ptk-peningkatan pemahaman konsep penjumlahan

Upload: nurliya-nimatul-rohmah

Post on 01-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PTK sebagai syarat kenaikan tingkat dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa

TRANSCRIPT

  • 1

    PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN

    BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN KARTU

    BILANGAN PADA SISWA KELAS II SDN 01 KARTOHARJO

    KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN

    KARYA TULIS ILMIAH

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    Oleh :

    UMI KUSSAMSIKIN, S.Pd.

    NIP. 19610927 198103 2 002

    SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KARTOHARJO

    KECAMATAN KARTOHARJO

    KOTA MADIUN

    2010

  • 2

    LEMBAR PENGESAHAN

    1. Judul : Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan

    Bilangan Bulat Melalui Permainan Kartu Bilangan

    Pada Siswa Kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun.

    2. Identitas Peneliti :

    a. Nama : UMI KUSSAMSIKIN, S.Pd.

    b. NIP : 19610927 198103 2 002

    c. Pangkat/Gol. : Pembina Tk.I / IV b

    d. Jabatan : Guru Pembina

    e. Unit Kerja : SDN 01 Kartoharjo

    3. Lokasi Penelitian : SDN 01 Kartoharjo

    4. Lama Penelitian : 3 bulan ( April 2010 Juni 2010)

    5. Biaya Penelitian : Mandiri

    Pembina Perpustakaan

    DHIANI PRATMAWATI, A.Ma.Pd.

    NIP. 19830510 200501 2 001

    Madiun, 30 Juni 2010

    Peneliti

    UMI KUSSAMSIKIN, S.Pd.

    NIP. 19610927 198103 2 002

    Didokumentasikan dan disahkan tanggal Pebruari 2011

    Mengetahui/Menyesahkan

    Ketua PGRI Kota Madiun

    Drs. HARIYADI, M.Pd.

    NPA. 1307020005

    Kepala SDN 01 Kartoharjo

    Drs. DJAMANI

    NIP. 19590920 198112 1 002

    Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan

    Pemuda dan Olah Raga Kota Madiun

    Drs. Ec. SUKARMAN

    Pembina Utama Muda

    NIP. 19560807 198903 1 002

    ii

  • 3

    ABSTRAKSI

    UMI KUSSAMSIKIN, 2010. Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan

    Bilangan Bulat Melalui Permainan Kartu Bilangan Pada Siswa Kelas II SDN 01

    Kartoharjo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.

    Kata Kunci: Peningkatan Konsep, Bilangan Bulat, Kartu Bilangan Bulat.

    Peningkatan mutu pendidikan harus diupayakan secara terus menerus,

    terencana, dan bertahap untuk memperoleh hasil yang optimal. Salah satu upaya

    yang telah dilaksanakan kearah tersebut adalah pengembangan metode dan

    strategi pengajaran. Metode ini merupakan salah satu penyampaian materi-materi

    pelajaran. Masalah peningkatan mutu pembelajaran adalah masalah yang

    bermuara dari dan dirasakan oleh guru kelas, maka peneliti berupaya mencoba

    cara yang efektif dalam memperkenalkan konsep kepada anak didik mencari yang

    paling mudah, dekat dengan diri siswa sehingga pelajaran matematika tidak lagi

    merupakan pelajaran yang ditakuti, agar pelajaran matematika menjadi

    menyenangkan, oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang

    keterampilan bilangan bulat melalui permainan kartu bilangan pada siswa kelas II

    SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, tahun pelajaran

    2009/2010.

    Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah: apakah melalui kartu bilangan cacah (bisa) dapat meningkatkan

    pemahaman konsep bilangan bulat pada siswa? Sedangkan tujuan penelitian

    adalah meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat melalui teknik kartu

    biangan pada siswa. Dengan demikian jika pemahaman konsep bilangan bulat

    dilakukan melalui kartu bilangan, maka kemampuan pemahaman konsep bilangan

    bulat dapat ditingkatkan.

    Keterampilan pemahaman konsep bilangan bulat adalah serangkaian

    kegiatan yang dilakukan untuk memudahkan siswa berpikir kreatif, aktif dan

    menyenangkan dengan memanfaatkan permainan kartu-kartu yang berisi bilangan

    bulat yang mudah dimainkan oleh siswa sehingga kegiatan belajar matematika

    menjadi menyenangkan.

    Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan

    menentukan langkah-langkah: perencanaan, prosedur pelaksanaan tindakan,

    refleksi, subyek penelitian, pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

    analisa data, penyiapan partisipan, penelitian tindakan menggunakan alur spiral

    dengan tiga siklus.

    Hasil penelitian dari siklus I sampai dengan III dari data yang

    dikumpulkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa melalui kartu bilangan pemahaman konsep bilangan bulat

    dapat ditingkatkan.

    iii

  • 4

    KATA PENGANTAR

    Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis menyampaikan rasa terima

    kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan

    bantuan dan dorongan atas terselesaikannya laporan penelitian tindakan. Secara

    khusus penulis sampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

    1. Bapak Kepala SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun yang

    telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Penelitian

    Tindakan Kelas.

    2. Semua Dewan Guru SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

    yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian tindakan ini.

    3. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah

    banyak membantu baik moril maupun materiil dalam penyelesaian karya tulis

    ini.

    Selanjutnya penulis berharap mudah-mudahan mereka yang telah

    memberikan bantuan akan segera mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

    Penulis menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk

    itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca

    demi kesempurnaan karya tulis ini.

    Akhirnya tidak ada yang penulis harapkan kecuali ridho Allah SWT. Dan

    semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya, serta bagi para

    pembaca pada umumnya.

    Madiun, 30 Juni 2010

    Penulis

    iv

  • 5

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

    ABSTRAKSI ................................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

    DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 7

    1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

    1.4 Hipotesis Tindakan ................................................................... 8

    1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 8

    1.6 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 9

    1.7 Definisi Operasional ................................................................. 9

    1.7.1 Peningkatan................................................................... 10

    1.7.2 Pemahaman ................................................................... 10

    1.7.3 Bilangan Bulat .............................................................. 10

    1.7.4 Kartu Bilangan .............................................................. 10

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 12

    2.1 Matematika ............................................................................... 12

    2.1.1 Pengertian ..................................................................... 12

    2.1.2 Fungsi, Tujuan dan Ruang Lingkup ............................. 12

    v

  • 6

    2.1.3 Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ........................ 13

    2.1.4 Standar Kompetensi Bahan Kajian Matematika ........... 14

    2.1.5 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika

    SD dan MI .................................................................... 16

    2.1.6 Rambu-Rambu .............................................................. 18

    2.1.7 Pengertian Belajar Matematika..................................... 20

    2.1.8 Metode Mengajar Matematika ...................................... 21

    2.1.9 Keterampilan Dasar Mengajar Matematika .................. 23

    2.2 Bilangan Bulat .......................................................................... 23

    2.2.1 Cara Memanfaatkan Dalam Proses Pembelajaran ........ 23

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 26

    3.1 Perencanaan .............................................................................. 26

    3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan ........................ 30

    3.3 Refleksi ..................................................................................... 30

    3.4 Subyek Penelitian ..................................................................... 31

    3.5 Pengumpulan Data.................................................................... 31

    3.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 32

    3.6.1 Observasi ...................................................................... 32

    3.6.2 Dokumentasi ................................................................. 33

    3.7 Tehnik Analisa Data ................................................................. 34

    3.8 Penyiapan Partisipan ................................................................ 34

    BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 35

    4.1 Gambaran Setting Penelitian .................................................... 35

    vi

  • 7

    4.1.1 Refleksi Awal ............................................................... 35

    4.1.2 Perencanaan .................................................................. 35

    4.1.3 Tindakan ....................................................................... 35

    4.1.4 Observasi ...................................................................... 35

    4.1.5 Refleksi ......................................................................... 36

    4.2 Penjelasan Per Siklus ................................................................ 36

    4.2.1 Siklus I .......................................................................... 36

    4.2.2 Siklus II ......................................................................... 39

    4.2.3 Siklus III ....................................................................... 41

    4.3 Proses Analisa Data .................................................................. 44

    4.4 Pembahasan dan Pengambilan Keputusan ............................... 47

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 50

    5.1 Kesimpulan ............................................................................... 50

    5.2 Saran-Saran............................................................................... 50

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52

    vii

  • 8

    DAFTAR TABEL

    TABEL 4.1 Hasil Tes Akhir Pada Siklus I .................................................. 45

    TABEL 4.2 Hasil Tes Akhir Pada Siklus II Kelas II ................................... 46

    TABEL 4.3 Hasil Tes Akhir PadaSiklus III SDN 01 Kartoharjo ................ 47

    TABEL 4.4 Perbandingan Tes Akhir Pada Siklus I, II dan III .................... 48

    Grafik. Hasil Siklus I, II, III ............................................................................. 49

    viii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Peranan pendidikan dalam pembangunan nasional sangatlah penting,

    ini merupakan suatu hal yang sudah lama kita sadari, Indonesia merupakan

    negara yang sedang berkembang, berhasil tidaknya pendidikan sangat

    menentukan masa depan bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan

    di negara kita menjadi tanggung jawab kita bersama antara pemerintah,

    masyarakat dan keluarga. Pendidikan Matematika sebagai salah satu ilmu

    dasar dewasa ini telah berkembang sangat pesat, baik materi maupun

    kegunaannya.

