rangkuman iklim

3
Klasifikasi iklim 1. Iklim matahari (berdasarkan peredaran semu matahari dan lintang) a. iklim tropis (0 0 – 23,5 0 ) b. Iklim subtropics (23,5 0 – 40 0 ) c. Iklim sedang (40 0 – 66,5 0 ) d. Iklim dingin (66,5 0 – 40 0 ) 2. Iklim Shmidth – Ferguson (berdasarkan CH) TI PE Q Ciri-ciri Vegetasi A 0 % - 14,3 % Sangat basah Hutan hujan tropis B 14,3 – 33,3 % Basah Hutan hujan tropis C 33,3 % - 60 % Agak basah Hutan rimba D 60 % - 100 % Sedang Hutan musiman E 100 % - 167 % Agak kering Hutan belantara F 167 % - 300 % Kering Hutan belantara G 300 % - 700 % Sangat kering Padang ilalang H 700 % Ekstrim kering Padang ilalang Q = 3 x 100 % = 50 % termasuk tipe iklim C 6 3. Iklim Oldeman (berdasarkan CH) Zona Iklim A : jika terdapat > 9 bulan basah berturut-turut Zona Iklim B : jika terdapat 7 – 9 bulan basah berturut-turut Zona Iklim C : jika terdapat 5 – 7 bulan basah berturut - turut Zona Iklim D : jika terdapat 3 – 5 bulan basah berturut - turut Zona Iklim E : jika terdapat < 3 bulan basah berturut-turut Zona A A1 : terdapat 10 – 12 bulan basah dan 1 bulan kering A2 : terdapat 10 – 12 bulan basah dan 2 bulan kering Zona B B1 : terdapat 7-9 bulan basah dan 1 bulan kering B2 : terdapat 7-9 bulan basah dan 2-3 bulan kering B3 : terdapat 7-9 bulan basah dan 4-6 bulan kering Rumus : Q = Bulan kering X 100 % Bulan basah Bulan kering = < 60 mm Bulan lembab = 60 – Bulan kering = < 200 mm

Upload: smak-5-penabur

Post on 21-Dec-2014

2.601 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman iklim

Klasifikasi iklim1. Iklim matahari (berdasarkan peredaran semu matahari dan lintang)

a. iklim tropis (00 – 23,50)b. Iklim subtropics (23,50 – 400)c. Iklim sedang (400 – 66,50)d. Iklim dingin (66,50 – 400)

2. Iklim Shmidth – Ferguson (berdasarkan CH)TIPE

Q Ciri-ciri Vegetasi

A 0 % - 14,3 % Sangat basah Hutan hujan tropisB 14,3 – 33,3 % Basah Hutan hujan tropisC 33,3 % - 60 % Agak basah Hutan rimbaD 60 % - 100 % Sedang Hutan musimanE 100 % - 167 % Agak kering Hutan belantaraF 167 % - 300 % Kering Hutan belantaraG 300 % - 700 % Sangat kering Padang ilalangH 700 % Ekstrim kering Padang ilalang

Q = 3 x 100 % = 50 % termasuk tipe iklim C 6

3. Iklim Oldeman (berdasarkan CH)

Zona Iklim A : jika terdapat > 9 bulan basah berturut-turutZona Iklim B : jika terdapat 7 – 9 bulan basah berturut-turutZona Iklim C : jika terdapat 5 – 7 bulan basah berturut - turutZona Iklim D : jika terdapat 3 – 5 bulan basah berturut - turutZona Iklim E : jika terdapat < 3 bulan basah berturut-turut

Zona AA1 : terdapat 10 – 12 bulan basah dan 1 bulan keringA2 : terdapat 10 – 12 bulan basah dan 2 bulan kering

Zona BB1 : terdapat 7-9 bulan basah dan 1 bulan keringB2 : terdapat 7-9 bulan basah dan 2-3 bulan keringB3 : terdapat 7-9 bulan basah dan 4-6 bulan kering

Zona CC1 : terdapat 5-7 bulan basah dan 1 bulan keringC2 : terdapat 5-7 bulan basah dan 2-3 bulan keringC3 : terdapat 5-7 bulan basah dan 4-6 bulan keringC4 : terdapat 5-7 bulan basah dan 7 bulan kering

