskuloskeletal dari nyeri yang

tidak spesifik. Analisis bukti menunjukkan bahwa tidak ada label yang bisa dibuktikan

dengan tanda-tanda fisik yang berat atau dengan bukti laborator kelainan patologis atau

pemeriksaan biokimia. Tidak ada bukti obyektif untuk gangguan otot, fasia atau jaringan

berserat, Alternatif istilah-istilah seperti 'sindrom daerah nyeri' atau 'sindrom sakit kronis'

hanya mendefinisikan kembali masalah klinis tanpa memberikan mekanisme atau dasar untuk

diagnosis. Walaupun kriteria diagnostik yang berbeda, kondisi ini, bersama dengan sindrom

kelelahan kronis, memiliki kesamaan demografi dan klinis banyak, terutama tender memicu

poin.

REFERENSI

1. Bruce, M., 2005. Fibromyalgia Syndrome : A Clinical Case Definitions and Guidelines for Medical Practitioner. An Overview of the Canadian Consensus Document.

2. Faull, K., 2005. Rehabilitation for fibromyalgia : Comparison of Holistic and Complementary Alternative Medicine (CAM) Therapy Effectivenes.

3. Anonim, 2004. Fibromyalgia: Symptoms, Diagnosis, Treatment & Research Diagnosis. National Fibromyalgia Partnership, Inc.

4. Anonim, 2010. Fibromialgia. http://www.scribd.com/doc/55499574/Fibromyalgia5. Winfield J. Fibromyalgia [Online]. 2013 September 15 [cited 2007 Dec 26];

Available from: URL: http://www.emedicine.com/med/topic790.htm6. Gilligand RP. Fibromyalgia [Online]. 2013 September 15 [cited 2007 Dec 26];

Available from: URL: http://www.emedicine.com/pmr/topic47.htm

15