    Banyak pihak yang mensinyalir rendahnya mutu pendidikan saat ini

    berkaitan erat dengan rendahnya motivasi siswa dalam belajar Matematika

    (Ardhana: 1922). Dua ciri dalam Matematika (1) memiliki obyek kejadian

    yang abstrak dan (2) berpola pikir deduktif dan konsisten. Dipandang dari

    segi sistem proses belajar mengajar Matematika sekolah merupakan

    masukan mitrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan

    kebenaran konsistensi untuk mencapai tujuan pendidikan.

    Keadaan seperti di atas disebabkan oleh kurang efektifnya strategi

    belajar yang diterapkan oleh guru, kegiatan belajar terlalu didominasi oleh

    kegiatan yang hafalan dan verbalitas sebagai akibatnya pemahaman siswa

    1

  • 2

    SD terhadap isi pelajaran sangat rendah. Banyak siswa yang kurang

    menguasai materi pelajaran.

    Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka peningkatan mutu

    pendidikan harus diupayakan secara terus-menerus, terencana, dan bertahap.

    Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ke arah tersebut adalah

    pengembangan metode dan strategi pengajaran. Dimana metode ini

    merupakan salah satu penyampaian materi secara spesifik sehingga

    memudahkan siswa untuk memahami dan menguasai materi pelajaran.

    Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kehidupan, akan

    membawa sikap mental dan tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan

    proses yang secara alami munculnya suatu permasalahan yang baru dalam

    dunia pendidikan. Sehingga dalam penyampaian materi pelajaran dituntut

    untuk selalu menyesuaikan dengan kondisi anak sekarang.

    Perlu diketahui bahwa dalam pendidikan kemarin, sekarang dan

    masa yang akan datang banyak perubahan. Guru yang selalu menggunakan

    metode monoton, artinya dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami

    perubahan karena adanya kondisi, mereka akan mengalami permasalahan

    yang tidak mereka sadari. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik harus

    mau tahu akan kebutuhan anak didik, terutama dalam pelayanan dan

    penyampaian materi pelajaran. Sehingga sangat perlulah sebagia pendidik

    mengadakan variasi metode pengajarannya. Manakah yang lebih tepat untuk

    menyampaikan materi supaya hasil proses belajar mengajar berhasil

    maksimal.

  • 3

    Pembaharuan pengajaran tidak harus disertai dengan pemakaian

    perlengkapan uang serba hebat, tetapi lebih menekankan pada

    pengembangan cara-cara baru belajar yang lebih efektif dan sesuai dengan

    kemampuan peserta didik. Pembelajaran akan efektif bila guru dapat

    mengidentifikasi masalah yang dihadapi di kelasnya, kemudian menganalisa

    dan menentukan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama yang

    selanjutnya menentukan tindakan pemecahannya.

    Tuntutan peningkatan kualitas professional guru belum memenuhi

    persyaratan yang diinginkan atau diharapkan, karena antara petunjuk

    pelaksanaan yang sudah ada banyak terdapat kendala bagi para pelaksana

    pendidikan utamanya guru terbukti dengan dampak yang dilapangan antara

    lain:

    1. Keterampilan anak didik masih sangat rendah, terutama tentang

    keterampilan menghitung.

    2. Tingkat pengetahuan dan prestasi siswa dalam mata pelajaran

    matematikan lebih rendah dari mata pelajaran yang lain.

    3. Suasana belajar kurang dinamis.

    Kejadian yang terjadi pada permasalahan di atas disebabkan oleh

    dominasi guru masih tinggi, peran guru dalam proses belajar mengajar

    sebagai penyebar ilmu kurang berperan sebagai fasilitator, guru masih

    banyak bergantung pada buku, guru masih dominan menggunakan ceramah

    dan mencatat, guru kurang mengoptimalkan bekerja bersama-sama dan

    siswa dianggap lulus tes atau dapat mengerjakan tes tanpa memperhatikan

  • 4

    aspek lain seperti kejujuran, pengendalian diri, penghargaan kepada orang

    lain, kemampuan bekerja sama. Demikian gambaran situasi pembelajaran

    saat ini yang terjadi di lapangan khususnya pembelajaran di Sekolah Dasar.

    Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses pembelajaran

    dan dari segi hasil. Daru segi proses pembelajaran dikatakan berhasil

    apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik

    terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses

    pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar tinggi, semangat

    belajar yang besar, dan rasa percaya diri yang tinggi.

    Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikataka berhasil

    apabila perubahan-perubahan perilaku yang positif dari peserta didik

    seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%).

    Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan oleh karena

    metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya: tujuan yang

    berbagai jenis dan fungsinya, tingkat kematangan siswa berbeda, situasi

    yang berbagai keadaan, pribadi guru dan kemampuan professional yang

    berbeda-beda.

    Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas

    mengenai metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Namun

    demikian ada sifat umum menjadi mungkinlah untuk mengadakan

    klasifikasi yang jelas tetapi tetap fleksibel.

    Di dalam kenyataan banyak faktor yang menyebabkan tidak selalu

    dapat dipergunakan metode yang paling sesuai dengan tujuan, situasi dan

  • 5

    lain-lain. Guru seringkali terpaksa mempergunakan metode pilihan. Agar

    usaha pendidik tidak sia-sia pentinglah siswa mendapat pendekatan-

    pendekatan yang tepat di dalam mengenal dan menguasai dan menyesuaikan

    dengan perbedaan anak didik dalam hal ini Nasution (1977:91) berpendapat

    sebagai berikut:

    1. Pengajaran individualis anak-anak menerima tugas yang disesuaikan

    menurut kecepatan masing-masing.

    2. Pengajaran proyek anak-anak serta kesanggupannya.

    Dengan demikian usaha pendidik otomatis akan berhasil dalam

    tugasnya karena bahan yang disuguhkan sesuai dengan kemampuan anak

    didik dan mereka sering tak mengalami atau merasa adanya bahan dari

    pendidik sebab semuanya yang diterima seirama dengan kecakapannya.

    Dalam usaha memberikan pengertian kepada anak didik termasuk di

    dalamnya, mengenal, memilih dan bagaimana menggunakan media tersebut.

    Peraga sebagai alat dalam pengaran atau media yang dapat membantu guru

    dalam usaha menjelaskan pengertian. Media merupakan semua bentuk dan

    alat peraga yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi. Dalam

    mengajar, guru hendaknya menaruh perhatian tentang penggunaan alat

    peragam RM. Thomas yang dikutip dari Oemar Hamalik (1980:45)

    menandaskan sebagai berikut:

    a. Pengalaman melalui benda sebenarnya, pengalaman yang diperoleh

    dengan jalan mengalami secara langsung dalam kondisi yang

    sesungguhnya.

  • 6

    b. Pengalaman melalui benda-benda pengganti, pengalaman yang

    diperoleh dengan jalan mengamati benda-benda pengganti.

    Pandangan yang selaras dengan yang dikemukakan Edger Bale yang

    dikutip oleh Piet Sahertian dan Fran Mahameru (1976:146) tentang

    pengalaman belajar ada 10 macam antara lain: (1) Benda sesungguhnya

    (2) Benda tiruan/model (3) Dramatisasi (4) Demonstrasi (5) Darmawisata

    (6) Pameran (7) Bioskop (8) Lambang Benda (9) Lambang kata.