Zona D : D1 : terdapat 3-5 bulan basah dan 1 bulan keringD2 : terdapat 3-5 bulan basah dan 2-3 bulan keringD3 : terdapat 3-5 bulan basah dan 4-6 bulan keringD4 : terdapat 3-5 bulan basah dan 7-9 bulan kering

Rumus :

Q = Bulan kering X 100 % Bulan basah

Bulan kering = < 60 mm

Bulan lembab = 60 – 100 mm

Bulan basah = > 100 mm

Bulan kering = < 200 mm

Bulan basah = > 200 mm

Page 2: Rangkuman iklim

Zona EE1 : terdapat <3 bulan basah dan 1 bulan keringE2 : terdapat <3 bulan basah dan 2-3 bulan keringE3 : terdapat <3 bulan basah dan 4-6 bulan keringE4 : terdapat <3 bulan basah dan 7-9 bulan keringE5 : terdapat <3 bulan basah dan > 10 bulan kering

4. Iklim Koppen (berdasarkan CH dan suhu)- Iklim A : iklim hujan tropis

Ciri – ciri : CH hujan bulanan > 60 mm, Suhu > 180Ca) Iklim Af (hutan hujan tropis)

Curah hujan terendahnya > 60 mm, terdapat banyak hutan yang rindangDaerah persebaran : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Utara, Papua

b) Iklim Am (hutan musiman)Jumlah CH pada bulan basah mampu menutupi kekurangan jumlah CH pada bulan keringDaerah persebaran : Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Sulsel, dan pantai selatan Papua

c) Iklim Aw (savanna) kebalikan AmJumlah CH pada bulan basah tidak mampu menutupi kekurangan jumlah CH pada bulan keringDaerah persebaran : Jawa Timur, NTT, NTB, Bali, Sultra, Sulsel, dan Kep. Aru

- Iklim B : iklim keringCiri : Evaporasi > presipitasi atau penguapan > CH, kering, panas, terdapat tanaman kaktusa) Iklim BS (Iklim Stepa) disebut daerah semi Arid

CH 380 – 760 mm / tahunb) Iklim BW (Iklim padang gurun) disebut daerah Arid

CH < 250 mm / tahun

- Iklim C : iklim sedangCiri : temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC a) Cs (iklim sedang dengan musim panas yang kering)

Jumlah CH pada bulan basah 3x lipat jumlah CH bulan kering. Jumlah CH bulan kering < 30 mmb) Cw (iklim sedang dengan musim dingin yang kering)

Jumlah CH pada bulan basah 10 x lipat jumlah CH pada bulan keringc) Cf (iklim sedang yang lembab)

Terjadi hujan dalam semua bulan- Iklim D : iklim dingin

Ciri : temperatur bulan terdingin < 3 oC dan temperatur bulan terpanas > 10 oCa) Dw adalah iklim sedang dengan musim dingin yang keringb) Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

- Iklim E : iklim kutubCiri : bulan terpanas temperaturnya< 10 oCa) ET (Iklim Tundra)

Ciri : temperatur bulan terpanas 0 oC - 10 oCb) EF (Iklim Es / salju abadi)

Ciri : temperatur bulan terdingin <0 oC

5. Iklim Junghun (berdasarkan ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi)a) Zona iklim panas (0-700 m) kelapa, coklat, jagung, padi, tebub) Zona iklim sedang (700 – 1500 m) karet, kopi, kina, tehc) Zona iklim sejuk (1500 – 2500 m) holtikultura (tanaman buah-buahan), bunga-bungaan, sayurand) Zona iklim dingin (2500 – 4000 m) cemara dan pinuse) Zona iklim (> 4000 m) lumut

EL NINO : fenomena alam yang terkait dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah pasifik timur sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah barat pasifik (Indonesia dan Australia) mengalami kekeringan

LA NINA : fenomena alam yang terkait dengan penurunan suhu permukaan laut di daerah pasifik timur sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah barat pasifik (Indonesia dan Australia) mengalami kenaikan curah hujan (banjir besar)