    Selanjutnya Dinas Dikbud Jawa Timur (2001:2) menegaskan:

    Upaya peningkatan kemampuan mutu pendidikan perlu dilakukan

    secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap

    dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk

    meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills)

    melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup,

    menyesuaikan diri, dan berhasil di masa datang.

    Untuk memenuhi tuntutan tersebut di atas perlu dikembangkan

    pengalaman pembelajaran yang kondusif untuk membentuk manusia yang

    berkualitas tinggi, baik mental, moral, maupun fisik. Hal ini berarti kalau

    tujuannya bersifat afektif, psikomotorik, tidak cukup hanya dengan

    diajarkan modul, atau sumber yang mengandung nilai kognitif. Namun perlu

    penghayatan yang disertai pengalaman nilai-nilai kognitif, afektif yang

    dimanifestasikan dalam perilaku (behavioral skill) sehari-hari.

  • 7

    Mulyasa (1993:33), mengemukakan:

    Metode dan strategi belajar mengajar yang kondusif untuk hal

    tersebut perlu dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery,

    problem solving dan sebagainya. Dengan metode dan strategi belajar

    mengajar diharapkan peserta didikdapat mengembangkan potensinya

    secara optimal sehingga akan lebih cepat dapat menyesuaikan diri

    dengan kebutuhan masyarakat apabila mereka telah menyelesaikan

    suatu program pendidikan.

    Mengingat permasalahan tersebut adalah masalah yang bermuara

    dari dan dirasakan oleh guru kelas, maka peneliti berupaya mencoba cara

    yang paling efektif dalam memperkenalkan konsep kepada anak didik

    mencari yang paling mudah, dekat dengan diri siswa sehingga pelajaran

    matematika tidak lagi yang ditakuti, pelajaran matematika menjadi

    menyenangkan, yaitu peningkatan pemahaman konsep bilangan bulat

    melalui kartu bilangan pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun, tahun pelajaran 2009/2010.

    1.2 Rumusan Masalah

    Masalah adalah segala rintangan tentang hambatan dan kesulitan

    yang memerlukan pemecahan jawaban agar usaha pencapaian dalam

    penelitian ini adalah: Adakah peningkatan konsep bilangan bulat melalui

    kartu bilangan pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010.

  • 8

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan desain

    pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan konsep bilangan

    bulat melalui kartu bilangan bulat pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo,

    Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Dengan demikian secara rinci tujuan

    penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman

    konsep bilangan bulat melalui permainan kartu bilangan pada siswa kelas II

    SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun tahun pelajaran

    2009/2010.

    1.4 Hipotesis Penelitian

    Keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, akan

    meningkatkan aktifitas siswa. Demikian pula halnya jika pembelajaran

    tentang pemahaman konsep bilangan bulat dapat dilakukan melalui kartu

    bilangan, maka apabila pembelajaran tentang pemahaman konsep bilangan

    bulat dilakukan kartu baca pemahaman konsep bilangan bulat dapat

    ditingkatkan.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat bermanfaat:

    1.5.1 Bagi kepala sekolah

    Sebagai bahan masukan atau imput untuk dijadikan bahan

    pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan untuk membina guru

  • 9

    dalam menentukan keberhasilan pengelolaan pembelajaran di

    sekolah. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam

    melaksanakan proses pemahaman bilangan bulat pada siswanya,

    sehingga pelaksanaan kegiatan guru lebih berkembang dan terarah

    dalam pengelola situasi dan kondisi kelas.

    1.5.2 Bagi siswa

    Dapat menyelesaikan tugasdengan cepat, tepat dan benar, dapat

    memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat, mampu menyelesaikan

    soal yang tak terbatas dalam waktu yang relatif singkat.

    1.6 Ruang Lingkup penelitian

    Mengingat keetrbatasan waktu, maka ruang lingkup penelitian ini

    dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 yang

    dilaksanakan selama 3 bulan yaitu ada bulan April sampai dengan Juni

    2010.

    1.7 Definisi Operasional

    Menurut Saleh Marsuki, (2003:14) Penyusunan definisi operasional

    perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki

    akan memudahkan pengukurannya. Di samping itu, penyusunan untuk

    menghindari timbulnya perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna

  • 10

    dalam penelitian ini, maka beberapa istilah-istilah penting dalam penelitian

    ini perlu ditegaskan pengertiannya sebagai berikut:

    1.7.1 Peningkatan

    Menurut Anton Mulyono (1990:951) Peningkatan suatu proses,

    cara perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) kini telah

    diadakan di bidang pendidikan : Menteri Pendidikan menentukan

    perlunya-pengawasan terhadap proses pembelajaran.

    Dari penjelasan istilah tersebut maka yang dimaksud dengan

    peningkatan adalah suatu untuk melaksanakan kegiatan yang lebih

    baik dari data yang telah dilaksanakan.

    1.7.2 Pemahaman

    Menurut Anton Mulyono, (1990:951), Paham 1. Pengertian :

    pngetahuan banyak. 2. Pendapat; pikiran. 3. Aliran; haluan;

    pandangan. 4. Mengerti benar tentang sesuatu. 5. Pandai dan mengerti

    benar pemahaman adalah proses, perbuatan, cara memahami, atau

    memahamkan.

    1.7.3 Bilangan Bulat

    Yang dimaksud dengan bilangan bulat adalah bilangan yang

    bulat tidak pecahan dapat dbagi dengan bilangan itu sendiri. Contoh :

    1, 2, 3, 4, dan seterusnya.

    1.7.4 Kartu Bilangan

    Kartu bilangan ini dibentuk seperti kartu permainan domino

    dibuat dan dikembangkan menurut tingkat kebutuhan kelas, masing

  • 11

    set sebanyak 30 lembar yang berisi bagian atas merupakan faktor

    perkalian dari bilangan penjumlahan berulang sedangkan yang bawah

    merupakan bilangan bulat.

    Contoh :

    Kartu Bilangan

  • 12

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Matematika

    2.1.1 Pengertian

    Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki

    objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran dedukatif, yaitu

    kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari

    kebenaran sebelumnya dusah diterima, sehingga keterkatian antar

    konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

    Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh

    siswa proses penalaran induksi dapat dilakukan pada awal

    pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran

    dedukatif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh

    siswa.

    2.1.2 Fungsi, Tujuan dan Ruang Lingkup

    Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

    bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen,

    sebagai alat pemecahan masalah pola pikir dan model matematika

    serta sebagai alat pemecahan masalah pola pikir dan model

    matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, table,

    grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan.

    12

  • 13

    Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara

    berpikir secara sistematis, logis, kritis dan konsisten.

    Standar Kompetensi matematika merupakan seperangkat

    kompetensi matematika yang dilakukan dan harus dicapai oleh siswa

    pada akhir periode pembelajaran. Standar ini dikelompokkan dalam

    Kemahiran Matematika, bilangan, pengukuran dan Geometri,

    Aljabar, Statitiska dan Peluang, Trigonometri dan Kalkulus.

    2.1.3 Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

    Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan

    hidup dan belajar sepanjang hayat yang dilakukan dan harus dicapai

    oleh peserta didik memlalui pengalaman belajar, Standar

    Kompetensi Lintas Kurikulum adalah sebagai berikut:

    1) Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan

    kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai

    dengan agama yang dianutnya.

    2) Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan

    mengkomunikasikan gagasan dan informasi serta untuk

    berinteraksi dengan orang lain.

    3) Memilih, memadukan dan menerangkan konsep-konsep, teknik-

    yeknik, pola, struktur dan hubungan.

    4) Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang

    diperlukan dari berbagai sumber.

  • 14

    5) Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup dan

    teknologi. Dan menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-

    nilai untuk mengembangkan hasil yang memuaskan

    6) Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya dan intelektual

    serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan

    kematangan pribadi menuju masyarakat beradab.

    7) Berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi

    dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan

    8) Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja

    mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.

    2.1.4 Standar kompetensi Bahan Kajian Matematika

    Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan

    dapat tercapai dalam belajar matematika mulai dari SD dan MI

    sampai SMA adalah sebagai berikut:

    1) Menunjukan pemahaman konsep matematika yang dipelajari,

    menjelaskan keterkatian antar konsep dan mengaplikasikan

    konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat

    dalam pemecahan masalah.

    2) Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan

    simbol, tabel, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan

    atau masalah.

  • 15

    3) Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan

    manipulasi meatemtika dalam membuat generalisasi, menyusun

    bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matametika.

    4) Menunjukkan kemampuan strategi dalam membuat

    (merumuskan) menafsirkan dan menyelesaikan model matametika

    dalam penyelesaian masalah

    5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matametika dalam

    kehidupan

    Kecakapan tersebut dicapai, dengan memilih matematika

    melalui aspek berikut:

    (1) Bilangan

    a) Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung

    bilangan dalam pemecahan masalah

    b) Menaksirkan hasil operasi hitung

    (2) Pengukuran dan Geometri

    a) Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut

    sifat, unsur dan kesebangunannya

    b) Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas,

    volume dan satuan pengukuran

    c) Menaksir ukuran (misal: panjang. Luas, volume) dari benda

    atau bangun geometri

  • 16

    d) Mengaplikasikan ukuran geometri dalam menentukan

    posisi, jarak, sudut dan transformasi dalam pemecahan

    masalah.

    (3) Peluang dan Statistika

    a) Mengumpulkan, menyajikan dan menafsirkan data

    b) Menentukan dan menafsirkan peluang suatu kejadian dan

    ketidakpastian.

    (4) Trigonometri

    Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas

    trigonometri dalam pemecahan masalah.

    (5) Aljabar

    Melakukan operasi hitung dan manipulasi aljabar pada

    persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi yang meliputi: bentuk

    linier, kuadrat, dan suku banyak, eksponen dan logaritma,

    barisan dan deret, matriks, dan vektor dalam pemecahan

    masalah.

    (6) Kalkulus

    Menggunakan konsep limit laju perubahan fungsi (diferensial

    dan integral) dalam pemecahan masalah.

    2.1.5 Standar Kompetensi mata Pelajaran Matematika SD dan MI

    Standar Kompetensi mata pelajaran matematika untuk SD dan MI

    berdasarkan Kurikulum SD sebagai berikut:

  • 17

    Kemampuan matematika yang dipilih dalam Standar Kompetensi ini

    dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dengan

    memperhatikan perkembangan pendidikan matematika di dunia

    sekarang ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-

    materi matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat

    kedalaman materi, serta sifat esensial materi dan keterpakaiannya

    dalam kehidupan sehari-hari secara rinci, standar kompetensi

    tersebut sebagai berikut:

    a) Bilangan

    - Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah

    - Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan

    masalah.

    - Menggunakan konsep bilangan bulat dan pecahan dalam

    pemecahan masalah.

    - Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan

    bilangan bulat dan pecahan serta menggunakannya dalam

    pemecahan masalah.

    - Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pemecahan,

    serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

    b) Pengukuran dan geometri

    - Melakukan pengukuran, mengenal bangun datar dan bangun

    ruang, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

    sehari-hari.

  • 18

    - Melakukan pengukuran, menemukan unsur bangun datar dan

    menggunakannya dalam pemecahan masalah.

    - Melakukan pengukuran keliling dan luas bangun datar dan

    menggunakannya dalam pemecahan masalah.

    - Melakukan pengukuran, menentukan sifat dan unsur bangun

    ruang, menentukan kesimetrian bangun datar serta

    menggunakannya dalam pemecahan masalah.

    - Mengenal sistem koordinat pada bidang datar.

    c) Pengolahan data

    Mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data.

    2.1.6 Rambu-rambu

    Standar kompetensi ini merupakan acuan bagi guru di

    sekolah untuk menyusun silabus atau perencanaan pembelajaran

    kemahiran matematika merupakan kecakapan matematika yang perlu

    dimiliki siswa yang pembelajarannya tidak dibelajarkan tersendiri

    tetapi diintegrasikan dalam materi matematika. Kemahiran

    matematika disajikan secara eksplisit dalam kurikulum ini agar

    menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru dalam melaksanakan

    kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.

    Kompetensi dasar yang tertuang dalam stanar kompetensi ini

    merupakan kompetensi minimal yang dapat dikembangkan oleh

    sekolah. Standar kompetensi ini dirancang untuk melayani semua

  • 19

    kelompok siswa. Dalam hal ini, guru mengenal dan mengidentifikasi

    kelompok-kelompok tersebut.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

    kegiatan pembelajaran adalah:

    a. Mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali rumus,

    konsep atau prinsip dalam matematika melalui bimbingan guru

    agar siswa terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan

    sesuatu.

    b. Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam

    pembelajaran matematika, yang mencakup masalah tertutup,

    mempunyai solusi tunggal, terbuka atau masalah dengan

    berbagai cara penyelesaian.

    c. Dalam setiap pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan

    penguasaan materi prasyarat yang diperlukan.

    d. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya

    memulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi

    (contextual problem). Dengan mengajukan masalah-masalah

    yang yang kontekstual, siswa secara bertahap, dibimbing untuk

    menguasai konsep-konsep matematika.

    Guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan dan efisiensi suatu pembelajaran. Beberapa hal yang

    perlu diperhatikan adalah penilaian yang bersifat nasional mengacu

  • 20

    pada Standar Kompetensi ini. Beberapa kemampuan yang perlu

    diperhatikan dalam penilaian adalah:

    - Pemahaman konsep. Siswa mampu mendefinisikan konsep,

    mengidentifikasi dan memberi contoh bukan dari konsep.

    - Prosedur. Siswa mampu mengenai prosedur atau proses

    menghitung yang benar dan tidak benar.

    - Komunikasi. Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan

    gagasan matematika secara lisan, tertulis atau

    mendemonstrasikan.

    - Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan

    deduktif sederhana.

    - Pemecahan Masalah. Siswa mampu memahami masalah memilih

    strategi penyelesaian dan menyelesaikan masalah.

    Sekolah dapat menggunakan teknologi seperti computer, alat

    peraga atau media lainnya untuk semakin meningkatkan efektifitas

    pembelajaran. Selain itu, perlu ada pembahasan bagaimana

    matematika banyak diterapkan dalam teknologi informasi baik

    sebagai perluasan pengetahuan siswa atau penerapan konsep

    matematika secara langsung pada pembelajaran, terutama untuk

    kelas-kelas tinggi.

    2.1.7 Pengertian Belajar Matematika

    a. Menurut Mohammad Soleh, (1998:3). Belajar matematika adalah

    belajar tentang bilangan, belajar menjumlah, mengurangi dan

    membagi yang terdapat dalam aljabar, aritmatika dan geometri.

  • 21

    b. Herma Hudoyo, (1979:89). Begitu juga dengan belajar

    matematika karena melibatkan suatu struktur hierarki dari

    konsep-konsep tingkat lebih tinggi yang dibentuk atas dasar apa

    yang telah terbentuk sebelumnya.

    c. Menurut Nana Sujana, (1987:28). Proses belajar berlangsung

    dalam waktu tertentu dan merupakan proses yang panjang dari

    satu fase ke fase berikutnya. Belajar adalah suatu proses yang

    ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, bukan

    menghafal atau bukan mengingat.

    d. Ruseffendi, (1980:148). Belajar matematika berarti mempelajari

    fikiran-fikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses

    dan penalaran.

    Jadi belajar matematika adalah melibatkan diri yang berhubungan

    dengan ide, proses dan penalaran yang semuanya telah tersusun

    secara hirarki dari konsep-konsep yang rendah sampai konsep-

    konsep yang tinggi.

    2.1.8 Metode Mengajar Matematika

    Keberhasilan siswa dalam belajar matematika dipengaruhi

    banyak faktor, baik itu dalam siswa itu sendiri (intern) maupun dari

    luar (ekstern). Salah satu faktor yang berasal dari luar sekolah adalah

    metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

    Ditinjau dari fungsinya, metode mengajar matematika merupakan

    suatu cara tersendiri yang dipergunakan oleh guru dalam

  • 22

    menyampaikan materi pelajaran tertentu kepada siswa. Apalagi

    materi pelajaran matematika merupakan perpaduan antara materi

    yang bersifat abstrak dan konkrit atau benda nyata. Ketepatan atau

    efektifitas penggunaan metode mengajar disamping dipengaruhi oleh

    jenis materi yang perlu diajarkan. Jadi, penggunaan metode

    mengajar harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan

    diberikan kepada siswa. Dan metode yang baik dipergunakan oleh

    guru A, belum tentu baik pula dipergunakan oleh guru B. oleh

    karena itu, penggunaan metode harus disesuaikan pula dengan

    karakter pribadi guru itu sendiri.

    Semua metode mengajar, mempunyai kelebihan dan

    kekurangan sendiri, sehingga guru harus pandai-pandai memilih dan

    menggunakannya.

    Jika memang diperlukan seorang guru dapat mengkom-

    binasikan beberapa metode yang memang diperlukan. Seorang guru

    yang hanya menggunakan metode yang monoton (tidak bervariasi)

    tanpa memperhatikan jenis materi yang sedang diajarkannya,

    biasanya akan membosankan, sehingga dapat mengurangi

    kegairahan belajar siswanya. Dengan sendirinya akan mempengaruhi

    keberhasilan siswa dalam belajarnya.

    Seorang guru mau memperhatikan perubahan zaman dewasa

    ini, dia akan mengembangkan dirinya dengan menyesuaikan metode

  • 23

    mengajarnya dengan keberadaan siswa pada jamannya dia akan

    dianggap sebagai sosok guru idola hal ini memang penting.

    Macam-macam metode menurut Ruseffendi, (1990:34)

    adalah: metode pembelajaran matematika meliputi metode (1)

    ceramah, (2) expositori, (3) demonstrasi, (4) latihan dan praktek, (5)

    tanya jawab, (6) diskusi, (7) karya wisata, (8) laboratorium, (9)

    kegiatan lapangan., (10) inkuiri, (11) pemecahan masalah, (12)

    pemberian tugas/pekerjaan rumah, (13) metode proyek, (14)

    pengajaran beregu, (15) CBSA.

    2.1.9 Keterampilan Dasar Mengajar Matematika

    Dalam kegiatan belajar matematika, seorang guru dituntut memiliki

    seperangkat ketrampilan dasar mengajar matematika. Menurut

    Hasibuan dan Mujiono (1986) bahwa keterampilan dapat berupa: (1)

    keterampilan memberi penguatan variasi (reinforcement), (2)

    keterampilan bertanya, (3) keterampilan menggunakan variasi, (4)

    keterampilan menjelaskan, (5) keterampilan menggunakan variasi,

    (6) keterampilan membuka dan menutup pelajaran matematika.

    2.2 Bilangan Bulat

    2.2.1 Bentuk dan Isi Kartu Bilangan

    Kartu bilangan ini dibentuk seperti kartu permainan domino

    dibuat dan dikembangkan menurut tingkat kebutuhan kelas, masing

    set sebanyak 30 lembar yang berisi bagian atas merupakan factor

  • 24

    perkalian dari bilangan penjumlahan berulang sedangkan yang

    bawah merupakan bilangan buat.

    Contoh:

    Bilangan Bulat

    2.2.2 Cara mermanfaatkan dalam proses pembelajaran

    a. Kegiatan Awal

    - Setiap permainan akan dimulai, karktu dikocok kemudian

    dibagikan kepada masing-masing anggota kelompok.

    - Membagi siswa menjadi 4 kelompok.

    - Kartu dibagi habis kepada masing-masing anggota kelompok

    sehingga tiap siswa mendapat 4 lembar kartu

    - Selanjutnya, kartu 1 yang dikeluarkan dan selanjutnya secara

    bergiliran tiap-tiap siswa menjatuhkan kartu yang cocok

    dengan bilangan perkalian yang telah dikeluarkan.

    b. Kegiatan Pembelajaran Kartu Bilangan

    Dalam permainan ini tiap siswa diajurkan mencatat kartu-kartu

    yang telah dipasangkan sesuai dengan proses permainan,

    sehingga secara tidak langsung siswa telah belajar sendiri

    membuat dan menjawab soal-soal yang dipermainkan.

    c. Manfaat Kartu Bilangan

    Manfaat kartu bilangan ini selain bersama untuk melatih anak

    lebih cepat mengenal bilangan bulat juga merupakan permainan

    Kartu Bilangan

  • 25

    edukatif di saat-saat istirahat maupun sebagai permainan di

    rumah, dengan demikian secara tidak sadar anak lebih belajar

    mandiri untuk menemukan bilangan bulat dengan hasil yang

    lebih baik.

  • 26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Perencanaan

    Penelitian Tindakan (action research) adalah suatu bentuk penelitian

    yang dilakukan oleh guru untuk meneliti sendiri praktik pembelajaran yang

    dilakukan di kelas. Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat melakukan

    penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses

    pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas guru dan peneliti secara

    kolaboratif juga dapat melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran

    secara reflektif di kelas.

    Mengacu pendapat Sukidin, dkk. (25002) Dengan melakukan

    Penelitian Tindakan Kelas guru dapat memperbaiki praktik-praktik

    pembelajaran menjadi lebih efektif.

    Penelitian Tindakan juga dapat menjembatani kesenjangan antara

    teori dan praktik pendidikan. Hal ini dapat terjadi karena setelah meneliti

    kegiatannya sendiri yakni di dalam kelas dengan melibatkan siswanya

    dengan melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan

    dan dievaluasi maka guru akan memperoleh umpan balik yang sistematik

    mengenai apa yang selama ini selalu mereka lakukan dalam kegiatan belajar

    mengajar. Dengan demikian guru dapat membuktikan apakah suatu teori

    belajar mengajar yang diterapkan di kelas itu baik atau tidak atau cocok

    26

  • 27

    dengan kondisi kelasnya untuk kepentingan proses pembelajaran yang lebih

    efektif, optimal dan fungsional.

    Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Priyono (1999)

    dalam makalahnya yang berjudul Action Research sebagai strategi

    pengembangan profesi guru adalah:

    1) Masalah yang dijadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja

    peneliti.

    2) Bertujuan memecahkan masalah guna meningkatkan kualitas.

    3) Menggunakan data yang beragam.

    4) Langkah-langkahnya merupakan siklus dan

    5) Mengutamakan kerja kelompok.

    Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan

    peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar

    mengajar dan tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan

    alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas.

    MC. Niff, 1999 dalam Sukidin, (2002:45) menegaskan bahwa dasar utama

    bagi dilaksankaannya PTK adalah untuk perbaikan yang terkait dan

    memiliki konteks dengan proses pembelajaran.

    Manfaat yang dipetik dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain:

    (1) motivasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah

    dan di tingkat kelas dan, (3) peningkatan profesionalisme guru.

  • 28

    Perencanaan penelitian adalah serangkaian rencana program yang

    digunakan untuk mendapatkan hasil yang akurat, dengan menggunakan

    berbagai macam metode penelitian.

    Dalam hal ini Winarno Surachmad (1980:131) mengemukakan

    pendapatnya bahwa: Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

    mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji kebenaran hipotesa, dengan

    menggunakan alat-alat serta teknik tertentu.

    Sedangkan menurut Sri Adji Suryadi Prawiradihardja (1974:4),

    mengemukakan pendapatnya bahwa Penelitian adalah suatu pekerjaan yang

    mengandung arti mencari dan memeriksa sesuatu dengan teliti. Teliti

    mengandung arti setepat mungkin mendekati kenyataan sehingga hasilnya

    mendekati kebenaran.

    Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan

    bahwa rancangan penelitian adalah serangkaian cara untuk mencari dan

    mengelola, memeriksa serta menguji kebenaran secara teliti, sehingga dapat

    mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Karena di dalam penulisan ini

    rancangan penelitian merupakan teknik yang dipakai mencari serta menguji

    permasalahan yang akan diteliti. Menurut karakteristiknya, penelitian ini

    merupakan jenis penelitian tindakan, yakni penelitian yang bertujuan

    meningkatkan strategi pembelajaran.

    Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan cara kolaborasi yaitu

    penelitian yang akan melibatkan orang lain di samping peneliti yaitu sebagai

    praktikan maupun observer. Penelitian ini menggunakan alur tahapan

  • 29

    (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi disajikan dalam tiga siklus)

    setelah terlebih dahulu diperoleh permasalahan utama tentang bagaimana

    meningkatkan kemampuan memahami bilangan bulat, serta menggunakan

    bilangan bulat dalam sehari-hari. Penelitian ini direncanakan dilakukan 3

    (tiga) siklus pada satu sekolah dan pada kelas dan guru yang sama.

    Dengan demikian rancangan penelitian yang digunakan adalah

    rancangan penelitian tindakan melalui kegiatan yang dilakukan dalam tahap

    perencanaan, meliputi:

    1) Refleksi Awal

    Penelitian dilakukan bersama praktisi 1 (satu) guru kelas dan

    guru senior yang dijadikan subyek penelitian mengidentifikasi

    permasalahan pemahaman pengurangan bilangan dengan tehnik satu kali

    pinjam yang dialami siswa. Peneliti dan Praktisi merumuskan

    permasalahan secara operasional. Peneliti dan praktisi merumuskan

    permasalahan secara operasional. Peneliti dan praktisi merumuskan

    hipotesis tindakan. Oleh karena itu penelitian tindakan lebih

    menitikberatkan pada pendekatan naturalistik, sehingga hipotesis

    tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang mungkin mengalami

    perubahan sesuai dengan keadaan lapangan.

    2) Menetapkan dan merumuskan rancangan yang didalamnya meliputi:

    a. Menetapkan indikator-indikator desain variable pembelajaran

    bilangan bulat beserta strateginya.

  • 30

    b. Menyusun rancangan strategi penyampaian dan pengelolaan strategi

    pembelajaran yang merupakan bahan intervensi (rancangan program,

    bahan, strategi belajar mengajar dan evaluasi).

    c. Menyusun metode dan alat perekam data berupa tes, catatan

    lapangan, pedoman wawancara, pedoman analisis dokumen, dan

    catatan harian.

    d. Menyusun rencana pengelolaan data, baik bersifat kualitatif maupun

    kuantitatif.

    Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

    Kegiatan yang dilaksanakan dapat dikenakan sebagai berikut:

    Peneliti melatih praktisi melaksanakan desain pembelajaran bilangan

    bulat sebagaimana ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan.

    Penelitian dan Praktisi melakukan pengamatan secara sistematis

    terhadap kegiatan yang dilakukan guru. Kegiatan pengamatan

    dilakukan komprehensif dengan memanfaatkan alat perekam,

    pedoman pengamatan, serta catatan lapangan.

    Refleksi

    Peneliti dan Praktisi mendiskusikan hasil pengamatan yang telah

    dilakukan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: analisis, sintesis,

    pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil

    dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas desain

  • 31

    pembelajaran penggunaan tehnik sepuluh jari dalam pengurangan bilangan

    dengan satu kali pinjam yang dirancang dari daftar permasalahan yang

    muncul di lapangan yang selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk

    melakukan perencanaan ulang.

    Subyek Penelitian

    Subyek penelitian tindakan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan-

    pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah factor social-

    ekonomi. Dengan mendasarkan dari pada bilangan bulat tersebut maka

    penelitian ini dipilih siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun.

    Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini tidak lepas dari tehnik pengumpulan data yang

    akan digunakan, karena penelitian ini merupakan suatu usaha yang sengaja

    dan direncanakan. Dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan

    yang telah ditentukan sebelumnya maka perlu tehnik pengumpulan data

    melalui dokumentasi, observasi dan interview.

    Penggunaan tehnik dokumentasi dengan pertimbangan (1) sebagai

    alat yang tepat dan cepat untuk mencatat data hasil observasi dan interview;

    (2) dapat mengetahui langsung keadaan yang terjadi pada siswa.

    Untuk menjaga keabsahan data hasil observasi, peneliti ditemani 1

    (satu) observer yaitu guru senior, dan pengumpulkan data ini berlangsung

  • 32

    selama praktisi melaksanakan desain pembelajaran bilangan bulat mulai dari

    siklus I sampai dengan siklus III yang dilaksanakan pada bulan April-Juni

    2010.

    Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yakni

    observasi, dokumen, wawancara dan tes akhir.

    Observasi

    Observasi adalah metode untuk menyelidiki subyek yang

    diteliti, maka peneliti dapat mengadakan penelitian secara langsung

    terhadap gejala subyek yang diteliti. Sri Adji Prawiradihardja

    (1973:38) mengemukakan pendapatnya bahwa:

    Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan

    secara fistuasi terhadap kata, data dan gejala yang diteliti, ini

    observasi dalam arti sempit, sedangkan observasi secara luas

    (dalam arti luas) adalah pengamatan yang dilakukan dengan

    semuai indra dan pencatatan secara sistematis terhadap semua

    fakta, data dan gejala baik secara langsung maupun tidak

    langsung dalam waktu dan tempat tertentu dimana fakta, data

    dan gejala tersebut ditentukan.

    Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa observasi itu, alat-alat indera merupakan factor

    yang sangat penting bahwa fungsinya untuk mengetahui tentang

  • 33

    gejala-gejala yang timbul terhadap subyek yang diteliti. Oleh sebab

    itu kemampuan indera merupakan pokok daripada keberhasilan di

    dalam penguasaan lingkungan serta dalam pelaksanaan observasi.

    Dokumentasi

    Di dalam metode ini adalah satu cara untuk mengumpulkan

    data dengan jalan melihat dan mencatat kembali data yang ada dan

    yang akan diperlukan untuk keperluan tertentu. Menurut pendapat

    Poerwadarminta (1984:256) mengemukakan bahwa:

    Yang dimaksud dengan dokumentasi adalah asal kata dari

    dokumen artinya sesuatu yang tertulis atau tercetak, yang

    dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan seperti: surat

    lahir, surat nikah, surat perjanjian dan sebagainya. Misalnya

    dokumen-dokumen yang bertalian dan sebagainya. Misalnya

    dokumen-dokumen yang bertalian dengan korupsi itu

    dipelajari oleh Jaksa Agung atas naskah yang dikirim ke pos.

    Berdasarkan pendapat di atas bahwa yang dimaksud dengan

    dokumentasi ialah barang bukti yang berbentuk tulisan maupun

    cetakan dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang

    diselidiki. Karena itu dokumentasi merupakan suatu metode untuk

    memindahkan dan mencatat kembali data yang sudah ada

    sebelumnya.

  • 34

    Sedangkan dokumen-dokumen dalam penelitian ini salah

    satunya adalah hasil akhir pembelajaran yang berupa karya maupun

    hasil tes.

    Teknik Analisa Data

    Analisa data dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis data

    kualitatif, yang bersifat sirkuler. Secara garis besar kegiatan analisis data

    dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

    1. Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan data

    dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memakai,

    menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaah pada prinsipnya

    dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.

    2. Mereduksi yang didalamnya melibatkan kegiatan-kegiatan

    pengkategorian dan pengklasifikasian. Hasil yang diperoleh berupa pola-

    pola yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran.

    3. Menyimpulkan dan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian.

    Penyiapan Partisipan

    Penelitian ini dilandasi prinsip kolaboratif, partisiatoris, dan

    kooperatif sehingga kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu

    dilakukan. Kegiatan pelatihan diawali dengan kegiatan diskusi tentang

    desain pembelajaran pemahaman konsep bilangan bulat melalui kartu

    bilangan diiki dengan latihan penerapan strategi penyampaian dan

    pengelolaan kegiatan belajar.

  • 35

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Setting Penelitian

    4.1.1 Refleksi Awal

    Wawancara dengan guru kelas II SDN 01 Kartoharjo

    Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, tentang maksud dan tujuan

    penelitian yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran

    penggunaan bilangan bulat, atau kesediaannya sekolah dibuat subyek

    penelitian.

    4.1.2 Perencanaan

    Menyusun skenario pembelajaran bersama guru kelas dan

    melatih praktisi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan desain

    penelitian serta menyiapkan lembar pengamatan untuk observer.

    4.1.3 Tindakan

    Praktisi melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain

    yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi

    (1) kegiatan awal (2) kegiatan inti dan (3) kegiatan akhir atau

    menutup pelajaran.

    4.1.4 Observasi

    Dilaksankaan bersamaan proses pembelajaran melalui lembar

    pengamatan, yang meliputi aktifitas guru, aktifitas siswa,

    pengembangan materi, motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

    35

  • 36

    4.1.5 Refleksi

    Kegiatan pembelajaran dan hasil tes dianalisis dan sekaligus

    menyusun rencana perbaikan pada kegiatan siklus berikutnya.

    4.2 Penjelasan Per Siklus

    Pelaksanaan penelitian tindakan dilaksanakan dengan alur tahapan

    (perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi disajikan dalam tiga siklus)

    setelah terlebih dahulu penjelasan tentang pembelajaran pemahaman konsep

    bilangan bulat melalui kartu bilangan. Penelitian ini dilakukan 3 kali putaran

    dan langkah-langkahnya diilustrasikan sebagai berikut:

    4.2.1 Siklus I

    4.2.1.1 Refleksi Awal

    Hasil wawancara dengan guru kelas III untuk membahas

    masalah pemahaman konsep bilangan bulat melalui kartu bilangan

    pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota

    Madiun dan atas kesediannya dijadikan subyek penelitian dan

    kesanggupan Guru Senior sebagai observer sedangkan guru kelas

    sanggup melakukan kegiatan sebagai praktisi.

    4.2.1.2 Perencanaan Tindakan

    Menyusun skenario pembelajaran bersama guru kelas dengan

    mengarahkan guru menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan

    melakukan pelatihan kepada praktisi untuk melaksankaan kegiatan

    sesuai dengan Rencana Pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:

  • 37

    Rencana Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : II (Dua) / 2 (Dua)

    Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (80 menit)

    Pelaksanaan : 12 April 2010

    Kompetensi Dasar : Mengenal Bilangan Bulat serta

    menggunakannya dalam pemecahan

    masalah sehari-hari.

    Hasil Belajar : Mengurutkan dan membandingkan

    bilangan bulat

    Indikator : - Menulis bilangan bulat dengan kata-

    kata dengan angka.

    - Mengurutkan bilangan bulat dari

    terkecil ke atau terbesar.

    - Membandingkan dua bilangan bulat.

    Materi : Bilangan bulat

    Materi Pokok:

    1. Kegiatan Awal (10 menit)

    - Menyiapkan sarana belajar

    - Menjelaskan secara singkat tentang langkah-langkah kegiatan

    2. Kegiatan Inti (60 menit)

    - Guru menjelaskan tehnik menggunakan Kartu Bilangan

  • 38

    - Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk mencoba

    memeragakan permainan Kartu Bilangan Bulat.

    - Guru mengadakan bimbingan.

    - Melaporka hasil kerja kelompok.

    - Penguatan

    - Melaksanakan Tes Akhir yang telah disiapkan.

    3. Penutup (10 menit)

    - Memajangkan hasil kerja individu yang telah dibetulkan pada

    papan pajangan.

    - Menutup pelajaran dengan memberi penghargaan kepada

    siswa yang telah berhasil dan berpesan untuk mencoba

    sendiri di rumah.

    (Salinan Rencana Pembelajaran Tanggal 12 April 2010)

    4.2.1.3 Tindakan

    Pada kegiatan ini Peneliti, Observer melaksanakan kegiatan

    pengamatan baik pengamatan terhadap proses pembelajaran maupun

    terhadap kegiatan siswa, sedangkan praktisi melaksanakan kegiatan

    sesuai dengan desain pembelajaran yang disusun secara kolaborasi

    dengan peneliti.

    4.2.1.4 Observasi

    Dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran melalui lembar

    pengamatan yang meliputi aktifitas guru, aktifitas siswa,

  • 39

    pengembangan materi, motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran,

    serta hasil pembelajaran melalui tes akhir.

    4.2.1.5 Refleksi

    Mendiskusikan hasil pengamatan dari observer dan

    menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

    4.2.2 Siklus II

    4.2.2.1 Perencanaan

    Menyusun skenario pembelajaran melalui sebagaimana

    Kepala Sekolah mengarahkan guru menyusun Rencana Pembelajaran

    (RP) dan melakukan pelatihan kepada praktisi untuk melaksankaan

    kegiatan sesuai dengan rencana pada siklus II sebagai berikut:

    Rencana Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : II (Dua) / 2 (Dua)

    Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (80 menit)

    Pelaksanaan : 26 April 2010

    Kompetensi Dasar : Mengenal Bilangan Bulat serta

    menggunakannya dalam pemecahan

    masalah sehari-hari.

    Hasil Belajar : Mengurutkan dan membandingkan

    bilangan bulat

    Indikator : - Menulis bilangan cacah dengan kata-

    kata dan angka.

  • 40

    - Mengurutkan bilangan cacah dari

    terkecil ke atau terbesar.

    - Membandingkan dua bilangan cacah.

    Materi : Bilangan bulat

    Materi Pokok:

    1. Kegiatan Awal (10 menit)

    - Menyiapkan sarana belajar

    - Menjelaskan secara singkat tentang langkah-langkah kegiatan

    2. Kegiatan Inti (60 menit)

    - Guru menjelaskan tehnik menggunakan Kartu Bilangan

    - Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk mencoba

    memeragakan permainan Kartu Bilangan Bulat.

    - Guru mengadakan bimbingan.

    - Melaporka hasil kerja kelompok.

    - Penguatan

    - Melaksanakan Tes Akhir yang telah disiapkan.

    3. Penutup (10 menit)

    - Memajangkan hasil kerja individu yang telah dibetulkan pada

    papan pajangan.

    - Menutup pelajaran dengan memberi penghargaan kepada

    siswa yang telah berhasil dan berpesan untuk mencoba

    sendiri di rumah.

    (Salinan Rencana Pembelajaran Tanggal 26 April 2010)

  • 41

    4.2.2.2 Tindakan

    Pada tindakan ini Peneliti dan Observer melaksanakan

    kegiatan pengamatan baik pengamatan terhadap proses pembelajaran

    maupun terhadap kegiatan siswa, sedangkan praktisi melaksanakan

    kegiatan sesuai dengan desain pembelajaran yang disusun secara

    kolaborasi dengan peneliti.

    4.2.2.3 Observasi

    Dilaksanakan bersamaman proses pembelajaran melalui

    lembar pengamatan, yang meliputi aktifitas guru, aktifitas siswa,

    pengembangan materi, motivasi siswa dalam kegiatan pada siklus I

    dan II serta mencari solusi pemecahan hambatan dan mempersiapkan

    siklus III.

    4.2.3 Siklus III

    4.2.3.1 Perencanaan

    Menyusun skenario pembelajaran melalui sebagaimana

    kepala sekolah mengarahkan guru menyusun Rencana Pembelajaran

    (RP) dan melakukan pelatihan kepada praktisi untuk melaksankaan

    kegiatan sesuai dengan Rencana Pembelajaran pada siklus II sebagai

    berikut:

    Rencana Pembelajaran

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : II (Dua) / 2 (Satu)

    Alokasi waktu : 2 jam pelajaran (80 menit)

  • 42

    Pelaksanaan : 10 Mei 2010

    Kompetensi Dasar : Mengenal Bilangan Bulat serta

    menggunakannya dalam pemecahan

    masalah sehari-hari.

    Hasil Belajar : Mengurutkan dan membandingkan

    bilangan bulat

    Indikator : - Menulis bilangan bulat dengan kata-

    kata dan angka.

    - Mengurutkan bilangan bulat dari

    terkecil ke atau terbesar.

    - Membandingkan dua bilangan cacah.

    Materi : Bilangan bulat

    Materi Pokok:

    1. Kegiatan Awal (10 menit)

    - Menyiapkan sarana belajar

    - Menjelaskan secara singkat tentang langkah-langkah kegiatan

    2. Kegiatan Inti (60 menit)

    - Guru menjelaskan tehnik menggunakan Kartu Bilangan

    - Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk mencoba

    memeragakan permainan Kartu Bilangan Bulat.

    - Guru mengadakan bimbingan.

    - Melaporka hasil kerja kelompok.

    - Penguatan

  • 43

    - Melaksanakan Tes Akhir yang telah disiapkan.

    3. Penutup (10 menit)

    - Memajangkan hasil kerja individu yang telah dibetulkan pada

    papan pajangan.

    - Menutup pelajaran dengan memberi penghargaan kepada

    siswa yang telah berhasil dan berpesan untuk mencoba

    sendiri di rumah.

    (Salinan Rencana Pembelajaran Tanggal 10 Mei 2010)

    4.2.3.2 Tindakan

    Pada tindakan ini Peneliti dan Observer melaksanakan

    kegiatan pengamatan baik pengamatan terhadap proses pembelajaran

    maupun terhadap kegiatan siswa, sedangkan praktisi melaksanakan

    kegiatan sesuai dengan desain pembelajaran yang disusun secara

    kolaborasi dengan peneliti.

    4.2.3.3 Observasi

    Dilaksanakan bersamaman proses pembelajaran melalui

    lembar pengamatan, yang meliputi aktifitas guru, aktifitas siswa,

    pengembangan materi, motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran,

    dan mengolah hasil tes yang telah dilancarkan.

    4.2.3.4 Refleksi

    Mendiskusikan hasil pengamatan dari observer dan

    membandingkan hasil kegiatan pada siklus I, II dan III serta mencari

    solusi pemecahan hambatan dan membahas tindak lanjut.

  • 44

    Melalui dialog awal dalam monitoring atau kunjungan kelas,

    masih menemukan permasalahan nyata yang timbul pada

    kemampuan memahami konsep bilangan bulat kartu bilangan

    melalui kartu bilangan pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo,

    Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Melalui diskusi permasalahan

    diseleksi kelayakan dan kemungkinan pemecahannya. Hasil diskusi

    diputuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah

    peningkatan kemampuan memahami konsep bilangan bulat melalui

    kartu bilangan.

    4.3 Proses Analisis Data

    Dari tindakan yang telah dilaksanakan dapat dilaporkan adanya

    peningkatan kemampuan mengajar pada guru dan peningkatan pemahaman

    kemampuan memahami konsep bilangan bulat melalui kartu bilangan pada

    siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun,

    peningkatan kemampuan mengajar tersebut antara lain:

    1) Kebiasaan mengajar yang membiasakan guru aktif menjelaskan dan

    menerangkan mulai berkurang, dan berubah menjadi pembimbing dan

    mengembangkan insiatif siswa.

    2) Kebiasaan siswa yang biasa pasif, berubah menjadi aktif dalam

    mengidentifikasikan permasalahan.

    3) Setiap akhir pelajaran, siswa memperoleh hasil belajar (produk) selama

    proses belajar berlangsung melalui diskusi kelompok maupun individu.

    4) Pada saat pembelajaran guru selalu memperhatikan.

  • 45

    5) Perbedaan individu

    6) Pengorganisasian kelas

    7) Inisiatif siswa

    8) Isi materi ajar

    9) Variasi pembelajaran

    10) Guru lebih banyak mendorong siswa berkreatif dan

    11) Iklim belajar yang kondusif

    Sedangkan peningkatan pemahaman bilangan bulat pada siswa

    secara umum, keseluruhan tindakan dapat menjadi indikasi bahwa upaya

    pemahaman konsep bilangan bulat pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo,

    Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, ada peningkatan yang signifikan dari

    siklus pertama ke siklus berikutnya. Selanjutnya profil peningkatan

    pemahaman dari siklus ke siklus dirangkum dalam sel berikut:

    Tabel 4.1

    Hasil Tes Akhir Pada Siklus 1

    No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

  • 46

    Dari hasil pembelajaran pada siklus I menunjukkan adanya hasil yang cukup

    yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan pada

    akhir pembelajaran, dari data tersebut setelah dianalisa kemudian diadakan

    evaluasi dan refleksi, nilai rata-rata 6,5 selanjutnya, hasil siklus II

    sebagaimana rekaman data observasi sebagai berikut:

    Tabel 4.2

    Hasil Tes Akhir Pada Siklus II

    No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Dari hasil pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya hasil yang

    cukup yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan

    pada akhir pembelajaran, dari data tersebut setelah dianalisa kemudian

    diadakan evaluasi dan refleksi, nilai rata-rata 6,6 selanjutnya hasil siklus III

    sebagaimana rekaman data observasi sebagai berikut:

  • 47

    Tabel 4.3

    Hasil Tes Akhir Pada Siklus III

    No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    4.4 Pembahasan dan Pengambilan Keputusan

    Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis

    tindakan berdasarkan analisis data kualitatif dan profit tingkat pemahaman

    bilangan bulat dengan hasil-hasil sebagai berikut:

    Permasalahan I : Apakah siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun, memiliki kemampuan memahami konsep

    bilangan bulat. Pembahasan dan kesimpulan: Hasil dialog dan diskusi,

    memberikan gambaran siswa dengan menggunakan kartu bilangan, anak

    tampak lebih senang dan bersemangat mengerjakan soal-soal, dan

    merasakan bahwa belajar sambil bermain menggunakan kartu bilangan lebih

    cepat dan mudah mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.

  • 48

    Permasalahan II : Bagaimana guru merubah pola mengajar dari memberikan

    soal-soal yang diberikan melalui buku paket atau soal-soal yang telah

    disiapkan.

    Pembahasan dan kesimpulan: siswa dapat membuat soal dan mengerjakan

    soal-soal yang dibuat sendiri mulai dari tingkat yang mudah menuju yang

    sulit.

    Sebagai gambaran peningkatan kemampuan memahami konsep bilangan

    bulat melalui kartu bilangan bulat pada siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo,

    Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun adalah sebagai berikut;

    Tabel 4.4

    Hasil Tes Akhir Pada Siklus I, II dan III

    No Nama 1 2 3

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Dari tabel di atas nampak hampir semua siswa selain telah mampu

    memahami konsep bilangan bulat melalui kartu bilangan dan hampir seluruh

    siswa terdapat peningkatan yang sangat signifikan dari siklus I s.d III, hal

    tersebut membuktikan bahwa peningkatan kemampuan konsep bilangan

  • 49

    bulat melalui kartu bilangan. Rangkuman hasil tes Kontek Perkalian Siklus

    I, II dan III Matematika siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan

    Kartoharjo, Kota Madiun semester II tahun 2009/2010.

    4.1 Grafik Hasil Siklus I, II dan III

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Siklus I Siklus II Siklus III

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    G

    H

    I

    J

    K

  • 50

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian pada bab IV dapat

    disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan konsep bilangan cacah melalui

    kartu bilangan, anak tampak lebih senang dan bersemangat mengerjakan

    soal-soal, dan merasakan bahwa belajar sambil bermain menggunakan kartu

    bilangan lebih cepat dan mudah mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.

    Siswa dapat membuat soal dan mengerjakan soal-soal yang dibuat

    sendiri mulai dari tingkat yang mudah menuju ke yang sulit.

    Terdapat peningkatan yang sangat signifikan terhadap kemampuan

    memahami dari siklus I s.d III, hal tersebut membuktikan bahwa

    peningkatan kemampuan konsep bilangan bulat melalui kartu bilangan pada

    siswa kelas II SDN 01 Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun,

    dari siklus I sampai siklus III.

    5.2 Saran-saran

    Pembelajaran pemahaman dari siklus I s.d III, hal tersebut

    membuktikan bahwa peningkatan kemampuan konsep bilangan bulat

    melalui kartu bilangan hendaknya tidak hanya dikembangkan di SDN 01

    Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, melainkan dapat

    dikembangkan ke sekolah-sekolah lain.

    50

  • 51

    Guru hendaknya membiasakan menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menarik.

    Penemuan-penemuan metode/sarana peningkatan pemahaman siswa

    terhadap pembelajaran hendaknya tidak terbatas pada kartu bilangan,

    melainkan masih banyak sarana dan metode yang dapat dipakai untuk

    meningkatkan pembelajaran.

  • 52

    DAFTAR PUSTAKA

    Depdikbud. 1992. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik

    Indonesia, Bidang Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

    Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.

    Indrakusuma, Amir Daien. 1973. Penguatan Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha

    Nasional.

    Marzuki Saleh. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas

    Malang.

    Poerwadarminto. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    Pasaribu. Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

    PGRI. 2001. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. Surabaya: PGRI Jatim.

    Sukidin. Basrowi. Surtanto. 2002. Manajemen Pendidikan Tindakan Kelas.

    Surabaya: Insan Cendekia.

    Sudana Degeng, I Nyoman (2002) Perspektif Pengembangan SDM di Era

    Persaingan Global.

    Surachmad Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

    Silviana. 2003. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

    Surabaya: SIC.

    Wardani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

    www.google.com.

    Winkel W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

    Yoto. Syaiful. Syarif Suhartadi. 2001. Karya Ilmiah Pengembangan Profesi Guru,

    Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Untuk Kenaikan Golongan IV.

    Surabaya: SIC.